Buletin Terobosan Edisi 356

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    1/12

    Media ini deklola oleh Pelajar dan Mahasiswa Indonesia sebagai media informasi, opini dan komunikasi

    mahasiswa Indonesia di Mesir. Redaksi menerima tulisan dari pelbagai pihak dan berhak mengeditnya tanpa

    menghilangkan makna dan tujuan.

    Sekapur Sirih, Gerakan Sarung

    Masisir Versus Kebijakan KBRI,

    Halaman 2Sikap, Puncak Pesta Demokrasi,

    Halaman 3Laporan Utama, Bursa Pen-

    calonan Capres-Cawapres PPMI.Halaman 4-6Kometar Peristiwa,

    Apa Kabar BPA Dan MPA?,

    Halaman 7Opini, Analis Pragmatis Penga-

    mat Politik Amatir, Halaman 8

    Sastra, Mbah Gono IIHalaman

    9Resensi, Membedah Sekte

    Islam, Halaman 10

    Kolom, Dosa Besar MPA,

    Halaman 11

    Edisi 356

    7 Agustus 2013

    Selamat Membaca!Santai dan penting dibacaTajam tanpa melukaiKritis tanpa menelanjangi

    Perebutan Kursi Presiden

    PPMI MemanasKarena hanya ada satu calon yang lulusscreening, maka

    pendaftaran harus diperpanjang 2 x 24 jam danscreening

    pun harus kembali digelar hingga dua tahap. Mengapa?

    Simak Laporan Utama

  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    2/12

    TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013

    Sekapur Sirih

    Gerakan Sarung Masisir

    Versus

    Kebijakan KBRI

    Pendiri: Syarifuddin Abdullah, Tabrani Sabirin. Pimpinan Redaksi: Tsabit Qodami., Fahmi Ha-

    san Nugroho. Dewan Redaksi: Abdul Majid, Ahmad Farros El-Halimy, Habib Rahman Haqiqi,

    Uliya Nur Faiqoh. Reportase: M. Zainuddin, Lutiatul Fuadah Hasanah, Ainun Mardiah, Erika Nadarul Khoir, Heni Septini. Editor:

    Zulfahani Hasyim, Ahmad Maimun. Pembantu Umum: KeluargaTROBOSAN.Alamat Redaksi: Indonesian Hostel-302 Floor 04, 08 el-

    Wahran St. Rabea el-Adawea, Nasr City Cairo

    -Egypt. Telepon: 22609228 E

    -mail: [email protected]. Facebook : Terobo-

    san Masisir. Untuk pemasangan Iklan dan Layanan Pelanggan silakan menghubungi nomor telpon : 0109427876 (Tsabit),

    01122217176 (Fahmi) atau 011482433704(Erika)

    Lebaran sebentar lagi! Benar

    bukan? Jika demikian biasanya arus

    mudik kian kencang mendekati titik pun-

    cak kemenangan. Setidaknya demikian ini

    yang menjadi tradisi orang Indonesia.

    Bulan Ramadhan memang menjadi bulan

    dengan khasnya tersendiri. Terutama soal

    mudik.Tapi anda yang belum bisa

    mengunjungi keluarga tetap santai saja-

    lah. Anda masih banyak memiliki sahabat,

    tetangga dan saudara sebangsa yang ber-

    nasib sama.

    Bagi kami bulan puasa menjadi

    tantangan tersendiri untuk terus berkar-

    ya sebagai media. Panas terik mataharibanyak menguras tenaga ketika kami

    meliput dan mencari berita. Sangat pent-

    ing bagi kami untuk menghadirkan berita

    dengan data yang berimbang. Kami ingin

    pembaca bisa melihat masalah dengan

    kacamata yang sesuai dengan kebutuhan

    hasil akhir nantinya. Semoga kami bisa

    menuliskan berita dalam muatan buletin

    yang proporsional.

    Hari puasa semakin mendekati

    ujungnya saja. Pamlet-pamlet lebaran

    mulai bertebaran menyambut harinya.

    Hari lebaran menjadi daya tariktersendiri bagi orang Indonesia. Menjadidaya tarik tersendiri untuk berkumpul,

    bersapa ria dan saling meminta keikhla-

    san maaf. Hal ini tak lain karena urusan

    hala bihalal dianggap sakral dan penting

    bagi kita. Tahun lalu Masisir sempat ber-gejolak di waktu datangnya hari keme-

    nangan.

    Ceritanya KBRI membuatkebjiakan tersendiri untuk mengada-

    kan halal bihalal, lain daripada tahun-

    tahun sebelumnya yang sudah

    mengakar di dalam tradisi kita bersa-

    ma. Mendekati hari lebaran ketuakekeluargaan diundang kumpul untuk

    merincikan rencana ini. Namun nam-

    paknya kumpul berjalan sedikit panas

    karena banyak pihak yang tidak setuju.

    Walhasil, Gerakan Sarung Masisir pun

    lahir menolak kebijakan KBRI ini. Tidak

    main-main karena gerakan ini memang

    banyak mendapat perhatian dan

    dukungan Masisir. Ketika bus men-

    jemput para WNI untuk mengikuti salat

    Ied, banyak mahasiswa yang memilihsalat di suq sayarat dengan

    menggunakan sarung. Gerakan Sarung

    Masisir nampaknya berhasil menebarkecamannya. Meskipun gedung KBRI

    tetap banyak dikunjungi Masisir danwarga WNI lainnya, namun suasana

    kikuk menjadikan suasana lebaran ta-

    hun lalu berbeda dari biasanya.

    Tahun ini kebijakan KBRI

    mengenai salat Ied dan halal bihalal

    nampaknya juga sama. Dalam grupjejaring sosial Facebook, salah satu

    publikasi pamlet acara salat Ied ini

    banyak mendapat respon negatif.

    Berkaca dari tahun lalu nampaknya

    Masisir lebih suka mengadakan kumpul

    keluarga warga Indonesia di masjid As-

    Salam. Lalu bagaimana nasib lebaran

    kita tahun ini? Akankah sama sua-

    sananya dengan tahun sebelumnya itu?

    Dalam tulisan ini kami tidakhendak memihak kepada siapapun.

    Bagi kami itu hanyalah fenomena yang

    wajib kami angkat supaya kita bisa

    menemukan solusinya dengan arif dan

    bijaksana. Kami selaku pegiat media

    hanya bisa mendoakan semacam itu.

    Selebihnya, kami bermaksud men-gucapkan selamat berlebaran bagi

    semua warga Indonesia di negeri

    kinanah ini!Aaamiiin! []

    02

    Keluarga Besar

    TROBOSAN

    Megucapkan:

    SelamatMerayakan

    Pesta Demkorasi

    Pemilu Raya

    Semoga Masisir semakindewasa dan menuju arah

    yang lebih baik!

    Express Copy

    Menerima segala jenis

    fotokopi

    Mahatthah Mutsallas,

    Hay `AsyirBuilding 102 Sweesry.

    Hp: 01001726484

  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    3/12

    TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013

    Puncak Pesta Demokrasi

    S i k a p

    Hari-hari di bulan Agustus Masisir selalu

    bertemu kalender kegiatannya. Dalam

    suasana Ramadhan semacam ini Masisirtetap aktif berkegiatan, bahkan dalamkeadaan Mesir yang tengah krisis politik

    ini. Selain itu kalender kegiatan yangramai saat semacam ini tak lain adalahLPJ. Berbagai organisasi melaksanakan

    estafet regenerasinya. Mulai dari organ-

    isasi almamater, kekeluargaan, senat

    sampai eksekutif tertinggi di Masisir.

    MPA sempat mewacanakan untuk

    menggelar sidang umum II pada 28 Juli

    lalu. Hal ini disampaikan langsung olehpihak terkait kepada kami. Juga pengu-

    muman resmi sudah tersebar luas jejar-

    ing sosial. Namun pada akhirnya diundursampai tanggal 13 Agustus. Hal ini tak

    lain karena ada yang mengingatkan kem-bali akan kesepakatan tahun sebelumnya

    mengenai sidang akhir tahunan sema-cam itu. Kata sekapakat itu menjelasakan

    bahwa kita Masisir tidak akan pernah

    mengadakan SU I dan II pada hari puasa.

    Menurut pantauan kami hal ini tak lain

    karena sebelum tahun 2012 sidang sela-

    lu panas. Untuk menghindari itnah sep-

    erti yang terjadi pada tahun sebelum-sebelumnya akhirnya kesepakatan ini

    dicetuskan. Namun nahas, pihak jajaran

    pemegang kekuasaan sempat melupakanhal semacam ini. Walaupun pada akhirn-ya MPA kembali pada jalur kesepakatan

    karena adanya peringatan muncul pada

    komentar di Facebook. Sungguhmengenaskan karena kesepakatan yang

    sudah menjadi ketetapan absolut bisa

    terlupakan oleh sekian banyakpemegang kebijakan. Bahkan bisa ter-

    lupakan oleh khalayak umum Masisir ini.

    Patah hilang tumbuh berganti. Seper-

    tinya begitu pepatah yang tepat untukmenggambarkan keadaan sekarang ini.

    Berbagai wajah baru muncul, memegang

    kendali organisasi. Sudah sepantasnyahal ini terjadi karena kita di sini adalahsebagai pelajar rantau yang harus kem-

    bali pada pelukan pertiwi. Maka per-

    gantian tongkat estafet adalah hal yanglazim terjadi.

    Untuk melaksanakan sunah baik ini

    wajarnya dibentuk panitia peralihankekuasaan. Kalau dalam lingkup utuhMasisir kita biasa menyebutnya dengan

    nama PPR (Panitia Pemilu Raya).

    Merekalah yang menjadi panitia perali-han kekuasaan. Yang menjadi titik ukur

    gelaran pesta demokrasi yang kita sepa-

    kati sejak adanya sistem trias politika.

    Pada perjalanannya PPR menjadi soro-tan publik Masisir. Cerita mengenai

    kinerja dan keputusan PPR selalu

    menghiasi ruang gosip Masisir ketikamasa pencalonan tiba. Berbagai

    omongan, analisa maupun opini muncul,

    baik itu didasari investigasi fakta mau-pun tidak. Hal ini tak lain karena masatransisi memanglah pelik. Istilah jegal

    menjegal sering muncul. Entah siapa

    yang benar, entah bagaimana pula setiap

    kepala menempatkan sudut pandangnya.Yang jelas bagi kami ini tak lain muncul

    karena sistem perpolitikan dunia maha-

    siswa kita yang masih harus terus digo-dok dan diperbaiki.

    Tahun ini pembentukan PPR kembalimenuai kendala. Pengakuan pihak MPA

    yang sudah melayangkan surat ke

    kekeluargaan untuk mengirimkan per-

    wakilan tidak direspon. Dampaknyapembentukan panitia berjalan lambat.Akhirnya mau tidak mau MPA dan be-

    berapa yang bersedia membantu mem-

    bentuk sendiri panitia itu. Tidak hanya

    itu, pada proses screening tahun ini ber-beda dari biasanya. Hal ini tak lain kare-

    na sudah ada revisi undang-undang. Tapi

    hampir saja banyak yang terkecoh. Sep-erti halnya debat antara panitia dan Tim-ses salah satu calon yang terjadi pada

    pengumuman screening tanggal 30 Juli

    2013 itu. Usut punya usut masalahnyaadalah pada revisi undang-undang yang

    tidak diketahui khalayak.

    Letak permasalahan utama

    Menurut kami, masalah utama PPR ta-

    hun ini tidak lain adalah sebagai ujungsetahun perjalanan Masisir. Ada dua

    kemungkinan yang menyebabkan hal ini.

    Pertama, trio PPMI (BPA, MPA dan DPP)

    tidak bisa menciptakan pola komunikasisehat ataupun ideal. Komunikasiberguna merangkul semua elemenMasisir, baik itu warga atupun organisasi

    di bawahnya. Pada beberapa bukan

    kemarin TROBOSAN pernah mewa-wancarai salah satu senior yang pernah

    menjabat MPA PPMI. Beliau mencer-

    itakan mengenai apa yang mereka

    lakukan dalam setiap minggunya. Silatu-rahmi, sosialisasi, sharing ide ke organ-isasi di bawah naungan PPMI bisa men-

    capai 3 kali setiap minggunya. Ini sangat

    jauh jika dibandingkan dengan kale-

    dioskop trio lembaga PPMI tahun ini.

    Menurut kami hal ini adalah problem

    besar. Setidaknya ada beberapa efekyang timbul jika para pejabat yang ng

    ada di atas jarang berkunjung dan bersi-

    laturrahmi kepada pihak bawahan mere-ka. Misalkan, elemen bawah akan merasa

    tidak dirangkul, ide tidak tersalurkan,

    tidak ada komunikasi keorganisasianselain dalam sidang. Walhasil apadaakhirnya akan kesulitan mencari dan

    menjaring PPR yang biasa diminta MPA

    kepada kekeluargaan. Ya jelaslah!

    Kedua, apati yang timbul dari kalangan

    Masisir. Apapun yang diperbuat tidakakan mendapat respon. Kesimpulan

    semisal ini sudah sering kita dengar dimedia, baik itu resmi maupun tidak sem-

    isal jejaring sosial, di forum ataupunobrolan ringan sesama Masisir. Misalkan

    seperti kasus Masisir lebih suka mengu-

    rusi dirinya sendiri daripada mem-

    bangun peradaban bersama.

    Dua hal itu kami anggap sebagai perma-salahan utama. Entah angka mana yang

    awalnya menyebabkan diskursus Masisirini. Hanya saja dua hal itu bisa saja saling

    mempengaruhi. Akan bisa saling mem-

    perburuk suasana andai saja elemenpenggerak utama Masisir tidak lantas

    menyadari dari titik mana seharusnya

    berbenah. Karena bagaimanapun Masisirsudah seperti domba yang tersesat, tidaktahu darimana harus memulai. Jika

    bukan elemen pengampu semisal lem-

    baga trio PPMI ini lalu siapa lagi yang

    akan memulai.

    Jadwal acara LPJ sudah di depan mata.Mereka yang sudah mengabdi sudah usai

    masa pengabdiannya meskipun tugasmungkin belum paripurna karena ban-

    yak kekurangan sana-sini. Puncak peseta

    demokrasi segera digelar oleh strukturtertinggi organsiasi Masisir. Ada baiknya

    harapan sederhana ini kita ajukan bersa-ma. Supaya mereka yang akan mengabdimenyadari inti permasalahan Masisir.Sudah saatnya Masisir bergerak bersa-

    ma. Selamat bersayonara bagi wajah

    lama! Selamat bagi yang akan mengem-

    ban amanat nantinya! Mari kita

    wujudkangood governance system! ()

    03

    Rubrik Sikap adalah editorial buletin TROBOSAN. Ditulis oleh tim redaksi TROBOSANdan mewakili suara resmi dari

    TROBOSANterhadap suatu perkara. Tulisan ini sepenuhnya mewrupakan tanggung jawab redaksi.

  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    4/12

    TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013

    Bursa Pencalonan Capres-Cawapres PPMI

    Laporan Utama

    04

    Pesta demokrasi Masisir sedang

    digelar pada hari-hari ini. Dua pasang

    kandidat melaju ke babak selanjutnya

    setelah dinyatakan lulus screening. Tapi

    bagaimana kisah perjalanan merekamelaju kursi panas calon presiden dan

    wakilnya? Silahkan simak hasil reportasi

    Tim TROBOSAN mengenai Pemilu Rayaberikut ini.

    Undang-Undang Direvisi, ScreeningDigelar Dua Tahap

    Sore itu (Selasa/30 Agustus 2013)gedung konsuler terlihat lebih ramai dari

    biasanya. Tim TROBOSAN baru sajasampai di gedung konsuler saat jarum

    jam menunjukkan pukul 17.50 CLT. Ter-lihat ketua seorang mahasiswa bernama

    Reza Jamna sedang lalu lalang sambil

    menerima telepon di depan pintu. Be-

    berapa menit sebelum ditutup pendafta-ran tim kami mendengar Amrizal

    menghubungi pihak panitia. Denganperantara telepon seluler dia berniat

    menarik berkasnya kembali. Sekarang

    udah nggak bisa, ungkap salah satu pa-

    nitia yang berhasil kami dapati. Setelah

    itu kami memutuskan masuk ke dalam

    ruang konsuler. Di sana terlihat saudara

    Muttaqin dan beberapa koleganya. Nam-paknya mereka sedang mengurus berkas

    -berkas sambil bercakap

    -cakap.

    Mereka yang di sana adalah Pani-tia Pemilu Raya (PPR). Sedangkan Mut-

    taqin dan teman-temannya sedang

    mengajukan berkas pencalonan Presiden

    PPMI. Kali ini pendaftaran diadakan di

    gedung konsuler district 10. KeadaanMesir yang terus bergejolak memaksa

    pendaftaran Capres-Cawapres PPMI di-pusatkan di gedung ini. Hal ini karena

    situasi dan kondisi di Wisma nusantara

    dinilai kurang kondusif, terlebih kawasan

    Rabah yang masih menjadi pusat

    perkumpulan demonstrasi.Beberapa menit sebelum pen-

    daftaran ditutup, panitia masih

    menunggu kedatangan calon. Sampai

    tepat pukul 18.00 tidak kunjung ada tam-bahan calon yang mendaftar. Sampai

    penutupan pendaftaran tanggal 30 Juni

    kemarin calon yang mendaftar hanya ada

    dua pasangan. Pertama Batubara-Sifrul

    dan yang kedua Abdullah Muttaqin dan

    Agung. Namun selang limabelas menitsetelah penutupan, Zulikar Priyangga

    yang sebelumnya gencar diprediksi men-

    calonkan diri datang ke gedung konsuler.

    Setelah bersalaman dengan beberapaorang yang di dalam Zulikar terlihat

    berbincang-bincang sejenak. Kami tidakmengetahui secara jelas maksud ked-

    atangan dia. Namun tidak lama setelah

    mengobrol dengan panitia dia pun ber-

    pamitan. Dengan demikian hanya ada

    dua pasangan yang resmi diterima ber-

    kasnya olehPPR.

    Ketikajarum jam

    menunjukkan

    angka 19.55

    CLT gedung

    konsuler lebihramai dari

    sebelumnyasaat pe-

    nutupan pen-

    daftaran. Ter-

    lihat beberapatim suksesAmrizal Batu-bara dan juga

    Abdullah

    Muttaqin

    hadir di sa-

    na. Hal ini karena screening diagendakan

    pukul 20.00. Suasana memperlihatkankesibukkan panitia dan pengawasnya.

    Akhirnya selang setengah jam proses

    screening dimulai. Beberapa panitia danpengawas panitia mengadakan kumpul

    tertutup di ruang pojok. Kemudian Amri-

    zal yang mendaftarkan diri pertamakepada panitia dipanggil terlebih dahulu

    untuk memasuki ruangan. Baru setelah

    itu Muttaqin yang selanjutnya dipanggil.

    Setelah menunggu lama akhirnya

    pukul 11.25 CLT panitia keluar dari ru-ang rapat. Ketua PPR, Reza mengu-

    mumkan hasil screening. Setelah melihat

    beberapa pertimbangan, panitia memu-

    tuskan hanya pasangan Muttaqin-Agung

    yang lolos screening. Panitia menyam-paikan akan membuka perpanjangan

    pendaftaran. Hal ini karena panitia

    melihat undang-undang Pemilu Raya,

    bab 5 pasal 15 sampai pasal 17. Dengan

    demikian PPR memutuskan mem-

    perpanjang pendaftaran 2 x 24 jam.

    Menanggapi putusan itu, Jasri

    Waldi di selaku Timses Muttaqin-Agung

    mengajukan keberatannya. Putusan inidianggapnya tidak sesuai dengan

    penafsiran undang-undang yang benar,

    seperti tahun-tahun sebelumnya. Diamenyampaikan, misalnya pada jaman

    pencalonan Falahuddin Qudsi yang lolos

    screening sebagai calon tunggal. Tidak

    ada panduan pasal ini. PPR tidak lagisesai undang-undang. Masa itu hanya

    mengisi CV sendiri, bukan CV yang dise-

    diakan panitia saja. Harusnya jika diper-

    panjang ya jam enam tadi, bukan ditutup

    lalu dibuka lagi seperti ini. Itu namanya

    bukan menyambung tapi membuka lagi

    yang sudah ditutup, ungkapnya.

    Setelah itu Amrizal Batubara

    mengangkat tangan supaya diberi izinuntuk menanggapi putusan. Dia mengaku

    akan menghormati semua putusan pani-

    tia yang mengaku sudah sesuaipenafsiran undang-undangnya. Namun

    demikian dia menanyakan perihal

    pengajuan berkasnya. Apakah diterimaatau ditolak? Hal ini karena dia mengakui

    berkasnya belum sepenuhnya lengkap.

    Hal yang sama juga diampaikanoleh tim suskesnya, Hasan. Dia menyam-

    paikan, jika berkasnya sudah lengkapberarti berkas diterima dan resmi

    mendaftar. Tetapi jika tidak diterima

    berarti belum resmi.

    Menanggapi hal ini panitia

    mengaku menerima berkas pasangan

    Batubara-Siful. Tetapi karena berkas

    belum lengkap maka mereka dinyatakantidak lolos screening. Namun sesuai pe-rundang-undangan yang berlaku, maka

    pasangan ini masih bisa mengikuti

    screening berikutnya jika melengkapi

    persyaratan yang diajukan panitia.

    Meski jawaban sudah disam-

    paikan PPR mengenai putusan ini, tapi

    suasana tetap tegang. PPR pun mencoba

    menengahi dan menceritakan kronolgi

    kejadiannya. Kemudian salah satu pihakMPA, Wahid Hasyim ikut angkat suara.

    Bahwa maksud diperpanjang dalam pasal

    ini itu menjelaskan sebelum dan sesudah

    proses screening, apapun nanti konsek-uensinya.

    Salah seorang mahasiswi yang

    Doc.

    BIRRULforMasisir

    Pasangan Capres dan Cawapres PPMI 2013-2014 beserta jajarannya sedang berpose

    bersama, usai acara debat kandidat Di DPD PPMi daerah Zagazig

  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    5/12

    TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013

    bertugas menjadi Panwaslura, Zakiah

    Ainun mencoba mendinginkan suasana.

    Biar simpel dan padat saya memanggil

    Mantan Panwaslura dan BPA lama yangmenggodok perubahan undang-undangini.

    Kemudian Amrizal menyela, bag-

    inya hal ini sudah sesuai dengan pem-bacaan penafsiran undang-undang tahun

    ini. Setelah forum sepakat, akhirnya Man-

    tan Panwaslura yang diwakili Abdul Gha-

    fur dan Mantan BPA, Wahyudin. Panitiamenganggap penting mengundang mere-ka berdua karena merekalah yang mere-

    visi undang-undang ini dan tahu kronolo-

    gi tepatnya. Sehingga dianggap perlu

    untuk membicarakan maksud dan

    penafsiran yang diinginkan dari revisi

    undang-undang ini.

    Setelah dibacakan ulang kronologi

    permasalahannya, Abdul Ghafur men-jelaskan cerita revisi undang-undang.

    Kita itu harus belajar dari sejarah biartidak terulang-ulang terus masalahnya.

    Kita juga harus profesional dan harus

    realistis. Nyambung pasal 16, kalau ada 1

    calon tidak lolos maka pasa 16 berlaku.

    2x 24 jam. Biar tidak saling jegal dan fair

    play. Agar dalam demokrasi, calon itujangan hanya gara2 waktu lalu salingjegal. Demikian yang disampaikan oleh

    lelaki yang biasa disapa dengan panggi-

    lan Gobe.

    Hal senada juga disampaikan olehWahyudin selaku perwakilan BPA yang

    merevisi udang-undang Pemilu Raya.

    Akhirnya setelah terjadi tarik ulurpendapat bisa dipahami bahwa

    penafsiran panitia memang sesuai mak-

    sud dan tujuan undang-undang tentang

    pemilu raya. Hal ini terlihat dari tangga-

    pan Capres Abdullah Muttaqin yangmengajak semua pihak untuk menerima

    hasil putusan PPR dengan legowo dan

    bijaksana. Akhirnya setelah tanggapanMuttaqin permasalahan hasil screening

    dianggap selesai. Dengan demikian maka

    pencalonan resmi diperpanjang 2 x 24

    jam.

    Pada hari berikutnya, suasanya

    masih sepi. Hingga pukul 18.00 panitia

    mengumumnkan belum ada calon yangbergerak mengunjungi PPR. Akhirnya

    sehari setelahnya atau hari terakhir pen-

    daftaran, pasangan Batubara dan Sifrul

    tiba di Konsuler guna melengkapi berkas.Hal ini karena mereka belum melengkapi

    berkas hingga screening digelar 30 Juli

    lalu. Dan pada perpanjangan pendaftaran

    mereka baru bisa melengkapi persyara-

    tan yang diajukan panitia.

    Orasi Dan Janji Para Kandidat

    Setelah lolos proses screeningkedua pasangan Capres-Cawapres mulai

    melancarkan serangan. Pintu kampanye

    telah dibuka lebar-lebar pada tanggal

    sampai tanggal 9 Agustus nanti.Panggung perpolitikan disibukkan

    dengan orasi berkobar dari para calon.

    Sehari setelah screening jilid IIpasangan Muttaqin-Agung atau yang

    dikenal dengan pasangan Duo Ramadhan

    mengawali start kampanye lebih awal

    jika dibandingkan dengan pasangan

    Birrul (Batubara-Sifrul). Duo Ramadhan

    gencar menyasar suara kampanye dalam

    dunia maya. Berikut adalah alamat akunresmi milik pasangan ini: Web-

    site: www.duoramadhan.co.vu, Face-

    book:www.facebook.com/duoramadhan,

    Twitter: www.twitter.com/

    duoramadhan,Youtube: www.youtube.com/duoramadhan, Google+: https://

    plus.google.com/u/0/112812710137226415284/posts,

    Soundcloud: https://soundcloud.com/

    duo-ramadhan.

    Dari enam akun ini mereka

    melancarkan kampanye. Selain itu mere-

    ka juga meluncurkan lagu khusus kampa-

    nye yang diunggah pada media Youtube

    pada 1 Agustus lalu.

    Sementara itu pihak pasangan

    nomor 1 atau Birrul tidak mau kalah

    dengan kampanye yang digencarkan oleh

    pihak lawan. Birrul lebih sering membu-

    at ankedot di pamlet bergambar unik.Misalnya pamlet pemain bola dengantangan mengacung lalu berisi tulisan ane

    kagak ragu, pasti pilih nomer1!! BIRRUL

    for PPMI.

    Pada hari Sabtu, 3 Agustus lalu

    debat kandidat untuk lingkup daerah

    Kairo digelar di aula Griya Jawa Tengah,

    KSW. Acara ini dihadiri oleh simpatisancalon dan masyarakat Masisir. Aula riyaJawa Tengah Nampak penuh pada acara

    debat kandidat ini. Dalam sambutannya,

    Presiden PPMI menyampaikan apre-

    siasinya akan kinerja yang dilakukan

    PPR. Selain itu dia juga menyampaikan

    harapannya. Semoga hari ini bisa

    melihat kecakapan dan bisa menemukanjalan keluar masalah kita bersama se-

    bagai Masisir, jelas Presiden PPMI yangakan segera meletakkan jabatannya ini.

    Setelah sambutan Presiden PPMI,

    acara sempat berhenti karena pembawa

    acara menginterupsikan untukbreakdan

    menunggu salat ashar. Tapi hadirin

    memprotes kebijakan pembawa acara ini

    karena dinilai membuang waktu. Hal itukarena jarum jam belum menunjukkanwaktu salat ashar. Akhirnya pembawa

    acara memutuskan untuk melanjutkan

    acara dengan debat kandidat.

    Tepat pukul15.30 acara dimulaidengan dipandu oleh moderator saudara

    Aidil Fitri. Dia membuka acara dengan

    penuh semangat. Sesaat setelah itu kan-didat nomor 1, Batubara dan sifruldengan seragam baju koko berwarna

    cream diperislahkan maju ke depan pub-

    lik. Sementara Muttaqin yang berbaju

    merah dan Agung yang berbaju putih

    menyusul sesaat kemudian. Pada sesi

    pertama Moderator mempersilahkan

    pasangan Birrul untuk memperkenalkandiri terlebih dulu. Lalu dilanjutkan Mut-taqin yang disambut dengan yel-yel oleh

    Timsesnya.

    Pertanyaan pertama dari de-

    bator, Abu Nashor langsung menyudut-

    kan pasangan Batubara dan Sifrul

    dengan menganggap visi dan misi mere-

    ka terkesan tidak nyambung. Maka dari

    itu dia menanyakan lebih lanjut tentangperbedaan antara visi dan misi.

    Menanggapi debator, pihak

    Birrul yang diwakili oleh Batubarameminta maaf atas ketidaksesuaian

    planning mereka. Hal ini karena ada

    beberapa perubahan pada rencana

    selebaran pamletnya. Yang mana Tim-ses mereka mengubah semua yang

    sebenarnya sudah disusun sebelumnya.

    Laporan Utama

    05

    Doc.

    PamfletPPR2013

    http://www.duoramadhan.co.vu/http://www.duoramadhan.co.vu/http://www.facebook.com/duoramadhanhttp://www.facebook.com/duoramadhanhttp://www.twitter.com/duoramadhanhttp://www.twitter.com/duoramadhanhttp://www.twitter.com/duoramadhanhttp://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fduoramadhan&h=0AQFmO_aJAQH39G0cSuHCDEcxce0expw3lVcWMeEj_66ZCw&s=1http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fduoramadhan&h=0AQFmO_aJAQH39G0cSuHCDEcxce0expw3lVcWMeEj_66ZCw&s=1http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fduoramadhan&h=0AQFmO_aJAQH39G0cSuHCDEcxce0expw3lVcWMeEj_66ZCw&s=1https://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttp://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fduoramadhan&h=0AQFmO_aJAQH39G0cSuHCDEcxce0expw3lVcWMeEj_66ZCw&s=1http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fduoramadhan&h=0AQFmO_aJAQH39G0cSuHCDEcxce0expw3lVcWMeEj_66ZCw&s=1http://www.twitter.com/duoramadhanhttp://www.twitter.com/duoramadhanhttp://www.facebook.com/duoramadhanhttp://www.duoramadhan.co.vu/
  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    6/12

    TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013

    Laporan Utama

    06

    Kemudian mereka menanggapi

    masalah independensi PPMI. Mereka

    menganggap PPMI selama ini secara or-

    gansiasi memang indpenden. Namunmereka menganggap tidak tahu apakah

    sebenarnya PPMI independen pada fak-tanya. Bisa saja dibelakangnya ada kepent-

    ingan yang menjadikan PPMI tidak inde-

    penden di luar kasat mata. Maka dari itumereka berniat menyatukan semua ele-

    men Masisir yang majemuk. Supaya bisaharmonis dan menyukai satu sama lainnyadengan patokan yang akan dirumuskan

    nantinya. Menjawab tentang perbedaan

    antara visi dan misi Sifrul menjawab,

    kalau visi itu we believe to be, sedangkan

    kalau misi itu we believe to do.

    Setalah itu giliran Duo Ramadhan

    yang dihantam oleh Debator, Nurul Cha-

    sanah yang menanyakan akan Proker ten-tang hal kerja nyata bagi indonesia dan

    dunia. Mutaqin merespon, bahwa kerjanyata itu semisal membentuk forum bagi

    para pegiat Talaqqi. Dia akan mewa-

    dahinya dengan membuat forum tanya

    jawab secara luas, dengan penanya dari

    Indonesia. Nantinya mereka para pegiatinilah yang menjawab pertanyaan di fo-

    rum itu.

    Jawaban ini disanggah oleh Nurul

    dengan menganggap tidak memaksimal-kan sarana yang sudah ada sekarang ini.

    Misalkan forum dan berbagai sarana di

    PPI dunia. Padahal PPI sudah memfasili-

    tasinya.

    Setelah sesi pertanyaan dari De-

    bator lalu Moderator memberikan kesem-patan bagi hadirin yang mau bertanya.

    Kesempatan pertama diambil oleh AbdulGhafur atau yang biasa disapa Gobe. Dia

    mengkritik selebaran yang dibuat oleh

    kedua pasangan dirasa kurang menarik

    karena tidak berwarna. Lalu dia menan-

    yakan bagaiman merangkul semua elemen

    Masisir ini. Saat melayangkan pertanyaankedua membuat hadirin ramai karena dia

    menanyakan tentang kesiapan calon jika

    nanti dikudeta rakyatnya. Pertanyan se-rupa mengenai kudeta juga dilancarkan

    Maradona Sihombing yang disampaikan

    pada kesempatan kedua.

    Menanggapi soal menyatukan

    Masisir, Muttaqin menjawab akan sering

    bersilaturahmi jika sudah terpilih nanti.Dia berencana mengumpulkan semua or-

    gansisasi supaya ada korndinasi dan bisamenangkap aspirasi. Kalau nantinya ada

    kudeta, dia berdalih harus sesuai prosedur

    yang berlaku. Karena yang terpilih adalah

    suara rakyat dan punya legitimasi.

    Sedangkan pihak Batubara menga-takan siap dikudeta jika terpilih nanti.Jika saya tidak bisa mengerjakan tugas

    sebelum ada permintaan saya akan mun-

    dur sendiri, ungkapnya yang disambut

    riuh tepuk tangan. Menambahi jawabanCapresnya, Sifrul menjelaskan lebih dalam

    tentang rencana penyususnan kabinet.

    Mereka akan menyurati semua organisasi

    untuk mengirimkan perwakilan di PPMI,

    sehingga PPMI dinilai terbuka. Kemudaiandia juga berjanji akan melaksanakan pro-

    gram blusukan blusukan. Kita akan turunke bawah karena iu kewajiban kita. Me-

    nanggapi soal kudeta, dia meninjau pasal

    16 tentang referendum PPMI. Yang mana

    PPMI dipilih secara demokrasi. Jika kudeta

    nantinya ada, dia akan menanggapinyasesuai ketentuan undang-udang yang ber-laku. Yaitu Presiden bisa saja jatuh jika

    sidang dihadiri dan sepakati oleh mayori-

    tas hadirin sidang kudeta.

    Menurut pantauan kami, acara

    berjalan santai dan rami penuh antusias

    hadirin. Debat ini berjalan sampai pukul

    18.35 CLT. Tepat pukul 18.35 acara debat

    kandidat berakhir dilanjutkan denganbuka bersama. Buka bersama ini dise-

    diakan oleh pihak Panitia Pemilu Raya.Demikianlah debat kandidat yang telah

    berlangsung untuk kawasan Kairo.

    Pada debat kandidat daerah pihak

    TROBOSAN tidak mendapatkan un-dangan untuk meliput sebagaimana bi-

    asanya. Namun dari pantauan kami acara

    debat kanddiat di daerah berhasil digelar.Alhamdulillah semua agenda debat kandi-

    dat untuk daerah hari ini telah selesai dil-aksanakan, berangkat sejak pukul 08.00

    pagi hingga pukul 22.OO malam hari ini 4

    Agustus 2013 mulai dari Zagazig menuju

    Tahfana dan diakhiri di Tanta. Semoga

    dengan semua ini dapat memberikan

    keberkahan tersendiri bagi kedua pasan-

    gan Capres dan Cawapres untuk tahun inidengan adanya jalinan silaturrahmi ini.

    Begitu kurang lebih laporan tertulis

    mengenai debat kandidat di daerah yang

    berhasil kami dapatkan di jejaring sosial.

    Melihat perkembangan kampanye,

    kami melihat ada konlik antara pihak Duo

    Ramadhan dan IPSC. IPSC merasa diru-

    gikan karena salah satu gambar merekadiedit dan dijadikan pamlet kampanye

    pasangan Duo Ramadhan.

    MUSIBAH! Tolong diselesaikan. Ini

    hal memalukan di IPSC. Dan saya harustegaskan lagi bahwa IPSC bukan organ-

    isasi yang terlibat politik. Adapun pencan-

    tuman nama "galeri masisir" dan juga

    property IPSC tanpa ijin sebaiknyadiselesaikan secepatnya. Kalo membantahorang2nya. Kita rapat malam ini juga un-tuk melawan. Tulis Faiz Dz Roini dalam

    grup Facebook IPSC (Indonesian Photo-

    graphic Society in Cairo). Selain itu IPSC

    juga mengeluarkan surat pernyataan sikap

    yang diunggah di Facebook. Dalam surat

    itu IPSC menegaskan posisi organisasinya

    yang tidak mendukung dalam kampanyepolitik PPMI ini. Selain itu mereka jugakeberatan yang meminta klariikasi dari

    pihak terkait. Namun nampaknya hal su-

    dah diselesaikan kedua belah. Hal ini ter-

    lihat dari unggahan poto kedua belahpihak yang menampakkan pihak IPSC danDuo Ramadhan.

    Menanggapi hal ini pihak Pan-waslura yang kami tanyai mengaku tidak

    mengetahuinya. Sampai berita diturunkanpihak Panwaslura mengaku belum ada

    pelanggaran kampanye. Selama ini dinilai

    lancar dan berjalan demokratis. Karena

    memang pihak Panwaslura mengaku be-

    lum ada laporan dan pandangan mengenaikecurangan kampanye. (Zai, Tsabit)

    Pamfet kampanye yang digugat IPSC karena dianggap mencederai pihak mereka

    Doc.DuoRa

    madhan

  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    7/12

    TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013

    Komentar Peristiwa

    07

    Apa Kabar BPA Dan MPA?Seperti yang kita ketahui bahwa

    Masisir ini menganut sistem trias politika.

    Kekuasaan utama dibagi menjadi tiga bi-dang. Tiga komponen itu adalah legisla-

    tive, eksekutif dan yudikatif. Pada edisi

    sebelumnya TROBOSAN mencobamengangkat hasil kerja lembaga eksekutifatau DPP PPMI selama setahun terakhir.

    Adapun kini giliran kami menyuguhkan

    kinerja dan kegiatan yang diadakan lem-baga legislatif dan yudikatif Masisir.Bagaimana kinerja BPA dan MPA kita

    periode ini? Silahkan simak laporan kami

    berikut ini!

    MPA Mengaku Kekurangan TenagaKetika membidik berita MPA tahun

    ini,TROBOSAN merasa kewalahanmengumpulkan data. Hal ini tak lain kare-

    na tidak adanya pembukuan kaleidoskop.Untuk itu jalan satu-satunya bagi kami

    adalah mewawancarai pihak MPA terkait

    kinerja mereka.Tidak banyak yang dilakukan MPA

    pada tahun ini. Haal ini disampaikan lang-

    sung oleh perwakilanWahid Hasyim saat

    ditemui di sela-sela mengawasi kinerja

    PPR di konsuler beberapa hari yang lalu.Kegiatan MPA diawali dengan acara kun-

    jungan ke DPD (Daerah Perwakilan Dae-

    rah), kemudian sebelum tutupkegiatan musim dingin lalu adasidang Lembar Kerja Semster PPMI.

    Sedangkan sisa agenda MPA adalah

    yang akan digelar selepas lebarannanti yaitu LPJ, SU I dan II.

    Selain itu tugas MPA adalah

    membentuk PPR. Hal ini tak lain ka-rena perubahan undang-undang 3tahun lalu. Sebelumnya PPR diangkat

    oleh Presiden PPMI. Namuns etelah

    perubahan itu pembentukan PPR

    menjadi tugas dan kewenangan MPA.

    Mengenai kronologi pemben-tukan PPR, Wahid Hasyim menjelas-

    kan banyak kendala yang dihadapi

    MPA. Mekanismenya adalah MPAmelayangkan surat ke kekeluargaan. Laludari situlah PPR dilantik. Tapi hal ini tidak

    berjalan mulus karena tidak mendapat

    respon dari kekeluargaan. Maka tidak adapilihan lain kecuali pengangkatan PPR

    dilaksanakan oleh anggota MPA sendiridan beberapa kawan yang bersedia mem-

    bantu.

    Ketika ditanya mengenai kinerjadan tugas MPA Wahid menjelaskan, bah-

    wa tugas MPA adalah Mengesahkan un-

    dang-undang, mengurus secara umum hal

    -hal yang perlu dan diangkat ke dalam

    rapat MPA.

    Selama setahun terakhir MPA

    mengaku mempunyai masalah yang besar.

    Diantaranya karena personal MPA yang

    kurang aktif karena kesibukannya.

    Bahkan Wahid Hasyim mengeluh karenadalam menjalankan program kerja MPA

    dia nyaris bekerja sendiri. Hal ini tak lain

    karena hampir semua anggota MPA sem-pat pulang ke Indonesia pada masa aktifkegiatan PPMI.

    Beberapa isu mengenai permasa-

    lah Masisir sempat dia tangkap. Dian-taranya adalah permasalah kekeluargaanyang dihadapi Ikmal, Lampung. Ikmal

    dianggap tidak memenuhi jumlah

    keanggotaan minimal sebagai kekeluar-

    gaan di PPMI. Selain itu juga permasala-han jumlah anggota DPD sempat masuk

    ke meja MPA. Namun karena minimnyatenaga akhirnya mereka tidak berhasil

    menggodok dan menyelesaikan masalah

    tersebut di atas.

    BPA Mematok Kinerja Sesuai ADART-

    nya SajaJika menilik sistem trias politika,

    BPA memiliki peran sebagai badan legis-

    latif kita. BPA sendiri memiliki tugas men-

    jadi perwakilan rakyat Masisir. Jika me-

    nilik undang-undang, sebenarnya ada limakewajiban BPA. Lima kewajiban itu

    adalah:

    a. Bersama DPP membahas rancangan

    dan anggaran kegiatan yang diajukan olehDPP.b. Membahas setiap rancangan undang-undang atau peraturan serta usul-usul

    lain yang diajukan oleh DPP.

    c. Mengadakan pertemuan koordinasidengan DPP apabila diperlukan.d. Memperhatikan saran, usul, kritik,

    dan masukan dari DPP dan anggota PPMI.

    e. Merumuskan dan menyiapkan

    rancangan ketetapan dan keputusan yangakan disahkan dalam persidangan BPA

    PPMI.

    Selain kewajiban BPA memliki

    beberapa hak. Adapun hak MPA yang ter-tra dalam ADART yaitu:

    a) Terlibat dalam pembuatan kesepakatan

    antara kelembagaan PPMI Mesir yangmengatasnamakan PPMI Mesir denganpihak lain. b) Melakukan koordinasi

    dengan pihak perwakilan RI di Mesir dan/

    atau pihak manapun yang dianggap perluberkaitan dengan pelaksanaan tugas BPA.

    Ketika ditanya mengenai kegiatan

    BPA tahun ini, Hilmy selaku perwakilan

    MPA sedang berlibur di Indonesia. Lewatjejaring sosial dia menjawab pertanyaan

    dari kami. Dia mengaku kinerja BPA sep-erti biasanya saja sesuai ADART.

    Menurutnya diantara tugas MPA yang

    harus dilaksanakan adalah mengurusRAPBO untuk dua semester, sidang pleno

    untuk amandemen undang-undang MABA

    dan undang-undang Pemilu, membentukPanwaslura untuk mengawas jalannyapemilu dan terakhir nanti insya Allah akan

    ada sidang pleno untukprogress report.

    Mengenai revisi undang-undang

    BPA tahun ini sempat mengadakan duasidang untuk meninjau kembali mengenai

    isi undang-undang. Undang-undang Pemi-

    lu Raya yang belakangan ramaikarena karena hasil screening ber-beda dengan sebelumnya

    sebenarnya BPA telah mengadakan

    sidang pengesahannya pada 3Desember 2012 lalu. Pada saat itu

    sidang melempem karena hanya

    dihadiri 22 orang peserta. Selainmembahas undang-undang pemiluraya saat itu sidang juga membahas

    undang-undang mahasiswa baru

    yang dirasa perlu direvisi.Selain itu sidang tersebut,

    Hilmy mengaku pihak BPA hendakmelaksanakan sidang terkait pem-

    ilteran organisasi-organisasi di

    lingkungan Masisir. Namun niatantidak terlaksana karena salah satunyapenyebabnya yaitu krisis politik Mesir

    yang memanas.

    Demikianlah kurang lebih kegiatanBPA dan MPA selaku badan legislatif dan

    yudkatif selama setahun masa jabatan.Sudahkah kinerja mereka mewakili as-

    pirasi dan perwakilan anda sebagai rakyat

    Masisir? Temukan jawabannya padasidang pertengahan Agustus mendatang.

    (Tsabit)

    Sidang pleno II, diakan oleh BPA

    Doc. BPA PPMI

  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    8/12

    TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013

    Opini

    08

    Analisa Pragmatis Pengamat Politik AmatirOleh: Zulfahani Hasyim*

    Mesir kembali memanas. Krisis poli-

    tik kembali melanda negeri Kinanah. Setelah

    berhasil menggulingkan rezim Mubarak di

    awal tahun 2011, kini Mesir kembali dis-

    ibukkan oleh revolusi jilid dua dengandilengserkannya Morsi dari kursi kepresi-

    denan tanggal 3 Juli 2013. Dua tahun sudah

    Mesir terlunta-lunta dalam krisis ekonomi,

    politik, dan keamanan. Presiden baru yang

    baru menjabat satu tahun pun harus dilengs-

    erkan karena rakyat tidak puas dengan

    kinerjanya. Meski begitu, pelengseran terse-

    but tidaklah mulus disetujui oleh seluruh

    rakyat Mesir. Jutaan pendukung Morsi pun

    turun ke jalan memberikan pembelaan dan

    dukungannya. Lagi-lagi jalanan Mesir harus

    memakan korban seperti dua tahun silam.

    Bedanya kali ini rakyat Mesir terbelah dua

    menjadi dua kubu, anti dan pro Morsi.

    Tulisan kali ini tidak akan membahas

    sengketa politik di Mesir baik pro maupun

    kontranya. Penulis mencoba mencari celah

    lain untuk dijadikan sudut pandang yang

    celah tersebut kurang diperhatikan oleh

    masyarakat Indonesia secara umum dan

    Masisir secara khusus. Setiap krisis memang

    menimbulkan pertikaian, setiap pertikaian

    niscaya memunculkan pro dan kontra. Jika

    kita mau menengok secara sosio-psikologis

    hal ini sangat wajar, karena memang tabiat

    manusia selalu bertikai satu sama lain. Na-

    mun dalam pro dan kontra terhadap suatu

    fenomena penulis lebih ingin mengangkat

    masalah proses penyikapan terhadap fe-

    nomena terlepas dari keputusan akhirnya

    apakah akan pro maupun kontra.

    Dalam waktu kurang dari satu

    minggu sejak revolusi jilid dua berlangsung

    di Mesir, 30 Juni 2013, secara instan lahirlah

    pengamat-pengamat politik amatiran dari

    kalangan Masisir. Bahkan beberapa nama

    baru muncul begitu saja di Indonesia dengan

    mengklaim diri sebagai pengamat politik

    Timur-Tengah dan lantang berbicara di me-

    dia-media Indonesia menyampaikan pen-

    dapatnya. Dalam dunia demokrasi modern

    memang siapa saja boleh bicara dan sah-sah

    saja setiap orang memiliki pendapatnya

    sendiri-sendiri. Dan Masisir sebagai komuni-

    tas mahasiswa juga sah-sah saja melakukan

    pengamatan dan memberikan pendapatnya.

    Namun ada satu celah terlupakan oleh

    pengamat-pengamat amatiran dan nama-

    nama baru di Indonesia yang mengklaim diripengamat politik Timur-Tengah. Celah ini

    nyaris tak terlihat oleh banyak orang awam

    yang mengikuti pendapat-pendapat mereka.

    Celah ini adalah pengamatan pragmatis para

    pengamat amatiran terhadap fenomena

    politik di Timur-Tengah. Dan hal ini sangat

    kentara dengan pendapat-pendapat mereka

    yang dangkal dari analisa sosio-kultur Timur

    -Tengah dan jauh dari berdalam-dalam da-

    lam sejarah perpolitikan dan budaya Timur-

    Tengah.

    Dalam membuat sebuah analisa

    tentang kondisi politik suatu negara,

    seorang pengamat seyogyanya menempuh

    jalan beberapa jalan yang sama-sama di-

    sepakati oleh para pakar politik, di an-

    taranya, jalan sosio-budaya, historis, dan

    antropologis bangsa tersebut. Karena dalam

    pengamatan politik cara pandang pragmatisyang hanya menyikapi sebuah fenomena

    politik dalam konteks aktual dan faktual saja

    tidaklah cukup. Mungkin kita bisa jadi

    menyampaikan analisa yang tajam dan ber-

    dasar fakta lapangan yang memang benar

    terjadi, namun jika kita minim pengetahuan

    sosial dan demograis masyarakat yang kita

    amati, analisa kita seperti pisau yang hanya

    bisa merobek sampul-sampul fenomena

    namun patah ketika berhadapan dengan

    realitas dibalik sampul fenomena tersebut.

    Keminiman pengetahuan sosial-

    budaya dan historis dari sebuah bangsa yang

    kita amati sebenarnya membuat kita tidak

    layak memberikan analisa politik terhadap

    bangsa tersebut. Setiap fenomena politik

    tidak bisa lepas begitu saja dari sejarah

    peradaban sebuah bangsa dan kondisi sosial

    masyarakat tersebut. Misal fenomena politik

    yang terjadi di Mesir, kita dalam hal ini perlu

    banyak meninjau lebih jauh tentang sejarah

    Mesir baik pra-Islam maupun pasca-Islam.

    Begitu juga kondisi sosial ekonomi mereka,

    bagaimana perkembangan pendidikan mere-

    ka, bagaimana budaya yang berkembang di

    tengah masyarakat mereka, perkembangan

    politik di Mesir, bagaimana aksi-reaksi poli-

    tik Mesir di kawasan, dan lain sebagainya

    yang juga mempengaruhi aksi atau fenome-

    na politik yang ada di Mesir.

    Untuk memberikan analisa politik di

    dalam kasus penggulingan pemerintahan di

    Mesir kita tidak bisa hanya memakai teori

    guthak-gathuk mathuk atau sekedar

    mengkait-kaitan sesuatu dengan sesuatu

    yang lain yang nampak sekilas terkait, na-

    mun tanpa data yang valid, dan akhirnya

    berkoar-koar soal konspirasi. Konspirasi

    memang ada di dunia ini, tapi kalau segala

    fenomena yang terjadi di dunia ini dipercaya

    sebagai konspirasi sekelompok orang atau

    bangsa, lantas apa gunanya kita dibekali akal

    oleh Tuhan untuk mengoreksi diri, mem-

    benahi kesalahan, dan memperbaiki keke-liruan? Jika akhirnya si pengamat ini

    berkesimpulan sebuah fenomena politik

    hanya sebuah konspirasi, untuk apa dia

    mengamati dan kemudian komentar? Toh

    semua itu hasil konspirasi yang sudah ada

    skenarionya di belakang panggung?

    Kembali pada analisa pragmatis, di

    sini kita akan melihat kedangkalan sebuah

    pengamatan hanya pada fenomena kekinian

    tanpa meninjau ulang akar sejarah, budaya,

    dan demograis sebuah bangsa yang dijadi-

    kan obyek, memunculkan beberapa dugaantentang motivasi yang mendorong adanya

    pengamatan ini. Salah satunya adalah

    kepentingan kelompok. Kepentingan ke-

    lompok bisa memacu seseorang memotong

    sebuah pengamatan sehingga analisa tidak

    sepenuhnya membedah keseluruhan obyek.

    Analisa berdasarkan asumsi tidaklah bisa

    diterima. Sedang seorang pengamat jika dia

    ingin dibilang obyektif perlulah melepaskan

    diri dari pola pikir yang sebelumnya ada di

    dalam akalnya. Jika seorang pengamat masih

    terjebak dalam lingkaran paradigma ke-

    lompok yang menjadi kendaraannya maka

    analisa si pengamat ini diragukan keobyek-

    tiitasannya. Pengamat seperti inilah yang

    sedari awal penulis sebut sebagai pengamat

    amatiran.

    Sementara dugaan lain adalah si

    pengamat ini memang sudah terdoktrinasi

    oleh sebuah paham, sehingga menimbulkan

    eksklusiisme tingkat tinggi, dan akhirnya

    menimbulkan pandangan bahwa dalam se-

    buah fenomena politik yang tidak sejalan

    dengan doktrinasi yang sebelumnya meras-

    uk adalah salah dan harus dilawan. Motivasi

    seperti ini lebih berbahaya daripada motiva-

    si sebelumnya.

    Meskipun masih banyak dugaan lain

    tentang motivasi yang menimbulkan cara

    pandang tidak obyektif dari si pengamat,

    namun penulis mencoba memandang ke

    arah lain di mana di sana ada kemudahan

    akses informasi dan ketiadaan aturan yang

    mengendalikan kebebasan berpendapat sehing-

    ga ada kesan bahwa setiap orang bebas berko-

    mentar, namun mereka melupakan satu yang

    penting dalam membangun wacana di tengah

    masyarakat, yaitu etika dalam beropini dan

    menyampaikan analisa.Bersambung (hal.10)

  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    9/12

    TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013

    S a s t r a

    09

    Mbah Gono IIOleh: M. Zainuddin*

    Asap rokok kretek yang memenuhiwarung Mbah Mad terasa menghangatkan Be-diding di malam kemarau ini. Memang, malam

    ini teramat dingin, terlihat dari pengunjungwarung yang awalnya memakai jaket hinggapenutup kepala. Terpaksa harus melepas

    jaketnya, dan menjadikannya alas tempatduduk. Malam ini Warung Mbah Mad memanglebih ramai, karena beberapa pengunjungselain hanya mencari kopi ataupun sekedarnongkrong dan ngobrol ngalor-ngidul, merekajuga menunggu inal Sea Games dimana Indone-

    sia akan bertanding melawan Malaysia .

    Pelanggan setia dari warung Mbah Mad

    kebanyakan orang kampung yang sehari-

    harinya bekerja di sawah. Maka rokok kretekmenjadi pilihan utama dari kebanyakan orang,kalaupun bukan rokok kretek, rokok ilterkretek menjadi pilihan utama. Selain rasanyamanis, rokok kretek atau ilter kretek tidak

    terlalu menusuk di dada.

    Masyarakat sekitar warung Mbah Madmemang tidak terlalu menyukai rokok putih(rokok yang tidak memakai cengkeh). Selaintidak ada rasanya, rokok putih juga terlaluhalus ketika dihisap alias kurang mantap, meskisangat menusuk di dada, sehingga bagi yang

    tidak terbiasa akan batuk.

    Mbah kopinya satu! Seperti biasatiba-tiba saja Mbah Gono datang dengan meng-

    genggam empat bungkus rokok.

    Untuk malam ini, semua minuman yang bayaraku. ucap Mbah Gono sembari mengambil

    pisang goreng yang tinggal satu.

    wiiih, uangmu lagi banyak mbah? Pasti barudapet togel. Memangnya dapet berapa Mbah??

    Tanya Sardi.

    Menatap wajah Sardi dengan sinis, lalutersenyum enggak, lagian kalau aku maumasang togel pakai duitnya siapa? Emang kamu

    mau kasih aku modal?

    ha..ha.. memang habis dapat duit darimana

    mbah?

    Mbah, ini lho kopimu? tiba-tiba Mbah Madmenyodorkan kopi yang tadi dipesan Mbah

    Gono.

    oh, iya Mbah! Sekalian buatin mie rebus pakai

    telor ya!

    hoalah! Nggak mau pesan dari tadi, kansekalian ke-dapurnya ucap Mbah Mad cem-

    berut.

    Mbah Gono hanya diam saja, matanyakosong menatap langit-langit, sambil men-

    ghisap rokoknya dalam-dalam. SedangkanSardi, dari tadi hanya diam saja melihat per-ilaku Mbah Gono. Orang yang aneh, meskiseringkali bertindak ngawur. Tapi Mbah Gonotetaplah Mbah Gono dengan segala

    kengawurannya, pikir Sardi.

    ***Tendangan pojok pertama bagi Indo-

    nesia, dilakukan oleh Okto Maniani. Sudah dil-akukan, heading gooool! Indonesiaaa Gun-

    awan Dwi Cahyo. Indonesia 1 Malaysia 0 .

    Gooooll hampir seluruh pengunjung

    Warung berteriak gembira.

    Ya gitu dong, masak kalah terus sama Malay-sia. Ucap Munir, salah satu pengunjungwarung.

    Semoga saja, lagian Timnas ini kan main di

    Jakarta. Masak main dirumah sendiri kalah.Malu-maluin lah. Lagian ini pemainnya masihmuda semua, semoga saja kedepannya bisamasuk piala dunia. tambah Sardi.

    Sampean jangan seperti itu Kang Sardi, tahu

    nggak? Kalau kata Jan Zwartkruis

    Hei bocah, memangnya Jan Zwartkruis itu

    siapa? potong Sardi.

    Pada tahun 78, dia itu Mantan asisten pelatihBelanda Ernst Happel yang waktu itu berhasil

    mengantar sampai ke Final, meskipun akhirnya

    harus kalah sama Argentina.

    Lha terus hubungannya sama Indonesia apa

    bocah bagus?? tanya Sardi.

    Waktu Timnas Indonesia persiapan untukkualiikasi Piala Dunia 1990. Jan Zwartkruismenjadi penasehat pelatih Timnas. Dan hasil-nya apa? Hanya seumur jagung Jan Zwartkruismenjadi penasehat pelatih Timnas, hanya kare-na berselisih dengan salah satu pelatihTimnas. Terang bocah bagus sambil melihat

    televisi.

    Lha memangnya kenapa kok Cuma seumurjagung? Pasti gagal?

    Bukan gagal kang Sardi, tapi kata Zwartkruismasyarakat Indonesia itu terlalu besar mem-berikan beban dipundak para pemain. Makanya

    kang, biarpun dikirim ke Belanda atau Argenti-na untuk berlatih, tapi para pemain masih

    terbebani kudu masuk Piala Dunia. Ya masihsulit kang. Oleh karena itu, kita semua jangan

    berangan-angan terlalu tinggi dulu lah kang.

    Berarti bisa dikata, saya juga salah dong?

    Ya iyalah???

    Mbah Gono yang dari tadi mendengar-kan percakapan Sardi dan Bocah Bagus hanya

    tersenyum kecut, sambil menikmati rokokkreteknya yang semakin habis. Sardi yangterdiam setelah mendapatkan penjelasan dariBocah Bagus kembali mengamati Mbah Gono.Merasa penasaran dengan tingkah laku Mbah

    Gono, Sardi pun mendekatinya.

    Bagaimana Mbah, sampean kayaknya kok

    ingin mengungkapkan sesuatu?

    Kembali menyalakan rokoknya, aku ini selalu

    ketawa aja kalo nonton sepak bola.

    Memangnya kenapa mbah? Kok nonton bola

    ketawa tanya Sardi.

    Ya, kalo aku nonton bola sih. Mmm, gimana ya?Sepak bola itu miniatur kehidupan kalaumenurutku. Bagaimana tidak? Coba lihat saja,pemain-pemain itu saling berebut bola sampaisaling jegal, jatuh bangun. Toh, kalau bolanyasudah dapat, ya dikasihkan ke temannya lagi,

    atau ditendang.

    Lha terus hubungannya dengan kehidupan ini

    apa Mbah?

    Ya itu, uang atau harta. Maksudnya, lihat ajaorang-orang itu. Mereka cari uang sampai jatuhbangun, sampai merendahkan dirinya sendiri.

    Toh, kalau uangnya sudah dapat juga nggak

    disimpan sendiri. Bakal dibuang juga kan?

    Iya Mbah, ada benarnya juga sih?? Tapi kan.

    wes, nggak usah tanya lagi. Aku males debat.Potong Mbah Gono.

    Oh, iya mbah..! bagaimana, sampean habis

    dapat duit darimana? Kok, tumben berlagak

    jadi bos.

    Ha..ha..ha. Masih penasaran sama itu tho tern-

    yata?

    iya mbah??Kemarin itu, aku jalan-jalan ke lokalisasi. Ter-

    us ngobrol sama salah satu wanita penghiburdisitu. Aku tanya, kenapa kamu kok bisa jadikayak gini? Dia jawab, bahwasanya ibunyasedang sakit keras dan selain harus membiayai

    pengobatan ibunya dia punya adik yang masihsekolah. Tapi, apadaya? Keadaan mengharus-kan terjun dalam dunia ini. Dalam hatinya, diamerasa bersalah karena harus menjalankanpraktek kotor ini. Aku hanya tertegunmendengar penuturannya, lalu aku jawab san-tai saja nduk? Nggak apa-apa. Kamu terusin aja

    pekerjaanmu.

    Wah, sampean ngawur mbah??? Dosa lhombah? Sampean sama saja, memberikan izin

    perzinahan brarti? ucap Sardi menggebu-gebu.

    Didunia ini nggak ada kesalahan yang di-tanggung oleh satu pihak saja. Semua hal itulanjutan halaman 9

    saling berkesinambungan hingga melahirkansuatu kejadian. Sekarang begini, wanita itu

    berbakti apa tidak sama orang tua?

    ya nggak tau mbah?

    Ya jelas berbaktilah. Lha wong dia relamenjual, bahkan sampai menghinakan dirinyasendiri demi mendapatkan biaya atas pen-gobatan ibunya kok. Sekarang, pengorbanan

    apa yang sudah kamu lakukan pada orang tua-mu?

    Halah mboh mbah wes gak mudeng akungomong sama sampean? Terserah sampean

    wes.

    Lha terus, apa hubungannya sama sampean

    jadi bos hari ini Mbah? tanya Sardi lagi.

    Ya, karena omonganku menentramkan hat-inya. Maka aku dikasih pesangon sebagai tanda

    terima kasih. Ha..ha..ha..

    Wah, sampean ini benar-benar keterlaluanya!

    Ya, namanya rejeki masak ya kudu ditolak.

    Tak berselang lama, indomie pesanan MbahGono pun datang. Sedangkan Sardi, hanya bisamelongo dan menggelengkan kepala sajamelihat tingkah laku dan omongan dari Mbah

    Gono.

    owalah mbah-mbah, sampean itu batin

    Sardi.

    *Penulis adalah kru Buletin TROBOSAN

  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    10/12

    TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013

    Membedah Sekte IslamOleh: Heni Septini*

    O p i n i

    10

    Judul : Hitam Putih Sekte DanGerakan Islam KontemporerTebal : 202 HalamanPenerbit :Tim Kajian BindharaForum Studi Keluarga Madura (FOSGAMA)

    Beberapa pekan lalu tepatnya

    tanggal 20 Julli 2013 buku ini sempatdilauncing dan dibedah oleh Abdul Rauf. Lc.

    Buku ini dirancang oleh para penulis yangnotabene kalangan santri tradisional yang

    dituntun untuk berikir secara obyektif danharus bergemelut dengan literatur sekte

    Syiah Islamiyah yang lumayan ekstrem atau

    bisa dibilang Druze gelap gulita hinggaliteratur Sunni yang sudah di acak acak

    hingga menjadi buram.Munculnya buku ini berawal dari

    kegelisahan para penulis- penulisnya tentang

    polemik sekte dan gerakan islam yang tak adahentinya dan dikarenakan awamnya kita

    terhadap kajian yang sejatinya familiar dimasa klasik islam.Buku ini membahas

    tentang tradisi sarjana perbandingan agamadan sekte di masa klasik islam seperti as-

    Syahrestani, Ibnu Hazm dan al- Bagdadisehingga lebih akrab ditetelinga anak

    zaman.Buku ini dimaksudkan sebagai pintu

    masuk untuk memahami sekte dan gerakankeislaman yang masih eksis dan berkembang

    dewasa ini.Penyusunan buku ini disusun secara

    rapi hingga setengah dari isi buku ini hasil

    dari diskusi yang serius demi mengetahui

    lebih dekat tentang sekte sekte tersebutbukan sebagai musuh atau koalisi. Dalam

    buku ini akan ditemukan pembahsanpembahasan yang menarik. 11 sekte yang

    dan gerakan Islam yang dimuat dalam bukuini bukanlah sebuah kesimpulan inas dan

    semena mena, namun atas pertimbangan

    eksistensi, prestasi dan kematangan konsep

    atau pergeraknnya. Buku ini pun takmenutup kemungkinan adanay sekte atau

    pergerakan yang luput dari pengamatan

    penulis.Mengenai penulisan buku, Abdul

    Mun'im selaku editor menjelaskan bahwa

    buku ini menuliskan tentang pengenalandasar sekte yang masih ada hingga sekarang.

    Yang mana buku ini membidik idealisme,ajaran, dan ritual yang menonjol dari sekte

    tersebut. Sebelum menuliskan buku inimereka mengaku sudah mengkajinya terlebih

    dahulu selama kurang lebih setengah tahun.

    Selain itu dia juga mengaku mengenai

    pendanaan yang tidak KBRI. Pak Fahmiselaku Atase Pendidikan tidak berkenan

    mengeluarkan dana jika dua atau salah satusekte (Druze dan Ahmadiyah) masih

    disertakan di dalam buku ini. Belaiaumenganggap dua sekte ini sudah bukan sekte

    Islam lagi. Namun pihak tim penulis tidak

    berkenan meskipun kosnekuensinya tidak

    ada suntikan dana. Mereka bersikukuhkarena ingin mengkritik dan memahamkan

    atas sekte yang ada tersebut. Begitulah bukuini disusun secara terperinci membahs 11

    sekte yang mereka sudah diskusikan matang-matang ,Buku ini bukanlah hasil risetlapangan melainkan hasil diskusi dan

    rujukannya pun dari buku buku primermasing- masaing sekte.

    Adapun sekte sekte yang dibahas

    dalam buku ini adalah pemahaman Hizbu

    tahrir dari mulai sejak berdirinya sampaitersebarnya hizbu tahrir, khilafah dalam kaca

    mata Hizbu Tahrir, Qadla dan Qadar dalamprespektif Hizbu Tahrir dan hukum melihat

    gambar telanjang menurut pandangan Hizbutahrir. Selain Hizbu Tahrir buku ini

    membahas tentang Ikhwanul Muslimin;Moderatisme dan pembaharuan Islam yang

    sudah tak asing lagi terdengar di telinga kitadi dalamnya akan dibahas tentang

    menghindari fanatisme dalam ideologi, Misi

    Rekonsiliasi politik dan agama, Tensi politikera Sayid Qutub dan Tasawuf menurut Hasan

    al Bana.Selain kedua sekte yang diatas ada

    lagi sekte yang lainnya seperti Jamaah

    Tabligh yang membahas tentang pendiri danlatar belakang jamaah Tabligh, Akidah,

    pemikiran dan Ajaran-ajaran Jamaah Tablighdan Bijak Menyikapi Jamaah tabligh.Tak asing

    lagi ketika kita mendengar tentang wahabi didalam buku ini juga akan membahas tentang

    Wahabi dari mulai pendirinya,latar belakang

    kemunculannya, Ideologi MonoteismeWahabi sampai Shalat di kuburan dalam kaca

    mata Wahabi.Siapa yang tak mengenal khawarij

    pembahasan ini akan di soroti juga di dalam

    buku ini, selain itu juga dalam buku ini akan

    dibahas tentang koreksi paham keislamanAhmadiyah dari mulai pendirinya, peraninggris dalam kesuksesan dakwah

    ahmadiyah, eksistensi Nabi Isa dalam

    perspektif Ahmadiyah saampai dengankoeksi kebenaran Mirza Gulam Ahmad

    sebagai Nabi. Begitu juga bab selanjutnya

    akan membahas tentang identiikasi identitas

    Druze sebagai sekte islam.Syiah kata ini sudah tidak asing lagi

    untuk didengar pembahasan ini pun akan di

    temukan di buku ini mulai dari syiahimamiyah serta teori kegaibannya sampai

    ditinjau dari respon sarjana-

    sarjana Syiahmengenai Distorsi Alquran. Di bab terakhir

    akan dibahas tentang Zaidiyah dari mulaikemunculannya,syiah yang moderat dan

    toleran sampai ideologinya pun akan dibahas

    dan terakhir yang ditinjau dari buku ini

    adalah menyegarkan kembali paham AhluSunnah Wal Jamaah.

    Geliat keilmuan yang telah terpancarmulai dari adanya penerbitan buku buku

    yang bersifat iksi ataupun non iksi. Tulisantulisan dalam buku ini sangatlah menarik

    untuk dibaca dan semoga bisa menjadireferensi bagi kebutuhan keilmuan kita

    semua.

    *Penulis adalah kru TROBOSAN

    Lanjutan halaman 8Akses informasi yang begitu mudah dan alasan

    kebebasan berpendapat justru menjadi ancaman

    bagi konsumen media.di mana mereka seperti

    dipaksa memakan pil pahit provokasi dari anali-

    sa-

    analisa dangkal para pengamat politik amatirdengan mengatasnamakan kebebasan ber-

    pendapat.

    Pada akhirnya penulis hanya bisa

    menghimbau para pemerhati politik baik di

    Mesir maupun di tanah air untuk lebih berhati-

    hati menganalisa sebuaf fenomena, demikian

    juga bagi para konsumen media agar lebih jeli

    dalam memahami sajian berita maupun opini di

    berbagai media baik cetak maupun elektronik.

    Kebebasan berpendapat memang harus kita

    junjung tinggi namun etika dan nalar ilmiah

    yang obyektif juga harus tetap kita jaga. Jangan

    sampai hanya karena kepentingan kelompok dan

    individu kita rela mengorbankan nalar ilmiah

    kita dalam menganalisa sebuah fenomena.

    *Penulis adalah keluarga TROBOSAN

    Doc.FOSGAMA

  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    11/12

    TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013

    K o l o m

    11

    Dosa Besar MPA

    Dalam sebuah ruangan duduk sekitar

    lima belas orang. Mereka adalah orang-orang

    penting dalam salah satu kelompok di Masisir.

    Tidak semua orang tahu akan adanya perkum-pulan ini, perkumpulan ini bersifat rahasia

    yang hanya diketahui oleh Allah, para malaikat

    -Nya dan sekelompok orang itu. Perkumpulan

    ini terjadi kira-kira satu hari sebelum sidang

    LPJ DPP PPMI pada tahun 2009 lalu, saat

    pasangan Yazid dan Heri akan melaporkan

    kinerjanya selama satu tahun di keesokan

    harinya. Keputusan yang diambil saat itu ada-

    lah menolak hasil Laporan Pertanggungjawa-

    ban DPP PPMI dengan menempuh cara apa-

    pun.

    Berbagai plan diperhitungkan. Organ-

    isasi-organisasi yang berada di bawah naungan

    MPA didata. Organisasi yang di dalamnya ter-

    dapat orang yang berailiasi kepada kelompok

    itu kemudian dihubungi agar sudi untuk men-

    gutus orang-orang terpilih agar hadir di da-

    lam sidang LPJ esok hari. Dipilih juga seorang

    koordinator lapangan yang memantau

    berbagai kemungkinan yang akan terjadi di

    lapangan yang hal itu akan menentukan

    penggunaan plan A atau B tergantung keadaan.

    Konspirasi mereka berhasil. Orang-

    orang terpilih mereka berhasil menyusup ke

    dalam sidang melalui berbagai organisasi yang

    ada. Mereka pun berhasil membentuk bebera-

    pa komisi, dan bagi orang yang tidak mampu

    membentuk komisi mereka menyusup ke

    komisi-komisi lain agar mempengaruhi ang-

    gota komisi tersebut. Dan terbukti, dengan

    segala cara dan alasan, Presiden PPMI dan

    wakilnya dijatuhkan oleh peserta sidang saat

    itu meski mengundang keributan.

    Pada tahun berikutnya sidang kembali

    ribut hingga terjadi aksi lempar botol dan

    perpanjangan waktu sidang hingga esok

    harinya. Saat itu juga terdapat kasus surat

    palsu. Seorang oknum yang mengatasnamakan

    dirinya perwakilan dari organisasi PCI Muham-

    madiyah untuk menghadiri salah satu Sidang

    Umum PPMI. Padahal menurut salah seorang

    rekan saya yang juga merupakan senior di

    PCIM, sepanjang pengetahuannya PCIM tidak

    pernah melibatkan organisasinya dalam

    perpolitikan di Masisir, dan untuk tahun itu

    pun PCIM sama sekali tidak mengirimkan

    utusan.

    Oknum tersebut bisa jadi merupakan

    orang pilihan hasil konspirasi serupa seperti

    tahun sebelumnya. Konspirasi yang diadakan

    oleh salah satu pihak yang memiliki kepent-

    ingan dalam Sidang Umum MPA PPMI.

    Konspirasi ini biasa digelar sebelum

    sidang MPA khususnya ketika LPJ PPMI, dan

    konspirasi semacam ini hanya diketahui oleh

    segelintir orang saja. Tujuannya tidak lebih

    dari dua hal, yaitu menjatuhkan Presiden PPMI

    dan wakilnya saat LPJ ataupun melindungi

    mereka dari serangan kelompok kedua.

    Caranya adalah dengan menyusupkan orang-

    orang pilihan yang telah diberikan arahan ke

    dalam organisasi-organisasi agar mengikuti

    sidang.

    Hal ini jelas menunjukkan kurang

    dewasanya Masisir dalam berdinamika.

    Bagaimana bisa laporan pertanggungjawaban

    DPP PPMI ditolak sebelum ia dibacakan? Jika

    LPJ dibacakan, kemudian beberapa hal ditan-

    yakan dan Presiden PPMI memberikan pen-

    jelasan dari pertanyaan itu, maka itu adalah hal

    yang wajar dan itulah fungsi dari sesi pan-

    dangan setiap komisi di setiap sidang LPJ.

    Namun jika konspirasi diadakan untuk men-

    jatuhkan Presiden PPMI, mencari segala

    macam alasan agar Presiden PPMI bersalah

    dan hancur dalam sidang, itu sama sekali tidak

    bisa dibenarkan.

    Maka dari situ terlihat bahwa baik

    buruknya kinerja DPP PPMI tidak murni dilihat

    dari kinerjanya selama satu tahun, namunlebih kepada dari kelompok mana dia berasal.

    Dan yang sangat disayangkan adalah kon-

    spirasi ini tidak dilakukan oleh anak-anak baru

    yang belum tahu dinamika Masisir, konspirasi

    ini justru dilakukan oleh para senior yang

    seharusnya memiliki pemahaman yang lebih

    tentang PPMI dan segala peraturannya.

    Berbagai konspirasi semacam ini tidak

    lepas dari dosa besar para pemegang kitab suci

    PPMI, yaitu para pimpinan MPA yang ber-

    tanggungjawab untuk memahami dan men-

    jalankan AD/ART PPMI sebagaimana mestinya.

    Merujuk kepada ART PPMI bab II pasal 5 ayat

    8 tentang keanggotaan MPA dan UU no. 1

    tahun 2006 tentang Susunan dan Kedudukan

    MPA, BPA dan BPD bab II bagian II pasal 4,

    anggota MPA PPMI itu bersifat personal, yaitu

    orang yang diutus dari tiap lembaga dan telah

    dilantik dan disahkan oleh pimpinan MPA

    demisioner.

    Maka, anggota peserta sidang dalam

    setiap sidang MPA seharusnya adalah orang

    yang telah dilantik menjadi anggota MPA pada

    Sidang Umum I, ketika seluruh pimpinan MPA

    dipilih dan dilantik. Dan keanggotaan MPA ini

    tidak akan berpindah tangan atau berubah

    tanpa ada surat keterangan resmi dari organ-

    isasi yang bersangkutan.

    Namun fakta berkata lain.

    Keanggotaan MPA bebas berubah dan berpin-

    dah tangan kapan saja. Orang-orang yang di-

    lantik pada awal tahun masa bakti MPA akan

    selalu berganti di sidang-sidang berikutnya.

    Hal inilah yang menjadi akar permasalahan

    adanya oknum-oknum susupan hasil kon-

    spirasi tadi, karena tidak ada kejelasan tentang

    status keanggotaan MPA. Dapatkah kita ba-

    yangkan jika kita tiba-tiba masuk ke dalam

    sidang MPR lalu berkata bahwa kita adalah

    anggota dewan dari salah satu partai?

    Pada Sidang Umum I tahun lalu, saat

    Amrizal Batubara, Wahidul Kholis, dan rekan-

    rekan MPA lain dilantik, tercatat ada 56 orang

    anggota MPA yang dilantik oleh MPA demision-

    er, Ahmad Mukai Husna. Seharusnya, dalam

    setiap sidang yang diadakan oleh MPA tahun

    ini, ke-56 orang inilah yang diundang untuk

    menghadiri sidang tersebut. Namun sayang,

    MPA biasanya justru mengirimkan surat kepa-

    da setiap organisasi untuk mengirimkan

    utusan kembali. Itulah yang terjadi ketika

    sidang LKS pertengahan tahun kemarin, dan

    sepertinya akan terulang pada Sidang Umum II

    yang akan digelar beberapa hari lagi. Maka, apa

    gunanya pelantikan di awal tahun lalu?

    Jika MPA paham akan AD/ART mere-

    ka, maka 56 orang itulah yang akan mereka

    undang ketika Sidang Umum II PPMI nanti.

    Saya tidak akan menyalahkan organisasi-

    organisasi lain yang ada di bawah MPA, karena

    mereka hanya tahu mendapat surat dan

    mengirim utusan, mereka tidak akan tahu

    bahwa hal ini merupakan sebuah kesalahan.

    Kesalahan ini sudah dianggap hal biasa hingga

    para pimpinan MPA pun tidak menyadari bah-

    wa hal ini adalah kesalahan. Atau paling tidak,

    rubah saja AD/ART-nya agar kesalahan ini

    memiliki legitimasi yang sah dan tidak lagi

    menjadi sebuah kesalahan.

    Sepertinya konspirasi-konspirasi

    semacam ini akan terus terulang jika kon-

    disinya tetap seperti ini. Setiap kelompok yang

    berseteru di Masisir ini akan terus me-

    nyusupkan orang terpilih mereka untuk me-

    nyuarakan hasil konspirasi yang mereka ada-

    kan. Dan akhirnya, kedua kelompok ini pun

    akan terus berada dalam konlik abadi mereka.

    Apakah kita tidak bosan? Semoga bermanfaat!

    *Penulis adalah Pimpinan Redaksi Buletin

    TROBOSAN

    Oleh: Fahmi Hasan Nugroho*

  • 8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356

    12/12

    TROBOSAN, Edisi Edisi356, 7 Agustus 201312

    Space Kosong(12x9 cm)