30
i BUKU PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF UNIVERSITAS UDAYANA

Buku Arsiparis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buku Arsiparis

i

BUKU PEDOMAN UMUM

PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 2: Buku Arsiparis

ii

� � �� � �� � � �� � � � � � � � � � �� � � � �� �� �� � � � �� � � � � � � � � � �� � � �� � � � ��� � � � � �� � � � ���� �� � �� ! " # $ % & ' " ( ) * + & " # " , - " # ) #. # / + . % 0 1 " 2 % 3 ) , 4 % & ' " " ' " + 3 ) ( ) 2 " , 2 ! " # $ % & ' " + , ' + # ( ) , 2 + ( + ( # " ," ' " + ( ) ( & ) * 1 " , 5 " # $ % & ' " " , , 5 "6 5 " , 2 7 ( 1 + / . ) 4 " * " 8 ' 8 ( " 7 . . ) ' ) / " - . + " ' + 4 % & ' " " , 9 % / " - % * # " , ' " , & "( ) , 2 + * " , 2 % & ) ( 1 " ' " . " , ( ) , + * + ' & ) * " ' + * " , & ) * + , 9 " , 2: + , 9 " , 2 " , 5 " , 2 1 ) * / " # + ; � � � � � � � � � �� ���� �� �< �� = " * " , 2. % " & " 9 ) , 2 " , . ) , 2 " > " ( ) / " , 2 2 " * 9 " , ' " , & " - " # ( ) / " # + # " , & ) * 1 + " ' " , . ) 1 " 2 " % ( " , " 9 % ( " #. + 99 " / " ( 3 " . " /? @ 5 " ' A � B " ' " + 3 " . " /C D @ 5 " ' A � B 9 " , @ 5 " ' A? B 9 % & % 9 " , " 9 ) , 2 " , & ) , > " * " ( " . % , 2: ( " . % , 2 & " / % , 2. % , 2 # " ' � A. " ' + B 1 + / " , 9 " , E " ' " + 9 ) , 9 " & " / % , 2 . ) 9 % # % ' F & � G G G G G G6 G G A. " ' + > + ' " * + & % " - B6 " ' " + & % 9 " , "& ) , > " * " & " / % , 2 / " ( " H A ' + > + - B ' " - + , 9 " , E " ' " + 9 ) , 9 " & " / % , 2 1 " , 5 " # F & I G G G G G G6 G G A / % ( " > + ' " * + & % " - B ? = " * " , 2. % " & " 9 ) , 2 " , . ) , 2 " > " ( ) , 5 % " * # " ,6 ( ) ( " ( ) * # " ,6 ( ) , 2 ) 9 " * # " , " ' " + ( ) , > + " / # ) & " 9 " + ( + ( . + " ' +4 % & ' " " , " ' " + 1 " * " , 2 - " . % / & ) / " , 2 2 " * " , - " # 4 % & ' " " ' " + - " # ' ) * 1 % ' . ) 1 " 2 " % 9 % ( " #. + 9 & " 9 " @ 5 " ' A � B 9 % & % 9 " , "9 ) , 2 " , & % 9 " , " & ) , > " * " & " / % , 2 / " ( " I A / % ( " B ' " - + , 9 " , E " ' " + 9 ) , 9 " & " / % , 2 1 " , 5 " # F & I G G G G G G G G6 G GA / % ( " * " ' + . > + ' " * + & % " - B

Page 3: Buku Arsiparis

50 iii

PUSAT ARSIPARIS

2009

BUKU PEDOMAN UMUM

PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 4: Buku Arsiparis

iv 49

BUKU PEDOMAN UMUMPENGELOLAAN ARSIP INAKTIF

UNIVERSITAS UDAYANA

PUSAT ARSIPARIS 2009

Koordinator Tim Penyusun: Ida Bagus Arimbawa

Penyunting: Jiwa Atmaja

Cover & Ilustrasi: Repro

Design & Lay Out: Putu Mertadana

Diterbitkan oleh:Udayana University Press

Kampus Unud Sudirman Gedung Pascasarjana Lt.1 R.1.1Jl. P.B. Sudirman, Denpasar - Bali, Telp. 081 337 491 413

[email protected] h! p://penerbit.unud.ac.id

Cetakan Pertama:2009, x + 112 hlm, 14 x 21 cmJ K L M N O P K O K Q K R S T U V N WXJ K L M N O P K Y N V N T Q U T Z N [ T Q K T Z\ [ T Q K T Z ]_̀̂ a b a c d e f c d g h i a j a g e f e i f b k a c l a m n f k a d _ a c a j a g n f̀ g b g o _ n _ k g m g _ c _j a c i a _ p _ c j f b j g̀ _ n q a b _ i f c f b k _ jr

01 Pemanfaatan Teknologi

Komunikasi

TP.01 Media Pembelajaran

00 Pemanfaatan Teknologi

Informasi

01 Pemanfaatan Teknologi

Komunikasi

TP.02 Studio

00 Radio

01 Televisi

02 Multi Media

CATATAN:

Kesepakatan dalam Pelatihan Tata Kelola Kearsipan

yang diikuti oleh para Arsiparis dilingkungan Univ.

Udayana pada tanggal: 25 Pebruari 2009 disepakati sbb:

Penetapan Kode Klasifi kasi arsip terhadap kode

surat yang timpang dengan Kep. Setjend. Depdiknas

Nomor: 41268/A.A1/kp/2008, diterapkan sbb:

Ditulis Kode lama terlebih dahulu, kemudian

diikuti dengan garis miring lanjut penulisan kode

sesuai kode yang tertuang pada Pola Klasifi kasi Arsip

Depdiknas.

Contoh:

PM/ PP.04 = SURAT ARSIP PENGABDIAN

MASYARAKAT.

Page 5: Buku Arsiparis

48 v

02 Bahan Ajar/Media Pembelajaran

03 Laboratorium

PP.03 Ijazah dan Transkrip

00 Ijazah

01 Transkrip

02 Keterangan Lulus Sementara

03 Legalisasi

PP.04 Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat

00 Penelitian ( Unud pake kode

PL)PL/PP

01 Pengabdian Masyarakat ( Unud

pake kode PM ) PM/PP.04

02 Pengembangan IPTEK

PP.05 Alumni ( Jobdes. BAK, pake kode

KM)

PP.06 Tenaga Pengajar ( Pake Kode DT/

BAA)

00 Dosen

01 Guru Besar

02 Konsultan Akademik

PP.07 Forum Senat

PP.08 Wali Amanah

PP.09 Program Studi ( Pake Kode DT.BAA

00 Diploma

01 Strata-1

02 Strata-2

03 Strata-3

04 Extention

05 Jarak Jauh

TP TEKNOLOGI PENDIDIKAN

TP.00 Sistem/Model Pembelajaran

00 Pemanfaatan Teknologi

Informasi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) atas anugrah-Nya sehingga Buku Pedoman Umum Pengelolaan Arsip Inaktif Universitas Udayana ini dapat dirampungkan sesuai rencana.

Buku ini memuat tentang pokok-pokok pengelolaan arsip inaktif/statis di lingkungan Universitas Udayana yang dapat dipakai sebagai pedoman/acuan dalam mengelola arsip inaktif/statis bagi unit-unit kerja di lingkungan Universitas Udayana. Karena buku pedoman ini hanya memuat ketentuan-ketentuan pokoknya saja, sudah barang tentu aturan-aturan yang bersifat spesifi k belum dimuat dan akan dimuat dalam buku khusus untuk itu.

Tim Penyusun menyadari bahwa dengan keterbatasan pengetahuan, tentu buku ini belum dapat dikatagorikan sebagai “Buku Pedoman” yang sempurna, karena itu melalui kesempatan ini, dengan rendah hati kami mengharapkan masukan yang sifatnya membangun dan penyempurnaan buku ini pada masa yang akan datang. Masukan diharapkan dari berbagai pihak dan dapat disampaikan secara lisan atau tertulis kepada kami.

Melalui kesempatan ini pula, Tim Penyusun menyampaikan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Rektor Universitas Udayana dan semua pihak atas sumbangsihnya baik dalam bentuk moril maupun materiel sehingga Buku Pedoman Umum Pengelolaan Arsip inaktif dapat terwujud.

Bukit Jimbaran, November 2009Tim Penyusun

Page 6: Buku Arsiparis

vi 47

termasuk Wali Amanah ?

01 Organisasi Kemahasiswaan

(Jobdes. BAK, pake kode KM )

02 Organisasi Profesi Dosen ?

03 Pemberdayaan Perguruan Tinggi

04 Dewan Pendidikan Tinggi

II.2. PP PERKULIAHAN/

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PP.00 Administrasi Penyelenggaraan

Pendidikan

00 Kalender Akademik

01 Penerimaan Mahasiswa Baru

02 Registrasi Mahasiswa

03 Absensi/Presensi Kehadiran

Mahasiswa

04 Administrasi Ujian

05 Administrasi Pelulusan

PP.01 Kemahasiswaan

00 Cuti Mahasiswa

( Jobdes. BAA, pake kode DT )

01 Dispensasi

( Jobdes. BAK pake kode KM )

02 Beasiswa (sda )

03 Senat Mahasiswa (sda)

04 Kegiatan mahasiswa (sda)

05 Mahasiswa Berprestasi (sda)

06 Mahasiswa Meninggal Dunia

(sda)

07 Mahasiswa Asing

( Jobdes. BAA, pake kode DT )

PP.02 Prasarana dan Sarana Akademik (Pake

Kode DT/ BAA)

00 Kurikulum

01 Deskripsi Mata Kuliah

Page 7: Buku Arsiparis

46 vii

WS.02 Laporan

00 Laporan Hasil Pemeriksaan

01 Laporan Hasil Monitoring

WS.03 Tindak Lanjut

WS.04 Pengabdian Masyarakat

WS.05 Forum Komunikasi

II. MASALAH SUBSTANTIF

DILINGKUNGAN PENDIDIKAN TINGGI

II.1. DT.00 Akademik ( BAA )

00 Kurikulum

01 Program Studi

02 Pengembangan Wawasan

Akademik

03 Pengembangan Prestasi

Akademik

04 Proses Pembelajaran

05 Sarana dan Media Pengajaran

06 Evaluasi Akademik

DT.01 Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

00 Penelitian ( Jobdes. Lemlit,

pake kode PL )

01 Pengabdian Masyarakat (KKN,

KKL) ( Jobdes. LPM pake kode

PM )

02 Kreativitas Mahasiswa

( Jobdes. BAK, pake kode KM )

II. KM/DT.01.02

DT.02 Ketenagaan

00 Tenaga Akademik

01 Tenaga Non Akademik

DT.03 Pembinaan Kelembagaan

00 Organisasi Perguruan Tinggi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .................................................. 1

a. Latar belakang ...................................................... 1

b. Dasar Hukum ........................................................ 2

c. Maksud dan Tujuan ............................................. 3

d. Pengertian Umum ................................................ 4

BAB II PENGOLAHAN ................................................... 7

a. Pendataan .............................................................. 7

b. Pemilahan .............................................................. 11

c. Pendiskripsian ...................................................... 12

d. Pembuatan skema pengaturan arsip ................. 15

e. Pengelompokan indek ......................................... 16

f. Penomoran dan labelisasi.................................... 19

g. Pembuatan DPA .................................................... 20

BAB III PENYIMPANAN ................................................ 23

a. Penataan Ruang simpan ...................................... 23

b. Pemeliharaan ruang simpan ............................... 25

c. Penataan arsip ....................................................... 26

d. Retensi/ Penyusutan arsip ................................... 27

BAB IV. LAYANAN ARSIP ............................................. 30

a. Peminjaman arsip ................................................. 30

b. Pencarian ............................................................... 31

c. Pengambilan arsip ................................................ 32

d. Pencatatan .............................................................. 33

e. Penempatan arsip ................................................. 34

BAB V. PENUTUP ............................................................ 35

Lampiran Pola Klasifi kasi Arsip .................................... 37

Page 8: Buku Arsiparis

viii 45

DL.01 Penyelenggaraan Diklat

00 Prajabatan (Jobdes BAUK/kepeg

pake kode KP)

01 Pimpinan (sda)

02 Fungsional(Jobdes BAA )

03 Teknis

(Jobdes BAUK/Kepeg, pale kode

KP)

DL.02 Pengiriman Peserta Diklat

00 Dalam Negeri

01 Luar Negeri

DL.03 Pengiriman Peserta Pendidikan Gelar

Job Des BAA, (DT)

00 Dalam Negeri

01 Luar negeri

DL.04 Seminar/lokakarya/Workshop/Bimkos/

Bimtek

DL.05 Evaluasi Diklat

I.11. PG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PG.00 Rencana Litbang

PG.01 Pelaksanaan Litbang

00 Kurikulum

01 Penilaian dan Pengujian

02 Kebij akan dan Inovasi

03 Statistik Bidang Pendidikan

PG.02 Evaluasi dan Laporan Penelitian

PG.03 Forum Komunikasi Kelitbangan

I.12. WS PENGAWASAN

WS.00 Rencana Pengawasan

WS.01 Pelaksanaan Pengawasan

00 Rutin

01 Khusus

02 Monitoring

Page 9: Buku Arsiparis

44 1

01 Konsumsi dan akomodasi

02 Perawatan

03 Perjalanan Dinas

04 Pengurusan VISA/Paspor

05 Mess, Rumah Jabatan,

Rumah Dinas, Wisma /

Villa,Hostel, Penginapan

06 Telekomunikasi ( Job Des

Bag Perlengkapan

07 Kebersihan dan Taman

TU.05 Keamanan dan Ketertiban

00 Personil

01 Dokumen

02 Material/fi sik

I.9. TI TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI ( Jobdes. DIVINKOM )

TI.00 Sistem Informasi Manajemen (SIM)

00 SIM Kepegawaian

01 SIM Keuangan

02 SIM Barang

03 SIM Persuratan

04 SIM Kearsipan

TI.01 Sistem Informasi Pendidikan

00 Sistem Informasi Pendidikan

Tinggi

I.10. DL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DL.00 Rencana/Program Diklat

00 Rencana Kebutuhan Diklat

(Jobdes. BAA untuk Dosen )

(Jobdes BAUK, Kepeg /Untuk

Pegawai, pake kode KP.)

01 Kurikulum dan Silabus

02 Modul

BAB 1PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Fenomena arsip inaktif di lingkungan Universitas

Udayana, secara umum terlihat masih beraneka ragam

dan belum semuanya tertata rapi di masing- masing Unit

Kerja. Menyimak kondisi seperti ini, di samping adanya

himbauan dari Depdiknas, Rektor Universitas Udayana

menyadari akan arti pentingnya suatu arsip pada masa-

masa yang akan datang. Mengantisipasi fenomena yang

demikian, Rektor Universitas Udayana menaruh perhatian

khusus dan berkomitmen serta berupaya agar arsip

inaktif/statis di lingkungan Universitas Udayana dapat

digali, ditata, serta dikelola sedemikian rupa, sehingga

saat dibutuhkan arsip inaktif bisa ditemukan dengan

cepat dan tepat. Di samping itu, Universitas Udayana telah

memiliki Arsiparis yang berasal dari staf administrasi

yang mempunyai hasrat ingin pindah ke status Arsiparis,

dan sampai saat ini Universitas Udayana telah memliki

Arsiparis sebanyak 26 orang. Di samping itu, pada masa

akan datang Universitas Udayana akan membentuk

pangkalan data sebagai antisipasi dalam menghadapi

persaingan global yang telah mulai dirasakan dewasa ini.

Atas dasar pemikiran yang demikian, akhirnya Rektor

Universitas Udayana mengeluarkan Surat Keputusan

nomor: 359/ H.14/TU/2008 tertanggal: 9 Oktober 2008

yang membentuk satu wadah beserta perangkat/struktur

organisasinya, yang diberi nama Pusat Arsiparis. Pusat

Arsiparis inilah yang diharapkan dapat bermanfaat sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang diberikan,

Page 10: Buku Arsiparis

2 43

yaitu:

a. Menyiapkan rumusan kebij akan, standar, norma dan

pedoman teknis pengelolaan arsip di lingkungan

Universitas Udayana berdasarkan kebij akan, standar,

norma dan pedoman dari departemen.

b. Mengelola arsip inaktif di lingkungan Universitas

Udayana.

c. Melakukan pembianaan dan pengawasan

ketatausahaan dan kearsipan di lingkungan

Universitas Udayana.

d. Mengendalikan dan mengkoordinasikan pengelolaan

arsip di lingkungan Universitas Udayana sejak

penciptaan hingga penyusutan.

b. Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan Buku Pedoman ini sbb:

1. Undang- undang RI Nomor; 7 tahun 1971 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan.

2. Peraturan Pemerintah RI Nomor: 34 tahun 1979

tentang Penyusutan Arsip.

3. Keputusan Presiden RI Nomor: 105 tahun 2004 tentang

Pengelolaan Arsip Statis.

4. Keputusan Kepala ANRI Nomor: 03 tahun 2000 tentang

Standar minimal gedung dan ruang penyimpanan

arsip inaktif.

5. Keputusan Kepala ANRI Nomor: 10 tahun 2000

tentang Standar Folder dan Guide Arsip.

6. Keputusan Kepala ANRI Nomor: 11 tahun 2000

tentang Standar Boks Arsip.

7. Keputusan Kepala ANRI Nomor: 12 tahun 2000

tentang Standar Penyimpanan Fisik Arsip.

8. Peraturan MENPAN Nomor: Per/3/M.PAN/3/2009.

9. Tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka

Kreditnya.

PR.01 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

PR.02 Evaluasi Program

PR.03 Laporan

00 Laporan Berkala

01 Laporan Insidentil

02

I.7. LK PERLENGKAPAN

LK.00 Rencana Kebutuhan Perlengkapan

LK.01 Pengadaan Barang dan Jasa

00 Pengadaan Barang Habis Pakai

01 Pengadaan Barang Bergerak/

Inventaris

02 Pengadaan Barang Tidak

Bergerak/Investasi/Asset

03 Pengadaan Jasa

LK.02 Penyimpanan/Pergudangan

LK03 Penyaluran/Distribusi

LK.04 Inventarisasi Barang

LK.05 Pemeliharaan/Perbaikan

00 Barang Bergerak/Inventaris

01 Barang Tidak Bergerak/investasi/

Asset

LK.06 Penghapusan

00 Barang Bergerak/Inventaris

01 Barang Tidak Bergerak/Investasi/

Asset

I.8. TU KETATAUSAHAAN

TU.00 Persuratan

TU.01 Penggandaan

TU.02 Kearsipan

TU.03 Kerumahtanggaan

00 Kendaraan Dinas

Page 11: Buku Arsiparis

42 3

HM.02 Keprotokolan

00 Penerimaan Tamu Dinas

01 Jamuan Makan/Resepsi

02 Acara Kedinasan

03 Upacara/Peringatan Hari Besar

04 Pelantikan dan Serah Terima

Jabatan (Jobdes Bag Kepeg, pake

kode KP)

HM.03 Kunjungan Dinas

00 Dalam Negeri

01 Luar Negeri

HM.04 Dengar Pendapat

HM.05 Sidang Kabinet/Rakor

HM.06 Penerbitan dan Publikasi

00 Buletin/Majalah ( Jobdes

UPT Peerbit..? )

01 Pameran ( Jobdes. Bag. SIM/

BAPSI, pake kode PR )

02 Sayembara/Lomba/Festival

HM.07 Dokumentasi

00 Foto/Video/Film

01 Guntingan Koran/Kliping Koran

HM.08 Perpustakaan ( Job Des. Perpustakaan).

00 Pengadaan Bahan Pustaka

01 Pengolahan Bahan Pustaka

02 Pelayanan Bahan Pustaka

03 Penghapusan Bahan Pustaka

I.6. PR PERENCANAAN

PR.00 Rencana/Program Kerja

00 Jangka Panjang

01 Jangka Menengah/Rencana

Strategis

02 Tahunan

10. Peratuan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 37

tahun 2006 tentang Tata Kearsipan di lingkungan

Depdiknas.

11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor;

145/U/2004 tentang Jadual Retensi Arsip Keuangan

dan Kepegawaian di lingkungan Depdiknas.

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor:

13 tahun 2006 tentang Jadual Retensi Arsip Substantif

dan Fasilitatif di lingkungan Depdiknas.

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor:

26 tahun 2006 tentang Jadual Retensi Arsip Substantif

dan Fasilitatif di lingkungan Perguruan Tinggi dan

Kopertis.

14. Instruksi Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 1

tahun 2006 tentang pedoman Pelaksanaan Penyerahan

Arsip Statis di lingkungan Depdiknas.

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 42

tahun 2006 tentang Tata Persuratan Dinas.

c. Maksud dan Tujuan

Buku Pedoman ini diharapkan dapat memberikan

informasi umum tentang pengelolaan Arsip di Universitas

Udayana, sehingga diharapkan para pengguna arsip

mengetahui bahwa Universitas Udayana sudah memiliki

Pusat Arsiparis dan mengerti tentang pengelolaan arsip

di Universitas Udayana.

Tujuan umum:

• Menjamin arsip dapat disediakan dengan cepat, tepat,

aman, dan efi sien;

• menjamin arsip tidak mengalami kerusakan dan

hilang;

• menjamin arsip yang bernilai guna kesejarahan dapat

diselamatkan dan dilestarikan.

Page 12: Buku Arsiparis

4 41

Tujuan khusus:

• Universitas Udayana memiliki arsip yang terintegrasi,

terorganisir, tertata dengan rapi sesuai dengan kaidah

- kaidah kearsipan yang berlaku di Indonesia

• Menghasilkan satu sistem akuisisi, pengumpulan,

penataan, pelestarian dan pelayanan informasi

kearsipan yang akuntabel sebagai penunjang

kelancaran tugas - tugas Universitas Udayana (Tri

Dharma Perguruan Tinggi)

• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

pengelola kearsipan agar memiliki keahlian di bidang

manajemen kearsipan yang profesional.

• Meningkatkan sarana prasarana penunjang kegiatan

kearsipan yang dapat dimanfaatkan untuk menelaah,

menganalisis, menyajikan data dan memberikan

layanan informasi yang berhubungan dengan

arsip untuk kepentingan Universitas Udayana dan

stakeholders.

d. Pengertian Umum

Untuk mendapatkan kesamaan persepsi terhadap

segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi (tupoksi) Pusat Arsiparis, dalam Buku

Pedoman ini dipandang perlu menetapkan pengertian

tentang arsip, lembaga dan lainnya yang terkait dengan

kearsipan.

1. Universitas dimaksudkan adalah Universitas

Udayana.

2. Fakultas dimaksudkan adalah semua fakultas

yang berada di bawah/ di lingkungan Universitas

Udayana.

3. Lembaga dimaksudkan adalah Lembaga Penelitian

dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat.

4. Unit kerja lainnya adalah Jajaran BAUK, BAA, BAPSI,

01 Pendirian Lembaga Pendidikan

Informal

02 Pendirian Lembaga Pendidikan

Non Formal

HK.06 Sertifi kasi dan Akreditasi

00 Lembaga Pendidikan Formal

(Jobdes Bag Perencanaan, pake

kode PR )

01 Guru/Dosen ( Jobdes. Bag

Kepeg, pake kode KP )

I.4. OT ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

OT.00 Organisasi

00 Struktur, tugas, dan fungsi

(Jobdes Bag Kepeg/ BAUK, pake

kode KP)

01 Analisis jabatan ( J o b d e s

TU)

OT.01 Tata Laksana

00 Sistem dan Prosedur Kerja

01 Pembakuan Sarana Kerja

OT.02 Evaluasi Organisasi dan Tata

Kerja (Jobdes Kepeg, pake

kode KP )

I.5. HM KEHUMASAN

HM.00 Hubungan Antar Lembaga

00 Antar Lembaga Pemerintah

01 Swasta/LSM

02 Perusahaan

03 Lembaga Pendidikan

HM.01 Media Massa

00 Media Cetak

01 Media Elektronik

02 Media Internet

Page 13: Buku Arsiparis

40 5

13 Surat Edaran/surat Edaran

Bersama Eselon I

14 Pedoman, Standar, Juklak, Juknis

dan Protap Eselon I

15 Peraturan/Keputusan Rektor

16 Instruksi Rektor

17 Peraturan/Keputusan Bersama

Rektor

18 Surat Edaran/Surat Edaran

Bersama Bersama Rektor

19 Pedoman, Standar, Juklak, Juknis

dan Protan Rektor

HK.01 MoU/Kontrak/Perjanjian Kerjasama

( Jobdes Bag. Kerjasama, pake kode LN/

DN )

00 Dalam negeri

01 Luar Negeri

HK.02 Sosialisasi/penyuluhan/pembinaan

hukum

HK.03 Bantuan/konsultasi/advokasi

HK.04 Kasus Hukum

00 Pidana

01 Perdata

02 Tata Usaha Negara

03 Agama

04 Adat

05 Ketenagakerjaan

06 Internasional

HK.05 Perizinan

00 Pendirian Lembaga Pendidikan

Formal (Jobdes Bag. Perencanaan/

BAPSI, pake kode PR )

BAK, UPT dan Unit kerja lainnya yang dibentuk atas

dasar Surat Keputusan Rektor.

5. Sarana dan prasarana dimaksudkan adalah:

a. Ruang penyimpanan arsip standar.

b. Ruang tempat kerja pengolahan arsip.

c. Ruang kerja Arsiparis dan sekretariat.

d. Sarana lainnya untuk menunjang kegiatan

Arsiparis.

6. Arsip adalah:

a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh

Lembaga-lembaga Negara dan badan-badan

Pemerintahan dalam bentuk corak apa pun baik

dalam keadaan tunggal maupun berkelompok,

dalam rangka pelaksanaan kegiatan

pemerintahan.

b. Naskah-naskah yang diterima oleh badan-badan

swasta dan/ atau perorangan dalam bentuk corak

apapun baik dalam keadaan tunggal maupun

berkelompok, dalam rangka pelaksanaan

kehidupan kebangsaan.

7. Arsip dinamis adalah arsip yang dipergunakan

secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan,

penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada

umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam

penyelenggaraan administrasi Negara (pasal 2 ayat a

UU No. 7 Tahun 1971).

8. Arsip aktif adalah arsip dinamis yang secara langsung

dan terus menerus diperlukan dan dipergunakan

dalam penyelenggaraan administrasi.

9. Arsip inaktif adalah arsip dinamis yang frekuensi

penggunaannya untuk penyelenggaraan administrasi

sudah menurun.

10. Arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan

secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan

kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun

Page 14: Buku Arsiparis

6 39

untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi

Negara.

11. Arsip vital adalah arsip dinamis yang esensial (mutlak)

untuk kelangsungan hidup organisasi.

12. Arsip konvensional adalah arsip yang berbasis

kertas.

13. Arsip audio visual atau arsip pandang dengar adalah

arsip yang dapat dilihat dan/atau didengar dengan

menggunakan peralatan khusus yang memiliki

bentuk fi sik beraneka ragam tergantung pada media

teknologi yang digunakan pada saat penciptaannya.

14. Arsip elektronik adalah arsip yang diciptakan,

digunakan, dan dipelihara sebagai bukti transaksi,

aktivis dan fungsi lembaga atau individu yang

ditransfer dan diolah dengan sistem komputer.

15. Arsiparis adalah PNS yang diberi tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat

yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan

kearsipan.

16. Petugas arsip adalah staf yang ditunjuk untuk

melaksanakan tugas di bidang kearsipan.

17. Unit kearsipan adalah unit pengelola arsip pada

tingkat Departemen, unit utama, pusat-pusat,

Perguruan Tinggi Negeri, Koordinator Perguruan

Tinggi Swasta dan unit pelaksana teknis.

18. Pola klasifi kasi arsip adalah pola penyimpanan

arsip yang disusun secara sistematis dan logis serta

hierarkis berdasarkan fungsi yang ada di Departemen

yang digunakan sebagai dasar pemberkasan arsip

secara subjek

KP.05 Kesejahteraan

00 Perumahan

01 Koperasi

02 Taspen

03 Asuransi Kesehatan

04 Angkutan pegawai

05 Bantuan sosial

06 Rekreasi

KP.06 Pemberhentian

00 Dengan hormat

01 Tidak dengan hormat

KP.07 Organisasi Non Kedinasan

00 Korpri

01 Dharma Wanita

I.3. TU ( HK HUKUM )

HK.00 Peraturan Perundang-undangan

00 Undang-Undang

01 Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang

02 Peraturan Pemerintah

03 Peraturan/Keputusan Presiden

04 Instruksi Presiden

05 Peraturan/keputusan Menteri

06 Instruksi Menteri

07 Peraturan Bersama/Surat

Keputusan Bersama

08 Surat Edaran/Surat Edaran

Bersama

09 Pedoman, Standar, Juklak dan

Protap

10 Peraturan/Keputusan Eselon I

11 Instruksi Eselon II

12 Peraturan Bersama/Surat

keputusan Bersama Eselon I

Page 15: Buku Arsiparis

38 7

01 Analisis jabatan (Job Des Bag Tata

Usaha)

02 Evaluasi jabatan

03 Standar kompetensi dan

kualifi kasi

04 Da$ ar urut kepangkatan

05 Usulan formasi

06 Penetapan formasi

KP.01 Pengadaan

00 Seleksi Penerimaan

01 Pengangkatan CPNS

02 Pengangkatan PNS

03 Pengangkatan kembali PNS

04 Pegawai honorer/kontrak

KP.02 Pembinaan

00 Kenaikan pangkat/golongan

01 Pengangkatan dalam jabatan

fungsional

02 Pengangkatan dalam jabatan

structural

03 Mutasi pegawai

04 Tugas perbantuan/dipekerjakan

05 Alih tugas/alih jabatan

06

KP.03 Pembinaan jabatan fungsional

KP.04 Cuti

00 Cuti di luar tangguan Negara

01 Cuti Besar

02 Cuti tahunan

03 Cuti alasan penting

04 Cuti lainnya

05

KP.04 Disiplin

00 Da$ ar hadir

01 Hukuman disiplin

BAB II

PENGOLAHAN

a. Akuisisi

Dalam konteks University Archives, akuisisi

diartikan sebagai penelusuran/penemuan arsip-arsip

yang mempunyai nilai guna di lingkungan Universitas

Udayana, baik yang bersifat permanen maupun tidak.

Proses akuisisi itu sendiri dilakukan secara terus menerus

sepanjang waktu, karena pertumbuhan arsip-arsip di unit-

unit kerja di lingkungan Universitas Udayana tidak akan

pernah berhenti. Dalam konteks kelembagaan, strategi

pelaksanaan akuisisi dapat bersifat pasif atau aktif.

Strategi akuisisi yang bersifat pasif, yakni Pusat Arsiparis

hanya terlibat dalam pekerjaan evaluasi bahan/arsip yang

diserahkan oleh unit-unit kerja. Syarat utama dari strategi

ini adalah tiap-tiap unit kerja sudah melaksanakan

prosedur penyusutan secara konsisten dan sempurna serta

penilaian arsip sudah dilakukan di unit-unit kerja.

Sementara itu, strategi akuisisi bersifat aktif

diberlakukan bila proses dan prosedur penyusutan di

unit-unit kerja tidak berjalan sempurna, dan bahkan

dilingkungan Universitas Udayana belum pernah

dilakukan secara terjadwal mengikuti jadwal retensi

yang diberlakukan dilingkungan Depdiknas. Salah satu

indikator bahwa proses dan prosedur penyusutan tidak

berjalan sempurna adalah tidak adanya Jadual Retensi

Arsip (JRA) di masing-masing unit kerja.

Oleh karena itu, Pusat Arsiparis Universitas Udayana

menerapkan strategi akuisisi yang bersifat aktif dengan

segala risiko yang mungkin akan timbul.

Page 16: Buku Arsiparis

8 37

Unsur terpenting dalam akuisisi arsip ini adalah

penilaian terhadap arsip, yang akan disimpan. Dalam hal

ini, ada dua tahap dalam proses penilaian arsip, yakni

tahap seleksi arsip dan penentuan penilaian arsip. Tahap

seleksi arsip antara lain, upaya mengidentifi kasi arsip

yang akan disimpan, jenis-jenis arsip, media arsip, unit-

unit yang mempunyai arsip permanen. Tahap berikutnya

adalah penentuan nilai arsip yang layak disimpan di Pusat

Arsip Universitas Udayana berdasarkan nilai evidensial

dan informasionalnya.

Arsip yang mengandung nilai evidensial meliputi:

(1) Arsip-arsip yang memberikan penjelasan tentang

perubahan dan perkembangan organisasi, asal-usul,

struktur, peran administrasi dan operasional; (2) Arsip

yang menjelaskan bukti-bukti keberadaan organisasi dan

fungsi-fungsinya. Sedangkan nilai informasional adalah

arsip-arsip yang memberikan informasi penting terhadap

unit-unit kerja dan para peneliti (terutama still images)

yang terkait dengan perorangan, benda, tempat, peristiwa,

dan lain- lainnya.

Pemindahan arsip inaktif oleh unit kerja dapat

dilaksanakan pada Pusat Arsiparis dengan dua sistem,

yaitu:

a. Pemindahan arsip tidak teratur, bahwa arsip yang

diserahkan kepada Pusat Arsiparis masih dalam

keadaan kacau, di mana semua arsip diserahkan

begitu saja tanpa memperhatikan arsip itu sendiri

apakah mempunyai nilai guna atau tidak, dan tidak

teratur. Di sini, diserahkan dalam bentuk jumlah

(karung/kotak/box/dll) yang disertai dengan Berita

Acara Pemindahan (BAP).

b. Pemindahan arsip teratur, bahwa arsip yang

diserahkan sudah jelas dan teratur. Dalam penyerahan

arsip teratur ini hendaknya disertai dengan Da$ ar

Lampiran Pola Klasifi kasi Arsip

Berdasarkan Keputusan SekJend DEPDIKNAS

No: 41268/A.A1/KP/2008, Pola Klasifi kasi Kearsipan

dilingkungan Universitas Udayana dibagi dalam dua

bagian yaitu:

I. MASALAH FASILITATIF

I.1. KU KEUANGAN

KU.00 Penyusunan Anggaran

00 Pembahasan Anggaran

001 mbahasan anggaran pnbp

unud 20010

002 Pendapatan SPP/SDPP Fak

Kedokteran

01 Pagu Indikatif

02 DIPA

KU.01 Pelaksanaan Anggaran

00 Pendapatan

00 Pajak

01 Bukan Pajak (PNBP)

01 Belanja

Belanja Pegawai

Belanja Operasional

Belanja Modal

KU.02 Perbendaharaan

KU.03 Bantuan Luar Negeri

KU.04 Sistem Akuntansi

KU.05 PertanggungJawaban Keuangan

00 Neraca

01 Laporan Keuangan

I.2. KP KEPEGAWAIAN

KP.00 Formasi

00 Analisis kebutuhan pegawai

Page 17: Buku Arsiparis

36 9

Semoga buku pedoman ini dapat dipakai sebagai

acuan bagi semua pihak di lingkungan Universitas

Udayana, terutama dalam hal memberikan pelayanan

arsip kepada yang membutuhkan dengan prosedur yang

berlaku di Universitas Udayana.

Nopember 2009

Pusat Arsiparis Unud

Tim Penyusun

Pertelaan Arsip Sementara (DPAS) agar lebih cepat

dipahami dan diproses lebih lanjut.

Berita Acara Pemindahan (BAP) dan Da$ ar Pertelaan

Arsip Sementara (DPAS) dibuat rangkap dua, yaitu

rangkap pertama untuk Unit Kerja yang bersangkutan dan

rangkap kedua untuk Pusat Arsiparis. Da$ ar Pertelaan

Arsip Sementara ini bermanfaat untuk memberikan

gambaran tentang asal-usul arsip tersebut dan untuk

mengetahui lebih cepat perihal yang terkandung pada

arsip itu sendiri. Ada pun bentuk/format Da$ ar Pertelaan

Arsip Sementara adalah sebagai berikut:

DAFTAR PERTELAAN ARSIP SEMENTARA

Nama Unit Kerja/ Instansi :Alamat :Telepon :

NO URUT

SERI/ URAIAN

MASALAH/ PERIHAL

NOMOR & KODE SURAT

KURUN WAKTU

JLH/LB/EXP

KETASLI/ COPY

Denpasar/Bukit Jimbaran,...................2009Penerima Pengolah

(..............................................) (.........................................................)NIP: NIP:

Page 18: Buku Arsiparis

10 35

Contoh Berita Acara Pemindahan (BAP) Arsip Sementara

KOP SURAT UNIT KERJA

BERITA ACARA PEMINDAHAN ARSIP INAKTIF

Nomor: ( unit kerja ybs )

Pada hari ini..........tanggal:.......bulan.....tahun......., yang

bertandatanagan dibawah ini:

Nama :

NIP :

Pangkat/ gol :

Jabatan :

Atas nama unit kerja.....................................................sebagai

pihak pertama;

Nama :

NIP :

Pangkat/ gol :

Jaatan :

Atas nama Pusat Arsiparis Universitas Udayana sebagai

pihak kedua;

Pihak pertama telah memindahkan arsip inaktif

unit....................berjumlah....... bok/ berkas. Pihak kedua telah

menerima dan membenarkan bahwa arsip yang dipindahkan oleh

pihak pertama sesuai dengan Da$ ar Pertelaan Arsip Sementara

(DPAS) seperti tersebut di atas. Pihak kedua selanjutnya bertanggung

jawab mengelola arsip inaktif yang telah dipindahkan oleh pihak

pertama.

Tempat, tanggal/ bulan/tahun

Yang menerima Yang menyerahkan,

........................... .................................................

NIP: NIP:

BAB V

PENUTUP

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan

bahwa Buku Pedoman Umum Pengelolaan Arsip inaktif

mutlak harus ada dan dapat dipakai sebagai pedoman

dalam mengelola arsip inaktif simpan di lingkungan

Universitas Udayana. Tanpa buku pedoman tentu dalam

pengelolaan arsip simpan akan kehilangan arah, tidak

sistematis dan akan terjadi adanya perbedaan persepsi

dalam melaksanakan tugas.

Buku Pedoman ini disusun berdasarkan aturan-

aturan yang berlaku sebagaimana menjadi dasar hukum

buku pedoman ini, dan dengan mengadakan studi

banding baik melalui web maupun media cetak, maka

segala sesuatu yang termuat dalam buku pedoman ini

dapat mendekati akurasinya dan dapat dipertanggung

jawabkan.

Buku Pedoman ini hanya memuat aturan-aturan

pokoknya saja, terutama mengenai bagaimana mengelola

arsip simpan dengan baik dan sistematis mulai dari

mengakuisisi arsip, lanjut arsip tersebut diserahkan

kepada pusat arsiparis, kemudian dikelola sampai dengan

arsip tersebut disimpan pada ruang depo, termasuk

memberikan pelayanan dan servis informasi tentang arsip

inaktif kepada pengguna arsip dan stakeholders. Hal-hal

yang bersifat spesifi k dalam pengelolaan arsip simpan,

baik fi sik, seperti aturan-aturan yang harus terpenuhi

dalam membangun gedung/ruang arsip simpan maupun

non-fi sik seperti jadual retensi arsip simpan dan lain-

lainnya akan disusun dalam buku tersendiri.

Page 19: Buku Arsiparis

34 11

jumlahnya, keasliannya, kapan dipinjam dan kapan

kembali.

Contoh :

BUKU CATATAN PEMINJAMAN ARSIP

NoNama

PeminjamJenis arsip

Jumlah arsip

Asli/ copy

Tgl pinjam

Tgl kembali

Ket

e. Penempatan arsip

Arsip yang dikembalikan agar diperiksa kembali

kelengkapannya, dengan mencocokkan pada buku

catatan peminjaman arsip. Bila telah lengkap,

petugas arsip memberikan catatan pada buku catatan

peminjaman arsip bahwa arsip dimaksud telah

dikembalikan. Dilanjutkan dengan memasukkan

kembali ke dalam box di mana arsip itu diambil/

disimpan. Out indikator Box keluar agar dicabut.

Untuk mencegah terjadinya kerusakan terhadap arsip

simpan, hendaknya arsip-arsip yang akan dipindahkan

difumigasi pada ruangan khusus untuk itu dan pengelola

arsip simpan terhindar dari serangan penyakit yang

menyertai arsip simpan itu sendiri.

b. Pemilahan

Pemilahan arsip inaktif diawali dengan mengadakan

pemeriksaan terhadap arsip itu sendiri, yaitu suatu

kegiatan kontrol awal yang harus dilaksanakan dalam

rangka penyimpanan arsip, apakah arsip tersebut sudah

benar-benar inaktif. Pemilahan dimaksudkan adalah

memisahkan arsip yang mempunyai nilai guna dengan

lembaran yang menyertai arsip itu sendiri, sehingga dapat

diseleksi arsip mana yang akan dilanjutkan untuk diproses.

Hal ini penting artinya jangan sampai lembaran yang tidak

berguna mengacau arsip yang mempunyai nilai guna, di

samping untuk menghindari adanya tumpukan arsip yang

tidak berguna. Kemudian diperiksa pula kelengkapan

dari setiap seri. Bila ditemukan ada seri arsip yang kurang

lengkap, maka harus diupayakan kelengkapannya dengan

cara memeriksa da$ ar arsip yang berasal dari unit lain,

atau menanyakan kepada unit kerja asal. Apabila langkah

ini juga belum menghasilkan kelengkapan seri arsip yang

dicari, maka sebaiknya menghubungi pejabat berwenang

untuk membuat semacam arsip pengganti. Kegiatan

ini juga merupakan recek dari kegiatan pemeriksaan

yang dilakukan ketika akan menyimpan arsip inaktif.

Selanjutnya, perlu juga diperiksa kondisi fi sik setiap lembar

arsip, khusus untuk seri arsip memiliki retensi panjang

atau mungkin merupakan arsip vital. Bila ditemukan arsip

yang kondisinya sudah rusak maka perlu dilaksanakan

perbaikan seperlunya.

Page 20: Buku Arsiparis

12 33

Dalam hal pemilahan arsip hendaknya dilakukan

dengan hati-hati jangan sampai arsip yang mempunyai

nilai guna ternoda/rusak. Cara melaksanakan pemisahan

antara arsip dengan nonarsip terlebih dahulu harus

dikenali mana yang mempunyai nilai guna dan yang tidak,

kemudian arsip yang tidak mempunyai nilai guna mulai

dipisahkan untuk dimusnahkan. Lembaran yang menyertai

arsip dapat dikatagorikan seperti: blangko kosong, ordener,

sampul, amplop dan fotocopy arsip bilamana arsip yang

aslinya tidak ada. Kemudian arsip yang mempunyai nilai

guna dikumpulkan dan dikelompokkan berdasarkan:

a. Seri, artinya berdasarkan kesamaan jenis/ bentuk,

contoh: Kumpulan Surat Keputusan Rektor/ Dekan,

Ketua/ Ketua Unit kerja lainnya.

b. Rubrik, artinya berdasarkan kesamaan permasalahan

yang terjadi contoh: Masalah Kepegawaian,

Keuangan, Penelitian, dan lain-lain

c. Dosir, artinya arsip dikumpulkan berdasarkan

kesamaan urusan/ kegiatan contoh: personel fi le,

seminar, Yayasan, kegiatan minat mahasiswa, dan

lain-lain

Arsip yang telah dikumpulkan dikelompokkan

kembali sesuai dengan pola klasifi kasi arsip yang berlaku

di Universitas Udayana untuk diproses pada tahap

selanjutnya.

c. Pendeskripsian

Pendeskripsian arsip dilakukan terhadap arsip

yang masih dalam keadaan kacau. Setelah semua seri

arsip diperiksa dengan teliti, maka langkah berikutnya

adalah melaksanakan pendeskripsian arsip. Kegiatan ini

dilaksanakan untuk menguji kebenaran deskripsi arsip

yang telah dilaksanakan oleh Arsiparis di central fi le.

Contoh :

OUT INDIKATOR ARSIP KELUAR

Nama Peminjam ( nama jelas dan lengkap)

Arsip yang dipinjam

Kode R :

No. Rak :

No. B : (No. Bok)

No. S : ( No. Sampul)

Diskripsi: (Uraian singkat/ perihal arsip)

Tgl Pengambilan (Hari, tgl, bln, th)

Tgl Kembali (Hari, tgl, bln, th)

Petugas (Nama dan paraf petugas)

Penjelasan :

1. Out Indikator dibuat rangkap dua:

2. Satu rangkap ditempel pada Box arsip

3. Satu rangkap untuk petugas arsip ( Arsiparis)

OUT INDIKATOR BOX KELUAR

Box Pengganti diisi label:

BOX KELUAR

(dengan label warna hij au)

(besarnya Box sama dengan box arsip keluar)

d. Pencatatan

Langkah berikutnya adalah mencatat arsip yang akan

dipinjam dalam sarana peminjaman baik berupa

buku, formulir atau sarana lainnya. Hal-hal yang

perlu dicatat meliputi: nama peminjam, jenis arsip,

Page 21: Buku Arsiparis

32 13

c. Pengambilan Arsip

Setelah box arsip ditemukan, langkah berikutnya

adalah mengambil arsip dari dalam box. Sebelum

arsip diambil, terlebih dahulu harus kita siapkan out

indikator (semacam tanda keluaran arsip). Bila yang

diambil satu folder/map, maka perlu disiapkan out

indikator berupa guide atau folder. Bila yang diambil

satu box, maka perlu disiapkan out indikator berupa

box. Juga memuat formulir yang di dalamnya berisi

minimal tentang tanggal pengambilan, siapa yang

meminjam, arsip apa yang dipinjam dan sampai

kapan dipinjam.

Setelah out indikator disiapkan dan telah

diisi formulirnya secara benar, maka arsip yang

bersangkutan diambil dari tempatnya, kemudian

tempat tersebut diganti dengan box kosong yang berisi

label out indikator box keluar dengan warna hij au.

Penggunaan out indikator semacam ini biasanya

disebut charge out procedure, yang akan sangat

berguna untuk mengontrol arsip yang dipinjam dan

memudahkan dalam menyimpan kembali arsip,

sehingga tidak salah tempat.

Pendeskripsian yang dilakukan di pusat arsip harus

senantiasa memperhatikan hubungan antara arsip yang

berasal dari unit kerja satu dengan unit kerja lainnya,

sehingga dasar kegiatan deskripsi ini adalah pengetahuan

atas seluruh koleksi arsip yang dimiliki organisasi. Di

sini, jelas berbeda dengan deskripsi yang dilakukan

oleh Arsiparis di central fi le (unit kerja), karena Arsiparis

mendeskripsi arsip yang ada di lingkungan unit kerjanya

saja.

Kegiatan deskripsi yang demikian, akan menghasilkan

suatu tunjuk silang, karena arsip dari unit yang satu berkait

dengan arsip dari unit lainnya. Penciptaan tunjuk silang

dapat dilaksanakan dalam bentuk lembaran, guide atau

folder yang diletakkan di dalam box arsip, namun dapat

pula dituangkan dalam da$ ar pertelaan arsip sebagai alat

bantu penemuan arsip.

Untuk mendapatkan keseragaman dalam

pelaksanaannya, maka pendeskripsian di sini dapat

dilakukan dengan menggunakan format tertentu yang

berisikan informasi tentang arsip dimaksud sebagai

berikut:.

Page 22: Buku Arsiparis

14 31

KARTU DESKRIPSI ARSIP INAKTIFPUSAT ARSIPARIS UNIVERSITAS UDAYANA

Unit Pencipta : Kode :Tahun berkas/Arsip: No. Diskripsi :

Uraian singkat: No. Sampul : No. Box : No. Rak :

Tingkat Keaslian: Jlh. Berkas/Arsip : (Asli/Foto Copy): Kondisi Fisik arsip :

Keterangan ( cara pengisian ):

1. Unit pencipta: diisi dengan dari Unit Kerja mana asal

arsip.

2. Tahun berkas/ arsip: diisi dengan tahun berapa berkas/

arsip itu diciptakan.

3. Kode: diisi dengan Kode surat/ berkas yang diarsipkan

( lihat Pola klasifi kasi Arsip).

4. Nomor deskripsi: diisi oleh petugas/Arsiparis pada

saat pendeskripsian.

5. Uraian singkat: diisi dengan perihal surat yang akan

diarsipkan. Bilamana terdapat dua atau lebih perihal/

masalah, dapat ditambahkan Cq. Masalah yang

dimaksud.

6. Asli/ fotocopy: diisi dengan melihat arsip itu sendiri,

apakah asli atau fotocopy atau turunan

Contoh :

PUSAT ARSIPARIS UNIVERSITAS UDAYANA

FORMULIR PEMINJAMAN ARSIP

Peminjam :

Jabatan : (dosen/ pegawai/teknisi/strutural/lainnya)

Unit Kerja :

Indeks : Kode:

Isi Ringkas :

Dari : Kepada:

Mengetahui PeminjamKepala......................

................................... ........................................NIP:............................... NIP:................................

Tanggal Peminjaman : .....................................................Tanggal harus dikembalikan: .....................................................

Diterima kembali di arsip Petugas PeminjamTanggal: ................................................................ .........................................

b. Pencarian

Pencarian arsip inaktif dapat dilaksanakan melalui

da$ ar pertelaan arsip. Pertama yang harus kita ketahui

adalah masalah apa yang akan dipinjam, kemudian

dicari serinya. Berdasarkan seri arsip yang ada pada

Da$ ar Pertelaan Arsip (DPA) akan merujuk nomor

box dan nomor sampul serta lokasi penyimpanan

arsip yang akan dipinjam.

Page 23: Buku Arsiparis

30 15

BAB IV

LAYANAN ARSIP

Pelayanan arsip dapat berupa peminjaman arsip

atau pemberian service informasi yang terkandung di

dalam arsip yang disimpan. Kegiatan pelayanan arsip pada

umumnya mengatur tentang kewenangan penggunaan

arsip dan prosedur penggunaannya.

Kewenangan penggunaan arsip pada umumnya

diatur berdasarkan jenjang jabatan pengguna arsip.

Pimpinan tertinggi dari suatu organisasi berhak

menggunakan seluruh arsip dari organisasi itu. Kepala

unit kerja A mempunyai kewenangan menggunakan arsip

tentang pelaksanaan tugas dan fungsi unit A. Apabila

unit A membutuhkan arsip yang ada pada unit B perlu

memperoleh ij in dari pejabat unit B atau sebaliknya.

Kewenangan pengguna arsip ini perlu diatur sedemikian

rupa sehingga keamanan informasi yang terkandung

dalam arsip itu sendiri tetap terjaga.

Setelah kewenangan pengguna arsip diatur, langkah

berikutnya adalah:

a. Peminjaman Arsip

Peminjaman arsip atau pelayanan informasi dapat

dilaksanakan melalui lisan, tertulis ataupun melalui

telepon/fax/email. Akan sangat baik dalam kegiatan

ini disiapkan formulir peminjaman. Formulir ini

minimal memuat identitas peminjaman arsip, seperti :

nama, unit kerja, dan jenis arsip yang dipinjam, untuk

kepentingan apa dan berapa lama dipinjam.

7. Jumlah berkas: diisi dengan jumlah lembar, gabung/

set

8. Kondisi fi sik arsip: diisi dengan mencermati arsip itu

sendiri apakah dalam keadaan baik/ rusak.

9. No. Sampul diisi nomor sampul pada saat arsip

dimasukkan ke dalam sampul.

10. No. Box diisi dengan nomor box pada saat arsip

dimasukkan kedalam box.

11. No. Rak diisi dengan nomor rak di mana arsip itu

disimpan (bila rak penyimpan arsip lebih dari satu).

Kartu pendeskripsian ini dibuat rangkap dua, yaitu:

1. Rangkap pertama dipergunakan untuk manufer

tunjuk silang arsip dan selanjutnya dimanfaatkan

untuk dimuat pada Da$ ar Pertelaan Arsip (DPA)

2. Rangkap kedua dipergunakan pada arsip itu sendiri

untuk mempermudah menemukan.

d. Pembuatan skema pengaturan arsip

Skema pengaturan arsip simpan dimaksudkan

adalah pembuatan pos-pos masalah yang ada pada arsip

simpan itu sendiri. Dalam hal ini, ada beberapa alternatif

skema pengaturan yang umum bisa dimanfaatkan, yaitu:

1. Klasifi kasi, yaitu penyusunan arsip simpan dapat

dilakukan berdasarkan pola klasifi kasi arsip yang

berlaku di lingkungan Departemen masing- masing.

Untuk di lingkungan Depdiknas, diberlakukan pola

klasifi kasi berdasarkan Keputusan Setjend. Depdiknas

Nomor: 41268/A.A1/KP/2008 yang mengatur tentang

Pola Klasifi kasi Kearsipan di lingkungan Depdiknas.

2. Struktur organisasi, yaitu penyusunan arsip simpan

dapat dilakukan berdasarkan struktur organisasi

yang ada di lingkungan Perguruan Tinggi tersebut,

seperti Rektorat, Lembaga, Biro, Bagian/Sub Bagian,

Page 24: Buku Arsiparis

16 29

Fakultas dan Jurusan/ Program Studi.

3. Tupoksi, yaitu penyusunan arsip simpan dilakukan

berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari masing-

masing unit kerja yang ada di Perguruan Tinggi

dimaksud baik yang eselon maupun noneselon.

4. Deskripsi, yaitu penyusunan arsip simpan berdasarkan

uraian singkat yang terkandung dalam surat/arsip itu

sendiri dan sudah barang tentu memerlukan adanya

keahlian dalam hal menentukan uraian surat yang

akan dimanfaatkan sebagai deskripsi.

5. Unit kerja terkait/yang bersangkutan, yaitu

penyusunan arsip simpan berdasarkan unit-unit kerja

yang ada dan dibentuk dengan Keputusan Rektor, baik

eselon maupun noneselon, yang dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya ada kaitannya antara unit

kerja yang satu dengan yang lainnya, seperti Lembaga

Penelitian dengan pusat-pusat Penelitian, demikian

juga dengan kelompok-kelompok peneliti, Badan

Penjaminan Mutu (BPMU) dengan Unit Penjaminan

Mutu Fakultas (UPMF), Pusat Arsiparis dengan Unit

arsip Fakultas.

6. Kombinasi dari 5 poin tersebut di atas. Bila ini

dilakukan untuk arsip simpan maka sudah barang

tentu akan sangat rumit dilaksanakan karena

permasalahan yang terkandung di dalamnya sangat

kompleks. Di lingkungan Universitas Udayana

diharapkan bisa menerapkan skema pola klasifi kasi

yang berlaku di lingkungan Depdiknas sehingga

dengan demikian akan menjadi pola yang seragam

dengan yang diterapkan Depdiknas.

e. Pengelompokan Indeks

Berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal

Depdiknas nomor: 41268/ A.A1/KP/2008, tertanggal

dan fasilitatif yang berlaku di lingkungan Perguruan

Tinggi dan Kopertis sebagaimana tertuang pada

Peraturan Menteri Pedidikan Nasional nomor: 26 tahun

2006.

2. Pelaksanaan pemusnahan

Pemusnahan arsip ditentukan oleh pimpinan setelah

mendapat persetujuan dari unit kerja asal arsip simpan.

Pelaksanaan pemusnahan segera dilakukan dengan

cara dibakar, dicacah, dikubur atau mempergunakan

larutan kimia lainnya, yang pada akhirnya baik fi sik

dan informasi yang terkandung dalam arsip tersebut

tidak dapat dikenali lagi. Pemusnahan arsip tersebut

disaksikan oleh minimal 2 orang pejabat hukum atau

dari bagian perundang-undangan.

3. Dokumentasi pemusnahan

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor: 34 tahun 1979 tentang penyusutan arsip

bahwa setiap pemusnahan arsip harus berdasarkan

kebij aksanaan pimpinan, artinya harus ada surat

keputusan tentang arsip yang akan dimusnahkan.

Kemudian harus pula dibuat berita acara pemusnahan

dan da$ ar arsip yang dimusnahkan.

Semua dokumentasi dari kegiatan pemusnahan arsip

perlu disimpan sebagai arsip vital, khususnya Surat

Keputusan Pimpinan, berita acara dan da$ arnya,

karena ia akan menjadi pengganti arsip yang telah

dimusnahkan dan sebagai dokumentasi organisasi.

Page 25: Buku Arsiparis

28 17

untuk waktu tertentu, dimusnahkan atau mungkin

diserahkan ke Arsip Nasional Republik Indonesia

(ANRI) untuk arsip yang bernilai guna sekunder

(memiliki kandungan informasi bersejarah).

Penyusunan da$ ar pemusnahan arsip dilakukan

oleh para Arsiparis yang diberikan tugas untuk itu

berdasarkan format terlampir.

Contoh format da$ ar pemusnahan arsip inaktif/ statis.

DAFTAR RETENSI ARSIP INAKTIF/ STATIS

UNIVERSITAS UDAYANA

No.Kode

surat

Perihal/Jenis/Seri/

DosirThn No. Box Retensi

1 2 3 4 5 6

Penjelasan :

1. Diisi nomor urut;

2. kode surat diisi kode surat yang diarsipkan;

3. perihal/jenis/seri/dosir diisi dengan penjelasan singkat

isi surat arsip termasuk jenisnya/seri/dosir;

4. tahun diisi dengan tahun surat yang diarsipkan;

5. no. Box diisi dengan nomor box di mana surat arsip

itu disimpan;

6. retensi diisi dengan tenggang waktu sesuai dengan

JRA.

Kemudian mengundang unsur-unsur terkait untuk

mencermati dan menentukan jadual retensinya

dengan mengacu kepada jadual retensi arsip substantif

18 Juli 2008, yang mengatur tentang Pola Klasifi kasi

Kearsipan di lingkungan Depdiknas, penerapan indeks

dalam penyusunan arsip inaktif/ statis dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu:

1. Indeks yang menyangkut masalah fasilitatif

Masalah fasilitatif kemudian dibagi dan

dikelompokkan kembali yang disesuaikan dengan

kode surat yang berlaku di lingkungan Depdiknas

sbb:

a. KU dimaksudkan adalah untuk menyimpan

arsip yang menyangkut masalah Keuangan.

b. KP dimaksudkan adalah untuk menyimpan arsip

yang menyangkut masalah Kepegawaian.

c. HK dimaksudkan adalah untuk menyimpan

arsip yang menyangkut masalah Hukum.

d. OT dimaksudkan adalah untuk menyimpan arsip

yang menyangkut masalah Organisasi dan Tata

Laksana.

e. HM dimaksudkan adalah untuk menyimpan

arsip yang menyangkut masalah Kehumasan.

f. PR dimaksudkan adalah untuk menyimpan arsip

yang menyangkut masalah perencanaan.

g. LK dimaksudkan adalah untuk menyimpan arsip

yang menyangkut masalah perlengkapan

h. TU dimaksudkan adalah untuk menyimpan arsip

yang menyangkut masalah ketatausahaan.

i. TI dimaksudkan adalah untuk menyimpan arsip

yang menyangkut masalah teknologi informasi

dan komunikasi.

j. DL dimaksudkan adalah untuk menyimpan

arsip yang menyangkut masalah pendidikan dan

pelatihan.

k. PG dimaksudkan adalah untuk menyimpan

arsip yang menyangkut masalah penelitian dan

pengembangan.

Page 26: Buku Arsiparis

18 27

l. WS dimaksudkan adalah untuk menyimpan

arsip yang menyangkut masalah pengawasan.

m. Dan seterusnya.

Dari Kode Surat ini kemudian dikelompokkan

kembali ke dalam subkode, yang disesuaikan dengan

job diskription dari masing-masing Unit kerja dan dapat

mempergunakan angka.

2. Indeks yang menyangkut masalah substantif

Masalah substantif di sini tampaknya memang

dikelompokkan sedemikian rupa, khusus yang

menyangkut masalah tugas pokok Perguruan Tinggi,

yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi, kemudian dibagi

dan dikelompokkan kembali yang disesuaikan

dengan kode surat yang berlaku di lingkungan

Depdiknas sbb:

1. DT dimaksudkan adalah untuk menyimpan arsip

yang menyangkut masalah Pendidikan Tinggi

yang meliputi:

a. DT 00 Arsip yang menyangkut tentang

akademik.

b. DT 01 Arsip yang menyangkut tentang

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

c. DT 02 Arsip yang menyangkut tentang

ketenagaan.

d. DT 03 Arsip yang menyangkut tentang

pembinaan kelembagaan.

2. PP dimaksudkan adalah untuk menyimpan arsip

yang menyangkut masalah Pendidikan Tinggi

yang meliputi:

a. PP.00 Arsip yang menyangkut tentang

administrasi penyelenggaraan pendidikan.

b. PP.01. Arsip yang menyangkut tentang

kemahasiswaan.

maka langkah berikutnya adalah menata box dalam rak

arsip. Penataan box dalam rak arsip sangat tergantung

pada sistem penomoran box yang digunakan dan sangat

tergantung pada ruang dan alat simpan yang tersedia. Jika

terdapat beberapa ruangan, maka perlu diberi kode huruf

untuk setiap ruangan yang ada. Bila terdapat banyak rak

dalam setiap ruangan, maka juga harus disiapkan kode

untuk setiap rak. Dengan demikian, nomor box atau label

box menjadi: A.02.56, yang artinya arsip disimpan di ruang

A, pada rak 02 dan nomor box 56.

D. Retensi Arsip

Retensi dimaksudkan adalah suatu kegiatan yang

dilakukan untuk mengadakan penyusutan/pemusnahan/

penghapusan terhadap arsip inaktif yang tidak

mempunyai nilai guna lagi sesuai dengan Jadual Retensi

Arsip (JRA) dengan tujuan mengurangi tumpukan arsip

dan untuk memberikan kenyamanan, kebersihan, serta

menjaga kesehatan dalam hal melaksanakan tugas-tugas

rutin.

Beberapa tahapan yang harus dilalui dan

dilaksanakan adalah:

1. Penyeleksian

Seleksi terhadap arsip yang tenggang waktu retensinya

ditentukan telah habis dapat dilaksanakan berdasarkan

Jadual Retensi Arsip (JRA) sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor : 26

tahun 2006 tentang Jadual Retensi Arsip Substantif

dan Fasilitatif. Setelah arsip tersebut terseleksi, maka

perlu dibuat da$ arnya, yang kemudian diajukan ke

panitia pemusnahan arsip untuk diadakan penilaian

kembali. Penilaian kembali terhadap arsip yang akan

dimusnahkan ini kemungkinan akan menghasilkan

suatu keputusan arsip tersebut disimpan kembali

Page 27: Buku Arsiparis

26 19

Fentilasi dan kelembaban udara di ruang simpan/

depo hendaknya mendapatkan perhatian dengan baik

untuk memberikan jaminan arsip dapat tersimpan dalam

waktu lama yang disertai dengan alat pemantau suhu

udara.

Pemeliharaan ruang simpan pada hakikatnya [di

dalamnya] meliputi pemeliharaan fi sik, yaitu:

a. Pemeliharaan gedung/bangunan/ruang depo.

Pemeliharaan gedung/bangunan/ruang depo arsip

simpan perlu dikelola dengan baik, dan dibersihkan

secara rutin termasuk dinding, langit-langit jangan

sampai menglupas yang akan mengakibatkan berdebu,

bocor atau lembab. Demikian pula pemeriksaan

instalasi listrik dan air dilaksanakan secara pereodik.

Apabila terdapat kerusakan-kerusakan fi sik/ gedung/

bangunan/ruang depo, maka segera diperbaiki agar

arsip simpan tidak menjadi rusak.

b. Peralatan.

Demikian pula terhadap peralatan yang ada,

hendaknya diperlakukan sama dengan pemeliharaan

gedung/bangunan/ruang, terlebih lagi rak yang

terbuat dari besi, maka perlu diberi bahan antikarat.

Alat pemadam kebakaran harus ada dan senantiasa

dikontrol oleh petugas.

C. Penataan Arsip

Penataan arsip dalam setiap box sebaiknya hanya

berisi satu seri arsip saja, atau seri yang sangat berdekatan

dengan retensi yang sama. Jika dalam satu box berisi

beberapa seri yang berbeda, maka akan mempersulit

ketika arsip tersebut akan disusutkan. Setelah semua arsip

dimasukkan dalam box dan box tersebut diberi nomor/kode

sesuai dengan nomor urut atau lokasi penyimpanannya,

c. PP.02. Arsip yang menyangkut tentang

Prasarana dan sarana Akademik.

d. PP.03. Arsip yang menyangkut tentang Ijasah

dan transkrip.

e. PP.04 Arsip yang menyangkut tentang

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

f. PP.05. Arsip yang menyangkut tentang

alumni.

g. PP.06 Arsip yang menyangkut tentang tenaga

pengajar.

h. PP.07. Arsip yang menyangkut tentang forum

Senat.

i. PP.08. Arsip yang menyangkut tentang Wali

Amanah.

j. PP.09. Arsip yang menyangkut tentang

program studi.

Dari kode surat ini kemudian dikelompokkan

kembali ke dalam subkode, yang disesuaikan dengan

job diskription dari masing-masing unit kerja dan dapat

mempergunakan angka. Namun demikian, sampai saat

ini terdapat perbedaan kode surat yang dimanfaatkan

di lingkungan Universitas Udayan, seperti bidang

kemahasiswaan dipakai kode KM, Lembaga Pengabdian

Kepada Masyarakat mempergunakan kode PM.01.04.

Untuk itu, pola klasifi kasi kearsipan di lingkungan

Universitas Udayana tetap mengikuti pola klasifi kasi

kearsipan di lingkungan Depdiknas dengan diadakan

modifi kasi sesuai dengan kesepakatan para Arsiparis di

lingkungan Universitas Udayana seperti terlampir.

f. Penomoran dan Labelisasi

Pemberian nomor dan label pada setiap berkas

yang akan diarsipkan mengandung makna yang sangat

Page 28: Buku Arsiparis

20 25

penting, mengingat melalui kegiatan ini akan dapat

memberikan petunjuk yang lengkap, jelas dan cepat

dalam hal pencarian arsip-arsip/berkas yang disimpan,

dengan memperhatikan pola klasifi kasi pengarsipan

yang berlaku. Pemberian nomor dan labelisasi pada box

arsip simpan ini dilaksanakan oleh Arsiparis yang ada di

lingkungan unit kerja masing-masing, yang sudah barang

tentu disesuaikan dengan nomor dan label dari mulai

diarsipkan sampai berkelanjutan.

g. Pembuatan DPA

Setelah selesai dilaksanakan pengolahan terhadap

arsip simpan, sebagai langkah terakhir adalah membuat

Da$ ar Pertelaan Arsip (DPA). Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui hal-hal yang disimpan di Depo Arsip.

Rentang waktu terhadap arsip simpan yang bisa

dilaksanakan pada Pusat Arsiparis Universitas Udayana

tentu menyesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 37

tahun 2006 pada pasal 16 disebutkan bahwa:

1. Pengelolaan arsip inaktif yang memiliki jangka

simpan 10 (sepuluh) tahun atau lebih dilaksanakan

pada pusat arsip departemen.

2. Pengelolaan arsip inaktif bagi arsip yang memiliki

jangka simpan kurang dari 10 (sepuluh) tahun

dilaksanakan pada pusat arsip unit utama, pusat-

pusat, dan unit organisasi lain di lingkungan

Departemen Pendidikan Nasional.

b. Box dan kertas pembungkus dengan ukuran

tertentu, tali pengikat, karet, ATK, plastik

pembungkus, obat-obatan, masker, slop tangan,

baju khusus, topi, kapur barus dan bahan

pengawet lainnya.

c. Filling kabinet, ordener, baki surat, lemari besi,

rak buku, lemari arsip alat pengukur kelembaban

udara, pengatur suhu udara khususnya diruang

arsip vital, compack rolling shelving, rotary fi lling

sistem, compack rotary fi lling, vertical plan fi lling

sistem, data plan fi lling sistem, memory wri" er, mikro

fi lm, komputer, desk tray, roll fi le trolley (tempat

penyimpan arsip yang mudah dipindahkan

karena ada rodanya).

Penyediaan sarana prasarana yang diperlukan

seyogyanya dilakukan oleh setiap unit kerja di mana

Arsiparis ditempatkan.

B. Pemeliharaan Ruang Simpan

Pemeliharaan arsip simpan merupakan kegiatan

yang harus dilakukan secara kontinyu, mengapa

demikian?, karena bahan rekam yang digunakan untuk

membuat arsip terdiri atas komponen-komponen yang

satu dengan yang lainnya saling kontak. Kerusakan arsip,

selain disebabkan oleh faktor dari dalam juga disebabkan

oleh faktor luar, seperti udara, cahaya, mikro organisme

serta oleh petugas arsip karena kesalahan penanganan

maupun penyimpanannya. Pemeliharaan arsip dapat

dilakukan dengan memberikan perawatan khusus oleh

petugas dengan mempergunakan obat-obatan, seperti

obat anti rayap, jamur, kapur barus dan lainnya baik

dilakukan secara poles, oles, semprot, vacum cleaner dan

lainnya.

Page 29: Buku Arsiparis

24 21

bagian belakang yang di dalamnya terdapat berbagai

fasilitas penyimpanan sesuai dengan media dan jenis

arsip yang disimpan. Ruangan ini sebaiknya jauh dari

tempat yang peruntukkannya sebagai :

a. Penyimpanan zat kimia, dapur, regenci kamar

mandi

b. Unit mesin AC.

c. Loteng atau basemen yang tidak dikontruksi

khusus sesuai standar penyimpanan arsip.

4. Sarana lainnya yang perlu disediakan adalah sbb:

a. Rak penyimpan arsip

Model rak penyimpanan arsip dirancang

sedemikian rupa sesuai dengan arsip yang

akan disimpan. Rak ini bisa tertutup dan bisa

juga terbuka, tergantung pemanfaatannya.

Arsiparis wajib mengevaluasi arsip mana yang

cocok tersimpan dalam rak terbuka begitu juga

sebalikya. Rak terbuka sebaiknya terbuat dari

besi baja, dengan tinggi hampir setinggi ruangan

sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan

ruang secara vertikal. Jarak antara rak dengan

langit-langit sekitar 60 cm. Untuk menstabilkan

rak, maka bagian atasnya diikat dengan kawat

baja dihubungkan dengan rak lainnya, sehingga

semua rak dalam satu ruangan merupakan satu

ikatan yang saling memperkuat satu sama lain.

Pengaturan rak perlu dilaksanakan dengan

baik sehingga tidak memakan banyak ruangan,

tidak berada di bawah lampu dan kabel-kabel

listrik serta pipa air. Jarak antara deretan rak

membentuk lorong yang cukup untuk lalu-lalang

pengambilan arsip simpan, dengan jarak kurang

lebih 1 (satu) meter. Jarak antara rak dengan

tembok lebih kurang 70 – 80 Cm.

Adapun Da$ ar Pertelaan Arsip (DPA) dimaksud

adalah sebagai berikut:

DAFTAR PERTELAAN ARSIP

UNIT KERJA :Telp :

Petunjuk Pengisian Form:

1. Unit Kerja diisi dengan nama unit kerja yang memiliki

arsip (Fak/ PS/ Biro/ Lembaga/ UPT/ dan lain-lain).

2. Telepon: diisi dengan nomor telepon Unit Kerja yang

bersangkutan.

3. No. Diisi dengan nomor urut.

4. Kode Klasifi kasi: diisi dengan kode yang tertuang

dalam pola klasifi kasi kearsipan Universitas

Udayana.

5. Indeks: diisi dengan indek surat yang tertuang dalam

pola klasifi kasi kearsipan Universitas Udayana.

6. Deskripsi/ uraian masalah: diisi dengan pokok

permasalahan yang tertuang pada surat/ berkas yang

akan diarsipkan.

7. Tahun: diisi dengan tahun berapa surat/ berkas itu

dibuat.

8. Seri: diisi dengan arsip simpan dalam bentuk seri.

9. Rubrik: diisi dengan arsip simpan dalam bentuk

UNIT KERJA :Telp :

No Kode Klasifikasi Indek Diskripsi/

Uraianmasalah

Tahun Sistim Penyimpanan Lokasi Penyimpanan. Ket

seri Rubrik Dosir

No.sampul

No.Boks

No.Rak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Page 30: Buku Arsiparis

22 23

rubrik.

10. Dosir: diisi dengan arsip simpan dalam bentuk dosir.

11. No. Sampul diisi dengan nomor sampul sebagai

pembungkus surat/ berkas yang akan diarsipkan.

12. No. Boks: diisi dengan nomor boks penyimpan arsip.

13. No. Rak: diisi dengan nomor rak yang dipakai untuk

menyimpan arsip.

14. Keterangan: diisi dengan hal-hal yang perlu untuk

mempermudah mengetahui kondisi arsip.

BAB III

PENYIMPANAN

A. Penataan Ruang Simpan

Dalam hal memberikan jaminan terhadap keamanan

arsip simpan, ruang simpan yang juga disebut Depo

mutlak harus ada. Penataan ruang simpan arsip di

dalamnya akan kita jumpai adanya sarana-prasarana

yang harus dipenuhi. Untuk itu, standar minimal sarana-

prasarana yang diperlukan untuk mengelola arsip inaktif/

statis adalah sbb:

1. Tersedianya ruangan sekretariat Pengelola Arsip

inaktif/statis yang memadai. Ruangan ini biasanya

terletak di bagian depan, digunakan untuk tempat

bekerja para pegawai/ Arsiparis. Luas ruangan ini

tergantung dari jumlah pegawai pada unit kerja

tersebut.

2. Tersedianya ruang fumigasi dan ruang sterill sesuai

dengan standar Nasional. Ruangan ini dibangun

sedemikian rupa diperuntukkan khusus untuk

fumigasi terhadap arsip yang akan disimpan di Depo.

Secara keseluruhan ruangan ini bersifat tertutup,

menghindari jangan sampai zat- zat kimia yang dapat

membunuh kuman-kuman yang ada pada arsip

simpan bisa keluar dari ruangan. Luas ruangan ini

menyesuaian dengan volume arsip yang ada.

3. Tersedianya ruangan Depo untuk menyimpan arsip

inaktif/ statis yang mampu menampung semua

Arsip yang akan disimpan, dengan ukuran luas, suhu

udara, fentilasi, tingkat kelembaban sesuai dengan

standar Nasional. Ruang penyimpanan ini terletak di