DAFTAR PUSTAKA

Afrida, NA 2011. Keefektifan Model Pendampingan dalam MeningkatkanCakupan Obat pada Pengobatan Massal Filariasis (Studi Kasus diKelurahan Ketoharjo Kecamatan Pekalongan Selatan Kota PekalonganTahun 2011. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.

Anorital 2004. Pengetahuan, Sikap dan Prilaku Penderita Filariasis MalayiSelama Pelaksanaan Pengobatan di Kabupaten Tabalong KalimantanSelatan. Litbangkes, XIV.

Aslund, C 2013. Social-Capital in relation to alcohol consumption, smoking andillicit drug use among adolescents; a crossectional study in sweden.

Azwar, S 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta, PustakaPelajar.

Abhay,NS, Naik P, Nagaraj, Kondagunta, S, Reshmi SA, Takalkar, A, Prasad, VG2012. Evaluation of Coverage and Compliance of Mass DrugAdministration Programme 2011 for Elimination of Lymphatic Filariasisin Nangonda District of Andhra Pradesh, India. National Jurnal ofCommunity Medicine, 3.

Bagian P2M & PL 2013. Laporan Pemberian Obat Massal Filariasis, Agam,Dikes Kab. Agam.

Bukit, EK 2013. Available: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39340/4/Chapter%2011.pdf [Accessed 17 Juni 2014].

Departemen Kesehatan RI 2005. Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan RI.No.1582/Menkes/SK/XI/2005. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI 2006. Pedoman Pengobatan Massal Penyakit KakiGajah (Filariasis) Buku 4 Jakarta, Ditjen PPM & PL.

Departemen Kesehatan RI 2009. Epidemiologi Filariasis, Jakarta, Ditjen PPM &PL.

Dokter Internship Agam 2013. Laporan Penelitian Dokter Internship.Agam:Dinkes Agam

Evidence, R 2013. Social Capita Interventions for HIV (meta-analysis study).

Fahrudda, A 2005. Paguyuban Penderita TB Paru Kec. Sumberjambe Kab.Jember (Suatu Model Peningkatan Penemuan Penderita TB danPengawas Minum Obat Berbasis Masyarakat). Laporan supervise PTO-East Java. Surabaya

F.M., Hida dan Mardiana 2011. Pelatihan terhadap Keterampilan KaderPosyandu. Jurnal Kemas, 7, 22-27.

Field, J 2010. Modal Sosial, Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Fitriyani, D 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja KaderKesehatan dalam Pengobatan Massal Filariasis di Kota PekalonganTahun 2012. UNDIP.

Fukuyama, F 1995. Social Capital and The Global Economy. Foreign affairs, 89-103.

Fukuyama, F 2005. Guncangan Besar-Kodrat Manusia dan Tata Sosial Baru,Jakarta, PT.Gramedia Pustaka Utama.

Giordano, Giuseppe N, Merlo, J, Ahlsson, H, Rosvall, M dan Lindstrom, M 2013.Testing the Assosiation Betwen Social Capital and Health Over Time: aFamily-based Design. Biomed Central, 13.

Glanz, K, Rimer, BK dan Lewis, FM 2002. Health Behavior and HelathEducation. Theory, Research and Practice, San Pransisko, Wiley & Sons.

Hapsari, N dan Santoso 2012. Peran Kepala Desa dan Petugas KesehatanTerhadap Eliminasi Filariasis Limfatik di Kecamatan Madag Suku IIIKabupaten Oku Timur. Jurnal Pengembangan Manusia, 06.

KBBI Departemen Pendidikan Nasional 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.KBBI Departemen Pendidikan Nasional.

Kemenkes RI 2010. Rencana Nasional Program Eliminasi Filariasis diIndonesia, Jakarta, Ditjen PPM &PL.

Kumboyono, S dan Fransiska, D 2012. Hubungan Tingkat Pengatahuan denganKepatuhan Minum Obat pada Penderita Filariasis di Kelurahan BatuGajah Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Universitas Brawijaya.

Levinson. 2008. Medical Microbiology and Immunology [Online]. Available:http://infopenyakitmenular.info/dokumen/kakigajah [Accessed 30 Juni2014].

Masik, A 2005. Hubungan Modal Sosial dan Perencanaan. Jurnal PerencanaanWilayah dan Kota, 16 No.13, 1-23.

Michel 2006. Filariasis di Indonesia. Buletin Jendela Epidemiologi, 1.

Mikrajab, MA, Rachmawaty, T 2012. Peran Kader Kesehatan dalam ProgramPerencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi pada Ibu Hamil diPosyandu di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Buletin PenelitianSistem Kesehatan, 15.

Munir, S (2006). Kemitraan Bidan dengan Dukun Bayi dalam rangkaAlih Peran Pertolongan Persalinan Di Sulawesi Tengah

Nainggolan, MJ. 2011. Available: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20582/4/Cahpter%2011.pdf [Accessed 17 Juni 2014].

Nalim, S, Hartono, B, Wuryaningsih, S dan Suskamdani 2002. PartisipasiMasyarakat dalam Pemberantasan Demam Berdarah. Jurnal EkologiKesehatan, 1.

Notoatmodjo, S 2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan Jakarta, Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta, RinekaCipta.

Ottesen, Eric A, Hooper, Pamela J, Bradley, M dan Biswas, G 2008. The globalprogramme to eliminate lymphatic Filariasis: health impact after 8 years.PLoS neglected tropical diseases, 2, e317.

P2PL Dinas Kesehatan Agam 2014. Pendataan Sasaran POMP Filariasis 2014.

PPKUI 2013. Faktor Penentu Kepatuhan Pemberian Obat Massal untukMengeliminasi Filariasis Lymphatic Mengoptimalkan Pemberian ObatMassal, Analisis Interaksi Antara Pihak Pemberi dan Penerima diKabupaten Agam dan Kota Depok. Jakarta: Pusat Penelitian KesehatanUniversitas Indonesia

Prasetya, WA 2014. Pengaruh Pemicuan Massalah Demam Berdarah BerbasisMasyarakat terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku PencegahanDBD Pada Kader PKK di Kelurahan Sesetan Tahun 2013. CommunityHealth, 2.

Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi 2010. Filariasis di Indonesia. KemenkesRI.

Putland, C, Baum, F, Ziersch, A, Athurson, K dan Pomagalska, D 2013. EnablingPathways to Health Equity: Developing a Framwork for ImplementingSocial Capital in Practice. Biomed Central, 13.

Putnam, R 2009. Bowling Alone. Journal of Demogracy, 21, No 21, January2010, 9-16

Ramadhani, T, Sudomo, M. 2009. Peningkatan Peran Serta Masyarakat DalamPengobatan Filariasis Limfatik Di Kecamatan Tirto KabupatenPekalongan. Media Peneliti dan Pengembangan Kesehatan, XIX.

Rampengan dan Laurents, I.R. 2007. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak, Jakarta,EGC.

Reviono, Sulaeman, ES dan Murti, B 2013. Modal Sosial dan PartisipasiMasyarakat dalam Penemuan Penderita Tuberkulosis. Kesmas JurnalKesehatan Masyarakat Nasional, 7.

Riyanto, A 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan, Yogyakarta, NuhaMedika.

Roy, RN, Sarkar, AP, Misra, R, Chakroborty, A, Mondal, TK dan Bag, K 2013.Coverage and awareness of and compliance with mass drugadministration for elimination of lymphatic Filariasis in Burdwan District,West Bengal, India. Journal of health, population, and nutrition, 31, 171.

Rusmanto 2013. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap dan PerilakuMasyarakat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti Filaria Di RW IIKelurahan Pondok Aren.

Sandiyani, RA . 2011. Lama Menjadi Kader, Frekuensi Pelatihan, PengetahuanGizi dan Sikap Kader Posyandu dengan Prilaku Penyampaian Informasitentang Pesan Gizi seimbang. Strata 1, Universitas Diponegoro.

Santoso, T, Yahya, Y dan Mayasari, R 2014. Pengaruh Promosi Kesehatanterhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat TentangFilariasis. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 17 No. 2, 167-176.

Santoso, 2008. Kepatuhan Masyarakat terhadap Pengobatan Massal Filariasis diKabupaten Belitung Timur Media Litbang Kesehatan.

Sari, DG, Indarwati, L 2012. Hubungan Peran Serta Kader Dengan PelaksanaanPosyanu Balita. Jurnal Kebidanan, IV. No 01.

Sato, Y, Pongvongsa, T, Nonaka, D, Kounnavong, S, Nansounthavong, P, Moji,K, Phongmany, P, Kamiya, Y, Sato, M dan Kobayashi, J 2014. Villagehealth volunteers’ social capital related to their performance in LaoPeople’s Democratic Republic: a cross-sectional study. BMC healthservices research, 14, 123.

Setiawati, G 2010. Peran Modal Social terhadap Pemilihan PersalinanMenggunakan Dukun.

Simanjuntak, M 2012. Karakteristik Sosial Demografi dan Faktor PendorongPeningkatan Kinerja Kader Posyandu. JWEM (Jurnal Wira EkonomiMikroskil), 2.

Siregar, C 2006. Farmasi Klinik Teori dan Penerapan, Jakarta, EGC.

Soetomo 2006. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat, Jakarta, PustakaMedia.

Stoker, G 1998. Governance as theory: five propositions. International socialscience journal, 50, 17-28.

Suarli S dan Bakhtiar 2006. Manajemen Keperawatan dengan PendekatanPraktik, Jakarta, Erlangga.

Sudjana, N 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar-Mengajar.

Sudomo 2008. Lymphatic Filariasis in Indonesia dalam Eisaku Kimura (2005).Asian Parasitologi, 3.

Sugiyono 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung,Alfabeta.

Sugiyono 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung,Alfabeta.

Suherni 2007. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku minum ObatFilariasis pada Kegiatan Pengobatan Pengobatan Massal di KabupatenSubang, Jawa Barat.

Sukiarko, E 2007. Pengaruh Pelatihan dengan Metode Belajar BerdasarkanMassalah Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Kader Gizi DalamKegiatan Posyandu Studi di Kecamatan Tempuran Kabupaten MagelangProgram Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Tambayong, J 2002. Farmakologi untuk Keperawatan, Jakarta, Widya Medika.

Waskardi 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan MinumObat Anti Filariasis di Jorong Simpang Tonang dan Rao KecamatanLubuk Sikaping Pasaman. Stikes Fort De Kock.

WHO 2011. WHO GPELF Monitoring and Epidemiological Assesment of MassDrug Administration: Lymphatic Filariasis, Geneva, Avenue Appia.

Widiastuti. 2006. Kader Posyandu. Strata 1, Universitas Sumatera Utara.

Widoyono 2008. Penyakit Tropis: Epidemiologi Penularan, Pencegahan danPemberantasan, Jakarta, Erlangga.

Wijaya, IMK 2013. Pengetahuan, Sikap dan Motivasi terhadap keaktifan Kaderdalam Pengendalian Tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8.

Zainuddin 2002. Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Rineka Cipta.

Zulkifli 2003. Posyandu dan Kader Kesehatan. Universitas Sumatera Utara