Upload
dwityakaka0
View
49
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BRIKET ARANG SEKAM PADI
Sekam padi merupakan salah satu limbah yang dapat menjadi potensi bagi petani maupun
masyarakat lainnya. Selama ini, yang kita tahu bahwa sekam padi hanya dibuang begitu saja
tanpa dimanfaatkan sama sekali. Kenyataannya, sekam padi dapat digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan briket arang yang dapat menjadi penghasilan bagi masyarakat. Dari sampah
menjadi barang berharga yang sangat jelas dibutuhkan masyarakat luas.
Proses pembuatannya pun sangat mudah. Untuk skala kecil, briket arang dari sekam padi
ini dapat dibuat dengan langkah sebagai berikut:
1. Sekam padi dikumpulkan
2. Lalu dibakar hingga menjadi hitam
3. Hasil pembakaran ditumbuk sampai halus
4. Setelah ditumbuk halus, diayak sampai didapat tekstur sekam padi yang sangat halus dan
biasanya disebut serbuk arang
5. Kemudian ditambahkan kanji yang telah dilarutkan air yang berfungsi sebagai perekat
dan memudahkan dalam mencetak
6. Terakhir dicetak dengan menggunakan cetakan (bisa menggunakan cetakan kue, agar-
agar, dan lain sebagainya)
7. Dijemur selama 2-7 hari hingga kering
8. Arang dari sekam padi pun siap digunakan
Perbandingan serbuk arang halus dengan kanji adalah 3:1. Secara biaya, minim sekali
biaya yang dikeluarkan melihat bahan dan alat yang digunakan. Apabila kegiatan ini dapat
menjadi sebuah home industry, dapat digunakan alat yang dapat mempermudah dalam
menghasilkan briket arang yang tentunya dalam jumlah yang besar. Selain itu, hal ini dapat
digunakan sebagai penghasilan tambahan bagi petani padi. Minim biaya, besar manfaatnya itulah
yang ingin kami capai untuk kewirausahaan ini.
KERTAS BERBAHAN DASAR SABUT KELAPA
Bahan baku yang digunakan untuk membuat kertas ialah bahan-bahan yang mengandung
banyak selulosa, seperti bambu, kayu, jerami, merang, dan lain-lain. Dewasa ini, kertas yang kita
gunakan untuk menulis, mencetak,dan menggambar terbuat dari serat kayu. Berjuta-juta pohon
di Indonesia ditumbangkan untuk memproduksi kertas. Hal ini dapat merusak lingkungan hidup
karena pohon merupakan salah satu komoditi terpenting di dunia. Untuk mengetasi hal ini, kami
memikirkan tentang pengganti bahan dasar pembuatan kertas. Kami menggunakan sabut kelapa
yang selama ini kurang termanfaatkan lebih. Sabut kelapa biasanya digunakan sebagai bahan
bakar yang menggunakan tungku di pedesaan. Sedangkan pohon kelapa di Indonesia sangatlah
kaya. Sabut kelapa merupakan limbah padat berlignoselulosa dengan kandungan selulosa
sebanyak 43,4%, sedangkan kandungan lignin sebesar 45,8% berat kering yang belum
dimanfaatkan secara optimal dan pembuangannya sering menjadi masalah. Sabut kelapa ini bias
menjadi bahan dasar pembuatan kertas selain kayu.
Pembuatan kertas dari bahan baku dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
1. Pembuatan pulp2. Pembuatan kertas dari pulp
Pulp, di samping dapat digunakan untuk membuat kertas, dapat juga digunakan untuk membuat rayon (rayon adalah selulosa dalam bentuk serat-serat).
Ada 3 macam proses pembuatan pulp, yaitu:
1. Proses mekanis2. Proses semi-kimia3. Proses kimia
Pada proses mekanis tidak digunakan bahan-bahan kimia. Bahan baku digiling dengan mesin sehingga selulosa terpisah dari zat-zat lain.
Pada proses semi-kimia dilakukan seperti proses mekanis, tetapi dibantu dengan
bahan kimia untuk lebih melunakkan, sehingga serat-serat selulosa mudah terpisah dan tidak rusak.
Pada proses kimia bahan baku dimasak dengan bahan kimia tertentu untuk
mengllilangkan zat lain yang tidak perlu dari serat-serat selulosa. Dengan proses ini, dapat diperoleh selulosa yang
murni dan tidak rusak.
Ada 2 metoda pembuatan pulp dengan proses kimia, yaitu:
a. Metoda proses basa
Termasuk di sini adalah:- proses soda- proses sulfat
b. Metoda proses asam
Yang termasuk proses asam adalah proses sulfit
Proses Basa
Bahan baku yang telah dipotong kecil-kecil dengan mesin pemotong, dimasukkan dalam sebuah bejana yang disebut "digester."
Dalam larutan tersebut dimasukkan larutan pemasak:
- NaOH 7%, untuk proses soda- NaOH, Na2S dan Na2CO3 untuk proses sulfat
Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang lain.
Reaksi sebenarnya rumit sekali, tetapi secara sederhana dapat ditulis:
Larutan pemasak
Kayu ———————————> pulp (selulosa) + senyawa-senyawa alkohol + senyawa-senyawa asam + merkaptan + zat-zat pengotor lainnya.
Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemisah pulp
dan disaring. Pulp kasar dapat digunakan untuk membuat karton dan pulp halus yang warnanya
masih coklat harus dikelantang (diputihkan/dipucatkan). Pemucatan dilakukan dengan
menggunakan Kaporit atau Natrium hipoklorit. Perlu diperhatikan bahwa, bahan-bahan kimia
yang sudah terpakai tidak dibuang, tetapi diolah kembali untuk dipakai lagi. Hal ini berarti
menghemat biaya dan mencegah pencemaran lingkungan
Reaksi kimia yang penting dalam pengolahan kembali sisa larutan tersebut adalah :
Na2SO4 + 2 C ———————————> Na2S + 2 CO2
Na2CO3 + Ca(OH)2 ———————————> 2 NaOH + CaCO3
Proses Asam
Secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap yang sama dengan proses basa. tetapi larutan yang digunakan adalah:
SO2, Ca(HSO3)2 dan Mg(HS03)2
Pembuatan Kertas
Pulp yang sudah siap, diolah dengan bahan-bahan penolong seperti perekat damar, kaolin, talk, gips, kalsium karbonat, tawas aluminium, kertas bekas, zat warna dan lain-lain, untuk kemudian diproses menjadi kertas, melalui mesin pembentuk lembaran kertas, mesin pengeras dan mesin pengering.
Catatan:
1. Zat-zat tersebut di atas dipakai dalam jumlah kecil sekali, dan bila berlebihan berbahaya bagi kesehatan.
2. Ada zat pemanis yang dapat menimbulkan kanker pada hewan-hewan percobaan, sehingga di beberapa negara dilarang.
3. Umumnya zat-zat tersebut di atas adalah sintetis.
Dengan kita mengusulkan bahan lain selain kayu untuk dijadikan bahan dasar kertas, bumi akan tetap hijau dan bebas dari global warming.
Pustaka:
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/0205%20Kim%202-
6h.htm