38
http://bulelengkab.bps.go.id

bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 2: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 3: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 i

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 4: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 ii

LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA KABUPATEN BULELENG 2015 ISBN : 978-602-0910-55-0 No. Publikasi : 51080.16.25 Katalog BPS : 5101006.5108 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : 22 + vi halaman Tim Penyusun Naskah:

Penanggung Jawab Umum : Eman Sulaeman Penanggung Jawab Teknis : I Ketut Ariasa Penulis : Arif Wibowo

Gambar Kulit : Arif Wibowo Seksi Statistik Produksi BPS Kabupaten Buleleng Diterbitkan oleh : BPS Kabupaten Buleleng Dicetak oleh : Percetakan “Teleng indah” Singaraja - Bali Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 5: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 iii

KATA PENGANTAR

Publikasi Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 merupakan

publikasi lanjutan dari publikasi sejenis tahun sebelumnya yang telah diterbitkan oleh Badan

Pusat Statistik Kabupaten Buleleng.

Secara garis besar karakteristik yang disajikan dalam publikasi ini adalah mengenai

perkembangan luas lahan Kabupaten Buleleng tahun 2015 menurut penggunaannya, yaitu

luas lahan pertanian yang meliputi lahan sawah, lahan bukan sawah dan lahan bukan

pertanian. Publikasi ini merupakan hasil pengolahan SP-Lahan tahun 2015 dari setiap

Kecamatan di Kabupaten Buleleng.

Publikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada konsumen data

mengenai perkembangan penggunaan luas lahan di Kabupaten Buleleng. Dengan

tersedianya data luas lahan menurut penggunaannya di Kabupaten Buleleng tahun 2015 ini,

dapat dipakai sebagai referensi bagi para konsumen data dalam mengambil kebijakan

khususnya tentang penggunaan lahan.

Publikasi ini sudah disiapkan dengan sebaik-baiknya, namun disadari masih banyak

kekurangan. Untuk itu demi perbaikan publikasi selanjutnya, kritik dan saran sangat kami

harapkan.

Buleleng, November 2016 Kepala Badan Pusat Statistik

Kabupaten Buleleng

Eman Sulaeman

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 6: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 iv

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ……………………………………………………………………………………………………. i

Halaman Katalog…………………………………………………………………………………………………. ii

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………. iii

Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………… iv

Daftar Tabel………………………………………………………………………………………………………… v

Daftar Gambar…………………………………………………………………………………………………….. vi

Daftar Lampiran…………………………………………………………………………………………………… vii

Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………………………. 1

I.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………. 1

I.2 Metodologi ……………………………………………………………………………………………… 1

I.3 Konsep/Definisi………………………………………………………………………………………… 2

Bab II Ulasan…………………………………………………………………………………………………………. 5

II.1 Lahan Pertanian………………………………………………………………………………………… 6

II.1.1 Lahan Sawah……………………………………………………………………………………. 6

II. 1.2 Lahan Bukan Sawah…………………………………………………………………………. 10

II.2 Lahan Bukan Pertanian………………………………………………………………………………. 12

II.3 Verifikasi Lahan Kecamatan ………………………………………………………………………. 14

Bab III Kesimpulan………………………………………………………………………………………………… 18

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 7: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Luas Lahan Menurut Kecamatan dan Penggunaannya di Kabupaten 7

Buleleng Tahun 2015 (Hektar) ……….........................................................

Tabel 2.2 Luas Lahan Sawah Menurut Sistem Pengairan di Kabupaten Buleleng 8

Tahun 2015 (Hektar)……………………………………………………………………………..

Tabel 2.3 Perkembangan Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan di Kabupaten 10

Buleleng Tahun 2011-2015 .................................................... …………........

Tabel 2.4 Perkembangan Luas Lahan Bukan Sawah di Kabupaten Buleleng Tahun 11

2011-2015 (Hektar) ……………………………………………………………………………….

Tabel 2.5 Luas Lahan Bukan Pertanian Menurut Kecamatan di Kabupaten Buleleng 12

Tahun 2014-2015 (Hektar) ……………………………………………………………………

Tabel 2.6 Penjelasan Alih Fungsi Lahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Buleleng 14

Tahun 2014-2015………………………………………………….............. …………………..

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 8: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Peta Luas Wialayah Kabupaten Buleleng Menurut Kecamatan………. 6

Gambar 2.2 Persentase Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten 6

Buleleng Tahun 2015………………………………………… ............. ……………….

Gambar 2.3 Perkembangan Luas Lahan Sawah di Kabupaten Buleleng Tahun 9

2011-2015……………………………………………….……………………………………….

Gambar 2.4 Laju Pertumbuhan Luas Lahan Bukan Sawah per Kecamatan di 11

Kabupaten Buleleng 2011-2015……………………………………………….………

Gambar 2.5 Perkembangan Luas Lahan Bukan Pertanian di Kabupaten Buleleng 13

2011-2015 (Hektar)……………………………………………….………………………….

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 9: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Gerokgak Tahun 19

2015 …………………………………………………………………………………………………..

Lampiran 2. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Seririt Tahun 20

2015………………………………………………………………………………………………….

Lampiran 3. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Busungbiu Tahun 21

2015…………………………………………………………………………………………………

Lampiran 4. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Banjar Tahun 22

2015……………………………………………………………………………………………… ..

Lampiran 5. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Sukasada Tahun 23

2015………………………………………………………………………………………………….

Lampiran 6. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Buleleng Tahun 24

2015…………………………………………………………………………………………………..

Lampiran 7. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Sawan Tahun 25

2015……………………………………………………………………………………………………

Lampiran 8. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Kubutambahan 26

2015…………………………………………………………………………………………………… Lampiran 9. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Tejakula Tahun 27

2015…………………………………………………………………………………………………… Lampiran 10. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 28

2015……………………………………………………………………………………………………

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 10: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 1

I. 1 LATAR BELAKANG

I.2 METODOLOGI

BAB I

PENDAHULUAN

Pengumpulan data sektor pertanian khususnya pertanian tanaman pangan yang

dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman

Pangan tidak terbatas pada hasil pertanian tanaman pangan seperti padi, palawija

dan hortikultura, tetapi juga mencakup keterangan mengenai penggunaan lahan.

Data tersebut diperoleh melalui laporan SP-Lahan yang dikumpulkan oleh

petugas pertanian kecamatan. Dengan daftar SP-Lahan petugas melaporkan luas

lahan menurut penggunaannya yang berada di wilayah administrasi kecamatan

masing-masing. Laporan ini merupakan laporan tahunan yang berisi informasi

kondisi akhir tahun.

Mengingat pentingnya informasi perkembangan luas lahan bagi pemerintah

daerah dan berbagai konsumen data, maka BPS Kabupaten Buleleng berusaha

menyajikan data luas lahan menurut penggunaannya dalam bentuk publikasi.

Publikasi ini bersumber dari data hasil olahan SP-Lahan tahun 2015 dari masing-

masing kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng.

1.2.1 Ruang Lingkup

Pengumpulan data Statistik Pertanian Lahan (SP-Lahan) mencakup seluruh

wilayah Republik Indonesia dengan informasi sampai level Kecamatan.

1.2.2 Periode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penggunaan lahan dilakukan setiap tahun. Data yang

dilaporkan setiap awal tahun merupakan informasi kondisi akhir tahun sebelumnya.

1.2.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data Statistik Pertanian (SP-Lahan), dilakukan melalui pendekatan

area di seluruh Kecamatan. SP-Lahan melaporkan tentang luas lahan menurut

penggunaannya atau dengan kata lain berdasarkan fungsi bukan berdasarkan

statusnya.

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 11: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 2

I.3 KONSEP/DEFINISI

1) Lahan Sawah

Adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang

(galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi

sawah tanpa memandang dari mana diperoleh status lahan tersebut. Lahan tersebut

termasuk lahan yang terdaftar di Pajak Bumi Bangunan, Iuran Pembangunan Daerah,

lahan bengkok, lahan serobotan, lahan rawa yang ditanami padi dan lahan bekas

tanaman tahunan yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami padi maupun

palawija.

Lahan sawah terdiri dari :

a. Lahan sawah irigasi adalah lahan sawah yang sumber air utamanya berasal dari

air irigasi.

Lahan sawah irigasi terdiri dari irigasi taknis, irigasi setengah teknis, irigasi

sederhana, irigasi desa/non PU, termasuk juga sawah system surjan yaitu sawah

yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi atau air reklamasi rawapasang

surut (bukan lebak) dengan system tanam pada guludan.

b. Lahan sawah tadah hujan adalah lahan sawah yang sumber air utamanya berasal

dari curah hujan.

c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya

tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut,

termasuk juga polder yaitu lahan sawah yang terdapat di delta sungai.

d. Lahan sawah rawa lebak adalah lahan sawah yang mempunyai genangan

hamper sepanjang tahun, minimal selama tiga bulan dengan ketinggian

genangan minimal 50 cm.

2) Lahan Bukan Sawah

Adalah semua lahan pertanian selain lahan sawah, yang terdiri dari :

Tegal/kebun, ladang/huma, perkebunan, lahan yang ditanami pohon/hutan rakyat,

tambak, kolam/tebat/empang, padang penggembalaan/rumput, sementara tidak

diusahakan, dan pertanian bukan sawah lainnya.

a. Tegal/Kebun

Adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang ditanami tanaman semusim atau

tahunan terpisah dengan halaman sekitar rumah serta penggunaannya tidak

berpindah-pindah.

b. Ladang/Huma

Adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang biasanya ditanami tanaman

musiman dan penggunaannya hanya semusim atau dua musim, kemudian akan

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 12: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 3

ditinggalkan bila sudah tidak subur lagi (berpindah-pindah). Kemungkinan lahan

ini beberapa tahun kemudian akan dikerjakan kembali jika sudah subur.

c. Perkebunan

Adalah lahan yang ditanami tanaman perkebunan/industri, seperti : karet,

kelapa, kopi, teh dan sebagainya, baik yang diusahakan oleh rakyat/rumah

tangga ataupun perusahaan yang berada dalam wilayah kecamatan.

d. Lahan Yang Ditanami Pohon/Hutan Rakyat

Lahan ini meliputi lahan yang ditumbuhi kayu-kayuan/hutan rakyat termasuk

bamboo, sengon dan angsana, baik yang tumbuh sendiri maupun yang sengaja

ditanami, misalnya semak-semak dan pohon yang hasil utamanya kayu.

Kemungkinan lahan ini juga ditanami tanaman bahan makanan seperti padi atau

palawija, tetapi tanaman utamanya adalah bamboo/ kayu-kayuan.

e. Tambak

Adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang

(galengan/saluran) untuk menahan/menyalurkan air payau yang biasanya

digunakan untuk melakukan pemeliharaan bandeng, udang atau biota lainnya,

baik yang terletak di lahan sawah ataupun lahan kering.

f. Padang Penggembalaan/ rumput

Adalah lahan yang khusus digunakan untuk pengembalaan ternak. Lahan yang

sementara tidak usahakan (dibiarkan kosong lebih dari satu tahun dan kurang

dari dua tahun), tidak dianggap sebagai lahan penggembalaan/padang rumput

meskipun ada hewan yang digembalakan di sana.

g. Lahan yang Sementara Tidak Diusahakan

Adalah lahan yang biasanya diusahakan tetapi untuk sementara > 1 tahun dan ≤

dari 2 tahun tidak diusahakan. Termasuk lahan sawah yang tidak diusahakan

selama > dari 2 tahun.

h. Lahan Bukan Sawah Lainnya

Adalah lahan bukan sawah selain rincian 2.a-2.g, misalnya lahan sekitar rumah

(pekarangan) yang diusahakan untuk pertanian.

3) Lahan Bukan Pertanian

Lahan bukan pertanian adalah rumah, bangunan dan halaman sekitarnya, rawa-

rawa (yang tidak ditanami), lahan bukan pertanian lainnya (jalan, sungai danau,

lahan tandus, dll), termasuk lahan pertanian bukan sawah yang tidak ditanami

apapun selama lebih dari 2 tahun.

a. Lahan untuk rumah, bangunan dan halaman sekitarnya adalah lahan yang dipakai

untuk rumah/bangunan termasuk halaman sekitar rumah (pekarangan) yang

tidak diusahakan untuk pertanian. Bila lahan sekitar rumah tersebut tidak jelas

batas-batasnya dengan tegal/kebun maka dimasukan ke dalam lahan

tegal/kebun.

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 13: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 4

b. Lahan bukan pertanian lainnya (lain-lain) adalah lahan lainnya yang belum

termasuk pada perincian di atas, misalnya:

Jalan, saluran, lapangan olah raga dan lain-lain

Lahan yang tidak dapat ditanami seperti lahan tandus, berpasir, terjal, dsb.

Lahan pertanian bukan sawah yang tidak diusahakan > 2 tahun.

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 14: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 5

BAB II

ULASAN

Lahan merupakan sumber daya alam dan salah satu komponen dasar yang sangat

penting dari lingkungan alam. Oleh karena itu, data mengenai penggunaan lahan sangat

dibutuhkan untuk berbagai kepentingan, terutama dalam perencanaan pembangunan dan

berbagai hal mengenai pengukuhan legalitas dalam upaya pengembangan konservasi lahan.

Penggunaan lahan untuk pertanian produktif menjadi bagian yang sangat penting dalam

mewujudkan ketahanan pangan.

Indonesia pada masa orde baru mengalami keberhasilan dalam swasembada beras.

Saat ini Indonesia tertinggal dari negara produsen beras lainnya. Hal ini dikarenakan

beberapa penyebab, salah satunya adalah karena alih fungsi lahan yang sangat sulit

dihentikan.

Kabupaten Buleleng pada saat ini mempunyai tata guna lahan dengan mayoritas

lahan pertanian (59,46 persen). Seiring dengan meningkatnya aktifitas pembangunan dan

pertambahan penduduk dimana rata-rata pertumbuhan penduduk Buleleng sebesar 0,63

persen dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, kebutuhan akan lahan juga semakin meningkat

pesat. Sementara itu ketersediaan luas lahan pada dasarnya tidak berubah, sehingga

peningkatan kebutuhan lahan untuk suatu kegiatan akan mengurangi ketersediaan lahan

untuk kegiatan lainnya. Hal ini menyebabkan sering terjadi benturan kepentingan dan pada

akhirnya terjadi alih fungsi lahan petanian. Lahan sawah yang semula berfungsi sebagai

media bercocok tanam, berangsur-angsur beralih fungsi menjadi ke penggunaan non

pertanian.

Berdasarkan dokumen laporan penggunaan lahan (SP-Lahan), lahan dapat dibedakan

menjadi 2 macam, yaitu lahan pertanian dan lahan bukan pertanian. Lahan pertanian dibagi

lagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Lahan pertanian sawah yang meliputi sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah rawa

pasang surut, dan sawah rawa lebak.

2. Lahan pertanian bukan sawah, yang meliputi tegal/kebun, ladang/huma, perkebunan,

hutan rakyat, padang penggembalaan/padang rumput, hutan negara, lahan yang

sementara tidak diusahakan dan lahan bukan sawah lainnya.

Sedangkan untuk lahan bukan pertanian terdiri dari rumah, bangunan dan halaman

sekitarnya, rawa-rawa yang tidak ditanami, lahan bukan pertanian lainnya (jalan, sungai,

danau, lahan tandus, dll), termasuk lahan pertanian bukan sawah yang tidak ditanami

apapun selama lebih dari 2 tahun.

Kabupaten Buleleng dengan luas wilayah 136.588 hektar merupakan Kabupaten

yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Bali yang terdiri dari 9 kecamatan dan 148 desa.

Dari 9 kecamatan, Kecamatan Gerokgak merupakan kecamatan yang memiliki wilayah

paling luas yaitu 35.657 hektar atau 26,11 persen dari luas wilayah Kabupaten Buleleng.

Sedangkan kecamatan yang memiliki luas wilayah paling kecil adalah Kecamatan Buleleng

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 15: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 6

II.1 LAHAN PERTANIAN

dengan luas wilayah yang hanya 4.694 hektar atau 3,44 persen dari luas wilayah Kabupaten

Buleleng. Diantara 148 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Buleleng, ada sebanyak 53

desa/kelurahan merupakan desa/kelurahan yang berbatasan langsung dengan lautan atau

biasa disebut sebagai desa/kelurahan pesisir. Sementara untuk desa/kelurahan yang bukan

pesisir ada sebanyak 95 desa/kelurahan.

Gambar 2.1

Peta Luas Wilayah Kabupaten Buleleng Menurut Kecamatan

II.1.1 Lahan Sawah

Pada tahun 2015 luas lahan pertanian di

Kabupaten Buleleng mencapai 81.219 hektar

atau 59,46 persen dari luas wilayah Kabupaten

Buleleng, yang terdiri dari 10.789 hektar (7,90

persen) lahan sawah dan 70.430 hektar (51,56

persen) lahan bukan sawah. Sedangkan lahan

bukan pertaniannya mencapai 55.369 hektar

(40,54 persen). Hal ini berarti bahwa lahan di

Kabupaten Buleleng masih didominasi lahan

pertanian bukan sawah dan sebagian kecil

merupakan lahan sawah. Jika dilihat dari total

luas lahan sawah di Provinsi Bali yang mencapai 80.063 hektar, maka Kabupaten Buleleng

berada pada urutan ketiga sebagai kabupaten dengan luas lahan sawah terluas di Provinsi

Bali setelah Kabupaten Tabanan dan Gianyar.

Gerokgak (35.657 ha)

Busungbiu (19.662 ha)

Seririt (11.178 ha)

Banjar (17.260 ha)

Sukasada (17.293 ha)

Sawan (9.252 ha)

Kubutambahan (11.824 ha)

Tejakula (9.768 ha)

Buleleng (4.694 ha)

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 16: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 7

Dari sudut budaya pertanian, Kabupaten Buleleng memiliki kesamaan dengan

kabupaten/kota yang lain di Provinsi Bali, yaitu adanya organisasi/perkumpulan para petani

sawah yang dikenal dengan sebutan Subak. Subak adalah suatu organisasi kemasyarakatan

yang beranggotakan rumah tangga tani yang mempunyai tugas mengatur sistem pengairan

sawah bagi anggotanya yang digunakan dalam pengusahaan tanaman padi dan palawija,

serta dapat berperan juga menjadi penghubung antara pemerintah/pihak lain dalam

kepentingan kegiatan pertanian.

Tabel 2.1 Luas Lahan Menurut Kecamatan dan Penggunaannya

di Kabupaten Buleleng Tahun 2015

(Hektar)

No. Kecamatan

Lahan Pertanian Lahan Bukan

Pertanian % Total

Sawah % Bukan Sawah

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Gerokgak 628 1,76 8 301 23,28 26 728 74,96 35 657

2 Seririt 1 729 15,47 6 691 59,86 2 758 24,67 11 178

3 Busungbiu 755 3,84 11 211 57,02 7 696 39,14 19 662

4 Banjar 708 4,10 12 461 72,20 4 091 23,70 17 260

5 Sukasada 2 118 12,25 10 451 60,43 4 724 27,32 17 293

6 Buleleng 1 670 35,58 1 343 28,61 1 681 35,81 4 694

7 Sawan 2 654 28,69 3 736 40,38 2 862 30,93 9 252

8 Kubutambahan 527 4,46 9 139 77,29 2 158 18,25 11 824

9 Tejakula 0 0,00 7 097 72,66 2 671 27,34 9 768

Tahun 2015 10 789 7,90 70 430 51,56 55 369 40,54 136 588

Tahun 2014 10 789 7,90 70 465 51,59 55 334 40,51 136 588

Tahun 2013 10 904 7,98 70 392 51,54 55 292 40,48 136 588

Tahun 2012 11 039 8,08 70 343 51,50 55 206 40,42 136 588

Tahun 2011 10 992 8,05 70 426 51,56 55 170 40,39 136 588

Abs (2015-2014) 0 (35) 35 -

% (2015-2014) 0 (0,05) 0,06 -

Rata (2015-2011) (51) 1 50 -

% (2015-2011) (0,46) 0,001 0,09 -

% Penggunaan 2015 7,90 51,56 40,54 100,00

Bila dilihat dari proporsi lahan menurut penggunaannya di masing-masing wilayah

kecamatan, maka Kecamatan Buleleng merupakan kecamatan dengan proporsi wilayah

lahan sawah terbesar yakni mencapai 35,58 persen, disusul Kecamatan Sawan yang

mempunyai lahan sawah sebesar 28,69 persen, Kecamatan Seririt 15,47 persen, dan

Kecamatan Sukasada 12,25 persen serta kecamatan lainnya yang hanya memiliki lahan

sawah kurang 10 persen dari wilayahnya, dan bahkan ada satu kecamatan yang tidak

memiliki lahan sawah yaitu Kecamatan Tejakula. Dari 9 kecamatan yang ada di Kabupaten

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 17: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 8

Buleleng, satu-satunya kecamatan yang memiliki wilayah dominan bukan pertanian adalah

Kecamatan Gerokgak dengan luas lahan bukan pertaniannya mencapai 74,96 persen.

Tabel 2.2 Luas Lahan Sawah Menurut Sistem Pengairan

di Kabupaten Buleleng Tahun 2015 (Hektar)

Kecamatan Irigasi Tadah Hujan

Rawa Pasang Surut

Rawa Lebak

Jumlah %

(1) (2) (6) (7) (8) (9) (10)

Gerokgak 628 - - - 628 5,82

Seririt 1 729 - - - 1 729 16,03

Busungbiu 755 - - - 755 7,00

Banjar 683 25 - - 708 6,56

Sukasada 2 061 57 - - 2 118 19,63

Buleleng 1 670 - - - 1 670 15,48

Sawan 2 654 - - - 2 654 24,60

Kubutambahan 527 - - - 527 4,88

Tejakula 0 - - - 0 0,00

Tahun 2015 10 707 82 - - 10 789 100,00

Tahun 2014 10 694 95 - - 10 789

Tahun 2013 10 818 86 - - 10 904

Tahun 2012 10 953 86 - - 11 039

Tahun 2011 10 891 101 - - 10 992

Abs (2015-2014) 13 (13) - - 0

% (2015-2014) 0,12 (13,68) - - 0,00

Rata (2015-2011) (46) (4,75) - - (50,75)

% (2015-2011) (0,42) (4,70) - - (0,46)

% Penggunaan 2015 99,24 0,76 - - 100,00

Luas lahan sawah di Kabupaten Buleleng sebagian besar berada di Kecamatan

Sawan yang merupakan “lumbung padi” nya Kabupaten Buleleng. Luas lahan sawah di

Kecamatan Sawan mencapai 2.654 hektar atau 24,60 persen dari total lahan sawah yang

ada di Kabupaten Buleleng. Lahan sawah terluas berikutnya terdapat di Kecamatan

Sukasada mencapai 19,63 persen, disusul Kecamatan Seririt 16,03 persen, dan Kecamatan

Buleleng 15,48 persen serta kecamatan lainnya yang hanya memiliki luas lahan sawah

kurang dari 10 persen.

Jika dilihat dari sistem pengairannya, ada 10.707 hektar atau 99,24 persen sawah di

Kabupaten Buleleng merupakan sawah irigasi dan sisanya merupakan sawah tadah hujan

yang ada di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Banjar dan Sukasada. Dari semua sawah irigasi

ada 27,40 persen sawah yang bisa ditanami padi tiga kali dalam setahun, 53,95 persen

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 18: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 9

sawah yang bisa ditanami padi dua kali dalam setahun, dan 17,15 persen sawah yang bisa

ditanami hanya sekali dalam setahun dan sisanya ditanami tanaman lainnya.

Pada tahun 2015 secara kumulatif, luas lahan sawah di Kabupaten Buleleng tidak

mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Namun bila dirinci per kecamatan,

perubahan luas lahan sawah terjadi di setiap kecamatan kecuali Kecamatan Tejakula, baik

penambahan ataupun beralih fungsi ke penggunaan lahan lainnya. Pada tabel 2.3 dapat

dilihat perkembangan lahan sawah di Kabupaten Buleleng. Kecamatan yang memiliki

penambahan lahan sawah terbesar adalah Kecamatan Gerokgak seluas 56 hektar, disusul

Kecamatan Kubutambahan seluas 36 hektar, Kecamatan Sawan seluas 9 hektar dan

Kecamatan Seririt seluas 4 hektar. Di sisi lain ada sebanyak 4 kecamatan yang luas lahan

sawahnya justru mengalami penurunan yaitu Kecamatan Buleleng turun sebesar 31 hektar,

Kecamatan Banjar turun 27 hektar, Kecamatan Busungbiu turun 24 hektar dan Kecamatan

Sukasada turun sebesar 23 hektar.

Selama tahun 2011-2015 telah terjadi komulatif konversi lahan sawah seluas 203

hektar ke berbagai bentuk lahan seperti menjadi lahan pertanian bukan sawah atau lahan

bukan pertanian. Bila dirata-ratakan penurunan lahan sawah per tahun sekitar 51 hektar

(0,46 persen).

Persentase alih fungsi

lahan sawah tertinggi

selama kurun waktu 5

tahun terakhir terjadi di

Kecamatan Busungbiu

yang mencapai 4,48

persen per tahun,

sedangkan persentase

terendah beralihnya

fungsi lahan sawah

berada di Kecamatan

Sawan sebesar 0,39

persen.

Tidak ada perubahan luas lahan

sawah

Selama kurun waktu 5 tahun, rata-rata penurunan lahan sawah per tahun sekitar 51 ha (0,46 persen) htt

p://bu

lelen

gkab

.bps.g

o.id

Page 19: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 10

Tabel 2.3 Perkembangan Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan

di Kabupaten Buleleng Tahun 2011 – 2015 (Hektar)

Tahun Kacamatan Kab.

Buleleng Gerokgak Seririt Busungbiu Banjar Sukasada Buleleng Sawan Kubutambahan Tejakula

2011 597 1 605 920 707 2 199 1 731 2 696 537 - 10 992

2012 592 1 682 920 707 2 193 1 712 2 696 537 - 11 039

2013 571 1 725 852 707 2 168 1 706 2 658 517 - 10 904

2014 572 1 725 779 735 2 141 1 701 2 645 491 - 10 789

2015 628 1 729 755 708 2 118 1 670 2 654 527 - 10 789

Abs (2015-2014) 56 4 (24) (27) (23) (31) 9 36 - 0

% (2015-2014) 9,79 0,23 (3,08) (3,67) (1,07) (1,82) 0,34 7,33 - 0,00

Rata (2015-2011) 7,75 31 (41,25) 0,25 (20,25) (15,25) (10,5) (2,5) - (50,75)

% (2015-2011) 1,30 1,93 (4,48) 0,04 (0,92) (0,88) (0,39) (0,47) - (0,46)

% Terhadap Total Sawah Kabupaten

2015 5,82 16,03 7,00 6,56 19,63 15,48 24,60 4,88 - 100,00

II.1.2 Lahan Bukan Sawah

Lahan bukan sawah menurut penggunaannya terdiri dari tegal/kebun, ladang/huma,

perkebunan, lahan yang ditanami pohon/hutan rakyat, padang penggembalaan, padang

rumput, lahan yang sementara tidak diusahakan, dan lahan pertanian bukan sawah lainnya

(tambak, kolam, empang).

Lahan pertanian di Kabupaten Buleleng mencapai luasan 81.219 hektar atau 59,46

persen dari total luas Kabupaten Buleleng. Kondisi ini didominasi oleh lahan pertanian

bukan sawah yang mencapai 70.430 hektar. Lahan pertanian bukan sawah di Kabupaten

Buleleng sebagian besar berada di Kecamatan Banjar yang mencapai 12.461 hektar atau

17,69 persen, sedangkan kecamatan yang memiliki lahan pertanian bukan sawah paling

sedikit adalah Kecamatan Buleleng yang mencapai 1.343 hektar atau 1,91 persen.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya luas lahan pertanian bukan sawah

secara total mengalami penurunan seluas 35 hektar, penurunan ini terjadi di 5 kecamatan

yakni Kecamatan Kubutambahan, Gerokgak, Sawan, Seririt, dan Tejakula. Penurunan

terbesar terjadi di Kecamatan Kubutambahan yang mencapai 61 hektar.

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 20: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 11

Tabel 2.4 Perkembangan Luas Lahan Bukan Sawah di Kabupaten Buleleng Tahun 2011 – 2015

(Hektar)

Tahun Kecamatan Kabupaten

Buleleng Gerokgak Seririt Busungbiu Banjar Suksada Buleleng Sawan Kbtmbhn Tejakula

2011 8 366 6 825 11 057 12 482 10 419 1 303 3 697 9 154 7 123 70 426

2012 8 371 6 748 11 057 12 482 10 424 1 308 3 697 9 154 7 102 70 343

2013 8 361 6 697 11 125 12 462 10 428 1 308 3 735 9 174 7 102 70 392

2014 8 357 6 697 11 187 12 434 10 428 1 312 3 748 9 200 7 102 70 465

2015 8 301 6 691 11 211 12 461 10 451 1 343 3 736 9 139 7 097 70 430

Abs (2015-2014) (56) (6) 24 27 23 31 (12) (61) (5) (35)

% (2015-2014) (0,67) (0,09) 0,21 0,22 0,22 2,36 (0,32) (0,66) (0,07) (0,05)

Rata (2015-2011) (16,25) (33,5) 38,5 (5,25) 8 10 9,75 (3,75) (6,5) 1

% (2015-2011) (0,19) (0,49) 0,35 (0,04) 0,08 0,77 0,26 (0,04) (0,09) 0,001

% Terhadap Total Lahan Bukan Sawah

Kabupaten 2015 11,79 9,50 15,92 17,69 14,84 1,91 5,30 12,98 10,08

100,00

Pada gambar 2.4 dapat dilihat perkembangan luas lahan pertanian bukan sawah

selama 5 tahun terakhir, perkembangan luas lahan pertanian bukan sawah di tiap

kecamatan bervariasi. Kecamatan Seririt merupakan kecamatan yang mempunyai

penurunan luas lahan pertanian bukan sawah terbesar selama 5 tahun terakhir yang

mencapai 33,5 hektar pertahun atau 0,49 persen, disusul Kecamatan Gerokgak mencapai

16,25 hektar atau 0,19 persen, Tejakula seluas 6,5 hektar, Banjar seluas 5,25 hektar dan

Kubutambahan seluas 3,75 hektar. Disisi lain ada beberapa kecamatan dengan

penambahan luas lahan

bukan sawah diantaranya

adalah Kecamatan Busungbiu

yang mencapai 38,5 hektar

per tahun, kemudian disusul

Kecamatan Buleleng, Sawan

dan Sukasada.

Bila dirata-ratakan

selama 5 tahun terakhir luas

lahan pertanian bukan sawah

mengalami kenaikan sebesar

1 hektar per tahun.

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 21: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 12

II.2 LAHAN BUKAN PERTANIAN

Kebutuhan lahan untuk kegiatan non pertanian cenderung terus meningkat seiring

dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan struktur perekonomian. Alih

fungsi lahan pertanian sulit dihindari akibat kecenderungan tersebut. Beberapa kasus

menunjukkan jika di suatu lokasi terjadi alih fungsi lahan, maka dalam waktu yang tidak

lama lahan di sekitarnya juga beralih fungsi secara progresif. Hal tersebut disebabkan oleh

dua faktor. Pertama, sejalan dengan pembangunan kawasan perumahan atau industri di

suatu lokasi alih fungsi lahan, maka aksesibilitas di lokasi tersebut menjadi semakin

kondusif untuk pengembangan industri dan pemukiman yang akhirnya mendorong

meningkatnya permintaan lahan oleh investor lain atau spekulan tanah sehingga harga

lahan di sekitarnya meningkat. Kedua, peningkatan harga lahan selanjutnya dapat

merangsang pemilik lahan lain di sekitarnya untuk menjual lahannya.

Tabel 2.5 Luas Lahan Bukan Pertanian Menurut Kecamatan di Kabupaten Buleleng

Tahun 2014-2015 (Hektar)

No. Kecamatan 2014

2015 Distribusi Lahan Bukan Pertanian

2015

Selisih Jumlah Lahan Bukan

Pertanian % Perkembangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Gerokgak 26 728 26 728 48,27 0 0

2 Seririt 2 756 2 758 4,98 2 0,07

3 Busungbiu 7 696 7 696 13,90 0 0

4 Banjar 4 091 4 091 7,39 0 0

5 Sukasada 4 724 4 724 8,53 0 0

6 Buleleng 1 681 1 681 3,04 0 0

7 Sawan 2 859 2 862 5,17 3 0,10

8 Kubutambahan 2 133 2 158 3,90 25 1,17

9 Tejakula 2 666 2 671 4,82 5 0,19

Jumlah 55 334 55 369 100 35 0,06

Pada tahun 2015 lahan bukan pertanian di Kabupaten Buleleng mengalami

penambahan seluas 35 hektar atau 0,06 persen di bandingkan tahun 2014. Perkembangan

luas lahan bukan pertanian terbesar terjadi di Kecamatan Kubutambahan yaitu dari 2.133

hektar pada tahun 2014 menjadi 2.158 hektar pada tahun 2015 atau naik 1,17 persen.

Kemudian disusul Kecamatan Tejakula yang naik sebesar 0,19 persen, Kecamatan Sawan

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 22: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 13

naik 0,10 persen dan Kecamatan Seririt naik 0,07 persen. Sedangkan lima kecamatan

lainnya perubahan luas lahan bukan pertaniannya tidak melebihi 0,5 hektar sehingga tidak

dilaporkan dalam pelaporan SP-Lahan ini.

Dilihat dari distribusi lahan bukan pertaniannya, Kabupaten Buleleng mempunyai

wilayah lahan bukan pertanian sebesar 26,38 persen dari total luas lahan bukan pertanian

Provinsi Bali. Angka ini merupakan persentase terbesar dibandingkan dengan

kabupaten/kota yang ada di Bali. Pada gambar 2.5 dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan

luas lahan bukan pertanian di Provinsi bali sebesar 0,19 persen per tahun atau 399 hektar

per tahun. Sedangkan di Kabupaten Buleleng, rata-rata pertumbuhan lahan bukan

pertaniannya mencapai 0,09 persen per tahun atau 50 hektar per tahun.

Besaran alih fungsi lahan pertanian ke lahan non pertanian di Kabupaten Buleleng

yang mencapai angka 50 hektar per tahun walaupun masih dibawah angka Provinsi Bali,

hendaknya perlu mendapat perhatian. Hal ini perlu dilakukan mengingat perkembangan

penduduk secara terus menerus akan memacu terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian

ke non pertanian yang bertolak belakang dengan upaya mempertahankan swasembada

pangan. Selain itu yang perlu kita sadari bahwa alih fungsi ke lahan non pertanian seperti:

pemukiman, jalan, sungai, dll sifatnya relatif permanen yang tidak mungkin lagi akan

berubah lagi menjadi lahan pertanian.

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 23: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 14

II.3 VERIFIKASI LAHAN KECAMATAN

Hasil verifikasi yang dilakukan oleh BPS bersama Dinas Pertanian Kabupaten

Buleleng, mengenai perubahan dan perkembangan luas lahan yang terjadi di masing-

masing kecamatan pada tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 2.6 Penjelasan Alih Fungsi Lahan Menurut Kecamatan

di Kabupaten Buleleng Tahun 2014-2015

KECAMATAN KONDISI LAHAN

ALIH FUNGSI Tahun 2014 Tahun 2015

1. GEROKGAK

Lahan Sawah :

572 hektar

Lahan Bukan

Sawah : 8.357

hektar

Lahan Bukan

Pertanian:

26.728 hektar

Lahan Sawah: 628

hektar

Lahan Bukan

Sawah: 8.301

hektar

Lahan Bukan

Pertanian: 26.728

hektar

Di Kecamatan Gerokgak

lahan sawah bertambah

seluas 56 hektar, hal ini

disebabkan adanya alih

fungsi dari lahan

tegal/kebun (kebun jeruk,

mangga, rambutan dan

pisang) seluas 46 hektar

dan dari perkebunan

(kelapa dan jambu mente)

seluas 10 hektar. Alih

fungsi ini terjadi di Desa

Gerokgak.

2. SERIRIT

Lahan Sawah :

1.725 hektar

Lahan Bukan

Sawah : 6.697

hektar

Lahan Bukan

Pertanian:

2.756 hektar

Lahan Sawah:

1.729 hektar

Lahan Bukan

Sawah: 6.691

hektar

Lahan Bukan

Pertanian: 2.758

hektar

Di Kecamatan Seririt lahan

kebun anggur berkurang 6

hektar menjadi lahan

sawah seluas 4 hektar dan

menjadi pemukiman

seluas 2 hektar. Alih fungsi

ini terjadi Desa Kalianget.

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 24: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 15

3. BUSUNGBIU

Lahan Sawah :

779 hektar

Lahan Bukan

Sawah :

11.187 hektar

Lahan Bukan

Pertanian:

7.696 hektar

Lahan Sawah: 755

hektar

Lahan Bukan

Sawah: 11.211

hektar

Lahan Bukan

Pertanian: 7.696

hektar

Di Kecamatan Busungbiu

lahan sawah berkurang

seluas 24 hektar menjadi

lahan perkebunan

cengkeh. Alih fungsi ini

terjadi Desa Bengkel.

4. BANJAR

Lahan Sawah :

735 hektar

Lahan Bukan

Sawah :

12.434 hektar

Lahan Bukan

Pertanian:

4.091 hektar

Lahan Sawah: 708

hektar

Lahan Bukan

Sawah: 12.461

hektar

Lahan Bukan

Pertanian: 4.091

hektar

Di Kecamatan Banjar lahan

sawah berkurang 27

hektar menjadi lahan

perkebunan cengkeh. Alih

fungsi ini terjadi di Desa

Cempaga, Gobleg,

Kaliasem.

5. SUKASADA

Lahan Sawah :

2.141 hektar

Lahan Bukan

Sawah :

10.428 hektar

Lahan Bukan

Pertanian:

4.724 hektar

Lahan Sawah:

2.118 hektar

Lahan Bukan

Sawah: 10.451

hektar

Lahan Bukan

Pertanian: 4.724

hektar

Di Kecamatan Sukasada

berdasarkan pengukuran

dengan GPS lahan sawah

berkurang 23 hektar, disisi

lain lahan tegal/kebun

bertambah seluas 23

hektar, ini terjadi di Subak

Kawanan, Tegallinggah,

dan Sinalud

6. BULELENG Lahan Sawah :

1.701 hektar

Lahan Bukan

Sawah : 1.312

hektar

Lahan Sawah:

1.670 hektar

Lahan Bukan

Sawah: 1.343

hektar

Di Kecamatan Buleleng

lahan sawah berkurang 31

hektar menjadi

tegal/kebun seluas 24

hektar dan kaplingan

seluas 7. Hal ini terjadi di

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 25: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 16

Lahan Bukan

Pertanian:

1.681 hektar

Lahan Bukan

Pertanian: 1.681

hektar

Subak Lobong, Kayupas

Beduran, Kayupas

Betenan, Anyar Padang

Keling, Uma Panji,

Banyuning, Dauh Geger,

Banjar Tengah, Tegal,

Babakan Jati dan

Banyumala.

7. SAWAN

Lahan Sawah :

2.645 hektar

Lahan Bukan

Sawah : 3.748

hektar

Lahan Bukan

Pertanian:

2.859 hektar

Lahan Sawah:

2.654 hektar

Lahan Bukan

Sawah: 3.736

hektar

Lahan Bukan

Pertanian: 2.862

hektar

Di Kecamatan Sawan lahan

tegal kebun (tempat

pembibitan, kebun durian

dan manggis) berkurang

13 hektar menjadi sawah

ini terjadi di Desa Bebetin.

Di sisi lain sawah

berkurang 4 hektar

menjadi pemukiman

seluas 3 hektar terjadi di

Desa Sudaji dan 1 hektar

lagi menjadi kebun

rambutan ini terjadi di

Desa Jagaraga.

8. KUBUTAMBAHAN

Lahan Sawah :

491 hektar

Lahan Bukan

Sawah : 9.200

hektar

Lahan Bukan

Pertanian:

2.133 hektar

Lahan Sawah: 527

hektar

Lahan Bukan

Sawah: 9.139

hektar

Lahan Bukan

Pertanian: 2.158

hektar

Di Kecamatan

Kubutambahan ada alih

fungsi lahan dari

pembibitan cengkeh

seluas 18 hektar dan

pembibitan mangga seluas

43 hektar menjadi sawah

seluas 36 hektar dan

pemukiman seluas 25

hektar. Hal ini terjadi di

Desa Bila dan Tamblang.

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 26: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 17

9. TEJAKULA

Tidak memiliki

lahan sawah

Lahan Bukan

Sawah : 7.102

hektar

Lahan Bukan

Pertanian:

2.666 hektar

Tidak memiliki

lahan sawah

Lahan Bukan

Sawah: 7.097

hektar

Lahan Bukan

Pertanian: 2.671

hektar

Di Kecamatan Tejakula ada

lahan tegal/kebun yang

berkurang seluas 5 hektar

menjadi lahan pemukiman

dan jalan. Alih fungsi ini

terjadi di Desa Tembok,

Les, Tejakula dan Julah.

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 27: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 18

BAB III

KESIMPULAN

1. Tahun 2015 luas lahan pertanian di Kabupaten Buleleng mencapai 81.219 hektar

(59,46 persen) yang terdiri dari 10.789 hektar (7,90 persen) lahan sawah dan 70.430

hektar (51,56 persen) lahan bukan sawah. Sedangkan lahan bukan pertaniannya

mencapai 55.369 hektar (40,54 persen). Hal ini berarti bahwa lahan di Kabupaten

Buleleng masih didominasi lahan pertanian bukan sawah (51,56 persen) dan

sebagian kecil saja (7,90 persen) merupakan lahan sawah.

2. Luas lahan sawah di Kabupaten Buleleng sebagian besar berada di Kecamatan

Sawan yang merupakan “lumbung padi”nya Kabupaten Buleleng. Luas lahan sawah

di Kecamatan Sawan mencapai 2.654 hektar atau dengan kata lain 24,60 persen dari

total lahan sawah yang ada di Kabupaten Buleleng.

3. Selama tahun 2011-2015 telah terjadi kumulatif konversi lahan sawah seluas 203

hektar ke berbagai bentuk lahan seperti menjadi lahan pertanian bukan sawah atau

lahan bukan pertanian. Bila dirata-ratakan penurunan lahan sawah per tahun sekitar

51 hektar (0,46 persen). Persentase alih fungsi lahan sawah tertinggi selama kurun

waktu 5 tahun terakhir terjadi di Kecamatan Busungbiu yaitu rata-rata terjadi alih

fungsi lahan sawah sebesar 4,48 persen per tahun, sedangkan persentase terendah

beralihnya fungsi lahan sawah berada di Kecamatan Sawan sebesar 0,39 persen.

4. Pada tahun 2015 terjadi penurunan luas lahan pertanian bukan sawah seluas 35

hektar dibanding tahun sebelumnya, penurunan ini terjadi di 5 kecamatan yakni

Kecamatan Kubutambahan, Gerokgak, Sawan, Seririt, dan Tejakula. Penurunan

terbesar terjadi di Kecamatan Kubutambahan yang mencapai 61 hektar.

5. Luas lahan bukan pertanian Kabupaten Buleleng sebesar 26,38 persen dari total luas

lahan bukan pertanian Provinsi Bali. Angka ini merupakan persentase terbesar

distribusi lahan bukan pertanian kabupaten terhadap provinsi. Laju pertumbuhan

luas lahan bukan pertanian di Provinsi Bali sebesar 0,19 persen per tahun atau 399

hektar per tahun. Sedangkan di Kabupaten Buleleng, rata-rata pertumbuhan lahan

bukan pertaniannya sebesar 0,09 persen per tahun atau 50 hektar per tahun. Angka

50 hektar per tahun walaupun masih dibawah angka Provinsi Bali, hendaknya perlu

mendapat perhatian. Hal ini perlu dilakukan mengingat perkembangan penduduk

secara terus menerus akan memacu terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian ke

non pertanian yang bertolak belakang dengan upaya mempertahankan swasembada

pangan.

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 28: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 19

LAMPIRAN 1. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN GEROKGAK

TAHUN 2015 (HEKTAR)

No. Penggunaan Lahan

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak

tanaman lainnya ditanami apapun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. LAHAN PERTANIAN

1.1. Lahan Sawah

a. Irigasi 546 26 0 56 0 628

b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0

c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0

d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0

Jumlah Lahan Sawah 546 26 0 56 0 628

No Penggunaan Lahan Luas

(1) (2) (3)

1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 6 548

b. Ladang/huma 0

c. Perkebunan 1 357

d. Ditanami pohon/hutan rakyat 84

e. Padang penggembalaan/padang

rumput 0

f. Sementara tidak diusahakan *) 42

g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara

dll) 270

Jumlah Lahan Pertanian Bukan

Sawah 8 301

2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 26 728

TOTAL = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan

Pertanian 35 657

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 29: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 20

LAMPIRAN 2. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN SERIRIT

TAHUN 2015 (HEKTAR)

No. Penggunaan Lahan

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak

tanaman lainnya ditanami apapun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. LAHAN

PERTANIAN

1.1. Lahan Sawah

a. Irigasi 349 869 511 0 0 1 729

b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0

c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0

d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0

Jumlah Lahan Sawah 349 869 511 0 0 1 729

No Penggunaan Lahan Luas

(1) (2) (3)

1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 5 294

b. Ladang/huma 0

c. Perkebunan 1 356

d. Ditanami pohon/hutan rakyat 15

e. Padang penggembalaan/padang rumput 0

f. Sementara tidak diusahakan *) 0

g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara dll) 26

Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah 6 691

2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 2 758

TOTAL = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan

Pertanian 11 178

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 30: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 21

LAMPIRAN 3. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN BUSUNGBIU

TAHUN 2015 (HEKTAR)

No. Penggunaan

Lahan

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak

tanaman lainnya ditanami apapun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. LAHAN

PERTANIAN

1.1. Lahan Sawah

a. Irigasi 11 0 744 0 0 755

b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0

c. Rawa pasang

surut 0 0 0 0 0 0

d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0

Jumlah Lahan

Sawah 11 0 744 0 0 755

No Penggunaan Lahan Luas

(1) (2) (3)

1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 5 837

b. Ladang/huma 0

c. Perkebunan 5 374

d. Ditanami pohon/hutan rakyat 0

e. Padang penggembalaan/padang

rumput 0

f. Sementara tidak diusahakan *) 0

g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan

negara dll) 0

Jumlah Lahan Pertanian Bukan

Sawah 11 211

2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 7 696

TOTAL = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan

Pertanian 19 662 htt

p://bu

lelen

gkab

.bps.g

o.id

Page 31: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 22

LAMPIRAN 4. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN BANJAR

TAHUN 2015 (HEKTAR)

No. Penggunaan Lahan

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak

tanaman lainnya ditanami apapun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. LAHAN

PERTANIAN

1.1. Lahan Sawah

a. Irigasi 186 366 131 0 0 683

b. Tadah hujan 24 0 0 1 0 25

c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0

d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0

Jumlah Lahan Sawah 210 366 131 1 0 708

No Penggunaan Lahan Luas

(1) (2) (3)

1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 4 219

b. Ladang/huma 0

c. Perkebunan 8 242

d. Ditanami pohon/hutan rakyat 0

e. Padang penggembalaan/padang

rumput 0

f. Sementara tidak diusahakan *) 0

g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara

dll) 0

Jumlah Lahan Pertanian Bukan

Sawah 12 461

2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 4 091

TOTAL = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan

Pertanian 17 260

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 32: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 23

LAMPIRAN 5. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN SUKASADA

TAHUN 2015 (HEKTAR)

No. Penggunaan Lahan

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak

tanaman lainnya ditanami apapun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. LAHAN

PERTANIAN

1.1. Lahan Sawah

a. Irigasi 298 1 621 75 0 67 2 061

b. Tadah hujan 41 0 0 16 0 57

c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0

d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0

Jumlah Lahan Sawah 339 1 621 75 16 67 2 118

No Penggunaan Lahan Luas

(1) (2) (3)

1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 4 601

b. Ladang/huma 0

c. Perkebunan 5 846

d. Ditanami pohon/hutan rakyat 0

e. Padang penggembalaan/padang rumput 0

f. Sementara tidak diusahakan *) 0

g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara

dll) 4

Jumlah Lahan Pertanian Bukan

Sawah 10 451

2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 4 724

TOTAL = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan

Pertanian 17 293

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 33: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 24

LAMPIRAN 6. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN BULELENG

TAHUN 2015 (HEKTAR)

No. Penggunaan Lahan

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak

tanaman lainnya ditanami apapun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. LAHAN

PERTANIAN

1.1. Lahan Sawah

a. Irigasi 288 921 461 0 0 1 670

b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0

c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0

d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0

Jumlah Lahan

Sawah 288 921 461 0 0 1 670

No Penggunaan Lahan Luas

(1) (2) (3)

1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 1 155

b. Ladang/huma 0

c. Perkebunan 181

d. Ditanami pohon/hutan rakyat 0

e. Padang penggembalaan/padang

rumput 0

f. Sementara tidak diusahakan *) 7

g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan

negara dll) 0

Jumlah Lahan Pertanian Bukan

Sawah 1 343

2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 1 681

TOTAL = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan

Pertanian 4 694

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 34: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 25

LAMPIRAN 7. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN SAWAN

TAHUN 2015 (HEKTAR)

No. Penggunaan Lahan

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak

tanaman lainnya ditanami apapun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. LAHAN

PERTANIAN

1.1. Lahan Sawah

a. Irigasi 158 1 743 749 3 1 2 654

b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0

c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0

d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0

Jumlah Lahan Sawah 158 1 743 749 3 1 2 654

No Penggunaan Lahan Luas

(1) (2) (3)

1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 1 240

b. Ladang/huma 0

c. Perkebunan 2 486

d. Ditanami pohon/hutan rakyat 0

e. Padang penggembalaan/padang

rumput 0

f. Sementara tidak diusahakan *) 0

g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan

negara dll) 10

Jumlah Lahan Pertanian Bukan

Sawah 3 736

2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 2 862

TOTAL = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan

Pertanian 9 252

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 35: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 26

LAMPIRAN 8. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN KUBUTAMBAHAN

TAHUN 2015 (HEKTAR)

No. Penggunaan Lahan

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak

tanaman lainnya ditanami apapun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. LAHAN

PERTANIAN

1.1. Lahan Sawah

a. Irigasi 0 230 263 34 0 527

b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0

c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0

d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0

Jumlah Lahan

Sawah 0 230 263 34 0 527

No Penggunaan Lahan Luas

(1) (2) (3)

1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 5 634

b. Ladang/huma 0

c. Perkebunan 3 418

d. Ditanami pohon/hutan rakyat 87

e. Padang penggembalaan/padang

rumput 0

f. Sementara tidak diusahakan *) 0

g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan

negara dll) 0

Jumlah Lahan Pertanian Bukan

Sawah 9 139

2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 2 158

TOTAL = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan

Pertanian 11 824

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 36: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 27

LAMPIRAN 9. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN TEJAKULA

TAHUN 2015 (HEKTAR)

No. Penggunaan Lahan

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak

tanaman lainnya ditanami apapun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. LAHAN

PERTANIAN

1.1. Lahan Sawah

a. Irigasi 0 0 0 0 0 0

b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0

c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0

d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0

Jumlah Lahan

Sawah 0 0 0 0 0 0

No Penggunaan Lahan Luas

(1) (2) (3)

1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 2 463

b. Ladang/huma 0

c. Perkebunan 3 687

d. Ditanami pohon/hutan rakyat 947

e. Padang penggembalaan/padang

rumput 0

f. Sementara tidak diusahakan *) 0

g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan

negara dll) 0

Jumlah Lahan Pertanian Bukan

Sawah 7 097

2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 2 671

TOTAL = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan

Pertanian 9 768

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 37: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Kabupaten Buleleng 2015 28

LAMPIRAN 10. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KABUPATEN BULELENG

TAHUN 2015 (HEKTAR)

No. Penggunaan Lahan

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak

tanaman lainnya ditanami apapun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. LAHAN

PERTANIAN

1.1. Lahan Sawah

a. Irigasi 1 836 5 776 2 934 93 68 10 707

b. Tadah hujan 65 0 0 17 0 82

c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0

d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0

Jumlah Lahan

Sawah 1 901 5 776 2 934 110 68 10 789

No Penggunaan Lahan Luas

(1) (2) (3)

1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 36 991

b. Ladang/huma 0

c. Perkebunan 31 947

d. Ditanami pohon/hutan rakyat 1 133

e. Padang penggembalaan/padang

rumput 0

f. Sementara tidak diusahakan *) 49

g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan

negara dll) 310

Jumlah Lahan Pertanian Bukan

Sawah 70 430

2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 55 369

TOTAL = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan

Pertanian 136 588

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d

Page 38: bulelengkab.bps.go · c. Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga

http:/

/bulel

engk

ab.bp

s.go.i

d