Upload
reisya-gina
View
39
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
smf jiwa
CSSGANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
DISUSUN OLEH :
Eva Hanifah - 12100103029Reisya Gina Nurfajri -12100103068
PRESEPTOR :Gemah N., dr., Sp.KJ.Mkes
SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA P3D FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG
2015
I. DEFINISI
GANGGUAN MOOD DG KELAINAN PERUBAHAN
SUASANA PERASAAN/AFEK
DITANDAI DENGAN GEJALA DEPRESI DAN
MANIK PD WAKTU LAIN.
MEMILIKI EPISODE BERULANG (MIN
2EPISODE)
KHAS=TERDAPAT PENYEMBUHAN
SEMPURNA ANTAR 2 EPISODE
EPISODE• MANIK (BERLANGSUNG 2
MINGGU-5 BULAN)• DEPRESI (BERLANGSUNG 6
BULAN-1 TAHUN)
PENCETUS : PERISTIWA HIDUP
(STRESS,TRAUMA MENTAL LAIN)
Menurut DSM IV-TR : gangguan mood berdifat episodik, yang terdiri
dari paling sedikit satu episode manik, hipomanik, atau campuran yang biasanya disertai dengan adanya riwayat episode depresi mayor
bersifat episodik adanya perubahan perasaan (mood/afek)
II. EPIDEMIOLOGI
PREVALENSI• BIPOLAR I 0,4%-
1,6%• BIPOLAR II 0,5%
WANITA=LAKI-LAKI
USIA 5-50 TAHUN
(RATA-RATA USIA 30 TAHUN)
SERING PADA ORANG YG BERCERAI
ATAU BELUM NIKAH
III. ETIOLOGI
• 80% PD PASANGAN KEMBAR MONOZIGOT• ISTILAH PEWARISAN PENYAKIT (MASIH DUGAAN)GENETIK
• MEKANISME PATOFISIOLOGI BELUM DPT DIJELASKAN
• DUGAAN (PERUBAHAN ENZIM ATPase MEMBRAN CHANNEL Ca+ dan K+, GANGGUAN REGULASI GLUTAMAT)
NEUROBIOLOGIS
• FAKTOR PREDISPOSISI (KEPRIBADIAN, STRESOR BERKEPANJANGAN)
• FAKTOR PRESIPITASI (KEHILANGAN KERJA,ORANG TERDEKAT,PERCERAIAN)
PSIKODINAMIKA
IV. KRITERIA DIAGNOSIS
DSM-IV-TR• KRITERIA
DIAGNOSIS EPISODE DEPRESI BERAT
• KRITERIA DIAGNOSIS EPISODE MANIK
• KRITERIA DIAGNOSIS HIPOMANIK
PPDGJ-III LIHAT DI BUKU SAKU
• terdapat perjalanan penyakit yang terdiri dari satu atau lebih episode manik dan kadang-kadang episode depresi berat.
• Dapat juga terjadi episode campur,yaitu suatu periode sekurang-kurangnya satu minggu terdapat episode manik dan episode depresi setiap hari.
Gagguan Bipolar I
• ditandai dengan periode depresi berat dan hipomanik, tanpa episode manik.
Gangguan Bipolar
II
DSM-IV-TR
PPDGJ-III LIHAT DI BUKU SAKU
Pedoman Umum
Semua jenis gangguan afektif bipolar harus pernah ada sekurang-kurangnya satu episode afektif.
Penggolongan tipe tergantung pada jenis afektif pada episode saat ini.
Berbagai tipe Gangguan Afektif Bipolar
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomania
• Episode saat ini sesuai dengan Hipomania
• ada min 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau
GAB, Episode Kini Manik Tanpa
Gejala Psikotik
• Episode saat ini memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik.
GAB, Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
• Episode saat ini memenuhi kriteria mania dengan gejala psikotik.
• ada min 1 episode afektif lain di masa lampau
GAB, Episode Kini Depresi Ringan
atau Sedang
• Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode depresi ringan atau sedang.
• ada min 1 episode afektif lain di masa lampau
GAB, Episode Kini Depresi Berat tanpa Gejala
Psikotik• Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode depresi berat tanpa gejala psikotik.
• ada min 1 episode afektif lain di masa lampau
GAB, Episode Kini Depresi Berat
dengan Psikotik
• Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode depresi berat dengan gejala psikotik.
• ada min 1 episode afektif lain di masa lampau
GAB, Episode Kini Campuran
• Episode saat ini menunjukkan gejala manik, hipomanik, dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat serta telah berlangsung sekurang-kurangnya dua minggu.
• ada min 1 episode afektif lain di masa lampau
Gangguan Bipolar, Episode Kini dalam
Remisi
• Sekurang-kurangnya pernah dua episode afektif dan saat ini tidak terdapat gejala afektif yang nyata.
• ada min 1 episode afektif lain di masa lampau
V. GAMBARAN KLINIS EPISODE DEPRESI
Gejala utama :• Afek depresi • Kehilangan minat dan
kegembiraan• Berkurangnya energi yang
menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata setelah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas
Gejala lainnya :• Konsentrasi dan perhatian
berkurang• Harga diri dan kepercayaan
diri berkurang • Gagasan tentang rasa
bersalah dan tidak berguna• Pandangan tentang masa
depan dan pesimistis• Gagasan atau perbuatan
membahayakan diri atau bunuh diri
• Tidur terganggu• Nafsu makan berkurang
SIG E CAPS
S leep ( or )
I nterest (Anhedonia)
G uilt
E nergy ( )
C oncetration ( )
A ppetite ( or )
Psychomotor Changes (retartation or agitation)
Symptoms of Depression
Dysphoric Mania
• Full Criteria for Mania
• a Few Depressive Symptoms
Agitated Depression
• Full Criteria for Depression
• a Few Manic Symptoms
EPISODE CAMPURAN
V. GAMBARAN KLINIS
GEJALA EPISODE MANIK• EUFORIA• PERASAAN YANG MELUAP-LUAP• MUDAH TERSINGGUNG• MEMBUKA PAKAIAN DITEMPAT UMUM• PERHIASAN DAN PAKAIAN YG
MENCOLOK• IMPULSIVE• KECENDERUNGAN MEMPERHATIKAN
POLITIK,AGAMA,KEUANGAN DAN SEKSUAL.
Symptoms of Mania
Kriteria diagnostik mania tanpa gejala psikotik (PPDGJ-III )
berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu dan mengganggu pekerjaan dan aktivitas sosial
Disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi
• aktivitas berlebihan• percepatan dan kebanyakan bicara,• kebutuhan tidur yang berkurang• grandios ideas atau terlalu optimistik
Dengan Gejala Psikotik
Bentuk mania yang lebih berat dari manik tanpa gejala psikotik
Ideas of grandeur Delusion of grandeur
Iritabilitas/kecurigaan delusion of presecution
DD : skizofrenia, skizoafektif tipe manik
D istractability ( ≠ Fokus)
I nsomnia (need for sleep )
G randiosity
F light of ideas
A ctivities (goal directed activities)
S peech (talkativeness)
T hougtlessness (pleasure activities, no judgment)• (1.) Sexual indiscretion• (2.) Reckless driving• (3.) Spending sprees• (4.) Sudden traveling
Hypomania = Mania – (Social or
occupational dysfunction)
LIHAT PPDGJ-III
Episode hipomanik :
a. Gambaran klinis merupakan bentuk mania
yang lebih berat dari F 30.1
b. Harga diri yang membumbung dan gagasan
kebesaran waham kebesaran
c. iriitabilitas dan kecurigaan waham kejar.
Kriteria diagnostik episode hipomania (PPDGJ-III) :
VI. DIAGNOSIS BANDING
SKIZOFRENIA
PENYAKIT NONPSIKIATRIK
PSIKODINAMIKA Faktor Predisposisi
Faktor Kepribadian
kepribadian sikotimik, mengganggu pkerjaan dan hubungan sosial.
Stresor berkepanjangan Dapat bertambah dengan tidak ada orang yang dapat dipercaya/diandalkan/
sebagai pendengar.
Faktor Presipitasi peristiwa yang dapat menimbulkan stres yang mendadak
faktor ini harus diiinterpretasi dengan hati-hati
Mekanisme pertahanan jiwa (bipolar) penolakan (denial)
mekanisme pertahanan (depresi) introyeksi
VII. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
EPISODE DEPRESIGAMBARAN UMUM
bungkuk, tdk ada pergerakan spontan, putus asa dan hindari tatap muka
MOOD,AFEK,PERASAANmenarik diri dari lingkungan sosial dan penurunan aktivitas
BICARASedikit, pelan, respon lambat dan menjawab dg satu suku kata
GANGGUAN PERSEPSIbersalah, penuh dosa, tidak berharga, miskin, gagal, teraniay
PIKIRANkehilangan, perasaan bersalah, ide bunuh diri dan kematian serta bloking dan miskin ide)
SENSORI DAN KOGNISIorientasi baik thd tempat, waktu dan orang
Lain-lainINGATAN, KONTROL IMPULS, RELIABILITAS, PENILAIAN DAN TILIK DIRI
VII. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
EPISODE MANIK
GAMBARAN UMUM• elasi, mudah tersinggung, peningkatan aktivitas dan ide pribadi
sangat penting
MOOD, AFEK DAN PERASAAN• (ceria berlebih,optimisme yg meningkat, cepat marah)
BICARA• (cepat dan banyak, alur pikiran yg cepat dan flight of idea)
GANGGUAN PERSEPSI• (halusinasi pd kasus parah isinya bisikan kekuatan atau muatan
agama)PIKIRAN• ide kebesaran, berlebihan membelanjakan uang, beli barang mewah,
PENILAIAN DAN TILIK DIRI (pasien sulit mengerti mengapa ide berlebihan dan pengeluaran uang besar dilarang, jarang merasa diri sakit)
VIII. PENATALAKSANAAN
Tujuan :
1. Utk menenangkan simtom penderitaannya
2. Mencegah simtom suicide/homicide
3. Memperpendek perjalanan penyakit
4. Mencegah episode berikutnya
5. Membantu pasien bagi suatu pengertian yang
lebih baik thdp kepribadiannya
Pasien dapat dilakukan hospitalisasi
Terdiri dari :
1) PSIKOFARMAKA
2) PSIKOTERAPI
3) ECT
Indikasi Perawatan di Rumah Sakit (hospitalisasi) :
adanya resiko bunuh diri atau membunuh
penurunan kemampuan dasar yang jelas
“Lebih sering dilakukan pada pasien GAB dengan EPISODE KINI DEPRESI BERAT”
Berdasarkan PDSKJI :
PSIKOTERAPI :
cognitive behavioral
therapy (CBT)
terapi keluarga
terapi interpersona
l
terapi kelompok
Terapi perilaku
•Tujuan : •mengurangi episode depresi•mencegah eksaserbasi•membantu pasien mengidentifikasi masalah dan berpikiran positif
•Bermanfaat pada fase mantenance
TERAPI ELEKTROKONVULSAN PADA GANGGUAN BIPOLAR :
Indikasi ECT :Pasien tidak responsif terhadap
obat
Pasien tidak mau makan obat
Kondisi kliniknya sedemikian parah dimana perbaikan yang cepat
hanya dengan ECT
Terima kasih