16

Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)
Page 2: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

2 DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

Salam RedakSi

SUSUNAN REDAKSI BULETIN DETIK

Pimpinan Redaksi : Faruq Hidayat, Sekretaris : Nurul Hidayah, Redak-tur berita : Ahmad Afandi, Layouter : Yaumis Salam, Karikatur : Ganda, Fian, Reporter : Manun, Aulia, Fuad, Anas, Rida, Nilam, Mahya, Nisa’, Ifa, Ila, Bisri, Tika, Ibriza, Lusi, Muhtar, Hamam, Atika, Aliya, Intan, Arina, Rus-ti, Miftahudin, Yusro, Rifa’i, Nikmah, Indah, Rahmatika

Alhamdulillah. Shalawat dan salam untuk Rasulullah beserta keluarga dan sa-habatnya, semoga kita mendapat syafa’at-nya dihari akhir zaman.

Haii pembaca, sholat 5 waktu bagi seo-rang laki – laki hukumnya wajib jika tidak melaksanakannya maka akan mendapa-tkan dosa, maka seortang laki-laki harus melaksanakannya. Dan banyak berbagai cara untuk melakukannya seperti tidak ada kamar mandi air mancur pun jadi, dan ada juga panitia juga bisa sakit.

Silahkan anda simak halaman per halamannya. Det!k akan setia hadir untuk memberi inspirasi bagi cakma dan cakmi. Terlepas dari adanya kekurangan baik da-lam penulisan maupun pemaparan berita. Oleh sebab itu kritik dan saran dari pemba-ca kami harapkan

Selamat membaca ….

Page 3: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

3DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

Masjid STAIN Kudus yang terbil-ang bagus dan baru itu mengi-sahkan polemik baru. Tak terse-

dianya kamar mandi serta tempat wudlu yang memadai mengakibatkan peserta OPAK kebingungan.

Hanya ada menara PAM yang di-

gunakan sebagai tempat wudlu. Itu pun tak didukung dengan penutup ruangan, sehingga banyak peserta OPAK yang perempuan merasa tak nyaman ketika berwudlu. Mereka takut jika berwudlu di PAM maka auratnya terlihat oleh para peserta OPAK yang laki-laki.

Tak Ada Kamar Mandi,Air Mancur pun Jadi

Banyaknya peserta OPAK mengakibatkan antrian berwudlu semakin panjang dan lama, sehingga tempat apa pun itu dijadikan sebagai tampat untuk berwudlu sementara

Page 4: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

4 DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

STAIN Kudus - Sabtu (23/8) Sore hari ketika Briefing OPAK hari kedua dilaksanakan, Nurul Ain-

iyah salah satu panitia (OC) OPAK STAIN Kudus jatuh pingsan. Panitia yang menjabat sebagai Sie Kesekretar-iatan (Perwakilan KPN) itu jatuh ping-san diduga akibat kelelahan.

Namanya juga kesehatan, pas-ti ada titik lemahnya jika kesehatan itu terus dan terus dikuras dengan kegia-tan. Apalagi seorang panitia yang tak henti-hentinya melaksanakan tanggu-

ng jawabnya. Agar acara yang mereka jalankan dapat berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan jadwal.

Nurul kelelahan hingga pingsan karena jarak tempuh rumahnya ke kam-pus yang cukup jauh. Lebih-lebih Nurul selama mengurusi kegiatan OPAK ini, tidak ngekos. Sehingga setiap paginya, ia harus berangkat lebih pagi daripada peserta OPAK.

Panitia kesekretariatan sendiri da-lam OPAK ini tugasnya mendata hal-hal

Kelelahan, Panitia Jatuh Sakit

Tak hanya itu saja. Waktu shalat yang terbatas ditambah terbatasnya tempat wudlu memaksa sebagian pe-serta OPAK untuk mencari tempat wud-lu di tempat lain.

Tak hanya di gedung-gedung perkuliahan, Laboratorium dan Rek-torat, peserta OPAK pun mencari tem-pat wudlu di kran-kran yang berada di luar gedung.

Seperti halnya yang dialami oleh Saiful Mujib peserta OPAK yang ber-asal dari Pati. “ Saya wudhu di sini (air mancur depan Rektorat) karena di Mas-jid penuh dan airnya mengalirnya se-

dikit, hampir habis,” Tutur Saiful Mujib yang sedang wudlu di air mancur depan Rektorat bersama temannya.

Ada pula yang memanfaatkan kran-kran yang tersedia di lapangan kampus untuk berwudhu. Ini yang dilakukan Ali Rodhi peserta OPAK dari Demak. Dia mengaku berwudlu di luar lebih nyaman dari pada di kamar man-di yang tertutup dan pengap. Karena selain berwudlu, Ali Rodhi juga dapat melihat-lihat pemandangan yang ada di luar ruangan. []

Aliya

Page 5: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

5DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

yang berhubungan dengan acara mau-pun peserta OPAK. Dengan adanya kejadian tersebut, panitia diharap lebih berhati-hati dengan kesibukan mas-ing-masing dan lebih memperhatikan kesehatannya.

Kejadian ini, juga bisa diambil pe-lajaran bagi peserta OPAK, agar tidak menganggap panitia itu kerjanya enak,

bisanya menyuruh-nyuruh saja. Dan terkesan peserta lebih capek daripada panitia OPAK. Padahal sebaliknya, bisa dikatakan panitialah yang lebih capek daripada peserta. [ ]

Khoerul Anas

Kondisi kurang fit, mengakibatkan panitia sakit dan rubuh

Page 6: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

6 DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

STAIN Kudus – Minggu (24/8), agenda pengenalan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) pada pe-

serta OPAK meriah. Setiap OK diberi kesempatan untuk memperkenalkan profil organisasi mereka. Waktu yang diberikan panitia 30 menit untuk tiap UKM. Selanjutnya, Senin (25/8) setiap UKM juga disediakan stan oleh panitia untuk memperkenalkan lebih lanjut or-ganisasinya.

Ditemui Tim Detik di Basecamp PALWA 51, Suprapto, anggota UKM PALWA 51 me- n u t u r k a n pihaknya akan menunjuk-kan fo- to-foto do-k u m e n - t a s i keg ia tan PALWA 51 kepada pe-serta OPAK lewat stan yang dise-diakan panitia besok.

Hal se-rupa juga akan dilakukan oleh U K M STEC dan UKM OLGA. Be-danya, pada UKM Olga, mereka juga akan memperlihatkan Piala Kejuaraan. “UKM Olga akan menunjukkan piala

kejuaraan yang pernah diraih. Selain itu UKM Olga juga akan mengulas lebih dalam mengenai UKM Olga ke-pada mahasiswa peserta OPAK yang berkunjung ke stan,” ujar Rokhim, ang-gota UKM Olga.

Sedangkan, Ovi, selaku Ketua STEC, menuturkan selain menunjuk-kan dokumentasi, UKM STEC juga akan mempersiapkan buku-buku (mod-ul) sebagai panduan belajar Bahasa Inggris. “Saya berharap dengan adan-ya buku-buku (modul) dapat memper-mudah ma- hasiswa baru peserta OPAK untuk belajar Bahasa

Inggris,” jelas Ovi saat diwawancarai.

Kustami, yang juga Bendahara II STEC, menam-bahkan bahwa UKM STEC akan menampil-

kan slide guna men-dukung stan STEC. Namun,

hal itu dilakukan jika keadaan me-mungkinkan.

Mengenai persiapan yang dilaku-kan UKM Olga, pihaknya akan meny-iapkan almari dan meja sendiri. “Karena panitia OPAK hanya menyediakan tem-pat, oleh karena itu UKM Olga berini-

Stan UKM untuk Eksistensi OK

Page 7: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

7DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

Masih terjadi simpang siur berita tentang rencana adanya stan-stan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) sampai hari ketiga pelaksanaan OPAK. Semua pesiapan tentang stan UKM sudah dikonsepkan SC, hanya tinggal menunggu pelaksanaannya dari pihak OC. Seperti yang dituturkan Muhammad Khaerul Anam, panitia SC, “Kami dari panitia SC sudah mempersiapkan konsep dan segala sesuatunya. Tinggal

menunggu panitia OC yang bagian pelaksanaan saja.”

Namun, ketika tim Detik mengkonfirmasi kepada pihak OC ternyata belum ada kejelasan. “Nggak tau yaa...kita nunggu dari SC gimana untuk besok...,” ujar Khaerul Abidin, panitia OC.

Lepas dari kebingungan antar OC dan SC, kesibukan tetap terlihat dari beberapa UKM seperti SMS (Stain Musik Studio) dan Teater Satoesh terkait rencana adanya stan.

siatif untuk menyediakan sendiri lemari dan meja guna mendukung kelancaran pengenalan UKM Olga melalui stan,” tambah Rokhim.

Mengantisipasi mahasiswa baru atau peserta OPAK yang bertanya sep-utar UKM. Sido Mulyono menjelaskan, “Palwa 51 akan membuka sharing sep-

utar kegiatan Palwa 51. Selain itu juga akan menjelaskan foto-foto yang men-dukung. Untuk kegiatan outdoor Palwa 51 juga melakukan kegiatan clambing di wall depan masjid, sebagai praktik langsung,” jelasnya.

Rusti/Manun

H-1 Stan; Koordinasi Panitia Kurang

UKM SMS berlatih untuk menyam-but peserta OPAK di hari ke 4.

Page 8: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

8 DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

Pengenalan dilaksanakan UKM ke-pada CAKMA-CAKMI dalam ruan-gan di hari ke tiga OPAK. Racana

turut unjuk gigi dalam acara pengena-lan UKM. Dalam aksinya, Racana tel-ah menjelaskan mengenai progam ker-ja, kegiatan rutin dan prestasi-prestasi yang telah diraih Racana.

Disinggung mengenai respon dari para peserta OPAK saat wawancara, Luqman, selaku ketua Racana menga-ku banyak yang menanyakan tentang prosedur pendaftaran untuk menjadi anggota Racana.

Luqman memaparkan bahwa Racana bukan sekedar tentang baris

berbaris. “Kami tidak hanya terfokus pada kegiatan baris-berbasris Pra-muka, tapi juga memiliki progam ker-ja turun di lapangan. Seperti saat ada bencana alam atau membina adik-adik pramuka,” lanjut Luqman. Hal tersebut diyakini menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk menyaring minat ma-hasiswa baru.

Disinggung tentang akan digelarn-ya stan untuk UKM yang baru pertama kali pada edisi OPAK tahun ini, Racana mempunyai kesiapan meski belum me-nerima konfirmasi detail dari panitia. “ Kami baru akan menerima konfirmasi detail tentang stan siang ini. Keunikan

UKM SMS sudah mempersiapkan dengan matang untuk stan UKM-nya meski hanya seadanya. ”Untuk stan besok, kita hanya membuka konsultasi bagi Cakma-cakmi yang nantinya ingin bergabung dengan UKM kami,” terang Muna Assibith, kondaktur SMS.

Meski mengaku sudah melakukan persiapan, namun mereka sedikit kecewa. Tidak tersedianya alat untuk latihan menjadi kendala.

Lain hal dengan SMS, teater Satoesh memiliki konsep tersendiri soal apa yang akan disuguhkan di stan. Mereka akan menampilkan hasil karya

teater Satoesh. “Untuk stan, dari kami akan ada pameran lukisan, pameran topeng, pembacaan puisi, dan karya-karya lain dari anggota teater,” ungkap Abdul Halim, salah satu anggota teater saat kami temui di basecamp teater.

Saat ditanya mengenai tentang fungsi diadakannya stand, Halim tak dapat menjawab karena tidak terlalu paham. “Kami belum terlalu paham fungsi diadakannya stan, karena koordinasi dan informasi dari panitia kurang,” tambahnya. [ ]

Nuril & Rahmatika

RACANA, MENWA DAN KOPMA; SIAP PAMER STAN

Page 9: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

9DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

yang akan ditampilkan oleh Racana masih dalam proses,” ungkap Luqman saat diwawancarai tim Detik (24/8). Meski mengaku belum tahu dengan pasti akan detail stannya, tapi diren-canakan akan ada piala-piala, miniatur, yang siap menghiasi stan Racana un-tuk menarik para peserta OPAK.

“ Kami sudah siap jika nantinya

ada yang bertanya seluk beluk Racana saat Stan di buka esok,” Lanjut Luqman. Racana menyambut baik inovasi baru pihak panitia yang menyiapkan stan un-tuk tiap UKM agar mahasiswa baru bisa lebih dekat mengenal dan menentukan pilihan UKM yang akan diikuti nantinya.

Masih seputar persiapan stan, Menwa (Resimen Mahasiswa) menga-

Semangat UKM RACANA setelah perkenalan UKM dan menunggu pelaksanaan STAN yang akan dilaksanakan pada OPAK terakhitr

Page 10: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

10 DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

Detik – minggu (24/08) Stan mer-upakan program baru yang diadakan oleh panitia OPAK. Tahun 2014 ini, un-tuk melonggarkan peserta OPAK agar mengenal lebih dalam tentang UKM yang berada di STAIN. Di tahun-tahun sebelumnya panitia belum pernah men-gadakannya.

Stan berupa tempat pameran yang dipersipkan panitia untuk setiap UKM agar mempermudah UKM untuk mem-promosikan unit kegiatannya.

“Kami dari pihak panitia sudah

mempersiapkan fasilitas berupa tenda–tenda dan tempat untuk menampung para UKM agar tidak kepanasan. Untuk startnya mutar dari belakang Rektorat sampai ke Gedung I. Tujuan diadakan stan yaitu untuk memperluas pengeta-huan mahasiswa baru terhadap UKM, karena pada waktu pengenalan UKM di gedung, mahasiswa dibatasi oleh wak-tu yang sangat singkat. Untuk itu pani-tia berharap dengan diadakannya stan bisa membantu mahasiswa baru agar lebih mengerti dan memahami setiap

ku akan pamer keahlian tiap anggot-anya di depan peserta OPAK. Seperti Taekwondo, dan Karate. Saat ditemui di markas Menwa, Muhammad Aufa selaku komandan menyatakan “Kami telah menampilkan Taekwondo dan Pencak Silat di acara perkenalan UKM siang tadi,” ungkap Aufa.

Tentang kesiapan Menwa untuk Stan di hari ketiga OPAK dirasa sudah cukup. Foto-foto kegiatan Menwa akan dipajang di Stan.

Koperasi Mahasiswa (Kopma) akan tetap berjualan saat hari terakhir OPAK. Termasuk saat stan UKM besok. “Kami akan menarik peserta OPAK den-

gan menjual minuman di Stan, karena background kami adalah jual beli,” tu-turnya Ketua Kopma, Frisna.

Fisnaa menambahkan bahwa Kopma menyambut baik tentang adan-ya stan OPAK, karena pengenalan di dalam ruangan peserta OPAK cukup singkat dengan penanya yang dibatasi pula. “Stan akan menjawab rasa pe-nasaran mahasiswa baru yang ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang Kopma,” lanjutnya. [ ]

Nilam/Nurul

UKM JQH dan Al-Izza Siapkan Lomba Bagi Peserta OPAK

Page 11: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

11DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

UKM yang ada, sekaligus mahasiswa dapat bertanya langsung tanpa perlu dibatasi oleh apapun, setiap UKM ber-hak menampilan keunikannya masing–masing untuk menarik perhatian para peserta OPAK,” tutur Ahwani, Sekretar-is OC semester V.

Persiapan UKM pun telah diren-canakan matang. Unit Kegiatan Ma-hasiswa Jam’iyyah Qurro’ wal Huffadh (UKM JQH), misalnya, mereka telah mempersiapkan lima lomba untuk para peserta, diantaranya qiro’atul Qur’an, manajemen vokal, kaligrafi, tartil Al–qur’an, dan rebana. Masing–masing dari kelompok small group harus men-girimkan satu anggota untuk mengiku-

ti lomba. UKM JQH telah penyiapkan strategi dan konsep untuk menarik para peserta, seperti adanya promosi dari macam divisi tersebut.

“Kita sudah koordinasi dengan pengurusnya yang sudah diumumkan kepada masing masing UKM, dan kita sudah menyiapkan beberapa lomba. Untuk stan sendiri kami bertempat di pinggir lapangan, tapi kalau untuk tem-pat lombanya masih direncanakan,” ungkap Nur Saidah dari divisi tiwalah UKM JQH.

Persiapan UKM Al-Izzah, UKM yang konsen dengan pengembangan kemampuan berbahasa Arab ini juga telah mempersiapkan lomba pidato un-tuk di ikuti peserta OPAK. Dalam lomba tersebut para peserta bebas menentu-kan tema. Dan masing – masing dari small group harus mengirimkan per-wakilan anggotanya. Anwar, penasehat UKM Al-Izzah berkata, “peserta yang mengikuti lomba boleh mempersiapkan teks untuk dijadikan bahan pembantu dalam berpidato tapi lebih baik tidak menggunakan teks agar mendapat tam-bahan nilai dari juri. Lomba ini sendiri diadakan di gedung J. [ ]

”Siti Khomsatun Ni’mah/Aulia Melani

Peserta yang mengikuti lomba

boleh memper-siapkan teks untuk

dijadikan bahan pembantu dalam

berpidato

Page 12: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

12 DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

Hari ke 3 OPAK bukan semakin ringan malah semakin berat un-tuk dijalani. Tidak hanya dari

segi pembekalan yang semakin su-sah, makanpun semakin tak terurus. Terbukti dengan adanya makanan basi yang ditemukan di GOR STAIN Ku-dus. Menurut Ali Mubarok (20) Jurusan Tarbiyah mengaku nasi yang dimakan basi. “Lauknya yang basi mbak, kalau gak laper gak aku makan,” ujarnya.

“Tidak hanya itu, akibat dari makan makanan yang basi itu perut saya men-jadi mules akibat kepedasan,” tam-bahnya.

Seperti halnya Ali, Dwi Laelatul Qodriyah (18) Jurusan Syari’ah menga-ku makanan yang ia makan juga basi. “Baunya anyir, soalnya makanannya tercampur dengan mie yang udah basi,

jadi makannya ya separuh,” ujarnya saat ditanya Tim Detik.

Beberapa peserta OPAK terpaksa mengembalikan makanannya kepa-da panitianya dan minta ganti. Seperti yang akui Lina Ihyani (19) Jurusan PAI mengaku merasa kesal dengan panitia. “Kita udah capek, masak dikasih lauk yang basi. Selain itu, dari hari pertama sampai hari ketiga masak lauknya mie terus, kan bosen,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, panitia tidak tinggal diam. Seperti yang diungkap-kan M. Alfi Ni’am selaku panitia OC yang sekaligus membagikan konsumsi di GOR STAIN Kudus bahwa memang banyak nasi yang sudah basi. “Banyak yang mengembalikan nasi bungkusnya ke kami dan minta tukar karena lauknya

COBAAN OPAK HARI KE-3 Banyak yang mengem-

balikan nasi bungkusnya ke kami dan minta tukar

karena lauknya basi

Page 13: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

13DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

Rasa capek, ngantuk, harus ba-ngun pagi dan lain sebagainya. Itulah ungkapan perasaan yang

diungkapkan oleh peserta OPAK dihari ke 3. Seperti yang diungkakan oleh Za-kiyatul Amalia (18) Mahasiswa baru Ju-rusan Ushuludin itu mengaku kecape-kan saat OPAK karena rumahnya jauh. “Tidur aja 2 jam, garap tugas, nulis ter-us,” ujarnya.

Lain halnya dengan Zakiya, Fau-zul Himayah, peserta OPAK dari Juru-san Syari’ah mengaku nyaman-nya-man saja dan menikmatiya. “Tak kirain pas OPAK ngasih sanksinya agak be-rat, ternyata tidak,” ujarya.

OPAK yang sudah berlangsung sampai hari ke-3, tak menjadikan pem-bekalan OPAK semakin ringan. Seperti yang diungkapkan oleh Zakiya. Ia men-

gaku tidak pesan perbekalan OPAK dari lapak-lapak yang berjualan. “Yang paling sulit itu cari ayamnya soalnya ru-mah saya jauh. Jadi kalau pulang ke-malaman ya sulit untuk mencarinya di pasar,” ujarnya. Selain itu, Ia mengaku ingin menikmati sebuah proses, tidak ingin langsung instan.

Berbeda dengan Zakiya, Latifah Jurusan Ushuluddin mengaku terpaksa membeli pembekalan kepada lapak-lapak yang berjualan. “Sulitnya itu nyari timunnya di pasar, selain itu kemarin saya pulang ke Pati jadi kesulitan kalau harus nyari pembekalan sendiri,” ujarn-ya.

Tema OPAK kali ini, yang katanya hendak membumikan mahasiswa yang berkarakter, membuat Muhmmad Riza (18) Jurusan Dakwah penasaran. Lan-

basi. Mungkin nasi yang masih panas langsung dibungkus dengan lauk tan-pa dipisah-pisah. Jadinya kan pengap,” ujarnya

Ia juga menambahkan bahwa nasi bungkus yang dipesan di Warung Bu Yum di Desa Dersalam hanya basi 2 karung yang berukuran kecil yang be-rada di GOR. Adapun di gedung yang lain tidak ada yang basi. Selama OPAK baru di hari ke 3 ada tragedi nasi basi. Ia sudah melapor kepada koordinator seksi konsumsi agar menegur kepada Mbak Yum.

Walaupun ada beberapa peserta yang meminta untuk diganti nasinya, tapi berbeda dengan Dwi, ia mengaku masih tetap memakannya. “Ngikut pani-tianya saja, soalnya takut kalau mem-bantah dibawa ke pembinaan,”ujarnya.

Ketegasan panitia bukannya mem-buat peserta lebih baik, tetapi membuat rasa tertekan dan rasa takut. Panitia yang semestinya disegani berbalik arah menjadi panitia yang ditakuti. [ ]

Rida/ Ifa

Serba Salah!!!

Page 14: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

14 DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

taran ia merasa praktik pelaksanaan OPAK jauh dari upaya untuk mencapai hal tersebut. Kepada Sugi Haryadi se-laku pemateri Kemahasiswaan di GOR STAIN Kudus, Sabtu (23/8) kemarin, Riza mengatakan “OPAK kan disuruh ini dan itu, memakai hal-hal yang ti-dak wajar. Apakah itu bisa membentuk karakter mahasiswa?” ceritanya saat ditanya Tim Detik untuk menjelaskan pertanyaannya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Sugi Haryadi se-laku pemateri menjelas-kan bahwa hal-hal dalam OPAK bertujuan untuk melatih siswa agar bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi apa pun. “Maha-siswa itu harus mampu mengadaptasikan diri, men-jadi manusia yang mandiri, cerdas dan beradaptasi,” ujarnya.

Selaras dengan Riza, Anggit Sa-putro Jurusan Dakwah juga berangga-pan bahwa antara tema yang diangkat dengan pelaksanaan OPAK tidak se-suai. Ia mencontohkan tentang tun-tutan agar membawa berbagai bekal yang sulit dicari. “Katanya membentuk karakter yang berkualitas, tapi realitan-ya tidak sesuai. Pembekalan yang tidak logis. Katanya dituntut untuk berkuali-tas, tapi disuruh ini dan itu. Jika Ketua SC ibarat presidennya dan pesertanya ibarat rakyatnya, aku yakin senior ber-main politik,” ujarnya.

Sependapat dengan Anggit, Zaki-ya memprotes kepada panitia yang ber-jualan. Ia berpendapat bahwa panitia

seharusnya tidak berjualan, dan mem-biarkan peserta mencari sendiri segala keperluannya. “Panitia kok ikut jualan, harusnya membiarkan pesertanya un-tuk berproses,” ujarnya.

Anggit juga menambahkan bahwa otak manusia itu seperti awan (mak-sudnya cepat hilang), tidak seperti Ra-sulullah. Menurutnya, peserta yang tak membawa bekal karena lupa itu tidak salah, karena dalam Islam lupa itu tidak berdosa. Justru yang dihukum itu se-

harusnya yang pesan perbekalan. Hal ini malah menyebabkan

mahasiswa kesusahan dan terpaksa ko-

rupsi terha-dap orang

tuanya ha-nya untuk

membeli pem-bekalan.

“ L a w a n , lawan, lawan,

l a - wan, lawan hai…” itulah peng- galan nyanyian Kedaulatan Mahasiswa yang dijadikan Muhammad Faiq untuk memprovokasi pesertanya bahwa menjadi peserta ti-dak harus selalu tunduk dengan aturan Panitia. Jika panitia bersalah maka pe-serta wajib melawan.

Menanggapi hal itu, Anggit sependapat dengan Faiq, kalau maha-siswa harus berani melawan, tapi real-itanya? “Bentak malah diseneni. Kena sanksi juga,” protesnya. Semua serba salah!!!

Ifatun nikmah

Page 15: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

15DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

STAIN Kudus - Dari tahun ke tahun pelaksanaan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) di

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus cenderung monoton. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah agenda yang dirancang oleh panitia. Bedanya tahun ini dinamai dengan OPAK (Orientasi Pengenalan Akademik Kemahasiswaan).

Terlepas dari diubahnya nama untuk orientasi kali ini, kegiatan OPAK sepertinya tidak jauh berbeda dengan agenda ketika masih berjuluk OSPEK. Sehingga memunculkan pertanyaan apakah hanya sekedar nama yang diubah. Tentu dengan nama yang berbeda, berpengaruh juga dalam penyusunan konsep OPAK tahun ini.

Muhammad Faiq, ketua SC (Sterring Commitee) menuturkan OPAK lebih berhubungan dengan birokrasi kampus dan kegiatan kemahasiswaan, sedangkan OSPEK hanya mengenalkan tentang akademik kampus. “Dengan mengenalkan lebih dalam kegiatan kemahasiswaan, kita mengharapkan peserta tertarik untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.” Ungkap Faiq.

Dapat ditelisik dari OSPEK 2013 agenda yang disuguhkan diantaranya presentasi materi, small group dan pengenalan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Begitu pula dengan agenda OPAK 2014, perbedaan hanya terletak pada nama, tema dan susunan kepanitiaan.

Pada tahun lalu, panitia mengambil tema “Rekonstruksi Gerakan Mahasiswa dalam Menyikapi Dinamika Bangsa”. Yang pada intinya membangun kembali mental mahasiswa untuk mempunyai jiwa pergerakan yang nantinya mampu menjadi motor penggerak dalam proses perubahan bangsa dan Negara, serta mengerti akan

manfaat sebuah nilai pergerakan.Sedang OPAK 2014 mengangkat

tema “Membangun Mahasiswa Berkarakter Nasionalis, Islami dan Transformatif,”. Ketika ditemui tim Detik, Agus Retnanto, Wakil Ketua 3 menyatakan bahwa maraknya faham islam radikal yang akhir-akhir ini sedang hangat diperbincangkan yaitu ISIS (Islamic State of Iraq and Syam). Menjadi alasan utama untuk menanamkan rasa Nasionalis, berwawasan Islam dan Transformatif dalam diri mahasiswa, agar tidak mudah terprovokasi oleh faham-faham yang menyesatkan, yang dapat mengancam keutuhan NKRI, dan juga mampu membenahi diri dan lingkungan ke arah yang lebih baik.

Pada dasarmya tujuan diadakannya OSPEK ataupun OPAK sama, yaitu sebagai wahana untuk memperkenalkan mahasiswa baru tentang bagaimana sistem belajar di perguruan tinggi, mengenalkan beragam OK (Organisasi Kemahasiswaan) di kampus, serta yang terpenting adalah mengubah mental mahsiswa baru.

Ketika ditanyai, apakah dengan adanya OPAK dan sejenisnya mental mahasiswa berhasil dirubah. Agus Retnanto menjawab, “sedikit banyak, kegiatan OPAK telah mengubah mental Mahasiswa Baru, dari sifat penakut, malas, pasif, dan kekanak-kanakan menjadi mahsiswa yang aktif dalam OK yang terdapat di lingkungan perguruan tinggi, serta kritis dalam menyikapi isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat.”

“Kegiatan OPAK yang sering kali diselipi dengan bentakan, tidak lain untuk membangun mental, sehingga mahasiswa baru mampu bertahan menghadapi tantangan-tantangan di dunia perkuliahan.” Tambah Agus Retnanto. []

Khoirun Nisa’ dan Nurul Hidayah

MENGENAL LEBIH DALAM OPAK

Page 16: Buletin detik edisi khusus opak iv (25 agustus 2014)

16 DETIKEdisi Khusus OPAK IV/Agustus 2014

Ganda