31
70 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Wakit. 1999. Bahasa Jawa Dialek Masyarakat Samin di Kabupaten Blora (Laporan Penelitian Dasar). Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Alwi, Hasan dkk.2002. KBBI Edisi III.Jakarta: Balai Pustaka. Azwar, Saifudin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Endraswara, Suwardi. 2006. Mistik Kejawen: Sinkretisme, Simbolisme, dan Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa. Yogyakarta: Narasi. Herusatoto, Budiono. 2008. Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak Ina Dinawati. 2010. “Istilah-istilah Sesaji dalam Tradisi Merti Desa di Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang (Kajian Etnolinguistik)(Skripsi).Surakarta: FSSR Universitas Sebelas Maret. Kentjono, Djoko. 1982. Dasar-dasar Linguiatik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra Indonesia. Koentjaraningrat. 1987. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia. Mulyana, Dedy dkk. 2000. Komunikasi Antar Budaya: Panduan Berkomunikasi dengan orang-orang berbeda Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. J B Wolters Uitgevers Maatschappij N V Groningen Batavia. . 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. Putra, Shri Ahimsa.1997. Etnolinguistik Beberapa Bentuk Kajian. Makalah dalam Temu Ilmiah Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Balai Penelitian. Ramlan. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C. V. Karyono. Subroto, D Edi. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

DAFTAR PUSTAKA · ampas kedelai atau ampas tahu dan ampas kelapa yang sudah diambil minyaknya. 88 Bongkrek 6. Brambang ... pEyE? sejenis kerupuk yang terbuat dari

Embed Size (px)

Citation preview

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Wakit. 1999. Bahasa Jawa Dialek Masyarakat Samin di Kabupaten

Blora (Laporan Penelitian Dasar). Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni

Rupa.

Alwi, Hasan dkk.2002. KBBI Edisi III.Jakarta: Balai Pustaka.

Azwar, Saifudin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Endraswara, Suwardi. 2006. Mistik Kejawen: Sinkretisme, Simbolisme, dan

Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Herusatoto, Budiono. 2008. Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak

Ina Dinawati. 2010. “Istilah-istilah Sesaji dalam Tradisi Merti Desa di Desa

Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang (Kajian

Etnolinguistik)” (Skripsi).Surakarta: FSSR Universitas Sebelas Maret.

Kentjono, Djoko. 1982. Dasar-dasar Linguiatik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra

Indonesia.

Koentjaraningrat. 1987. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Mulyana, Dedy dkk. 2000. Komunikasi Antar Budaya: Panduan Berkomunikasi

dengan orang-orang berbeda Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. J B Wolters Uitgevers

Maatschappij N V Groningen Batavia.

. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Putra, Shri Ahimsa.1997. Etnolinguistik Beberapa Bentuk Kajian. Makalah dalam

Temu Ilmiah Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Balai Penelitian.

Ramlan. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C. V. Karyono.

Subroto, D Edi. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural.

Surakarta: Sebelas Maret University Press.

71

. 1996. Metode Penelitian Linguistik I. Surakarta: Depdikbud UNS.

Sudaryanto.1990. Aneka Konsep Kedataan Lingual dalam Linguistik. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:

Duta Wacana University Press.

Sumarlam. 2005. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra

Surakarta.

. 2007. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Budaya.

Surakarta: FSSR UNS.

Suyono, Aryono. 1985. Kamus Antropologi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Witdayati. 2009. “Istilah-istilah Kesenian Reog di Kabupaten Boyolali (Suatu

Kajian Etnolinguistik)” (Skripsi). Surakarta: FSSR Universitas Sebelas

Maret.

72

LAMPIRAN

73

Lampiran 1

FOTO PADA SAAT PELAKSANAAN DHEKAHAN DHUSUN DI DUSUN

MANGUREJO DESA GULI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN

BOYOLALI

(Foto pada saat warga datang ke upacara dhekahan dhusun (Jumat Pon, 07

Agustus 2015))

(Foto pada saat warga menunggu acara dimulai (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))

74

(Foto pada saat acara sudah dimulai (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))

(Foto suasana di luar (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))

75

(Foto pada saat musyawarah (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))

(Foto pada saat berdoa (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))

76

(Foto pada saat rayahan sega asahan (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))

(Foto pada saat rayahan jajan pasar (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))

77

(Foto pada saat acara sudah selesai (Jumat Pon, 07 Agustus 2015))

78

Lampiran 2

(Foto peta Boyolali)

(Foto peta Jawa Tengah)

79

Lampiran 3

(Foto informan bapak Samlani (Selasa, 04 Agustus 2015))

(Foto informan bapak Wakidi (Rabu, 05 Agustus 2015))

80

(Foto informan bapak Jumadi (Rabu, 05 Agustus 2015))

(Foto informan bapak Suyatno (Selasa, 04 Agustus 2015))

81

(Foto informan bapak Sutar (Rabu, 05 Agustus 2015))

(Foto informan ibu Wartini (Selasa, 04 Agustus 2015))

82

(Foto informan ibu Semi (Rabu, 05 Agustus 2015))

83

Lampiran 4

DATA INFORMAN

1. Nama : Samlani

Umur : 54 tahun

Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari,

Boyolali

Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli

Pekerjaan : Tani dan PNS

Tanggal wawancara : 04 Agustus 2015

2. Nama : Wakidi

Umur : 56 tahun

Alamat : Mangurejo Rt. 04/01, Guli, Nogosari,

Boyolali

Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli

Pekerjaan : Kaur desa

Tanggal wawancara : 05 Agustus 2015

3. Nama : Jumadi

Umur : 51 tahun

Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari,

Boyolali

Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli

Pekerjaan : Pedagang

Tanggal wawancara : 05 Agustus 2015

4. Nama : Suyatno

Umur : 53 tahun

Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari,

Boyolali

Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli

84

Pekerjaan : Tani

Tanggal wawancara : 04 Agustus 2015

5. Nama : Sutar

Umur : 49 tahun

Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari,

Boyolali

Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli

Pekerjaan : Pedagang

Tanggal wawancara : 05 Agustus 2015

6. Nama : Wartini

Umur : 52 tahun

Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari,

Boyolali

Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Tanggal wawancara : 04 Agustus 2015

7. Nama : Semi

Umur : 50 tahun

Alamat : Mangurejo Rt. 03/01, Guli, Nogosari,

Boyolali

Menetap sejak : Lahir/ penduduk asli

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Tanggal wawancara : 05 Agustus 2015

85

Lampiran 5

DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa Dhekahan dhusun itu ?

2. Kapan diadakan dhekahan dhusun ?

3. Mengapa harus diadakan dhekahan dhusun ?

4. Seandainya dhekahan dhusun tidak dilaksanakan, apa yang akan terjadi ?

5. Apa yang paling menarik pada saat pelaksanaan dhekahan dhusun ?

6. Kenapa rayahan menjadi hal menarik pada saat pelaksanaan dhekahan

dhusun ?

7. Sesaji apa sajakah yang digunakan dalam pelaksanaan dhekahan dhusun ?

8. Apa makna leksikal dari sesaji tersebut ?

9. Apa makna kultural dari sesaji tersebut ?

10. Apa fungsi dhekahan dhusun bagi masyarakat setempat ?

86

Lampiran 6

GLOSARIUM

No Nama Benda Fonetis Keterangan

1.

Ambeng

amb|G nasi yang berbentuk gunungan atau

setengah lingkaran yang ditaruh di

atas tampah.

2.

Ampyang

ampyaG makanan tradisional khas Jawa

yang terbuat dari gula jawa dan

kacang tanah, rasanya manis

bentuknya bundar pipih.

87

3.

Apem

ap|m makanan yang terbuat dari tepung

beras yang didiamkan semalam

dengan mencampurkan telur,

santan, gula, dan tape serta sedikit

garam kemudian dibakar atau

dikukus dalam cetakan, bentuknya

mirip serabi namun lebih tebal.

4.

Bawang

bawaG

sejenis umbi yang bisa digunakan

sebagai salah satu bahan rempah

utama dalam berbagai masakan.

5.

boGkrE? sejenis lauk-pauk yang terbuat dari

ampas kedelai atau ampas tahu dan

ampas kelapa yang sudah diambil

minyaknya.

88

Bongkrek

6.

Brambang

brambaG bawang merah yang digunakan

sebagai bumbu untuk memasak,

jika diiris bisa membuat mata

pedih.

7.

Dhuwit receh

DuwIt rEcEh

alat untuk transaksi jual-beli dalam

bentuk koin dan jumlahnya lebih

dari satu.

8. |nDOg jOwO telur yang bentuknya lebih kecil

dari telur pada umumnya, berwarna

putih, berasal dari ayam kampung.

89

Endhog jawa

9.

Gedhang raja

g|DaG rOjO jenis pisang yang sering digunakan

dalam sesajian.

10.

Gudhangan

guDaGan beberapa macam sayuran yang

direbus dandisajikan dengan

menggunakan bumbu sambal

kelapa parut.

90

11.

Jadah

jadah sejenis makanan yang terbuat dari

beras ketan yang dimasak dengan

cara „diadang’ yang dicampur

dengan parutan kelapa dan garam

kemudian ditumbuk sampai halus,

rasanya gurih dan biasanya ditaruh

di jajan pasar.

91

12.

Jajan pasar

jajan pasar beberapa jenis makanan atau buah-

buahan yang dibeli di pasar untuk

perlengkapan sesaji.

13.

Jenang sengkala

j|naG s|GkOlO

jenang yang berwarna merah dan

putih yang terbuat dari tepung

beras, santan dan gula jawa,

rasanya gurih dan manis.

14.

Jungkat

juGkat sebuah alat yang terbuat dari

plastik, biasanya berbentuk pipih,

bergigi, dan digunakan untuk

menata rambut.

92

15.

Kembang setaman

k|mbaG s|taman

bunga yang digunakan untuk sesaji

yang terdiri dari bunga mawar,

bunga melati, bunga kanthil.

16.

Kinang

kinaG suruh atau daun sirih yang dikasih

enjet, dan gambir yang biasanya

digunakan para nenek untuk

„nginang‟ dengan cara dikunyah.

17.

krupU? makanan ringan yang pada

umumnya terbuat dariadonan

tepung tapioka yang dicampur

dengan bumbu.Kerupuk dibuat

dengan mengukus adonan sampai

93

Krupuk

matang, kemudian dipotong tipis-

tipis, dikeringkan di bawah sinar

matahari sampai kering dan

digoreng dengan minyak goreng

yang banyak.

18.

Lombok

lOmbO?

tanaman perdu yang buahnya

berbentuk bulat panjang dengan

ujung meruncing, apabila sudah tua

berwarna merah atau hijau tua,

berisi banyak biji dan rasanya

pedas.

cermin atau kaca yang digunakan

untuk melihat wujud bayangan

dirinya.

94

19.

Ngilon

GilOn

20.

Palawija

pOlOwijO tanaman selain padi biasanya

ditanam di sawah atau di ladang.

95

21.

Panggang

paGgaG satu ekor ayam yang disembelih

dan dibersihkan bulunya serta

kotoran yang ada di dalamnya,

bagian dada ayam dibelah

kemudian bagian tengahnya

ditusuk menggunakan kayu.

Setelah itu dipanggang di atas

mawa tanpa dikasih bumbu.

22.

Peyek

pEyE? sejenis kerupuk yang terbuat dari

tepung berasyang dicampur dengan

air hingga membentuk adonan

kental, diberi bumbu dan biasanya

dicampur dengan kacang,

masaknya dengan cara digoreng

tipis-tipis sampai kering berwarna

kuning kecoklatan.

23. r|Gginan makanan sejenis kerupuk yang

96

Rengginan

ditaruh disesajijajanan pasar

terbuat dari beras ketan dan santan,

kemudian dikukus, setelah itu

dicetak menjadi bundar pipih dan

dijemur sampai kering.

24.

Sambel goreng

samb|l gorEG

makanan sejenis sayuran bersantan

rasanya pedas yang terbuat dari

sambal, santan, jepan, brabasan

atau krecek kulit dan diberi bumbu.

25.

Sega asahan

s|gO asahan

nasi yang dibentuk seperti

gunungan atau setengahlingkaran

yang ditaruh di atas tampah yang

dilengkapi dengan lauk pauk,

digunakan untuk kenduri.

26. s|gO gOlOG nasi yang dibentuk lingkaran yang

97

Sega golong

ditaruh di atas tampah dan

digunakan untuk kenduri.

27.

Sonthongan

sonToGan tempat atau wadah yang

digunanakan untuk tempat sesaji,

terbuat dari daun pisang sebelah

kanan dan kirinya dipincuk atau

dijiting pakai lidi.

28.

Tahu

tahu lauk pauk yang ada dalam sesaji,

terbuat dari kedelai yang sudah

dihaluskan dan ambil sarinya.

98

29.

Takir

takIr suatu tempat atau wadah yang

didalamnya, cabai,bawang putih,

bawang merah, uang logam/koin

dan telur ayam kampung.

30.

Tampah

tampah wadah atau tempat yang terbuat

dari anyamanbambu bentuk bulat,

dijadikan tempat sesaji dan untuk

kenduri.

99

31.

Tape

tape makanan yang terbuat dari beras

ketan yang sudah dikukus dan

dicampur dengan ragi, dibungkus

menggunakan daun pisang,

didiamkan selama dua malam.

32.

Tempe

tempe lauk-pauk yang terbuat dari kedelai

dan dicampur dengan ragi.

100

33.

Wajib

wajIb pemberian uang seikhlasnya, yang

dijadikan upah untuk seseorang

yang memimpin doa.