45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica granatum L) TERHADAP Escherechia coli DI RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Fatimah Azzaharah Binti Ismail G 0007505 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011

DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA

(Punica granatum L) TERHADAP Escherechia coli DI RSUD dr. MOEWARDI

SURAKARTA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Fatimah Azzaharah Binti Ismail

G 0007505

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2011

Page 2: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul : Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Delima

(Punica granatum L) terhadap Escherechia coli di Rumah Sakit dr. Moewardi,

Surakarta

Fatimah Azzaharah binti Ismail, G.0007505, Tahun 2011

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Ujian Skripsi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari Selasa, Tanggal 11 Januari 2011

Pembimbing Utama Penguji Utama

Marwoto, dr., MSc., SpMK Afiono Agung Prasetyo, dr., PhD

NIP : 1959 0203 198601 1004 NIP : 1977 0907 200212 1002

Pembimbing Pendamping Anggota Penguji

Mujosemedi, Drs., MSc Nur Hafidha Hikmayani, dr.

NIP : 1960 0530 198903 1001 NIP : 1976 1225 200501 2001

Tim Skripsi

Muthmainnah, dr., Mkes

NIP : 1966 0702 199802 2001

Page 3: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Delima

(Punica granatum L) terhadap Escherechia coli Di RSUD dr. Moewardi

Surakarta.

Fatimah Azzaharah binti Ismail, NIM : G.0007505, Tahun:2011

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Hari Selasa, Tanggal 11 Januari 2011

Pembimbing Utama Nama : Marwoto, dr., MSc., SpMK NIP : 1959 0203 198601 1004 ........................................

Pembimbing Pendamping

Nama : Mujosemedi, Drs., MSc NIP : 1960 0530 198903 1001 ......................................... Penguji Utama Nama : Afiono Agung Prasetyo, dr., PhD NIP : 1977 0907 200212 1 002 ......................................... Anggota Penguji Nama : Nur Hafidha Hikmayani, dr., MClin Epid NIP : 1976 1225 200501 2 001 .........................................

Surakarta, ................................. Ketua Tim Skripsi Dekan Fakultas Kedokteran UNS

Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. AA Subijanto, dr., M.S NIP : 19660702 199802 2 001 NIP : 19481107 197310 1 003

Page 4: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, ................................................

Fatimah Azzaharah Binti Ismail

NIM. G.0007505

Page 5: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

FATIMAH AZZAHARAH BINTI ISMAIL, G0007505, Tahun 2011. Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica granatum L) terhadap Escherechia coli di RSUD dr. Moewardi Surakarta, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak kulit Buah Delima (Punica granatum L) terhadap pertumbuhan Escherehia coli secara in vitro. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan the post test only control group design. Ekstrak kulit Buah Delima (Punica granatum L) diperoleh melalui proses perkolasi, diencerkan untuk mendapatkan seri konsentrasi 30%, 50%, 70% dan 100% dengan aquadest. Escherechia coli diperoleh dari sampel yang diambil dari 30 pasien yang sudah diisolat di Lab. Mikrobiologi RSUD dr. Moewardi. Aquadest digunakan sebagai kontrol negatif, dan cakram gentamisin 30 µg dipakai sebagai kontrol positif. Daya antibakteri ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) ditentukan berdasarkan diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri yang diuji. Data yang diperoleh dianalisis dengan One Way ANOVA (Analysis of Variance) dan uji Least Significance Difference (LSD). Hasil Penelitian: Hasil uji ANOVA didapatkan rerata zona hambatan dengan nilai p < 0,05 yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara keenam kelompok perlakuan yaitu antara aquadest, gentamisin 30 µg, ekstrak kulit Buah Delima (Punica granatum L) konsentrasi 30%, 50%, 70% dan 100% dalam menghambat pertumbuhan Escherechia coli. Hasil uji LSD menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan semua kelompok perlakuan, kelompok konsentrasi 50% dengan kontrol negatif, kontrol positif dan kelompok konsentrasi 100%, tetapi didapatkan perbedaan yang tidak signifikan antara kelompok konsentrasi 50% dengan kelompok konsentrasi 30% dan 70%. Simpulan Penelitian: Ekstrak kulit Buah Delima (Punica granatum L) terbukti dapat menghambat pertumbuhan Escherechia coli secara signifikan. Kata kunci : Kulit Buah Delima, Escherechia coli, pertumbuhan Escherechia coli

Page 6: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

FATIMAH AZZAHARAH BINTI ISMAIL, G0007505, Year 2011. The Antibacterial Effects of Pomegranate Rind Extracts (Punica granatum L) on Escherechia coli in dr. Moewardi Hospital Surakarta, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta. Objective: The aim of this study is to determine the antibacterial effects of pomegranate rind extracts (Punica granatum L) on Escherechia coli through in vitro. Methods: This was an experimental research using the post test only control group design. Pomegranate rind extracts (Punica granatum L) produced through the percolation process, were diluted using aquadest solvent into 30%, 50%, 70% and 100% in concentration. Escherechia coli used in this research were taken from samples of 30 patients which were isolated in RSUD dr. Moewardi’s Microbiology Laboratory. Aquadest was used as negative control whereas gentamicin 30 µg disc was used as positive control. Antibacterial activity of the pomegranate rind extracts (Punica granatum L) was assessed by measuring the diameter of inhibitory zone against the growth of bacteria tested. Data gotten in the research were statistically analyzed using One Way ANOVA (Analysis of Variance) and Least Significance Difference (LSD) test.

Result: One Way ANOVA test showed that there was a significance difference between the six groups tested that were the aquadest, gentamicin 30 µg, 30%, 50%, 70% and 100% concentrations of pomegranate rind extracts (Punica granatum L) in inhibiting the growth of Escherechia coli. LSD test showed significance difference between negative control group and the other five groups tested, the 50% concentration group and negative control group, and the positive control and 100% concentration group. However there was no significance difference between the 50% concentration group and the 30% and 70% concentration groups.

Conclusion: Pomegranate rind extracts (Punica granatum L) were significantly proven inhibited the growth of Escherechia coli.

Keywords: pomegranate rind, Escherechia coli, growth of Escherechia coli

Page 7: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PRAKATA

Alhamdulilllah, segala puji bagi Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica granatum L) terhadap Escherechia coli di RSUD dr. Moewardi Surakarta”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak lepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Namun, berkat bimbingan dan bantuan yang diberikan oleh semua pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. A A. Subijanto, dr., M.S selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret. 2. Muthmainah, dr., M.Kes selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret. 3. Marwoto, dr., MSc., Sp.MK selaku Pembimbing Utama atas semua

bimbingan, saran, motivasi, dan masukan dalam penyusunan skripsi. 4. Mujosemedi, Drs., M.Sc selaku Pembimbing Pendamping atas semua

bimbingan, saran, motivasi, dan masukan dalam penyusunan skripsi. 5. Afiono Agung Prasetyo, dr., Ph.D selaku Penguji Utama atas saran dan

masukan dalam penyusunan skripsi. 6. Nur Hafidha Hikmayani, dr., M.Clin Epid selaku Anggota Penguji atas saran

dan masukan dalam penyusunan skripsi. 7. Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang telah

memberikan pelayanan dan kemudahan dalam pelaksanaan skripsi. 8. Ayah dan mama yang senantiasa mendoakan kejayaan anak tercinta dan

memberikan dukungan dan kasih-sayang tanpa batas. 9. Teman-teman Malaysia dan Indonesia yang tidak jemu membantu baik dari

aspek bahasa dalam penyusunan skripsi, transportasi dan informasi. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga apa yang tertuang dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu kedokteran pada umumnya dan bagi pembaca pada khususnya.

Surakarta, 2011

Fatimah Azzaharah binti Ismail

Page 8: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman PRAKATA ...................................................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 4

1. Delima

a. Taksonomi .................................................................... 4

b. Nama lokal ................................................................... 4

c. Morfologi...................................................................... 5

d. Asal-usul ....................................................................... 5

e. Habitat dan persebaran ................................................ 6

f. Kandungan kimia dan manfaat ................................... . 6

2. Antimikroba/Antibakteri

Definisi .............................................................................. 7

3. Escherechia coli

a. Taksonomi ................................................................... 8

b. Morfologi & Identifikasi .............................................. 9

c. Jenis ................................................. ............................ 9

d. Habitat ............................................................... .......... 14

B. Kerangka Pemikiran ................................................................ 15

C. Hipotesis .................................................................................. 15

BAB III METODE PENELITIAN

Page 9: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

A. Metode Penelitian ...................................................................... 16

B. Lokasi Penelitian ........................................................................ 16

C. Subyek Penelitian ....................................................................... 16

D. Teknik Sampling ........................................................................ 16

E. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................. 17

F. Definisi Operasional Variabel .................................................... 17

G. Rancangan Penelitian ................................................................. 19

H. Alat Ukur Penelitian................................................................... 20

I. Bahan Penelitian ........................................................................ 20

J. Cara Kerja .................................................................................. 21

K. Teknik Analisis Data .................................................................. 22

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 23

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................. 28

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................... 32

B. Saran........................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 34

LAMPIRAN

Page 10: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Hasil pengukuran diameter zona hambatan pertumbuhan

Escherechia coli pada masing-masing perlakuan

Lampiran 2 Hasil Uji Prasyarat (Normalitas Data dan Homogenitas Varians)

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik ANOVA

Lampiran 4 Tabel Hasil Analisis Deskriptif

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 6 Surat Ijin Pengambilan Sampel ke RSUD Dr. Moewardi di Surakarta

Lampiran 7 Surat Ijin Pembuatan Ekstrak ke Laboratorium Pengujian dan

Penelitian Terpadu di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Page 11: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengobatan secara tradisional telah digunakan secara turun-temurun sejak

dari zaman dulu berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan,

atau kebiasaan setempat. Menurut penelitian, obat-obat tradisional memang

bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih

mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya.

Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah

delima (Punica granatum L). Kulit buah delima merupakan salah satu dari bagian

pohon delima yang digunakan secara tradisional dalam mengobati penyakit diare

(Qnais dkk, 2007). Kulit buah delima mengandung bahan kimia seperti tannins,

flavonoids, dan alkaloids. Hasil penelitian menunjukkan terdapat bahan aktif yang

secara biologis bisa menyembuhkan diare dan mungkin karena dasar inilah kulit

buah delima digunakan secara tradisional dalam mengobati kelainan

gastrointestinal (Qnais dkk, 2007). Penelitian Ahmet dkk. (2009) pula mendapati

bahwa ekstrak dari kulit buah delima (Punica granatum L) mengandung bahan

kimia seperti flavonoids dan phenols. Penelitian Voravuthikunchai dkk. (2005)

menunjukkan ekstrak kulit buah delima mengandung flavonoids, sterols,

triterpenes, phenols, dan tannins.

Page 12: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam ekstrak kulit buah delima, komponen flavonoids, sterols, triterpenes,

phenols dan tannins aktif bertindak sebagai antibakteri. Flavonoids mempunyai

aktivitas yang menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel bakteri

(Ulanowska dkk, 2007). Sterols dan triterpenes mempunyai aktivitas merusak

membran sel bakteri. Phenols dan tannins mempunyai aktivitas menghambat

sintesis verotoksin sel bakteri (Voravuthikunchai dkk, 2005).

Salah satu penyebab terjadinya diare adalah karena infeksi bakteri. Lebih

dari 90% diare disebabkan oleh berbagai infeksi, sedangkan sekitar 10% karena

sebab-sebab lain antara lain obat-obatan, bahan-bahan toksik, iskemik, dan

sebagainya. Bakteri yang paling sering menimbulkan diare adalah Escherechia

coli (Marcellus dan Daldiyono, 2007).

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai

daya hambat antibakteri ekstrak kulit buah delima (Punica granatum

L) terhadap pertumbuhan Escherechia coli.

B. Perumusan Masalah

Apakah ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) mempunyai daya

antibakteri terhadap pertumbuhan Escherechia coli dari RSUD dr.

Moewardi, Surakarta ?

Page 13: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak kulit buah delima (Punica

granatum L) terhadap pertumbuhan Escherechia coli dari RSUD dr.

Moewardi, Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang efek antibakteri

ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) terhadap pertumbuhan

Escherechia coli.

b. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih

lanjut.

2. Manfaat praktis

Memberikan informasi tentang efek antibakteri ekstrak kulit buah delima

(Punica granatum L) terhadap pertumbuhan Escherechia coli.

Page 14: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Delima (Punica granatum L)

a. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divison : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Famili : Lythraceae

Genus : Punica

Spesies : Punica granatum

(Integrated Taxonomic Information System, 2010)

b. Nama lokal

Indonesia : Delima

Malaysia : Delima

Inggris : : Pomegranate

Filipina : Granada

Singapura : Pomegranate

Page 15: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Thailand : Thap thim

( Rukmana, 2003)

c. Morfologi

Tanaman delima merupakan tanaman tahunan yang mempunyai

akar tunggang dan sistem perakaran yang cukup dalam. Batang tanaman

berkayu keras, tegak lurus, dan dapat tumbuh setinggi 2 m – 4 m atau

lebih. Tanaman memiliki banyak percabangan dan kadang-kadang

ditumbuhi duri-duri yang agak besar. Daun-daunnya berukuran kecil,

berbentuk memanjang, dan berwarna hijau muda sampai hijau tua.

Tanaman delima dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Bunga

delima berwarna putih, merah atau oranye, tergantung jenisnya.

Buah delima berbentuk bulat sampai bundar dan bergelantungan

dalam tandan. Buah muda berwarna hijau sampai hijau kemerah-merahan,

namun setelah tua berubah menjadi hijau kekuning-kuningan atau hijau

kemerah-merahan hampir kecokelatan, tergantung jenisnya. Daging buah

merupakan kulit biji yang menebal dan tersusun secara padat. Daging

buah ini dikonsumsi bersama biji-bijinya (Rukmana, 2003).

d. Asal-usul

Tanaman delima berasal dari Persia, kemudian meluas ke berbagai

negara. Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, namun tanaman delima

Page 16: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mampu beradaptasi dan tumbuh dengan baik di Indonesia (Rukmana,

2003).

e. Habitat dan persebaran

Tumbuhan ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam air,

dengan air tanah yang tidak dalam. Daerah yang baik untuk

pertumbuhannya adalah daerah tropika yang musim kemaraunya panjang

dan panas dengan ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Akan tetapi

banyak juga dijumpai di dataran rendah seperti di Jakarta (Rukmana,

2003).

f. Kandungan kimia dan manfaat

Ekstrak kulit buah delima mempunyai kandungan flavonoids,

sterols, triterpenes, phenols, tannins, dan alkaloids. Komponen yang aktif

dalam kulit buah delima yang dapat menjadi antibakteri adalah flavonoids,

sterols, triterpenes, phenols, dan tannins. Flavonoids mempunyai aktivitas

yang menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel bakteri

(Ulanowska dkk, 2007). Sterols dan triterpenes mempunyai aktivitas

merusak membran sel bakteri. Phenols dan tannins mempunyai aktivitas

menghambat sintesis verotoksin sel bakteri (Voravuthikunchai dkk, 2005).

Manfaat delima bisa diperoleh dengan berbagai cara. Secara

tradisional, buah delima biasa digunakan untuk membersihkan kulit dan

mengurangi peradangan pada kulit. Ekstrak buah delima menunjukkan

hasil yang efektif melawan virus herpes dan ekstrak hidroalkoholik dari

Page 17: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

seluruh buah delima menghambat aktivitas virus influenza (Zhang dkk,

1995).

2. Antimikroba (Antibakteri)

Antimikroba (antibakteri) ialah obat pembasmi mikroba, khususnya

mikroba yang merugikan manusia. Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada

antimikroba yang bersifat menghambat pertumbuhan mikroba, dikenal

sebagai bakteriostatik, dan ada yang bersifat membunuh mikroba, dikenal

sebagai aktivitas bakterisid (Jawetz, 2007).

Berdasarkan mekanisme kerjanya, antimikroba dibagi dalam lima

kelompok (Rianto,2007), yaitu :

a. Mengganggu metabolisme sel mikroba

b. Menghambat sintesis dinding sel mikroba

c. Mengganggu permeabilitas membrane sel mikroba

d. Menghambat sintesis protein sel mikroba

e. Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba.

Terdapat dua jenis metode umum yang dapat digunakan untuk

pengujian menurut aktivitas antimikroba (Brooks dkk., 2007) yaitu :

a. Metode dilusi

Metode ini menggunakan antimikroba dengan kadar yang

menurun secara bertahap, yang dilarutkan dengan media cair atau

padat. Kemudian media diinokulasi dengan bakteri uji dan diinkubasi.

Tahap akhir dari metode ini yaitu dengan menghitung sejumlah bahan

Page 18: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

antimikroba yang dibutuhkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri

uji melalui pengenceran secara bertahap. Uji kepekaan cara dilusi cair

yang biasa digunakan adalah menggunakan tabung reaksi. Cara yang

lebih sederhana lagi yaitu dengan menggunakan microdilution plate.

Keuntungan uji metode ini adalah dapat memberi hasil kuantitatif

yang menunjukkan kadar antimikroba yang dibutuhkan untuk

mematikan bakteri atau Minimum Inhibition Consentration (MIC).

b. Metode difusi

Metode difusi yang paling sering digunakan adalah metode

difusi agar. Pada metode ini, cakram kertas saring berisi sejumlah obat

ditempatkan pada permukaan medium padat yang sebelumnya telah

diinokulasi bakteri uji pada permukaannya. Setelah diinkubasi,

diameter zona hambatan sekitar cakram dipergunakan untuk mengukur

kekuatan hambatan obat terhadap organisme uji. Metode ini

dipengaruhi beberapa faktor yaitu : obat, organisme, sifat medium,

kemampuan difusi, ukuran molekul, dan stabilitas obat.

3. Escherechia coli

a. Taksonomi ( Migula dkk, 2010 ).

Domain : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gamma Proteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Famili : Enterobacteriaceae

Page 19: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Genus : Escherechia

Spesies : Escherechia

b. Morfologi & identifikasi

Escherechia coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri

batang gram negatif. Escherechia coli mempunyai ukuran dengan panjang

2,0-6,0 µm dan lebar 1,1-1,5 µm. Escherechia coli mempunyai 3 lapis

membrane bakteri, yaitu : membran luar (fosfolipid dan lipopolisakarida),

peptidoglikan, dan membran plasma (fosfolipid) (Karsinah dkk, 2006).

Escherechia coli merupakan bakteri gram negatif fakultatif anaerob.

Escherechia coli memfermentasikan laktosa dan memproduksi indol yang

digunakan untuk mengidentifikasi bakteri pada makanan dan air.

Escherechia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di

dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena

dapat menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare (Brooks dkk,

2007).

Escherechia coli tumbuh optimum pada suhu 37ºC, pH 6-7, dan

bersifat anaerob fakultatif. Escherechia coli mempunyai antigen somatik

(O), antigen flagel (H) dan antigen kapsul (K). Pada saat ini telah

ditemukan : 150 tipe antigen O, 90 tipe antigen K dan 50 tipe antigen H.

Antigen K dibedakan lagi berdasarkan sifat-sifat fisiknya menjadi 3 tipe

yaitu : L, A dan B (Karsinah dkk, 2006).

Page 20: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Jenis

Escherechia coli yang menyebabkan diare sangat sering ditemukan

di seluruh dunia. Escherechia coli ini diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-

sifat virulensinya dan setiap kelompok menimbulkan penyakit melalui

mekanisme yang berbeda, antara lain :

1) Enterophatogenetic Escherechia coli (EPEC)

Penyebab penting diare pada bayi, khususnya di negara

berkembang. EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil. Faktor yang

diperantarai secara kromosom menimbulkan perlekatan yang kuat.

Akibat dari perlekatan ini menyebabkan hilangnya mikrovilli usus,

terbentuknya filamentous aktin atau struktur seperti cangkir, dan

menyebabkan mikroba ini masuk ke dalam mukosa. Karakteristik

infeksi ini dapat dilihat dengan mikrograf elektron dari biopsi usus

kecil. Akibat dari infeksi EPEC adalah diare cair yang biasanya

sembuh sendiri tetapi dapat juga kronik. Waktu diare EPEC dapat

diperpendek dan diare kronik dapat disembuhkan dengan pemberian

antibiotik (Brooks dkk., 2007). Masa inkubasi dari bakteri ini pada

orang dewasa bisa kurang dari 9 jam. Anklorida merupakan faktor

resiko penyakit ini pada orang dewasa (Zuber, 1999).

2) Enterotoxigenic Escherechia coli (ETEC)

Merupakan penyebab umum diare pada pelancong dan

penyebab sangat penting diare pada bayi di negara berkembang

Page 21: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(Nataro dan Kaper, 1999). Faktor kolonisasi ETEC yang spesifik

untuk menimbulkan perlekatan ETEC pada sel epitel usus kecil.

Beberapa strain ETEC memproduksi sebuah eksotoksin yang sifatnya

labil terhadap panas atau Labile Toxin (LT) dibawah kontrol plasmid.

Sub unit B plasmid ETEC melekat dengan GMı gangliosida pada

epitel usus kecil menyebabkan fasilitasi pemasukan sub unit A ke

dalam sel usus, sehingga akan mengaktivasi adenil siklase. Adenil

siklase yang teraktivasi atau cyclic Adenosin Mono Phosphate (cAMP)

semakin lama mengalami peningkatan konsentrasi lokal sehingga

menyebabkan hipersekresi yang intensif dan lama dari air dan klorida

serta menghambat penyerapan natrium. Lumen usus terenggang oleh

cairan dan mengakibatkan hipermotilitas serta diare, dan berlangsung

selama beberapa hari (Brooks dkk., 2007).

LT bersifat antigenik dan dapat bereaksi silang dengan

enterotoksin dari Vibrio cholera. LT merangsang produksi antibodi

untuk menetralkan toksin tersebut di dalam serum dari orang yang

terinfeksi oleh ETEC. Orang yang tinggal di area dimana terdapat

banyak organisme tersebut (negara berkembang) biasanya memiliki

antibodi terhadap toksin ini dan cenderung kurang mengalami diare

oleh LT yang diproduksi oleh Escherechia coli (Brooks dkk., 2007).

Beberapa ETEC menghasilkan enterotoksin yang stabil

terhadap panas atau Stable Toxin (ST), dibawah kontrol genetika dari

Page 22: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

beragam kelompok plasmid. ST terbagi ke dalam dua tipe yaitu STa

dan STb (Rahmadi, 2007). STa mengaktifkan guanil siklase dalam sel

epitel usus dan merangsang pengeluaran cairan. STb akan merangsang

pengeluaran cairan cyclic nucleotide-independent dengan onset yang

pendek in vivo. Banyak strain ETEC yang memproduksi ST juga

memproduksi LT. Strain ETEC dengan kedua toksin menyebabkan

diare menjadi lebih berat. Plasmid yang membawa gen untuk

enterotoksin (LT dan ST) juga membawa gen untuk kolonisasi yang

menyebabkan perlekatan strain ETEC dengan epitel usus. Faktor

kolonisasi terjadi dengan frekuensi khusus di beberapa serotipe.

Beberapa serotipe ETEC didapat di seluruh dunia, sedangkan yang

lainnya diketahui mempunyai penyebaran terbatas. Hal yang

memungkinkan bahwa sebenarnya Escherechia coli dapat memperoleh

pengkodean plasmid untuk enterotoksin. Tidak ada hubungan antara

strain ETEC dengan EPEC yang menyebabkan diare pada anak. Tidak

ada hubungan antara strain enterotoksin dengan strain yang mampu

menyerang sel epitelial usus. Masa inkubasi dari bakteri ini sangat

pendek (14-50 jam) (Nataro dan Kaper, 1999).

3) Enterohemorrhagic Escherechia coli (EHEC)

EHEC banyak dihubungkan dengan hemorrhagic colitis,

sebuah bentuk diare yang parah, dan dengan sindrom uremic

hemolytic, sebuah penyakit akibat kegagalan ginjal akut,

Page 23: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

microangiopathy hemolytic anemia, dan trombositopenia. Penyakit

tersebut disebabkan verotoksin yang dihasilkan oleh EHEC.

Verotoksin mempunyai sifat yang hampir sama dengan toksin Shiga

yang diproduksi oleh Shigella disentriae tipe I, meskipun kedua toksin

secara antigen dan genetik berbeda. Dari serotipe Escherechia coli

yang memproduksi verotoksin, O157:H7 merupakan satu-satunya

yang dapat diidentifikasi dalam contoh klinis. EHEC O157:H7 tidak

menggunakan sorbitol dalam metabolismenya dan bereaksi negatif

dalam agar Mac Conkey (Brooks dkk., 2007). Masa inkubasi dari

bakteri ini adalah 3-8 hari. Pengobatan penyakit akibat EHEC

utamanya adalah perawatan suportif (Zuber, 1999).

4) Enteroinvasive Escherechia coli (EIEC)

EIEC sebagian besar menyebabkan diare cair dan sebagian

kecil menyebabkan penyakit yang mirip dengan shigellosis. Diare

yang disebabkan oleh bakteri ini biasanya terjadi setelah 12-72 jam

makan makanan yang terkontaminasi dan biasanya dapat sembuh

sendiri (Zuber, 1999). Penyakit ini umumnya terjadi pada anak di

negara berkembang. Seperti Shigella, strain EIEC ada yang

memfermentasi laktosa dengan lambat dan ada yang tidak

memfermentasi laktosa. EIEC menyebabkan penyakit dengan

menyerang sel epitelial mukosa usus (Brooks dkk., 2007).

Page 24: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Habitat

Escherechia coli umumnya ditemukan pada saluran pencernaan

bagian bawah (Colon, Caecum, dan Anus) manusia atau hewan berdarah

panas. Jenis yang tidak berbahaya merupakan bagian dari flora normal

pada usus (Migula dkk, 2010). Escherechia coli secara normal terdapat

dalam traktus gastrointestinal neonates sejak beumur 40 hari akibat dari

makanan, minuman, dan dari individu yang memegang bayi. Infeksi

terjadi ketika bakteri anaerob dan bakteri lain dari flora normal

mengkontamisasi daerah tubuh yang steril (Nelson, 2000). Bakteri ini

disebut juga sebagai bakteri oportunis. Kebanyakan tempat yang

mengalami infeksi klinis adalah saluran kemih, saluran dan kandung

empedu, dan tempat lain dalam rongga perut. Akan tetapi, beberapa

tempat diluar perut seperti kelenjar prostat, paru-paru, tulang, dan mening

dapat menjadi lokasi tempat infeksi bakteri ini (Karsinah dkk, 2006).

Page 25: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Ada daya antibakteri ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) terhadap

pertumbuhan Escherechia coli dari RSUD dr. Moewardi, Surakarta.

Kulit buah delima

Ekstrak kulit buah delima

Flavonoids Sterols & Triterpenes Phenols & Tannins

Efek antibakteri

1) Merusak membran sel bakteri 2) menghambat sintesis atau merusak

asam nukleat sel bakteri 3) menghambat sintesis verotoksin sel

bakteri

Hambatan pertumbuhan Escherechia coli

Variabel luar 1. Terkendali

Asal tanaman 2. Tidak terkendali

a. Umur buah b. Musim c. kultivikasi

Page 26: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan

metode the post test only with control group design.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Laboratorium Mikrobiologi RSUD dr. Moewardi

Surakarta dan Laboratorium Pengujian dan Penelitian Terpadu Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan Escherechia coli yang diperoleh dari

Laboratorium Mikrobiologi RSUD dr. Moewardi.

D. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah non random sampling dengan

batasan jumlah. Banyaknya sampel yang diperoleh sesuai jumlah yang telah

ditentukan, yaitu 30 sampel Escherechia coli yang diisolat dari 30 pasien.

Page 27: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Identifikasi Variabel Penelitian

e. Variabel bebas : Konsentrasi ekstrak kulit buah delima

(Punica granatum L)

f. Variabel terikat : Pertumbuhan Escherechia coli

g. Variabel luar

a. Dapat dikendalikan : Suhu lingkungan, kelembaban udara,

aerogenesis, pH, pengenceran ekstrak.

b. Tidak dapat dikendalikan : Metabolisme Escherechia coli, umur buah,

kultivikasi dan musim.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Konsentrasi ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L)

Ekstrak kulit buah delima yang digunakan berasal dari hasil

ekstraksi kulit buah delima di Laboratorium Pengujian dan Penelitian Terpadu

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ekstraksi yang dilakukan

menggunakan metode perkolasi. Kemudian ekstrak yang dihasilkan

diencerkan dengan aquades untuk mendapatkan seri konsentrasi yaitu 30%,

50%, 70% dan 100%. Skala pengukuran variabel ini menggunakan skala

nominal.

2. Escherechia coli

Page 28: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kuman Escherechia coli yang dipakai adalah hasil isolat lokal yang

diperoleh dari Lab. Mikrobiologi RSUD dr. Moewardi, Surakarta. Setelah

bakteri dikulturkan dan diidentifikasi, daya antibakteri ekstrak kulit buah

delima (Punica granatum L) diuji dengan menanamkan bakteri tersebut pada

media Muller Hinton agar. Daya antibakteri ini diukur berdasarkan zona

hambatan pada media agar yang terbentuk di sekeliling sumuran setelah

diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37 °C. Sebagai kontrol positif

digunakan gentamisin 30 µg sedangkan aquadest digunakan sebagai kontrol

negatif. Skala pengukuran variabel ini menggunakan skala rasio.

3. Variabel luar

a. Suhu lingkungan, kelembaban udara, aerogenesis, pH, dan pengenceran

ekstrak merupakan variabel-variabel yang dapat dikendalikan. Suhu,

kelembaban udara, aerogenesis, dan pH dapat dikendalikan dengan

menginkubasikan agar Muller Hinton yang telah dikulturkan di dalam

inkubator.

b. Kultivikasi, musim dan umur buah delima merupakan variabel yang tidak

dapat dikendalikan. Faktor-faktor tersebut bisa mempengaruhi kandungan

yang ada di dalam ekstrak kulit buah delima. Sedangkan metabolisme

kuman juga mempengaruhi kuman dalam mempertahankan keutuhannya

akibat pemberian zat antibakteri.

Page 29: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

G. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah the post test only with control group design.

Di sini digunakan juga kontrol positif dan kontrol negatif sebagai pembanding.

Keterangan:

KP : Kontrol positif, cakram antibiotik Gentamisin 30 µg

P : Perlakuan, berupa sumuran berdiameter 5 mm yang ditetesi

ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) berbagai konsentrasi

KN : Kontrol negatif, sumuran berdiameter 5 mm ditetesi aquadest

HKP : Hasil pengamatan zona hambatan pertumbuhan bakteri pada KP

HP : Hasil pengamatan zona hambatan pertumbuhan bakteri pada P

HKN : Hasil pengamatan zona hambatan pertumbuhan bakteri pada KN

Penanaman E.coli pada

Muller Hinton agar

KP HKP

KN HKN

Bandingkan dengan uji

statistik P HP

Page 30: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Alat Ukur Penelitian

1. Alat pembuat sumuran berdiameter 6 mm

2. Mikro pipet (0,05 mL)

3. Tabung reaksi

4. Autoklaf

5. Kapas lidi steril

6. Lampu spiritus

7. Oshe kolong

8. Penggaris

I. Bahan Penelitian

1. Ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) dengan pengenceran 30%,

50%, 70% dan 100%

2. Escherechia coli

3. Antibiotik Gentamisin 30 µg

4. Media Muller Hinton agar

5. Standard 0,5 Mc Farland

6. Media kaldu pepton cair

7. Media Mc Conkey

8. Aquadest

Page 31: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

J. Cara Kerja

1. Persiapan awal

Alat-alat yang diperlukan dicuci bersih kemudian dikeringkan dan

disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121ºC selama 15 menit.

2. Persiapan ekstrak kulit buah delima

Ekstrak kulit buah delima yang didapatkan dari Laboratorium

Pengujian dan Penelitian Terpadu Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

diencerkan dengan aquadest sehingga diperoleh ekstrak kulit buah delima

dengan berbagai konsentrasi yaitu 30%, 50%, 70% dan 100%.

3. Persiapan kontrol positif dan kontrol negatif

Untuk kontrol positif menggunakan cakram gentamisin 30 µg.

Sedangkan untuk kontrol negatif, menggunakan larutan aquadest.

4. Persiapan media

Media agar Muller Hinton dilubangi dengan alat pembuat sumuran

berdiamater 6 mm sebanyak 5 buah dan jarak diatur sedemikian rupa sehingga

satu sumuran dengan sumuran lain berjauhan.

5. Persiapan suspensi bakteri

Kaldu pepton disiapkan dalam tabung reaksi. Beberapa oshe bakteri

diambil dari media Mc Conkey, kemudian dimasukkan ke dalam tabung

reaksi yang berisi kaldu pepton dan diinkubasi sampai didapatkan kekeruhan

Page 32: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang sama dengan suspensi 0,5 Mac Farland. Bakteri diambil dengan kapas

lidi steril, dioleskan pada media agar Muller Hinton dan diratakan.

6. Pelaksanaan uji bakteri

Pada media Muller Hinton dibuat sumuran berdiameter 6 mm. Lalu

bakteri Escherechia coli yang telah dibandingkan dengan standard Mac

Farland 0,5 dioleskan pada media tersebut. Kemudian sumuran yang telah

dibuat, ditetesi ekstrak kulit buah delima dengan berbagai konsentrasi. Jarak

diatur sedemikian rupa sehingga satu sumuran dengan sumuran lain

berjauhan. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37ºC selama 18 jam. Dalam

media tersebut juga diberi antibiotik gentamisin 30 µg sebagai pembanding

atau kontrol positif dan sumuran aquadest sebagai kontrol negatif. Zona

hambatan yang terbentuk diukur dengan penggaris dalam satuan milimeter

(mm).

H. Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji One Way

ANOVA (Analysis of Variance). Kemudian, untuk membandingkan hubungan

antara diameter zona hambatan konsentrasi yang satu dengan yang lain

digunakan Post Hoc Test berupa uji Least Significance Difference (LSD). Data

diolah dengan program Statistical Product Service Solution (SPSS) 16,00 for

Windows

Page 33: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian mengenai daya antibakteri ekstrak kulit buah

delima (Punica granatum L) terhadap Escherechia coli di RSUD dr. Moewardi

Surakarta, maka didapatkan hasil pengukuran diameter zona hambatan

pertumbuhan Escherechia coli pada berbagai perlakuan seperti pada Tabel 1.

Data selengkapnya terdapat di Lampiran 1.

Tabel 1. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambatan Pertumbuhan Escherechia

coli pada Masing-Masing Perlakuan

Kelompok Rerata zona hambatan (mm)

Konsentrasi 30% 18,83

Konsentrasi 50% 20,27

Konsentrasi 70% 21,57

Konsentrasi 100% 24,07

Kontrol positif (Gentamisin 30µg) 15,90

Kontrol negatif (Aquadest) 0

Page 34: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada Tabel 1 dapat dilihat adanya perbedaan rata-rata diameter zona

hambatan yang menunjukkan perbedaan efek antibakteri pada masing-masing

perlakuan. Pada kuman Escherechia coli dengan kelompok perlakuan yang

menggunakan aquadest (kontrol negatif) tidak didapatkan zona hambatan (0 mm).

Sedangkan pada kuman Escherechia coli dengan kelompok perlakuan yang

menggunakan gentamisin 30 µg (kontrol positif) didapatkan rata-rata zona

hambatan 15,90 mm. Hal ini menunjukkan bahwa gentamisin 30 µg mempunyai

efek antibakteri yang adekuat terhadap Escherechia coli. Sedangkan pada kuman

Escherechia coli dengan kelompok perlakuan ekstrak kulit buah delima

(Punica granatum L) konsentrasi 30%, 50%, 70% dan 100%, berturut-turut

didapatkan rata-rata zona hambatan 18,83 mm, 20,27 mm, 21,57 mm, 24,07 mm.

Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L)

mempunyai efek antibakteri yang adekuat terhadap Escherechia coli yang

meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi.

B. Analisis Data

Data hasil penelitian yang berupa diameter zona hambatan dianalisis

dengan One Way ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan Post Hoc Test

berupa uji Least Significance Difference (LSD). Data diolah dengan program

Statistical Product Service Solution (SPSS) 16,00 for windows.

1. Uji One Way ANOVA

Page 35: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari hasil pengukuran diameter zona hambatan pada kuman

Escherechia coli, setelah diuji dengan uji ANOVA (Analysis of variance)

yang menggunakan program SPSS 16,00 didapatkan hasil yang signifikan.

Data selengkapnya terdapat di Lampiran 3. Dari hasil uji ANOVA pada

kuman Escherechia coli menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

antara keenam kelompok perlakuan yaitu antara aquadest, gentamisin 30 µg,

ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) konsentrasi 30%, 50%, 70%

dan 100% dalam menghambat pertumbuhan Escherechia coli dengan p <

0,05.

2. Uji Least Significance Difference (LSD)

Setelah dilakukan uji Least Significance Difference (LSD)

menunjukkan perbedaan yang signifikan. Data selengkapnya terdapat di

Lampiran 4.

Tabel 2. Ringkasan Perbandingan antara Keenam Kelompok Perlakuan dengan Uji

Least Significance Difference (LSD) pada Kuman Escherechia coli

Kontrol Negatif

(Aquadest)

Kontrol Positif

(Gentamisin)

Ekstrak Konsentrasi

30%

Ekstrak Konsentrasi

50%

Ekstrak Konsentrasi

70%

Ekstrak Konsentrasi

100% Kontrol Negatif

(Aquadest) - P = 0,000

(Signifikan) P = 0,000

(Signifikan) P = 0,000

(Signifikan) P = 0,000

(Signifikan) P = 0,000

(Signifikan)

Kontrol Positif

(Gentamisin)

P = 0,000 (Signifikan) -

P = 0,001 (Signifikan)

P = 0,000 (Signifikan)

P = 0,000 (Signifikan)

P = 0,000 (Signifikan)

Ekstrak Konsentrasi

30%

P = 0,000 (Signifikan)

P = 0,001 (Signifikan)

- P = 0,111

(Tidak Signifikan)

P = 0,003 (Signifikan)

P = 0,000 (Signifikan)

Ekstrak P = 0,000 P = 0,000 P = 0,111 - P = 0,148 P = 0,000

Page 36: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Konsentrasi 50%

(Signifikan) (Signifikan) (Tidak Signifikan)

(Tidak Signifikan)

(Signifikan)

Ekstrak Konsentrasi

70%

P = 0,000 (Signifikan)

P = 0,000 (Signifikan)

P = 0,003 (Signifikan)

P = 0,148 (Tidak

Signifikan) -

P = 0,006 (Signifikan)

Ekstrak Konsentrasi

100%

P = 0,000 (Signifikan)

P = 0,000 (Signifikan)

P = 0,000 (Signifikan)

P = 0,000 (Signifikan)

P = 0,006 (Signifikan)

-

Hasil uji Least Significance Difference (LSD) pada kuman Escherechia coli

didapatkan perbandingan rata-rata diameter zona hambatan kelompok kontrol negatif

(aquadest) menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan semua kelompok lainnya,

baik dengan kontrol positif (gentamisin 30 µg), maupun dengan ekstrak kulit buah

delima (Punica granatum L) konsentrasi 30%, 50%, 70% dan 100%. Perbandingan

antara kelompok kontrol positif (gentamisin 30 µg) dengan semua kelompok lainnya,

baik dengan kontrol negatif (aquadest), maupun dengan ekstrak kulit buah delima

(Punica granatum L) konsentrasi 30%, 50%, 70% dan 100% menunjukkan perbedaan

yang signifikan.

Zona hambatan antara kelompok ekstrak kulit buah delima (Punica granatum

L) konsentrasi 50% dengan kontrol negatif (aquadest), kontrol positif (gentamisin 30

µg) dan ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) konsentrasi 100%

menunjukkan perbedaan yang signifikan tetapi tidak pada konsentrasi 30% dan 70%.

Perbandingan zona hambatan antara ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L)

konsentrasi 50% dengan ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) konsentrasi

30% memiliki nilai probabilitas 0,111 yang berarti nilai p > 0,05 sehingga Ho

Page 37: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diterima. Sedangkan zona hambatan pada perbandingan antara ekstrak kulit buah

delima (Punica granatum L) konsentrasi 50% dengan ekstrak kulit buah delima

(Punica granatum L) konsentrasi 70% memiliki nilai probabilitas 0,148 yang berarti

nilai p > 0,05 sehingga Ho diterima. Kedua hal ini berarti bahwa perbedaan rata-rata

diameter zona hambatan antara kedua kelompok yang dibandingkan tidak signifikan.

Pada perbandingan antara kelompok lainnya memiliki nilai probabilitas 0,000 yang

berarti nilai p > 0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti perbedaan rata-rata diameter

zona hambatan antara kelompok yang dibandingkan signifikan.

Page 38: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PEMBAHASAN

Biakan kuman Escherechia coli yang diberi perlakuan dengan pemberian

aquadest, gentamisin 30 µg, dan ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L)

konsentrasi 30 %, 50 %, 70 %, dan 100 % berturut-turut didapatkan hasil pengukuran

diameter zona hambatan 0 mm, 15,90 mm, 18,83 mm, 20,27 mm, 21,57 mm, dan

24,07 mm. Besarnya diameter zona hambatan menunjukkan kuat lemahnya efek

antibakteri. Makin besar diameter zona hambatan berarti makin kuat efek

antibakterinya dan makin kecil diameter zona hambatan maka makin lemah efek

antibakterinya.

Kontrol negatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquadest steril.

Hal ini adalah untuk memastikan bahwa efek antibakteri terhadap kuman Escherechia

coli berasal sepenuhnya dari ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) dan tidak

ada dari aquadest. Data Tabel 1 menunjukkan bahwa pada kelompok aquadest yang

digunakan sebagai kontrol negatif dan juga sebagai pelarut ekstrak kulit buah delima

(Punica granatum L) tidak terbentuk zona hambatan.

Kontrol positif yang digunakan dalam penelitian ini adalah gentamisin 30 µg

karena gentamisin 30 µg merupakan antibiotik yang sensitif terhadap kuman

Escherechia coli. Menurut tabel Minimal Inhibitation Concentrations (MICs),

gentamisin 30 µg dikatakan sensitif apabila diameter zona hambatan ≥ 16 mm.

Page 39: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil penelitian yang terdapat pada Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata diameter

zona hambatan gentamisin 30 µg sebesar 15,90 mm. Hal ini terjadi mungkin karena

reaksi diffusi antibiotik tidak sama dengan reaksi seri konsentrasi ekstrak kulit buah

delima terhadap kuman Escherechia coli.

Buah delima yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis buah delima yang

isinya berwarna putih dan yang digunakan dalam pembuatan ekstrak dalam penelitian

ini adalah hanya kulitnya. Ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) yang

dipakai dalam penelitian ini diekstrak di Laboratorium Pengujian dan Penelitian

Terpadu Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ekstraksi yang dilakukan

menggunakan metode perkolasi. Kemudian ekstrak yang dihasilkan diencerkan untuk

mendapatkan seri konsentrasi yaitu 30%, 50%, 70% dan 100% dengan menggunakan

pelarut aquadest. Tujuan pengenceran ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L)

yang dibuat dalam berbagai konsentrasi adalah untuk melihat perbandingan zona

hambatan antara konsentrasi terhadap pertumbuhan Escherechia coli. Hal ini

menunjukkan pertambahan zona hambatan seiring dengan peningkatan konsentrasi.

Hasil pengamatan pengaruh ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L)

terhadap kuman Escherechia coli dipaparkan pada Tabel 1. Rata-rata diameter zona

hambatan ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) pada konsentrasi 30%,

50%, 70% dan 100% berturut-turut adalah sebesar 18,83 mm, 20,27 mm, 21,57 mm,

dan 24,07 mm. Dari data tersebut terlihat bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak

kulit buah delima, semakin besar efek antibakteri.

Page 40: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Efek antibakteri ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) dalam

menghambat pertumbuhan Escherechia coli disebabkan oleh adanya zat aktif dalam

ekstrak tersebut, yaitu berupa flavonoids, sterols, triterpenes, phenols, tannins, dan

alkaloids. Flavonoids mempunyai aktivitas yang menghambat sintesis atau merusak

asam nukleat sel bakteri (Ulanowska dkk, 2007). Sterols dan triterpenes mempunyai

mempunyai aktivitas merusak membran sel bakteri. Phenols dan tannins mempunyai

aktivitas menghambat sintesis verotoksin sel bakteri (Voravuthikunchai dkk, 2005).

Voravuthikunchai dkk telah meneliti tentang efek daya antibakteri ekstrak

kulit buah delima (Punica granatum L) terhadap kuman standar yang sedikit berbeda

dengan penelitian ini, dimana peneliti menggunakan kuman isolat RSUD dr.

Moewardi Surakarta. Peneliti ingin menunjukkan bahwa terdapat sedikit perbedaan

hasil di antara kuman standar dengan kuman isolat. Di dalam penelitiannya

Voravuthikunchai dkk mendapatkan rerata zona hambatan pertumbuhan Escherechia

coli 10 mm. Berbeda dengan penelitian Voravuthikunchai dkk, dalam penelitian ini

peneliti menggunakan kuman isolat di mana rerata zona hambatan pertumbuhan

Escherechia coli yang paling tinggi adalah 24,07 mm dan paling rendah adalah 18,83

mm. Hasil perbandingan dengan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efek

antibakteri ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) lebih besar terhadap

kuman isolat daripada dengan kuman standar. Hal ini terjadi mungkin karena terdapat

perbedaan metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya.

Page 41: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan kuman isolat Escherechia coli dari

urin, darah, sputum dan pus. Hasil penelitian dengan menggunakan kuman isolat

yang bervariasi menunjukkan efek daya antibakteri yang lebih besar seiring dengan

meningkatnya konsentrasi ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L).

Sesuai dengan penelitian sebelumnya, hasil penelitian efek daya antibakteri

ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) terhadap Escherechia coli di RSUD

dr. Moewardi Surakarta menunjukkan hasil perbedaan yang bermakna.

Page 42: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dari hasil penelitian tentang efek antibakteri ekstrak kulit buah delima

(Punica granatum L) terhadap Escherechia coli di RSUD dr. Moewardi

Surakarta, maka dapat diambil simpulan bahwa :

1. Ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L) terbukti dapat menghambat

pertumbuhan Escherechia coli isolat dari RSUD dr. Moewardi Surakarta dan

sesuai dengan penelitian sebelumnya .

2. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L)

yang digunakan pada biakan kuman Escherechia coli, maka zona hambatan

yang terbentuk makin besar pula.

B. SARAN

Setelah dilakukan penelitian tentang efek antibakteri ekstrak kulit buah

delima (Punica granatum L) terhadap Escherechia coli di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta, maka peneliti menganjurkan :

1. Menggunakan kuman patogen lain yang belum digunakan dalam penelitian ini

dan penelitian sebelumnya untuk melihat ada tidaknya efek antibakteri dari

ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L).

Page 43: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Pengujian dengan metode dilusi untuk mengetahui kadar hambat minimum

yang dimiliki oleh ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L).

3. Pengujian bahan aktif antibakteri ekstrak kulit buah delima

(Punica granatum L) secara kualitatif.

4. Dilakukan pengujian lanjut tentang toksisitas ekstrak kulit buah delima

(Punica granatum L).

5. Menggunakan bagian lain dari pohon delima untuk melihat ada tidaknya efek

antibakteri terhadap kuman.

6. Pengujian lanjut secara in vivo untuk melihat efek ekstrak kulit buah delima

terhadap pasien diare.

Page 44: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Ahmet D.Duman, Mustafa Ozgen, Kenan S.Dayisoylu, Nurcan Erbil dan Coskun Durgac. 2009. Antimicrobial Activity of Six Pomegranate (Punica granatum L) Varieties and Their Relation to Some of Their Pomological and Phytonutrient Characteristics. Open Access Molecules, ISSN 1420-3049, pp 1809-17.

Brooks G.F., Carroll K.C., Butel J.S., Morse S.A., 2007. Jawetz, Melnick, Adelberg. Medical Microbiology. Edisi 24. Boston : Mc GrawHill. pp :161-5, 253-4.

Integrated Taxonomic Information System. 2010. ITIS Standard Report of

Punica granatum L.

http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=27278. (18 Maret 2010).

Jawetz E, MD, PhD, 2007. Prinsip Kerja Obat Antimikroba. In : Katzung B.G. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 6. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. pp :699-701.

Karsinah, Lucky H.M., Suharto, Mardiastuti H.W., 2006. Batang Negatif Gram, Escherichia. In : Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp : 154-65.

Marcellus S.K., Daldiyono, 2007. Diare Akut. In : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp : 408-12.

Migula, Castellani dan Chalmers. 2010. Escherichia coli. Taxonomy Browser. NCBI. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?mode=Tree&id=561&lvl=3&lin=f&keep=1&srchmode=1&unlock. (23 Maret 2010).

Nataro JP and Kaper JB. 1999. Diarrheagenic Escherichia coli. Clinical Micro Reviews: 11 (1):142-201

Page 45: DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nelson E.Waldo, 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Jakarta : EGC. pp :667-8.

Qnais E.Y., Elokda A.S., Abu Ghalyun Y.Y., Abdulla F.A., 2007. Antidiarrheal Activity of the Aqueous Extract of Punica granatum (Pomegranate) Peels. Pharmaceutical Biology, 1744-5116, volume 45, issue 9, 2007, pp 715-20. Review.

Rahmadi A. 2007. Detection and Surveillance of Enterotoxigenic E. coli in Food Nature : A Review. Department Agricultural Product Technology, University of Mulawarman, Samarinda, Indonesia. pp : 1-10.

Rianto Setiabudy. 2007. Pengantar Antimikroba. In: Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru. pp 585-7.

Rukmana Rahmat Ir. H., 2003. Delima. pp : 9-15. Ulanowska K., Majchrzyk A., Moskot M., Banecka J.J., and Wegrzyn G.,

2007. Assessment of Antibacterial Effects of Flavonoids by Estimation of Generation Times in Liquid Bacterial Cultures. Biology, Bratislava, 62/2 : 132-135.

Voravuthikunchai S.P., Sririrak T., Limsuwan S., Supawita T., Lida T., Honda T., 2005. Inhibitory Effects of Active Compounds from Punica granatum Pericarp on Verocytotoxin Production by Enterohemorrhagic Escherichia coli O157:H7. Journal of Health Science, 51 (5) 590-596.

Zhang J., Zhan B., Yao X., Gao Y., Shong J., 1995. Antiviral Activity of Tannin from the Pericarp of Punica granatum L. against Herpes genital virus“in vitro”. Chung-Kuo-Chung-Yao-Tsa-Chih 20,556–558.

Zuber Mulla. 1999. E. coli Serotypes other than O157:H7. Regional Epidemiologist. pp : 1-3.