29
PENDAHULUAN Closed house merupakan suatu rancangan kandang ayam yang tidak terpengaruh lingkungan dari luar kandang atau meminimalisasi gangguan dari luar. Sistem kandang tertutup memiliki keunggulan yaitu memudahkan pengawasan, dapat diatur suhu dan kelembabannya, memiliki pengaturan cahaya, dan mempunyai ventilasi yang baik serta penyebab penyakit (Lacy, 2001). Sistem perkandangan untuk budidaya broiler di Indonesia mayoritas masih menggunakan sistem terbuka ( open house ), padahal induk ( Parent Stock ) dari final Stock (DOC) sudah dipelihara dengan sistem perkandangan dengan closed house system , sepantasnya DOC Final Stock juga harus dipelihara dalam kondisi kandang closed house system untuk mengantisipasi Heat Stress sehingga didapatkan performa yang lebih baik. Selain dari itu kondisi iklim di Indonesia yang tropis di tambah lagi dengan pengaruh Global Warming . semakin susah untuk menghindari heat stress pada unggas. Kondisi heat stress mampu menurunkan performa produksi, karena mengakibatkan penurunan feed intake , penurunan daya tahan tubuh serta penurunan kualitas karkas. Ayam broiler termasuk hewan Day Old Chick (DOC) poikiloterm dan pada bagian kulitnya sangat sedikit

Close House

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem closehouse terhadap ekosistem

Citation preview

PENDAHULUANClosed housemerupakan suatu rancangan kandang ayam yang tidak terpengaruh lingkungan dari luar kandang atau meminimalisasi gangguan dari luar. Sistem kandang tertutup memiliki keunggulan yaitu memudahkan pengawasan, dapat diatur suhu dan kelembabannya, memiliki pengaturan cahaya, dan mempunyai ventilasi yang baik serta penyebab penyakit (Lacy, 2001). Sistem perkandangan untuk budidaya broiler di Indonesia mayoritas masih menggunakan sistem terbuka (open house), padahal induk (Parent Stock) darifinal Stock(DOC) sudah dipelihara dengan sistem perkandangan dengan closed house system, sepantasnya DOCFinal Stockjuga harus dipelihara dalam kondisi kandangclosed house systemuntuk mengantisipasiHeat Stresssehingga didapatkan performa yang lebih baik. Selain dari itu kondisi iklim di Indonesia yang tropis di tambah lagi dengan pengaruhGlobal Warming. semakin susah untuk menghindariheat stresspada unggas. Kondisiheat stressmampu menurunkan performa produksi, karena mengakibatkan penurunan feed intake, penurunan daya tahan tubuh serta penurunan kualitas karkas.Ayam broiler termasuk hewanDay Old Chick(DOC) poikiloterm dan pada bagian kulitnya sangat sedikit memiliki kelenjar keringat serta pola pertumbuhannya yang relatif cepat menyebabkan hewan ini menjadi sangat peka terhadap perubahan suhu lingkungan. Peningkatan suhu lingkungan berpengaruh pada kemampuan pelepasan panas tubuh dan menimbulkan peningkatan suhu tubuh (Dawson dan Whittow 2000; Linet al. 2005). Untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh, ayam berupaya meningkatkan pelepasan panas dan mengurangi pembentukan panas dari tubuh, baik dengan cara mengubah tingkah laku maupun aktivitas fisiologis (Cooper dan Washburn, 1998). Keberhasilan dalam beternak ayam, ditentukan oleh tiga unsur utama yaitu manajemen (pengelolaan usaha peternakan),breeding(bibit) danfeeding(pakan). Manajemen merupakan kegiatan mulai dari perencanaan kandang hingga pemotongan ayam (Amrullah 2003). Salah satu bentuk manajemen kandang adalah pembuatanclosed houseyang dikendalikan untuk mencapai kondisi lingkungan yang optimal. Dengan manajemen kandang yang baik diharapkan produksi ayam akan maksimal. Sehingga perlu mengetahui kebutuhan lingkungan yang dibuat sendiri yang nyaman untuk ayam (parent stock) agar produksinya optimal serta mengurangi cemarannya kelingkungan.

PEMBAHASANA. PerkandanganKandang adalah lingkungan kecil tempat ayam hidup dan berproduksi, oleh karena itu dibutuhkan kandang yang nyaman dan berpengaruh terhadap kesehatan ayam serta hasil produksi yang maksimal. Kandang yang nyaman dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Konstruksi kandang yang menjamin kelangsungan hidup ayam yaitu kandang yang memenuhi aspek kesehatan dan mempunyai daya tahan yang kuat dan lama sehingga dapat dipakai untuk proses produksi berikutnya (Imam, 2009). Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mendirikan kandang antara lain menyangkut; jenis usaha, kandang yang akan dibangun disesuaikan dengan jenis usaha unggas, apakah usaha ternak potong atau petelur atau lainnya. Skala usaha, besarnya skala usaha yang akan dijalankan, tentunya berpengaruh terhadap jumlah tipe dan luas kandang yang akan dibangun. Modal yang tersedia, akan berpengaruh terhadap jenis bahan bangunan yang digunakan, tipe kandang, besar kandang, konstruksi dan skala usaha.Berikut tipe atap dan lantai yang digunkan pada kandang close house.1. Atap kandang dirancang sesuai dengan fungsinya yaitu melindungi bangunan beserta isinya dari hujan, panas matahari atau angin. Atap kandang atap kandang dapat dibuat dari genteng, seng atau daun sirap. Letak atap cukup tinggi dari lantai agar udara dalam kandang selalu segar dan peternak dengan mudah melakukan pembersihan kandang. Dinding dapat dibuat dari bambu, kawat dan lain-lain. Dengan sistem ventilasi yang baik udara dalam kandang tidak lembab dan gas dari kotoran unggas segera terganti dengan udara segar.

Gambar 1. Macam-macam tipe kandang2. Lantai kandang sebaiknya disemen kasar sehingga mudah dibersihkan dan akanmengurangi dari bahayapenyakit coccidiosis. Ada dua tipe lantai kandang yaitu litter dan slide. Lantai kandang, ada dua tipe lantai yaitu lantai beralas (litter) dan lantai berlubang (slide), untuk lantai beralas sering juga disebut sistem litter, yang lantainya diberi alas setebal 5-10 cm. Alas kandang dapat berupa sekam padi, serutan kayu atau campuran sekaman padi, pasir dan kapur dengan perbandingan 3:2:1. Alas kandang berfungsi sebagai penghisap air dan kotoran kandang selalu kering dan terhindar dari bibit penyakit. Alas kandang diganti selama 3 bulan sekali. Untuk lantai berlubang dibuat sekitar 50 cm dari permukaan tanah supaya kotoran yang jatuh mudah dibersihkan. Lantai dapat dibuat dari kawat ram, belahan kayu atau bambu dengan jarak 2-2,5 cm. Tanah dibawah lantai sebaiknya diberi pasir atau bahan lain yang mudah menyerap air.

Gambar 2. Tipe Lantai

PERIODE STARTER (UMUR 0-6 MINGGU)Masa Pemeliharaan Ayam Broiler Tipe Parent Stock Fase Starter Parent stock ayam pedaging merupakan generasi keempat dari urutan ayam silsilah pembibitan ayam pedaging. Urutan pertama adalah pure line yang merupakan galur murni ayam jantan dan betina yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik dan dikembangkan secara inbreeding. Urutan selanjutnya adalah great grand parent stock, dan yang terakhir adalah final stock (Sudaryani dan Santosa, 2003).Parent stock ayam pedaging dipelihara untuk diambil telurnya dengan tujuan produksi yang menghasilkan ayam pedaging final stock. Menurut Wiharto (2007) tipe ayam pedaging adalah ayam-ayam yang efisien sebagai penghasil pedaging. Pemeliharaan Ayam untuk parent stock ini perlu diperhatikan dengan baik agar produksi telur untuk ditetaskan menjadi final stock. Manajemen yang kurang bagus pada saat starter hingga layer akan menyebabkan organ reproduksi tidak dapat bekerja secara sempurna untuk menghasilkan telur tetas (Anonymous, 2007)Berikut ini akan dijelaskan masa pemeliharaan Ayam Broiler Tipe Parent Stock Fase Starter sebagai berikut : Fase starter merupakan fase pemeliharaan awal yang sangat menentukan keberhasilan untuk fase pemeliharaan berikutnya. Pemeliharaan ayam periode starter di mulai dari ayam umur 1 hari sampai umur ayam 6 minggu. Day old chick parent stock yang digunakan berasal dari breeding grand parent stock .Kandang dan PeralatanSistem perkandangan dalam sistem pemeliharaan yang digunakan adalah brood-grow-lay maka pemeliharaan starter. Pemanas atau penghangat menggunakan gasolek dan smawar dengan jumlah tiap brooder 2 buah gasolek dan 1 buah smawar.Peralatan kandang untuk fase starter adalah feeder tray, hanging feeder, tempat air minum manual (gallon), tempat minum otomatis (automatic bell drinker),tirai, exhaust fan, alat kebersihaan, alat sanitasi, lampu, lori, bak celup kaki, tangki air, chick guard, thermometer, pemanas.Kepadatan KandangKepadatan brooder untuk anak ayam umur 1 hari yang biasanya diterapkan adalah 50-70 ekor/m2. Pelebaran brooder dilakukan dengan memperhatikan kondisi anak ayam dalam brooder. Tidak ada ukuran standar pelebaran kandang namun hanya memperhatikan kenyamanan anak ayam. Pelebaran brooder dimulai pada umur 4 hari dan pelebaran seterusnya mengikuti pertumbuhan ayam.Perlakuan Saat DOC Datang Persiapan awal sebelum DOC tiba yaitu menstabilkan suhu brooder 28-340C dengan menghidupkan pemanas 2 jam sebelum DOC tiba. Air minum disiapkan dalam brooder yang diberi multivitamin plus elektrolit, dengan suhu air 20-240C. Saat anak ayam tiba di Farm, langsung dilakukan vaksinasi ND-IB. Selesai vaksinasi anak ayam ditimbang dan dimasukan dalam brooder dengan kapasitas tampung brooder 50-70 ekor/m2. Rata-rata bobot badan DOC pada penimbangan pertama 45 g untuk DOC betina dan jantan. Pemberian PakanAnak ayam diajari makan dengan cara pakan ditabur di atas alas koran, selanjutnya diberikan dalam feeder tray. Pemberian pakan untuk anak ayam dilakukan dengan cara pakan selalu tersedia dalam tempat pakan, namun pemberiannya sedikit demi sedikit (full feed) yang disesuaikan dengan standar kebutuhan harian yang telah ditentukan. Menurut Santoso dan Sudaryani (2010), pemberian pakan secara full feed artinya tempat pakan ayam tidak boleh kosong. Pakan yang digunakan adalah pakan jadi bentuk crumble. Kandungan protein pakan untuk periode starter yaitu 19%.Anak ayam tetap dipacu untuk selalu makan dan minum setiap saat untuk Kebutuhan pakan untuk anak ayam meningkat setiap hari dengan kebutuhan masa brooding dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Kebutuhan Pakan Ayam Periode StarterBetinaJantan

Hari ke-Jumlah pakan (g/ekor/hariHari ke-Jumlah pakan (g/ekor/hari

111111

213214

318318

422423

525529

628635

7-8317-840

9-16329-1143

17-213412-1644

--17-2147

Sumber : PT Silga Perkasa, 2010Pengaturan CahayaLama pencahayaan untuk anak ayam umur 1-4 hari selama 24 jam. Penggunaan cahaya untuk umur >4 hari disesuaikan dengan pemberian pakan, bila pada malam hari jatah pakan dalam 1 hari sudah habis maka lampu akan dimatikan. Lampu yang digunakan adalah 25 watt dengan jarak tiap titik lampu 3 meter dan intensitas cahaya 20 lux. Menurut Fadilah et al. (2007), pencahayaan selama 24 jam untuk ayam breeder hanya dilakukan pada hari ke 1-3 dengan tujuan agar ayam mengetahui letak tempat pakan, tempat air minum, dan pemanas. Setelah itu, program dilakukan secara ketat sesuai dengan program yang direkomendasikan oleh setiap strain untuk menghindari dewasa dini (early sexual maturity). Program pencahayaan periode Starter dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 2. Program Pencahayaan Periode Starter UmurLama Pencahayaan (jam)Lux

1-62420

7-817 (05.00-21.00)20

9-2113 (05.00-18.00)20

Pemotongan ParuhPemotongan paruh hanya dilakukan untuk anak ayam jantan. Pemotongan paruh ini dilakukan saat anak ayam jantan berumur 3-4 hari. Tujuan pemotongan paruh untuk mengurangi kanibalisme dan mengefisiensi penggunaan pakan. Pemotongan paruh dilakukan saat sore hari atau saat suasana sejuk agar tidak terjadi banyak pendarahan dan mengurangi stress pada anak ayam. Alat yang digunakan untuk pemotongan paruh ialah electric debeaker. Pisau debeaker yang digunakan harus tajam dan harus dalam keadaan panas. Paruh yang sudah dipotong dipanaskan kembali pada pisau debeaker agar tidak terjadi pendarahan. Pakan yang disediakan dalam feeder tray diberi lebih tebal, tujuannya untuk mengurangi pendarahan akibat benturan paruh anak ayam pada feeder tray. Sebelum dan sesudah pemotongan paruh, anak ayam diberi multivitamin memalui air minum untuk mencegah stress.FASE GROWING (UMUR 6-21 MINGGU)Pemeliharaan ayam bibit periodegrowerdimulai dari umur 6-21 minggu dengan strain ayam yang digunakan yaitu strainRoss.Kandang dan PeralatanPemeliharaan ayam fase grower masih menggunakan kandang dari pemeliharaanfasestarter. Peralatan kandang yang digunakan pada pemeliharaangroweryaitu tempat pakan otomatis (automaticfeeder trough), tempat airminum otomatis (automatic belldrinker), lampu bohlam 5 watt, tirai kandang, alat sanitasi dan kebersihan, tangki air, bak celup kaki, termometer. Kepadatan KandangKepadatan kandang pada fasegrowerperlu diperhatikan dan harusmemberikan kenyamanan pada ayam. Kondisi kandang yang terlalu padat akanmenimbulkan stress pada ternak ayam dan akan mengganggu pertumbuhan ayam. Sebaliknya kondisi kandang yang terlalu luas akan memberi ruang gerak pada ayam sehingga ayam akan lebih banyak mengeluarkan energi. Kepadatan kandang untuk periodegrower yaitu 5-6 ekor/m2untuk ayam betina dan 3-4 ekor/m2untuk ayam jantan. Kepadatan kandang untuk setiap daerah dapat berbeda sesuai suhu daerah tersebut.Untuk kandang sistim tertutup (closed house),suhunya sudah diatur secara otomatis sehingga di daerah yang suhunya tinggi atau rendah tidak menjadi masalah.Persiapan KandangMemasuki periodegrowerpersiapan kandang dan peralatan yang dilakukan yaitu, tirai kandang diganti dengan tirai yang berwarna hitam, pemasangan tempat pakan otomatis (feeder trough), pemasangan lampu 5 watt yang digunakan sampai akhir periode ini.Perlakuan TernakPenanganan ternak yang dilakukan pada periodegrowerini yaitupenimbangan dan seleksi yang dilakukan setiap minggu. Tujuan pelaksanaanprogram penimbangan dan seleksi ini yaitu untuk meningkatkan uniformity(keseragaman)tiap minggu dan memudahkan dalam menentukankonsumsi ransum. Sebelum penimbangan dan seleksi,ternak diberi multivitaminpluselektrolit melaluiair minum untuk mencegah timbulnya stress.Pemberian Pakan dan Air MinumPakan untuk ayam pada periodegrowerdiberikan secara terbatas (restricted feeding). Tujuan pemberian pakan secara terbatas yaitu untuk mengontrol pertambahan bobot badan ayam agar tidak terjadiover weight(kelebihan bobot badan)sehinggauniformity(keseragaman)ayam sampai akhir periode inimencapai80%. Frekuensi pemberian pakan dilakukan satu kali dalam sehari, yaitu diberikan pada pagi hari pukul 07.30 WIB. Pakan untuk ayam periodegrowerberbentukcrumble. Air minum diberikanadlibitumdengan tempatairminum yang digunakan adalahautomatic belldrinker.Konsumsi pakan umur 6-10 minggu dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel3. Konsumsi Pakan Ayam Bibit StrainRossPeriodeGrowerUmur (Minggu)Konsumsi Pakan(g/ekor/hari)

StandarAktual

BetJtnBetJtn

648663965

752674269

856684670

958704973

1061735377

Sumber : PT Silga Perkasa 2010

Pengaturan CahayaPencahayaan pada periodegroweradalah salah satu hal penting untukdiperhatikan,karena periode ini sangat menentukan masak kelamin ayam. Selain pembatasan pemberian pakan, pencahayaan juga diatur agarpertumbuhan ayamtetap mengikuti standar. Cahaya yang diberikan pada periode ini selama 8,5 jam yang dimulai dari jam 07.00-15.30 WIB dengan intensitas 5 lux. Lampu yang digunakan berkekuatan 5 watt.PenimbanganPenimbangan bobot badan ayam dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pertambahan bobot badan, tingkat keseragaman bobot badan ayam dan sebagai acuan untuk menentukan kebutuhan pakan pada minggu berikutnya. Penimbangan bobot badan ayam dilakukan setiap minggudengan jumlah sampel ayam sebanyak 10% dari populasi ayam per pen. Ayam ditimbang menggunakan timbangan gantung(analog)yang berkapasitas 5 kg.Data hasil penimbangan dapat dilihat pada Tabel.Pencegahan PenyakitPencegahan penyakitmerupakansatu kesatuanprogramyang dimulai dari pemeliharaan umur satu hari sampai ayam diafkir. Pencegahan penyakit periodegrowermerupakan lanjutan dari periodestarterdan akan berlanjut sampai periodelayer.Pengenalan SangkarPengenalan sangkar dilakukan sebelum dewasa kelamin yaitu pada umur 16-20 minggu. Terdapat 2 jenis sangkar yaitu sangkar manual Dan sangkar otomatis. Sangkar manual perlu diberikan alas sangkar biasanya serbuk kayu atau sekam, selain itu diberikan belerang untuk mencegah pertumbuhan mikroba. Penggantian alas sangkar dilakukan apabila sudah kotor atau lembab, sedangkan sangkar otomatis lebih baik untuk menjaga kebersihan telur.SanitasiSanitasi kandang dan peralatan merupakan tugas utama yang selalu dilakukan setiap hari. Sanitasi di lingkungan kandang dan dalamkandang terus dilakukan selama proses pemeliharaan ayam berlangsung.Sanitasi dilakukan dalam beberapa cara yaitu sanitasi lingkungan kandang (spray desinfektan), sanitasi dalam kandang (spray desinfektan), sanitasi karyawan (celup kaki dan shower).Sistem PerkawinanPerkawinan merupakan suatu proses untuk menghasilkan keturunan. Hal ini merupakan hal penting dan harus disiasati dengan baik.Sehingga untukmenghasilkan keturunanyang efektif,efisiensertasesuai dengandemand,maka harus dianalisa metode perkawinan yang tepat.Saat ini dikenal ada empatmetode perkawinan pada ayam bibit. Keempat metode tersebut yaitu:Flock mating yaitu perkawinan satu ayam jantan dengan sekelompok betina pada setiap flock (kandang). Pada ayam petelur ringan,Perbandingan jantan dan betina pada ayam tipe pedaging adalah 1 : 8-10. Pens mating merupakan perkawinan antara beberapa ayam betina dan satu ayam jantan; ayam jantan dipindahkan dari satu kandang ke kandang lain. Stud mating merupakan perkawinan antara satu ayam jantan dan satu ayam betina. Biasanya model perkawinan ini digunakan untuk seleksi individu.Inseminasi buatan (IB) merupakan perkawinan pada ayam yang dilakukan dengan cara memasukkan sperma kedalam oviduk dengan menggunakan alat jumlah atau konsentrasi sel sperma biasanya ditentukan antara 100juta 250 juta sel sperma/ml. Pada perkawinan ini seekor pejantan mampu mengawini 100 ekor betina.Fase layingPemeliharaan ayam bibit periodegrowerdimulai dari umur 22 minggu sampai umur 64 minggu dengan strain ayam yang digunakan yaitu strainlohnam.Kandang dan PeralatanKandang yang digunakan untuk pemeliharaan periodelayeradalah kandang yang samadenganpemeliharaanperiodestarterdangrowerkarena menggunakan sistimbrood-grow-lay. Peralatan kandang yang digunakan pada periodelayerantara lain tempat pakan(feeder trough), tempatairminumotomatis(automatic bell drinker), sarang bertelur (nest boks), lampu, alat sanitasi,bak celup kaki, tangki air, alat sanitasi dan alat kebersihan.Kepadatan KandangKepadatan kandang untuk ayam bibitperiodelayeryang terdapat di PT Silga Perkasa yaitu 4,9-5,1 ekor/m2.Kepadatan kandang pada periodelayerdapat dipengaruhi dari deplesi pada periodegrower.Pemberian PakanPemberian pakan dilakukan satu kali pada pagi hari pukul 07.30 WIB. Tujuan pemberian pakan pada periodelayeradalah untuk hidup pokok, dan untuk produksi. Ayam akan melakukan aktifitasnya lebih banyak pada siang hari sehingga pemberian pakan dilakukan pada pagi hari.Pakan yang diberikan untuk periodelayerada dua jenis yaitu jenislayerI yang diberikan pada umur 25-50 minggu dan pakanlayerII yang diberikan pada umur 51 minggu sampai ayam diafkir.Populasi ternak dan kebutuhan pakan ayam periodelayerdapat dilihat pada Tabel 4.Tabel4. Populasi Ternak dan Kebutuhan Pakan Ayam PeriodeLayerStrainLohmanpada Kandang G5 di PT Silga Perkasa unit Farm Nangerang IIUmur(Minggu)Populasi(ekor)Konsumsi Pakan(g/ekor/hari)

BetinaJantan

BetinaJantanStandarAktualStandarAktual

553897366158145144133

563881347157145145133

573870344157144145133

583858342156144146133

593752324156144146133

603714324155144147133

Sumber : PT Silga Perkasa, 2010Data pada Tabel 14 menunjukan bahwa konsumsi pakan ayam betina maupun jantan rata-rata kurang 10 g dari standar. Hal ini merupakan kebijakan perusahaan untuk mengurangipoint feedyang diberikan pada ayam karena dengan pengurangan pakan produksi telur masih lebih tinggi di atas standar.Pengaturan CahayaPemberian cahaya pada periodelayerdilaksanakan saattirai warna hitam dibuka atau pada saatumur ayam 22 minggu.Cahayayangdiberikan menggunakan lampu pijarberkekuatan18watt.Jarak tiap titik lampu dalam satu pen adalah 3meter. Intensitas cahaya yang diperlukan pada periodelayeryaitu 20 lux.PenimbanganPenimbangan bobot badan pada periodelayerdilakukan setiap dua minggu sekali. Sampel yang digunakan 5% dari jumlah ayam yang ada dalam satu pen.Tujuan penimbangan bobot badanayampada periodelayerini adalah untukmenentukan kebutuhan pakan yangpemberiannyadisesuaikan dengan bobot badan ayam dari hasil penimbangan. Ayam ditimbang satu per satu menggunakantimbangan gantung(analog)yang berkapasitas 5 kg.Hasil penimbangan bobot badan dapat dilihat pada Tabel 15.Tabel5. Hasil Penimbangan Bobot Badan Ayam Bibit StrainLohmanPeriodeLayerUmur (minggu)Bobot badan (g/ekor)

StandarAktual

BetinaJantanBetinaJantan

513788445236564557

533818450635874526

553848456035674456

573878461435934390

593908466835394382

Sumber : PT Silga PerkasaData Tabel 15 menunjukan bahwa bobot badan dari umur 51-59 minggu baik betina maupun jantan mengalami penurunan. Hal ini dikarnakan pemberian pakan untuk betina dan jantan rata-rata 10 g di bawah standar.Pencegahan PenyakitSanitasidan vaksinasi yang dilakukanpadaperiode layer merupakan satu kesatuan program pencegahan penyakit dari masa brooding sampai ayam diafkir.SanitasiSanitasisebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit.Sanitasi yang dilakukan pada periodelayersama dengan sanitasi yang dilakukan pada periode sebelumnya.VaksinasiVaksinasi yang dilakukanselamaperiodelayer,sebagian besar merupakan vaksinasi ulang yang telah dilakukan pada periodestarterdangrower. Program vaksinasi yang dilaksanakan pada periodelayerdapat dilihat pada Tabel16.Tabel6. Vaksin yang Digunakan pada PeriodeLayerUmur MingguJenis VaksinDosisAplikasi

20ND + IB +EDS0,5 ccIM (Dada)

ND + IBLive1 DosisTetes Mata

23AI0,5 ccIM (Dada)

24ND + IB Multi2 DosisIM (Dada)

29ND + IB Live2 DosisAir Minum

35ND Lasota2 DosisAir Minum

36AI0,5 ccIM (Dada)

42ND Lasota2 DosisAir Minum

49ND Lasota2 DosisAir Minum

50AI0,5 ccIM (Dada)

Sumber : PT Silga Perkasa, 2010Keterangan :AI : Avian Influenza, ND : New Castle Disease, IB : Infectious Bronchitis, EDS : Egg Drop Syndrome, IM : Intra MuscularProduksi TelurTelur merupakan produk utama dalam pemeliharaan ayambreeding parent stock(PS) untuk menghasilkanDay Old Chick(DOC)final stock(FS). Telur yang dihasilkan harus memiliki fertilitas dan daya tetas yang tinggi. Frekuensipengambilan telur yang dilakukan diPT Silga Perkasa Unit Farm Nangerang IIsebanyak lima kali yaitu pada pukul 07.30 WIB, 09.00 WIB, 11.00 WIB, 13.00 WIB dan 15.00 WIB. Penanganan telur dari ayam yang sudah berumur di atas 50 minggu harus hati-hati karena pada saat ini telur mudah retak. Hal ini akibat dari kerabang telur yang semakin tipis. Produksi telur di PT Silga Perkasa Unit Farm Nangerang II dapat dilihat pada Tabel7.Tabel7. Produksi Telur Ayam Bibit StrainLohmandi unit Farm Nangerang IIUmur (Minggu)Populasi (Ekor)Produksi TelurHatching EggTelur Konsumsi (%)

Butir%Std%std

5627.13016.82562,061,694,283,25,8

5727.06116.76361,960,594,282,45,8

5826.98416.40160,859,594,381,75,7

5926.23715.87560,558,394,180,95,9

6025.61915.22859,457,292,9807,1

Sumber : PT Silga Perkasa, 2010Katerangan :Std : StandarData Tabel 17 dapat dijelaskan bahwa produksi telur yang dicapai pada umur 56 minggu sampai umur 60 minggu rata-rata 1-2 % lebih tinggi dari standar yang ditetapkan strainlohman. Jumlah telur yang akan ditetaskan juga lebih tinggi dari standar yang ditetapkan strainlohmanPengambilan telurDalam proses pengambilan telur sebaiknya dilakukan tiga kali sehari yaitu pada pukul 11.00 WIB, 13.00 WIB, dan pada pukul 15.00 WIB. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rasyaf (1994), bahwa pengambilan telur ayam layer dilakukan dua sampai tiga kali sebelum tengah hari dan satu kali lagi setelah lepas tengah hari agar telur yang terlambat dapat diambil. Proses pengambilan telur dilakukan secepat mungkin dari kandang. Hal ini bertuju an agar telur yang dihasilkan seminimal mungkin dihindarkan dari kontaminasi mikro organisme perusak telur.Kecepatan Angin dan Suhu pada Pemeliharaan Ayam Parent Stock Kecepatan angin merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses pendinginan tubuh ayam. Kecepatan angin mengalir dalam kandang sangat berpengaruh terhadap proses pendinginan ayam.Dapat diilustrasikan jika suhu lingkungan mencapai 35 derajat C dan aliran angin dalam kandang berkecepatan 0,5 meter/detik, maka suhu efektif yang dirasakan ayam setara dengan 32,5 derajat C. Dan jika kecepatan angin yang masuk ke kandang 1 meter/detik , maka suhu efektif yang dirasakan ayam adalah 28 derajat C. Jika kecepatan angin yang masuk ke kandang 1,5 meter/detik, maka suhu efektif yang dirasakan ayam adalah 22,5 derajat C, dan jika kecepatan angin yang masuk ke kandang 2 meter/detik, maka suhu efektif yang dirasakan ayam adalah 18.5 derajat C.Tabel 8. Kecepatan Angin dan Suhu

Kecepatan Angin (meter/detik)Suhu yang dirasakan ayam (oC )

035

0,532,5

128

1.522,5

218,5

Suhu optimum bagi ayam sangat bervariasi, tergantung umur ayam. Misalnya untuk DOC, membutuhkan suhu 350C. Sementara untuk ayam dewasa membutuhkan suhu lebih rendah, yakni 200C. Maka untuk mengkondisikan suhu kandang sesuai dengan tingkat umur ayam, maka kandang closed house harus memperhatikan tingkat kecepatan angin. Untuk itu kandang didesain dengan tunnel ventilation system, sehingga memungkinkan angin disedot oleh exhaust fan pada satu sisi tertentu, sementara pada sisi yang lain terdapat lubang angin masuk.

PENUTUPKesimpulanDapat disimpulkan bahwa, sistem kandang closed house merupakan bentuk manajemen kandang yang dapat mengkondisikan lingkungan yang optimal. Dengan manajemen kandang yang baik diharapkan produksi ayam akan maksimal. Sehingga perlu mengetahui kebutuhan lingkungan yang dibuat sendiri yang nyaman untuk ayam (parent stock) agar produksinya optimal. Kandang tipe close house dapat dikondisikan cemaran yang dihasilkan agar tidak merusak lingkungan.

DAFTAR PUSTAKAAmrullah, I.K. 2003. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunungbudi KPP IPB. Baranangsiang. Bogor.Anonimous. 2007. Poultry Genetics for Exhibition Breeders; Poultry Mutations. http://www.edelras.nl/chickengenetics/pdf/Poultry_Genetics_for_Exhibition_Breeders.pdf. (Accessed date 25rd November 2014). Fadilah, R., A. Polana., S. Alam, & E. Parwanto. 2007. Sukses Beternak AyamBroiler. Jakarta.Agromedia Pustaka

Cooper, M.A. and K.W. Washburn. 1998. The Relationships of Body Temperature to Weight Gain, Feed Consumption, and Feed Utilization in Broilers Under Heat Stress. Poult. Sci. 77 : 237242Dawson, w.r. And g.c. Whittow. 2000. Regulation of body temperature. In: whittow gc (ed). Sturkies avian physiology. The 5th edition. San diego: academic press. Pp. 343-390. Gabungan Pengusaha Pembibitan Unggas .2009.Bisnis Ternak Diprediksi Menggeliat Akhir Tahun.http://beritanusantara.com/analisa/bisnis-ternak-diprediksi-menggeliat-akhir-tahun.html.[25] November 2014]. Bogor.Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro. Lacy,P. M. 2001. Broiler Management, Di dalam Bell D. Donald dan JR Weaver, D. William, editor. Commercial chicken meat and egg production, di dalam; Printed in the United States of America. Hal 832--833.Lohman. 2007. Parent Stock Performance Objectives. Lohman IndonesiaPriyanto, M.A. 2005. Membuat Kandang Ayam. Jakarta. Penebar Swadaya

Ross, 308. 2007. Global Ross Performane. Ross Indonesia

Santoso, H.dan Sudaryani, T. 2010. Pembesaran Ayam Pedaging Hari Per Hari di Kandang Panggung Terbuka. Jakarta. Penebar Swadaya

Sudaryani, T. dan H. Santosa. 2003. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya. Jakarta