43
CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013 Daftar Isi Kuliah 1 Anatomi I......................................... Kuliah 2 Anatomi II ....................................... Kuliah 3 Embriologi ....................................... Kuliah 4 Histologi I ...................................... Kuliah 5 Histologi II...................................... Kuliah 6 Genetika(Non-disjuntion).......................... Kuliah 7 Fisiologi I....................................... Kuliah 8 Fisiologi II...................................... Kuliah 9 Fisiologi III..................................... Kuliah 10 Struktur, Fungsi Plasenta dan Cairan Amnion...... Kuliah 11 Adaptasi Maternal................................ Kuliah 12 Gangguan/Masalah pada Kehamilan I............... Kuliah 13 Gangguan/Masalah pada Kehamilan II.............. Kuliah 14 Obat-obat teratogenik............................ Kuliah 15 Persalinan Normal................................ Kuliah 16 Persalinan Patologis............................. Kuliah 17 Gangguan Pasca Persalinan........................ Kuliah 18 Perdarahan Pasca Persalinan dan Syok hemorrhagic. Kuliah 19 Gangguan Psikiatri dalam Persalinan dan Nifas.... Kuliah 20 Payudara, laktasi dan gangguannya................ Kuliah 21 Kontrasepsi...................................... Kuliah 22 Infertilitas..................................... Kuliah 23 Disfungsi Seksual................................ Kuliah 24 Masalah di Bidang Ginekologi (Infeksi)........... Kuliah 25 Masalah di Bidang Ginekologi (Tumor)............. FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana [0970121023] 1

Catatan Kuliah Blok Reproduksi

  • Upload
    guzde

  • View
    70

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Reproduksi

Citation preview

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSIFebruary 15, 2013

Daftar IsiKuliah 1 Anatomi I

Kuliah 2 Anatomi II

Kuliah 3 Embriologi

Kuliah 4 Histologi I

Kuliah 5 Histologi II

Kuliah 6 Genetika(Non-disjuntion)

Kuliah 7 Fisiologi I

Kuliah 8 Fisiologi II

Kuliah 9 Fisiologi III

Kuliah 10 Struktur, Fungsi Plasenta dan Cairan Amnion

Kuliah 11 Adaptasi Maternal

Kuliah 12 Gangguan/Masalah pada Kehamilan I

Kuliah 13 Gangguan/Masalah pada Kehamilan II

Kuliah 14 Obat-obat teratogenik

Kuliah 15 Persalinan Normal

Kuliah 16 Persalinan Patologis

Kuliah 17 Gangguan Pasca Persalinan

Kuliah 18 Perdarahan Pasca Persalinan dan Syok hemorrhagic

Kuliah 19 Gangguan Psikiatri dalam Persalinan dan Nifas

Kuliah 20 Payudara, laktasi dan gangguannya

Kuliah 21 Kontrasepsi

Kuliah 22 Infertilitas

Kuliah 23 Disfungsi Seksual

Kuliah 24 Masalah di Bidang Ginekologi (Infeksi)

Kuliah 25 Masalah di Bidang Ginekologi (Tumor)

Kuliah 18 Perdarahan Pasca Persalinan dan Syok hemorrhagic

dr. Pande Geriawan, Sp.OG

A. Perdarahan Obstetrik

Prinsip Tegakkan diagnosis secara cepat Kenali sumberdaya dan kemampuan untuk kompensasi Resusitasi aktif pada perdarahan masif Identifikasi penyebab dasar Mengatasi penyebab1) Perdarahan antepartum

Objektifa. Definisi dan insiden Perdarahan pervaginam antara usia kehamilan 20 minggu hingga melahirkan Insiden 2%-5% dari seluruh kehamilan Berbagai penyebab perdarahan antepartum solusio plasenta40%- 1% kehamilan Tidak terklasifikasi35% plasenta previa20%- % kehamilan Lesi saluran genital bawah5% Lain-lainb. Etiologi dan Faktor Resiko1) Servikal Perdarahan kontak (misalnya: koitus, pap-smear, neoplasia, pemeriksaan dalam)

inflamasi (misalnya: infeksi)

Dilatasi dan penipisan servik (misalnya pada persalinan, servik inkompeten)

2) Plasenta solusio

previa

ruptura sinus marginalis

vasa previa

3) Lain-lain - kelainan faktor pembekuan darahc. Diagnosis1) Prosedur Diagnostik Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik - Jangan lakukan pemeriksaan dalam Ultrasonografi

tes pasti untuk plasenta previa

kurang berguna pada solusio plasenta

Monitor elektronik janin

untuk menilai kesejahteraan janin dan kontraksi uterus

Spekulum

Lakukan pemriksaan USG lebih dahulu jika memungkinkan

jangan lakukan Periksa Dalam2) Laboratorium Darah Lengkap, Golongan Darah, Rh, Coombs

Status koagulasi

INR, PTT, fibrinogen atau waktu pembekuan

2 - 4 unit PRC yang telah di cross matched bedside clot test

Tes Kleihauer-Betke

vaginal dan/atau darah maternal

Tes maturitas paru janin jika Grav. 1 bungkus /hari

c. Diagnosis Gambaran klinis solusio plasenta Perdarahan pervaginam tanpa nyeri, terus menerus

Adanya faktor risiko

status hemodinamik mungkin tidak berhubungan dengan jumlah perdarahan pervaginam (pada jenis concelead)

Mungkin dapat terjadi gawat janin

uterus - nyeri, irritabel, kontraksi atau tetanik

Dengan USG dapat disingkirkan adanya plasenta previa dan dapat menunjukkan adanya perdarahan retroplasentad. Penatalaksanaan

b) Plasenta Previa

a. Definisi Plasenta menutupi ostium atau letak rendah

Klasifikasi total - seluruhnya menutupi os

partial - sebagian menutupi os

marginal- cukup dekat dengan os sehingga dapat meningkatkan resiko perdarahan pada saat dilatasi dan penipisan serviks b. Faktor risiko

Riwayat plasenta previa sebelumnya

Riwayat seksio caesaria atau operasi uterus

multiparitas (5% pada pasien grand multipara)

Gravida tua

Kehamilan multipel

merokokc. Diagnosis

Gambaran Klinis Plasenta Previa Perdarahan pervaginam, biasanya tidak nyeri ( kecuali pada persalinan)

Status hemodinamik ibu menggambarkan jumlah perdarahan pervaginam

Dapat ditoleransi dengan baik oleh janin kecuali jika ibu tidak stabil

uterus tidak nyeri, tidak irritabel, lunak

Dapat menyebabkan letak janin abnormal

Ultrasonografi memperlihatkan adanya plasenta previa

d. Penatalaksanaan

c) Vasa Previa

a. Definisi Pembuluh darah pada selaput ketuban berjalan melewati servix

Insersi vellamentosa atau lobus suksenturiatab. Faktor risiko

c. Diagnosis

Apt test - Kleihauer test dari darah vagina

bradikardia janin (terminal) berawal takikardia atau sinusoidald. Penatalaksanaan

Prognosis Mortalitas janin sebesar 50-70%

Komplikasi ex-sanguinasi setelah amniotomi 2) Perdarahan Postpartuma. Definisi

Definisi Tradisional Kehilangan darah > 500 mL pada persalinan pervaginam

Kehilangan darah > 1000 mL pada seksio caesaria

Definisi Fungsional

Kehilangan darah yang potensial mengakibatkan ketidakstabilan hemodinamik

Insiden sekitar 5% dari seluruh persalinan

b. Etiologi

1) Penyebab primer :

Tonus.- Atoni uterus Tissue.- sisa jaringan / bekuan darah Trauma.- laserasi, ruptur, inversi Trombin ( Coagulopathy)2) Penyebab skunder :

Infeksi .

Sisa plasenta.

Sub involusi dari plac. Site.c. Faktor resiko

1) HPP Antepartum Riwayat HAP sebelumnya atau plasenta manual

Solusio plasenta, terutama jika tidak terdeteksi

Kematian fetus intrauterine

plasenta previa

Hipertensi dalam kehamilan dengan proteinuria

Regangan berlebihan pada uterus (mis. gemelli, polihidramnion)

Kelainan perdarahan sebelum kehamilan (mis. ITP)2) HPP Intrapartum Persalinan operatif s.c atau pervaginam dengan alat

Persalinan lama

Persalinan cepat

induksi atau augmentasi

Korioamnionitis

Distosia bahu

Versi podalik internal dan ekstraksi bayi kembar yang kedua

Koagulopati yang didapat (mis. HELLP, DIC)3) HPP Pospartum Laserasi atau episiotomi

retensi plasenta/plasenta abnormal

Ruptura uteri

Inversi uteri

Koagulopati yang didapat (mis. DIC)d. Diagnosis4) Apakah telah terjadi HPP Pertimbangkan faktor risiko

Observasi perdarahan pervaginam

Nilai perdarahan dari vagina

INGAT Perkiraan kehilangan darah

manipulasi lanjutan dapat memperbesar kehilangan darah

kehilangan darah dapat ditoleransi pada saat tertentu Pertimbangkan penyebab Lakukan pemeriksaan fundus

Inspeksi traktus genital bawah

Eksplorasi uterus

sisa plasenta

ruptura uteri

inversi uteri

Lakukan pemeriksaan koagulasi Gejala dikaitkan kehilangan darah.

%mlTekanan darahGejala dan tanda10-15500-1000normalPalpitasi,tachikardi dan menguap15-251000-1500Mulai turunWeakness,sweating, tachikardi25-351500-200070-80Restlessness,pallor,oligouri35-452000-300050-70Collaps,air hunger dan anuria PROPOSED CLASSIFICATION0 (normal)< 500< 10-WASPADAAlert line1500-100015minimalIV lineAlert line21200-150020-25Urin menurunNadi meningkatRR meningkatHypotensiNadi mengecilResusitasi aktif31800 lebih30 lebihHipotensiTachikardiAkral dinginTachipnoesyockResusitasi aktif terkendalie. Pencegahan

Waspada

manajemen aktif kala tiga

Oxytocin profilaksis

10 U IM

20 U/L N/S IV tetesan cepat

Penjepitan dan Pemotongan tali pusat dini

Penegangan tali pusat terkendali dengan penekanan suprapubik arah berlawananf. Tatalaksana

Tatalaksana - Abc S Bicara dan observasi pasien

Jalur IV besar (No 16 gauge)

Kristaloid- jumlah banyak!

Hitung Darah lengkap (DPL)

Golongan darah dan Cross-matched Minta PERTOLONGAN! Tatalaksana - Nilai fundus simultan dengan ABC

Atonia merupakan penyebab utama Perdarahan Post partum

Jika lembek ( masase bimanual

singkirkan inversio uteri

mungkin terdapat trauma traktus bagian bawah

evakuasi bekuan darah dari vagina dan servik

membutuhkan eksplorasi manual pada saat ini

Tatalaksana - Kompresi Bimanual

Tatalaksana - Oxytocin 5 units IV bolus

20 units per L N/S IV tetesan cepat

10 unit intramyometrial diberikan transabdominal

Tatalaksana - Eksplorasi Manual Jika dengan kompresi bimanual dan oksitosin respon tidak ada lanjutkan dengan eksplorasi

Eksplorasi manual akan:

Singkirkan adanya inversio uteri

Palpasi luka servik

Evakuasi sisa plasenta atau bekuan darah dari uterus

Singkirkan adanya ruptura uteri atau dehisens

Reposisi Uterus yang inversi

Tatalaksana - Uterotonika Tambahan ergotamine hati-hati pada hipertensi

0.25 mg IM or 0.125 mg IV

Dosis maksimum 1.25 mg

Cytotec (misoprostol) hati-hati pada asma

400 mg pr or po

800-1000 mg per rektal

Tatalaksana - Perdarahan dengan kontraksi Uterus baik (keras) Eksplorasi traktus genitalia bawah

dibutuhkan

analgesia yang sesuai

eksposur yang baik dan lampu

Perbaikan surgikal yang tepat

dapat di tampon sementara dengan balon Foley atau kasa)

Tatalaksana - Perdarahan Uterus Berlanjut Kemungkinan kosgulopati - INR, PTT, waktu pembekuan, fibrinogen

Bila koagulopati abnormal:

koreksi dengan faktor pembekuan, platelets

Bila koagulasi normal:

siapkan Kamar Operasi

singkirkan ruptura uteri, mungkin perlu reparasi

pertimbangkan ligasi uteri/ hipogastrik , histerektomi

PASTIKAN bahwa anda siap untuk melakukan resusitasi !!!!

Pertimbangkan akan perlunya Foley catheter, CVP, arterial line, dll

Pertimbangkan perlunya bantuan orang yang lebih ahliB. Syok dalam Kebidanan

Kuliah 19 Gangguan Psikiatri dalam Persalinan dan Nifas

A. Hal-hal yang dapat mempengaruh kondisi kejiwaan ibu hamil Ngidam Mitos di Masyarakat Jenis kelamin anak Orang-orang di sekitar ibu hamilB. Kondisi kesehatan yang berpengaruh pada kesehatan jiwa ibu hamil

Kondisi yang dialami bumil dapat berupa kecemasan terhadap berbagai hal Kecemasan dapat menyebabkan ibu mudah marah, cepat tersinggung, sedih, murung dsb Stres oleh dan karena kondisi fisik bumil bisa diatasi dengan berbagai caraC. Kesehatan jiwa ibu bersalin dan nifas Perlu dipahami kondisi fisik menjelang kelahiran bayi dan perasaan yang ditimbulkan Dalam minggu-minggu terakhir kehamilan ibu dapat mengalami konflik perasaan terhadap bayi dalam kandungannya (Takut mati, trauma kelahiran) Kelahiran anak membutuhkan penyesuaian dalam berbagai halD. Kesehatan ibu menyusui

Pemberian ASI perlu kemampuan yg dipelajari ibu Pemberian ASI yang benar akan menghasilkan keuntungan ganda Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang menyusui E. Aspek Kesehatan Jiwa dlm pemeriksaan ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui Bumil perlu pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali dalam masa kehamilan Pemeriksaan bumil, nifas & menyusui hendaknya memasukkan unsur-unsur kesehatan jiwa melalui pengambilan anamnesa Pertanyaan yg diajukan

Pemeriksaan fisik yang difokuskan

Menumbuhkan kepercayaan pasien pada petugas untuk keberhasilan deteksi dini.

Mengenali gejala gangguan keswa pd bumil, bersalin nifas dan menyusuiF. Masalah Keswa Ibu Hamil, bersalin, Nifas dan Menyusui serta Penatalaksanaannya Tanda-tanda ibu yang mengalami gangguan jiwa pasca persalinan Tanda-tanda anak yang ibunya mempunyai masalah keswa selama periode perinatal Masalah Keswa yang sering adalah depresi, anxietas dan psikotikG. Depresi Pasca Persalinan Survei epidemiologi di dunia : Prevalensi gangguan depresi berat 2x pada perempuan dewasa daripada pria

Pada masa kehamilan resiko terkena depresi berat meningkat

Depresi pasca persalinan mempunyai efek negatif terhadap hubungan ibu-bayi selama tahun pertama kehidupannya

Depresi pasca persalinan mempunyai efek bermakna thd perkembangan kognitif dan emosi anak

H. Faktor Resiko Depresi1. Faktor utama2. Faktor penyerta 3. Gejala dan tanda depresi berata) Lima / lebih gejala berikut terdpt tiap hari atau minimal 2 minggu berturut-turut b) Gejala tsb bukan disebabkan kondisi psikiatri lainc) Gejala tsb menyebabkan hendaya / gangguan yg bermakna thd fungsi sehari-hari di pekerjaan, sekolah dan kegiatan sosiald) Gejala tsb tidak disebabkan oleh efek langsung dari penggunaan zat / kondisi medis umume) Gejala tsb tdk merupakan gejala berkabung akibat kehilangan orang yg dicintaiOnset depresi pasca persalinan : 4 minggu atau ada juga sampai 1 tahun setelah melahirkan

I. Penatalaksanaan Gangguan Depresi Pasca Persalinan Informasikan kpd pasien dan keluarga bahwa depresi adalah gangguan yg lazim & tersedia terapi yang efektif Bila ada resiko bunuh diri, perlu pengawasan ketat Identifikasi stres bantu pasien menghadapi dengan langkah nyata Bantu pasien melawan pesimisme, pikiran negatif atau rasa bersalah Libatkan suami / anggota keluarga yg lain Pertimbangkan medikasi antidepresan pada kasus yang cukup berat atau bula konseling saja tidak menolong.

Antidepresan :

Imipramin 1-3 x 25 mg

Fluoxetine 1-2 x 10-20 mg/ hari

Sertraline 1-2 x 50 mg/ hari

Rujuk pasien bila gejala cukup berat, terdapat resiko bunuh diri atau tidak ada perubahan selama 3 minggu

GANGGUAN PSIKOTIK PASCA PERSALINAN (Post Natal) Onset timbul 2-4 minggu setelah melahirkan (bisa juga 3 bln 1 th setelah melahirkan) Bisa merupakan episode akut, kemudian menghilang atau menjadi eksaserbasi Gangguan psikotik pasca persalinan merupakan kedaruratan psikiatri yang perlu pengobatan segera Dalam periode psikotik pasien tidak mampu menilai realitas dan dapat membahayakan dirinya maupun bayinyaA. Jenis Gangguan psikotik pasca persalinan1) Gangguan afektif bipolar2) Gangguan skizoafektif3) Depresi berat dengan gejala psikotikB. Faktor Resiko Psikotik Post Natal Riwayat psikotik pasca persalinan sebelumnya (kemungkinan akan mendapat psikotik pasca persalinan kembali 50%-70%) Riwayat gangguan afektif bipolar / skizofrenia sebelumnya (kekambuhan pasca persalinan 20%-50%) Riwayat keluarga menderita gangguan afektif bipolar, skizofrenia, gg. Kepribadian skizoid/ paranoid Pengguanaan zat yang menginduksi timbulnya psikotik seperti ganja & amfetaminC. Gejala dan Tanda Psikotik 1) Gejala positif / gejala mayor Halusinasi

Waham

2) Gejala negatif / gejala minor

Gangguan tidur

Agitasi

Menarik diri

Pikiran dan pembicaraan yang miskin/ terbatas

Perubahan prilaku

Kehilangan motivasi

D. Gangguan psikotik post natal yang penting kita ketahui

1) Gangguan skizoafektif

Kriteria diagnostika. Terdapat gejala episode depresif, manik atau campuran pada waktu yg bersamaan ditambah dengan gejala skizofrenia

b. Waham / halusinasi yang telh berlangsung minimal 2 minggu

c. Gejala memenuhi kriteria episode afektif pada fase aktif / residual

2) Gangguan bipolarKriteria diagnostik bipolar manika. Terdapat 1 atau lebih episode manik / campuran.b. Episode manik minimal 1 minggu

c. Episode campuran : episode manik & depresif hampir setiap hari minimal 1 minggu.d. Gangguan ini cukup berat sehingga terjadi hendaya dalam fungsi kerja / social.e. Gangguan ini tidak disebabkan oleh kondisi medis umum atau penggunaan zat.E. Penatalaksanaan Gangguan Psikotik Post Natal Informasikan pada pasien dan keluarga bahwa agitasi dan prilaku aneh adalah gejala gangguan jiwa dan pasien tidak mampu mengendalikannya Keadaan tersebut. Semakin dini diobati prognosisnya semakin baik, perlu pengobatan yang berkesinambungan selama bbrp bulan setelah gejala menghilang Upayakan keamanan bagi pasien dan orang yang merawatnya Kurangi stres dan stimulasi Libatkan suami dan anggota keluarga lain

Setelah gejala membaik, dorong pasien melakukan kegiatan sehari-hari

Bila prilaku membahayakan diri / orang lain maka pasien perlu dirawat di RS

Beri obat :

Antipsikotik :

Haloperidol 3 x 2-5 mg / hari

CPZ 2 x 100-200 mg / hari

Risperidone 2-3 x 1-2 g / haridCatatan:

Kuliah 20 Payudara, laktasi dan gangguannya

dr. Oka Lely

A. Anatomi Mamma Embrio ( primary bud Masa pertengahan kehamilan sec. bud (15-25) ( asal dr glandula mammae

@sec. bud ( memanjang & bercabang (lap. sel kubis ( lumen sentral Lap. dlm ( ep. sekretori ( produksi susu Lap. luar ( mioepitel : utk kontraksi mengeluarkan air susu Gland. mammae matang ( 15-25 lobus Lobus ( radier,dipisahkan jar. lemak @lobus ( lobulus( mbtk alveoli Ep. sekretori di alveoli ( produksi air susu (duktulus ( sinus laktiferus ( duktus laktiferus ( muara di puting susu Wanita dewasa ( linea mediana lat.,antara kosta II & IV ( lebar kesamping,dr pinggir sternum smp linea aksilaris med. Letak gland. mammae ( subkutan,menutupi m.pect.mayor,sebagian m. serratus ant. & m. oblikus eks. Mammilia : bag. menonjol pd puncak payudara, warna lbh gelap Areola mammae : kalang susu, t.d: 20-24 kelj. Montgomery (utk lubrikasi) Bentuk dan ukuran mammae bervariasi Sbl pubertas