CEKUNGAN SUMATRA CEKUNGAN SUMATRA SELATANSELATAN

ALUWISIA JULI H (26139)HERNING DYAH KUSUMA W (26491)

LOKASI

Terletak di bagian selatan Terletak di bagian selatan pulau Sumatrapulau Sumatra

Batas : Batas :

utara : Peg. Tigapuluhutara : Peg. Tigapuluh

Barat : Peg. BarisanBarat : Peg. Barisan

Timur : Palembang & Timur : Palembang & Lampung highLampung high

GELOGI REGIONALGELOGI REGIONAL

EVOLUSI TEKTONIKEVOLUSI TEKTONIK Kompresi akibat kolisi antara Kompresi akibat kolisi antara

lempeng Eurasia dan lempeng lempeng Eurasia dan lempeng India pada Middle Mezosoik India pada Middle Mezosoik

EkstensionalEkstensional selama Paleosen – selama Paleosen – Miosen AwalMiosen Awal

Tektonik relatif tenang pada Tektonik relatif tenang pada Miosen Awal – PliosenMiosen Awal – Pliosen

Kompresi Kompresi Inversi , Inversi , pengangkatan basement pengangkatan basement (Pliosen – sekarang) (Pliosen – sekarang)

Implikasi

Stratigrafi

South Sumatra Basin merupakan back arc basin (sejak Pliosen)

Kolisi lempeng Eurasia danKolisi lempeng Eurasia dan lempeng lempeng India pada Middle MezosoikIndia pada Middle Mezosoik

(Kolisi lempeng India dari arah relativ selatan)(Kolisi lempeng India dari arah relativ selatan)

Sesar geser dekstral WNW - ESE ( Sesar Lematang,kepayang,saka,pantai selatan lampung, musi lineament) dan N-S trend

Terjadi wrench movement

intrusi granit berumur Jura - kapur

KOMPRESI

Ellipsoid model(Pulunggono, et al., 1992)

UPPER JURASSIC – LOWER CRETACEOUS

LINEAMENT PADA SOUTH SUMATRA BASIN

(Pulunggono, et al., 1992)

Fase ekstensionalFase ekstensional selama selama Paleosen – Miosen AwalPaleosen – Miosen Awal

Sesar normal & sesar tumbuh berarah N – S dan Sesar normal & sesar tumbuh berarah N – S dan WNW – ESEWNW – ESE

Pembentukan basin berupa graben/half grabenPembentukan basin berupa graben/half graben

Pengisian awal dari cekungan (Pengisian awal dari cekungan (Syn Rift – RiftingSyn Rift – Rifting))

F. LahatF. Lahat Lingkungan darat – brackish

(Pulunggono, et al., 1992) Ellipsoid model

UPPER CRETACEOUS – LOWER TERTIARY

Tektonik relatif tenang pada Miosen Tektonik relatif tenang pada Miosen Awal – Miosen akhirAwal – Miosen akhir

Pengisian cekungan :Pengisian cekungan : (Fase Sagging) (Fase Sagging)FORMASIFORMASI LINGKUNGANLINGKUNGAN

F. Talang akar Gritsand (ss) F. Talang akar Gritsand (ss) Braided streamBraided stream transisi member (shale)transisi member (shale) Delta plainDelta plain

F. Baturaja (lmst F. Baturaja (lmst reef & klastik) reef & klastik) Shallow marineShallow marineF. Gumai ( shale, clay, ss, kaya foram ) F. Gumai ( shale, clay, ss, kaya foram ) Deep MarineDeep MarineF. Air Benakat ( clay dgn foram)F. Air Benakat ( clay dgn foram) Marine - brackishMarine - brackish

F. Muara Enim ( shale, clay, ss, coal)F. Muara Enim ( shale, clay, ss, coal) Shallow marine- non marine

Tektonik pada Miosen Tengah sesar NE - SW

Akibat wrench movement

Inversi , pengangkatan basement (Pliosen – sekarang)

Kompresi Kompresi

Pengangkatan bukit barisan

(Pembentukan sesar Semangko )

Reaktivasi sesar – sesar tua

Pembentukan antiklin berarah barat laut

Aktivitas vulkanisme back arc basin

Pengisian cekungan (Fase Inversi)

F. Kasai ( clay, tuff.ss) Darat

(Pulunggono, et al., 1992) Ellipsoid model

MID MIOCENE - RECENT

KOLOM

STRATIGRAFI

( Bishop, 2000 )

(Bishop, 2000)

SOUTH SUMATRA PROVINCE

BASIN INFILLINGBASIN INFILLING

FASE SYNRIFTFASE SYNRIFT : Eosen Awal : Eosen AwalF. Lahat :lower : konglomeratic tuff.ssF. Lahat :lower : konglomeratic tuff.ss

continental,lacustrinecontinental,lacustrine FASE RIFTING : Eosen tengah – Awal FASE RIFTING : Eosen tengah – Awal

Oligosen akhirOligosen akhirUpper Lahat : Benakat shaleUpper Lahat : Benakat shale

Lacustrine Lacustrine

• F. Talang akarF. Talang akar - Gritsand : ss, clayst - Gritsand : ss, clayst Braided streamBraided stream- transisi member : - transisi member : shaleshale marginal marginal

marinemarine

• F. Baturaja F. Baturaja - lmst reef & klastik - lmst reef & klastik shallow marineshallow marine

• F. GumaiF. Gumai ( maks. Trangressi) ( maks. Trangressi) - shale, clay, ss, kaya foram - shale, clay, ss, kaya foram marine marine

FASE SAGGING : Oligosen akhir – FASE SAGGING : Oligosen akhir – Miosen AkhirMiosen Akhir

F. Air Benakat ( regresif phase)F. Air Benakat ( regresif phase) - clay dgn foram, dgn clay & ss - clay dgn foram, dgn clay & ss meningkat pada bag. atas meningkat pada bag. atas marinemarine

F. Muara Enim F. Muara Enim - shale, clay, ss, coal- shale, clay, ss, coal fluvial – fluvial –

shallow marine shallow marine

FASE INVERSI : Pliosen – Pleistosen FASE INVERSI : Pliosen – Pleistosen F. Kasai

- clay, tuff.ss fluvial - terestrial

Source material dari aktivitas vulkanik (Bukit

barisan)

LOKASI

Terletak di bagian selatan Terletak di bagian selatan pulau Sumatrapulau Sumatra

Batas : Batas :

utara : Peg. Tigapuluhutara : Peg. Tigapuluh

Barat : Peg. BarisanBarat : Peg. Barisan

Timur : Palembang & Timur : Palembang & Lampung highLampung high

IMPLIKASI TEKTONIK TERHADAP TATANAN STRATIGRAFI DI CEKUNGAN SUMATRA SELATAN

(Hasan et al, 1988)

RR

EE

VV

II

EE

WW

KOLOM STRATIGRAFISOUTH PALEMBANG BASIN

(Sarjono et al , 1989)

PETROLEUM SYSTEMPETROLEUM SYSTEM SOURCE ROCKSSOURCE ROCKS1.1. Formasi LahatFormasi LahatTOC 1.7 – 8.5 wt% TOC 1.7 – 8.5 wt% Excellent potential Excellent potential HI 130-290 mgHI 130-290 mg

Derajat kematangan 0.64 – 1.4 %Ro.Derajat kematangan 0.64 – 1.4 %Ro. Kerogen Tipe I dan II, IIIKerogen Tipe I dan II, IIIMature T-max 436-441 Mature T-max 436-441 00CC

2.2. Formasi Formasi Talang AkarTalang AkarTOC 1.TOC 1.55 – 8 wt% – 8 wt% Good - Excellent Good - Excellent HI 1HI 1550-0-310310 mg mg

Derajat kematangan 0.Derajat kematangan 0.5454 – 1. – 1.33 %Ro. %Ro. Kerogen Tipe I dan II,IIIKerogen Tipe I dan II,IIIGradien geothermal 49Gradien geothermal 4900 C/km C/kmMature T-max 436-450Mature T-max 436-45000CC

3.3. Formasi Formasi BaturajaBaturajaTOC 0.5 – 1.5 wt% TOC 0.5 – 1.5 wt% Fair - Good Fair - GoodKerogen Tipe I, II, IIIKerogen Tipe I, II, IIIMature T-max 436-450Mature T-max 436-45000CC

4.4. Formasi GumaiFormasi GumaiTOC 0.5-11.5 wt% TOC 0.5-11.5 wt% fair - excellentfair - excellentKerogen Tipe IIIKerogen Tipe IIIEarly mature T-max 400-430Early mature T-max 400-43000CC

5.5. Formasi AirbenakatFormasi AirbenakatTOC 0.5 – 1.7 wt% Fair - GoodTOC 0.5 – 1.7 wt% Fair - GoodImature T-max < 430Imature T-max < 43000CC0.29-0.30 %Ro0.29-0.30 %Ro

6.6. Formasi MuaraeneimFormasi MuaraeneimTOC 0.5-52.7 wt% TOC 0.5-52.7 wt% Fair - ExcellentFair - ExcellentImature T-max < 430Imature T-max < 43000CC0.29-0.30 %Ro0.29-0.30 %Ro

Oil window pada kedalaman 1200 –1500m

(Suseno et al, 1992)

KUALITAS TOCVS

DEPOSITIONALENVIRONMENT

(South Palembang Basin)

MAJOR LINIAMENT & HEAT FLOW

(Pulunggono, et al., 1992)

SOURCE ROCKMATURITYPADA F.TALANG AKAR & BATURAJA

SOUTH PALEMBANG BASIN

(Sarjono et al., 1989)

SOURCE ROCKMATURITYPADA F.GUMAI

SOUTH PALEMBANG BASIN

(Sarjono et al., 1989)

RESERVOARRESERVOAR1.1. Basement Basement (Granit , Kursit )(Granit , Kursit )

Fracture, Porositas mencapai 7 %Fracture, Porositas mencapai 7 %

2. Lahat 2. Lahat (ss, konglomerat)(ss, konglomerat) Cadangan terhitung 88 MMBOECadangan terhitung 88 MMBOE

3. Talang Akar 3. Talang Akar (Gritsand, transition : ss)(Gritsand, transition : ss)Reservoar utama (75%)Reservoar utama (75%)Cadangan terhitung 2 BBOECadangan terhitung 2 BBOEPorositas 15 – 30%, permeabilitas 5 darcyPorositas 15 – 30%, permeabilitas 5 darcy

4. Baturaja limestone 4. Baturaja limestone (Reef, carb.platform)(Reef, carb.platform)Cadangan terhitung 1 BBOECadangan terhitung 1 BBOEPorositas 18 – 38%, permeabilitas 1 darcyPorositas 18 – 38%, permeabilitas 1 darcy

5. Gumai 5. Gumai (Karbonat,ss)(Karbonat,ss)Cadangan terhitung 130 MMBOECadangan terhitung 130 MMBOEPorositas 20%Porositas 20%

HC GENERATION VS TIME VS MIGRATION

RESERVOARRESERVOAR6.6. Air Benakat (ss )Air Benakat (ss )

Porositas mencapai 25 %Porositas mencapai 25 %

7.7. Muara Enim (ss)Muara Enim (ss) Cadangan terhitung 179 MMBOECadangan terhitung 179 MMBOE

Porositas 30%Porositas 30%

Reservoar Pada Basement (Sumur ASD 1)

TRAPTRAPAntiklin berarah NW-SE (Miosen) Antiklin berarah NW-SE (Miosen)

Pinch out dan Carbonate build upPinch out dan Carbonate build up

SEALSEALTalang Akar dan Gumai (regional seal)Talang Akar dan Gumai (regional seal)

MIGRATION PATHWAYMIGRATION PATHWAYMigrasi mulai Akhir Miosen TengahMigrasi mulai Akhir Miosen Tengah

Migrasi vertikal terjadi melewati zona sesarMigrasi vertikal terjadi melewati zona sesar

Sedangkan migrasi lateral terjadi ke arah Sedangkan migrasi lateral terjadi ke arah normal dip slope melalui carrier bednormal dip slope melalui carrier bed

MIGRASI OIL & GASPADA F.BATURAJA - TALANGAKARSOUTH PALEMBANG BASIN

(Sarjono et al., 1989)

MIGRASI OIL & GAS PADA F. GUMAISOUTH PALEMBANG BASIN

(Sarjono et al., 1989)

Geological cross section with HC generation

(Sarjono et al., 1989)