Upload
arya-wiratama
View
54
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ccc
Citation preview
dr. Aria Adhiatma
CRUSH INJURY
Outline
Laporan Kasus1
Crush Injury2
Jenis Amputasi pada Ekstremitas Superior3
Nyeri pada Pasien Amputasi4
Prostesis Ekstremitas Superior5
1. Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AJenis kelamin : laki - lakiUmur : 38 tahunPekerjaan : Petani Tanggal MRS : 18 Agustus 2015
KELUHAN UTAMA
Tangan kanan pasien terjepit mesin penggiling padi + 4 jam SMRS
Primary Survey
• Airway : Pasien sadar, bisa diajak berbicara
• Breathing : Pasien bernafas secara spontan, tidak tersengal – sengal, frekuensi nafas 16x/m
• Circulation : TD 100/80, nadi 100x/m, akral hangat kering, merah, CRT < 2” antebrachii (D) terpasang bebat
Primary Survey (lanjutan)
• Disability : Pasien alert, pupil 3mm/3mm, reflex cahaya +/+
• Exposure : tidak ada jejas di tempat lain
Tindakan Resusitasi
• Jaga airway tetap bebas + C-Spine Control • Pasang O2 masker 6 lpm• Pasang IV line + ambil sampel darah + bebat• Rehidrasi dengan Infus RL 1000 cc, • Pasang Urin Kateter• Inj. Cinam 1gr • Inj. Ketorolac 3% • Inj. ATS 1500 IU
Re-evaluasi
• Airway : Pasien sadar, bisa diajak berbicara
• Breathing : Pasien bernafas secara spontan, tidak tersengal – sengal, frekuensi nafas 16x/m
• Circulation : TD 120/80, nadi 90x/m, akral hangat kering, merah, CRT < 2” antebrachii (D) terpasang bebat
Secondary Survey
• B1 (Breath) : A : bebas B : RR 16x/mnt, simetris, suara nafas vesikuler / vesikuler, Rhonki +/+, Wheezing -/-
• B2 (Blood) : akral hangat, kering, CRT< 2”, nadi = 96
x/mnt, reguler, kuat angkat TD = 120/80 mmHg
Secondary Survey
• B3 (Brain) : GCS 4-5-6
• B4 (Bladder) : terpasang kateter
• B5 (Bowel) : abdomen supel, BU (+)
• B6 (Bone) : reg. Antebrachii (D) & Manus (D)
– Look : Bone expose 1/3 proximal os. Radius (D), deformitas manus
(D)– Feel : pulsasi a. radialis (-) – Movement : ROM terbatas karena nyeri,
pasien tidak dapat menggerakkan manus (D)
Pemeriksaan Penunjang (Lab) No Jenis
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
1
HematologiHemoglobinLeukositEritrositLaju endap darahHematokritTrombositDiff Count
10,68.0003,633029159.0000/0/0/82/11/07
L 14-18 mg/dl3500- 10.000/ cmmL 4,5-6,5 juta/ cmmL 0- 5/ jamL 40-54%150.000- 450.0001-2/0-1/3-5/54-62/25-33/3-7
2
Faal HatiSGOTSGPT
6462
Up to 37 mu/ mlUp to 40 mu/ml
3
Faal GinjalBUNSerum KreatininAsam Urat
15,131,135,0
10-20 mg/dL
L 0,8- 1,5 mg/ dl L 3,1- 7,9 mg/ dl
Pemeriksaan Penunjang (Lab)
No Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
4
Faal HemoestasisPTTAPTT
13,5 dtk28
13,5 – 20,0 dtk27,0 – 40,0 dtk
5 GDA 135 63- 115 mg/ dl
Assessment
Crush Injury Manus (D) + open fracture 1/3 proximal os. radius(D)
Penatalaksanaan di ruangan
• Inf. RL 1500 cc / 24 jam • Inj. Ketorolac 3 x 3% • Inj. Ciprofloxacin 3 x 500mg
2. Crush Injury
Definisi
• Trauma yang terjadi saat bagian tubuh terkena gaya atau tekanan.
• Terjadi saat bagian tubuh terhimpit oleh dua benda berat.
Patofisiologi
Crush injury secara langsung mengakibatkan sel lisis
• Sel otot iskemia • Respirasi anaerob • Terjadi 1-4 jam
• Kematian sel• Toksin terlepas setelah
tekanan hilang
Kematian sel otot
Gangguan sel
Tekanan pada pembuluh
darah
Pelepasan toksin
Patofisiologi
• Asam amino• Kreatinin
fosfokinase • Radikal bebas • Histamin • Asam laktat • Leukotriene • Lisozim
• Myoglobin • Nitrit oksida • Fosfat • Kalium • Prostaglandin • Purin • Tromboplastin
Tanda dan Gejala
Nyeri
Parastesis
Paralisis
Swelling
Cedera Kulit
Denyut nadi dapat hilang
Myoglobinuria dan hiperkalemia
Compartment syndrome
Compartment syndrome
• Pain • Pale • Pulseless • Paresthesia • Paralyze
Penanganan crush injury
• Jaga airway tetap bebas• Oksigen tekanan tinggi• Infus NaCl 0,2%• EKG • Koreksi hiperkalemia • Mannitol (1gr/kgbb, maks. 200gr/hari) • Amputasi
3. Amputasi Ekstremitas Superior
Definisi
• Tindakan memisahkan bagian tubuh • Pilihan terakhir • Jenis amputasi :
– Amputasi terbuka – Amputasi tertutup
Indikasi amputasi (3D)
• Dead (dying) – Penyakit
pembuluh darah perifer
– Trauma – Luka bakar – Frostbite
Indikasi amputasi (3D)
• Dangerous – Tumor – Crush injury
Indikasi amputasi (3D)
• Damn Nulsance– Malformasi berat– Sepsis berulang
Mangled Extremity Severity Score (MESS)Kategori Penemuan SkorSkeletal dan soft tissue injury
Energi rendahEnergi mediumEnergi tinggiMassive crash injury
1234
Syok NormotensiHipotensi transienProlonged hipotensi
012
Iskemia (≤6jam) None 0Mild (diminished pulses without signs of ischemia)
1
Moderate (no pulse by Doppler, sluggish capillary refill, paresthesia, diminished motor activity)
2
Severe (pulseless, cool, paralyzed, numb, without capillary refill)
3
Iskemia (>6jam) NoneMildModerateSevere
0246
Usia <30 tahun≥30 - <50tahun≥50tahun
012
Interpretasi
• Minimum skor adalah 1• Maksimum skor adalah 14• Skor ≥7 berarti 100% kemungkinan
untuk amputasi• Skor < 7 memungkinkan untuk
diselamatkan
Pemilihan level amputasi
• Tingkat keparahan penyakit
• Suplai pembuluh darah pada bagian yang akan dilakukan “flap”
• Pilihan prostesis
Komplikasi amputasi
• Hematom • Infeksi • Nekrosis • Neuroma • Phantom sensations • DVT • Terminal overgrowth • Bony spurs • Kontraktur
Amputasi pada anak - anak
4. Nyeri pada pasien amputasi
Klasifikasi Nyeri
• Somatik : nyeri otot • Visceral : angina pectoris, pankreatitis akut
• Timbul karena luka pada sistem saraf sentral atau perifer • Contoh : diabetik neuropati, trigeminal neuralgia,
phantom pain
• Masalah psikologis yang memperberat keluhan • Dapat berupa malingering, meskipun jarang
Nyeri Nosiseptif
Nyeri Neuropatik
Nyeri Psikogenik
Nyeri pada pasien amputasi
• Phantom Limb Sensations • Phantom Limb Pain
Mekanisme Phantom PainPerifer
Aktivitas neuroma Spinal
sensitisasi sentralCerebral
Reorganisasi korteks
Mekanisme sentral phantom pain
Tatalaksana Nyeri Amputasi
• Terapi Farmakologis – Antidepresan : amitriptilin dan nortriptilin,
duloxetine – Sodium channel blocker : gabapentin dan
pregabalin – Antikonvulsan : carbamazepin dan
lamotrigine – Lidokain dan mexiletine – Tramadol, ketamine, memantine
Mekanisme kerja obat anti nyeri
Tatalaksana Nyeri Amputasi
• Terapi non farmakologis – Mirror box – Akupuntur dan TENS – Prostesis
5. Prostesis
Definisi
• Prostesis adalah suatu alat yang dibuat untuk menggantikan sebagian fungsi atau bentuk dari bagian tubuh
Indikasi keberhasilan
• Nyaman digunakan • Mudah dilepas dan
dipasang • Ringan • Kuat • Secara kosmetik
memuaskan
Hal yang perlu diperhatikan
• Level amputasi • Tujuan prostesis • Pekerjaan pasien • Hobi pasien • Kosmetik • Finansial
Jenis – jenis Prostesis
• Pasif • Aktif
– Body powered prosthesis – Myoelectric prosthesis
Prostesis pasif
• Prostesis paling ringan • Dipasang dan direposisi secara manual • Tidak mengembalikan fungsi tubuh
awal • Hanya digunakan untuk alasan
kosmetik • Menggunakan bahan silikon
Prostesis Aktif
• Body powered prosthesis
Body powered prosthesis
• Keuntungan – Ringan – Murah
• Kerugian – Keterbatasan fungsi – Menggunakan banyak otot untuk
menggerakkan
Prostesis Aktif
• Myoelectric prosthesis
Myoelectric prosthesis
• Keuntungan – Mendekati fungsi asli tubuh– Memerlukan sedikit tenaga – Tidak memerlukan tali pengait – Dapat digunakan dalam berbagai posisi – Secara kosmetik lebih baik
• Kerugian – Berat – Mahal – Memerlukan perawatan berkala
Future ProstheticNeuroprosthetic Sensory functions prosthetic
TERIMA KASIH