Buku Kecil Wanasaba

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    1/16

    TulisankuUntuk

    Desaku[wanasaba]buku kecil

    CATATAN WARGAf Wanasaba Hari Ini

    Ekspresi Alternatif Kreatif

    si l ent movement

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    2/16

    Assalamualaikum..

    Ini merupakan kumpulan tulisan teman-teman wanasaba, yangdikumpulkan melalui lomba tulis yang diadakan lewat media socialfacebook, yaitu grup facebook WANASABA HARI INI. Yang bertema

    MENULIS IDE BUAT PERPUSTAKAAN DESA WANASABA. Selamatmembaca untuk kita semua. Sekian terimakasih wassalam TimPenyelenggara Lomba Grup Facebook.

    1 30

    Kata Pengantar

    Daftar Isi:Andaikan Perpustakaan Desaku Punya Jaringan WiFi-2

    Perpustakaan, Pustakawan, Burung Hantu Dan Pemustaka-4

    Lihatlah Kami-7

    Perpustakaan Warung Baca-9

    Part-1: Mengelola Perpustakaan Desa Dengan Manajemen Swasta (Dekun)-11

    Part-2: Mengelola Perpustakaan Desa Dengan Manajemen Swasta (Dekun)-14Perpustakaan Impian-20

    Perpustakaan Desa Menurutku-25

    Perpustakaan Bukan Bangunan Biasa-27

    Dan pada akhirnya ketiga pendapat di atas mungkin akan terkendala

    teknis dan biaya. Permasalahan yang cukup urgent dalam pemerintahan

    desa. Yuk mari langkahkan kaki ke perpustakaan, jadikan tiap langkah

    kecilmu bermakna besar untuk kehidupanmu. Sebuah kutipan dari

    gedung sekolah yang didirikan Belanda untuk salah satu desa di utara

    sana

    Dengan ILMU hidup menjadi mudah, dengan SENI hidup menjadi

    indah, dengan AGAMA hidup menjadi terarah dan bermakna.

    Jadikan perpustakaan bukan bangunan biasa !!! hehehe.

    layout

    ZinesDoel ank

    0878-3916-7768

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    3/16

    -->>Oleh: Coka Syaoka

    Agenda Lomba Tulis Grup facebook Wanasaba Hari Ini:23 februari-6

    maret 2014)

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Ini ada Sedikit coretan dari ane buat desa kita tercinta yang sampai saat

    ini masih tertidur dengan pulasnya. Setelah beberapa tahun ane amati

    keadaan desa Wanasaba, ternyata memang benar perkembangan yang

    terjadi bisa dikatakan sangat memperihatinkan kalau dilihat dari umur

    desa kita ini,

    Mungkin sekarang sudah saatnya kita para pemuda desa Wanasaba

    mengubah cara berpikir masyarakat bagaimana cara membangun desa

    kita tercinta ini supaya tidak dikatakan desa tertinggal oleh semua

    hanya dari segi bangunan namun juga dari isi dan pelayanan. Selain

    bangunan atau tempat yang nyaman, perpustakaan juga harus

    memperhatikan koleksi buku yang tersedia. Karena masyarakat desa

    terdiri dari berbagai macam kalangan maka buku yang disediakanpun

    diharapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa. Tak kalah

    penting pula yaitu pelayanan dari seorang librarianatau pustakawan

    yang memang ahli mengelola perpustakaan. Sehingga pengunjung

    betah dan nyaman di perpustakaan. Langkah konkretnya adalahmemberi masukan untuk kemudian ditindak lanjuti oleh aparatur desa.

    Kedua. Mengubah pola pikir. Menimba ilmu sampai liang lahat bukan

    hanya sekedar syair belaka. Jika kita benar benar meresapinya maka

    dengan sendirinya akan timbul keinginan untuk terus menggali ilmu

    Allah yang Maha Luas.Tak terbatas pada usia. Langkah konkretnya

    bahwa kita sebagai pemuda melakukan sosialisasi kepada masyarakat

    akan pentingnya membaca salah satunya dengan memanfaatkan

    perpustakaan desa.

    Ketiga. Perpustakaan berjalan. Sesekali mengadakan taman bacaan

    keliling untuk menjangkau masyarakat yang letaknya jauh dariperpustakaan sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

    Tidak dapat kita pungkiri bahwa faktor waktu yang paling berperan.

    Terutama masyarakat usia produktif akan beranggapan bahwa

    membaca ke perpustakaan akan

    menyita waktunya untuk memenuhi

    pundi pundi Rupiah. Tak bisa kita

    salahkan juga. Begitupun dengan

    para remaja yang akan berkelut

    bahwa perpustakaan hanya untuk

    anak anak kutu buku. Sementaraanak gaul mainnya di Warnet.

    Meskipun benar pula bahwa

    internet pun menyediakan berjuta

    informasi yang dapat membuka

    wawasan namun tetap kalau tidak

    dapat menyaring informasi cepat

    atau lambat dapat merusak pola

    pikir generasi muda.

    229

    ndaikan PerpustakaanDesakuPunyaJaringan WIFI

    f

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    4/16

    orang, ane yakin kita pasti bisa

    ngelakuin itu walaupun sedikit demi

    sedikit. Seperti gerakan yang sudah

    dilakukan teman-teman kita yang

    b e r a d a d i J o g j a s a n a s u d a h

    me ny u mba ngka n bu ku u nt u k

    perpuskaan desa kita, jadi pantaslah

    kita layangkan ucapan terimakasihbuat mereka.

    B e b e r a p a k a l i m e n g u n j u n g i

    perpustakaan besar, ane l iat

    pengunjungnya selalu ramai setiap

    harinya. Mmmm ane jadi kepikiran

    tentang perpustakaan desa kita yang

    sejak dibuka sampe saat ini sangat

    minim sekali pengunjung atau bisa

    dikatakan nihil pengunjung. Kenapa

    kenapa kenapa..??? itu yang selalu ada dipikiran ane selama ini. Apa iyakita tidak bisa baca?, apa iya kita harus dipaksa?, apa iya kita akan

    membiarkan aset yang sangat berharga itu dimakan rayap dan berdebu

    tebal?.

    Okelah asumsi sementara kita yang namanya perpustkaan itu adalah

    suatu tempat yang ngebosenin, kaku, bisu dan tidak bebas, tempat para

    kutu buku, pokoknya begitulah,. Ane mau kasih ide sedikit buat para

    pembesar desa atau orang-orang yang ngelola desa kita saat ini

    (pemerintah desa), bagaimana kalau perpustakaan desa Wanasaba

    dipasangkan jaringan WIFI . mungkin sekilas terdengar agak muluk-

    muluk sih, mungkin para parat desa akan berpikir dua kali karena akan

    menambah pengeluaran desa, tapi itu tidak seberapa karena dampak

    positif yang akan kita dapatkan kedepannya sangat besar dan bisa juga

    memikat para pengunjung untuk datang walaupun awalnya mereka

    datang untuk hotspotan. tapi apa iya selama mereka disana tidak

    melihat sekililingnya?, pasti mereka akan berpikir setelahnya masak

    saya cuma kesini facebookan, malu dong ama orang-orang. Kan

    otomatis tu mreka akan melihat koleksi buku-buku dan kemudian

    membacanya.

    jarang pulang sehingga tak banyak waktu untuk menengok koleksi

    koleksi buku perpustakaan desa. Akan tetapi usut demi usut ternyata

    bukan hanya saya yang kurang bahkan belum sama sekali merasakan

    manfaat keberadaan perpustakaan desa. Sebagian besar masyarakat

    Wanasaba nyatanya memang belum menikmati fasilitas desa yang satu

    ini. Lantas apa kendalanya sehingga perpustakaan yang seharusnya

    menjadi tempat masyarakat desa yang haus akan ilmu dan rasa ingin

    tahu menjawab permasalahan sehari hari tak hanya menjadibangunan pelengkap desa ? Ini adalah tugas bersama tak hanya aparat

    desa namun semua elemen desa yang memang menginginkan

    perubahan menuju kehidupan yang lebih cerdas. Tak mudah memang

    tapi, bukankah jika dilakukan bersama sedikit tidak akan terasa lebih

    mudah?

    Menurut hemat kami ada beberapa yang mungkin bisa kita lirik untuk

    mencari solusi dari (salah satu) permasalahan desa kita.

    Pertama. Perpustakaan yang tersedia dimaksimalkan. Artinya tidak

    3 28

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    5/16

    Oleh:

    (Agenda Lomba Tulis Grup facebook Wanasaba Hari Ini:23februari-6 maret 2014)

    Assalamu'alaikum,,, ne ta milu malik

    Buku adalah jendela dunia begitu istilah yang tidak asing lagi di

    telinga. Secara eksplisit mengandung arti bahwa dengan membaca kita

    bisa mengintip bahkan menjelajahi dunia. Semakin banyak membaca

    maka akan semakin banyak pengetahuan baru yang bisa membuka

    pikiran dan wawasan kita. Buku tidak hanya konsumsi anak sekolahan

    tapi (seharusnya) konsumsi semua kalangan. sehingga buku pun dapat

    kita temukan dibeberapa tempat salah satunya adalah perpustakaan.

    Tidak hanya di sekolah, desa pun menyediakan perpustakaan bagi

    masyarakat desa. Salah satunya Desa Wanasaba baik Wanasaba Lauq

    maupun Wanasaba Daya. Desa Wanasaba Lauq dan Wanasaba Daya

    yang merupakan desa pemekaran Wanasaba menyediakan

    perpustakaan desa di masing masing kantor desanya.

    Namun sampai sekarang saya belum pernah berkunjung dan merasakan

    manfaatnya. Saya juga bertanya dan berpikir mungkin karena saya

    Baiq Hijjatul Khaer Fitrianinggih

    Kira-kira sistemnya seperti ini, siapa yang mempunyai kartu anggota

    perpustakaan itulah yang berhak menikmati internet gratis. Jadi orang-

    orang pasti akan berbondong-bondong untuk daftar menjadi anggota

    terutama ni ya para tubajang and dedara. Nah kalo begitu ceritanya kan

    ane yakin pasti perpustakaan desa kita tidak bakalan sepi pengunjung

    lagi.

    Karena kita sekarang ini hidup dizaman modern dan internet sudah

    menjadi kebutuhan pokok kita.

    Mungkin sekian dulu sedikit opini dari ane dan ahir kata

    Thanks for attention

    Berbicara tentang perpustakaan hmmm gimana yaa?. Pasti kebanyakan

    dari orang awam menganggap perpustakaan hanyalah sebuah gedung

    tetapi mungkin bukan gedung melainkan sebuah kamar atau ruangan

    yang sumpek, gerah, berdebu, bau, pokoknya tidak terawat deh tempat

    menyimpan koleksi-koleksi seperti buku yang hampir terlupakan, tidak

    pernah dibaca bahkan tidak pernah dipegang oleh pengguna.

    Terkadang ada yang beranggapan bahwa perpustakaan tidaklah penting

    Oleh: Irma TazkiraAgenda Lomba Tulis Grup facebook Wanasaba Hari Ini:23 februari-6

    maret 2014)

    427

    wassalamwassalam

    Perpustakaan, Pustakawan,Burung Hantu Dan Pemustaka

    PerpustkaanBukan

    BangunanBiasa

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    6/16

    meskipun di setiap sekolah mempunyai perpustakaannya sendiri,

    namun itu hanyalah sebagai pelengkap untuk sekolah tersebut.

    Bagaimana tidak?, banyak kita lihat sekolah-sekolah yang bagus, bersih,

    rapi, tetapi sayangnya mereka menaruh perpustakaan di tempat-tempat

    yang kurang strategis misalnya saja di dekat gudang bahkan dekat

    dengan WC sehingga tidak heran jika pengguna enggan masuk atau

    sekedar berkunjung ke sana. Padahal logikanya, perpustakaan itu

    sangatlah penting bagi kitasemua karena perpustakaan

    merupakan tempat untuk temu

    kembali informasi atau bisa

    dibilang gudangnya ilmu.

    N g o m o n g - n g o m o n g s o a l

    m a s y a r a k a t : b a g a i m a n a

    caranya menumbuhkan minat

    baca yang sangat kurang pada

    masyarakat agar perpustakaan

    r a m a i d i k u n j u n g i o l e h

    pemustaka setiap harinya?.

    Saya mempunyai konsep

    perpustakaan impian sendiri

    untuk itu, namun di sini saya

    akan memaparkan bagaimana konsep perpustakaan impian teman saya

    yang agak unik karena saya juga tertarik akan konsep yang dibuat

    tersebut.

    Perpustakaan impian dan idaman teman saya ini sangat terinspirasi dari

    film-film animasi negara barat yakni perpustakaan yang mempunyai

    konsep klasik, mulai dari ruangan berlantai dua atau tiga yang terbuat

    dari bahan-bahan kayu misalnya? Bagian dinding, lantai, tangga, meja,

    kursi dan rak tempat menaruh koleksi-koleksinya pokoknya semua

    terbuat dari bahan kayu deh. Di luar gedung perpustakaan terdapat

    sebuah taman yang bersih dan rapi tempat para pemustaka membaca

    koleksi-koleksi yang ada (biar nyaman gitu looh).

    Di dalam sebuah perpustakaan terdapat komponen yang paling penting

    selain koleksi yakni pustakawannya. Pustakawan merupakan orang

    yang ahli dalam bidang perpustakaan yang mengatur semua tentang

    mempunyai wawasan yg luas.

    Maka dari itulah perlu dibangun perpustakaan di setiap desa, bahkan

    saya mendukung jika perpustakaan dibangun disetiap dusun. Dan

    harapan saya semua dusun memiliki perpustakaan karna saya rasa

    sangat mudah di jangkau oleh semua kalangan masarakat.

    Adapun sedikit kulasan saya tentang berbagai fungsi dari perpustakaan

    diantaranya:

    fungsi penyimpanan yaitu sebagai tempat kita menyimpan koleksi

    atopun imformasi.

    Fungsi imformasi yaitu perpustakaan sebagai wadah kita untuk

    menydiakan imformasi untuk masarakat.

    Fungsi pendidikan yaitu perpustakaan menjadi tempat dan sarana

    untuk belajar baik dilingkungan formal atopun non formal.

    Fungsi rekreasi kultural yaitu perpustakaan berfungsi untuk mendidik

    dan mengembangkan apresiasi budaya masarakat melalui berbagai

    aktifitas seperti pameran, pertujukan, bedah buku, mendongeng,

    seminar dan lain sebaginya.

    Fungsi rekreasi yaitu masarakat dapat menikmati rekreasi kultural

    dengan membaca dan mengangkses berbagai sumber imformasi

    hiburan seperti novel, cerita rakyat, dongeng, komik, puisi dan banyak

    yang lainnya.

    5 26

    wassalam

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    7/16

    Oleh:

    (Agenda Lomba Tulis Grup facebook Wanasaba Hari Ini:23

    februari-6 maret)

    Perpustakaan desa menurutku, suatu ajang curhat masalah desa yang

    belum kita temukan solusinya.Marak misal masalah kita bertani, sebenarnya sudah ada di buku

    bagemana tata cara kita bertani agar memdapat hasil yg memuaskan,

    tapi kebanyakan masarakat yang sagak alias abot makanya para petani

    belum juga merubah pola pikirnya sehingga mereka kadang banyak

    kendala dalam mengatasinya, hal ini terjadi dikarenakan kurang

    imformasi. Oleh sebab itu kita harus bersyukur jika ada perpustakaan di

    desa untuk bahan panduan kita supaya pola pikir kita meningkat dan

    Bajank Antiks

    koleksi mulai dari pengadaan koleksi, seleksi, weeding (penyiangan),

    mengatur koleksi sirkulasi, referensi, mengatur buku dan masih banyak

    yang lainnya sehingga bisa di temu kembalikan oleh pemustaka.

    Kenyamanan pemustaka juga terkait dengan pustakawannya, kesan

    pertama yang diberikan pustakawan akan melekat di hati pemustaka

    baik itu kesan buruk ataupun kesan yang baik. Salah satu penyebab

    pemustaka jarang berkunjung ke perpustakaan adalah rumor tentang

    pustakawan-pustakawan yang biasanya menyeramkan, kurang senyum,suka marah-marah (korban film Upin & Ipin), judesnya minta ampun

    dan lain-lain. Padahal tidak semua pustakawan bersikap seperti itu.

    Jadi untuk meningkatkan minat masyarakat khususnya anak-anak

    untuk masuk perpustakaan dan menggunakan koleksinya salah satunya

    dengan menghilangkan rumor tersebut. Misalnya, semua pustakawan

    yang ada kalau bisa menggunakan kostum burung Hantu agar terkesan

    lucu

    dan unik. Pasti muncul pertanyaan dibenak kalian mengapa

    kostum burung Hantu bukan kostum hewan atau burung yang lain?,

    karena tokoh burung Hantu di dalam film-film animasi negara barat

    biasanya menjadi sosok pustakawan yang pintar, berkacamata dan

    sering dikunjungi orang yang membutuhkan informasi. So, pustakawan

    juga harus ramah melayani pemustaka agar kesan atau rumor yang

    beredar tentang pustakawan jadi hilang.

    Sekarang masalah koleksi: Naaah!!! biasanya koleksi di pearpustakaan

    sebagian besar didominasi oleh koleksi-koleksi non fiksi misalnya yang

    paling banyak adalah buku pelajaran dan buku yang tidak bergambar,

    sehingga para pemustaka tidak jarang merasa bosan dengan koleksi

    yang ada. Seharusnya koleksi perpustakaan juga dilengkapi dengan

    buku-buku fiksi misalnya novel, buku cerita anak, kisah 25 Nabi dan

    buku bergambar untuk variasi dan bisa memberikan peningkatan

    pengunjung bagi perpustakaan, karena fungsi perpustakaan tidak

    hanya untuk menemukan informasi tetapi perpustakaan juga berfungsi

    sebagai tempat rekreasi, sehingga para pemustaka tidak akan bosan

    berkunjung ke perpustakaan.

    Sekian! Wassalam...

    25

    PerpustakaanDesaMenurutku

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    8/16

    Oleh: Aguz Sanday

    (Agenda Lomba Tulis Grup facebook Wanasaba Hari Ini:23 februari-6

    maret 2014)

    Lihatlah kami wahai para tetua-tetua yang berpangkat sarjana. kami

    masih haus dengan pendidikan yang belum sepenuhnya kami dapat.

    pendidikan yang masih kurang cukup membuat kami kesulitan

    menyongsong masa depan. Dimana kami mencari buku yang

    seharusnya kami baca dengan penuh ketekunan. bagaimana pengelola

    pendidikan didesa ini. kalian sebagai pendidik punya banyak mata tapi

    buta, tidak pernah melihat pelajar yang masih membutuh sumber

    pengetahuan.

    Dulunya memang ada perpustakaan yang bertempat dikartor desa kita

    dinamika dan sering kali tidak dapat diramalkan. Kerjasama ini

    merupakan suatu cara untuk memperoleh ketrampilan, sumber daya

    dan dana serta pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi semua

    tantangan.

    7 24

    LihatlahKami

    wassalam

    [LOMBA][LOMBA]

    [LOMBA]

    t ul iswanasabadi gr up facebook

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    9/16

    budaya baca-tulis menggantikan (paling tidak melengkapi) budaya

    dengar-tonton-cakap dan saling sebut (dalam bahasa wanasabanya

    ngerumpi') yang masih mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat

    wanasaba saat ini.

    ( K e d e l a p a n )

    Memanfaatkan jaringan kerjasama/kemitraan (Partnership). Untuk

    menghadapi tantangan pada saat ini perpustakaan harus unjuk gigi dan

    berani tampil beda, tidak hanya konsentrasi pada pelayanan sirkulasisaja. Perpustakaan harus berani menampilkan beberapa terobosan-

    terobosan baru dalam upaya pengembangan dan pemasaran

    perpustakaan, diantaranya adalah dengan menyelanggarakan jaringan

    kerjasama atau kemitraan dengan berbagai pihak. Perpustakaan dan

    pustakawan harus mempunyai agenda, hendak kemana dan bagaimana

    perpustakaan dan pustakawan melangkah.

    Kerjasama ini bisa dilakukan antar perpustakaan ataupun dengan

    lembaga-lembaga selain perpustakaan seperti; kerjasama dengan

    sekolah-sekolah SD, SMP, SMA yang ada di daerah dan para pemuda-

    pemuda daerah. Yang sudah sering dilakukan oleh kebanyakanperpustakaan adalah kerjasama antar perpustakaan satu dengan

    perpustakaan lainnya, dan sebagai pengembangannya suatu

    perpustakaan bisa bekerja sama dengan siapa saja, asalkan bisa saling

    memberikan kontribusi pada masing-masing dan yang utama adalah

    bisa untuk mengembangkan sayap perpustakaan dalam beberapa hal,

    misalnya dianggap sebagai promosi dan pemasaran perpustakaan

    ataupun bisa memberikan impak positif bagi perpustakaan.

    Kemitraan adalah salah satu cara yang paling cepat dan paling murah

    untuk mengembangkan strategi global. Kemitraan dan aliansi strategis

    global membuka kesempatan bagi setiap institusi untuk berkembangdan mampu berkompetisi dalam persaingan global. Kekurangan modal

    bukan lagi alasan untuk berdiam diri karena dengan kemitraan suatu

    institusi masih dapat mengembangkan diri dengan mengedepankan

    keunggulan komperatif (comperative advantages) yang ada.

    Antara alasan mendasar mengapa suatu institusi perlu mengadakan

    kerjasama atau kemitraan adalah untuk mengatasi tantangan saat

    mengembangkan diri dalam lingkungan yang kompleks, penuh

    ini. Itu cuma 1, bagaimana dengan pelosok desa yang ingin meminjam

    sumber pengetahuan yang ada diperpuskaan kartor desa ini. setelah

    sekian lama beroprasi akhirnya ditutup. anak-anak desa ini tidak tau

    entah kemana mencari sumber pengetahuan yang perpustakaan satu-

    satunya telah ditutup. jangan biarkan kami lemah menuntut ilmu karena

    tekat kami memajukan bangsa ini.

    Banyak anak-anak desa ini putus sekolah karena kekurangan buku yang

    dibaca saat menjadi pelajar. mereka mengeluh dengan tidak adanyaperpustakaan didesa ini. Ekonomi mereka sangat lemah untuk membeli

    buku dipakai untuk belajar. mereka malu mengemis-ngemis dipinggir

    jalan karena mereka tidak mau merusak nama desa ini. mereka berpikir

    lebih baik putus sekolah dari

    pada mengemis dipinggir

    jalan untuk membeli buku.

    W a h a i p a r a

    t e t u a - t e t u a

    p e n d i d i k .

    b u k a l a h m a t ak a l i a n , j a n g a n

    u t a m a k a n d i r i

    k a l i a n s e n d i r i ,

    kalian sudah enak-

    enak menerima gaji

    d a r i p e m e r i n t a h .

    s e d a n g k a n k a m i

    masih sangat membutuhkan uluran

    tangan kalian yang ikhlas menyisipkan keinginan kalian agar kami layak

    sebagai pelajar. Uluran tangan kalian sangat berharga bagi kami yang

    masih belum seperti kalian. cita-cita kami ingin melebihi kalian sebagai

    pendidik, Namun cita-cita itu akan pupus apa bila kalian tidak pernah

    ikhlas memberi kami.

    Gk na wh tao Q

    Wassalam...

    823

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    10/16

    Oleh:

    (Agenda Lomba Tulis Grup facebook Wanasaba Hari Ini:23 februari-6maret 2014)

    Asalamualaikom warah matullah hiwabara katuh..

    Salam sejahtera bagi kita semua..

    Om suastiastu.. semoga tuhan memberikan kita umur yg panjang

    amin.

    Ini sedikit corat coret dari saya ya mungkin judulnya sangat katrok,

    gila,jogank,nyanyuk, sedeng, yaitu warung perpustakaan/ warung

    baca/ caf perpus/ bahasa gaul nya cangkruan perpus.

    Mungkin ini sangat gilanya kelihatan nya dan jarang kita temukan,

    masak warung punya perpus..gkgkgkgkgkg, sedeng browww.

    Kalau warung gerambol,warung domino, remi, catur sudah banyak yg

    kita lihat.

    Di mn warung ini punya perpus, biar para adek2 kita orang tua kita

    bisa membaca sambil ngopi, ngejos, ngerokok, mangan,,,,,,,,

    Dan para plajar / anak kuliahan jg bisa belajar dan mencari refrensi

    untuk skiripsinya.

    Sekian dari saya mungkin ada manfaatnya, dan saya minta maaf

    mungkin tulisan saya sulit di mengerti/ kecolak calik kata2 mohon di

    maklumi lg belajar

    Ton Ogank Nak Vengkolan

    Memanfaatkan dan mengalokasikan sumber daya perpustakaan secara

    efektif dan proporsional. Perpustakaan janganlah dijadikan sebagai

    tempat parkir nya orang-orang yang dianggap kurang mempunyai

    kompetensi dalam suatu organisasi.

    ( K e e m p a t )

    Meningkatkan keterampilan, keahlian, kualitas, dan kompetensi tenaga

    perpustakaan (pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan) melalui

    kegiatan pelatihan, workshop, seminar, dan sebagainya. Untukmeningkatkan keterampilan, keahlian dan kompetensi tersebut dapat

    dilakukan melalui penerapan manajemen Sumber Daya Manusia

    Strategis yang merupakan hubungan antara manajemen sumber daya

    manusia dengan peran strategis dan tujuan dalam rangka

    meningkatkan kinerja institusi dengan mengembangkan budaya

    organisasi yang dapat mendorong inovasi dan fleksibilitas. Asset

    sumber daya manusia yang handal dapat menjadi sumber keunggulan

    kompetitif yang berkelanjutan karena asset-asset manusia tersebut

    mempunyai pengetahuan dan kompleksitas sosial yang sulit untuk

    ditiru oleh pesaing.

    ( K e l i m a )

    Promosi tiada henti, yaitu untuk mengenalkan perpustakaan kepada

    pemustaka (pengguna) yang dimulai dari kalangan internal, kemudian

    kepada masyarakat luas sehingga menimbulkan kesadaran akan

    besarnya manfaat yang dapat diperoleh atas keberadaan perpustakaan.

    ( K e e n a m )

    Menampilkan citra atau image (Brand Image) yang baik dan positif di

    tengah masyarakat pemakainya. Sehubungan dengan itu, maka

    bangunan, koleksi, serta fasilitas perpustakaan hendaknya

    representatif, memenuhi syarat atau paling tidak mendekati kriteriaperpustakaan ideal masa depan. Dengan demikian pelayanan akan serta

    merta menjadi lebih baik dan lebih luas/bervariasi.

    ( K e t u j u h )

    Meningkatkan pelayanan, karena dengan meningkatnya pelayanan yang

    didapat oleh pemustaka, maka akan menimbulkan dan mempertinggi

    minat baca masyarakat dan apresiasi terhadap buku, pengarang, dan

    penulis sehingga akan mendorong seseorang untuk membiasakan

    9 22

    PerpustakaanWarungBaca

    https://www.facebook.com/yahya.endahhttps://www.facebook.com/yahya.endah
  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    11/16

    maupun luar daerah, melakukan upaya-upaya pengembangan dan

    pembinaan perpustakaan terus menerus dari segi sistem menajemen

    dan teknis operasional.

    [ L a n g k a h d a n S t r a t e g i ]

    Berdasarkan analisis terhadap evaluasi perpustakaan yang telah

    dibahas pada point diatas, dalam tulisan ini diusulkan beberapa langkah

    dan strategi yang diharapkan dapat mendukung pengembangan

    perpustakaan di masa yang akan datang, yaitu ;

    ( P e r t a m a )

    Melakukan reorientasi dan revitalisasi peran dan fungsi perpustakaan

    dalam masyarakat sehingga seluruh stake holder perpustakaan

    memiliki persepsi positif, apresiatif, dan memiliki paradigma baru

    terhadap perpustakaan. Untuk itu, diperlukan komitmen dari semua

    pihak untuk mengembangkan dan memberdayakan perpustakaan. Kita

    harus memahami dan memberi pemahaman kepada seluruh

    masyarakat bahwa perpustakaan adalah bagian integral dari seluruh

    sistem keorganisasian suatu institusi, bukan merupakan bagian yang

    terpisah apalagi sebagai pelengkap. Menghapus paradigma lama yangberanggapan bahwa belanja untuk menambah koleksi, membeli buku,

    melengkapi fasilitas adalah tindakan konsumtif. Sebab perpustakaan

    bukanlah lembaga untuk mendapatkan keuntungan material, bukan

    lembaga bisnis (profit oriented). Perpustakaan adalah lembaga

    investasi intelektual atau dapat disebut juga sebagai lembaga yang

    bersifat revenue oriented. Revenue yang didapat adalah kecerdasan

    masyarakat wanasaba yang mampu menghasilkan produktivitas yang

    tinggi dan mampu bersaing dengan desa lain di lombok, NTB, Indonesia

    dan dunia.

    ( K e d u a )Membentuk, menata ulang, merenovasi, dan memodifikasi

    penyelenggaraan perpustakaan di masing-masing unit dengan

    merancang model perpustakaan masa depan yang ideal dengan

    menerapkan teknologi informasi dan komunikasi perpustakaan namun

    tetap menyesuaikan dengan kemampuan dan potensi serta

    memperhatikan kebutuhan pemustaka (pengguna).

    ( K e t i g a )

    1021

    kspresiltern tifkre tif

    kspresilterntifretif

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    12/16

    Part I: Mengelola Perpustakaan Desadengan Manajemen Swasta (dekun..)

    Oleh:

    Agen da Lo mba Tu lis Gr up face bookWanasaba Hari Ini:23 februari-6 maret 2014)

    Ikut (LOMBA) juga nih..daripada ribut di grup,

    mending baca tulisan ane aja gan (PROMO DUNIA

    AKHERAT) Wew..

    Judulna doang berat, Laguk isina ah-deang uhuhuhu

    Seperti ditulis diatas, tulisan ini dibuat dengan sederhana saja, hanya

    saja judulnya sengaja dibuat lebih 'seram' duluan untuk menutupi

    kesederhanaannya. Ada dua hal mengapa tulisan ini biasa-biasa saja,

    PERTAMA saya bukan tipe penulis yang 'akan bahagia' jika melihat ada

    semacam aturan nulis yang harus diikuti oleh penulis misalnya lombatulis ini harus membahas perpustakaan dengan kaum terpelajar. Saya

    lebih menyukai tulisan yang bebas misalnya membahas perpustakaan

    dengan apa saja tanpa harus terikat dengan apapun karena saya pribadi

    sepertinya sudah ditakdirkan untuk menjadi bebas sejak lahir, bebas

    kemana-mana, kelep keto-kete, jenggit ahmele-meleKEDUA, saya

    bingung mau menulis apa sebenarnya ( udah habis ide nih..hiks help

    meh ), inilah masalahnya hahah.. tulisan-tulisan peserta lomba

    sebelumnya wah pada bagus-bagus bahkan ada yang idenya itu original

    alias ASELI keren Be Ge Te DeH dan tinggallah saya disini sendiri seperti

    seonggok dedaunan kering yang ditiup oleh angin. Appa sih ..HehSerius! Oh iyaampuun..Hu'uh hu'uhiya neh udah mau mulai kok gan

    Oh iya, tulisan ini akan 'menyerobot' ide teman-teman peserta lomba

    yang sudah ada sebelumnya, ga enak juga sih..tapi yaa..mohon mangap

    lah gaan ide lagi kering nih, terlebih tulisan ini dibuat di tengah-tengah

    medan tempur, tapi karena udah janji mau nulis, harus ditepati dong

    ya..heuheu..

    Okay, let's start! Wew..

    Lalu Fadli Gillardino Rahman Oleh:

    (Agenda Lomba Tulis Grup facebook Wanasaba Hari Ini:23februari-6 maret 2014)

    Saat ini, perkembangan teknologi informasi berlangsung setiap saat dan

    tanpa batas. Oleh karena itu, agar perpustakaan tidak ter-eleminir oleh

    dinamika tersebut diperlukan perubahan mind-set dari seluruh stake

    holder yang terlibat untuk menjadikan perpustakaan sebagai suatu

    kebutuhan sehingga menjadi suatu institusi primadona dari masyarakat

    dalam memperoleh informasi.

    Dengan adanya perubahan pemikiran dan peranjakan paradigma

    tersebut, tentunya akan terpacu para pengelola perpustakaan untuk

    memberikan yang terbaik bagi institusinya. Hal ini akan tercapai apabila

    pengelola perpustakaan mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap

    berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi atau mungkin akan

    dihadapi di masa yang akan datang. Apabila tingkat sensitivitas ini

    berkembang dengan baik maka akan mendorong sumber daya

    pengelola perpustakaan untuk lebih kreatif dan inovatif dengan

    mencari berbagai langkah dan kebijakan untuk mengantisipasi

    tantangan tersebut. Langkah dan kebijakan yang sesuai mestilah

    muncul dari introspeksi atau evaluasi diri yaitu dengan

    mengidentifikasi berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

    baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) perpustakaan.

    Perpustakaan yang ideal di era globalisasi ini haruslah memenuhi

    beberapa kriteria penting antara lain lokasi, tata ruang, administrasi,

    pelayanan terhadap anggotanya dan koleksi buku-buku perpustakaan

    serta peran pustakawan yang berani memantapkan keberadaan

    lembaga perpustakaan sesuai dengan jenisnya, selalu meningkatkan

    mutu melalui pelatihan-pelatihan bagi tenaga pustakawan, melakukan

    promosi dan menyelenggarakan jaringan kerja sama baik dalam daerah

    Aspal Panas

    11 20

    Per pust ak aanImpian

    12

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    13/16

    Ada beberapa ide yang menarik dari beberapa penulis lomba, menurut

    hemat penulis, tulisan mereka terbagi menjadi dua, pertama tulisan

    dengan tema besar dan lebih abstrak misalnya karya saudara

    . Kemudian tulisan yang lebih spesifik dengan menembak

    langsung solusi dari masalah bisa ditemukan dalam karya saudara

    yang ingin menarik minat pengunjung perpustakaan dengan

    pengadaan jaringan wi-fi, ada juga yang memiliki

    ide warung yang memiliki perpustakaan yang idenya bertolak belakangdengan Universitas Harvard di Amerika, dimana justru

    perpustakaannya yang memiliki warung (tepatnya cafetaria) yang

    menurut cerita temen saya, cafetaria tersebut dibuka 24 jam agar

    pengunjung betah, tidak perlu pulang karena bisa membeli makanan

    langsung disana. Tapi diantara sekian ide tulisan para peserta, saya lebih

    tertarik untuk mengembangkan ide yang menurut

    saya..di balik karya sederhanyany yang ingin memindahkan lokasi

    perpustakaan desa ke Pengkolan, justru tersimpan mahligai karya

    nusantara yang tiada duanya (Appa lagi siih..fokus fokuus

    )maksudnyaa sebenarnya ada logika yang menarik lho dibalik

    tulisan sederhanyanya tersebut tapi tentu saja dengan versi sentuhanyang berbeda. Tulisan saya selanjutnya tidak lupa pula menghaturkan

    terima kasih yang sebesar-besarnya (Surat undangan kalii..) kepada

    karya saudari yang turut juga menginspirasi tulisan ini

    dengan ide perlunya perubahan paradigma dalam mengelola sebuah

    perpustakaan.

    Bagaimana bentuk kolaborasi ide kedua penulis tersebut, tunggu

    ya..saya mau ngetik dulu, berusaha mengumpulkan sisa energi yang

    tercecer di tengah rasa kantuk yang luar dari biasanya. Zzzz..

    Aspal

    Panas

    Coka

    Syaoka

    Yahya Nyanyuk Endah

    Rafi Naxc Rosita

    Irma Tazkira

    BERSAMBUNG

    1219

    Wassalam

    13 18

    https://www.facebook.com/laluzainhttps://www.facebook.com/laluzainhttps://www.facebook.com/coka.syaoqahttps://www.facebook.com/coka.syaoqahttps://www.facebook.com/laluzainhttps://www.facebook.com/laluzainhttps://www.facebook.com/coka.syaoqahttps://www.facebook.com/coka.syaoqahttps://www.facebook.com/yahya.endahhttps://www.facebook.com/fe.inkhttps://www.facebook.com/imeabaiqhttp://www.wanasaba.com/part-ii-mengelola-perpustakaan-dengan-manajemen-swasta/http://www.wanasaba.com/part-ii-mengelola-perpustakaan-dengan-manajemen-swasta/https://www.facebook.com/imeabaiqhttps://www.facebook.com/fe.inkhttps://www.facebook.com/yahya.endahhttps://www.facebook.com/coka.syaoqahttps://www.facebook.com/laluzain
  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    14/16

    13 18mengembangkan perpustakaan desa sangatlah potensial dalam

    memasyarakatkan budaya membaca buku kepada masyarakat baik

    kalangan terdidik maupun umum. Setelah perpustakaan memiliki

    prospek kedepan dengan semakin banyaknya pengunjung, barulah

    mungkin kalau ada anggaran atau donatur yang peduli, Perpustakaan

    desa lebih memanjakan pengunjung lagi dengan tambahan koleksi buku

    secara gradual (bertahap) seperti ide saudari Irma Tazkira, pengadaan

    jaringan Wi-Fi untuk berselancar di dunia maya seperti ide saudara, dan mencoba membalik tawaran ide dari saudara

    yang justru perpustakaan desa lah yang menjual

    makanan dan minuman agar pengunjung tidak perlu keluar jika lapar

    ataupun haus.

    Setelah manajemen intenal kuat, barulah perpustakaan desa tersebut

    dapat mengembangkan sayapnya untuk mencapai target pembaca yang

    lebih luas seperti kerjasama dengan sekolah-sekolah (formal maupun

    informal) dengan program-program tertentu seperti ide dari saudari

    . Bahkan lebih jauh dan visioner, perpustakaan desa

    wanasaba bisa mengembangkan jaringannya sampai dunia global

    dengan bekerjasama misalnya saja dengan lembaga donor internasional

    dalam memberi bantuan finasial misalnya untuk pengembangan fisik

    serta penambahan koleksi buku perpustakaan desa sebagaimana cita-

    cita dan angan-angan dari tulisan sudara . Siapa sangka, dari

    desa kecil kita, perpustakaan kita justru dijadikan model dan

    percontohan yang membagakan kita semua kelak di kemudian hari.

    Coka Syaoka Yahya

    Nyanyuk Endah

    NaNa Chanoet

    Aspal Panas

    Sekarang mari segera tidur, bangun, dan semua menjadi kenyataan.Amin..

    wassalam

    1417

    https://www.facebook.com/yahya.endahhttps://www.facebook.com/yahya.endahhttps://www.facebook.com/yahya.endahhttps://www.facebook.com/yahya.endahhttps://www.facebook.com/nana.yuliana.1420https://www.facebook.com/laluzainhttps://www.facebook.com/laluzainhttps://www.facebook.com/nana.yuliana.1420https://www.facebook.com/yahya.endahhttps://www.facebook.com/coka.syaoqa
  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    15/16

    PART II: Mengelola Perpustakaan denganManajemen Swasta

    Oleh:

    (Agenda Lomba Tulis Grup facebookWanasaba Hari Ini:23 februari-6 maret 2014)

    Seperti yang telah diutarakan pada tulisan bagian

    pertama, sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita melakukan

    'flasback' terhadap dua ide tulisan yang menjadi dasar pengembangan

    dari tulisan saya berikut ini:

    TULISAN PERTAMA oleh

    kalo di pengkolan tempat perpustakaannya insya Allah rame dengan

    gin berkunjung.

    Jika ditelisik lebih dalam lagi, tulisan diatas merupakan ide yang

    mengadopsi logika swasta ketika menjalankan roda bisnisnya. Poinnya

    adalah, pemilihan lokasi yang strategis merupakan suatu keharusan

    ketika seseorang akan memulai sebuah usaha atau bisnis baru dalam

    berwiraswasta untuk mendapatkan banyak pembeli. Misalnya saja

    tidak mengherankan banyak lokasi bisnis kecil (small enterprises) yang

    strategis seperti di perempatan dan di pinggir jalan di desa Wanasaba

    seperti kios dan warung-warung yang tetap eksis atau paling tidak lama

    sekali eksistensinya. Dalam tulisan saya ini, Perpustakaan desa tidak

    akan dipindah di pengkolan tentunya, hanya saja meminjam logika

    swasta di atas dengan memindahkan lokasi perpustakaan ke lokasiyang' lebih dekat' dengan masyarakat yang akan dibahas secara detail

    pada nantinya.

    TULISAN KEDUA oleh

    bagaimana tidak?, banyak kita lihat sekolah-sekolah yang bagus,

    bersih, rapi, tetapi sayangnya mereka menaruh perpustakaan di tempat-

    tempat yang kurang strategis misalnya saja di dekat gudang bahkan

    dekat dengan WC sehingga tidak heran jika pengguna enggan masuk

    Lalu Fadli Gillardino Rahman

    Rafi Naxc Rosita

    Irma Tazkira

    1417'terangsang' untuk masuk ke perpustakaan, karena dengan melihat, bisa

    saja mereka jadi tertarik, terlebih bisa saja ada teman karib mereka di

    dalam yang mereka lihat dari luar. Tidak kalah penting adalah,

    bagaimana pelayanan perpustakaan harus memanjakan pengunjung

    seperti di toko-toko baju atau sepatu. Petugasnya harus jenggit dalam

    artian lebih aktif untuk dalam membantu pengunjung yang ingin

    mencari buku yang ingin dibacanya. Murah senyum dan seragam yang

    menarik dan enak dipandang mata seperti pelayan toko bisa menjadidaya tarik tersendiri.

    Sekarang mari kita membayangkan lokasi strategis dan nyaman

    perpustakaan desa akan mudah menyedot pembaca yang banyak

    berlalu lalang di perempatan seperti adek-adek yang berangkat ke

    sekolah. Sangat mungkin ketika melihat perpustakaan ketika berangkat

    ke sekolah, meraka akan tertarik untuk mampir ketika pulang sekolah

    dan tentu saja membaca. Inaq-inaq sementara nunggo montor lalo

    meken, sang mele ida maca buku yang berhubungan dengan tata cara

    berniaga sesuai tuntutan Islam antekna barokah hasil usahanda. Amaq-

    amaq ojek perempatan sementara nunggu pelanggan, daripada ngantok

    narak da gawek, bisa saja ke perpustakaan membaca koran agar lebih

    update mengenai tarif ojek internasional..misalnya lho heuheu. Saya

    juga membayangkan petugas yang jenggit tadi aktif di depan

    perpustakaan sambil melempar senyum kepada orang yang lewat

    sambil mengatakan:

    Selamat datang kakakkami memiliki koleksi terbaru lho..ayo..dipilih

    bukunya..siapa tahu ada yang menarik kak..lagian gratis kok

    Setelah pengunjung pergi sehabis membaca, misalnya papuq-papuq.. si

    petugas jenggit' tadi langsung tampil sambil mengatakan:

    Terima kasih papuq..semoga panjang umur..selamat membaca kembali

    Pernah belanja di Indomaret/Alfamart? Silahkan dibayangkan, kira-kira

    begitu lah ya kurang lebih. Heuheu >_

  • 8/12/2019 Buku Kecil Wanasaba

    16/16

    lomba, namun tulisan ini lebih menyoroti apa yang harus DILAKUKAN

    PERTAMA KALI oleh pemerintah desa Wanasaba agar perpustakaan

    desa kita lebih memasyarakat tidak hanya bagi kalangan terdidik akan

    tetapi juga untuk kalangan umum (Maaf, agak selangkah di depan dari

    ketentuan lomba ). Pemerintah desa bisa mengadopsi logika swasta

    dalam menempatkan letak lokasi perpustakaan itu sendiri. Jika kios-

    kios atau warung-warung berjejeran di tepi jalan demi mendapatkan

    banyak segmen pembeli, Perpustakaan desa sudah semestinya jangan

    mau kalah dengan menempatkan perpustakaan desa di tepi jalan untuk

    mendapatkan lebih banyak segmen pembaca.

    Secara teknis, lokasi perpustakaan itu bisa dimana saja, namun dengan

    alasan efisiensi dan sebuah opsi, pemerintah desa tidak perlu membeli

    lahan baru, cukup dengan menutup atas parit depan kantor desa dengan

    beton dan mendirikan perpustakaan diatasnya dengan lokasi

    memanjang seperti bentuk parit tersebut. Desain perpustakaan pun

    harus di buat dengan lebih kreatif misalnya dengan menggunakan

    penutup kaca sepanjang muka (depan) perpustakaan seperti etalase di

    sebuah toko baju dan sepatu. Bedanya, jika toko akan memajang barang

    yang akan dijualnya, perpustakaan kita harus memajang buku-buku

    andalannya sebagai bentuk promosi untuk 'memancing' calon pembaca

    untuk mau masuk ke dalam peerpustakaan. Lebih kreatif lagi, bisa saja

    di perpustakaan tersebut memajang koleksi buku

    baru dengan tulisan New Arrival sama seperti

    di toko-toko untuk menawarkan barang

    edisi terbaru mereka.

    K e m u d i a n t a t a r u a n g ( i n t e r i o r )

    perpustakaan harus di kelola dengan baik

    antara letak koleksi buku dengan tempat

    duduk pembaca yang harus bisa dilihatoleh orang luar dan tidak saling

    m e n u t u p i .

    H a l i n i

    dimaksudka

    n agar orang-

    orang diluar

    l e b i h

    15 16atau sekedar berkunjung ke sana. Padahal logikanya, perpustakaan itu

    sangatlah penting bagi kita semua karena perpustakaan merupakan

    tempat untuk temu kembali informasi atau bisa dibilang gudangnya

    ilmu.

    Tulisan di atas ingin menyampaikan sebuah pesan yakni sudah

    saatnya cara pandang kita terhadap perpustakaan dirubah.

    Perpustakaan di Indonesia rata-rata selalu berada di lokasi belakang

    sebuah gedung, bahkan ada yang berdekatan dengan WC yang identikselalu berada di belakang dan tentu saja tidak layak keberadaannya

    untuk disejajarkan. Untuk itu, marilah kita lebih 'memuliakan'

    perpustakaan sebagaimana layaknya sebuah tempat yang berisi ilmu-

    ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan manusia itu sendiri.

    Setelah kita menggabungkan kedua ide dalam

    tulisan di atas, maka akan diperoleh kesimpulan

    jika perlunya merubah paradigma terhadap

    perpustakaan selama ini dengan penempatan

    lokasi perpustakaan Desa Wanasaba yang lebihstrategis seperti logika swasta berikut

    manajemen pengelolaanya. Tapi sebelum itu,

    marilah kita membahas dan menyamakan

    persepsi terlebih dahulu mengenai kedudukan

    perpustakaan Desa itu sendiri. Sebagai sebuah

    perpustakaan yang dikelola oleh desa,

    perpustakaan Desa Wanasaba sudah menjadi bagian

    dari bentuk pelayanan publik (public service) kepada

    masyarakat desa dengan sasaran terutama kaum terdidik

    dengan tujuan meningkatkan pengetahuan mereka. Mari kita samakanpersepsi dan menyepakati bahwa pelayanan publik secara teoritis

    merupakan tugas negara dalam hal ini adalah desa sebagai

    perwakilannya. Kesimpulannya adalah, pemerintah desa Wanasaba lah

    yang harus bertanggung jawab terhadap pengelolaan perpustakaan

    yang berimplikasi terhadap maju atau tidaknya perpustakaan tersebut

    di desa kita tercinta.

    Sudah banyak ide-ide yang telah disampaikan oleh beberapa peserta

    KOLABORASI IDE DENGAN PENDEKATAN YANG LEBIH REALISTIS