4
DAFTAR PUSTAKA Adriani M, dan Wirjatmadi B, 2016. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan Cetakan ke 3. Jakarta : Prenadamedia Akhyar Y, 2008. Kesehatan Lingkungan. Jakarta. Aridiyah, F., Rohmawati, N., dan Ririanty, M. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. Jurnal Pustaka Kesehatan. 3(1) : 163-170. Badan Pusat Statistik. 2016. Kategori Pendapatan Rumah Tangga. Jakarta. Bahriyah F, Putri M dan Jaelani A.K. 2017. Hubungan Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi. Journal Endurance. 2(2) : 113-118. Crookston, B.T, dkk. 2011. Impact of Early and Concurrent Stunting on Cognition. Blackwell Publishing Ltd Maternal and Child Nutrition. 7(1) : 397-409 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Definisi BBLR. Jakarta. Dewey, K.G dan Begum, K. 2011. Long-term Consequences of Stunting In Early Life. Blackwell Publishing Ltd Maternal and Child Nutrition. 7(3) : 5-18. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. 2015. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Hafid F, dan Nasrul, 2016. Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan di Kabupaten Jeneponto. Indonesian Journal of Human Nutrition. 3(1) : 42- 53. Hidayat, A. 2012. Penjelasan Lengkap Tentang Odds Ratio. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Standart Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Bina Gizi. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Hasil riset Kesehatan Dasar. Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Kondisi Pencapaian Program Kesehatan Anak Indonesia. Infodatin. Jakarta. 1-12. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Situasi dan Analisis ASI Eksklusif. Pusat Data dan Informasi. Jakarta : 1-7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016. Situasi Gizi di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017. Situasi Balita. Pusat Data Dan Informasi Kemenkes RI. Jakarta

DAFTAR PUSTAKAeprints.ums.ac.id/65255/6/Daftar Pustaka.pdfDAFTAR PUSTAKA Adriani M, dan Wirjatmadi B, 2016. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan Cetakan ke 3. Jakarta : Prenadamedia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAFTAR PUSTAKAeprints.ums.ac.id/65255/6/Daftar Pustaka.pdfDAFTAR PUSTAKA Adriani M, dan Wirjatmadi B, 2016. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan Cetakan ke 3. Jakarta : Prenadamedia

DAFTAR PUSTAKA

Adriani M, dan Wirjatmadi B, 2016. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan Cetakan ke 3. Jakarta : Prenadamedia

Akhyar Y, 2008. Kesehatan Lingkungan. Jakarta. Aridiyah, F., Rohmawati, N., dan Ririanty, M. 2015. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. Jurnal Pustaka Kesehatan. 3(1) : 163-170.

Badan Pusat Statistik. 2016. Kategori Pendapatan Rumah Tangga. Jakarta. Bahriyah F, Putri M dan Jaelani A.K. 2017. Hubungan Pekerjaan Ibu Terhadap

Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi. Journal Endurance. 2(2) : 113-118. Crookston, B.T, dkk. 2011. Impact of Early and Concurrent Stunting on Cognition.

Blackwell Publishing Ltd Maternal and Child Nutrition. 7(1) : 397-409

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Definisi BBLR. Jakarta.

Dewey, K.G dan Begum, K. 2011. Long-term Consequences of Stunting In Early Life. Blackwell Publishing Ltd Maternal and Child Nutrition. 7(3) : 5-18.

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. 2015. Profil Kesehatan Propinsi Jawa

Tengah. Hafid F, dan Nasrul, 2016. Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan di

Kabupaten Jeneponto. Indonesian Journal of Human Nutrition. 3(1) : 42-53.

Hidayat, A. 2012. Penjelasan Lengkap Tentang Odds Ratio. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Standart Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Bina Gizi. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Hasil riset Kesehatan Dasar.

Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Kondisi Pencapaian Program

Kesehatan Anak Indonesia. Infodatin. Jakarta. 1-12. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Situasi dan Analisis ASI

Eksklusif. Pusat Data dan Informasi. Jakarta : 1-7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016. Situasi Gizi di Indonesia.

Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017. Situasi Balita. Pusat Data

Dan Informasi Kemenkes RI. Jakarta

Page 2: DAFTAR PUSTAKAeprints.ums.ac.id/65255/6/Daftar Pustaka.pdfDAFTAR PUSTAKA Adriani M, dan Wirjatmadi B, 2016. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan Cetakan ke 3. Jakarta : Prenadamedia

Kusuma K.E, dan Nuryanto. 2013. Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun di Semarang Timur. Journal of Nutrition Collage. 2(4) : 523-530

Kusumawati, E., Rahardjo, S., Sari, H. 2015. Model Pengendalian Faktor Resiko

Stunting Pada Anak Usia Dibawah Tiga Tahun. Jurnal Kesehatan Nasional. 9(3) : 249-256.

Lestari, M., Lubis, G., dan Pertiwi, D. 2014. Hubungan Pemberian Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI) dengan Status Gizi Anak Usia 1-3 Tahun di Kota Padang Tahun 2012. Jurnal Kesehatan. 3(2) : 188-190.

Nababan, D. 2015. Mother and Child Nutrition. International Journal of Sciences

Basic and Apllied Research. 22(1) : 13-20. Nasution, D., Nurdiati, D., dan Huriyati, E. 2014. Berat Badan Lahir Rendah

dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 bulan. Jurnal Gizi Klinis Indonesia. 11(1) : 31-37.

Niga, D., dan Purnomo, W. 2016. Hubungan Antara Praktik Pemberian Makan,

Perawatan Kesehatan, Dan Kebersihan Anak Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-2 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Jurnal Wiyata. 3(2) : 151-155.

Ni’mah, K dan Nadhiroh, S. 2015. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Media Gizi Indonesia. 10(1) : 13-19.

Notoatmojo S, 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nurastrini, V.A, dan Kartini, A. 2014. Jenis MPASI, Frekuensi dan Waktu

Pertama Kali Pemberian MP-ASI Sebagai Faktor Risiko Kejadian Gizi Lebih Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Kota Magelang. Journal of Nutrition College. 3(1) :259-265.

Oktarina, Z dan Sudiarti T. 2013. Faktor Resiko Stunting Pada Balita (24-59

bulan) di Sumatra. Jurnal Gizi dan Pangan. 8(3) : 175-180. Prabasiwi, A., Fikawati, S., Syafiq, A. 2015. ASI Eksklusif dan Persepsi

Ketidakcukupan ASI. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 9(3) : 282-287.

Puakesmas Sangkrah. 2017. Profil Puskesmas Sangkrah Tahun 2017.

Puskemas Sangkrah Kota Surakarta.

Rahayu, A. Yulidasari, F., Putri, A., Rahman, F. 2015. Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 10(2) : 67-73.

Rahayu, L dan Sofyaningsih, M. 2011. Pengaruh BBLR (Berat Badan Lahir

Rendah) dan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Perubahan Status

Page 3: DAFTAR PUSTAKAeprints.ums.ac.id/65255/6/Daftar Pustaka.pdfDAFTAR PUSTAKA Adriani M, dan Wirjatmadi B, 2016. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan Cetakan ke 3. Jakarta : Prenadamedia

Stunting Pada Balita Di Kota dan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional .Jakarta : 160-169.

Rahmayani, O., Isgianto,A., dan Wulandari,E. 2016. Hubungan Usia Ibu Dengan

Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bentiring Kota Bengkulu.

Riadi,E. 2016. Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS). Andi.

Jakarta.

Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Pustaka Bunda.

Jakarta

Roesli, U. 2009. ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya. Jakarta. 2-32.

Rosha, B., Hardinsyah, dan Baliwati, F. 2012. Analisis Determinan Stunting Anak 0-23 Bulan Pada Daerah Miskin Di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jurnal Gizi. 35(1) : 34-41.

Ruchayati, F. 2012. Hubungan Kadar Hemoglobin Dan Lingkar Lengan Atas Ibu

Hamil Trimester III Dengan Panjang Bayi Lahir Di Puskesmas Halmahera Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1(2) : 578-58.

Saeed, dkk. 2016. The Effect Of Mother and Newborn Early Skin To Skin Contact

On Initiation Of Breastfeeding, Newborn Temperature and Duration of Third Stage of Labor. International Breastfeeding Journal. 1(13) : 32.

Sastroasmoro S, dan Ismael, S. 2014. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.

Sagung Seto. Jakarta. Suradi dan Kristina, 2004. Manajemen Laktasi Cetakan ke 2. Jakarta : Program

Manajemen Laktasi Perkumpulan Perinatologi Indonesia Susetyowati, 2014. Gizi Bayi dan Balita. EGC. Jakarta : 182-193.

Tarigan I dan Aryastami, 2012. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Bayi Terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 15(4) : 390-397.

Trihono, dkk. 2015. Pendek (stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya.

Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan. Jakarta : 23-37. Unicef, 1998. Stunted Pada Balita. Public Health.

Utami S. 2012. 1000 Pertama Kehidupan. Jakarta. Vaozia S, dan Nuryanto. 2016. Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia

1-3 Tahun Di Kabupaten Grobogan. Journal of Nutrition College. 5(4) : 314-320

Victors, dkk. 2016. Fish Intake Reflect on DHA Level in Breast Milk Among

Lactating Women In Latvia. International Breastfeeding Journal. 1(13) : 33

Page 4: DAFTAR PUSTAKAeprints.ums.ac.id/65255/6/Daftar Pustaka.pdfDAFTAR PUSTAKA Adriani M, dan Wirjatmadi B, 2016. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan Cetakan ke 3. Jakarta : Prenadamedia

Yuliarti K, 2017. Apa Yang Perlu Ibu Ketahui Tentang MP ASI. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia.

Yusuf, I. dkk. 2014. 1000 Hari Awal Kehidupan. Fakultas Kedokteran Unhas.

Welasasih B, dan Wirjatmadi R. 2012. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi alita Stunting. The Indonesian Jurnal Of Public Health. 8(3) : 92-104.

Wellina WF, Kartasurya MI, dan Rahfilludin MZ, 2016. Faktor Risiko Stunting

Pada Anak Umur 12-24 Bulan. Jurnal Gizi Indonesia. 5(1) : 55-61.

WHO, 2005. Anthropometri Balita. Jakarta.

WHO, 2011. Pelatihan Konseling Menyusui. Jakarta.