26
BUTA MENDADAK BUTA MENDADAK (SUDDEN VISUAL LOSS) (SUDDEN VISUAL LOSS)

Buta Mendadak

  • Upload
    tntz01

  • View
    125

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buta Mendadak

BUTA MENDADAKBUTA MENDADAK(SUDDEN VISUAL LOSS)(SUDDEN VISUAL LOSS)

BUTA MENDADAKBUTA MENDADAK(SUDDEN VISUAL LOSS)(SUDDEN VISUAL LOSS)

Page 2: Buta Mendadak

Di susun oleh :☺ Albert Priadi (405020014)☺ Gerard (405020157)☺ Jenny (405030156)☺ David Santoso (405040171)☺ Devianna (405060018)☺ Heryanto (405060027)☺ Albert (405060029)☺ Feny.A (405060031)☺ Esther (405060037)☺ Merita (405060066)☺ E.Vania Ineza (405060075) ☺ Michelle (405060078)☺ Raymond (405060083)☺ Angelina (405060096)☺ Karlina Liwang (405060102)☺ Nararyasri Anindya (405060136) ☺ Lielis (405060149) ☺ Deasy Adri S (405060153) ☺ Krisma (405060160)

Page 3: Buta Mendadak

Nervus Opticus

• Retina → reseptor permukaan untuk informasi visual

• Terdiri atas 3 lapisan:☺Fotoreseptor (sel batang dan kerucut) → Lapisan terdalam☺Neuron bipolar (Lapisan superficial)☺Sel-sel ganglion (Lapisan superficial)

Page 4: Buta Mendadak

• N. II memasuki ruang intrakranial → bergabung → chiasma opticum

• N. II kanan kiri bersilangan → menyatu dgn serabut temporal mata lain → Traktus opticus → corpus geniculatum lateral dan colliculus superior

• Corpus geniculatum lateral → Jaras visual• Colliculus superior → Reflex pupil

Page 5: Buta Mendadak

Kelainan pd pemeriksaan reflex pupil

• Katarak dan kekeruhan cairan vitreous (DM)• Retinitis pigmentosa, perdarahan makula/scar• Neuritis optika, neuritis retrobulbar, atrofi N. II• Kelainan yg mengenai traktus opticus dan

hubungannya dgn batang otak• Penyakit/kelainan pd btg otak• Penyakit/kelainan pd N. III/ganglion ciliaris

Page 6: Buta Mendadak

Buta mendadak (sudden visual loss) terbagi 2 macam • Monoocular disorders ☺ Keluhan buta mendadak/gangguan penglihatan

hanya pada satu mata ☺ Bisa seluruh lapang pandang atau sebagian

lapang pandang pada mata bersangkutan ☺ Reversibel dan irreversibel• Binocular disorders ☺ Keluhan buta mendadak/gangguan penglihatan

pada kedua mata ☺ Bisa seluruh/sebagian lapang pandang pada

kedua mata,homonim/heteronim

Page 7: Buta Mendadak

Monoocular disorders

Macam-macam kelainan yang sering didapat :• Transient monoocular blindness (buta satu

mata sepintas) ☺ Sering disebut : Amaurosis fugax ☺ Buta 1 sisi mata, onset sampai max 1-5

menit,perbaikan dlm 10-20 menit ☺ Kausa : aterosklerosis di bifurcatio

carotis,prolaps mitral,kel jantung lain yg timbulkan emboli

☺ Kausa lain : migrain (migran komplikata) ☺ Bisa disebut sebagai serangan TIA (transient

ischemic attack) pd mata

Page 8: Buta Mendadak

• Tatalaksana :

☺ Antitrombotik : aspirin,clopidogrel,ticlopidin

☺ Antikoagulan : heparin,warfarin• Pada yg disebabkan migrain : ada gejala spt migrain lainnya :

nyeri kepala sebelah,mual,muntah,fotofobia,keringat dingin• Tatalaksana pada kasus migrain : spt kasus migrain lain :

☺ Analgetik

☺ Preparat ergot : ergotamin caffein

☺ Preparat triptan : sumatriptan

☺ Ca antagonis : flunarizine

☺ Antikonvulsan : Na valproat

Page 9: Buta Mendadak

• Neuritis optika ☺ Gangguan visus unilateral,disertai sakit kepala,rasa tak nyaman

atau nyeri pd mata yg timbul bila mata digerakkan ☺ Onset: jam - hari ☺ Perbaikan 2-3 minggu,bisa lebih lama,tapi biasanya tetap ada

gejala sisa ☺ Dasar : peradangan/inflamasi pada N.optikus (N.II) berupa

demielinisasi ☺ Kausa : G idiopatik G pasca infeksi virus ☺ Patofisiologi : scotoma centralis (blind spot) ☺ Bisa dijumpai udem papil N.II atau tak ada udem papil (neuritis

retrobulbar) ☺ Terapi : steroid (metil prednisolon,prednison)

Page 10: Buta Mendadak

• Neuropati optik iskemik ☺ Infark/iskemik pada bagian anterior N.optikus ☺ Kausa : atherosklerosis ☺ Gejala berupa hilang penglihatan mendadak selalu ada

pada monookuler,biasanya pada lapang penglihatan superior atau inferior (altitudinal)

☺ Tanpa disertai nyeri ☺ Patofisiologi : udem papil N.II ☺ Prognosis buruk,bila udem papil hilang,menimbulkan

atrofi papil → biasanya gangguan visus menetap/sedikit perbaikan

Page 11: Buta Mendadak

• Giant cell arteritis (arteritis temporalis) ☺ Infark/iskemik pd bagian anterior N.II ☺ Komplikasi dari arteritis temporalis ☺ Gejala : hilang penglihatan mendadak pada

mata monookuler tapi bisa binokuler simultan,pada seluruh lapang pandang

☺ Gejala sistemik : demam,malaise,cefalgia,mialgia

☺ Dengan terapi steroid,biasa membaik ( prognosis baik,dibandingkan dengan neuropati optik iskemik )

Page 12: Buta Mendadak

Binocular disorders• Papiledema ☺ Berhubungan erat dengan peningkatan

intrakranial.Juga disebabkan papilitis (primer pd N.II) ☺ Bila ditemukan,harus diketahui penyebab

peningkatan intrakranial : tumor,infeksi,hidrosefalus,perdarahan,dll

☺ Biasa disertai gejala lain yg tak spesifik : nyeri kepala,mual,muntah,diplopia ( krn paresis N.VI )

☺ Perlu diperhatikan tanda-tanda neurologis lain : hemiparesis,hemianopia,hemihipestesi,kejang,tanda rangsang meningeal

Page 13: Buta Mendadak

• Lesi di chiasma optikum ☺ Lesi dipercabangan N.II ( chiasma optikum ) paling sering

oleh tumor hipofisis ☺ Gejala khas : hemianopsia bitemporal ☺ Kronik progresif ☺ Bila kena N.III,N.IV,N.V,N.VI → penjalaran tumor ke sinus

cavernosus ☺ Gejala tumor hipofisis : - Nyeri kepala - Akromegali - Amenore - Galactore ☺ Rontgen : pembesaran sella tursica

Page 14: Buta Mendadak

• Lesi di retrochiasma opticum ☺ Lesi pada tractus opticus dan corpus geniculatum lateral ☺ Gejala : hemianopia homonim• Lesi di radiatio optica ☺ Daerah lobus temporal : gejala berupa quadrantanopia

superior ☺ Daerah lobus parietal : hemianopia homonim atau

quadrantanopia inferior• Lesi di cortex occipital ☺ Gejala berupa hemianopia homonim dengan daerah makula

tetap baik ( sparing macular vision ) → sehingga sering tak disadari oleh pasien adanya gangguan lapang pandang

Page 15: Buta Mendadak

Terima Kasih

Page 16: Buta Mendadak

PapiledemaPapiledemaPapiledemaPapiledema

Page 17: Buta Mendadak

Giant cell arteritis

Page 18: Buta Mendadak

Transient monocular blindness

Page 19: Buta Mendadak

Neuritis Optica

Page 20: Buta Mendadak

Neuropati optik iskemik

Page 21: Buta Mendadak
Page 22: Buta Mendadak

Retina

Page 23: Buta Mendadak

Perjalanan serabut saraf N II

Colliculus superior

Page 24: Buta Mendadak

Katarak

Page 25: Buta Mendadak

Retinitis Pigmentosa

Page 26: Buta Mendadak

Perdarahan Makula