6
Al-Ukhuwah Edisi April 2015 Satukan Cinta, Berkarya Nyata Al-Ukhuwah km AL-HUDA | | #11 KELUARGA MUSLIM AL-HUDA OPEN HOUSE UKMF KM AL-HUDA | FBS | UNY JADWAL RANGKAIAN KEGIATAN HARI/TANGGAL WAKTU TEMPAT ACARA SENIN 9 Mei 2016 15.00 - 17.30 Diskusi Kebudayaan Pendopo Tedjokusuma JUM’AT 13 Mei 2016 10.00 - 13.00 Muslimah in Action Cine Club | C15 | FBS MINGGU 15 Mei 2016 07.30 - 11.00 Sekolah Corel LIMUNY UNY KAMIS 19 Mei 2016 19.30 - selesai Tabligh Akbar Pendopo Tedjokusuma >>Tokoh Jalaluddin Rumi >>headline Live is a Choice MANAKAH YANG LEBIH UTAMA ? AHLI ILMU ATAU AHLI IBADAH

Buletin Al Ukhuwah Edisi April 2016

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buletin Al Ukhuwah Al Huda Edisi April 2016

Citation preview

Al-UkhuwahEdisi April 2015

Satukan Cinta, Berkarya Nyata

Al-Ukhuwah km AL-HUDA||#11KELUARGA MUSLIM AL-HUDA

OPEN HOUSEUKMF KM AL-HUDA | FBS | UNY

JADWALRANGKAIANKEGIATAN

HARI/TANGGAL WAKTU TEMPATACARA

SENIN 9 Mei 2016

15.00 - 17.30 Diskusi Kebudayaan Pendopo Tedjokusuma

JUM’AT13 Mei 2016

10.00 - 13.00 Muslimah in Action Cine Club | C15 | FBS

MINGGU15 Mei 2016

07.30 - 11.00 Sekolah Corel LIMUNY UNY

KAMIS19 Mei 2016 19.30 - selesai Tabligh Akbar Pendopo Tedjokusuma

>>Tokoh

Jalaluddin Rumi

>>headline

Live is a Choice

MANAKAH YANG LEBIH UTAMA ? AHLI ILMU ATAU AHLI IBADAH

Assalamualaikum Wr.WbAlhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Berkendak. Atas ijin-Nya kami bisa menyelesaikan buletin yang terbit perdana pada tahun ini.Manusia terbaik diantara kalian adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Begitulah kata Rasulullah SAW. Kita bukanlah apa-apa jika kita tak melakukan apa-apa yang harus kita lakukan untuk orang lain. Bermanfaatlah kepada orang lain. Bertebarlah di muka bumi dengan segala kebermanfaatan.Dalam edisi perdana ini kami mengangkat tema mengenai “Bergerak Menebar Manfaat”. Kami harap dengan adanya buletin edisi ini teman-teman bisa mendapatkan hikmah. Da-lam pembuatan buletin ini kami menyadari masih banyak kekurangan. Saran kritik dari pembaca selalu kami nantikan. Mohon maaf jika ada kesalahan. Selamat membaca.Wassalamualaikum Wr.Wb

Tweeter : KM Al-Huda Blog : kmalhudauny.blogspot.co.idEmail : [email protected] Facebook : KM Al Huda UNY

Pelindung: Dr. Widyastuti Purbani, M.A.| Penanggung Jawab: Saeful Mujahid, Susanti | Penasehat: Sirojul Munir, Isra Kaida | Pemimpin Redaksi: Hani | Report-er/Penulis: Isra, Farida, Anik, Feri, Rizky, Rini, Sintya, Nurul, Ayu | Editor: Hani | Ilus-trator: Rakha | Layouter: Aziiz

TIM REDAKSI

Salam Redaksi

Al-Ukhuwah km AL-HUDA||#1 Al-Ukhuwah #10 KM AL-HUDA||KELUARGA MUSLIM AL-HUDA KELUARGA MUSLIM AL-HUDA

Sutradara : Lukman SardiProduser :AffandiAbdulRachmanPerusahaan:MNCCorporation/MNCPicturesTanggalrilis:15Januari2015

SinopsisKisahperjuangankeluargadanpengorbanan

cintamelewatitragediMei1998.

LetnanDuaBagusbimbangketikaharusber-hadapandengansituasi luarbiasa itu.Tanggu-ng jawab sebagai petugas pengamanan harusberbenturan dengan kewajiban untukmenjagaistrinya,Salma,pegawaiIstananegara,yangse-danghamilbesar.Salmaterjebakdalamkerusu-handandinyatakanhilang.Tekanandariatasan:Bagusharusmengutamakantugasdansebagailaki-lakipantanguntukmenjadicengenghanyakarenaperistiwakecil.

Kerusuhan memaksa Presiden Soehartopulang dari Kairo lebih awal. Pemerintah dih-adapkan pada situasi yang sulit. Tokoh mas-yarakatdanbeberapaperwakilanOrmassecaralangsung meminta Presiden Soeharto mundur.Namuniabergemingdanberencanamembentukkomite dan kabinet reformasi untukmenjawabtuntutantersebut.

Sementaraitu,nasibbaikengganuntukber-pihak kepada Bagus. Diana, adik iparnya, ak-tivis reformasi, harus berbenturan pendapatdengankakaknyaketikamengetahuiSalmaka-kaknya hilang di tengah peristiwa kerusuhan.DianamenuduhBagus tidakbisamenjagaSal-ma. Keadaan semakin pelik ketika Daniel, pa-car Diana, keturunan Tionghoa yang juga ikutberjuang menuntut perubahan, harus kehilan-

ganayahdanadiknyadalamkerusuhan.BahkanDaniel hampir terjebak sweeping warga yangmenyaringorang-orangNonPribumi,yangsaatitumenjadipuncakissuerasialdiIndonesia.Un-tungnyaDanielselamatdanmenemukankeluar-ganyalaluikutexodusmeninggalkanIndonesia.

Salma terselamatkandandibawa ke sebuahrumah sakit. Di saat detik kelahiran anak per-tamanya,BagusdanDianamenemukanSalma.Bayiyangmerekanantikandilahirkan.

17Tahunberlalu.Daniel kembali ke Jakartadenganmembawaabukremasiayahnya.Ayahn-ya ingin beristirahat untuk selama-lamanya ditanah kelahirannya itu. Danielmenemukan Di-ana. Keduanyamasihmemiliki semangat yangsamauntukmelanjutkansemangatreformasi.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Kelebihan film Di Balik 98 misalnya adegandiskusi Presiden Soeharto dengan Wapres BJHabibie atau dengan Mbak Tutut maupun PakHarmoko. Semua tersajikan secara detail, seo-lahitumenjadiceritautama.Menjadikelebihankarenaperistiwa-peristiwaitudimainkansecaraapikpulaolehparaaktorsenioryangmemerank-annya.

Kekurangan filmDi Balik 98 ada pada scor-ingfilmitusendiri.Beberapalagumaupunmusikyangdipilihterdengartidakbegitusesuaidenganadeganyangsedangberlangsung.Adapulairin-ganyangterdengarterlalumenggebusehinggamenutupi dialogdari parapemain. Singkatnya,pembangunanemosipenontonakhirnyaterpen-garuholehketidaksesuaianscoring.Sumber:

http://filmindonesia.or.id/movie/title/l f-d009-15-794901_di-balik-98#.VTOkDvmUfxU

http://bola.inilah.com/read/detail/2171964/review-di-balik-98

Di Balik 98

Kesan di Al-Huda :

Ikatan kekeluargaannya itu sangat erat, sangat menghargai sesame anggota tanpa pandang bulu dan tidak memaksa karena semua butuh proses. Secapek-capeknya ke-giatan di Al-huda pasti sangat bermanfaat. Di sini saya merasakan betapa terkadang per-saudaraan karena iman dapat melebihi persaudaraan karena ikatan darah. Di sini saya menemukan mereka-mereka yang bukan siapa-siapa saya sebelumnya, menjadi mereka yang selalu ada dalam segala situasi. Mereka yang selalu mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Masya Allah… semoga persaudaraan ini mempertemukan kami di surga kelak. Aamiin.

Pesan untuk Al-Huda:

Jadilah seperti lebah, raih Jannah, Lillah tanpa lelah, perkuat ukhuwah islamiyah.

Surat PembacaBy: Novi YY

(PBSI 2015)

/RESENSI FILM/

Oleh:

“Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan. Jika air mengalir maka akan men-jadi jernih dan jika tidak mengalir air akan

keruh menggenang.” Imam Syafi’i

Ungkapan Imam Syafi’i di atas sangat mem-beri inspirasi. Air yang hanya diam maka ia akan menjadi keruh. Begitu juga dengan

kita, jika tak berusaha bergerak makan nasib kita akan sama seperti air itu. Ungkapan di atas seperti memberi pilihan kiita, ingin menjadi air yang sen-antiasa mengalir memberi penghidupan atau men-jadi air yang hanya diam lalu berubah menjadi air yang menjijikan. Ya, jelasnya kita ingin diam yang berakhir menjijikan atau bergerak memberi keber-manfaatan.

Pasti semua orang mendambakan bahwa ia ingin bisa memberi manfaat orang lain. Tapi terkadang belenggu dalam dirinya terlalu tebal dan susah un-tuk ditembus. Sangat sulit untuk membuka hati. Se-hingga, hanya ego yang selalu ia kedepankan.

BERGERAK, suatu kata yang sebenarnya mem-punyai makna lebih dari sekedar bergerak. Kita memang berhak untuk menggerakan semua panca indera kita. Namun, disisi lain apa yang kita laku-kan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Banyak hal yang bisa kita lakukan agar bisa menja-di orang yang bermanfaat. Kepekaan kita terhadap lingkungan sangat diperlukan. Jika ada sesuatu yang harus dilakukan maka kitalah yang akan menjadi orang pertama yang menyambut sesuatu itu.

Mereka yang hidupnya selalu dihabiskan dengan memberi manfaat orang lain, mereka selalu mera-sakan sebuah kebahagiaan. Karena sejatinya baha-gia itu adalah membahagiakan. Ketika kita sudah menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain, segala urusan kita akan mudah diselesaikan. Akan ada bantuan-bantuan yang datang. Tentu saja tak ha-nya dari orang yang telah kita jadikan objek keber-

manfaatan kita tapi yang lebih penting lagi adalah bantuan dari Allah SWT.

Apa yang kita lakukan harus diusahakan untuk hanya berniat meraih ridho Allah SWT. Seseo-rang melakukan sesuatu yang ia dapatkan tergan-tung pada niatnya. Misalkan saat kita mengikuti sebuah organisasi. Niat kita hanya ingin mengisi waktu luang. Maka yang kita dapatkan hanyalah itu. Waktu luang kita memang akan terisi dengan kegiatan yang ada di organisasi tapi kita tidak akan mendapatkan esensi dalam mengikuti organisasi itu kecuali jika kita memang benar-benar men-gubah niat kita. Niatkan karena Allah. Niatkan ibadah dan tentunya niatkan agar kita selalu bisa bermanfaat untuk orang lain. Karena Rasulullah pernah berkata bahwa sebaik-baik manusia adalah ia yang bermanfaat untuk orang lain.

Jika kamu memiliki bakat di bidang sastra maka buatlah tulisan yang bisa mempengaruhi pembaca agar melakukan suatu kebaikan. Jika kamu ber-bakat melukis dan berkarya maka buatlah suatu hal bisa mengingatkan mereka kepada Allah SWT. Jika kamu pandai bermusik maka buatlah musik-mu itu bisa menjadi jalan kebaikan bagi orang lain, ciptakan syair-syair yang mengandung ke-baikan. Masih banyak lagi potensi yang kita mi-liki bisa dijadikan jalan untuk meraih ridho Allah SWT. Semua ini bisa kita lakukan tergantung pada kepekaan diri kita sendiri, tak hanya kepekaan kita pada lingkungan. Banyak mahasiswa pintar dan multitalent. Tapi kita harus mempunyai suatu hal yang jarang dimiliki mahasiswa lain. Jadilah mahasiswa yang selalu membawa kebermanfaat di setiap langkah. Kita harus punya jawaban atas pertanyaan “Apa yang membuatmu beda dengan ribuaan mahasiswa lain?”

Apa yang kita pilih saat ini akan berdampak pada masa yang akan datang, because life is a choice. Jadi, jalan mana yang akan kamu pilih? Berman-faat untuk sekitar atau tidak peduli?

(Farida)

Live is a Choice

Al-Ukhuwah km AL-HUDA||#3 Al-Ukhuwah # KM AL-HUDA||KELUARGA MUSLIM AL-HUDA KELUARGA MUSLIM AL-HUDA

Pendopo Tedjo Kusuma, 14 April 2016 Kamis malam pukul 19.30 dipadati oleh perwakilan ormawa FBS UNY. Mereka kebanyakan adalah Pi (Pengurus Inti) dan Ph (Pengurus Ha-

rian) dari ormawa FBS. Temu ormawa ini diagendakan oleh DPM FBS. Tujuan kegiatan ini untuk mendiskusikan bersama jadwal proker (program kerja) tiap ormawa seperti BEM, DPM, HIMASIK, HIPER, BDS, HIJAW, MAHASETA, HMSI, EDSA, LIMLARTS, AL-HUDA, SANGKALA, dan KREATIVA agar tidak bertabrakan. Pertemuan ini dibuka dengan sam-butan dari Ibu Kun, wakil Dekan III FBS. Kemudian dilanjut pemaparan proker tiap ormawa yang dibacakan oleh moderator. Temu ormawa ini berlangsung hingga pukul 23.00. Ditutup dengan foto bersama. Dari temu ormawa ini, kita dapat mengetahui proker-proker dari tiap ormawa.

Temu ORMAWA FBS

/KILAS FBS//TOPIK UTAMA/

Al-Ukhuwah km AL-HUDA||#2KELUARGA MUSLIM AL-HUDA

Buta, Rela MengajarButa, mengajar… Tapak demi setapak Langkah mulai tergerak lamban, tampak mata yang mengundang tajam Sorot yang berlinang perjuangan, buta Buta, masih mengajar… Depa demi sedepa Diayunkannya pelan, tampak lambai-lambai juang memanggil, darah darah dermawan, uluran tangan Buta, lagi mengajar… Jengkal demi sejengkal Dilentikkannya berselingan, tampak jari jemari meraba kesini Kesini, kesana kesini tiada henti Kesini berlandas nurani Kesana pun beralaskan mata hati, buta Buta, masih saja mengajar masih… mengajari kawanan yang sempurna melihat dunia Buta, lagi dan lagi tetap mengajar… mengajari betapa pentingnya pengabdian Buta, berkali kali teguh mengajar

Laksana pahlawan tanpa tanda jasa Buta, merekalah yang buta Tiada mengenal si buta, yang rela mengajar

(Anik)

/SASTRA/

Raker (Rapat kerja) Al-Huda tahun 2016 dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 April

2016 dan Minggu, 3 April 2016. Raker ini dilaksanakan di IEC (Islamic Education Centre) lantai 2. Hari pertama acara dilak-sanakan dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB dengan agenda laporan dari PIPH (Pengurus Inti & Harian), BPU (Bidang Pe-layanan Umat), dan BMW (Bidang Media dan Wacana). Pada hari kedua, acara dimu-lai dari pukul 13.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB dengan agenda laporan dari BK (Bidang Kemuslimahan), BKP (Bidang Kaderisasi dan Pembinaan), BSBK (Bidang Seni dan Budaya Kretifitas), dan BKJ (Bidang Komu-nikasi Jaringan).

Pada periode tahun ini pengurus angkatan 2015 memberi nama ARMADA. Dalam sam-butan mas’ul (ketua) Al Huda beliau men-jelaskan tentang arti makna nama Armada. Armada adalah sebuah kapal yang siap ber-layar dengan awak yang telah siap dengan tu-gas dan wewenang masing-masing. Armada siap menghadapi topan dan badai di tengah

perjalanannya nanti. Yang terpenting adalah saling menjaga di bawah naungan ukhuwah islamiyah antar para anggotanya untuk dapat sukses sampai tujuan masing-masing.

Sebelum tiap bidang mempresentasikan tiap progam kerja. Ada sedikit taujih yang disam-paikan oleh Subhan Abrori (Mas’ul Al huda 2014). Dalam penyampaianya, beliau me-nekankan kepada seorang pemimpin sebuah organisasi yang harus selalu siap berada di garda terdepan di saat organisasi itu membu-tuhkannya. Saling komunikasi dengan semua yang ada di organisasi harus bisa dilakukan dengan sebaik mungkin. Dengan komunikasi yang baik maka organisasi akan berjalan den-gan semestinya.

Acara raker tahun ini cukup lancar. Wa-laupun sangat melelahkan para peserta tetap terlihat bersemangat. Setelah raker ini semua bidang yang ada di Al Huda siap terjun untuk melaksanakan tugas masing-masing dengan terus bersinergi. (Ayung)

Al-Ukhuwah KM AL-HUDA||KELUARGA MUSLIM AL-HUDA

RAKER Al-Huda

/BERITA AL-HUDA/

Al-Ukhuwah km AL-HUDA||#5 Al-Ukhuwah #6 KM AL-HUDA||KELUARGA MUSLIM AL-HUDA KELUARGA MUSLIM AL-HUDA

Bagi sebagian kalangan khusus-nya pecinta syair, pecinta sastra dan kalangan sejarawan islam.

Nama Jallaludin rumi’ pasti tidak asing lagi. Beliau adalah ulama’ besar, sufi dan juga seorang penyair. Bersama Syaikh Hisamuddin pula, Rumi mengembang-kan Thariqat Maulawiyah atau Jalali-yah. Thariqat ini di Barat dikenal den-gan nama The Whirling Dervishes (para Darwisy yang berputar-putar). Nama itu muncul karena para penganut thariqat ini melakukan tarian berputar-putar, yang diiringi oleh gendang dan suling, dalam dzikir mereka untuk mencapai ekstase. Atau yang sering kita sebut se-bagai tarian Darwish. Selama 15 tahun terakhir masa hidupnya beliau berhasil menghasilkan himpunan syair yang be-sar dan mengagumkan yang diberi nama Masnawi. Buku ini terdiri dari enam ji-lid dan berisi 20.700 bait syair.

Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri (Jalalud-

din Rumi) atau sering pula disebut den-gan nama Rumi adalah seorang penyair sufi yang lahir di Balkh (sekarang Af-ganistan) pada tanggal 6 Rabiul Aww-al tahun 604 Hijriah, atau tanggal 30 September 1207 Masehi. Ayahnya ma-sih keturunan Abu Bakar, bernama Ba-hauddin Walad. Sedang ibunya berasal dari keluarga kerajaan Khwarazm. Ayah Rumi seorang cendekia yang saleh, mis-tikus yang berpandangan ke depan, seo-rang guru yang terkenal di Balkh. Saat Rumi berusia 3 tahun karena adanya bentrok di kerajaan maka keluarganya meninggalkan Balkh menuju Khorasan. Dari sana Rumi dibawa pindah ke Nis-hapur, tempat kelahiran penyair dan alhi matematika Omar Khayyam. Di kota ini Rumi bertemu dengan Attar yang mera-malkan si bocah pengungsi ini kelak akan masyhur yang akan menyalakan api gairah Ketuhanan.

Tahun 1244 M, Rumi bertemu dengan sy-ekh spiritual lain, Syamsuddin dari Tabriz, yang mengubahnya menjadi sempurna da-lam ilmu tasawuf. Setelah Syamsuddi wa-fat, Rumi kemudian bertemu dengan pada Husamuddin Ghalabi, dan mengilhamin-ya untuk menulisakan pengalaman spiri-tualnya dalam karyanya monumentalnya Matsnawi-ye Ma’nawi. Ia mendiktekan karyanya tersebut kepada Husamuddin sampai ahir hanyatnya pada tahun 1273 M.

Jalaluddin Rumi

/TOKOH/

Salah satu puisi karya Jalaluddin Rumi:

“Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,

maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.

Begitulah caranya!

Jika engkau hanya mampu merangkak, maka merangkaklah kepada-Nya!

Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,

maka tetaplah persembahkan doamu yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;

karena Tuhan, dengan rahmat-Nya

akan tetap menerima mata uang palsumu!

Jika engkau masih mempunyai seratus keraguan mengenai Tuhan,

maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.

Begitulah caranya!

Wahai pejalan! Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji, ayolah datang,

dan datanglah lagi! Karena Tuhan telah berfirman:

“Ketika engkau melambung ke angkasa ataupun terpuruk ke dalam jurang, ingatlah kepada-Ku, karena Aku-lah jalan itu.”

(Rini)

/TOKOH/

Asma’ binti Yazid bin Sakan bin Rafi’ bin Imri’il Qais bin Abdul Asyhal bin Haris Al-

Anshariyah Al Ausiyyah Al Asyhaliyah. Wanita mulia di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Asma’ radhiallahu ‘anha adalah termasuk shahabiyah Anshar yang pertama masuk Islam yang keilmuannya sangat luas. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abdil Barr bahwa Asma’ adalah seorang wanita yang cerdas dan bagus agamanya. Asma’ ikut aktif mendengar hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sering bertanya tentang persoalan-persoalan yang menjadikan dia paham urusan agama. Oleh karena itu, ia menjadi ahli hadits yang mulia, sehingga mendapat julukan “juru bicara wanita”. Asma’ dipercaya oleh kaum muslimah sebagai wakil mereka untuk berbicara dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang persoalan-persoalan yang mereka hadapi.

Suatu ketika Asma’ mendatangi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya adalah utusan bagi seluruh wanita muslimah yang di belakangku, seluruhnya mengatakan sebagaimana yang aku katakan dan seluruhnya berpendapat sesuai dengan pendapatku. Sesungguhnya Allah mengutusmu bagi seluruh laki-laki dan wanita, kemudian kami beriman kepada anda dan membai’at anda. Adapun kami para wanita terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penyangga rumah tangga kaum laki-laki dan kami adalah tempat menyalurkan syahwatnya. Kamilah yang mengandung anak-anak mereka. Akan tetapi

kaum laki-laki mendapat keutamaan melebihi kami dengan shalat Jum’at, mengantarkan jenazah, dan berjihad. Apabila mereka keluar untuk berjihad, kamilah yang menjaga harta mereka dan mendidik anak-anak mereka. Maka apakah kami juga mendapat pahala sebagaimana yang mereka dapat dengan amalan mereka?”

Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menoleh kepada para sahabat dan bersabda, “Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang wanita tentang agama yang lebih baik dari apa yang dia tanyakan?”

Para sahabat menjawab, “Benar, kami belum pernah mendengarnya ya, Rasulullah!”

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah wahai Asma’

dan beritahukan kepada para wanita

yang berada di belakangmu, bahwa

perlakuan baik salah seorang di antara

mereka kepada suaminya, upayanya

untuk mendapat keridhaan suaminya,

dan ketundukkannya untuk senantiasa

mentaati suami, itu semua dapat

mengimbangi seluruh amal yang kamu

sebutkan yang dikerjakan oleh kaum laki-laki.”

Maka kembalilah Asma’ sambil bertahlil dan bertakbir merasa gembira dengan apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim)

(Isra) Sumber: https://muslimah.or.id/167-sang-juru-bicara-kaum-wanita.html

Al-Ukhuwah km AL-HUDA||#4 Al-Ukhuwah #7 KM AL-HUDA||KELUARGA MUSLIM AL-HUDA KELUARGA MUSLIM AL-HUDA

Di riwayatkan dari Abu Umamah, ia berka-ta: Disebutkan kepada Rasulullah SAW

tentang dua orang, yaitu seorang ahli ibadah dan seorang ahli ilmu. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan ahli ilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian.” Setelah itu beliau melanjutkan, “Sesungguhn-ya Allah, para malaikat, para penduduk langit dan bumi, bahkan semut di lubangnya, dan para ikan mendoakan pengajar kebaikan pada manusia.” (HR At-Turmidzi).

Ibadah adalah sebuah kemuliaan, tapi jauh lebih mulia ilmu dan orang-orang yang memilikinya. Demikian utama orang berilmu di atas ahli ibadah, hingga Rasul dalam hadis di atas mengumpamakan kemuliaan dirinya dengan orang yang paling rendah di antara para sahabatnya. Perumpamaan ini analog dengan perumpamaan “bagaikan langit dan bumi” karena sangat jauhnya.

Keutamaan seorang ‘alim (berilmu) akan semakin berlipat, tatkala ia mau men-gajarkan ilmunya pada orang lain. Apa se-babnya? Allah SWT mengutus Muhammad, Rasulullah SAW ke dunia, salah satunya ada-lah untuk mengajari manusia tentang apa-apa yang tidak diketahuinya (QS Al Jumu’ah [62]: 2).

/HIKMAH/

Ada satu kisah tentang keutamaan para pengajar dan yang belajar tentang ilmu. Suatu saat Rasulullah SAW masuk ke sebuah ma-jelis. Di dalam majelis tersebut tampak dua kelompok, yang satu sedang khusyuk berzikir dan lainnya tengah serius belajar. Kemudian Rasul bersabda, “Kelompok pertama adalah kelompok yang baik. Semoga Allah mengam-puni mereka. Sedangkan kelompok kedua yang sedang mengajar dan mempelajari ilmu, semoga Allah membimbing mereka ke jalan yang lurus.” Tampaknya, kegemaran untuk belajar dan mengajarkan ilmu menjadi ses-uatu yang sangat penting untuk saat ini. Tidak saja untuk mengejar predikat orang mulia, tapi juga untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain. Kita, dalam konteks pribadi maupun umat Islam, tidak akan bisa bangkit hanya dengan zikir atau ibadah ritual saja. Kita hanya akan bisa bangkit bila memi-liki ilmu yang disinergikan dengan kekuatan ibadah (Syekh Syaqib Arselan).

“Suatu hikmah yang dapat diambil ada-lah sebagai seorang muslim yang berilmu maka diwajibkan baginya menyebarkan ilmu itu dengan mengajarkan kepada orang muslim yang lain yang belum

tahu.”

MANAKAH YANG LEBIH UTAMA ?

AHLI ILMU ATAU AHLI IBADAH

Sang Juru Bicara Kaum Wanita/KOLOM MUSLIMAH/