20
BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURANBUPATIMUSI BANYUASIN NOMOR 100 TAHUN2019 TENTANG SISTEM REMUNERASI PADARUMAHSAKITUMUM DAERAH BAYUNGLENCIR KELASD KABUPATENMUS1BANYUASIN DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA BUPATIMUSI BANYUASIN, Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (1) dan Pasal 24 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah, Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD diberikan remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala Daerah berdasarkan usulan pemimpin; b. bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) berdasarkan Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor: 784/KPTS-DINKES/2016; c. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin kepada masyarakat, maka diperlukan Sumber Daya Manusia (8DM) yang bekeIja secara profesional, berkualitas dan berkomitmen diperlukan sistem imbalan keIja yang layak dan adil; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati ten tang Sistem Remunerasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir Kelas D Kabupaten Musi Banyuasin;

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

BUPATI MUSI BANYUASINPROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURANBUPATIMUSI BANYUASINNOMOR 100 TAHUN2019

TENTANG

SISTEM REMUNERASI PADARUMAHSAKITUMUMDAERAHBAYUNGLENCIR KELASD KABUPATENMUS1BANYUASIN

DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA

BUPATIMUSI BANYUASIN,

Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (1) dan

Pasal 24 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 79 Tahun 2018 ten tang Badan Layanan Umum

Daerah, Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD diberikan

remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan

profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala

Daerah berdasarkan usulan pemimpin;

b. bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir

Kabupaten Musi Banyuasin telah menerapkan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah (PPK-BLUD) berdasarkan Keputusan Bupati

Musi Banyuasin Nomor: 784/KPTS-DINKES/2016;

c. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir

Kabupaten Musi Banyuasin kepada masyarakat, maka

diperlukan Sumber Daya Manusia (8DM) yang bekeIja

secara profesional, berkualitas dan berkomitmen

diperlukan sistem imbalan keIja yang layak dan adil;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu

menetapkan Peraturan Bupati ten tang Sistem

Remunerasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Bayung

Lencir Kelas D Kabupaten Musi Banyuasin;

Page 2: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang

Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di

Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 1821);

tentang

Republik

Lembaran

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

Perbendaharaan Negara (Lembar Negara

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Negara Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek

Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4431);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5063);

5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah

Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5072);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 ten tang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana

telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48);

2

Page 3: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

Menetapkan

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 ten tang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4878);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018

tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);

11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 625 Tahun 2010

juncto Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 70 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan

Sistem Remunerasi Bagi Pegawai Badan Layanan Umum

(BLU)Rumah Sakit.

12. Peraturan Bupati Nomor ... Tahun 2019 ten tang Tarif

Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum Daerah

Bayung Lencir Kelas 0 Kabupaten Musi Banyuasin (Berita

Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019

Nomor ... j;

13. Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor 784/ KPTS-

D1NKES/2016 tanggal 29 Desember 2016 tentang

Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir

Kabupaten Musi Banyuasin Sebagai Badan Layanan

Umum Daerah (PPK-BLUD);

MEMUTUSKAN:

PERATURANBUPATI TENTANGSISTEM REMUNERASI PADARUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNGLENCIR KELAS 0KABUPATENMUSI BANYUASIN.

3

Page 4: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

BAB IKETENTUANUMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Musi Banyuasin;

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten

Musi Banyuasin;

3. Bupati adalah Bupati Musi Banyuasin;

4. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut

rumah sakit adalah Rumah Sakit Umum Daerah Bayung

Lencir milik Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

(PPK-BLUD);

5. Direktur adalah Direktur pada rumah sakit.

6. Wakil Direktur adalah Para Wakil Direktur pad a

rumah sakit.

7. Kepala Bagian adalah Kepala-Kepala Bagian pada

rumah sakit.

8. Kepala Bidang adalah Kepala-Kepala Bidang pada

rumah sakit.

9. Struktural adalah Direktur, Para Wakil Direktur, Para

Kepala Bagian dan Kepala Bidang serta para Kepala

Sub Bagian.

10. Dokter adalah dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi,

dokter gigi spesialis yang merupakan pegawai tetap atau

dokter yang sudah di mendapat Surat Tugas atau SK oleh

direktur rumah sakit.

11. Pegawai adalah pegawai pada rumah sakit yang

berstatus Pegawai ASN, Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan

Pegawai BLUD.

12. Jasa Tidak Langsung (JTL) Pegawai adalah jumlah Jasa

Tidak Langsung dari Jasa Pelayanan yang diperuntukkan

bagi seluruh pegawai rumah sakit dengan mekanisme

pembagian berdasarkan indeks.

13. Masa KeIja adalah lama bekerja seorang pegawal di

Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir.

4

Page 5: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

BABIIAZAS,PRINSIPDASARDANPENGERTIANREMUNERASI

Bagian KesatuAzas dan Prinsip Dasar Remunerasi

PasaI 2

(1)Sistem remunerasi berazaskan tiga hal yaitu :

a. ProporsionaIitas yang diukur dengan besamya

beban aset yang dikelola dan besaran pendapatan

rumah sakit.

b. Kesetaraan yang memperhatikan institusi pelayanan

sejenis dan mempelajari besaran remunerasi dengan

rumah sakit sekitar yang berada dalam satu wilayah

jregional.

c. Kepatutan yang melihat kemampuan rumah sakit

dalam memberikan upah kepada karyawan.

(2) Prinsip Dasar Remunerasi adalah :

a. Kelayakan. Memenuhi kewajaran tingkat kehidupan

pegawai dalam memenuhi kebutuhan fisik maupun

sosial di lingkungan tempat pegawai ditugaskan

bekeIja.

b. Keadilan Penghargaan PekeIjaan. Disesuaikan dengan

POSlSI dan jabatan yang berkaitan langsung dengan

beban kerja serta tanggungjawab atas posisi atau

jabatan yang diemban.

c. Keadilan Penghargaan KineIja. Disesuaikan dengan

nilai kineIja pada pekeIjaannya yaitu nilai kineIja atas

nilai pekeIjaannya dalam bentuk pencapaian target

kineIja (tingkat produktivitas). Nilai pekeIjaan

ditetapkan berdasarkan prinsip "Equal Pay for Jobs of

Equal Value". Sedangkan nilai kineIja ditetapkan

berdasarkan prinsip "equal pay for perfonnance of

equal value".

d. Keadilan Penghargaan Perorangan. Adalah kesetaraan

penghargaan berdasarkan perorangan atau individu

dengan prinsip "Equal Pay for People of Equal Value".

5

Page 6: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

Bagian KeduaPengertian Remunerasi

Pasal3

(1)Sistem Remunerasi BLVD Rumah Sakit adalah sistem

imbal jasa yang dikelola dengan sistem keuangan dan

peraturan rumah sakit bagi seluruh pegawai rumah

sakit yang disusun dan ditetapkan berdasarkan

prinsip serta ketentuan dasar yang berlaku dengan

tetap menyesuaikan kondisi dan kemampuan keuangan

rumah sakit.

(2)Komponen Remunerasi adalah pengelompokan jenis-jenis

remunerasi berdasarkan tujuan-tujuannya.

(3)Pengelompokan jenis-jenis remuneraSl sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) adalah berdasarkan tujuan

pemberian dan terdiri dari :

a. Gaji, Honorarium dan Tunjangan Tetap yang diberikan

berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan setiap

pegawai rumah sakit (Pay for Position). Besaran gaji,

honorarium dan tunjangan tetap berdasarkan

ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

b. Insentif atau Jasa Pelayanan yang diberikan berkaitan

dengan kinerja pegawal, bersifat tunai berupa

pendapatan langsung dan rutin secara periodik sesuai

ketentuan waktu yang ditetapkan rumah sakit dengan

tujuan pemacu motivasi kinerja pegawai (Pay for

Performance). Besaran insentif bersifat dinamis

bergantung kepada pendapatan rumah sakit.

c. Merit, Bonus dan Tunjangan Tertentu yang diberikan

oleh rumah sakit dan atau pemerintah dengan kondisi-

kondisi perorangan / individu (Pay for People) yang

dianggap rumah sakit perlu diberikan penghargaan

(reward)rnelalui sistem remuneraSl dengan tetap

memperhatikan kondisi dan kemampuan keuangan

rumah sakit dan atau pemerintah daerah. Besaran

Merit, Bonus dan Tunjangan Tertentu berdasarkan

ketentuan yang ditetapkan oleh kepala daerah atau

direktur rumah sakit.

6

Page 7: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

(4)Sistem Remunerasi diatur berdasarkan rekomendasi

direktur rumah sakit dalam bentuk dokumen tertulis

dan yang disahkan oleh kepala daerah melalui Peraturan

Bupati.

BAB IIIHAKDANKEWAJIBAN

Pasal4

(1)Rumah Sakit berkewajiban menyediakan alokasi dana

untuk sistem remunerasl dari sumber-sumber

pendapatan yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangan yang berlaku.

(2)Setiap pegawai rumah sakit berhak mendapat remunerasi

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

(3)Setiap pegawai yang bekerja pad a unit pelayananPusat

Pendapatan atau Revenue Centersesuai dengan Peraturan

Bupati tentang Tarif Pe1ayanan Rumah Sakit harus

bekeIja secara optimal dan profesional sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan dan produktif.

(4)Setiap pegawai yang bekerja pada unit penunjang

(supporting) Pusat Pendapatan sesuai dengan Peraturan

Bupati tentang Tarif Pelayanan Rumah Sakit harus

bekeIja secara optimal dan profesional dalam mendukung

pelayanan pada Pusat Pendapatan berupa ketersediaan

saran a, prasarana, fasilitas, SDM, prosedur pelayanan

dan kebutuhan lain yang diperlukan.

BABIVTIM PERUMUSSISTEM REMUNERASI

Pasal5

(1) Direktur membentuk Tim Perumus Sistem Remunerasi

Rumah Sakit yang diangkat dan ditetapkan me1alui

Keputusan Direktur.

(2) Tim Perumus Sistem Remunerasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) terdiri dari unsur :

a.Dokter;

7

Page 8: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

ditetapkan

beIjumlah

dari

dari

ditunjuk

ditunjuk

b. Perawat dan Bidan;

c. Paramedis Lain (Analis Laboratorium, Radiografer,

Apoteker, Ahli Gizi, Fisioterapis dan jabatan fungsional

paramedis lain yang ditetapkan oleh direktur);

d. Pegawai administrasi; dan

e. Struktural.

(3) Susunan personalia Tim Perumus Sistem Remunerasi

Rumah Sakit dipilih berdasarkan rekomendasi masing-

masing unsur yang menunjuk 1 orang sebagai perwakilan

di dalam tim.

(4) Anggota Tim Perumus Sistem Remunerasi

sebanyak-banyaknya 15 orang dan harus

gasal (ganjil).

(5) Ketua Tim Perumus Sistem Remunerasi

perwakilan unsur dokter dan sekretaris

unsur perwakilan jajaran struktural.

(6) HasH dari Tim Perumus Sistem Remunerasi adalah dalam

bentuk Berita Acara (BA) Rekomendasi Sistem

Remunerasi Rumah Sakit yang harus ditandatangani oleh

Ketua, Sekretaris dan seluruh Anggota tim.

(7) Berita Acara (BA) Rekomendasi Sistem Remunerasi

Rumah Sakit yang sudah ditandatangani diserahkan

kepada Direktur.

(8) Sistem Remunerasi Rumah Sakit ditetapkan oleh direktur

berdasarkan rekomendasi Tim Perumus Sistem

Remunerasi Rumah Sakit dengan pertimbangan-

pertimbangan tertentu serta memperhatikan kondisi dan

kemampuan keuangan rumah sakit.

(9) Keputusan Sistem Remunerasi Rumah Sakit oleh

Direktur bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat

oleh Tim Perumus Sistem Remunerasi Rumah Sakit.

(10) Direktur menyampaikan keputusan Sistem Remunerasi

Rumah Sakit kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

untuk ditetapkan menjadi Peraturan Bupati.

8

Page 9: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

BABVSUMBER DANAREMUNERASI

PasaI6

(I) Gaji pegawai rumah sakit yang berstatus sebagai ASN

(Aparatur SipiI Negara) bersumber dari Dana AIokasi

Umum (DAU)Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

(2)Gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT)yang diangkat berdasarkan

keputusan bupati bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan BeIanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten

Musi Banyuasin.

(3)Gaji Pegawai BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)

Rumah Sakit bersumber dari pendapatan operasionaI

rumah sakit.

(4) Insentif pegawai rumah sakit bersumber dari pendapatan

operasional rumah sakit.

(5)Merit dan bonus bersumber dari belanja pegawai rumah

sakityang diaIokasikan berdasarkan ketentuan yang

berIaku.

(6)Tunjangan Tertentu bersumber kepada pemerintah dan

atau pendapatan operasionaI rumah sakit sesuai dengan

peraturan dan perundang-undangan yang berIaku.

BABVIKOMPONENREMUNERASI

Bagian KesatuGaji, Honorarium dan Tunjangan

Pasa! 7

(1) SeIuruh pegawai rumah sakit berhak menerima gaji atau

honorarium serta tunjangan tetap sesuai dengan

ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang

berIaku.

(2)Gaji dan Tunjangan Tetap pegawai rumah sakit dengan

status Aparatur Sipil Negara (ASN)yang bersumber dari

Dana AIokasi Umum (DAU) berdasarkan ketentuan

peraturan perundangan yang berIaku di Negara RepubIik

Indonesia.

9

Page 10: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

(3)Gaji dan Tunjangan Tetap pegawai rumah sakit dengan

status Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

berdasarkan ketentuan peraturan kepala daerah yang

berlaku.

(4)Gaji dan Tunjangan Tetap pegawai rumah sakit dengan

status Pegawai BLUD yang bersumber dari pendapatan

operasional rumah sakit mengikuti ketentuan peraturan

kepala daerah ten tang besaran gaji bagi Pegawai Tidak

Tetap (PTT).

(5)Honorarium dapat diberikan kepada pegawai yang

mengemban tugas dan jabatan khusus sesuai dengan

ketentuan pemberian honorarium yang berlaku.

Bagian KeduaJasa Pelayanan atau Insentif

Pasal8

(1) Insentif sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (3)

huruf b sebagai salah satu komponen Remunerasi adalah

Jasa Pelayanan yang merupakan imbalan kerja diberikan

kepada para pemberi pelayanan dan seluruh pegawai

rumah sakit termasuk jajaran struktural.

(2)Dasar filosofi dan tujuan pemberian Insentif adalah dalam

rangka memacu motivasi kinerja seluruh pegawai

rumah sakit.

(3)Sumber dana insentif adalah dari Jasa Pelayanan yang

diberikan langsung setiap bulan bersifat tunai, rutin

secara periodik dan besarannya bersifat dinamik sesuai

dengan perolehan Jasa Pelayanan Rumah Sakit.

Paragraf IProporsi Jasa Pelayanan

Pasal9

(1)Jasa Pelayanan pasien Umum dan lkatan Kerja Sarna (IKS)

sesuai dengan proporsi Jasa Pelayanan terhadap tarif

pelayanan sebagaimana tercantum pada Peraturan Bupati

ten tang Tarif Pelayanan Rumah Sakit.

10

Page 11: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

(2)Jasa Pelayanan pasien BPJS yang menggunakan metode

tarif paket INA CBGs ditetapkan sebesar 40 % (Empat

Puluh Per Seratus) dari nilai klaim setiap pasien yang

disetujui berdasarkan Berita Acara (BA)Pengajuan Klaim.

(3)Total dari seluruh pendapatan dialokasikan sebesar 4%

(empat persen) untuk gaji pegawai BLVD sebagaimana

Pasal 7 ayat (4).

Pasall0

Jasa Pelayanan terbagi menjadi Jasa Langsung (JL) dan JasaTidak Langsung (JTL).

Paragraf 2Jasa Langsung (JL)

Pasal 11

(1)Jasa Langsung diperuntukkan bagi pemberi pelayanan

langsung yaitu pelaksana dan kelompok pendamping

(asisten).

(2)Jasa Langsung terdiri dari Jasa Langsung Pelaksana (JLP)

dan Jasa Langsung Asisten (JLA).

(3) Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

seorang dokter, apoteker untuk pelayanan Farmasi,

perawat atau bidan untuk pelayanan Asuhan

Keperawatan, sopir ambulance untuk pelayanan

ambulance dan mobil jenazah atau petugas kamar jenazah

untuk pelayanan kamar di Kamar Jenazah.

(4) Pendamping (asisten) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah kelompok perawat, bidan, analis laboratorium,

radiografer, asisten apoteker dan dokter untuk pelayanan

Asuhan Keperawatan.

(5)Jasa Langsung ditetapkan sebesar 55 % dari Jasa

Pelayanan untuk seluruh Jems pelayanan kecuali

Pelayanan Tindakan Medis Operasi (TMO) di Kamar

Operasi ditetapkan Jasa Langsung sebesar 70 % dari Jasa

Pelayanan.

(6) Pengaturan pembagian Jasa Langsung (JL) antara

pelaksana dan kelompok pendamping (asisten) ditetapkan

sebagaimana tercantum dalam lampiran yang menjadi

bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.

11

Page 12: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

Paragraf 3Jasa Langsung Pelayanan Farmasi

Pasal12

(1)Pelayanan Farmasi terdiri dari Pelayanan Farmasi

Produk dan Pelayanan Farmasi Klinik.

(2)Pelayanan Farmasi Produk sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah pelayanan penyediaan dan pemberian

obat serta BHP berdasarkan instruksi dokter dalam

lembar resep atau lembar permintaan obat dan BHP.

(3)Pelayanan Farmasi Klinis sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah pelayanan Konsultasi Farmasi dalam

bentuk konseling informasi obat dan konseling efek

samping obat yang diberikan oleh Apoteker kepada klien.

(4)Jasa Pelayanan Farmasi Produk yang selanjutnya

disebut sebagai Jasa Farmasi (JF) bersumber dari

keuntungan penjualan obat dan BHP.

(5)Keuntungan penjualan obat dan BHP berdasarkan

Peraturan Bupati ten tang Tarif Pelayanan di Rumah

Sakit adalah sebesar 20% dari Harga Neto Apotek (HNA)

ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN)sebesar 10 %.

(6)Porsi Biaya Sarana Rumah Sakit ditetapkan sebsar 12 %

dari keuntungan penjualan obat dan BHP; sisanya

sebesar 8 % ditetapkan sebagai Jasa Farmasi (JF).

(7)Pengaturan pembagian Jasa Farmasi (JF) sebagaimana

dimaksud pada ayat (6) adalah sebagai berikut :

a. Jasa Langsung Apoteker sebesar 2,4 %;

b. Jasa Langsung Kelompok Asisten Apoteker sebesar

2,4%;

c. Jasa Struktural sebesar 0,8 %; dan

d. Jasa Tidak Langsung Pegawai sebesar 2,4 %.

(8)Jasa Pelayanan Farmasi Klinis mengikuti ketentuan

pembagian Jasa Langsung (JL) sebagaimana diatur

pada Pasal 11.

(9)Ketentuan Jasa Langsung Pelayanan Farmasi

selengkapnya sebagaimana tercantum pada lampiran

yang merupakan bagian tak terpisahkan pada

peraturan ini.

12

Page 13: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

Paragraf 4Jasa Tidak Langsung (JTL)

Pasal 13

(1)Jasa Tidak Langsung diperuntukkan bagi ]a]aran

manajemen dan seluruh pegawai rumah sakit termasuk

unsur administrasi serta unsur penunjang pemberian

pelayanan secara tidak.

(2)Jasa Tidak Langsung (JTL)terdiri dari Jasa Struktural dan

Jasa Tidak Langsung Pegawai.

(3)Jasa Tidak Langsung (JTL) ditetapkan sebesar 45 % dari

Jasa pelayanan untuk seluruh jenis pelayanan kecuali

Pelayanan Tindakan medis Operasi (TMO) di Kamar

Operasi ditetapkan sebesar 30 % dari Jasa Pelayanan.

(4)Jasa Struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditetapkan sebesar 15 % dari Jasa Pelayanan untuk

seluruh jenis pelayanan, kecuali Tindakan Medis Operasi

(TMO)di kamar operasi sebesar 10%.

(5)Jasa Tidak Langsung Pegawai sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) ditetapkan sebesar 30 % dari Jasa Pelayanan

untuk seluruh jenis pelayanan kecuali Pelayanan Tindakan

medis Operasi (TMO)di Kamar Operasi ditetapkan sebesar

20 % dari Jasa Pelayanan.

Paragraf 5Jasa Struktural

Pasal 14

Pembagian Jasa Struktural sebagaimana dimaksud pada

Pasal 13 ayat (4)diatur dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Direktur sebesar 4% untuk seluruh jenis pelayanan

kecuali tindakan Medis Operasi (TMO)di kamar operasi

sebesar 3%.

b. Tiga Kasubbag dan Dua Kasie masing-masing sebesar

2.2% untuk seluruh jenis pelayanan kecuali tindakan

Medis Operasi (TMO)di Kamar Operasi sebesar 1.4%.

13

Page 14: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

Paragraf6Jasa Tidak Langsung (JTL)Pegawai

Pasal 15

(1)Jasa Tidak Langsung Pegawai diperuntukkan bagi seluruh

pegawai dan dibagikan berdasarkan Indeksi Individu.

(2)Jasa Tidak Langsung Individu adalah perkalian antara

Nilai Indeks dengan Indeks Individu yang besarannya

dinamis setiap bulan tergantung dati perolehan Jasa

Pelayanan.

(3)Nilai Indeks sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah

pembagian antara jumlah keseluruhanJasa Tidak

Langsung Pegawai dati Jasa Pelayanan dengan Total

Indeks Rumah Sakit.

(4)Total Indeks Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) adalah penjumlahan seluruh Indeks Individu

pegawai rumah sakit.

(5) Indeks Individu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

adalah penjumlahan perolehan indeks yang dicapai oleh

masing-masing pegawai berdasarkan perhitungan setiap

Komponen Indeks Individu.

(6)Komponen Indeks Individu sebagaimana dimaksud pada

Pasal ayat (5) terditi dati :

a. Indeks Dasar (Basic Index);

b. Indeks Kompetensi;

c. Indeks Resiko;

d. Indeks Emergensi (Emergency Index);

e. Indeks Posisi; dan

f. Indeks KineIja.

(7) Pengaturan nilai dan rating Komponen Indeks Individu

sebagaimana dimaksud pada ayat (6) selengkapnya

tercantum pada lampiran yang menjadi bagian tidak

terpisahkan dati peraturan ini.

Pasal16

(1)Jasa Pelayanan dibetikan selambat-lambatnya tanggal 31

untuk setiap bulannya tergantung pada kecepatan

penyelesaian klaim yang dibuktikan dengan terbitnya

Betita Acara Pengajuan Klaimyang disetujui.

14

Page 15: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

(2) Pembagian dan Komposisi Jasa Pelayanan untuk setiap

jenis pelayanan selengkapnya sebagaimana tercantum

pada tabel lampiran yang menjadi bagian tidak

terpisahkan dari peraturan ini.

Bagian KetigaMerit, Bonus dan Tunjangan Tertentu

Pasal 17

(I) Merit atau Bonus adalah penghargaan dari rumah sakit

atau pemilik rumah sakit atas dasar prestasi kinerja

pegawai dan bersifat personal (individu) sebagai bentuk

penghargaan (reward).

(2)Sumber pembiayaan Merit atau Bonus berasal dari pos

belanja pegawai rumah sakit atau dari penghargaan

Pemerintah yang ditentukan oleh Direktur Rumah Sakit.

(3)Merit atau Bonus bisa dalam bentuk bonus prestasi

pegawai atau penghargaan lain berdasarkan ketentuan

yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit.

(4)Tunjangan Tertentu bisa dalam bentuk Tunjangan Hari

Raya (THR) dan diberikan berdasarkan ketentuan yang

berlaku di lingkungan pemerintah daerah.

BABVIIPERUBAHANSISTEM REMUNERASI

Pasal 18

(1)Sistem remunerasi untuk pengaturan lnsentif atau Jasa

Pelayanan dievaluasi setiap tahun dan dapat dilakukan

perubahan atau penyesuaian apabila dipandang perlu.

(2)Perubahan sistem remunerasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) berdasarkan pengajuan direktur kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah (Sekda).

(3) Perubah an sistem remunerasi sebagaimana dimaksud

pad a ayat (1) harus berdasarkan rekomendasi Tim

Perumus Sistem Remunerasi Rumah Sakit dan

pertimbangan direktur dengan mempertimbangkan aspek

kelayakan, kepatutan dan kemampuan keuangan

rumah sakit.

15

Page 16: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

BAB VIIIKETENTUAN LAIN-LAIN

PasaI 19

(I) Pengaturan pembagian Jasa Langsung (JL) bagi keIompok

pendamping (asisten) diatur lebih Ianjut dengan

Keputusan Direktur.

(2) Pembagian Jasa PeIayanan rumah sakit berdasarkan

Keputusan Direktur (basicing) yang merupakan ketentuan

teknis terhadap Peraturan ini (regeling).

(3) Keputusan Direktur tentang pembagian Jasa PeIayanan

ditetapkan setiap tahun anggaran dan berlaku selama

1 (satu) tahun.

BABIXKETENTUAN PENUTUP

Pasal 20

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.

Ditetapkan di Sekayu~ pada tanggal 30 Dcrr.t'AF,(1I...J! ;019rBUPATIMUSI BANYUASINr~ H ~ODl ~'ZA~•

Diundangkan di Sekayupada tanggal '}I DmlMbK 2019

ARIS DAERAHEN MUSI BANYUASIN,

BERITA DAERAHKABUPATENMUSI BANYUASINTAHUN2019 NOMOR 100

16

Page 17: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

Lampiran Peraturan Bupati Musi BanyuasinNomor : 100 Tahun 2019Tentang Sistem Remunerasi pada Rumah

Sakit Umum Daerah Bayung LencirKelas D Kabupaten Musi Banyuasin

A. PERHITUNGAN PEMBAGIAN DAN KOMPOSISI JASA PELAYANAN PASIENUMUM DAN IKS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIRKABUPATEN MUSI BANYUASIN

NO Jenis pelayananPorsi Jasa Pelayanan Pada Tarif RS = 100%

JL Pelaksana JL Asisten Str JTL1 Pemeriksaan dan Konsul dokter 40 15 15 302 Visite dan Konsul dokter 40 15 15 303 TMNO 40 15 15 30

TMO NU OP Anes OK Anes4 38 19 8 5 10 20

TMONU Pendamping OP Anes PD OK Anes PD5 35 17 5 7 4 2 10 206 TMO Lokal 40 15 15 307 Tindakan Persalinan 40 15 15 308 Asuhan Keperawatan 40 15 15 309 Pemeriksaan Laboratorium 40 15 15 3010 Pelayanan Bank Darah 40 15 15 3011 Pemeriksaan Radiologi 40 15 15 3012 Elektromedik 40 15 15 3013 Rehabilitasi Medik 40 15 15 3014 Pelayanan Farmasi Produk 40 15 15 3015 Pelayanan Farmasi Klinik 40 15 15 3016 Pelayanan Gizi Klinik 40 15 15 30

B. PERHITUNGAN PEMBAGIAN DAN KOMPOSISI JASA PELAYANAN PASIENPESERTA JKN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIRKABUPATEN MUSI BANYUASIN

Jenis pelayananPorsi Jasa Pelayanan Pada Tarif RS 100%

NO JL Pelaksana JL Asisten Str JTL1 Pemeriksaan dan Konsul dokter 40 15 15 302 Visite dan Konsul dokter 40 15 15 303 TMNO 40 15 15 30

TMO NU OP Anes OK Anes4 38 19 8 5 10 20

TMONU Pendamping OP lAnes PD OK lAnes PD5 35 I 17 5 7 I 4 2 10 206 TMO Lokal 40 15 15 307 Tindakan Persalinan 40 15 15 308 Asuhan Keperawatan 40 15 15 309 Pemeriksaan Laboratorium 40 15 15 3010 Pelayanan Bank Darah 40 15 15 3011 Pemeriksaan Radiologi 40 15 15 3012 Elektromedik 40 15 15 3013 Rehabilitasi Medik 40 15 15 3014 Pelayanan Farmasi Produk 40 15 15 3015 Pelayanan Farmasi Klinik 40 15 15 3016 Pelayanan Gizi Klinik 40 15 15 30

17

Page 18: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

NILAIDAN RATING KOMPONEN INDEKS INDIVIDU PADARUMAH SAKITUMUM DAERAH BAYUNGLENCIR KABUPATENMUSI BANYUASIN

I. INDEKS DASARNO GAJI POKOK NILAI RATING1. Basic index atau index dasar untuk penghargaan

sebagai insentif dasar bagi seluruh pegawai yangstandamya di adopsi dari gaji pokok pegawai yangbersangkutan dengan ketentuan setiap Rp 100.000,-

1-(seratus ribu rupiah) gaji pokok sarna dengan 1 (satu)nilai index, pegawai non PNS gaji pokoknya disamakandengan gaji pokok terendah PNS di RSUD BayungLencir.

II. INDEKS KOMPETENSI DAN KUALlFIKASI

NO TINGKAT PENDIDlKAN NILARATING

I1. SD 12. SLTP (SPK-C, E, U, SMP, ST, SMEP) 23. SLTA (SMA, SMU, SPK, SMF, SMAG, SPRG, SMAK, SKKA) 34. Dl (SPPH, SPAG, PCPPP, Bidan Dl),D2 45. D3 5

26. S 1 (Sarjana), D4 67. Dokter Umum, Dokter Gigi, Apoteker, S.Kep NERS 78. S2 89. Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis 910. S3 (Doktor) 10

*) Catatan : Pendidikan harus sesuai dengan kefungsian profesinya

3

RATING

2,5

3

3,5

NILAI

2

RESIKOGrade I:Adm. Perkantoran dan Adm. Keuangan Non Shift,Petugas Kebersihan dan Petugas Kebun, Security,Fisioterapi, PortirGrade II :Rekam Medis, Adm. Perkantoran dan Adm. KeuanganShif, Gizi, Farmasi, Ambulance, Rawat Jalan,Laboratorium Non Shift, Admisi Shift, Staf Struktural,StrukturalGrade III :Rawat Inap, VK, HemodiaIisa, Laboratorium Shift,CSSD, Pemulasaraan Jenazah dan Sanling Strukturaldan Tim KlemGrade IV:IBS, IGD, lCU, PlCU, NICU, NCCU, Radiologi, Laundry,Incenerator dan IPAL, Listrik

III. INDEKS RESIKO

NO

1.

2.

4.

3.

18

Page 19: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

IV. INDEKS EMERGENSI

NO TUGAS SHIFT1. Grade I:

Adm. Perkantoran dan Adm. Keuangan Non Shift,Petugas Kebersihan, Petugas Kebun, IPSRS Non Shift,Farmasi Non Shift, Fisioterapi, Portir Non Shift, RekamMedis. Admisi Shift.

2. Grade II :Adm. Perkantoran dan Adm. Keuangan Shift, Gizi,Laundry, Farmasi Shift, Rawat Jalan, CSSD, Radio1ogiNon Shift, Laboratorium Non Shift, PemulasaraanJenazah, Ambulance, Security, Portir Shift, IPSRSShift, IPAL, Incinerator, Staf Struktural, Struktural

3. Grade III :R. Inap, Radio1ogi Shift, Laboratorium Shift, Tim K1em,VK

4. Grade IV :IBS, IGD, ICU, PICU, NICU, Listrik

V. lNDEKS POS[S[

NILAl

2

2,5

3

3,5

RATING

3

NO POSISI NILAI RATINGl. Tenaga fungsionaI yang tidak memegang jabatan 22. Manager On Duty (MOD), Penanggung Jawab 2,53. Case Manager, Pengawas Keperawatan, Kepala 3

Ruangan, Bendahara Penerima, Bendahara Barang danKoordinator, Staf Struktural 3

4. Kepala Instalasi, Kepala Unit, Kepala SMF, Bendahara 4Penge1uaran

5. Ketua Komite Medik, Ketua Komite Keperawatan, dan 5Ketua SPI

VI. INDEKS KINERJANO INDEKS KINERJA INDIVIDU (IKI) NILAI RATINGl. Indeks KineIja Individu (IKI)KURANG 22. Indeks KineIja Individu (IKI)SEDANG 3

43. Indeks KineIja Individu (IKI)BAlK 44. Indeks Kinerja Individu (IKI)BAlK SEKALI 5

19

Page 20: BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN 10… · remunerasi seSUaI dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang diatur dengan Peraturan Kepala ... dokter yangsudah dimendapat

Keterangan :Penetapan Kriteria berdasarkan pada :JabatanPendidikanPNS/Non PNSTugas ShiftResikoKinerja

Surat Keputusan Pejabat yang berwenang dan SK DirekturIjazah yang telah disesuaikanSurat Keputusan Pejabat BerwenangPenugasan Kepala Satuan KerjaBerdasarkan Keadaan di LapanganHasH Penilaian Indeks Kinerja Individu (IKI)Oleh AtasanLangsung

LBU?AT' MUSIBANYUASlNf .

4 H ~Di\R_~RDI~

20