37
Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana di BBAT Jambi Jumat, 28 Juni 2013 Laporan Praktek Kerja Lapang TEKNIK PEMBESARAN CALON INDUK IKAN ARWANA (Scleropages formosus) DI BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR (BBAT) JAMBI AWAN 090330071 Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Pada Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh

Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dsfddd

Citation preview

Page 1: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana di BBAT Jambi

Jumat, 28 Juni 2013

Laporan Praktek Kerja LapangTEKNIK PEMBESARAN CALON INDUK IKAN ARWANA (Scleropages formosus) DI

BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR (BBAT) JAMBI

AWAN090330071

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan JurusanBudidaya Perairan Pada Fakultas Pertanian

Universitas Malikussaleh

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS MALIKUSSALEH

ACEH UTARA2012

Page 2: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

RINGKASANTeknik Pembesaran Calon Ikduk Ikan Arwana (Scleropagesformosus) Di Balai

Budidaya Air Tawar (BBAT) Pontianak. Dibawah bimbingan Erlangga, S.Pi., M.Si.

Ikan arwana merupakan suatu komuditas perikanan yang menjadi kebanggaan Indonesia, hal ini dikarenakan Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki populasi ikan arwana terbesar di dunia. Keunggulan arwana terdapat pada warna dan bentuk tubuh serta gerakan yang menarik, hal inilah yang membuat ikan arwana memiliki nilai jual tinggi. Habitat asli ikan arwana adalah kebanyakan dari sungai dan danau.            Dikalangan masyarakat menengah keatas, terutama di Negara kawasan Asia, ikan arwana bisa dikatakan sebagai ikan hias nomor satu yang paling digemari. Penyebabnya selain keindahan fisiknya, ikan ini diyakini dapat mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya. Bahkan dalam tradisi masyarakat Cina, ikan arwana sering dijadikan sebagai lambing kemakmuran.            Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan pada tanggal 24 juli 2012 samapai 15 agustus 2012 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi. Tujuan praktek kerja lapang ini bertujuan unuk mengetahui teknik pembesaran calon induk ikan arwana (Scleropages formosus) dan kendala-kendala pada saat pembesaran calon induk serta penanganan calon induk ikan setelah panen dengan metode observasi langsung dilapangan yang meliputi beberapa tahap yaitu persiapan wadah, bahan, dan alat, pemisahan benih dari induk, pemberian pakan dan pemeliharaan.            Pembesaran calon induk pada Praktek Kerja Lapang ini dipelihara didalam akuarium yang berukuran P60 cm x L50cm dengan ketinggian air 20cm, yang dilengkapi dengan aerator. Tingkat kelulusan hidup (SR) calon induk arwana mencapai 100% pada akhir praktek kerja lapang, sehingga pembesaran calon induk ikan arwana sangat baik dilakukan dengan padat tebar 1 ekor per akuarium. Kendala yang sering terjadi yaitu sangat mudah diserang bakteri jika tubuh ikan tersebut ada luka. Untuk pengukuran kualitas air yaitu suhu 25-27 OC, pH 7-7.7 dan DO 3.0-4.3.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim                                                                          

 Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang ini dengan

judul “Teknik Pembesaran Calon Induk Ikan Arwana (Scleropages formosus) di Balai Budidaya

Page 3: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Air Tawar (BBAT) Jambi”. Laporan Praktek Kerja Lapang ini dikerjakan demi memenuhi salah

satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Perikanan di Program Studi Budidaya Perairan

Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Penulis menyadari bahwa  Laporan Praktek Kerja

Lapang ini bukanlah salah satu tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak

terbatas.      Terselesaikannya Laporan Praktek Kerja Lapang ini tentunya tak lepas dari

dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1.   Keluarga besar tercinta, yang paling teristimewa untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah

memberikan dukungan moril, materil, serta tidak pernah lupa mendoakan kepada penulis dalam

melaksanakan Praktek Kerja Lapang hingga selesainya laporan.

2.   Bapak Erlangga, S.Pi, M.Si. selaku dosen pembimbing penulis dalam menyelesaikan laporan

praktek kerja lapang yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan

mengarahkan penulis.

3.   Ibu Erniati, S,Si, M.Si. selaku Kepala Program Studi Budidaya Perairan.

4.   Semua dosen Program Studi Budidaya Perairan yang telah memberikan arahan dan semangat

kepada penulis.

5.   Bapak Ir. H. Mimid Abdul Hamid, M. Sc, selaku Kepala Balai Budidaya Air Tawar Provinsi

Jambi, yang telah menerima kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapang ini.

6.   Ibu Nurul Trijayanti S.P.i selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan segala

bimbingan, bantuan, arahan dan masukan  kepada penulis selama Praktek Kerja Lapang hingga

selesainya laporan.

7.   Sabahatku (Abah, Ali, Adit, Aidil, Amal, Agus, Alkhiar, Idris, Ganjar, Iref, Mas Wahyu yang

telah membantu penulis dilapangan) dan teman-teman Semua pihak yang telah banyak

membantu penulisyang tidak bisa penulis sebutkan. Terima kasih banyak, Semoga Allah SWT

membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan Praktek Kerja Lapang ini masih banyak

terdapatkekurangan. Maka dengan rendah hati penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk

sudi kiranya memberikan kritik dan saran serta masukan yang membagun demi

Page 4: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

kesempurnaan laporan praktek kerja lapang ini. Semoga laporan praktek kerja lapang ini dapat

memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak demi kemaslahatan bersama serta bernilai

ibadah di hadapan Allah SWT. Amien.

Aceh Utara, April 2013

  Awan

DAFTAR ISI

                                                                                                                 Halaman                                                                           

KATA PENGANTAR 

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR  

DAFTAR LAMPIRANPENDAHULUAN

1.      Latar Belakang2.      Tujuan Praktek Kerja Lapang3.      Manfaat Praktek Kerja Lapang

TINJAUAN PUSTAKA1.      Klasifikasi dan Morfologi2.      Habitat dan Penyebaran3.      Pakan4.      Penyakita dan Penanggulangan5.      Parameter Kualitas Aira.       Suhub.      Derajat Keasaman (pH)c.       Oksigen Terlarut (DO) 

METODOLOGI 1.      Waktu dan Tempat2.      Alat dan Bahan 3.      Metode Praktek Lapang4.      Metode Kerja

Page 5: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

                            a.      Persiapan                            b.      Pemeliharaan Benih atau Calon Induk (Pembesaraan)                             c.      Pengamatan Pertumbuhan Ikan                           d.      Pengukuran Kualitas Air                            e.      Pemantauan Kesehatan Ikan

HASIL DAN PEMBAHASAN1.  Keadaan Umum BBAT Jambia.  Lokasi BBAT Jambi

b.     Sejarah Berdirinya BBAT Jambic.     Struktur Organisasid.    Saranae.     Hatcheryf.      Perkolamang.     Laboratoriumh.     Jaringan Listriki.       Gedungj.       Visi dan Misi BBAT Jambik.     Tujuan dan Sasaran

2.   Pembesaran Ikan Arwana                               a.     Persiapan

                              b.   Pemeliharaan Benih (Pembesaran)                               c.   Pengamatan Pertumbuhan Ikan                              d.   Pengukuran Kualitas Air                                e.   Pemantauan Kesehatan Ikan

KESIMPULAN DAN SARAN1.     Kesimpulan2.     Saran

DAFTAR PUSTAKADAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN

Page 6: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

1. Latar Belakang

Ikan Arwana merupakan ikan yang berasal dari daerah subtropis dan tropis, sehingga Ikan

Arwana banyak di temukan di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Birma, Thailand. Habitatnya

adalah sungai - sungai besar dengan arus yang cukup deras. Arwana yang ditangkap liar sekaran

sudah sangat jarang sekali. Jumlah Budidaya Ikan Arwarna yang menurun drastic, apalagi

dengan keadaanbanyaknya polusi air seperti sekarang. Arwana yang beredar sekarang dipastikan

merupakan hasil dari pembibitan Budidaya Arwana dan Budidaya Ikan Arwana yang dilakukan

para pengusaha pembibitan yang sudah teruji mutu dan kualitas gennya.

Ikan arwana (Scleropages formosus) merupakan salah satu komoditas ikan hias air

tawar yang bernilai ekonomis tinggi karena banyak diminati oleh konsumen dalam negeri

maupun luar negeri dengan harga yang relatif mahal. Pemanfaatan ikan ini umumnya untuk

dipajang dalam akuarium sebagai sarana hobi.

Kegiatan koleksi dan domestikasi Ikan arwana (Scleropages formosus) di BBAT Jambi

dimulai pada bulan Agustus 1999 dengan mendatangkan benih ikan arwana Muaro Tebo,

provinsi Jambi, dengan ukuran awal 6-7 cm. Benih tersebut dipelihara sampai menjadi

induk. Pada periode tahun 2002-2008, telah dapat dihasilkan benih arwana filial pertama

(F1) dan Filial kedua (F2).

Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian pakan

berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm, sedangkan di

alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal Amerika Selatan dapat tumbuh hingga

270 cm.

Budidaya ikan arwana telah dilakukan dibeberapa tempat di Indonesia, namun dalam

proses pengembangannya masih menemui kendala, karena keterbatasan ilmu

pengetahuan dalam masalah pembesaran. Oleh karena beberapa hal tersebut di atas saya

termotivasi untuk mengambil judul tentang Teknik Pembesaran Ikan Arwana (Scleropages

formosus).

2. Tujuan Praktek

Page 7: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Secara umum tujuan praktek Praktek Kerja Lapang adalah untuk mengetahui teknik-

teknik dalam pembesaran ikan arwana di BBAT Jambi. Adapun secara khusus Praktek

Kerja Lapang tersebut bertujuan untuk:

  Menguasai dan memahami tentang teknik pembesaran ikan arwana di BBAT Jambi.

  Dapat meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dalam bidang pembesaran ikan arwana di

BBAT Jambi khususnya.

3. Manfaat Praktek Kerja Lapang

Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapang, maka secara umum manfaat yang

diperoleh dari Praktek Kerja Lapang yaitu dapat memberikan sumber informasi bagi yang

membutuhkan. Secara khusus Praktek Kerja Lapang ini bermanfaat :

  Bagi mahasiswa dengan adanya Praktek Kerja Lapang ini dapat menambah wawasan

pengetahuan tentang dunia perikanan dan perairan.

  Bagi Lembaga (Fakultas) dengan adanya Praktek Kerja Lapang ini, Fakultas telah dapat

menyediakan informasi keadaan Perairan dan usaha Perikanan kepada pihak-pihak yang

membutuhkan informasi Perikanan dan Perairan.

  Bagi pemerintah setempat dengan adanya Praktek Kerja Lapang ini, pemerintah setempat

telah terbantu dalam mendapat potensi sumber daya manusia bidang perikanan.

TINJAUAN PUSTAKA

1.  Klasifikasi dan Morfologi

Berdasarkan klisifikasi yang di temukan oleh Weber, M dalam Apin (2004), ikan Arwana di

klasifikasikan sebagai berikut:

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Page 8: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Osteoglossiformes

Famili: Osteoglossidae

Genus: Scleropages

Spesies: Sceloropages formosus

Gambar 1. Morfologi Ikan Arwana (Scleropages formosus)

Arwana termasuk ikan endemik Indonesia. Para hobiis dan penangkar Arwana

mengenal spesies ini dengan sebutan lain. Tubuh Arwana umumnya memanjang dengan

warna gelap pada bagian punggung. Daerah hulu sungai besar yang berair tenang dan

jernih dengan derajat keasaman air  (pH) lebih dari 6 merupakan habitat favorit bagi

Arwana. Kadang-kadang, Arwana juga ditemukan di sungai yang mengalir deras. Jenis ini

juga termasuk tipe mouth brooder yang melindungi telur dan juvenil-nya di dalam

mulut (Sudarto, 2003).

Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan oleh betuk mulut.

Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat

menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat

menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat,

arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter

Page 9: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan

baik (Sudarto, 2003)

Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya memanjang,

ramping, dan “stream line”, dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam

mempunyai variasi warna. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi

sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini

termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan arwana (Anonymous, 2009).

Sisik arwana dibagi menjadi 6 level (tingkat/baris) yang mulai dihitung dari arah badan

bagian bawah ke atas.  Level atau baris sisik pertama terdapat pada bagian perut, baris

sisik yang terletak di atas perut di sebut level kedua, demikian seterusnya hingga level 6

yang berada pada bagian paling atas (punggung). Pembagian level sisik ini dapat dilihat

pada Gambar 3 (di atas). Level/Baris sisik ini sangat penting dalam menentukan kualitas

arwana. Ciri unik lainnya dari arwana adalah adanya semacam pelat tulang yang ditumbuhi

gigi dan terletak di lantai bawah mulut. Pelat tulang ini berbentuk seperti lidah, sehingga

arwana seringkali disebut sebagai ikan berlidah tulang (bonytongue fish) (Anonymous,

2005).

2.  Habitat dan Penyebaran

Habitat ikan ini pada tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan seperti pohon

engkana, putat, rasau, dan entangis, dimana pepohonan tersebut memiliki akar di dasar

sungai dengan batang pohon di dalam air, tetapi daun-daunnya rimbun ke atas. Di habitat

seperti inilah ikan-ikan arwana berada, berkembang biak, dan bersembunyi (Anonymous,

2009).

Arwana termasuk ikan karnivor yang mendiami habitat sungai dan danau berair

tenang. Kadang-kala juga ditemukan di riam yang berarus kuat. Daerah tepian sungai yang

ditumbuhi banyak pohon hutan dengan akar yang terjulur di dalam air dan dedaunan yang

rimbun di atasnya, menjadi habitat favorit bagi Arwana. Habitat tersebut umumnya

menyediakan banyak makanan dan daerah perlindungan yang baik (Anonymous, 2009).

3.  Pakan

Page 10: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Arwana adalah termasuk ikan jenis predator. Maka tidak heran jika arwana juga bisa

memakan sesama ikan seprti ikan komet, ikan mas dan ikan-ikan kecil lainnya yang

ukurannya lebih kecil darinya dan memiliki tubuh memanjang, lunak dan tidak berduri.

Arwana juga memakan jangkrik, udang tawar, kodok, kelabang, kadal, belalang, ulat dan

cicak. Jika memberikan pakan jangkrik, usahakan agar kakinya yang berduri dan tajam

dipotong terlebih dulu. Gunanya agar tidak melukai mulut dan/ organ perut. Begitu juga

halnya jika memberi belalang (Anonymous, 2009).

Udang tawar di buang terlebih dulu bagian kepalanya. Anda bisa mengganti udang

tawar dengan udang pasar. Buang bagian-bagian yang tajam seperti kepala dan kulit

sampai ekor. Potong udang pasar menjadi beberapa bagian, Jika masih ada sisa, dapat

dimasukan kembali ke dalam lemari es/freezer. Udang sangat baik untuk pertumbuhan

warna. Namun juga banyak mengandung bakteri jika membusuk. Jadi, jika tidak dimakan

oleh arwana harus cepat-cepat diangkat dari dari dalam aquarium. Untuk udang pasar,

jangan dibiarkan meleleh dan berapa diluar lemari es terlalu lama (Susanto, 2008).

Jika memberikan arwana pakan berupa ikan, pastikan ikan tersebut tidak sakit, baik

itu sakit internal mau pun external berupa jamur, dll. Sebelum diberikan pun sebaiknya ikan

dibuat pingsan terlebih dulu dengan membanting ikan tersebut di meja/lantai. Memang

berkesan sadis, namun jika tidak akan terjadi kejar mengejar yang bisa menyebabkan

arwana menabrak-nabrak kaca yang bisa menyebabkan rusaknya sisik, sirip, ekor atau

patahnya sungut. Bahanya lagi jika arwana menabrak heater/pemanas sampai pecah yang

bisa menyebabkan masuknya aliran listrik langsung ke air atau menabrak dinding aquarium

sehingga kaca menjadi retak dan pecah(Susanto, 2008).

Untuk arwana usia muda, ukuran 10-15 cm, berikan pakan berupa ulat hongkong

yang di kombinasi dengan jangkrik muda berukuran tidak lebih dari 1 cm. Pemberian pakan

dilakukan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang dan malam. Jangan memberi makan terlalu

banyak, cukup 3-4 ekor ulat dan 1 ekor jangkrik jangkrik setiap kali makan agar pencernaan

bekerja normal. Arwana ukuran kecil cenderung lebih rakus. Maka jika makanan yang

Page 11: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

diberikan tidak dikontrol dapat terjadi arwana tersedak / makanan dimuntahkan lagi /

kerusakan pada pencernaan (Susanto, 2008).

4.  Penyakit dan Penanggulangan

            Penyakit Gigit Ekor, Sebelum menderita penyakit ini biasanya arwana akan

menunjukan perilaku yang lain daripada biasanya. Arwana akan kelihatan gelisah dengan

berenang hilir mudik kesana kemari. Beberapa hari kemudian sirip ekor akan robek-robek

selaputnya sehingga mirip sisir dan yang tertinggal hanyalah jari-jari siripnya. Gejala ini

mulanya hanya kecil lalu akan bertambah panjang dan tidak jarang sebagian dari jari sirip

itu akan hilang. Sebelum menderita penyakit ini biasanya arwana akan menunjukan

perilaku yang lain daripada biasanya. Arwana akan kelihatan gelisah dengan berenang hilir

mudik kesana kemari. Beberapa hari kemudian sirip ekor akan robek-robek selaputnya

sehingga mirip sisir dan yang tertinggal hanyalah jari-jari siripnya. Gejala ini mulanya hanya

kecil lalu akan bertambah panjang dan tidak jarang sebagian dari jari sirip itu akan hilang.

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh sejenis parasit yang menempel pada ekor arwana

dan menyebabkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Arwana berusaha mengatasinya

dengan cara berenang hilir mudik dan menggigiti ekornya sehingga tampak compang-

camping (Anonymous, 2005).

            Pengobatan penyakit ini tergolong mudah. Pindahkan Arwana ke dalam aquarium

lain yang bersih (steril) dan sudah diisi dengan air yang memenuhi syarat. Masukan sekitar

20 tetes obat Tropical Fish Medicine dan biarkan arwana tetap di dalamnya selama

beberapa hari. Jangan lupa membersihkan aquarium yang satunya agar nantinya arwana

bisa menempati kembali tanpa khawatir terjangkit lagi (Anonymous, 2005).

Tutup Insang Melengkung, Arwana Yang Mati Karena Penyakit Insang

Sering kita lihat tutup insang arwana melengkung keluar, sehingga sebagian insangnya

kelihatan. Arwana dengan kondisi seperti ini tentu tidak sedap dipandang. Ikan Arwana

yang satu ini mati karena penyakit insang, dengan ciri-ciri insang ikan berubah menjadi

hitam (Anonymous, 2005).

Page 12: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Penyebab penyakit ini bermacam-macam, yang pertama disebabkan kualitas air

dalam aquarium yang tidak memenuhi standar terutama suhunya. Aquarium yang terlalu

dingin atau tidak hangat bisa mendorong ikan arwana terkena penyakit ini. Penyebab

lainnya adalah pemberian obat-obatan yang kelewat dosis, serangan sejenis bakteri, atau

karena air dalam aquarium rendah kandungan oksigennya. Hal ini dapat dijelaskan karena

air yang mempunyai kandungan oksigen yang rendah akan llebih sering membuat arwana

membuka dan menutup insangnya. Gerakan itu sering tidak sempurna. Artinya sebelum

tutup insang benar-benarmenutup, keburu dibuka lagi untuk menghirup sedalam-dalamnya

air untuk memenuhi tuntutan oksigen. Dari gerakan yang tidak sempurna ini kemudian tutup

insang arwana tetap terbuka dan tubuhnya tidak normal. Untuk mencegahnya agar

menjaga kandungan oksigen dalam air tetap tinggi diatasi dengan memberikan cukup

aerasi pada aquarium. Jika perlu aerator diganti dengan tenaga yang lebih besar.

Kemudian tidak lupa menjaga keseluruhan kualitas air tetap primasehingga tetap layak

dihuni oleh arwana (Anonymous, 2005).

Pensuplyan O2 Murni, Teknik pengobatan ikan Arwana, salah satunya adalah

dengan menjepit ikan yang sakit diantara dua penjepit kaca didalam ember, dan men-

supply oksigen murni langsung kearah insangnya. Jika tutup insang yang melengkung ini

belum terlalu parah maka bisa diperbaiki dengan jalan melakukan operasi kecil pada tepi

tutup insangnya(Anonymous, 2005).

5.  Parameter Kualitas Air

Setiap hari diwajibkan mengontrol suhu dan pH air. adapun suhu air ideal bagi ikan

arwana sekitar 25-27 derajat celcius. andaikata suhu air dingin, segera nyalakan heater

hingga suhu air sesuai kebutuhan. sedangkan pH yang dikehendaki sekitar 6-8,5. andaikata

pH terlalu rendah, maka tambahkan kapur ke dalam akuarium (Anonymous, 2009).

 Selain itu, sanitasi air perlu diperhatikan pula, silakan mengobati air akuarium

déngan malachite green, déngan frekuensi 3 minggu sekali.

dan jangan lupa, air akuarium juga diganti. namun pergantian air dipilahkan menjadi dua,

yakni:

Page 13: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

(a) pergantian air secara reguler setiap 2 hari sekali dengan volume 10% dari seluruh

volume air akuarium.

(b) total pergantian air dilakukan setiap 3 bulan sekali. jika anda menggunakan air pam,

sebaiknya dibiarkan 24 jam terlebih dahulu agar kandungan khlor mengendap, dan setelah

itu bisa dimasukkan ke dalam akuarium (Anonymous, 2009).

Pengukuran kualitas air (suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, amoniak, amonium

sulfat, nitrit, nitrat, chlorin, dsb) dilakukan dengan menggunakan termometer untuk suhu,

refractometer untuk mengukur salinitas, pH meter untuk mengukur pH, DO meter untuk

mengukur oksigen terlarut dan water quality test kit untuk mengukur kualitas air lainnya

disesuaikan dengan petunjuk kerja dari masing-masing alat yang digunakan. Frekuensi

pengukuran dilakukan minimal dua kali seminggu (Ditjen Perikanan Budidaya, 2002).

a. Suhu

Suhu merupakan salah satu faktor penting yang harusdijaga agar tidak melewati

batas maksimum dan minimum. Suhuair yang terlalu tinggi akan mempengaruhi komposisi

kimiawi air,kenaikan suhu air dapat mengakibatkan menurunnya jumlahoksigen terlarut

sehingga kehidupan biota air dapat terganggu(Fardiaz, 1992). Peningkatan suhu dapat

menyebabkanpenurunan kelarutan gas dalam air, misalnya gas O2, CO2, N2 dan CH4. Suhu

air sangat mempengarhi nafsu makan pada ikan.Peningkatan suhu juga menyebabkan

Peningkatan kecepatanmetabolisme dan respirasi ikan dan mengakibatkan

peningkatankonsumsi oksigen.Temperatur yang sosok untuk mengkonsumsipakan adalah

berkisar antara 15-30 oC (Effendi, 2003).                                               Arwana

direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 - 30°C. Seperti halnya jenis ikan

yang lain, hindari terjadinyaperubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak

dapatmenyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapatmemicu berbagai

masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangkawaktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup

insangmenggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahanikan tersebut

(Purwakusuma, 2007).

b. Derajat Keasaman (pH)

Page 14: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

pH merupakan suatu ekpresi dari konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam

air.  Besarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H. Sebagai contoh,

kalau ada pernyataan pH 6, itu artinya konsentrasi H dalam air tersebut adalah 0.000001

bagian dari total larutan. Karena untuk menuliskan 0.000001 (bayangkan kalau pH 14)

terlalu panjang maka orang melogaritmakan angka tersebut sehingga manjadi -6.  Tetapi

karena ada tanda - (negatif) dibelakang angka tersebut, yang dinilai kurang praktis, maka

orang mengalikannya lagi dengan tanda - (minus) sehingga diperoleh angka positif 6. Oleh

karena itu, pH diartikan sebagai "-(minus) logaritma dari konsenstrasi ion H". Yang perlu

diperhatikan adalah bahwa selisih satu satuan angka pH itu artinya perbedaan

kosentrasinya adalah 10 kali lipat.  Dengan demikian, apabila selisih angkanya adalah 2

maka perbedaan konsentrasinya adalah 10x10 = 100 kali lipat. Sebagai contoh pH 5

menunjukkan konsentrasi H sebanyak 0.00001  atau 1/100000 (seperseratus ribu)

sedangkan pH 6 = 0.000001 atau 1/1000000 (sepersejuta) (Sachlan, 1987).

Dengan demikian kalau kita menurunkan pH dari 6 ke 5 artinya kita meningkatkan

kepekatan ion H+ sebanyak 10 kali lipat.  Kalau kita misalkan pH itu gula, maka dengan

menurunkan pH dari 6 ke 5, sama artinya bahwa larutan tersebut sekarang 10 kali lebih

manis dari pada sebelumnya (Sachlan, 1987).

Tidak semua mahluk bisa bertahan terhadap perubahan nilai pH, untuk itu alam

telah menyediakan mekanisma yang unik agar perubahan tidak tidak terjadi atau terjadi

tetapi dengan cara perlahan. sistem pertahanan ini dikenal sebagai kapasitas pem-buffer-

an. pH sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia mengontrol tipe dan laju

kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air.  Selain itu ikan dan mahluk-mahluk akuatik

lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan diketahuinya nilai pH maka kita

akan tahu apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupan

mereka (Sachlan, 1987).

Besaran pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai dengan 14 (sangat basa/alkalis).

Nilai pH kurang dari 7 menunjukkan lingkungan yang masam sedangkan nilai diatas 7

menunjukkan lingkungan yang basa (alkalin).  Sedangkan pH = 7 disebut sebagai netral.

Page 15: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Fluktuasi pH air sangat di tentukan oleh alkalinitas air tersebut. Apabila alkalinitasnya tinggi

maka air tersebut akan mudah mengembalikan pH-nya ke nilai semula, dari setiap

"gangguan" terhadap pengubahan pH. Dengan demikian kunci dari penurunan pH terletak

pada penanganan alkalinitas  dan tingkat kesadahan air. Apabila hal ini telah dikuasai maka

penurunan pH akan lebih mudah dilakukan (Sachlan, 1987).

c. Oksigen Terlarut (DO)

Menurut Sahri (2006), bahwa oksigen terlarut merupakanpenentu kualitas air dari

suatu perairan dan sangat dibutuhkandalam proses respirasi dari organisme perairan

sedangkansumber dari oksigen terlarut adalah dari difusi O2

di udara kedalam air, air hujan, serta fotosintesis. Kadar oksigen terlarut yang berfluktuasi

secara harian danmusiman, tergantung pada pencampuran dan pegerakan massa air,

aktifitas fotosintesis, respirasi, dan limbah (effluent) yang masuk ke air. Menurut PP no 82

tahun 2001Oksigen terlarut yang baik bagi biota air tawar yaitu > 3 mg/L.

                                                    METODELOGI          

1. Waktu dan Tempat                                                                                                

Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT), Jl. Bumi

perkemahan Pramuka, Desa Sungai Gelam, Kec. Sei Gelam Kab. Muoro Jambi, Provinsi

Jambi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2012 sampai dengan 14 agustus 2012.

2.  Alat dan Bahan

            Peralatan yang digunakan adalah akuarium berukuran P60 cm x L50cm, gayung,

serokhalus, peralatan siphon, aerasi, Stabilizer (Anestesi) , alat kualitas air

(thermometer, kertas pH), alat sampling; mistar, timbangan digital, baskom.

Page 16: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Bahan yang digunakan dalam pembesaran ikan arwana ini adalah benih atau calon

induk arwana, pakan jangkrik (Gryllus assimillis), anak ikan berukuran kecil dan bahan

lainnya.

3.  Metode Praktek Lapang

Kegiatan praktek lapang meliputi pengumpulan data primer dan data sekunder  yang

di peroleh  dengan cara :

  Mengikuti dan melaksanakan secara langsung seluruh kegiatan pembesaran yang di

laksanakan oleh pihak Balai.

  Observasi (pengamatan) terhadap kegiatan pembesaran ikan arwana yang di laksanakan

oleh pihak Balai.

  Diskusi dengan pimpinan operasional, teknisi lapangan dan staf pegawai setempat serta

pihak lain yang terkait.

  Studi pustaka untuk menambah informasi dengan mencari keterangan ilmiah  dan literatur

yang setara dengan teknis dan kendala yang di  hadapi dalam pembesaran ikan

arwanasilver.

5. Metode Kerja

a. Persiapan

Wadah yang digunakan untuk pembesaran ikan arwana di hatcrey berukuran  P60

cm xL50cm dengan ketinggian air 20cm, calon induk dipelihara secara terpisah dalam satu

ekor satu akuarium.

b. Pemeliharaan Benih atau Calon Induk (Pembesaraan)

Pembesaran di akuarium dilakukan dari larva lepas kuning telur berumur 2 tahun.

Benih arwana dipelihara secara terpisah (1 ekor per akuarium). Agar ikan tidak melompat

keluar akurium ditutup dengan jaring penutup. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan

anak ikan,Notenecta sp, jangkrik (Gryllus assimillis),  atau ulat hongkong (Tenebrio

millitor) yang diberikan secara ad sattiation, frekuensi pemberian pakan dua kali sehari yaitu

pagi dan sore hari. Untuk Pengantian air dilakukan seminggu sekali (pergantian air total

80%) dan untuk penyiponan dilakukan dua hari sekali.

Page 17: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Setelah berumur ± 2 tahun atau berukuran  ± 20-30 cm arwana dipindah ke bak

beton berfilter atau ke kolam, pakan yang diberikan untuk kolam atau bak beton adalah ikan

rucah.

c. Pengamatan Pertumbuhan Ikan

            Pengukuran panjang dan berat di lakukan setiap sebulan sekali dengan cara

mengambil sempel sebanyak 10 ekor calon induk untuk diukur panjang standar panjang

total dengan menggunakan mistar, dan beratnya menggunakan timbangan digital,

sebelumnya ikan di anestesi (pembiusan) terlebih dahulu dengan menggunakan

cairan stabilizer dengan dosis 1 ml / liter air, setelah itu ikan disadarkan terlebih dahulu dan

baru dimasukan ke akuarium.

d. Pengukuran Kualitas Air

            Pengukuran kualitas air dilakukan satu bulan sekali (Suhu, pH, DO)

e. Pemantauan Kesehatan Ikan

Di BBAT Jambi, Pemantauan kesehatan ikan dilakukan oleh tim ahli atau staf Lab

Uji khusus di BBAT Jambi dan dilakukan setiap sebulan sekali.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.  Keadaan Umum BBAT Jambi

a. Lokasi BBAT Jambi

Balai Budidaya Air Tawar Jambi berlokasi di Desa Sungai Gelam, Kecamatan Sei

Gelam, Kabupaten Muaro Jambi ± 30 km ke arah Timur dari Kota Jambi. Balai Budidaya Air

Tawar Jambi merupakan Daerah Tingkat I yang terletak membujur dari Pantai Timur ke arah

Barat pertengahan Pulau Sumatera yaitu 0045’-2045’ Lintang Selatan dan antara 1010-104055’

Bujur Timur.

Luas areal Balai Budidaya Air Tawar Jambi adalah 20 ha yang terdiri dari 4,8 ha areal

perkolaman, 3,35 ha waduk/reservoar, dan 11,85 ha daratan yang sebagian besar dipergunakan

Page 18: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

untuk perkantoran, asrama pelatihan, mess pegawai serta sarana penunjang lainnya. Sumber air

perkolaman berasal dari resapan air disekitar Balai Budidaya Air Tawar Jambi yang ditampung

dalam tiga buah waduk.

b. Sejarah Berdirinya BBAT Jambi

            Untuk menunjang pelaksanaan program pembangunan dan peningkatan produksi

perikanan di Indonesia sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

346/kpst/OT.210/5/94 tanggal 6 Mei 1994, maka dibentuklah Loka Budidaya Air Tawar Jambi

yang berstatus Eselon IV, dengan wilayah kerja meliputi Indonesia Barat.  Berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Eksploitasi Laut dan Perikanan Nomor : 66 tahun 2000 tanggal 31 Juli 2000

terjadi perubahan struktur organisasi Loka Budidaya Air Tawar Jambi.  Sesuai

perkembangannya, pada tanggal 1 Mei 2000 Loka Budidaya Air Tawar Jambi berubah menjadi

Balai Budidaya Air Tawar Jambi yang berstatus eselon III, berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.26E/MEN/2001.

Gambar 2. Kantor Pusat BBAT Jambi

Balai Budidaya Air Tawar Jambi merupakan Unit Pelaksana Teknis Departemen Kelautan dan

Perikanan di bidang Budidaya Air Tawar yang berada di bawah tanggung jawab Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya, dengan wilayah kerja meliputi Pulau Sumatera dan Kalimantan.c.  Struktur Organisasi

Page 19: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

            Berdasarkan PERMEN   Kelautan dan Perikanan   Nomor : PER

09/MEN/2006 tanggal  12 Januari 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Budidaya Air

Tawar, struktur organisasi BBAT Jambi terdiri atas:

a.       Kepala Balai

b.      Sub Bagian Tata Usaha

c.       Seksi Pelayanan Teknik

d.      Seksi Standardisasi Dan Informasi

e.       Kelompok Jabatan Fungsional

Dalam menjalankan tugasnya Balai Budidaya Air Tawar Jambi dipimpin oleh seorang

kepala dan dibantu oleh Kasubbag, Kasi dan Kelompok Jabatan Fungsional. Berikut adalah

uraian tugas dari masing-masing seksi dalam struktur organisasi mengacu pada PERMEN

Kelautan dan Perikanan No : 09/MEN/2006 :

 Sub Bagian Tata Usaha :

Mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan

administrasi keuangan, kepegawaian, jabatan fungsional, persuratan, barang kekayaan milik

negara dan rumah tangga, serta evaluasi dan pelaporan

 Seksi Pelayanan Teknik :

Mempunyai tugas melakukan pelayanan teknik kegiatan pengembangan, penerapan, serta

pengawasan teknik perbenihan dan pembudidayaan ikan air tawar

 Seksi Standardisasi dan Informasi :

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan standar teknik dan pengawasan perbenihan dan

pembudidayaan ikan air tawar, dan pengendalian hama dan penyakit ikan, lingkungan,

sumberdaya induk dan benih ikan air tawar, serta pengelolaan jaringan informasi dan

perpustakaan

 Kelompok Jabatan Fungsional :

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perekayasaan, pengujian, penerapan bimbingan

penerapan standar/sertifikasi perbenihan dan pembudidayaan ikan air tawar, pengendalian hama

dan penyakit ikan, pengawasan benih/budidaya dan penyuluhan serta kegiatan lain yang sesuai

Page 20: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

dengan tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Pada kelompok jabatan fungsional ini dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu:

1.            Kelompok Ikan Domestik

2.            Kelompok Ikan Cyclid

3.            Kelompok  Ikan Catfish

4.            Kelompok  Nutrisi, Kesehatan Ikan dan Lingkungand. Sarana

            Dalam mendukung semua kegiatan di BBAT Jambi, maka Balai dilengkapi dengan

sarana dan prasarana diantaranya:e. Hatchery

            Hatchery yang dimiliki oleh BBAT Jambi terdiri atas:

a. Hatchery 1 ( Patin Siam, Lele, baung)

b. Hatchery 2 (Nila)

c. Hatchery 3 (Jelawat)

d. Hatchery Ikan Hias (Gurami, Arwana)

e. Hatchery Nilaf. Perkolaman

Perkolaman ini digunakan untuk kegiatan pendederan, pembesaran, pemeliharaan induk

serta untuk kegiatan perekayasaan. Kolam yang ada di BBAT Jambi terdiri dari : kolam Induk

600 m (10 buah), kolam pendederan 500 m2 (13 buah) dan ukuran  250 m2 (28 buah), kolam

pembesaran 1500 m2 (9 buah) dan ukuran 500 m2 (18 buah), kolam induk ikan hias 50 m2  (4

buah), bak nila 56  buah, bak pakan alami 5 ton (12 unit) 30 ton (7 unit),dan keramba jaring

apung  sebanyak 60 unit.g. Laboratorium

            Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan BBAT Jambi merupakan salah satu

laboratorium yang telah menerapkan Good Laboratory Practice serta dokumen Sistem

Manajemen Mutu berdasarkan ISO/ICE 17025:2005.Laborrtorium ini telah TERAKREDITASI

oleh komite Akreditasi Nasional (KAN) sejak Juni 2011 dengan nama Laboratorium Penguji

Page 21: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

BBAT Jambi dengan Nomor : LP-519-IDN. Keberadaan Laboratorium Pengujian BBAT Jambi

Merupakan salah satu komitmen dari BBAT Jambi, DJPB-KKP dan memberikan pelayanan

kepada masyarakat luas dalam pengujian sampel ikan/ air/pakan

            Kegiatan pengujian yang dapat dilakukan di laboratorium Pengujian BBAT Jambi antara

Lain:

1.      Pengujian Virus

Pengujian Virologi, diagnosis KHV secara PCR

Peengujian Genetik, deteksi gen/alel anti KHV secara PCR

2.   Pengujian Parasit

Jenis parasit yang dapat diidentifikasi antara lain: argulus sp, chillodonella sp, centrocescus sp,

Dactylogyrus sp, Epistylis sp, Ichthyophthirius multifiliis, Lernea sp, Glochidium sp,

Gyrodactylus sp, Heneguya sp, Myxobolus sp, Oodinium sp, Trichordina sp.

3.  Pengujian Bakteri

A)     Identifikasi bakteri pathogen, antara lain: Edwardsiella ictaluri, Aeromonas hydrophila,

Pseudomonas sp, Streptococcus sp, Flavobacterium sp, Vibrio, sp, dll

B)     Penghitungan Angka Lempeng Total Bakteri (ALT) dan Angka Lempeng  Total Bakteri Vibrio

(TBV)

4. Analisa Proksimat

   Meliputi kadar lemak, kadar air, kadar abu, kadar protein dan serat kasar.

5. Pengujian Kualitas Air

Meliputi suhu, pH, Oksigen terlarut, Salinitas, Alkalinitas, Kesadahan, Amoniak, Nitrat, Nitrit,

Fosfat, Total Nitrogen, TOM, COD, Turbiditas, dll

6. Pengujian Logam Berat dan Residu Antibiotik

Pengujian Logam Berat

Meliputi Kalium (ca), Cadmiun (cd), Copper (Cu), Magnesium (Mg), Mangan (Mn), Fe,

Timbal/Lead (Pb), Natrium/Sodium (Na), Kalium/pottasium (K) Zinc (Zn), Total Mercury (Hg).

Pengujian Residu Antibiotik

Meliputi; Chloramphenicol, Oxytetracycline, Nitrofuran (AOZ) dan Nittrofuran (AMOZ).h. Jaringan Listrik

Page 22: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

            Kapasitas terpasang jaringan listrik yang ada di BBAT Jambi sebesar 60 KVA berasal

dari PLN Rayon Kota Baru Jambi. Untuk menanggulangi terjadinya ganguan pemadaman listrik

dari PLN maka disiapkan juga Generator Set (Genset) sebanyak 3 unit dengan kapasitas masing-

masing 60 KVA (1 unit) , 150 KVA (1 unit) ,20 KVA (1 unit) dan 40 KVA (1 unit)

i. Gedung

             Gedung yang dimiliki BBAT Jambi terdiri atas: gedung perkantoran 240 m2, aula 170

m2,Gedung Pejabat Fungsional 120 m2, perpustakaan 100 m2, asrama 4 kopel (3 kopel @ 90

m2, ),  1 kopel 100 m2, mess operator tipe 21 (7 unit), tipe 45 (18 unit), tipe 70 ( 5 unit), tipe 36

(10 unit) dan bangunan gudang (5 unit).

j. Visi dan Misi BBAT Jambi

Adapun visi dari BBAT Jambi yaitu Indonesia penghasil produk kelautan dan perikanan

terbesar di dunia 2015                                                                Adapun misi dari BBAT Jambi

adalah Mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan.

k. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan

Menerapkan pengembangan teknologi budidaya air tawar yang sederhana, efisien dan

berwawasan lingkungan.

  Menyediakan teknologi adaptif dan inovatif.

  Menyediakan benih dan induk bermutu.

  Meningkatkan profesionalisme SDM Kelautan dan Perikanan.

  Melestarikan sumber daya perikanan.                                    b. Sasaran

  Tersedianya paket teknologi adaptif dan inovatif.

  Tersedianya benih dan induk yang bermutu.

  Tersedianya SDM Kelautan dan Perikanan yang profesionalisme.

  Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pelestarian plasma nutfah.

2.  Pembesaran Ikan Arwanaa.  Persiapan

Page 23: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran

akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas, diBBAT

Jambi wadah yang digunakan untuk pembesaran ikan arwana di hatchery akuarium berukuran

panjang  60 x lebar 50 cm dengan ketinggian air 20 – 25 cm. Benih dipelihara secara terpisah

dalam satu ekor satu akuarium setelah jadi induk baru dipindah ke kolam bak beton dan wadah

kolam atau bak beton yang berukuran 550 m2. (Gambar. 3 )

Page 25: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Gambar 3. Wadah Akuarium dan Kolam Bak Betonb. Pemeliharaan Benih (Pembesaraan)

Pembesaran ikan arwana di BBAT Jambi ada dua tahapan yaitu di akuarium dilakukan

dari larva lepas kuning telur dan sampai berumur 2 tahun. Benih arwana dipelihara secara

terpisah (1 ekor per akuarium). Agar ikan tidak melompat keluar akurium ditutup dengan jaring

penutup. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan adalah anak ikan kecil, jangkrik (Gryllus

assimillis),  atau ulat hongkong (Tenebrio millitor), frekuensi pemberian pakan dua kali sehari

yaitu pagi pukul 09:00 Wibdan sore hari pada pukul 17:00 Wib. Untuk Pengantian air dilakukan

seminggu sekali (pergantian air total 80% guna untuk menetralkan air ) dan untuk penyiponan

dilakukan dua hari sekali.

Page 27: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

Gambar 5. Jangkrik (Gryllus assimillis) dan Ulat Hongkon (Tenebrio millitor)

 Setelah berumur ± 2 tahun atau berukuran  ± 20-30 cm arwana dipindah ke bak beton

berfilter atau ke kolam, pakan yang diberikan untuk kolam atau bak beton adalah ikan rucah.

c. Pengamatan Pertumbuhan Ikan

Pengamatan pertumbuhan arwana di BBAT Jambi dengan cara sampling,  panjang bobot

dan berat di lakukan setiap sebulan sekali dengan cara mengambil sempel sebanyak 10 ekor

benih untuk diukur panjang standar (SL),  panjang total (TL) dengan menggunakan mistar, dan

beratnya menggunakan timbangan digital, sebelumnya ikan di anestesi (pembiusan) terlebih

dahulu dengan menggunakan cairan stabilizer dengan dosis 1 ml / liter air, setelah itu ikan

disadarkan terlebih dahulu dan baru dikembalikan keakuarium.

Grafik 1. Panjang Standar/SL Calon Induk Arwan

Page 29: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

d. Pengukuran Kualitas Air

            Selain pemberian pakan, faktor yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kualitas air

sebagai media arwana agar tetap optimal untuk tumbuh dan berkembang. Kualitas air dipengaruji

oleh berbagai faktor baik fisik maupun kimia seperti pH, Suhu dan DO. Untuk menjaga kualitas

air yang berada diwadah pemeliharaan tetap baik, maka dilakukan pergantian air secara rutin

setelah penyiponan. Adapun parameter kualitas air pada pembesaran arwana dapat dilihat pada

Tabel dibawah.

Tabel 3. Hasil Pengukuran Parameter Kualiatas Air

Parameter Kisaran

pHSuhu (oC)DO (ppm)

7,0 – 7,724 – 273,0 – 4,2

Menurut Sudarto (2009), kualitas air media Teknik Pembesaran Calon Induk Ikan

Arwana(Scleropages formosus) yang baik adalah pH 7.0-7.7, Suhu 24-27 oC dan DO 3.0-4.2ppm.

e. Pemantauan Kesehatan Ikan

Page 30: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

            Penyakit pada arwana dapat disebabkan oleh faktor infeksi dan non infeksi. Pada

umumnya, penyakit yang sering terjadi di BBAT Jambi disebabkan oleh faktor non infeksi, yaitu

lingkungan.                                                                      Faktor lingkungan ini erat kaitannya

dengan masalah kualitas air. Kualitas air yang mempengaruhi arwana antara lain suhu, pH dan

DO. Gejala yang sering timbul karena faktor lingkungan, yaitu bakteri atau virus menempel pada

ikan, lalu ikan mati dengan kondisi insang pucat, produksi lendir yang banyak. Untuk

penanggulangan ikan yang diserang penyakit atau bakteri dilakukan oleh tim khusus yang ada di

BBAT Jambi.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang tentang Teknik Pembesaran Calon Induk Ikan

Arwana (Scleropages formosus) di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Provinsi Jambi, maka

dapat diambil keputusan sebagai berikut :

a.Pembesaran calon induk ikan Arwana pada Praktek Kerja Lapang ini dipelihara didalam

akuarium yang berukuran P60 cm x L50cm dengan ketinggian air 20cm, yang dilengkapi

dengan aerator.

b. Tingkat kelulusan hidup (SR) calon induk arwana mencapai 100% pada akhir praktek kerja

lapang.

c.Pembesaran calon induk ikan arwana sangat baik dilakukan dengan padat tebar 1 ekor per

akuarium.

d. Kendala yang sering terjadi yaitu sangat mudah diserang bakteri, karena tubuh ikan terdapat

luka yang disebabkan kurangnya pemantauan perawatan.

e.Di BBAT Jambi, Pemantauan kesehatan ikan dilakukan oleh tim ahli atau staf Lab Uji khusus di

BBAT Jambi dan dilakukan setiap sebulan sekali.

f. Untuk pengukuran kualitas air yaitu suhu 25-27 OC, pH 7-7.7 dan DO 3.0-4.3ppm

Page 31: Contoh Laporan Lengkap Teknik Pembesaran Ikan Arwana Di BBAT Jambi

2.      Saran

              Diharapkan kepada semua anak perikanan khususnya yang di Provinsi Aceh, agar

mencoba untuk membudidayakan ikan arwana, karena Ikan arwana merupakan salah satu

komoditas ikan hias air tawar yang bernilai ekonomis tinggi dan banyak diminati oleh konsumen

dalam negeri maupun luar negeri dengan harga yang relatif mahal.

              Diharapkan kepada pembudidaya yang sudah berjalan saat ini agar tidak berhenti dan

terusmeningkatkan hasil produksinya dengan memperbanyak induk dan benih

unggul, seperti yang kita ketahui ketersediaan ikan arwana di daerah kita relatif rendah.

 

DAFTAR PUSTAKA

 .

BBAT Jambi. 2012. Kualitas Air Arwana Media Pembesaran atau Pemeliharaan. Jambi.Dealami. 2001. Klasifikasi Dan Morfologi. Penebar Swadaya. Jakarta.Effendie. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dwi Sri. Bogor

Harianto. 2009. Buku Pintar Memilih Dan Merawat Arwana. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta. Fardiaz, 1992. Kualitas Air Ikan Arwana. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka Purwakusuma, 2007. Pembesaran Ikan Arwana Pada Akuarium. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka

Sudarto. 2003. Ikan Siluk Arwana Indonesia. Kanisius. Yogyakarta. Susanto. 2008. Panduan Memelihara Arwana. Penebar Swadaya. Jakarta.Sachlan, 1987. Budidaya Ikan Arwana. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah lokasi BBAT Jambi

Lampiran 2. Sertifikat Praktek Kerja Lapang (PKL)