26
Buku Praktikum Fisiologi Bab. I Chemical and Physical Procession of Digestion A. Excersice Overview Sistem digestivus biasa dikenal juga dengan system gastrointestinal, terdiri dari traktus digestivus (biasa dikenal dengan traktus gastrointestinal, traktus GI) dan kelenjar asesoris yang mensekresi enzim dancairan ataupun gas yang dibutuhkan untuk proses digestion. Traktus digestivus meliputi mulut, pharynx, oesphagus, gaster, usus halus, colon, rectum, dan anus. Fungsi utama dari system digestivus adalah mencernakan makanan, menghancurkan makanan menjadi komponen yang simple, menyerap nutrisi dari komponen yang simple dan diserap ke dalam tubuh, dan mengiliminasi sampah. Kebanyakan makanan yang kita konsumsi tidak dapat diserap ke pembuluh darah tanpa diawali dengan penghancuran bahan makanan menjadi molekul yang lebih kecil. Pencernaan adalah proses menghancurkan molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang lebih kecil dengan bantuan enzim dari traktus digestivus. Enzim adalah molekul protein yang besar yang diproduksi oleh sel tubuh. Enzim merupakan katalisator biological yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia tanpa ambil bagian dalam hasil produksi. Enzim pencernan adalah enzim hidrolitic, atau hydrolase yang menghancurkan moekul makanan, atau mensubstrasi, dengan menambahkan air pada rantai molekul, yang memotong rantai subunit atau monomer. Suatu enzim hidrolityc bekerja maksimum secara spesifik. Setiap enzim menghidroisis satu substrat molekul atau paling banyak sebuah grup substrat molekul. Kondisis lingkungan yang spesifik diperlukan untuk aktivitas optimal enzim. Contohnya, pada lingkungan yang ekstrim, seperti temperatur tinggi, suatu enzim dapat rusak (unravel) atau mengalami denaturasi, karena efek temperature memiliki/merusak struktur tiga dimensi protein. Karena fungsi enzim digestivus sebenarnya berfungsi di luar tubuh sel dari lumen traktus digestivus maka aktivitas hidrolisisnya dapat dipelajari secara langsung menggunakan

Buku Praktikum Fisiologi

Embed Size (px)

Citation preview

Buku Praktikum FisiologiBab. IChemical and Physical Procession of Digestion

A. Excersice OverviewSistem digestivus biasa dikenal juga dengan system gastrointestinal, terdiri dari traktus digestivus (biasa dikenal dengan traktus gastrointestinal, traktus GI) dan kelenjar asesoris yang mensekresi enzim dancairan ataupun gas yang dibutuhkan untuk proses digestion. Traktus digestivus meliputi mulut, pharynx, oesphagus, gaster, usus halus, colon, rectum, dan anus. Fungsi utama dari system digestivus adalah mencernakan makanan, menghancurkan makanan menjadi komponen yang simple, menyerap nutrisi dari komponen yang simple dan diserap ke dalam tubuh, dan mengiliminasi sampah.Kebanyakan makanan yang kita konsumsi tidak dapat diserap ke pembuluh darah tanpa diawali dengan penghancuran bahan makanan menjadi molekul yang lebih kecil. Pencernaan adalah proses menghancurkan molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang lebih kecil dengan bantuan enzim dari traktus digestivus. Enzim adalah molekul protein yang besar yang diproduksi oleh sel tubuh. Enzim merupakan katalisator biological yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia tanpa ambil bagian dalam hasil produksi. Enzim pencernan adalah enzim hidrolitic, atau hydrolase yang menghancurkan moekul makanan, atau mensubstrasi, dengan menambahkan air pada rantai molekul, yang memotong rantai subunit atau monomer.Suatu enzim hidrolityc bekerja maksimum secara spesifik. Setiap enzim menghidroisis satu substrat molekul atau paling banyak sebuah grup substrat molekul. Kondisis lingkungan yang spesifik diperlukan untuk aktivitas optimal enzim. Contohnya, pada lingkungan yang ekstrim, seperti temperatur tinggi, suatu enzim dapat rusak (unravel) atau mengalami denaturasi, karena efek temperature memiliki/merusak struktur tiga dimensi protein.Karena fungsi enzim digestivus sebenarnya berfungsi di luar tubuh sel dari lumen traktus digestivus maka aktivitas hidrolisisnya dapat dipelajari secara langsung menggunakan tabung reaksi. Pembelajaran secara vitro menyediakan lingkungan laboratorium yang baik untuk meneliti efek dari bermacam-macam factor yang dapat mempengaruhi aktivitas enzim.Berikut ini macam-macam enzim yang diproduksi di dalam traktus digestivus : Kelenjar ludah : memproduksi enzim amylase untuk mencernakan tepung. Kelenjar gaster : emproduksi pepsin (in the presence of HCl) untuk mencerna protein. Liver : memproduksi getah empedu untuk mengemulsi lemak (ducted to the small intestine) Pancreas : memproduksi lipase pancreatic untuk mencerna lemak dan amylase pancreatic untuk mencerna tepung (enzim ini disalurkan ke small intestine) Small intestine : memprduksi enzim untuk mencernakan protein dan karbohidrat.

B. Activity 1 : Assessing Starch Digestion by Salivary Amylase Objectives :1. Menjelaskan bagaimana enzim dapat ditaksir dengan pengujian enzim : IKI assay & Benedict assay.2. Menjelaskan definisi enzim, hidrolisis, substrat, katalisis, dan control3. Memahami specifity dari enzim amylase.4. Menamai produk akhir dari enzim amylase5. Menunjukkan tes kimia yang tepat untuk menentukan pencernaan mana yang dialami makanan.6. Mendisuksikan kemungkinan yang mungkin terjadi dari temperature dan pH pada aktivitas enzim amylase. IntroductionPada kegiatan ini, kamu akan menganalisis hidrolisis dari starch menjadi maltose oleh salivary amylase, enzim ini diproduksi oeh kelenjar air ludah di mulut. Agar kamu mampu mendeteksi bisa atau tidaknya aksi enzymatic terjadi, kamu harus mampu untu k mengidentifikasi kehadiran substrat dan produknya untuk menentukan seberapa luas hidrolisi dapat terjadi. Oleh karena itu, control harus disiapkan untuk menyediakan pengetahuan standard dan dapat membuat perbandingannya. Dengan control positif, diharapkan dapat mencapai hasil yang positif. Terkadang control negative juga termasuk. Dengan control negative, diharapkan hasil yang negative. Hasil negative dengan control negative memvalidasi eksperimen. Control negative digunakan untuk menentukan apakah mengandung subtansi pada reagen. Jadi ketika hasil positif yang diproduksi namun yang diharapkan hasil negative, satu atau lebih substrat yang terkontaminasi mengakibatkan perubahan.Dengan aktivitas amylase, starch decreases and sugar increases sebagai hasil pencernaan tergantung dari equation di bawah : amylaseStarch + water X maltoseKarena perubahan kimiawi yang terjadi perubahan starch menjadi maltose tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Kita membutuhkan perlakuan enzim assays , metode kimia untuk mendeteksi keberadaan dari substansi pencernaan. IKI assay untuk mendeteksi keberadaan tepung(starch) dan Benedict assay untuk mendeteksi kehadiran gula reduksi (reducing sugar) speryi gulkosa atau maltose. Normalnya, perubahan warna yang terjadi, IKI menjadi biru-kehitaman jika ada starch. Reagen benedict dari biru muda berubah menjadi hijau kemudian menjadi orens dan menjadi coklat kemerah-merahan dengan menaikkan jumlah maltose. Ini sangat penting untuk mengerti keberadaan atau ketidakberdaan dari substansi.Equipment Used : Amylase-enzim yang mencerna tepung Starch-karbohidrat yang kompleks Maltose-disakarida substrat pH buffer-solusi untuk memperthankan nilai pH Deionized water tabung reaksi incubator pengaturan temperature (boiling, freezing, 37OC incubation) IKI-mendeteksi keberadaan starch Reagen Benedict mendeteksi keberadan gula reduksi. PreLab Quiz1. The substrate for amylase is : starch and carbohydrate2. Pernyataan yang benar tentang enzim : aktivitasnya dapat dipengaruhi oleh temperature dan pH3. Reagen IKI untuk test keberdaan : starch (tepung)4. Pernyataan yang salah tentang positive control : hasil yang negative dengan kotrol positif diperlukan untuk memvalidasi test. Peryataan yang benarnya : dengan control negative, hasil yang diharapkan negative; dengan control positif hasil yang diharapkan positif; hasil positif dengan control negative berarti substartnya telah terkontaminasi.5. Apa produk akhir dari pencrnaan starch (tepung) ? maltose dan glucose6. Hidrolisis adalah enzim yang menghancurkan molekul yang besar menjadi molekul yang kecil dngan penambahan : air Review Sheet :1. List the substrate and the subunit product of amylase !2. What effect that boiling have on enzyme activity? Why ? 3. At what pH was the amylase most active ? describe the significant of this result !4. Briefly describe the need for controls and give an example used in this activity 5. Describe the significan of using a 37oC incubation temperature to test salivary amylase activity.

C. Activity 2 : Exploring Amylase Substrate Specifity Objectives :1. Menjelaskan bagaimana hidrolisis enzim dapat diidentifikasi dengan test IKI dan test Benedict !2. Memahami spesifitas enzim untuk substratnya3. Mengerti perbedaan dari substrat starch dan selulose4. Menjelaskan substrat specifity dari peptidase5. Menjelaskan bagaimana bacteria berperan dalam proses pencernaan

IntroductionDalam aktivitas ini kamu akan mengivestigasi spesifitas enzim dan substratnya. Untuk itu, kamu harus mengidrolisis starch menjadi maltose dan maltotriose dengan salivary amylase, enzim yang diproduksi dari kelenjar airl ludah dan disekresi oleh mulut. Agar kamu mampu mendeteksi bisa atau tidaknya aksi enzymatic terjadi, kamu harus mampu untu k mengidentifikasi kehadiran substrat dan produknya untuk menentukan seberapa luas hidrolisi dapat terjadi. Substrate adalah substansi tempat enzim akan bertindak/bekerja. Enzim memilik aktive cite,yang substratnya harus tepat dan cocok agar katalisis dapat teradi. Substratnya biasa berikatan dengan active cite dengan ikatan nonkovalen (ikatan lemah) seperti ikatan ionic dan ikatan hidrogen.Dengan aktivitas amylase, starch berkurang, dan sugar bertambah sebagai hasil pencernaan tergantung dari persamaan berikut : amylaseStarch + water maltose + maltotriose + starch Karena perubahan kimiawi yang terjadi perubahan starch menjadi maltose tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Kita membutuhkan perlakuan enzim assays , metode kimia untuk mendeteksi keberadaan dari substansi pencernaan.Starch adalah polisakarida yang ditemukan pada tumbuhan, yang digunakan untuk menyimpan energy. Tumbuhan juga mempunyai polisakarida selulosa, which provides rigidtly to their cells walls. Kedua polisakarida tersebut mmerupakan polmer dari glukosa, tetapi molekul gluokose linked differently. Kamu akan mengetest salivary amylase apaka bisa mencerna selulosa. Juga kamu akan menginversigasi suspense bakteri yang dapat mencerna selulosa dan apakah pepidase, pancreatic enzim dapat mencernakan starch. Pre Lab Quiz1. Pernyataan manakah yang benar tentang enzim dan subtrate : enzim bekerja secara spesifik pada subtratnya.2. Yang manakah yang meupakan gula reduksi ? glucose & maltose3. Selulosa dan starch keduanya : polimer dari glukosa daro polimer dan polisakarida4. Enzim yang bekerja spesifik terhadap rantai peptide : peptidase5. Test Benedict untuk mengidentifikasi keberadaan : gula reduksi

PostLab Quiz1. Substrat utuk amylase adalah : starch2. Hasil dari tabung 5 mendemonstrasikan : peptidase tidak mencerna selulosa3. Kenapa selulosa di tabung 6 dihidrolisis menjadi glukosa ? karena ada bacterial suspense yang mengandung enzim selulosa.4. Describe the usual substrate for peptidase.5. Explain how bacteria aid digestion !

D. ACTIVITY 3 :ASSESSING PEPSIN DIGESTION OF PROTEIN Objectives :1. Menjelaskan aktivitas enzim pepsin dengan BAPNA assay2. Mengidentifikasi spesifisitas enzim pepsin3. Mendiskusikan efek dari tenperatur dan pH pada aktivitas enzim pepsin4. Memahami aktivitas pH dari aktivitas enzyme dan bagaimana hubungannya dengan human psicology

IntroductionPada aktivitas ini kamu akan menyelidiki penceraan protein (peptide). Peptide adalah dua atau lebih asam amino yang berikatan melalui rantai peptide. Satu rantai peptide mengandung 10-100 asam amino dan disebut polipeptida. Protein dapat mengandung rantai peptide yang besar (lebih dari 100) atau multiple chains peptide.Selama pencernaan, chief sell dari kelenjar lambung mensekresi protein-sistem digestivus, disebut pepsin. Pepsin menghidroisis rantai peptide. Aktivitas ini mencerna protein dan polipeptida dan asam amino bebas. Dalam aktivitas anda akan menggunakan BAPNA sebagai substrate untuk melihat aktivitas pepsin. BAPNA adalah peptide yang disintesis menghasilkan warna kuning ketika dihirolisis. Untuk mengukur aktivitas pepsin kita menggunakan spectophotmeter untuk mengukur jumlah produksi yellow dye. A spectophotmeter shines light trough the sample and then measures how much the light is absorbed. The fraction of light absorbed is expressed as the samples optical density. Yellow solutions, where BAPNA has been hydrolyzed, will have optical density more than zero. The greater the optical density, the more hydrolysis has occurs. Colorless solutions, in contrast, do not absorb light and will have an optical density near zero. Some negative control are included in this activity. With negative contols a negative result is expeted.

Pre Lab Quiz1. Pencernaan protein dimulai di dalam : lambung2. Substrat untuk pepsin : peptide & protein3. Untuk eksperimen, substrat yang digunakan untuk mendeteksi pencernaan protein : BAPNA4. Negative results and negative control : are expected and validate the experiment.5. Spectophotmeter mengukur : optical dnsity

Post lab quiz1. Pepsin akan menjadi lebih aktif didalam : stomach2. Meningkatnya aktivitas enzim, optical densitinya akan : meningkat3. Ketika substrat protein dicerna pepsin, produknya adalah : peptida4. Jelaskanlah efek pemanasan terhadap aktivitas enzim pepsin5. Jelaskan korelasi dari optimal pH for pepsin activity

E. Aktivitas 4 : Assessing Lipase Digestion of Fat Objective1. Menjelaskan aktivitas enzim pancreatic lipase bekerja brdasarkan pengukuran pH2. Mengidentifikasi produk hidrolisis dari pencernaan lemak3. Memahami peran empedu dalam pencernaan lemak4. Memahami signifikan dari pH spesifiti dari aktivitas lipase dan hbungannya dengan huma psicolgy.

IntroductionLemak dan minyak termasuk dalam berbagai kelas dari lipid. Trgliserid, merupankan tipe lipid yang terdiri dari fats and oils. Pada suhu kamar, fat ditemukan dalam padat sedangkan oils diemukan dalam bentu cair. Lemak ini dihidrolisis oleh enzim lipase, namun sebelumnya lemak diemulsikan oleh getah empedu. Reaksinya seperti berikut : bileTrigliserid clumps minute trigliesrid droplets Emulsifikasi lipaseTrigliserid monogliserid + 2 asam lemak

Pre Lab Quiz1. Pernyataan yang benar tentang empedu : bekerja dengan physical process2. Substrat yang digunakan untuk simulasi : vegetable oils3. Ketika asam lemak dibebaskan oleh lipase, pH nya : menurun4. Salah satu produk dari pencernaan kimiawi lemak adalah : fatty acid

Post Lab Quiz1. Produk dari hirolisis lipase : fatty acid2. pH yang ideal untuk pancreatic enzyme bekerja : 73. Enzim lipase akan aktif di : mouth and pancreas4. Kenapa enzim lipase aktif di mulut dan pancreas?5. Proses emulsifikasi lipid dan perkembangan aktivitas lipase.

BAB IIENDOCRINE SYSTEM PHYSIOLGYA. OverviewDi dalam tubuh manusia terdapat system endokrin (sebagai tambahan dari nervous system) berkoordinasi dan berintegrasi dengan fungsi system fisiologis yang berbeda. Endocrine system berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan tubuh (homeostasis). Hal ini dimulai dengan chemical, disebut hormone, disekresi dari kelenjar endokrin dari jaringan epitel asli. Kelenjar endokrin mensekresi hormone ke dalam ECF (Extracelullar compartemen fluid). Untuk lebih spesifik darah juga biasanya membawa hormone (terkadang melekat pada specific plasma protein) ke target sellnya. Target sell nya bisa sangat jauh atau juga dekat. Hormone kemudian ditangkap oleh high affinity receptor pada sel target, di sitosol atau nucleus. Recptor hormone memiliki kemajuan sensivitas yang tinggi. Sebagai hormone, konsentrasinya dalam darah berkisar antara 10-9 s.d 10-12 molar. Suatu reseptor hormone yang kompleks terbentuk dan kemudian menggunakan biological action selama mentransduksi signal-signal dan alteration of gene transcription at the target cell.Strukur kimia dari hormone sangat penting untuk menentukan bagaimana hormone berinteraksi dengan target sell. Peptida dan katekolamin hormone adalah fast-acting hormone yang menempel pada reseptor membrane plasma dan menyebabkan second messenger cascade in the cytoplasm of the target cell. Sebagai contoh, a chemical called cAMP (cyclic adenosine monophosphate) disintesis dari sebuah molekul ATP. Sintesis chemical ini membuat metabolism sel lebih aktif dan lebih mampu untuk merespon stimulus.Steroid hormone and thyroxin adalah slow-acting hormone yang masuk ke dalam target sell dan berinteraksi dengan nucleus dan mempengaruhi transkripsi dari berbagai macam protein yang disintesis di sel. Hormone yang masuk ke dalam nucleus menyerang sepsifik point DNA. Setiap serangan menyebabkan produksi yang spesifik dari mRNA, yang berpindah ke sitoplsma di mana ribosom dapat mentranslasi mRNA menjadi protein.Tetaplah ingat bahwa organ endokrin tidak bekerja secara sendiri-sendiri. Salah satu endokri nyang aktif dapat mempengaruhi endokrin lain menjadi aktif.Given the powerful influence that hormones have on homeostasis , negative feedback mechanism is important dalam meregulasi sekresi hormone, sintesis dan efektivitas target sell. Negative feedback memastikan bahwa hormone akan diproduksi sampai banyak. Ketika banyak hormone sudah diproduksi makan akan mengihibisi releasing hormone.Tubuh jarang meregulasi hormone dngan system positive feedback mechanism. The release of oxitoxin from the posterior pituitary adalah salah satu contoh dari mekanisme ini. Ositoksin adalah hormone yang dihasilkan pasca melahirkan, agar dinding uterus berkontraksi dan darah berhent mengalir/ keluar dari dinding rahim. Kontraksi myometrium mengakibatkan penambahan produksi oksitoksin. Tidak seperti yang terjadi pada feedback mechanism, penambahan sekresi oksitoksin tidak menginhibisi sekresei releasing hormone oksitoksin.Banyak experimental metode yang dapat digunakan untuk mempelajari fungsi sebuah kelenjar endokrin. Metode ini mencakup mengangkat kelenjar dari hewan, dan injecting, implanting, or feeding glandular extracts into a nrmal animal or an animal deprived of the gland being studied. In these exercise u will use these methods to gain a deeper undstanding of the function and regulation of some endocrine glands.

B. Activitiy 1 : Metabolisme & Thyroid Hormon Objective1. Mengerti the terms of metabolism, basal metabolic rate (BMR), thyroid stimulating hormone (TSH), thyroxin, goiter, hypothyroidism, hyperthyroidism, thyroidetomized, and hypophsectmized.2. Mengamati bagaimana negative feedback mechanism meregulasi releasing hormone3. Memahami peran thyroxin dalam mengatur basal metabolic rate4. Mengerti efek dari TSH terhadap basal metabolic rate5. Mengerti peran darihipotalamus dalam meregulasi sekresi thyroxin dan TSH IntroductionMetabolisme adalah reaksi kimia yang besar yang terjadi di dalam tubuh. Metabolism mencakup katabolisme & anabolisme. Anabolisme adalah proses membangun molekul yang kecil menjadi molekul yang lebih besar, molekul yang lebih kompleks dengan reaksi enzimatik. Energy disimpan dalam ikatan kimia yang lebih besar.Katabolisme adalah proses menghancurkan molekul yang besar, molekul yang kompleks menjadi molekul yang kecil melalui reaksi enzimatik. Penghancuran ikatan kimia dalam katabolisme menghasilkan energy yang dapat digunakan oleh sel untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti pembentukan ATP. Sel tidak dapat menggunakan semua energy yang telah dikatabolisme. Banyak energy yang dihasilkan untuk menghasilkan panas, sehingga menjaga suhu tubuh. Manusia sebagai makhluk homeostasis pengaturan suhu tubuh yang tepat untuk mengatur aktivitas dan berbagai macam metabolic pathways di dalam tubuh.Hormone yang paling penting untuk mengatur metabolism dan suhu tubuh adalah thyroksin (thyroid hormone) yang dikenal juga dengan tetraiodothyronin (T4). Throxine disekresi oleh kelenjar tiroid yang terdapat di leher.Produksi tiroxin dikontorol oleh kelenjar hipofisis yang mensekresi TSH (Thyroid Stimultaing Hormone). Darah membawa TSH ke jaringan target, yakni kelenjar tiroid. TSH mengakibatkan kelenjar tiroid menaikan ukurannya dan mensekresi throxine ke dalam system peredaran darah. Jika kadar TSHterlalu tinggi, kelenjar tiroid akan membesa, akibatnya terjadi pembengkakan kelenjar di sekitar leher yang dikenal dengan gondok.Hipotalamus di dalam otak adalah organ penting yang berpartisipasi dalam mengatur produks throxine dan TSH. Ini merupakan kelenkar endokrin utama yang mensekresei beberapa hormone, yang terletak di otak. TRH (Thyrotropin Releasing Hormon) berhubungan langsung dengan produksi TSH dan tyroxine. TRH menstimulasi anterior hipofisis memproduksi TSH, kemudian TSH menstimulai throid menghasilkan thyroxine.Peristiwa tersebut merupakan bagian dari negative feedback mechanism. Ketika sirkulasi throxine menurun, hipotalamus mensekresi TRH untuk menstimulasi pituitary gland untuk memproduksi lebih banyak TSH. Kenaikan TSH mengakibatkan produksi thyroxine di thyroid bertambah. Pertambahan jumlah throxine akan menyebabkan hipotalamus berhenti memproduksi TRH.TRH berpindah ke hipofisis dengan menggunakan hipotalamic-pituitary portal system. Ini tersusun dari susunan yang special dari blood vessel, terdiri dari satu portal vein yang terhubung ke dua kapiler beds. Hipotalamic-pituitary portal system dilalui oleh banyak hormone yang dihasilkan oleh hipotalamus yang disalurkan ke hipofisis. Utamanya hipotalamus mensekresi hormone tropis yang dapat menstimulasi sekresi hormone lainnya. TRH adalah contoh hormone tropic karena menstimulasi release dari hormone TSH dari kelenjar hipofisis. TSH sendiri juga merupakan contoh dari tropic hormone karena menstimulasi produksi tiroksin.Dalam praktikum ini akan dilihat efek dari tiroksin dan TSH pada metabolism tikus. Metabolismenya akan mengindikasikan jumlah oksigen yang dikonsumsi per waktu per massa tubuh. Akan ada tiga tikus dengan perlakuan yang berbeda, yaitu seekor tikus normal, seekor tikus yang thyroidectomized (kelenjar tiroidnya telah diangkat) dan hypophysectomized (tikus yang kelenjar hipofisisnya diangkat). Kamu akan menentukan : 1) basal metabolic rate dari tikus; 2)metabolic rate setelah disuntikan tiroksin; 3) metabolic rate setalah disuntik TSH; 4) metabolic rate setelah disuntik dengan propylthiouracil, obat yang menghambat produksi tiroksin.Level BMR yang normal : 1650-1750Kurang dari 1600 = hypothyroidLebih dari 1800 = hyperthyroid Pre-Lab Quiz1. Pernyataan yang benar tentang metabolism : anabolisme adalah reaksi yang build larger, mor complex molecular; katabolisme adalah reaksi kimawi yang break down large, dari complex molecular menjadi simplex molecular.2. Thyroxin adalah hormone yang paling penting untuk mengatur metabolism dan suhu tubuh.3. TSH : diproduksi di pituitary gland4. Suntikan TSH pada hewan yang normal akan mengakibatkan : goiter development5. TRH : diproduksii oleh Hipotalamus6. Pernyataan yang benar : utamanya hiptalamus mensekresi hormone tropic yang menstimulasi pembentukan hormone lain. Post-Lab Quiz1. How w Provide the animal T4 supplements.ould you treat a thyroidectomized animal so that it functions like a "normal" animal? Provide the animal T4 supplements.2. As a result of the missing hormone(s) in the hypophysectimized rat, what would be some expected symptoms? decreased basal metabolic rate3. An injection of thyroxine to an otherwise normal rat will cause which of the following? Hyperthyroidism4. Why didn't any of the rats develop a goiter after thyroxine injection? In all cases, TSH levels were not elevated by the thyroxine injection5. Why did the normal rat develop a palpable goiter with the TSH injection? The TSH receptors on the thyroid gland were excessively stimulated6. An injection of propylthiouracil to an otherwise normal animal will cause which of the following? goiter development7. Why did the normal rat develop a palpable goiter with the propylthiouracil injection? The injection decreased the negative feedback mechanism on TSH.

C. ACTIVITY 2 : PLASMA GLUCOSE, INSULIN AND DIABETES MELITUS Objectives 1. Memahami pengertian insulin, diabetes mellitus 1, diabetes mellitus 2, dan kurva standar glukosa.2. Memahami seberapa cepat level glukosa plasma digunakan untuk mengukur diabetes mellitus.3. Memahami tes yang digunakan untuk mengecek diabetes mellitus IntroductionInsulin adalah hormone yang diproduksi oleh beta cell dari endocrine portion dari pankrea. Hormone ini sanga vital untuk regulasi level plasma glucose atau blood sugar. Karena hormone ini memungkinkan tubuh kita untuk mengabsorbsi glukosa dari pembuluh darah. Glukosa diabsorbsi dari darah digunakan sebagai energy untuk metabolism atau disimpan sebagai glikogen kebanyakan disimpan di hati dan sel otot. Sebagai manusia kita tidak perlu makan terus-menerus karena roduksi dari glikogen akan disupply oleh glukosa setelah makan.Selanjutnya tubuh harus mengatur level plasma glukosa agar dapat memberi makan sel saraf karena sel tipe ini hanya mendapat glukosa dari metabolism energy. Ketika kadar glukosa di plasma menurun di bawah nilai, alpha sell di pancreas akan merangsang supaya diproduksi hormone glucagon. Stimulasi glucagon akan menghancurkan penyimpanan glikogen menjadi glukosa yang kemudian di edarkan ke system peredaran darah.Ketika pancreas tidak memproduksi insulin yang cukup, terjadilah diabetes mellitus tipe 1. Ketika pancreas memproduksi insulin yang cukup, tetapi tubuh tidak meresponnya, maka terjadilah diabetes mellitus tipe 2. Pada kasus lainnya, glukosa yang tersisa di pembuluh darah dan sel tubuh tidak dapat diangkut untuk metabolism energy, maka ginjal akan menyaring glukosa yang berlebih di dalam darah, karena reabsorbsi dari filtered glucose melibatkan jumlah transport ynag terbatas pada tubulus ginjal. Akibatnya glukosa yang berlebih tidak diaborbsi ke dalam sirkulasi, malahan glukosa dibuang oleh tubuh melalui urin. Ketidakmampuan sel tubuh untuk mengikat glukosa dari darah dan akan berakibat juga pada otot skelet. Otot skelet tidak dapat mengkatabolisme protein menjadi asam amino yang bebas di hati. Akibatnya kesemibangan nitrogen di dalam tbuh menjadi negative dan terjadi kekurangan protei. Akibatnya tubuh menjadi muda terinfeksi dan luka tidak lekas sembuh.Percobaan ini akan dibagi dalam 2 bagian, kamu akan membuat kurva standar glukosa yang akan dijelaskan dalam praktikum. Seorang pasien dengan penyaki FPG nilai yang lebih dari atau sama dengan 126 mg/dl mengindikasi 2 FPG test dengan diabetes. Nilai FPG yang normal antara 110-126 mg/dl

D. Activity 3 : Hormon Replacement Therapy Objective :1. Memahami pengertian hormone replacement therapy, follicle stimulating hormone, estrogen, calcitonin, ovariectomized, dan T score2. Mengetahui kadar estrogen dapat mempengaruhi kepadatan tulang3. Memahami keuntungan potensial dari hormone replacement therapy IntroductionFolicle stimulating hormone (FSH) adalah hormone peptide dari hipofissi anterior yang menstimulasi pertmbuhan folikel ovarium. Follicle ovariu yang berkembang kemudian mensekresi hormone estrogen ke dalam plasma. Estrogen memiliki efek bagi tubuh wanita dan homeostasis, termasuk stimulasi pertmubuhan tulang dan proteksi untuk melawan osteoporosis.Setelah menopause, ovarium berhenti memproduksi estrogen. Salah satu efeknya dan problem kesehatan dari menopause adalah kehilangan kepadatan tulang yang mengakibatkan osteoporosis dan tulang mudah patah. Untuk alas an inilah postmenopual treatment diadakan untuk menghindari osteoporosis termasuk hormone-replacement therapy. Estrogen dapat meningkatkan kepadatan tulang. Calcitonin (disekresi oleh sel C di kelenjar tiroid) adaalah hormone peptide lainna yang dapat menghilangkan pertumbuhan osteoporosis. Calsitonin menghambat aktivitas osteoclast dan menstimulasi kalsium dan menurunkan kadarnya di dalam tulang.Dalam praktikum akan menggunakan 3 tikus yang telah diangkat ovariumnya, dan tidak memproduksi estrogen lagi, karena ovariumnya telah diangkat. T score adalah kuantitaf yang diukur dari kandungan mineral dalam tulang, berperan sebagai struktur indicator yang memperkuat tulang dan untuk men-screen osteoporosisOsteoporosis, kalau T scorenya = -2,5 ke bawahNormalnya : +1 s.d -0,99Osteopenia : -1,0 s.d -2,49Kamu akan melihat efek replacement-hormon therapy bagi ketiga tikus. Setiap hari akan disuntik saline. Akan diukur VBD (Vertbebral Bone Density) menggunakan X-ray absorbtiometry (DXA) untk menentukan T-score stlh treatment. Pre Lab Quiz1. Follicle-stimulating hormone (FSH) : stimulates ovarian follicle development2. Estrogen : is produced by developing ovarian follicles.3. Calcitonin : works against the development of osteoporosis.4. Which of the following statements is true? The ovaries stop secreting estrogen after menopause. Post Lab Quiz1. Saline injections were used in this experiment to measure the effect of : a placebo on bone density.2. In the ovariectomized rats used in this experiment : osteoporosis was evident prior to the injections of estrogen.3. Injection of calcitonin into an ovariectomized rat will : inhibit osteoclast activity and stimulate calcium uptake and deposition in long bones4. As the rat's bone density increases : the X-ray scanning assay reports a less-negative T-score.E. ACTIVITY 4 : Measuring Cortisol and Adenocorticotrpoc Hormon Objectives :1. Memahami pengertia kortisol, ACTH, CRH, Cushing Syndrome, Cushings disease, Addison disease, iatrogenic2. Memahami bagaimana CRH mengontrol sekresei ACTH dan ACTH mengontrol sekresi kortisol3. Memahami negative feedback mechanism dari CRH & ACTH4. Mengukur level kortisol & ACTH dari pasien dan hubungannya dengan symptoms dan penyakit5. Membedakan cushing syndrome dngn cushing disease. IntroductionKortisol adalah hormone yang disekresi oleh adrenal korteks, hormone ini sangat penting bagi respond tubuh terhadap berbagai macam stress. Kortisol dirangsang oleh hormone adenocrtiocotropic hormone (ACTH), sebuah hormone tropis di rangsang oleh anterior hopofisis. A tropic hormone merangsang pembentukan hormone lain. ACTH yang diproduksi distimulasi oleh CRH (Cortisol Releasing Hormone), hormone tropic dari hipotalamus. Kenaikan kortisol merupakan umpan balik negative bagi ACTH dan CRH, jadi kortisol menghambat produksi ACTH & CRH.Kenaikan kortisol dalam darah, atau disebut hypercortilism disebut Cushing Syndrome jika kenaikan ini disebabkan oleh tumor pada kelenjar adrenal. Cushing Syndrome bisa jadi iatrogenic (dikenal dengan physician induced). Sebagai contoh physician induced Cushing syndrome dapat terjadi ketika glukokortikoid hormone seperti prednisone untuk mengatur rheumatoid arthritis, asthma, lupus. Cushing Syndrome mengarah kepada steroid diabetes karena hyperglycemia. Jadi Cushing Disease adalah penyakit karena hypercortilism karena tumor pituitary. Orang dengan penyakit ini akan menaikan level kortisol & ACTH.Pengurangan kadar kortisol dalam darah disebut hypocortilism, dapat terjadi karena adrenal insuffiency.Pada umumnya ketidakcukupan adrenal : Addison disease, kortisol yang dihasilkan rendah karena ada destruksi di korteks adrenal. Biasanya juga karena ada kerusakan di daerah hipofisis anterior. Jadi nanti, level ACTH juga menurun.

Cortisol LevelACTH Level

Cushig syndrome (primary hypercortilism)HighLow

Iatrogenic Cushing SyndomeHighLow

Cushing disease (secondary hypercortilism)HighHigh

Addisons Disease (primary adrenal insufficien)LowHigh

Hypopituarism(secondary adrenal insufficien)LowLow

Kadar Kortisol : 5 mcg/dl 23 mcg/dl (di bawah 5 : kadar kortisol rendah, di atas 23, kadar kortisol tinggi)Kadar ACTH : 20 mcg/dl 80 mcg/dl

BAB IIIRENAL SYSTEM PHYSIOLOGYA. OverviewGinjal berperan sebagai ekretori dan organ regulasi.Dengan menyaring darah dan cairan dalam tubuh, ginjal dapat mengeluarkan air yang berlebihan, produk yang tidak igunakan oleh tubuh, dan juga material asing dari dalam tubuh. Ginjal sebagai regulate 1)osmolaritas lasma (konsentrasi dari cairan) ; 2) volume plasma; 3) pengaturan keseimbangan asam dan basa tubuh; 4) keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Semua aktivitas ini penting untuk mengatur homeostasis dalam tubuh.Sebagian ginjal terletak di antara dinding posterior abdominal dan abdominal peritoneum. Letak ginjal kanan lebih ke bawah dari pada ginjal kiri. Setiap ginjalmanusia terdiri dari kira0kira satu juta nefron, unit fungsional dari ginjal.Setiap nefron tersusun atas korpuskel renal dan tubulus renalis. Korpuskel renal terdiri dari ball of capillaris, called glomerulus yang dibungus oleh kapsul, namanya Kapsula Bowman. Sebuah afferent arteriole yang membawa darah masuk ke dalam glomerulus. Glomerular filtration : proses penyaringan darah; protein bebas disaring oleh kapsula Bowman. Efferent arteriole saluran dari glomerulus yang membawa darah sisa.Darah yang disaring dari kapsula Bowman, pertama mengalir di tubulus renalis, namanya : tubulus contortus I / proximal, kemudian masuk ke loop henle, berbentuk dan akhirnya masuk ke tubulus kontortus distal. Dan akhirna masuk ke tubulus koligentes.Nefron enjalani 3 proses penting yang menyaring darah sehingga akhirna terebntuk urin :1) Glomerular filtrasi, 2) tubulus reabsorbsi, 3) tubulus sekresi. Glomerular filtration merupakan proses passive yang dilewati oleh cairan dari lumen kapiler glomerulus masuk ke dalam kapsul glomerular dari tubulus renalis. Tubulus reabsrobtion banyak bergerak untuk menyaring kembali darah, yang masih diperlukan diserap kembali ke dalam lumen tubules renalis, dan yang tidak diperlukan akan lolos saringan ini. Tubulus secretion berkebalikan dengan tubular reabsrobtion, di sini hanya terjadi penambahan2 molekul yang tidak dibutuhkan seperti kreatinin dan ammonia.

B. ACTIVITY 1 : The Effect of the Arteriole radius on Glomerular Filtration Introduction Dua arteriole yang berasosiasi dengan glomerulus, afferent arteriole yang masuk ke dalam kapiler glomerulus dan efferent arteriole saluran yang keluar dari glomerulus. Arteriole tersebut bertanggung jwab terhadap aliran darah yang masuk dan keluar dari glomerulus . Diameter efferent arteriole lebih kecil dari diameter afferent arteriole, membatasi darah yang keluar dari glomerulus. Akibatnya tekanan dari kapiler glomerulus mendorong cairan di endothelium kapiler glomerulus untuk masuk ke dalam lumen di sekitar kapsula Bowman. Intinya semua darah, kecuali sel darah (merah dan putih) dan plasma protein disaring di dinding glomerulus. Selajtnya masuk ke tubulus renalis, tugasnya tuulus renalis mengabsorbsi bahan yang masih diubutukan tubuh yang masih lolos atau mensekresi bahan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh lagi. Afferent arteriole diameternya bertambah kecil, laju glomerulus dan tekanan kapiler glomerulus mengecil, akibatnya urin yang terbentuk juga sedikt. Sedangkan efferent glomerulus jika diameternya mengecil, berarti tekanan kapiler glomerulus dan laju filtrasi glomerulus meningkat, berarti urin yang terbentuk banyak, sebaliknya jika diameter efferent arteriole bertambah lebar, maka laju filtrasi glomerulus akan turun, dan urin yang terbentuk sedikit)Glomerular filtration rate adalah indeks dari fungsi ginjal. Pada manusia GFR : 80 140 ml/min. jadi dalam 24 jam bisa disaring 180 liter darah dalam glomerulus.

C. ACTIVITY 2 : THE EFFECT OF PRESSURE ON GLOMERULAR FILTRATION IntroductionTekanan darah di kapiler glomerulus dan filtrasi di tubulus renalis memiliki aibat yang signifikan bagi laju filtrasi glomerulus. Selama filtrasi glomerulus. Darah masuk ke glomerulus melalui afferent arteriol. Kira-kira 20% dari darah yang masuk ke dalam glomerulus secara normal disaring di dalam kapsula bowman. Tekanan hidrostatik dara dan kapiler glomerulus mempengaruhi filtrasi.Intinya : jika tekanan darah meningkat maka, urin yang terbentu semakin banyak.D. Activity 3 : Renal response to altered blood pressureE. Activity 4 : solute gradients and their impacts on urine concentrationF. Activity 5 : reabsorbtion of glucose via carrier proteinsG. Activity 6 : the effects of hormone and urine formation.

BAB IVNEUROPHYSIOLOGY OF NERVE IMPULSESA. OverviewSistem saraf pada umumnya terdiri dari 2 tipe sel, yaitu sel neuron dan neuroglia( sle glia).Latihan ini fokus pada neuron. Neuron menaggapi daerah sekitarnya dengan mengahasikan sinyal listrik(elektrik).Contohnya sarah sensoris di hudung menghasilkan sinyal( dsebut potensila reseptor) saat molekul bau berinteraksi dengan molekul protein pada membran dari neuron sensoris olfaktorius.Jadi neuron sensoris dapat menanggapi lansung stimulus sensoris. Potensial rseptor dpat memicu sinyal elektrik lain( dsbut ptnsial aksi) berpindah melalui membran akson neuron sensoris ke otak. Bisa dikatakan bahwa aksi potensial ini terjadi di otak.Aksi potensila diakibatkan oleh lepasnya neurotransmitter kima kedalam daerah olfaktorius di otak. Neurotransmitter kmia ini mengikat reseptor protein pada membran otak interneuron. Pada umumnya, interneuron menanggapi neurotransmtter kmia yang dlpaskan oleh neuron lain. Pada hidung, mlekul bau dirasakan oleh neuron sensoris. Di otak bau ini diraskan oleh aktivitas interneuron yang menanggapi/mrespon terhadap neurotrnsmtter. Stiap tdnkan tau sfta yg dhslkan dsbabkan oleh aktivtas neuron mtoris yg mnstimlasi otot2 untuk brkntraksi.Pada umumx neurun mmliki 3 fungsi tgional untk transmisi yaitu : daerah pnerima, daerah pelaksana, dan dearah hasil atu daerah pngeluaran. Neuron snsrois sring mmilki reseptof akhir yang khusus untunk mndteksi stimuls snsois yg spesik, cntohx : bau, chyam suara atau sntuhan. Badan sl atau dndrit dari interneuron mnerima rnsagang melalui slah satu struktur neurotransmitter yang dsebut sinaps kimia dan menghasilakn sinaps potensila. Daerah pelaksna biasanx dsebut axon dan brakhir daerah hasil( axon terminal) dmna neurotransmitter dlepaskan. Meskipuan neuron adalha sel tunggal yg dikelilingi oleh membran plasma yg berkelanjutan, stiap daerah memiliki membran protein yg berbedayang menyediakan dasar /tmpat untuk fungsi yg berbeda-beda. JADI, pihak penerima memiliki reseptor protein dan protein yg mengasilkan reseptor potensial, daerah pelaksnana memiliki protein yang menghasilkan dan melasksanakan aksi potensial, dan daerah hasil memilik protein yg mmbungkus dan melepaskan neurotransmitter. Membran protein dtemukan di sepanjang membran neuron bnyak dari ion transport protein ini.Sinyal dhsilkan dan dilakukan oleh neuron yang elektrik. Pda alat rmah tangga, lisrik dbwa oleh elektron. Pda sistem biologi, arus dbwa oleh ion brmutan ngtif ato psitf. Sperti muatan yg sma yg sling bertolakan dan muatan yg berbeda yg sling trik-mnrik. Pada umumx, ion tdk bsa melalui bilayer lipid dari mmbran plsama dan hrus melalui kanal ion yg dbntuk oleh membran protein yg utuh. Beberapa kanal biasanya terbuka( KANAL Bocor) and yg lain tertutup, berarit bahwa kanal dapat berupa susunan trbuka atau susuanan trtutup. Kana juga bisa selektif dalam ion mna yg dpat melewatinya. Contoh, kanal sodium kebanyak permeabel pda ion sodiom disaat terbuka dan ptasiium kanal kbnyakan permeabel pda ion potasium disaat trbuka. Istilah konduksi sring debut juga sebegai permeabilitas. Pda umux, ion akan mengalir melalui kanal yg terbuka dari tempat yg tingggi knsentrasix ke yg rndah knsentrasix.Meskipus mungkin untuk mngukur arusn ion yg melaui membran(bahakan pada saat arus melalui kanal ion tunggal), tapi lebih umum jika mengukur perbedaan potensial , atau tegangan(volt), melintasi/melalui membran. Membran volt ini biasax dsebut mmbran potensila dan satuanx dsebut millivolt(mV). Coba pikirkan bhwa membran itu sebagai baterai, sebuah alat yang terpisah dan mnyimpan energi. Sebuah bterai memiliki ktub positif dan negatif jdi pada saat terhunbung, contohx pda bola lmpu di lampu snter, arus mengalir melaui bohlam. Sma halx dengan mmbran plasma dapt mninmpan muatan/energi dan memiliki sisi psitif relatif dan sisi negatif. Jadi, membran dpat dikatakan terpolarisasi. Di saat kedua sisi( intra n extraselular) terhubung melalui kanal ion, arus dalam bentuk ion dapat mengalir kedalam atau keluar melalui membran dan kemudian merubah membran volt

BAB VRESPIRATORY SYSTEM MECHANICSA. OverviewFungsi fisilogis dari system respirasi sangat diperlukan untuk dapat bertahan hidup. Jika terjadi masalah dengan fungsi fisiologis, kita masih mampu bertahan hidup tanpa itu, namun apabila terjadi masalah yang gawat dengan system respiratoriusnya (system sirukulasi) maka mungkin kematian dapat terjadi dala hitungan menit.Inti dari system respirasi adalah mendistiribusikan oksigen ke seluruh sel tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dari seluruh sel tubuh.sistem respirasi bekerja sama dengan system sirkulasi, agar dapat terjadi pertukaran. Repirasi mencakup ventilasi, pergerakan udara ke dalam dan ke luar paru-paru (breathing), dan transport (via darah) dari oksigen dan karbon dioksida dari paru-paru ke seluruh sel tubuh. Ketika jantung memompa, terjadi deoksigenasi (pelepasan oksigen) dalam darah ke kapiler paru-paru di mana terjadi pertukaran udara antara darah dengan alveoli. Kemudian jantung mmemompa darah yang megandung oksigen ke seluruh jairngan tubuh, dan oksigen diguakan untuk metabolism sell. Pada waktu yang bersamaan karbon dioksida (hasil produksi dari metabolism) dari jaringan tubuh berdifusi ke dalam darah. Akhirnya kadar oksigen dalam darah berkurang dan darah menjadi kaya akan karbon dioksida, selanjutnya darah mengalir menuju jantung (system sirkulasi seperti biasanya).Ventilasi merupakan hasil dari kontraksi otot skelet. Ketika diafragma dan msculus intercostal externa berkontraksi maka volume rongga dada meningkat, akibatnya tekanan dalam rongga dada menurun, tekanan udara di luar rongga dada lebih besar daripada di dalam rongga dada dan udara mengalir ke dalam, maka terjadilah inspirasi. Ketika diafragma dan musculus interkosta eksterna relaksasi tekanan dalam rongga dada meningkat, volume rongga dada mengecil, maka udara keluar dari paru-paru (ekspirasi).inspirasi terbagi menjadi sebuah proses yang aktif dan proses yang pasif. Proses yang aktif, musculus berkontraski dengan menggunakan ATP, dan passive proses, jika muskulus relaksasi. Ketika seseorang berlari, ekspirasinya akan menjadi proses yang aktif sebagai hasil dari kontraksi musculus intercostal interna dan musculus abdominalis.Dalam kasus ini, inspirasi dan eskpirasi keduanya digolongkan ke dalam active process karena otot diperlukan untuk keduanya.Jumlah dari udara yang mengalir masuk dan keluar dari aru-paru dalam waktu satu menit disebut ventilasu paru per menit, yang dihitung dengan mengalikan frekuensi pernapasan dari volume setiap kali pernapasan (volume tidal). Ventilasi harus diregulasi setiap waktu untuk mengatur oksigen di dalam erteri dan karbon dioksida di dalam vena pada leve yang normal-itulah yang disebut dengan tekanan parsial. Bagian tekanan parsial dari udara yang digunakan untuk mengeluarkan campuran. Sebagai contoh di atmosfer pada permukaan laut, total tekanan adalah 760 mm Hg. Oksigen diproduksi 21 % dari total atmosfer, dan kemudian memiliki tekanan parsial (PO2) dari 160 mm Hg (760 mm Hg x 0,21)Oksigen dan karbon dioksida berdifusi pada gradien di bawah tekanan parsial, dari level partial yang tinggi ke level partial yang rendah. Oksigen berdifusi dari semua alveolus yang berada di paru-paru ke dalam darah, masuk ke dalam plasma, berikatan dengan hemoglobin, dan berdifusi dari darah ke jaringan. Karbon dioksida (diproduksi oleh reaksi metabolism di jaringan) berdifusi ke dalam darah dari jarinngan.

B. Measuring Respiratory Volumes and Calculating CapacityAda du fase dari ventilasi atau pernapasan, yaitu 1) inspirasi, udara dihirup masuk ke dalam paru-paru dan 2) ekspirasi, udara dihembuskan keluar dari dalam paru-paru. Inspirasi terjadi karena adanya kontraksi musculus intercostal eksterna dan diafagma. Selama ekspirasi otot-otot inspirasi akan berelaksasi, kemudian volume thoraks akan mengecil dan tekanan membesar, akibatnya udara mengalir keluar dari paru-paru. Pernapsan yang normal menyaring 500 ml (0,5) udara (volume tidal ke dalam dan ke luar paru-paru, tetapi jumlah ini dapat berubah-ubah tergantung dari berat badan seseorang, jenis kelamin, usia, kondisi fisik, dan kebutuhan pernapasan. Dalam aktivitas ini, kamu akan mengukur volume respirasi (nilai yang diukur dari pernapasan normal laki-laki dewasa dan perempuan).Tidal volume (TV) : 500 ml = inspirasi dan ekspirasi normal.Inspirasi maksimum volume tidal = kapasitas inspirasiKapasitas vital = ekspirasi kuat + inspirasi kuatVolume residu = sisa udara setelah inspirasi dan ekspirasi kuat.Setelah ekspirasi masih bisa melakukan ekspirasi lagi = ERV

Forced expiratory volume (FEV1) = mengukur jumlah kapasitas vital yang berakhir selama detik pertama kedua dari FVC.Minute ventilation = TV (Vol. tidal) x BPM (breaths per menit)Semakin kecil jari-jari saluran pernapasan, maka semakin kecil udara yang mengalir per menit, dan semakin kecil pula volume tidal.Pertanyaan :1. To calculate a person's vital capacity, you need to know the TV, ERV, and : IRV.2. Measuring a person's FVC means that you are measuring : the amount of air that can be expelled when the subject takes the deepest possible inspiration and then forcefully expires as completely and rapidly as possible.3. Measuring a person's FEV1 means that you are measuring : the amount of the VC that is expired during the first second of the FVC test. 4. For a person suffering an asthma attack, inhaler medications are expected to : reduce the airway resistance.5. Which of the following values does not include the ERV? TV

C. Aktivitas 2 : Comparative SpirometryDalam aktivitas ini, kamu akan menyelediki perubahan volume pernapasan normal dan kapasitas pernapasan, ketika terjadi patofisolgi dan selama tugas aerobic dengan disadari pernapasan memasukan air spirometer yang diisi air. Spirometer adalah alat untuk mengukur voume dari udara inspirasi dan ekspirasi dari paru-paru melebihi waktu yang telah ditentukan. Beberapa paru dan aliran dapat dihitung dengan menggunakan data yang menaksirkan fungsi paru-paru. Dengan pengetahua tentang mekanika pernapasan, kamu dapat memprediksi dan menjelaskan perubahan volume dan kapasitas dari setiap bagian.EmfisemaDengan emfisema, aada kehilangan yang signifikan dari elastisitas recoil di jaringan paru-paru. Kehilangan elasitistas ini menyebabkan penyakit yang menyerang dinding alveolu. Hambatan jalur pernapasan meningkat.Acute Asthma Attack Breathing.Selama serangan asma, otot bronkiolus yang kecil berkontraksi (mengurangi diameter).Bernapas selama melakukan tugas.Selama tubuh bekerja, kebutuhan metabolism tubuh akan meningkat, akibatnya, tubuh butuh banyak pasokan oksigen.Jika terjadi obstruktif saluran pernapasan = FEV 1 akan menurunDari pernapasan orang normal dengan emfisema : yang berbeda : ERV, RV, FVC, FEV1, %FEV1Volume tidal akan bertambah ketika kita melakukan pekerjaan berat.Pertanyaan :1. Which of the following respiratory values represents a decreased flow rate during the obstructive lung disease(s)? FEV12. Calculate the ERV of an individual with the following respiratory volumes: TLC = 6000 ml, FVC = 4800 ml, RV = 1200 ml, IRV = 2900 ml, TV = 500 ml. 1400 ml3. Calculate the FVC of an individual with the following respiratory volumes: RV = 1000 ml, IRV = 3000 ml, TV = 500 ml, ERV = 1500 ml. 5000 ml4. What is the largest volume for the normal patient? IRV5. What happened to the RV for the emphysema patient and the asthmatic patient? It increased for both patients