cnd imunisasi

Embed Size (px)

Citation preview

PROGRAM PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 KELAS B Annes Putri Neti Indriyani Gugum Mufada Rahmawati Dwi Dwi Trisna N Dwi Prihartono Desti Maharani Coryca Ascottina Fithraturahmah Liza Sri Sekarwati Ratna Sari 260112100564 260112100567 260112100570 260112100573 260112100576 260112100579 260112100583 260112100587 260112100598 260112100599 260112100601

Gletika Halmaherani Andriyana Yanuar M. Masrur M. Fahrizal Budiman Ryan Nugraha Lisa Verina Yova Amijaya Fitri Dian Ekawati Jeje Komarudin Misbah Adjang Sutisna

260112100590 260112100593 260112100606 260112100625 260112100626 260112100614 260112100621 260112100622 260112100607 260112100604

Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang Menghilangkan penyakit tertentu pada populasi

MEKANISMEVirus/ bakteri yang telah dilemahkan diberikan kepada seseorang dengan cara suntik

Setelah vaksin masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan terangsang untuk melawan penyakit tersebut dengan membentuk antibodi.

Antibodi itu umumnya bisa terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk melawan penyakit tertentu (sesuai dengan jenis vaksin yang disuntikkan)

JENIS IMUNISASI

Imunisasi Aktif

Imunisasi Pasif

IMUNISASI AKTIFImunisasi aktif adalah kekebalan tubuh yang didapat seseorang karena tubuh yang secara aktif membentuk zat anti bodi atau pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. 1. Imunisasi aktif alamiah Adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh setelah sembuh dari suatu penyakit. 2. Imunisasi aktif buatan Adalah kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.

IMUNISASI PASIFImunisasi adalah kekebalan tubuh yang bisa diperoleh seseorang yang zat kekebalan tubuhnya didapatkan dari luar. 1. Imunisasi pasif alamiah Adalah antibody yang didapat seseorang karena diturunkan oleh ibu ketika berada dalam kandungan. Contohnya : Imunisasi maternal melalui plasenta : adanya antibodi dalam darah ibu merupakan proteksi pasif terhadap janin. 2. Imunisasi pasif buatan Adalah kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan serum untuk mencegah penyakit tertentu. Contohnya : Immune Serum Glubulin (ISG)

IMUNISASI PADA BAYI DAN ANAK-ANAK1. BCG ( (Bacillus Calmette-Gurin) Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). Imunisiasi ini diberikan satu kali sebelum anak berumur dua bulan. Vaksin ini mengandung bakteri Bacillus Calmettc-Gucmn hidup yang dilemahkan, sebanyak 50.000-1.000.000 partikel dosis. 2. DPT (Difteri Pertusis Tetanus) 4 IU (Pertusis), 30 IU (Difteri), 60 IU (Tetanus; uji pd potensi pd tikus), 40 UI (Tetanus; uji potensi pd marmut) yakni suatu vaksin 3-in-l yang melindungi terhadap difteri. pertusis dan tetanus.Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Pertusis adalah inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernapasan yang melengking. Sedangkan tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang.

IMUNISASI PADA BAYI DAN ANAK-ANAK3. DT (30 IU Difteri; 40 Tetanus) Memberikan kekebalan aktif terhadap toksin yang dihasilkan oleh kuman penyebab difteri dan tetanus. 4. TT ( tetanustoksoid) memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus. 5. Campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (tam-pek). Imunisasi campak diberikan sebanyak I dosis pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih. 6. MMR (Measles Mumps Rubella) Memberi perlindungan terhadap campak, gondongan dan campak Jerman dan disuntikkan sebanyak dua kali. 7. Hib Membantu mencegah infeksi oleh Hacmophilus influenza tipe b. Organisme ini bisa menyebabkan meningitis. pneumonia dan infeksi tenggorokan berat yang bisa menyebabkan anak tersedak.

IMUNISASI PADA BAYI DAN ANAK-ANAK8. Varisellamemberikan perlindungan terhadap cacar air

9. HBVmemberikan kekebalan terhadap hepatitis B. Hepatitis B adalah suatu infeksi hati yang bisa menyebabkan kanker hati dan kematian.

10. Pneu-mokokus Konjugatamelindungi anak terhadap sejenis bakteri ang sering menyebabkan infeksi telinga. Bakteri ini juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti meningitis dan bakterimia (infeksi darah).

JENIS VAKSIN DEWASA1. Hepatitis A Vaksin hepatitis A diberikan dua kali pada orang dewasa, dengan rentang waktu enam hingga 12 bulan. 2. Hepatitis B Vaksin diberikan tiga kali dengan jarak satu hingga enam bulan sebagai pencegahan penyakit hepatitis B. Khusus untuk vaksinasi hepatitis B, akan diperiksa dulu apakah tengah mengidap atau tidak. Pemeriksaan lab juga harus dilakukan untuk mencari tahu apakah sudah memiliki antibodi yang cukup untuk melawan hepatitis B atau belum. Jika ternyata menderita hepatitis B atau sudah memiliki antibodi yang cukup, vaksinasi sudah tidak dibutuhkan. 3. Tifus Abdominalis Vaksin ini bertujuan mencegah berjangkitnya penyakit tifus atau demam tifoid. Vaksinasi ini diberikan setiap tiga tahun. 4. Tetanus Vaksin tetanus diberikan tiga kali untuk dosis lengkap. Vaksin kedua diberikan setidaknya empat minggu setelah pemberian vaksin pertama. Sedangkan vaksin ketiga diberikan enam hingga 12 bulan setelah pemberian vaksin kedua.

JENIS VAKSIN DEWASA5. Vaksin Campak, Gondongan, Rubela (MMR/Mumps, Measles, Rubella) Vaksin diberikan satu kali untuk orang dewasa yang lahir setelah 1957. Sedangkan orang yang lahir sebelum tahun itu dianggap sudah memiliki kekebalan alami terhadap MMR. 6. Vaksin Varisela Vaksin ini diberikan dua kali dengan rentang waktu empat hingga delapan minggu dan dianjurkan untuk orang berusia di atas 13 tahun. 7. Influenza Vaksinasi influenza diberikan satu kali setiap tahun kepada orang dewasa untuk mencegah terkena penyakit influenza yang menyerang saluran pernafasan dan disebabkan virus. Sasaran utamanya adalah orang-orang berusia di atas 50. Alasannya, usia tersebut sudah mengalami penurunan daya tahan tubuh hingga rentan terpapar virus influenza. 8. Pneumokokus Vaksinnya terutama diberikan kepada orang dewasa berusia 65 tahun dan lebih sebanyak satu kali.

JENIS VAKSIN DEWASA9. Meningitis Untuk mencegah penyakit meningitis, yakni radang selaput otak yang disebabkan bakteri. Jenis vaksin ini termasuk wajib diberikan kepada calon haji yang akan berangkat ke Arab Saudi. Perlu diulang setiap tiga tahun. 10. Rabies vaksinasi rabies adalah orang-orang yang berisiko tinggi terkena rabies. Misalnya orang yang sering melakukan kontak dengan hewan. 11. 'Yellow Fever' Ini merupakan salah satu vaksin yang diwajibkan organisasi kesehatan dunia (World Health Organization) untuk semua orang yang akan berkunjung ke Afrika Selatan. Jenis vaksinasi ini perlu diulang setiap 10 tahun. 12. 'Japanese Encephalitis' Penyakit ini banyak ditemukan di China, India, dan Asia Tenggara, khususnya di daerah-daerah pedesaan seperti sawah, peternakan, dan genangan air. Vaksin ini juga disarankan bagi orang yang akan bepergian ke daerah-daerah tersebut dan tinggal di daerah itu selama lebih dari 30 hari.

KRITERIA PEMBERIAN IMUNISASI faktor HALOHealth

Ocupation

Age

Lifestyle

IMUNISASI PADA WANITA HAMIL

IMUNISASI BAYI PREMATURUntuk bayi prematur, imunisasi biasanya dilakukan setelah ia berusia dua bulan, apalagi untuk imunisasi dengan pemberian vaksin hidup(seperti DPT, BCG, Polio), atau setelah beratnya sudah lebih dari 2kg (untuk Hepatitis B). Ini karena, sistem kekebalan tubuh bayi prematur belum terbentuk dengan baik dan sempurna seperti bayi yang lahir matur atau cukup bulan. Untuk Hepatitis B, jika karena suatu sebab terpaksa diberikan dalam waktu kurang dari 12 jam setelah lahir, maka si bayi perlu mendapat pengulangan pada usia 12 bulan. Ini karena, daya tahan atau respons imunnya tidak sebagus bayi matur. Jika bayi mature mendapat tiga kali suntikan Hepatitis B, maka bayi prematur mendapat empat kali suntikan. Namun jika tidak mengalami masalah berarti, pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi prematur dapat dilakukan paling cepat setelah ia berusia dua bulan.

Kondisi lainnya dimana seorang bayi tidak bisa diberi imunisasi adalah jika si bayi mengalami sakit berat. Bayi yang mengalami suatu penyakit berat akan diberi obat-obatan yang dapat menekan sistem kekebalan tubuhnya.

Pentingnya PengulanganPengulangan dalam imunisasi perlu dilakukan, untuk mengoptimalkan daya tahan tubuh atau antibodi terhadap mikroorganisme yang akan dilawan. Sebenarnya, tidak masalah jika imunisasi itu diberikan terlalu cepat atau tidak sesuai waktunya, tapi hasilnya akan menjadi tidak optimal. Perbedaan waktu pengulangan imunisasi disebabkan jenis kuman yang diberikan sebagai vaksin berbeda. Ada yang diberikan dalam bentuk kuman hidup yang dilemahkan, ada juga yang diberikan dalam bentuk mikroorganisme yang sudah mati. Ini menyebabkan respons kekebalan tubuh terhadap kuman tersebut juga berbeda.

PRODUK IMUNISASIACH-HIB Safoni Pasteur Komposisi :polisakarida dari Haemophilus influenzae tipe b yang terkonjugasi dengan protein tetanus. Indikasi :mencegah penyakit invasi (misalnya meningitis, pneumonia) karena H. Influenzae tipe b pada bayi mulai usia 2 bulan ke atas. Dosis : anak 1-5 tahun injeksi tunggal; 612 bulan injeksi dengan interval 2 bulan.

PRODUK IMUNISASIAGRIPPAL Combiphar/ Novartis Vaccines Komposisi : antigen virus influenza Indikasi : profilaksis influenza terutama pada individu yang mengalami peningkatan risiko terkena influenza akibat komplikasi. Dosis : dewasa 18 tahun 0,5 mL IM dalam dosis tunggal. ES : kemerahan, bengkak, nyeri, tidak enak badan, menggigil, berkeringat, sakit kepala. IO :Imunosupresan.

PRODUK IMUNISASICERVARIX GlaxomaSmithKline Komposisi :Human papillomavirus type 16 20 mog, Human papillomavirus type 18 20 mog, (recombinanrt & ASO4 adjuvanted). Indikasi :pencegahan kanker serviks (karsinoma sel skuamosa & adenokarsinoma), neoplasia intraepithelial serviks (CIN), CIN 1 & lesi pra kanker (CIN 2 & CIN 3). Dosis: injeksi IM ke regio deltoid vaksinasi primer 3 dosis diberikan pada usia 0, 1, 6 bulan. Dosis kedua dapat diberikan antara 1-2,5 bulan setelah dosis pertama. ES : reaksi pada tempat injeksi, termasuk nyeri, kemeraahan, pembengkakan, sakit kepala, ruam. IO :vaksin lain dan imunosupresan.

PRODUK IMUNISASIAVAXIM 80/ AVAXIM 160 Sanofi Pasteur Kompisisi : virus hepatitis A inaktif Indikasi : Avaxim 80 pencegahan infeksi virus hepatitis A pada anak 2-15 tahun. Avaxim 160 pencegahan infeksi virus hepatitis A pada dewasa dan remaja > 15 tahun. Dosis : 0,5 mL injeksi IM ES : nyeri disertai kemerahan, demam, rasa lelah, sakit kepala, nyeri otot.