Catatan Albarak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

albarak

Citation preview

Created by : Nurainul Miftahul HudaDosen : Santika Martha, M.ScHimpunan:Kumpulan objek-objek yang dapat didefinisikan dengan jelas (bukan berupa pernyataan yang bersifat relatif).Contoh : Himpunan manusiaAljabar:Suatu himpunan yang tidak kosong S yang dilengkapi satu atau lebih operasi biner.Operasi BinerOperasi biner * pada S adalah aturan yang memetakan setiap pasangan terurut (a,b) S x S ke unsur di S.Contoh :Bilangan genap + bilangan genap = bilangan genap, maka Operasi biner juga biasa disebut dengan sifat tertutup.Contoh :Selidiki apakah S bersifat tertutup terhadap penjumlahan & perkalian ?Bukti :Penjumlahan+01001112Karena maka S tidak bersifat tertutup pada operasi penjumlahan.Perkalianx01000101Karena maka S bersifat tertutup pada operasi perkalian.Selidiki apakah G bersifat tertutup terhadap penjumlahan & perkalian?Bukti :PenjumlahanDiambil sebarang dengan Maka,===, dengan , Karena , maka terbukti G tertutup pada operasi penjumlahan.PerkalianDiambil sebarang dengan Maka,===Karena , maka terbukti G tertutup pada operasi perkalian.Penjumlahan Modulo MDengan r bilangan bulat tak negatif terkecil yang merupakan sisa pembagian (a+b) dibagi m.Perkalian Modulo PDengan r bilangan bulat tak negatif terkecil yang merupakan sisa pembagian (axb) dibagi p.Contoh :Selidiki apakah P tertutup pada operasi penjumlahan dan perkalian?Bukti :012341234023402+4=6, 6/5=1 sisa 113401240123Tertutup terhadap operasi penjumlahan modulo 5.0000001234024130314204321Tertutup terhadap operasi perkalian modulo 5.Suatu operasi biner * dan pada himpunan tak kosong S dikatakan :AssosiatifKomutatifMempunyai elemen identitas eSetiap anggota mempunyai invers di SOperasi distributif kiri terhadap *Operasi distributif kanan terhadap *Teori GrupAlur untuk membuktikan teori grupContoh :Z = himpunan bilangan bulat Buktikan Z merupakan grup komutatif dengan operasi penjumlahan.Z = himpunan bilangan bulatBuktikan Z merupakan grup komutatif dengan operasi perkalian !dengan operasi yang didefinisikan Selidiki apakah operasi pada S :Merupakan operasi binerBersifat assosiatifMempunyai elemen identitasSetiap elemennya mempunyai inversBersifat komutatifDefinisi:Misalkan (G,*) adalah grup, makaJika banyaknya anggota G terhingga (finite), maka (G,*) disebut grup terhingga. Contoh : Interval, modulo.Jika banyaknya anggota G tak terhingga (infinite), maka (G,*) disebut grup tak terhingga. Contoh : bilangan asli, bilangan real.Banyaknya anggota suatu grup (G,*) disebut order dari G yang disimbolkan dengan n(G).Sifat-sifat Grup :Teorema 1 :Unsur identitas suatu grup adalah tunggalTeorema 2 :Setiap anggota suatu grup mempunyai invers tunggalTeorema 3 :Invers dari invers suatu anggota dalam grup adalah anggota itu sendiri.Teorema 4 :Setiap grup memenuhi hukum pencoretan (Hukum Kanselasi).berlaku(pencoretan kiri)(pencoretan kanan)Teorema 5 :Jika G adalah grup, dan maka berlaku Teorema 6 :Jika a,b sebarang anggota du G, maka persamaan ax = b dan ay = b masing-masing mempunyai penyelesaian tunggal di GSubgrupDefinisi :Himpunan bagian sebarang tidak kosong dari suatu grup (G,*) misal disebut subgrup dari G jika dan hanya jika terdapat operasi yang sama dengan operasi yang berlaku pada G, H merupakan grup.Jika G grup, maka G dan {e} merupakan improper subgrup (grup bagian tak sejati) atau subgrup trivial.Sedangkan subgrup subgrup lainnya disebut proper subgrup (grup bagian sejati) atau subgrup tak trivial.Contoh : G = { 1,-1,i,-i } (G,x) grup (tunjukkan)H = { 1,-1 } (H,x) grup(Z, +) grup maka (2Z, +) subgrup dari (Z, +) ( , +) adalah grup (tunjukkan).subgrup dari Teorema 1 :Diketahui G grup dan H subgrup dari G jika dan hanya jika :H tertutup terhadap operasi pada GE elemen identitasTeorema 2 :Diketahui G grup danH subgrup dari G jika dan hanya jika Teorema 3 :G grup, , H subgrup G jika dan hanya jika :Teorema 4 :G grup, , , H finite.H subgrup Teorema 5 :Jika G grup dan H subgrup ari G, maka :HH=HTeorema 6 :Jika H & K subgrup dari G. H K subgrup dari G jika dan hanya jika H K = K HDefinisi 2 :Jika H, K dua subgrup dari G, maka H K didefinisikan dengan Grup SimetriMisal A={1,2,3}. Jadi banyaknya permutasi =3!=6Permutasi adalah pemetaan bijektif dari himpunan n simbol ke himpunan itu sendiri.Contoh :Tunjukkan G memenuhi 4 aksioma grup dengan G = {e,f,g,h,j,k} yang dilengkapi dengan operasi komposisi permutasi merupakan grup yang disebut grup permutasi (simetri).G = {I,R,,A,B,C} yang dilengkapi dengan operasi pergandaan transformasi.I = rotasi dengan pusat O dan arah berlawanan jarum jam dengan sudut R = rotasi dengan pusat O dan arah berlawanan jarum jam dengan sudut = rotasi dengan pusat O dan arah berlawanan jarum jam dengan sudut A = refleksi terhadap sumbu AxB = refleksi terhadap sumbu ByC = refleksi terhadap sumbu CzGrup SiklikDefinisi 1 :Suatu grup S atau subgrup S dari grup G disebut siklik jika dan hanya jika ada elemen a disebut generator atau penghasil/pembentuk S.Grup siklik S dengan generator a dinyatakan S = Definisi 2 :Teorema 1 : dengan adalah invers dari aJika ab=ba dan maka Contoh :Diberikan 2 buah tabel hasil operasi G = {i,a,b,c}iabciiabcaaicbbbciaccbaiIabciIabcaAicbbBcaicCbiASelidiki apakah (G,) & (G,*) merupakan grup siklik ?Grup Siklik dengan order KosetDefinisi :Jika H suatu subgrup dari grup (G,*) dan , makaHa = {h*a|} koset kanan dari H dalam GaH = {a*h|} koset kiri dari H dalam GContoh :G = {1,-1,i,-i} (G,x) grup.H = {-1,1} H subgrup dari G.Koset kanan dari H dalam GH(1) = {-1x1 , 1x1} = {-1,1}H(-1) = {1,-1}H(i) = {-i,i}H(-i) = {i,-i}Subgrup NormalDefinisi :Jika N subgrup dari G, maka N disebut subgrup normal dari G, ditulis Jika dan hanya jika Jika dan hanya jika Contoh :G = {i,a,b,c,d,e}i = ( 1 ) ( 2 ) ( 3 )a = ( 1 2 3 )b = ( 1 3 2 )c = ( 2 3 ) ( 1 )d = ( 1 3 ) ( 2 )e = ( 1 2 ) ( 3 )S = {i,c}N = {i,a,b}Koset dari subgrup H dalam G, h membagi G menjadi suatu partisi-partisi misal adalah partisi-partisi dari S, maka :Banyaknya koset dari H di dalam G disebut indeks G terhadap H atau indeks H di dalam G.Notasi : [G,H] atau Contoh :Proper subgrup dari adalah Teorema Langrang :Diberikan G grup dan H subgrup dari G maka order H membagi habis order GDiberikan G grup, H&K subgrup dari G , maka [G:K] = [G:H] [H:K]Sifat-sifat subgrup normal :Misalkan (G,) suatu grup. Jika N & H masing-masing merupakan subgrup normal dari G, maka merupakan subgrup normal dari G juga.Dalam setiap grup G dengan elemen identitas i maka {i} dan G sendiri merupakan subgrup normal.Misalkan (G,) grup dan N subrup dari G. Jika banyaknya koset kanan N yang berlainan dalam G sama dengan 2 atau , maka N adalah subgrup normal dari G.Jika N subgrup dari G, maka N adalah subgrup normal dari G, jika dan hanya jika hasil kali 2 koset kanan dari N dalam G adalah koset kanan dari N dalam G juga.Grup FaktorMisal G grup, N subgrup normal dari G.G|N = himpunan semua koset kanan N dalam G (dibaca: N faktor G)G|N terhadap operasi perkalian merupakan grup yang disebut grup faktor (Grup Quotient/Grup Kuosen)Contoh :Z = himpunan bilangan bulat.(Z,+) grup.Ambil sebarang dan bentuk H = {ma|}.H merupakan subgrup normal dari Z.Z|H = {H, , 2+H, ... , (m-1)+H}Himpunan A & B tak kosong dengan f : A B dikatakan fungsi jika dan hanya jika dengan a=b maka f(a)=f(b)F dikatakan fungsi 1-1 jika dengan f(x)=f(y) maka x=y (fungsi injektif)F dikatakan fungsi onto/pada jika sehingga f(a)=b (fungsi surjektif)F dikatakan fungsi bijektif jika f merupakan fungsi 1-1 & onto.