11
1 BUKU PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA 2012 A. LATAR BELAKANG Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia tahun 2009 mencapai 231 juta jiwa yang 74,4% diantaranya adalah penduduk usia kerja. Sekitar 118,6 juta orang atau 69% dari penduduk usia kerja diproyeksikan akan memasuki pasar kerja, suatu jumlah yang sangat mengkhawatirkan melihat kemampuan ekonomi Indonesia saat ini. Angkatan kerja yang menganggur diperkirakan mencapai sekitar 7,5 juta orang atau 6,4% dari angkatan kerja. Bahkan mereka yang lulus perguruan tinggi semakin sulit mendapatkan pekerjaan, karena tidak banyak terjadi ekspansi kegiatan usaha. Dalam keadaan seperti ini maka masalah pengangguran termasuk yang berpendidikan tinggi akan berdampak negatif terhadap stabilitas sosial dan kemasyarakatan. Kenyataan bahwa sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi adalah lebih sebagai pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan ( job creator) merupakan salah satu penyebab tingginya angka pengangguran berpendidikan tinggi. Hal ini dimungkinkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan di perguruan tinggi saat ini lebih terfokus pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukan sebagai lulusan yang siap bekerja dengan menciptakan pekerjaan. Selain itu secara umum aktivitas kewirausahaan (Entrepreneurial Activity) mahasiswa relatif masih rendah. Entrepreneurial Activity diterjemahkan sebagai individu aktif dalam memulai bisnis baru dan dinyatakan dalam persen total penduduk aktif bekerja. Semakin tinggi indek Entrepreneurial Activity, maka semakin tinggi level entrepreneurship suatu negara (Boulton dan Turner, 2005). Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan, bahwa populasi wirausaha di Indonesia ternyata masih terbilang rendah. Dari jumlah penduduk yang mencapai 200 juta lebih, jumlah wirausaha baru di Indonesia baru mencapai 400 ribu orang atau sekitar 0,2%. Idealnya, jumlah wirausaha mencapai 2% atau 4,8 juta orang.

Buku Pedoman PMW 2012

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buku Pedoman PMW 2012

1

BUKU PEDOMAN

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA 2012

A. LATAR BELAKANG

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia tahun 2009 mencapai

231 juta jiwa yang 74,4% diantaranya adalah penduduk usia kerja. Sekitar 118,6

juta orang atau 69% dari penduduk usia kerja diproyeksikan akan memasuki

pasar kerja, suatu jumlah yang sangat mengkhawatirkan melihat kemampuan

ekonomi Indonesia saat ini. Angkatan kerja yang menganggur diperkirakan

mencapai sekitar 7,5 juta orang atau 6,4% dari angkatan kerja. Bahkan mereka

yang lulus perguruan tinggi semakin sulit mendapatkan pekerjaan, karena tidak

banyak terjadi ekspansi kegiatan usaha. Dalam keadaan seperti ini maka masalah

pengangguran termasuk yang berpendidikan tinggi akan berdampak negatif

terhadap stabilitas sosial dan kemasyarakatan.

Kenyataan bahwa sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi adalah lebih sebagai

pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator)

merupakan salah satu penyebab tingginya angka pengangguran berpendidikan

tinggi. Hal ini dimungkinkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan di

perguruan tinggi saat ini lebih terfokus pada bagaimana menyiapkan para

mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukan sebagai lulusan

yang siap bekerja dengan menciptakan pekerjaan. Selain itu secara umum

aktivitas kewirausahaan (Entrepreneurial Activity) mahasiswa relatif masih

rendah. Entrepreneurial Activity diterjemahkan sebagai individu aktif dalam

memulai bisnis baru dan dinyatakan dalam persen total penduduk aktif bekerja.

Semakin tinggi indek Entrepreneurial Activity, maka semakin tinggi level

entrepreneurship suatu negara (Boulton dan Turner, 2005). Kementerian

Koperasi dan UKM menyatakan, bahwa populasi wirausaha di Indonesia

ternyata masih terbilang rendah. Dari jumlah penduduk yang mencapai 200 juta

lebih, jumlah wirausaha baru di Indonesia baru mencapai 400 ribu orang atau

sekitar 0,2%. Idealnya, jumlah wirausaha mencapai 2% atau 4,8 juta orang.

Page 2: Buku Pedoman PMW 2012

2

Untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan meningkatkan aktivitas

kewirausahaan agar para lulusan perguruan tinggi lebih menjadi pencipta

lapangan kerja dari pada pencari kerja, maka diperlukan suatu usaha nyata.

Kementrian Pendidikan Nasional telah mengembangkan berbagai kebijakan dan

program untuk mendukung terciptanya lulusan perguruan tinggi yang lebih siap

bekerja dan menciptakan pekerjaan. Program Magang Kewirausahaan (MKU),

Kuliah Kerja Usaha (KKU), Kuliah Kewirausahaan (KWU), Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM), telah banyak menghasilkan alumni yang terbukti lebih

kompetitif di dunia kerja, dan hasil-hasil karya invosi mahasiswa melalui PKM

potensial untuk ditindaklanjuti secara komersial menjadi sebuah embrio bisnis

berbasis Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks). Kebijakan dan program

penguatan kelembagaan yang mendorong peningkatan aktivitas berwirausaha

dan percepatan pertumbuhan wirausaha–wirausaha baru dengan basis IPTEKS

sangat diperlukan.

Program Mahasiswa Wirausaha, sebagai bagian dari strategi pendidikan di

Perguruan Tinggi, dimaksudkan untuk memfasilitasi para mahasiswa yang

mempunyai minat dan bakat kewirausahaan untuk memulai berwirausaha dengan

basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sedang dipelajarinya. Fasilitas

yang diberikan meliputi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, magang,

penyusunan rencana bisnis, dukungan permodalan dan pendampingan usaha.

Program ini diharapkan mampu mendukung visi-misi pemerintah dalam

mewujudkan kemandirian bangsa melalui penciptaan lapangan kerja dan

pemberdayaan UKM.

Budaya kewirausahaan merupakan suatu jawaban untuk merubah pola berpikir

angkatan kerja terdidik dari pencari kerja menjadi pencipta kerja. Keberhasilan

akan penanaman budaya kewirausahaan yang didasarkan pada kearifan lokal

(kebangsaan Indonesia) akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, sehingga

akan mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional. Sesuai Visi

UNDIP menjadi universitas riset yang unggul tidak hanya di Indonesia tetapi

juga dikawasan Asia Pasifik pada tahun 2018. Misi Universitas Diponegoro

adalah: 1). Menyelenggarakan proses pendidikan terbaik dan unggul dalam

Page 3: Buku Pedoman PMW 2012

3

bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, 2). Melaksanakan penelitian dan

publikasi ilmiah yang profesional sebagai sumbangan terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, 3). Menyelenggarakan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat dengan kualitas terbaik sesuai dengan kebutuhan

dan era perkembangan teknologi serta masyarakat informasi, 4). Melakukan

evaluasi reguler untuk meningkatkan kualitas, otonomi, akuntabilitas dan

akreditasi universitas.

Visi dan misi Universitas Diponegoro diwujudkan dengan menyusun standar

profil lulusan yang disebut COMPLETE, yaitu lulusan dengan kemampuan

sebagai Communicator, Professional, Leader, Educator, Thinker dan

Entreprenuer. Dengan demikian, Program Mahasiswa Wirausaha ini sangatlah

tepat bagi mahasiswa UNDIP yang diharapkan mampu menumbuhkan minat dan

bakat wirausaha bagi mahasiswa yang pada akhirnya mampu menciptakan

lapangan kerja. Dilihat dari sisi kepentingan bangsa, program ini diharapkan

mampu mendukung visi-misi pemerintah dalam mewujudkan kemandirian

bangsa melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UKM (Usaha Kecil

Mikro).

B. TUJUAN

Tujuan program program aktualisasi entrepreneurship berbasis nasionalisme

dalam rangka mencetak entrepreneur handal dan berkomitmen pada bangsa,

adalah :

1. Mempersiapkan alumni UNDIP tidak hanya untuk mencari kerja, tetapi juga

memberikan bekal untuk penciptaan lapangan kerja secara mandiri sebagai

wirausahawan baru (WUB) sehingga secara nasional akan mengurangi

pengangguran terdidik.

2. Mempersiapkan lulusan UNDIP yang berjiwa wirausaha

3. Mewujudkan sinergi potensi perguruan tinggi (termasuk didalamnya

mahasiswa) dengan menumbuhkembangkan potensi Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) yang mandiri.

4. Mendorong akselerasi pemulihan ekonomi (economy recovery) Indonesia

melalui penanggulangan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja dengan

Page 4: Buku Pedoman PMW 2012

4

menumbuhkan wirausaha baru yang kuat dari segi kualitas barang produksi

dan jasa maupun dari pemasarannya, dan

5. Menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan yang mendorong terwujudnya

income generating unit di Universitas Diponegoro dalam mengantisipasi

diberlakukannya otonomi perguruan tinggi.

C. MANFAAT

Bagi Mahasiswa

1. Memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dengan kondisi dunia kerja

guna meningkatkan soft skill mahasiswa

2. Memberikan kesempatan langsung untuk terlibat dalam kegiatan nyata di

UKM guna mengasuh jiwa wirausaha

3. Menumbuhkan jiwa bisnis sehingga memiliki keberanian untuk memulai

usaha didukung dengan modal yang diberikan dan pendampingan secara

terpadu

Bagi UKM

1. Mempererat hubungan antara UKM dengan dunia kampus

2. Memberikan akses terhadap informasi dan teknologi yang dimiliki perguruan

tinggi

Bagi Universitas Diponegoro

1. Meningkatkan kemampuan UNDIP dalam pengembangan pendidikan

kewirausahaan

2. Mempererat hubungan antara dunia akademis dan dunia usaha khususnya

UKM

3. Membuka jalan bagi penyesuaian kurikulum yang dapat merespons tuntutan

dunia usaha

4. Menghasilkan wirausaha-wirausaha muda pencipta lapangan kerja dan calon

pengusaha sukses masa depan

Page 5: Buku Pedoman PMW 2012

5

D. KONSEP PROGRAM

Program Mahasiswa Wirausaha merupakan bagian dari sistem pendidikan yang

ada di perguruan tinggi. Pelaksanaan Program Wirausaha Mahasiswa (Program

Mahasiswa Wirausaha) Universitas Diponegoro, berada di dalam wadah

Inkubator Bisnis (Business Incubator).

Kegiatan usaha dilakukan secara berkelompok dengan jumlah 3 (tiga) sampai

dengan 5 (lima) orang mahasiswa. Jumlah modal kerja yang disediakan untuk

pendirian dan kegiatan usaha maksimal Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) per

mahasiswa. Dana Program Mahasiswa Wirausaha berupa pinjaman modal usaha

yang digunakan secara bergulir untuk pengembangan unit bisnis mahasiswa.

Pengguliran dana dilaksanakan setelah adanya penghimpunan dana yang berasal

dari pengembalian dana pinjaman modal usaha yang dapat dimanfaatkan sebagai

modal usaha bagi mahasiswa berikutnya. Dalam pelaksanaan Program

Mahasiswa Wirausaha dilakukan pendampingan mulai dari kegiatan magang

sampai dengan pelaksanaan kegiatan bisnis mahasiswa. Pendampingan magang

dilakukan oleh UKM Pendamping dan Dosen Pendamping Universitas

Diponegoro dan pendampingan pasca magang dilaksanakan oleh Dosen

Pendamping .

Hasil akhir yang diharapkan adalah :

1). Terbentuknya wirausaha baru yang berpendidikan tinggi;

2). Tumbuhnya unit bisnis yang dimiliki oleh mahasiswa. dan

3). Berkembangnya lembaga pengembangan pendidikan kewirausahaan

Dalam rangka menjaga keberlanjutan kegiatan bisnis mahasiswa di samping

dilakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi juga diusahakan

pengembangan kemitraan dengan berbagai pihak terkait. Skema Program

Mahasiswa Wirausaha Universitas Diponegoro dapat dilihat pada Ilustrasi 1.

Page 6: Buku Pedoman PMW 2012

6

Ilustrasi 1. Skema : Program Mahasiswa Wirausaha Universitas Diponegoro.

E. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Penjaringan

Mahasiswa yang dapat mengikuti kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Mahasiswa program S1 dan D3, minimal telah menyelesaikan kuliah 3

semester (duduk di semester 4) atau minimal telah menempuh 60 SKS dan

belum pernah mendapat dana PMW, dapat mendaftar PMW tahun 2012

(Formulir pendaftaran di Lampiran 1) dan mengajukan usulan rencana usaha

PMW 2012 (Lampiran 2). Proposal untuk mendapatkan dana PMW tahun

2012 harus sudah diterima di BAK paling lambat tanggal 2 April 2012.

b. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha adalah

mahasiswa yang memiliki minat dan bakat kewirausahaan dan diharapkan

memiliki pengalaman berwirausaha yang pernah dilakukan sebelumnya.

c. Mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan wirausaha diberikan

kesempatan untuk mengikuti program ini dalam rangka mengembangkan

kegiatan usaha yang sedang dilaksanakan oleh mahasiswa.

d. Menyusun Business Plan yang berbasis technopreneuer yaitu kegiatan

kewirausahaan yang memiliki sentuhan teknologi

e. Dilakukan secara berkelompok antara 3 - 5 orang mahasiswa, membuat

kesepakatan kelompok dengan bentuk Persekutuan Perdata (Lampiran 3).

Setiap kelompok mahasiswa dapat berasal dari 1 (satu) Fakultas atau

gabungan mahasiswa lebih dari 1 (satu) Fakultas. Apabila berasal lebih dari

1 (satu) Fakultas, maka Business Plan diketahui oleh Pembantu Dekan III

yang berasal dari Fakultas ketua kelompok calon peserta Program

Mahasiswa Wirausaha. Seorang mahasiswa hanya diperbolehkan untuk

Mhs

S1/D3

Smt 3/60

sks

INPUT

Page 7: Buku Pedoman PMW 2012

7

mengajukan 1 (satu) usulan kegiatan usaha, baik sebagai ketua maupun

anggota.

f. Sanggup mengikuti seluruh kegiatan mulai dari pendidikan dan pelatihan

(workshop) sampai pelaksanaan kegiatan wirausaha dengan mengisi formulir

kesanggupan (Lampiran 4).

g. Menentukan tempat pemagangan yang digunakan untuk tempat magang

setelah workshop

h. Wajib menandatangani kontrak penggunaan dana untuk kegiatan bisnis

mahasiswa (Lampiran 6).

i. Sanggup mempertanggungjawabkan penggunaan dana Program Mahasiswa

Wirausaha dari Dikti dengan transparan dan akuntabel (Lampiran 9)

j. Sanggup mengembalikan dana PMW sebesar 50% dari total dana yang

diterima setelah dipotong pajak dengan cara mengangsur.

2. Seleksi Penerimaan Program Mahasiswa Wirausaha

Seleksi penerimaan mahasiswa untuk dapat mengikuti Program Mahasiswa

Wirausaha melalui tahapan sebagai berikut :

a. Seleksi Tahap I (Seleksi Administratif), meliputi:

- Status mahasiswa (sks, semester, belum pernah mendapat dana PMW dan

hanya mengajukan 1 usulan kegiatan usaha)

- Review business plan (format, jumlah dana, jangka waktu balik modal

dan adanya sumber dana pendamping)

b. Seleksi Tahap II (Wawancara dan survei lapangan/desain/contoh produk)

Seleksi tahap II (wawancara dan survei lapangan/desain/contoh produk)

hanya diikuti oleh perserta yang lolos seleksi administratif. Wawancara dan

survei lapangan/desain/contoh produk dilakukan oleh Tim Internal dan

Eksternal Undip

3. Workshop

Peserta yang lolos seleksi penerimaan Program Mahasiswa Wirausaha

diwajibkan untuk mengikuti kegiatan workshop. Materi pelatihan dalam

kegiatan workshop terdiri atas :

a. Motivasi

b. Jaringan Usaha

c. Manajemen Usaha

d. Penyusunan bussines plan

Page 8: Buku Pedoman PMW 2012

8

4. Magang

Setelah mengikuti kegiatan workshop, peserta diwajibkan melaksanakan

kegiatan magang selama 2 minggu. Tempat pelaksanaan kegiatan magang

dipilih sendiri oleh peserta, yaitu produsen (UMKM) yang menghasilkan

produk barang ataupun jasa sesuai usaha yang akan dijalankan. Kriteria

produsen (UMKM) untuk tempat magang adalah:

a. Usaha tersebut sudah berjalan minimal 1 tahun (usaha peserta PMW

Undip tahun 2009, 2010 dan 2011 yang berhasil dapat dijadikan tempat

magang)

b. Bukan usaha yang bersifat musiman

c. Memiliki tenaga kerja minimal 3 (tiga) orang

d. Lokasi UMKM : Semarang dan sekitarnya

Selama melaksanakan kegiatan magang peserta diwajibkan mengisi buku kerja.

Pada akhir kegiatan magang mahasiswa diwajibkan menyusun laporan magang

(Lampiran 7) dan menyempurnakan rencana Business Plan untuk kegiatan

usaha yang akan dilaksanakan.

5. Pelaksanaan Kegiatan Bisnis

Kegiatan bisnis dimulai dari bulan Juni 2012. Setiap kelompok usaha akan

didampingi oleh dosen pendamping. Pelaksanaan kegiatan bisnis dimulai

dengan pembukaan rekening tabungan di bank yang ditunjuk atas nama peserta

dan pejabat BAK Undip, pencairan dana, kemudian pelaksanaan usaha dan

pelaporan. Dalam setiap pelaksanakan kegiatan bisnis dilakukan kegiatan

monitoring dan evaluasi.

6. Pendanaan

Pencairan dana dibagi menjadi 2 tahap, yaitu dana tahap I sebesar 50% dan

dana tahap II sebesar 50%. Cara pencairan dana sebagai berikut:

a. Mahasiswa mengajukan rincian rencana penggunaan dana tahap I (50%)

kepada dosen pendamping (Lampiran 8)

b. Setelah rincian penggunaan dana tahap I disetujui oleh dosen pendamping,

maka peserta dapat mengambil dananya di bank (slip pengambilan dana di

bank ditandatangani oleh masing-masing peserta dan pejabat BAK Undip)

c. Setelah pencairan dana tahap I, mahasiswa harus membuat laporan

penggunaan dana yang diketahui oleh dosen pendamping yang dilampiri

bukti penggunaan dana (Lampiran 9) dan laporan kemajuan (Lampiran

10).

d. Selanjutnya mahasiswa dapat mengajukan rincian rencana penggunaan

dana tahap II (50%) kepada dosen pendamping, dan setelah dana dicairkan

maka harus membuat laporan penggunaan dana yang diketahui oleh dosen

Page 9: Buku Pedoman PMW 2012

9

pendamping dilampiri bukti penggunaan dana dan laporan akhir

(Lampiran 11).

7. Sistem Pelaporan dan Monitoring, serta Evaluasi Kegiatan Usaha

Laporan yang harus dibuat mahasiswa adalah laporan penggunaan dana,

laporan kemajuan, dan laporan akhir. Laporan penggunaan dana diserahkan

setelah dana digunakan (lihat bagian 6c dan 6d). Laporan kemajuan usaha

dibuat setelah pencairan dana tahap I dan laporan akhir harus dikumpulkan

pada bulan November 2012. Dosen pendamping akan melakukan monitoring

dan evaluasi ke lokasi usaha (Form monitoring dan evaluasi pada Lampiran

12). Secara ringkas, jenis dan waktu penyerahan laporan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

NO JENIS LAPORAN WAKTU PENYERAHAN

LAPORAN

1 Rincian Rencana Penggunaan

Dana Tahap I

Sebelum Pencairan Dana Tahap I (Mei

2012)

2 Laporan dan Bukti Penggunaan

Dana Tahap I

Sebelum Menyerahkan Rencana

Penggunaan Dana Tahap II (Juli 2012)

3 Laporan Kemajuan Agustus 2012

4 Rincian Rencana Penggunaan

Dana Tahap II

Sebelum Pencairan Dana Tahap II

(Agustus 2012)

5 Laporan dan Bukti Penggunaan

Dana Tahap II

Setelah Penggunaan Dana Tahap II

(Oktober 2012)

6 Laporan Akhir November 2012

F. PENDAMPINGAN

Pelaksanaan kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha disertai dengan kegiatan

pendampingan yang dilakukan oleh dosen pendamping. Dosen pendamping

kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha direkrut dari Fakultas di lingkungan

Universitas Diponegoro dan diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dosen pendamping diutamakan yang mengampu mata kuliah kewirausahaan

dan/atau pernah mengikuti Training of Trainer (TOT) kewirausahaan dan/atau

pernah mengikuti pelatihan OPPEK (orientasi pengembangan pembimbing

kegiatan kemahasiswaan).

b. Kegiatan pendampingan oleh dosen pendamping, mencakup kegiatan :

- penyusunan business plan

- magang

- pengelolaan usaha

Page 10: Buku Pedoman PMW 2012

10

- penyusunan laporan pertanggungjawaban

c. Kegiatan evaluasi mencakup kegiatan

- Monitoring seluruh tahapan

- Memberikan evaluasi terhadap hasil monitoring

- Memberikan umpan balik terhadap hasil monitoring

- Menyusun laporan pertanggungjawaban

G. KEBERLANJUTAN

Program mahasiswa wirausaha dirancang sebagai wahana kegiatan entrepreneur bagi

para mahasiswa dan alumni UNDIP, sehingga diupayakan untuk berjalan secara terus

menerus dan berkesinambungan, sehingga diperlukan modal bergulir. Untuk itu, pada

akhir tahun takwin I (Januari sampai Juni 2013) mahasiswa penerima modal usaha

diwajibkan mulai mengembalikan modal usaha sebanyak 50% dari total dana yang

diterima kepada pengelola PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (melalui

rekening penampungan dana PMW) untuk selanjutnya digulirkan kepada peserta

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA tahun berikutnya. Untuk menjamin

kelancaran dan perkembangan usaha mahasiswa peserta Program Mahasiswa

Wirausaha, dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi serta pembentukan jejaring

dengan berbagai instansi dan asosiasi. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan

oleh tim monev dan dosen pendamping.

H. PEMBENTUKAN JEJARING

Untuk menunjang kelancaran pelancaran pelaksanaan kegiatan program

mahasiswa wirausaha, maka dibentuk jejaring yang terdiri dari :

a. KADIN

b. APINDO

c. HIPMI

d. BUMN

e. Dinas Koperasi dan UKM

f. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

g. Perbankan

h. Alumni peserta PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

Page 11: Buku Pedoman PMW 2012

11

Sosialisasi program dengan mitra dan calon mitra, serta stakeholders lainnya

dilakukan dalam rangka pembentukan jejaring. Kegiatan dimaksudkan untuk

penyamaan persepsi dan dilakukan dengan tujuan :

a. Layanan informasi UKM binaan peserta jejaring.

b. Sebagai mediator antara mahasiswa yang memiliki kegiatan bisnis dengan

UKM binaan dan berbagai pihak yang berhubungan dengan kegiatan bisnis

mahasiswa.

c. Penjalinan mitra bisnis dalam rangka menjaga keberlanjutan kegiatan bisnis

mahasiswa.