29

CDK tentang kanker

  • Upload
    fadla88

  • View
    51

  • Download
    9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

CDK merupakan suatu referensi artikel kedokteran yang ditulis oleh para dokter, kali ini CDK membahas tentang penyakit kanker

Citation preview

Page 1: CDK tentang kanker
Page 2: CDK tentang kanker

CERMIN DUNIA KEDOKTERAN

Majalah Triwulanditerbitkan dengan bantuan

P.T. KALBE FARMAdan

dipersembahkan secaracuma-cuma

sediaan darah tepi seorang penderita leukemia subkhronik(koleksi dokter W. lskandar)

DAFTAR ISI :

* EDITORIAL........................................................................................................................................................4* ARTIKEL : Kanker; tinjauan beberapa segi masalahnya ..................................................................5* ARTIKEL : Imunologi tumor ..............................................................................................................8* ARTIKEL : Obat-obat kanker ............................................................................................................12* OBAT BARU : Cephalexin.................................................................................................................. 14* HUMOR ILMU KEDOKTERAN : "Benda asing" ....................................................................................17* RUANG KOSMETIK : Acne vulgaris....................................................................................... 15* ARTIKEL : lnteraksi obat..................................................................................................................18* RUANG PENYEGAR DAN PENAMBAH ILMU KEDOKTERAN ............................................................21*

PENGALAMAN PRAKTEKKehamilan bayi aterm pada kehamilan "tiga bulan" ...............................................22

* HASIL QUESTIONNAIRE MAJALAH CDK ...............................................................................................23* KAMI TELAH MEMBACA UNTUK ANDA :

Abstrak-abstrak . . . ................................................................................................24

3

Page 3: CDK tentang kanker

Kanker merupakan salah satu penyakit yang hingga kini belum dapat dikuasai sepenuhnya oleh ilmu,kedokteran.

Banyak biaya, tenaga dan pikiran telah dicurahkan untuk memecahkan rahasia-rahasia yang meliputipenyakit kanker. Walaupun telah dicapai kemajuan-kemajuan dalam usaha ini akan tetapi disadari juga bahwamasih terdapat cukup banyak hal yang belum dapat diterangkan dengan memuaskan.

Para dokter yang sehari-hari berhadapan dengan orang-orang sakit sering melihat bayangan kematianmenghantu dibelakang wajah para penderita kanker.

Dengan pengetahuan ilmu kedokteran yang dimiliki seorang dokter dapat membuat suatu prognosa.Bila prognosanya buruk, maka ia dihadapkan kepada pertanyaan-pertanyaan:

— Apakah sipenderita dan keluarganya perlu diberi tahu tentang penyakitnya.— Apakah penderita perlu menjalani berbagai tindakan pengobatan yang menyakitkan/menjengkelkan

ditambah biaya yang tak ringan.Tidak selalu mudah untuk seorang dokter menentukan sikap terhadap masalah-masalah ini.Bila penderita telah mengetahui tentang prognosa sakitnya, maka dokter dapat memainkan peranan yang

amat penting. la dapat mengurangi rasa nyeri dengan obat-obatan dan membantu si penderita dan keluarganyauntuk menerima "nasibnya". la dapat pula memberi bimbingan kepada si penderita untuk menghadap "PEN-CIPTANYA" dengan hati yang tabah dan tenteram.

Editor

Alamat Redaksi : Majalah Cermin.KedokteranP.O. Box 3105. Jakarta.-

Penanggung Jawab : dr. Oen L.H.

Dewan Redaksi : dr. Oen L.H.dr. Bambang Suharto.dr. S. Pringgoutomo

Pembantu khusus : dr. S. L. Purwanto.B. Setiawan Ph.D.drs. Johannes Setijono.Frits Wondal.

Tata rias : Joewono Raharjo.Willy Sigarlaki.

No. ljin : 1565/K/DIT/ PP/II. la/1973.

4

Page 4: CDK tentang kanker

KANKERTinjauan beberapa segi masalahnya

olehdokter Sudarto Pringgoutomo

AhliPatologiLektor Kepala FKUI

Anggota Executive Committee Asian Federationof Organization on Cancer Research and Control.

Penyakit kanker bukanlah penyakit yang barudikenal, tetapi masih tetap menantang kita karenameskipun sudah banyak yang diketahui, namun masihlebih banyak lagi seluk-beluknya yang belum kitaketahui.Sudah banyak sekali biaya yang dikeluarkan dalamusaha manusia untuk menaklukkan penyakit ini,terlebih-lebih di negara dimana penyakit kankermenduduki tempat utama dalam urutan penyebabkematian. Perlu diingat bahwa penyakit kanker bukanpenyakit tunggal, tetapi penyakit yang banyak sekalimacamnya. Dapat dikatakan bahwa sedemikianbanyak unsur/sel yang menyusun tubuh kita, sede-mikian banyak pula jenis kanker yang dapat timbul.

Pandangan orang awam terhadap kankerOrang awam yang terpelajar mungkin menganggap

kanker sebagai berikut: Penyakit mulai dengantonjolan yang menyebar dengan menginfiltrasi jaringansekitarnya dan dibawa oleh darah dan getah beningke tempat-tempat yang jauh. Dirasakan nyeri danmenyebabkan penurunan berat badan banyak.Umumnya tidak disadari bahwa kanker karenastruktur dan asalnya tidaklah secara intrinsik nyeri.Jaringan kanker tidak mengandung saraf atau ujung-ujung saraf perasa. Tetapi memang kanker dapatmenimbulkan rasa nyeri, secara tak langsung, denganjalan menginvasi atau menekan jaringan sekitar yangmemiliki persarafan, dengan menyebabkan pelebaranbagian saluran pencernaan atau kandung kencingkarena obstruksi yang ditimbulkan atau juga karenamenekan langsung pada sabut-sabut saraf.Maka ciri khas kanker ialah bahwa pada tingkat dinitidak disertai rasa nyeri, dan nyeri biasanya bukantanda pertama malahan kadang-kadang rasa nyeritidak timbul selama menderita kanker. Demikianjuga penurunan berat badan tidak harus menyertaikanker dan kebanyakan merupakan gejala stadiumlanjut, bukan stadium dini.Manifestasi pertama kanker dapat berupa hemoragi,batuk-batuk yang menetap, serangan mirip influensa,gangguan pencernaan, ikterus, kebiasaan buang airbesar/kecil yang abnormal dan banyak lagi gejaladan tanda lain.

Pandangan klinikus terhadap kankerKita di Indonesia masih belum memiliki data

statistik yang tegas tentang kanker. Tetapi di Inggrismisalnya diketahui bahwa 20% dari penderita yangmasuk rumah sakit untuk dirawat ialah karenakanker atau disangka menderita kanker.

Klinikus yang menjumpai kasus kanker memandang-nya sebagai masalah diagnosis dan terapi. Masalahpertama ialah: membedakan keadaan kanker denganbukan kanker; kedua: menentukan jenis dan penye-baran kanker; ketiga: memutuskan cara pengobatanyang paling tepat. Dalam memecahkan masalah ter-sebut ia ditolong oleh ahli patologi. Klinikus danahli patologi kedua-duanya mendasarkan pandangan-nya pada pengalaman-pengalaman yang didapat denganjenis kanker yang sama pada pasien-pasien lain.Apabila keterangan-keterangan telah terkumpulkemudian klinikus menentukan tindakan pengobatanyang setepat-tepatnya. Yang khas dalam hal iniialah bahwa ahli bedah mengarahkan ketrampilannyauntuk "mengambil" jaringan kanker sebersih-bersih-nya dari tubuh; ahli radiologi memfokuskan sinarnyasetepat-tepatnya pada jaringan kanker dengan menjagaagar kerusakan pada jaringan sehat sesedikit-dikitnya;sedangkan ahli khemoterapi mencari dan menelitirespons sebaik-baiknya terhadap obat-obatnya.

Pandangan ahli patologi terhadap kankerMasalah utama bagi ahli patologl ialah: Apakah

benar kanker? Apabila demikian sudah sejauh manapenyebarannya dan bagaimana kira-kira perangainyakemudian. Jika ahli patologi telah dapat menjawabketiga pertanyaan tersebut kiranya ia telah melaksa-nakan tugasnya terhadap pasien.

Sifat (nature) kankerKanker ditandai oleh perubahan fundamentil dalam

biologi sel, khususnya nukleus, dan ciri ini ditrans-misikan dari sel ke sel melalui generasi-generasilanjutnya secara tak terbatas. Sel demikian memilikiderajat pertumbuhan yang mandiri yang lebih besardaripada yang dimiliki oleh sel asalnya.Sel neoplastik dapatdikenal dari perubahan-perubahandalam strukturnya, metabolismenya, sifat dan polapertumbuhannya, dari perubahan dalam fungsi ataudalam hubungan imunologiknya dengan bagian-bagianlain tubuh. Sebagai halnya dengan semua sel, demi-kian juga sel neoplastik ini bergantung pada "viability"host. Apabila host mati, kanker juga mati. Maka selkanker ialah sel yang sangat abnormal dan sifatkanker bergantung pada ciri-ciri khas sel yang mem-bentuk tumor tersebut. Kita mengenal tiga cirikanker: 1. multiplikasi seluler,

2. sifat invasif,3. otonomi.

Kanker dapat dianggap sebagai kumpulan (massa)sel yang berbeda tidak saja dari sel normal, tetapi

5

Page 5: CDK tentang kanker

juga yang satu dengan yang lain dan dimana terus-menerus timbul bentuk baru sebagai hasil pembelahansel yang ireguler. Kecepatan tumbuh massa tumorditentukan oleh kecepatan tumbuh masing-masingsel, tetapi sel-sel yang tercepat tumbuhnya itulahyang mendapat keadaan yang menguntungkan. Makasel-sel yang paling ganas yang terus-menerus "memim-pin" kecepatan tumbuh massa tumor.

Asal kankerSel kanker yang menimbulkan koloni sel-sel kanker

dapat timbul di setiap tempat di tubuh, pada setiapsaat, dari sel yang dapat berproliferasi. Sel yang tidakdapat berproliferasi tidak dapat menimbulkan kanker.Meskipun neoplasma dapat timbul dalam daerahyang secara histologik tampak normal, biasanya adatanda-tanda yang menunjukkan kelainan tumbuhsebelumnya, misalnya hipoplasia, hiperplasia, meta-plasia atau displasia yang berarti perubahan pola, dandalam hal demikian perubahan neoplastiknya dapatsecara tiba-tiba atau bertahapan.Diakui bahwa belum banyak yang diketahui mengenaistadium terdini kanker, tetapi beberapa faktor yangdianggap sebagai penyebabnya antaranya ialah:1. faktor kimia:

a. eksogen : - hydrokarbon polisiklikaromatik

- senyawa azo- amine aromatik- nitrosamine- urethane

b. endogen : - hormon - terutama. estrogen

- cholesterol2. faktor fisika

- radiasi ion- radiasi U.V.- terbakar (luka)

3. genetik:- abnormalitas khromosom- defek genetik

4. virus :- lekemia dan limfosarkoma pada mencit,

unggas dan ternak- papillomatosis- tumor mamma pada mencit- tumor ginjal pada katak- fibroma pada kelinci

Distribusi kankerJenis kanker yang menonjol tinggi jumlahnya atau

menonjol rendah jumlahnya sangat berbeda dalamnegara yang satu dengan negara yang lain.Dapat dicatat disini bahwa:

1. kanker lambung tinggi jumlahnya di Skandinavia,Iceland dan Jepang.

2. kanker hati primer tinggi di Afrika Selatan danBarat.

3. kanker nasopharynx tinggi di negara Cina.4. kanker kandung kencing tinggi di Mesir,5. kanker payudara rendah. frekwensinya di Jepang.6. kanker cervix rendah di Israel dan pada wanita

Jahudi dimanapun.7. kanker kulit rendah pada Negro.8. kanker prostat rendah di Jepang dan Cina.

Menengok ke negara tetangga yang terdekat yakniSingapura, kita temukan data berikut:Kanker telah merupakan masalah kesehatan yangutama dan merupakan urutan kedua dalam sebabkematian sesudah penyakit kardiovaskuler. Lima jeniskanker yang tersering ditemukan pada pria ialah:1. paru-paru, 2. lambung, 3. hati, 4. nasopharynx,5. oesophagus.Pada wanita urutannya sbb.: 1. payudara, 2. cervixuteri, 3. lambung, 4. paru-paru, 5. colon.Dibandingkan dengan negara-negara Barat, Singapuramempunyai "ratio incidence" yang lebih tinggi bagikanker nasopharynx, oesophagus, lambung dan hati,sedangkan ratio lebih rendah bagi kanker colon,rectum, payudara, prostat dan kulit.

Bagaimanakah pola kanker di Indonesia? Kitamasih belum mempunyai data statistik seperti yangdimiliki oleh Singapura, namun dari angka-angkayang didapat dari rumah-rumah sakit dan pusat-pusatPatologi di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung,Semarang dan Denpasar dapat dicatat hal-hal berikut :(relative site incidence)

MEDAN PALEMBANG JAKARTA5249 - 5 Thn.

BANDUNG5435 - 10 Thn.

SEMARANG DENPASAR

824 - 3 Thn. 250 - 3½ Thn. 1738 - 5 Thn. 777 - 5 Thn.

1. Kulit 1 3.2% a. repr. 24.4% payudara 13.6% cervic 17.09%. cervic 22.0% cervic 25.35%

2. cervic 12.5 kl. g.b. 21.2 kl, g.b. 9.69 payudara 10.76 nasoph. 15.1 kulit 11.58

3. payudara 9.0 jar. lunak 14.8 kulit 9.29 kulit 10.05 kulit 14.5 kl. g.b. 11.18

4. kl. g.b 8.0 payudara 11.2 nasoph. 7.80 jar. limfoid 7.64 payudara 11.0 penis 9.39

5. nasoph. 6.1 fr. dig. 10.8 cervic 5.62 ovarium 5.24 hati 5.7 payudara 7.85

6

Page 6: CDK tentang kanker

Melihat angka-angka tersebut dapat dikatakan bahwakanker cervix dan payudara merupakan jenis yangtersering ditemukan pada wanita, sedangkan kankerkulit untuk kedua jenis kelamin, pria dan wanita,menduduki tempat teratas. Perlu dicatat disini tinggi-nya frekwensi kanker penis pada pria Bali dan inidihubungkan dengan tidak disunatnya mereka karenaagama HindulBuda tidak mengharuskan sunat sepertihalnya agama lslam.Melihat angka di Jakarta dan Bandung saja, kitalihat gambaran pada pria dan wanita sbb.:

JAKARTA% payudara

13.15 payudara5.62 cervix4.77 kulit3.60 kl. getah bening2.97 ovarium2.05 nasopharynx2.01 rectum1.65 thyroid1.34 limfosarkoma1.23 jaringan lunak

BANDUNG%

27.40 cervic17.17 payudara8.41 ovarium7.43 kulit4.42 jaringan limfoid3.57 choriocarcinoma3.51 rectum2.83 nasopharynx

.2.33 corpus uteri2.01 hati

Dari angka-angka tersebut dapat ditarik kesimpulandengan mengingat keaktifan bagian-bagian klinik dirumah sakit yang mengirimkan sediaan ke pusatPatologi serta konsentrasi material tertentu di pusatPatologi tersebut bahwa kanker kulit bagi pria , danwanita menduduki tempat pertama sedangkan. ke-ganasan pada wanita kanker cervix dan payudaramenduduki tempat teratas. Terhadap kanker , hatidispekulasikan adanya hubungan dengan gizi ataumakanan, tetapi melihat perbedaan frekwensi yangcukup besar antara pria dan wanita tentu ada faktorlain yang juga berperanan.Terhadap penyakit kanker berlaku juga semboyan:mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karenaitu perlu mengetahui adanya kanker sedini-dininyauntuk kemudian mengobati setepat-tepatnya dandengan demikian dapat dicapai hasil sebaik-baiknya.

WASPADALAH TERHADAP PENYAKIT KANKER

KENALILAH KE 7 TANDA PERINGATAN BERIKUT :

W aktu menelan susah atau pencernaan yang terganggu

A danya perubahan dari biasanya dari buang air besar/kencing

S erak-serak atau batuk-batuk yang menetap

P erdarahan atau pengNuaran getah yang abnormal

A pabila luka (koreng) tak mau sembuh-sembuh

D ungkul/tonjolan dipayudara atau ditampat lain

A ndeng-andeng (tahi Ialat) yang berubah warnanya atau terasa gatal

%kl. getah bening 6.09

nasopharynx 5.75kulit 4.52hati 3.72

limfosarkoma 2.74.rectum 2.74larynx 1.38

usus besar 1.36jaringan lunak 1.34

melanoma 1.01

%kulit 14.38

jaringan limfoid 12.96hati 8.17

rectum 7.24nasopharynx 6.80

mata 5.23melanoma 3.67

jaringan lunak 3.47rongga hidung 3.33

gl. parotis 2.59

Trans -

pulmin

7

Page 7: CDK tentang kanker

IMUNOLOGI TUMOR

oleh:dokter Arjatmo Tjokronegoro, PhD.*

Pendahuluan

Lebih kurang permulaan abad ini, peranan daripadaproses imunologik dalam mengontrol pertumbuhantumor telah lama diketahui. Tumor yang berkembangsecara progresif sebenarnya dapat diartikan sebagaisuatu kegagalan daripada reaksi imunologik didalamtubuh. Pada tahun-tahun yang terakhir ini, parasarjana baru mengetahui tentang bagaimana mekanis-me proses imunologik tersebut sehingga tumor dapatdikontrol pertumbuhannya. Pengetahuan tentangimunologi tumor pada dasarnya sebagian besardiperoleh dari imunologi eksperimen serta percobaantransplantasi pada binatang. Pada transplantasi, bilakita memindahkan jaringan alogenik dari satu hewankepada hewan yang lain, maka timbul suatu reaksiimunologik yang menolak pertumbuhan jaringan itusehingga akhirnya musnah. Sedangkan pada jaringansingenik, bila ditransplantasikan kepada hewan lain,maka jaringan tersebut akan tumbuh dengan suburtanpa mendapat gangguan sama sekali. Hal ini disebab-kan karena mesin imunologik ("immunologicmachinary") pada binatang tersebut tidak merasakalau jaringan yang ditransplantasikan adalah bendaasing. Oleh karena tumor dapat dianggap sebagai"tissue graft" yang. bersifat invasif, maka segalapengetahuan mengenai transplantasi dapat diambilserta dipakai sebagai bahan perbandingan. Padapertumbuhan sel tumor umumnya timbul beberapaantigen baru serta asing bagi tubuh. Dengan adanyaantigen tersebut, mesin imunologik didalam tubuhdapat terangsang, sehingga menimbulkan suatu reaksiimun yang dapat menghancurkan sel tumor tadi.Dengan lain perkataan sistem respons imun bukansaja berfungsi sebagai benteng pertahanan tubuhterhadap serangan kuman penyakit, akan tetapi jugadapat memegang peranan dalam menjaga timbulnyasel-sel yang abnormal didalam tubuh; keadaan sepertiini dikenal dengan nama "immunological surveillance".Dengan maju-pesatnya penyelidikan dibidang ini,sedikit banyak memberikan harapan kepada kitakalau terapi tumor dikemudian hari dapat dilaksana-kan secara metode-metode imunologik.

Antigen sel tumor

Dalam penyelidikan terhadap tumor-tumor yangdisebabkan oleh virus dan zat karsinogen kimia padabinatang percobaan, telah dapat diambil suatu kesim-pulan yang jelas kalau sel tumor tersebut mengandungsuatu antigen yang asing bagi tubuhnya sendiri.

Bila suatu •tumor yang diinduksi pada binatang yangmurni, ditransplantasikan kepada binatang lain darijenis yang sama, akan tetapi sebelumnya telah diimu-nisasi dengan sel-sel tumor tersebut, maka binatangini dapat menolak pertumbuhan tumor yang ditrans-plantasikan tadi. Timbulnya antigen baru pada suatutumor dapat disebabkan oleh dua proses, yaitu

(1) hilangnya beberapa antigen yang spesifik daripadajaringan normal, dan (2) timbulnya beberapa antigenbaru .yang spesifik untuk tumor dan tidak terdapatpada sel-sel normal lainnya.

Proses menghilangnya antigen tubuh yang baruitu agaknya berhubungan dengan proses diferensiasifungsi sel tumor. Oleh karena fungsi beberapa sistemenzim didalam sel tadi berubah atau menghilang,maka akibatnya proses-proses biokimianya daripadasel tumor berbeda dengan sel yang normal. Bersamaandengan kejadian ini, maka keantigenan daripadastruktur protein tersebut yang mungkin mengidenti-fikasi sel atau jaringan yang bersangkutan, akhirnyamenghilang juga. Disamping proses menghilangnyaantigen tadi, maka sel tumor dapat memperolehantigen yang baru, terutama pada sel-sel tumoryang diinduksi dengan zat kimia atau/dan virus. Padatumor-tumor yang disebabkan oleh zat kimia, makaantara antigen yang baru timbul dengan zat karsino-gen tersebut tidak tampak suatu hubungan yangtimbal-balik. Sering ditemukan kalau zat karsinogenyang sama akan menghasilkan tumor-tumor denganantigen yang berbeda-beda serta tidak memperlihatkanreaksi silang sama sekali. Sebaliknya pada tumor-tumor yang diinduksi oleh virus, umpamanya virusRous sarkoma pada ayam, virus polioma pada tikus,virus SV40 pada monyet, ternyata akan menimbulkanantigen-antigen yang baru serta spesifik untuk tumor.Yang dimaksudkan dengan spesifik ialah, spesifikterhadap virus yang menginduksi tumor tadi dantidak tergantung kepada spesies atau jenis binatang-nya. Hal ini agaknya disebabkan karena informasigenetik virus, terutama virus yang mengandung DNA("deoxyribonucleic acid"), akan menggabungkan diridengan khromosom sel yang diinfeksi. Setelah meng-gabungkan diri, akhirnya khromosom virus akan turutdalam proses-proses sintesa protein didalam sel danhasilnya akan diekspresikan sebagai antigen yang baruserta asing tadi; biasanya antigen ini terletak padapermukaan sel tumor. Antigen sel tumor ini selainspesifik juga dapat mengakibatkan suatu reaksipenolakan pada proses transplantasi, oleh karenaitu antigen ini dikenal sebagai "Tumor SpecificTransplantation Antigen" atau sering disingkat

*) Pada tahun 1968, A.T. telah menyelesaikan pendidikan dokternya di F.K.U.I., Jakarta. Tahun 1969, ia dikirim ke Mahidol University, Bangkok,Thailand untuk mempelajari bidang imunologi moderen. Setelah lebih kurang empat tahun, ia berhasil memperoleh gelar Ph.D. (Doctor of Philo-sophy) dengan thesisnya berjudul "Immunological Studies of Human Reproductive Fluids".

8

Page 8: CDK tentang kanker

dengan TSTA. Selain antigen pada permukaan selini, sebenarnya ada pula antigen baru. yang letaknyalebih kedalam sel, yaitu pada nukleusnya; akantetapi ditinjau dari sudut imunologi, antigen-antigentersebut lebih sukar untuk dikenal.

Pada manusia, tumor-tumor yang timbulnya dise-babkan oleh virus, baru ditemukan pada penyakitli mfoma Burkit, oleh karena dari tumor tersebutpernah diisolasi suatu virus, yaitu Reo virus tipe 3.Bila virus ini selanjutnya diinokulasi pada tikus-tikuspercobaan, maka setelah periode laten dicapai akantimbul suatu tumor yang ciri-cirinya serupa dengantumor pada manusia tadi. Penyelidikan selanjutnyatelah membuktikan pula, kalau virus tersebut termasukgolongan virus DNA. Dengan adanya bukti-buktisecara eksperimen pada binatang, yaitu adanya anti-gen baru serta asing pada permukaan sel tumor yangdisebabkan oleh suatu virus, dan adanya penemuanyang menyokong kalau virus dapat juga menyebab-kan tumor pada manusia, maka besar kemungkinan-nya kalau pertumbuhan tumor, baik pada binatangmaupun pada manusia, dapat dikontrol secara imu-nologik.

Reaksi imunologi

Oleh karena sel-sel tumor mempunyai antigen baruyang oleh mesin imunologik dianggap bukan sebagai"self" antigen, maka lambat laun akan terjadi suatuproses terbentuknya suatu reaksi imun terhadapnya.Pada prinsipnya reaksi imun itu dapat dibagi atasdua bagian, yaitu pertama, dengan jalan terbentuk-nya suatu molekul imunoglobulin yang mempunyaidaya antibodi yang spesifik terhadap TSTA, dankedua, dengan jalan terbentuknya sel-sel limfosityang sensitif terhadap antigen itu. Dengan lain per-kataan, didalam tubuh dapat terjadi dua macamreaksi imunologik, yang satu dibawakan oleh sistemhumoral dan yang lainnya dibawakan oleh sistemsel.

Agar respons imun dapat dimulai, maka antigenharus dilepaskan terlebih dahulu oleh sel-sel tumordan dengan aliran darah atau limfe, akhirnya sampaikedalam limfonodus dan/atau limpa. Didalam organ-organ tersebut, antigen itu akan diproses oleh sel-selmakrofag agar selanjutnya dapat bereaksi dengan sel-sel limfosit. Sel ini, yang umumnya berasal atauberada dibawah pengaruh sumsum tulang, dikenalsebagai sel limfosit-B (dari "Bone Marrow"), dansetelah mengadakan kontak dengan antigen tersebutlambat laun sel ini akan berkembang dan mengalamiproses diferensiasi. Sel limfosit tersebut akhirnyaakan menjadi sel yang matang dan siap untuk men-sintesa molekul imunoglobulin, yaitu suatu molekulyang 'mempunyai daya antibodi yang spesifik; dalamhal ini, spesifik terhadap antigen sel tumor tadi.Antibodi-antibodi yang dibentuk ternyata dapatmempunyai beberapa aktifitas; dan dari sekianbanyak antibodi, yang mempunyai hubungan denganpasang-surutnya pertumbuhan tumor hanya ada

dua macam, yaitu "cytotoxic antibody" dan "enhan-cement antibody".

Antibodi yang pertama ini dapat mengaktifkansistem komplemen didalam peredaran darah. Biasa-nya antibodi ini termasuk kelas IgG yang mempunyaisifat dapat mengikat sistem komplemen tadi. Selan-jutnya secara proses yang bertingkat, maka seluruhkomponen didalam sistem komplemen itu diaktifkansehingga dapat berfungsi, yaitu dengan jalan melaku-kan pengrusakan pada membran sel tumor. Pada"enhancement antibody" keadaan yang sebaliknyaakan ditemukan; dalam hal ini, justru dengan adanyaantibodi tersebut, sel-sel tumor dapat tumbuh denganbaik. Agaknya antibodi ini memperlihatkan suatudaya "blocking efect" terhadap serangan imunologikyang dibawakan oleh sistem sel. Hal ini disebabkankarena antibodi tersebut ternyata hanya bereaksidengan TSTA akan tetapi tidak mengaktifkan sistemkomplemen. Dengan terjadinya reaksi antara antigendan antibodi itu, maka antigenik determinan padaTSTA justru akan terlindung terhadap serangan sel-sel imun.

Antigen-antigen tumor selain mengadakan kontakdengan sel-sel Iimfosit-B, juga dapat merangsangsel-sel yang berasal atau berada dibawah pengaruhkelenjar timus; sel seperti ini disebut sel-sel Iimfosit-T(dari "Thymus"). Sel tersebut bila telah mengadakankontak dengan antigenik determinan sel tumor, segeraakan berkembang dan melakukan diferensiasi sehinggamenjadi suatu sel limfosit yang peka atau sensitif.Nanti bila ada rangsangan antigen yang serupa untukkedua kalinya, sel tersebut akan segera bereaksidengan jalan mengeluarkan suatu zat yang disebut"Iymphokine". Zat ini mempunyai daya merangsangsel-sel fagosit diseluruh tubuh; selain sel-sel tersebutakan memperbayak diri dan mengadakan migrasiketempat terjadinya tumor, juga dapat mengakibat-kan sel-sel itu melakukan penyerangan secara fago-sitosis. Pengrusakan jaringan oleh sistem sel ternyatalebih bermanfaat dan hebat daripada sistem humoral.Adanya proses imun yang dibawakan oleh sistemsel ini, dapat dibuktikan pada binatang percobaan,yaitu dengan jalan memindahkan sel-sel limfosit yangpeka dari hewan yang imun ke hewan yang tidakimun. Hewan yang menerima sel tersebut segeraakan memperlihatkan suatu reaksi imunologik. Padahewan-hewan yang telah dilakukan suatu timektomiatau pada penderita yang mempunyai kelainan padakelenjar timusnya, tidak akan memperlihatkan suatureaksi imun sel; dan biasanya pada hewan ataupenderita semacam itu akan lebih mudah terjangkittumor.

Pertumbuhan tumor vs. respons imun

Pertanyaan yang sering diajukan ialah, kalau me-mang benar proses imunologik pegang peranan dalammengontrol pertumbuhan tumor, mengapa banyaksekali ditemukan sel tumor yang berhasil berkembang,dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan proses

9

Page 9: CDK tentang kanker

imunologik tampaknya menjadi lumpuh. Didalamtubuh manusia atau hewan, sebenarnya terdapat duaproses yang saling bertentangan, yaitu proses per-tumbuhan tumor dan proses penolakan tumur olehsistem imunologik tubuh. Sebenarnya hal ini dapatdiumpamakan sebagai suatu timbangan yang terdiridaripada kedua proses tersebut, proses yang satudisebelah kanan dan lainnya disebelah kiri. Jadi bilaanak timbangan lebih berat pada reaksi imunologik-nya, maka tumor tidak akan tumbuh, dan sebaliknya,bila anak timbangan lebih berat pada pertumbuhantumor, maka tumor tersebut akan lebih leluasa dancepat tumbuhnya.

Perubahan-perubahan pada respons imun ataukeadaan-keadaan yang mengakibatkan lumpuhnyareaksi imunologik sehingga menyebabkan suatu tumordapat tumbuh tanpa mendapat suatu gangguan, dapatdisebabkan oleh beberapa faktor atau hal, yaituantara Iain,

1. UmurUmur sangat mempengaruhi kematangan sistemmimun respons didalam tubuh. Pada umur yangmuda hingga dewasa, kapasitas imunitas akanmencapai puncaknya dan lambat laun akanmenurun terutama pada usia yang agak lanjut.

2. GenetikaBila ada kelainan-kelainan genetika, terutamayang menyerang mesin imunologik dan kom-ponen-komponen imun sel dan humoral, dapatmengakibatkan fungsi imunologik yang abnormalpula.

3. Defisiensi imunologikTerjadinya kekurangan pada faktor-faktor imu-nologik, sehingga reaksi kekebalan tidak sem-purna. Pada keadaan-keadaan seperti hipogama-globulinemia, ataksi-telangiektasia dan lain-lain,akan ditemukan frekwensi tumor yang lebihtinggi daripada orang-orang yang normal.

4. l munosupresifBila sistem imunologik tertekan, umpamanyadisebabkan oleh obat-obatan (azathioprine, 6-mercaptopurine dll), radiasi atau serum anti-limfosit, maka akan mengakibatkan suatu kelain-an dalam daya tangkap terhadap rangsangan antigen.

5. ToleransiAntigen-antigen yang spesifik seperti pada per-mukaan sel tumor, kadang-kadang sangat lemah,sehingga tidak cukup untuk dapat merangsangsistem respons imun. Antigen-antigen yanglemah ini terutama ditemukan pada tumor-tumoryang disebabkan oleh virus-virus yang mem-punyai periode laten yang panjang, sedangkanvirus-virus dengan periode laten yang pendek,keantigenannya kuat sekali.

6. "Blocking efect"Hal ini telah diterangkan diatas, yaitu adanyaantibodi yang justru melindungi TSTA dariserangan sel-sel limfosit.

Terapi imunologi sebagai antitumor

Hingga sekarang didalam klinik telah ditemukanbeberapa tumor yang dapat menghilang atau mengecilsecara spontan tanpa diberi obat atau dioperasi. Halini telah terjadi, umpamanya pada tumor-tumorneuroblastoma, melanoma, adenokarsinoma, limfomadan lain-lain. Mekanisme daripada daya pertahanantubuh diduga memegang peranan penting dalamproses tersebut. Oleh karena pengalaman-pengalamandi klinik seperti itu dan juga bukti-bukti padabinatang percobaan, maka dipandang dari sudutil mu kedokteran pencegahan, mungkin sekali di-kemudian hari para ahli dapat membuat suatu vaksintumor. Umpamanya imunisasi secara aktif dapatdilakukan dengan memberikan kumpulan-kumpulandaripada antigen yang spesifik tumor, sehingga selangbeberapa waktu akan timbul suatu reaksi imunologikyang sewaktu-waktu siap untuk menyerang sel tumoryang sedang tumbuh. Disamping ini, maka kita dapatjuga memberikan serum yang sudah mengandungantibodi yang spesifik terhadap sel tumor. Sayangnyauntuk dapat melakukan kedua prosedur ini, imunisasiaktif dan pasif, masih terlalu banyak rintangannya.Yang pertama, kita masih dihadapkan kepadapersoalan-persoalan dasar yang penting, yaitu antaralain, berapa dosis yang harus diberikan, bagaimanacara pemberian antigen, dalam bentuk apa antigentersebut diberikan, bagaimana cara mendapatkan anti-gen yang murni dan lain-lain, yang kesemuanyamemegang peranan dan tidak dapat diabaikan begitusaja bila kita hendak membentuk antibodi yangmempunyai sifat-sifat sitotoksis yang spesifik terhadapsel tumor. Yang kedua, yaitu kesulitan pada imunisasisecara pasif ialah pemberian protein asing yangsering menyebabkan reaksi hipersensitif; selain ini,kita juga harus mempersiapkan berbagai macamantibodi dengan spesifisitas yang tertentu.

Oleh karena daya penolakan terhadap tumbuhnyatumor lebih bermakna pada reaksi imun yang dibawa-kan oleh sistem sel, maka para sarjana telah memikir-kan pula kemungkinan-kemungkinannya untuk mem-buat dan mempergunakan sel-sel limfosit yang sudahpeka terhadap sel tumor, sehingga dapat diimunisasikansecara pasif kedalam tubuh penderita. Pada binatangpercobaan, hal ini telah dapat dilakukan dan hasilnyasangat memuaskan. Untuk dapat dilakukan padamanusia, agaknya masih memerlukan hasil-hasil pe-nyelidikan yang lebih teliti lagi. Disamping itu untukmendapatkan sel-sel Iimfosit yang sudah sensitifspesifik terhadap sel tumor tertentu sangat sulit olehkarena sulitnya mendapatkan penderita dengan tumor-tumor tertentu serta dapat dijadikan donor.

10

Page 10: CDK tentang kanker

Ringkasan

Telah diuraikan hubungan antara perkembangandan menghilangnya suatu tumor dengan reaksi imu-nologik didalam tubuh. Ada dua macam respons imunyang memegang peranan dalam proses ini, yaitu sistemimun yang dibawakan oleh humoral dan sistem imunyang dibawakan oleh sel. Umumnya yang lebih ber-potensi dalam menghancurkan tumor ialah sistemimun sel. Pada sistem imun humoral, ditemukandua macam antibodi, yaitu yang bersifat menghancur-kan sel tumor, terutama bila sistem komplemen telahdiaktifkan, dan yang kedua, suatu antibodi yangjustru melindungi tumor terhadap serangan reaksiimun sel. Reaksi imun sel dan humoral biasanyadibentuk terhadap antigen yang terletak pada per-mukaan sel tumor; antigen tersebut merupakan anti-gen yang baru serta spesifik terhadap virus penyebabtumor itu. Oleh karena daya penolakan sel tumorsecara imunologik telah banyak dibuktikan padabinatang percobaan, maka telah diuraikan pula bebe-rapa kemungkinan untuk mempergunakan metodeimunologik sebagai terapi antitumor.

KEPUSTAKAAN

Majalah1. Herberman, R.B. Cellular immunity to human

tumor associated antigens. lsrael J. Med. Sci.9 : 300, 1973.

2. Oettgen, H.F., Old, L.J., and Boyse, E.A. Humantumor immunology. Med. Clin. North. Amer.55 : 761, 1971.

3. Shehadeh, I. Tumor immunology. Leban. Med. J.25 : 199, 1972.

4. Weiss, D.W. Current aspects of tumor immunology.lsrael J. Med. Sci. 9 : 205, 1973.

Buku5. Abramoff, P., and La Via, M (edits). Biology of

the lmmune Response. McGrawHill Comp.,1970. p.367.

6. Bellanti, J.A. (edit). lmmunology. W.B. SaundersComp., 1971. p.323.

7. Montagna, W., and Billingham, R.E. (edits). lmmu-nology of the Skin. Appleton-Century-Crofts.,1971. p.357.

8. Turk, J.L. (edit). lmmunology in Clinical Medicine.William Heineman Ltd., 1969. p.204.

tersedia diP.T. KALBE FARMAcabang :

JAKA R TABANDUNGSEMARANGSURABA YA

R. S. C. M. (bag. Anak)JAKARTA

Surabaya; Medan,

Dragées containing live poliomyelitis vaccine

dan di Apotik-apotik, Jakarta, Bandung, Semarang,Palembang, Banjarmasin.

1 1

Page 11: CDK tentang kanker

dokter Asri Rasad M.Sc. Ph.D.Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran U.I .

PendahuluanDengan perkembangan teknologi dewasa ini, manusiaakan bertambah banyak menghirup udara yang kotor,memakan dan meminum barang-barang yang dibubuhiberbagai macam zat kimia sebagai pewarna, pengawet,pemberi rasa enak dan memakai beraneka ragamalat kecantikan berupa ramuan zat-zat kimia. Tidakmustahil bahwa diantara zat-zat kimia yang masukkedalam tubuh manusia itu baik melalui kulit, per-napasan maupun mulut ada yang bersifat karsinoge-nik, yaitu menimbulkan kanker.Memang ternyata bahwa kanker makin lama makinmerupakan soal kesehatan masyarakat yang penting.Pengobatan kanker atau tumor ganas itu ada yangmemakai obat-obat kimia (terapi kimia), ada yangmemakai sinar (radio terapi) atau dengan pembedahan.Akhir-akhir ini pengobatan kanker dengan cara immu-nologi sudah dimulai pula. Banyak negara yangsedang berkembang tidak cukup mempunyai fasilitasdan tenaga ahli untuk melakukan terapi sinar ataupembedahan, sehingga pengobatan denqan obat-obatkimia lebih banyak dilakukan. Cara ini relatif lebihmurah dan dapat diberikan oleh dokter umum. Olehkarena itu alangkah baiknya kalau dokter-dokter itumempelajari lebih mendalam mengenai sifat-sifat dancara kerja obat-obat kanker itu, sehingga ia tidakragu-ragu memakai dan memilih obat yang sesuaidengan macam tumor ganas yang diobatinya. Dalammasa tiga puluh tahun yang akhir ini penyelidikanobat-obat anti-kanker sudah banyak mencapai kemaju-an. Pada umumnya obat anti-kanker itu mencobamembunuh atau menghentikan berkembang biaknyasel-sel tumor itu.

Biologi selUntuk dapat lebih mengerti kerja obat-obat anti-kanker itu baiklah kita lebih dahulu memahamiproses perkembang-biakan sel dan funqsi sel. Sel itumempunyai fungsi intern dan extern. Fungsi internialah untuk keperluan sel itu sendiri seperti fungsimetabolik untuk enersi dan sintesa zat-zat khususuntuk sel tersebut sesuai dengan diferensiasi sel-seldidalam tubuh. Fungsi extern misalnya pembuataninsulin oleh sel pankreas, sintesa hemoglobin oleh seldarah merah, pembuatan hormon-hormon oleh selhipofisa dan sebagainya.Pada sel-sel yang cepat mati dan perlu diperbaharui,seperti sel kulit, rambut, mukosa usus maka fungsiintern lainnya ialah mitosis, yaitu memperbanyakdiri dengan repplikasi. Tumor ganas itu berkembangbiak cepat sekali maka dari itu obat anti-kankeritu banyak ditujukan kepada proses mitosis sel tumorganas tersebut.

Sel tumor itu berbeda dari pada sel-sel normal, yaitukekurangan dalam perlengkapan biokimianya untukmenjadi sel dewasa yang terdiferensiasi. Selain daripada itu sel tumor kehilangan kepekaannya terhadapzat dan faktor pengontrol pertumbuhan, sepertiinhibisi-kontak dan mekanisme "humoral feedback".Proses pembelahan sel itu dimulai dengan fase G-1.Dalam periode ini banyak dibentuk RNA dan proteinbaru dan molekul-molekul lainnya. Pada akhir periodeini dibentuklah molekul-molekul yang diperlukanuntuk pembuatan DNA.Banyak sel jaringan yang tinggal dalam fase ini dantidak dapat berdiferensiasi dan tinggal sebagai "stemcell". Stem sell ini dapat membelah jika mendapatrangsang. Sesudah fase G-1 datanglah fase S.Pada fase ini terjadi sintesa DNA baru yang kemudianmerupakan komplimenter dari DNA lama sehiriggaterbentuk "double helix". Sel yang sampai kepadafase S akan terus menginjak ke fase selanjutnyadalam siklus mitosis. Sesudah fase S tibalah faseG-2 yang pendek. Dalam fase ini banyak dibuatprotein sytoplasma, kemungkinan besar juga histondan protein-protein lainnya yang berhubungan denganDNA dan sel membran. Lalu datanglah fase mitosis(M). Fase M ini lamanya hanya kira-kira 1 jam saja.Sesudah mitosis selesai, maka sel anak tumor tersebutdapat mengalami tiga kemungkinan:1. Sel anak itu dapat mati karena ada cacat atau

defect sehingga tidak mampu menjalankan prosesmetabolik untuk mempertahankan hidupnya.Ada 20—80% dari sel anak itu yang mati dan selmati itu merupakan "ghost cells" yang terlihatpada sediaan jaringan tumor. Salah satu tujuan(target) dari obat anti-kanker itu ialah mempercepatkematian sel-sel tersebut.

2. Ada sel anak yang terus membelah diri. Sel-selinilah yang bertanggung jawab terhadap pembesar-an jaringan tumor itu. Sel ini amat peka terhadapzat-zat anti-DNA dan zat-zat inhibitor enzim.

3. Ada sebagian kecil sel anak tumor itu masuk ke-dalamf ase G-1 yang panjang dan sel-sel ini merupa-kan kumpulan sel-sel yang tidur (dormant) yangnanti dapat berkembang biak bila mendapat rang-sang. Sel-sel ini tidak peka terhadap obat-obatanti-kanker karena aktifitas metabolismenya rendahsekali. Sel-sel ini akan lebih peka terhadap obat-obat anti=kanker kalau sel-sel itu dapat didorongmasuk ke fase S, dimana sel-sel itu lebih aktif.Ada pendapat bahwa beberapa macam hormondapat mendorong sel tumor yang "dormant" itumasuk ke fase S dan menjadi lebih aktif, sehinggalebih peka terhadap pengobatan.

12

Page 12: CDK tentang kanker

Zat pengalkil (alkylating agents)Zat pengalkil mempunyai gugus alkil yang dapatmenggantikan tempat atom H pada suatu molekulatau gugus alkil itu dapat ditambahkan kepada suatuatom dalam keadaan valensi rendah misalnya aminetertiair dengan gugus alkil menjadi amine quartenair.Bila zat pengalkil itu bereaksi dengan DNA, makastruktur DNA itu akan berubah, sehingga fungsinyaakan terganggu. lnilah dasar kerja biokimia darizat-zat pengalkil yang dipakai sebagai obat kanker.Diantaranya adalah:Methylbis (β – chlorethyl) Amine HCI (Mustargen),Chlorambucil (Leukeran), Melphalan (Alkeran),Cyclophosphamide (Endoxan, Cytoxan), Triethyle-nethiophosphamide (TSPA, Thio-TEPA) dan Bussul-fan (Myleran).

AntimetabolitAntimetabolit adalah persenyawaan yang mempunyaistruktur hampir sama dengan substrat suatu enzim,sehingga antimetabolit itu dapat bereaksi denganenzim tersebut. Kompleks enzim-antimetabolit itumenyebabkan enzim tidak menjalankan fungsinyayang normal.Antimetabolit itu disebut juga sebagai antagonismetabolik. Antimetabolit yang dipakai sebagai obatkanker adalah antimetabolit yang menghambat peker-jaan enzim-enzim yang mempunyai peranan dalampembentukan (biosintesa) DNA dan RNA. Dengandemikian sel itu tidak dapat berkembang biak danberfungsi normal, sehingga sel-sel itu akhirnya mati.Diantara antimetabolit yang dipakai adalah: 6-mer -

captopurine, 6-thioguanine, metrotraxate, 5-fluoroura-cil, hydroxyurea dan arabinosylcytosine.

AntibiotikaAntibiotika ialah persenyawaan yang dapat mengham-bat pertumbuhan mikroorganisme atau sel. Caranyaialah dengan mengikat kepada DNA, sehingga DNAitu tidak dapatberfungsi untuk membuat RNA.Tanpa produksi RNA, maka sintesa protein/enzimtidak dapat terjadi.Antibiotika yang dipakai sebagai obat kanker dianta-ranya ialah: adriamycin, dactinomycin, daunorubicin,mythramycin dan bleomycin.

Persenyawaan steroidPemberian hormon steroid dalam dosis yang tidakfisiologis menimbulkan ketidak-seimbangan hormon-hormon didalam badan. Ternyata hal ini dapat mem-pengaruhi pertumbuhan sel-sel kanker. dalam jaringan-jaringan yang peka kepada hormon. Mekanisme kerjahormon itu uniuk mempengaruhi pertumbuhan sel-sel belumlah jelas . Ada yang berpendapat bahwapengaruh hormon itu pada membran sel yang mem-punyai receptor-receptor untuk stimulasi pertumbuh-an. Hormon-hormon yang dipakai dalam pengobatankanker ialah:androgen (testosteron propionat, fluoxymesterone),estrogen (diethylstilbestrol, ethynil estradiol), pro-

1 3

Page 13: CDK tentang kanker

gestin (hydroxyprogesteron caproate, 6-methylhy-droxyprogesteron), persenyawaan adrenal cortex(cortisone acetate, prednisone, dexamethasone, me-thylprednisolone, hydrocortisone).

Obat-obat lainnyaL-asparaginase adalah enzim yang menghidrolisa as-paragine menjadi aspartat. Ada sel-sel kanker tertentumemerlukan asparagine dari luar untuk pertumbuhan-nya, karena sel itu sendiri tidak mampu membuatnya.Jika asparagine yang ada didalam darah dihidrolisaoleh enzim asparaginase menjadi aspartat, maka selitu tidak dapat tumbuh dan akhirnya mati.Oleh karena itu L-asparaginase itu terpakai sebagaiobat kanker tertentu. Vinca alkalbid (vinblastin,vincristine) menghancurkan serat "spindle", sehinggapembelahan sel terhalang.Procarbazine menyebabkan depolimerisasi DNA, se-hingga fungsi DNA itu terganggu dan dengan demikianperkembang-biakan sel itupun terganggu.1-3-bis (β-chlorethyl)-1-nitrosourea (BCNU) ternyatabaik sekali dalam pengobatan lymphoma dan leuke-mia akut. Cara kerjanya belum diketahui dengan jelas.1, 1-Dichloro-2-(0-chlorophenyl)-2-(p-chlorophenyl)-ethane (o,p-DDD) menghambat produksi glucocorti-coid dan 17-ketosteroid dan mempengaruhi metabo-lisme dan konjugasinya diperiferi. Persenyawaan initerpakai dalam pengobatan carcinoma adrenal cortex.Aminoglutethimide juga mempunyai efek terhadapaktivitas adrenal. Streptozotocin mempunyai efekterhadap sel pankreas dan terpakai dalam pengontrol-an hipoglikemi pada pasien dengan tumor yangmemproduksi insulin.Pada waktu ini pengobatan beberapa macam kankertidak dilakukan dengan satu macam obat saja, tetapidengan kombinasi beberapa macam obat yang memberihasil lebih baik.

KEPUSTAKAAN1. Jerome B. Block, Highlighting Cancer Chemothe-

rapy Reports, Ca-A Cancer Journal for Clinicians.Vol. 23, No. 2, p. 1120, 1973.

2. A Raventos, Looking at Cancer, Ca-A Cancer Jour-nal for Clinicians, Vol.23, No.2, p.122, 1973.

3. lrwin H. Krakoff, Cancer Chemotheraputic Agents,Ca-A Cancer Journal for Clinicians, Vol.23, No.4,p. 209, 1973.

4. P. Emmot, Biochemische aspecten van de chemo-therapie van kanker, dalam buku Chemotherapievan maligne gezwellen, Stafleuss WetenschappelijkeUitgeversmaatschappy N.V. Leiden, 1965.

chepalexin* Antibiotik golongan Cephalosporin.* Bersifat bakterisid terhadap kuman-kuman yang

sensitif.* Spektrum antibakteri, meliputi kuman-kuman

Gram + dan kuman-kuman Gram —. Diantarakuman-kuman yang sensitif terhadap Cephalexinadalah :

Staph. aureus C. diphtheriaeStr. pyogenes T. pallidaStr. viridans E. ColiD. pneumoniae H. pertussisClostridia sp. Neisseriae

Pasteurella sp.Proteus mirabilisSalmonella sp.Shigella sp.Vibrio sp.

* Juga effektif terhadap kuman-kuman yang (tahan)penicillin.

* Memiliki struktur dasar yang mirip penicillin.* Jarang menimbulkan efek samping, efek samping

terjadi hanya pada kira-kira 2% kasus; umumnyaberupa keluhan-keluhan nausea, muntah, diaredan sakit perut.

* Dapat digunakan pada sebagian besar penderitayang allergis terhadap penicillin; Allergi-silang(cross-allergy) dengan penicillin kira-kira pada10—20% kasus.

* Dapat digunakan per-oral, karena absorpsi lewatsaluran pencernaan baik sekali.

* Seperti halnya antibiotika lain yang berspektrumluas, superinfeksi dapat terjadi pada penggunaanCephalexin.

14

Page 14: CDK tentang kanker

RUANG KOSMETIK

Kata pengantar

Dalam praktek sehari-hari para dokter seringmenghadapi kasus-kasus dengan acne vulgaris.Kelainan kulit ini seringkali membuat penderitagelisah dan merasa rendah diri.

Dibawah ini disajikan suatu pembahasantentang acne vulgaris oleh seorang ahli penyakitkulit/kelamin dengan maksud agar para dokterlebih berhasil menghadapi kelainan kulit

Acne vulgaris atau oleh masya-rakat umum disebut jerawat ataukukulan oleh banyak dokter diang-gap sebagai satu penyakit yang"biasa" dan oleh karenanya dire-mehkan. akan tetapi hasil terapiseringkali mengecewakan.

Untuk menentukan terapi yangtepat diperlukan pengetahuan ten-tang etiologi kelainan-kelainankulityang timbul pada Acne vulgaris danfaktor-faktor yang berpengaruh atasti mbulnya kelainan-kelainan tadi.

Seperti diketahui kelainan kulitpada Acne vulgaris terdapat ter-utama pada muka (dahi, pipi, dagu)dan bagian atas dari dada dan pung-gung, yang berupa: comedo

— comedo putih atau comedotertutup

— comedo hitam atau comedoterbuka, disebut juga black-head, pustula, papula, kistadan sikatriks.

Dasar semua kelainan pada Acnevulgaris adalah comedo; tanpa co-medo tak akan terjadi pustula, pa-pula, kista dan sebagainya.Apakah yang disebut comedo? Da-lam garis besar dapat digambarkansebagai berikut: penyumbatan folli-kel-follikel tertentu, yaitu follikelsebaseus oleh gumpalan sel tanduk.Sel-sel tanduk ini dibentuk secaraberlebih-lebihan disebabkan sesuatukelainan dari epitel liang follikeltersebut. Didalam gumpalan tadimasih dapat tampak ducti-ductiyang berasal dari kelenjar sebaseusdan berisi sebum.

Pada comedo yang tertutup, po-rus (orificium) dari follikel hampirtidak tampak. Pada comedo yangterbuka, gumpalan tersebut dapat

dokter Ny. Th. S. TimanKepala Bagian Penyakit Kulit-Kelamin

Rumah Sakit Fatmawati, CilandakJakarta

menerobos keluar dari porus yangtelah melebar. Pada pucuk gumpalantadi yang terlihat dari luar terdapatpigmen melanin dan oleh karena-nya pucuk comedo tadi tampakhitam. Kelenjar sebaseus yang ber-sangkutan tampak mengecil akantetapi masih dapat menghasilkansebum.

Gambaran histopathologis come-do dalam stadium permulaan (mi-cro comedo) adalah sebagai berikut:terlihat penebalan dari epitel dibagian bawah dari liang follikeldengan kelainan terutama pada stra-tum granulosum dan stratum cor-neum. Sel-sel tanduk terlepas dalambentuk Iapisan; tidak tersebar danterlepas satu dengan yang Jain se-perti biasa.Lama kelamaan lapisan-lapisan inimembentuk gumpalan tanduk yangakan menyumbat liang follikel.

Pada. gambaran follikel sebaseusyang normal, terlihat epitel liangfollikel yang makin menipis makinkedalam sehingga stratum corneumakhirnya hanya terdiri dari 2—3lapis saja. Sel-sel tanduk kemudianmelepas dan tersebar dalam liangfollikel tercampur dengan sebum.Didalam liang juga dapat terlihatbanyak micro-organisme.

Bila porus follikel dipijit akankeluar zat berwarna putih yangberbentuk memanjang. Pada peme-riksaan zat ini terdiri atas sel-seltanduk dan Corynebacterium acnesdalam jumlah yang besar sekali(=99% dari semua mikro organis-me).

Bagaimana proses pembentukancomedo dan faktor-faktor apakahyang mempengaruhinya?Pembentukan comedo rupanya ha-nya terjadi pada follikel sebaseusyang memang banyak terdapat padamuka, dada bagian atas dan pung-gung.Tidak pernah terjadi pada follikelterminal yaitu follikel yang berisirambut panjang. Juga tidak akan

terjadi pafa dollikel vellus yangmengandung rambut halus.

Bagian yang berisi rambut padafollikel sebaseus adalah pendek se-kali sedangkan liangnya sendiri lebardan dalam. Kelenjar lemak yangbermuara pada follikel ini juga lebihbesar.

Jumlah, lokalisasi dan kecende-rungan membentuk comedo darifollikel sebaseus mungkin berhu-bungan dengan hereditas dan jeniskelamin.Ada beberapa zat yang terkenaloleh daya penyebab comedo (come-dogenic) a.l.: ter-arang (pix anthra-cis), chlor-naphtalen, corticosteroiddan yang terpenting adalah sebumyang berasal dari kelenjar lemak.

Pada kelinci percobaan sebumyang dioleskan pada linag telingadapat menyebabkan comedo setem-pat.

Dari sebum ini ternyata fraksiasam lemak bebas sangat berperan-an, squalen merupakan fraksi yangpaling aktip dalam hal ini. (KLIG-MAN, 1974).

Peranan sebum dapat dibuktikandengan beberapa fakta: makin ber-minyak kulit tadi makin hebat acne-nya. Justru pada masa pubertaskelenjar-kelenjar lemak membesaroleh pengaruh. hormon-hormon danmemang pada masa ini acne mulaitampak (STRAUSS, 1973).Pada mereka yang dikebiri (eunuch)acne tidak ditemukan.

Bila aktivitas pembentukan sebumditekan dengan pemberian estrogenatau penyinaran (X-ray) maka acneakan berkurang (STRAUSS, et al.,1974).

Apakah peranan micro-organismedalam pembentukan acne?

Seperti telah diuraikan di atasdalam follikel-follikel banyak ter-dapat mikro-organisme; dibagianatas dekat porus ditemukan mikro-organisme yang aeroob: cocci (staph.albus) dan jamur (a.l. Pityrosporumovale dan P. orbiculare) dan di-

15

Page 15: CDK tentang kanker

bagian yang lebih dalam ditemukanCorynebacterium acnes yang me-merlukan lingkungan yang anaeroob.Ketiga jenis mikro-organisme terse-but menghasilkan lipase, suatuenzim yang dapat menguraikan le-mak sebum menjadi asam lemakbebas in vitro, akan tetapi menurutMARPLES (1974) in vivo yangpenting adalah C. acnes. Eliminasicocci dan jamur tidak banyak mem-pengaruhi kwantitas asam lemakbebas, sebaliknya bila pertumbuhanC. acnes dapat ditekan maka jumlahasam lemak bebas turun sampai50%.

Selain asam lemak bebas telahditemukan juga zat comedogeniclain yang dihasilkan oleh C. acnessendiri (KLIGMAN, 1974).

Umur juga berperanan; makinlanjut usia seseorang makinber-kurang kecenderungan menderitaacne. Juga acne yang diprovosirdengan zat, misalkan steroid, sukartimbul pada orang yang sudah lanjutumur. Kesan adalah bahwa epitelfollikel pada usia muda lebih mudahditembus oleh zat perangsang (PLE-WIG, 1974 dan KLIGMAN, 1974).

Perlu diketahui bahwa kelenjarlemak pada kulit anak praktis non-fungsionil yaitu tidak diperlukanuntuk pelumasan kulit (KLIGMAN,1974). Dalam masa pubertas kelen-jar lemak membesar dan komposisisebum sekaligus mengalami perubah-an (STRAUSS, et al., 1974).

Menurut RAMASASTRY (1970)pada umur 8—12 tahun terjadi per-ubahan dalam komposisi sebum di-sertai kenaikan fraksi wax esterdan squalen serta penurunan choles-terol begas dan cholesterol ester.

Secara singkat pembentukan co-medo dapat disimpulkan sbb.:— lokalisasi comedo adalah di liang

follikel tertentu (follikel sebaseus)yang terbanyak terdapat padamuka, dada dan punggung bagianatas.

— pembentukan comedo disebab-kan zat comedogenic. Pada acnevulgaris ini berupa asam lemakbebas dan sesuatu zat lain yangdihasilkan oleh Corynebacteriumacnes.

— asam lemak bebas berasal daripenguraian lemak sebum olehaktivitas lipase. Lipase ini dihasil -

kan oleh mikro-organisme yang me-mang terdapat pada linag follikeltersebut, dan Corynebacteriumacnes merupakan bakteria yangterbanyak dan terpenting.

kelenjar lemak dan kwantitassebum dipengaruhi oleh hormon-hormon.kelainan comedo terletak padastratum granulare dan stratumcorneum epitel liang follikel danberbentuk hyperkeratosis dan pe-nambahan kohesi antara sel-seltanduk yang berakibat pemben-tukan gumpalan tanduk.Kelainan kulit pada Acne vulgaris

seperti pustula, papula dsb., ber-pangkal pada comedo dan rupa-rupanya tidak dipengaruhi oleh mi-kro-organisme melainkan merupa-kan reaksi peradangan jaringan se-kitarnya atas isi comedo yang mero-bos dinding epitel liang follikel.Pustula: K L I G MAN beranggapanbahwa pustula terjadi bila isi co-medo, terutama pada comedo ter-tutup, telah menerobos lapisan epi-tel liang follikel dan oleh karenaitu menyebabkan reaksi peradangansetempat.Pada proses ini sel-sel infiltrat ikutmasuk kedalam follikel.Bila sel-sel infiltrat terkumpul di-bagian atas comedo maka akanterbentuk pustula. Bila sel-sel ter-sebut terkumpul dibagian bawahmaka akan terbentuk papula.Pustula ini kadang-kadang dapatmengering sendiri dalam waktu 1—2minggu tanpa meninggalkan bekas.Atau akan terjadi nekrose atau pem-bentukan abses dengan gumpalantanduk ditengahnya.Gumpalan tanduk ini kemudian di-keluarkan bersama-sama dengan ja-ringan nekrotik lainnya. Setelah pe-cah dan isi pustula keluar, makafollikel tersebut dapat pulih kem-bali menjadi follikel yang normaldan tidak membentuk comedo lagi.Akan tetapi bila tidak seluruh isicomedo dikeluarkan maka dapatterbentuk comedo lagi yang ber-bentuk irregular.Kista: sesungguhnya ini suatu co-medo tertutup sekunder yang me-lunak. Kista dapat pecah, menero-bos epitel liang follikel dan menye-babkan reaksi peradangan berulangkali dan akhirnya meninggalkan be-

kas yang jelek (Acne conglobata).

TERAPI:Berdasar cara-cara pembentukan

comedo yang telah diuraikan diatasmaka sekarang cara pengobatan da-pat diarahkan terhadap:1. pengurangan comedo2. pengeluaran comedo, terutama

comedo putih untuk mencegahperadangan.

ad 1.dapat dicapai dengan mencoba— dengan cara mengurangi ak-

tivitas kelenjar lemak, a.l.dengan pemberian hormonanti-androgen.

— mengurangi minyak padakulit dengan mencucinya de-ngan sabun, alkohol, etherdsb.

— mengurnagi pembentukanlipase atau membatasi akti-vitas lipase dengan antibio-tika atau inhibitor Iipase.

ad 2. melakukan ekstraksi comedobaik yang tertutup maupunyang terbuka.Sesungguhnyapengeluaran comedo hitam ti-dak perlu oleh karena jenis inijarang sekali meradang akantetapi pada umumnya tindak-an ini dilakukan juga atas indi-kasi kosmetik.— ekstraksi comedo tertutup:

PLEWIG (1974) telah mem-pelajari gambaran histologisdari kulit sebelum dan sesu-dah ekstraksi comedo danmelakukan penilaian setelahbeberapa waktu. Ternyatabahwa hasil yang terbaikdidapat pada comedo yangterbuka.Pada umumnya seluruh isicomedo dapat dikeluarkanberikut epitel liang follikel;tidak pernah terjadi reaksiperadangan dan laesi me-nyembuh dengan baik.Pada comedo tertutup se-luruh isi tidak selalu dapatdikeluarkan. Seringkali se-bagian dari gumpalan tan-duk tertinggal dan dalamwaktu 20—50 hari tampakkembali comedo yang baru.Bila epitel liang follikel ikutterbuang maka tidak akanterjadi resifif.Jarang sekali folIikel me-

16

Page 16: CDK tentang kanker

HUMOR ILMU KEDOKTERAN

"BENDA ASING"

Pada suatu hari seorang ibu membawa puteranya yang berumur lk.4 tahun kepada dokter.

Dengan nada cemas ibu tadi bercerita, bahwa sewaktu bermain-mainanaknya telah memasukkan sesuatu benda kedalam liang hidungnya dansekarang benda tersebut tak dapat dikeluarkan lagi.

Setelah memeriksa liang hidung anak, dokter tadi berkata: "Ya,memang, pada bagian atas liang hidung sebelah kiri dapat terlihatsesuatu benda asing (=corpus alienum).

Setelah dokter berhasil mengeluarkan benda tadi maka sang ibuberkata: "Lo, dok, itu bukan benda asing, itu sih biji kacangIndonesia!"

Sang dokter hanya dapat bersenyum.

nyembuh menjadi follikelyang normal.

Terapi yang hingga sekarang banyakdipergunakan ialah:1.penggunaan peeling agents.

lni merupakan zat-zat yang me-nyebabkan kulit mengupas. Di-harapkan cara ini dapat merubahcomedo tertutup menjadi come-do terbuka dan memudahkanekstraksi dari comedo.Zat-zat tersebut antara lain ada-lah: acidum salicylicum, resor-cinol, CO2 padat.

2. ekstraksi comedo.3. zat-zatuntuk mengurangi minyak

kulit: alkohol, ether, sabun dll.4. zatantibakteriil: sulfur, hexachlo-

rophen, antibiotika topikal dan

antibiotika sistemik.5. X-ray dan estrogen untuk me-

ngurangi pembentuk sebum.6. vitamin A dalam dosisyang tinggi;

belum diketahui dengan pastiperanan vitamin A dalam hal ini.

7. kebersihan penting sekali; men-cuci muka dengan sabun, baikuntuk mengurangi minyak mau-pun untuk daya antibakteriilnya.

8. diit.Masih merupakan tanda tanyaapakah makanan dapat mempe-ngaruhi acne. Dalam praktek di-anjurkan untuk mengurangi be-berapa jenis makanan dalam diita.l. coklat, kacang-kacang, susu,keju dan lemak.

KEPUSTAKAAN:KLIGMAN, A.M. (1974). An over-

view of acne. J. lnvest. Dermat.,62: 268-287.

MARPLES, R.R. and PATH, M.R.C.(1974). The microflora of theface and acne lesions. J. lnvest.Dermat., 62: 326-331.

PINKUS, H.(1974). Sebaseus glandsand Acne Vulgaris. Unsolvedproblems. J. lnvest. Dermat., 62:336-339.

PLEWIG, G. (1974) Follicular Kera-tinization. J. lnvest. Dermat., 62:332-335.

SHALITA, A.R., POCHI, P.E. andDOWNING, D.T. (1974). AcnePerspectives. J. lnvest. Dermat.,62: 321-325.

17

Page 17: CDK tentang kanker

I NTERAKSI OBAT(tinjauan kepustakaan)

Pada umumnya seorang sakitakan mendapat beberapa macamobat sekaligus untuk penyakitnya.Obat-obat tersebut dapat berben-tuk terpisah-pisah atau terdapatbersama-sama dalam suatu preparatkombinasi. Bagaimanakah pengaruhsuatu obat atas khasiat lain obat?

Berdasarkan tempat interaksi ter-sebut terjadi, dapat dibuat pem-bagian sebagai berikut:

I. Interaksi ditraktus gastro- intestinalisA. IkatanPenyerapan suatu obat dapat ter-

ganggu karena pembentukan suatuikatan fisik ataupun kimiawi. Peng-gunaan antasida yang mengandungCa, Mg atau Al akan mengganggupenyerapan tetrasiklin karena dayachelating dari tetrasiklin. Suatukomplex yang tidak larut akan ter-bentuk antara tetrasiklin denganobat yang mengandung Fe (3,9).Begitu juga antara Fe dengan Mgtrisilikat ( i ).

Daya adsorben dari kaolin-pectinakan menurunkan sekali penyerap-an lincomycin, begitu juga Natrium/Calcium cyclamate (dalam minum-an) (5).

B. Perubahan pH:Banyak obat merupakan asam

atau basa lemah. Obat diserap dalambentuk tidak terionisasi (non-ionized). Oleh karena itu perubahanpH dalam saluran r=gastro-intesti-nalis akan mempengaruhi penyerap-an obat-obat dengan merubah dera-jat dissosiasi obat-obat tersebut.

Suatu antasida akan mengganggupenyerapan pentobarbital (asam),sedangkan penyerapan pseudoefe-drin (basa) akan leb.ih sempurnabila diberikan bersama-sama dengangel Al hidroxida (2). Begitu jugaNa-bikarbonat akan mengurangi pe-nyerapan tetrasiklin (1).

Berlainan halnya dengan asetosal.Walaupun bersifat asam, akan tetapiasetosal lebih cepat larut dalamsuasana alkalis sehingga penggunaanasetosal dan antasida bersama-sama18

oleh:dr. S.L. Purwanto — Bagian Farmakologi

Fak. Kedokteran ATMA JAYA — JAKARTA

tidak akan mengganggu penyerapanasetosal (5).

Suatu obat pencahar, bisacodyl,biasa diberikan per oral dalam ben-tuk tablet enteric-coated oleh kare-na sangat irritatip terhadap lam-bung. Penggunaannya bersama-samadengan antasida atau susu, menye-babkan selaput enteric-coated obattersebut terurai dalam lambung (5).

C. MotilitasPenyerapan levodopa terutama

terjadi diusus. Oleh karena.antasidamempercepat waktu pengosonganlambung, maka penggunaan antasidasebelum pemberian levodopa akanmemperbaiki penyerapan levodopa(5). Sebaliknya akan terjadi denganobat-obat anticholinergik yang akanmengurangi penyerapan levodopa(5). Kedua obat tersebut diperguna-kan dalam pengobatan penyakitParkinson.

D. Enzim-enzim traktusgastro-intestinal is

Hambatan pada enzim konjugasediusus oleh diphenylhydantoin akanmengganggu penyerapan asam folat(8). Defisiensi asam folat dapatjuga terjadi pada pemakaian kon-trasepsi oral melalui mekanismeyang serupa (5). Pyridoxine, suatuvitamin, dapat mengurangi ataumenghilangkan samasekali khasiatanti parkinson dari levodopa. Pyr-idoxine merupakan kofaktor enzimdopa decarboxylase. Oleh karenaitu pyridoxine akan mempercepatpengubahan levodopa menjadi do-pamine, sedangkan dopamine tidakdapat melalui blood-brain barrier(5).

E. Perubahan flora ususEffek antikoagulan coumarin

akan meninggi pada pemberian ber-sama-sama dengan chloramfenikol,neomycin dan tetrasiklin. Mungkinini disebabkan hambatan sintesavit K oleh flora dalam usus (1).Begitu juga asam para-aminosalisilat(PAS) dapat mengurangi kadar plas-ma dari rifampicin (1). Diduga inidisebabkan oleh malabsorpsi usus

yang diinduksi oleh asam para-aminosalisilat.

lI. Interaksi pada pengikatanprotein.

Setelah diserap, pada umumnyaobat akan diikat oleh protein plasmaatau jaringan dalam suatu ikatanyang reversibel. Suatu obat dapatmelepaskan ikatan protein denganlain obat. Ini tergantung dari jum-lah dan kekuatan ikatan proteinterhadap masing-masing obat. Bilaobat lepas dari ikatan dengan pro-tein, maka obat akan menjadi aktip.Disamping itu metabolisme danexkresi obat tersebut dipercepatjuga.

Tolbutamide dapat meningkataktivitasnya (dapat terjadi hipogli-kemia) oleh penambahan sulfaphe-nazole atau phenylbutazone mau-pun salisilat (8). Waktu prothromb-in dari coumarin akan menjadi lebihlama bila digunakan bersama-samadengan clofibrate, phenylbutazone,oxyphenbutazone, diphenylhydan-toin, mefenemic acid dan salisilat(1). Dapat timbul gejala-gejala into-xikasi karena peninggian kadar me-thotrexate dan quinine bebas padapenggunaan bersama-sama metho-trexate dengan sulfonamide atausalisilat, quinine dengan pyrime-thamine (1,8).

III. Interaksi pada reseptorEffek obat terjadi setelah molekul

obat melekat/terikat pada tempattertentu didinding atau dalam seltarget yang kita sebut "reseptorsite". Jumlah reseptor yang dapatdiikat tergantung dari jumlah obatyang beredar dalam tubuh, mudahatau tidak mudah mencapai resep-tor dan affinitas reseptor terhadapobat tersebut.

Suatu obat dengan affinitas yanglebih besar atau terdapat dalamjumlah yang lebih banyak, dapatmenghalangi/mencegah ikatan obatdengan reseptor yang sama..

A. Reseptor cholinergikAlkaloid belladona, obat-obat

Page 18: CDK tentang kanker

1

parasimpatolitik sintetis maupun se-misintetis, phenothiazine dan deri-vat-derivatnya, antidepressan trisi-klik, antihistamin, quinidine, pro-cainamide; semuanya mempunyaikhasiat anticholinergik sehinggapenggunaannya secara bersama-samadapat menimbulkan penghambatancholinergik yang berlebih-lebihan(atropine-like intoxication).

Hambatan neuromuskuler olehtubocurarine atau gallamine dapatdiperbesar oleh ether, magnesiumsulfat, quinidine dan beberapa anti-biotika (streptomisin, neomycin,kanamycin, gentamycin, polymyxin,oxytetrasiklin) (1,8) .

B. Reseptor adrenergikBeberapa obat anesthetik (chlo-

roform, ethylchloride, halothane,cyclopropane, tri chlorethylene) me-ningkatkan sensitivitas jantung ter-hadap catecholamine. Penggunaan-nya bersama-sama dengan obat adre-nergik gol. catecholamine maupunnon-catecholaminedapat menimbul-kan artimia (1). Propanolol, suatupenghambat beta-adrenergik, mem-perpanjang effek hipoglikemik dariinsulin. lni mungkin disebabkankarena pengaruhnya pada prosesglikogenolisis oleh catecholamine18).

Effek antihipertensi dari guane-thidine akan berkurang bila diguna-kan bersama-sama dengan antide-pressan trisiklik (imipramine, ami-triptyline). lni terjadi karena obattersebut menghalangi uptake guane-thidine oleh akhiran syaraf adre-nergik. Begitu pula pengaruh efedri-ne atau amphetamine pada guane-thidine (8).

Sebaliknya dapat terjadi krisishipertensi bila amphetamine, efe-drine, phenyl propanolamine, levo-dopa, phenylephrine, tyramine (da-Iam makanan) digunakan bersama-sama dengan obat MAO inhibitors(mis. isocarboxazid, nialamide). Re-serpine dapat mengurangi effek sim-patomimetik dari obat adrenergikgol. catecholamine; juga khasiat the-rapeutik dari levodopa.

IV. lnteraksi pada metabolismeobat.

Pada umumnya obat adalah lipid-soluble dan setelah mengalami me-tabolisme (biotransformasi) menjadi

water-soluble sebelum diexkresikanoleh ginjal. Perubahan ini terutamaterjadi disel-sel hati oleh enzim-enzim mikrosom. Beberapa obatdapat meningkatkan aktivitas enzim-enzim ini. lni disebut induksi enzim.Oleh karena itu metabolisme obatitu sendiri atau obat-obat lain yangmenggunakan enzim yang sama akandipercepat. Terdapat juga obat yangmemperlambat metabolisme obatlain dengan menghambat aktivitasenzim atau berkompetisi untukenzim yang sama.

A. lnduksi enzimFenobarbital dan barbiturat-bar-

biturat lainnya mempercepat meta-bolisme antikoagulan coumarin, se-hingga pada penggunaan bersama-sama diperlukan dosis coumarinyang lebih besar. jika pada suatusaat penggunaan barbiturat dihenti-kan tanpa mengurangi dosis cou-marin, dapat terjadi perdarahanyang berbahaya (8). Fenobarbitaljuga mempercepat metabolisme do-xycycline (10), diphenylhydantoin,digitoxin, kortikosteroid dan hor-mon sex (8,5,2).

Diphenylhydantoin sendiri dapatmempercepat metabolisme digi-toxin, kortikosteroid dan hormonsex steroid (8). Metabolisme vit. Ddipercepat oleh diphenylhydantoindan fenobarbital, sehingga dapatterjadi defisiensi vit. D pada peng-obatan anti konvulsi yang lamadengan kedua obat tersebut (5).

B. Hambatan metabolismeMetabolisme tolbutamide atau

chlorpropamide diperlambat olehantikoagulan dicumarol sehinggadapat terjadi hipoglikemia. Effekyang sama juga dapat terjadi bilatolbutamide digunakan bersamadengan chloramfenikol, phenylbu-tazone, sulfaphenazole, probeneciddan MAO inhibitors (1,8).

Dapat terjadi gejala-gejala intoxi-kasi diphenylhydantoin bila obatitu digunakan bersama-sama dengandicumarol, chloramfenikol, phenyl-butazone, isoniazid, asam amino-salisilat, disulfiram ( i,8). Effek toxikdari oxyphenbutazone meningkatpada penggunaan bersama-samadengan methandrostanolone (1), se-dangkan kontrasepsi oral akanmemperbesar kemungkinan toxisitas

oleh pethidine dan promazine (8).V.Interaksi pada exkresi

Banyak obat atau metabolitnyadikeluarkan dari tubuh melaluiexkresi ginjal. Zat yang bebas (tidakterikat protein) meninggalkan sir-kulasi darah dan difiltrasi olehmembran glomerulus. Ditubuli gin-jal zat dapat diserap kembali secaraaktip maupun pasip. Sel-sel tubulijuga dapat mensekresikan zat-zatkedalam lumen tubuli. Retensi atauexkresi obat dapat dirubah olehinteraksi yang mempengaruhi fungsifungsi ginjal tersebut diatas.

A. Sekresi aktip ditubuliginjal.

Melalui mekanisme ini obat-obatdikeluarkan dari sirkulasi darah dandisekresikan melalui sel-sel tubuli.Bahkan obat-obat yang terikat pro-teinpun dapat disekresikan. Bilasuatu obat dapat menggantikan lainobat dalam mekanisme sekresi ini,exkresi ginjal dari obat itu menjaditerhambat. Contoh yang sudah di-kenal adalah penggunaan probene-cid untuk meningkatkan effek the-rapeutik dari penisilin.

Ternyata bahwa phenylbutazonejuga memberikan effek yang samaterhadap penisilin dan acetohexami-de (effek hipoglikemik meninggi)

Demikian pula pada penggu-naan bersama-sama salisilat dalamdosis tinggi dengan furosemide da-pat menyebabkan intoxikasi salisi-lat (2). Telah dilaporkan berkurang-nya exkresi asam para-aminosalisilat,sulfonamidedan dapsone oleh peng-gunaan probenecid (8).

Yang cukup penting juga adalaheffek hipoglikemik yang meninggipada penggunaan bersama-samachlorpropamide dengan dicumaroldan tolbutamide dengan sulfonamide (8).

B. Reabsorpsi ditubuliginjal.

Terdapat dua mekanisme reabsor-psi yaitu aktip atau pasip (diffusi).Obat-obat dapat berkompetisi un-tuk reabsorpsi aktip ditubuli. lnidapat terjadi bila beberapa obatdengan effek urikosurik digunakanbersama-sama. Effek urikosurik dariprobenecid, sulfinpyrazone akanditurunkan oleh salisilat (8).

Diffusi pasip obat dari tubuli

1 9

Page 19: CDK tentang kanker

ginjal kembali kedalam plasma di-pengaruhi oleh faktor-faktor yangsama yang mengatur penyerapanditraktus gastro-intestinalis. Obat-obat yang bersifat asam lemah ataubasa lemah hanya dapat direabsor-psi (pasip) dalam bentuk tidak ter -

ionisasi (non-ionized). PerubahanpH cairan tubuli akan mempenga-ruhi derajat ionisasi, sehingga akanmerubah kecepatan exkresi obat-obat

Urine yang alkalis (mis. denganpemberian Na-bikarbonat) akanmempercepat exkresi obat-obatyang bersifat asam lemah (pKa3.0—7.5) dan memperlambat exkresiobat-obat yang bersifat basa lemah(pKa 7.5—10.5). Sedangkan urineyang asam (mis. dengan pemberianammonium chloride, asam askor-bik) akan memberikan pengaruhsebaliknya . Obat-obat yang bersifat

basa lemah adalah: amphetamine,chloroquin, mecamylamine, meperi-dine, qyinine, qyinacrine dan qui-nidine: Yang bersifat asam lemahadalah: fenobarbital, asam salisilat,beberapa sulfonamide.

Ada juga interaksi yang terjadipada sel mikro-organisme, yang me-rupakan reseptor dari obat-obat ke-moterapi dan antibiotika. Olehkarena ini mencakup persoalan yangcukup luas, jenis interaksi ini akandibahas tersendiri pada lain kesem-patan.KEPUSTAKAAN:1.1. AMA Department of Drugs,

AMA DRUG EVALUATIONS,2nd ed. Publishing SciencesGroup, Inc, Massachusets,1973.

2. Brooks, S.M., et al, New Engl.J. Med., 286, 1125—1128,1972.

3. Greenberger, N.J., Ann. Int.Med., 5, 792, 1971.

4. , Hansten, P.D., Drug lnteracti-ons, Lea & Febiger, Philadel-phia, 1971.

5. Hussar, D.A., Am.J.Pharm,May—June 1973, p.65—11.6.

6. Kabins, S.A. JAMA, 219,206—212, .1972.

7. McEwen, J. and Stevenson,I. H., Scot. Med. J., 17, 67—77,1971.

8. Melmon, K.L. and Morelli,H.F., Clinical Pharmacology,The MacMillan Co, New York,1972.

9. Neuvonen, P.J., et al, Brit.Med. J., 4, 532—534, 1970.

10. Neuvonen, P.J. and Pentilla,O., Brit. Med. J., 1, 535, 1974

11. Seidler, G., Handbook of Druglnteractions, Wiley Interscien-ces, New York, 1971.

20

Page 20: CDK tentang kanker

Ujilah sendiri pengetahuan ilmu kedokteransaudara!

Sejak Saudara lulus sebagai dokter hingga kini,telah banyak hal yang dilupakan dan telah banyakhal baru pula yang ditemukan dalam lapangan ilmukedokteran.

Dibawah ini telah kami pilihkan sejumlah per-tanyaan-pertanyaan tentang berbagai cabang ilmukedokteran.

Dapatkah Saudara menjawab pertanyaan-per-tanyaan ini dengan tepat?

PILIHLAH SATU JAWABAN YANGPALING TEPAT :1. Pembentukan sel lupus disebabkan oleh adanya:

(A) kenaikan jumlah desoxyribonuclease(B) zat-zat anti (antibodies) terhadap zat inti(C) zat-zat anti terhadap sel darah merah(D) kenaikan jumlah ribonuclease

2. Pada pengobatan dengan benemid perlu diperhati-kan kemungkinan komplikasi:(A) ulcus pepticum(B) gangguan pembekuan darah(C) agranulocytosis(D) batu-batu ginjal yang terdiri dari asam urat.

3. Pemeriksaan laboratorium yang paling tepatuntuk diagnosa kanker kelenjar prostat adalah:(A) kenaikan kadar fosfatase asam dalam serum(B) kenaikan kadar chlorida dalam serum(C) kenaikan kadar cholesterol dalam serum(D) kenaikan kadar kalium dalam serum

4. Seorang laki-laki berumur 35 tahun mempunyaisatu benjolan di lobus kanan kelenjar thyroid,akan tetapi tidak menunjukkan gejala-gejalahyperthyroidismTindakan paling tepat adalah:(A) tak perlu diambil tindakan(B) chirurgis(C) diberikan iodium radio-aktip(D) terapi dengan sinar

5. Cincin Kayser-Fleischer ditemukan pada:(A) erythema circinatum

(B) malaria quartana(C) degenerasi hepatolenticulair(D) penyakit Gaucher

6. Seorang pasien dewasa menunjukkan hepar yangbesar dan keras. Tak tampak icterus dan semuapercobaan faal hati masih dalam batas-batasnormal. Diagnosa yang paling tepat adalah:(A) cirrhosis(B) infiltrasi neoplasma(C) infiltrasi lemak(D) hepatitis

7 Dari penyakit-penyakit dibawah ini yang me-nyerang pergelangan-pergelangan, nodula-nodulasubkutan adalah khas untuk:(A) arthritis gonorrhoica(B) osteoarthritis(C) rheumatic fever(D) arthritis tuberculosa

8. Seorang laki-laki berumur 40 tahun berada dalamkeadaan coma. Kulit terasa dingin dan basah,suhu badan 37 C, Babinski bilateral (+1. Takterdapat kelainan-kelainan fisik abnormal yanglain.Urine yang dikatheter: albuminuria (++), acetoneatau aceto-acetic acid (—), dan ditemukan bebe-rapa sel darah merah dan putih.Ureum dalam darah adalah 23 mg/100 ml.Diagnosa paling tepat adalah:(A) diabetic acidosis(B) insulin shock(C) meningitis(D) uremia

9. Obat yang tak dapat diberikan pada tachycardiaventriculair adalah :(A) procain amide(B) quinidine(C) adrenalin(D) oksigen

10. Percobaan yang paling tepat untuk diagnosarheumatoid arthritis(A) hemolytic streptococcus agglutination test(B) pembiakan micro-organisme dalam darah(C) penetapan fosfatase asam dalam serum(D) penetapan kadar kalium dalam serum

Jawaban-jawaban dapat dibaca pada halaman No. 30.

21

Page 21: CDK tentang kanker

PENGALAMAN PRAKTEK

KELAHIRAN BAYI ATERM PADA KEHAMILAN "TIGA BULAN"

Pada saat ini dikota Jakarta telah banyak didirikan rumah bersalin atau poliklinik untuk pemeriksaan kehamil-an, untuk persalinan, serta pemeriksaan setelah melahirkan. lbu-ibu hamil yang bertempat tinggal dikotametropolitan ini tentu akan lebih terjamin kesehatannya selama masa-masa tersebut, bila dibandingkan denganmereka yang bertempat tinggal didaerah atau dipedalaman yang sama sekali tidak ada fasilitas seperti itu. Hamiltidaknya seseorang, umur kehamilan serta saat persalinan dengan mudah dapat ditentukan. Oleh karena itu pulasegala sesuatunya telah dapat dipersiapkan jauh sebelum saat yang penting itu tiba.

Semua fasilitas yang baik tersebut serta segala persiapan yang penting, sebetulnya baru berguna dan dapatdimanfaatkan bila si ibu yang bersangkutan itu sendiri dengan sadar mau mempergunakannya secara teratur.Dibawah ini akan dilaporkan suatu peristiwa yang agak "mengherankan" berhubung dengan terjadinya suatupersalinan bayi aterm yang tidak disangka-sangka, baik oleh siibu, suami maupun familinya.

Lebih kurang jam 3.00 pagi seorang laki-laki telah datang tergopoh-gopoh dimuka rumah seorang dokter, yangkebetulan tetangganya dan berteriak-teriak memohon pertolongan. Katanya istrinya sedang menderita perdarahandari kemaluannya dan sudah lebih kurang tiga bulan tidak mendapat haid. Memang beberapa minggu yang lalu,sang dokter telah mendengar cerita kalau tetangganya sedang hamil lebih kurang tiga bulan; dan disamping ini,kemarin dulu, siibu telah dijumpainya sendiri dipekarangan rumah; dan dari jauh tampak kalau besar perutnyasesuai dengan umur kehamilannya.Dengan adanya panggilan yang mengagetkan itu, sang dokter dengan segera melompat dari tempat tidurnya dansegera berpikir kalau kasus yang akan dihadapinya ini pasti suatu kasus keguguran atau abortus. Sebagai per-tolongannya maka sebaiknya siibu dibawa kerumah sakit yang terdekat untuk dibersihkan serta mendapatperawatan yang semestinya.

Setibanya.dipekarangan rumah siibu, maka tampaklah disana-sini darah berceceran, serta seisi rumah kelihatanpanik. Pada waktu sang dokter sampai ditempat siibu, ia menjadi tercengang serta terkejut, dan hampir tidakpercaya apa yang telah dilihatnya. Berkali-kali sang dokter mengusap-usap matanya. Pikiran-pikiran tentangbagaimana tindakan pertama pada kasus abortus dengan cepat pudar dari dalam otaknya. Mengapa?, dan apasebenarnya yang dilihat sang dokter?Dilihatnya kalau siibu sedang duduk terengah-engah disebuah korsi, dan disamping sebelah bawah tampak bayiyang sudah cukup bulan (aterm), agak kebiru-biruan dan berlumuran darah; tali-pusatnya tampak masih ber-hubungan. Bayi tersebut digenggam oleh seorang wanita muda yang wajahnya telah pucat pasi.

Karena yang dihadapi sang dokter bukan suatu kasus abortus, maka tanpa banyak pikir lagi, sang dokterdengan segera memindahkan siibu berikut bayinya perlahan-lahan keatas sebuah tempat tidur. Gunting danseutas tali rami. (Untung tersedia didalam tas dokternya) segera disterilkan dan air hangat dipersiapkan. Talipusat lalu diikat dan segera digunting serta dibubuhi iodium tingtur. Bayi yang sudah agak kebiru-biruan itusegera dibersihkan dari lendir, terutama yang menghalangi jalannya pernafasan dengan mempergunakan sedotanli mun; setelah bayi menangis lalu dimandikan dengan air hangat. Setelah sang dokter selesai memandikan bayi,dengan segera pula ia beralih keibunya lagi, dan tidak berapa lama plasentanyapun lahir dengan cara normal danlengkap.

Dengan perasaan lega sang dokter mengucapkan syukur kehadirat Allah, oleh karena kehamilan tua yang tidak"disadari" dan persalinan bayi aterm yang tidak disangka-sangka, baik oleh siibu, ayah maupun familinya dapatdiselamatkan. Untuk perawatan selanjutnya, maka bayi dan ibunya dibawa kerumah bersalin yang terdekat.Setelah bayinya ditimbang ternyata beratnya lebih kurang 2900 gram. lbu, ayah dan famili-familinya pada saatitu masih tetap terheran-heran mengingat kalau selama ini siibu telah mengandung untuk waktu lebih kurang8 — 9 bulan dan bukan 3 bulan seperti yang disangkanya semula. Bayi yang baru lahir ini adalah anak perempuandan merupakan anak ke lima dari keluarga tersebut.

A.T.

22

Page 22: CDK tentang kanker

HASIL QUESTIONNAIRE MAJALAH C.D.K.

Pada penyebaran CDK No. 1, 1974 kepada para dokter telah disertakan pulaselembar questionnaire untuk memperoleh gambaran tentang situasi bahan bacaanilmu kedokteran diberbagai tempat di lndonesia dan penerimaan majalah ini olehpara dokter.Dari cabang-cabang P.T. KALBE FARMA di lndonesia telah diterima kembalioleh redaksi I.k. 850 lembar questionnaire yang telah diisi.Hasil questionnaire kami sajikan dibawah ini:

Merasa ku-rang bahanbacaan ilmukedokteran

Cukup wak-tu untukmambaca

Bentuk danpenyajian

Abstrak cu-kup menarik

Topik2 cu-kup aktuil

Gambar ha-laman de-pan

Memperolehpangetahuanbaru setelahmembaca.

ya tidak ya tidak baik tidakbaik

ya tidak ya tidak baik tidakbaik

ya tidak

Jakarta 94 46 108 29 125 11 115 15 120 9 106 29 120 11

Bandung 69 6 68 8 65 10 65 7 66 6 51 22 66 6

Semarang 80 16 85 12 84 12 88 8 81 12 62 33 84 12

Surabaya 80 28 87 18 91 7 91 17 92 18 61 41 83 23

Denpasar 26 1 32 1 29 2 29 3 29 3 23 9 28 4

Ujung Pandang 33 3 36 — 32 4 29 7 26 10 39 20 30 7

Medan 257 17 259 13 267 14 235 18 236 12 195 61 — —

Palembang 29 5 32 — 31 1 29 2 29 3 22 10 30 2

Padang 55 5 54 5 53 7 51 7 56 4 47 12 55 4

A NEW PROMISE IN THERAPY...................... ®

KALBUTOLEach tablet contains:

d— Ethambutol HCI 200 mg.

(ETHAMBUTOL)

23

Page 23: CDK tentang kanker

ABSTRAK - ABSTRAKOBAT PELARUT (PENGHANCUR) BATU EMPEDU

Batu-batu empedu yang tembus sinar (radiolucent) dapat dilarutkandengan pemberian chenodesoxycholic acid (CDC) secara peroral.

Dr. J.L. Thistle dan Dr. A.F. Hoffman, dua penyelidik dari MayoClinic U.S.A. memberikan CDC sebanyak 1 gram/hari secara per oralkepada 7 penderita dengan batu empedu yang tembus sinar. Padasemua penderita, batu-batu tersebut jelas mengecil sedangkan pada3 diantara penderita-penderita tersebut batu empedunya dapat hilangsama sekali setelah pengobatan selama 12—24 bulan. Satu-satunyaefek dampingan ialah diarrhora yang mudah dikuasai dengan penurunandosis CDC.Pengobatan ini tak memberi hasil untuk batu-batu empedu yang taktembus sinar (= radio-opaque).

Batu-batu empedu yang tembus sinar terbentuk dari cholesterol dantak mengandung kalsium (Ca).CDC merupakan salah satu zat yang secara normal terdapat dalamempedu manusia.Diterangkan oleh kedua sarajan tersebut diatas bahwa pengurangansekresi CDC oleh tubuh membuat larutan cholesterol didalam kantongempedu kelewat jenuh sehingga cholesterol mengendap.

OLH

Medical World New. Nov. 17, pp.20, 1942.

PERBAIKAN PROGNOSA ANGINA PECTORIS DENGANPENGOBATAN SECARA INTENSIP

Pemberian propanolol dan nitroglycerine kepada penderita-penderitadengan angina pectoris yang hebat dapat menghilangkan rasa nyeri,meningkatkan daya tahan untuk kegiatan fisik dan mengurangi ischaemiajantung.

Bila pada penderita-penderita tersebut faal jantung bagian kiri masihbaik, maka kemungkinan untuk hidup lebih lama menjadi baik sekali.Pengobatan terdiri atas:— diit untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang optimal.— obat-obat anti-hyperlipemia juga diberikan bila kelainan-kelainan Iipid

dalam darah tidak terkuasai dengan diit saja.— merokok dan penggunaan zat-zat perangsang tak diperkenankan dan

dianjurkan untuk menghindari stress.— bila faal jantung bagian kiri masih baik maka penderita-penderita

diharuskan mengikuti latihan-latihan fisik setiap hari.— obat anti-angina yang diberikan terdiri atas: propanolol dengan

besar dosis yang disesuaikan untuk masing-masing penderita untukmenurunkan denyut jantung sampai 50—60/menit pada waktu istirahat.Propanolol diberikan sebelum dan isosorbide dinitrate setelah makan.

Dengan cara pengobatan yang intensip seperti diatas 90% dari 135 penderitamemperoleh pengurangan rasa nyeri yang menyolok dan peningkatandaya tahan untuk kegiatan fisik. OLH

RUSSEK, H. l., Chest 65, 46—51, 1974.

batu empedu

kardiologi

24

Page 24: CDK tentang kanker

farmasi

dermatologi

keluargaberencana

PENGETAHUAN DOKTER TENTANG SUSUNANOBAT-OBAT PATEN

Para dokter sering menulis resep untuk sejenis obat paten yangterdiri atas berbagai jenis komponen aktip, tanpa mengetahui denganpasti susunan obat tersebut.

Dr. P. BIRON dari Montreal, Canada, telah melakukan penyelidikantentang pengetahuan para dokter tentang jumlah dan nama komponen-komponen dalam obat-obat paten kombinasi yang sering ditulis diatasresep, tanpa menanyakan besar dosis tiap-tiap komponen tadi.

Hasil penyelidikan adalah sbb.:untuk obat yang terdiri atas 2 komponen, jawaban tepat berkisarantara 40—60%.

— makin banyak jenis obat yang terdapat dalam suatu obat kombinasi,makin kurang jumlah dokter yang mengetahui susunannya dengantepat.

- hanya 1 (satu) orang dari tiap 6 dokter mengetahui dengan tepatsusunan obat yang terdiri atas 4 jenis komponen aktip.

— bila kombinasi terdiri atas 5 atau 6 komponen aktip tak seorangdokterpun dapat menjawabnya dengan tepat.

OLHB/RON, P., Canad. Med. Ass. J., 109, 35, 1973.

PENYEBAB DERMATOPHYTOSIS Dl MEDANPenyakit kulit oleh jamur masih sering dijumpai di lndonesia. Teman-

teman sejawat di Bagian Dermatologi, F.K. Univ. Sumatera Utara diMedan, telah menyelidiki penyebab-penyebab dermatophytosis dan candi-diasis kulit pada para pengunjung klinik dermatologi.

Telah diteliti 168 pasien yang terdiri terutama atas orang-orangdewasa.

Hasil-hasil isolasi menunjukkan bahwa Trichophyton rubrum adalahmicro-organisme yang paling sering ditemukan disusul oleh Epidermo-phyton floccosum, Candida albicans, T. Concentricum dan Candidaparapsilopsis.

Candida albicans terutama berasal dari mulut bayi-bayi berumur 4—6hari yang dihinggapi "sariawan".

Hutapea, N., Beneke, E.S. dan Darwin, R., Asian J. of Med., 10, 54—55,1974.

PEMULIHAN KESUBURAN (FERTILITAS)SETELAH VASECTOMY

Vasectomy merupakan salah satu cara mengurangi angka kelahirandalam rencana Keluarga Berencana.Pertanyaan yang sering diajukan oleh calon-calon untuk vasectomy adalah:"Apakah mungkin memperoleh fertilitas kembali dikemudian hari biladiinginkan?"Pengalaman The Association for Voluntary Sterilitation di A.S. adalahsbb.: 0,5% dari 20.000 orang pria ( = 100 orang) yang telah mengalamivasectomy mengajukan permohonan untuk memperoleh kembali fertilitas-nya.Dr. A. Shapiro, seorang uroloog memperkirakan bahwa hanya 25% daritindakan desterilisasi akan berhasil dengan baik. OLH

Medical World New. Nov. 3. 1972. 17—182 5

Page 25: CDK tentang kanker

opthalmologi

gizi

PENELITIAN LABORATORIUM ATAS CONJUNCTIVITISACUTA Dl JAKARTA

Conjunctivitis acuta di Jakarta muncul setiap tahun pada permulaanmusim kemarau dan berlangsung hingga musim hujan. Khusus padatahun 1971 jumlah kasus conjunctivitis acuta meningkat secara menyolokdisertai gejala-gejala klinis yang lebih berat.

Oleh Bagian Mikrobiologi dan Bagian Mata, FKUI, Jakarta telahdilakukan penelitian atas aetiologinya dan juga atas kepekaan bakteriayang dapat di-isolasi terhadap antibiotika.

Dari 209 sediaan yang diperiksa telah berhasil di-isolasi virus herpessebanyak 8 kali dan Staphylococcus albus dan Pasteurella sp. masing-masingsebanyak 10 kali. Dari hasil-hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwaconjunctivitis acuta di Jakarta disebabkan oleh virus, kemungkinan besaradenovirus.

Pada saat ini belum dapat ditentukan obat yang terbaik untukmengatasi infeksi virus ini. Terhadap bakteria yang dapat diisolasi,Gentamycin, Gabbromycin dan Pyopen merupakan jenis-jenis antibiotikayang paling ampuh.

OLH

Sardjito, R., Karsinah, S., Rahim, A. dan Marsetio, M., Asian J. of Med.,10, 45-50, 1974

LEMAK SAMPI DENGAN KADAR ASAM LEMAK TAKJENUH YANG LEBIH TINGGI

Telah dicapai kesesuaian paham bahwa hyperlipidaemia dan atheros-clerosis dapat dicegah dengan susunan makanan yang rendah dalamjumlah asam lemak jenuh (Iemak dan minyak yang berasal dari binatang).Kebutuhan lemak perlu diganti dengan memakan lemak dan minyakberasal dari tumbuh-tumbuhan (mengandung asam lemak tak jenuh).

Untuk sesuatu negara seperti Australia dengan produksi dan konsumsidaging (dan lemaknya) yang besar, perubahan menu sehari-hari secaranasional dengan pengurangan konsumpsi daging dapat mengacaukanekonomi negara.

Untuk mengatasi persoalan ini oleh lembaga penelitian CSIRO telahdilakukan usaha-usaha untuk merubah susunan lemak dari sampi (beef).

Lemak dari sampi yang telah diberi makanan biasa mempunyai per-bandingan jumlah asam lemak tak jenuh (P) terhadap jumlah asam lemakjenuh (S) sebesar P/S = 0.05.Dengan pemberian makanan berkadar asam lemak tak jenuh yang tinggi,melalui sesuatu proses khusus, susunan lemak dari sampi-sampi istimewaini dapat diubah sehingga P/S menjadi 0.45.

Kadar asam lemak tak jenuh dalam susu dan mentega yang dihasilkansampi-sampi istimewa ini malah lebih tinggi P/S = 0.5.

Usaha-usaha untuk terus menaikkan nilai P/S masih tetap berlangsung.

OLH

BLACKET, R.B., Med. J. Austr., 1, 973 — 970, 1973

Komentar: Moga-moga usaha ini berhasil dan rasa daging sampi istimewatersebut tetap seperti daging sampi.

26

Page 26: CDK tentang kanker

imunologi

gizi

DUA ANTIGEN PADA SEMINAL PLASMA MANUSIA

I munisasi aktif pada hewan-hewan betina dengan suspensi testis atausperma dapat mengakibatkan menurunnya fertilitas. Antibodi yangtimbul terhadap antigen-antigen didalam suspensi tersebut ternyata dapatmengaglutinasi serta mengimobilisasi sperma yang motil. Seminal.plasmapada manusia telah diketahui juga mempunyai daya antigen yangkuat, akan tetapi umumnya memperlihatkan reaksisilang.

Dalam penyelidikan ini, telah berhasil diisolasi dua buah antigenseminal plasma manusia yang spesifik. Masing-masing antigen ini disebutdengan nama E, dan E 2 . Kedua antigen ini mempunyai sifat-sifatyang serupa antara lain, merupakan suatu protein dengan berat molekulsekitar 31.000, memperlihatkan pergerakan beta didalam lapanganelektroforesis, bukan berasal dari kelenjar prostat dan merupakan antigenyang utama pada seminal plasma manusia serta sangat imunogenik.

Para penyelidik ini tetap optimis kalau dikemudian hari, orangdapat mempergunakan kedua antigen ini sebagai satu cara dalamkeluarga berencana, yaitu dengan jalan mengimunisasi fihak wanitasecara aktif dengan antigen tersebut. AT

T.S. Li and C. G. Beling. Fertil. & Steril. 24: 134, 1973.

PERANAN VITAMIN C PADA KEHAMILAN

Telah diketahui kalau wanita-wanita hamil membutuhkan makananekstra yang cukup serta bermutu, dan bila tidak terpenuhi kadang-kadangdapat mengakibatkan keguguran. Beberapa macam vitamin telah diketahuijuga mempunyai peranan dalam meregulasikan metabolisme karbohidrat.

Dalam penyelidikan ini akan ditelaah efek pemberian vitamin Cdalam dosis yang tinggi pada tikus-tikus percobaan, terhadap kehamilan,kadar glikogen didalam beberapa organ dan kadar glukose darah.

Tikus-tikus yang hamil diberi makanan-makanan diet tertentu, laludari kelompok ini sebagian tikus-tikus diberi vitamin C (25 mg/tikus/hari)dan sebagian tidak diberikan. Ternyata golongan tikus-tikus yang keduaini banyak yang mengalami keguguran, sedangkangolongan tikus-tikusyang pertama tetap dapat mempertahankan kehamilannya. Disampinghal ini, maka golongan tikus yang pertama juga memperlihatkan kenaikankadar glikogen didalam hati, uterus, dan plasenta, serta kenaikan kadarglukose didalam darah.

Dari penyelidikan tersebut telah diambil suatu kesimpulan kalauvitamin C mempunyai peranan dalam menjaga kehamilan dan didugakalau mekanisme kerjanya ialah liwat metabolisme karbohidrat.

ATP. K. Paul and P. N. Dutangupta. Fertil. & Steril. 25: 68, 1974.

27

Page 27: CDK tentang kanker

dermatologi

accupuncture

L—DOPA SEBAGAI DRUG OF CHOICE PADA PSORIASIS

Psoriasis meurpakan suatu kelainan kulit yang sulit disembuhkan.Pathogenesis penyakit ini belum diketahui dengan pasti akan tetapidiketahui bahwa eksaserbasi dapat timbul oleh stress mental.

Teman-teman sejawat SIDHARTA dan SUROTO dari Bagian Neurologi,R.S. Persahabatan di Jakarta telah mengobati dua kasus psoriasis yanghebat dan sudah menahun (4 tahun dan 10 tahun).Dengan hanya L-Dopa, tanpa corticosteroid, antihistaminica dantranquilizer diperoleh penyembuhan yang sempurna, dalam waktu yang

cukup singkat (± 2 minggu).Dosis L-Dopa yang diberikan sebesar 3 x —tbl./hari (= 125-250

mg./hari).L-Dopa (= levorotary dihydroxy-phenylalanine) adalah obat baru untukpenyakit Parkinson. Dengan dosis yang serendah ini tidak dijumpai effek-effek dampingan sama sekali.Kedua teman sejawat tersebut menganjurkan L-Dopa sebagai drugof choice pada psoriasis.

OLHP. SIDHARTA dan S. SUROTO, Maj. Kedok. lndon., 22, 134—136,1973

PENGURANGAN RASA NYERI OLEH ACCUPUNCTURE

Accupuncture atau tusuk jarum adalah suatu cara pengobatan tradisionilberasal dari benua Asia.Cara pengobatan ini dewasa ini banyak dipelajari dan diselidiki sertadipergunakan pula didalam dunia kedokteran barat (R.S. Dr. TjiptoMangunkusumo, Jakarta, juga mempunyai bagian Accupuncture).

Dr. S.C. Man dan Dr. F.D. Baragan dari the University of Manitoba,Winnipeg, Canada, telah melakukan percobaan dengan 40 orang pria/wanita, berusia 20—30 tahun dengan menusukkan jarum di daerahlutut para sukarelawan-sukarelawan tersebut.Bila penusukkan dilakukan pada titik yang tepat, maka pada 92,5%terjadi pengurangan rasa nyeri pada daerah dermatosom L3 yang ber-langsung ± 10—15 menit.Akan tetapi rasa untuk getaran dan panas tak banyak berubah.

Bila penusukkan dilakukan kurang tepat hanya 5% mengalami pengu-rangan rasa nyeri. Kedua sarjana tersebut berpendapat bahwa accupuncturememang merupakan satu cara untuk mengurangi rasa nyeri. Akan tetapidiperingatkan bahwa cara ini bukan merupakan suatu cara pengobatanyang mustajab untuk menyembuhkan penyakit.

OLHMD. Pacific, 7 : 24, 1974

28

Page 28: CDK tentang kanker

keluargaberencana

bedah

AMENORRHOEA PASCA—KONTRASEPTIP

Pada wanita pemakan pil kontraseptip dapat terjadi amenorrhoeasetelah berhenti memakan pil.

Oleh GOLDITCH dilaporkan bahwa amenorrhoea pasca-pil ini timbulpada 2.2 tiap 1000 wanita diantara hampir 20.000 pemakan pil kontra-septip.

Tak dapat ditemukan korelasi antara amenorrhoea pasca-pil dengankeadaan fisik, kelainan endoktrin dan jangka waktu memakan pil.

Akan tetapi ditemukan hubungan antara amenorrhoea pasca-pil denganmenstruasi yang tak teratur sebelum memakan pil dan tak timbulnya"withdrawal bleeding" selama memakan pil kontraseptip.

K LSGOLDITCH, l.M., Obst. Gyn., 39, 903-908, 1972

KADAR N20 DIDALAM RUANG OPERASISEBAGAI PENYEBAB ABORTUS

Telah dilaporkan bahwa angka abortus spontan diantara para pekerjapembantu anestesi wanita didalam ruang operasi (RO) 4X lebih tinggidibanding dengan para pekerja diluar ruang operasi.

Berdasar hasil penelitian epidemiologis ini, maka Dr. CORBETT dariUniv. of Michigan, USA meneliti kemungkinan hubungan kadar N 2 0didalam RO dengan toxisitas terhadap foetus.

Didapatkan bahwa para anestesis menghirup kadar N 2 0 tertinggi(3-6X lebih tinggi dari pada ahli bedahnya).

Hubungan toxisitas N 2 0 dengan kematian foetus diperkuat denganhasil-hasil pada binatang-binatang percobaan.Tikus-tikus betina yang hamil, dihadapkan berbagai kadar N 2 0 untukbeberapa waktu selama kehamilan.Pada akhir kehamilan tikus-tikus dibedah dan jumlah foetus yang matidihitung.Hasil yang pasti adalah: tikus-tikus yang dihadapkan N 2 0 akan melahirkanlebih banyak anak tikus yang mati dibanding dengan . tikus-tikus yangtak menghirup gas N 2 0.Makin tinggi kadar N 2 0 yang dipergunakan makin tinggi pula jumlahanak tikus yang mati.

OLH

Medical World News, October 20, hal. 21—22, 1972

29

Page 29: CDK tentang kanker

teratologi

kanker

ASPIRIN SEBAGAI PENYEBAB CACAD PADA BAYI

Telah terdapat bukti-bukti bahwa salicylat-salicylat dapat menyebab-kan kelainan pada bayi, bila diminumnya pada kehamilan yang muda.

Dr. MC. NIEL dari lowa, USA dapat meramalkan bahwa 2 tabletaspirin yang dimakan 4X/hari pada waktu kehamilan yang kritis; yaitupada waktu pembentukan organ-organ dalam foetus, dapat berakibatkelainan-kelainan pada satu bayi diantara 100 kehamilan.

Pendapat ini diperkuat dengan hasil-hasil percobaan pada binatang-binatang.

Effek teratogenik ini diperbesar bila penguraian atau exkresi salicylatdiperlambat oleh penambahan obat-obat lain.

Dilaporkan 8 kasus cacad lahir dimana si-ibu memakan salicylatselama 2 bulan pertama dalam kehamilannya. Obat ini diberikan olehdokter atau dimakannya atas kehendak sendiri.

Kelainan-kelainan bayi dapat berbentuk kelainan jantung, palatum atauextremitas-extremitas yang abnormal dan juga anencephaly.

OLH

MC. NIEL, J. R., Clin. Pediat., 12, 347, 1973

L—DOPA UNTUK MENGATASI RASA NYERI PADAKANKER PAYUDARA YANG TELAH LANJUT

Dr. J.P. MINTON dari the Ohio State University, College of Medicine,USA melaporkan bahwa pemberian L-Dopa secara per oral sebanyak250—500 mg. tiap 4 jam kepada penderita-penderita dengan kankerpayudara yang telah lanjut dapat menghilangkan rasa nyeri yang disebab-kan tumornya.

Mereka berpendapat bahwa khasiat L-Dopa terletak dalam penurunankadar hormon prolactin dalam darah, sedangkan sel-sel kanker payudaramemerlukan prolactin untuk replikasi.

OLH

Medical World News, October 20, hal. 19, 1972

Jawaban-jawaban Ruang Penyegar danPenambah llmu Kedokteran

1. B 6. C2. D 7. C3. A 8. B4. B 9 . C5. C 10. A

30