367
BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 104 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati Humbang Hasundutan tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4272); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA ... 16_2018 ttg... · bupati humbang hasundutan provinsi sumatera utara peraturan bupati humbang hasundutan nomor 16 tahun 2018 tentang

Embed Size (px)

Citation preview

  • BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

    NOMOR 16 TAHUN 2018

    TENTANG

    RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

    KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2019

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

    Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 104 ayat (2)

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

    tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

    Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja

    Pemerintah Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati Humbang Hasundutan tentang Rencana Kerja Pemerintah

    Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019.

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan

    Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan

    Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 29,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4272);

    2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9

    Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

    Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5657);

  • 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017

    tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

    Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja

    Pemerintah Daerah;

    5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 tahun 2018 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor

    550);

    6. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor .... Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi

    Sumatera Utara Tahun 2019 (Berita Daerah Propinsi

    Sumatera Utara Tahun 2018 Nomor …);

    7. Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    Daerah (RPJPD) Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun

    2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2010 Nomor 3);

    8. Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 2

    Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan 2016- 2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan

    Tahun 2016 Nomor 2) sebagaimana telah diubah dengan

    Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

    Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 2 Tahun 2016

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan 2016-2021 (Lembaran

    Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2018

    Nomor 2); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 6

    Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

    Humbang Hasundutan (Lembaran Daerah Kabupaten

    Humbang Hasundutan Tahun 2016 Nomor 6); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 1

    Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Rencana Wilayah

    Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2036 (Lembaran Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun

    2018 Nomor 1);

    11. Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 17 Tahun

    2011 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan (Berita Daerah

    Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2011 Nomor 17);

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA

    PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2019.

  • Pasal 1

    Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

    1. Daerah adalah Kabupaten Humbang Hasundutan.

    2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten

    Humbang Hasundutan.

    3. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2019 adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan

    penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    Daerah Tahun 2006-2025 yang disusun melalui proses inventarisasi, klasifikasi, sinkronisasi, dan seleksi usulan

    program/kegiatan yang terpadu dalam musyawarah

    rencana pembangunan di tingkat desa, kecamatan,

    kabupaten dan provinsi.

    Pasal 2

    (1) ) Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Rencana

    Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2019.

    (2) ) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun

    2019 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

    pedoman penyusunan Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara, dan

    Rancangan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah

    Tahun 2019. (3) ) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun

    2019 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi

    sebagai dasar acuan dalam penyusunan program kegiatan tahunan, yang dibiayai dengan anggaran

    Pemerintah Daerah, dana pihak swasta, maupun swadaya

    masyarakat.

    Pasal 3

    (1) ) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun

    2019 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum

    dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

    (2) ) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun

    2019 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun

    dengan sistematika sebagai berikut:

    a. BAB I Pendahuluan;

    b. BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah; c. BAB III Kerangka Ekonomi Daerah Dan Keuangan

    Daerah;

    d. BAB IV Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah;

    e. BAB V Rencana Kerja dan Pendanaan Daerah ;

    f. BAB VI Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; g. BAB VII Penutup.

  • Pasal 4

    Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

    pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan.

    Ditetapkan di Doloksanggul

    pada tanggal 29 Juni 2018

    BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

    ttd

    DOSMAR BANJARNAHOR

  • Pasal 4

    Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

    pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan.

    Ditetapkan di Doloksanggul

    pada tanggal 29 Juni 2018

    BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

    ttd

    DOSMAR BANJARNAHOR

    Diundangkan di Doloksanggul

    pada tanggal 5 Juli 2018

    SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN

    HUMBANG HASUNDUTAN,

    Drs. TONNY SIHOMBING, MIP

    BERITA DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018

    NOMOR 16

  • Rencana Kerja Pemerintah Daerah I - 1 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun

    2019 merupakan tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

    Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2021. Adanya Perubahan Peraturan Daerah Nomor

    2 Tahun 2018 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

    Humbang Hasundutan Tahun 2016-2021 menuntut untuk penajaman terhadap prioritas yang

    tertuang dalam Visi Kabupaten yaitu “Mewujudkan Humbang Hasundutan Yang Hebat Dan

    Bermentalitas Unggul”.

    Penyusunan RKPD Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019, dilakukan melalui

    penajaman prioritas daerah untuk mengintegrasikan pembangunan antar perangkat daerah dan

    desa. Pelaksanaan RKPD Tahun 2019 mengacu pada pembangunan berkelanjutan, tata kelola

    pemerintahan yang baik, kerangka kelembagaan dan regulasi yang ada, serta norma-norma

    pembangunan. Dalam rangka efektivitas pelaksanaan RKPD Tahun 2019 diperlukan sikronisasi

    perencanaan dan penganggaran sehingga terjadi kesinambungan antara dokumen perencanaan dan

    penganggaran serta sebagai upaya pengendalian pencapaian sasaran pembangunan daerah.

    Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun

    2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

    Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

    dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah. RKPD disusun dengan tahapan sebagai berikut:

    1. Persiapan Penyusunan RKPD;

    2. Penyusunan Rancangan Awal RKPD;

    3. Penyusunan Rancangan RKPD;

    4. Pelaksanaan Musrenbang RKPD Kabupaten Humbang Hasundutan;

    5. Perumusan Rancangan Akhir RKPD;

    6. Penetapan RKPD Kabupaten Humbang Hasundutan.

    1.2. Dasar Hukum Penyusunan

    Penyusunan Rancangan Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Humbang

    Hasundutan Tahun 2019 didasarkan pada beberapa peraturan perundang undangan yang berlaku,

    antara lain :

    1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan,

    Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara

  • Rencana Kerja Pemerintah Daerah I - 2 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4272);

    2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4421);

    3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah

    diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

    Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5657);

    4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Produk Hukum Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

    5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,

    Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan

    Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah

    Daerah;

    6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 tahun 2018 tentang Penyusunan Rencana Kerja

    Pemerintah Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 550);

    7. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor ..... Tahun 2018 tentang Rencana Kerja

    Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019;

    8. Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun

    2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2010 Nomor 3);

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 6 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan (Lembaran Daerah

    Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016 Nomor 6);

    10. Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 8 Tahun 2017 tentang Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten

    Humbang Hasundutan Tahun 2018 Nomor 8);

    11. Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana

    Tata Ruang Rencana Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2036 (Lembaran

    Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2018 Nomor 1);

    12. Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan 2016-

    2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2018 Nomor 2);

  • Rencana Kerja Pemerintah Daerah I - 3 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    13. Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Penyusunan

    Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan (Berita Daerah Kabupaten

    Humbang Hasundutan Tahun 2011 Nomor 17);

    14. Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 76 Tahun 2017 Tentang Penjabaran Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Berita Daerah Kabupaten Humbang

    Hasundutan Tahun 2017 Nomor 76).

    1.3. Hubungan antar Dokumen

    Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional dan hierarki perencanaan pembangunan daerah dengan

    kewenangannya. Sehingga dapat dilihat keterkaitan antar dokumen sebagai berikut:

    Gambar 1.1 Keterkaitan Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

    RKPD Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019 merupakan bagian yang tidak

    terpisahkan dari dokumen-dokumen perencanaan yang lain dan saling berhubungan dengan pola

    hubungan adalah sebagai berikut:

    1. RKPD Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019 memuat tujuan, sasaran dan prioritas

    pembangunan Tahun 2019 yang berpedoman pada RPJPD Kabupaten Humbang Hasundutan

    Tahun 2005-2025 Tahap III (2015-2019) dan RPJMD Perubahan Kabupaten Humbang

    Hasundutan Tahun 2016-2021;

    2. RKPD Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019, memperhatikan Arah Kebijakan dan

    Prioritas Pembangunan Nasional dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019;

    3. RKPD Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019 mempertimbangkan arah pembangunan

    kewilayahan yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah

    Provinsi Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

  • Rencana Kerja Pemerintah Daerah I - 4 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    Sumatera Utara Tahun 2017-2037 dan Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan

    Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan

    Tahun 2016-2036.

    1.4. Maksud dan Tujuan

    Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    disusun dengan maksud agar tercipta sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan program dan kegiatan

    pembangunan daerah, sehingga bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat.

    Tujuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Humbang

    Hasundutan Tahun 2019 adalah:

    1. Pedoman perumusan penyempurnaan rancangan Renja Perangkat Daerah Tahun 2019 di

    Lingkungan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan;

    2. Acuan dalam Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran

    Sementara (KUA-PPAS) Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2019;

    3. Pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

    Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2019.

    1.5. Sistematika Dokumen RKPD

    Sistematika penulisan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang

    Hasundutan Tahun 2019 sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN berisikan tentang Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan,

    Hubungan Antar Dokumen, Maksud dan Tujuan serta Sistematika Dokumen RKPD dan

    Inovasi Daerah.

    BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, berisikan tentang Kondisi Umum Kondisi

    Daerah, Aspek Geografi dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek

    Pelayanan Umum, Aspek Daya Saing Daerah, Evaluasi Pelaksanaan Program dan

    Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD. Permasalahan

    Pembangunan Daerah berisikan tentang permasalahan Daerah yang berhubungan

    dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah, Identifikasi Permasalahan

    Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah.

    BAB III KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH, berisikan tentang

    Arah Kebijakan Ekonomi Daerah, Arah Kebijakan Keuangan Daerah.

    BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH, berisikan tentang

    Tujuan dan Sasaran Pembangunan, Prioritas Pembangunan Tahun 2019.

    BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH, berisikan rencana program dan

    kegiatan prioritas daerah dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, yang

    dalam rencana program dan kegiatan tersebut mewakili aspirasi dan kepentingan

    masyarakat.

  • Rencana Kerja Pemerintah Daerah I - 5 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH, berisikan Indikator

    Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang bertujuan sebagai panduan dalam

    pencapaian Kinerja Tahunan yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU)

    ataupun Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir tahun perencanaan.

    BAB VII PENUTUP

    1.6. Inovasi Perencanaan

    Dalam penyusunan RKPD Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan telah

    menerapkan perencanaan secara elektronik berbasis online melalui

    (http://eplanningh3.humbanghasundutankab.go.id/eperencanaan/web/). Aplikasi e-Planning ini

    merupakan hasil Nota Kesepahamaan (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Humbang

    Hasundutan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka pencegahan Korupsi

    Terintegrasi guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), yang

    secara resmi dilaunching pada bulan Pebruari 2018. Dengan penerapan aplikasi e-Planning

    diharapkan mampu menampung segala usulan dari Masyarakat maupun para stakeholder

    sehingga pemerataan pembangunan dapat terlaksana dengan baik.

    http://eplanningh3.humbanghasundutankab.go.id/eperencanaan/web/

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 1 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    BAB II

    GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DAERAH

    2.1. Kondisi Umum Kondisi Daerah

    Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai salah satu daerah otonom di Provinsi

    Sumatera Utara memiliki potensi sumber daya yang cukup besar yang harus dikembangkan

    untuk mewujudkan tujuan utama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum

    dan daya saing daerah secara keseluruhan dengan memanfaatkan posisi geografis yang cukup

    strategis dan potensi demografi (sumber daya manusia) serta mengoptimalkan potensi sumber

    daya alam dan faktor-faktor lingkungan strategis lainnya.

    2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

    2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

    Luas Kabupaten Humbang Hasundutan adalah 235.264,37 Ha yang terdiri dari daratan

    seluas 233.769,46 Ha dan perairan Danau Toba seluas 1.494,91 Ha. Perhitungan luasan ini

    berdasarkan kepada :

    1. Permendagri 77 Tahun 2016 tentang Tentang Batas Daerah Kabupaten Humbang

    Hasundutan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara;

    2. Permendagri Nomor 20 Tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Humbang

    Hasundutan dengan Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara;

    3. Permendagri Nomor 21 Tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Humbang

    Hasundutan dengan Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara;

    4. Permendagri Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Humbang

    Hasundutan dengan Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara;

    Secara administratif, Kabupaten Humbang Hasundutan diapit oleh 4 (empat) kabupaten

    dengan batas-batas sebagai berikut:

    - Sebelah Utara : Kabupaten Samosir

    - Sebelah Timur : Kabupaten Tapanuli Utara

    - Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Tengah

    - Sebelah Barat : Kabupaten Pakpak Bharat

    Kabupaten Humbang Hasundutan dibentuk sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9

    Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan

    Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara, dan merupakan Kabupaten

    Pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara. Kabupaten ini kemudian disahkan oleh

    Presiden RI pada tanggal 28 Juli 2003.

    Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 1 Tahun 2018 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2036,

    Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki luas wilayah administrasi

    dengan Luas Wilayah daratan: 233.769 Ha dan 1.494,91 Ha luas perairan (Danau

    Toba), terdiri dari 10 Kecamatan, 1 (satu) Kelurahan dan 153 Desa dengan dengan batas-

    batas wilayah sebagai berikut:

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 2 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Samosir;

    2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah;

    3. Sebelah Timur dengan Kabupaten Tapanuli Utara;

    4. Sebelah Barat dengan Kabupaten Pakpak Bharat.

    Secara Geografis, Kabupaten Humbang Hasundutan terletak pada bagian tengah

    Sumatera Utara pada jajaran Bukit Barisan, dan terletak garis 2o

    1'-2o 28' Lintang Utara.

    98o

    10o-98

    o 58' Bujur Timur. Secara rinci, pembagian wilayah administrasi dan luas

    wilayah di tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.1 :

    Tabel 2.1

    Pembagian Wilayah Administrasi

    Kabupaten Humbang Hasundutan

    NO NAMA

    KECAMATAN DESA KELURAHAN

    LUAS

    (Ha) %

    1 Pakkat 22 - 37.907,71 15

    2 Onanganjang 12 - 21.296,16 9

    3 Sijamapolang 10 - 15.682,16 6

    4 Lintongnihuta 22 - 13.152,78 7

    5 Paranginan 11 - 5.043,10 2

    6 Doloksanggul 27 1 21.912,67 8

    7 Pollung 13 - 31.141,01 13

    8 Parlilitan 20 - 58.327,10 29

    9 Tarabintang 9 - 26.866,16 10

    10

    Baktiraja +

    Luas Danau Toba 7 -

    2.440,61

    1.494,91 2

    Humbang Hasundutan 153 1 235.264,37 100

    Sumber : RTRW Kab. Humbang Hasundutan Tahun 2016-2036

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 3 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    Untuk lebih jelasnya pembagian wilayah administrasi Kabupaten Humbang Hasundutan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

    Gambar 2.1

    Peta Administrasi Kabupaten Humbang Hasundutan

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 4 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    2.1.1.2. Topografi

    Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki struktur topografi yang berbukit,

    bergelombang serta sebagian dataran tinggi yang terhampar luas membuat hawa dingin dengan

    suhu diantara 17–29ºC. Kondisi geografis yang berada pada ketinggian 330–2.075 meter di atas

    permukaan laut (mdpl). Secara keseluruhan beberapa wilayah kecamatan berada pada

    ketinggian di bawah 500 mdpl antara lain Kecamatan Pakkat dan Tarabintang, untuk ketinggian

    500-1.000 mdpl meliputi Kecamatan Tarabintang, Baktiraja dan sebagian wilayah Kecamatan

    Pakkat dan Parlilitan. Sedangkan untuk ketinggian antara 1.000-1.500 mdpl meliputi

    Kecamatan Doloksanggul, Pollung, Lintongnihuta, Paranginan, Onanganjang, Sijamapolang,

    sebagian wilayah Kecamatan Pakkat dan Parlilitan, untuk ketinggian di atas 1.500 mdpl

    meliputi daerah Dolok Pinapan. Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki topografi dan

    kontur tanah yang beraneka ragam, daerah datar sebesar 11%, daerah landai sebesar 20%,

    daerah miring/terjal sebesar 69%. Kondisi topografi Kabupaten Humbang Hasundutan

    ditunjukkan pada Gambar 2.2

    Gambar 2.2

    Peta Kelerengan Kabupaten Humbang Hasundutan

    2.1.1.3. Geologi

    Berdasarkan hasil analisis atas Peta Geologi Indonesia (Lembar Sidikalang 05118-

    0618) skala 1:250.000 yang dikeluarkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi

    Indonesia, Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari berbagai jenis bahan batuan

    induk yaitu :

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 5 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    Aluvium (Qh), yang mengandung batuan krikil, pasir dan lumpur, fanglomerat kipas,

    tanah diatomea dan koral.

    Tufa Toba (Qtv) menghasilkan tufa riodasit sebagian teralaskan.

    Formasi Kluet (Puk) menghasilkan batu pasir metakuarsa, metaklake, batu sabak dan filit.

    Formasi Gunung api Haranggaol (Tmvh) menghasilkan batuan andesit, dasit dan firoklas.

    Formasi Peutu (Tmppt) menghasilkan anggota Parapat, batu pasir, konglomerat dan batu

    lumpur gampingan.

    Formasi Barus (Tmba) menghasilkan batu pasir, batu lumpur gampingan, sedikit gamping

    konglomerat alas.

    Batuan Terobosan Komplek Sibolga (Mpils) menghasilkan granit, sedikit granit warna

    terang, diorit, aplit dan pegmatit.

    Jenis batuan Konglomerat membentuk tanah-tanah jenis regosol yang umumnya

    bertekstur kasar sampai sedang dan bersifat masam (pH rendah). Lahan yang berbahan induk

    dari formasi Tufa Toba (didominasi oleh abu vulkanik) pada umumnya merupakan tanah-tanah

    podsolik coklat, podsolik kelabu kekuningan dan sebagian menjadi tanah regosol yang pada

    umumnya teksturnya agak kasar sampai kasar. Di bentangan endapan alluvial ini terbentuk

    tanah-tanah alluvial, regosol dan organosol yang bertekstur kasar sampai agak halus.

    Sementara itu, potensi yang dimiliki Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan jenis

    tambang batuan geologi yang dapat berpotensi untuk pemasok bahan baku industri pengolahan

    bahan bangunan (batako, pozolan/semen, calcium carbonate (cat), kalsit, trass dan sebagainya.

    Namun pemanfaatan bahan tambang tersebut masih sangat terbatas. Selain itu, juga terdapat

    potensi biji emas, yang dapat dikembangkan menjadi industri kerajinan (logam) walaupun

    tingkat kuantitas dan kualitas dari biji emas tersebut belum diketahui secara pasti.

    Secara spasial, potensi jenis bahan tambang yang terdapat di Kabupaten Humbang

    Hasundutan antara lain Pozolan di Kecamatan Lintongnihuta dan Doloksanggul. Gambut di

    Kecamatan Lintongnihuta. Batako Trass di Kecamatan Lintongnihuta dan Doloksanggul. Batu

    Gamping, Kalsit dan Trass di Kecamatan Doloksanggul. Guano di Kecamatan Pakkat dan

    Parlilitan, Batu Kapur di Kecamatan Onan Ganjang dan biji emas di Kecamatan Tarabintang.

    Potensi lahan gambut di Kecamatan Lintongnihuta dapat dikembangkan menjadi pemanfaatan

    lahan perkebunan dan sebagai bahan bakar/listrik sebagai alternatif sumber daya energi lokal

    masyarakat.

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 6 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    Tabel 2.2

    Potensi Sektor Pertambangan di Kabupaten Humbang Hasundutan

    No Jenis Bahan

    Tambang

    Lokasi

    Kecamatan Kegunaan Deposit

    1 Calcium

    Carbonat

    Lintongnihuta (Ds.

    Nagasaribu)

    Doloksanggul (Ds. Pakkat)

    Cat, dempul, sabun Belum

    diteliti

    2 Pozolan Lintongnihuta (Ds.

    Nagasaribu)

    Semen Belum

    diteliti

    3 Batako trass Lintongnihuta (Ds.

    Nagasaribu)

    Doloksanggul (Ds. Pakkat)

    Batu bata, batako Belum

    diteliti

    4 Batu gamping Doloksanggul Semen, dll 260 juta ton

    5 Kalsit Lintongnihuta

    Doloksanggul

    Industri kimia,

    plastik, cat,

    kosmetik

    400 ribu ton

    6 Gambut Doloksanggul Bahan bakar/listrik 12.392 ton

    7 Trass Doloksanggul Industri batako 600 ribu ton

    8 Guano Pakkat

    Parlilitan

    Pupuk, obat-obatan Belum

    diteliti

    9 Batu kapur Onan Ganjang Pupuk, pakan

    ternak, kapur olahan

    Belum

    diteliti

    10 Biji emas Tarabintang (Ds. Cegarigi

    dan Dolok Pinapan)

    Perhiasan Penelitian

    umum

    11 Timah Hitam Tarabintang Bahan industri Belum

    diteliti

    12 Tembaga Tarabintang (Dolok

    Pinapan)

    Bahan industri Penelitian

    umum

    13 Bahan

    campuran

    keramik

    Sijamapolang Campuran keramik Belum

    diteliti

    Sumber: Dinas PMPPTSP Kab. Humbang Hasundutan

    2.1.1.4. Hidrologi

    Sumber daya air yang dimiliki Kabupaten Humbang Hasundutan berasal dari Danau,

    Sungai dan Rawa-rawa. Kabupaten Humbang Hasundutan berada pada dataran tinggi yang

    memiliki beberapa hulu sungai (DAS) untuk beberapa kabupaten tetangga. Daerah Aliran

    Sungai (DAS) yang terdapat di Kabupaten Humbang Hasundutan antara lain DAS Simonggo,

    DAS Sibundong, DAS Silang, dan DAS lainnya. Sedangkan sumber air yang berasal dari

    Danau yaitu dari Danau Toba di Kecamatan Baktiraja. Berdasarkan Keputusan Presiden RI

    Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembagian Wilayah Sungai, di Kabupaten Humbang

    Hasundutan terdapat 3 (tiga) Wilayah Sungai (WS) yaitu WS Alas-Singkil, WS Sibundong-

    Batangtoru dan WS Toba-Asahan.

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 7 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    Tabel 2.3

    Wilayah Sungai Kabupaten Humbang Hasundutan

    No. Nama Wilayah Sungai

    (WS)

    Panjang Sungai

    (Km)

    Luas Wilayah

    DAS (Ha)

    Kecamatan yang termasuk

    Wilayah Sungai (WS) Keterangan

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1 WS. Alas-Singkil 52,66 127.981,49 Parlilitan, Tarabintang, Pakkat,

    Pollung, Doloksanggul, dan

    Onanganjang

    WS Lintas

    Provinsi

    2 WS. Sibundong-

    Batangtoru

    47,25 84.241,42 Pollung, Doloksanggul,

    Lintongnihuta, Pakkat,

    Sijamapolang dan Onanganjang

    WS Lintas

    Kabupaten/

    Kota

    3 WS. Toba-Asahan 30,28 38.048,10 Pollung, Doloksanggul, Baktiraja,

    Lintongnihuta, dan Paranginan

    WS Strategis

    Nasional Sumber : RTRW Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2036

    2.1.1.5. Klimatologi

    Secara Klimatologi, Iklim di Kabupaten Humbang Hasundutan tergolong dalam daerah

    tropis basah dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau

    biasanya terjadi pada bulan April sampai dengan Agustus dan musim penghujan biasanya

    terjadi pada bulan September sampai dengan Maret. Ketinggian tempat dari permukaan air laut

    berpengaruh terhadap suhu udara yaitu setiap naik 100 m suhu akan turun rata-rata 0,60C

    sehingga makin tinggi suatu tempat akan menyebabkan daerah tersebut memiliki suhu lebih

    rendah. Suhu udara di Kabupaten Humbang Hasundutan berkisar antara 17°C–29°C dan rata-

    rata kelembaban udara (RH) sebesar 85,94% dimana sebagian besar wilayah barat dari

    Kabupaten Humbang Hasundutan beriklim panas dan wilayah timur yang merupakan dataran

    tinggi berhawa dingin.

    2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah

    Berdasarkan Peraturan Derah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 1 Tahun 2018 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2036, Rencana Struktur

    Ruang Kabupaten Humbang Hasundutan meliputi :

    a) Sistem Perkotaan;

    Rencana Sistem Perkotaan dibagi menjadi 3 (tiga) pusat pelayanan yaitu Pusat Kegiatan Lokal

    (PKL) yang berada di Kecamatan Doloksanggul; Pusat Pelayanan Kawasan ((PPK) berada di

    Kecamatan Lintongnihuta, Kecamatan Pakkat, Kecamatan Parlilitan dan Kecamatan Baktiraja dan

    Pusat Pelayanan Lokal promosi (PKLp) berada di Kecamatan Lintongnihuta.

    b) Sistem Perdesaan;

    Rencana Sistem Pedesaan berupa Pusat Pelayanan Lingkungan meliputi IKK Paranginan, IKK

    Pollung, IKK Onanganjang, IKK Sijamapolang dan IKK Tarabintang.

    c) Sistem Jaringan Transportasi;

    Sistem Jaringan Transportasi di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah Sistem Jaringan

    Transportasi Darat yang meliputi :

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 8 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    1) Jaringan lalu lintas dan angkutan jalan;

    - Jaringan Jalan Nasional yang ada diwilayah Kabupaten Humbang Hasundutan meliputi

    jalan kolektor (K1) yaitu: ruas Dolok Sanggul-Batas Kabupaten Samosir, Dolok Sanggul-

    Sijuguk (Batas Tapanuli Utara)-Siborongborong.

    - Jaringan Jalan Provinsi yang ada di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan meliputi

    jalan K2 dan K3, yaitu : ruas Dolok Sanggul–Pakkat, Pakkat–Batas Tapanuli Tengah dan

    ruas Pakkat-Tarabintang, Tarabintang-Parlilitan, Parlilitan-Batu Gajah, Batu Gajah–batas

    Pakpak Bharat.

    - Jaringan Jalan Strategis Provinsi meliputi jalan yang merupakan bagian dari jalan lingkar

    luar Danau Toba yang berada di Kabupaten Simalungun-Karo-Toba Samosir-Dairi-

    Humbang Hasundutan-Samosir-Tapanuli Utara dan ruas jalan Salak-Hutatinggi-

    Sibongkaras-Batas Tapanuli Tengah.

    - Jaringan Jalan Strategis nasional merupakan jaringan jalan yang berada di Kawasan

    Strategis Nasional Danau Toba, meliputi ruas jalan Siborongborong-Paranginan-Lintong

    Nihuta, ruas jalan Bakara-Dolok Sanggul dan ruas jalan Batas Taput-Bakara-Tipang-Batas

    Samosir.

    2) Jaringan angkutan sungai, Danau dan penyeberangan (ASDP);

    Jaringan angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP) adalah pengembangan dan

    peningkatan sarana prasarana dan fasilitas pada pelabuhan Bakkara di Kecamatan Baktiraja

    sebagai pelabuhan penyeberangan Bakkara–Balige, Bakkara–Muara, Bakkara- Nainggolan,

    untuk mendukung pembangunan di kawasan Danau Toba khususnya pada bagian Kabupaten

    Humbang Hasundutan.

    3) Jaringan angkutan wisata angkasa/kereta gantung.

    Yang dimaksud dengan jaringan angkutan wisata angkasa adalah sistem transportasi yang

    bertujuan mendukung wisata dengan menggunakan sistem angkutan kereta gantung (cable car).

    Rencana jalur kereta gantung (cable car) direncanakan untuk menghubungkan lokasi wisata

    Sipinsur (Kabupaten Humbang Hasundutan)-Pulau Sibandang (Kabupaten Tapanuli Utara).

    d) Sistem Jaringan Energi;

    Rencana Sistem Jaringan Energi di Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari :

    1. Jaringan Tenaga Listrik, berupa Gardu Induk (GI) Doloksanggul/Sosor Tambok disambung

    dengan Gardu Induk (GI) Interkoneksi yang berada di Tele dan Porsea;

    2. Jaringan Transmisi Tenaga Listrik berupa berupa Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)

    Lintongnihuta-Doloksanggul, Onan Ganjang-Doloksanggul dan Saluran Udara Tegangan Extra

    Tinggi (SUTET) 500 KV dari Doloksanggul-Incomer (Tele-Tarutung);

    3. Pengembangan Jaringan Energi Alternatif yang terdiri atas :

    - Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) meliputi : 1. PLTA Aek Sirahar II; 2. PLTA Simonggo;

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 9 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    3. PLTA Aek Sibundong II; 4. PLTA Manonga Tao; 5. PLTA Aek Rahu; 6. PLTA Aek Sibuluan; 7. PLTA Aek Simangira; 8. PLTA Aek Sipultak Hoda; 9. PLTA Sitanduk-Tarabintang; 10. PLTA Pusuk; 11. PLTA Aek Simonggo (lanjutan).

    - Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) meliputi : 1. PLTMH Kecamatan Pakat dan Parlilitan; 2. PLTMH Bah Belutu; 3. PLTMH Bah Bulan

    - Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) meliputi : 1. PLTM Aek Silang III dengan kapasitas sebesar kurang lebih 10 (sepuluh) MW, berada di

    Kecamatan Baktiraja;

    2. PLTM Aek Rahu II dengan kapasitas sebesar kurang lebih 10 (sepuluh) MW, berada di Kecamatan Parlilitan;

    3. PLTM Pusuk dengan kapasitas sebesar kurang lebih 7 (tujuh) MW, berada di Kecamatan Parlilitan;

    4. PLTM Aek Simonggo-Sibarongbarong dengan kapasitas sebesar kurang lebih 9 (sembilan) MW, berada di Kecamatan Parlilitan;

    5. PLTM Aek Simonggo-Simataniari dengan kapasitas sebesar kurang lebih 6 (enam) MW, berada di Kecamatan Parlilitan;

    6. PLTM Aek Simonggo-Tornauli dengan kapasitas sebesar kurang lebih 8 (delapan) MW, berada di Kecamatan Parlilitan;

    7. PLTM Aek Rahu-Siduambilik dengan kapasitas sebesar kurang lebih 8 (delapan) MW, berada di Kecamatan Parlilitan;

    8. PLTM Aek Simonggo-Lae Pinang dengan kapasitas sebesar kurang lebih 7 (tujuh) MW, berada di Kecamatan Parlilitan;

    9. PLTM Aek Simonggo-Tarabintang dengan kapasitas sebesar kurang lebih 10 (sepuluh) MW, berada di Kecamatan Tarabintang;

    10. PLTM Aek Sisira dengan kapasitas sebesar kurang lebih 4 (empat) MW, berada di Kecamatan Tarabintang;

    11. PLTM Aek Rambe dengan kapasitas sebesar kurang lebih 4 (empat) MW, berada di Kecamatan Tarabintang;

    12. PLTM Parduaan dengan kapasitas sebesar kurang lebih 10 (sepuluh) MW, berada di Kecamatan Tarabintang;

    13. PLTM Anggoci dengan kapasitas sebesar kurang lebih 10 (sepuluh) MW, berada di Kecamatan Tarabintang;

    14. PLTM Siantar-Sitanduk dengan kapasitas sebesar kurang lebih 8 (delapan) MW, berada di Kecamatan Tarabintang;

    15. PLTM Karontang dengan kapasitas sebesar kurang lebih 3 (tiga) MW, berada di Kecamatan Tarabintang;

    16. PLTM Aek Sirahar dengan kapasitas sebesar kurang lebih 10 (sepuluh) MW, berada di Kecamatan Pakkat;

    17. PLTM Aek Sibundong-Sigulok dengan kapasitas sebesar kurang lebih 8 (delapan) MW, berada di Kecamatan Sijama Polang;

    18. PLTMAek Godang dengan kapasitas sebesar kurang lebih 4 (empat) MW berada di Kecamatan Onanganjang dan

    19. PLTM Aek Silang IV dengan kapasitas kurang lebih 5 (lima) MW berada di Kecamatan Doloksanggul

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 10 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    - Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) meliputi Kecamatan Baktiraja, Paranginan, Lintong Nihuta, Doloksanggul, Pollung dan Parlilitan yang merupakan

    wilayah geothermal Simbolon-Samosir.

    e) Sistem Jaringan Telekomunikasi;

    Sistem Jaringan Telekomunikasi di Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri atas Teresterial, Satelit

    dan e-Goverment. Sedangkan untuk Penataan lokasi menara telekomunikasi selular dan base

    transceiver station dilaksanakan dengan memperhatikan rencana penataan pembangunan menara

    telepon selular (cell plan).

    f) Sistem Jaringan Sumber Daya Air; dan

    Sisten Jaringan Sumber Daya Air di Kabupaten Humbang Hasundutan meliputi a) Wilayah Sungai

    yang meliputi Wilayah Sungai Alas-Singkil, Wilayah Sungai Sibundong-Batang Toru dan Wilayah

    Sungai Toba-Asahan; b) Jaringan Irigasi berupa pengembangan jaringan irigasi di wilayah

    Kabupaten Humbang Hasundutan; c) Jaringan Air Baku berupa perlindungan terhadap sumber

    sumber air dan daerah resapan air, pingkatan sarana dan prasarana pendukung serta optimalisasi

    pemanfaatan potensi air baku.

    g) Sistem Prasarana Lingkungan.

    Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan meliputi:

    a. Sistem persampahan terdiri: 1) Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ditetapkan pada setiap

    permukiman dan pusat-pusat kegiatan. 2) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) berupa rencana

    pengadaan TPA sistem Controlled Landfill yang berlokasi di Kecamatan Lintong Nihuta.

    b. Sistem penyediaan air minum terdiri dari: 1) sistem air minum perpipaan meliputi perluasan

    jaringan perpipaan meliputi seluruh ibukota Kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan. 2)

    Pelayanan air minum non perpipaan dilakukan dengan berbasis pemberdayaan masyarakat.

    c. Sistem pengelolaan limbah meliputi 1) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang melayani

    permukiman, kegiatan pariwisata, industri, dan rumah sakit. 2) Sistem jaringan drainase yang

    bertujuan untuk mengurangi genangan air dan mendukung pengendalian banjir, terutama di

    kawasan permukiman dan kawasan pariwisata dikembangkan melalui pembangunan saluran

    drainase primer pada sungai Aek Sibundong, sungai Aek Siparbue, sungai Aek Sampuran dan

    sungai Aek Silang.

    d. Sistem rencana jalur dan ruang evakuasi bencana terdiri atas: 1) jalur evakuasi bencana

    meliputi jalan poros desa dan jalan kolektor. 2) ruang evakuasi bencana meliputi lapangan

    sepak bola, lapangan terbuka/ruang terbuka hijau (RTH), terminal, pusat pasar dan area

    perkantoran.

    Selain Rencana Struktur Ruang, Kabupaten Humbang Hasundutan juga mempunyai Rencana Pola

    Ruang yang terdiri atas Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya.

    1. Kawasan lindung terdiri dari:

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 11 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    Kawasan Hutan Lindung dengan luas kurang lebih 58.488 (lima puluh delapan ribu empat

    ratus delapan puluh delapan) Hektar tersebar di seluruh kecamatan. Pada Kawasan Hutan

    Lindung terdapat usulan perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting dan

    cakupan luas serta bernilai strategis (DPCLS), yang masih membutuhkan persetujuan dari

    Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, seluas kurang lebih 68,49 (enam puluh

    delapan koma empat sembilan) Hektar di Kecamatan Parlilitan dan Kecamatan Paranginan.

    Kawasan Yang Memberi Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya berupa

    kawasan konservasi bergambut dan resapan air. Kawasan konservasi bergambut dan resapan

    air adalah kawasan yang berada pada ketinggian 1.000 mdpl dan pada kelerengan 40% berada

    pada Kecamatan Paranginan, Kecamatan Lintong Nihuta, Kecamatan Pollung dan Kecamatan

    Doloksanggul.

    Kawasan Perlindungan Setempat meliputi sempadan danau di sepanjang pinggiran Danau

    Toba di Kecamatan Baktiraja dan Kawasan sekitar mata air dan embung meliputi: 1) mata air

    dan embung Tambok Teni Hoda, Tambok Silaga, Tambok Siogung-ogung, dan Sosorniapoan

    yang berada di Desa Lobu Tolong Kecamatan Paranginan; 2) mata air dan embung Tambok

    Tinombuk dan Tambok Barangan, berada di Desa Sipituhuta Kecamatan Pollung; 3) mata air

    dan embung Tambok Simarigung berada di Desa Hutajulu Kecamatan Pollung; 4) mata air

    dan embung Tambok Pandiangan berada di Desa Hutapaung Kecamatan Pollung; 5) mata air

    dan embung Tambok Haumarimba berada di Desa Sipituhuta Kecamatan Pollung; 6) mata air

    dan embung Tambok Tolong berada di Desa Pandumaan Kecamatan Pollung; 7) mata air dan

    embung Tambok Nabolon berada di Desa Pearaja Kecamatan Doloksanggul; 8) mata air dan

    embung Tambok Hutagurgur dan Tambok Punjung berada di Desa Hutagurgur Kecamatan

    Doloksanggul; 9) mata air dan embung Tambok Sangge-sangge berada di Desa Sihite I

    Kecamatan Doloksanggul; 10) mata air dan embung Tambok Panahatan berada di Desa

    Sileang Kecamatan Doloksanggul; 11) mata air dan embung Tambok Sigarua berada di Desa

    Parbotihan Kecamatan Sijama Polang; 12) mata air dan embung Tambok Nagodang berada di

    Desa Parbotihan Kecamatan Onan Ganjang; dan 13) mata air dan embung Simarumbak-

    umbak berada di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta; 14) aek Sitio-tio di Desa Siunong-

    unong Julu Kecamatan Baktiraja.

    Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, Dan Cagar Budaya terdapat usulan perubahan

    peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting dan cakupan luas serta bernilai strategis

    (DPCLS), yang masih membutuhkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik

    Indonesia, seluas kurang lebih 304,86 (tiga ratus empat koma delapan enam) Hektar di

    Kecamatan Paranginan.

    kawasan rawan bencana,

    kawasan lindung geologi meliputi kawasan rawan bencana gempa bumi dan kawasan cagar

    alam geologi, dan

    kawasan lindung lainnya.

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 12 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    2. Kawasan Budidaya

    Kawasan Budidaya di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari:

    kawasan hutan produksi;

    kawasan hutan rakyat;

    kawasan perkebunan meliputi seluas 4.539 (empat ribu lima ratus tiga puluh sembilan)

    Hektar, terdiri atas:

    a. Zona I dengan komoditas berupa tanaman kopi, kemenyan dan tanaman perkebunan

    lainnya meliputi Kecamatan Paranginan, Baktiraja, Lintongnihuta, Doloksanggul,

    Pollung, Onan Ganjang, Sijamapolang, Pakkat sebagian dan Parlilitan.

    b. Zona II dengan komoditas berupa komoditas tanaman karet, kakao, sawit, dan meliputi

    wilayah Kecamatan Pakkat, Kecamatan Parlilitan dan Kecamatan Tarabintang.

    kawasan pertanian terdiri dari:

    a. tanaman pangan dengan luas kurang lebih 98.630 Hektar,

    b. hortikultura yang tersebar di semua kecamatan di Kabupaten.

    c. Perkembunan

    d. Peternakan terdiri atas :

    - sentra peternakan sapi yang berada di Kecamatan Pakkat, Onan Ganjang, Sijama

    Polang, Parlilitan, Tarabintang, Doloksanggul dan Pollung;

    - sentra peternakan kerbau yang berada di Kecamatan Onan Ganjang, Doloksanggul,

    Pollung dan Sijama Polang;

    - sentra peternakan kuda yang berada di Kecamatan Sijama Polang dan Doloksanggul,

    Onan Ganjang dan Pollung;

    - sentra peternakan kambing yang berada di Kecamatan Pakkat dan Tarabintang;

    - sentra peternakan babi berada di Kecamatan Sijama Polang, Peranginan, Doloksanggul,

    Pakkat, Onan Ganjang dan Lintong Nihuta;

    - sentra peternakan ayam buras berada di Kecamatan Onan Ganjang, Sijama Polang,

    Lintong Nihuta, Doloksanggul, Parlilitan dan Tarabintang, Paranginan, Pollung;

    - sentra peternakan itik berada di Kecamatan Pakkat, Pollung, Parlilitan, dan Baktiraja

    serta Tarabintang;

    - sentra peternakan ayam ras petelur dan pedaging (potong) berada di Kecamatan Pakkat,

    Parlilitan dan Tarabintang.

    kawasan perikanan

    kawasan peruntukan perikanan terdiri atas:

    a. Perikanan air tawar

    b. Pengolahan ikan adalah aktifitas perikanan terkait peningkatan nilai tambah terdiri atas:

    c. Perikanan tangkap

    kawasan pertambangan berupa pertambangan mineral meliputi :

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 13 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    a. calcium carbonat; berada di Desa Nagasaribu Kecamatan Lintong Nihuta, Desa Pakkat

    Kecamatan Doloksanggul;

    b. pozolan; berada di Desa Nagasaribu Kecamatan Lintong Nihuta;

    c. batako trass; berada di Desa Nagasaribu Kecamatan Lintong Nihuta, Desa Pakkat

    Kecamatan Doloksanggul;

    d. batu gamping berada di Kecamatan Doloksanggul;

    e. kalsit; berada di Kecamatan Lintong Nihuta dan Kecamatan Doloksanggul;

    f. trass berada di Kecamatan Doloksanggul;

    g. guano berada di Kecamatan Pakkat dan Parlilitan;

    h. batu kapur berada di Kecamatan Onan Ganjang;

    i. biji emas berada di Desa Cegarigi dan Dolok Pinapan Kecamatan Onan Ganjang;

    j. timah hitam berada di Kecamatan Tarabintang;

    k. tembaga berada di Dolok Pinapan Kecamatan Pakkat; dan

    l. bahan campuran keramik berada di Kecamatan Sijamapolang.

    kawasan industri berupa industri kecil dan industri kecil menengah.

    a) Industri Kecil terdiri atas:

    - industri bahan baku makanan dan minuman meliputi pengolahan kopi bubuk dan

    pengupasan, pembuatan tahu, tempe, kerupuk ubi dan pembuatan gula tebu berada

    di Kecamatan Lintong Nihuta, Pakkat, Onang Ganjang, Paranginan, Doloksanggul,

    Pollung, Parlilitan dan Baktiraja;

    - Industri pengembangan kain tradisonal (kain adat) berada di seluruh kecamatan;

    - Industri pengolahan bahan dari kemenyan dan Industri bahan-bahan tambang untuk

    bahan baku bangunan meliputi batako, cat dan logam berada di Kecamatan Pakkat,

    Onan Ganjang, Lintong Nihuta, Doloksanggul, Pollung, Parlilitan, Sijama Polang,

    dan Baktiraja;

    - Industri kerajinan perhiasan berada di seluruh kecamatan; dan

    - Industri kerajinan meliputi anyaman rotan, purun, bambu, dan ijuk berada di

    seluruh kecamatan.

    b) Industri kecil menengah terdiri atas :

    - Industri pengolahan hasil perkebunan di Kecamatan Pakkat, Parlilitan, Tarabintang.

    - Industri pengolahan hasil hutan di Kecamatan Doloksanggul, Pollung, Parlilitan,

    Pakkat, Tarabintang, dan Onan Ganjang.

    - Industri pengolahan pangan ikan dan ternak di Kecamatan Baktiraja, Doloksanggul,

    Lintong Nihuta, Paranginan, Pakkat dan Parlilitan.

    - Industri pengolahan hasil pertanian di Kecamatan Lintong Nihuta, Paranginan,

    Doloksanggul dan Pollung.

    c) kawasan pariwisata;

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 14 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    - Kecamatan Paranginan, Kecamatan Baktiraja, Kecamatan Pollung, Kecamatan

    Parlilitan;

    d) kawasan permukiman

    - Kawasan peruntukan permukiman perkotaan meliputi ibukota-ibukota kecamatan.

    - Permukiman perdesaan tersebar di seluruh wilayah kabupaten.

    e) kawasan peruntukan lainnya berupa kawasan pertahanan dan keamanan Negara meliputi :

    - Komando Distrik Militer (Kodim) yang berada di Kecamatan Doloksanggul.

    - Komando Rayon Militer (Koramil) berada di kecamatan-kecamatan di wilayah

    Kabupaten Humbang Hasundutan.

    2.1.3. Wilayah Rawan Bencana

    Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Humbang Hasundutan berupa:

    1. Rawan bencana geologi meliputi; Kecamatan Tarabintang, Kecamatan Baktiraja,

    Kecamatan Parlilitan, Kecamatan Paranginan, Kecamatan LintongNihuta, Kecamatan

    OnanGanjang, dan Kecamatan Pakkat.

    2. Rawan bencana banjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi; Kecamatan

    Tarabintang, Kecamatan Baktiraja, Kecamatan Parlilitan, Kecamatan Onan Ganjang, dan

    Kecamatan Doloksanggul.

    3. Rawan bencana angin puting beliung.

    2.1.4. Demografi

    Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan berdasarkan data Dinas Kependudukan dan

    Pencatatan Sipil Kabupaten Humbang Hasundutan, pada akhir Tahun 2017 berjumlah 195.111 jiwa

    yang terdiri dari 97.836 laki-laki dan 97.275 perempuan dengan jumlah KK sebanyak 46.789 KK.

    Perkembangan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan terlihat pada tabel berikut:

    Tabel 2.4

    Sebaran Penduduk dan Kepadatannya Menurut Kecamatan

    Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2017

    No Kecamatan

    Jumlah Penduduk Kepala

    Keluarga

    Luas Wil.

    (km2)

    Kepadatan

    Penduduk

    (Jiwa/km2) Laki-laki Perempuan Total

    1 Parlilitan 10.075 10.096 20.171 5.001 727,75 27.41

    2 Pollung 10.405 10.275 20.680 4.771 327,36 61.14

    3 Baktiraja 3.835 3.776 7.611 1.877 23,32 352.02

    4 Paranginan 7.079 7.055 14.134 3.352 47,78 283.95

    5 LintongNihuta 16.501 16.179 32.680 7.559 181,26 181.92

    6 Doloksanggul 24.627 24.369 48.996 11.566 209,30 229.12

    7 Sijamapolang 3.068 3.026 6.089 1.499 140,18 42.67

    8 Onanganjang 5.628 5.684 11.312 2.790 222,56 50.04

    9 Pakkat 12.355 12.576 24.576 6.343 381,68 66.22

    10 Tarabintang 4.268 4.239 8.507 2.031 242,52 36.93

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 15 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    Danau Toba 14,94

    Tahun 2017 97.836 97.275 195.111 46.789 2.517,65 77.38

    Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Humbang Hasundutan 2017

    Jika dilihat dari jumlah penduduk per kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan,

    maka Kecamatan Doloksanggul merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yakni

    48.996 jiwa sedangkan yang terendah adalah di Kecamatan Sijamapolang yakni sebesar 6.089 jiwa.

    Kepadatan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan pada Tahun 2017 sebesar 77.38 jiwa/km2

    dengan kepadatan tertinggi di Kecamatan Doloksanggul yakni sebesar 352,02 jiwa/km2, kemudian

    Kecamatan Paranginan sebesar 283,95 jiwa/km2 sedangkan kepadatan penduduk yang terendah ada

    di Kecamatan Parlilitan sebesar 27.41 jiwa/km2.

    2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

    2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

    Gambaran umum kondisi masyarakat berfokus pada kesejahteraan dan pemerataan

    ekonomi dapat dilihat dari beberapa indikator pembangunan, antara lain pertumbuhan PDRB, laju

    inflasi kabupaten, PDRB perkapita, indeks gini, pemerataan pendapatan versi Bank Dunia, Indeks

    Ketimpangan Williamson (indeks ketimpangan regional), persentase penduduk diatas garis

    kemiskinan, angka kriminalitas yang tertangani.

    1) Pertumbuhan PDRB

    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator makro yang penting

    untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah pada suatu periode tertentu. PDRB bermanfaat

    sebagai dasar perhitungan laju pertumbuhan ekonomi selain itu juga untuk melihat struktur

    ekonomi suatu wilayah, sebagai proyeksi pendapatan perkapita dan sebagai indikator disparitas

    sosial. PDRB dapat menggambarkan kemampuan suatu daerah/wilayah dalam mengelola sumber

    daya yang dimilikinya sehingga besarnya PDRB sangat tergantung pada potensi sumber daya

    alam, sumber daya manusia dan teknologi didaerah/wilayah tersebut.

    Gambaran mengenai perkembangan perekonomian Kabupaten Humbang Hasundutan pada kurun

    waktu 2013–2017, sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

    Tabel 2.5

    PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha

    Tahun 2010-2016 (Juta Rupiah)

    Sektor PDRB

    PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (Juta Rupiah)

    2012 2013 2014 2015 2016

    Pertanian, Peternakan, Kehutanan,

    dan Perikanan 1.406.597.72 1.477.478.96 1.530.073.11 1.599.354.67 1.654.889.35

    Pertambangan dan Penggalian 16.073.23 17.432 18.645.32 19.577.65 21.046.74

    Industri Pengolahan 48.166.49 49.670.16 52.025.05 54.182.78 56.471.72

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 16 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    Pengadaan Listrik dan Gas 2.781.54 2.931.01 3.119.36 3.372.68 3.437.86

    Pengadaan Air, Pengelolaan

    Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1.928.95 2.036.52 2.159.20 2.290.30 2.434.12

    Konstruksi 372.014.51 397.053.65 434.876.86 449.821.23 482.624.12

    Perdagangan Besar dan Eceran;

    Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 403.206.10 433.039.11 463.356.35 485.354.87 524.852.23

    Transportasi dan Pergudangan 67.947.89 73.469.07 78.068.55 82.208.55 87.213.74

    Penyediaan Akomodasi dan Makan

    Minum 88.189.16 95.423.76 101.205.27 107.142.67 114.912.67

    Informasi dan Komunikasi 31.935.74 34.229.87 36.857.01 38.534.31 41.097.12

    Jasa Keuangan dan Asuransi 34.599.58 36.014.79 37.446.05 39.094.49 41.312.07

    Real Estate 71.754.01 77.257.58 82.601.48 86.990.48 95.420.12

    Jasa Perusahaan 3.639.01 3.861.52 4.116.07 4.306.07 4.602.02

    Administrasi Pemerintahan,

    Pertahanan dan Jaminan Sosial

    Wajib

    318.173.64 330.144.63 353.380.96 373.478.77 382.968.00

    Jasa Pendidikan 29.622.87 31.809.03 33.635.11 35.082.11 36.991.10

    Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 17.618.26 19.165.26 20.146.41 21.300.41 22.370.10

    Jasa lainnya 3.928.19 4.180.69 4.476.64 4.710.64 5.105.97

    Jumlah 2.918.175.88 3.085.197.62 3.256.188.80 3.406.801.70 3.577.749.06

    Sumber: BPS Kabupaten Humbang Hasundutan, 2017

    Tabel 2.6

    Distribusi PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan

    Usaha Tahun 2010-2016

    Sektor PDRB

    Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Persen)

    2012 2013 2014 2015* 2016*

    Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 48,06 47,78 46,94 46,06 45,47

    Pertambangan dan Penggalian 0,59 0,61 0,59 0,60 0,62

    Industri Pengolahan 1,68 1,58 1,57 1,57 1,56

    Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,07 0,07 0,07 0,07

    Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

    Ulang 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07

    Konstruksi 12,72 12,91 13,26 13,94 13,65

    Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda

    Motor 13,61 13,63 13,88 13,95 14,37

    Transportasi dan Pergudangan 2,24 2,39 2,44 2,45 2,52

    Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,00 3,15 3.20 3,22 3,30

    Informasi dan Komunikasi 0,97 0,92 0,89 0,86 0,86

    Jasa Keuangan dan Asuransi 1,21 1,18 1,16 1,16 1,18

    Real Estate 2,36 2,50 2,61 2,62 2,85

    Jasa Perusahaan 0,13 0,13 0,13 0,13 0,14

    Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

    Wajib 11,58 11,36 11,46 11,60 11,60

    Jasa Pendidikan 0,98 0,97 0,97 0,95 0,97

    Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,61 0,61 0,61 0,62 0,62

    Jasa lainnya 0,13 0,13 0,14 0,14 0,15

    Jumlah 100 100 100 100 100

    Sumber: BPS Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2017

    2) Laju Inflasi

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 17 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    Secara umum laju inflasi Kabupaten Humbang Hasundutan masih dalam kondisi rendah (masih

    dibawah 2 digit) kecuali pada tahun 2017 yang mencapai 4,28%, hal ini sebagai akibat kontraksi

    ekonomi dunia dan bahkan capaiannya selalu dibawah capaian nasional dimana Laju inflasi tahun

    2016 mencapai 4,28% dan tahun 2018 akan diupayakan untuk menstabilkannya untuk

    mempertahankan tingkat daya beli masyarakat.

    Tabel 2.7

    Nilai inflasi Kabupaten Humbang Hasundutan Rata-rata Tahun 2015 s.d 2017

    Uraian Tahun Rata-Rata

    Pertumbuhan 2015 2016 2017

    Inflasi 1,66 4,28 4,28 4,28

    Sumber : BPS Kabupaten Humbang Hasundutan 2017

    3) PDRB Per Kapita

    PDRB per kapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk

    sebagai hasil dari proses produksi. PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi total nilai

    PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Berikut ini disampaikan data PDRB Perkapita

    Kabupaten Humbang Hasundutan.

    Tabel 2.8

    PDRB per Kapita Kabupaten Humbang Hasundutan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

    dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (ribu rupiah)

    Tahun 2013 - 2015

    Tahun ADH Berlaku ADH Konstan

    2013 18.651.730,00 16.678.320,00

    2014 22.373.027,26 17.987.409,54

    2015 24.117.028,86 18.617.318,35

    2016 25.828.988,59 19.348.073,78

    Sumber : BPS Kabupaten Humbang Hasundutan 2017

    PDRB per kapita Kabupaten Humbang Hasundutan atas dasar harga berlaku pada tahun 2013

    sebesar 18,65 juta rupiah dan meningkat sampai dengan 25,82 juta rupiah di tahun 2016. Apabila

    dilihat menurut harga berlaku dan harga konstan, angka tersebut dari tahun ke tahun

    menunjukkan peningkatan. Sementara itu, jika dilihat dari penghitungan atas dasar harga konstan

    2013, yaitu dengan menghilangkan pengaruh kenaikan harga (inflasi), maka periode 2013-2016

    terjadi peningkatan yang relatif stabil. Tahun 2016, PDRB per kapita Kabupaten Humbang

    Hasundutan mencapai 19,34 juta rupiah.

    Tabel 2.9

    PDRB Perkapita Tahun 2012 s.d 2016

    Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

    Nilai PDRB (Rp. Juta) 3,267,009.73 3,661,718.11 4,050,099.63 4,413,199.23 4,776,167.43

    Jumlah Penduduk (jiwa) 176.767 178.972 181.026 182.991 184.915

    PDRB perkapita

    (Rp/jiwa) 18,482.01 20,459.73 22,373.03 24,117.03 25.828.99

    Sumber : BPS Humbang Hasundutan Tahun 2017

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 18 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

    I. Pendidikan

    Indikator Pendidikan kondisi Tahun 2017 dan pertumbuhannya setiap tahun di Kabupaten

    Humbang Hasundutan disampaikan pada tabel di bawah ini:

    Tabel 2.10

    Capaian Indikator Pendidikan

    No Indikator Utama Satuan

    Tahun

    2015 2016 2017

    Target Realisasi

    1. Angka Rata-rata lama sekolah tahun 9,84 10,17 9,86 10,17

    2. Angka harapan lama sekolah tahun 13,11 13,28 13,51

    3. Angka melek huruf % 99,32 99,40 99,44 99,43

    4. Rasio Guru dan Siswa SD/MI guru 1 : 15 1 : 15 1 : 15 1 : 15

    5. Angka Putus Sekolah SD % 0,033 0,03 0,026 0,040

    6. Guru SD yang memenuhi kualifikasi S1 % 77,31 83,21 80,00 82,89

    7. Angka Kelulusan (AL) SD % 100,00 100,00 100,00 100,00

    8. Rerata Nilai US SD/MI 6,20 6,70 92,53

    9. Rasio Guru dan Siswa SMP/MTs guru 1 : 15 1 : 17 1 : 15 1 : 15

    10. Angka Putus Sekolah SMP % 0,22 0,20 0,216 0,150

    11. Guru SMP yang memenuhi kualifikasi

    S-1/DV % 81,60 92,16 85,00 92,66

    12. Angka Kelulusan (AL) SMP % 100,00 100,00 100,00 99,52

    13. Rerata Nilai UN SMP/MTs 45,68 45,31 6,70 4,45

    14. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI

    ke SMP/MTs % 98,54 99,27 98,58 99,32

    15. Persentase Lembaga PAUD siap

    Akreditasi % 0,00 0,00 3,88 4,63

    16. Persentase SD Berakreditasi minimal B % 44,53 44,53 50,00 44,53

    17. Persentase SMP Berakreditasi minimal

    B % 43,18 43,18 55,00 43,18

    18.

    Rata-rata kompetensi Pengetahuan dan

    keterampilan pendidik dan tenaga

    kependidikan mencapai 8,0

    % 54,44 54,44 65,00 54,44

    19. APK PAUD % 41,48 50,69 71,38 55,38

    20. APK SD/MI/Paket A % 104,93 102,76 105,03 104,03

    21. APM SD/MI % 87,42 87,93 87,52 87,07

    22. APK SMP/MTs/Paket B % 99,64 101,01 99,74 102,29

    23. APM SMP/MTs/Paket B % 70,71 72,49 70,81 73,21

    24. Rasio Siswa Perkelas SD/MI Siswa 1 : 21 1 : 21 1 : 22 1 : 21

    25. Rasio Siswa Perkelas SMP/MTs Siswa 1 : 31 1 : 30 1 : 30 1 : 31

    26. Tutor PAUD yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV

    % 16,97 29,66 22,14 24,96

    Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan

    Tabel diatas pada umumnya menunjukkan adanya peningkatan indikator pendidikan pada

    setiap jenjang pendidikan.

    II. Kesehatan

    1) Angka kelangsungan bayi hidup

    Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan meningkat dari 121/100.000 kelahiran hidup pada

    tahun 2016 menjadi 228/ 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017, tetapi hasil ini masih lebih

    rendah dibandingkan Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2017 sebesar

    242 per 100.000 kelahiran hidup.

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 19 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    2) Usia Harapan Hidup

    Umur Harapan Hidup (UHH) meningkat dari 67,87 tahun pada tahun 2016 menjadi 68,06

    tahun pada tahun 2017. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat

    dari 92,0% pada tahun 2016 menjadi 92,2% pada tahun 2017 (target 90%). Begitu juga

    cakupan pelayanan antenatal (K4) meningkat dari 91,0 % pada tahun 2016 menjadi sebesar

    94,3% pada tahun 2017 (target 95%), cakupan kunjungan neonatus meningkat dari 99,6% pada

    2016 menjadi 99,7% pada tahun 2017 (target 100%), walaupun cakupan tersebut sudah

    meningkat tetapi sebagian puskesmas belum mencapai target yang diharapkan, sehingga

    peningkatan upaya/kegiatan untuk mendukung pencapaian target dan untuk mempertahankan

    cakupan yang telah mencapai atau melebihi target, harus tetap dilaksanakan dan bahkan harus

    semakin ditingkatkan, khususnya hubungannya dengan pelaksanaan program Jaminan

    Kesehatan Nasional (JKN).

    3) Persentase balita gizi buruk

    Prevalensi gizi kurang pada balita, meningkat dari 0,31 akhir tahun 2016 menjadi sebesar 0,34

    pada tahun 2017,tetapi Prevalensi ini masih lebih rendah dibandingkan Sasaran Dinas

    Kesehatan Sumatera Utara tahun 2017 sebesar 20,5 %. Angka Kematian Bayi (AKB) naik

    dari 8/ 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 menjadi 11/ 1.000 kelahiran hidup pada tahun

    2017, tetapi hasil ini masih lebih rendah dari Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

    Utara 19,5 per 1.000 kelahiran hidup.

    4) Persentase Angka Kemiskinan

    Untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin juga perlu mendapat perhatian dimana

    pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama

    sampai 2016 masih 80,2% dengan target sebesar 100%, namun masih ada penduduk yang

    mencari pengobatan sendiri dan tidak berobat sama sekali serta perlu peningkatan jumlah

    posyandu secara rasional sesuai dengan peningkatan jumlah balita, dimana Posyandu di

    Kabupaten Humbang Hasundutan sampai dengan tahun 2017 sudah ada sebanyak 251 unit,

    dan bila dibandingkan dengan standar rasio balita maksimal yang dilayani adalah 1:50,

    sedangkan untuk Kabupaten Humbang Hasundutan posyandu melayani 75 orang balita,

    sehingga masih dibutuhkan penambahan posyandu sekitar 133 unit.

    5) Rasio Tenaga Kesehatan

    Program Sumber Daya Manusia Kesehatan, rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk

    belum memenuhi target. Sampai dengan tahun 2017, rasio tenaga kesehatan masih belum

    mencapai target per 100.000 penduduk sesuai tahun 2017, seperti untuk dokter spesialis 7 per

    100.000 penduduk (target 9 per 100.000 penduduk), dokter umum sebesar 21 per 100.000

    penduduk (target 30 per 100.000 penduduk), dokter gigi sebesar 5 per 100.000 penduduk

    (target 11 per 100.000 penduduk), perawat sebesar 124 per 100.000 penduduk (target 158 per

    100.000 penduduk), sedangkan bidan sebesar 173 per 100.000 penduduk lebih dari target 75

    per 100.000 penduduk.

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 20 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    2.1.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olah Raga

    A. Kebudayaan

    1) Jumlah group kesenian

    Jumlah Group Kesenian di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016 dan 2017 sebanyak

    14 group kesenian dengan rincian sebagai berikut:

    Tabel 2.11

    Nama Group Kesenian Di Kabupaten Humbang Hasundutan

    No Nama Group Kesenian Alamat

    1 Humbang Nauli Hutabagasan, Sihite, Kec. Doloksanggul

    2 Doloksanggul Kreatif Jl. Martabe Kompleks Lapangan Merdeka

    3 Sanggar Martabe Kompleks Tano Lapang, Kec. Doloksanggul

    4 Sanggar Seni Bakkara Desa Marbun Tonga Dolok, Kec. Baktiraja

    5 Sanggar Eufoni Jl. Sisingamangaraja Pasar Baru, Lintongnihuta

    6 Sanggar Sion Jl. Dusun Hutasaba, Desa Sihotang Hasugian

    Tonga, Kecamatan Parlilitan

    7 Sanggar Tonggi Kompleks Tano Lapang, Kec. Doloksanggul

    8 Orsepdo Jl. Melanthon Siregar, Kec. Doloksanggul

    9 Hobas Art Kecamatan Pollung

    10 Korps Ulu Balang Kecamatan Doloksanggul

    11 Komunitas Budaya Raja Napitu Tipang Desa Tipang, Hutasoit, Kec. Baktiraja

    12 Sanggar AORS Kecamatan Paranginan

    13 Lembaga Pejuang Raja

    Sisingamangaraja Parlilitan Kecamatan Parlilitan

    14 Sanggar Pakkat Nauli Kecamatan Pakkat

    Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Humbang Hasundutan

    B. Pemuda dan Olahraga

    Peran organisasi kepemudaan dalam pembangunan sangat dibutuhkan. Organisasi pemuda

    di Kabupaten Humbang Hasundutan antara lain KNPI, Organisasi Mahasiswa, Pramuka,

    organisasi kesenian dan organisasi olah raga.

    Demikian juga halnya dengan berbagai kegiatan keolahragaan yang telah dilaksanakan baik di

    tingkat kabupaten ataupun pengiriman atlet di tingkat propinsi, regional, maupun nasional. Hingga

    saat ini jumlah cabang olah raga (cabor) di Kabupaten Humbang Hasundutan sebanyak 16 cabor,

    jumlah klub olah raga sebanyak 35 klub, dan terdapat 5 lapangan olah raga.

    2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

    A. Fokus Layanan Urusan Wajib

    1) Urusan Pendidikan

    a) Angka Putus Sekolah (APS)

    Angka Putus Sekolah (APS) satuan pendidikan SD/MI tahun 2017 sebesar 0,04 persen dengan

    komposisi: jumlah siswa putus sekolah sebanyak 12 siswa dari jumlah siswa pada jenjang

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 21 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya sebanyak 29.968 siswa, sedangkan tahun 2016 sebesar

    0,03 persen;

    Angka Putus Sekolah (APS) tahun 2017 pada jenjang satuan pendidikan SMP/MTs sebesar

    0,15 persen dengan komposisi : sebanyak 23 orang anak putus sekolah dari jumlah siswa

    SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya sebanyak 15.075 siswa, sedangkan tahun 2016

    sebesar 0,20 persen

    b) Angka Kelulusan (AL)

    Angka Kelulusan (AL) SD/MI tahun 2017 mencapai 100 persen dengan komposisi : jumlah

    siswa yang lulus pada jenjang SD/MI sebanyak 4.855 siswa dibanding dengan jumlah siswa

    tingkat tertinggi pada jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya sebanyak 4.855 siswa,

    dan pencapaiannya sama dengan tahun 2016 mencapai 100 persen;

    Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs tahun 2017 mencapai 99.52 persen dengan komposisi:

    jumlah siswa yang lulus pada jenjang SMP/MTs sebanyak 4.742 siswa dibanding dengan

    jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya

    sebanyak 4.765 siswa dan capaian tahun 2016 Angka Kelulusan mencapai 100 persen;

    c) Rasio Guru Kualifikasi S1/D-IV

    Jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV sebesar 85.24 persen dengan komposisi:

    sebanyak 2.529 orang guru kualifikasi S1/D4 dibandingkan dengan jumlah seluruh guru pada

    jenjang pendidikan TK/SD, SMP sebanyak 2.967 orang, sedangkan tahun 2016 sebesar 87,64

    persen.

    2) Urusan Kesehatan

    1) Jumlah rumah sakit pemerintah

    Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari 1 Unit.

    2) Rasio pos pelayanan terpadu (posyandu) per satuan balita

    Posyandu di Kabupaten Humbang Hasundutan sampai dengan tahun 2017 sudah ada sebanyak

    251 unit, dan bila dibandingkan dengan standar rasio balita maksimal yang dilayani adalah

    1:50, sedangkan untuk Kabupaten Humbang Hasundutan posyandu melayani 75 orang balita,

    sehingga masih dibutuhkan penambahan posyandu sekitar 133 unit.

    3) Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu

    Pelayanan kesehatan dasar gratis bagi seluruh masyarakat di Puskesmas mencapai target, yaitu

    sebesar 100% atau seluruh masyarakat yang berobat diseluruh Puskesmas dan jaringannya

    mendapatkan pelayanan secara gratis. Jumlah Poskesdes melebihi target dari 154 desa/kel

    seluruhnya mempunyai poskesdes dan bahkan ada yang memiliki lebih dari 1 unit poskesdes,

    sehingga total poskesdes di Kabupaten Humbang Hasundutan 167 poskesdes, namun dari segi

    bangunan masih 87 unit poskesdes yang memenuhi syarat bangunan poskesdes, sehingga

    membutuhkan pembangunan baru atau peningkatan fisik polindes menjadi bangunan poskesdes

    sebanyak 80 unit. Perhatian perlu diberikan pada Persentase desa yang mencapai UCI, Cakupan

    pelayanan anak balita, Cakupan peserta KB aktif, Cakupan penemuan dan penanganan

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 22 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    penderita Pasien Baru TB , dan Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin, dan

    Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien miskin yang belum mencapai target sampai

    dengan tahun 2017, jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan PONED belum sesuai target 3

    Puskesmas tiap kabupaten/kota dan perlu peningkatan upaya mobilisasi ibu hamil untuk

    bersalin, dan upaya peningkatan kualitas Posyandu menjadi Posyandu Mandiri perlu lebih

    digiatkan.

    3) Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

    1) Penataan Ruang

    Tujuan penataan ruang di Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu mewujudkan Tata

    Ruang Kabupaten Humbang Hasundutan yang Terpadu, Berimbang dan Berkeadilan berbasis

    Agro-Bahari untuk menunjang Pariwisata serta Pengendalian Wilayah Pertambangan untuk

    menjamin Pembangunan yang Berkelanjutan.

    Penataan Ruang di Kabupaten Humbang Hasundutan telah diatur pengelolaan dan sanksinya

    oleh Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

    Humbang Hasundutan. Pengaturan kawasan dalam Perda Tata Ruang terbagi dua kawasan

    yaitu: Kawasan lindung seluas 189.965 Ha merupakan kawasan yang memberikan

    perlindungan kawasan yang di bawahnya. Kawasan Budidaya berupa kawasan hutan produksi

    seluas 432.884 Ha, kawasan pertanian (903.450 Ha), kawasan perikanan, kawasan

    pertambangan (400.000 Ha), kaw industri, kaw pariwisata, kaw permukiman (59.188Ha), dan

    kawasan peruntukan lainnya seluas 750 Ha. Berdasarkan penentuan kriteria lahan kritis sesuai

    dengan Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Nomor

    SK.167/V-set/2004 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis, mana

    lahan kritis terbagi atas lima kriteria yaitu sangat kritis, kritis, agak kritis, potensial kritis, dan

    tidak kritis. Kriteria yang umum digunakan sebagai data lahan kritis adalah yang termasuk

    dalam kriteria sangat kritis (1) dan kritis (2), sedangkan kriteria agak kritis bersama-sama

    dengan kritis dan sangat kritis, dapat dikatakan sebagai lahan kurang produktif bila ditinjau dari

    aspek daya dukung/kemampuan lahan (land capability).

    2) Pekerjaan Umum

    A. Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi Baik

    Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan guna mendukung target sasaran daerah dalam

    meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur penunjang pembangunan. Salah satunya

    adalah untuk memastikan panjang jalan dan jembatan dalam kondisi baik . Panjang jalan di

    Kabupaten Humbang Hasundutan meliputi Jalan Nasional sepanjang 43 Km, Jalan Provinsi

    sepanjang 111,2 Km dan jalan Kabupaten sepanjang 917,2 Km. Perkembangan panjang

    jalan berdasarkan kewenangan dan kondisi pada masing-masing jalan dan jembatan pada

    tahun 2017 adalah sebagaimana tertuang didalam tabel berikut:

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 23 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    Tabel 2.12

    Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan, Kondisi Jalan, dan Pemerintahan yang Berwenang

    Mengelola di Kabupaten Humbang Hasundutan (km), 2017

    No Kondisi Jalan Negara Provinsi Kabupaten Jumlah

    1 Jenis

    Permukaan

    Diaspal 43 111,2 672,10 826,3

    Krikil - - 43.29 43.29

    Tanah - - 201.81 201.81

    2 Kondisi Jalan

    Baik 26,645 68,46 582,92 678,025

    Sedang 10,359 21,08 117,59 149,029

    Rusak 4,794 18,17 14,78 37,744

    Rusak berat 1,202 3,49 201,91 206,602

    Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Humbang Hasundutan

    Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M/2011 disebutkan

    bahwa Jalan dengan kondisi pelayanan mantap adalah ruas jalan dengan kondisi baik atau

    sedang sesuai umur rencana yang diperhitungkan mengikuti suatu standar tertentu.

    Tabel 2.13

    Perkembangan Proporsi jalan dalam mantap

    No Kondisi Tahun

    Ket 2013 2014 2015 2016 2017

    1 Mantap Km 653,16 667,57 678,97 690,77 700,5

    % 71,21 72,78 74,03 75,31 76,37

    2 Tidak

    Mantap

    Km 264,04 249,63 238,23 226,43 216,69

    % 28,79 27,22 25,47 24,69 23,63

    Total Km 917,20 917,20 917,20 917,20 917,20

    % 100 100 100 100 100 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Humbang Hasundutan

    B. Rasio Panjang Jalan dengan Jumlah Penduduk

    Jumlah penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan berdasarkan data badan pusat statistik

    humbang hasundutan adalah 182.991 jiwa. Dengan total panjang jalan kabupaten 917,2 km

    maka proporsi panjang jalan dengan jumlan penduduk adalah 0,005 km/orang.

    C. Persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/jam)

    Perkembangan Persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/jam) dapat dilihat

    pada tabel:

    Tabel 2.14

    Perkembangan persentase Jalan di Kabupaten Humbang Hasundutan

    No Kondisi Tahun

    Ket 2013 2014 2015 2016 2017

    1 Baik Km 512,32 532,80 538,52 564,01 582,91

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 24 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    % 55,86 58,09 58,71 61,49 63,55

    2 Sedang Km 140,84 134,77 136,88 126,76 117,59

    % 15,36 14,69 14,92 13,82 12,82

    3 Rusak

    Ringan

    Km 26,83 21,17 18,73 13,89 14,78

    % 2,93 2,31 2,04 1,51 1,62

    4 Rusak

    Berat

    Km 237,21 228,46 223,07 212,54 201,91

    % 25,86 24,91 24,32 23,17 22,01

    Total Km 917,20 917,20 917,20 917,20 917,20

    % 100 100 100 100 100 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Humbang Hasundutan

    D. Persentase jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan (minimal 1,5 m)

    Dari total panjang jalan kabupaten sebesar 917,2 km, ruas jalan kabupaten yang telah memiliki

    trotoar dan drainase dengan lebar minimal 1,5 m adalah ruas jalan pasar lama Lintongnihuta

    sepanjang 600 m dan ruas jalan kompleks perkantoran bukit inspirasi sepanjang 1,4 km yang

    pengerjaannya dilaksanakan pada 2015. Dengan demikian persentase jalan yang memiliki trotoar

    dan drainase/saluran pembuangan (minimal 1,5 m) di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah

    0,2%.

    E. Persentase Irigasi Kabupaten dalam kondisi Baik

    Total luas daerah irigasi di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah 21.279 Ha. Perkembangan

    kondisi daerah irigasi dapat dilihat pada tabel :

    Tabel 2.15

    Perkembangan persentase Irigasi di Kabupaten Humbang Hasundutan

    NO KECAMATAN

    JUML

    AH

    DAER

    AH

    IRIGA

    SI

    LUAS

    (Ha)

    KONDISI 2016 KONDISI 2017

    KE

    T. BAIK

    (Ha) %

    RUSAK

    (Ha) %

    BAIK

    (Ha) %

    RUSAK

    (Ha) %

    1 DOLOKSANGGUL 23 3.033 1.470 48 1.563 52 1.630 54 1.403 46

    2 LINTONGNIHUTA 22 2.995 1.720 57 1.275 43 1.925 64 1.070 36

    3 PARANGINAN 4 825 260 32 565 68 290 35 535 65

    4 POLLUNG 10 3.357 1.880 56 1.477 44 2.000 60 1.357 40

    5 BAKTIRAJA 5 1.345 1.300 97 45 03 1.200 89 145 11

    6 SIJAMAPOLANG 10 1.119 650 58 469 42 680 61 439 39

    7 ONAN GANJANG 8 818 400 49 418 51 450 55 368 45

    8 PAKKAT 17 2.185 1.334 61 851 39 1.380 63 805 37

    9 PARLILITAN 28 4.470 2.210 49 2.260 51 2.520 56 1.950 44

    10 TARABINTANG 8 1.132 800 71 332 29 900 80 232 20

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 25 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    TOTAL 135 21.279 12.024 57 9.255 43 13.175 61 8.304 39

    Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Humbang Hasundutan

    F. Rasio Jaringan Irigasi

    Rasio Jaringan Irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap luas lahan

    budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer, sekunder, tersier. Hal ini

    mengindikasikan ketersediaan saluran irigasi untuk kebutuhan budidaya pertanian. Panjang

    total jaringan irigasi 269.569 m dan luas daerah irigasi adalah 21.279 Ha. Maka rasio

    jaringan irigasi adalah 12,67 m/Ha.

    G. Tersedianya Fasilitas Pengurangan Sampah di Perkotaan

    Fasilitas pengurangan sampah diperkotaan adalah tersedianya tempat pembuangan akhir

    (TPA) sampah. Saat ini fasilitas TPA yang ada dua yaitu di Saitnihuta desa Purba Toruan

    dan di Lintongnihuta yang dibangun oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup pada

    2013. Pada saat ini dinas PUPR belum memprogramkan pembangunan TPA yang baru.

    H. Luas RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

    Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Humbang Hasudnutan pada saat ini masih dalam

    tahap penyusunan DED yang diprogramkan pelaksanaanya pada TA. 2018. Ruang Terbuka

    Hijau yang direncanakan adalah lapangan merdeka Doloksanggul

    I. Ruang Publik yang berubah Peruntukannya

    Sampai saat ini belum ada data tentang ruang public yang mengalami perubahan peruntukan.

    J. Rasio luas akwasan tertutup pepohonan bedasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survey

    foto udara terhadap luas daratan Update Foto kawasan berdasarkan hasil pemotretan citra

    satelit dan survey foto udara saat ini belum tersedia.

    K. Ketaatan terhadap RTRW

    Perda RTRW kabupaten Humbang Hasundutan telah disahkan menjadi perda melalui

    Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

    Kabupaten Humbang Hasundutan. Sampai saat ini sosialisasi pelaksanaan Perda RTRW ini

    belum dilaksanakan namun diprogramkan untuk dilaksanakan pada 2018.

    4) Urusan Perumahan rakyat dan kawasan permukiman

    Tabel 2.16

    Aspek dan Indikator Kinerja Bidang Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

    Kabupaten Humbang Hasundutan

    No Indikator 2016 2017 2018* 2019*

    I Pekerjaan Umum

    I.1 Persentase kawasan pemukiman yang 4% 3,50% 3% 2,5%

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 26 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    yang belum dapat dilalui kendaraan

    roda 4

    I.2 Persentase rumah tinggal bersanitasi 74% 78% 82% 86%

    I.3

    Persentase drainase dalam kondisi

    baik/ pembuangan aliran air tidak

    tersumbat

    70% 75% 80% 85%

    I.4 Tidak terjadi genangan > 2 kali setahun 91,50% 92% 95% 95,50%

    I.5 Persentase penduduk berakses air

    minum 11,25 13,05 15,91 19,52

    I.6

    Proporsi rumah tangga dengan akses

    berkelanjutan terhadap air minum

    layak, perkotaan dan perdesaan

    20 24,59 26 28

    I.7 Persentase areal kawasan kumuh 2,22% 2,22% 2,22% 2,22%

    II Penataan Ruang:

    II.1 Rasio bangunan ber- IMB per satuan

    bangunan 0,03% 0,04% 0,06% 0,07%

    III Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

    III.1. Rasio rumah layak huni 0,065 0,077 0,205 0,303

    III.2. Rasio permukiman layak huni 0,022 0,022 0,022

    III.3. Cakupan ketersediaan rumah layak

    huni 0,065 0,077 0,205 0,303

    III.4. Cakupan layanan rumah layak huni

    yang terjangkau 324 unit 415 unit 1019 unit 1200 unit

    III.5. Persentase pemukiman yang tertata 14% 17% 20% 22%

    III.6. Persentase lingkungan pemukiman

    kumuh 2,22% 2,22% 2,22% 2,22%

    III.7. Persentase luasan permukiman kumuh

    di kawasan perkotaan 0,22% 0,22% 0,22% 0,22%

    III.8. Proporsi rumah tangga kumuh

    perkotaan 0,058 0,058 0,058 0,058

    III.9. Cakupan Lingkungan Yang Sehat dan

    Aman yang didukung dengan PSU 6% 8% 10% 12%

    Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Humbang Hasundutan

    5) Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat

    a. Kesatuan Bangsa dan Politik

    Tabel 2.17

    Daftar Organisasi Kemasyarakatan (Ormas)

    A. BERBADAN HUKUM

    NO NAMA

    ORMAS/LSM

    NO. SKT

    KEMENKUMHAM

    NAMA

    PENGURUS

    BIDANG

    KEGIATAN

    ALAMA

    T

    TGL.

    PEMB

    ERITA

    HUAN

    HP

    KET

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    1 PERKUMPULAN

    BDS INDONESIA

    DALAM

    BAHASA

    INGGRIS

    BUSINESS

    DEVELOPMENT

    SERVICES

    ASSOCIATION

    INDONESIA

    AHU-

    0007732.AH.01.07.

    TAHUN 2015

    TANGGAL 07

    OKTOBER 2015

    Ketua :

    Harapan

    Munthe

    Sek :

    Robinhot

    Sihite, SH

    Bend : Aziz

    Petrus Silaban

    koperasi dan

    UMKM

    Jalan

    Siliwangi

    No. 63

    Keluraha

    n

    Doloksan

    ggul

    Kecamaa

    tan

    Doloksan

    ggul

    Tgl. 03

    Juli

    2017

    085297492099

  • Rencanan Kerja Pemerintah Daerah II - 27 Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019

    2 PERKUMPULAN

    MASYARAKAT

    KOALISI

    INDEPENDEN

    TRANSPARANSI

    ANGGARAN

    PUSAT DAN

    DAERAH (PM-

    KITA-PD)

    AHU-

    0076107.AH.01.07.

    TAHUN 2016

    TANGGAL 17

    OKTOBER 2015

    Ketua :

    Roisman

    Simamora

    Sek : Boyde

    Siregar

    Bend :

    Sudirno Frans

    Lumban

    Gaol

    Pengawasan

    dan

    pencegahan

    korupsi

    Jalan

    Calvin

    Desa

    Pasaribu

    Kecamat

    an

    Doloksan

    ggul

    Tgl. 18

    Oktobe

    r 2017

    081362369718

    B. TIDAK BERBADAN HUKUM

    NO NAMA

    ORMAS/LSM

    NO. SKT

    (Tempat

    Pendaftaran)

    NAMA

    PENGURUS

    BIDANG

    KEGIATAN

    ALAMAT

    TGL

    BERLAK

    U

    TELEPON/

    HP

    KET

    1 2 3 4 5 6 7 8

    1

    IKATAN ALUMNI

    UNIVERSITAS

    HKBP

    00-02-

    22/0043/V/2013

    Ket :

    Bonasanto P

    Sitinjak,

    SE,MM

    Kontrol

    Sosial

    Jl. Merdeka

    Nomor 95

    14-05-

    2013 s/d

    NOMMENSEN

    HUMBANG

    HASUNDUTAN

    (Kesbangpol Kab.

    HH)

    Sek : Burju

    Purba, SH

    Kecamatan

    Doloksanggul

    14-05-

    2018 081269795277

    (IKA UHN HH)

    Bnd : Resva

    Panjaitan, SE,

    MM

    2 LEMBAGA

    PEMERHATI

    PEMBANGUNAN

    00-02-

    22/0044/V/2013

    Ket : Benget

    Situmorang, SE

    Kontrol

    Sosial Jl. Pemuda

    14-05-

    2013 s/d 081376040033

    SUMATERA

    UTARA ( LSM-

    LP2SU)

    (Kesbangpol Kab.

    HH)

    Sek : Johni

    Situmorang, ST

    Kecamatan

    Doloksanggul

    14-05-

    2018

    Bnd : Duma

    Purba

    3 LEMBAGA

    PENGAWAS

    INDEPENDEN

    00-02-

    22/0045/VIII/201

    3

    Ket : Dr. M.

    Ambarita, SKM

    Kontrol

    Sosial

    Jl. KK Luther

    Desa Pasaribu

    23-08-

    2013 s/d

    INDONESIA (Kesbangpol Kab.

    HH)

    Sek : M. Dani

    Syahputra

    Kecamatan

    Doloksanggul

    23-08-

    2018

    Bnd : Kartini

    Ambarita, SS

    4 PEMUDA PEDULI

    PEMBANGUNAN

    DAN

    00-02-

    22/0046/IX/2013

    Ket : Bernad S.

    Manalu

    Kontrol

    Sosial Jl. Karya No. 67

    17-09-

    2013 s/d

    EKONOMI

    RAKYAT (GARDA

    - P3ER)

    (Kesbangpol Kab.

    HH)

    Sek : Ir. Binsar

    Halomoan Lbn.

    Gaol

    Kecamatan

    Doloksanggul

    17-09-

    2018

    Bnd : Kortis

    Lbn. Gaol

    5 PERSEKUTUAN

    GEREJA-GEREJA

    00-02-

    22/0047/IX/2013

    Ket : Pdt. A.S

    Gultom Keagamaan/

    Jl.

    Sisingamangaraj

    a No. 10

    29-11-

    2013 s/d

    PENTAKOSTA

    INDONESIA

    (PGPI)

    (Kesbangpol Kab.

    HH)

    Sek : Pdt. RM

    Panjaitan Kerohaniaan

    Kecamatan

    Doloksanggul

    29-11-

    2018

    Bnd : St. Gr.

    Manullang

    6

    LEMBAGA

    PEMANTAU

    PENYELENGGAR

    A

    00-02-

    22/0048/I/2014

    Ket : Robinhot

    Sihite

    Kontrol

    Sosial

    Jl Pakkat No. 41

    Desa Sihite II

    20-01-

    2014 s/d

    TRIASPOLIT