24
LAPORAN KASUS Pemeriksaan Luar pada Trauma Capitis Oleh: Feri Aprizal, S.Ked , S.Ked 70 2009 005 M. Diah Sunarno, S.Ked 70 2009 025 Bella Rena Safira, S.Ked 70 2009 037 Nevi Yulita Sari, S.Ked 70 2009 045 Pembimbing dr. Binsar Silalahi, Sp.F, DFM, SH DEPARTEMEN FORENSIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2013

contoh visum Trauma Capitis Forensik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

visum pada korban trauma kapitis

Citation preview

Page 1: contoh visum Trauma Capitis Forensik

LAPORAN KASUS

Pemeriksaan Luar pada Trauma Capitis

Oleh:Feri Aprizal, S.Ked , S.Ked 70 2009 005M. Diah Sunarno, S.Ked 70 2009 025Bella Rena Safira, S.Ked 70 2009 037Nevi Yulita Sari, S.Ked 70 2009 045

Pembimbingdr. Binsar Silalahi, Sp.F, DFM, SH

DEPARTEMEN FORENSIKRUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2013

Page 2: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Pendahuluan

Page 3: contoh visum Trauma Capitis Forensik

LAPORAN KASUS

Alloanamnesis

Korban diantar ke Departemen Forensik Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang oleh petugas IGD RSMH pada pukul 15.00 WIB.

 

Pemeriksaan

Identitas Jenazah

Nama : Ayu Melinda

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : Dua puluh dua (22) Tahun

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Jln. Talang keramat Lrg. Kerta No. 41 RT/RW 04/02 Banyuasin

Page 4: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Pemeriksaan Luar

o Mayat tidak berlabel dan tidak bersegel.

o Penutup mayat : mayat terbungkus kain berwarna biru satu lapisan.

o Pakaian mayat : Baju kaos berbahan katun warna kuning muda, corak polos, lengan panjang, terdapat pengotoran oleh pasir dan darah, ukuran baju medium. Celana yang dipakai dua lapis. Celana bagian dalam berwarna putih, corak polos, terdapat pengotoran oleh darah. Celana bagian luar berbahan levis warna biru dongker, corak polos, terdapat pengotoran oleh debu dan pasir, dua kantong dibagian samping kanan dan kiri, dua kantong dibagian belakang, dan dua kantong dibagian depan, tidak terdapat isi di dalam kantong.

Page 5: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Kulit : warna kulit kuning langsat.

Rambut.

a. Kepala: rambut berwarna hitam, tumbuhnya sedang, tipis, lurus, panjang tiga puluh lima sentimeter, tidak mudah dicabut.

b. Alis mata : berwana hitam, tumbuh tebal, kedua alis tidak bersambung

c. Bulu mata: warna hitam, lurus, panjang nol koma lima sentimeter, tidak mudah dicabut

d. Kumis: tidak ada

e. Janggut: tidak ada

f. Bulu dada: tidak ada

g. Rambut kemaluan: ada

Page 6: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Lubang-lubang.

a. Mata: mata terbuka, mata kanan terbuka satu koma lima sentimeter, mata kiri terbuka satu koma lima sentimeter, kedua selaput kelopak mata atas dan bawah putih dan pucat, selaput bola mata putih jernih, kedua selaput pelangi mata bewarna coklat

b. Hidung: bentuk biasa, keluar cairan berwarna merah dari lubang hidung sebelah kanan dan kiri

c. Telinga: kedua telinga bentuk biasa, keluar cairan berwarna merah dari telinga kanan dan kiri

d. Mulut: terbuka tiga sentimeter, lidah tidak tergigit, tidak keluar apa-apa dari mulut

e. Gigi geligi : gigi geligi berwarna putih, tidak lengkap, gigi taring sampai geraham atas tidak ada, gusi berwarna pucat dan terawat

f. Kemaluan : perempuan, tidak keluar apa apa dari lubang kemaluan

g. Dubur : tidak keluar apa-apa dari lubang dubur

Page 7: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Tanda-tanda kematian.

a. Lebam mayat: tidak ditemukan warna merah keunguan pada bagian punggung kiri dan kanan, leher, pinggang, dan paha belakang

b. Kaku mayat: tidak ditemukan kekakuan pada mulut, leher, kedua lengan, dan kedua tungkai

c. Pembusukan: tidak ditemukan warna kulit berwarna kehijauan di perut bagian bawah kanan

Page 8: contoh visum Trauma Capitis Forensik

• Luka-luka: Pada kepala samping (parietal) kiri hingga kepala samping (parietal)

kanan terdapat luka robek menganga yang bila dirapatkan berbentuk garis dengan tepi tidak rata sepanjang dua puluh sentimeter, sudut tumpul, dasar luka tulang tengkorak dan keluar otak.

Pada wajah kanan, dibagian atas telinga (temporal) hingga rahang bawah (mandibulla) terdapat luka robek menganga yang bila dirapatkan berbentuk garis dengan tepi rata sepanjang empat belas sentimeter, lebar luka tiga sentimeter, dalam luka satu koma lima sentimeter, sudut luka tumpul, dan di daerah luar garis batas luka terdapat memar.

Pada wajah kiri, dibagian ujung mata hingga bagian hidung terdapat luka robek berbentuk garis dengan tepi rata sepanjang tiga sentimeter, sudut luka tumpul, di daerah luar garis batas luka terdapat memar dan bekuan darah. Pada dahi, kelopak mata bawah, bagian bawah hidung, pipi terdapat luka memar, berwarna merah keunguan, garis batas luka memar tidak tegas.

Page 9: contoh visum Trauma Capitis Forensik

d. Pada leher bagian kiri, terdapat luka lecet gores sepanjang tujuh sentimeter, berwarna merah kecoklatan, terdapat lapisan permukaan kulit luar (epidermis) terangkat pada sisi luka sebelah kiri (kearah garis pertengahan tubuh).

e. Pada panggul sebelah kiri, serong dibawah tulang SIAS (spina iliaca anterior superior), terdapat banyak luka lecet gores, berwarna merah kecoklatan, terdapat lapisan permukaan kulit luar (epidermis) terangkat pada sisi luka sebelah kiri (kearah garis pertengahan tubuh).

f. Pada buah zakar kiri, terdapat luka lecet gores sepanjang tiga koma dua sentimeter dan lebar dua koma sembilan sentimeter, berwarna merah keunguan, terdapat lapisan permukaan kulit luar (epidermis) terangkat pada sisi luka sebelah kiri (kearah garis pertengahan tubuh).

Page 10: contoh visum Trauma Capitis Forensik

g. Pada lengan bawah kiri terdapat luka lecet gores sepanjang sembilan sentimeter dan lebar dua koma tiga sentimeter, berwarna merah kecoklatan, terdapat lapisan permukaan kulit luar (epidermis) terangkat pada sisi luka sebelah kiri (kearah garis pertengahan tubuh).

h. Pada punggung kaki kiri terdapat terdapat luka lecet gores sepanjang tiga koma tujuh sentimeter dan lebar dua koma satu sentimeter, berwarna merah kecoklatan, terdapat lapisan permukaan kulit luar (epidermis) terangkat pada sisi luka sebelah kiri (kearah garis pertengahan tubuh).

Page 11: contoh visum Trauma Capitis Forensik

• Patah tulang:

a. Tulang tengkorak bagian kanan (os frontal) patah dan tertekan kedalam (kompresi) seluas lima belas kali sepuluh sentimeter.

b. Tulang punggung kiri (os scapula) patah sebagian tiga perempat bawah tulang

c. Tulang panggul (os coxae) patah sebagian sepertiga atas tulang.

Page 12: contoh visum Trauma Capitis Forensik
Page 13: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Analisis LukaLuka Pemeriksaan Analisis

1. kepala Pada kepala depan (frontal) kanan hingga pelipis (orbital) kanan terdapat luka robek menganga yang bila dirapatkan berbentuk garis dengan tepi tidak rata sepanjang sepuluh sentimeter, sudut tumpul, dasar luka tulang tengkorak dan keluar otak. Lokasi luka ini pada regio frontal dan regio orbital kemungkinan bagian yang terkena adalah m. epicranius, m. occipitofrontalis, venter frontalis dan otak lobus frontalis.

Tepi luka tidak rata dengan sudut luka tumpul. Luka robek ini disebabkan adanya penekanan (kompresi ke dalam) bagian wajah kanan.

Page 14: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Luka Pemeriksaan Analisis

2.Dagu (Mandibula)

Pada dagu kiri (mandibulla) terdapat luka robek yang bila dirapatkan berbentuk garis dengan tepi rata sepanjang tiga sentimeter, lebar luka satu sentimeter, dalam luka satu koma lima sentimeter, sudut luka tumpul.Lokasi luka ini pada regio mandibulla kemungkinan bagian yang terkena adalah m. Depressor anguli oris, m.depressor labii inferioris.

Tepi luka tidak rata dengan sudut luka tumpul. Luka robek ini disebabkan adanya penekanan (kompresi ke dalam) bagian wajah kiri.

Page 15: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Luka Pemeriksaan Analisis

Dada Kanan Atas

Pada dada kanan atas terdapat luka memar merah kebiruan, garis luka memar tidak tegas.

Adanya luka memar yang terjadi, diakibatkan oleh penekanan benda tumpul yang menyebabkan terjadinya perdarahan dibawah kulit.

Page 16: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Patah Pemeriksaan Analisis

Tulang Kepala (os frontal)

Ditemukan patah tulang pada tulang tengkorak bagian kanan (os frontal) dan tertekan kedalam (kompresi).

Terdapat patah dan tertekan kedalam (kompresi)

Page 17: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Tanda dan waktu kematian

Thanatologi adalah bagian dari ilmu kedokteran forensik yang mempelajari kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut.

tanda pasti kematian adalah lebam mayat (livor mortis), kaku mayat (rigor mortis), penurunan suhu tubuh (algor mortis), pembusukan, mumifikasi, dan adiposera.

Dari hasil pemeriksaaan luar, berupa tanda-tanda kematian yaitu;

Lebam mayat: tidak terdapat warna merah keunguan pada bagian punggung kiri dan kanan, leher, pinggang, dan paha belakang. 

Kaku mayat: tidak ditemukan kekakuan pada otot mulut, leher, kedua lengan dan kedua tungkai.

Pembusukan: Tidak ditemukan warna kulit berwarna kehijauan di perut bagian bawah kanan.

Ketiga hal di atas dapat ditentukan bahwa lama kematian kurang dari 30 menit karena belum ditemukan lebam mayat, kaku mayat, dan pembusukan.

Page 18: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Sebab kematian

Banyak faktor penyebab dari kematian seseorang. Seseorang bisa mengalami kematian yang diakibatkan oleh adanya perdarahan (syok hipovolemik), merusak organ vital, emboli, vagal refleks, dan axfiksial.

Pada kasus ini terdapatnya luka pada bagian depan (frontal) kanan kepala serta ditemukannya remukan kedalam pada bagian tersebut dan hancur pada otak bagian depan kanan sehingga penyebab kematian pada kasus ini adalah rusaknya organ vital, yaitu otak.

Page 19: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Cara kematian

Cara kematian digolongkan menjadi kematian wajar (penyakit, natural death), kematian karena kecelakaan (accidental death), kematian bunuh diri (suicide), kematian oleh dibunuh (homocidal).

Pada kasus ini terdapatnya luka pada bagian depan (frontal) kanan kepala serta ditemukannya remukan kedalam pada bagian tersebut dan hancur pada otak bagian depan kanan sehingga penyebab kematian pada kasus ini adalah rusaknya organ vital, yaitu otak. Dari distribusi luka menandakan hanya pada satu sisi sehingga mayat ini meninggal karena kecelakaan (accidental death).

Page 20: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Medikolegal

Tujuan dilakukannya pemeriksaan pada mayat adalah untuk membuat suatu hukum menjadi terang. Sesuai dengan pasal 133 KUHAP dan pasal 134 KUHAP.

Pasal 133 KUHAP

Dalam hal ini penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan, ataupun mati yang di duga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

Page 21: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, di lak dengan diberi cap jabatan yang diletakkan pada ibu jari atau bagian lain badan mayat.

Page 22: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Pasal 134 KUHAP

Dalam hal sangat diperukan dimana untuk kepentingan pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban.

Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas – jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukan pembedahan tersebut.

Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang perlu diberitahu tidak ditemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undang – undang ini.

Adapun kegunaan dari pemeriksaan ini sebagai salah satu alat bukti yang sah, seperti tercantum dalam pasal 184 KUHAP

Page 23: contoh visum Trauma Capitis Forensik

Pasal 184 KUHAP

Alat bukti yang sah

Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan.

Dalam kasus ini mayat sudah ada identitas, selain itu sebab dan cara kematian sudah jelas sehingga tidak perlu dilakukan otopsi seperti yang tertera pada KUHAP 184.

Page 24: contoh visum Trauma Capitis Forensik