Upload
intan-deniati
View
47
Download
4
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
Cataract Surgery in Aged Patients: Phacoemulsification or Small Incision
Extracapsular CataractSurgery
Operasi Katarak pada Pasien Lanjut Usia: Fakoemulsifikasi atau Operasi Katarak Ekstrakapsular dengan Insisi
Kecil
International Journal of Ophtalmology, Vol. 4, No. 5, Oct 18, 2011
PENDAHULUAN
Dengan perkembangan masyarakat modern, org-org berusia lanjut
menjadi lebih dan lebih banyak
Dan pasien berusia lanjut dengan katarak sering terlihat di klinik,
terutama dalam stadium matur dan hipermatur
Kondisi sistemik pada pasien berusia lanjut
dengan katarak senilis ini cukup rumit
Begitu juga dengan kondisi mata yang lebih
sulit
Mempengaruhi pemilihan operasi bedah
intraoperatif yg akan dilakukan
Kondisi sistemik
• Hipertensi, • Penyakit Jantung
Koroner, • Diabetes• dan penyakit sistemik
lainnya
Kondisi mata
• Lensa dengan nukleus yang lebih keras,
• Kesulitan untuk melebarkan pupil, dan
• Kelemahan ligamen suspensorium,
• Untuk mengevaluasi efek dan keamanan fakoemulsifikasi (Phaco) atau Small Incision Extracapsular Cataract Surgery (SICS) dan implantasi lensa intraokular (IOL) untuk pasien berusia lanjut.Tujuan
Bulan November 2008 sampai Oktober 2009
Melakukan fakoemulsifikasi (Phaco) atau Small Incision Extracapsular Cataract
Surgery (SICS) dan Posterior Chamber Intra Ocular Lens Implantation (PCIOL)
Pada 137 kasus (149 mata) pasien berusia 75-94 tahun, 64 laki-laki (69 mata), 73
perempuan (80 mata)
Kondisi sistemik kombinasi antara :
89 kasus Hipertensi, 62 kasus Diabetes,
14 kasus Asma, 26 kasus Bronkitis Kronis, 2 kasus Gagal Ginjal dan
73 kasus Kelainan pada EKG (termasuk atrium
ekstrasistol sebanyak 43 kasus, ventrikel paroksismal ekstrasistol sebanyak 8 kasus
dan bundel blok jantung kanan sebanyak 22 kasus)
Dalam kasus kondisi sistemik yang stabil, tekanan darah kurang dari 160/95mmHg, glukosa darah kurang dari
8mmol/L, dan dengan bantuan elektrokardiogram
yang diawasi oleh ahli anestesi selama operasi, operasi katarak dilakukan pada pasien berusia lanjut
METODE
Setelah anestesi topikal atau anestesi retrobulbar dilakukan, prosedur rutin Phaco atau SICS dilakukan
insisi dari samping dilakukan pada limbus arah jam 2, di mana zat viskoelastik disuntikkan ke dalam ruang anterior.
Insisi kornea scr lamelar atau tunnel clear dibuat dengan pisau operasi di limbus arah jam 10, dengan lebar 3.0 mm.
Continous Curvilinear Capsulorrhexis (CCC) dilakukan dengan jarum bengkok atau forsep capsulorhexis
Hidrodiseksi dilakukan, kemudian inti diputar. Ultrasound (U/S) digunakan untuk memecah nukleus dan meng-aspirasi nya. Irigasi dan aspirasi (I/A) digunakan untuk menyedot keluar korteks
Setelah zat viskoelastik disuntikkan ke ‘bag’ kapsuler, lensa intraokular yang dilipat ditanamkan ke dalamnya. Kemudian residual zat viskoelastik di ruang anterior dan ‘bag’ di bersihkan.
PHACO
Otot rektus superior di fiksasi. Dibuat ‘flap’ di konjungtiva forniks. Dibuat sebuah insisi 2-mm dari samping ke dalam limbus kornea pada arah jam 2.
Insisi linear sklera dibuat, dan puncak dari insisi harus selalu 1.5 mm sampai 2 mm di sisi sklera ke limbus superior. Kedalaman nya sekitar 1/2 dari sklera. Pisau operasi 3 mm digunakan untuk membuat ‘tunnel clear’ ke kornea. ‘Tunnel’ tsb selalu berbentuk trapesium, dengan bibir dalam sekitar 7 mm sampai 8 mm panjangnya
Setelah memperluas ‘tunnel’ tsb sampai sekitar 1 mm dari kornea, masuki mata dengan 3.2 mm keratome ke dalam ruang anterior
Zat viskoelastik disuntikkan ke dalam ruang anterior. Jika ada sinekia posterior pada iris, sinekia harus dibebaskan terlebih dahulu.
SICS
Continous Curvilinear Capsulorrhexis (CCC) dilakukan dengan jarum bengkok. Hidrodiseksi, mensubluksasi inti ke dalam ruang anterior. Inti harus berada di atas iris dengan zat viskoelastik cukup di atas dan bawahnya. Kemudian melebarkan bibir dalam dari insisi dengan keratome tersebut
Pengiriman nukleus dibuat dengan loop lensa. Dan korteks dibersihkan dan ditanamkan lensa intraokular ke dalam ‘bag’ kapsuler. Lalu membersihkan sisa zat viskoelastik dalam ruang anterior.
Insisi bisa dibiarkan tanpa dijahit atau dilakukan 1 sampai 2 nilon jahitan bila pasien berasal dari daerah terpencil atau pedesaan dan tidak bisa datang untuk tindak lanjut segera atau pasien tidak bisa bekerja sama
SICS
Gentamisin subkonjungtiva 20.000 U dan Deksametasone 2,5 mg
disuntikkan. Antibiotik sistemik harus diberikan
pasca operasi dan steroid harus dipertimbangkan secara hati-hati.
Studi Demografik
Usia, jenis kelamin, awal dan akhir koreksi ketajaman visual
terbaik.
Penyakit hipertensi, diabetes, asma, bronkitis kronis, gagal
ginjal, dan kelainan pada elektrokardiogram, termasuk
atrium ekstrasistol, paroksismal ekstrasistol ventrikel dan bundel
blok jantung kanan
Koreksi ketajaman visual terbaik post operatif, termasuk hilangnya sel endotel kornea, waktu operasi
Analisis Statistik
• Menggunakan software SPSS 17.0 (SPSS Inc. Chicago Ⅲ USA).
• Variabel kategori dianalisis dengan menggunakan x2 dan Fisher exact test.
• P < 0,05 diambil sebagai tingkat signifikansi statistik
Komplikasi intraoperatif
Pecahnya kapsul posterior terjadi pada 5 mata,
Di antaranya posterior chamber intraocular lens (PCIOL) bisa
ditanamkan ke dalam 3 mata dan IOL ditanam ke 2 mata setelah
vitrectomi dilakukan
Komplikasi pascaoperasi
Pada hari pertama, 34 mata mengalami edema kornea ringan yang sembuh dengan pengobatan steroid tetes mata setelah 3 hari
3 mata mengalami edema endotelium kornea yang jelas yang
menghilang dengan pengobatan injeksi subkonjunctival
deksametason dan tetes mata tropikamid untuk melebarkan pupil
selama 10 hari
Eksudasi di ruang anterior dapat dilihat pada 6 mata pada hari
pertama yang menghilang setelah 4 hari pengobatan dengan pelebaran
dan tetes mata steroid.
Retinopati
Secara total, retinopati hipertensi ditemukan dalam 3 kasus (6 mata), di antaranya, kelas Ⅰ dalam 2 kasus (4 mata), kelas Ⅱ pada 1 kasus (2
mata);
Retinopati diabetes ditemukan pada 19 kasus (23 mata), tingkat kejadian 30,6%, di antara mereka, kelas Ⅰ ada 6 kasus (8 mata), kelas Ⅱ ada 5 kasus
(7 mata), kelas Ⅲ ada 5 kasus (5 mata) dan kelas Ⅳ ada 3 kasus (3
mata)
Follow-up Pasca operasi
Tindak lanjut pasca operasi tidak hanya manifestasi kemampuan melihat, tetapi juga kondisi sistemik.
Jika reaksi di ruang anterior parah, dilatasi pupil dan injeksi subkonjunctival dari deksametason dapat
diberikan. Steroid sistemik tidak boleh diberikan. Jika digunakan,
dosis harus dikontrol. Memperhatikan kondisi sistemik, seperti tekanan darah,
distress jantung, fungsi jantung, kelancaran saluran pernafasan, terutama cedera jantung dan
serebrovaskular, gerakan tungkai
PEMBAHASAN
Dalam penelitian kami, tidak ada perbedaan antara
Phaco dan SICS untuk pasien lanjut usia, kecuali
untuk waktu operasi
Studi kami menunjukkan bahwa hasil visus pasca
operasi dari Phaco dan SICS adalah serupa, dan
hilangnya sel endotel hampir sama, meskipun ada perbedaan dalam waktu operasi, mereka
tidak mempengaruhi hasil akhir dari operasi
PENELITIAN LAIN
Ruit [8] menemukan bahwa baik
fakoemulsifikasi (Phaco) dan small incision
ekstrakapsular cataract surgery (SICS) mencapai hasil visual yang sangat
baik dengan tingkat komplikasi yang rendah
Perbandingan Phaco dan SICS untuk Pasien Usia Lanjut
SICS secara signifikan lebih cepat, lebih murah, dan
ketergantungan terhadap teknologi yang lebih sedikit dari
Phaco. SICS mungkin lebih tepat sebagai prosedur
pembedahan untuk pengobatan katarak yang sudah
lanjut dalam negara berkembang.
Studi lain menunjukkan bahwa baik Phaco dan teknik small
incision cataract surgery aman dan efektif untuk rehabilitasi
visual pasien katarak, meskipun Phaco bisa memberikan
ketajaman visual tidak dikoreksi yang lebih baik dalam proporsi pasien yang lebih besar pada 6
minggu
Untuk Memilih Tipe Bedah Menurut Kekerasan Nukleus
Pada pasien usia lanjut dengan katarak senilis jika kekerasan nukleus kurang dari kelas Ⅳ dan variabel
lain seperti pelebaran pupil memungkinkan kita untuk
melakukan Phaco, kita dapat mengekstrak lensa
yang katarak dengan fakoemulsifikasi
Namun dalam lensa yang keras dengan kepadatan lebih dari kelas Ⅴ pilihan yang lebih disukai adalah
SICS.
• Baik Phaco dan SICS yang dikombinasikan dengan implantasi IOL untuk pasien usia lanjut efektif dan aman.
• Sebelum operasi, pemeriksaan fisik rinci harus dilakukan.
• Ketika kondisi sistemik stabil, operasi katarak untuk pasien berusia lanjut cukup aman.
KESIMPULAN
ANALISIS PICO
• Population (P) : Pasien-pasien katarak yang berusia lanjut (75-94 tahun)
• Intervention : operasi katarak dengan teknik Fakoemulsifikasi (Phaco) dan SICS (Small Incision Extracapsular Cataract Surgery)
• Comparation : Membandingkan antara Phaco & SICS dlm efek dan keamanan
• Outcome : Baik Phaco dan SICS yang dikombinasikan dengan implantasi IOL untuk pasien usia lanjut efektif dan aman