Upload
syamsul-huda
View
8.447
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah yang mempelajari tentang cacat kristal dan dislokasi
Citation preview
TUGAS IV
CACAT KRISTAL DAN DISLOKASI
DI SUSUN OLEH:
SYAMSUL HUDA/ 421103980
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2013
1
BAB I
CACAT KRISTAL
1.1 Pengertian kristal
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas
secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair
membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa
berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau
struktur kristal yang sama, tapi secara umum kebanyakan kristal terbentuk secara simultan
sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui
sehari-hari merupakan polikristal. Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan
tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan
ambien. Kristal terbentuk karena proses kristalisasi. Pengertian kristalisasi sendiri yaitu proses
pembentukan kristal yang terjadi pada saat pembekuan, perubahan dari fasa cair ke fasa padat.
Jika ditinjau dari mekanismenya, kristalisasi terjadi melalui 2 tahap:
1. Tahapan Nucleation (pembentukan inti)
2. Tahapan Crystal Growth (Pertumbuhan Kristal)
Gambar 1.1 Kristal Insulin
Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dalam keadaaan cair, atom-atom tidak memiliki susunan yang teratur (selalu mudah
bergerak) dan mempunyai temperature yang relatip tinggi serta atom-atomnya memiliki
energi yang cukup banyak sehingga mudah bergerak dan tidak ada pengaturan letak atom
relatip terhadap atom lainnya. Dengan semakin turunnya temperature maka energy atom akan
semakin rendah dan semakin sulit bergerak sehingga atom-atom ini mulai mencari atau
mengatur kedudukan relatip terhadap atom lainnya dan mulai membentuk lattice. Proses ini
2
terjadi pada temperature yang relatip lebih dingin dimana sekelompok atom menyusun diri
membentuk inti Kristal. Inti-inti ini akan menjadi pusat dari proses kristalisasi selanjutnya.
Dengan semakin turunnya temperature maka akan semakin banyak atom-atom yang
ikut bergabung dengan inti yang sudah ada ataupun membentuk inti baru. Setiap inti akan
tumbuh dengan menarik atom-atom lainnya dari cairan ataupun dari inti yang tidak sempat
tumbuh, untuk mengisi tempat kosong pada lattice yang akan dibentuk. Pertumbuhan ini
berlangsung dari tempat yang bersuhu dingin ke tempat yang bersuhu panas. Pertumbuhan ini
tidak bergerak lurus saja tetapi mulai membentuk cabang-cabang dan ranting-ranting. Struktur
ini disebut dengan struktur dendritik. Dendrit ini akan terus tumbuh ke segala arah sehingga
cabang-cabang (ranting-ranting) dendrit ini hampir bersentuhan satu dengan lainnya sehingga
sisa cairang yang terakhir akan membeku disela-sela dendrit ini.
Pertemuan antara satu dendrit kristal dengan lainnya dinamakan grain boundary (butir-
butir kristal) yang merupakan bidang yang membatasi antara 2 kristal. Pada grain boundary
ini akan terkandun unsur-unsur ikutan (impurity) yang lebih banyak dan pada grain boundary
ini juga terdapat ketidakteraturan susunan atom (mismatch).
Istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu material dan fisika
zat padat, dalam kehidupan sehari-hari "kristal" merujuk pada benda padat yang menunjukkan
bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat
ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara
atom-atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut.
Bunga salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
Susunan yang sempurna ada di keseluruhan material kristal pada skala atom tidaklah
ada. Semua bahan padat mengandung sejumlah besar cacat atau ketaksempurnaan. Beberapa
material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti efek feroelektrik atau
efek piezoelektrik. Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat kristalografis.
Jenis dan struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat material tersebut.
3
1.2 Pembentukan Kristal
Adapun cara terbentuknya kristal secara sederhana bahwa dalam keadaaan cair, atom-
atom tidak memiliki susunan yang teratur (selalu mudah bergerak) dan mempunyai
temperature yang relatip tinggi serta atom-atomnya memiliki energi yang cukup banyak
sehingga mudah bergerak dan tidak ada pengaturan letak atom relatif terhadap atom lainnya.
Dengan semakin turunnya temperature maka energy atom akan semakin rendah dan semakin
sulit bergerak sehingga atom-atom ini mulai mencari atau mengatur kedudukan relatip
terhadap atom lainnya dan mulai membentuk lattice. Proses ini terjadi pada temperature yang
relatip lebih dingin dimana sekelompok atom menyusun diri membentuk inti Kristal. Inti-inti
ini akan menjadi pusat dari proses kristalisasi selanjutnya.
Ciri kristal yang sempurna (perfect crystal ) adalah terdapat pengulangan posisi
setimbang atom-atom penyusun kristal. Terdapat berbagai cacat sebagai penyimpangan dari
kristal sempurna, tapi yang akan dibahas hanyalah cacat titik.
1.3 Cacat Kristal
Cacat dapat terjadi karena adanya solidifikasi (pendinginan) ataupun akibat dari luar.
Cacat paling sederhana adalah kehilangan atom pada posisi tertentu dalam kristal (vacancy)
yang sering disebut cacat Schottky. Cacat kristal yang terjadi dalam suatu bahan padat dapat
mempengaruhi sifat fisis tertentu seperti sifat mekanik atau sifat listrik. Cara memodelkan
cacat ini adalah dengan menganggap terjadi perpindahan suatu atom (atau molekul) dari suatu
titik dalam kristal ke permukaan.
Perubahan ini adalah endoterm (tidak disukai) tetap diimbangi oleh penaikan entropi
akibat peningkatan ketakteraturan kristal. Kita gunakan anggapan (1) energi yang diperlukan
untuk memindahkan atom dari kisi ke permukaan adalah “v dan (2) kekosongan yang ada
amatlah jarang sehingga proses ini dianggap “independen”. Dengan asumsi ini, dapat
dituliskan :
4
Dengan n adalah jumlah kekosongan, dan faktor kombinatorial adalah jumlah cara
mendistribusikan kekosongan dalam kristal. Keadaan setimbang adalah keadaan dengan nilai
A(n) minimum, yaitu :
Dimana kita mengabaikan nilai n dibandingkan dengan N. Cacat yang lain yang
dikenal adalah acat Frenkel, dimana kekosongan diimbangi dengan interstisi di tempat lain.
Anggap energi yang dibutuhkan untuk memindahkan atom dari kisi ke interstisi adalah “I , N
adalah jumlah titik dalam kisi dan N0 adalah jumlah titik yang mungkin disisipi.
Dengan cara yang sama (meminimalkan A), kita peroleh:
Secara umum, entropi dapat dituliskan sebagai S = k ln (N; V;E), dengan adalah jumlah
susunan yang mungkin dari suatu sistem.
Angka kesetimbangan vakansi, Nv untuk material tertentu tergantung atas kenaikan
temperatur sesuai dengan persamaan:
dimana N = jumlah total sisi
Qv = energi yang diperlukan untuk membentuk vakansi
T = emperature mutlak, K
k = konstanta Boltzmqan = 1,38 x 10-23 J/atom-K = 8,62 x 10-5
eV/atom-K
5
Gambar 1.3 Cacat Kekosongan (Vacancy) dan Cacat Interstisi
Selain cacat vacancy (kekosongan), salah satu macam cacat titik adalah cacat interstisi
yaitu sebuah atom dari bahan kristal yang berdesakan ke dalam sisi interstisi, yaitu ruang
kosong kecil dimana dalam kondisi normal tidak diisi atom. Pada logam, interstisi diri
mengakibatkan distorsi yang relatif besar di sekitar kisi karena atom interstisi lebih besar dari
ruang interstisi. Karena itu pembentukan cacat ini kemungkinannya kecil, dan juga
konsentrasinya kecil, dimana konsentrasinya jauh lebih kecil dari cacat vakansi.
Cacat tersebut dapat berupa :
1.3.1 Cacat Titik dan Jenis Cacat
1. Cacat kekosongan (Vacancy) yang terjadi karena tidak terisinya suatu posisi atom
pada lattice atau kekosongan sisi kisi, yaitu sisi yang seharusnya ditempati atom,
kehilangan atomnya. Vakansi terbentuk selama proses pembekuan, dan juga
karena getaran atom yang mengakibatkan perpindahan atom dari sisi kisi
normalnya.
2. Interstitial (sisipan) adalah “salah tempat”, posisi yang seharusnya kosong justru
ditempati atom. Interstitial diffusion secara umum lebih cepat daripada vacancy
diffusion karena ikatan dari interstiti terhadap atom-atom sekelilingnya lebih kuat
dan terdapat beberapa posisi interstiti dibandingkan posisi kekosongan dalam hal
berdifusi.
3. Impurity (ketidakmurnian), adanya atom “asing” yang menggantikan tempat yang
seharusnya diisi oleh atom. Impuritas adalah atom asing yang hadir pada material.
Logam murni yang hanya terdiri dari satu jenis atom adalah tidak mungkin.
Impuritas bisa menyebabkan cacat titik pada kristal. Ada paduan dimana atom
impuritas sengaja ditambahkan untuk mendapatkan karakteristik tertentu pada
material seperti untuk meningkatkan kekuatan mekanik atau ketahanan korosi.
6
4. Cacat Schottky dan Frenkel banyak dijumpai pada kristal ionik. Cacat Schottky
adalah berupa kekosongan pada suatu titik kisi bersama-sama dengan cacat
sisipan di permukaan. Sedangkan bila kekosongan berpasangan dengan sisipan di
dalam kristal membentuk cacat Frenkel.
1.3.2 Cacat Bidang
Pada bahan polikristal, zat padat tersusun oleh kristal-kristal kecil yang disebut butir
(grain). Setiap butir dapat berukuran mulai dari nanometer hingga mikrometer. Pada setiap
butir atom-atom tersusun pada arah tertentu, dan arah keteraturan atom ini bervariasi dari satu
butir ke butir lain. Batasan antara 2 buah dimensi dan umumnya memisahkan daerah dari
material yang mempunyai struktur kristal berbeda dan atau arah kristalnya berbeda, misalnya :
Batas Butir (karena bagian batas butir inilah yang membeku paling akhir dan mempunyai
orientasi serta arah atom yang tidak sama. Semakin banyak batas butir maka akan semakin
besar peluang menghentikan dislokasi. Kemudian contoh yang berikutnya adalah Twin (Batas
butir tapi special, maksudnya, antara butiran satu dengan butiran lainnya merupakan
cerminan) dan ini menimbulkan cacat pada daerah batas butir, sehingga disebut cacat batas
butir.
1.3.3 Cacat Ruang
Perubahan bentuk secara permanen disebut dengan Deformasi Plastis, deformasi
plastis terjadi dengan mekanisme :
a. Slip, yaitu : Perubahan dari metallic material oleh pergerakan dari luar sepanjang
Kristal. Bidang slip dan arah slip terjadi pada bidang grafik dan arah atom yang paling
padat karena dia butuh energi yang paling ringan atau kecil. Lihat gambar 1.4
Gambar 1.4. Perubahan dari metallic material oleh pergerakan
7
b. Twinning terjadi bila satu bagian dari butir berubah orientasinya sedemikian rupa
sehingga susunan atom di bagian tersebut akan membentuk simetri dengan bagian
kristal yang lain yang tidak mengalami twinning. Lihat gambar 1.5
Gambar 1.5 Twinning terjadi bila satu bagian dari butir berubah orientasinya.
8
BAB II
DISLOKASI
2.1 Pengertian Dislokasi
Dislokasi adalah suatu pergeseran atau pegerakan atom-atom di dalam sistem kristal
logam akibat tegangan mekanik yang dapat menciptakan deformasi plastis (perubahan
dimensi secara permanen). Pada saat terjadinya deformasi plastis maka melibatkan pergerakan
sejumlah besar dislokasi, sebuah dislokasi sisi bergerak sebagai respons terhadap tegangan
geser yang diterapkan hingga akhirnya menimbulkan deformasi plastis seperti ditunjukan
pada gambaar 1. Dimana sebuah dislokasi berada dibidang A, dan pada saat tegangan geser
diberikan dilokasi pada bidang A dipaksa kekanan kearah bidang B dan seterusnya hingga
akirnya membentuk Kristal yang sempurna. .
Proses dimana deformasi plastis dihasilkan oleh gerakan dislokasi disebut Slip;
bidang kristalografi sepanjang yang melintasi dislokasi garis adalah bidang slip, seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.1. Dislokasi bisa mudah bergerak dan juga bisa sulit bergerak.
Misalya pada proses pengerjaan dingin (cold work) terjadi peningkatan dislokasi di dalam
kristal logam sehingga kekuatan logam meningkat, namun keuletan menurun. Pada dasarnya
dislokasi itu ada dua, yaitu dislokasi sisi dan dislokasi ulir namun ada juga dislokasi campuran
yaitu kombinasi antara dislokasi sisi dan dislokasi ulir.
Dalam ilmu material, dislokasi adalah kristalografi cacat, atau ketidakteraturan, dalam
struktur kristal. Teori ini awalnya dikembangkan oleh Vito Volterra pada tahun 1905.
Beberapa jenis dislokasi dapat digambarkan sebagai disebabkan oleh penghentian pesawat
dari atom di tengah-tengah sebuah kristal. Dalam kasus seperti itu, di sekitar pesawat tidak
lurus, tapi tekuk di sekitar tepi menghentikan pesawat sehingga struktur kristal yang tertata
dengan sempurna di kedua sisi. Analogi dengan tumpukan kertas sangat tepat, jika setengah
secarik kertas dimasukkan ke dalam tumpukan kertas, cacat dalam tumpukan hanya terlihat di
pinggir setengah lembar. Ada dua tipe utama: dislokasi tepi dan dislokasi ulir. Mixed
dislokasi penengah antara ini.
9
Gambar 2.1 Ujung Dislokasi ulir dan sisi
Secara matematis, dislokasi adalah jenis topologi cacat, kadang-kadang disebut soliton. Dua
dislokasi berlawanan orientasi, ketika dibawa bersama-sama, dapat membatalkan satu sama
lain (ini adalah proses penghancuran), tetapi satu dislokasi biasanya tidak dapat menghilang
dengan sendirinya.
2.2 Karakteristik Dislokasi dan Macam-Macam Dislokasi
Beberapa karakteristik dislokasi berpengaruh kepada sifat mekanik material . Termasuk
medan regangan yang berada disekitar dislokasi yang akan menentukan mobilitas dislokasi
dan kemampuan untuk bertambahnya dislokasi. Jika logam mengalami deformasi , 5% energi
deformasi tetap berada pada material , sisanya menjadi panas. Sebagian besar energi yang
disimpan tersebut berupa energi regangan dan berada disekitar dislokasi . Energi regangan
berupa: tekan , tarik dan geser. Jenis dislokasi ditentukan oleh orientasi garis dislokasi dan
Vektor Burgers :
– Saling tegak lurus maka dislokasi tepi
– Sejajar maka dislokasi sekrup
Arah Vektor Burgers pada logam = arah kristalografi terpadat.
Besar Vektor Burgers = jarak antar atom
10
2.2.1 Dislokasi Geometri
Gambar 2.3 Crystal Kisi-Kisi Menunjukkan Atom dan Pesawat
Dua jenis utama dislokasi adalah tepi dan sekrup. Dislokasi ditemukan dalam
bahan nyata biasanya dicampur, yang berarti bahwa mereka memiliki
karakteristik dari keduanya. Sebuah bahan kristal terdiri dari atom array biasa,
disusun dalam bidang kisi.
Gambar 2.4 Skema Diagram (kisi pesawat) menunjukkan dislokasi sisi. Vektor
Burgers hitam, garis dislokasi dengan warna biru.
2.2.2 Dislokasi Sisi
Sebuah dislokasi sisi merupakan suatu cacat di mana setengah ekstra
bidang atom diperkenalkan pertengahan jalan melalui kristal, distorsi pesawat
dekat atom. Bila kekuatan yang cukup diberikan dari satu sisi struktur kristal,
pesawat tambahan ini melewati atom pesawat pecah dan bergabung dengan ikatan
bersama mereka sampai mencapai batas butir. Sebuah diagram skematik
sederhana seperti pesawat atom dapat digunakan untuk menggambarkan cacat kisi
seperti dislokasi. Dislokasi memiliki dua sifat, garis arah, yang merupakan arah
berjalan sepanjang dasar setengah ekstra pesawat, dan vektor Burgers yang
11
menggambarkan besar dan arah distorsi ke kisi. Dalam sebuah dislokasi tepi,
Burgers vektor tegak lurus terhadap arah garis.
Tekanan yang disebabkan oleh dislokasi sisi sangat kompleks karena asimetri
yang terkandung di dalamnya. Tegangan tersebut dijelaskan oleh tiga persamaan:
di mana:
μ = modulus geser dari bahan
b = adalah vektor Burgers
ν = adalah rasio Poisson
x dan y = koordinat
Persamaan ini menyarankan halter berorientasi vertikal tegangan yang
mengelilingi dislokasi, dengan kompresi yang dialami oleh atom dekat ekstra
pesawat, dan ketegangan yang dialami oleh orang-atom dekat hilang pesawat.
2.2.3 Dislokasi Ulir
Gambar 2.5 Kanan Bawah Menunjukkan Dislokasi Ulir
12
Gambar 2.6 Skema Diagram (kisi pesawat) menunjukkan Dislokasi Ulir
Sebuah dislokasi ulir jauh lebih sulit untuk memvisualisasikan. Bayangkan
memotong kristal sepanjang pesawat dan tergelincir satu setengah melintasi kisi
lain dengan sebuah vektor, yang setengah-setengah akan cocok kembali bersama-
sama tanpa meninggalkan cacat. Jika hanya pergi bagian memotong jalan melalui
kristal, dan kemudian tergelincir, batas dari memotong adalah dislokasi ulir. Ini
terdiri dari sebuah struktur di mana heliks dilacak di sekitar jalan adalah cacat
linear (garis dislokasi) oleh pesawat atom dalam kisi kristal (Gambar 2.6).
Mungkin analogi yang paling dekat adalah spiraliris ham. Dislokasi ulir murni,
vektor Burgers sejajar dengan garis arah.
Meskipun kesulitan dalam visualisasi, tekanan yang disebabkan oleh dislokasi ulir
kurang kompleks daripada sebuah dislokasi sisi. Tegangan tersebut hanya perlu
satu persamaan, seperti simetri memungkinkan hanya satu koordinat radial untuk
digunakan:
di mana:
μ = modulus geser dari bahan
b = adalah vektor Burgers
r = koordinat
Persamaan ini menunjukkan silinder panjang stres yang memancar keluar
dari silinder dan menurun dengan jarak. Model sederhana ini menghasilkan nilai
yang tak terhingga untuk inti dislokasi pada r = 0 dan sehingga hanya berlaku
untuk menekankan di luar inti dislokasi.
13
2.2.4 Dislokasi Campuran
Dalam banyak bahan, dislokasi dapat ditemukan di mana garis arah dan
Burgers vektor yang tidak tegak lurus atau paralel dan dislokasi ini disebut
dislokasi campuran, yang terdiri dari karakter ulir dan karakter tepi.
Gambar 2.7 Skema Diagram menunjukkan Dislokasi campuran
^: arah tegangan geser tegak lurus garis dislokasi maka gerak dislokasi
sejajar tegangan geser
:tegangan geser searah garis dislokasi maka gerak dislokasi tegak lurus
tegangan geser
Dislokasi campuran : arah gerak garis dislokasi tidak // ataupun tegak lurus arah
tegangan geser
2.3 Sumber Dislokasi
Kerapatan dislokasi dalam suatu material dapat ditingkatkan oleh deformasi plastik
oleh hubungan berikut:
Karena kerapatan dislokasi meningkat dengan deformasi plastik, sebuah mekanisme
untuk menciptakan dislokasi harus diaktifkan dalam materi. Tiga mekanisme untuk
pembentukan dislokasi dibentuk oleh homogen nukleasi, inisiasi batas butir, dan interface kisi
dan permukaan, presipitat, tersebar fase, atau memperkuat serat.
Penciptaan dislokasi oleh nukleasi homogen adalah hasil dari pecahnya ikatan atom sepanjang
garis dalam kisi. Sebuah pesawat dalam kisi dicukur, sehingga dihadapi setengah pesawat
atau dislokasi. Dislokasi ini menjauh antara yang satu dan lainnya melalui kisi. Dalam
homogen nukleasi bentuk kristal dislokasi dari sempurna dan melewati simultan dari banyak
ikatan, energi yang diperlukan untuk nukleasi homogen tinggi. Misalnya stres diperlukan
untuk homogen nukleasi tembaga
14
,
Di mana:
G = modulus geser tembaga (46 GPa)
= stres 3,4 Gpa
Oleh karena itu, dalam deformasi konvensional homogen nukleasi memerlukan
terkonsentrasi stres, dan sangat tidak mungkin. Batas butir inisiasi dan antarmuka interaksi
yang lebih umum sumber dislokasi.
Langkah-langkah dan tepian di batas butir merupakan sumber penting dislokasi pada
tahap awal deformasi plastik, permukaan kristal dapat menghasilkan dislokasi di dalam
kristal. Karena langkah-langkah kecil di permukaan kristal, stres di daerah tertentu di
permukaan jauh lebih besar daripada rata-rata stres dalam kisi. Dislokasi kemudian
disebarkan ke kisi dengan cara yang sama seperti dalam batas butir inisiasi. Dalam
monocrystals, mayoritas dislokasi terbentuk di permukaan. Kerapatan dislokasi 200
mikrometer ke permukaan material, telah terbukti menjadi enam kali lebih tinggi daripada
kepadatan dalam massal. Namun, dalam bahan polikristalin sumber permukaan tidak dapat
memiliki pengaruh yang besar karena sebagian besar butir tidak berhubungan dengan
permukaan.
Batas antara logam dan oksida dapat sangat meningkatkan jumlah dislokasi yang
terjadi. Lapisan oksida menempatkan permukaan logam dalam ketegangan karena memeras
atom oksigen ke dalam kisi, dan atom oksigen di bawah kompresi. Hal ini sangat
meningkatkan tekanan pada permukaan logam dan akibatnya jumlah dislokasi terbentuk pada
permukaan. Tekanan yang dihasilkan oleh sumber dislokasi dapat divisualisasikan dengan
photoelasticity dalam Lif iradiasi gamma-kristal tunggal. Tegangan tarik sepanjang bidang
luncur merah. Stres kompresi hijau gelap.
2.4 Dislokasi Terpeleset dan Plastisitas
Salah satu tantangan dalam ilmu material adalah untuk menjelaskan plastisitas dalam
istilah mikroskopis. Sebuah usaha untuk menghitung tegangan geser pada bidang yang atom
tetangga dapat melewati satu sama lain dalam kristal yang sempurna menunjukkan bahwa,
untuk bahan dengan modulus geser G, kekuatan geser τ m diberikan kira-kira oleh:
15
Modulus geser = 20.000-150.000 MPa,
Tegangan geser = 0,5-10 Mpa
Pada tahun 1934, Egon Orowan, Michael Polanyi dan GI Taylor, secara simultan
menyadari bahwa deformasi plastis dapat dijelaskan dalam kerangka teori dislokasi. Dislokasi
dapat bergerak jika atom dari salah satu pesawat sekitar melanggar obligasi dan rebond
dengan atom di tepi terminating. Akibatnya, pesawat setengah atom bergerak dalam
menanggapi tegangan geser dengan melanggar dan mereformasi garis obligasi, pada satu
waktu.
Energi yang dibutuhkan untuk memecahkan ikatan tunggal kurang dari yang
dibutuhkan untuk memutuskan semua ikatan pada seluruh bidang atom sekaligus. Bahkan
model sederhana ini gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan dislokasi plastisitas
menunjukkan bahwa mungkin pada tegangan jauh lebih rendah dibandingkan dengan kristal
yang sempurna. Dalam banyak bahan, terutama bahan ulet, dislokasi adalah pembawa
deformasi plastik, dan energi yang dibutuhkan untuk memindahkan kurang dari energi yang
dibutuhkan untuk patah tulang material. Dislokasi menimbulkan sifat lunak karakteristik
logam.
Ketika logam menjadi sasaran untuk bekerja dingin (deformasi pada suhu yang relatif
rendah dibandingkan dengan bahan temperatur leleh absolut, T m, yaitu biasanya kurang dari
0,3 T m) meningkatkan kerapatan dislokasi akibat pembentukan dislokasi baru dan dislokasi
perkalian. Akibatnya meningkatkan ketegangan tumpang tindih antara bidang dislokasi yang
berdekatan secara bertahap meningkatkan ketahanan terhadap gerakan dislokasi lebih lanjut.
Ini menyebabkan pengerasan logam sebagai deformasi kemajuan. Efek ini dikenal sebagai
pengerasan regangan. Kusut dislokasi ditemukan pada tahap awal deformasi dan muncul
sebagai non batas-batas yang terdefinisi dengan baik. Proses dinamis pemulihan pada
akhirnya mengarah pada pembentukan struktur selular yang berisi batas-batas dengan salah
orientasi lebih rendah dari 15°. Selain itu, menjepit menambahkan poin yang menghambat
gerak dislokasi, seperti elemen paduan, dapat memperkenalkan bidang stres yang pada
akhirnya memperkuat materi dengan mengharuskan tegangan yang lebih tinggi untuk
mengatasi stres dan terus menjepit pergerakan dislokasi.
16
Efek pengerasan regangan oleh akumulasi dislokasi dan struktur gandum terbentuk
pada tekanan tinggi dapat dihilangkan dengan perlakuan panas yang tepat (anil) yang
mendorong pemulihan dan selanjutnya recrystallisation material.
Gabungan teknik pemrosesan pekerjaan pengerasan dan anil memungkinkan untuk
mengontrol kerapatan dislokasi, dislokasi derajat keterlibatan, dan akhirnya kekuatan luluh
material.
2.5 Dislokasi Memanjat
Dislokasi dapat menyelinap dalam bidang yang mengandung dislokasi dan Burgers
Vector. Untuk dislokasi ulir, dislokasi dan vektor Burgers sejajar, sehingga dislokasi mungkin
akan terpeleset di setiap bidang yang mengandung dislokasi. Untuk dislokasi sisi, dislokasi
dan vektor Burgers tegak lurus, sehingga hanya ada satu pesawat di mana dislokasi dapat
tergelincir.
Ada mekanisme alternatif gerakan dislokasi, yang secara fundamental berbeda dari
slip, yang memungkinkan sebuah dislokasi tepi untuk bergerak keluar dari slip, yang dikenal
sebagai memanjat dislokasi. Memanjat memungkinkan dislokasi dislokasi sisi untuk bergerak
tegak lurus pada bidang slip. Kekuatan pendorong untuk mendaki dislokasi adalah gerakan
kekosongan melalui kisi-kisi kristal. Jika kekosongan bergerak di samping batas bidang
tambahan setengah atom yang membentuk dislokasi sisi, atom dalam pesawat setengah
terdekat dengan kekosongan dapat melompat dan mengisi kekosongan. Pergeseran atom ini
bergerak kekosongan sesuai dengan bidang setengah atom, menyebabkan pergeseran, atau
mendaki positif dari dislokasi. Proses kekosongan terserap di batas setengah bidang atom,
bukan diciptakan, dikenal sebagai memanjat negatif. Sejak dislokasi memanjat hasil dari
masing-masing atom melompat ke kekosongan, memanjat terjadi pada diameter atom tunggal
bertahap.
Selama memanjat positif, kristal menyusut dalam arah tegak lurus terhadap bidang
tambahan setengah atom atom karena dikeluarkan dari setengah pesawat. Sejak negatif
memanjat melibatkan penambahan atom untuk setengah pesawat, kristal tumbuh dalam arah
tegak lurus terhadap pesawat setengah. Oleh karena itu, kompresi stres dalam arah tegak lurus
terhadap pesawat setengah mempromosikan memanjat positif, sedangkan tegangan tarik
mempromosikan memanjat negatif. Ini adalah salah satu perbedaan utama antara slip dan
memanjat, karena slip hanya disebabkan oleh tegangan geser.
17