37
Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam BURSA SAHAM DAN VALUTA ASING (Tinjauan dalam Pandangan Islam) Disusun Oleh : Arif Rahman 0821019 Dosen pembimbing DR. Hj. Rahmawati Rachim INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGMA ISLAM PALEMBANG Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

BURSA SAHAM DAN VALUTA ASING

(Tinjauan dalam Pandangan Islam)

Disusun Oleh :

Arif Rahman 0821019

Dosen pembimbing

DR. Hj. Rahmawati Rachim

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH

FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGMA ISLAM

PALEMBANG

2010 / 2011

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 2: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

A. Pendahuluan

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Alquran dan sunnah Rasulullah saw merupakan

sumber tuntuna hidup bagi kaum muslim untuk menapaki kahidupan dunia yang fana ini dalam

rangka menuju kehidupan kekal di akhirat kelak. Sebagai tuntunan bagi kaum muslimin Alquran

dan sunnah Rasulullah tidak hanya mengatur hubungan secara vertical saja yaitu antara manusia

dengan Allah swt, akan tetapi juga mengatur hubungan secara horizontal yaitu antara manusia

dengan mansia yang lainnya, dengan kata lain bahwa Islam memiliki daya jangkau dan daya atur

universal yang mengatur di segenap aspek kehidupan.

Demikian pula halnya dengan kegiatan ekonomi, Islam juga memberikan aturan dan

batasan-batasan yang jelas, hal ini bertujuan untuk menuntun agar manusia berada dijalan yang

benar, yang akan menghindarkan manusia akan berbuat kecurangan-kecurangan yang

menyebabkan kerugian bagi pihak lain. Kejujuran dalam berbisnis dalam pandangan Islam

sangatlah diutamakan, karena orang yang melakukan hal ini akan mendapatkan rahmat dari

Allah swt.

Perkembangan kehidupan yang semakin maju telah membuat perubahan dlam kegiatan

perekonomian, dengan munculnya beberapa pola bisnis yang dijalankan dalam memperoleh

keuntungan. Munculnya pola-pola bisnis yang baru dan asing bagi sebagian orang terutama bagi

umat Islam terkadang menimbulkan permasalahan, dan ketidakjelasan apakah pola bisnis

tersebut tidak bertentangan dengan syari’at Islam atau yang diharamkan dalam bisnis Islam.

Dalam kaitan ini pola bisnis yang diharamkan dalam ekonomi Islam, salah satunya

adalah pola perdagangan atau bisnis yang berbentuk perjudian, yang mana dalam pola

perdagangan yang berbentuk perjudian ini, hanya didasarkan pada semata-mata spekulasi dan

ketidak pastian. Ciri utama perjudian adalah: kerugian atau keuntungan yang didapati tidak

sesuai dengan aspek kerja ekonomi, atau dianggap tidak memberikan system usaha yang

memadai. Perjudian semata-mata merupakan perdagangan tergantung pada nasib dan penuh tipu

daya. Perdagangan seperti ini tidak memberikn sumbangan yang positif bagi masyarakat.

Perdagangan seperti ini sangat dilarang oleh Allah seperti yang disebutkannya dalam QS. Al-

Maidah ayat 90 yang berbunyi:

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 3: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

“Sesungguhnya minuman keras (khamar), berjudi, menyembah berhala, mengundi nasib dengan

panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan itu agar

kamu mendapatkan keberuntungan”

Sehubungan dengan itu, ada beberapa pola bisnis yang kegiatannya mengandung

spekulasi, pola bisnis tersebut adalah perdagangan bursa saham dan valuta asing. Melihat hal ini

maka perlu adanya kajian mengenai perdagangan seperti ini. Hal ini untuk member kejelasan dan

ketegasan yang sebenar-benarnya, sehingga tidak menimbulkan keraguan dan kesalan dikalangan

orang-orang yang ingin dan sedang menjalankan usaha ini.

B. Pola Perdagangan Saham dan Valuta Asing

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Saham

Sebelum melangkah kepada pembahasan lebih lanjut, maka terlebih dahulu akan

didefinisikan mengenai pengertian saham itu sendiri hal ini untuk memberikan kejelasan

mengenai saham tersebut.

Menurut bahasa, Saham artinya “serta atau sero”. Secara defenitif, Saham ialah surat

bukti bagi persero dalam perseroan Terbatas (PT) Menurut Prof. DR. Rachmitro, S.H., “Saham

ialah suatu tanda ikut serta dalam modal perseroan”.1

DR. Fuad Mohd Fachruddin mendefinisikan, “Saham ialah sebagian dari kapital suatu

perusahaan yang dibagi atas beberapa kesatuan untuk diperjual-belikan kepada orang yang

menginginkannya”.2

Adapun dalam keputusan presiden RI no. 60 tahun 1988 tentang pasar Modal, pasal 1

ayat 3: “Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda penyertaan modal pada Perseroan

Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Staatblad Tahun

1874 no. 23)”.3

KumpulBlogger dalam postingannya yang di muat dalam jurnal online menjelaskan

bahwa saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui

bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut.

Masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai investor dan speculator. Investor disini adalah

1. Junaedi, Transaksi Jual Beli Saham dan Obligasi di Pasar Modal Indonesia ditinjau dari Segi Hukum Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1995), hlm. 6, cet. II

2. Ibid., hlm. 6 3. Danareksa, Kumpulan Peraturan, (Jakarta: Kantor PPUE Pasar Modal), hlm. 10

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 4: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan

deviden dan capitat gain dalam jangka panjang, sedangkan spekulator adalah masyarakat yang

membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan

seperti yang telah diketahui bahwa saham memberikan dua macam penghasilan yaitu deviden

dan capital gain.4

Sedangkan yang dimaksud dengan bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan

sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan

sebagai efek adalah saham, obligasi, serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek.

Sebab disebut Bursa. Ada yang mengatakan, bahwa disebut sebagai bursa karena

dinisbatkan kepada sebuah hotel di Belgia dimana kalangan konglomerat dan para broker

berkumpul untuk melakukan operasi kerja mereka. Atau dinisbatkan kepada sorang lelaki Belgia

bernama Deer Bursiah, yang memiliki sebuah istana tempat berkumpulnya kaum konglomerat

dan para broker untuk tujuan yang sama.5

Dari beberapa defenisi dan pengertian di atas, maka secara sederhana dapat kita

simpulkan bahwa yang dimaksud dengan bursa saham adalah tempat dimana dilakukannya

transaksinya jual beli saham antara pemilik modal kepada Perusahaan atau Perseroan Terbatas

(PT) yang dinyatakan melalui selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut

adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Saham merupakan salah

satu efek yang di perjualbelikan di pasar modal.

Target bursa adalah menciptakan pasar simultan dan kontinyu dimana penawaran dan

permintaan serta orang-orang yang hendak melakukan perjanjian jual beli dipertemukan.

Tentunya semua itu dapat menggiring kepada berbagai keuntungan yang sebagian diantaranya

akan penulis paparkan nantinya

Gambar 1

4. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/saham-definisi-jenis-dan-faktor-yang.html 5. http://pengusahamuslim.com/baca/artikel/30/hukum-bursa-saham

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 5: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

Suasana berlangsungnya transaksi di Bursa Efek

2. Manfaat saham

Bila kita lihat dari segi manfaat dari saham ini, maka terdapat dua aspek yaitu aspek

emiten dan pemodal, adapun manfaat-manfaat tersebut yaitu:

a. Manfaat bagi emiten, saham merupakan alat penyandang dana. Sedang dana itu diperlukan

olehnya guna melaksanakan pembangunan sarana usaha pelebaan sayap perusahaan atau

kepentingan lainnya yang berkaitan dengan perusahaan (PT) atau pemerintah.

b. Saham bermanfaat bagi pemodal untuk menanamkan dana sebagai alternative investasi.

Selain itu manfaat dari kepemilikan saham ini adalah:

1. Dividen adalah bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham yang

biasanya dibagikan pada akhir tahun buku. Dividen saham ini terdiri dari 3 (tiga) macam

yaitu:

Dividen tunai, yaitu laba yang dibagikan dalam bentuk uang

Dividen saham, yaitu laba yang dibagikan dalam bentuk saham berdasarkan nilai

laba tunai yang ditahan

Dividen bonus, yaitu laba yang dibagikan dalam bentuk saham yang dibayar dari

selisih lebih antara harga nominal saham dengan nilai yang disetor

2. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan harga

jual saham

3. Manfaat non-finansial, yaitu mempunyai hak suara dalam menentukan arah dan

kebijakan perusahaan.

Dari uraian diatas, bahwa pola perdagangan jual-beli saham ini adalah adanya tawaran

dari perusahaan kepada masyarakat untuk ikut memiliki perusahaan, dengan menawarkan saham.

Dari hasil pemilikan saham ini seorang pemegang saham akan memperoleh beberapa

keuntungan. Keuntungan ini akan diperoleh apabila perusahaan yang mengeluarkan saham

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 6: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

tersebut memperoleh keuntungan. Dan apabila perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut

mengalami kerugian maka pihak pemegang saham akan mengalami kerugian.

Dengan demikian dalam perdagangan saham sangat bergantung kepada situasi atau

dengan kata lain dalam perdagangan saham sangat dipengaruhi oleh fluktuasi, karena perubahan

sewaktu-waktu dapat terjadi dalam perdagangan saham sesuai dengan kondisi pasa, atau dalam

bahasa ekonominya disebut dengan hukum penawaran dan pemitraan.

Oleh karena itu kecermatan dan perhitungan yang tepat dalam membaca situasi dan

menentukan saham mana yang akan diambil menjadi snagatlah menentukan dalam berhasil

tidaknya kita memperoleh keuntungan. Ini artinya dalam perdagangan saham terdapat unsur apa

yang disebut dengan spekulasi.

3. Valuta Asing (Foreign Exchange)

Valuta Asing atau Valas dalam Islam dikenal dengan Sharf, secara bahasa memiliki

beberapa arti, yaitu. Kelebihan dan Tambahan, Menolak. Secara istilah Sharf diartikan

pertukaran dua jenis barang berharga atau jual beli uang dengan uang

Senada dengan diatas dikutip dari valas.com, bursa valuta asing atau disingkat bursa

valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang

suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan

pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.6

Kamus online Wikipedia mendefenisikan apa yang dimaksud dengan Bursa valuta asing,

yaitu dalam (bahasa Inggris: foreign exchange market, forex) atau disingkat valas merupakan

suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap

mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di

dunia bursa selama 24 jam secara berkesinambungan.7

Dari bebarapa defenisi diatas, maka dapat kita mengerti bahwa valuta asing atau valas

(Sharf; Islam) adalah tarnsaksi yang memperjualbelikan suatu mata uang negara dengan mata

uang Negara lain.

Pasar valuta asing adalah suatu pasar yang unik sehingga menyebabkan banyak pelaku

yang berada di dalamnya. Hal ini dikarenakan dalam pasar ini mempunyai volume perdagangan

6. http://www.valas.com/ 7. http://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_valuta_asing

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 7: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

dan likuiditas8 pasar yang besar. Selain itu banyak variasi dari pedagang di pasar valuta asing dan

geografis penyebarannya. Jangka waktu perdagangannya yang 24 jam sehari membuat pasar ini

terus menghidupkan kegiatan ekonomi di dunia. Factor keanekaragam faktor yang

mempengaruhi nilai tukar mata uang. Ha inilah yang mendorong pasar ini terus berkembang.

seandainya ada mata uang tunggal internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan.

Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan valas. Dengan

kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah

yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan

mekanisme yang dapat menyelesaikan trnsaksi yang kompleks dan beragam secara efisien

Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia

terutama yang berdagang valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi

yang sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien

utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai

perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah

bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal

computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada dua tingkatan

dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu

atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank.9

Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman

ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang

dimilikinya untuk ditukarkan US$.

Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank

tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain.

Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.

Pusat perdagangan utama di London, New York, Tokyo dan Singapura namun bank-

bank diseluruh dunia menjadi pesertanya. Perdagangan valuta asing terjadi sepanjang hari.

8.Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya

9. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html, 6 Juni 2011 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 8: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

Apabila pasar Asia berakhir maka pasar Eropa mulai dibuka dan pada saat pasar Eropa berakhir

maka pasar Amerika dimulai dan kembali lagi ke pasar Asia, terkecuali di akhir pekan. Berikut

ini adalah table mata uang yang sering diperdagangkan dalam bursa valas.

6 Peringkat Teratas Mata Uang Yang DiperdagangkanPeringkat Mata uang ISO 4217 Kode Simbol1 United States dollar USD $

2 Eurozone euro EUR €

3 Japanese yen JPY ¥

4 British pound sterling GBP £

5 Swiss franc CHF -

6 Australian dollar AUD $

Sumber : Wikipedia 2010

Dalam tabel tersebut dollar Amerika mendominasi perdagangan mata uang dunia. Hal ini

dikarenakan sistem ekonomi yang sudah berkembang pesat di Amerika membuat pasar dari

produk-produk dihasilkan dapat tersebar keseluruh dunia. Dengan demikian menyebabkan

banyak negara yang membeli dollar guna melakukan perdagangan dengan Amerika. Dalam

kurun waktu terakhir dollar Amerika telah menjadi mata uang dunia sehingga menyebabkan

nilainya terus bertambah meskipun terkdang berfluktuasi.10

Menurut BIS, rata-rata perputaran pasar valuta asing dunia per hari diestimasikan bernilai

$3,21 trilliun, yang terbagi atas: $1005 milliar di transaksi spot, $362 milliar di pasar kontrak

serah (forward contract), $1714 milliar di pasar swap, $129 milliar diestimasikan sebagai selisih

10. http://aldinosuprima.blog.uns.ac.id/2010/04/29/mekanisme-kerja-pasar-valuta-asing/6 Juni 2011. Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 9: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

pelaporan. Sebagai tambahan di luar perputaran “tradisional” ini, sebesar $2,1 trilliun

diperdagangkan di pasar derivatif.

Kuncoro menjelaskan sebagaimana dikutip oleh KumpulBlogger bahwa pelaku utama

dalam pasar valas amat beragam, tidak hanya dalam skala operasi namun juga tujuan dan metode

memanfaatkan pasar ini. Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan

menjadi:11

1) Individu

Individu-individu yang bermain di pasar valas terdorong oleh kebutuhan bisnis dan

pribadinya. kebutuhan pribadi misalnya seseorang ingin mengirim sejumlah uang kepada

familinya di luar negeri. kebutuhan bisnis muncul apabila seseorang terlibat dalam bisnis

internasional, contohnya importir individu.

2) Institusi

Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai

investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan bank

investasi.

3) Perbankan

Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi

dalam pasar valas lewat para pedagangnya. Istilah teknis untuk menyebut para pedagang ini

adalah exchange dealer atau exchange trader.

4) Bank Sentral

Bank Sentral memasuki pasar valas dengan tujuan utama bukan untuk memperoleh laba

atau menghindari resiko dari operasi valas yang dilakukannya. Tujuan utama Bank Sentral

adalah mempengaruhi nilai mata uangnya dan nilai mata uang penting lain agar bergerak sesuai

dengan nilai yang menurut Bank Sentral tersebut sesuai dengan

kepentingan ekonomi negaranya.

5) Spekulan dan Arbitraser

11. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html, 6 Juni 2011 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 10: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta

Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar

keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. Dengan

kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu dilindungi di pasar

valas.

6) Pialang Pasar Valas

Pialang pasar valas adalah perantara yang menghubungkan antara pihak yang

membutuhkan dan menawarkan valas di pasar valas. Untuk jasa perantara, pialang mengenakan

biaya yang telah disepakati, yang disebut brokerage. Salah satu modal dasar dasar pialang adalah

penguasaannya atas informasi pasar. Informasi sempurna karena dapat mempertemukan berbagai

pelaku pasar valas inilah yang membuat pasar valas menjadi

pasar yang efisien.

Fungsi pokok Pasar Valas

Beberapa fungsi pokok pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran

internasional yaitu:

1) Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain.

Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti

halnya yang dilakukan oleh bank-bank serta pedagang.

2) Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan

pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk

dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit.

3) Memungkinkan dilakukannya hedging. Seorang pedagang melakukan hedging apabila dia

pada saat yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk

menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs.

C. Hukum Jual Beli Saham dan Valuta Asing Menurut Ketentuan Hukum Islam

1. Konsep Jual Beli Menurut Islam

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 11: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

Sebelum mengkaji lebih tajam lagi, ada baiknya kita menyinggung sedikit tentang konsep

dan prinsip jual beli dalam Islam, sehingga dapat menjadi arahan dalam membahas focus

masalah kita saat ini.

Pertanyaannya kini adalah, seperti apakah konsep jual beli tersebut yang dibolehkan dan

sesuai dengan pandangan Islam? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka kita perlu melihat

batasan-batasan dalam melakukan aktivitas jual beli. Yaitu perlu adanya kejelasan dari obyek

yang akan dijualbelikan. Kejelasan tersebut paling tidak harus memenuhi empat hal. Pertama,

mereka menjelaskan tentang lawfulness. Artinya, barang tersebut dibolehkan oleh syariah Islam.

Barang tersebut harus benar-benar halal dan jauh dari unsur-unsur yang diharamkan oleh Allah.

Tidak boleh menjual barang atau jasa yang haram dan merusak. Kedua, masalah existence.

Obyek dari barang tersebut harus benar-benar nyata dan bukan tipuan. Barang tersebut memang

benar-benar bermanfaat dengan wujud yang tetap. Ketiga, delivery. Artinya harus ada kepastian

pengiriman dan distribusi yang tepat. Ketepatan waktu menjadi hal yang penting disini. Dan

terakhir, adalah precise determination. Kualitas dan nilai yang dijual itu harus sesuai dan

melekat dengan barang yang akan diperjualbelikan. Tidak diperbolehkan menjual barang yang

tidak sesuai dengan apa yang diinformasikan pada saat promosi dan iklan.12

Menurut Junaedi prinsip jual-beli menurut hukum Islam antara lain sebagai berikut:

a. Suka sama suka, berdasarkan firman Allah SWT, sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu makan harta sesame dengan jalan bathil,

kecuali dengan cara jual-beli yang suka sama suka di antara kamu”( Annisa: 29)

b. Pelaku akad adalah orang yang berakal dan dapat membedakan dan memilih mana yang baik

untuk dilakukan, berdasarkan firman Allah SWT.:

“Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas, maka serahkanlah kepada mereka

harta-bendanya” (Annisa: 6)

c. Cara pelaksanaan transaksi jual-beli berkenaan dengan perlunya pencatatan, saksi dan neraca

atau takaran, berdasarkan firman Allah SWT:

12. http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1062&Itemid=5 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 12: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

“Kecuali perdagangan tunai yang kalian jalankan di antara kalian, maka tidak mengapa

kalau kalian tidak menulis-kannya”.

Namun berdasarkan kemaslahatan, dalam transaksi tunai menyangkut benda hipotik

penting pula dengan pencatatan guna kepentingan yuridis (lihat KUHP er. Pasal 1171). Demikian

pula benda-benda semisal mobil, motor, dalam levering (pengalihan hak) penting dilakukan balik

nama.

d. Objek transaksi jual-beli tidak boleh yang haram, baik menurut zat maupun sifatnya,

berdasarkan hadis berikut:

“Dari Jabir bin Abdullah RA. Bahwa ia mendengar Rasulullah SAW. Bersabda;

“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual-beli khamr, bangkai, babi dan

patung-patung…”

2. Rukun Jual Beli

Menurut Jumhu Ulama rukun jual-beli itu ada empat:13

1. Orang yang berakad (penjual dan pembeli)

2. Sighat (lafal ijab dan Kabul)

3. Ada barang yang dibeli

4. Ada nilain tukar pengganti barang

3. Hal-Hal Terlarang / Larangan Dalam Jual Beli.14

1. Membeli barang di atas harga pasaran

2. Membeli barang yang sudah dibeli atau dipesan orang lain.

3. Memjual atau membeli barang dengan cara mengecoh/menipu (bohong).

2. Menimbun barang yang dijual agar harga naik karena dibutuhkan masyarakat.

3. Menghambat orang lain mengetahui harga pasar agar membeli barangnya.

4. Menyakiti penjual atau pembeli untuk melakukan transaksi.

5. Menyembunyikan cacat barang kepada pembeli.

6. Menjual barang dengan cara kredit dengan imbalan bunga yang ditetapkan.

13. M.Ali Hasa, Berbagai Macam Transaksi dalam Isam, (Jakarta: PT Raja Grafindo), hlm. 118, cet. II 14. Ibid., http://organisasi.org/

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 13: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

7. Menjual atau membeli barang haram.

8. Jual beli tujuan buruk seperti untuk merusak ketentraman umum, menyempitkan gerakan

pasar, mencelakai para pesaing, dan lain-lain.

4. Pendapat Pakar Ekonom dan Ulama Tentang Saham

1. Ketua BAPEPAM, Drs. H. Marzuki Usman;

Saham jelas persoalan baru, apalagi jika dikaitkan dengan Agama. Saya yakin,

bursa saham bukan judi, saham itu seperti barang biasa, ya bisa naik-turun. Seperti

menyimpan jagung, suatu saat bisa naik dan turun. Sama-sama fisik. Bedanya, saham itu

barangnya anstrak, memang saya menyadari bahwa masyarakat kita mengalami

kebingungan dan bahkan tidak bisa mengerti mekanisme perdagangan saham ini. Di

dunia ini, kecuali yang diharamkan, semuanya boleh. Nabi tidak pernah mengharamkan

dagang.

Judi itu tidak ada informasi, sementara pada saham ada. Dalam jual-beli saham,

barangnya jelas. Soal naik-turunnya harga, itu karena ada permintaan dan penawaran.

Sama seperti barang biasa. Cuma, biasa naik-turunnya tidak secepat itu, karena dia lebih

fisik, sedangkan ini abstrak. Apalagi karena pasarnya terbuka. Barang yang dibeli di

kampong itu saja. Sedang pasar modal, pasarnya terbuka seluruh dunia. Orang yang biasa

belanja di New York, biasa pula belanja di sini.

2. Pendapat Pengamat Ekonomi, Adi Sasono:

Istilah ghurur atau penipuan saya rasa kurang tepat. Lebih tepat disebut spekulasi.

Spekulasi itu dimungkinkan karena sebetulnya masyarakat pembeli saham belum begitu

mengenal liku-liku pasar modal. Secara umum saya tidak melihat larangan atau halangan

jika ditinjau dari etika Islam. Yang tidak boleh adalah kalau dibuat laporan yang tidak

betul, yang mengakibatkan calon pembeli saham menjadi terkecoh. Saya menganggap

pasar modal sebagai bentuk perdagangan biasa, hanya yang dijual bukan barang.

Sedangkan penipuan itu kan bisa terjadi pada setiap hal dan di mana-mana yang namanya

penipuan itu tidak boleh.

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 14: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

3. K.H. Masyhuri Shahid, MA, dari Fak. Syari’ah al-Azhar University Cairo-Mesir, juga

pernah mendalami masalah-masalah ekonomi.

Di Eropa yang pernah saya lihat, banyak orang yang gila karena permainan

saham. Bayangkan dalam waktu yang relative singkat, seminggu, seorang terkadang bisa

menjadi milyuner, kaya mendadak; terkadang juga ada yang miskin mendadak karena

harga saham menjadi turun, tidak diduga-duga sebelumnya. Memang, tidak semua harta

menjadi terkuras habis sebagaimana dalam judi, tapi unsur taruhan, spekulasi yang mirip

dengan judinya ada.

4. Dr. H. Peunoh Daly, Dekan Fak. Syari’ah UIN Jakarta:

Jual-beli saham yang sekarang ini mengandung unsur ghurur (unsure

penipuan).Ghurur dalam Islam jelas-jelas dilarang. Bagaimana menjual barang

kertas/kertas yang nilai nominalnya Rp. 1000 dengan harga Rp. 10.000. Lalu kemana,

siapa yang memakan lebihnya Rp. 9000 itu? Ini sama saja dengan menjual barang yang

tidak jelas, tida ubahnya seperti praktek ijon. Setiap yang dilarang agama paling tidak

mengandung hukum makruh (dibenci Tuhan) bahkan bisa menjadi haram (dilarang sama

sekali). Kesimpulannya, membeli saham itu makruh.

5. K.H. Moh Syafi’I Hadzami, Mantan Ketua MUI Jakarta:

Nursa saham hukumnya haram. Alasannya, dalam bursa saham mengandung

spekulasi tinggi, mirip dengan judi.

Dari beberapa pendapat diatas terlihat bahwa masih terdapat beda pendapat mengenai

saham ini, ada yang mengatakan bahsa saham tersebut tidak haram karena tidak mengandung

unsur judi yang ada hanya unsure spekulasi, ada pula yang mengatakan bahwa saham itu

makruh, dan ada pula yang mengatakan bahwa saham itu adalah haram, karena mengandung

unsur judi dan mengandung spekulasi tinggi, mirip judi.

Melihat hal ini perlu adanya pemahaman yang mendalam tentang bursa saham ini,

sehingga akan di dapat suatu ketentuan yang permanen, yang akan dijadikan pegangan bagi

setiap orang yang melakukan aktifitas perdagangan dibursa saham ini.

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 15: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

Sebagai kelanjutan dari pembahasan ini, untuk memberikan suatu perbandingan dan

sekaligus untuk memberikan gambaran atas persoalan mengenai saham ini. Dalam syariat Islam

ada suatu pola perdagangan yang disebut dengan “Stirkah Mudharabah”

Syirkah Mudharabah ini adalah bentuk persekutuan, dimana seorang yang punya uang

menitipkan uangnya sebagai modal kepada orang lain yang mengelola perusahaan. Yang punya

modal akan memperoleh bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. Mudharabah ini disebut juga

qiradh yang berasal dari kata Al-Qardhu yang berarti potongan, karena pemilik memotong

sebagaian hartanya untuk dikelola oleh orang lain dengna mendapat bagian laba.

Syirkah mudharabah ini merupakan amanat, karena pelaksanaannya diserahi memegang

modal titipan. Dan merupakan perwakilan, karena dia menggunakan modal itu, dan merupakan

syirkah, bila ternyata berlaba.

Hukum syirkah ini adalah dibolehkan dalam ajaran Islam, karena pola seperti ini pernah

dilakukan oleh Rasulullah dengan modal adalah milik Siti Khadijah. Bahkan ada suatu riwayat

yang menceritakan tentang syirkah qiradh ini. Sebagaimana yang dilakukan oleh dua putra

khalifah Umar yaitu bernama Abdullah dan Ubaidillah.

Keduanya diserahi uang oleh gubernur Basrah Abu Musa al-Asy’ari untuk disampaikan

kepada Khalifah. Namun gubernur pun menganjurkan kepada keduanya agar uang itu dijadikan

modal perdagangan selama perjalanan dari Irak ke Madinah. Harapan gubernur adalah

menyenangkan hati keduanya dengan keuntungan yang diperoleh. Akan tetapi dihadapan

ayahandanya, keuntungan yang diperoleh dimintanya. Lalu kedua putra khalifah itu mencoba

mempertahankannya dengan memberikan alasan jika titipan itu musnah/rusak atau merugi tentu

kami akan menanggung atau memikul resikonya. Sengketa keuntungan itu disaksikan seorang

sahabat dan ia mengusulkan agar laba itu dianggap sebagai laba qiradh (dalam arti

mudharabah/investasi). Selanjutnya para pihak yang bersengketa sepakat untuk membagi dua

laba antara pemilik uang dan pengusaha.

Bila hal-hal yang telah diuraikan diatas kita persamakan dengan apa yang ada di dalam

suatu perusahaan (PT), yang mana suatu perusahaan mengumpulkan modal melalui saham. Di

mana saham yang dibeli oleh masyarakat terseut merupakan titipan kepada Direksi PT agar

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 16: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

mengusahakan uang itu sebaik mungkin, dan jika berlaba pemegang saham akan menerima

bagian labanya berupa dividen.

Dari uraian yang telah di paparkan di atas bahwa adanya perbedaan pendapat yang

menunjukkan bahwa tidak terdapat dasar yang terang tentang hal ini baik dalam Alquran

maupun dalam hadits. Namun dengan melihat suatu pola yang ada dalam sistim perdagangan

menurut ajaran Islam, dimana terdapat suatu pola yang disebut dengan syirkah mudharabah, hal

ini dapat dipergunakan sebagai pegangan juga sebagai bahan perbandingan dan sekaligus

sebagai dasar untuk mengambil suatu keputusan bagi kita.

5. Hukum Transaksi Valas (Sharf)

Dalam surat keputusan fatwa MUI tentang jual beli mata uang (valuta asing) yang

tercantum dalam Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional edisi kedua15 menetapkan fatwa

sebagai berikut:

Menetapkan : FATWA TENTANG JUAL BELI MATA UANG

Pertama : Ketentuan UmumTransaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Tidak untuk spekulasi (untung-untungan)b. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan)c. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus

sama dan secara tunai (at taqobudh).d. Apabila berlainan jenis maka harus dilaksanan dengan nilai tukar (kurs) yang

berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai.

Kedua : jenis-jenis Transaksi Valuta Asing

a. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan pen-jualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bias dihindari dan merupakan transaksi internasional.

b. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2x24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, mecuali dilakukan dalam bentuk forwad agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).

15. Dewan Syariah Nasional majelis Ulama Indonesia, Himpunan fatwa Dewan Syariah Nasional, (Jakarta: PT intermasa, 2003), cet. II, hlm. 172-174 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 17: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

c. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasi-kan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forwad. Hukumnya adalah haram, karena mengandung unsure maisir (spekulasi).

d. Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).

Senada dengan keputusan MUI, Dr. Musthafa Dib Al-Bugha menetapkanbahwa hukum

tarnsaksi sharf adalah mubah dan dibolehkan syari’at. Adapun hukumnya ditinjau dari sisi sifat

syar’i-nya sama seperti hukum transaksi jual-beli pada umumnya ditambah beberapa syarat yang

akan dijelaskan nantinya.16

Kebolehan transaksi sharf terdapat dalam banyak hadis dan atsar para sahabat yang

sebagiannya akan disebutan nanti dalam pembahasan ini. Selain itu, ini juga didasarkan pada

ijma’ kaum muslim sebagaimana fatwah ulama-ulama Indonesia yang tergabung dalam MUI.

Adapun syarat-syarat khusus agar transaksi valas sah adalah:

1. Adanya kesepadanan (tamatsul) jika sejenis.

Apabila emas ditukar dengan emas atau perak dengan perak, kedua barang yang

dipertukarkan harus sebanding dalam timbangannya. Keduanya dicetak, ditempa, atau

dibentuk dengan cara lain tidak menjadi pertimbangan. Begitu juga dipertimbangkan jika

salah satunya ditempa atau dicetak, sedangkan yang lainnya tidak jika salah satunya bagus,

sedangkan yang lainnya jelek.

2. Tunai saat Transaksi Disyaratkan dalam transaksi Sharf agar menghidari adanya tenggang

waktu kedua barang yang ditransaksikan atau salah satunya. Sebagaimana sabda asul :

“Selama hal itu dilakukan secara tunai, tidak ada apa-apa; tetapi kalau ditangguhkan, maka

itu adalah riba’

3. Serah-Terima barang saat transaksi berlangsung (Taqabudh)

16. Dr. Musthafa Dib Al-Bugha, Buku Pintar Transaksi Syariah, (Bandung: Hikmah, 2010), hlm.43, cet. I Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 18: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

Hal ini dapat diakukan dengan cara setiap pihak yang bertransaksi menyerahkan barang yang

ada di tangannya kepada pihak lain di tempat tarnsaksi sebelum keduanya berpisah, sebagai

mana sabda Rasul;

“Janganlah kalian menjual barang yang tidak ada dengan barang yang ada (najiz).”

4. Transaksi dilakukan tanpa khiyar

Saat ini, banyak pedagang valas menyalahi syarat-syarat sahnya transaksi valas. Sering kali

seseorang membeli uang, namun diserahkan beberapa saat kemudian atau diterima beberapa

saat kemudian. Sering pula seseorang membeli uang dari pihak kedua, kemudian menjualnya

kepada pihak ketiga sebelum ia menerima uang tersebut dari pihak kedua. Semua praktek ini

menyalahi syarat-syarat sahnya transaksi valas karena tidak dapat memenuhi taqabudh.

Dengan demikian, semua praktek tersebut rusak.

Setelah kita melihat berbagai pendapat yang di jelaskan oleh para pakar, maka disini kita

secara umum dapat mengambil benang merah dari diskusi panjang yang menjadi perbincangan

para pakar, yaitu

6. Judi dalam Pandangan Islam

Para Tokoh Islam mendefinisikan judi sebagai berikut:

Judi (Maisir/Qimar). Menurut Ibrahim Anis dkk dalam Al-Mu’jam Al-Wasith hal. 758:“judi adalah setiap permainan (la’b[un]) yang mengandung taruhan dari kedua pihak (muraahanah)”.

Menurut Al-Jurjani dalam kitabnya At-Ta’rifat hal. 179:

“Judi adalah setiap permainan yang di dalamnya disyaratkan adanya sesuatu (berupa materi) yang diambil dari pihak yang kalah kepada pihak yang menang”.

Menurut Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam kitab tafsirnya Rawa’i’ Al-Bayan fi Tafsir Ayat Al-Ahkam (I/279);

“judi adalah setiap permainan yang menimbulkan keuntungan (ribh) bagi satu pihak dan kerugian (khasarah) bagi pihak lainnya”.

Yusuf Al-Qardhawi dalam Halal dan Haram dalam Islam mengatakan;“judi adalah setiap permainan yang mengandung untung atau rugi bagi pelakunya”.

Dengan demikian, dalam judi terdapat tiga unsur :

(1) adanya harta/materi yang dipertaruhkan,

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 19: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

(2) ada suatu permainan, yang digunakan untuk menentukan pihak yang menang dan yang kalah, dan

(3) pihak yang menang mengambil harta (sebagian/seluruhnya/kelipatan) yang menjadi taruhan (murahanah), sedang pihak yang kalah akan kehilangan hartanya.

Ini ternyata tidak terlalu jauh berbeda dengan alur yang telah dibuat penulis dalam artikel sebelumnya.

Adapun dengan Judi dapat kita kaitkan dengan Bursa saham dan Valuta Asing, apakah

kedua transaksi ini termasuk kedalam perjudian atau bukan berkenaan dengan ini Ust Ahmad

syarwat di website era Muslim menjelaskan tentang Money Changer:

“…Bursa saham dan money changer. Kedua model akad ini secara mendasar adalah halal.

Tetapi hukum itu berubah jika sudah mengarah pada maisir (gambling), yaitu motivasi jual beli

saham untuk mencari selisih keuntungan, bukan penyertaan modal.17

Begitu juga pada jual beli mata uang, motivasinya untuk mencari keuntungan dari selisih

harga tersebut bukan untuk kebutuhan, misalnya keluar negeri dan lain-lain. Maka hukum kedua

jenis transaksi tersebut berubah dari halal menjadi haram, karena sudah masuk pada judi yang

diharamkan Allah.”

Berangkat dari ini, maka dapat kita simpulkan bahwa bursa saham dan jual beli mata

uang pada dasarnya tetaplah halal selagi ia tidak termasuk dalam kategori unsur judi yang telah

disebutkan diatas, dan juga ia tidak boleh mengarah kepada mencari selisih keuntungan bukan

enyertaan modal, apabila sebaliknya maka ia sudah mengarah kepada maisir (gambling).

D. Bahaya Transaksi Ribawi

1. Hikmah Pengharaman Riba

Di antara tanda keadilan adalah haramnya bermualah dengan riba. Alquran

mengisyaratkan bahwa Allah dan Rasul-Nya memerangi pelaku-pelakunya. “Hai orang-orang

yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika

kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba)

maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kamu. Dan jika kamu bertobat

17. http://genghiskhun.com/perbedaan-alur-judi-dengan-jual-beli-biasa, 6 Juni 2011 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 20: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

(dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu kamu tidak menganiaya dan tidak pula

dianiaya.”18 Ayat ini membuktikan bahwa dasar pelarangan riba ialah terdapatnya unsure

kezaliman pada kedua belah pihak. Maka dengan dihapuskannya riba, kezaliman itu hilang

sebagaimana dinyatakan oleh ayat iitu, “tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya.”19

Nabi saw. Menilai riba termasuk dalam “tujuh mubiqat” yaitu membinasahkan

perorangan dan masyarakat, dunia dan akhirat. Nabi melaknat pemakan dan pemberi riba,

penulis dan dua orang saksinya dengan berkata, “Mereka semuanya sama” dalam berbuat dosa,

meskipun berbeda tingkatan dosanya. 20

Diharamkannya riba, di samping termasuk dasar-dasar ekonomi Islam, juga termasuk

dasar-dasar social . Artinya pengharaman ini mengharuskan kepada masyarakat seluruhnya

untuk membangun system ekonomi di atas landasan yang bukan kapitalis.21

Berangkat dari itulah, maka segala transaksi usaha yang hendak memadukan ekonomi

Islam dengan kapitalis tidak akan berhasil. Dikarenakan ekonomi Kapitalis bertentangan dengan

landasan-landasan didirikannya ekonomi Islam dan bertentangan dengan tujuan yang dicita-

citakan oleh Islam. Ekonomi Islam adalah ekonomi yang tidak bersifat riba, mencita-citakan

ekonomi terbuka, tanpa memberi kekuasaan kepada modal dan tidak member kesempatan

berdirinya system kapitalis yang menjauhi nilai-nilai material ekonomis atau nilai-nilai akhlak

dan moral.

Islam beserta semua syariat Samawi melarang riba karena menimbulkan bahaya social

dan ekonomis.

Dari segi ekonomi, riba merupakan cara usaha yang tidak sehat. Keuntungan yang

diperoleh bukan berasal dari pekerjaan yang produktif yang dapat menambah kekayaan bangsa.

Namun, keuntungan itu hanya untuk dirinya sendiri tanpa imbalan ekonomis apapun. Maka

untuk itu Islam tak akan memberikan kompromi bagi kebebasan berlangsungnya praktek riba’

ini.

2. Ekonomi Islam Sebagai Solutif Alternatif

18. QS al-Hud: 18 19. Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (jakarta:Gema Insani Press, 1997), Hlm. 183, cet. I 20. Ibid., hlm. 21. Dr. Ahmad Muhammad Al Assal, Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem, Prinsip da Tujuan Ekonomi

Islam, (Bandung, Pustaka Setia, 1999), hlm. 89, Cet. I Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 21: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

Jika dipandang semata-mata dari tujuan dan prinsip atau motif ekonomi, memang tidak

ada perbedaan antara Sistem Ekonomi Islam dengan sistem okonomi lain. Sebab semua sistem

ekonomi, termasuk Sistem Ekonomi Islam di dalamnya, bekerja atas (1) tujuan yang sama yaitu

mencari pemuasan berbagai keperluan hidup manusia, baik keperluan hidup itu keperluan hidup

pribadi maupun keperluan hidup masyarakat secara keseluruhan. Selain dari itu, setiap sistem

ekonomi bekerja menurut (2) prinsip dan motif ekonomi yang sama, yaitu setiap orang atau

masyarakat akan berusaha mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan tenaga atau ongkos

yang sekecil-kecilnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Namun, dilihat dari perbedaan

keperluan hidup manusia yang harus dipenuhi dengan kegiatan ekonomi itu dan batasan-batasan

yang ada, karena falsafah atau pandangan hidup serta agama, maka terdapat perbedaan dalam

pelaksanaan tujuan, dan terutama dalam pelaksanaan prinsip ekonomi itu. Sistem-sistem

ekonomi dunia yang mempengaruhi kegiatan ekonomi manusia sekarang ini, yaitu sistem

ekonomi liberal atau kapitalis dan sistem ekonomi sosialis dan marxis. Di tengah-tengah kedua

sistem ekonomi itu, kini sedang dikembangkan satu sistem ekonomi yang disebut ekonomi

Islam. Yang dimaksud dengan Sistem Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang terjadi setelah

prinsip ekonomi yang menjadi pedoman yang menjadi pedoman kerjanya, dipengaruhi atau

dibatasi oleh ajaran-ajaran Islam.22

Ekonomi Islam saat ini menjadi alternatif solutif dalam transaksi ekonomi yang jauh dari

nilai-nilai Islam. Secara hukum dan etika ekonomi Islam akan menjaga dan memberikan hak-hak

manusia. Berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang semata-mata mencari keuntungan atas

hak orang lain, sehingga memberi kerugian pada salah satu pihak pelaku tarnsaksi ekonomi.

MUI Siapkan Fatwa Syariah Saham

Berangkat dari permasalah pokok kita mengenai perdagangan saham, saat ini Majelis

Ulama Indonesia (MUI) telah menyiapkan fatwa mengenai mekanisme jual beli atau

perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam fatwa tersebut nantinya akan

ditetapkan mekanisme jual beli saham mana yang sesuai prinsip syariah.23

Ketua MUI KH Ma’ruf Amin menjelaskan, bila mekanisme jual beli saham di bursa efek

di antaranya mengandung unsure tipu-menipu, manipulasi, dan barang yang diperjualbelikan

22. Mohammad daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (jakarta: UI Press, 1988), hlm. 17-18. Cet. I

23. Sumsel Pos, Kolom. Ekonomi dan Bisnis, hlm. 6, Jum’at 15 April 2011 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 22: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

tidak ada, transaksi saham itu tidak diperbolehkan. “Tapi, bila perdagangan yang dilakukan tidak

ada unsure tipu-menipu, tidak ada manipulasi, dan barang yang diperjualbelikan ada, transaksi

itu dibenarkan.”

Ma’ruf menambahkan, jual beli saham di BEI bisa dibenarkan bila ada barangnya. Ada

saham perusahaan yang diperjualbelikan. Artinya, ada otoritas bursa yang juga menjadi penjamin

saham itu.

Kita selaku umat Islam tentunya menyambut baik keputusan MUI untuk menyiapkan

fatwa mengenai mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Setidaknya kita tidak

menutup mata akan perkembangan pasar yang dewasa ini telah berevolusi semakin maju.

Namun, tentunya sesuatu yang baru ini tidak serta merta dapat kita terima dengan begitu saja,

perlunya pengawasan dan sikap hati-hati dalam melangkah. Dengan kata lain prinsip jual-beli

yang dapat kita terima ialah yang sesuai dengan syariat.

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 23: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

E. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka data ditarik beberap

kesimpulan yaitu :

1. Pola perdagangan jual beli saham ini yaitu adanya penyertaan modal masyarakat, hal ini

dilakukan oleh perusahaan dengan menawarkan saham kepada masyarakat luas, yang

pada gilirannya melahirkan transaksi jual beli saham.

2. Hukum jual beli saham menurut ketentuan hukum Islam, memang secara tegas yang

menerangkan hal ini tidak terdapat dalam alquran dan hadits, sehingga ada sebagian orag

masih mempertentangkan hal ini. Namun bila kita melihatnya berdasarkan suatu pola

yang ada di dalam sistem perdagangan Islam yaitudengan hukum Isyirkah mudharabah

hal ini tidak bertentangan dengan hukum Islam, Namun yang harus menjadi perhatian

bagi umat muslim adalah bahwa saham yang diperjual belikan harus tidak bertentangn

dengan hukum Islam.

3. Adapun tarnsaksi jual beli mata uang asing atau valuta Asing yang dalam Islam disebut

Sharf merupakan merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang

memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan

mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara

berkesinambungan

4. Adapun Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi:

a. Institusi b. Perbankan c. Bank Sentral d. Spekulan dan Arbitraser e. Pialang Pasar Valas

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 24: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

Daftar Pustaka

Alquranul Karim

Al-Bugha, Musthafa Dib, Buku Pintar Transaksi Syariah, (Bandung: Hikmah, 2010)

Al Assal, Dr. Ahmad Muhammad & Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem, Prinsip da Tujuan Ekonomi Islam, (Bandung, Pustaka Setia, 1999), Cet. I

Danareksa, Kumpulan Peraturan, (Jakarta: Kantor PPUE Pasar Modal)

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan fatwa Dewan Syariah Nasional, (Jakarta: PT intermasa, 2003), cet. II, hlm. 172-174

Hasa, M.Ali, Berbagai Macam Transaksi dalam Isam, (Jakarta: PT Raja Grafindo), cet. II

Junaedi, Transaksi Jual Beli Saham dan Obligasi di Pasar Modal Indonesia ditinjau dari Segi Hukum Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1995), hlm. 6, cet. II

Mohammad daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (jakarta: UI Press, 1988)

Qardhawi, Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (jakarta:Gema Insani Press, 1997), cet. I

Sumsel Pos, Kolom. Ekonomi dan Bisnis, hlm. 6, Jum’at 15 April 2011

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/saham-definisi-jenis-dan-faktor-yang.html http://pengusahamuslim.com/baca/artikel/30/hukum-bursa-saham http://www.valas.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_valuta_asing http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html, 6 Juni 2011 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html, 6 Juni 2011 http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?

option=com_content&task=view&id=1062&Itemid=5 http://genghiskhun.com/perbedaan-alur-judi-dengan-jual-beli-biasa, 6 Juni 2011 http://aldinosuprima.blog.uns.ac.id/2010/04/29/mekanisme-kerja-pasar-valuta-asing/6 Juni 2011.

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15

Page 25: Bursa Saham Dan Efek Dalam Perspektif Islam

Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam

Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15