19
KETERANGAN UMUM I. PASIEN Nama : Ny. N Umur : 42 tahun Jenis kelamin : wanita Alamat : Kp.Pasir Kaliki Agama : Islam Suku : Sunda Status Marital : Menikah Pendidikan : SD Pekerjaan : - II. SUMBER HETEROANAMNESIS Nama : Tn. R Alamat : Kp.Pasir Kaliki Agama : Islam Suku : Sunda Hubungan dengan pasien : adik kandung ANAMNESIS Keluhan Utama : marah-marah dan bicara kacau (tidak nyambung) Riwayat Penyakit Sekarang : Empat hari SMRS, pasien menangis karena kedatangan tamu untuk menagih hutang ke rumah pasien. Keesokan harinya, pasien menangis karena mengingat anaknya yang meninggal. Pasien terlihat murung dan mondar-mandir, masuk ke dalam rumah setiap kali bertemu dengan orang lain. Pasien terlihat berbicara tidak jelas. Pasien mengunjungi semua keluarga pasien (ibu dan saudara pasien) untuk meminta maaf sambil menangis. Pasien sulit tidur. Pasien sudah dirawat tiga kali di

Bst Skizofrenia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Skizofreni

Citation preview

Page 1: Bst Skizofrenia

KETERANGAN UMUM

I. PASIEN

Nama : Ny. N

Umur : 42 tahun

Jenis kelamin : wanita

Alamat : Kp.Pasir Kaliki

Agama : Islam

Suku : Sunda

Status Marital : Menikah

Pendidikan : SD

Pekerjaan : -

II. SUMBER HETEROANAMNESIS

Nama : Tn. R

Alamat : Kp.Pasir Kaliki

Agama : Islam

Suku : Sunda

Hubungan dengan pasien : adik

kandung

ANAMNESIS

Keluhan Utama : marah-marah dan bicara kacau (tidak nyambung)

Riwayat Penyakit Sekarang :

Empat hari SMRS, pasien menangis karena kedatangan tamu untuk

menagih hutang ke rumah pasien. Keesokan harinya, pasien menangis karena

mengingat anaknya yang meninggal. Pasien terlihat murung dan mondar-mandir,

masuk ke dalam rumah setiap kali bertemu dengan orang lain. Pasien terlihat

berbicara tidak jelas.

Pasien mengunjungi semua keluarga pasien (ibu dan saudara pasien) untuk

meminta maaf sambil menangis. Pasien sulit tidur. Pasien sudah dirawat tiga kali

di rumah sakit. Riwayat penyakit sebelumnya tidak diketahui oleh sumber

anamnesis.

Riwayat Kepribadian Sebelum Sakit :

Pendiam, baik, dan ramah

Riwayat Kandungan :

9 bulan, lahir spontan, dan lahir di paraji.

Riwayat Masa Bayi :

Pasien diberikan ASI selama 1 bulan saja. Pasien kemudian dititip kepada nenek

sampai usia 9 tahun.

Page 2: Bst Skizofrenia

Riwayat Masa Pra-Sekolah :

Biasa, banyak teman

Riwayat Masa Sekolah :

Pasien hanya menjalani masa pendidikan di tingkat SD kelas satu sampai kelas

tiga. Pasien tidak tamat karena tidak sanggup mengikuti pelajaran.

Riwayat Masa Dewasa :

Pasien menikah pada usia 20 tahun

PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : kompos mentis

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 80x per menit, regular, ekual, isi cukup

Respirasi : 22x per menit, regular

Suhu : afebris

Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Leher : KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat

Toraks : bentuk dan gerak simetris, jantung dan paru dalam batas normal

Abdomen : datar dan lembut, BU (N), lien dan hepar dalam batas normal

Ekstremitas : dalam batas normal

STATUS PSIKIATRIKUS

Keadaan umum : kompos mentis, tenang

Roman muka : tampak takut, kadang grimace (tampak silly)

Kontak/rapport : ada/inadekuat (pasien kurang kooperatif)

Orientasi : tidak dapat dinilai (pasien hanya menjawab ‘tidak tahu’)

- Tempat : -

- Waktu : -

- Orang : -

Page 3: Bst Skizofrenia

Ingatan : tidak dapat dinilai (pasien hanya menjawab ‘tidak

tahu’)

- Immediate : -

- Recent : -

- Remote : -

Perhatian : baik

Persepsi : ilusi dan halusinasi dengar disangkal

Pikiran :

- Bentuk : autistik

- Jalan : asosiasi longgar

- Isi : waham, ilusi, dan halusinasi disangkal,

preokupasi : anak yang meninggal

Emosi :

- Mood : eutimik

- Afek : inappropriate

Wawasan terhadap penyakit : 1 (buruk)

Bicara : spontan, intonasi pelan

Tingkah laku : agak hiperaktif (stereotipi gerakan mondar-mandir)

Dekorum : kurang

DIAGNOSIS

Aksis I : Skizofrenia Paranoid

Diagnosis banding : Skizofrenia hebefrenik

gangguan bipolar dengan psikotik

Skizoafektif

Aksis II : belum dapat dinilai

Aksis III : tidak ada diagnosis

Aksis IV : anak meninggal dan dukungan suami yang kurang

Aksis V : GAF scale 70-61

Page 4: Bst Skizofrenia

PENATALAKSANAAN

Zyprex 10 mg IM (3 hari berturut-turut)

Hari berikutnya : olandoz (1 x 10mg) dan stelazin (2 x 5mg)

Hari ke-10 : olanzapin (1 x 5mg) dan quetiapine/serequel (1 x 300mg)

PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad malam

Page 5: Bst Skizofrenia

PEMBAHASAN

PROBLEM

Riwayat pasien : gangguan hubungan ibu dan anak (ASI hanya 1 bulan dan

dititip kepada nenek) fase oral

Gangguan perkembangan kognitif : tidak dapat menyelesaikan pendidikan

Psikososial (ciri kepribadian) : pendiam (introvert)

Disfungsi sosial (pasien tidak dapat bersosialisasi dengan normal)

Masalah support system (tidak adanya dukungan suami)

Insomnia

Gangguan bentuk pikiran (autistic)

Gangguan jalan pikiran (asosiasi longgar)

Gangguan isi pikiran (preokupasi : anak meninggal)

Page 6: Bst Skizofrenia

PEMAHAMAN PENYAKIT

SKIZOFRENIA A. Definisi

Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan

berpikir, emosi, dan perilaku yang parah; penderita tidak mampu menyaring

stimulus sensori dan memiliki persepsi yang berbeda (dari kenyataan) terhadap

suara, warna, dan benda lain di sekitarnya1.

B. Epidemiologi

Skizofrenia pada wanita dan pria memiliki prevalensi yang ekual. Namun,

pada pria dan wanita, terdapat perbedaan onset usia, yaitu pria dengan peak onset

pada usia 10 – 25 tahun, sementara wanita pada usia 25 – 30 tahun2.

Menurut data yang tersedia, skizofrenia ditemui paling banyak di Amerika

Serikat bagian timur laut dan barat2. Menurut data WHO, skizofrenia menyerang 7

orang per 1000 populasi dewasa, terutama pada usia 15-35 tahun, dengan

insidensi 3-10.0003.

C. Etiologi

Beberapa ahli telah menyatakan berbagai hipotesis yang berkaitan dengan

etiologi skizofrenia2.

Stress Diathesis Model

Teori menyatakan skizofrenia muncul akibat adanya stress baik oleh faktor

biologis, psikososial, maupun faktor lingkungan.

Teori Neurobiologi

- Adanya peningkatan aktivitas dopamin yang disebabkan oleh peningkatan

sekresi dopamine, peningkatan reseptor dopamine, atau hipersensitivitas

reseptor dopamine.

Page 7: Bst Skizofrenia

- Peningkatan aktivitas serotonin.

- Peningkatan aktivitas norepinefrin terutama di lokus sereleus.

- Hilangnya/penurunan aktivitas GABA di hippocampus yang menyebabkan

hiperaktivitas neuron dopaminergik dan noradrenergic.

- Hiperaktivitas dan hipoaktivitas glutamate, atau glutamate-induced

neurotoxicity.

- Neuropeptida lain : kolesistokinin dan neurotensin

- Neuropatologi : gangguan sistem limbic (penurunan volume amigdala,

hippocampus, dan girus parahippokampus) dan gangguan basal ganglia

(penurunan volume globus pallidus dan substantia nigra).

Faktor Psikososial

- Psikoanalitik : adanya gangguan perkembangan, terutama fase oral; ciri

kepribadian atau mekanisme pertahanan persekutori, fantasi, dan narsistik.

- Hubungan interpersonal yang kurang baik.

- Disfungsi keluarga : orangtua yang kasar, keras dalam mendidik, dan

overprotektif.

Page 8: Bst Skizofrenia

D. Gejala Klinis

Gejala klinis pada skizofrenia dapat dibagi menjadi dua, yaitu positif dan

negatif4.

Gejala Positif Gejala Negatif

DelusiHalusinasiDistorsi atau peningkatan dalam bahasa dan komunikasiDisorganized speechDisorganized behaviorPerilaku katatonikGelisah (agitation)

Afek tumpulWithdrawal emosiPoor rapportApathetic social withdrawalPasifKehilangan spontanitasCara berpikir stereotipiAlogia : keterbatasan dalam kelancaran pikiran dan berbicaraAvolisi : keterbatasan dalam inisiasi perilaku/ tindakan yang bertujuan.Anhedonia : kehilangan kesenanganGangguan atensi (perhatian)

E. Klasifikasi dan Diagnosis

Diagnosis skizofrenia dapat ditegakkan dengan menyesuaikan gejala klinis

dan kriteria diagnosis pada DSM-IV-TR, ICD-10, atau PPDGJ-III (Indonesia).

Untuk menemukan gejala klinis baik negatif atau positif, dapat digunakan

beberapa parameter, yaitu4 :

BPRS : Brief Psychiatric Rating Scale

PANNS : Positive and Negative Syndrome Scale

SANS : Scale for Assessment of Negative Symptoms

NSA-16 : Negative Symptom Assessment

SDS : Schedule for the Deficit Syndrome

Page 9: Bst Skizofrenia

Skizofrenia dapat dibagi menjadi 4 subtipe, yaitu2, 4 :

Paranoid ditandai dengan preokupasi satu atau lebih delusi atau halusinasi

auditori.

Disorganized (hebefrenik) ditandai dengan regresi perilaku menjadi primitive,

disinhibisi, dan perilaku yang kacau.

Page 10: Bst Skizofrenia

Catatonic ditandai gangguan fungsi motorik, termasuk stupor, negativism,

kaku, kesenangan, atau postur.

Undifferendiated type

Residual ditandai dengan gangguan skizofrenia yang berkelanjutan tetapi

gejala klinis lengkapnya sudah tidak dapat diklasifikasikan pada tipe tertentu.

Page 11: Bst Skizofrenia

F. Manajemen

FARMAKOTERAPI

Terapi biologis terdiri dari2 :

- Obat antipsikotik : dopamine receptor antagonist (terutama untuk gejala

positif, contoh: chlorpromazine, haloperidol), dan Serotonin-Dopamine

Antagonists (terutama untuk gejala negative, contoh: risperidone dan

clozapine)

- Obat lain (adjuvant) : lithium, antikonvulsan (carbamazepine dan

valproate), dan benzodiazepine.

TERAPI PSIKOSOSIAL

Terapi psikososial merupakan metode yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan bersosialisasi, pengenalan diri, keterampilan, dan komunikasi

interpersonal. Terapi psikososial terdiri dari :

- Social skill training

- Family-oriented therapies

- Group therapy

- Cognitive behavioral therapy

- Individual psychotherapy

- Vocational therapy

Page 12: Bst Skizofrenia

G. Prognosis

Perjalanan penyakit skizofrenia terdiri dari eksaserbasi dan remisi. Setelah

episode psikotik pertama, pasien secara bertahap sembuh dan kemudian bisa

berfungsi normal dalam waktu yang lama. Masa kambuh biasanya setelah 5

tahun2.

Studi tentang skizofrenia menunjukkan bahwa hanya sekitar 10-20%

pasien yang memiliki prognosis baik sementara itu >50% pasien memiliki

prognosis buruk, yaitu perawatan yang berulang, eksaserbasi gejala yang sering,

munculnya episode gangguan mood, dan percobaan bunuh diri2.

Page 13: Bst Skizofrenia

BED SIDE TEACHING

SKIZOFRENIA

Oleh :

P. Elisabeth HutajuluAnggun Puspita Dewi

Preceptor :H. M. Zainie Hassan, dr., Sp.KJ(K)

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWARUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG

2012

Page 14: Bst Skizofrenia

DAFTAR PUSTAKA1. Farlex. Medical dictionary. [cited Available from: http://medical-

dictionary.thefreedictionary.com/schizophrenia

2. Benjamin Sadock, et al. Schizophrenia. Synopsis of Psychiatry USA: Lippincott Williams & Wilkins; 2003.

3. WHO. SCHIZOPHRENIA. 2012 [cited Available from: http://www.who.int/mental_health/management/schizophrenia/en/

4. Stahl SM. Psychosis and Schizophrenia. StahFs Essential Psychopharmacology USA: Cambridge University Press; 2008.