Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    1/37

    DASAR-DASAR TEKNOLOGIPENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI

    Reni Desm iart i

    Sumber : Prof. Dr. Tjandra Setiadi

    Institut Teknologi Bandung

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    2/37

    Pengolahan A ir Limbah

    Ditujukan untuk mengurangi kandungan bahan

    pencemar, seperti :

    senyawa organik

    padatan tersuspensi (TSS)

    mikroba patogen

    senyawa organik yang tidak dapat diuraikan

    oleh mikroorganisme yang ada di alam

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    3/37

    Pengolahan A ir Limbah

    Dapat dibagi menjadi 5 tahap pengolahan :

    Pengolahan Awal (Pretreatment)

    Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

    Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

    Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

    Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

    Memudahkan dalam mengkategorikan dan melaksanakan

    pengolahan sesuai dengan beban dan kandungan suatu

    air limbah.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    4/37

    Scren and grit

    removal

    Equalization

    and

    storage

    Oil seperation

    Neutralization

    Chemical

    addition &

    coagulation

    FlotationActivated

    sludgeSedimentation

    Coagulation&

    Sedimentation

    SedimentationAnaerobic

    lagoons

    FiltrationTrickling

    filter

    Filtration

    Carbon

    adsorption

    Aerated

    lagoons

    Stabilization

    basin

    Rotating

    biological

    contactorAnaerobic

    contactors &

    filter

    Ion exchange

    Centrifugatio

    n

    Thickening

    gravity or

    flotation

    Digestionor wet

    combustion

    Pressure

    filtration

    Vacuum

    filtration

    Lagooning or

    drying bed

    Membrane Incineration

    Landfill

    Ocean

    disposal

    Deep well

    injection

    Incineration

    Sedimentation

    Filtration

    NeutralizationEqualization

    &storage

    Pretreatment

    Dilute wastewater

    Chemical Pysical

    Primary treatment

    Dissolved organicsSuspended solids

    removal

    Secondary treatmentTertiary treatment Sludge treatment

    Liquid

    disposal

    Receiving

    waters

    Controlled or

    transportated

    discharge

    Ocean

    Surfaceapplications or

    groudwaterseepage

    Deep well

    injection

    Evaporation

    inceneration

    Concetrated Organics wastewater

    Beberapa Proses Pengolahan Limb ah Industr i

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    5/37

    Pengolahan Awal dan Tahap Pertama

    Tujuan :

    meminimalkan variasi konsentrasi dan laju alir dari airlimbah dan juga menghilangkan zat pencemar tertentu

    menghilangkan zat pencemar yang tak terbiodegradasi

    atau beracun, agar tidak mengganggu proses-proses

    selanjutnya

    Contoh air limbah yang akan ditangani secara biologis

    harus memenuhi kriteria tertentu, yaitu :

    pH antara 6-9 total padatan tersuspensi < 125 mg/l

    minyak dan lemak < 15 mg/l

    sulfida < 50 mg/l

    logam-logam berat < 1 mg/l

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    6/37

    1. Penyaringan (Screening)

    Menghilangkan partikel besar.Bar racks, static screens, vibrating screens

    Pengolahan Awal dan Tahap Pertama

    3. NetralisasiDicapai dengan mencampurkan asam atau basadengan air limbah. Disarankan menggunakan sistim

    netralisasi dua atau tiga tingkat dengan pengendalianpH yang otomatis

    4. SedimentasiMenghilangkan zat padat yang tersuspensi(sebagai flocculantatau discrete).

    2. EkualisasiMengurangi variasi laju alir dan konsentrasi air limbah,agar mencegah pembebanan tiba-tiba (shock load). Kolam dengan/tanpa pengaduk

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    7/37

    Tujuan :

    Pengolahan Bio logis

    Fungsi ini dapat dicapai dengan bantuan aktifitasmikroorganisma gabungan (mixed culture) yang

    heterotrofik.

    Mikroorganisma mengkonsumsi bahan-bahanorganik untuk membentuk biomassa sel baru serta

    zat-zat organik, dan memanfaatkan energi yang

    dihasilkan dari reaksi oksidasi untuk

    metabolismenya

    Menghilangkan atau mengurangi kandungansenyawa organik atau anorganik dalam suatu

    air buangan.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    8/37

    Mikroorganisma sangat tergantung pada zat

    organik yang terdapat dalam air buangan.

    Apabila zat organik yang tersedia kurangmencukupi, maka mikroorganisma akan menopanghidupnya dengan mengkonsumsi protoplasma(respirasi endogen / endogenous respiration).

    Jika kekurangan zat organik ini berlangsung terus,mikroorganisma akan mati kelaparan atau

    mengkonsumsi seluruh protoplasma hingga yangtersisa adalah residu organik yang relatif stabil.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    9/37

    Oksidasi biologis sempurna dari buangan organik

    limbah organik CO2

    + H2

    O

    mikroorganisma

    baru

    energi

    sintesis respirasi

    endogenous

    nonbiodegradable

    residu

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    10/37

    Proses biologis dapat dikelompokkan

    berdasarkan :

    Pengolahan B io logis

    1. Pemanfaatan Oksigen

    2. Sistem Pertumbuhan

    3. Proses Operasi

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    11/37

    Ditinjau dari pemanfaatan oksigennya, proses

    biologis untuk mengolah air buangan dapatdikelompokkan ke dalam empat kelompok utama,

    yaitu :

    proses aerobik proses anaerobik

    proses anoksid dan

    kombinasi antara proses aerobik dengansalah satu proses di atas.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    12/37

    Berdasarkan sistem pertumbuhannya, proses

    pengolahan biologis terbagi atas :

    sistem pertumbuhan tersuspensi

    sistem pertumbuhan yang menempel pada

    media inert yang diam

    atau kombinasi keduanya.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    13/37

    Proses biologis dapat pula dikelompokkan atasdasar proses operasinya. Ada tiga macam proses

    yang termasuk dalam cara pengelompokan ini,yaitu :

    proses kontinu dengan atau tanpa daur ulang

    proses batch

    proses semi batch

    Proses kontinu biasa digunakan untuk pengolahanaerobik air limbah kota dan industri, sedangkanproses batch atau semi batch lebih banyakdigunakan untuk sistem anaerobik.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    14/37

    Lumpur Ak t if

    mikroorganisme hidup berkoloni menyerupai

    lumpur dapat menyerap dan mereduksi substrat

    aerationtank

    influent settler efluent

    waste sludge

    Activated Sludge

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    15/37

    Lumpur Aktif

    Ciri-ciri sistem lumpur aktif :

    1. Menggunakan lumpur mikroorganisma yang dapatmengkonversi zat organik terlarut dalam air buangan

    menjadi biomassa baru dan zat anorganik

    2. Memungkinkan terjadinya pengendapan sehingga

    keluaran hanya sedikit mengandung padatan mikroba

    3. Mendaur ulang sebagian lumpur mikroorganisma dari

    tangki pengendap ke reaktor aerasi, kecuali pada reaktor

    aliran yang teraduk baik (continuous stirred tank), kadang-

    kadang mikroorganisma tidak perlu didaur ulang

    4. Kinerja pengolahan dengan lumpur aktif bergantung pada

    waktu tinggal sel rata-rata di dalam reaktor (mean cell

    residence time).

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    16/37

    Berbentuk kolam dengan kedalaman 2,5 ~ 5 meter

    dan luas hingga beberapa hektar

    Penambahan oksigen dilakukan dengan pengadukan

    atau difusi udara

    Kebutuhan energi antara 14 ~ 20 hp/sejuta gallon

    Laguna Teraerasi (Aerated Lagoons)

    Laguna Fakultat i f (Facu ltative Lagoons)

    Hanya bagian permukaan yang diaduk

    Sebagian padatan mengendap dan terdekomposisi

    oleh mikroorganisme anaerobik di dasar kolam,produknya dioksidasi oleh mikroorganisme yang

    tumbuh di atasnya

    Kebutuhan energi antara 4 ~ 10 hp/sejuta gallon

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    17/37

    Laguna aerobik mendegadrasi organik terlarut, tetapi menambah

    konsentrasi biomassa/mikroorganisma. Waktu tinggal hidraulik dalam

    laguna aerobik sekitar 1-3 hari.

    Laguna fakultatif mengurangi BOD yang tersisa dan sebagian besar

    dari padatan tersuspensi dengan waktu tinggal sekitar 3-6 hari.

    Bila padatan tersuspensi dari aliran keluar harus lebih kecil dari 50

    mg/l, maka diperlukan sebuah laguna pengendapan.

    AEROBIK FAKULTATIF PENGENDAPAN

    air limbah

    pencampuransempurna

    endapan lumpur

    terdekomposisisecara anaerobik

    sisa lumpur

    effluent

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    18/37

    Sistem laguna mempunyai efisiensi pengurangan

    zat organik yang tidak kalah bila dibandingkandengan proses lumpur aktif.

    Sistem laguna mempunyai kelebihan yaitu tidak

    diperlukan pengeluaran lumpur dari sistem.

    Tetapi kelemahan yang nyata adalah

    memerlukan tanah yang relatif luas.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    19/37

    Saringan Percik (Trickl ing Fi l ters)

    Merupakan sistem biologis unggun-terjejal (packed bed).

    Terdiri dari tumpukan batu atau bahan plastik sebagaimedium penunjang (support medium) pertumbuhan lapisanmikroorganisma aerobik (biofilm) di permukaannya.

    Tinggi media batu adalah 1 hingga 3 m, dengan ukuranmedia antara 6 -10 cm.

    Media plastik dapat ditumpukkan hingga ketinggian 13 mdan dapat beroperasi dengan laju 4 gal/ft2.minute. Hal inidisebabkan hilang-tekan (pressure drop) dari bahan plastiklebih rendah dibandingkan dengan media batu.

    Saringan percik tidak dapat mengurangi kandungan BODlebih dari 85% secara ekonomis.

    Sistem ini lebih mudah dan murah untuk dioperasikandibandingkan dengan proses lumpur aktif.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    20/37

    Skema sederhana proses saringan percik

    oksigen

    karbon dioksida

    udarabiofilm

    medium

    produk akhir

    air limbah

    organik

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    21/37

    Sebagian dari aliran dapat disirkulasikan balik ke dalam

    sistem untuk mendapatkan aliran keluar dengan kualitas

    yang baik

    waste water recycle effluent

    Trickling

    Filter

    rock or

    plastic

    packing

    Clarifier

    effluent

    sludge

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    22/37

    Kontaktor B io logis Putar

    (Rotary B iolog ical Contactors )

    Terdiri dari sejumlah piringan (discs) yang dipasang padaporos yang berputar.

    Sekitar 40% dari volumenya terendam dalam tangki yang

    berisi air limbah.

    Piringan adalah tempat pertumbuhan mikroorganisma (bio-film), dengan ketebalan 1 ~ 4 mm.

    Piringan-piringan umumnya terbuat dari high density

    polyethylene dengan luas permukaan sekitar 37 ft2/ft3.

    Suatu unit dapat berukuran hingga diameter 4 m danpanjang 8 m dengan luas permukaan 10.000 m2 dengan

    jumlah piringan mencapai ratusan.

    Kinetika pengurangan BOD akan lebih baik bila

    dilaksanakan secara bertahap.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    23/37

    Suatu sistem kontaktor biologis biasanya terdiri dari 2-4unit dipasang seri.

    Kelebihan utama dari sistem ini dibandingkan denganproses lumpur aktif adalah energi yang diperlukan relatifrendah, sehingga ongkos operasinya lebih murah.

    waste water

    treated

    effluent

    plastic-disc media

    rotating

    biological

    contactor

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    24/37

    Pengendalian pencemaran yang dapat dilakukan

    mencakup :

    pengendalian pada sumber dan pengenceran

    sehingga senyawa pencemar itu tidak berbahaya

    lagi baik untuk lingkungan fisik dan biotik maupun

    untuk kesehatan manusia.

    Pengolahan L imbah Gas

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    25/37

    1. Jenis senyawa pembantu yang digunakandalam proses

    2. Jenis peralatan proses

    3. Kondisi operasi

    4. Keseluruhan proses produksi itu sendiri

    Pengendalian pencemaran dapat dicapai dengan

    pengubahan :

    Pemilihan tingkat kerja (actions) itu selalu

    dikaitkan dengan penilaian ekonomik seluruhproduksi.

    Hal yang menyulitkan adalah proses produksi

    yang berada di bawah lisensi.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    26/37

    Alat pemisah debu atau pengumpul debu dapat

    dipilah sebagai :

    1. Pemisahan secara mekanis2. Pemisahan dengan cara penapisan

    3. Pemisahan dengan cara basah

    4. Pemisahan secara elektrostatik

    Upaya pembersihan aliran gas/udara sebelum dibebaskan

    ke lingkungan dapat dihubungkan dengan kebutuhan

    proses produksi, perolehan produk samping, atauperlindungan lingkungan.

    Seringkali merupakan bagian integral suatu proses, jika

    sasaran utama adalah penghilangan gas yang beracun

    atau mudah terbakar.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    27/37

    Debu ditemui dalam berbagai ukuran, bentuk,

    komposisi kimia, densitas (true, apparent, bulkdensity), daya kohesi, sifat higroskopik dan lain-

    lain.

    Variabel yang aneka ragam ini mengakibatkanbahwa pemilihan alat dan sistem pengendalian

    pencemaran udara oleh debu dan gas harus

    berhubungan dengan sasaran masalah

    pembersihan gas dan watak kinerja alat di

    samping penilaian ekonomik

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    28/37

    Prins ip pemisahan debu

    1. Pemisah Brown

    Menerapkan gerakan partikel Brown. Dapat memisahkan debu dengan rentang ukuran 0,01 ~ 0,05

    mikron.

    Alat yang dipatenkan dibentuk oleh susunan filamen gelasdengan jarak antar filamen yang lebih kecil dari lintasan bebasrata-rata partikel.

    2. Penapisan Deretan penapis atau penapis kantung (filterbag) dapat

    menghilangkan debu hingga ukuran diameter 0,1 mikron.

    Penapis ini dibatasi oleh pembebanan yang rendah, karena

    pembersihan membutuhkan waktu dan biaya yang tinggi. Susunan penapis dapat digunakan untuk gas buang yang

    mengandung minyak atau debu higroskopik.

    Temperatur gas buang dibatasi oleh komposisi bahan penapis.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    29/37

    Prins ip pemisahan debu

    3. Pengendap elektrostatik Tegangan yang tinggi dikenakan pada aliran gas yang

    berkecepatan rendah. Debu yang telah menempel dapat dihilangkan secara beraturan

    dengan cara getaran.

    Keuntungan yang diperoleh adalah debu yang kering denganukuran dalam rentang 0,2 ~ 0,5 mikron, tetapi secara teoritik

    ukuran partikel yang dapat dikumpulkan tidak memiliki batasminimum.

    4. Pengumpul sentrifugal Pemisahan debu dari aliran gas didasarkan atas gaya sentrifugal

    yang dibangkitkan oleh bentuk saluran masuk alat.

    Gaya ini melemparkan partikel ke dinding dan gas berputar(vortex) sehmgga debu akan menempel di dinding sertaterkumpul di dasar alat

    Alat yang menggunakan prinsip ini dapat digunakan untukpemisahan partikel besar dengan rentang ukuran diameter

    hingga 10 mikron atau lebih.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    30/37

    Prins ip pemisahan debu

    5. Pemisah inersia Bekerja atas gaya inersia yang dimiliki oleh partikel.

    Menggunakan susunan penyekat, sehingga partikel akanbertumbukan dengan penyekat ini dan akan dipisahkan darialiran fasa gas.

    Kendala daya-guna ditentukan oleh jarak antar penyekat.

    Alat bekerja dengan baik untuk partikel berdiameter lebih besar

    daripada 20 mikron. Rancangan yang baru dapat memisahkanpartikel yang berukuran hingga 5 mikron.

    6. Pengendapan akibat gaya gravitasi Didasarkan perbedaan gaya gravitasi dan kecepatan yang

    dialami oleh partikel. Bekerja dengan baik untuk partikel dengan ukuran diameter

    yang lebih besar daripada 40 mikron.

    Tidak digunakan sebagai pemisah debu tingkat akhir.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    31/37

    Metoda pem isahan gas dan debu secara simul tan

    1. Menara percik

    Aliran gas yang berkecepatan rendah bersentuhan denganaliran air yang bertekanan tinggi dalam bentuk butir.

    Relatif sederhana dengan kemampuan penghilangan padatingkat sedang (moderate).

    Dapat mengurangi kandungan debu dengan rentang ukurandiameter 10 ~ 20 mikron dan gas yang larut dalam air.

    2. Siklon basah Menangani gas yang berputar lewat percikan air.

    Butiran air yang mengandung gas yang terlarut akandipisahkan dengan aliran gas utama atas dasar gaya

    sentrifugal. Slurrydikumpulkan di bagian bawah siklon.

    Lebih efektif daripada menara percik.

    Rentang ukuran diameter debu yang dapat dipisahkan adalah3 ~ 5 mikron.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    32/37

    Metoda pem isahan gas dan debu secara simul tan

    3. Pemisah venturi Rancangan didasarkan atas kecepatan gas yang tinggi dan

    berkisar antar 30 - 150 meter per detik pada bagian yangdisempitkan.

    Gas bersentuhan dengan butiran air yang dimasukkan didaerah itu.

    Memisahkan partikel hingga ukuran 0,1 mikron dan gas yang

    larut dalam air

    4. Tumbuhan pada piringan yang berlubang Disusun oleh piringan yang berlubang dan gas yang lewat

    orifis berkecepatan antara 10 hingga 30 meter per detik.

    Gas ini membentur lapisan air hingga membentuk percikan air.

    Percikan ini akan bertumbukan dengan penyekat dan air akanmenyerap gas serta mengikat debu.

    Gas yang memiliki kelarutan sedang dapat diserap dengan airdalam alat ini.

    Ukuran partikel paling kecil yang diserap adalah 1 mikron.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    33/37

    Metoda pem isahan gas dan debu secara simul tan

    5. Menara denganpacking Penyerapan gas dilakukan dengan cara persentuhan cairan

    dan gas di daerah antarapacking.

    Aliran gas dan cairan dapat searah arus atau berlawan arah-arus atau aliran melintang.

    Rancangan baru alat ini dapat menyerap debu.

    Ukuran debu yang dapat diserap adalah lebih besar daripada10 mikron.

    6. Pencuci dengan pengintian

    Pertumbuhan inti dengan kondensasi dan partikel yang dapatditangani berukuran hingga 0,01 mikron serta dikumpulkanpada permukaan filamen.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    34/37

    Metoda pem isahan gas dan debu secara simul tan

    7. Pembentur turbulen Penyerapan partikel dilakukan dengan cara mengalirkan aliran

    gas lewat cairan yang berisi bola-bola berdiameter 1 ~ 5 cm.

    Partikel dapat dipisahkan dari aliran gas, karena debubertumbukan dengan bola-bola itu.

    Efisiensi penyerapan gas bergantung pada jumlah tahap yangdigunakan.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    35/37

    Pengolahan L imbah Padat dan B3

    Penanganan atau pengolahan limbah padat

    atau lumpur B-3 pada dasarnya dapat on-site

    treatmentmaupun off-site treatment.

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    36/37

    Pert imbangan on-si te treatment :

    Jenis dan karakteristik limbah padat yang akan diolah

    teknologi pengolahan yang tepat

    antisipasi jenis limbah di masa yang akan datang

    Jumlah limbah yang dihasilkan

    justifikasi biaya yang akan dikeluarkan jumlah limbah di masa yang akan datang

    Pengolahan on-site membutuhkan tenaga tetap (in-

    housestaff) yang menangani proses pengolahan

    pertimbangan sumber daya manusia

    Peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan

    pemerintah di masa yang akan datang

    teknologi terpilih tetap dapat memenuhi baku mutu

  • 7/28/2019 Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair

    37/37

    Teknologi pengolahan setempat (on-site) dapat

    dilaksanakan dengan menggunakan satu atau

    beberapa teknologi berikut :

    Teknologi pengolahan limbah padat B-3 oleh

    pihak ketiga dilaksanakan dengan menggunakan

    sekaligus beberapa teknologi-teknologi tersebut.

    perlakuan lumpur dan chemical conditioning

    incineration

    solidification (stabilisasi) penanganan limbah padat atau lumpur B-3,

    disposal(land filldan injection well).