Upload
reinhard
View
257
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pbl
Citation preview
1
Karbohidrat dan Lemak serta Kaitannya
dengan Kekurangan Gizi
Ardianti Matatula (102013083)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 - Jakarta Barat 11470
Pendahuluan
Metabolisme adalah proses penting yang terjadi pada tubuh manusia, sebagai proses
pengolahan baik pembentukan dan penguraian zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh
dapat menjalankan fungsinya dengan baik. 1
Karbonhidrat dan Lipit sangatlah dibutuhkan oleh tubuh kita karena kedua zat
tersebut berfungsi sebagai sumber energi yang dibutuh kan tubuh. Karbohidrat atau Hidrat
Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil enersi, dimana setiap
gramnya menghasilkan 4 kalori. Dan fungsi biologis terpenting lipid di antaranya untuk
menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan
molekul. Sehingga bila kita kekurangan salah satu dari ketiga zat ini akan mengakibatkan
timbulnya berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh contohnya seperti penyakit
marasmus yang sering menyerang anak balita.2
Skenario
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun yang sangat kurus, terlihat apatis dibawa oleh
ibunya ke puskesmas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan rambut kepala halus dan jarang
warna kemerahan kusam mudah dicabut. BB 7 kg, TB 80 cm. Anak tersebut diduga
menderita kekurangan gizi
2
Karbohidart
Fungsi Karbohidrat:1) Sebagai sumber energi utama.2) Berperan penting dalam
metabolisme.3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.4) Pembentukan struktur sel, jaringan,
dan organ tubuh.5) Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan,
misalnya selulosa.6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.7) Bahan pembentuk
senyawa kimia lain, seperti lemakdan protein.8) Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu
ribosa adalah komponenDNA dan RNA.2
Metabolisme Karbohidrat
Glikolisis dan Oksidasi Piruvat
Kebanyakan jaringan memerlukan glukosa. Di otak, kebutuhan ini bersifat
substansial. Glikolisis, yaitu jalur utama metabolisme glukosa, terjadi di sitosil semua sel.
Jalur ini unik karena dapat berfungsi baik dalam keadaan aerob maupun anaerob, bergantung
pada ketersediaan oksigen dan rantai transpor elektron. Eritrosit yang tidak memiliki
mitokondria, bergantung sepenuhnya pada glukosa sebagai bahan bakar metaboliknya, dan
memetabolisme glukosa melalui glikolisis anaerob. Namun, untuk mengoksidasi glukosa
melewati piruvat (produk akhir glikolisis) oksigen dan sistem mitokondria diperlukan.1,2
Glikolisis merupakan rute utama metabolisme glukosa dan jalur utama untuk
metabolisme fruktosa dan galaktosa, dan karbohidrat lain yang berasal dari makanan.
Kemampuan glikolisis untuk menghasilkan ATP tanpa oksigen sangat penting karena hal ini
memungkinkan otot rangka bekerja keras ketika pasokan O2 terbatas.2
Glikolisis dibagi menjadi dua fase yaitu fase preapartory dan fase payoff. Setiap
molekul glukosa yang melewati fase preparatory, dua molekul gliseraldehid-3-fosfat
terbentuk. Kedua molekul itu menuju fase payoff. Piruvat adalah produk akhir dari fase
kedua glikolisis.1,3
Semua enzim glikolisis ditemukan di sitosol. Glukosa memasuki glikolisis melalui
fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat yang dikatalis oleh heksokinase dengan menggunakan
ATP sebagai donor fosfat. Dalam kondisi fisiologis, fosforilasi glukosa menjadi glukosa 6-
fosfat dapat dianggap bersifat ireversibel. Heksokinasi dihambat secara alosterik oleh
produknya, yaitu glukosa 6-fosfat.2
3
Gambar 1. Proses glikolisis.
Di jaringan selain hati (dan sel pulau-pankreas), ketersediaan glukosa untuk
glikolisis dikontrol oleh transpor ke dalam sel yang selanjutnya diatur oleh insulin.
Heksokinase memiliki afinitas tinggi untuk glukosa, dan di hati dalam kondisi normal enzim
ini mengalami saturasi sehingga bekerja dengan kecepatan tetap untuk menghasilkan glukosa
6-fosfat untuk memenuhi kebutuhan sel. Sel hati juga mengandung isoenzim heksokinase,
glukokinase yang memiliki afinitas rendah. Fungsi glukokinasi di hati adalah untuk
mengeluarkan glukosa dari darah setelah makan dan menghasilkan glukosa 6-fosfat yang
melebihi kebutuhan untuk glikolisis, yang digunakan untuk sintesis glikogen dan
lipogenesis.2
Glukosa 6-fosfat adalah senyawa penting yang berada di pertemuan beberapa jalur
metabolik: glikolisis, glukoneogenesis, jalur pentosa fosfat, glikogenesis, dan glikogenolisis.
Pada glikolisis, senyawa ini diubah menjadi fruktosa 6-fosfat oleh fosfoheksosa isomerasi
yang melibatkan suatu isomerasi aldosa-ketosa. Reaksi ini diikuti oleh fosforilasi lain yang
dikatalisis oleh enzim fosfofruktokinase untuk membentuk fruktosa 1,6-bisfosfat. Reaksi
fosfofruktokinase secara fungsional dapat dianggap ireversibel dalam kadaan fisiologis;
4
reaksi ini dapat diinduksi dan diatur secara alosterik, dan memiliki peran besar dalam
mengatur laju glikolisis. Fruktosa 1,6-bisfosfat dipecah menjadi aldolase menjadi dua triosa
fosfat, gliseraldhida 3-fosfat dan diidroksiaseton fosfat. Gliseraldehida 3-fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat dapat saling terkonveksi oleh enzim fosfotriosa isomerase.Glikolisis
berlanjut dengan oksidasi gliseraldehida 3-fosfat menjadi 1,3-bisfosfogliserat. Enzim yang
mengatalisis reaksi oksidasi ini, gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase, bersifat dependen
NAD. Dalam reaksi berikutnya yang dikatalisis oleh fosfogliserat kinase, fosfat dipindahkan
dari 1,3-bisfosfogliserat ke ADP, membentuk ATP dan 3-fosfogliserat.Karena untuk setiap
molekul glukosa yang mengalami glikolisis dihasilkan dua molekul triosa fosfat, padan tahap
ini dihasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa yang mengalamu glikolisis. Lalu 3-
fosfogliserat mengalami isomerasi menjadi 2-fosfogliserat oleh fosfogliserat mutase.2-4
Langkah berikutnya dikatalisis oleh enolase dan melibatkan suatu dehidrasi yang
membentuk fosfoenolpiruvat. Enolase dihambat oleh fluorida. Enzim ini juga bergantung
pada keberadaan Mg2+ atau Mn2+. Fosfat pada fosfoenolpiruvat dipindahkan ke ADP oleh
piruvat kinase untuk membentuk dua molekul ATP per satu molekul glukosa yang
teroksidasi.2
Keadaan redoks jaringan kini menentukan jalur mana dari dua jalur yang diikuti. Pada
kondisi anaerob, NADH tidak dapat direoksidasi melalui rantai respiratorik menjadi oksigen.
Piruvat direduksi oleh NADH menjadi laktat yang dikatalisisi oleh laktat dehidrogenasi.
Terdapat berbagai isoenzim laktat dehidrogenasi spesifik-jaringan yang penting secara klinis.
Reoksidasi NADH melalui pembentukan laktat memungkinkan glikolisisi berlangsung tanpa
oksigen dengan menghasilkan cukup NAD+ untuk siklus berikutnya dari reaksi yang
dikatalisis oleh gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase. Pada keadaan aerob, piruvat diserap ke
dalam mitokondria, dan setelah menjalani dekarboksilasi oksidatif menjadi asetil KoA,
dioksidasi menjadi CO2 oleh siklus asam sitrat. Ekuivalen pereduksi dari NADH yang
dibentuk dalam glikolisis diserap ke dalam mitokondria untuk dioksidasi.1,2
Kebanyakan reaksi glikolisisi bersifat reversibel, namun ada tiga reaksi jelas bersifat
eksergonik dan karena itu harus dianggap ireversibel secara fisiologis. Ketiga reaksi tersebut,
yang dikatalisis oleh heksokinase (dan glukokinase), fosfofruktokinase, dan piruvat kinase,
adalah tempat-tempat utama pengendalian glikolisis. Fosfofruktokinase dihambat oleh ATP
dalam konsentrasi intrasel, hambatan ini dapat cepat dihilangkan oleh 5’AMP yang terbentuk
sewaktu ADP mulai menumpuk, yang memberi sinyal akan perlunya peningkatan laju
glikolisis.2
5
Fruktosa masuk ke jalur glikolisis melalui fosforilasi menjadi fruktosa 1-fosfat, dan
tidak melalui tahap-tahap regulatorik utama sehingga dihasilkan lebih banyak piruvat (dan
asetil KoA) daripada piruvat yang dibutuhkan untuk membentuk ATP. Di hati dan jaringan
adiposa, hal ini menyebabkan peningkatan lipogenesis dan tingginya asupan fruktosa
berperan menyebabkan obesitas.1,2
Gambar 2. Reaksi oksidasi piruvat secara umum.3
Gambar 3. Regulasi piruvat dehidrogenase (PDH).2
Piruvat yang terbentuk di sitosol diangkut ke dalam mitokondria oleh suatu simporter
proton. Di dalam mitokondria, piruvat mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi asetil-
KoA oleh suatu kompleks multienzim yang terdapat di membran dalam mitokondria yaitu
kompleks piruvat dehidrogenase.Piruvat dehidrogenase dihambat oleh produknya, yaitu
asetil-koA dan NADH. Enzim ini juga diatur melalui fosforilasi oleh suatu kinase tiga residu
serin pada komponen pirivat dehidrogenase kompleks multienzim sehingga aktivitas enzim
menurun, dan menyebabkan peningkatan aktivitas melalui defosforilasi oleh suatu fosfatase.
Kinase diaktifkan oleh peningkatan rasio [ATP]/[ADP], [asetil-KoA]/[KoA], dan
[NADH]/[NAD+]. Oleh sebab itu, piruvat dehidrogenase, dan dengan demikian glikolisis,
6
dihambat jika tersedia ATP dalam jumlah memadai dan jika asam lemak teroksidasi. Di
jaringan adiposa, tempat glukosa menghasilkan asetil-KoA untuk lipogenesis, enzim tersebut
diaktifkan sebagai respons terhadap insulin.1,2,4
Siklus Asam Sitrat
Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi di mitokondria yang mengoksidasi gugus
asetil pada asetil-KoA dan mereduksi koenzim yang ter-reoksidasi melalui rantai transpor
elektron yang berhubungan dengan pembentukan ATP.Siklus asam sitrat adalah jalur
bersama terakhir untuk oksidasi karbohidrat, lipid, dan protein karena glukosa, asam lemak,
dan sebagian besar asam amino dimetabolisme menjadi asetil-KoA atau zat-zat antara siklus
ini. Siklus ini juga berperan sentral dalam glukoneogenesis, lipogenesis, dan interkonversi
asam-asam amino.siklus ini terdiri atas penggabungan 1 molekul asetil Akoa (2C) dengan
asam dikarboksilat (4C)-oksalatasetat menjadi asam trikarboksilat (6C) yaitu asam sitrat.
Selanjutnya diikuti serangkaian reaksi yang menyebabkan dolepaskannya 2 molekul CO2 dan
oksalatasetat dibentuk kembali. Hasil siklus asam sitrat menghasilkan 12 ATP.2,3
Glikogenesis
Glikogenesis merupakan pembentukan glikogen dari glukosa dan merupakan
persediaan energi cadangan, terutama di hati dan otot. Fungsi glikogen otot sebagai sumber
glukosa untuk glikolisis di otot sedangkan fungsi glikogen hati sebagai simpanan glukosa dan
untuk penyediaan darah. Pembentukan glikogen memerlukan 3 enzim yaitu (1) enzim UDP
glukosa pirofosforilase untuk pembentukan UDP glu dari glukosa 1-P + UTP dengan
melepaskan 2 Pi, (2) enzim glikogen sintase untuk pembentukan unit glukosil 1-> 4 dari
molekul glikogen primer +uDP glukosa , (3) enzim percabangan untuk pembentukan 1-> 6
glikogen. Enzim ini akan memindahkan segmen glukosa dari glikogen ke bagian cabang lain
bila sudah terbentuk kurang lebih 11 glikosa. 3,4
7
Gambar 4. Jalur glikogenesis dan glikogenolisis.
Glikogenolisis
Glikogenolisis merupakan proses pemecahan glikogen menjadi glukosa di hati dan
oto. Pada glikogenolisis ada 3 enzim yang berperan yaitu : (1) fosforilase merupakan enzim
regukator, mengakatalisis reaksi pemecahan ikatam glikosidik/ fosforolisis(pemecahan
dengan fosfat). Oleh fosforilase, tiap 1 molekul glukosa pada rantai lurus dilepaskan menjadi
glukosa 1-P sampai tinggal kurang lebih 4 molekul glukosa pada cabang. (2) glukan
transferase memindahkan kurang lebih 3 segmen glukagon dari 4 sisa glukosa ke rantai lurus
yang berdekatan dan meninggalkan 1 glukosa pada cabang tersebut. (3) debrancing enzyme
menghidrolisis tempat percabangan, memutuskan 1 molekul glukosa pada cabang tersebut
menghasilkan glukosa bebas (pemecahan hidrolitik).3
Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah proses mengubah prekursor nonkarbohidrat menjadi glukosa
atau glikogen. Substrat utamanya adalah asam-asam amino glukogenik, laktat, gliserol, dan
propionat. Hati dan ginjal adalah jaringan glukoneogenik utama.Glukoneogenesis memenuhi
kebutuhan glukosa tubuh jika karbohidrat dari makanan atau cadangan glikogen kurang
memadai. Pasokan glukosa merupakan hal yang esensial terutama bagi sistem saraf dan
eritrosit. Kegagalan glukoneogenesis biasanya bersifat fatal. Glukosa juga penting dalam
mempertahankan kadar zat-zat antara siklus asam sitrat meskipun asam lemak adalah sumber
utama asetil-KoA di jaringan. Selain itu, glukoneognenesis membersihkan laktat yang
dihasilkan oleh otot dan eritrosit serta gliserol yang dihasilkan oleh jaringan adiposa.1,3
8
Gambar 5. Jalur utama dan glukoneogenesis dan glikolisis hati.
Tiga reaksi tidak-seimbang dalam glikolisis yang dikatalisis oleh heksokinase,
fosfofruktokinase, dan piruvat kinase, menghambat pembalikan sederhana glikolisis untuk
membentuk glukosa.1
Pembalikan reaksi yang dikatalisis oleh piruvat kinase dalam glikolisis melibatkan
dua reaksi endotermik. Piruvat karboksilase mitokondria mengatalisis karboksilasi piruvat
menjadi oksaloasetat, suatu reaksi yang membutuhkan ATP dengan vitamin biotin sebagai
koenzim. Biotin mengikat CO2 dari bikarbonat sebagai karboksibiotin sebelum penambahan
CO2 ke piruvat. Enzim kedua, fosfoenolpiruvat karboksikinase, mengatalisis dekarboksilasi
dan fosforilasi oksaloasetat menjadi fosfoenolpiruvat dengan menggunakan GTP sebagai
donor fosfat. Di hati dan ginjal, reaksi suksinat tiokinase dalam siklus asam sitrat
menghasilkan GTP, dan GTP ini digunakan untuk reaksi fosfoenolpiruvat karboksikinase
sehingga terbentuk hubungan antara aktivitas siklus asam sitrat dan glukoneogenesis, untuk
mencegah pengeluaran berlebihan oksaloasetat untuk glukoneogenesis yang dapat
mengganggu aktivitas siklus asam sitrat.1,3
Perubahan fruktosa 1,6-bisfosfat menjadi fruktosa 6-fosfat, untuk pembalikan
glikolisis, dikatalisis oleh fruktosa 1,6-bisfosfatase. Keberadaan enzim ini menentukan
apakah suatu jaringan mampu membentuk glukosa tidah saja dari piruvat, tetapi juga dari
triosa fosfat. Enzim ini terdapat di hati, ginjal, dan otot rangka, tetapi mungkin tidak
ditemukan di otot jantung dan otot polos.1,5
Perubahan glukosa 6-fosfat menjadi glukosa dikatalisis oleh glukosa 6-fosfatase.
Enzim ini terdapat di hati dan ginjal, tetapi tidak di otot dan jaringan adiposa, akibatnya tidak
9
dapat mengekspor glukosa ke dalam aliran darah.Pemecahan glikogen menjadi glukosa 1-
fosfat dikatalisis oleh fosforilase. Sintesis glikogen melibatkan jalur yang berbeda melalui
uridin difosfat glukosa dan glikogen sintase. Setelah transaminasi atau deaminasi, asam-asam
amino glukogenik menghasilkan piruvat atau zat-zat antara siklus asam sitrat. Oleh karena
ini, reaksi yang dijelaskan sebelumnya dapat menyebabkan perubahan laktat maupun asam
amino glukogenik menjadi glukosa atau glikogen. Pada hewan bukan pemamah biak,
termasuk manusia, propionat berasal dari oksidasi- asam lemak rantai-ganjil yang terdapat
pada lipid hewan pemamah biak, serta oksidasi isoleusin dan rantai samping kolesterol, serta
merupakan substrat bagi glukoneogenesis.Gliserol dibebaskan dari jaringan adiposa melalui
lipolisis lipoprotein triasilgliserol dalam keadaan kenyang: gliserol dapat digunakan untuk re-
esterifikasi asam lemak bebas menjadi triasilgliserol di jaringan adiposa atau hati, atau
menjadi substrat untuk glukoneogenesis di hati. Dalam keadaan puasa, gliserol yang
dibebaskan dari lipolisis triasilgliserol jaringan adiposa digunakan semata-mata sebata
substrat untuk glukoneogenesis di hati dan ginjal.1,2,5
Sumber Karbohidrat
Karbohidrat di bagi menjadi dua karbohidrat simple dan kompleks, simple me;iputi
monosakarida (glukosa, frusktosa, galaktosa) dan disakarida (trehalosa, sukrosa, laktosa dan
maltosa), sedangkan kompleks meliputi oligosakarida dan poligosakaridaKarbohidrat
terkandung di dalam semua kelompok makanan. Jumlah dan jenis karbohidrat sangat
bervariasi di antara kelompok makanan dan di antara pilihan dalam masing-masing
kelompok.2
Sumber karbohidrat dalam makanan di bagi menjadi 2 karbohidrat alami dan sintetik.
Kalau pada karbohidrat alami terdapat beberapa bagian : (1) glukosa terdapat pada buah
seperti anggur,(2) fruktosa terdapat pada gula buah seperti madu dan buah, (3) sukrosa
terdapat pada gula ebu dan gula dapur, (4) galaktosa / gula susu terdapat pada asi dan susu
hewani, (5) maltosa terdapat pada biji-bijian dan sering digunakan untuk pembuatan bir, (6)
galaktosa merupakan pencernaan laktosa, (7)glikogen merupakan cadangan energi di hepar
dan otot. Untuk karbohidrat sintetik: (1) maltodektrin merupakan pemanis buatan untuk
memperbaiki tekstur dan sebagai pengganti lemak untuk kue dan biskuit, (2) polidekstrosa
untuk pengganti lemak dan produk susu rendah serta produk slimming, (3) sirup jagung
merupakan sirup glukosa dan hidrolisis jagung serta digunakan untuk pemanis soft drink,
saos dan selai.2,5
10
Lemak
Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita,lemak memppunyai beberapa fungsi penting,diantaranya
adalah:Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah, Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K,
Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai
bantalan lemak, Sebagai penghasil energi tertingggi, Penahan rasa lapar,karena adanya lemak
akan memperlambat pencernaan.Bila pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula
timbulnya rasa lapar, Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel, sebagai salah satu
bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol), Sebagai salah satu bahan
penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan hormon seks(khususnya untuk
kolesterol.Pembawa zat-zat makan esensial.1,2
Oksidasi Asam Lemak
Meskipun asam lemak mengalami oksidasi menjadi asetil-KoA dan disintesis dari
asetil-KoA, namun oksidasi asam lemak bukan merupakan pembalikan sederhana dari
biosintesis asam lemak, tetapi merupakan proses yang sama sekali berbeda dan berlangsung
di kompartemen sel yang berbeda. Pemisahan oksidasi asam lemak di mitokondria dari
biosintesis di sitosol memungkinkan tiap proses dikendalikan secara individual, dan
diintegrasikan sesuai kebutuhan jaringan. Setiap tahap pada oksidasi asam lemak melibatkan
turunan asil-KoA yang dikatalisis oleh enzim-enzim yang berbeda, menggunakan NAD dan
FAD sebagai koenzim, dan menghasilkan ATP. Proses tersebut merupakan suatu proses
aerob yang memerlukan keberadaan oksigen.2,5
Asam lemak bebas (FFA) adalah asam lemak yang berada dalam keadaan tidak
teresterifikasi. Di plasma, FFA rantai-panjang berikatan dengan albumin, dan di sel asam-
asam ini melekat pada protein pengikat-asam lemak sehingga pada kenyataannya asam-asam
lemak ini tidak pernah benar-benar “bebas”. Asam lemak rantai-pendek lebih larut air dan
terdapat dalam bentuk asam tak terionisasi atau sebagai anion asam lemak.2,5
Asam lemak mula-mula harus diubah menjadi suatu zat antara aktif sebelum dapat
dikatabolisme. Reaksi ini adalah satu-satunya tahap dalam penguraian sempurna suatu asam
lemak yang memerlukan energi dari ATP. Dengan adanya ATP dan koenzim A, enzim
tiokinase mengatalisis perubahan asam lemak menjadi asam lemak aktif atau asil-KoA yang
menggunakan satu fosfat berenergi-tinggi disertai pembentukan AMP dan PPi. PPi
dihidrolisis oleh pirofosfatase anorganik disertai hilangnya fosfat berenergi-tinggi lainnya
11
yang memastikan bahwa seluruh reaksi berlangsung hingga selesai. Asil-KoA sintetase
ditemukan di retikulum endoplasma, peroksisom, serta di bagian dalam dan membran luar
mitokondria.Karnitin tersebar luas dan terutama banyak terdapat di otot. Asil-KoA rantai
panjang tidak dapat menembus membran dalam mitokondria. Namun, karnitin
palmitoiltransferase-I, yang terdapat di membran luar mitokondria, mengubah asil-KoA
rantai panjang menjadi asilkarnitin yang mampu menembus membran dalam dan memperoleh
akses ke sistem oksidasi- enzim. Karnitin-asilkarnitin translokase bekerja sebagai
pengangkut penukar di membran dalam mitokondria. Asil karnitin diangkut masuk, dan
disertai dengan pengangkutan keluar satu molekul karnitin. Asil karnitin kemudian bereaksi
dengan KoA yang dikatalisis oleh karnitin palmitoiltransferase-II yang terletak di bagian
dalam membran dalam. Asil-KoA terbentuk kembali di matriks mitokondria dan karnitin
dibebaskan.2,4
Pada oksidasi- , terjadi pemutusan tiap dua karbon dari molekul asil-KoA- yang
dimulai dari ujung karboksil. Rantai diputus antara atom karbon - (2) dan – (3) karena itu
dinamai oksidasi-. Unit dua karbon yang terbentuk adalah asetil-KoA; Jadi, palmitoil-KoA
menghasilkan delapan molekul asetil-KoA.Asam lemak dengan jumlah atom karbon ganjil
dioksidasi melalui jalur oksidasi-, yang menghasilkan asetil-KoA sampai tersisa sebuah
residu tiga karbon (propionil-KoA). Senyawa ini diubah menjadi suksinil-KoA, suatu
konstituen siklus asam sitrat. Karena itu, residu propionil dari asam lemak rantai ganjil adalah
satu-satunya bagian asam lemak yang bersifat glukogenik.1,4
Sumber Lemak
Lemak dalam makanan bervariasi jenis dan jumlahnya. Beberapa lemak dapat terlihat
kasat mata, seperti mentega dan gajih yang terlihat mengelilingi sepotong daging steak.
Namun demikian, sebagian besar lemak tidak dapat dilihat kasat-matam, seperti lemak dalam
susu, keju, dan kacang, serta lemak-lemak yang terjalin di dalam steak tersebut. Sumber
makanan hewani mengandung sekitar 57% dari total asupan lemak; sisanya didapat dari
sumber makanan nabati.4
Bahan hewani dalam daging, unggas, telur, ikan dan susu. Bahan nabati dalam
kedelai, kelompok kacang dan polong bebas kolesterol dan sedikit atau tidak mengandung
lemak jenuh. Umumnya daging yang tidak dibersihkan lebih tinggi kandungan lemaknya
daripada daging tanpa lemak, dan daging yang berwarna putih lebih rendah-lemak daripada
12
daging berwarna gelap (contohnya daging ayam). Kerang-kerangan seperti kepiting, lobster,
dan udang, kaya akan kolesterol, tetapi rendah-lemak dan rendah-lemak jenuh.3,4
Komposisi Gizi Seimbang
Kandungan makanan yang seimbang sangat dianjurkan oleh para ahli nutrisi. Asupan
nutrisi yang dikonsumsi nantinya akan menentukan kualitas kesehatan tubuh setiap orang.
pengertian makanan dengan kandungan gizi yang seimbang yaitu makanan yang dikonsumsi
memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Setiap
orang mempunyai kebutuhan asupan gizi yang berbeda. Ada beberapa faktor yang menjadi
penyebabnya. Misalnya saja faktor jenis kelamin, kapasitas aktivitas setiap harinya, usia, dan
masih banyak faktor lainnya. Kandungan gizi seimbang ini wajib mengandung beberapa zat
penting, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, lemak. Komposisi makanan
dengan gizi seimbang : karbohidrat 60-70 total kalori, lemak 20-25 % dan protein 10-15% .6
Defisiensi gizi
Marasmus
Penyakit marasmus sering menyerang anak balita ( di bawah lima tahun )Penyakit
marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditangani secara
serius.Penyakit marmus akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat.
Perkembangan kecerdasannya menjadi lambat dan tidak menutup kemungkinan akan
berdampak pada perkembangan pisikologisnya. Tanda-Tanda Marasmus : Anak tampak
sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit, Wajah seperti orangtua, Cengeng, rewel, Perut
cekung, Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada, Sering disertai
diare kronik atau konstipasi/susah buang air, serta penyakit kronik, Tekanan darah, detak
jantung dan pernafasan berkurang.6,7
13
Tabel 1. Akibat kekurangan dan kelebihan karbohidrat dan lemak
No Nama Fungsi AkibatKekurangan Kelebihan
1 Karbohidrat(glukosa)C,H,O
Sumber energy utama Pembentuk struktur sel
dan jaringan Membantu proses
pencernaan dan penyerapan kalsium
Komponen asam inti (RNA & DNA)
Bahan pembentuk protein dan lemak
Menjaga keseimbangan asam dan basa
Gula darah menurun Adrenalin kurang, badan
menjadi lemes, kurus Untuk balita rentan
terserang penyakit marasmus/busung lapar
Overweight (kelebihan berat badan) dan obesitas
Diabetes karena gula darah meningkat, dapat pula mengakibatkan kencing manis
Jantung coroner
2 Lemak (asam lemak dan gliserol)C,H,O,P,N
Sumber energy Pelarut vitamin A D E k dan
zat lain, Sebagai alas organ Pelindung tubuh dari suhu
rendah
Lemahnya penyerapan vitamin
Depresi Daya ingat yang lemah Sulit konsentrasi Tubuh akan selalu
kedinginan
Akan mengidap penyakit jantung koroner Obesitas Rentan terkena kanker karena dalam lemak
terdapat karsinogen.Contoh kanker yang biasa terjadi adalah kanker payudara, prostat dan kanker usus
Diabetes Rentan terhadap penyempitan arteri,
sehingga organ vital seperti jantung,otak atau ginjal akan kekurangan darah
Gagal ginjal
Kesimpulan
Kandungan makanan yang seimbang sangat dianjurkan oleh para ahli nutrisi. Asupan
nutrisi yang dikonsumsi nantinya akan menentukan kualitas kesehatan tubuh setiap orang.
Karbonhidrat dan Lipit sangatlah dibutuhkan oleh tubuh kita ,karena kedua zat tersebut
berfungsi sebagai sumber energi yang dibutuh kan tubuh. Melihat kondisi Seorang anak laki-
laki berusia 2 tahun yang sangat kurus karena diduga kekurangan gizi dikarenakan oleh
defisiensi karbohidrat dan lemak.
14
Daftar Pustaka
1. Nelson DL, Cox MM. Lehninger principles of biochemistry. 4th edition. New York: W. H.
Freeman and Company; 2005.
2. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta: EGC; 2009.
3. Marks D, Marks A, Smith C. Biokimia kedokteran. Jakarta: Penerbit EGC; 2005
4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.h.780-90.
5. Sherwood L. Human physiology from cell to system. Seventh Editon. Belmont: Brooks/Cole;
2010.h.722.
6. Mayer BH, Tucker L, Williams S, Ilmu gizi menjadi sangat mudah. Edisi ke-2. Jakarta: EGC;
2011.h.36-7; 57-9.
7. Sudoyo,Aru dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3,Edisi 4. FKUI: Jakarta;2006