31
Daftar Isi Redaksi menerima tulisan yang berkenaan dengan prasarana dan sarana pertanian. Tulisan bisa dikirim melalui e-mail : [email protected]. Bulletin PSP Media Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Dewan Redaksi Pembina : DR. Ir. Sumardjo Gatot Irianto, MS.DAA Penasehat : Ir. Abdul Madjid Ir. Prasetyo Nuchsin, MM Ir. Tunggul Iman Panudju, M.Sc Ir. Suprapti Ir. Bambang Santosa, MSc. Ir. Mulyadi Hendiawan, MM Penanggung Jawab : Uray Suhartono, SE. Ak. Redaktur : Drs. Sutrisno Nugroho, MM Sri Rahayu, SP, MSc Corryati Wardani, SE. MSc Koordinator Liputan : Dadang Werdaya Anggota : Prof. Sania Saenong DR. Adhisa Putra Novie Dhanarti, SP Windiya KP, S.Kom, Andri Sonjaya, SP Rori Setiawan, ST, Dwi A Rohmatillah, S.Si, Sumadi ST, Cindi F. Saragih, SP, Andy Arsalan, STP, Sekretariat : Suhartati Indra Bayu Edisi : No. IV Tahun 2013 ari itu, Senin 17 September 2013, sebuah desa terpencil di pelosok H Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tepatnya di Desa Tanjung Aur Kecamatan Jejawi, ratusan tentara berpakaian seragam berbaur dengan masyarakat sekitar desa itu. Pesawat Heli TNI pun berputar dan mendarat di sebuah lapangan dengan sambutan masyarakat yang penuh kehangatan. Truk- truk pengangkut tentara hilir mudik di sekitar jalan desa. Mau perang ?. Oh tidak !. Ternyata hari itu adalah hari dilaksanakannya tanam perdana kegiatan cetak sawah baru di tanah rawa yang telah disulap menjadi lahan sawah. Menteri Pertanian DR. Ir. Suswono MMA bersama Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan didampingi Dirjen PSP DR. Ir. 03/MoU/PP.310/M/4/2012 dan nomor Sumardjo Gatot Irianto serta Kasad Jenderal NK/9/IV/2012 tanggal 13 April 2013. TNI Budiman menancapkan beberapa bibit Kemudian ditindaklanjuti dengan Surat padi pada lahan sawah yang baru dicetak itu Kesepakatan Kerjasama antara Ditjen sebagai awal dari kemakmuran di wilayah Prasarana dan Sarana Pertanian dan Tentara tersebut. Nasional Indonesia Angkatan Darat nomor 836/RC.120/G/11/2012 dan nomor Kegiatan tanam perdana di areal cetak KERMA/9/XI/2012 tanggal 30 Nopember 2012 sawah Kabupaten OKI sebagai realisasi dari tentang Program Kerjasama Dalam Nota Kesepahaman antara Menteri Mendukung Peningkatan Ketahanan Pangan. Pertanian Republik Indonesia dan Panglima Tentara Nasional Indonesia nomor Menteri Pertanian optimis bahwa Kabupaten Ogan Komering Ilir akan menjadi salah satu penyokong lumbung pangan nasional seiring dengan potensi lahan yang luas dan produktifitas padi yang terus meningkat. Menurutnya, dengan produktifitas padi yang terus meningkat ditambah dengan luasnya lahan cetak sawah yang baru saja kita tanam tadi, Kabupaten Ogan Komering Ilir akan menjadi salah satu penopang lumbung pangan nasional. Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan bahwa prajurit TNI selalu siap membantu masyarakat dalam meningkatkan Kerjasama Kementerian Pertanian dan TNI di Kabupaten OKI Menggapai Asa Bersama Tentara TANAM PERDANA -Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Dr. Ir. Sumardjo Gatot Irianto dan Kasad Jenderal TNI Budiman melakukan tanam perdana kegiatan cetak sawah di Kabupaten OKI. SALURAN IRIGASI - Pembuatan saluran irigasi pada lahan cetak sawah terus dilakukan untuk menyalurkan air dari lahan rawa, sehingga pirit pada tanah ikut terbuang. 1 Menggapai Asa Bersama Tentara.......................................1 Provinsi Agar Sungguh-sungguh Mengawal di Lapangan............ 3 Rumusan Sementara Hasil Konsolidasi Hasil Pembangunan PSP ............................................4 Workshop Penyusunan Laporan Online Mendukung Simonev .....6 Gapoktan Kuat Kabupaten Banjarnegara............................. 7 Kebijakan PUAP Berkelanjutan....8 Meraih Manfaat Dari Optimasi Lahan Pekarangan ..................10 Realisasi Keuangan Ditjen PSP...11 Sukses SRI di Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah .....................13 Predisk dan Antisipasi Kekeringan Tahun 2013 ..............................13 Laboratorium Basis Data Lahan..15 Uji Coba Validasi Pupuk bersubsi di Tahun 2013 .........................19 Panen Perdana Jeruk Siam .........22 Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke Petrorganik ....................23 Wamen Lakukan Panen Sorgum di lahan Optimasi ........................24 Berkat Pupuk Organik, Panen Padi Capai 11-12 Ton Per Hektar .....26 Pengembangan Irigasi Secara Partisifatif di Indonesia............27 Pupuk Organik Campur Limbah Tembakau Ampuh Pencegah Hama Penyakit Tanaman ........29 Wajah dan Dinamika Baru Website Ditjen PSP ...............................30 Dirjen PSP Akan Mengawal Dana PUAP ........................................5

BuleTIN Edisi IV 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bbbb

Citation preview

Page 1: BuleTIN Edisi IV 2013

Daftar Isi

Redaksi menerima tulisan yang berkenaan dengan prasarana dan

sarana pertanian. Tulisan bisa dikirim melalui e-mail : [email protected].

Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Dewan Redaksi

Pembina :DR. Ir. Sumardjo Gatot Irianto,

MS.DAA

Penasehat :Ir. Abdul Madjid

Ir. Prasetyo Nuchsin, MMIr. Tunggul Iman Panudju, M.Sc

Ir. SupraptiIr. Bambang Santosa, MSc.

Ir. Mulyadi Hendiawan, MM

Penanggung Jawab :Uray Suhartono, SE. Ak.

Redaktur :Drs. Sutrisno Nugroho, MM

Sri Rahayu, SP, MScCorryati Wardani, SE. MSc

Koordinator Liputan :Dadang Werdaya

Anggota :Prof. Sania Saenong

DR. Adhisa PutraNovie Dhanarti, SP

Windiya KP, S.Kom, Andri Sonjaya, SPRori Setiawan, ST,

Dwi A Rohmatillah, S.Si, Sumadi ST,

Cindi F. Saragih, SP, Andy Arsalan, STP,

Sekretariat :Suhartati

Indra Bayu

Edisi : No. IV Tahun 2013

ari itu, Senin 17 September 2013, sebuah desa terpencil di pelosok HKabupaten Ogan Komering Ilir (OKI),

tepatnya di Desa Tanjung Aur Kecamatan Jejawi, ratusan tentara berpakaian seragam berbaur dengan masyarakat sekitar desa itu. Pesawat Heli TNI pun berputar dan mendarat di sebuah lapangan dengan sambutan masyarakat yang penuh kehangatan. Truk-truk pengangkut tentara hilir mudik di sekitar jalan desa. Mau perang ?. Oh tidak !. Ternyata hari itu adalah hari dilaksanakannya tanam perdana kegiatan cetak sawah baru di tanah rawa yang telah disulap menjadi lahan sawah. Menteri Pertanian DR. Ir. Suswono MMA bersama Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan didampingi Dirjen PSP DR. Ir. 03/MoU/PP.310/M/4/2012 dan nomor Sumardjo Gatot Irianto serta Kasad Jenderal NK/9/IV/2012 tanggal 13 April 2013. TNI Budiman menancapkan beberapa bibit Kemudian ditindaklanjuti dengan Surat padi pada lahan sawah yang baru dicetak itu Kesepakatan Kerjasama antara Ditjen sebagai awal dari kemakmuran di wilayah Prasarana dan Sarana Pertanian dan Tentara tersebut. Nasional Indonesia Angkatan Darat nomor

8 3 6 / R C . 1 2 0 / G / 11 / 2 0 1 2 d a n n o m o r Kegiatan tanam perdana di areal cetak KERMA/9/XI/2012 tanggal 30 Nopember 2012 sawah Kabupaten OKI sebagai realisasi dari tentang Program Ker jasama Dalam Nota Kesepahaman antara Menteri Mendukung Peningkatan Ketahanan Pangan. Pertanian Republik Indonesia dan Panglima Tentara Nasional Indonesia nomor Menteri Pertanian optimis bahwa Kabupaten

Ogan Komering Ilir akan menjadi salah satu penyokong lumbung pangan nasional seiring dengan potensi lahan yang luas dan produktifitas padi yang terus meningkat. Menurutnya, dengan produktifitas padi yang terus meningkat ditambah dengan luasnya lahan cetak sawah yang baru saja kita tanam tadi, Kabupaten Ogan Komering Ilir akan menjadi salah satu penopang lumbung pangan nasional.

P a n g l i m a T N I J e n d e r a l M o e l d o k o menegaskan bahwa prajurit TNI selalu siap membantu masyarakat dalam meningkatkan

Kerjasama Kementerian Pertanian dan TNI di Kabupaten OKI

Menggapai Asa Bersama Tentara

TANAM PERDANA -Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Dr. Ir. Sumardjo Gatot Irianto dan Kasad Jenderal TNI Budiman melakukan tanam perdana kegiatan cetak sawah di Kabupaten OKI.

SALURAN IRIGASI - Pembuatan saluran irigasi pada lahan cetak sawah terus dilakukan untuk menyalurkan air dari lahan rawa, sehingga pirit pada tanah ikut terbuang.

1

Menggapai Asa Bersama Tentara.......................................1

Provinsi Agar Sungguh-sungguh Mengawal di Lapangan............ 3

Rumusan Sementara Hasil Konsolidasi Hasil Pembangunan PSP............................................4

Workshop Penyusunan Laporan Online Mendukung Simonev.....6

Gapoktan Kuat Kabupaten Banjarnegara............................. 7

Kebijakan PUAP Berkelanjutan....8Meraih Manfaat Dari Optimasi

Lahan Pekarangan ..................10Realisasi Keuangan Ditjen PSP...11Sukses SRI di Sulawesi Selatan

dan Jawa Tengah .....................13Predisk dan Antisipasi Kekeringan

Tahun 2013 ..............................13Laboratorium Basis Data Lahan..15Uji Coba Validasi Pupuk bersubsi

di Tahun 2013 .........................19Panen Perdana Jeruk Siam .........22Kunjungan Kerja Komisi IV DPR

RI ke Petrorganik ....................23Wamen Lakukan Panen Sorgum di

lahan Optimasi ........................24Berkat Pupuk Organik, Panen Padi

Capai 11-12 Ton Per Hektar.....26Pengembangan Irigasi Secara

Partisifatif di Indonesia............27Pupuk Organik Campur Limbah

Tembakau Ampuh Pencegah Hama Penyakit Tanaman ........29

Wajah dan Dinamika Baru Website Ditjen PSP ...............................30

Dirjen PSP Akan Mengawal Dana PUAP ........................................5

Page 2: BuleTIN Edisi IV 2013

ketahanan pangan. Ia yakin bahwa dengan memiliki tenaga yang kuat, sumber daya manusia yang cukup, jajaran TNI akan bekerja keras memberi konstribusi kepada masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Namun demikian, menurutnya bahwa untuk mewujudkan itu perlu didukung oleh mekanisasi pertanian supaya biaya produksi menjadi murah.

Lebih lanjut Panglima TNI menuturkan bahwa ketidakseimbangan yang terjadi antara pertumbuhan permintaan dan pertumbuhan kapasitas produksi nasional, mengakibatkan adanya kecenderungan penyediaan pangan nasional melalui impor dari negara lain yang menyebabkan menurunnya permintaan bahan pangan dari dalam negeri.

TNI menyambut baik upaya yang telah dilaksanakan oleh kelompok tani di Kabupaten OKI, yang saat ini telah mampu mencetak sawah baru seluas 100 hektar selama 3 bulan, atau lebih cepat dari target waktu yang direncanakan yaitu 4 hingga 6 bulan. Hal ini dapat diwujudkan berkat dukungan dan kerjasama dari Kementan RI dan TNI berupa pendampingan secara ketat kepada para kelompok tani yang mendapat alokasi cetak sawah tersebut, ungkap Panglima TNI.

Cetak Sawah ditujukan agar di masa mendatang pemerintah tidak mengalami krisis pangan. Selain itu,

Tanjung Aur dan pemberian bantuan dari Mentan Cetak Sawah merupakan salah satu cara untuk antara lain; bantuan cetak sawah seluas 100 ha, menyiasati menyusutnya lahan pertanian yang Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) diakibatkan dari banyaknya alih fungsi lahan pertanian sebanyak 7 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), tanaman pangan menjadi perkebunan sawit ataupun penyerahan Hand Tractor 50 unit, pemasangan fiber karet sehingga pemanfaatan lokasi tidak optimal 135.000 m, dan pembagian sembako sebanyak 1.800 sebagaimana peruntukkannya.paket.

Selain kegiatan Tanam Padi Perdana pada areal cetak sawah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), juga Untuk mencapai asa dalam meningkatkan ketahanan dilaksanakan acara temu wicara dengan kelompok Tani pangan, TNI siap membantu memberikan konstribusi Sinar Ladang, bhakti sosial berupa pengobatan gratis, dalam mendongkrak ketahanan pangan tersebut. KB-Kes, sunatan massal dan donor darah di Desa Pada Tahun Anggaran 2013 telah disepakati bahwa

kegiatan cetak sawah kerjasama dengan TNI seluas 1000 ha, sampai saat ini sudah terealisasi 100 ha di Kabupaten OKI, 200 ha di Kabupaten Sambas, 200 ha di Kabupaten Kapuas Hulu, 100 ha di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan 100 ha di Kabupaten Batanghari. Sedangkan untuk kegiatan optimasi lahan seluas 5000 ha tersebar di 11 provinsi, diantaranya telah terealisasi di Kabupaten Lahat, Jayapura dan Subang.

Tidak hanya dalam kegiatan cetak sawah, TNI pun siap untuk bersama-sama Kementan melaksanakan kegiatan Optimasi Lahan di lahan TNI AD, kegiatan Perluasan Sawah di lahan petani penerima manfaat, kegiatan Pipanisasi, kegiatan SRI, dan kegiatan Pengembangan Sumber Air dan Pompanisasi. (DW)

PEMBONGKARAN DAN PERATAAN - Proses pembongkaran dan perataan tanah di lokasi cetak sawah dengan menggunakan alat berat agar tanah siap ditanami padi.

MENUJU LOKASI KEGIATAN- Mentan dan Panglima TNI menuju lokasi kegiatan cetak sawah menggunakan perahu boat miliki TNI. Irigasi yang dibuat cukup dalam serta air yang cukup, sehinggas saluran tersebut memadai untuk transportasi.

2Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 3: BuleTIN Edisi IV 2013

3Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

irjen Prasarana dan Sarana Pertanian DR. Ir. Sumardjo Gatot Irianto berharap agar Dinas Provinsi dapat melaksanakan pengawalan Dkegiatan di kabupaten masing-masing. Hal ini

didasarkan pada serapan dana dekon yang dikelola provinsi bulan Nopember 2013 ini masih rendah yaitu baru mencapai 56 persen. Sehingga diharapkan dapat mengejar capaian seperti anggaran pusat yang telah mencapai 82 persen dan dana TP yang telah terealisasi sebesar 90 persen.

Hal ini diungkap Dirjen PSP pada acara Konsolidasi Hasil Pembangunan Prasarana dan Sarana Pertanian di Provinsi NTB (27/11/2013). Hadir pada acara Menurutnya, salah satu kunci sukses dalam tersebut 151 peserta yang berasal dari dinas lingkup pembangunan pertanian adalah adanya peran serta pertanian seluruh Indonesia, para pejabat dan staf Sekjen dan Itjen dalam menerapkan SPIP sejak dari lingkup Ditjen PSP. perencanaan. Kelemahan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) mengakibatkan : 1) serapan "Provinsi belum sungguh-sungguh dalam melakukan anggaran rendah; 2) tindak lanjut hasil pemeriksaan/ pengawalan lapangan di kabupaten masing-masing. audit tidak tuntas; 3) pelaksanaan pengadaan barang Banyak kabupaten melempar handuk. Ini akibat dan jasa bermasalah; 4) pelayanan publik kurang prima provinsi belum sungguh-sungguh melaksanakan (rapor merah); 5) target swasembada kedele, gula dan pemantauan di lapangan", papar Dirjen PSP. daging sapi belum tercapai, 6) opini laporan keuangan

dari BPK-RI belum Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); Lebih lanjut Dirjen PSP mengungkapkan bahwa ada 8 dan 7) kepercayaan publik yang menurun.kegiatan yang merupakan "fardu ain" yang masuk dalam program UKP4, yaitu Perluasan Sawah, Sistem Pengendalian Intern (SPIP) harus melekat pada Optimasi Lahan, Perluasan Areal Horbunak, masing-masing kegiatan PSP dengan mengacu Pengembangan SRI, Pengembangan Jaringan Irigasi, kepada kerangka pengendalian yang mencakup 5 PUAP, Subsidi Pupuk, dan LKMA. Delapan kegiatan ini (lima) pisau analisis yaitu : 1) Lingkungan tidak boleh tidak dilaksanakan. Pengendalian; 2) Penilaian Resiko; 3) Kegiatan

Pengendalian; 4) Informasi dan Komunikasi; dan 5) Pada kesempatan yang sama, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Ir. R. Azis Hidayat, MM mengatakan bahwa peran serta sektor pertanian sangat strategis, yaitu : 1) Penyedia pangan bagi 245 juta penduduk Indonesia; 2) Penyedia 87% bahan baku industri k e c i l d a n m e n e n g a h ; 3 ) Penyumbang 14,72% PDB; 4) Penghasil devisa negara US $ 43,37 Milyar; 5 ) M e n y e r a p 33,32% total tenaga kerja; 6) Sumber utama (70%) pendapatan rumah tangga perdesaan; dan 7) Penurunan emisi gas rumah kaca 8 juta ton

Konsolidasi Hasil Pembangunan Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2013

Provinsi Agar Sungguh-sungguh Mengawal Kegiatan Di Lapangan

Page 4: BuleTIN Edisi IV 2013

4Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Rumusan SementaraKonsolidasi Hasil Pembangunan Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2013

enyamakan persepsi dan menguatkan komitmen Komunikasi, dan kelima Pemantauan. Oleh karena itu antara pusat dan daerah dalam rangka untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian di Mkonsolidasi dan pengendalian pembangunan lapangan, pedoman teknis, Juknis, Juklak pada TA.

PSP senantiasa diupayakan penyempurnaannya, karena 2013 harus disertai dengan perangkat pengendalian sesungguhnya koreksi dan perbaikan merupakan prinsip intern yang jelas.dari fungsi pengendalian. Konsolidasi yang dilaksanakan di Mataram sejak tanggal 27 November 2013 ini dengan 6. Pelaksanaan SPI yang sudah dimulai sejak tahun 2008 segala dinamika telah memfasilitasi kesenjangan persepsi disadari dan diakui belum dapat diterapkan secara baik dimaksud. dan benar, namun tidak dapat pula disangkal dan perlu

juga diapresiasi bahwa semua satker berkomitmen Konsolidasi dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal terus dalam mengupayakan peyempurnaannya untuk Prasarana Dan Sarana Pertanian dan menghadirkan meminimalisir terjadinya temuan.Inspektur Jenderal Pertanian yang disertai Inspektur II semakin menajamkan pemahaman kurang lebih 151 7. TLHP dan TLHA harus segera diitindaklanjuti, karena peserta dari pejabat eselon III dan atau eselon IV dinas mau tidak mau, siap tidak siap, pada saatnya akan lingkup pertanian seluruh Indonesia maupun petugas dipaksa penyelesaiannya dan menjadi pintu masuk Ditjen PSP. Memperhatikan arahan-arahan yang bagi aparatur kejaksaan. disampaikan oleh masing-masing narasumber dengan gagasan-gagasan yang dimunculkan selama pertemuan 8. Dalam upaya peningkatan kinerja kegiatan kedepan konsolidasi ini, maka dapat dirumuskan beberapa hal perlu diperhatikan sebagai berikut : a) Meningkatkan sebagai berikut : penyerapan anggaran (fisik dan keuangan) kegiatan

tahun 2014; b)Melakukan evaluasi per output, apa 1. Dinas lingkup Pertanian Propinsi maupun Kabupaten yang menjadi kendala dan upayakan langkah-langkah

/Kota tetap dan senantiasa berkomitmen pemecahannya; c) Mengevaluasi hambatan/masalah melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai bahan untuk Prasarana dan Sarana Pertanian dengan baik dan perencanaan kedepan; d) Menyelesaikan kasus berorientasi kepada output dan Outcome. temuan pemeriksa dan bertanggung jawab terhadap

kegiatan masing-masing daerah; e)Meningkatkan 2. Serapan anggaran program PSP hingga hari ini sudah kua l i tas da lam pe laksanaan pemantauan,

mendekati 90%, tepatnya yaitu dana satker pusat pengendalian, evaluasi dan pelaporan, dan f) Kedepan sudah mencapai 82%, sementara serapan dana dapat melaksanakan kegiatan TA. 2014 sebaik dekonsentrasi baru mencapai 56%, namun belum pada mungkin dengan memperhatikan Pedoman Umum, aspek eksekusi lapangannya, dan belum pada Pedoman Teknis dan peraturan yang berlaku. pencapaian dampaknya yang terukur.

Konsolidasi menyepakati3. Upaya akselerasi atau percepatan serapan anggaran

dan pelaksanaan kegiatan, realisasinya harus 1. Dinas di provinsi akan lebih mengintensifkan mencapai 100% pada 31 Desember 2013 khususnya pemantauan kegiatan lapangan guna menghindari kegiatan yang dipantau UKP-4 agar tidak berpredikat data-data sekunder. kinerja buruk (raport merah). 2. Tahun 2014 adalah eranya SPI di Program PSP

3. Menyelenggarakan dan mendokumentasikan kegiatan 4.Sebagai upaya mencapai opini Wajar Tanpa FGD dengan menghadirkan unsur dari BPK, BPKP,

Pengecualian (WTP), atas temuan dari tahun 2009 Irwas, dan atau Biro Hukum sebagai nara sumber sampai tahun 2012 apabila tidak ada perkembangan sebagai solusi keragu-raguan dalam mengeksekusi penyelesaian sampai batas waktu tanggal 24 kegiatan. Desember 2013 maka alokasi anggaran TA 2014 pada 4.Siap melakukan terobosan dan mengembangkan Kabupaten/Propinsi yang bersangkutan akan kreativitas agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan diblokir/di *nol* kan. aturan.

5. Sistem Pengendalian Intern (SPI) harus melekat pada 5. Laporan bulanan, triwulan, semester dan laporan akhir masing-masing kegiatan PSP dengan mengacu kegiatan mutlak dibuat dan diserahkan berjenjang ke kepada kerangka pengendalian yang mencakup 5 provinsi maupun ke pusat. (lima) pisau analisis yaitu, Pertama Lingkungan 6. Segera menyelesaikan dengan tuntas berbagai temuan Pengendalian, kedua Penilaian Resiko, ketiga dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya. (Tim

Perumus)Kegiatan Pengendalian, keempat Informasi dan

Page 5: BuleTIN Edisi IV 2013

irjen Prasarana dan Sarana Pertanian DR. Ir. Sumardjo Gatot Irianto dalam wawancara dengan TVOne di hadapan pengurus dan Danggota Gabungan Kelompok Tani Sri Tani, di

pesawahan desa Kalijati, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang (27/9/13) mengungkapkan bahwa ia akan ikut mengawal dana PUAP yang diserahkan ke Gapoktan-Gapoktan. “Uang yang disalurkan tidak saja uang masyarakat yang diminta pertanggungjawaban di dunia tetapi juga akan diminta pertanggungjawaban di padang mahsyar, dan saya akan ikut mengawal dana PUAP ini sampai kemanapun dana PUAP digunakan", demikian tegas beliau.

Menurutnya, PUAP bertujuan memberikan pinjaman permodalan kepada petani yang selama ini terjerat dengan rentenir yang suku bunga pinjaman mencapai sepuluh kali lipat. PUAP adalah pinjaman tanpa bunga. Dari mereka, oleh mereka, untuk mereka.

awalnya hanya diberi bantuan 100 juta rupiah pada tahun PUAP mulai digulirkan tahun 2008/2009 dan hingga 2008, sekarang sudah berkembang menjadi lebih dari kini telah mencapai 4.700 Gapoktan. Sasaran dari 500 juta rupiah.PUAP adalah untuk memberikan pinjaman permodalan bagi usaha tanaman pangan, Ia berharap kepada tokoh masyarakat, aparat desa, dinas perkebunan, peternakan dan hortikultura. PUAP pertanian, penyuluh, tokoh agama ikut mengawasi diperuntukan untuk Gabungan Kelompok Tani penggunaan dana PUAP. Ada beberapa PUAP yang (Gapoktan) untuk mendapatkan nilai tambah dari dananya berkurang akibat dari pengelolaan pengurus usaha yang dilakukannya. yang kurang profesional. Ditjen PSP pun telah mengaudit

seluruh PUAP di Indonesia, mana yang sakit, setengah Dirjen PSP menambahkan bahwa target dari PUAP sakit dan yang sehat. Dan sudah memetakan datanya. adalah petani bisa mandiri dan lebih sejahtera serta Diharapkan kedepannya bahwa PUAP yang sudah ada menjadi tuan rumah di sawahnya sendiri. Seperti didorong lebih produktif lagi. (DW)*** pada Gapoktan Sri Tani pimpinan Imron Rosadi, yang

Dirjen PSP Akan Mengawal Dana PUAP

Kunjungan Dirjen PSP ke Gapoktan Sri Tani Kabupaten Karawang

BINCANG DENGAN KETUA GAPOKTAN - Dirjen PSP Dr. Ir. Sumardjo Gatot Irianto berbincang dengan Ketua Gapoktan Sri Tani, Desa Kalijati, Kecamatan Jatisari, Karawang.

SHOOTING UNTUK TAYANGAN TVONE - Dirjen PSP Dr. Ir. Sumardjo Gatot Irianto melakukan shooting untuk tayangan TVOne dengan thema kegiatan PUAP.

PANEN SRI - Dirjen PSP Dr. Ir. Sumardjo Gatot Irianto bersama Eselon II lingkup Ditjen PSP melaksanakan panen kegiatan SRI di lahan Gapoktan Sri Tani, Desa Kalijati, Kecamatan Jatisari, Karawang.

5Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 6: BuleTIN Edisi IV 2013

eketaris Direktorat Jenderal Prasarana dan w i l a y a h S u m a t e r a , Sarana Pertanian - Ir. Abdul Madjid berharap Sulawesi dan Jawa dan kepada Dinas yang ada di Provinsi dapat sesi kedua tanggal 27-28 Smemberikan contoh kepada Dinas Kabupaten September 2013 diikuti

dalam mengupdate laporan kegiatan. " Dapatkan data oleh wilayah Kalimantan, realisasi keuangan maupun fisik melalui petugas Maluku, NTT, Bangka teknis, kemudian meng-update melalui MPO. Belitung, DI. Yogyakarta, Diharapkan provinsi dapat memberikan contoh pada Gorontalo dan Bali. kabupaten", ujar Abdul Madjid dalam sambutannya pada acara Workshop Penyusunan Laporan Online Mendukung Simonev di ruang rapat Lamunti, jalan Margasatwa no 3, Jakarta Selatan. (25/9/13).

Menurutnya, dinas provinsi maupun kabupaten belum lancar dalam mengupdate laporan kegiatan melalui MPO. Dikatakan bahwa Ditjen PSP memiliki 941 Satker namun yang updating baru 555 Satker. Untuk i tu diharapkan Satker-Satker yang belum melaksanakan updating dapat melaksanakan updating data realisasi kegiatan baik keuangan maupun fisik.

Abdul Madjid menambahkan bahwa realisasi kegiatan Ditjen PSP baru mencapai 78 persen, dan itupun baru dalam transfer dana. Padahal dari laporan realisasi kegiatan ini bakal dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, dan sebagai bahan untuk mendukung Simonev.

Workshop dibagi dua wilayah, yaitu wilayah pertama tanggal 25-26 September 2013 diiikuti peserta dari

Workshop Penyusunan Laporan OnlineMendukung Simonev

6Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 7: BuleTIN Edisi IV 2013

abungan Kelompok Tani Usaha Agribisnis Terpadu atau disingkat Gapoktan Kuat berdiri pada tanggal 15 Februari 2006. Gapoktan ini Gberalamat di Desa Kaliwungu, Kecamatan

Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara. Usaha yang dikelola oleh anggota Gapoktan ini terdiri dari berbagai macam komoditas yang berintegrasi antar satu dengan lainnya.

Gapoktan yang terdiri dari 4 (empat) kelompok tani ini merupakan salah satu Gapoktan pelaksana program Prima Tani Badan Litbang Kementerian Pertanian di Propinsi Jawa Tengah. Komoditas unggulan yang diusahakan oleh Gapoktan ini adalah jambu biji merah, pisang, dan ternak kambing.

Gapoktan yang terdiri dari 4 (empat) kelompok tani ini beberapa badan hukum maupun perorangan antara lain :

merupakan salah satu Gapoktan pelaksana program Kerjasama dengan Asosiasi Koperasi UPPKS

Prima Tani Badan Litbang Kementerian Pertanian di K a b u p a t e n

P r o p i n s i J a w a Te n g a h . Banjarnegara untuk

Komoditas unggulan yang p e m a s a r a n d a n

diusahakan oleh Gapoktan ini distribusi sari buah

adalah jambu biji merah, pisang, jambu bi j i merah,

dan ternak kambing. Pada tahun p u r e e j a m b u b i j i

2008, untuk memperkuat aspek merah, keripik pisang

permodalannya, Gapoktan ini raja lawe, dan kerupuk

diusulkan menjadi Gapoktan penerima BLM-PUAP. jagung; Kerjasama UD Mitra Mandiri Desa Situwangi,

Sampai dengan 31 November 2012, akumulasi Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara tentang

jumlah dana PUAP yang telah digulirkan kepada pemasaran dan distribusi sari buah jambu biji merah,

anggota mencapai puree jambu biji merah,

Rp. 253.300.000,- keripik pisang raja lawe,

d e n g a n j u m l a h dan kerupuk jagung serta

anggota penerima ke r j asama l a i nnya .

s e b a n y a k 2 0 4 Selain itu, Gapoktan ini

orang. Dana PUAP juga mengelola jasa

yang disalurkan pembayaran tagihan

Gapoktan dikelola rekening telpon dan

melalui Lembaga rekening listrik (Farida I/

Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) (sebelum PUAP BPTP Provinsi Jawa Tengah)unit usaha simpan pinjam-Red). Untuk kepastian pemasaran produk-produk Gapoktan (hasil dari unit usaha), maupun hasil dari anggota kelompok, Gapoktan ini telah menjalin kerjasama dengan

Cerita Sukses

Gapoktan “Kuat” Kabupaten Banjarnegara

Lokasi Kantor Gapoktan Kuat, sekaligus sebagai kantor LKM Kuat. Gapoktan ini selain memberikan pelayanan pembiayaan bagi usaha tani anggotanya juga memberikan jasa pelayanan pembayaran tagihan listrik dan telepon.

No. Periode Penyaluran Jumlah Penyaluran % Akumulasi Dana PUAP Jumlah Anggota Penerima Kenaikan

1

2

3

Oktober 2008

Mei 2009

November 2013

100.000.000

142.900.000

203.300.000

-

42,9 %

153,3%

102 anggota

136 anggota

204 anggota 102 anggota

34 anggota

-

7Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 8: BuleTIN Edisi IV 2013

rogram Pengembangan Usaha Agribisnis PUAP yang dikoordinasikan oleh Gapoktan, telah Perdesaan (PUAP) yang telah berjalan 3 (tiga) dilaksanakan selama lebih kurang 2 (dua) tahun atau t a h u n o l e h K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n tepatnya sejak tahun 2008. Total Gapoktan yang sudah Pdilatarbelakangi (salah satunya) oleh rendah melaksanakan program PUAP sebanyak 20.426

dan terbatasnya kemampuan keuangan petani. Gapoktan terdiri dari 10.542 Gapoktan penerima PUAP Permasalahan keterbatasan kemampuan keuangan tahun 2008 dan 9.884 Gapoktan di tahun 2009, dengan petani tersebut juga ditunjukan oleh laporan Bank total anggaran sebesar Rp. 2,041 triliun. Sebagai Indonesia tahun 2009 yang menyebutkan bahwa dari sebuah program terobosan untuk mengurangi total Rp. 1.400 Triliun kredit yang disalurkan oleh kemiskinan dan pengangguran, PUAP dilaksanakan perbankan, hanya sebesar 5,2% atau Rp. 72,1 triliun melalui pendekatan strategi dasar yang terdiri dari 5 yang disalurkan kepada sektor pertanian. (lima) unsur yaitu : (1) Pemberdayaan masyarakat

PUAP; (2) Optimalisasi potensi agribisnis didesa lokasi Keterbatasan kemampuan keuangan yang dialami PUAP; (3) Penguatan modal petani kecil, buruh tani petani tersebut berimbas pada masalah kemiskinan di dan rumah tangga tani miskin yang dikoordinasikan perdesaan. Pada awal pengembangan program PUAP oleh Gapoktan; dan (4) Pendampingan bagi Gapoktan di tahun 2007 lalu, data BPS menunjukkan jumlah yang dilakukan oleh Penyuluh Pendamping dan penduduk miskin tercatat 37,2 juta jiwa, dan sekitar Penyelia Mitra Tani (PMT). 63,4% dari jumlah tersebut berada di perdesaan dengan mata pencaharian utama di sektor pertanian. PUAP dilaksanakan melalui koordinasi Tim PUAP Tidak pelak lagi, kemiskinan merupakan hal yang Pusat dengan dibantu oleh Tim Pembina PUAP melekat pada petani di perdesaan tersebut, mengingat Propinsi yang dibentuk oleh Gubernur dan Tim Teknis hampir 80% petani berada pada skala usaha mikro PUAP Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh yang memiliki luas lahan lebih kecil dari 0,3 hektar. Dari Bupati/Walikota. Sesuai dengan kebijakan exit sini terlihat jelas ketidakmungkinan bagi perbankan strategy pelaksanaan PUAP, maka Gapoktan komersial menyalurkan kredit/pinjaman ke sektor penerima BLM-PUAP tahun 2008 diharapkan dapat pertanian. tumbuh menjadi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis

(LKM-A), sedangkan untuk Gapoktan penerima PUAP Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Kementerian 2009, 2010, 2011 dan 2012 tumbuhnya LKM-A Pertanian meluncurkan program PUAP dibawah format disesuaikan dengan kematangan organisasi Gapoktan program pemberdayaan masyarakat tani di perdesaan, yang diukur dengan metodologi pemeringkatan yang pelaksanaannya terintegrasi dibawah Program P(Rating) Gapoktan PUAP menuju LKM-A yang Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM- disusun oleh Tim PUAP Pusat. Untuk mempersiapkan Mandiri). Sebagai program pemberdayaan, PUAP organisasi pelaksana pendukung exit strategy PUAP dirancang sebagai program yang berkelanjutan, perlu adanya sebuah metode pengelolaan PUAP sehingga sumber dana dan sumber daya manusia berkelanjutan untuk menghasilkan : (SDM) PUAP dapat menjaga dan meningkatkan aset yang dikelola untuk kepentingan petani.

Sampai dengan saat ini, petani secara individu maupun kelompok mempunyai posisi tawar yang sangat lemah, karenanya Permentan No. 273/Kpts/OT.160/4/2007 tentang pedoman pembinaan kelembagaan petani merupakan (salah satu) upaya untuk membesarkan posisi petani dan kelompok tani sehingga memiliki posisi tawar yang tinggi dan setara dengan kelembagaan bisnis lainnya, maka solusinya adalah bergabung dalam wadah organisasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Kebijakan PUAP BerkelanjutanOpini

Oleh : Dit. Pembiayaan Pertanian

8Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 9: BuleTIN Edisi IV 2013

Sosok GAPOKTAN

GAPOKTAN GEMPOL SARI merupakan salah satu Gapoktan penerima BLM-PUAP tahun 2008. Gapoktan yang terletak di Kp. Gaga Gede, Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang ini merupakan salah satu model Gapoktan yang berhasil mengembangkan dana PUAP melalui Pendirian Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A). Tercatat sampai dengan bulan Januari 2013 aset yang dimiliki LKM-A ini adalah sebesar Rp. 355 juta.***

GAPOKTAN SRI TANI - Pengurus dan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Tani, di Desa Kalijati, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang. Gapoktan Sri Tani pimpinan Imron Rosadi, awalnya hanya diberi bantuan 100 juta rupiah pada tahun 2008, sekarang sudah berkembang menjadi lebih dari 500 juta rupiah.

1. Pembentukan tata hubungan pola koordinasi baru dalam pelaksanaan dan pembinaan PUAP antara Tim PUAP Pusat; Tim Pembina Propinsi dan Tim Teknis Kabupaten/Kota;

2. Pembentukan pola koordinasi dan tata hubungan o rgan isas i pe laksana d i P rop ins i dan Kabupaten/Kota terkait dengan bervariasinya kelembagaan pendukung PUAP (Ketua dan keanggotaan) dari Tim Pembina Propinsi dan Tim Teknis Kabupaten/Kota;

3. Kesepakatan mekanisme penentuan dan penetapan Gapoktan sebagai penerima dana BLM PUAP ;

4. Formulasi mekanisme dan pola luncuran dana (Bantuan Sosial PUAP dan dana pendukung lainnya);

5. Formulasi pola pembinaan Gapoktan PUAP secara berkelanjutan oleh Tim Pembina PUAP Propinsi dan Tim Teknis PUAP Kabupaten/Kota;

6. Pembentukan mekanisme dan pola untuk monitoring, pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan program PUAP.

Dengan metode ini diharapkan dapat tercipta pola pengelolaan PUAP yang terkoordinasi antar pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten/kota. Selain itu dengan adanya kebijakan ini, kabupaten/kota diminta untuk merumuskan format pembinaan Gapoktan di wilayahnya untuk tumbuh menjadi LKM-A yang dapat membiayai petani secara berkelanjutan serta terciptanya tata hubungan baru antar Tim PUAP Pusat, Tim Pembina Propinsi dan Tim Teknis Kabupaten/Kota. (Farida I/YA).***

9Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Pengesahan dokumen

SPP + SPM-LS

Usulan RUB dan

dok. pendukung Transfer dana

PUAP ke rekening

S P 2 D

Tidak

Ya

Usulan RUB & dok. pendukung

Rekap dokumen SPPLS

Tim Pembina PUAP Provinsi

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian

(Selaku KPA)

Direktur Pembiayaan Pertanian

(selaku PPK pada Ditjen PSP)

KPPNJakarta V

Tim TeknisKabupaten/Kota

Bank Operasi

VerifikasiDokumen

BPTPSekretariat PUAP

P M T

PenyuluhPendamping Gapoktan

Unit Bank Terdekat(tempat gapoktan

membuka rekening)

Mekanisme penyampaian dokumen, verifikasi dokumen dan penyaluran PUAP

Opini

Page 10: BuleTIN Edisi IV 2013

ekarangan selama ini belum banyak Tujuan optimasi lahan pekarangan adalah: 1) Untuk dimanfaatkan secara optimal, masih terbatas membantu/mempermudah pemenuhan kebutuhan pada penanaman tanaman hias atau tanaman sayuran dan bumbu-bumbu dapur keluarga karena Pbuah sebagai pelindung. Padahal bila dapat diperoleh/dipanen di sekitar rumah tempat

diusahakan dengan tanaman sayuran dan tanaman tinggal (pekarangan rumah), sehingga efisien waktu rempah, akan memberikan manfaat yang besar bagi dan biaya; 2) Dengan menanam tanaman sayur-keluarga dan masyarakat sekitar. sayuran di pekarangan rumah, maka para ibu-ibu

rumah tangga juga dapat berpartisipasi aktif dalam Dalam rangka optimasi lahan pekarangan tersebut, pengelolaannya, tanpa mengorbankan pekerjaan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian melalui rumah tangga yang lain (memasak,membersihkan kegiatan Responsif Gender TA. 2013 telah rumah, mengurus anak serta pengelolaan rumah menyalurkan benih serta tanaman pekarangan dan tangga lainnya); 3) Menjadikan lingkungan di sekitar sarananya di dua lokasi, yaitu Perumahan Atsiri - rumah lebih bersih, sejuk, nyaman, dan sehat Citayam Bogor dan Perumahan Bermis Serpong, terutama dengan adanya tanaman Zodia (anti Tangerang. Diantara tanaman yang disalurkan ke nyamuk) dan tanaman obat-obatan (kencur, kunyit, rumah warga adalah tanaman sayuran seperti sawi jahe dan temu lawak); 5) Menambah keindahan hijau, slada keriting, cabe rawit, tomat, seledri dan lingkungan di sekitar rumah sehingga mendorong zodia dan tanaman rempah seperti kencur dan kunyit. keluarga terutama anak-anak untuk lebih betah Selain itu disalurkan pot tanaman dan media tanam tinggal di rumah.*** (Sania)

berupa pupuk organik.

Bibit sayuran dan tanaman obat disesuaikan dengan kondisi agroklimat, dan menggunakan bibit yang telah ditumbuhkan pada pot plastik, dengan tinggi tanaman tergantung komoditasnya, misalnya untuk tanaman terung sudah mencapai tinggi sekitar kurang lebih 50 cm, dan tanaman Seledri setinggi 25 cm dan tumbuh kekar dan subur. Demikian pula tanaman sayuran lainnya baik Sawi Hijau, Slada Keriting, Cabe Keriting, Cabe Rawit Tomat, dan Zodia ditentukan berdasarkan vigor tanaman yang telah tumbuh kekar dan sehat, untuk menjamin pertumbuhan normal setelah dipindahkan ke lokasi kegiatan.

Meraih Manfaat Dari Optimasi Lahan Pekarangan

Responsif Gender

10Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 11: BuleTIN Edisi IV 2013

ealisasi keuangan Ditjen Prasarana dan WISMP dari total anggaran Rp. 10 milyar sudah Sarana Pertanian Tahun Anggara 2013 telah terealisasi 14,43 persen, dan kegiatan Konservasi masuk di meja redaksi sampai dengan tanggal dan Antisipasi Anomali Iklim dari total anngaran Rp. R09 Nopember 2013 adalah sebagai berikut : 25,260 milyar sudah terealisasi 94,77 persen.

U n t u k k e g i a t a n 1. Kegiatan Pengelolaan Air Irigasi Pengembangan Jaringan

Irigasi dari anggaran Rp. Sampai dengan tanggal 09 550 milyar sudah terealisasi Nopember 2013, rea l isas i sebesar 92,97 persen, keuangan kegiatan Direktorat kegiatan Pemberdayaan Pengelolaan Air Irigasi, yaitu Kelembagaan dari total Pengembangan Sumber Air anggaran Rp. 60,080 milyar sebesar Rp. 18 milyar terealisasi sudah terealisasi sebesar sebesar 97 persen, kegiatan 78,24 persen.

Realisasi Keuangan Ditjen PSP Tahun Anggaran 2013Per 09 Nopember 2013 (Setelah Pemotongan)

994 Layanan Perkantoran 4.338.395.000 1.550.956.050 35,75

Tabel 1. Realisasi Keuangan Pengelolaan Air Irigasi TA. 2013 s/d 09 Nopember 2013 (Setelah Pemotongan)

JUMLAH %

1 Pengembangan Sumber Air 18.000.000.000 17.460.000.000 97,00

15 Water Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP) 10.000.000.000 1.435.346.050 14,43

22 Konservasi Air dan Antisipasi Anomali Iklim 25.260.000.000 23.939.874.000 94,77

23 Pengembangan Jaringan Irigasi 550.000.000.000 511.333.828.400 92,97

24 Pemberdayaan Kelembagaan 60.080.000.000 47.005.574.050 78,24

SUB KEGIATAN ANGGARANREALISASI

Tabel 2. Realisasi Keuangan Perluasan dan Pengelolaan Lahan

2 Pengembangan Optimasi Lahan 543.371.000.000 508.257.096.000 93,54

4 Pengembangan SRI (System of Rice Intensification) 434.700.000.000 403.459.157.275 93,35

6 Pengembangan Jalan Pertanian 29.300.000.000 28.780.000.000 98,23

26 Pra/Pasca Sertifikasi Lahan pertanian 13.040.000.000 3.624.696.600 27,80

27 Perluasan sawah 650.320.000.000 623.070.000.000 94,31

28 Perluasan Areal Holtikultura/Perkebunan/Peternakan 112.523.000.000 109.514.700.000 97,33

SUB KEGIATAN ANGGARANREALISASI

JUMLAH %

2. Kegiatan Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Kegiatan Perluasan Sawah dan Perluasan Areal Hortikultura/Perkeb

Dari beberapa kegiatan Dit. Perluasan dan unan/Peternakan Pengelolaan Lahan, realisasi sampai dengan 09 dari masing-masing Nopember 2013 cukup mengembirakan. Kegiatan anggaran sebesar Pengembangan Optimasi Lahan dari anggaran Rp. 650,320 milyar Rp. 543 milyar sudah terealisasi 93,54 persen. dan Rp. 112,523 Demikian juga kegiatan SRI dari anggatan Rp. 434 m i l y a r s u d a h milyar sudah terealisasi 93,35 persen, kegiatan terealisasi sebesar Pengembangan Jalan Pertanian dari anggaran 94,31 persen dan Rp. 29,3 milyar sudah terealisasi 98,23 persen. 97,33 persen. Lebih Kegiatan Pra/Pasca Sertifikasi Lahan Pertanian lengkap dapat dilihat pada tabel 2 berikut.realisasinya masih rendah, dari anggaran Rp.13,040 milyar baru terealisasi 27,80 persen.

11Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 12: BuleTIN Edisi IV 2013

3. Fasilitasi Alat dan Mesin Pertanian

Kegiatan yang dilaksanan Dit. Alat dan Mesin Pertanian telah berhasil merealisasikan kegiatan Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian dengan anggaran Rp. 175,892 milyar sampai 09 Nopember 2013 telah terealisasi 71,95 persen. Selain itu untuk kegiatan Pengembangan UPJA Mandiri dari anggaran Rp. 5,014 milyar telah dapat direalisasikan sebesar 44,87 persen.

13 Pengembangan alat dan mesin pertanian 175.892.200.000 97.442.219.000 71,95

20 Pengembangan UPJA Mandiri 5.014.000.000 2.250.000.000 44,87

21 Operasional Pengembangan, Pengawasan, dan Kelembagaan Alsintan 3.200.000.000 1.219.174.280 38,10

25 Fasilitasi penyediaan dan pengawasan alat dan mesin pertanian 200.000.000 21.630.800 10,82

Tabel 3. Realisasi Keuangan Alat dan Mesin Pertanian

Tabel 4. Realisasi Keuangan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida

SUB KEGIATAN ANGGARANREALISASI

JUMLAH %

Data & Fakta

10 Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) 80.823.551.000 66.901.642.275 82,91

17 Pendampingan Penyaluran Pupuk 38.576.000.000 16.612.658.025 43,06

18 Penguatan Komisi Pengawas Pupuk Pestisida (KP3) 35.298.400.000 10.794.652.936 30,58

21 Pendampingan Penyaluran Bantuan Langsung Pupuk 470.000.000 80.615.600 23,37

SUB KEGIATAN ANGGARANREALISASI

JUMLAH %

4. Fasilitasi Pupuk dan Pestisida

Kegiatan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida meliputi kegiatan Unit Pengolahan Pupuk Organik dengan anggaran Rp. 80,823 milyar sampai tanggal 09 Nopember 2013 sudah terealisasi sebesar 82,91 persen, kegiatan Pendampingan Penyaluran Pupuk dari anggaran Rp. 38,576 milyar sudah terealisasi 43,06 persen. Kegiatan lainnya yaitu Penguatan Komisi Pengawas Pupuk Pestisida (Kp3) dengan anggaran Rp. 35,298 milyar sudah terealisasi 30,58 persen dan Pendampingan Penyaluran Bantuan Langsung Pupuk dari anggaran Rp. 470 juta terealisasi 23,37 persen.*** (Sumber : Evapel PSP)

No KEGIATAN NO/TGL KONTRAK NILAI NO/TGL ADDENDUM

1 Pengadaan Bantuan Traktor Roda 2 sebanyak 3996 unit 92/TU.220/B.6/III/2013, 25 Maret 2013 85.867.168.500 122/KU.340/B.6/IV/2013, 30 April 2013

2 Pengadaan Bantuan Cultivator sebanyak 200 unit 84/TU.210/B.6/III/2013, 18 Maret 2013 2.564.700.000 149/TU.220/B.6/VI/2013, 21 Juni 2013

3 Pengadaan Kendaraan Roda 4 (empat) 18.01/PPK.PSP.1/Kontrak/3/2013, 18 Maret 2013 1.269.630.000

4 Pengadaaan Alat Pengolahan Data 25.01/PPK.PSP.1/Kontrak/3/2013, 25 Maret 2013 1.309.847.000 08.03/PPK.PSP.1/Addendum/4/2013, 8 April 2013

5 Pelatihan Penyelia Mitra Tani (PMT) 11-03/PPK.PMT.4/SPK/IV/2013, 11 April 2013 639.550.000

6 Pengadaan Bantuan Chopper sebanyak 154 unit 1694/TU.210/B.6/07/2013, 31 Juli 2013 2.718.100.000

12Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 13: BuleTIN Edisi IV 2013

rovinsi Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah merupakan sentra produksi padi nasional yang saat ini telah mengembangkan metoda System Pof Rice Intensification (SRI).

Penanaman padi dengan metode SRI di Sulawesi Selatan salah satunya di Kabupaten Barru, yang sampai saat in i menga lami perkembangan cukup menggembirakan.

Produksi Padi SRI di wilayah ini terus meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat pada panen Musim Gadu yang dilaksanakan di Desa Balusu, Kecamatan Balusu pada hari Sabtu 21 September 2013, dengan mengambil sample areal garapan kelompok tani Mabbolosibattang yang diketuai oleh Syamsuddin dan dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian (Dr. Ir. Rusman Heriawan), Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ir. Syukur Iwantoro, MS), Gubernur Sulawesi Selatan (diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Propinsi Sulawesi Selatan), Bupati Barru (Ir. H.Andi Idris Syukur,MS) beserta unsur Muspida Kabupaten Barru, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (diwakili oleh Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan Ir Tunggul Iman Panudju, MSc), dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barru.

Dari hasil sampling yang juga diukur oleh petugas BPS Kabupaten Barru diperoleh hasil ubinan sebanyak 7,7 kg, provitas 12,32 ton per hektar dan hasil panen sampling seluas 1 ha dengan menggunakan Combine Harvester, provitasnya 10,7 ton GKP per hektar. Varietas yang ditanam adalah Inpari 8.

Hasil sampling ini menunjukkan trend peningkatan dibandingkan tahun 2012 lalu lebih kurang 2,24 ton per hektar.

Desa Pantianom, Bojong pada tanggal 02 September 2013. Panen raya dihadiri oleh perwakilan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pekalongan, DPRD Kabupaten Pekalongan, dan unsur Muspida Kabupapaten Pekalongan. Dari hasil pengukuran ubinan yang telah dilakukan, diperoleh hasil provitas 6,2 ton/ha. Dengan hasil tersebut maka terdapat peningkatan produktivitas sebesar 1,2 ton/ha dari produktivitas pada penanaman konvensional sebesar 5 ton/ha.

Panen raya SRI di Kabupaten Pemalang dilaksanakan pada tanggal 3 September 2013 di lokasi Kelompok Tani Adem Ayem I, Desa Karang Tengah, Kecamatan Ampel Gading. Acara panen raya dihadiri oleh Bupati Pemalang, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, perwakilan Direktorat Perluasan dan

Menurut Kadis Pertanian Kabupaten Barru Ir. Mursalim Abdulah M,Si.

Untuk wilayah Jawa Tengah, metode SRI ini telah banyak dilaksanakan di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Pekalongan, Pemalang dan Purbalingga. Panen raya padi SRI di Pekalongan dilaksanakan oleh Bupati Pekalongan di area milik Kelompok Tani Mukti,

Sukses SRIDi Sulawesi Selatan & Jawa Tengah

13Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 14: BuleTIN Edisi IV 2013

Pengelolaan Lahan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah, dan unsur Muspida Kabupaten Pemalang. Dari hasil ubinan yang telah dilakukan, diperoleh hasil produktivitas sebesar 11,7 ton GKP/ha.

Panen raya SRI di Kabupaten Pemalang dilaksanakan pada tanggal 3 September 2013 di lokasi Kelompok Tani Adem Ayem I, Desa Karang Tengah, Kecamatan Ampel Gading. Acara panen raya dihadiri oleh Bupati Pemalang, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, perwakilan Direktorat Perluasan dan

diperoleh hasil ubinan 4,2 ton GKP/ha, dengan jumlah Pengelolaan Lahan, Dinas Tanaman Pangan dan anakan rata-rata 27 anakan/rumpun serta jumlah bulir Hortikultura Provinsi Jawa Tengah, dan unsur Muspida 172 bulir/malai. Dengan hasil ini dapat dilihat bahwa Kabupaten Pemalang. Dari hasil ubinan yang telah penggunaan metode SRI mampu meningkatkan dilakukan, diperoleh hasil produktivitas sebesar 11,7 ton produktivitas padi mencapai 6 ton/ha. GKP/ha.

Dirjen PSP dalam arahannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh petani pelaku SRI di Kabupaten Purbalingga, namun demikian beliau menyampaikan bahwa hasi l ini bisa lebih meningkat bi la pengelolaannya lebih baik. Untuk lebih meningkatkan produksi beras di Kabupaten Purbalingga, Dirjen menyarankan agar bantuan kegiatan Pengembangan Optimasi Lahan yang diterima dilaksanakan dengan metode SRI. Selanjutnya Dirjen PSP menyampaikan kekhawatirannya akan ancaman alih fungsi lahan sawah menjadi lahan non sawah di Kabupaten Purbalingga. Dirjen PSP menantang para Kepala Desa untuk bisa menetapkan Peraturan Desa yang melarang alih fungsi lahan sawah. Apabila Peraturan Desa tentang larangan alih fungsi lahan sawah ini sudah

Juga di Desa Senon, Kecamatan Kemangkon, ditetapkan, maka prioritas bantuan kegiatan dari Ditjen

Kabupaten Purbalingga telah dilakukan panen raya PSP akan dialokasikan pada desa-desa tersebut.***

SRI, yang dilakukan oleh Bupati Purbalingga, Direktur (Dit. Perluasan dan Pengelolaan Lahan)Jenderal Prasana dan Sarana Pertanian (PSP), Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah, dan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Purbalingga, serta dihadiri oleh Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Direktur Pengelolaan Air dan Irigasi, Direktur Pembiayaan Pertanian, Sekretaris Direktorat Jenderal PSP, perwakilan Pusat Penyuluhan Badan SDM Pertanian, Pejabat Sipil dan Militer Kabupaten Purbalingga, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Banjarnegara.

Dari hasil ubinan yang dilakukan pada lokasi panen dengan petak ukuran 2,5 m x 2,5 m diperoleh hasil 6,38 kg atau setara 10,2 ton GKP/ha. Jumlah anakan rata-rata dalam satu rumpun mencapai 56 anakan, dengan jumlah bulir padi 200 bulir/malai. Pada petak pembanding yang tidak menggunakan metode SRI

14Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 15: BuleTIN Edisi IV 2013

Prediksi dan Antisipasi Kekeringan Tahun 2013

umber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh Muka Laut Indonesia. Walaupun terjadi kejadian El manusia adalah air. Keberadaan air di bumi ini Nino di Lautan Pasifik tetapi pada saat bersamaan relative tetap karena air melakukan perputaran Satau biasa disebut siklus hidrologi. Perubahan

iklim mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan siklus hidrologi, salah satunya adalah terjadinya kekeringan dibeberapa daerah.

Dalam rangka mendukung peningkatan ketahanan pangan nasional maka perlu adanya masukan tentang perkiraan iklim ke depan sehingga tidak menyebabkan terjadinya penurunan produksi bahkan terjadinya puso. Prediksi iklim ke depan didasarkan pada Lembaga Klimatologi dari 4 negara, yaitu : NCEP/NOAA (USA), BoM/POAMA (Australia), Jamstec (Jepang) dan BMKG (Indonesia).Dampak El Nino/La Nina di Indonesia:

Anomali curah hujan di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor El Nino/La Nina saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor pengendali Curah Hujan lainnya, yaitu Indeks Dipole Mode (IDM) dan Suhu

suhu Muka Laut di Perairan Indonesia cukup hangat maka dampak El Nino tersebut tidak terlalu signifikan. Untuk memprakirakan kondisi Curah Huja B u l a n a n / M u s i m a n , B M K G s e c a r a r u t i n memperhatikan ketiga faktor pengendali Curah Hujan yaitu El Nino/La Nina, Indeks Dipole Mode dan Suhu Permukaan Laut

Anomali suhu permukaan laut di Nino34 diprediksi berada pada kondisi normal, sementara prediksi kondisi suhu perairan Indonesia masih relatif hangat, memberikan indikasi bahwa curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan berkisar pada normal hingga atas normalnya pada Musim Kemarau 2013Antisipasi Kekeringan

Antisipadi kekeringan jangka pendek di wilayah Non Waduk dilaksanakan pengamanan Standing Crop melalui mobilisasi pompa-pompa air untuk memanfaatkan sumber-sumber air terdekat. Total

15Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 16: BuleTIN Edisi IV 2013

pompa air yang telah diadakan dari tahun 2011 - 2013 sebanyak 3.029 unit tersebar di 30 Propinsi, 239 Kabupatem/Kota.

Selain itu dilaksanakan juga pembangunan pipanisasi Kerjasama dengan Kostrad : Sumba (NTT), Malang (Jatim), Bantaeng (Sulsel), Sumbawa (NTB). Juga dilaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi dan pembuangan untuk cadangan air (long storage) : Karawang (Jabar), Subang (Jabar), Ponorogo (Jatim). Juga dilakukan pemanfaatan/pengembangan sumber-sumber air alternatif

Khusus untuk wilayah D.I Waduk dilakukan pengaturan pemberian air sesuai golongan pengairan serta perbaikan jaringan irigasi.

Antisipasi kekeringan jangka menengah dan panjang dilaksanakan gerakan tanam serempak sesuai golongan pengairan pada setiap Daerah Irigasi (DI) dan menggerakkan Brigade Tanam yang telah terbentuk di 16 Propinsi/Kabupaten, dengan total traktor yang telah diadakan sebanyak 800 unit. Disamping itu dilakukan konservasi air melalui pembangunan embung/dam parit.

Luas banjir dan kekeringan pada tanaman padi tahun 2013

Keadaan kekeringan pda lahan sawah tahun 2013

Kondisi ketersediaan waduk-waduk utama

Rangkaian kunjungan kerja Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan Ir. Tunggul Iman Panudju, Msc. telah dilaksanakan tanggal 2 - 3 Nopember 2013. Salah satunya ke kelompok tani penerima dana bansos pengembangan metoda SRI di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Mata Lensa

16Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Sumber : Dit. Perlindungan, Ditjen Tanaman Pangan

Page 17: BuleTIN Edisi IV 2013

irektorat Jenderal Prasarana dan Selain itu dilengkapi juga jejaring ke berbagai Sarana Pertanian saat ini telah memiliki daerah melalui peralatan GPS yang tersebar di Laboratorium Basis Data Lahan yang kabupaten dengan kemampuan : 1) Menerima D

berfungsi untuk menyediakan data dan data realtime dari daerah berupa data spasial informasi lahan yang akurat, cepat dan ter- (point,line, polygon), data atribut (fiels/form update. Dengan menggunakan teknik remote dapat dimodifikasi) dan foto secara langsung sensing dan aplikasi Sistem Informasi melalui jejaring sosial; 2) Mengorganisasi data Geografis, laboratorium ini dapat memperoleh dan menyajikannya melalui web berbasis GIS; banyak informasi baik spasial maupun tematis 3) Analisis data berbasis spasial.dari data citra satelit.

Dengan ke te rsedaan Menurut Dirjen Prasarana dan Laboratorium Basis Data Sarana Pertanian Dr. Ir. Lahan ini, Ditjen Prasarana Sumardjo Gatot Irianto dalam dan Sarana Pertanian a c a r a p e r e s m i a n b e r u s a h a u n t u k Laboratorium Basis Data m e n y e d i a k a n , Lahan ini mengungkapkan, m e n y e b a r k a n d a n p e t a y a n g d i m i l i k i menginformasikan data Kementerian Pertanian ini terkait lahan. memil iki skala terbesar

Sejak Tahun Anggaran 2011dengan cakupan lahan seluruh Indonesia. Menurutnya, dengan skala 1:10.000 adalah

Diawali dengan diperlukannya data citra satelit skala paling ideal, paling besar dengan liputan resolusi tinggi dan menengah yang dapat seluruh Indonesia. Pada tahun 2014, Ditjen digunakan untuk menyusun pemetaan lahan P r a s a r a n a d a n S a r a n a P e r t a n i a n sawah yang lebih akurat dengan menggunakan memprogramkan sudah bisa mengintegrasikan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perencanaan pembangunan dengan sistem teknik pengindraan jauh (remote sensing), peta lahan ini. Ia menegaskan bahwa peta ini maka pada TA 2011 diadakan data citra satelit harus bisa diakses oleh banyak pihak dan untuk resolusi tinggi seluas 198.825 km2 untuk berbagai penggunaan.wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Fasilitas yang ada dalam laboratorium adalah Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian wilayah server, plotter, AO, Scabber AO, GPS BAP Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.S852 H, GPS Juno SB, Komputer dan Software

serta didukung dengan SDM teknik geodesi, teknik komputer, programming, geografi dan ilmu tanah. Laboratorium ini juga dilengkapi data pendukung berupa data citra satelit resolusi tinggi dengan satelit menengah terdiri dari gaceye0,5 m, worview-2 0,5 m, Quickbird 0,6 m, Ikonos 1 m dan spot 5 2,5 m.

Pemetaan Lahan Sawah

Pemetaan lahan sawah di luar Pulau Jawa bertujuan untuk memetakan sebaran luas dan jenis lahan sawah berdasarkan mosaik citra yang setara dengan skala 1 : 10.000. Hasil pemetaan lahan sawah ini merupakan basis data spasial sebaran lahan sawah yang dilengkapi dengan informasi intensitas pertanaman, produktivitas dan kondisi jaringan irigasi.

Laboratorium Basis Data LahanMenyajikan Data Skala Besar

17Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 18: BuleTIN Edisi IV 2013

Pemetaan lahan sawah dengan memanfaatkan data citra satelit dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan teknik penginderaan jauh (remote sensing) diharapkan dapat memberikan informasi luasan lahan sawah yang akurat, sehingga perhitungan produksi lebih mendekati akurasi yang sebenarnya

Analisis Data Spasial Bagi Kabupaten

Selain menyajikan data lahan, laboratorium Basis Data Lahan ini juga melaksanakan analisis data spasial lahan pangan berkelanjutan di empat kabupaten yaitu Majalengka, Purbalingga, gunung Kidul dan Madiun. Hasil audit lahan 2010 di empat kabupaten tersebut diketahui terdapat lahan sawah sekitar 44% yang tidak termasuk dalam areal yang ditetapkan sebagai kawasan pertanian (area LP2B) dalam RTRW.

Sekitar 26 persen berpotensi alih fungsi ke lahan non pertanian dan 21.288 ha (18%) berada pada kawasan lindung (dalam RTRW Kabupaten). Hasil kajian ini telah disampaikan ke kepada daerah bersangkutan agar dapat mempertahankan lahan pangan berkelanjutan. *** (Dit. Pengelolan dan Perluasan Lahan)

Produk Laboratorium Basis Data Lahan

Produk yang dihasilkan laboratorium basis data Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian yaitu :

1. Peta hasil audit lahan sawah2. Peta lahan sawah di luar Pulau Jawa, luas, jenis dan

database, peta lahan sawah di Indonesia per pulau, per provinsi, per kabupaten dan per kecamatan

3. Album peta lahan sawah di luar Pulau Jawa4. Album peta lahan sawah per Provinsi ukuran A35. Peta kajian hasil inventarisasi LP2B- Kesesuaian data hasil pemetaan lahan sawah

Kementan dengan penetapan LP2B dan RTRW6. Peta potensi pengembangan areal pertanian

(tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan)

7. Pemantauan kegiatan PUAP8. Peta alokasi kebutuhan alsintan9. Peta sebaran kegiatan Ditjen PSP10.Penyampaian RDKK secara realtime melalui GPS

Daerah ke server Pusat11.Peta lainnya berdasarkan analisis spasial12.Peningkatan sumber daya manusia.

Data & Fakta

18Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Data & FaktaData Time Series Target Renstra dan Realisasi Kegiatan

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

NO. KEGIATAN

TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009

Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian

1 Perluasan Sawah (Ha) 50.000 6.744 50.000 15.661 50.000 25.755 50.000 12.822

2 Optimasi Lahan (Ha) 15.000 14.036 25.000 24.291 35.000 19.539 18.000 22.591

3 Pengembangan SRI (Ha) 7.000 40 7.000 1.140 7.000 920 7.000 2.220

4Perluasan Horti/Bun/Nak(Ha)

40.000 7.630 60.000 18.079 60.000 14.137 40.000 15.184

5Pengembangan JaringanIrigasi (Ha)

205.352 247.676 121.890 144.083 200.000 157.108 200.000 131.333

6Penyaluran Dana BLM PUAP (Gapoktan)

11.000 10.542 10.000 9.884

7 Bantuan Alsintan (Unit) 165 6.409 12.636 3.895

8Penyaluran PupukBersubsidi (Ton) 5.607.415 5.695.820 6.000.000 5.674.426 6.500.000 6.353.333 7.569.430 6.921.379 8.973.000 7.873.587

TAHUN

2010 2011 2012 2013 *)

Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian

12.025 9.883 61.950 55.559 100.730 98.432 65.000 56.400

9.992 15.612 24.738 40.558 209.800 196.694 258.660 253.660

1.240 1.040 11.180 11.980 60.300 60.300 207.000 192.606

19.430 17.821 41.029 40.234 16.387 16.085 14.789 13.537

102.566 94.087 255.067 255.067 524.600 523.615 550.000 342.047

10.000 8.587 10.000 9.110 6.000 6.050 3.300 2.540

- 4.365 1.088 2.131 2.217 18.343 6.525 3.996

9.480.749 7.358.000 9.730.000 8.398.000 5.810.000 8.914.000 9.250.000 6.389.943

T A H U N

Keterangan

1. *) : Realisasi 2013 s/d September

2. Target adalah target Renstra

3. Capaian adalah Realisasi Fisik sesuai DIPA

Page 19: BuleTIN Edisi IV 2013

enyediaan pupuk bersubsidi sektor pertanian masih lemahnya sistim administrasi penjualan ditingkat oleh pemerintah yang dimula sejak tahun 2003, kios pengecer, sehingga bisa menimbulkan diharapkan dapat mendukung kebijakan penyimpangan penyaluran pupuk bersubsidi. Ppeningkatan Ketahanan Pangan Nasional dan

surplus produksi beras 10 juta ton tahun 2014. Oleh sebab itu perlu segera dilaksanakan perbaikan sistem pertanggungjawaban penyaluran pupuk

Untuk tahun 2013, alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan bersubsidi, sehingga lebih akuntabel, diantaranya melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor dengan menerapkan verifikasi penyaluran pupuk 69/Permentan/SR.130/12/2012 tentang Kebutuhan secara berjenjang dimulai dari tingkat Kecamatan, dan Harga Eceran K a b u p a t e n / K o t a d a n Tertinggi (HET) Pupuk Provinsi.Bersubsidi untuk Sektor Pertanian TA 2013. Kegiatan Pelaksanaan Uji Berdasarkan Keputusan Coba Validasi Penyaluran t e r s e b u t t e l a h Pupuk Bersubsidi bertujuan dialokasikan volume untuk mengetahui kesiapan masing-masing pupuk teknis, SDM serta dukungan antara lain pupuk Urea instansi terkait di daerah sebanyak 4.100.000 ton, dalam pelaksanaan verifikasi SP-36 = 850.000 ton, secara berjenjang, sehingga ZA = 1.000.000 ton, NPK d a p a t d i r u m u s k a n = 2.400.000 ton dan m e k a n i s m e v e r i f i k a s i P u p u k O r g a n i k = penyaluran pupuk bersubsidi 9 0 0 . 0 0 0 t o n . yang lebih akuntabel, guna P e n y a l u r a n p u p u k menghindar i ter jad inya bersubsidi tersebut diserahkan kepada Produsen peny impangan da lam penyaluran maupun Pupuk dengan wilayah tanggungjawab masing-masing pembayaran subsidi pupuk.produsen diatur oleh PT. Pupuk Indonesia (Persero). Kegiatan Pelaksanaan Uji Coba Validasi Penyaluran Pembayaran atas penyaluran pupuk bersubsidi yang Pupuk Bersubsidi Tahun 2013 dilaksanakan di 5 (lima) dilaksanakan selama ini berpedoman pada Peraturan Provinsi dan 5 (lima) Kabupaten yakni : 1) P r o v i n s i Menteri Keuangan Nomor : 94/PMK.02/2011 dimana Sumatera Selatan (Kabupaten Banyuasin); 2)pembayaran subsidi pupuk kepada produsen Provinsi Sumatera Barat (Kabupaten Lima Puluh Kota); berdasarkan hasil verifikasi Tim Verifikasi yang 3)Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Kuningan); 4)ditetapkan oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Provinsi Jawa Timur (Kabupaten Sidoarjo); dan 5)Sarana Pertanian selaku Kuasa Pengguna Anggaran Provinsi Sulawesi Selatan ( Kabupaten Maros ).(KPA).

Kegiatan Pelaksanaan Uji Coba Validasi Penyaluran Berdasarkan hasil kajian Tim Litbang KPK dan hasil Pupuk Bersubsidi dilaksanakan mulai bulan Juni 2013 pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) s/d Desember 2013 dengan jadual tentatif Republ ik Indonesia terhadap pelaksanaan sebagaimana dalam lampiran Keputusan ini.pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi , mekanisme tersebut dinilai kurang valid atas Pelaksana Uji Cobakebenaran data penyaluran dari tingkat Kios Pengecer ke Kelompok Tani. Rencana Difinitif Kebutuhan Kegiatan Uji Coba Validasi Penyaluran Pupuk Kelompok (RDKK) sebagai dasar penebusan pupuk ke Bersubsidi di laksanakan oleh Direktorat Jenderal kios pengecer belum sepenuhnya berjalan sesuai Prasarana dan Sarana Pertanian beserta Tim Verifikasi dengan yang diharapkan. Hal ini dibuktikan masih KP3 Provinsi dan KP3 Kabupaten di masing-masing adanya kios pengecer yang belum memiliki RDKK pada lokasi uji coba.saat penyaluran pupuk ke Kelompok Tani/Petani, serta

Uji Coba Validasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 2013

19Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 20: BuleTIN Edisi IV 2013

Kegiatan Uji Coba Validasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Ve r i f i kas i t i ngka t dilaksanakan secara bertahap antara lain : 1) kecamatan dilakukan Penyusunan Pedoman Uji Coba Validasi Penyaluran untuk mengetahui Pupuk Bersubsidi; 2) Penyempurnaan Lampiran VI kebenaran dokumen Permendag No. 15/2013 o leh Kementer ian penyaluran pupuk Perdagangan; 3) Penyempurnaan Struktur Organisasi bersubsidi dari Kios Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) di P e n g e c e r k e wilayah lokasi sampel; 4) Sosialisasi dan Koordinasi Uji Kelompok Tani/Petani. Coba Validasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di lokasi uji Penyaluran pupuk coba; 5) Pelaksanaan verifikasi dimulai dengan bersubsidi di cross chek ke kelompok tani/petani dengan penyaluran pupuk bulan Juli 2013 oleh tim verifikasi RDKK.masing-masing daerah, dan diakhiri dengan penyaluran bulan November 2013; 6)P e l a k s a n a a n v e r i f i k a s i Verifikasi dilaksanakan oleh petugas verifikasi yang mengacu kepada Keputusan Direktur Jedneral ditunjuk oleh Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan P r a s a r a n a d a n S a r a n a P e r t a n i a n N o . Pestisida (KPPP) Kabupaten yang terdiri dari KCD/Mantri 367/Kpts/OT.160/B/06/2013 tentang Pedoman Uji Coba Tani dan 2 Orang PPL. Validasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 2013 yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Dokumen verifikasi adalah Lampiran VI (yang sudah Pertanian. direvisi) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15/M-

DAG/PER/4/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian dan di cross chek dengan rekapitulasi penyaluran ke Kelompok Tani.

Rekapitulasi hasil verifikasi yang dilakukan oleh petugas verifikasi KCD/Mantri Tani dilaporkan ke Dinas Pertanian Kabupaten dan ditembuskan ke Kios Pengecer untuk disampaikan ke Distributor.

Adapun verifikasi tingkat Kabupaten merupakan tahap validasi untuk membuktikan kebenaran hasil verifikasi yang dilaksanakan oleh petugas verifikasi tingkat Kecamatan

Petugas Verifikasi yang ditetapkan oleh Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Kabupaten dengan jumlah anggota maksimal 3 (tiga) orang yang berasal dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Perkebunan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Dokumen yang diverifikasi adalah laporan penyaluran pupuk oleh Distributor ke Kios Pengecer sesuai dengan Lampiran V Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian (lampiran 4) dan di cross chek dengan hasil verifikasi di tingkat Kecamatan (lampiran 3). Rekapitulasi hasil verifikasi yang dilakukan oleh petugas verifikasi Kabupaten divalidasi oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten selanjutnya dilaporkan ke Dinas Pertanian Provinsi dan ditembuskan ke Ditributor untuk disampaikan ke Produsen Pupuk Perwakilan Provinsi.

Verifikasi dan Validasi

Tim Verifikasi ditetapkan oleh Ketua KPPP secara berjenjang yakni Tim Verifikasi Kecamatan dan Kabupaten ditetapkan oleh Ketua KPPP Kabupaten dan Tim Verifikasi Provinsi ditetapkan oleh Ketua KPPP Provinsi. Tim Verifikasi mempunyai tugas : a)Melakukan verifikasi atas penyaluran pupuk bersubsidi secara berjenjang sesuai dengan mekanisme yang sudah ditetapkan; b) Menandatangani hasil verifikasi penyaluran pupuk bersubsidi; c) M e n y a m p a i k a n laporan hasil verifikasi secara berjenjang; d)Bertanggungjawab atas kebenaran data hasil verifikasi yang dilakukan.

Validasi adalah pengesahan hasil verifikasi yang telah dilakukan oleh Tim Verifikasi secara berjenjang. Validasi hasil verifikasi tingkat Provinsi oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan tingkat Kabupaten oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten selaku penanggungjawab kegiatn. Validasi ditingkat kecamatan dilaksanakan langsung oleh KCD/Mantri tani yang merupakan Tim Verifikasi tingkat Kecamatan.

Verifikasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2013 dilaksanakan untuk penyaluran bulan Juli s/d November 2013 secara berjenjang dimulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi yang menjadi lokasi uji coba. Verifikasi penyaluran bulan Juli dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 demikian seterusnya penyaluran November di verifikasi bulan Desember 2013.

20Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 21: BuleTIN Edisi IV 2013

Verifikasi tingkat Provinsi merupakan tahap validasi Laporan hasil verifikasi tingkat Provinsi yang sudah di untuk membuktikan kebenaran hasil verifikasi yang cross chek dengan laporan produsen sebagai dasar dilaksanakan oleh petugas verifikasi tingkat Kabupaten. pembayaran pupuk bersubsidi atas penyaluran yang

dilakukan oleh produsen pupuk.Petugas Verifikasi yang ditetapkan oleh Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Provinsi dengan jumlah anggota maksimal 3 (tiga) orang yang berasal dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Perkebunan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Dokumen yang diverifikasi adalah laporan hasil verifikasi ditingkat Kabupaten di cross chek dengan penyaluran Produsen ke Distributor.

Rekapitulasi hasil verifikasi yang dilakukan oleh petugas verifikasi dilaporkan ke Dinas Pertanian Provinsi untuk di validasi dan disampaikan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian serta ditembuskan ke Produsen Pupuk Pusat.

Pelaksanaan verifikasi ditingkat provinsi maksimal selesai tanggal 15 setiap bulan.

Verifikasi tingkat Pusat dilakukan dalam rangka pembayaran tagihan subsidi pupuk atas penyaluran yang telah dilakukan oleh Produsen Pupuk di lokasi sampel uji coba. Verifikasi dilakukan terhadap rekap penyaluran pupuk bersubsidi di tingkat Provinsi yang telah di validasi oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi sesuai dengan hasil verifikasi yang dilakukan oleh petugas verifikasi tingkat Provinsi.

Verifikasi tingkat Pusat dilakukan oleh petugas Verifikasi yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sesuai dengan Keputusan Nomor 48/KPts/OT.160/ B/4/2013 tentang Pembentukan dan Penetapan Besaran Honorarium Tim Verifikasi Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2013.

Dokumen yang diverifikasi adalah rekapitulasi hasil verifikasi tingkat Provinsi yang sudah divalidasi oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi di cross chek dengan laporan penyaluran Produsen ke Distributor masing-masing provinsi.

Hasil verifikasi yang dilakukan oleh petugas verifikasi dilaporkan ke Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian selaku Kuasa Pengguna Anggaran Pupuk Bersubsidi TA 2013 dan ditembuskan ke Direktur Pupuk dan Pestisida serta Pejabat Pembuat Komitmen pupuk bersubsidi TA 2013.

PT. PUPUK INDONSIA(HOLDING COMPANY)

PRODUSEN

DISTRIBUTOR

KIOS LINI IV

POKTANGAPOKTAN

KPA/PPK DITJEN PSP

DISTAN PROVINSI

DISTAN KAB/KOTA

KCD/PPLKECAMATAN

= Penyaluran = Verifikasi

Verifikasi

Verifikasi

Verifikasi

Verifikasi

Verifikasi

VALIDASI PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI

= Pelaporan

40,5

41

41,5

42

42,5

43

43,5

44

44,5

45

1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002

Produktivitas Padi

Produktivitas Padi

Linear (Produktivitas Padi)

PRODUKTIVITAS PADI DENGAN SUBSIDI PUPUKTAHUN 2003 - 2012

Keterangan:- Data produktivitas bersumber dari BPS- Produktivitas padi tahun 2003 – 2012 berkisar antara 45,36 ku/ha sd 51,36 ku/ha- Subsidi pupuk dimulai tahun 2003 sd saat ini (organik mulai tahun 2008)

40

42

44

46

48

50

52

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Produktivitas Padi

Produktivitas Padi

Linear (Produktivitas Padi)

Data & Fakta

Sumber : Bahan Rakor Pangan dengan Presiden/ Data BPS

21Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 22: BuleTIN Edisi IV 2013

anen Perdana Jeruk Siam dilaksanakan pada berlangsung hingga Desember. Hasil panen jeruknya tanggal 14 September 2013 di Desa Mekar rata-rata 2 ton per hektar per bulan. Harga jual jeruk di Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung kebun Rp. 5-6 ribu per kg. Penghasilan petani bisa PJabung Barat. Dihadiri oleh Direktur Perluasan mencapai Rp. 10 juta per bulan per hektar.

dan Pengelolaan Lahan, Ditjen PSP, Tunggul Iman Panudju, Perwakilan Direktorat Buah, Direktorat

Jenderal Hortikultura, Kepala Dinas Tanaman Pangan Propinsi Jambi, Ir. Amrin Aziz M.Si, Asisten II Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Mukhlis, serta Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jaenudin, M.Si.

Jeruk Siam yang dipanen merupakan kegiatan perluasan areal hortikultura tahun 2010 seluas 50 ha yang dilaksanakan pada lahan pasang surut. Pemanfaatan lahan pasang surut untuk tanaman jeruk meniru teknologi surjan padi - jeruk di Kalimantan. Panen telah dilakukan mulai bulan Juni dan akan terus

Sejak tahun 2006 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian telah mengalokasikan anggaran untuk perluasan areal hortikultura. Total luas areal hortikultura yang sudah dikembangkan tahun 2006-2013 mencapai 36.744 hektar di seluruh Indonesia, di antaranya 1.332 h e k t a r dialokasikan di Propinsi Jambi dan 285 hektar di K a b u p a t e n Tanjung Jabung Barat.***

Panen Perdana Jeruk SiamDi Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan - Ir. Tunggul Iman Panudju, MSc. sedang melaksanakan panen Jeruk Siam di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

22Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 23: BuleTIN Edisi IV 2013

Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RIKe Petroganik Banyumas

unjungan kerja Komisi IV DPR RI pada Reses masa persidangan I yang dipimpin oleh H.M. Romahurmusiy, KST,MT atau biasa dipanggil Gus Rommy di Jawa Tengah

difokuskan di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara selama 3 hari, dari tanggal 28 s/d 30 Oktober 2003.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah kunjungan ke Pabrik Pupuk Petroganik yang ada di Banyumas Jawa Tengah. Pabrik ini merupakan mitra dari pabrik pupuk Petrokimia Gresik untuk menyuplai pupuk organik bagi para petani. Pabrik ini telah menghasilkan pupuk organik dengan bentuk granul dan dikemas dalam karung dengan merk " Pupuk Organik Super Petroganik".

Dalam proses pembuatannya, pupuk organik Petroganik ini berasal dari bahan dasar kotoran ayam, kotoran sapi, kapur pertanian atau dolomit. Kemudian bahan tersebut dihaluskan, dicampur dan dibuat butiran (granul). Selanjutnya dikeringkan dan diayak serta didinginkan sebelum dimasukan dalam karung kemasan dengan berat 42 kg.

23Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 24: BuleTIN Edisi IV 2013

Wamen Lakukan Panen Sorgum Di Lahan Optimasi

orgum ternyata telah memberikan harapan baru bagi Kelompok Tani Terpadu "Bimo" yang berada di Kecamatan Srandak, Bantul Yogyakarta. SKeunggulan tanaman sorgum yang mampu

tumbuh bagus di tanah marginal serta seluruh bagian tanaman yang bisa dimanfaatkan, membuat sorgum telah memberikan harapan baru bagi masyarakat disana. Selain berpotensi sebagai bahan pangan dan pakan, juga bisa diolah menjadi biofuel.

Melalui dana bansos kegiatan optimasi lahan yang disalurkan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian TA 2013, Kelompok Tani Terpadu Bimo telah mampu mengembangkan tanaman sorgum di tanah marginal seluas 100 hektar dari rencana 400 hektar. Kegiatan tersebut dikelola oleh 19 Kelompok Tani dari 8 Menurut Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul. pemanfaatan lahan optimasi sangat mendukung bila

diusahakan dengan tanaman sorgum. Seluruh bagian tanaman bisa dimanfaatkan dan termasuk tanaman bandel.

"Bila ada pertanyaan, bagian apa saja yang menguntungkan dari sorgum, maka sulit menjawabnya. Semua bagian tanaman mulai dari akar sampai rambutnya dapat dimanfaatkan. Konsep zero waste sudah masuk. Tanaman sorgum sangat mendukung untuk pemanfaatan lahan optimasi ", ucap Wamen setelah acara panen raya sorgum pada lahan kelompok tani terpadu Bimo, di dusun Talkondo, DesaTrimurti, Kecamatan Srandakan, Minggu (3/11/13). Hadir dalam acara tersebut Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan Tunggul Iman Panudju dan Bupati Bantul Sri Surya Widati.

Lebih lanjut Wamen berharap agar pihak swasta bisa masuk dalam upaya pengembangan sorgum di wilayah Bantul ini. Khususnya di tahapan pascapanennya. Pemerintah Kabupaten Bantul diminta untuk terus mendukung upaya pengembangan sorgum ini, sehingga suatu saat Bantul menjadi kabupaten sorgum.Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bantul Sri Surya Widati merasa bangga melihat hamparan sorgum yang berbuah serempak dan siap panen. Ia pun mengagumi kelezatan aneka sajian dari biji sorgum yang disajikan oleh ibu-ibu Kelompok Tani Terpadu Bimo .

"Saya bangga melihat tanaman sorgum yang berbuah serempak. Buahnya dapat dimanfaatkan bermacam

PANEN SORGUM - Wakil Menteri Pertanian Dr. Rusman Heriawan melaksanakan panen sorgum di Kecamatan Srandakan Bantul, Yogyakata, didampingi Bupati Bantul dan Direktur Perluasan dan Pengelolaa Lahan. (3/11/2013)

BUAH SORGUM - Buah sorgum yang siap dipanen. Hasil panen sorgum bisa mencapai 8 ton per hektar.

24Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 25: BuleTIN Edisi IV 2013

olahan, batangnya adalah sumber gula nabati, dan daun dan ampasnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Selain itu tidak memerlukan banyak air, memiliki daya saing tinggi untuk pengembangan tanaman di daerah pegunungan" tuturnya.

dan 50 persen sorgum tidak merubah rasa tempe", papar Tunggul. Ia menambahkan bahwa batang sorgum bisa diolah menjadi gula cair untuk bahan biofuel dan pakan ternak yang baik untuk pertumbuhan dan peningkatan berat badan ternak.Hilman Manan dari Pihak PT. Sari yang merupakan tim pengembangan sorgum di Bantul menyatakan siap untuk menampung produksi sorgum petani. "Di gudang saya sampai saat ini masih ada delapan ton sorgum hasil pembelian dari petani", tuturnya. Ia berharap kepada petani, jangan menjual buah dan batang sorgum secara terpisah, karena yang akan dibeli adalah yang buah dan batangnya masih utuh dan bersatu, masih berada dalam satu kesatuan. ***

Di tempat terpisah, Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan - Tunggul Iman Panudju menyatakan bahwa penanaman sorgum di Kabupaten Bantul telah dimulai sejak tahun 2010. Ia berharap bahwa dengan tanaman sorgum bisa memanfaatkan lahan-lahan terlantar di Indonesia. Sorgum adalah tanaman bandel yang bisa tumbuh bagus di tanah-tanah marginal. "Tanaman sorgum merupakan tanaman bandel sehingga cocok ditanam di tanah marginal. Manfaat sorgum sangat beragam. Biji sorgum bisa menjadi bahan substitusi tepung terigu, yaitu dengan mencampur tepung gandum 70 persen dan tepung sorgum 30 persen tidak akan merubah rasa pada olahan makanan. Hal ini akan bisa menekan impor terigu. Selain itu bisa dimanfaatkan sebagai bahan campuran pembuatan tempe, dengan 50 persen kedelai

Aneka olahan dari sorgum

Tempe campuran kedele dan sorgum

HAMPARAN SORGUM - Hamparan tanaman sorgum di lahan Kelompok Tani Terpadu, Bimo. Tanaman ini cocok untuk ditanam di tanah marginal.

25Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Page 26: BuleTIN Edisi IV 2013

26Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

ebersamaan dan kekompakan diantara anggota Kelompok Tani Makmur yang berada di Desa Pr inggowi jayan, Kecamatan Kutoar jo , KKabupaten Purworejo nampak terasa ketika

rombongan dari Kementerian Pertanian tiba di lokasi Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) yang dikelola mereka. UPPO tersebut adalah kegiatan yang disalurkan Kementan berupa dana bansos 3 tahun yang lalu. Tidak heran bila sapi yang ada adalah sapi yang gemuk dan bersih karena jaminan makanan dan perawatan dari anggota kelompok tani. Demikian juga kondisi kandang yang selalu bersih dan terawat, membuat sapi UPPO merasa nyaman. Nun disamping

Membuat Pupuk Organik. kandang, nampak sebuah bangunan di bawah tanah terbuat dari beton sebagai penampung kotoran sapi

Kelompok tani "Tani Makmur" saat ini telah sanggup yang akan dijadikan pupuk organik.memproduksi pupuk organik sebanyak 48 ton, dari bahan baku sebanyak kurang lebih 150 ton. Rata-rata Purwoto, salah seorang anggota Kelompok Tani produksi pupuk organik per bulan sebanyak 4 ton. Makmur menuturkan, kemajuan kelompok tani Proses pembuatan pupuk organik sudah dicoba dengan didukung oleh sumber daya manusia yang rata-rata 8 macam cara agensia, yaitu dengan menggunakan lulusan SLTA. Bahkan selama dua tahun terakhir ini bahan Orgadek, Stardek, EM-4, LB-10, Bio Zara, Urin kelompok tani dengan luas garapan 48 hektar telah Sapi, Ragi kompos, dan Biang Kompos. Hasilnya mampu menghasilkan produksi 11-12 ton per hektar. cukup bagus untuk pertumbuhan tanaman.Hal ini dikarenakan pupuk yang digunakan adalah

pupuk organik.Membuat Pupuk Cair dari Urin Sapi

Ketua Kelompok Tani Makmur H. Masduki menuturkan, Selain memanfaatkan kotoran sapi, juga kelompok tani anggota kelompoknya telah menggunakan pupuk "Tanui Makmur" telah menggukana urin sapi untuk pupuk cair. Proses pembuatannya adalah urin sapi yang dicampur dengan biang kompos atau ragi kompos, kemudian ditambahkan buah-buahan yang sudah busuk atau tak dimanfaatkan lagi. Yang pasti buah busuk tersebut tidak pernah disemprot dengan bahan kimia. Diantara buah yang bis adigunakan adalah nanas, papaya, belimbing dan pisang.

Manfaat pupuk cair i n i u n t u k m e n y e m p r o t t a n a m a n p e l i h a r a a n . organik sejak tahun 2003. Petani mengolah bahan baku Fungsinya sebagai yaitu berupa kurangnya ketersediaan bahan baku. pupuk cair atau Menurutnya, jika bahan baku selalu tersedia, pestisida. Selama ini pupuk cair dijual di pasaran dengan harga Rp Awalnya kelompok tani berjumlah 12 orang, sekarang 20.000,00 per 40 liter atau setara dengan jerigen besar. telah bertambah menjadi 35 orang. Modal awal Dari pengalaman kelompok tani "Tani Makmur", selama pendirian Kelompok Tani sebesar Rp 300.000 yang penggunaan pupuk cair ini tak ada hama penyakit yang berasal dari 12 orang tersebut. Sampai sekarang ini, menyerang.*** (DW) aset kelompok tani telah mencapai 1,5 Milyar.

* UPPO Kelompok Tani Makmur Pringgowijayan

Berkat Pupuk Organik, Panen Padi Capai 11 - 12 Ton Per Hektar

KOTORAN SAPI - Kotoran sapi dari UPPO Kelompok Tani “Tani Makmur” siap diolah menjadi pupuk organik.

SAPI UPPO - Sapi UPPO yang dipelihara Kelompok Tani “Tani Makmur” sehat dan gemuk berkat perawatan yang benar

Page 27: BuleTIN Edisi IV 2013

27Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

etahanan pangan nasional berkelanjutan merupakan tujuan utama pembangunan pertanian di Indonesia, yang menargetkan tercapainya surplus 10 juta ton beras pada Ktahun 2014. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, berbagai

program dan kegiatan telah dirancang dan dilaksanakan.

Untuk meningkatkan produksi beras nasional, peran daerah irigasi sangat signifikan. Menurut data yang diperoleh, sekitar 85% dari produksi beras nasional berasal dari daerah/ sawah beririgasi. Dengan demikian sawah beririgasi merupakan faktor utama dalam peningkatan produksi beras dan pencapaian ketahanan pangan nasional.

Untuk menjaga kestabilan produksi beras nasional di lahan beririgasi, maka daerah irigasi perlu dikelola dengan baik. Dalam hal ini peran Perkumpulan Petani Air (P3A) sangat penting karena kelembagaan petani ini merupakan ujung tombak pengelola daerah irigasi di Indonesia. P3A bertindak sebagai motor penggerak dalam mengelola irigasi secara baik dan efisien, sehingga mampu menghasilkan produksi beras yang optimal.

Dalam rangka mengoptimalkan peran P3A ini, serta mengatur pelaksanaan pengelolaan irigasi di tingkat usaha tani, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian No.79/Permentan/OT.140/12/2012 tentang Pedoman Pembinaan dan Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Permentan ini telah diundangkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menhukham) pada tanggal 28 Desember 2012. Dengan adanya Permentan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pengelolaan irigasi ditingkat usaha tani yang akan berdampak langsung pada produksi beras nasional serta ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

Salah satu program yang dirancang sebagai implementasi Permentan No.79/Permentan/OT.140/12/2012 adalah program Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PIP). PIP dirancang untuk mengoptimalkan peran P3A dalam pengelolaan irigasi di daerahnya masing-masing, dengan mengedepankan peran keswadayaan/ partisipasi, dimana pemerintah hanya menyediakan bantuan dalam bentuk bahan-bahan yang akan digunakan untuk pembangunan fisik infrastruktur irigasi, sedangkan pelaksanaan nya diserahkan sepenuhnya kepada P3A ybs. Dalam hal ini pemilihan infrastrukturnya bersifat fleksibel, bisa rehabilitasi jaringan irigasi, pembuatan embung, pembangunan sumur pompa, pembangunan bendungan kecil (dam parit), dll. Partisipasi penuh P3A sangat diharapkan dalam hal ini, sehingga terbentuk rasa kepemilikan yang tinggi terhadap prasarana dan sarana irigasi yang terdapat didaerah mereka. Dengan adanya rasa kepemilikan tersebut, maka P3A atau masyarakat yang mengelola daerah irigasi akan menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dibangun dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan untuk Program PIP, dibeberapa daerah, masyarakat yang tergabung dalam P3A atau GP3A sangat antusias dalam melaksanakan program PIP ini. Masyarakat termotivasi, dengan adanya perbaikan atau pembangunan infrastruktur melalui program PIP, sehingga produktifitas lahan mereka akan meningkat. Bagi lahan yang selama ini adalah lahan kering atau tadah hujan, yang biasanya hanya satu kali panen dalam setahun, dengan dibangun dan diperbaiklinya saluran irigasi, air irigasi dapat mengalir secara teratur lagi ke lahan mereka, maka produktifitas akan meningkat, dan panen akan bisa dilakukan sebanyak 3 kali dalam setahun. Untuk itu masyarakat yang tergabung dalam P3A tidak segan-segan berswadaya, yaitu menyumbangkan baik tenaga maupun harta dalam membangun/ memperbaiki infrastruktur irigasi tersebut.

Pengelolaan Irigasi Secara Partisipatif di IndonesiaOleh : DR. Respa Fitri

Page 28: BuleTIN Edisi IV 2013

28Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

Salah satu contoh yang fenomenal dalam pelaksanaan kegiatan PIP di Indonesia adalah kegiatan pembangunan Bendungan dan saluran/pipa air di GP3A Sidemen, Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Tujuan pembangunan bendungan ini adalah untuk mengalirkan air bagi sekitar 215 hektar sawah didaerah hilir yang selama ini merupakan sawah tadah hujan dengan hanya satu kali panen setiap tahun. Dengan tersedianya air irigasi di daerah ini secara terus menerus maka diharapkan IP meningkat menjadi 300 dan produksi dan produktifitas padi juga akan meningkat.

Panjang saluran dalam bentuk pipa dan gorong-gorong yang dibangun adalah 1,7 km, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 1800 orang yang dibagi menjadi 200 orang setiap shift. Sedangkan jumlah Rumah Tangga petani yang akan mendapat manfaat dari pembangunan bendungan ini adalah sebanyak 1800 KK. Sekarang pengerjaan pembanguanan bendungan ini sudah selesai sehingga petani didaerah hilir sudah dapat memulai kegiatan usaha tani nya.Sumber biaya dari pembangunan bendungan ini adalah: a)Dana PIP dari Ditjen PSP, Kemtan : Rp 80 Juta; b) Dana bantuan WFP berupa 90 ton beras dan 5 ton minyak goreng; c) Swadaya masyarakat, senilai Rp 450 juta.

Dana bantuan PIP dari Ditjen PSP, Kementerian Pertanian tersebut digunakan untuk pembelian bahan-bahan bangunan (Rp 60 juta), dan untuk kegiatan pemberdayaan kelembagaan (Rp 20 juta). Sedangkan bantuan dari World Food Program (FAO) digunakan sebagai insentif bagi masyarakat yang telah berpartisipasi dalam pembangunan bendungan. Dana swadaya masyarakat senilai Rp 450 juta terdiri dari sumbangan tenaga, uang dan natura.

Perbandingan Luas Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Padi MT 2012 dan 2013 *, MH 2012/2013, MK 2012/2013* Tahun 2013 *), Tahun 2012

Luas Tanam

(ha)

T P T P T P %T %P

I Musim Kemarau (April--September)

a. MK 2013* 5.689.652 133.274 38.112 18.646 1.345 151.920 39.457 0,6935% 0,0002%

b. MK 2012 5.347.010 41.293 11.138 258.675 46.446 299.968 57.584 1,0769% 0,0001%

II. Musim Hujan (Oktober -- Maret)

a. MH 2013/2014* 983.352 1.160 144 4.458 885 5.618 1.029 0,1046% 0,0472%

b. MH 2012/2013 8.177.787 202.684 44.754 16.527 933 219.211 45.687 0,5587% 0,0002%

III. Periode (Januari -- Oktober)

a. Tahun 2013* 8.892.207 296.773 72.749 31.177 1.432 327.950 74.181 0,8342% 0,0002%

b. Tahun 2012 8.624.369 137.519 30.186 279.245 47.542 416.764 77.728 0,9013% 0,0002%

Ket. : T = Terkena; P = Puso; * = Data sementara

Jakarta, 7 November 2013

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

PeriodeBanjir (ha) Kekeringan (ha) Total Banjir dan Kekeringan (ha)

Data & Fakta

Page 29: BuleTIN Edisi IV 2013

29Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

eramu pupuk organik menjadi pembenah untuk dapat memanfaatkan limbah tembakau yang tanah yang handal serta ampuh sebagai ada di sekitar pabrik. Lalu ia mencoba mencampur pencegah serangan hama dan penyakit pupuk organik dari kotoran sapi dengan limbah Mtanaman, bukanlah pekerjaan gampang. tembakau, dengan perbandingan 20 persen limbah

Perlu pengujian selama tiga musim tanam agar tembakau dan 80 persen kotoran sapi. Bahan keampuhan pupuk organik ini bisa teruji. Seperti tersebut kemudian dikeringkan dan dihaluskan. yang dilakukan H. Mohammad Soim yang beralamat Ternyata hasilnya cukup menggembirakan. Pupuk di Desa Bical, Kecamatan Trowulan, Kabupaten organik tersebut telah mampu mengoptimalkan

pertumbuhan tanaman padi budidaya mereka dan hama penyakit pun tidak mau menyerang tanaman. Bahkan hama wereng yang selama ini banyak ditakuti para petani karena dianggap sulit dalam pemberantasannya, ternyata tidak mau menyerang tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik campur limbah tembakau ini. Produksi padi organik yang didapat pun sangat menggembirakan, yaitu mencapai 8 - 10 ton per hektar.

Dengan telah suksesnya pengujian selama tiga musim tanam, Mohammad Soim dan anggotanya mulai percaya diri dengan produk

Mojokerto, Jawa Timur. Sebagai Ketua Kelompok Tani hasil karya mereka yang bakal laku di pasaran. Harapan Jaya yang telah memperoleh bantuan Unit Bahkan keinginan selanjutnya adalah melakukan Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dari Ditjen pengujian kandungan di lembaga yang selama ini Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian ditunjuk pemerintah. Sehingga nantinya dapat Pertanian tahun 2011, ia merasa bertanggung jawab mencantumkan komposisi kandungan yang ada untuk mengembangkan pupuk organik dari kotoran dalam kompos produksi mereka dalam kemasan.*** sapi yang bermanfaat memperbaiki kondisi organik (DW) tanah khususnya bagi tanaman anggota kelompoknya, dan diharapkan kedepan dapat terjual di pasaran.

Dengan modal bantu an ternak sapi sebanyak 35 ekor, kandang, pencacah rumput, serta kendaraan roda tiga, ia bersama anggotanya terus berinovasi untuk dapat menghasilkan pupuk organik yang berdaya guna dan berhasil guna bagi peningkatan produksi dan produktivitas tanaman, khususnya tanaman padi. Ia berharap dapat meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian yang tidak mengandalkan bahan-bahan kimia yang selama ini telah marak dipergunakan para petani.

Tahun lalu, H. Mohammad Soim bersama anggotanya menghubungi pabrik rokok yang ada di wilayahnya

Page 30: BuleTIN Edisi IV 2013

30Bulletin PSPMedia Informasi Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian

alam rangka penerapan e-Government sebagai bentuk upaya pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam meningkatkan D

kualitas pelayanan publik dan meningkatkan partisipasi aktif dalam pemberian informasi bagi masyarakat, website merupakan salah satu media yang diprioritaskan oleh Ditjen PSP. Pengembangan website dilakukan untuk menciptakan media publikasi dan interaksi pembangunan parasarana dan sarana pertanian yang uptodate, independent dan mampu memberikan layanan yang lebih baik kepada publik dan s t a k e h o l d e r y a n g d a p a t d i a k s e s m e l a l u i http://psp.deptan.go.id.

Rancangan desain dibuat dengan menggunakan tema dari keseluruhan desain warna hijau dominan dengan banner-banner memakai warna soft, sehingga tampilan menjadi "eye catching". Filosofis header diadopsi dari Visi dan Misi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, sehingga tampilan website terlihat seperti exhibition stand.

Sedangkan rancangan Sistem website dibuat sebagai website dinamis, dimana isi tampilan pada website dapat d i p e r b a r u i s e c a r a l a n g s u n g , k a p a n p u n , dimana/darimanapun dengan mudah melalui halaman administrator. Halaman Administrator dibuat dengan mengacu pada Content Management System (CMS) untuk mempermudah pengelolaan isi website oleh multi level user yaitu dapat diakses oleh pengunjung (user), administrator (pengirim informasi), dan superuser (pengelola web utama) dengan pemberian level hak akses (privilege) yang berbeda untuk tiap jenis user.

Berbagai informasi terkait profil Ditjen PSP, Unit kerja lingkup Ditjen PSP, pedoman dan peraturan terkait kegiatan dan tupoksi Ditjen PSP, data dan informasi pembangunan 2.4/Kpts/OT.160/B/01/2013. Tugas Tim Pendayagunaan prasarana dan sarana pertanian terbaru dan menu kontak Pengelolaan Website adalah : 1) mengumpulkan tersedia dalam website ini. Untuk monitoring evaluasi bahan/materi publikasi; 2) melakukan pembahasan dan pelaksanaan program/ kegiatan pengembangan dan editing bahan/materi publikasi; 3) melakukan processing penyediaan prasarana dan sarana pertanian oleh seluruh publikasi; 4) melakukan updating data dan informasi; 5) instansi pengelola anggaran Ditjen PSP di daerah melakukan pelayanan interaktif; 6) memberikan tanggapan disediakan menu pelaporan aplikasi MPO. atas pengaduan masyarakat melalui website.

Untuk memudahkan stakeholder dalam mengakses Hasil kerja keras tim dalam melakukan re desain dan informasi dan melakukan interaksi disediakan forum dengan peremajaan website selama kurang lebih lima bulan mulai dari banner khusus maupun link dengan berbagai instansi perancangan desain sampai dengan pembuatan website baru lingkup Kementerian Pertanian serta Kementerian/Lembaga sebagai pengganti website Ditjen PSP yang lama terkait. Dengan demikian diharapkan kemudahan dan mendapatkan penghargaan sebagai lima besar website keterbukaan informasi bidang prasarana dan sarana terbaik tingkat Eselon I Kementerian Pertanian Tahun 2013 pertanian lebih optimal. dalam Lomba Situs Web Unit Eselon I yang diselenggarakan

oleh Sekretariat Jenderal Kementan. Hasil tersebut tentu Optimalisasi kinerja pengelolaan website dilakukan melalui belum mencapai target yang diharapkan, oleh karena itu perlu pembentukan Tim Pendayagunaan pengelolaan Website kerja keras untuk meningkatkan kinerja website Ditjen PSP Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian sebagai koordinator sehingga mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam sekaligus admin yang bertanggungjawab dalam pembangunan prasarana dan sarana pertanian khususnya pengelolaan website melalui SK Direktur Jenderal dan pembangunan pertanian umumnya.** (CW) P r a s a r a n a d a n S a r a n a P e r t a n i a n N o m o r

Dinamika dan Wajah BaruWebsite Ditjen PSP

Page 31: BuleTIN Edisi IV 2013

Motor Penggerak

Prasarana dan Sarana

Pertanian

Ditjen PSP

KEMENTERIAN PERTANIANDirektorat Jenderal Prasarana dan Sarana PertanianKanpus Kementerian Pertanian Gedung DJl. Harsono RM No. 3, Ragunan, PasarmingguJakarta Selatan 12550Telpon (021) 7816080; Fax. (021) 7816081