8
Asramaku 1 2 3 4 5 6 7 9 8 11 10 Asrama Gilgal : (1) Kunjungan Bapak-bapak PM beserta istri, (2) Antri periksa kesehatan run, (3) Makan bareng yuk! Asrama Cendrawasih, Sugapa : (4) Salah seorang donatur yang berkunjung, menyuapi salah satu anak, (5) Brrr. berselimutkan dinginnya udara Sugapa (6) Ibu guru membantu pakai seragam ; Asrama Yudea : (7) Zzzz...Adik-adik lagi dur, (8) Kakak- kakak siapkan makanan, (9) Sukacita mendapat handuk baru; Asrama Agape: (10) Hening.. anak-anak lagi ke sekolah, (11) pengasuh sedang siapkan makan siang. embangun manusia Indonesia se- utuhnya di pedesaan” merupakan moo dari Yayasan Pesat, sesuai dengan amanat agung Tuhan Yesus Kristus yaitu untuk menjadikan semua bangsa menjadi muridNya. Memang menjadi manusia yang utuh adalah hakekat dari hidup manusia, yang citranya sudah rusak oleh dosa dan sudah melenceng jauh dari blueprint’ penciptaannya, yakni Tuhan sendiri. Sesungguhnya manusia dak akan pernah dapat menolong dirinya sendiri untuk mengembalikan citra dirinya sehingga sang pencipta sendirilah yang harus turun tangan untuk memperbaiki ciptaanNya, melalui hidup yang telah diberikanNya dalam Yesus Kristus, Tuhan kita dan diteruskan melalui hidup kita MEMBANGUN MANUSIA SEUTUHNYA “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seper Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”( Maus 5 :48 ). MEMBANGUN MANUSIA SEUTUHNYA M

Catatan Redaksi - WordPress.com · bahwa buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Dukung kami terus agar dapat eksis walaupun ada beberapa kendala dalam proses pencetakan dan pendistribusiannya,

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Catatan Redaksi - WordPress.com · bahwa buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Dukung kami terus agar dapat eksis walaupun ada beberapa kendala dalam proses pencetakan dan pendistribusiannya,

Asramaku1

23

4

5

6

7

9 8

1110

Asrama Gilgal : (1) Kunjungan Bapak-bapak PM beserta istri, (2) Antri periksa kesehatan rutin, (3) Makan bareng yuk! Asrama Cendrawasih, Sugapa : (4) Salah seorang donatur yang berkunjung, menyuapi salah satu anak, (5) Brrr. berselimutkan dinginnya udara Sugapa (6) Ibu guru membantu pakai seragam ; Asrama Yudea : (7) Zzzz...Adik-adik lagi tidur, (8) Kakak- kakak siapkan makanan, (9) Sukacita mendapat handuk baru; Asrama Agape: (10) Hening.. anak-anak lagi ke sekolah, (11) pengasuh sedang siapkan makan siang.

embangun manusia Indonesia se-

utuhnya di pedesaan” merupakan motto dari

Yayasan Pesat, sesuai dengan amanat agung Tuhan Yesus

Kristus yaitu untuk menjadikan semua

bangsa menjadi muridNya.

Memang menjadi manusia yang utuh adalah hakekat dari hidup

manusia, yang citranya sudah rusak oleh dosa dan sudah melenceng jauh dari

‘blueprint’ penciptaannya, yakni Tuhan sendiri.

Sesungguhnya manusia tidak akan pernah dapat menolong dirinya sendiri untuk mengembalikan citra dirinya sehingga sang pencipta sendirilah yang harus turun tangan untuk memperbaiki ciptaanNya, melalui hidup yang telah diberikanNya dalam Yesus Kristus, Tuhan kita

dan diteruskan melalui hidup kita

MEMBANGUN MANUSIA SEUTUHNYA

“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga

adalah sempurna.”( Matius 5 :48 ).

MEMBANGUN MANUSIA SEUTUHNYA

M

Page 2: Catatan Redaksi - WordPress.com · bahwa buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Dukung kami terus agar dapat eksis walaupun ada beberapa kendala dalam proses pencetakan dan pendistribusiannya,

Penabur - 02 15

Shalom, Kembali kami bersyukur karena edisi kedua ini bisa hadir di hadapan Saudara, kami memutuskan bahwa buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Dukung kami terus agar dapat eksis walaupun ada beberapa kendala dalam proses pencetakan dan pendistribusiannya, pada edisi ini kami cetak sendiri dengan printer laser yang baru kami beli, halaman dikurangi dan desain minimalis untuk menghemat tonernya harap dimaklumi.

Harapan kami dengan hadirnya buletin ini saudara bisa mengetahui pekerjaan Tuhan yang kami lakukan di ujung bumi. Siapa tahu, saudara tergerak untuk berbagi sesuatu yang saudara punyai yang tidak ada pada kami, bukankan ada tertulis , “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” (Galatia 6:2).

Terima kasih buat perhatian dan kerjasamanya untuk bertumbuh bersama menjadi manusia yang utuh, GBU - Oj-UNTUK KALANGAN SENDIRI

BULETIN INI DI TERBITKAN OLEH: YAYASAN PELAYANAN DESA TERPADU NABIRE

YAYASAN PELAYANAN DESA TERPADU

Sekretariat : Jln. Manado - Karang Mulia,

NABIRE - PAPUA

Alamat surat : PO. BOX 206Nabire 98802

Telepon: (0984) 22282 - 24188 - 24178

Rekening : 22298368

a/n Yayasan Pesat Bank Danamon Indonesia

Catatan Redaksi

yang telah menerima anugerahNya. semacam multi level marketing yang lagi ngetren, terus dan terus tejadi multiplikasi proses pemulihan umat manusia.

Sebelum kita masuk dalam misi yang kita jalani, kita perlu mengerti apa sebenarnya manusia yang ‘utuh’ itu. Mungkin banyak dari kita sudah mengetahui bahwa manusia utuh itu adalah manusia yang sempurna baik tubuh, jiwa dan roh. Tapi mungkin juga tidak banyak yang tahu ciri-ciri dari orang yang utuh itu, atau mungkin kita tidak tahu apakah kita sendiri sudah utuh. Manusia yang utuh adalah manusia yang ada kebenaran di hatinya, dalam perkataannya dan tingkah lakunya, itulah manusia berintegritas. -Oj-

T idak terasa, kami sudah duduk di kelas tiga SMA, berarti sudah tiga belas tahun kami sudah tumbuh bersama dengan

Yayasan Pesat Nabire. Dari sekian banyak anak yang masuk asrama bersama-sama dengan saya waktu itu, saat ini tinggal kami berlima ; saya sendiri Stefanus Yogi, Septinus Degei, Ester Burdam, Martina Woromboni, dan Juferia Dumapa yang masih bertahan dan masih tinggal di asrama Agape.

Teringat ketika pertama kali masuk asrama kami senang sekali karena banyak teman baru yang tinggal di asrama, namun dengan berjalannya waktu diantara kami sudah mengalami kejenuhan, terlalu banyak aturan tidak sama dengan di rumah sendiri, kami bisa bebas berbuat apa saja sesuka hati.

Sehingga satu persatu teman-teman mulai keluar dari asrama karena tidak tahan, atau dengan alasan yang kurang jelas. Banyak dari mereka mengatakan bahwa tinggal di asrama seperti di penjara atau seperti di dalam kandang. Namun saya tetap bertahan awalnya karena takut orang tua. Dan waktu terus berjalan dengan cepat, banyak kenangan yang saya dapatkan selama tinggal di asrama, baik kenangan menyenangkan atau yang tidak, semuanya tidak terlupakan dan semua itu menjadi sesuatu yang memotivasi kami untuk mencapai masa depan yang cerah.

Sekarang saya baru sadar dan tahu bahwa tinggal di asrama itu sangat penting dalam pertumbuhan kami untuk mencapai masa depan, dimana kami tidak dipengaruhi oleh lingkungan dengan kebiasaan-kebiasaan buruk yang merusak seperti merokok, minuman keras dan lain sebagainya yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Dan kami semakin mengerti mengapa Tuhan kumpulkan kami di asrama dengan tidak melihat latar belakang suku, budaya dan keluarga kami, yaitu untuk kemuliaan namaNya. Seperti proses ulat yang menjadi kepompong, namun akhirnya akan menjadi kupu-kupu yang indah.

Tidak bisa diucapkan dengan kata-kata untuk membalas semua pengorbanan para pengasuh dan guru-guru yang telah mendidik kami dari kecil sampai saat ini. Yang dapat kami lakukan hanya berdoa bagi mereka semua sehingga nantinya dapat melihat hasil dari jerih payah yang selama ini telah diberikan bagi kami, bagi Tanah Papua. Tuhan Yesus memberkati. ***

(√) Penulis adalah siswa kelas XII SMA Kristen Anak Panah

Stefanus Yogi :

Ketaatan membawa Perubahan

Page 3: Catatan Redaksi - WordPress.com · bahwa buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Dukung kami terus agar dapat eksis walaupun ada beberapa kendala dalam proses pencetakan dan pendistribusiannya,

14 Penabur- 02 Penabur - 02 3

Pembangunan bagian belakang Asrama Yudea sudah dapat terlaksanan atas dukungan dari saudara - saudara

sekalian. Namun pembangunan yang kami lakukan terus berlanjut, saat ini kami lakukan pemagaran keliling untuk asrama ini.

Kami terus berdoa untuk kelanjutan pembangunan sekolah SMA Anak Panah yang diperkirakan masih membutuhkan dana Rp 600.000.000,- dan juga untuk pemasangan Jaringan listrik dan pembuatan selokan untuk Asrama Baru dengan perkiraan dana yang diperlukan Rp 200.000.000,- dan saat ini pekerjaan pembangunan sedang terhenti karena belum ada dana, dan beberapa tukang yang bekerja sudah dipulangkan.

Terus dukung dan doakan untuk dana pembangunan ini karena kami sangat membutuhkan

Asrama baru & bangunan dapur, belum ada jaringan listrik.

kondisi proyek bangunan SMA Anak Panah

pembangunan

K etika manusia jatuh ke dalam dosa mereka menyadari bahwa mereka telanjang, dan karena

mengetahui ketelanjangan inilah manusia menjadi ketakutan, Kej 3 : 10. Dan hingga kini manusia berusaha menutupi ‘ketelanjangan’ dengan berbagai upaya untuk menyembunyikan dirinya, seperti kerang dalam cangkangnya atau kamuflase seperti bunglon, dan lain sebagainya.

Sebagian besar suku-suku di Papua, ketika mereka akan melakukan peperangan mereka akan menggunakan pakaian perang dengan atribut yang menambah sangar penampilan mereka, sepeti jumbai-jumbai bulu kasuari, coretan lumpur arang atau kapur di muka atau badan mereka, taring babi yang menembus hidung dan banyak lagi, mungkin dengan harapan musuhnya sudah lari terbirit-birit duluan cuma karena melihat tampang yang seram.

Namun kadangkala tanpa disadari kita semua seringkali melakukan hal yang sama dengan apa yang mereka lakukan.

“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” Matius 5:37

Mungkin bentuknya tidak sama dengan apa yang mereka kenakan, tetapi kita menggunakan topeng - topeng yang tidak kelihatan yaitu kemunafikan untuk menyembunyikan ‘ketelanjangan’ kita.

Tuhan sangat tidak berkenan dengan orang yang demikian, beberapa kali tercatat di dalam Injil, Tuhan Yesus menghardik dengan kata-kata “Hai orang-orang munafik!...” Kenapa Tuhan sangat membenci kemunafikan? Orang munafik berarti apa yang ada di dalam dirinya tidak sama dengan apa yang ia katakan dan tidak sama dengan kelakuannya, orang munafik adalah orang yang tidak utuh, tidak mempunyai integritas.

Kapan orang mulai berbohong, atau melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan nuraninya? Yaitu ketika mereka menjaga kepentingan dirinya sendiri atau kelompoknya di atas segalanya, padahal Hukum Tuhan menetapkan supaya kita mengasihi Dia dengan sepenuh hati, jiwa dan akal budi dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.

Oleh : Ojun

Page 4: Catatan Redaksi - WordPress.com · bahwa buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Dukung kami terus agar dapat eksis walaupun ada beberapa kendala dalam proses pencetakan dan pendistribusiannya,

4 Penabur- 02 Penabur - 02 13

Berarti apabila kita lebih mengasihi diri kita dengan menipu orang lain atau bahkan menipu Tuhan untuk menyembunyikan ‘ketelanjangan’ kita, kita sudah menentang Hukum Kristus. Ada kalanya kita melakukan hukumNya dengan ‘mengasihi’ sesama dengan harapan semua dunia tahu, “inilah aku!” Bagaimanapun manisnya tindakan itu tetap termasuk salah satu proses untuk menyembunyikan ‘ketelanjangan’ kita.

Oleh karena itu mari kita berusaha untuk dibangun menjadi manusia yang utuh, manusia yang punya integritas sehingga nantinya kita kedapatan tidak bercacat-cela dan berdiri tegak ( tidak menyembunyikan diri ) dari hadapanNya.

Kadangkala kalau kami melihat perjalanan pelayanan yang kami lakukan di Tanah Papua ini, yaitu selama tiga belas tahun kami di sini untuk membangun manusia yang berintegritas. Bukan hanya mereka anak-anak yang dipercayakan kepada kami yang kami bangun, namun kami juga berusaha membangun diri kami sendiri.

Karena itu kami terus berusaha memberi yang terbaik walaupun dengan kemampuan kami yang terbatas, sehingga banyak orang bisa melihat pekerjaan Tuhan yang dipercayakan pada kami dan berkata “ Wow!” dan banyak daerah di Papua yang meminta kami melakukan hal yang sama di sana. dan hasilnya saat ini kami telah membuka asrama di Timika dan segera

menyusul sekolahnya, kami juga telah membuka TK di Distrik Pogapa dan masih banyak lagi daerah yang ingin kami layani.

Namun ada pula yang mengatakan “ yah...” karena mereka cuma melihat bahkan mungkin mereka tidak pernah melihat tapi cuma mendengar apa kata orang tentang keterbatasan kami yang tidak sesuai dengan standar mereka.

Tapi penilaian orang itu hanyalah image belaka, baik dan buruknya tergantung siapa yang menilai, akan tetapi integritas adalah apabila kita berani menunjukkan diri kita apa adanya, tidak ada yang tersembunyi. Dalam bahasa IT disebut WYSWYG “What You See What You Get”. Dan kami cuma bisa berkata, “Ya, inilah kami...”, tapi yang jelas kami sudah berusaha memberikan seluruh hidup kami yang terbatas ini, bagi saudara-saudara kami yang ada di ujung bumi ini. -Öj-

Anak-anak Asrama Yudea

PEMASUKAN BULAN SEPTEMBER 2007

NN ..................................................... Rp 1.500.000,-GAIC ................................................... Rp 2.000.000,-Elsye Tengkilisan BII ........................... Rp 200.000,-Carlos ................................................. Rp 3.500.000,-Berry .................................................. Rp 3.000.000,-Bambang Mul .................................... Rp 2.000.000,-Stephen Pandaan .............................. Rp 300.000,-FEFI .................................................... Rp 3.400.000,-Steven Poni ........................................ Rp 7.500.000,-NN ..................................................... Rp 5.000.000,-Santi ................................................... Rp 4.000.000,-NN ..................................................... Rp 1.500.000,-Evelina ............................................... Rp 500.000,-Matius Sugia ...................................... Rp 1.000.000,-Kusnadi M .......................................... Rp 1.250.000,-Steven Poni ........................................ Rp 7.500.000,-PT. Integra Indo Cabinet .................... Rp 990.000,-Martha Marbun ................................. Rp 200.000,-Pondok .............................................. Rp 540.000,-Karmel Hendrik .................................. Rp 1.000.000,-Toko Setia .......................................... Rp 1.165.000,-Alim, Jl Sutomo .................................. Rp 400.000,-Agus Darmadi ................................... Rp 3.000.000,-Yohanes & Theresia ........................... Rp 600.000,-Bunga bank ........................................ Rp 72,96TOTAL PEMASUKAN .........................Rp 52.045.072,96

PENGELUARAN BULAN SEPTEMBER 2007

Pengembalian kredit bank ................. Rp 4.912.000,-Perpuluhan ........................................ Rp 1.189.500,-Diakonia ............................................ Rp 100.000,-Asrama Agape ................................... Rp 9.448.500,-Asrama Gilgal ..................................... Rp 6.601.000,-Asrama Yudea*) ................................. Rp 17.544.845,-Sugapa ............................................... Rp 3.587.000,-Beras ................................................. Rp 1.500.000,-Pengobatan*) .................................... Rp 5.105.000,-Biaya Operasional, sembako tim ....... Rp 2.719.000,-Telepon & Lisrik *) ............................. Rp 12.763.036,-ATK sekretariat.................................. Rp 352.100,-TOTAL PENGELUARAN ......................Rp 65.821.981,-

SALDO BULAN AGUSTUS ................... Rp 485.810,53PEMASUKAN ...................................... Rp 52.045.072,96PENGELUARAN .................................. Rp 65.821.981,00DEVISIT............................................Rp 13.290.097,51

LAPORAN KEUANGAN BULAN SEPTEMBER2007

DanbagiandayanginginmengirimkandanabantuanbagipelayananinibisadikirimkeBank Danamon Indonesia cabang Nabire,rekeninggirono:

22298368 a.n Yayasan Pesat

Keperluan Pengobatan bulan September cukup banyak karena ada beberapa anggota

tim dan anak-anak yang harus di rawat di RS. Karena ada pemindahan sebagian anak dari Asrama Agape maka ada pengeluaran untuk renovasi kamar di Asrama Yudea. Rekening listrik cukup besar karena ada penunggakan beberapa bulan.

Persembahan untuk anggota tim juga belum bisa diberikan sejak bulan Juli karena dana yang tidak mencukupi. Sementara itu kebutuhan

Apabila Bapak, ibu dan Saudara-saudari memerlukan informasi lebih lanjut me-ngenai keuangan dapat menghubungi Ibu Merry Darmadi 08124843135, Kiranya Tuhan Yesus senantiasa mem-berkati.

beras juga harus kami tingkatkan karena jumlah anak-anak semakin banyak dan semakin besar ( porsi makan mereka juga bertambah ) namun dananya belum cukup juga, untuk itu kembali para guru harus mengalah, merelakan jatah mereka untuk anak-anak.

Terus dukung kami, karena tanpa saudara sekalian para bendahara surga pelayanan ini tidak akan menjadi seperti sekarang ini.

Page 5: Catatan Redaksi - WordPress.com · bahwa buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Dukung kami terus agar dapat eksis walaupun ada beberapa kendala dalam proses pencetakan dan pendistribusiannya,

12 Penabur- 02 Penabur - 02 5

PEMASUKAN BULAN AGUSTUS 2007

Setoran ............................................. Rp 30.000.000,-SKN Elsye Tengkilisan BII .................... Rp 300.000,-Aldi Sentrico ...................................... Rp 485.000,-Edhi , Indonesia Inter. Fund. .............. Rp 14.983.750,-Bambang Mul .................................... Rp 2.000.000,-NN ..................................................... Rp 5.000.000,-NN ..................................................... Rp 300.000,-NN ..................................................... Rp 1.000.000,-Chandra ............................................. Rp 500.000,-NN ..................................................... Rp 10.000.000,-Kusnadi M .......................................... Rp 1.250.000,-Andre Ardianto, Mlg .......................... Rp 1.000.000,-NN ..................................................... Rp 15.000.000,-NN ..................................................... Rp 500.000,-PT. Integra Indo Cabinet .................... Rp 990.000,-Dari Amerika via Ko Den .................... Rp 27.000.000,-Karmel Hendrik .................................. Rp 1.000.000,-Toko Setia .......................................... Rp 900.000,-Alim, Jl Sutomo .................................. Rp 400.000,-Agus Darmadi ................................... Rp 3.000.000,-Yohanes & Theresia ........................... Rp 1.000.000,-Roland ............................................... Rp 1.000.000,-Pondok .............................................. Rp 540.000,-Kanaan ............................................... Rp 327.500,-Cendrawasih ...................................... Rp 5.130.000,-Bunga bank BDI ................................. Rp 4.669,64TOTAL PEMASUKAN .........................Rp 123.610.919,64

PENGELUARAN BULAN AGUSTUS 2007

Pengembalian kredit bank ................. Rp 4.912.000,-Perpuluhan ........................................ Rp 1.616.500,-Diakonia ............................................ Rp 100.000,-Asrama Agape ................................... Rp 6.889.000,-Asrama Gilgal ..................................... Rp 3.672.000,-Asrama Yudea .................................... Rp 8.984.000,-Sugapa*) ............................................ Rp 600.000,-Beras ................................................. Rp 1.575.000,-Pengobatan ....................................... Rp 935.000,-Biaya Operasional, sembako tim ....... Rp 850.000,-Radio Swameka ................................. Rp 1.750.000,-Kep. Sekolah ...................................... Rp 2.040.000,-Kendaraan ......................................... Rp 2.500.000,-Pembangunan ................................... Rp 84.500.000,-ATK sekretariat.................................. Rp 499.784,-TOTAL PENGELUARAN ......................Rp 121.512.017,-

DEVISIT BULAN JULI ........................... Rp 1.613.092,11PEMASUKAN ...................................... Rp 123.610.919,64PENGELUARAN .................................. Rp 121.512.017,00SALDO .............................................Rp 485.810,53

LAPORAN KEUANGAN BULAN AGUSTUS 2007

RALAT :Kami mohon maaf pada edisi lalu terjadi kesalahan penulisan no rekening

Penerimaan GOTA Agustus 2007

Tatiana Rp. 300.000 (untuk Juferia Dumapa, Santi Res-bal dan Dina Y. Miokbun)

Noer Wulandari Rp. 200.000 (untuk Sophia Yansip/2 bulan)

Tata & Nana Rp. 100.000 (untuk Septinus Degei)NN Rp. 200.000 (untuk Paulus Womsiwor & Mesakh

Fakdawer)Merry Darmadi Rp. 300.000 (untuk Yuspina Belau/ 3

bulan)NN Rp. 200.000 (untuk Ester Burdam & Apeniel Sani)NN Rp. 600.000 (untuk keperluan insidental anak–

anak)

1.

2.

3.4.

5.

6.7.

Penerimaan GOTA September 2007

Tatiana Rp. 300.000 (untuk Juferia Dumapa, Santi Resbal dan Dina Y. Miokbun)

NN Rp. 200.000 (untuk Paulus Womsiwor & Me-sakh Fakdawer)

NN Rp. 200.000 (untuk Ester Burdam & Apeniel Sani)

NN Rp. 100.000 (untuk Marlince Degei)GET Rp. 300.000 (Sera Yogi, Natalia Sani, Mianus

Yarinap)Winda Rp. 100.000 (Stephanus Yogi)

1.

2.

3.

4.5.

6.

Pengeluaran untuk keperluan Sugapa bulan Agustus hanya sedikit, dikarenakan

ada salah satu anak Tuhan ( Toko Victory, Nabire ) telah mengirimkan bahan Sembako dan keperluan untuk anggota tim dan anak-anak yang ada di sana.

Anak pada usia 3-5 thn atau pada usia TK itu adalah awal dari pembentukan baik rohaninya,

keterampilannya dan bagaimana dia akan berinteraksi dengan lingkungan luar rumahnya .

Tentunya hal ini tidak terlepas bagaimana pendidiknya mau menjadi contoh dan teladan dan yang mempunyai hati yang rela melayani dan mempunyai tujuan kedepan kemana anak-anak didik akan diarahkan, yaitu kehidupan yang takut akan Tuhan.

Kami para guru TK Pesat Nabire mempunyai komitmen ketika kami masuk / bergabung dalam pelayanan ini bahwa kami bukan saja menjadikan anak itu pintar saja tetapi kami akan memberi rasa aman ketika mereka berada disekolah dan kami memberi teladan yang baik kepada anak –anak didik kami, untuk perkembangan karakter mereka.

Puji Tuhan sekarang Pesat Nabire diberi kepercayaan oleh Tuhan dan masyarakat Nabire dan sekitarnya untuk meletakkan dasar kepada anak - anak yang masih polos. Saat ini kami mengelola tiga

TK di kota Nabire ( Agape, Shekina glory, Eklesia ) dan sekitarnya satu di pedalaman Sugapa (TK Cendrawasih), dan bulan September ini kami membuka satu lagi di daerah pedalaman Pogapa. Dua diantaranya TK dengan pola asrama ( Agape & Cendrawasih ).

Kendala yang sering kami hadapi bagi para guru TK, kurangnya bahan bacaan dan alat peraga untuk anak-anak bermain dan belajar di dalam dan di luar kelas. Walaupun ada dari apa yang kami dapatkan dari Jawa masih harus dilakukan penyesuaian dengan keadaan di Tanah Papua ini, sehingga mereka dapat dengan mudah memahami. Khusus untuk yang ada di daerah pedalaman kendala bahasa yang cukup mempersulit kami, apalagi kalau memasuki tahun ajaran baru, sebagian besar dari mereka tidak mengerti Bahasa Indonesia.

Dan banyak lagi tantangan yang harus kami hadapi namun dengan kekuatan dari padaNya serta dukungan dari berbagai pihak kami percaya rencana Tuhan atas tanah ini segera digenapi. Terus dukung dan doakan kami. 5

Oleh : Imelda Barulia

T a M a n K a n a k - K a n a k =

MeLetakKan

daSar yang TeguH

Page 6: Catatan Redaksi - WordPress.com · bahwa buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Dukung kami terus agar dapat eksis walaupun ada beberapa kendala dalam proses pencetakan dan pendistribusiannya,

6 Penabur- 02 Penabur - 02 11

Dalam usia yang baru dua tahun SMA KAP terus meraih prestasi. Walaupun

sebagian besar anak yang bersekolah di SMA KAP berasal dari keluarga yang kurang mampu, tetapi mereka berusaha untuk tetap dapat berprestasi dengan baik.

Dan perjuangan mereka ternyata tidak sia-sia, banyak diantara anak yang kurang mampu memiliki prestasi yang sangat baik. Bahkan beberapa kejuaraan tingkat kabupaten dan provinsi dalam bidang seni, olahraga dan Bahasa Inggris yang telah diraih oleh anak-anak SMA KAP. Walaupun terbatas dana dan fasilitas belajar mereka maju terus pantang mundur.

Yayasan Pesat Nabire sebagai penyelenggara SMA KAP, menyediakan pendidikan “gratis” bagi anak-anak Papua tingkat SD, SMP dan SMA yang sejak usia dini (4-7 tahun) tinggal di asrama. Mereka tidak dipungut biaya apapun, baik kebutuhan sekolah sampai kebutuhan sehari-hari ditanggung Yayasan.

Tetapi bagi anak-anak yang tidak tinggal di asrama dipungut biaya sekolah sebesar Rp. 65.000,- untuk membantu operasional sekolah. Pungutan tersebut termasuk sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan. Terlebih lagi SMA tidak mendapat bantuan dana BOS dari pemerintah. Namun biaya sebesar itu masih sangat berat bagi anak-anak SMA KAP, karena mayoritas mereka berasal dari keluarga petani dan nelayan. Selain itu satu keluarga biasanya mempunyai anak banyak, sehingga perhatian dan partisipasi orang tua

untuk perkembangan pendidikan anaknya, masih sangat kurang. Sementara itu Yayasan sendiri sudah cukup berat menanggung hidup 180 anak-anak dan lebih 250 jiwa anggota tim beserta keluarga, jadi tidak bisa banyak membantu. Banyak fasilitas sekolah yang masih kurang memadai, terutama buku perpustakaan dan peralatan praktik IPA, Olah raga.

Di awal tahun ajaran 2007 ada beberapa saudara yang tergerak hatinya untuk terlibat dalam pelayanan kami melalui Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) bagi anak-anak SMA KAP. Dimana para donatur dapat memilih anak yang akan disponsori dan memberikan dukungan finansial sebesar Rp 100.000 bagi anak yang dipilihnya selama minimal satu tahun. Dana tersebut digunakan untuk membayar uang sekolah dan sisanya digunakan sebagai uang saku serta pembelian buku atau perlengkapan sekolah. Setiap bulan para anak asuh akan mengirim surat kepada orang tua asuhnya via e-mail atau pun pos. Pihak sekolah akan mengirimkan fotocopy raport siswa pada orang tua asuhnya. Sampai bulan Agustus kami sudah mendapatkan 9 orang tua asuh yang membiayai 15 anak. Program ini sangat membantu para siswa untuk lebih berkonsentrasi dalam belajar, karena mereka tidak lagi memikirkan bagaimana cara membayar uang sekolah. Dan proses belajar pun menjadi lebih efektif karena sebagian mereka dapat memiliki beberapa buku teks. Mungkin Saudara ada yang mau bergabung ? •

GOTA SMA KRISTEN ANAK PANAH

Oleh : HANA WIDJAYA

Pada bulan Agustus 2007, salah satu seorang yang dilayani oleh Yayasan Pesat Nabire telah berhasil menyelesaikan pendidikan jurusan Seni Rupa dan Desain di ISI Denpasar dengan program studi seni rupa murni. Ellya Tebay S.Sn , putra Papua kelahiran Enarotali 1979 ini kenal Yayasan Pesat melalui pak Trie Hariyatno seorang anggota Polisi yang juga anggota tim Pesat Nabire. Pertemuan Ellya dengan pak Trie berawal dari kegiatan ABRI Masuk Desa yang dilaksanakan di desa Kali Harapan pada tahun 1996. Sejak pertemuan itu Ellya sering bermain di pondokan milik Pesat dan akhirnya tinggal bersama – sama tim Pesat.

Dari hidup bersama inilah salah seorang anggota tim Pesat menemukan talenta Ellya dalam bidang seni, untuk mengembangkan talenta Ellya beberapa orang mengusulkan mengirim Ellya ke Bali. Pada tahun 1997 Ellya dikirim ke Bali tinggal di rumah Bapak Pdt. Agus Abraham, dan masuk sekolah SMK Negeri 1 Sukawati. Sebelum melanjutkan kuliah, Ellya sempat bekerja selama satu tahun di perusahaan Advertising Bali Adpro.

Kecintaan Ellya pada dunia seni sudah dirasakan sejak kecil, waktu SD kalau pelajaran sudah usai Ellya tidak langsung pulang tetapi menunggu kelas kosong dan dia mencari kapur sisa untuk digunakanmenggambar di papan tulis sekolah. Kebiasaan lain yang lakukan untuk menyalurkan jiwa seninya adalah mencari tanah liat yang sudah

mengeras untuk diukir menjadi patung. Maka Bali adalah tempat yang sangat tepat untuk Ellya, ada begitu banyak hal di Bali yang terus mendorong Ellya selalu mengasah talentanya sampai cemerlang, kepercayaan dirinya juga terbentuk karena beberapa karyanya sudah sampai di luar negeri sehingga suatu kali Ellya mendapatkan kata – kata yang berbunyi “ Hitam bukan berarti kegelapan yang tenggelam diantara warna putih”. Aliran Surealis yang ditekuninya membuahkan hasil ketika salah satu karyanya yang berjudul “ Mawar dan Ayam Jantan” dipilih dan dikoleksi oleh Menteri Seni Budaya dan Pariwisata Bpk. Jero Wacik.

Saat ini Ellya sudah mengajar Seni Budaya di SMK Negeri 2 Nabire, namun Ellya masih memiliki impian untuk Papua yaitu mengembangkan kemampuan anak – anak Papua khususnya dibidang Seni Lukis dengan mendirikan Sanggar. Karena Ellya menyadari Anugerah Tuhan yang diterima melalui Yayasan Pesat harus diteruskan untuk memberi kesempatan dan memunculkan seniman seniman hebat dari tanah Papua. -FW-

ELLYA TEBAY

Menggali Talenta Putra Papua

Ellya Tebay ( tengah ) bersama pemenang lomba lukis “Melihat Potensiku” yang di prakarsainya

Profil

Page 7: Catatan Redaksi - WordPress.com · bahwa buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Dukung kami terus agar dapat eksis walaupun ada beberapa kendala dalam proses pencetakan dan pendistribusiannya,

10 Penabur- 02 Penabur - 02 7

Sekalipun radio Swameka sudah cukup lama tidak mengudara karena kerusakan pemancar dan belum

selesainya pengurusan ijin siaran, antusias para pendengar ternyata tidak pernah surut. Telepon diruang siaran setiap hari selalu berdering beberapa kali, para pendengar bergantian menayakan kapan radio Swameka mengudara lagi. Kerinduan pendengar ini menjadi motivasi kami untuk terus berusaha mencari jalan keluar supaya radio segera mengudara, salah satu hal yang kami lakukan adalah dengan mencoba memperbaiki pemancar rakitan yang kami miliki untuk digunakan mengudara sementara dan apabila berhasil diperbaiki rencananya kami akan siaran terbatas hanya enam jam per hari yaitu pagi selama tiga jam dan sore tiga jam, mengingat kami belum mendapatkan ijin siaran.

Kondisi pemancar rakitan memerlukan perbaikan secara bertahap, jadi untuk memperbaikinya kami melakukan siaran percobaan. Suatu hari kami hanya mengudara selama 20 menit untuk melihat hasil kerja pemancar. Begitu pemancar kami matikan, seorang pendengar bernama pak Sumardyanto telepon menanyakan kenapa radio mengudara hanya sebentar saja, setelah dijelaskan bahwa sedang dilakukan percobaan pemancar, pak Sumardyanto bisa mengerti. Namun tidak lama kemudian pak Sumardyanto datang ke Studio membawa satu karton teh dalam kemasan dan menanyakan kendala radio sampai tidak mengudara. Setelah dijelaskan bahwa radio belum memiliki ijin siaran dan untuk mengurus ijin diperlukan biaya cukup banyak maka pak Sumardyanto

berinisiatif untuk mengajak beberapa anak – anak Tuhan di Nabire untuk bergandeng tangan membantu radio Swameka dalam pengurusan ijin siaran supaya radio segera mengudara kembali dan berita kabar baik bisa disiarkan lagi di Nabire dan sekitarnya.

Hasilnya, pada tanggal 17 Agustus 2007 diadakan pertemuan antara pengurus radio Swameka, pimpinan Yayasan Pesat dan beberapa anak Tuhan di Nabire untuk mencari jalan keluar segera diselesaikannya perijinan radio dan usaha peningkatan mutu siaran. Sesuai kebutuhan perinjinan maka dibentuk bandan usaha beserta penunjukan pengurusnya dan langsung disusun rencana kerja pengurusan ijin radio.

Peristiwa ini merupakan jawaban doa dari seluruh pengurus radio yang sudah lama merindukan segera mengudara untuk melayani warga Nabire dan sekitarnya. Bpk. Daniel Alexander yang saat itu hadir memberi sambutan dan mengucapkan terima kasih bahwa persitiwa seperti ini sudah lama dirindukan yaitu anak – anak Tuhan di Nabire bisa terlibat secara langsung dalam pelayanan yang dilakukan di Nabire, bahkan untuk pelayanan Pendidikan dan Kesehatan juga menunggu keterlibatan anak – anak Tuhan di Nabire untuk ikut mengembangkannya.

Ada satu hal unik dibalik terselenggaranya pertemuan ini, ketika radio melakukan siaran percobaan selama 20 menit tidak ada pendengar lain kecuali pak Sumardyanto yang mendengarkannya. Maka seusai pertemuan salah satu penyiar bertanya kepada pak Sumardyanto, bagaimana bisa mendapatkan siaran yang sangat singkat lalu tergerak datang ke Studio sampai akhirnya dilaksanakan pertemuan ini. Dengan heran pak Sumardyanto menjelaskan, bahwa hari itu dia sudah bosan mendengar koleksi puji – pujian yang dimilikinya dan tiba – tiba ingin sekali mendengarkan Swameka, lalu jari tangannya memencet tombol radio dan memilih frekuensi Swameka.

Jari yang digerakan TuhanSWAMEKA Oleh:Finish W.

Nikita & Michael Idol sedang on air di Studio Swameka

Matahari pagi telah terbit seiring malam mengakhiri bagiannya,

daun-daun berguguran dan memberi kesempatan pucuk-pucuk daun muda untuk menjadi besar dan melakukan tugasnya.

“Berubah”, ya, segala sesuatu berubah tidak ada yang tinggal tetap kecuali Dia yang membuat segalanya ada. Perubahan terjadi dan tak dapat dihindari, dunia berubah seiring manusia yang berubah, perubahan yang terjadi pada manusia membuat dunia ini berubah dan bila manusia berubah menjadi jahat maka dunia akan menanggung akibatnya yang ironisnya justru membuat kerugian pada manusia itu sendiri namun bila manusia berubah menjadi semakin baik maka alam dan masyarakat pun akan terjaga dan lestari. Perubahan manusia menentukan segalanya.

Hal di atas merupakan salah satu alasan yang membuat Yayasan Pesat terjun dalam pelayanan di Papua, yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya, untuk membangun Papua bukan hanya membangun jalan atau gedung-gedung tapi membangun manusianya adalah yang terpenting karena bila masyarakat Papua berubah menjadi lebih baik maka Papua akan menjadi daerah yang akan memberkati bukan hanya bangsa ini namun akan memberkati dunia dengan semua kekayaaan yang dimilikinya.

Asrama adalah salah satu bagian dari pelayanan yang Yayasan Pesat bangun sebagai usaha untuk membangun masyarakat Papua. Asrama Agape adalah salah satu asrama yang kelola oleh Yayasan Pesat, asrama ini merupakan asrama yang pertama, berdiri tahun 1995. Karena jumlah anak semakin bertambah maka ditambah beberapa asrama, Gilgal, Karmel, Kanaan, Hermon, dan Yudea. Karena satu dan lain hal kini tinggal tiga asrama yaitu Agape, Gilgal dan Yudea.

Anak-anak yang tinggal di asrama Agape sekarang berjumlah….yang terdiri dari anak kelas 4 SD sampai anak kelas 3 SMU, dengan rentang usia yang jauh berbeda ini maka para pengasuh asrama dituntut untuk memiliki hikmat tersendiri untuk bisa menangani mereka karena dalam banyak hal terdapat perbedaan kebutuhan antara anak usia SD dengan anak usia SMU namun dalam sisi yang lain hal tersebut memberi warna tersendiri bagi Asrama Agape.Untuk mencapai harapan perubahan anak-anak Asrama Agape yang menjadi harapan bagi Papua yang lebih baik di hari esok maka anak-anak dipersiapkan sedemikian rupa lewat peraturan dan pembekalan baik lewat pendidikan umum dan kerohanian.

Memang bukanlah sebuah hal yang mudah untuk mencapai perubahan

ASRAMA AGAPE :perubahan dari dalam diri

Oleh : Henry T.

Page 8: Catatan Redaksi - WordPress.com · bahwa buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Dukung kami terus agar dapat eksis walaupun ada beberapa kendala dalam proses pencetakan dan pendistribusiannya,

8 Penabur- 02 Penabur - 02 9

yang baik bagi anak-anak yang tinggal di asrama Agape, orang tua yang diharapkan aktif dalam memberikan didikan yang benar selama anak-anak pulang semasa liburan ternyata tidak melakukan tanggung jawab mereka dengan baik, akibatnya anak-anak yang telah memiliki kebiasaan yang baik selama tingggal di asrama kembali lagi pada kebiasaan hidup mereka yang lama sebelum masuk asrama dan para pengasuh harus memulai lagi dari awal untuk membiasakan mereka kembali dengan kebiasaan yang sehat dan benar, melelahkan memang, tapi untuk sebuah perubahan yang positif harga itu harus di bayar oleh para pengasuh di Asrama Agape.

Untuk menunjang pertumbuhan anak-anak di asrama Agape baik itu fisik, mental maupun intelektual maka ada beberapa fasilitas yang mereka pakai, namun untuk beberapa hal mereka masih membutuhkan kelengkapan sarana, seperti meja dan bangku untuk belajar, peralatan dapur dan bahkan seperangkat komputer untuk menunjang pelajaran Teknologi Informasi yang telah masuk dalam mata pelajaran mereka di sekolah. Akan tetapi dengan sarana yang terbatas itu mereka telah mampu menunjukkan yang membanggakan. Semuanya itu tak lepas dari kerjasama yang baik antara para guru dan pengasuh Asrama dan hal ini merupakan sebuah imbalan yang tidak bisa diukur dengan uang dimana jerih payah mereka tidak menjadi sia-sia yang memacu semangat untuk melayani lebih sungguh lagi agar terjadi perubahan yang positif

bagi anak-anak yang mereka asuh. dengan satu harapan bahwa akan tiba waktunya anak-anak yang mereka asuh dapat menjadi teladan dan berkat bagi Papua, anak-anak akan terus tumbuh dan menjadi pemimpin yang terampil, berintegritas dan berkarakter Kristus.

Diatas dari segala yang diungkapkan diatas hanya tinggal satu hal saja yang bisa di jadikan kunci bagi perubahan karakter anak-anak di Asrama Agape, yaitu kemauan untuk menjadi lebih baik yang muncul bukan dari luar atau orang lain melainkan muncul dari dalam anak itu sendiri, para pengasuh di Asrama Agape hanya memberikan apa yang mereka tahu, apa yang mereka bisa dan apa yang mereka punya, memberikan hidup yang menjadi teladan bagi anak-anak yang mereka asuh. Kendala yang dihadapi adalah tidak semua anak yang sungguh-sungguh mau berubah, untuk hal ini doa dari para pembaca menjadi sangat penting karena esensi dari perubahan manusia menjadi lebih baik terletak pada manusia itu sendiri dan jamahan Roh Kudus. Mari dukung kami ! -HT-

Ibu Louise doa bersama anak-anak asrama Agape

Dalam hatiku berbisik pada Tuhan ketika aku melihat anak-anak itu berlarian

saling kejar dan tertawa setelah mereka selesai belajar, Dinginnya udara Sugapa seakan tidak berpengaruh pada mereka. melihat keceriaan mereka sungguh tidak sia-sia semua rasa lelah dan sepi ini.

Murid-murid TK ini berasal dari desa-desa di sekitar Kecamatan Sugapa, namun jarak antar desa di pedalaman cukup jauh bagi kita yang dari kota, medan yang begitu berat, harus melintasi gunung dan lembah bisa memaksa kita menginap di perjalanan. Oleh karena itu sistim asrama sangat membantu memperlancar proses pembelajaran di TK ini, disamping itu kami bisa mendidik mereka lewat kehidupan yang nyata, kehidupan kami sebagai sarana mereka belajar untuk mereka tiru. Kami hidup bersama mereka sepanjang hari, mendidik mereka mulai dari bangun tidur, mengajarkan merawat diri, berdoa cara hidup yang baik, mengajar mereka di kelas, menyiapkan keperluan mereka, mengawasi mereka beraktifitas sampai mereka tidur mengakhiri hari dan mempersiapkan diri untuk hari esok. Semua ini kami kerjakan bersama-sama antara guru TK dan pengasuh asrama.

Kami bekerjasama mendidik anak-anak pedalaman yang diawali dengan belajar komunikasi, karena mereka belum mengerti Bahasa Indonesia juga membiasakan mereka untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari suku yang lain, kemudian mulai mengajarkan cara hidup yang sehat, seperti kebiasaan mandi, mencuci dan lain-lain disamping itu kemampuan akademis untuk membaca menulis agar mereka dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya. Tak terasa lebih dari tiga tahun aku sudah hidup di atara mereka, “terima kasih Tuhan “ cuma kata itulah yang bisa ku ungkapkan kepadaNya yang telah menyertaiku selama ini.

Pertengahan Bulan September aku melihat hamparan hutan hijau yang bagaikan permadani yang menyelimuti Tanah Papua dari jendela pesawat cesna. Pesawat MAF yang membawaku ke tempat pelayanan yang baru, Pogapa daerah yang lebih terpencil lagi di banding dengan Sugapa, karena tahun ini Pesat membuka TK baru di sana karena permintaan masyarakat setempat dan menugaskanku dan belahan sebagai guru perintis untuk memulainya. Aku belum tahu keadaan di sana, tapi aku bersyukur karena kali ini aku bersama belahan jiwaku yang telah dipersatukan dalam Kristus Bulan Juli yang lalu, dan kembali hatiku berbisik, “ terima kasih Tuhan . “

“Terima kasih Tuhan”H A R N A P A K O N G L U :

Ibu Guru Harna memimpin doa anak - anak TK Cendrawasih, Sugapa sebelum memulai pelajaran