25
CASE 1 PEPERANGAN MELAWAN PENYAKIT SESI 1 Dr. aji, seorang primary care physician yang baru lulus, ditunjuk sebagai kepala puskesmas Mawar. Puskesmas mawar adalah salah satu dari sepuluh sub district di Bunga regency. Wilayah kerja puskesmas Mawar meliputi empat desa: Mawar, Melati dan Cempaka. 15 Mei 2012, nyonya Bariyah, 19 tahun, mengunjungi puskesmas dr Aji. Ia tampak cemas pada wajahnya. Ia mengalami demam yang mendadak hingga 39-40 derajat celcius, menggigil, dan sakit tenggorokan tiga hari yang lalu (12 Mei 2012). Pada hari kedua ada sakit kepala berat, nyeri dibelakang mata, sakit di seluruh tubuh, dan mual. Ia sudah minum obat. Pada hari ketiga, nyeri pada matanya berkurang tapi demamnya berlanjut. Ia juga mengeluhkan nafsu makan yang buruk, minum sedikit air dan lemah. 1. apakah puskesmas itu dan fungsinya, sehingga penting terhadap perkembangan kesehatan komunitas dan membuatnya berbeda dari rumah sakit? Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Wilayah kerja puskesmas biasanya meliputi satu kecamatan, kecuali jika jumlah penduduknya banyak, maka dalam satu kecamatan bisa dibangun lebih dari satu puskesmas. Hal inilah yang membedakan puskesmas dengan rumah sakit, karena puskesmas memiliki dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerja tertentu, sedangkan rumah sakit tidak memiliki wilayah kerja. Metamorf Team Page 1

CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

CASE 1PEPERANGAN MELAWAN PENYAKIT

SESI 1

Dr. aji, seorang primary care physician yang baru lulus, ditunjuk sebagai kepala puskesmas Mawar. Puskesmas mawar adalah salah satu dari sepuluh sub district di Bunga regency. Wilayah kerja puskesmas Mawar meliputi empat desa: Mawar, Melati dan Cempaka.

15 Mei 2012, nyonya Bariyah, 19 tahun, mengunjungi puskesmas dr Aji. Ia tampak cemas pada wajahnya. Ia mengalami demam yang mendadak hingga 39-40 derajat celcius, menggigil, dan sakit tenggorokan tiga hari yang lalu (12 Mei 2012). Pada hari kedua ada sakit kepala berat, nyeri dibelakang mata, sakit di seluruh tubuh, dan mual. Ia sudah minum obat. Pada hari ketiga, nyeri pada matanya berkurang tapi demamnya berlanjut. Ia juga mengeluhkan nafsu makan yang buruk, minum sedikit air dan lemah.

1. apakah puskesmas itu dan fungsinya, sehingga penting terhadap perkembangan kesehatan komunitas dan membuatnya berbeda dari rumah sakit?

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Wilayah kerja puskesmas biasanya meliputi satu kecamatan, kecuali jika jumlah penduduknya banyak, maka dalam satu kecamatan bisa dibangun lebih dari satu puskesmas. Hal inilah yang membedakan puskesmas dengan rumah sakit, karena puskesmas memiliki dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerja tertentu, sedangkan rumah sakit tidak memiliki wilayah kerja.

Puskesmas memiliki tiga fungsi:A. pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Maksudnya puskesmas

selalu berupaya menggerakan dan memantau pembangunan di wilayahnya agar sesuai dengan pembangunan kesehatan dan tidak menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan.

B. Pusat pemberdayaan masyarakat. Maksudnya puskesmas selalu berupaya agar masyarakat di wilayah kerjanya berperan aktif untuk menerapkan hidup sehat dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

C. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Maksudnya puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan strata pertama, meliputi upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

Metamorf Team Page 1

Page 2: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

-UKP (upaya kesehatan perorangan), pelayanan rawat jalan dan rawat inap.-UKM (upaya kesehatan masyarakat), pelayanan promosi kesehatan, control penyakit, kesehatan lingkungan, nutrisi, kesehatan keluarga, perencanaan keluarga, program kesehatan mental komunitas.

2. Apakah primary care physician

sekarang ini, primary care physician adalah seorang general practioner. Bagaimanapun, berdasarkan undang-undang pendidikan dokter Republik Indonesia no. 20 tahun 2013 bagian 8 ayat 11, dijelaskan pada masa mendatang, seorang primary care physician adalah kelanjutan dokter medis yang telah menjalani program internship dan sama dengan spesialis. Primary care physician bekerja pada pusak kesehatan primer, seperti puskesmas.

3. Masalah apa yang dimiliki Ny. Bariyah

Dia demam dan sakit tenggorokan, sakit kepala yang berat, nyeri di belakang matanya, sakit disekujur tubuhnya, dan mual. Ia juga mengeluhkan kehilangan nafsu makan dan lemah. Ia minum sedikit air dan lebih sedikit buang air kecil dari biasanya. Sudah minum obat tapi demamnya masih berlanjut.

4. Masalah Ny. Bariyah menyerupai beberapa sindrom klinis. Sindrom apa yang harus dipertimbangkan dr. Aji berdasarkan informasi yang diberikan Ny. Bariyah?

a) Viral infection(e.g influenza, measles, cikungunya, viral hepatitis, acute HIV seroconversion illness)

b) Bacterial infection(e.g leptospirosis, thypoid)

c) Parasitic infection(e.g malaria)

d) Acute abdomen(e.g acute gastritis, acute cholecystitis, acute appendicitis)

e) Autoimmune disease(e.g systemic lupus erythematous, idiopatic thrombocytopenic purpura)

f) Hematological disorder(e.g acute leukemia)

5. Apakah dr. Aji memiliki informasi yang cukup untuk membuat differential diagnosis?

Metamorf Team Page 2

Page 3: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

Tidak, ia membutuhkan informasi tambahan untuk membuat differential diagnosis.

6. apa yang harus dr. Aji lakukan untuk mengumpulkan informasi tambahan dan menghubungkannya untuk membuat differential diagnosis?Dr. Aji harus menanyakan: riwayat berpergian ke daerah endemis malaria atau dengue dan muntah yang

persisten. Jawaban dari pertanyaan ini mengarah ke malaria atau demam dengue. Riwayat memiliki pigmentasi kekuningan pada kulit, membrane konjungtiva diatas

sclera atau membrane mukosa. Jawaban pertanyaan ini mengarah ke viral hepatitis atau leptospirosis.

Riwayat kontak dengan air banjir atau genangan air. Jawaban pertnyataan ini dan adanya kekuningan pada kulit mengarah ke leptospirosis.

Riwayat manifestasi hemorrhagic (maculopapular rash, mucosal bleeding, epistaksis, darah di urin atau feses). Jawaban pertanyaan ini mengarah ke demam dengue, acute leukemia, atau atuoimune disease (sistemik lupus eritematous, idioptaik trombositopenik purpura)

Riwayat transfuse darah, menggunakan drug injection, memiliki tattoo, atau perilaku seksual berisiko tinggi. Jawaban pertanyaan ini mengarah ke HIV seroconversion illness.

Riwayat kontak dengan orang yang memiliki symptom yang sama dengannya.

SESI 1, INFO 2

Nyonya Bariyah tinggal di desa Mawar dan tidak pernah berpergian keluar jawa timur. Ia tidak pernah mengalami pigmentasi kekuningan pada kulitnya, membrane konjungtiva atau membrane mukosa. Ia tidak pernah kontak dengan air banjir atau genangan air baru-baru ini. Tidak pernah ada ruam, perdarahan mukosa epistaksis, dan darah pada urin atau feses. Ia tidak pernah menerima transfusi darah, injeksi obat, memiliki tattoo atau perilaku seksual risiko tinggi.

Seminggu lalu (6 Mei 2012), Nyonya Bariyah merawat adiknya, Nyonya Inten, yang sedang sakit. Nyonya Inten tinggal sendiri di rumahnya di desa Melati.

Nyonya Inten memiliki symptom yang lebih berat dibanding Nyonya bariyah. Tiga hari setelah onset demam (8 Mei 2012), Nyonya Inten memiliki ruam di wajahnya, toraks, lengan, kaki, diikuti oleh perdarahan dari hidung dan gusi.

Pada hari keempat (9 Mei 2012), demam Nyonya Inten mulai menurun, tapi tangan dan kakinya terasa dingin. Ia menderita nyeri abdomen yang berat dan muntah beberapa kali dalam sehari. Ia merasa terlalu lemah untuk berjalan ke toilet. Ia hampir tidak bisa makan dan hanya dapat minum sedikit air. Nyonya bariyah menyarankan nyonya Inten untuk mengunjungi puskesmas atau rumah sakit. Tapi nyonya Inten menolak menemui

Metamorf Team Page 3

Page 4: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

dokter karena ia pikir akan terekspos evil spell. Nyonya inten meminta dukun menyembuhkannya. Sang dukun memintanya meminum ramuan herbal dan meniupkan asap ke mukanya. Kondisi Nyonya Inten makin memburuk. Ia meninggal pada hari kelima (10 Mei 2012).

Nyonya Bariyah pulang kerumah dua hari setelah pemakaman Nyonya inten (12 mei 20120).

7. Yang dapat dr. Aji simpulkan dari informasi Mrs. Bariyah?

Mrs. Inten memiliki gejala yang lebih berat dibandingkan Mrs. Bariyah. Penyakitnya kemungkinan adalah penyakit menular, yaitu dengue shock syndrome, dan bukan akibat sihir.

8. Yang harus dilakukan dr. Aji di puskesmas untuk menunjang diagnosis penyakit Mrs. Bariyah setelah mendapatkan informasi tambahan

a. dr. Aji harus melakukan pemeriksaan fisik kepada Mrs. Bariyah, meliputi vital signs dan tes tourniquet (Rumpel-Leede capillary-Fragility test).

b. dr. Aji harus meminta beberapa tes lab yang dapat dilakukan di puskesmas, yang terdiri dari :

Leukosit Hemoglobin Trombosit Hematokrit (PCV, Packed Cell Volume)

c. Jika Mrs. Bariyah dapat membayar biaya pemeriksaan yang canggih maka dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan antibody spesifik IgG atau IgM virus dengue, atau dengue NS1 (non-struktural 1) antigen. Namun, tes ini tidak dapat dilakukan di puskesmas.

SESI 1, INFO KE-3

Hasil pemeriksaan fisik dan tes lab :

Pemeriksaan fisik :

Mrs. Bariyah terlihat lethargic (lesu)

Blood pressure : 120/75 mmHg

Pulse rate : 80 bytes/menit

Respiratory rate : 20x/menit

Temperature : 39,2o C

Head and neck : dalam nilai normal

Metamorf Team Page 4

Page 5: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

Heart and lung : dalam nilai normal

Abdomen : tender epigastrium, hepatosplenomegaly (-), ascites (-)

Ekstremitas : bagian perifer hangat

Tes Rumpel-Leede: 26 petechiae in 2,5 cm2 on volar aspect of forearm distal to the elbow crease.

Hasil tes lab Mrs. Bariyah pada puskesmas mawar :

Leukosit : 5.000 sel/mcL

Hemoglobin : 12 g/dL

HCT : 40%

Trombosit : 76.000 sel/mcL.

Hasil tes lab Mrs. Bariyah pada laboratorium provinsi :

Dengue NS1 Ag : + (reference interval: -)

Dengue virus antibody IgM : 3,21 (reference interval: 2,85 IV atau lebih tinggi menandakan antibody IgM positif terhadap virus dengue fever yang terdeteksi, yang mengindikasikan infeksi sekarang atau baru-baru ini.

9. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan tes lab di puskesmas mawar, apakah dr. Aji dapat menegakkan diagnosis pasti dari penyakit Mrs. Bariyah?

Tidak. Dr. Aji hanya bisa menegakkan kemungkinan diagnosis dari penyakit Mrs. Bariyah sebagai dengue fever, karena diagnosis pasti harus didasarkan pada probable case dengan sedikitnya salah satu dari berikut ini, yaitu :

a. Isolasi virus dengue dari serum, CSF, atau sample otopsi.b. Peningkatan 4 kali atau lebih dari serum IgG (dengan haemagglutination inhibition test)

atau peningkatan IgM antibody spesifik virus dengue.c. Deteksi virus dengue atau antigen di jaringan, serum, atau cairan cerebrospinal dengan

imunohistokimia, imunofluoresensi, atau enzyme-linked immunosorbent assay.d. Deteksi urutan genom virus dengue dengan reverse transcription-polymerase chain

reaction.

Metamorf Team Page 5

Page 6: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

Dr. Aji dapat menegakkan diagnosis pasti dari dengue fever berdasarkan pada probable case dan hasil positif antibody virus dengue atau dengue NS1 antigen.

Nice to know :

Infeksi virus dengue primer dikarakteristikkan oleh peningkatan level antibody IgM spesifik 3-5 hari setelah onset gejala; dan umumnya bertahan selama 30-60 hari. Level IgG juga meningkat setelah 10-14 hari dan tetap terdeteksi seumur hidup. Selama infeksi sekunder, level IgM umumnya meningkat lebih lambat dan mencapai level yang lebih rendah dibandingkan pada infeksi primer, sedangkan level IgG meningkat secara cepat sejak 1-2 hari setelah onset gejala.

Nice to know :

Klasifikasi WHO untuk infeksi dengue dan tingkat keparahan DHF

Apakah Ibu Bariyah seharusnya masuk rumah sakit ? Jelaskan.(WHO Regional Office for South-East Asia. 2011. Comprehensive guidelines for prevention and control for dengue and dengue haemorrhagic fever.Revised and expanded edition. Page 46)

Metamorf Team Page 6

Page 7: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

Ibu Bariyah seharusnya masuk rumah sakit karena ada tanda transisi dari fase febril ke fase critical, termasuk lethargy, penurunan trombosit count, peningkatan hematokrit > 10%, dan dia tidak bisa mendapat intake cairan oral yang adekuat.

SESI 2

- Tn. Sakur tinggal di desa Cempaka

- Mempunyai gejala2 yg mirip dengan Ny.Inten dan Ny. Bariyah

- Menderita DHF grade 2

- Dr. Aji men-treatmentnya dengan i.v isotonic crystalloid solution dan memasukkannya k RS

- Ada beberapa penduduk Melati yang mempunyai gejala2 berkembang yang mirip dengan Tn. Sakur

1. Jelaskan epidemiologi dari dengue fever dan dengue hemorrhagic fever

a. Dengue ditemukan pada negara tropis dan subtropics

b. Sekitar 500.000 orang dengan DHF membutuhkan untuk masuk RS setiap tahun. Sekitar 90% dari mereka adalah anak2 yang berusia kurang dari 5 tahun, dan sekitar 2,5% dari mereka, mati.

c. Dengue Fever dan DHF merupakan endemic lebih dari 100 negara di Afrika, Amerika, Eastern Mediterranian, South-East Asia, dan Western Pacific. Daerah South-East Asia, dan Western Pacific merupakan daerah yang paling dipengaruhi dengan serius.

d. Epidemic dengue meningkat dalam frekuensinya.

e. Variasi musim diobservasi

f. Aedes aegypti (Stegomyia) merupakan vector epidemic primer.

g. Utamanya merupakan suatu urban disease, dengue dan DHF sekarang menyebar menuju area rural di seluruh dunia.

h. Imported cases merupakan hal yang umum.

i. Co-circulation dari multiple serotype/genotip merupakan bukti.

Metamorf Team Page 7

Page 8: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

2. Jelaskan faktor resiko yang berkaitan dengan demam dengue atau demam berdarah dengue.

Faktor-faktor resiko yang berkaitan dengan DF/DHF Perubahan demografik dan societal: Perubahan demografik dan societal yang mengarah ke

urbanisasi yang tidak terencana dan tidak terkontrol telah meletakkan suatu batasan pada fasilitas-fasilitas umum, khususnya suplai air dan solid water disposal, karena itu meningkatkan potensi perkembangbiakan spesies vektor.

Suplai air: Distribusi air yang tidak cukup dan tidak adekuat. Solid waste management: Management dan koleksi bahan buangan (waste) yang tidak

cukup. Infrastruktur kontrol nyamuk: Kurangnya infrastruktur kontrol nyamuk. Konsumerisme: Konsumerisme dan adanya produk-produk plastik non-biodegradable,

cangkir kertas, ban bekas, dll. Hal ini memfasilitasi peningkatan perkembangbiakan dan penyebaran pasif dari penyakit ke area yang baru (seperti via pergerakan incubating eggs karena perdagangan ban bekas).

Peningkatan perjalanan udara dan globalisasi perdagangan: Peningkatan perjalanan udara dan globalisasi perdagangan memiliki kontribusi signifikan terhadap munculnya semua serotype DENV pada kebanyakan pusat populasi dunia.

Mikroevolusi virus: Penggunaan alat-alat molekular yang terbaik telah menunjukkan bahwa tiap serotype telah mengembangkan banyak genotype sebagai hasil dari mikroevolusi. Ada

Metamorf Team Page 8

Page 9: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

peningkatan bukti bahwa strain virulen sudah menggantikan strain non-virulen yang telah ada sebelumnya. Contoh klasiknya adalah munculnya Asian DENV-2 di Cuba tahun 1981, yang serupa dengan tampilan DHF.

3. Apakah ada kaitan antara kasus Ibu Inten, Ibu Bariyah dan Bapak Sakur? Jelaskan jawabannya berdasarkan transmisi dengue.

Ya, ada hubungan antara ketiga kasus tersebut.

Agar transmisi dapat terjadi Ae. aegypti betina harus menggigit manusia yang terinfeksi selama fase viraemic dari penyakit yang manifest 2 hari sebelum onset demam dan bertahan 4-5 hari setelah onset demam. Setelah ingesti dari infected blood meal, virus replikasi di epithelial cell lining dari midgut dan keluar ke haemocoele untuk menginfeksi kelenjar saliva dan akhirnya memasuki saliva menyebabkan infeksi selama probing. Genital track juga terinfeksi dan virus dapat masuk ke telur yang telah berkembang sempurna (fully developed eggs) pada saat oviposition. Periode inkubasi ekstrinsik bertahan dari 8-12 hari dan nyamuk akan tetap terinfeksi seumur hidupnya. Periode inkubasi intrinsik meliputi 5-7 hari.

Hubungan antara kasus Ibu Inten, Ibu Bariyah dan Bapak Sakur pada Mei 2012:

Tanggal 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Kejadian

Penyakit Ibu Inten.

Dia tinggal di desa

Melati Onset

penyakit

Ibu Bariyah

Ibu Bariyah. mengunjungiDia tinggal Dr. Aji

di desa mawar

Onset Bapak Sakurpenyakit mengunjungi

Bapak Sakur. Dr. Aji

Dia tinggal

di desa

Cempaka.

4. Jelaskan kejadian dan peningkatan penyakit dari sudut pandang community medicine. Apa itu outbreak, endemik, pandemik, dan wabah?

Metamorf Team Page 9

Page 10: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

Suatu epidemik adalah kejadian kasus penyakit, perilaku terkait-kesehatan spesifik, atau kejadian terkait-kesehatan lain yang dengan jelas melebihi perkiraan normal dalam suatu komunitas atau daerah. Pejabat kesehatan publik sering menggunakan istilah outbreak (KLB, kejadian luar biasa), yang sinonim dengan epidemik, tetapi sebenarnya mengarah ke epidemik yang terbatas pada suatu area yang terlokalisasi. Note: suatu epidemik tidak selalu penyakit infeksi.

Suatu epidemik mungkin merupakan hasil dari paparan terhadap sumber umum(common source) pada suatu waktu (e.g. outbreak diare disebabkan oleh paparan terhadap sumber air terkontaminasi) atau melalui paparan intermitten atau kontinyu selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan bertahun-tahun (e.g. asbestosis pada industri). Suatu epidemik mungkin juga merupakan hasil dari paparan yang menyebar melalui penyebaran bertahap dari host ke host (e.g. dengue fever, diphteria). Epidemik juga mungkin berasal dari suatu sumber umum(common source) dan kemudian, melalui penyebaran sekunder, dikomunikasikan dari orang ke orang (e.g. outbreak diare).

Kasus dengue fever dan dengue hemorrhagic fever di Mawar merupakan contoh dari outbreak sebagai hasil dari paparan yang menyebar melalui penyebaran bertahap dari host ke host.

Endemi adalah adanya suatu penyakit dalam suatu komunitas atau sekelompok orang yang bersifat terus menerus, lazim, atau konstan. Penyakit disebut endemi bila penyakit tersebut secara terus menerus terdapat dalam suatu daerah (e.g. malaria endemi di Papua).

Pandemi adalah epidemi yang mempengaruhi atau menyerang populasi di daerah yang luas, Negara, atau continent (e.g. avian influenza)

Wabah adalah epidemic penyakit menular dalam komunitas yang jumlah korbannya meningkat secara signifikan dan melebihi keadaan lazim pada waktu dan daerah tertentu dan dapat menimbulkan malapetaka (devastation).

5. 7 Kriteria KLB (Outbreak)Note: Jika suatu kejadian memenuhi salah satu kriteria KLB, kejadian itu merupakan KLB. Timbulnya penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal di suatu

daerah. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama tiga kurun waktu dalam jam, hari, atau

minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya

dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya

Metamorf Team Page 10

Page 11: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

Jumlah penderita baru dalam periode waktu satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya

Rata-rata jumlah kesakitan per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya

Angka kematian kasus suatu penyakit dalam satu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama

Angka proporsi penyakit penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama

6. Menurutmu apakah outbreak DHF berpotensi untuk menyebabkan wabah?Ya, outbreak DHF berpotensi menyebabkan wabah

7. Apa yang seharusnya dr. Aji lakukan secara detail, sebagai respon terhadap 2 tindakan emergensi di atas?

Dr. aji harus melakukan investigasi epidemiologi atau kasus dalam waktu kurang dari 24 jam setelah konfirmasi adanya KLB. 10 tahap investigasi epidemiologi adalah:a. Menentukan tim investigasi

Merupakan tim multidisiplin meliputi epidemiologist, entomologist, dan social scientistb. Verifikasi adanya KLBc. Penentuan kasus dan menemukan kasus tambahan

Index case Primary case Seconday case

d. Investigasi kasus standar dan metode control Facility-based investigation (rumah sakit, puskesmas, klinik, …) Community- based investigation (wawancara kasus atau proxy of cases, … among cases) Contact investigation Isolasi, pembatasan kerja dan day care Manajemen kontak

e. Informasi laboratorium dan lingkunganf. Komunikasi dengan para ahli dan rekomendasi tindakan kontrol

Melakukan semua tindakan administrative dan mengkoordinasi aktivitas yang bertujuan untuk manajemen kasus dan melakukan tindakan kontrol vektor emergency

g. Implementasi dan tindakan controlh. Follow up implementasi dan tindakan control

Metamorf Team Page 11

Page 12: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

Nice to Know:Jelaskan tentang investigasi epidemiologi berdasarkan orang, tempat, waktu:Investigasi epidemiologi bertujuan untuk menjelaskan distribusi kasus-kasus dan menghubungkan kasus berdasarkan orang (siapa yang terinfeksi, berapa usianya, apa sexnya), tempat (dimana kasus tinggal, apakah mereka terkumpul dalam satu rumah atau satu jalan), dan waktu (kapan gejala pertama muncul, apakah ada hubungan antara waktu ketika gejala petama muncul dengan periode inkubasi dengue, apakah ada hubungan antaa waktu terjadinya gejala pertama dengan riwayat kontak atau travelling)

8. Apakah ada hubungan di antara 3 kasus dan jelaskan tentang konsep kasus di epidemiologi.Terdapat hubungan antara kasus Mrs. Inten, Mrs. Bariyah, dan Tn. Sakur.Mrs. Inten merupakan primary case, kasus penyakit pertama dalam populasiMrs. Bariyah merupakan index case, kasus penyakit pertama yang diperhatikan oleh epidemiologist atau kasus penyakit pertama yang tercatat dalam catatan medis. Index case tidak selalu primary case. Orang yang terinfeksi melalui kontak dengan primary case disebut secondary case. Tn. Sakur merupakan secondary case. Suspect case merupakan individu (atau kelompok individu) yang memiliki tanda dan gejala penyakit atau kondisi namun belum didiagnosa menderita suatu penyakit, atau individu yang memiliki gejala yang diduga disebabkan oleh pathogen (i.e. virus, bakteri, fungi, parasit).Index case dan primary case dapat orang yang sama, tetapi pada kasus ini index case dan primary case adalah orang yang berbeda.

9. Apa yang harus dr. Aji lakukan setelah menyelesaikan investigasi epidemiologiDr. Aji harus melaporkan ke Regency/City health office (kantor kesehatan kabupaten/kota) dalam waktu kurang dari 24 jam menggunakan formulir W1

Metamorf Team Page 12

Page 13: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

SESI 3

Kepala dinas kesehatan Bunga regency mengundang dr. Aji dan dokter-dokter lain, kepala Puskesmas Bunga regency untuk datang ke pertemuan. Pertemuan ditujukan untuk menganalisis data yang didapatkan dari beberapa puskesmas yang melaporkan terjadinya kasus Dengue.

Analisis kasus demam dengue dan demam berdarah dengue di Bunga regency, 2008-2012

Metamorf Team Page 13

Page 14: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

Insiden rata-rata / bulan Jumlah kasus / kematian Case Fatality Rate (CFR)Jan-Des 2008 50 kasus / 0 kematian 0Jan-Des 2009 70 kasus / 0 kematian 0Jan-Des 2010 100 kasus / 5 kematian 0,05Jan-Des 2011 150 kasus / 7 kematian 0,05Jan-Des 2012 350 kasus / 20 kematian ?Pada akhir sesi ketiga mahasiswa harus bisa untuk :

1. Menganalisis data kasus dengue2. Menghitung Case Fatality Rate3. Mencegah dan mengontrol demam dengue atau demam berdarah dengue

Pertanyaan pengarah dan jawaban :

1. Bagaimana cara menghitung dan menginterpretasi Case Fatality Rate DHF tahun 2012?

(Bonita et al. 2006. Basic epidemiology. 2nd ed. WHO. Page 22)

CFR adalah perbandingan orang dengan suatu penyakit pada periode tertentu yang meninggal karena penyakit tersebut.

Pada tabel di atas, CFR = (20/350) x 100% = 0,06, yang artinya ada enam orang meninggal karena dengue dari 100 pasien DHF.

2. Analisis data yang tersedia pada tabel di atas berdasarkan kriteria outbreak.

(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan. Chapter 6).

Data tahun 2012 yang tersedia pada tabel di atas sesuai dengan kriteria outbreak ke-5 dan 6 :Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.

Rata-rata Jumlah insiden DHF tahun 2011 adalah 150 kasus, rata-rata Jumlah insiden tahun 2012 adalah 350 kasus. Jadi, terjadi kenaikan rata-rata jumlah insiden lebih dari dua kali lipat dari tahun 2011 ke 2012.

Metamorf Team Page 14

Page 15: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

Case Fatality Rate suatu penyakit dalam satu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan Case Fatality Rate suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

CFR DHF tahun 2011 adalah 0,05 dan CFR DHF tahun 2012 adalah 0,1. Jadi, terjadi kenaikan CFR lebih dari 50% dari tahun 2011 ke 2012.

3. Berdasarkan data yang tersedia di tabel 1, apa yang harus dilakukan oleh kepala dinas kesehatan Mawar regency?

(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan).

Kepala dinas kesehatan Mawar regency harus mengumumkan adanya outbreak demam dengue atau demam berdarah dengue, meminta kecamatan untuk melakukan respon emergency dan melaporkan hasil investigasi epidemiologi ke dinas kesehatan provinsi.

4. Apa yang harus dilakukan oleh dinas kesehatan regency/kota dan puskesmas untuk kontrol demam dengue atau demam berdarah dengue?

(WHO regional Office for South-East Asia. 2011. Comprehensive guidelines for prevention and control for dengue and dengue haemorrhagic fever. Revised and explained edition. Chapter 9, page 75-92)

Kontrol demam dengue/demam berdarah dengue terutama tergantung dari kontrol vektor dengue, Aedes aegypti, karena belum tersedia vaksin untuk pencegahan infeksi dengue dan tidak ada obat spesifik untuk treatment.

Terdapat 4 strategi untuk kontrol Aedes aegypti :

a. Manajemen lingkungan

- Mengubur barang bekas, menutup container agar tidak terisi air sehingga tidak bisa menjadi tempat nyamuk bertelur, menguras container air minimal seminggu sekali, sesuai dengan siklus hidup nyamuk sekitar 1 minggu, sehingga telur/larva/pupa sudah mati sebelum menjadi dewasa. Disebut juga dengan 3M (mengubur, menutup, menguras).

- Memperbaiki supply air untuk mengurangi penyimpanan air di container, filling atau land lavelling untuk mengurangi genangan air yang potensial untuk habitat nyamuk.

Metamorf Team Page 15

Page 16: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

b. Proteksi Personal

- Pakaian protektif, repellents (pengusir nyamuk), kelambu, dan tirai.

c. Kontrol Biologis

- Larvivorus fish (yaitu Gambusiaaffinis, Poeciliareticulata)

- Bakteri yang membunuh larva (yaitu Bacillus thuringiensis)

- Cyclopods sebagai predator larva

- Autocidalovitrap

d. Kontrol Kimia

- Chemical larvaciding ( e.g Temephos 1% sand granule = abate). 1% Temephos sand granule ditambahkan ke kontainer menggunakan sendok plastik yg dikalibrasi untuk memasukkan 1 dosis ppm. Dosis ini ditemukan efektif selama 8 – 12 minggu.

Metamorf Team Page 16

Page 17: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

- Penyemprotan insektisida (fogging) untuk membunuh nyamuk dewasa termasuk thermal fogs untuk menghasilkan gas panas (lebih dari 200 derajat C) pada kecepatan tinggi dan cold fogs. Metode ini tidak biasa digunakan kecuali : pada situasi epidemic, issue keamanan, memiliki efek yg kecildalam mengurangi populasi nyamuk dan ada beberapa kasus ygg resistent.

- Di Indonesia, puskesmas menggunakan malathion untuk penyemprotan. Malathion harus diencerkan dengan solar untuk membuat 4 – 5% solusi. Insektisida disemprotkan menggunakan fogger dengan radius 200m (jarak terbang nyamuk) pada kasus dengue fever/dengue hemorrhagic fever dan disemprotakn dari luar pembatasan ke dalam area.

5. Apa element kunci strategi kontrol dengue fever?

Element kunci strategi kontrol dengue fever adalah partisipasi masyarakat (community participant). Partisipsi masyarakat adalah kunci untuk melawan penyakit infeksius.

6. Beri contoh tentang partisipasi masyarakat pada kontrol dengue fever.

Terdapat jumantik (juru pemantau jentik) ada setiap dasawisma ( dasa = 10 , wisma = rumah ). Mereka adalah relawan yang menginspeksi dan menghitung larva di rmah tetangga. Mereka menggunakan senter untuk memeriksa larva pada kontainer y terbuka dll. Strategi ini dikenal sebagai piket bersama dan berhasil mengurangi infestasi Aedes aegypti.

7. Jelaskan index yg digunakan untuk menilai level infestasi Aedes aegypti!

Index yg digunakan untuk menilai level infestasi

House index (HI) : persentase rumah yg terinfeksi larva dan)atau pupa

HI = Jumlah rumah yg terinfeksi

Jumlah rumah yg diinspeksi

Metamorf Team Page 17

x 100

Page 18: CASE 1_Peperangan Melawan Penyakit

Container index (CI) : persentase kontainer air yg terinfeksi dengan larva atau oupa

CI = Jumlah kontainer yg positive

Jumlah kontainer yg diinpeksi

Breateu index (BI) : jumlah kontainer yang positif per 100 rumah yg diinspeksi

BI = Jumlah kontaineryg positif

Jumlah rumah yg diinspeksi

8. Apa yang harus dilakukan dr.Aji untuk mencegah dan mengontrol dengue fever terkait dengan fungsi dari puskesmas?

Terkait dengan fungsi dari puskesmas, dr. Aji harus mengimplementasikan epidemiologic surveillance dari dengue fever. Pengawasan membutuhkan partisipasi masyarakat. Data yg harus dimonitor adalah jumlah kasus dengue dan index dari infestasi Aedes aegypti.

Epidemiologic surveillance adalah pengumpulan, pencatatan , analisis, interpretasi dan penyebaran data yg sistemik dan berkelanjutan untuk mengawali intervensi kesehatan masyarakat yg tepat untuk pevensi dan kontrol.

Objectives of surveillance

Objectivitas pengawasan kesehatan masyarakat dapat diterapkan pada dengue dalam :

Deteksi awal epidemic untuk intervensi yg tepat waktu

Mengukur beban penyakit (disease burden )

Monitor distribusi dan penyebaran dengue

Menilai pengaruh sosial dan ekonomi dari dengue pada masyarakat yg terinfeksi

Mengevaluasi efektivitas program prevensi dan kontrol

Memfasilitasi perencanaan dan alokasi sumber berdasarkan pembelajaran dari evaluasi program

Metamorf Team Page 18

X 100

x 100