Upload
tntz01
View
125
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
BUTA MENDADAKBUTA MENDADAK(SUDDEN VISUAL LOSS)(SUDDEN VISUAL LOSS)
BUTA MENDADAKBUTA MENDADAK(SUDDEN VISUAL LOSS)(SUDDEN VISUAL LOSS)
Di susun oleh :☺ Albert Priadi (405020014)☺ Gerard (405020157)☺ Jenny (405030156)☺ David Santoso (405040171)☺ Devianna (405060018)☺ Heryanto (405060027)☺ Albert (405060029)☺ Feny.A (405060031)☺ Esther (405060037)☺ Merita (405060066)☺ E.Vania Ineza (405060075) ☺ Michelle (405060078)☺ Raymond (405060083)☺ Angelina (405060096)☺ Karlina Liwang (405060102)☺ Nararyasri Anindya (405060136) ☺ Lielis (405060149) ☺ Deasy Adri S (405060153) ☺ Krisma (405060160)
Nervus Opticus
• Retina → reseptor permukaan untuk informasi visual
• Terdiri atas 3 lapisan:☺Fotoreseptor (sel batang dan kerucut) → Lapisan terdalam☺Neuron bipolar (Lapisan superficial)☺Sel-sel ganglion (Lapisan superficial)
• N. II memasuki ruang intrakranial → bergabung → chiasma opticum
• N. II kanan kiri bersilangan → menyatu dgn serabut temporal mata lain → Traktus opticus → corpus geniculatum lateral dan colliculus superior
• Corpus geniculatum lateral → Jaras visual• Colliculus superior → Reflex pupil
Kelainan pd pemeriksaan reflex pupil
• Katarak dan kekeruhan cairan vitreous (DM)• Retinitis pigmentosa, perdarahan makula/scar• Neuritis optika, neuritis retrobulbar, atrofi N. II• Kelainan yg mengenai traktus opticus dan
hubungannya dgn batang otak• Penyakit/kelainan pd btg otak• Penyakit/kelainan pd N. III/ganglion ciliaris
Buta mendadak (sudden visual loss) terbagi 2 macam • Monoocular disorders ☺ Keluhan buta mendadak/gangguan penglihatan
hanya pada satu mata ☺ Bisa seluruh lapang pandang atau sebagian
lapang pandang pada mata bersangkutan ☺ Reversibel dan irreversibel• Binocular disorders ☺ Keluhan buta mendadak/gangguan penglihatan
pada kedua mata ☺ Bisa seluruh/sebagian lapang pandang pada
kedua mata,homonim/heteronim
Monoocular disorders
Macam-macam kelainan yang sering didapat :• Transient monoocular blindness (buta satu
mata sepintas) ☺ Sering disebut : Amaurosis fugax ☺ Buta 1 sisi mata, onset sampai max 1-5
menit,perbaikan dlm 10-20 menit ☺ Kausa : aterosklerosis di bifurcatio
carotis,prolaps mitral,kel jantung lain yg timbulkan emboli
☺ Kausa lain : migrain (migran komplikata) ☺ Bisa disebut sebagai serangan TIA (transient
ischemic attack) pd mata
• Tatalaksana :
☺ Antitrombotik : aspirin,clopidogrel,ticlopidin
☺ Antikoagulan : heparin,warfarin• Pada yg disebabkan migrain : ada gejala spt migrain lainnya :
nyeri kepala sebelah,mual,muntah,fotofobia,keringat dingin• Tatalaksana pada kasus migrain : spt kasus migrain lain :
☺ Analgetik
☺ Preparat ergot : ergotamin caffein
☺ Preparat triptan : sumatriptan
☺ Ca antagonis : flunarizine
☺ Antikonvulsan : Na valproat
• Neuritis optika ☺ Gangguan visus unilateral,disertai sakit kepala,rasa tak nyaman
atau nyeri pd mata yg timbul bila mata digerakkan ☺ Onset: jam - hari ☺ Perbaikan 2-3 minggu,bisa lebih lama,tapi biasanya tetap ada
gejala sisa ☺ Dasar : peradangan/inflamasi pada N.optikus (N.II) berupa
demielinisasi ☺ Kausa : G idiopatik G pasca infeksi virus ☺ Patofisiologi : scotoma centralis (blind spot) ☺ Bisa dijumpai udem papil N.II atau tak ada udem papil (neuritis
retrobulbar) ☺ Terapi : steroid (metil prednisolon,prednison)
• Neuropati optik iskemik ☺ Infark/iskemik pada bagian anterior N.optikus ☺ Kausa : atherosklerosis ☺ Gejala berupa hilang penglihatan mendadak selalu ada
pada monookuler,biasanya pada lapang penglihatan superior atau inferior (altitudinal)
☺ Tanpa disertai nyeri ☺ Patofisiologi : udem papil N.II ☺ Prognosis buruk,bila udem papil hilang,menimbulkan
atrofi papil → biasanya gangguan visus menetap/sedikit perbaikan
• Giant cell arteritis (arteritis temporalis) ☺ Infark/iskemik pd bagian anterior N.II ☺ Komplikasi dari arteritis temporalis ☺ Gejala : hilang penglihatan mendadak pada
mata monookuler tapi bisa binokuler simultan,pada seluruh lapang pandang
☺ Gejala sistemik : demam,malaise,cefalgia,mialgia
☺ Dengan terapi steroid,biasa membaik ( prognosis baik,dibandingkan dengan neuropati optik iskemik )
Binocular disorders• Papiledema ☺ Berhubungan erat dengan peningkatan
intrakranial.Juga disebabkan papilitis (primer pd N.II) ☺ Bila ditemukan,harus diketahui penyebab
peningkatan intrakranial : tumor,infeksi,hidrosefalus,perdarahan,dll
☺ Biasa disertai gejala lain yg tak spesifik : nyeri kepala,mual,muntah,diplopia ( krn paresis N.VI )
☺ Perlu diperhatikan tanda-tanda neurologis lain : hemiparesis,hemianopia,hemihipestesi,kejang,tanda rangsang meningeal
• Lesi di chiasma optikum ☺ Lesi dipercabangan N.II ( chiasma optikum ) paling sering
oleh tumor hipofisis ☺ Gejala khas : hemianopsia bitemporal ☺ Kronik progresif ☺ Bila kena N.III,N.IV,N.V,N.VI → penjalaran tumor ke sinus
cavernosus ☺ Gejala tumor hipofisis : - Nyeri kepala - Akromegali - Amenore - Galactore ☺ Rontgen : pembesaran sella tursica
• Lesi di retrochiasma opticum ☺ Lesi pada tractus opticus dan corpus geniculatum lateral ☺ Gejala : hemianopia homonim• Lesi di radiatio optica ☺ Daerah lobus temporal : gejala berupa quadrantanopia
superior ☺ Daerah lobus parietal : hemianopia homonim atau
quadrantanopia inferior• Lesi di cortex occipital ☺ Gejala berupa hemianopia homonim dengan daerah makula
tetap baik ( sparing macular vision ) → sehingga sering tak disadari oleh pasien adanya gangguan lapang pandang
Terima Kasih
PapiledemaPapiledemaPapiledemaPapiledema
Giant cell arteritis
Transient monocular blindness
Neuritis Optica
Neuropati optik iskemik
Retina
Perjalanan serabut saraf N II
Colliculus superior
Katarak
Retinitis Pigmentosa
Perdarahan Makula