1
Dampak Negativ limbah kelapa sawit ? Secara ekologis system monokultur pada perkebunan kelapa sawit telah merubah ekosistem hutan, hilangnya keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan hujan tropis, serta plasma nutfah, sejumlah spesies tumbuhan dan hewan. Dampak Lingkungan 3.1. 1. Limbah Cair Limbah cair kelapa sawit umumnya berwarna kecoklatan dan mengandung padatan terlarut dan tersuspensi berupa koloid serta residu minyak dengan kandungan biological oxygen demand (BOD) yang tinggi. Bila limbah cair ini dibuang ke perairan akan berpeotensi mencemari lingkungan karena akan mengurangi biota dan mikroorganisme perairan dan dapat menyebabkan keracunan, sehingga harus diolah sebelum dibuang. Limbah cair yang ditampung pada kolam-kolam terbuka akan melepaskan gas metan (CH 4 ) dan CO 2 yang menaikkan emisi penyebab efek rumah kaca yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Selain itu gas metan tersebut juga menimbulkan bau yang tidak sedap. 3.1.2. Limbah Padat Limbah padat berupa cangkang, tandan kosong, serat, pelepah, dan batang sawit mengandung 45 % selulose dan 26 % hemiselulose. Limbah-limbah ini akan menghasilkan bau yang tidak sedap. 3.1.3. Limbah Gas Limbah gas yang dihasilkan industri kelapa sawit dapat berupa gas hasil pembakaran serat dan cangkang untuk pembangkit energi serta gas metan dan CO 2 yang dihasilkan oleh kolam-kolam pengolahan limbah cair. Limbah gas ini akan menyebabkan meningkatnya kadar CO 2 dan mengakibatkan polusi udara. Upaya Pemulihan Lingkungan Secara Mekanik Secara Kimiawi Secara Biologis Pemanfaatan limbah padat dapat berupa pembuatan pupuk kompos, bioetanol, bahan pulp untuk pembuatan kertas, pembuatan sabun dan media budidaya jamur. Meskipun dengan beberapa teknologi yang telah dikembangkan saat ini limbah cair kelapa sawit dapat menghasilkan biogas, pakan ternak, bahan pembuat sabun, serta pembuatan biodiesel, dan air sisanya dapat digunakan untuk pengairan bila telah memenuhi standar baku mutu lingkungan, tetapi bila limbah cair ini tidak ditangani dengan baik dan profesional akan mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Dampak Limbah Kelapa Sawit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

adeprt

Citation preview

Page 1: Dampak Limbah Kelapa Sawit

Dampak Negativ limbah kelapa sawit ?

Secara ekologis system monokultur pada perkebunan kelapa sawit telah merubah ekosistem hutan, hilangnya keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan hujan tropis, serta plasma nutfah, sejumlah spesies tumbuhan dan hewan.

Dampak Lingkungan

3.1. 1. Limbah CairLimbah cair kelapa sawit umumnya berwarna kecoklatan dan mengandung padatan

terlarut dan tersuspensi berupa koloid serta residu minyak dengan kandungan biological oxygen demand (BOD) yang tinggi. Bila limbah cair ini dibuang ke perairan akan berpeotensi mencemari lingkungan karena akan mengurangi biota dan mikroorganisme perairan dan dapat menyebabkan keracunan, sehingga harus diolah sebelum dibuang.

Limbah cair yang ditampung pada kolam-kolam terbuka akan melepaskan gas metan (CH4) dan CO2 yang menaikkan emisi penyebab efek rumah kaca yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Selain itu gas metan tersebut juga menimbulkan bau yang tidak sedap.

3.1.2. Limbah Padat

Limbah padat berupa cangkang, tandan kosong, serat, pelepah, dan batang sawit mengandung 45 % selulose dan 26 % hemiselulose. Limbah-limbah ini akan menghasilkan bau yang tidak sedap.

3.1.3. Limbah Gas

Limbah gas yang dihasilkan industri kelapa sawit dapat berupa gas hasil pembakaran serat dan cangkang untuk pembangkit energi serta gas metan dan CO2 yang dihasilkan oleh kolam-kolam pengolahan limbah cair. Limbah gas ini akan menyebabkan meningkatnya kadar CO2 dan mengakibatkan polusi udara.

Upaya Pemulihan Lingkungan

Secara Mekanik

Secara Kimiawi Secara Biologis

Pemanfaatan limbah padat dapat berupa pembuatan pupuk kompos, bioetanol, bahan pulp untuk pembuatan kertas, pembuatan sabun dan media budidaya jamur. Meskipun dengan beberapa teknologi yang telah dikembangkan saat ini limbah cair kelapa sawit dapat menghasilkan biogas, pakan ternak, bahan pembuat sabun, serta pembuatan biodiesel, dan air sisanya dapat digunakan untuk pengairan bila telah memenuhi standar baku mutu lingkungan, tetapi bila limbah cair ini tidak ditangani dengan baik dan profesional akan mengakibatkan kerusakan lingkungan.