92
JADWAL Tanggal Efektif : 21 Februari 2013 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 24 Oktober 2013 Masa Penawaran Umum : 18 dan 21 Oktober 2013 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 25 Oktober 2013 Tanggal Penjatahan : 22 Oktober 2013 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE TBK (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI TAMBAHAN INI. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Konsumen Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat: The Landmark I Lt. 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910 Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159 Jaringan Usaha Memiliki 186 Kantor Cabang, 356 Kantor Perwakilan, 110 Kios dan 23 Dealer Outlet, antara lain di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabekser, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Papua PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II ADIRA FINANCE DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP8.000.000.000.000,- (DELAPAN TRILIUN RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan telah menerbitkan OBLIGASI BERKELANJUTAN II ADIRA FINANCE TAHAP I TAHUN 2013 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP2.000.000.000.000 (DUA TRILIUN RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan: OBLIGASI BERKELANJUTAN II ADIRA FINANCE TAHAP II TAHUN 2013 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP2.092.000.000.000,- (DUA TRILIUN SEMBILAN PULUH DUA MILIAR RUPIAH) Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) Seri, yaitu Obligasi Seri A, Obligasi Seri B dan Obligasi Seri C yang diterbitkan tanpa warkat. Obligasi ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih Seri Obligasi yang dikehendaki sebagai berikut : Seri A : Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp722.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh dia miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 9.15% (sembilan koma satu lima perseratus) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri B : Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp880.000.000.000,- (delapan ratus delapan puluh miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 10.50% (sepuluh koma lima kosong perseratus) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 36 (tiga puluh enam) bulan. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri C : Jumlah Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp490.000.000.000,- (empat ratus sembilan puluh miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 11.00% (sebelas perseratus) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 60 (enam puluh) bulan. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100,00% (seratus perseratus) dari Jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 24 Januari 2014 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 3 Nopember 2014 untuk Seri A, 24 Oktober 2016 untuk Seri B dan 24 Oktober 2018 untuk Seri C yang juga merupakan Tanggal Pelunasan dari masing-masing Seri Pokok Obligasi. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN Guna menjamin pembayaran dari seluruh jumlah uang yang oleh sebab apapun juga terhutang dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan akan memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi berupa Piutang Lancar yang akan dibebankan dengan fidusia selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan sekurang-kurangnya sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) dari nilai Pokok Obligasi dan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan secara keseluruhan sekurang-kurangnya menjadi sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi. Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan mempertahankan pada setiap saat nilai Jaminan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6.3 (v) Perjanjian Perwaliamanatan dan Perseroan berkewajiban untuk menambah uang tunai jika nilai jaminan fidusia berupa Piutang Lancar kurang dari 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6.3.(xvii) Perjanjian Perwaliamanatan. Keterangan lebih lanjut tentang Jaminan dapat dilihat pada Bab VII Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi Tahap II. Perseroan dapat membeli kembali Obligasi baik seluruhnya maupun sebagian ditujukan sebagai pembayaran kembali Obligasi atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. Pembelian kembali (buy back) Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Pembelian kembali (buy back) Obligasi Perseroan tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Pembelian kembali (buy back) Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari Pihak yang tidak terafiliasi. Rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali (buy back) atas Obligasi dimulai. Keterangan lebih lanjut tentang pembelian kembali (buy back) dapat dilihat pada Bab VII Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi Tahap II. Perseroan hanya menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) dan akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam penitipan kolektif di KSEI. Dalam rangka Penawaran umum Berkelanjutan ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang (Obligasi) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) : id AA+ (Double A plus) Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada Bursa Efek Indonesia PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Danareksa Sekuritas PT DBS Vickers Securities Indonesia (Terafiliasi) PT HSBC Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT Mandiri Sekuritas PT Standard Chartered Securities Indonesia PENJAMIN EMISI EFEK PT Samuel Sekuritas Indonesia WALI AMANAT PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek menjamin dengan dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap penawaran Obligasi. Risiko utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit, yaitu risiko yang disebabkan oleh kegagalan debitur/konsumen dalam memenuhi kewajbannya sesuai dengan kontrak dengan Perseroan atau tidak melakukan seperti yang telah disetujui dan disepakati. Apabila kegagalan kreditur dalam memenuhi kewajibannya sesuai kontrak dengan Perseroan dialami dalam jumlah yang cukup besar maka akan berdampak terhadap pendapatan dan kelangsungan usaha Perseroan. Pemegang Obligasi memiliki risiko atas tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan, karena pada umumnya invest asi dalam Obligasi merupakan investasi jangka panjang. Informasi Tambahan ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 4 Oktober 2013

DEFINISI DAN SINGKATAN

  • Upload
    lekien

  • View
    312

  • Download
    14

Embed Size (px)

Citation preview

JADWAL Tanggal Efektif : 21 Februari 2013 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 24 Oktober 2013 Masa Penawaran Umum : 18 dan 21 Oktober 2013 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 25 Oktober 2013 Tanggal Penjatahan : 22 Oktober 2013

OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE TBK (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI TAMBAHAN INI.

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Konsumen

Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

Kantor Pusat: The Landmark I Lt. 26-31

Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910

Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159

Jaringan Usaha Memiliki 186 Kantor Cabang, 356 Kantor Perwakilan, 110 Kios dan 23 Dealer Outlet,

antara lain di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabekser, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Papua

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II ADIRA FINANCE

DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP8.000.000.000.000,- (DELAPAN TRILIUN RUPIAH)

Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan telah menerbitkan

OBLIGASI BERKELANJUTAN II ADIRA FINANCE TAHAP I TAHUN 2013 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP2.000.000.000.000 (DUA TRILIUN RUPIAH)

Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan:

OBLIGASI BERKELANJUTAN II ADIRA FINANCE TAHAP II TAHUN 2013 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP2.092.000.000.000,- (DUA TRILIUN SEMBILAN PULUH DUA MILIAR RUPIAH)

Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) Seri, yaitu Obligasi Seri A, Obligasi Seri B dan Obligasi Seri C yang diterbitkan tanpa warkat. Obligasi ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih Seri Obligasi yang dikehendaki sebagai berikut : Seri A : Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp722.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh dia miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 9.15% (sembilan koma satu lima perseratus) per tahun.

Jangka waktu Obligasi adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri B : Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp880.000.000.000,- (delapan ratus delapan puluh miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 10.50% (sepuluh koma lima kosong perseratus) per

tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 36 (tiga puluh enam) bulan. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri C : Jumlah Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp490.000.000.000,- (empat ratus sembilan puluh miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 11.00% (sebelas perseratus) per tahun. Jangka

waktu Obligasi adalah 60 (enam puluh) bulan. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100,00% (seratus perseratus) dari Jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 24 Januari 2014 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 3 Nopember 2014 untuk Seri A, 24 Oktober 2016 untuk Seri B dan 24 Oktober 2018 untuk Seri C yang juga merupakan Tanggal Pelunasan dari masing-masing Seri Pokok Obligasi.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN Guna menjamin pembayaran dari seluruh jumlah uang yang oleh sebab apapun juga terhutang dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan keten tuan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan akan memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi berupa Piutang Lancar yang akan dibebankan dengan fidusia selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan sekurang-kurangnya sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) dari nilai Pokok Obligasi dan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan secara keseluruhan sekurang-kurangnya menjadi sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi. Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan mempertahankan pada setiap saat nilai Jaminan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6.3 (v) Perjanjian Perwaliamanatan dan Perseroan berkewajiban untuk menambah uang tunai jika nilai jaminan fidusia berupa Piutang L ancar kurang dari 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6.3.(xvii) Perjanjian Perwaliamanatan.

Keterangan lebih lanjut tentang Jaminan dapat dilihat pada Bab VII Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi Tahap II.

Perseroan dapat membeli kembali Obligasi baik seluruhnya maupun sebagian ditujukan sebagai pembayaran kembali Obligasi atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. Pembelian kembali (buy back) Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Pembelian kembali (buy back) Obligasi Perseroan tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Pembelian kembali (buy back) Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari Pihak yang tidak terafiliasi. Rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali (buy back) atas Obligasi dimulai.

Keterangan lebih lanjut tentang pembelian kembali (buy back) dapat dilihat pada Bab VII Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi Tahap II.

Perseroan hanya menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) dan akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam penitipan kolektif di KSEI.

Dalam rangka Penawaran umum Berkelanjutan ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang (Obligasi) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) : id AA+ (Double A plus)

Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada Bursa Efek Indonesia

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Danareksa Sekuritas PT DBS Vickers Securities

Indonesia (Terafiliasi) PT HSBC Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT Mandiri Sekuritas

PT Standard Chartered Securities Indonesia

PENJAMIN EMISI EFEK PT Samuel Sekuritas Indonesia

WALI AMANAT

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek menjamin dengan dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap penawaran Obligasi.

Risiko utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit, yaitu risiko yang disebabkan oleh kegagalan debitur/konsumen dalam memenuhi kewajbannya sesuai dengan kontrak dengan Perseroan atau tidak melakukan seperti yang telah disetujui dan disepakati. Apabila kegagalan kreditur dalam memenuhi kewajibannya sesuai kontrak dengan Perseroan dialami dalam jumlah yang cukup besar maka akan berdampak terhadap pendapatan dan kelangsungan usaha Perseroan.

Pemegang Obligasi memiliki risiko atas tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan, karena pada umumnya invest asi dalam Obligasi merupakan investasi jangka panjang.

Informasi Tambahan ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 4 Oktober 2013

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (selanjutnya dalam Informasi Tambahan ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan

Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan

“Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2013” dan “Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Finance

Tahap I Tahun 2013” kepada Bapepam dan LK yang sekarang telah menjadi Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) di Jakarta

dengan Surat No. 172/ADMF/CS/XII/12 tanggal 4 Desember 2012 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Undang-

Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64

Tahun 1995, Tambahan No. 3608 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UUPM”). Sehubungan

dengan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah sehubungan dengan Penawaran Umum

Berkelanjutan “Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2013” dan “Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira

Finance Tahap I Tahun 2013” Perseroan telah menerima surat dari OJK No. S-37/D.04/2013 tanggal 21 Februari 2013

perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

Sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahun 2013 di atas,

Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 dengan jumlah

pokok sebesar 2.092.000.000.000,- (dua triliun sembilan puluh dua miliar rupiah) pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”).

Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran

Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, pendapat dan laporan yang disajikan dalam

Informasi Tambahan ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, semua pihak, termasuk setiap pihak terafiliasi dengan Perseroan dan para

Penjamin Pelaksana Emisi Efek tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai

data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Informasi Tambahan ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan

tertulis dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek (kecuali PT DBS Vickers Securities Indonesia) serta Lembaga dan Profesi Penunjang

Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara

langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi “Afiliasi” dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai

hubungan Afiliasi dapat dilihat pada Bab IV tentang Penjaminan Emisi Obligasi.

Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi ini tidak didaftarkan berdasarkan undang-undang atau peraturan lain

selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima Informasi Tambahan ini,

maka dokumen ini tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli Obligasi ini, kecuali bila penawaran

dan pembelian Obligasi ini tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan

perundang-undangan serta ketentuan-ketentuan bursa efek yang berlaku di negara atau yuridiksi di luar

Indonesia tersebut.

Perseroan menyatakan bahwa seluruh Informasi atau Fakta Material telah diungkapkan dan Informasi atau Fakta

Material tersebut tidak menyesatkan.

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI i

DEFINISI DAN SINGKATAN ii

RINGKASAN ix

I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM OBLIGASI 10

III. KETERANGAN TAMBAHAN MENGENAI PERSEROAN 11

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 44

V. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI 48

VI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 49

VII. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI TAHAP II 63

VIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 76

IX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT 79

X. AGEN PEMBAYARAN 87

XI PENYEBARLUASAN INFORMASI TAMBAHAN DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 88

ii

DEFINISI DAN SINGKATAN “Afiliasi” Berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 UUPM, yaitu:

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara satu Pihak dengan pegawai, Direktur atau Dewan Komisaris dari Pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau

f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

"Agen Pembayaran" Berarti KSEI, yang membuat Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi dengan Perseroan, yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi termasuk Denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi.

“Bank Kustodian” Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam atau Bapepam-LK atau OJK untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

“Bapepam” Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 UUPM atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

"Bapepam-LK" Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jendral Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

"Bunga Obligasi" Berarti bunga Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

“Bursa Efek” Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka, yang dalam hal ini adalah PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

“Channeling” Berarti kerjasama antara perbankan dengan Perseroan dalam hal penerusan pinjaman untuk pembiayaan.

"Consumer Financing Receivable"

Berarti piutang pembiayaan yang diberikan Perseroan kepada nasabahnya.

"Daftar Pemegang Rekening" Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Obligasi berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

"Dealer" Berarti pihak (baik berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum) yang melakukan penjualan kendaraan bermotor.

“Dealer Outlet” Berarti bentuk kerjasama antara Perseroan dengan dealer tertentu, yang mana terdapat karyawan Perseroan yang bertugas di showroom dealer sehingga konsumen atau calon konsumen yang mendatangi tempat dealer dapat langsung dilayani oleh karyawan Perseroan untuk melakukan transaksi pembiayaan atas kepemilikan kendaraan bermotor yang dipilih.

iii

“Denda” Berarti sejumlah dana yang wajib dibayar akibat adanya keterlambatan kewajiban pembayaran

Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi, yaitu:

Untuk Seri A sebesar 1% (satu perseratus) per tahun di atas tingkat suku Bunga Obligasi Seri A;

Untuk Seri B sebesar 1% (satu perseratus) per tahun di atas tingkat suku Bunga Obligasi Seri B; dan

Untuk Seri C sebesar 1% (satu perseratus) per tahun di atas tingkat suku Bunga Obligasi Seri C; yang berlaku atas Jumlah Terhutang, dari dana yang terlambat dibayar yang dihitung secara harian, sejak hari keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

“Dokumen Emisi” Berarti Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan, Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, Prospektus, Informasi Tambahan, dan Dokumen Jaminan dan dokumen-dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan II Tahap II ini.

“Dokumen Jaminan” Berarti dokumen yang dibuat oleh Perseroan dan Wali Amanat sehubungan dengan Jaminan.

“Efek” Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek dan setiap derivatif Efek.

“Emisi” Berarti penerbitan Obligasi oleh Perseroan untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

“Force Majeure” Berarti kejadian-kejadian yang berkaitan dengan keadaan diluar kemampuan dan kekuasaan pada pihak seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran, perang atau huru hara di Indonesia, pemogokan yang dilakukan oleh karyawan Perseroan atau karyawan Wali Amanat, yang mempunyai akibat negatif secara material terhadap kemampuan masing-masing pihak untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

"Hari Bank" Berarti hari pada setiap saat Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

"Hari Bursa" Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek menurut peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.

"Hari Kalender" Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius Calender tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

“Hari Kerja” Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh

Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

“Informasi Tambahan” Berarti Informasi Tambahan atas Prospektus yang akan disampaikan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor: IX.A.15.

“Jaminan” Berarti jaminan yang diberikan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berupa fidusia atas

Piutang Lancar berupa fidusia atas piutang lancar berupa tagihan pembiayaan konsumen berkendaraan bermotor, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan.

“Jumlah Terhutang” Berarti jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Obligasi ini termasuk tetapi tidak terbatas Pokok Obligasi, Bunga Obligasi serta Denda (jika ada) yang terhutang dari waktu ke waktu.

iv

"Joint Financing" Berarti kerjasama antara bank dan Perseroan dalam hal memberikan pembiayaan.

“Kantor Perwakilan (Representative Office-RO)”

Berarti titik pelayanan kepada para konsumen Perseroan dan merupakan perpanjangan tangan dari Kantor Cabang dimana Kantor Cabang dapat bertanggung jawab atas satu atau beberapa RO dalam cakupan wilayahnya. RO memiliki wewenang memasarkan produk-produk pembiayaan Perseroan, menerima pembayaran angsuran konsumen dan menyediakan aplikasi/formulir kredit, namun seluruh proses administrasinya termasuk persetujuan kredit dilakukan oleh Kantor Cabang yang membawahi RO tersebut.

“Kios” Berarti jaringan usaha resmi Perseroan yang terletak pada suatu lokasi yang bertujuan untuk melayani transaksi-transaksi tertentu.

"Konfirmasi Tertulis" Berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dengan Pemegang Obligasi dan konfirmasi tersebut menjadi dasar bagi Pemegang Obligasi untuk mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

“Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO atau KTUR”

Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk menghadiri RUPO atau meminta diselenggarakannya RUPO, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan KSEI.

"KSEI" Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam UUPM yang dalam Emisi bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi dan mengadministrasikan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI.

“Kustodian” Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Obligasi dan harta yang berkaitan dengan Obligasi serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang dalam hal ini meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

"Masyarakat” Berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing baik yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

"Obligasi" Berarti surat berharga bersifat utang, sesuai dengan Seri Obligasi dengan nama Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013, yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan, yang merupakan Obligasi Tahap II dengan jangka waktu terlama 60 (enam puluh) bulan sejak Tanggal Emisi, yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dalam jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp2.092.000.000.000,- (dua triliun sembilan puluh dua miliar Rupiah) dan akan dicatatkan di Bursa Efek serta didaftarkan di KSEI yang terdiri atas 3 (tiga) Seri. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi dan/atau pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

“Obligasi Adira I” Berarti Obligasi Adira Dinamika Multi Finance I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap.

“Obligasi Adira II” Berarti Obligasi Adira Dinamika Multi Finance II Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap.

“Obligasi Adira III” Berarti Obligasi Adira Dinamika Multi Finance III Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap.

“Obligasi Adira IV” Berarti Obligasi Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap.

“Obligasi Adira V” Berarti Obligasi Adira Dinamika Multi Finance V Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap.

“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”

Berarti Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011.

v

“Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”

Berarti Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2012.

“Obligasi Berkelanjutan I Tahap III”

Berarti Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2012.

”Obligasi Berkelanjutan II Tahap I”

Berarti Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2012.

“OJK” Berarti Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

"Pefindo" Berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia, pihak yang melakukan pemeringkatan efek atas Obligasi yang diterbitkan Perseroan.

"Pemerintah" Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

"Pemegang Obligasi" Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam: Rekening Efek pada KSEI; atau Rekening Efek pada KSEI melalui Pemegang Rekening.

"Pemegang Rekening" Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

“Pemeringkat” Berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya atau perusahaan pemeringkat lain yang terdaftar di Bapepam dan LK atau OJK dan disetujui sebagai penggantinya oleh Wali Amanat.

"Penawaran Umum" Berarti kegiatan penawaran Obligasi, yang merupakan penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Tahap II yang dilakukan oleh Perseroan melalui Penjamin Emisi Efek untuk menjual Obligasi yang merupakan Obigasi Berkelanjutan II Tahap II kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM.

“Penawaran Umum Berkelanjutan”

Berarti kegiatan Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 yang akan diterbitkan dan ditawarkan secara bertahap oleh Perseroan dengan mengacu ke Peraturan No.IX.A.15.

“Pengakuan Hutang” Berarti pengakuan hutang Perseroan sehubungan dengan Obligasi, sebagaimana tercantum dalam Akta Pengakuan Hutang Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 No. 12 tanggal 3 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

"Penitipan Kolektif” Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama-sama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

"Penjamin Emisi Efek" Berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan ini atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran kepada Perseroan, yang ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek yang dalam hal ini adalah PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas dan PT Standard Chartered Securities Indonesia.

"Penjamin Pelaksana Emisi Efek"

Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum Berkelanjutan, yang dalam hal ini adalah PT Danareksa Sekuritas,PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas dan PT Standard Chartered Securities Indonesia.

vi

“Peraturan Nomor: IX.A.2” Berarti Peraturan Nomor: IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Peraturan Nomor: IX.A.15” Berarti Peraturan Nomor: IX.A.15 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-555/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan.

“Peraturan Nomor: IX.C.11” Berarti Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang.

“Peraturan Nomor: VI.C.3” Berarti Peraturan Nomor: VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-309/BL/2008 tanggal 01 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan.

“Peraturan Nomor: VI.C.4” Berarti Peraturan Nomor: VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-412/BL/2010 tanggal 06 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

“Peraturan Nomor: X.K.4” Berarti Peraturan Nomor: X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 sebagaimana diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-27/PM /2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

“Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi”

Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI berdasrkan Akta Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 No.14 tanggal 3 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

“Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”

Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 No. 13 tanggal 3 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta.

“Perjanjian Perwaliamanatan”

Berarti Akta Perjanjian Perwaliamanatan Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 No. 11 tanggal 3 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta.

“Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI”

Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI, perihal Pendaftaran Obligasi di KSEI SP-0048/PO/KSEI/1013 tanggal 3 Oktober 2013, yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

“Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek”

Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bursa Efek Indonesia No. SP-053/BEI.PPS/12-2012 tanggal 3 Desember 2012 perihal pencatatan efek, yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

”Pernyataan Pendaftaran” Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana telah disampaikan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan.

”Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif”

Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK, dimana Pernyataan Pendaftaran telah menjadi efektif, berdasarkan surat Bapepam dan LK (sekarang OJK) tertanggal 21 Pebruari 2013 Nomor S-37/D.04/2013 Perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

“Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan”

Berarti Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan II Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance dan/atau Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Finance Nomor: 1 tanggal 3 Desember 2012, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan II Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance dan/atau Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Finance Nomor: 10 tanggal 10 Januari 2013, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan II Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan II Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance dan/atau Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Finance Nomor: 16 tanggal 14 Februari 2013, yang ketiganya

vii

dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, dan perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh Perseroan yang bersangkutan di kemudian hari.

“Perseroan” Berarti PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Selatan, dan berkantor pusat di The Landmark I Lt. 26-31, Jalan Jenderal Sudirman No. 1, Jakarta 12910, beserta penerus, pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

“Perusahaan Efek” Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

“Piutang” Berarti piutang Perseroan berupa pembiayaan konsumen kendaraan bermotor.

“Piutang Lancar” Berarti Piutang selain Piutang Tidak Lancar.

“Piutang Tidak Lancar” Berarti Piutang yang telah jatuh tempo atau salah satu angsurannya tidak dilunasi dalam waktu lebih dari 60 (enam puluh) Hari Kalender sejak tanggal jatuh tempo.

“Piutang Tidak Lancar Yang Dijaminkan”

Berarti piutang pembiayaan konsumen kendaraan bermotor yang salah satu angsurannya tidak dilunasi dalam waktu lebih dari 60 (enam puluh) Hari Kalender sejak tanggal jatuh tempo.

“Pokok Obligasi” Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi, yang ditawarkan dan diterbitkan Perseroan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan, berdasarkan Obligasi yang terutang dari waktu ke waktu bernilai nominal dalam jumlah sebesar Rp2.092.000.000.000,- (dua triliun sembilan puluh dua miliar Rupiah) dan akan dicatatkan di Bursa Efek serta didaftarkan di KSEI. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

“Prospektus” Berarti prospektus yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan yang diterbitkan pada tanggal 22 Februari 2013.

“Prospektus Ringkas” Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi yang disusun oleh Perseroan

bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan tujuan agar masyarakat membeli Obligasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam Nomor: IX.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-43/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Rekening Efek” Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani dengan Pemegang Obligasi.

“RUPO” Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan.

“RUPS” Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

“RUPSLB” Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

“Satuan Pemindahbukuan” Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya , yaitu senilai Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya.

“Seri Obligasi” Berarti 3 (tiga) Seri Obligasi, yaitu: a. Obligasi Seri A, dengan jumlah pokok sebesar Rp722.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh dua

miliar Rupiah) dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi, yang pembayaran Obligasi Seri A tersebut akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan

viii

Pokok Obligasi untuk Obligasi Seri A; b. Obligasi Seri B, dengan jumlah pokok sebesar Rp880.000.000.000,- (delapan ratus delapan

puluh miliar Rupiah), dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi, yang pembayaran Obligasi Seri B tersebut akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi untuk Obligasi Seri B; dan

c. Obligasi Seri C, dengan jumlah pokok sebesar Rp490.000.000.000,- (empat ratus sembilan puluh miliar Rupiah), dengan jangka waktu 60 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi, yang pembayaran Obligasi Seri C tersebut akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi untuk Obligasi Seri C;

Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi dan/atau pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

“Sertifikat Jumbo Obligasi” Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam penitipan kolektif di KSEI yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, yang terdiri dari Obligasi Seri A, Obligasi Seri B, dan Obligasi Seri C.

“Suara” Berarti hak suara yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi dalam RUPO sebagaimana lebih lanjut diuraikan dalam Bab VII Keterangan Tentang Obligasi Tahap II.

“Tanggal Distribusi” Berarti tanggal penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi hasil Penawaran Umum beserta kepemilikan Obligasi yang wajib dilakukan kepada pembeli Obligasi dalam Penawaran Umum, yang akan didistribusikan secara elektronik paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah Tanggal Penjatahan, yaitu tanggal 22 Oktober 2013.

“Tanggal Emisi” Berarti Tanggal Distribusi Obligasi yang merupakan tanggal pembayaran hasil Emisi Obligasi dari Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan, yang merupakan tanggal penerbitan Obligasi, yaitu tanggal 24 Oktober 2013.

“Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi”

Berarti tanggal-tanggal dimana Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam Daftar Pemegang Rekening, melalui Agen Pembayaran, yaitu : - Untuk Obligasi Seri A tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 3 Nopember 2014; - Untuk Obligasi Seri B tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 24 Oktober 2016; - Untuk Obligasi Seri C tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 24 Oktober 2018; dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Oligasi.

“Tanggal Pembayaran” Berarti tanggal pembayaran seluruh nilai Pokok Obligasi kepada Perseroan yang telah disetor oleh Penjamin Emisi Obligasi melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, yang juga merupakan Tanggal Emisi.

“Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi”

Berarti tanggal-tanggal saat mana Bunga Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

“Tanggal Penjatahan” Berarti tanggal dilakukannya penjatahan Obligasi yaitu tanggal 22 Oktober 2013.

“Undang-Undang Pasar Modal/UUPM”

Berarti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 8 Tahun 1995 (seribu sembilan ratus sembilan puluh lima) tanggal 10 Nopember 1995 (sepuluh Nopember seribu sembilan ratus sembilan puluh lima) tentang Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.

“UUPT” Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756.

“Wali Amanat” Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM yang dalam hal ini adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

ix

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Informasi Tambahan ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Adira Dinamika Multi Finance berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 131 tanggal 13 Nopember 1990 dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-19.HT.01.01.TH.91 tanggal 8 Januari 1991 dan didaftarkan untuk maksud itu dalam register di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 34/Not.1991/PN/JKT.SEL tanggal 14 Januari 1991, serta diumumkan dalam Tambahan No. 421 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 8 Pebruari 1991. Perseroan memperoleh izin dalam kegiatan usaha Lembaga Pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 253/KMK.013/1991 tanggal 4 Maret 1991. 1. STRUKTUR PERMODALAN Berdasarkan Laporan Kepemilikan Efek Yang Mencapai 5% Atau Lebih pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Transferindo selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100,- per saham

% Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- PT Bank Danamon Indonesia Tbk 950.000.000 95.000.000.000 95,00

- Masyarakat*) 50.000.000 5.000.000.000 5,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 100.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 3.000.000.000 300.000.000.000

*) Merupakan gabungan dari para pemegang saham Perseroan yang mempunyai kepemilikan saham kurang dari 5% (lima perseratus) dari keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.

2. IKHTISAR DATA KEUANGAN

Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir tangggal 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 yang diekstrak dari laporan keuangan interim yang tidak diaudit, sedangkan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 diekstrak dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Ltd), dan tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009, dan 2008 diekstrak dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP Siddharta & Widjaja (a member firm of KPMG International), akuntan publik independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam laporannya masing-masing tertanggal 30 Januari 2013, 3 Pebruari 2012, 11 April 2011, 1 Pebruari 2010 dan 22 April 2009. Laporan auditor independen tertanggal 3 Pebruari 2012 memuat paragraf penjelasan bahwa Perseroan telah menerapkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif. Laporan aud itor independen tertanggal 11 April 2011 memuat paragraf penjelasan bahwa sejak tanggal 1 Januari 2010 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” secara prospektif dan penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 untuk menyesuaikan penyajiannya dengan peraturan pasar modal, dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Adira V Tahun 2011. Laporan auditor independen tertanggal 22 April 2009 memuat paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 untuk menyesuaikan penyajiannya dengan peraturan pasar modal, sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Adira III Tahun 2009.

Beberapa akun dalam laporan keuangan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 (tidak diaudit), serta pada tanggal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 telah disesuaikan dengan penyajian laporan keuangan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013.

x

LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah)

Laporan Posisi Keuangan 31 Desember

30 Juni 2013* 2008 2009 2010 2011 2012

Aset 3.592.024 4.329.549 7.599.615 16.889.452 25.460.457 27.639.676 Liabilitas 1.642.021 1.677.146 3.804.856 12.468.083 20.424.690 22.518.679

Ekuitas 1.950.003 2.652.403 3.794.759 4.421.369 5.035.767 5.120.997

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Laporan Laba Rugi Komprehensif 31 Desember 30 Juni*

2008 2009 2010 2011 2012 2012 2013

Pendapatan 3.379.303 3.944.766 3.897.185 5.303.513 6.752.924 3.199.258 3.845.869

Beban (1.959.981) (2.286.419) (1.965.462) (3.191.974) (4.857.006) (2.197.020) (2.830.444) Beban Pajak Penghasilan (399.089) (445.947) (463.817) (528.218) (477.280) (251.403) (256.534)

Laba Periode/Tahun Berjalan 1.020.233 1.212.400 1.467.906 1.583.321 1.418.638 750.835 758.891

Jumlah Pendapatan Komprehensif Periode/Tahun Berjalan 1.020.233 1.212.400

1.467.906

1.580.750 1.405.898 750.430 794.530

RASIO (dalam %, kecuali dinyatakan lain)

Rasio Keuangan 31 Desember 30 Juni 3

2008 2009 2010 2011 2012 2012 2013

Profitabilitas

Imbal Hasil Investasi (ROA) 28,4% 28,0% 19,3% 9,4% 5,6% 3,6% 2,7%

Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 52,3% 45,7% 38,7% 35,8% 28,2% 17,1% 14,8% Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Pendapatan 30,2% 30,7% 37,7% 29,9% 21,0% 23,5% 19,7%

Aset Produktif Piutang Pembiayaan Konsumen

Bermasalah / Piutang Pembiayaan

Konsumen (NPL) 1 0,8% 0,9% 1,2% 1,3% 1,4% 1,3% 1,5%

Likuiditas

Pinjaman yang Diterima dan Efek Utang yang Diterbitkan / Jumlah Aset (kali) 0,2 0,2 0,3 0,6 0,7 0,7 0,7

Gearing Ratio (kali) 2 0,4 0,3 0,7 2,4 3,6 3,4 4,0

Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset 94,1% 91,1% 51,3% 31,4% 26,5% 15,5% 13,9% Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) 0,8 0,6 1,0 2,8 4,1 3,7 4,4 Pertumbuhan

Pertumbuhan Aset 4 8,8% 20,5% 75,5% 122,2% 50,5% 22,3% 8,6%

Pertumbuhan Liabilitas 4 -21,0% 2,1% 126,9% 227,7% 63,8% 30,9% 10,3%

Pertumbuhan Ekuitas 4 59,2% 36,0% 43,1% 16,5% 13,9% -0,9% 1,7%

Pertumbuhan Pendapatan 5 36,1% 16,7% -1,2% 36,1% 27,3% 33,5% 20,2%

Pertumbuhan Laba Periode/Tahun Berjalan 5 82,3% 18,8% 21,1%

7,9% -10,4% 1,3% 1,1%

* Tidak diaudit 1 Termasuk porsi pembiayaan bersama. 2 Perseroan telah memenuhi rasio keuangan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam perjanjian utang yang telah diungkapkan Perseroan dalam laporan keuangan Perseroan . Gearing

Ratio = Pinjaman yang Diterima dan Efek Utang yang Diterbitkan/Total Ekuitas. 3 Rasio untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 tidak disetahunkan. 4 Rasio pertumbuhan pada tanggal 30 Juni 2012 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2011 dan rasio pertumbuhan tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan tanggal 31

Desember 2012. 5 Rasio pertumbuhan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan rasio

pertumbuhan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012.

TINGKAT PEMENUHAN RASIO KEUANGAN DALAM PERJANJIAN UTANG

Rasio Keuangan 31 Desember 30 Juni

2008 2009 2010 2011 2012 2012 2013

Gearing Ratio (kali) 0,4 0,3 0,7 2,4 3,6 3,4 4,0

Tingkat Pemenuhan Persyaratan

PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk) N/A - - - - - -

PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas I (Tetap) - 7, 5 7,5 - - - -

xi

Rasio Keuangan 31 Desember 30 Juni

2008 2009 2010 2011 2012 2012 2013

PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas I (Money Market) - - - - - - 10,0

PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas II - - - 10,0 10,0 10,0 -

PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas III & IV - - - - 10,0 10,0 10,0

DBS Bank (Singapore) Ltd. - - - - 7,5

- 7,5

Citicorp Investment Bank (Singapore) Ltd. (Citicorp) - - - 7,5 - - -

PT Bank Jabar Tbk - Fasilitas I - - - 10,0 - - -

PT Bank Jabar Tbk - Fasilitas II - - - - 10,0 10,0 10,0

PT Bank Central Asia Tbk N/A N/A N/A 10,0 10,0 10,0 10,0

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) – Cabang Jakarta - - - 7,5 7,5 7,5 7,5

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - - - - 10,0 10,0 10,0

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - - - - 10,0 10,0 10,0

PT Bank DKI – Fasilitas I - - - - 10,0 10,0 10,0

PT Bank DKI – Fasilitas II (Syariah) - - - - 10,0 - 10,0

PT Bank DKI – Fasilitas III - - - - - - 10,0

Citibank, N.A. Indonesia - - - - 10,0 10,0 10,0

PT Bank Danamon Indonesia Tbk - - - - - - 10,0

PT Bank Victoria Internasional Tbk - - - - 10,0 - 10,0

PT Bank Commonwealth - - - - - - 10,0

PT Bank BNI Syariah - - - - 10,0 - 10,0

PT Bank Panin Syariah - - - - - - 10,0

PT Bank BCA Syariah - - - - - - 10,0

Medium Term Notes I - - - 10,0 10,0 10,0 10,0

Obligasi I - - - - - - -

Obligasi II 7,5 7,5 7,5 - - - -

Obligasi III - 10,0 10,0 10,0 - - -

Obligasi IV - - 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0

Obligasi V - - - 10,0 10,0 10,0 10,0

Obligasi Berkelanjutan I Tahap I - - - 10,0 10,0 10,0 10,0

Obligasi Berkelanjutan I Tahap II - - - - 10,0 10,0 10,0

Obligasi Berkelanjutan I Tahap III - - - - 10,0 - 10,0

Obligasi Berkelanjutan II Tahap I - - - - - - 10,0

Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I - - - - - - 10,0

Pemenuhan Persyaratan Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Catatan atas rasio jumlah utang terhadap ekuitas: pinjaman yang diterima dari bank yang dinyatakan diatas hanyalah untuk pinjaman dengan perikatan terkait rasio sesuai yang disebutkan di dalam laporan keuangan Perseroan yang diaudit.

3. FAKTOR RISIKO

A. Risiko yang berkaitan dengan usaha Perseroan

1) Risiko Mikro Ekonomi a. Risiko Kredit b. Risiko Operasional c. Risiko Pasar d. Risiko Likuiditas e. Risiko Hukum f. Risiko Kepatuhan g. Risiko Reputasi Dan Risiko Strategis

2) Risiko Makro Ekonomi

a. Risiko Perekonomian b. Risiko Sosial Dan Keamanan c. Risiko Kebijakan Moneter d. Risiko Perubahan Kurs e. Risiko Dampak Akibat Krisis Global f. Risiko Tingkat Ketersediaan Dan Permintaan Atas Kendaraan Bermotor g. Risiko Persaingan

xii

B. Risiko Investasi Yang Berkaitan Dengan Obligasi

Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah: 1) Risiko tidak likuidnya Obligasi `yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan ini yang antara lain

disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang. 2) Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga dan/atau pendapatan

bagi hasil serta utang pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.

4. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN II TAHAP II Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Berkelanjutan II Tahap II ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen kendaraan bermotor. 5. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG AKAN DITERBITKAN Ringkasan Penawaran Umum Obligasi adalah sebagai berikut: Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013

Jumlah Pokok Obligasi : Sebesar Rp2.092.000.000.000 (dua triliun sembilan puluh dua miliar Rupiah), yang terdiri dari 3 (tiga)

seri yaitu: Obligasi Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp722.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh dua

miliar Rupiah), yang akan dibayarkan secara penuh (bullet payment) pada tanggal jatuh tempo Obligasi Seri A;

Obligasi Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp880.000.000.000,- (delapan ratus delapan puluh miliar Rupiah), yang akan dibayarkan secara penuh (bullet payment) pada tanggal jatuh tempo Obligasi Seri B; dan

Obligasi Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp490.000.000.000,- (empat ratus sembilan puluh miliar Rupiah), yang akan dibayarkan secara penuh (bullet payment) pada tanggal jatuh tempo Obligasi Seri C.

Jangka Waktu : Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi;

Obligasi Seri B dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi; dan Obligasi Seri C dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan sejak Tanggal Emisi.

Harga Penawaran : 100% dari nilai Obligasi.

Tingkat Bunga Obligasi

: Obligasi Seri A dengan tingkat bunga tetap 9,15% (sembilan koma satu lima perseratus) per tahun; Obligasi Seri B dengan tingkat bunga tetap 10,50% (sepuluh koma lima kosong perseratus) per tahun; dan Obligasi Seri C dengan tingkat bunga tetap 11,00% sebelas perseratus) per tahun. Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bunga Obligasi dibayarkan setiap Triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 24 Januari 2014, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan bersamaan dengan Pelunasan Pokok masing-masing seri Obligasi.

Satuan Pemindahbukuan

:

Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya.

Jumlah Minimum Pemesanan

:

Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.

xiii

Penyisihan Dana (Sinking Fund)

: Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini.

Pembelian Kembali (Buy Back)

: Perseroan dapat membeli kembali Obligasi baik seluruhnya maupun sebagian ditujukan sebagai pembayaran kembali Obligasi atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. Pembelian kembali (buy back) Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Pembelian kemabali (buy back) Obligasi Perseroan tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Pembelian kemabali (buy back) Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari Pihak yang tidak terafiliasi. Rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali (buy back) atas Obligasi dimulai.

Jaminan

: Guna menjamin pembayaran dari seluruh jumlah uang yang oleh sebab apapun juga terhutang dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan akan memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi berupa Piutang Lancar yang yang akan dibebankan dengan fidusia selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan sekurang-kurangnya sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) dari nilai Pokok Obligasi dan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan secara keseluruhan sekurang-kurangnya menjadi sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi. Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan mempertahankan pada setiap saat nilai Jaminan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6.3 (v) Perjanjian Perwaliamanatan dan Perseroan berkewajiban untuk menambah uang tunai sesuai dengan ketentuan Pasal 6.3.(xvii) Perjanjian Perwaliamanatan, jika nilai jaminan fidusia berupa Piutang Lancar kurang dari nilai sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan. Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab VII Keterangan Mengenai Keterangan Tentang Obligasi Tahap II.

Wali Amanat : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6. OBLIGASI YANG TELAH DITERBITKAN PERSEROAN

No. Nama Obligasi Seri Jumlah Nominal

(Rp) Tingkat

Bunga Jangka

Waktu Peringkat Tanggal

Efektif Bapepam

Jatuh

Tempo Jumlah Terhutang

(Rp)

1. Obligasi Adira Dinamika

Multi Finance I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap

A

B

63.000.000.000

437.000.000.000

14,125%

14,125%

5 tahun idA- 23 Apr

2003

6 Mei 2008

6 Mei 2008

-

-

2. Obligasi Adira Dinamika Multi Finance II Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap

A B C

570.000.000.000 90.000.000.000 90.000.000.000

14,40% 14,50% 14,60%

3 tahun 4 tahun 5 tahun

idA 24 Mei 2006

8 Jun 2009 8 Jun 2010 8 Jun 2011

- - -

3. Obligasi Adira Dinamika Multi Finance III Tahun 2009 Dengan Tingkat

Bunga Tetap

A B C

46.000.000.000 51.000.000.000

403.000.000.000

12,55% 13,55% 14,60%

370 hari 2 tahun 3 tahun

idAA- 4 Mei 2009 18 Mei 2010 13 Mei 2011 13 Mei 2012

- - -

4. Obligasi Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun

2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap

A B

C D E

229.000.000.000 238.000.000.000

577.000.000.000 284.000.000.000 672.000.000.000

7,60% 8,25%

8,70% 9,00% 9,25%

18 bulan 24 bulan

30 bulan 36 bulan 48 bulan

idAA 21 Okt 2010

29 Apr 2012 29 Okt 2012

29 Apr 2013 29 Okt 2013 29 Okt 2014

- -

- 284.000.000.000 672.000.000.000

5. Obligasi Adira Dinamika Multi Finance V Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap

A B C D

612.000.000.000 160.000.000.000 567.000.000.000

1.161.000.000.000

8,00% 8,80% 9,60%

10,00%

370 hari 24 bulan 36 bulan 48 bulan

idAA+ 18 Mei 2011

31 Mei 2012 27 Mei 2013 27 Mei 2014 27 Mei 2015

- -

567.000.000.000 1.161.000.000.000

xiv

No. Nama Obligasi Seri Jumlah Nominal (Rp)

Tingkat Bunga

Jangka Waktu Peringkat

Tanggal Efektif

Bapepam Jatuh

Tempo Jumlah Terhutang

(Rp)

6. Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I

Tahun 2011

A B C

325.000.000.000 665.000.000.000

1.533.000.000.000

7,75% 8,00% 9,00%

24 bulan 36 bulan 60 bulan

idAA+ 9 Des 2011 16 Des 2013 16 Des 2014 16 Des 2016

325.000.000.000 665.000.000.000

1.533.000.000.000

7. Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi

Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2011

B C

Rp786.000.000.000 Rp200.000.000.000

Rp864.000.000.000

6,50% 7,50%

7,75%

370 hari 24 bulan

36 bulan

idAA+ 9 Des 2011 14 Mei 2013 4 Mei 2014

4 Mei 2015

- 200.000.000.000

864.000.000.000

8. Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III

Tahun 2011

A B C

Rp376.000.000.000 Rp578.000.000.000 Rp673.000.000.000

6,50% 7,75% 8,75%

370 hari 36 bulan 60 bulan

idAA+ 9 Des 2011 7 Okt 2013 27 Sep 2015 27 Sep 2017

376.000.000.000 578.000.000.000 673.000.000.000

9. Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I

Tahun 2013

A B

C D

Rp439.000.000.000,- Rp157.000.000.000,-

Rp553.000.000.000,- Rp851.000.000.000,-

6,85% 7,30%

7,85% 8,90%

370 hari 24 bulan

36 bulan 60 bulan

idAA+ 21 Feb 2013

11 Maret 2014 1 Maret 2015

1 Maret 2016 1 Maret 2018

Rp439.000.000.000 Rp157.000.000.000

Rp553.000.000.000 Rp851.000.000.000

Rp66.000.000.000,- Rp27.000.000.000,-

Rp286.000.000.000,-

6,85% 7,30%

7,85%

370 hari 24 bulan 36 bulan

idAA+ 21 Feb 2013 11 Maret 2014 1 Maret 2015

1 Maret 2016

Rp66.000.000.000,- Rp27.000.000.000,-

Rp286.000.000.000,-

10. Sukuk Mudharabah

Berkelanjutan I Adira Finance Tahap I Tahun 2013

A

B C

Rp66.000.000.000,-

Rp27.000.000.000,- Rp286.000.000.000,-

6,85%

7,30% 7,85%

370 hari

24 bulan 36 bulan

idAA+ 21 Feb

2013

11 Maret 2014

1 Maret 2015 1 Maret 2016

66.000.000.000,-

27.000.000.000,- 286.000.000.000,-

Total Obligasi Yang Masih Terhutang Sampai Dengan Tanggal Informasi Tambahan ini Diterbitkan 10.277.000.000.000

7. STRATEGI USAHA PERSEROAN Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha pembiayaan konsumen memiliki beberapa strategi usaha. Strategi usaha tersebut dimaksudkan sebagai acuan yang harus diambil dalam menghadapi persaingan usaha serta kelangsungan dan perkembangan usaha Perseroan di masa mendatang. Adapun strategi yang dimiliki adalah sebagai berikut:

1) Fokus kepada Portofolio dengan Tingkat Pengembalian yang Tinggi Perseroan memfokuskan kegiatan pembiayaannya pada aset dengan tingkat pengembalian yang tinggi dan tetap terus memperhatikan secara khusus kualitas dari aset tersebut.

2) Menerapkan Manajemen Risiko dengan Hati-Hati

Kajian secara menyeluruh atas kemampuan finansial dari setiap calon konsumen dan mengharuskan pembayaran minimum atas uang muka merupakan hal yang wajib dilakukan.

3) Komitmen untuk Produktifitas dan Efisiensi

Penyempurnaan sistem dan prosedur untuk meningkatkan produktivitas dan sebagai fungsi pendukung lainnya yang dipilih untuk meningkatkan efisiensi, namun tetap menjaga kualitas dari sistim dan prosedur.

4) Menjaga Hubungan yang Kuat dan Erat

Perseroan sangat menyadari bahwa hubungan yang kuat dan erat dengan rekan usaha dan konsumen merupakan salah satu kunci kesuksesan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa berupaya menjaga hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan, dan kepuasan baik untuk konsumen maupun rekan usaha.

5) Perluasan Jaringan Usaha

Dalam upaya untuk menjangkau dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, maka Perseroan terus mengembangkan jaringan usahanya agar dapat semakin dekat dengan konsumen dan mitra usaha, yang tentunya juga disesuaikan dengan kondisi ekonomi terkini.

6) Pengembangan Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia

Perseroan sangat memahami bahwa teknologi informasi dan sumber daya manusia memegang peranan penting untuk mendukung pertumbuhan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa berupaya untuk mengembangkan teknologi informasi dan sumber daya manusianya.

xv

7) Sinergi dengan Perusahaan Induk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk Produk-produk gabungan, perluasan jaringan usaha dan potensi berbasis konsumen dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk telah menciptakan sinergi usaha yang menakjubkan.

8) Diversifikasi Sumber Pendanaan yang Seimbang

Perusahaan selalu berusaha dalam mencari sumber pendanaan yang stabil dan kompetitif dalam mencukupi kebutuhan pendanaan, selain dengan dukungan penuh dari Induk Perusahaan, Adira Finance juga bergerak ke arah diversifikasi ke berbagai pilihan yang tersedia dalam pasar modal dalam upaya menangkap peluang bisnis yang ada sehingga akan terus terjaga struktur pendanaan yang efektif dan seimbang.

8. PROSPEK USAHA PERSEROAN Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan telah menetapkan fokus kegiatan pada pembiayaan sepeda motor dan mobil dari berbagai merek kendaraan baik kendaraan baru maupun bekas. Pada awalnya, pembiayaan lebih difokuskan pada sepeda motor mengingat pasar yang besar di Indonesia, yang mana Indonesia bahkan mencatatkan penjualan sepeda motor terbesar di antara negara-negara ASEAN. Namun dengan pertumbuhan yang pesat di industri mobil, Perseroan melihat bahwa pasar ini memiliki prospek yang menjanjikan untuk kedepannya. Maka dalam beberapa waktu terakhir, Perseroan pun meningkatkan komposisi pada portofolio tersebut, mengingat saat ini penjualan nasional mobil sudah menembus 1 juta sejak tahun 2012. Secara umum, prospek usaha pembiayaan konsumen di Indonesia masih menjanjikan, didukung oleh faktor-faktor berikut ini:

Tingkat kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia masih bertumbuh Tingkat kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia masih terus tumbuh yaitu diestimasikan sekitar 1:4 untuk sepeda motor (1 sepeda motor untuk setiap 4 penduduk) dan tingkat kepemilikan mobil di Indonesia diestimasikan sekitar 1:15 (1 mobil untuk setiap 15 penduduk).

Transportasi publik di Indonesia yang belum memadai dan belum dikembangkan dengan baik Transportasi publik di Indonesia yang belum memadai menjadi faktor pemicu masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi.

Daya beli masyarakat yang masih terus meningkat Pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun terakhir telah meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan. PDB per kapita meningkat dua kali lipat dari US$1.964 pada tahun 2007 menjadi sekitar US$4.000 pada tahun 2012.

Pembelian kendaraan melalui kredit masih relatif besar Sekitar 70-75% dari penjualan sepeda motor dan mobil diperkirakan masih melalui skema kredit.

Selain prospek industri otomotif, hal lain yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perusahaan pembiayaan adalah ketersediaan likuiditas. Perseroan mempunyai keunggulan di dalam hal likuiditas yang mendapatkan dukungan penuh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, selaku pemegang saham utama. 9. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan surat Pefindo No. 1887/PEF-Dir/XI/2012 tanggal 22 Nopember 2012, perihal Sertifikat Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2013 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Periode 22 Nopember 2012 sampai dengan 1 Nopember 2013 dan Surat Pefindo no. 1443/PEF-Dir/VIII/2013, perihal Sertifikat Pemantauan Khusus (Special Review) Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2013 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Periode 13 Agustus 2013 sampai dengan 1 Nopember 2013, hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang (Obligasi) Perseroan adalah:

idAA+ (Double A Plus)

Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Pefindo yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat. Sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, Perseroan wajib menyampaikan Peringkat Tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk kepada Bapepam dan LK yang sekarang telah menjadi OJK paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang yang diterbitkan.

1

I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

A. PENAWARAN UMUM OBLIGASI

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

OBLIGASI BERKELANJUTAN II ADIRA FINANCE DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP8.000.000.000.000,- (DELAPAN TRILIUN RUPIAH)

Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan telah menerbitkan dan menawarkan

: OBLIGASI BERKELANJUTAN II ADIRA FINANCE TAHAP I TAHUN 2013

DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP2.000.000.000.000,- (DUA TRILIUN RUPIAH)

Obligasi Seri A: Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp439.000.000.000,- (empat ratus tiga puluh sembilan miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 6,85% (enam koma delapan lima perseratus) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender.

Obligasi Seri B: Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp157.000.000.000,- (seratus lima puluh tujuh miliar

Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 7,30% (tujuh koma tiga perseratus) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 24 (dua puluh empat) bulan. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo.

Obligasi Seri C: Jumlah Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp553.000.000.000,- (lima ratus lima puluh tiga miliar

Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 7,85% (tujuh koma delapan lima perseratus) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 36 (tiga puluh enam) bulan. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo.

Obligasi Seri D: Jumlah Obligasi Seri D yang ditawarkan adalah sebesar Rp851.000.000.000,- (delapan ratus lima puluh satu

miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 8,90% (delapan koma sembilan perseratus) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 60 (enam puluh) bulan. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo.

Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan:

OBLIGASI BERKELANJUTAN II ADIRA FINANCE TAHAP II TAHUN 2013 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP2.092.000.000.000,- (DUA TRILIUN SEMBILAN PULUH DUA MILIAR

RUPIAH)

Obligasi ini dijamin secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) yang diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih Seri Obligasi yang dikehendaki dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Obligasi sebagai berikut: Obligasi Seri A: Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp722.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh dua miliar

Rupiah) dengan tingkat bunga obligasi tetap sebesar 9,15% (sembilan koma satu lima perseratus) per tahun serta dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi;

Obligasi Seri B: Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp880.000.000.000,- (delapan ratus delapan puluh

miliar Rupiah) dengan tingkat bunga obligasi tetap sebesar 10,50% (sepuluh koma lima kosong perseratus) per tahun serta dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi;

Obligasi Seri C: Jumlah Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp490.000.000.000,- (empat ratus sembilan puluh

miliar Rupiah) dengan tingkat bunga obligasi tetap sebesar 11,00% (sebelas perseratus) per tahun serta dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi.

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 24 Januari 2014, sedangkan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal 3 Nopember 2014 untuk Obligasi Seri A, tanggal 24 Oktober 2016 untuk Obligasi Seri B dan tanggal 24 Oktober 2018 untuk Obligasi Seri C yang juga

2

merupakan Tanggal Pelunasan Pokok dari masing-masing Seri Obligasi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus perseratus) pada saat jatuh tempo masing-masing Seri Obligasi.

Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang (Obligasi) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo):

idAA+ (Double A Plus)

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Konsumen

Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

KANTOR PUSAT The Landmark I Lt. 26-31

Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910

Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159

KANTOR CABANG DAN SERVICE POINT Memiliki 186 Kantor Cabang, 356 Kantor Perwakilan, 110 Kios dan

23 Dealer Outlet, antara lain di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabekser, Jawa Barat,

Jawa Tengah, Jawa Timur dan Papua

Risiko utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit, yaitu risiko yang disebabkan oleh kegagalan debitur/konsumen dalam memenuhi kewajbannya sesuai dengan kontrak dengan Perseroan atau tidak melakukan seperti yang telah disetujui dan disepakati. Apabila kegagalan kreditur dalam memenuhi kewajibannya sesuai kontrak dengan Perseroan dialami dalam jumlah yang cukup besar maka akan berdampak terhadap pendapatan dan kelangsungan usaha Perseroan.

Perseroan didirikan dengan nama PT Adira Dinamika Multi Finance berdasarkan Akta Pendirian No. 131 tanggal 13 Nopember 1990, dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C2-19.HT.01.01.TH.91 tanggal 8 Januari 1991, dan didaftarkan dalam register untuk maksud itu yang berada di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 34/Not.1991/PN.JKT.SEL pada tanggal 14 Januari 1991, serta diumumkan dalam Tambahan No. 421 Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 8 Pebruari 1991. Dalam rangka Penawaran Umum Saham Perseroan pada tahun 2004, Anggaran Dasar Perseroan telah diubah seluruhnya sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Pemegang Saham PT Adira Dinamika Multi Finance No.13 tanggal 26 Januari 2004, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-02207 HT 01.04 TH 2004 tanggal 29 Januari 2004 dan telah dilaporkan kepada Menteri yang sama sebagaimana ternyata dari Surat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No. C-02208 HT 01.04 TH 2004 tanggal 29 Januari 2004, serta didaftarkan pada tanggal 6 Pebruari 2004 dalam Daftar Perusahaan pada Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Selatan selaku Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II dengan No. Agenda Pendaftaran 112 RUB.09.03/II/2004 dan No. TDP 09.03.1.66.10384, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1990 Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 24 Pebruari 2004. Sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perseroan pada tahun 2004 tersebut, Perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam melalui Surat No. S-657/PM/2004 tanggal 23 Maret 2004 untuk melakukan Penawaran Umum atas 100.000.000 (seratus juta) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham, yang merupakan saham yang dimiliki oleh para pemegang saham Perseroan pada waktu itu (saham divestasi). Pada tanggal 31 Maret 2004, seluruh saham Perseroan telah tercatat di Bursa Efek (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Anggaran Dasar Perseroan beberapa kali mengalami perubahan dimana perubahan terakhir pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No. 13 tanggal 17 Mei 2013 yang dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah (i) diberitahukan kepada dan telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta dicatat pada tanggal 14 Juni 2013 dalam Database Sisminbakum berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU.AH.01.10-24004; dan (ii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0056463.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 14 Juni 2013 Perseroan telah memperoleh izin dalam kegiatan usaha Lembaga Pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 253/KMK.013/1991 tanggal 4 Maret 1991. Dengan diperolehnya izin tersebut maka Perseroan, sebagai perusahaan pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa guna

3

usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen serta usaha kartu kredit. Walaupun demikian, Perseroan dari awal kegiatan usahanya sampai dengan saat ini hanya memfokuskan kegiatan usahanya pada pembiayaan konsumen kendaraan bermotor, yang mulai dioperasikan secara komersial oleh Perseroan pada tahun 1990. Pada pertengahan tahun 2012, untuk memperluas kegiatan usaha Perseroan dan mengakomodasi kebutuhan pembiayaan kendaraan bermotor berdasarkan prinsip syariah, maka Perseroan mendirikan Unit Usaha Syariah. Unit Usaha Syariah dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah yang beranggotakan 3 (tiga) orang ahli syariah yang juga merupakan anggota Dewan Syariah Nasional. Untuk saat ini Unit Usaha Syariah Perseroan baru menyediakan pembiayaan kendaraan bermotor dengan pembiayaan murabahah. Sejak mulai dibukanya Unit Usaha Syariah sampai dengan tanggal 30 September 2012 telah membukukan pembiayaan murabahah lebih dari Rp 2,7 triliun, baik untuk kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan dengan Kantor Pusat di The Landmark I, Lantai 26-31, Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Jakarta 12910. Pada tanggal diterbitkan Informasi Tambahaan ini, Perseroan memiliki 186 Kantor Cabang, 356 Kantor Perwakilan, 110 Kios dan 23 Dealer Outlet yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.Berdasarkan Laporan Kepemilikan Efek Yang Mencapai 5% Atau Lebih pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Transferindo selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100,- per saham

% Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- PT Bank Danamon Indonesia Tbk 950.000.000 95.000.000.000 95,00

- Masyarakat*) 50.000.000 5.000.000.000 5,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 100.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 3.000.000.000 300.000.000.000

*) Merupakan gabungan dari para pemegang saham Perseroan yang mempunyai kepemilikan saham kurang dari 5% (lima perseratus) dari keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.

PEMENUHAN PERATURAN PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.15 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan, yaitu sebagai berikut: 1. Telah menjadi Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit 2 (dua) tahun. 2. Selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan

tidak pernah mengalami kondisi gagal bayar. 3. Efek yang dapat diterbitkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan adalah Efek bersifat utang dan/atau Sukuk Mudharabah

dan memiliki hasil pemeringkatan yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek.

Angka 2 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.15 telah dipenuhi oleh Perseroan dengan Surat Pernyataan tanggal 29 September 2011 dan oleh Akuntan dengan Laporan Akuntan Independen atas Penerapan Prosedur yang Disepakati No. L.11-3263-11/AUP tanggal 27 September 2011. NAMA OBLIGASI “OBLIGASI BERKELANJUTAN II ADIRA FINANCE TAHAP II TAHUN 2013” JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPO Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri yang jatuh temponya berbeda-beda sesuai dengan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, dengan rincian sebagai berikut: Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi yaitu tanggal 3 Nopember

2014; Obligasi Seri B dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi yaitu tanggal 24 Oktober 2016; dan Obligasi Seri C dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan sejak Tanggal Emisi yaitu tanggal 24 Oktober 2018.

4

JENIS OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. JUMLAH POKOK OBLIGASI Seluruh nilai Pokok Obligasi yang akan dikeluarkan berjumlah sebesar Rp2.092.000.000.000 (dua triliun sembilan puluh dua miliar Rupiah), dengan ketentuan sebagai berikut:

Obligasi Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp722.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh dua miliar Rupiah); Obligasi Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp880.000.000.000,- (delapan ratus delapan puluh miliar Rupiah); dan Obligasi Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp480.000.000.000,- (empat ratus delapan puluh miliar Rupiah). Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi.

HARGA PENAWARAN 100% (seratus perseratus) dari Nilai Pokok Obligasi. BUNGA OBLIGASI Obligasi Seri A: Bunga Tetap sebesar 9,15% (sembilan koma satu lima perseratus) per tahun; Obligasi Seri B: Bunga Tetap sebesar 10,50% (sepuluh koma lima kosong perseratus) per tahun; dan Obligasi Seri C: Bunga Tetap sebesar 11,00% (sebelas perseratus) per tahun. Tanggal-tanggal Pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut:

Tanggal Pembayaran Bunga

Seri A Seri B Seri C

Bunga Obligasi Ke-1 24 Januari 2014 24 Januari 2014 24 Januari 2014 Bunga Obligasi Ke-2 24 April 2014 24 April 2014 24 April 2014 Bunga Obligasi Ke-3 24 Juli 2014 24 Juli 2014 24 Juli 2014 Bunga Obligasi Ke-4 3 Nopember 2014 24 Oktober 2014 24 Oktober 2014 Bunga Obligasi Ke-5 24 Januari 2015 24 Januari 2015 Bunga Obligasi Ke-6 24 April 2015 24 April 2015 Bunga Obligasi Ke-7 24 Juli 2015 24 Juli 2015 Bunga Obligasi Ke-8 24 Oktober 2015 24 Oktober 2015 Bunga Obligasi Ke-9 24 Januari 2016 24 Januari 2016 Bunga Obligasi Ke-10 24 April 2016 24 April 2016 Bunga Obligasi Ke-11 24 Juli 2016 24 Juli 2016 Bunga Obligasi Ke-12 24 Oktober 2016 24 Oktober 2016 Bunga Obligasi Ke-13 24 Januari 2017 Bunga Obligasi Ke-14 24 April 2017 Bunga Obligasi Ke-15 24 Juli 2017 Bunga Obligasi Ke-16 24 Oktober 2017 Bunga Obligasi Ke-17 24 Januari 2018 Bunga Obligasi Ke-18 24 April 2018 Bunga Obligasi Ke-19 24 Juli 2018 Bunga Obligasi Ke-20 24 Oktober 2018

Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Emisi, di mana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran setiap Tanggal Pembayaran Bunga. Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan.

5

SATUAN PEMINDAHBUKUAN OBLIGASI Satuan pemindahbukuan Obligasi adalah senilai Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. SATUAN PERDAGANGAN OBLIGASI Perdagangan Obligasi dilakukan di Bursa Efek dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek. Satuan perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau Perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN

Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen kendaraan bermotor. Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab II Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi. JAMINAN Guna menjamin pembayaran dari seluruh jumlah uang yang oleh sebab apapun juga terhutang dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan akan memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi berupa Piutang Lancar yang akan dibebankan dengan fidusia pada selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan sekurang-kurangnya sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) dari nilai Pokok Obligasi dan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan secara keseluruhan sekurang-kurangnya menjadi sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi. Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan mempertahankan pada setiap saat nilai Jaminan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6.3 (v) Perjanjian Perwaliamanatan dan Perseroan berkewajiban untuk menambah uang tunai sesuai dengan ketentuan Pasal 6.3.(xvii) Perjanjian Perwaliamanatan, jika nilai jaminan fidusia berupa Piutang Lancar kurang dari nilai sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan. Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab VII Keterangan Mengenai Keterangan Tentang Obligasi Tahap II. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN Perseroan tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i) membayar, membuat atau menyatakan distribusi pembayaran lain selama Perseroan tidak melakukan pembayaran Jumlah

Terhutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Pengakuan Hutang atau terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali pembayaran untuk pembagian dividen;

(ii) memberikan pinjaman atau kredit kepada Afiliasi ataupun pihak ketiga lainnya dimana keseluruhan jumlah dari semua pinjaman tersebut melebihi jumlah Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah) kecuali pinjaman yang telah ada sebelum Perjanjian Perwaliamanatan ditandatangani dan pinjaman dalam rangka menjalankan kegiatan usaha Perseroan;

(iii) membuat atau mengijinkan hak jaminan atas seluruh atau sebagian dari pendapatan atau harta kekayaan Perseroan yang ada pada saat ini maupun dimasa yang akan datang yang menjadi jaminan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan;

(iv) menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari harta kekayaan Perseroan, baik satu persatu ataupun secara keseluruhan berjumlah sebesar 40% (empat puluh perseratus) atau lebih dari harta kekayaan Perseroan dari laporan keuangan terakhir yang diaudit, kecuali pengalihan piutang Perseroan untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan;

(v) melakukan penggabungan, konsolidasi dan peleburan dengan perusahaan lain kecuali sepanjang dilakukan pada kegiatan usaha yang sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi;

(vi) melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar dan ijin usaha Perseroan pada saat ditandatanganinya Perjanjian Perwalimanatan Obligasi;

(vii) melakukan pengeluaran obligasi, atau melakukan pengeluaran instrumen hutang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan Preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi;

(viii) mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan;

6

(ix) Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau diberikan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kecuali: a. diberikan permohonan PKPU yang diajukan oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) sebagai akibat adanya

permohonan kepailitan pihak lain; atau b. dalam hal kondisi keuangan Perseroan sudah dalam keadaan yang sedemikian rupa yang mengakibatkan Perseroan tidak

dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada pihak lain; (x) mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya diluar kegiatan usaha Perseroan sehari -hari,

atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perseroan dikendalikan oleh pihak lain.

Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab VII Keterangan Tentang Obligasi Tahap II. PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI Perseroan tidak mengadakan penyisihan dana untuk pelunasan Obligasi ini dengan pertimbangan untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan rencana penggunaan dana yang telah ditetapkan Perseroan. PERPAJAKAN Calon pembeli dalam Penawaran Umum ini diharapkan untuk berkonsultasi dengan Konsultan pajak masing-masing mengenai akibat perpajakan yang timbul dair penerimaan Bunga Obligasi, pembelian, pemilikan maupun penjualan yang dibeli melalui Penawaran Umum ini. CARA DAN TEMPAT PELUNASAN POKOK DAN PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya.

WALI AMANAT Sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah ditunjuk oleh Perseroan sebagai Wali Amanat yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi ini. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Operasional

The Landmark Centre 19th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1

Jakarta 12910 Telp.: (021) 25541220 – 23 ext. 3162, ext. 3139

Faks.: (021) 29411502, 29411512

KELALAIAN PERSEROAN Peristiwa-peristiwa atau keadaan yang merupakan kelalaian (cidera janji) Perseroan diatur dan ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, yang dijelaskan pada Bab VII Keterangan Tentang Obligasi Tahap II. PROSEDUR PEMESANAN Prosedur Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab VIII Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan surat Pefindo No. 1887/PEF-Dir/XI/2012 tanggal 22 Nopember 2012, perihal Sertifikat Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2013 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Periode 22 Nopember 2012 sampai dengan 1 Nopember 2013 dan Surat Pefindo no. 1443/PEF-Dir/VIII/2013, perihal Sertifikat Pemantauan Khusus (Special Review) Pemeringkatan atas Obligasi

7

Berkelanjutan II Tahun 2013 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Periode 13 Agustus 2013 sampai dengan 1 Nopember 2013, hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang (Obligasi) Perseroan adalah:

idAA+ (Double A Plus)

Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Pefindo yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat. Sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, Perseroan wajib menyampaikan Peringkat Tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk kepada Bapepam dan LK yang sekarang telah menjadi OJK paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang yang diterbitkan. Pertimbangan (Rationale)

PEFINDO juga menegaskan peringkat “idAA+” bagi Perseroan dan seluruh obligasi Perseroan yang belum jatuh tempo dengan nilai total Rp10,5 triliun. Peringkat tersebut mencerminkan sinergi yang sangat kuat dan hubungan yang saling menguntungkan antara Perseroan dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“BDI”), pangsa pasar Perseroan yang sangat kuat di industri pembiayaan kendaraan bermotor, portofolio bisnis yang terdiversifikasi dengan baik, dan permodalan yang baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh ketatnya persaingan dan regulasi yang semakin ketat pada industri pembiayaan

Didirikan tahun 1990, Perseroan merupakan perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor terbesar di Indonesia. Pada akhir Juni 2013, Perseroan mempekerjakan 27.699 karyawan untuk melayani nasabah melalui 679 jaringan pelayanan bisnisnya, yang terdiri dari 186 kantor cabang, 359 kantor perwakilan, 111 kios dan 23 dealer outlet yang terletak di kota-kota besar di Indonesia. Per akhir Juni 2013, Perseroan dimiliki oleh BDI (95,0%), Asuransi Adira Dinamika (0,4%) dan publik (4,6%). Faktor-faktor pendukung peringkat tersebut adalah:

Sinergi yang sangat kuat dan hubungan yang saling menguntungkan dengan Induk. Pefindo berkeyakinan bahwa Perseroan adalah anak perusahaan yang sangat penting bagi induknya dikarenakan, secara konsolidasi, Perseroan berkontribusi sekitar 43% dari pendapatan bersih BDI. Sebagai pemegang saham pengendali, BDI terus menunjukkan dukungan yang kuat terhadap Perseroan. Di samping fasilitas pendanaan, BDI memberikan dukungan operasional seperti cross selling dan implementasi kebijakan manajemen risiko yang lebih hati-hati. Pefindo menilai bahwa dukungan tersebut sangat penting bagi pertumbuhan bisnis Perseroan di masa depan. Kami berpendapat bahwa BDI memiliki kapasitas keuangan yang kuat untuk memberikan bantuan keuangan kepada Perseroan, tidak hanya pada periode pengembangan usaha tetapi juga dalam keadaan kesulitan keuangan.

Pangsa pasar yang sangat kuat di industri pembiayaan kendaraan bermotor. Perseroan mampu mempertahankan pangsa pasarnya yang kuat di segmen pembiayaan sepeda motor baru seperti terefleksi dari pangsa pasar Perseroan yang berkisar 15,6% dari total penjualan motor di paruh pertama tahun 2012. Pada saat yang sama, Perseroan juga mampu mempertahankan pangsa pasarnya di sektor pembiayaan mobil baru sebesar 5%-6%. Pada akhir September 2012, Perseroan mencatatkan NSA sebesar Rp44,7 triliun menjadikan Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia. Pefindo berpendapat bahwa Perseroan dapat mempertahankan posisi pasar yang kuat kedepannya dengan dukungan pendanaan maupun pengembangan infrastruktur dari BDI, jaringan distribusi Perseroan yang luas dan hubungan yang baik dengan dealer-dealer utama kendaraan bermotor.

Portofolio bisnis yang terdiversifikasi dengan baik. Kebijakan bisnis Perseroan untuk melayani berbagai segmen dan merek kendaraan bermotor telah memberikan dampak positif pada profil usaha Perseroan. Hal tersebut membuat Perseroan lebih fleksibel untuk beralih dari satu segmen atau merek ke yang lainnya tergantung pada situasi pasar. Pada akhir September 2012, portofolio pembiayaan baru Perseroan didominasi oleh segmen pembiayaan sepeda motor sebesar 60% dari total portofolio, sedangkan sisanya merupakan kontribusi pembiayaan mobil. Bisnis Perseroan juga terdiversifikasi secara geografis, di mana pembiayaan baru terbagi hampir sama rata antara Jawa dan daerah diluar Jawa.

Permodalan yang baik. Perseroan mempunyai modal dasar yang terbesar di portfolio Pefindo. Walaupun Perseroan membayar dividen kas sebesar 50% pada 1H12, Perseroan masih memiliki ekuitas sebesar Rp4,7 triliun pada akhir September 2012. Dalam hal utang, rasio DER Perseroan di 9M12 sebesar 3,5x, jauh lebih rendah daripada regulasi yang sebesar 10x. Dengan ekuitas yang besar dan rasio hutang yang rendah, Pefindo melihat bahwa Perseroan memiliki kemampuan untuk menyerap risiko bisnis dan untuk mensuport ekspansi bisnis di masa depan..

8

Faktor-faktor yang membatasi peringkat tersebut adalah:

Kompetisi yang ketat di industri pembiayaan kendaraan bermotor bermotor dan regulasi yang semakin ketat. Meskipun memiliki keunggulan kompetitif, Perseroan masih harus menghadapi persaingan yang ketat di industri pembiayaan kendaraan bermotor. Meningkatnya likuiditas perbankan dan pasar modal telah meningkatkan tingkat kompetisi di industri pembiayaan, telah memaksa perusahaan-perusahaan untuk lebih agresif dalam pembiayaan. Ketatnya kompetisi dapat menyebabkan semakin tipisnya marjin. Selain itu, peraturan baru minimum uang muka yang efektif pada 15 Juni 2012 menekan volume penjualan Perseroan. Oleh karena itu, dalam waktu dekat hingga menengah, Perseroan kemungkinan akan terus menghadapi tekanan pada harga dan marjin yang mempengaruhi profitabilitas. Peraturan baru yang mewajibkan pendaftaran fidusia untuk pembiayaan kendaraan akan menjadi tantangan lain bagi industri. Tanpa pendaftaran, kendaraan bermotor yang dibiayai tidak bisa diambil alih oleh perusahaan pembiayaan dalam kasus gagal bayar oleh debitur.

PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar; 2. Pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek; 3. Pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan; 4. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi

ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan; 5. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana

dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO; 6. Pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari Pihak yang tidak terafiliasi. 7. Rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum

pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar; 8. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman

tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai;

9. Rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 7 dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 8, paling sedikit memuat informasi tentang: a. periode penawaran pembelian kembali; b. jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali; c. kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; d. harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi; e. tata cara penyelesaian transaksi; f. persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; g. tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; h. tata cara pembelian kembali Obligasi; dan i. hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi.

10. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap Pemegang Obligasi yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi, melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;

11. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi;

12. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 9 dengan ketentuan: a. jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima perseratus) dari jumlah Obligasi untuk masing-masing jenis Obligasi

yang beredar dalam periode satu tahun setelah Tanggal Penjatahan; b. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan c. Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali; dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali Obligasi;

13. Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi yang meliputi antara lain: a. jumlah Obligasi yang telah dibeli; b. rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; c. harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan d. jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi;

14. Dalam hal terdapat lebih dari satu Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali Efek bersfat utang dilakukan dengan mendahulukan efek bersifat yutang yang diak dijamin

15. Dalam hal terdapat lebih dari satu efek bersifat utang yang tidak dijamin, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut.

9

16. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh Efek bersifat utang, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Efek bersifat utang tersebut.

17. Pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Obligasi tersebut; dan

18. Pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan: a. hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak

memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau b. pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara,

dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali.

HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI

sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi.

b. Yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening

4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.

c. Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, Perseroan harus

membayar Denda 1% (satu perseratus) di atas tingkat suku bunga Obligasi yang bersangkutan dari jumlah dana yang terlambat dibayar per tahun. Denda tersebut dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. Pemegang Obligasi berhak atas pembayaran denda secara proposional sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya.

d. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh

perseratus) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh EMITEN dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.

e. Hak suara Pemegang Obligasi diatur bahwa setiap Pemegang Obligasi senilai Rp1 (satu Rupiah) memberikan hak kepada

pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO.

HAK SENIORITAS ATAS UTANG

Sesuai dengan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas Piutang Lancar sebesar 50% dari nilai Pokok Obligasi dan memiliki hak senioritas atas nilai obligasi yang tidak dijamin. Dengan demikian, 50% dari nilai Pokok Obligasi, yaitu nilai obligasi yang tidak dijamin, merupakan hutang yang mempunyai kedudukan pari passu dengan kewajiban Perseroan lainnya yang tidak dijamin, baik yang telah ada maupun yang akan ada di masa datang. TAMBAHAN UTANG YANG DAPAT DIBUAT PERSEROAN DI MASA AKAN DATANG Sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, sebelum dilunasinya semua Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi, Perseroan tidak akan melakukan pengeluaran obligasi, atau melakukan pengeluaran instrumen hutang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat.

10

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen kendaraan bermotor. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam-LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah kurang lebih setara dengan 0,286% dari Pokok Obligasi yang meliputi: a. Biaya jasa untuk penjaminan emisi efek: 0,200% yang terdiri dari: biaya jasa penjaminan (underwriting fee): 0,025%; biaya jasa

penyelenggaraan (management fee) 0,150% dan biaya jasa penjualan (selling fee) 0,025%. b. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal: 0,011% yang terdiri dari; Konsultan Hukum: 0,009%; dan Notaris 0,002%. c. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal: 0,042% yang terdiri dari biaya jasa Wali Amanat: 0,002% dan Perusahaan

Pemeringkat Efek: 0,040%. d. Biaya Pencatatan: 0,009% yang terdiri dari KSEI: 0,001% dan BEI: 0,008%. e. Biaya Lain-lain (percetakan, iklan dan lain-lain): 0,024%. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana secara berkala kepada OJK dan Wali Amanat sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (“Peraturan No. X.K.4”). Apabila penggunaan dana hasil Emisi Obligasi akan diubah, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO, sesuai dengan Peraturan No. X.K.4, kecuali apabila ditentukan lain dalam peraturan Bapepam atau Bapepam-LK yang sekarang telah menjadi OJK.. Apabila dana hasil Penawaran Umum Obligasi belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum Obligasi tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Nomor IX.A.13, Perseroan wajib menyampaikan laporan kepada OJK dan mengumumkan kepada masyarakat melalui Bursa Efek paling lambat satu hari kerja setelah terpenuhinya kondisi sebagai berikut: 1. Seluruh dana hasil Penawaran Umum Obligasi telah diterima oleh Perseroan; dan/atau 2. Dana yang diterima sudah mulai digunakan sesuai dengan tujuan penerbitan Obligasi.

11

III. KETERANGAN TAMBAHAN MENGENAI PERSEROAN

1. UMUM Anggaran Dasar Perseroan beberapakali mengalami perubahan dimana perubahan terakhir pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No. 06 tanggal 7 Mei 2012 yang dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah: (i) mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-26913.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 21 Mei 2012; (ii) diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No. AHU-AH.01.10-18269 tanggal 22 Mei 2012; (iii) diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No. AHU-AH.01.10-18270 tanggal 22 Mei 2012; (iv) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0045583.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 22 Mei 2012 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; (v) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0044960.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 21 Mei 2012 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; dan (vi) didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada tanggal 28 Mei 2012 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II Kota Administrasi Jakarta Selatan, dengan TDP No. 09.03.1.64.77110; (selanjutnya disebut “Akta No. 06/2012”), berdasarkan mana RUPS Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 7 Mei 2012, telah menyetujui: 1. perubahan Pasal 1 Ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai tempat dan kedudukan Perseroan dari semula

berkedudukan di Kota Jakarta Pusat menjadi berkedudukan di Kota Jakarta Selatan. 2. perubahan Pasal 3 Ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan penambahan kegiatan usaha Perseroan, yaitu

menyediakan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. 3. penambahan ketentuan Pasal 17 Anggaran Dasar Perseroan mengenai Dewan Pengawas Syariah dan Tugas dan

Wewenang Dewan Pengawas Syariah. 4. menyatakan kembali seluruh pasal-pasal Anggaran Dasar Perseroan yang tidak diubah. Perseroan berkedudukan di Jakarta Pusat dengan Kantor Pusat di The Landmark I Lt.26-31, Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Jakarta 12910. Pada tanggal diterbitkan Informasi Tambahan ini, Perseroan memiliki 186 Kantor Cabang, 356 Kantor Perwakilan, 110 Kios dan 23 Dealer Outlet Yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Berdasarkan Laporan Kepemilikan Efek Yang Mencapai 5% Atau Lebih pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Transferindo selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100,- per saham

% Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- PT Bank Danamon Indonesia Tbk 950.000.000 95.000.000.000 95,00

- Masyarakat*) 50.000.000 5.000.000.000 5,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 100.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 3.000.000.000 300.000.000.000 *) Merupakan gabungan dari para pemegang saham Perseroan yang mempunyai kepemilikan saham kurang dari 5% (lima perseratus) dari

keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.

3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No. 13 tanggal 17 Mei 2013 yang dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah (i) diberitahukan kepada dan telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta dicatat pada tanggal 14 Juni 2013 dalam Database Sisminbakum berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU.AH.01.10-24004; dan (ii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0056463.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 14 Juni 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

12

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Ho Hon Cheong Komisaris / Komisaris Independen : Djoko Sudyatmiko Komisaris / Komisaris Independen : Eng Heng Nee Philip Komisaris / Komisaris Independen : Pande Radja Silalahi Komisaris : Muliadi Rahardja Komisaris : Vera Eve Lim Direksi Direktur Utama : Willy Suwandi Dharma Wakil Direktur Utama : Marwoto Soebiakno Direktur : Hafid Hadeli Direktur : Ho Lioeng Min Direktur : I Dewa Made Susila Direktur : Cornel Hugroseno Direktur : Swandajani Gunadi Para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut di atas diangkat secara sah sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku berdasarkan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 17 Mei 2017 untuk masa jabatan terhitung sejak tanggal 17 Mei 2013 dan akan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan Perseroan ke-3, yaitu tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan Juni 2015. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut di atas telah sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-45/PM/2004 tanggal 29 Nopember 2004 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Berikut adalah keterangan singkat dari masing-masing anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan: Dewan Komisaris

Ho Hon Cheong Komisaris Utama Warga Negara Malaysia, berusia 58 tahun. Memperoleh gelar Master In Business Administration dari McGill University pada tahun 1980 Pengalaman Kerja 2011 – sekarang : Komisaris Utama Perusahaan 2010 – sekarang : Direktur Utama di PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2010 - 2011 : Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan 2010 – 2011 : Komisaris Perusahaan 2009 – 2010 : Managing Director di Temasek Holdings (Private) Ltd., Singapura 2004 – 2009 : Presiden Direktur di PT Bank International Indonesia Tbk 2002 – 2003 : General Manager dan Group Head di Saudi American Bank,

Riyadh, Arab Saudi 1996 – 2001 : Chief Country Officer di Citibank, N.A., Bangkok, Thailand 1994 – 1995 : Pan Asia Corporate Head di Citibank, N.A., Singapura 1992 – 1994 : Country Risk Officer di Citibank, N.A., Kuala Lumpur, Malaysia

13

Djoko Sudyatmiko Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 68 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Muda di bidang Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1968. Pengalaman Kerja 2012 – sekarang : Komisaris di ASCO Group 2011 – sekarang : Komisaris merangkap Komisaris Independen Perusahaan 2004 – 2011 : Komisaris Independen Perusahaan 2003 – sekarang : Komisaris di PT Pakoakuina– Automotive Wheel Rim Manufacturer 2003 – 2010 : Komisaris di PT Inkoasku – Automotive Wheel Rim Manufacturer 2003 – 2010 : Komisaris di PT Palingda - Automotive Wheel Rim Manufacturer 2003 – 2009 : Komisaris di PT Adira Sarana Armada 2003 – 2008 : Komisaris di PT Asuransi Adira Dinamika 2002 – 2004 : Komisaris Utama Perusahaan 1992 - 1997 : Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI 1990 – 2000 : Komisaris di PT Kharaba Unggul/PT Makro Indonesia 1989 – 1995 : Komisaris di PT Dharma Sarana Perdana 1986 – 1989 : Komisaris di PT Astra Graphia Tbk 1971 – 1992

: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI

Eng Heng Nee Philip Komisaris Independen Warga Negara Singapura, berusia 66 tahun. Memperoleh gelar Bachelor of Commerce di bidang Akuntansi dari University of New South Wales, pada tahun 1969 dan menjadi Anggota dari the Institute of Chartered Accountants di Australia sejak tahun 1971. Pengalaman Kerja 2012 – sekarang : Direktur di KK Women‟s and Children‟s Hospital Pte. Ltd.,

Singapura 2012 – sekarang : Direktur di Hup Soon Global Corp. Ltd., Singapura 2012 – sekarang : Direktur di Ezra Holdings Ltd., Singapura 2011 – sekarang : Komisaris merangkap Komisaris Independen Perusahaan 2011 – sekarang : Direktur di Asia Pacific Breweries Ltd., Singapura 2011 – sekarang : Direktur di Heliconia Capital Management Pte. Ltd., Singapura 2010 – 2012 : Wakil Ketua Eksekutif di Hup Soon Global Corp. Ltd.,

Singapura 2009 – sekarang : Direktur di Singapore Health Services Pte. Ltd., Singapura 2009 – sekarang : Direktur di The Hour Glass Ltd., Singapura 2008 – sekarang : Direktur di Hektar Asset Management Sdn. Bhd., Malaysia 2008 – sekarang : Direktur di NTUC Income, Singapura 2008 – sekarang : Direktur di OpenNet Pte. Ltd., Singapura 2007 - sekarang : Anggota Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan 2007 - 2011 : Komisaris Perusahaan 2007 – 2011 : Direktur di Sunrise MCL Land Sdn 2007 - sekarang : Duta Besar Tidak Tetap Singapura untuk Yunani dan Siprus 2006 – sekarang : Ketua di Frasers Centrepoint Asset Management Ltd., Singapura 2005 – sekarang : Ketua di mDR Limited, Singapura 2005 – 2011 : Wakil Ketua di MCL Land Ltd., Singapura 2004 – sekarang : Direktur di Chinese Development Assistance Council, Singapura 1996 – 2005 : Group Managing Director di Jardine Cycle & Carriage Ltd.,

Singapura 1985 – 1996 : General Manager/Direktur di Cycle & Carriage Ltd., Singapura 1983 – 1985 : Corporate Secretary di Cycle & Carriage Ltd., Singapura 1982 – 1983 : General Manager di General Credit Corporation, Singapura 1980 – 1982 : Corporate Secretary di Rheem Hume Industries, Singapura 1976 – 1980 : Direktur Keuangan di Bank O‟Connors, Singapura 1972 – 1976 : Audit Manager di PriceWaterhouseCoopers, Singapura

14

Pande Radja Silalahi Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, berusia 63 tahun. Memperoleh gelar Ph.d Public Finance dari Fakultas Ekonomi, Kobe University of Commerce Jepang, pada tahun 1980. Pengalaman Kerja 2011 – sekarang : Komisaris merangkap Komisaris Independen Perusahaan 2010 – sekarang : Pengajar mata kuliah Hukum Persaingan dan penguji bagi

mahasiswa Paska Sarjana di Universitas Indonesia 2000 – 2006 : Anggota dan pengurus di Komisi Pengawas Persaingan Usaha

(KPPU) 1997 – 2010 : Anggota LP3E di Kamar Dagang Indonesia (Kadin) 1995 – sekarang : Pengajar di Sekolah Bisnis Prasetya Mulya, Jakarta 1993 – 2005 : Pengajar di Paska Sarjana Lembaga Administrasi Negara 1990 – sekarang : Pengajar di Pusat Kajian Jepang, Universitas Indonesia,

Jakarta 1990 – 1993 : Rektor di Universitas Katholik Parahyangan, Bandung 1986 – 1993 : Dekan Dan Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Katholik

Parahyangan, Bandung 1980 – 1986 : Anggota Kelompok Kerja Bidang Ekonomi di Lembaga

Pertahanan Nasional, Jakarta 1980 – 1986 : Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Indonesia, Jakarta 1980 – 1986 : Pengajar di Universitas Sumatera Utara, Medan 1980 – 1986 : Pengajar di Universitas Nomensen, Medan

Muliadi Rahardja Komisaris Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Telah meraih gelar Master in Business Administration dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, tahun 1998 dan gelar Sarjana Akuntasi dari Universitas Indonesia pada tahun 1984. Pengalaman Kerja 2010 – sekarang : Komisaris Perusahaan 1999 – sekarang : Direktur di PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1989 – 1999 : Berbagai posisi senior di PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1988 – 1989 : Deputy Group Head di PT Bank Lippo Tbk 1987 – 1988 : Direktur Keuangan di PT Indopanca Garmen 1985 – 1987 : Finance Manager di PT Asuransi Lippo Life Tbk 1984 – 1985 : Manager di PT Sepatu Bata Indonesia Tbk 1983 – 1984 : MAS Association

Vera Eve Lim Komisaris Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Telah meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Tarumanegara pada tahun 1989.

Pengalaman Kerja 2011 – sekarang : Anggota Komite Audit dan Komite Manajemen Risko

Perusahaan 2010 – sekarang : Komisaris Perusahaan 2008 – sekarang : Wakil Komisaris Utama di PT Asuransi Adira Dinamika 2006 – sekarang : Direktur di PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2004 – 2006 : Komisaris Perusahaan 2003 – 2006 : Chief Financial Officer di PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1990 – 2003 : Berbagai posisi senior di PT Bank Danamon Indonesia Tbk

15

Direksi

Willy Suwandi Dharma Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka pada tahun 1992 dan Insinyur Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1981. Pengalaman Kerja 2012 – sekarang : Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 2012 – sekarang : Komisaris PT Asuransi Adira Dinamika 2003 – 2012 : Direktur Utama PT Asuransi Adira Dinamika 1999 – 2002 : Direktur Utama KPMG Siddharta Consulting Company 1998 – 1999 : Ketua Dewan Pengawas PT Buana Jasa Pratama 1995 – 1997 : Anggota Dewan Pengawas PT Astra CMG Life 1992 – 1999 : Direktur Utama PT Asuransi Astra Buana 1991 – 1992 : Direktur PT Asuransi Astra Buana 1990 – 1991 : Direktur PT Estika Sedaya Finance 1990 – 1991 : Direktur PT Stacomitra Sedaya Finance 1986 – 1990 : General Manager Marketing Astra Credit Companies 1982 – 1986 : Manager Total Quality Control PT Inter Delta

Marwoto Soebiakno Wakil Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Kristen Duta Wacana pada tahun 1990. Pengalaman Kerja 2012 – sekarang : Wakil Direktur Utama Perusahaan 2002 – 2012 : Direktur Pemasaran Pembiayaan Sepeda Motor Perusahaan 1997 – 2002 : Berbagai posisi senior di Perusahaan 1990 – 1997 : Marketing Manager Honda Sales Operation di PT Astra

International Tbk 1988 – 1990 : Universitas Kristen Duta Wacana 1987 – 1989 : Yos & Co., Business and Management Consultant

Hafid Hadeli Direktur Pemasaran Pembiayaan Mobil Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Memperoleh gelar sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1988. Pengalaman Kerja 2013 – sekarang : Direktur Pemasaran Pembiayaan 2010 – 2013 : Direktur Pemasaran Pembiayaan Mobil Perusahaan 2006 – 2010 : Direktur Keuangan dan Direktur Kepatuhan Perusahaan 2002 – 2005 : Direktur PT Broadband Multimedia Tbk 2001 – 2002 : Wakil Direktur Utama di PT Bank Lippo Tbk 1988 – 2001 : Berbagai posisi senior di Citibank, N.A., Jakarta 1985 – 1988 : Auditor di Arthur Andersen & Co.

16

Ho Lioeng Min Direktur Manajemen Risiko Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada tahun 2006 dan gelar Sarjana Teknik dari Universitas Indonesia pada tahun 1992. Pengalaman Kerja 2009 – sekarang : Direktur Manajemen Risiko Perusahaan 2006 – 2009 : Wakil Direktur Manajemen Risiko Perusahaan 2004 – 2006 : Kepala Divisi Kredit Perusahaan 2002 – 2004 : Kepala Divisi Keuangan di PT Adira Quantum Multifinance 1994 – 2002 : Berbagai posisi senior di PT Bank Prima Express

I Dewa Made Susila Direktur Keuangan dan Direktur Kepatuhan Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM (IPPM) pada tahun 1995 dan gelar Sarjana Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1993. Mendapatkan gelar Chartered Financial Analyst (CFA) dari Association Investment Management and Research pada tahun 2003 Pengalaman Kerja 2010 – sekarang : Direktur Keuangan dan Direktur Kepatuhan Perusahaan 2004 – 2010 : Kepala Divisi Investor Relation & Subsidiary Support di PT

Bank Danamon Indonesia Tbk 2001 – 2003 : Wakil Kepala Divisi Corporate Affair di PT Bank Danamon Indonesia

Tbk

1999 – 2001 : Senior Investment Officer di Asset Management Investment Unit - Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)

1995 – 1999 : Berbagai posisi senior dan terakhir sebagai Manager Divisi Pemeringkatan Lembaga Keuangan di PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)

Cornel Hugroseno Direktur Teknologi Informasi Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1989. Pengalaman Kerja 2013 – sekarang : Direktur Teknologi Informasi Perusahaan 2010 – 2013 : Wakil Direktur Teknologi Informasi Perusahaan 2000 – 2010 : Kepala Divisi Teknologi Informasi Perusahaan 1990 – 2000 : IT Development Manager di PT Federal International Finance 1990 – 1991 : IT Area Supervisor PT Astra International HSO 1989 – 1990 : Programmer di PT Astra International

Swandajani Gunadi Direktur Sumber Daya Manusia Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Agronomi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1995. Pengalaman Kerja 2013 – sekarang : Direktur Sumber Daya Manusia Perusahaan 2010 – 2013 : Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan Bagian Umum

Perusahaan 2003 – 2010 : Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Bagian Umum

Perusahaan

17

2002 - 2003 : Kepala Departemen Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

2000 - 2002 : Remuneration Senior Analyst di PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk. 2000 : HR Corporate Manager di Orang Tua Group 1997 – 2000 : Remuneration Senior Analyst di PT Astra International Tbk-

Automotive Division 1996 – 1997 : Personal Administration Section Head di PT Astra International Tbk-

Automotive Division 1996 : People Development & Management Officer di PT Astra

International Tbk-Automotive Division 1995 – 1996 : Management Trainee di PT Astra International Tbk (Holding

Company)

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, Perseroan menyatakan bahwa seluruh Direksi Perseroan menetap di Indonesia dan tidak merangkap jabatan sebagai Direksi pada Perusahaan Pembiayaan lain.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit dan Manajemen Risiko PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, tanggal 16 Mei 2013, memutuskan bahwa: Komite Audit (i) Merubah dan menyatakan susunan anggota Komite Audit dengan masa jabatan sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan

Tahun 2015, adalah sebagai berikut: Ketua : Djoko Sudyatmiko Anggota : 1. Eng Heng Nee Philip 2. Pande Radja Silalahi 3. Vera Eve Lim 4 Diyah Sasanti Peninjau : Satinder Pal Singh Ahluwalia Komite Manajemen Risiko (ii) Merubah dan menyatakan susunan Komite Manajemen Risiko dengan masa jabatan sampai dengan ditutupnya RUPS

Tahunan Tahun 2015, sebagai berikut: Ketua : Eng Heng Nee Philip Anggota : 1. Djoko Sudyatmiko 2. Pande Radja Silalahi 3. Vera Eve Lim Peninjau : Satinder Pal Singh Ahluwalia

18

4. STRUKTUR ORGANISASI Dewan Komisaris

Komite AuditKomite Nominasi &

Remunerasi

Komite

Manajemen Risiko

Direktur Utama

Divisi Audit

Internal

Direktur Pemasaran

Pembiayaan

Divisi Pengembangan Usaha

Divisi Komunitas

Unit Khusus KYC (Prinsip Mengenal Nasabah)

Direktur Operasi Direktur KeuanganDirektur

Manajemen RisikoDirektur Kepatuhan

Wakil DirekturPemasaranPembiayaan

Sepeda Motor 1

Wakil DirekturPemasaranPembiayaan

Sepeda Motor 2

Wakil DirekturPemasaranPembiayaan

Sepeda Motor 3

Divisi Pemasaran

Pembiayaan

Sepeda Motor

Honda

Divisi Pemasaran

Pembiayaan

Sepeda Motor

Suzuki

Divisi Pemasaran

Pembiayaan

Sepeda Motor

Multibrand

Divisi Pemasaran

Pembiayaan

Sepeda Motor

Yamaha

Divisi Pemasaran

Pembiayaan

Sepeda Motor

Bekas

Divisi

PengembanganPemasaran

Wakil DirekturPemasaran

Pembiayaan Mobil Retail

DivisiPembiayaan

Mobil 1

DivisiPembiayaan

Mobil 2

DivisiPembiayaanMobil Bekas

Wakil DirekturOperasi

Wilayah

Jabodetabekser

Wilayah Jawa Barat

Wilayah Jawa Tengah

Wilayah Bali &

Nusa Tenggara

Wilayah Jawa

Timur

Wilayah Sumatera

Bagian Selatan

Wilayah

Kalimantan

Wilayah Sulawesi

Divisi Business Operation Support

Wakil DirekturCredit & Collection

Divisi Kredit

Divisi Recovery

Divisi manajemen

Aktiva

Pemulihan

Unit Usaha Syariah

Dewan Pengawas

Syariah

Wakil Direktur

Utama

Wilayah Sumatera

Bagian Utara

DivisiPengembangan

Operasi

DivisiPemasaranPembiayaan

Komersial/Fleet

Divisi

PemasaranPembiayaanNon Dealer

DivisiPemasaraanpembiayaan

Syariah

Divisi MIS danAnalisis

manajemen

Risiko

Divisi Keuangan

Divisi Akuntansi

Divisi Financial Planning &

Project

Divisi Hukum

Divisi Sekretaris

Perusahaan danHubungan

Investor

Direktur Teknologi

Informasi

Divisi IT Services &

Infrastruktur

Divisi IT Solutions &

Development

Direktur Sumber

Daya Manusia

Divisi HR

Develpoment

Divisi HR Operation

Divisi Corporate Real Estate

Management

Divisi PDCA

19

5. STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGAWASAN DAN PENGURUSAN

Berikut ini adalah hubungan kepemilikan Perseroan dan pemegang saham:

Keterangan: Pemegang saham akhir Fullerton Management Private Limited adalah Temasek Holding Private Limited, sebuah perusahaan investasi yang berkedudukan di Singapuran dan sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura.

Berikut ini merupakan tabel hubungan pengurusan, pengawasan dan kepemilikan Perseroan:

NAMA PERSEROAN PT AQM PT AAD

Direksi Komisaris Direksi Komisaris Pemegang Saham

Direksi Komisaris Pemegang Saham

Willy Suwandi Dharma DU - - - - - KU 10% Marwoto Soebiakno WDU - - - - - - - Hafid Hadeli Dir - - - - - - - Ho Lioeng Min Dir - - - - - - - I Dewa Made Susila Dir - - - - - - - Cornel Hugroseno Dir - - - - - - - Swandajani Gunadi Dir - - - - - - - Ho Hon Cheong - KU - - - - Kom - Djoko Sudyatmiko - Kom - - - - - - Eng Heng Nee Philip - Kom - - - - - - Pande Radja Silalahi - Kom - - - - - - Muliadi Rahardja - Kom - - - - - - Vera Eve Lim - Kom - - - - - -

Keterangan:

PT AQM : PT Adira Quantum Multifinance PT AAD : PT Asuransi Adira Dinamika DU : Direktur Utama WDU : Wakil Direktur Utama

Dir : Direksi KU : Komisaris Utama Kom : Komisaris PS : Pemegang Saham

PT Asuransi Adira Dinamika merupakan Pemegang Saham Perseroan dan nmemiliki pemegang saham pengendali yang sama.

20

Hubungan Kepengurusan Direksi dan Komisaris Perseroan dengan Pemegang Saham Berbadan Hukum:

NAMA PERSEROAN Bank Danamon

Direksi Komisaris Direksi Komisaris

Willy Suwandi Dharma DU - - - Marwoto Soebiakno WDU - - - Hafid Hadeli Dir - - - Ho Lioeng Min Dir - - - I Dewa Made Susila Dir - - - Cornel Hugroseno Dir - - - Swandajani Gunadi Dir - - - Ho Hon Cheong - KU DU - Djoko Sudyatmiko - Kom - - Eng Heng Nee Pjilip - Kom - - Pande Radja Silalahi - Kom - Muliadi Rahardja - Kom Dir - Vera Eve Lim - Kom Dir -

Keterangan: DU : Direktur Utama

WDU : Wakil Direktur Utama Dir : Direksi KU : Komisaris Utama Kom : Komisaris

6. TRANSAKSI DENGAN PIHAK TERAFILIASI Pihak-pihak afiliasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Berikut adalah rincian sifat hubungan dengan pihak berelasi per 30 Juni 2013:

Pihak Afiliasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi

PT Bank Danamon Indonesia Tbk Pemegang saham pengendali Kerjasama pembiayaan dan penempatan dana giro dan deposito berjangka

PT Adira Quantum Multifinance Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama

Investasi dalam saham

PT Asuransi Adira Dinamika Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama, manajemen kunci yang sama dan pemegang saham

Kerjasama asuransi kendaraan pembiayaan konsumen, dan pembelian obligasi

DBS Bank (Singapore) Ltd Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Pinjaman, pembelian obligasi

PT Bank DBS Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama

Transaksi Derivatif

Adapun uraian saldo dan transaksi dengan pihak afiliasi adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama pada tanggal 30 April 2004 dan diubah pada tanggal 9 Juli 2004, Perseroan dan

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (”BDI”) setuju untuk melakukan kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen. Porsi pembiayaan BDI adalah maksimal sebesar 99% dari jumlah pembiayaan dan porsi Perseroan minimum sebesar 1% dari jumlah pembiayaan. BDI menentukan tingkat bunga setahun untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar 13,43%-13,65% dan menunjuk Perseroan sebagai pengelola piutang, antara lain mengelola dan menatausahakan piutang, menyimpan dokumen dan memberikan jasa administrasi kepada setiap konsumen. BDI berhak mendapatkan porsi denda sebesar 10% dari pendapatan denda yang sudah diterima Perseroan dari pembiayaan konsumen yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan bersama. Perseroan menempatkan dana giro dan deposito berjangka pada BDI.

b. PT Asuransi Adira Dinamika dan Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama, dimana Perseroan telah menunjuk PT Asuransi

Adira Dinamika untuk menyediakan perlindungan asuransi atas kendaraan bermotor yang dibeli konsumen dengan pembiayaan Perseroan.

21

Seluruh transaksi dengan pihak afiliasi, diperlakukan sama dengan transaksi dengan pihak lainnya. Berikut adalah perbandingan antara Saldo dengan pihak afiliasi atas jumlah Aset pada tanggal 30 Juni 2013: - Persentase Kas dan Setara Kas (BDI) terhadap jumlah Aset: 2,97% atau sebesar Rp822.258 juta. - Persentase Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih (Manajemen Kunci) Perseroan dan Perusahaan Induk terhadap jumlah

Aset: 0,00% atau Rp893 juta. - Persentase Piutang Lain-lain (Manajemen kunci) terhadap jumlah Aset: 0,03% atau Rp9.568 juta. - Persentase Investasi dalam Saham (PT Adira Quantum Multifinance) terhadap jumlah Aset: 0,00% atau Rp650 juta.

Sedangkan perbandingan antara Saldo dengan pihak afiliasi atas jumlah Liabilitas pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut: - Persentase Pinjaman yang diterima (BDI & DBS Bank (Singapore) Ltd) terhadap jumlah Liabilitas: 12,46% atau Rp2.804.799

juta. - Persentase Beban yang Masih Harus Dibayar (DBS Bank (Singapore) Ltd, PT Asuransi Adira Dinamika dan BDI) terhadap

jumlah Liabilitas: 0,13% atau Rp28.776 juta. - Persentase Efek Utang yang Diterbitkan (DBS Bank (Singapore) Ltd,PT Asuransi Adira Dinamika dan BDI) terhadap jumlah

Liabilitas: 0,60% atau Rp135.500 juta. - Persentase Utang Lain-lain (PT Asuransi Adira Dinamika, PT Adira Quantum Multifinance dan BDI) terhadap jumlah Liabilitas:

0,46% atau Rp102.907 juta. Berikut adalah perbandingan antara Transaksi dengan pihak afiliasi atas jumlah Pendapatan maupun jumlah Beban sampai dengan tanggal 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut: - Persentase Pendapatan Pembiayaan Konsumen (Manajemen Kunci) terhadap jumlah Pendapatan: 0,00% atau Rp51 juta. - Persentase Pendapatan Lain-lain (jasa giro dan deposito berjangka di BDI dan dividen dari PT Adira Quantum Multifinance)

terhadap jumlah Pendapatan: 0,24% atau Rp9.393 juta. - Persentase Beban Gaji dan Tunjangan (Manajemen Kunci) terhadap jumlah Beban: 2,31% atau Rp65.323 juta. - Persentase Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pembiayaan Konsumen (Manajemen Kunci) terhadap jumlah

Pendapatan: 0,00% atau Rp2 juta. - Persentase Bunga dan Beban Keuangan (DBS Bank (Singapore) Ltd, PT Asuransi Adira Dinamika dan BDI) terhadap jumlah

Beban: 2,44% atau Rp69.029 juta.

7. PERJANJIAN-PERJANJIAN DALAM RANGKA PENERIMAAN FASILITAS KREDIT/PINJAMAN

A. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN FASILITAS TIME LOAN REVOLVING DENGAN JUMLAH POKOK TIDAK MELEBIHI RP75.000.000.000,00 (TUJUH PULUH LIMA MILIAR RUPIAH) DARI PT BANK CENTRAL ASIA TBK (“BANK BCA”)

Perseroan dan Bank BCA telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.67 tanggal 13 Maret 2003 yang dibuat di hadapan Arifin Wibisana, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah beberapa kali berdasarkan:

(i) Akta Pengubahan Pertama Atas Perjanjian Kredit No. 71 tanggal 19 Nopember 2003, yang dibuat di hadapan Arifin Wibisana, SH, Notaris di Jakarta;

(ii) Akta Perubahan Kedua Atas Perjanjian Kredit No. 93 tanggal 17 Maret 2004 yang dibuat di hadapan Arifin Wibisana, SH, Notaris di Jakarta;

(iii) Perubahan Ketiga Atas Perjanjian Kredit No.93.230 tanggal [tanpa tanggal dan belum ditandatangani oleh pihak BCA];

(iv) Akta Perubahan Keempat Atas Perjanjian Kredit No. 4 tanggal 8 Juni 2005 yang dibuat di hadapan Arnasya Ahadiah Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;

(v) Akta Perubahan Kelima atas Perjanjian Kredit No. 15 tanggal 31 Mei 2006 yang dibuat di hadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;

(vi) Perubahan Keenam atas Perjanjian Kredit No. 072/Add-KCK/07 tanggal 13 Maret 2007 yang dibuat di bawah tangan;

(vii) Perubahan Ketujuh atas Perjanjian Kredit No. 031/Add-KCK/2008 tanggal 4 Nopember 2008 yang dibuat di bawah tangan;

(viii) Perubahan Kedelapan atas Perjanjian Kredit No. 102/Add-KCK/2009 tanggal 30 Maret 2009 yang dibuat di bawah tangan;

22

(ix) Perubahan Kesembilan Atas Perjanjian Kredit No. 078/Add-KCK/2010 tanggal 6 April 2010 yang dibuat di bawah tangan;

(x) Akta Perubahan Kesepuluh atas Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 12 Agustus 2011, dibuat di hadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta;

(xi) Akta Perubahan Kesebelas Atas Perjanjian Kredit No. 156 tanggal 27 Juni 2012, dibuat di hadapan Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta (“Perubahan Kesebelas”); dan

(xi) Akta Perubahan Kedua Belas Atas Perjanjian No. 1100 tanggal 19 Juli 2013, di buat di hadapan Julius Purnawan, S.H, M. Si., Notaris di Jakarta.

(selanjutnya secara bersama-sama disebut “PK Bank BCA TLR 75 M”). Berdasarkan PK Bank BCA TLR 75 M tersebut Perseroan telah memperoleh fasilitas kredit dari Bank BCA yang terdiri dari:

1. Fasilitas Time Loan Revolving dengan jumlah tidak melebihi Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima miliar Rupiah), dengan tingkat bunga sebesar 9,50% (sembilan koma lima persen) per tahun. Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, Perseroan tidak memiliki kewajiban terhutang (outstanding) kepada BCA sehubungan dengan fasilitas ini.

2. Fasilitas kredit jangka pendek yang tidak mengikat (uncommitted facility) berupa Pinjaman Berjangka Money Market

(selanjutnya disebut “fasilitas PBMM”) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah). Besarnya bunga atas fasilitas PBMM, yaitu sebagaimana tercantum dalam Surat Konfirmasi, yang dihitung atas setiap jumlah fasilitas PBMM yang diberikan sebagai pinjaman oleh BCA kepada Perseroan yaitu mulai tanggal penarikan fasilitas PBMM sampai dengan tanggal jatuh waktunya berdasarkan surat sanggup/aksep yang telah ditandatangani oleh Perseroan. Jangka waktu penarikan dan/atau pengggunaan fasilitas kredit terhitung sejak tanggal 14 Maret 2013 dan berakhir tanggal 14 Maret 2014. Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan sehubungan dengan fasilitas ini adalah sebesar Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 7,30% (tujuh koma tiga puluh persen) per tahun.

3. Fasilitas Installment Loan Revolving:

a. Fasilitas Installment Loan Revolving dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun Rupiah) yang mengikat (committed facility) selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan Perubahan Keduabelas dan berakhir pada tanggal 19 Juli 2014 dan selanjutnya akan berubah menjadi fasilitas Installment Revolving yang tidak mengikat (uncommitted facility), yang akan digunakan Perseroan untuk:

a. membiayai kebutuhan modal kerja Perseroan, untuk fasilitas Time Loan Revolving dan fasililtas Installment Loan Revolving; dan

b. membiayai kebutuhan modal kerja Perseroan, untuk fasilitas PBMM. b. Fasilitas Installment Loan Revolving dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp500.000.000.000,00 (lima ratus

miliar Rupiah) yang mengikat (committed facility) selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan Perubahan Keduabelas dan berakhir pada tanggal 19 Juli 2014 dan selanjutnya akan berubah menjadi fasilitas Installment Revolving yang tidak mengikat (uncommitted facility), yang akan digunakan Perseroan untuk:

a. membiayai kebutuhan modal kerja Perseroan, untuk fasilitas Time Loan Revolving dan fasililtas Installment Loan Revolving; dan

b. membiayai kebutuhan modal kerja Perseroan, untuk fasilitas PBMM.

Besarnya bunga atas Fasilitas Installment Loan Revolving tersebut di atas adalah sebesar: a. jangka waktu pembayaran 1 (satu) tahun sejak tanggal penarikan: 8,25% (delapan koma dua puluh lima

persen) per tahun, yang berlaku fixed; b. jangka waktu pembayaran 2 (dua) tahun sejak tanggal penarikan: 9% (sembilan persen) per tahun, yang

berlaku fixed; c. jangka waktu pembayaran 3 (tiga) tahun sejak tanggal penarikan: 9,5% (sembilan koma lima persen) per

tahun, yang berlaku fixed; yang dihitung dari jumlah Installment Loan yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Perseroan. Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan

sehubungan dengan Fasilitas Installment Loan Revolving adalah sebesar Rp811.593.750.000,00 (delapan ratus sebelas miliar lima ratus sembilan puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 8,00% (delapan persen) per tahun dan sebesar Rp 458.333.333.333,00 (empat ratus lima puluh delapan miliar tiga ratus tiga puluh tiga juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu tiga ratus tiga puluh tiga Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 8,25% (delapan koma dua puluh lima persen) per tahun.

23

Selanjutnya, untuk menjamin pembayaran hutang Perseroan atas PK Bank BCA TLR 75 M, Perseroan telah membuat dan menandatangani Akta Perubahan Jaminan Fidusia No. 1101 tanggal 19 Juli 2013 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, SH., MSi., Notaris di Jakarta, dengan nilai Obyek Jaminan Fidusia sebesar Rp853.000.000.000,00 (delapan ratus lima puluh tiga miliar Rupiah).

Antara Perseroan dan Bank BCA tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

B. PEMBERIAN LIMIT FASILITAS PEMBIAYAAN/KREDIT (LINE FACILITY) DARI PT BANK BCA SYARIAH (“BCA

SYARIAH”)

Perseroan dan BCA Syariah telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Akad Pemberian Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) No. 44 tanggal 29 April 2013 yang dibuat di hadapan Edwar, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “PK BCA Syariah”). Berdasarkan PK BCA Syariah, BCA Syariah bersedia untuk memberikan limit pembiayaan kepada Perseroan sampai sebesar Rp55.000.000.000,00 (lima puluh lima miliar Rupiah) dengan bentuk revolving yang akan digunakan oleh Perseroan untuk pembiayaan modal kerja dengan Akad Pembiayaan. Masa penarikan (availability period) fasilitas pembiayaan kepada Perseroan adalah 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal PK BCA Syariah ditandatangani dan berakhir pada tanggal 29 April 2014. Sedangkan jangka waktu fasilitas pembiayaan berdasarkan Akad Realisasi Pembiayaan yaitu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal PK BCA Syariah ditandatangani.

Selanjutnya, untuk menjamin pembayaran hutang Perseroan atas PK BCA Syariah, Perseroan telah membuat dan menandatangani Akta Jaminan Fidusia No. 45 tanggal 29 April 2013, yang dibuat di hadapan Edwar, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nilai penjaminan sebesar Rp27.500.000.000,00 (dua puluh tujuh miliar lima ratus juta Rupiah). Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan sehubungan dengan PK BCA Syariah adalah sebesar Rp53.333.333.332,00 (lima puluh tiga miliar tiga ratus tiga puluh tiga juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu tiga ratus tiga puluh dua Rupiah) dengan expected return 9,50% (sembilan koma lima puluh persen) per tahun. Antara Perseroan dan BCA Syariah tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

C. PERJANJIAN PEMBERIAN FASILITAS PERBANKAN KORPORASI DARI THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING

CORPORATION LIMITED (“BANK HSBC”) Perseroan dan Bank HSBC telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas

Perbankan Korporasi/Corporate Facility Agreement No. JAK/110962/U/00198947 tanggal 20 Pebruari 2012, dibuat di bawah tangan yang selanjutnya, mengalami perubahan berdasarkan:

1. Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/130113/U/00234041 tanggal 14 Pebruari 2013, dibuat di bawah tangan; dan

2. Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/130251/U/00234041A tanggal 11 April 2013, dibuat di bawah tangan.

(Selanjutnya, disebut “PK HSBC”). Berdasarkan PK HSBC, Bank HSBC menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit kepada Perseroan, berupa: A. Pinjaman Berulang 1/Revolving Loan 1 Fasilitas Kredit yang diberikan kepada Perseroan dengan jumlah pokok sebesar Rp250.000.000.000,00 (dua ratus

lima puluh miliar Rupiah). Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang US$ (Dollar Amerika Serikat) sampai dengan senilai US$26,000,000.00

(dua puluh enam juta Dollar Amerika Serikat). Penarikan dalam mata uang US$ (Dolar Amerika Serikat) akan selanjutnya dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan fasilitas Cross Currency Swap yang transaksinya dilakukan bersamaan dengan penarikan dalam mata uang US$ (Dolar Amerika Serikat).

Jangka waktu dari fasilitas ini adalah maksimal 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pencairan dan setiap tranche

harus minimal sebesar Rp5.000.000.000,00 (lima miliar Rupiah) dan pinjaman pokok akan dibayar dengan bullet payment.

Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek Perseroan.

24

Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan sehubungan dengan fasilitas ini adalah sebesar Rp250.000.000.000,00 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga 7,00% (tujuh persen) per tahun.

B. Pinjaman Berulang 2/Revolving Loan 2 Fasilitas Kredit yang diberikan kepada Perseroan dengan jumlah pokok sebesar Rp150.000.000.000,00 (seratus lima

puluh miliar Rupiah). Fasilitas ini hanya tersedia dalam mata uang Rupiah. Jangka waktu dari setiap pinjaman adalah maksimal 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal pencairan dan

setiap tranche harus minimal sebesar Rp5.000.000.000,00 (lima miliar Rupiah) dan pinjaman pokok akan dibayar dengan bullet payment.

Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek Perseroan. Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan

sehubungan dengan fasilitas ini adalah sebesar Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga 7,00% (tujuh persen) per tahun.

C. Fasilitas Treasury/Treasury Facility Fasilitas Kredit yang diberikan kepada Perseroan sesuai dengan Cross Currency Swap/Interest Rate Swap

(Tertimbang) atau Cross Currency Swap/Interest Rate Swap (Weighted) dengan jumlah pokok sebesar US$9,000,000.00 (sembilan juta Dollar Amerika Serikat) dengan Jatuh tempo maksimal 1 (satu) tahun.

Total jumlah penggunaan setiap saat tidak melebihi limit resiko tertimbang tersebut di atas atau jumlah maksimum

yang harus dibayarkan oleh Debitur kepada Bank HSBC. Limit Cross Currency Swap/ Interest Rate Swap (Tertimbang) tersebut di atas merupakan tolak ukur internal yang digunakan untuk menentukan elemen resiko tunai yang terkait dengan suatu transaksi dan limit tersebut adalah bergantung pada produk, mata uang dan tenor yang digunakan.

Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk memfasilitasi kebutuhan Perseroan atas Cross Currency Swap. Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, Perseroan tidak memiliki jumlah kewajiban terhutang

(outstanding) kepada Bank HSBC sehubungan dengan fasilitas ini. Selanjutnya, untuk menjamin pembayaran hutang Perseroan atas PK HSBC tersebut di atas, Perseroan telah membuat dan

menandatangani perubahan Terhadap Akta Jaminan Fidusia No. 27 tanggal 29 April 2013, yang dibuat di hadapan Rismalena Kasri, SH, Notaris di Jakarta, Perseroan telah memberikan jaminan fidusia atas fasilitas-fasilitas perbankan tersebut dengan nilai penjaminan seluruhnya menjadi sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) atau 50% (lima puluh persen) dari jumlah yang terhutang dalam fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Loan).

Antara Perseroan dan Bank HSBC tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

D. PERJANJIAN KREDIT DENGAN PT BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA (“BANK SMI”)

1. PINJAMAN PERTAMA

Perseroan dan Bank SMI telah membuat dan menandatangani perjanjian pinjaman/kredit berdasarkan Schedule No.

001 To Credit Agreement No. BSMI 0207 Dated 16 March 2012 By And Between PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia And PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk tanggal 16 Maret 2012, dibuat di bawah tangan, yang kemudian mengalami perubahan berdasarkan Schedule No. 003 To Credit Agreement No. BSMI 0207 Dated 16 March 2012 By And Between PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia And PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 26 Pebruari 2013, dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut “PK SMI 1”).

Berdasarkan PK SMI 1, Bank SMI setuju untuk memberikan pinjaman kepada Perseroan dalam jumlah pokok

sebesar Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah). Tujuan penggunaan fasilitas kredit ini adalah untuk membiayai tujuan perusahaan secara umum (termasuk modal kerja). PK SMI 1 ini berlaku dengan Availability Period terhitung sejak Pebruari 2013 sampai dengan Pebruari 2014, dimana tanggal jatuh tempo adalah 12 (dua belas) bulan setelah tanggal penarikan terakhir pinjaman berdasarkan fasilitas tercatat.

25

Selanjutnya, jaminan atas PK SMI 1, yaitu berupa tagihan-tagihan berdasarkan Akta No. 40 tanggal 16 Maret 2012 sebagaimana diubah dari waktu ke waktu dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta (Akta Jaminan Fidusia) yang telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia berdasarkan Sertifikat Fidusia No. W7-011048 AH. 01.TH2012/STD tanggal 16 Maret 2012.

Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan

sehubungan dengan PK SMI 1 adalah sebesar Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga 6,90% (enam koma sembilan puluh persen) per tahun.

Antara Perseroan dan Bank SMI tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

2. PINJAMAN KEDUA Perseroan dan Bank SMI telah membuat dan menandatangani perjanjian pinjaman/kredit berdasarkan Schedule No.

002 To Credit Agreement No. BSMI 0207 Dated 16 March 2012 By And Between PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia And PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk tanggal 29 Juni 2012, dibuat di bawah tangan, yang kemudian mengalami perubahan berdasarkan Schedule No. 004 To Credit Agreement No. BSMI 0207 Dated 16 March 2012 By And Between PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia And PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk tanggal 26 Pebruari 2013, dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut “PK SMI 2”)

Berdasarkan PK SMI 2, Bank SMI setuju untuk memberikan pinjaman kepada Perseroan dalam jumlah pokok

sebesar Rp175.000.000.000,00 (seratus tujuh puluh lima miliar Rupiah). Tujuan penggunaan fasilitas kredit ini adalah untuk membiayai tujuan perusahaan secara umum (termasuk modal kerja). PK SMI 2 ini berlaku dengan Availability Period terhitung sejak Bulan Pebruari 2013 sampai dengan Bulan Pebruari 2014, dimana tanggal jatuh tempo adalah 12 (dua belas) bulan setelah tanggal penarikan terakhir pinjaman berdasarkan fasilitas tercatat.

Selanjutnya, jaminan Perseroan atas PK SMI 2, yaitu berupa tagihan-tagihan berdasarkan Akta No. 65 tanggal 29

Juni 2012 sebagaimana diubah dari waktu ke waktu dibuat di hadapan S.P Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta (Akta Jaminan Fidusia) yang telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia berdasarkan Sertifikat Fidusia No. W7-025482.AH.05. 01.TH2012/STD tanggal 29 Juni 2012.

Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan

sehubungan dengan PK SMI 2 adalah sebesar Rp175.000.000.000,00 (seratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga 7,60% (tujuh koma enam puluh persen) per tahun.

Antara Perseroan dan Bank SMI tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

E. PERJANJIAN FASILITAS KREDIT DENGAN PT BANK PANIN TBK (“BANK PANIN”)

1. PINJAMAN MONEY MARKET

Perseroan dan Bank Panin telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit No. 62, tanggal 30 Maret 2011 yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah dengan Perubahan I Terhadap Perjanjian Fasilitas Kredit Nomor 008/DFIMM/LEG/11 yang dibuat di bawah tangan dan Perubahan II Terhadap Perjanjian Fasilitas Kredit No. 008/DFI-MM/LEG/11/Per.1 tanggal 25 Maret 2013, dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut “Pinjaman Money Market PANIN”). Berdasarkan Pinjaman Money Market PANIN, Bank Panin telah menerima dan menyetujui untuk memberikan Fasilitas Kredit Pinjaman Money Market kepada Perseroan hingga jumlah pokok sebesar Rp1.500.000.000.000,00 (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) („”Fasilitas Kredit”). Jangka waktu Fasilitas Kredit ini diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Maret 2014.

Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan

sehubungan dengan Pinjaman Money Market adalah sebesar Rp1.500.000.000.000,00 (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) dengan tingkat suku bunga 6,875% (enam koma delapan tujuh lima persen) per tahun.

Antara Perseroan dan Bank Panin tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

26

2. PINJAMAN TETAP 3 (PT PANIN-3) Perseroan dan Bank Panin telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian

Fasilitas Kredit No. 146 tanggal 26 April 2013 yang dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “PT Panin-3”). Berdasarkan PT Panin-3, Bank Panin telah menyetujui untuk memberikan Fasilitas Kredit PT Panin-3 kepada Perseroan hingga jumlah pokok sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun Rupiah) (“Fasilitas Kredit”) dimana Perseroan dapat melakukan penarikan dengan tiap-tiap penarikan minimum Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) per penarikan pinjaman dan dalam kelipatan Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah) serta bunga sebesar 7,75% (tujuh koma tujuh puluh lima persen) yang berlaku tetap selama jangka waktu pinjaman. Jangka waktu PT Panin-3 selama 39 bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan PT Panin-3.

Selanjutnya, untuk menjamin pembayaran lunas, tertib (tepat waktu) dan secara sebagaimana mestinya atas semua

jumlah Hutang yang wajib dibayar oleh Perseroan kepada Bank Panin atas PT Panin-3, Perseroan memberikan Jaminan Fidusia atas Tagihan sebagaimana dimuat di dalam Akta Jaminan Fidusia (Tagihan) No. 147 tanggal 26 April 2013 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, dengan nilai jaminan senilai minimal 50% (lima puluh persen) dari total pokok pinjaman.

Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan PT Panin

3 adalah sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun Rupiah). Antara Perseroan dan Bank Panin tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

F. PERJANJIAN KREDIT DENGAN PT BANK DKI (“Bank DKI”) Perseroan dan Bank DKI telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 92 tanggal 24 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “PK Bank DKI 2”). Berdasarkan PK Bank DKI 2, Bank DKI telah menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit kepada Perseroan dengan maksimum kredit sebesar Rp125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan bunga sebesar 8,95% (delapan koma sembilan puluh lima persen) per tahun dengan tarif suku bunga fixed. Jenis fasilitas ini dalam bentuk Term Loan/Executing Loan/Kredit Modal Kerja untuk diterus pinjamkan kepada nasabah/End User Perseroan dan sifat pembiayaan adalah Aflopend (Non Revolving). Tujuan penggunaan fasilitas kredit ini berdasarkan PK Bank DKI 2 adalah untuk tambahan modal kerja kepada Perseroan untuk pembiayaan piutang lancar yang ada yang akan dialihkan ke Bank DKI untuk kendaraan roda 4 dan roda 2 baru dan bekas. Jangka waktu untuk PK Bank DKI 2 ini maksimal 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penandatanganan PK Bank DKI 2 termasuk masa availability period. Availability period ini maksimal adalah 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan PK Bank DKI 2. Selanjutnya, untuk menjamin pembayaran hutang Perseroan atas PK Bank DKI 2 tersebut di atas, Perseroan telah membuat dan menandatangani Akta Jaminan Fidusia No. 94 tanggal 24 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nilai penjaminan atas Obyek Jaminan Fidusia sebesar Rp62.500.115.295,00 (enam puluh dua miliar lima ratus juta seratus lima belas ribu dua ratus sembilan puluh lima Rupiah) serta Akta Pengakuan Hutang No. 93 tanggal 24 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta. Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan atas PK Bank DKI 2 adalah sebesar Rp125.000.000.000,- (seratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 8,95% (delapan koma sembilan puluh lima persen) per tahun. Antara Perseroan dan Bank DKI tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

G. PERJANJIAN KREDIT DENGAN PT BANK COMMONWEALTH (“COMMONWEALTH”) Perseroan dan Commonwealth telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 20 tanggal 22 Mei 2013 yang dibuat di hadapan Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “PK Commonwealth”). Berdasarkan PK Commonwealth, Commonwealth menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit kepada Perseroan sebesar Rp130.000.000.000,00 (seratus tiga puluh miliar Rupiah) dengan jenis fasilitas plafond demand loan (uncommitted dan revolving) dengan jangka waktu selama 14 (empat belas) bulan, dimulai pada tanggal 22 Mei 2013 dan akan berakhir pada tanggal 22 Juli 2014. Fasilitas kredit dari Commonwealth akan digunakan Perseroan untuk pembiayaan konsumen pembelian kendaraan bermotor. Suku bunga atas fasilitas kredit tersebut sebesar 7,25% untuk 1 (satu) tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu atas kebijaksanaan Commonwealth.

27

Untuk lebih menjamin kepastian pembayaran lunas, penuh, tertib, dan dengan sebagaimana mestinya, seluruh fasilitas kredit yang terhutang atas PK Commonwealth, Perseroan telah membuat dan menandatangani Akta Jaminan Fidusia No. 21 tanggal 22 Mei 2013, yang dibuat di hadapan Emi Susilowati, SH., Notaris di Jakarta, dengan nilai penjaminan sebesar Rp65.000.000.000,00 (enam puluh lima miliar Rupiah). Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan atas PK Commonwealth adalah sebesar Rp130.000.000.000,00 (seratus tiga puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga 7,00% (tujuh persen) per tahun. Antara Perseroan dan Commonwealth tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

H. PERJANJIAN DALAM RANGKA PENERIMAAN FASILITAS KREDIT/PINJAMAN DARI PT BANK DANAMON TBK (“BANK DANAMON”)

Perseroan dan Bank Danamon telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 08, tanggal 3 Juli 2012 yang dibuat di hadapan Sulistyaningsih, S.H., Notaris di Kota Jakarta Jakarta Barat, sebagaimana telah diubah berdasarkan: 1. Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 002/PP/CBD/I/2013 tanggal 8 Januari 2013, dibuat di bawah tangan. 2. Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 108/PPWK/CBD/V/2013 tanggal 30 Mei 2013, dibuat di bawah

tangan. (selanjutnya disebut “PK Bank Danamon”) Berdasarkan PK Bank Danamon, Perseroan telah menerima fasilitas kredit dari Bank Danamon berupa Fasilitas Working Capital yang bersifat Uncommited Revolving, dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp820.000.000.000,00 (delapan ratus dua puluh miliar Rupiah), yang diberikan untuk jangka waktu sampai dengan tanggal 3 Juli 2014. Tujuan Penggunaan kredit oleh Perseroan adalah untuk Bridging bonds mature period to avoid potential funding gap. Perseroan wajib membayar bunga kepada Bank Danamon dengan indikasi suku bunga saat ini sebesar 1 (satu) bulan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) pada Bank Danamon ditambah 3% (tiga persen) per tahun.

Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, Perseroan tidak memiliki jumlah kewajiban terhutang (outstanding) kepada Bank Danamon sehubungan dengan fasilitas ini.

Antara Perseroan dan Bank Danamon memiliki hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

I. PERJANJIAN DALAM RANGKA PENERIMAAN FASILITAS PINJAMAN JANGKA PENDEK DARI DBS BANK, Ltd DAN TRANSAKSI VALUTA ASING (”BANK DBS”)

1. Pinjaman III (Ketiga) Berdasarkan Surat Bank DBS tanggal 21 Januari 2013 kepada Perseroan dan telah ditandatangani oleh Perseroan

pada tanggal 7 Pebruari 2013, Bank DBS telah setuju memberikan fasilitas pinjaman jangka pendek kepada Perseroan, yaitu: (a) Fasilitas Uncommited, yang terdiri dari: (i) Short Term Loan Facility XI, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); (ii) Short Term Loan Facility XII, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); (iii) Short Term Loan Facility XIII, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); (iv) Short Term Loan Facility XIV, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat);

dan (v) Short Term Loan Facility XV, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); Selanjutnya secara bersama-sama disebut “Fasilitas Uncommited DBS”. Penarikan atas Fasilitas Uncommited DBS ini dilakukan satu kali secara sekaligus dalam atau sebelum

tanggal jatuhnya 3 (tiga) bulan setelah tanggal penerimaan dari Surat Bank DBS ini. Suku bunga Fasilitas DBS sebesar 1,25% per tahun sesuai dengan USD SIBOR yang relevan. Jangka waktu Fasilitas DBS ini terhitung sejak tanggal 3 April 2013 dan jatuh tempo berkisar antara tanggal 7 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 4 Nopember 2013.

(b) Transaksi Valuta Asing, dimana Bank DBS atas permintaan atau pertimbangannya sendiri setuju untuk

masuk ke dalam non-deliverable transaksi kurs berjangka valuta asing (“NDF Transactions”) dari waktu ke

28

waktu, dimana tenor dari masing-masing NDF Transactions dilaksanakan oleh para pihak tidak akan melebihi 6 (enam) bulan dan 10 (sepuluh) hari, kecuali sebaliknya apabila disetujui oleh Bank DBS.

Fasilitas Uncommited DBS dan Fasilitas Transaksi Valuta Asing tersebut di atas, digunakan Perseroan untuk tujuan

umum perusahaan. Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan

sehubungan dengan fasilitas ini adalah sebesar US$100,000,000.00 (seratus juta Dolar Amerika Serikat) dengan tingkat bunga sebesar SIBOR ditambah tingkat margin sebesar 1,25% (satu koma dua puluh lima persen)

Antara Perseroan dan Bank DBS tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

2. Pinjaman IV Berdasarkan Surat Bank DBS tanggal 7 Maret 2013 kepada Perseroan dan telah ditandatangani oleh Perseroan

pada tanggal 1 April 2013, sebagaimana telah diubah dengan Surat Bank DBS tanggal 10 Mei 2013 kepada Perseroan dan telah ditandatangani oleh Perseroan pada tanggal 15 Mei 2013, yang semuanya dibuat di bawah tangan, Bank DBS telah setuju memberikan fasilitas pinjaman kepada Perseroan, yaitu:

(a) Fasilitas Uncommited, yang terdiri dari: (i) Short Term Loan Facility XVI, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); (ii) Short Term Loan Facility XVII, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); (iii) Short Term Loan Facility XVIII, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); (iv) Short Term Loan Facility XIX, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat);

dan (v) Short Term Loan Facility XX, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); Selanjutnya secara bersama-sama disebut “Fasilitas Uncommited DBS”. Penarikan atas Fasilitas Uncommited DBS ini dilakukan satu kali secara sekaligus dalam atau sebelum

tanggal jatuhnya 3 (tiga) bulan setelah tanggal penerimaan dari Surat Bank DBS ini. Jangka waktu Fasilitas DBS ini terhitung sejak tanggal 22 Mei 2013 dan jatuh tempo berkisar antara tanggal 22 Mei 2014 sampai dengan tanggal 10 Juni 2014

(b) Transaksi Valuta Asing, dimana Bank DBS atas permintaan atau pertimbangannya sendiri setuju untuk

masuk ke dalam non-deliverable transaksi kurs berjangka valuta asing (“NDF Transactions”) dari waktu ke waktu, dimana tenor dari masing-masing NDF Transactions dilaksanakan oleh para pihak tidak akan melebihi 1 (satu) tahun dan 10 (sepuluh) hari, kecuali sebaliknya apabila disetujui oleh Bank DBS.

Fasilitas Uncommited DBS dan Fasilitas Transaksi Valuta Asing tersebut di atas, digunakan Perseroan untuk tujuan

umum perusahaan, yaitu untuk membiayai pinjaman-pinjaman Perseroan yang akan jatuh tempo pada Bulan Maret 2013.

Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan

sehubungan dengan fasilitas ini adalah sebesar US$100,000,000.00 (seratus juta Dollar Amerika Serikat) dengan tingkat bunga sebesar LIBOR ditambah tingkat margin sebesar 1,65% (satu koma enam puluh lima persen)

Antara Perseroan dan Bank DBS tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

3. Pinjaman V

Berdasarkan Surat Bank DBS tanggal 25 April 2013 kepada Perseroan dan telah ditandatangani oleh Perseroan

pada tanggal 13 Mei 2013, sebagaimana telah diubah dengan Surat Bank DBS tanggal 10 Mei 2013 kepada Perseroan dan telah ditandatangani oleh Perseroan pada tanggal 15 Mei 2013, dan terakhir diubah dengan Surat Bank DBS tanggal 22 Juli 2013 kepada Perseroan dan telah ditandatangani oleh Perseroan pada tanggal 25 Juli 2013 dinyatakan bahwa Bank DBS telah setuju memberikan fasilitas pinjaman kepada Perseroan, yaitu: (a) Fasilitas Uncommited, yang terdiri dari: (i) Term Loan Facility I, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); (ii) Term Loan Facility 2, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); (iii) Term Loan Facility 3, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); (iv) Term Loan Facility 4, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); dan (v) Term Loan Facility 5, sebesar US$20,000,000.00 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat); Selanjutnya secara bersama-sama disebut “Fasilitas Uncommited DBS”.

29

Penarikan atas Fasilitas Uncommited DBS ini dilakukan satu kali secara sekaligus dalam atau sebelum tanggal jatuhnya 3 (tiga) bulan setelah tanggal penerimaan dari Surat Bank DBS ini. Jangka waktu Fasilitas DBS ini terhitung sejak tanggal 25 Juli 2013 dan jatuh tempo berkisar antara tanggal 29 Januari 2014 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2014. Adapun Tingkat suku bunga kontraktual per tahun berpatokan pada US$ 6 (enam) bulan LIBOR ditambah dengan tingkat margin sebesar:

(i) 1,35% (satu koma tiga puluh lima persen) untuk jangka waktu pinjaman 6 (enam) bulan. (iI) 1,85% (satu koma delapan puluh lima persen) untuk jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun. (iii) 2,00% (dua persen) untuk jangka waktu pinjaman 18 (delapan belas) bulan.

(b) Transaksi Valuta Asing, dimana Bank DBS atas permintaan atau pertimbangannya sendiri setuju untuk masuk ke dalam non-deliverable transaksi kurs berjangka valuta asing (“NDF Transactions”) dari waktu ke waktu, dimana tenor dari masing-masing NDF Transactions dilaksanakan oleh para pihak tidak akan melebihi 18 (delapan belas) bulan dan 10 (sepuluh) hari, kecuali sebaliknya apabila disetujui oleh Bank DBS.

Fasilitas Uncommited DBS dan Fasilitas Transaksi Valuta Asing tersebut di atas, digunakan Perseroan untuk tujuan

umum perusahaan.

Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan sehubungan dengan fasilitas ini adalah sebesar US$100,000,000.00 (seratus juta Dolar Amerika Serikat) yang terdiri dari :

(i) US$ 60,000,000.00 (enam puluh juta Dolar Amerika Serikat) dengan tingkat bunga LIBOR ditambah dengan tingkat margin 1,35% (satu koma tiga puluh lima persen) untuk jangka waktu pinjaman 6 (enam) bulan

(ii) US$ 40,000,000.00 (empat puluh juta Dolar Amerika Serikat) dengan tingkat bunga LIBOR ditambah tingkat margin 1,85% (satu koma delapan puluh lima persen) untuk jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun

Antara Perseroan dan Bank DBS tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

J. PERJANJIAN DALAM RANGKA PENERIMAAN FASILITAS KREDIT DARI PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK

(”BANK VICTORIA”) Perseroan dan Bank Victoria telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Jaminan No. 134 tanggal 18 Desember 2012, dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta yang selanjutnya diubah berdasarkan Surat Bank Victoria No. 216/SKM-KPP/VIC/V/13 tanggal 13 Mei 2013, perihal: Penawaran Penambahan Fasilitas Demand Loan kepada Perseroan yang telah ditandatangani dan disetujui oleh Perseroan (“PK Bank Victoria”), Berdasarkan PK Bank Victoria, Bank Victoria telah menyetujui memberikan fasilitas Demand Loan (Uncommited) sebesar Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah) yang diberikan untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, yaitu sampai dengan tanggal 3 Juni 2014. Penarikan fasilitas tersebut minimal 1 (satu) hari sampai dengan 3 (tiga) bulan dan dengan jumlah penarikan minimal sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) untuk setiap penarikan fasilitas. Fasilitas kredit dari Bank Victoria tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk Modal Kerja Perseroan. Selanjutnya, untuk menjamin pembayaran kredit atas PK Bank Victoria tersebut, Perseroan memberikan jaminan atas piutang usaha minimal 50% dari plafond pinjaman (BPKB disimpan di Perseroan). Selanjutnya, berdasarkan Surat Keterangan Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, No. 405/AV027/VI/2013 tanggal 3 Juni 2013, Perseroan juga telah membuat dan menandatangani Pengubahan Akta Jaminan Fidusia No. 03 tanggal 3 Juni 2013, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, dengan Agunan berupa Piutang usaha (AR) Perseroan, minimal senilai 50% dari plafond pinjaman. Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan atas PK Bank Victoria adalah sebesar Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga 6,50% (enam koma lima puluh persen) per tahun dan sebesar Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga 6,80% (enam koma delapan puluh persen) per tahun.

Antara Perseroan dan Bank Victoria tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

30

K. PERJANJIAN DALAM RANGKA PENERIMAAN FASILITAS KREDIT DARI PT BANK NATIONALNOBU TBK (”NOBU BANK”) Perseroan dan Nobu Bank telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Surat Nobu Bank No. 107/KPO/VIII/2013 tanggal 28 Agustus 2013, perihal: Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit kepada Perseroan yang telah ditandatangani dan disetujui oleh Perseroan (selanjutnya disebut “PK Nobu Bank”). Berdasarkan PK Nobu Bank, Nobu Bank menyetujui memberikan fasilitas kredit kepada Perseroan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Fasilitas Tetap 1 (PT 1)/Baru – Non Revolving: - Plafond : Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah); - Jangka Waktu : 12 (dua belas) bulan; - Suku Bunga : 8,75 % (fixed selama jangka waktu fasilitas)

- Tujuan Penggunaan : untuk membiayai pembelian kepemilikan kendaraan bermotor, berupa mobil, motor dan truk mendium dengan kondisi baru ataupun bekas, dengan ketentuan pemerintah dan jangka waktu pembiayaan maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan.

2. Fasilitas Tetap 2 (PT 2) /Baru – Non Revolving: - Plafond : Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah); - Jangka Waktu : 12 (dua belas) bulan; - Suku Bunga : 8,75 % (fixed selama jangka waktu fasilitas)

- Tujuan Penggunaan : untuk membiayai pembelian kepemilikan kendaraan bermotor, berupa mobil, motor dan truk mendium dengan kondisi baru ataupun bekas, dengan ketentuan pemerintah dan jangka waktu pembiayaan maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan.

Untuk menjamin pembayaran kredit atas PK Nobu Bank tersebut, Perseroan memberikan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dalam konsidi kualitas atau kolektibilitas lancar dan tidak dalam keadaan dijaminkan kepada pihak ketiga manapun juga, dengan nilai minimal 50% (lima puluh persen) dari total fasilitas kredit yang diberikan oleh Nobu Bank kepada Perseroan. Selanjutnya, untuk menjamin pembayaran kredit atas PK Nobu Bank tersebut, berdasarkan Surat Keterangan Kantor Notaris Edison Jingga, SH, No. 601/N/CN/VIII/2013 tanggal 30 Agustus 2013, Perseroan juga telah membuat dan menandatangani Akta Jaminan Fidusia No. 115 tanggal 30 Agustus 2013, yang dibuat di hadapan Edison Jingga, SH, Notaris di Jakarta, dengan jaminan berupa piutang usaha minimal sebesar 50% dari fasilitas kredit. Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kewajiban terhutang (outstanding) Perseroan atas PK Nobubank adalah sebesar Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga 8,75% (delapan koma tujuh puluh lima persen) per tahun. Antara Perseroan dan Nobu Bank tidak terdapat hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

8. PERKARA-PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN DAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEROAN

Sampai dengan tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, Perseroan sedang menghadapi perkara sebagai berikut :

(a) perkara perdata yang berlangsung di hadapan

Pengadilan Negeri Bandung, Pengadilan Negeri Surabaya, Pengadilan Negeri Bajanegara, Pengadilan Negeri Palangkaraya, Pengadilan Negeri Tangerang, Pengadilan Negeri Mataram, Pengadilan Tinggi Semarang, Pengadilan Tinggi Surabaya, Pengadilan Tinggi Riau, Pengadilan Tinggi Pontianak, Pengadilan Tinggi Manado dan Mahkamah Agung;

(b) sengketa yang berlangsung di hadapan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) pada Mahkamah Agung;

31

Adapun uraian perkara-perkara sebagaimana diuraikan di atas adalah sebagai berikut:

NO PENGADILAN

NO. PERKARA

POSISI

PERSEROAN

POSISI LAWAN

PROSES

PERKARA DI TINGKAT

PERADILAN

URAIAN PPERKARA NILAI PERKARA

1. PN. Tegal 76/Pdt.G/201

1/PN. Tegal

Tergugat Wakhid Pengadilan

Tinggi (Banding) Semarang

Debitur atas nama Wakhid mendapat

fasilitas pembiayaan atas 1 unit KBM Daihatsu SA01RV-ZMDEJJ MD. Dari tenor 48 bulan, Debitur hanya membayar 3 kali angsuran dan tidak pernah membayar

angsuran lagi. Pada bulan Oktober 2011, debitur melaui kantor pengacara Waris

Prabowo mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum dengan dalil pencantuman

klausula baku pada perjanjian pembiyaan/gugatan di ajukan untuk

penundaan pembayaran angsuran karena sering dikunjungi internal ke rumah untuk

pembayaran angsuran.

Rp.110.350.000,-

2. PN. Bandung 246/PDT/G/2010/PN.Bdg

Tergugat Puspo Suryanto

Mahkamah Agung (Kasasi)

Gugatan wanprestasi pasal1320 KUH Perdata :

Perseroan sebagai Tergugat III digugat Puspo Suryanto (Penggugat) atas

kepemilikan BPKB unit mobil Mercedes

New Eye (PK atas nama Dadang Haris/Tergugat I) yang diakui sebagai milik

Penggugat, namun dimasukkan oleh Tergugat I ke Perseroan melalui Dealer

Nineteen Motor (Tergugat II) sebagai pelunasan atas jual beli mobil tersebut

dengan Penggugat.

Rp.203.841.000,-

3. PN. Bandung 122/PDT/G/2012/PN.BDG

Tergugat Hardiansyah

Pengadilan Negeri

Debitur atas nama Hardiansyah

mendapatkan fasilitas pembiayaan atas 1 unit mobil merk Daihatsu type Terios TS

EXT 1,5 M. Debitur menunggak angsuran.

Karena ada upaya penarikan unit oleh Perseroan, maka debitur mengajukan

gugatan dengan dalil perbuatan melawan hukum yaitu pencantuman klausula baku

dalam perjanjian pembiayaan.

Rp.144.270.000,-

4. PN. Banyuwangi

49/Pdt.G/2004/PN. Bwi

Penggugat Ny. Hj. Suwarti

Mahkamah Agung (Kasasi)

Debitur atas nama Suwarti melakukan

perjanjian kredit dengan Perseroan dengan tenor 36 bln, pada angsuran ke-22, Debitur

sudah tidak membayar angsuran lagi sehingga kemudian dilakukan penarikan

unit oleh Perseroan. Perseroan melakukan Gugatan Wanprestasi kepada Debitur untuk

melaksanakan kewajibannya sesuai Perjanjian Kredit yaitu melunasi dan

membayar denda selama terlambat, juga menguatkan penarikan unit yang dilakukan

Perseroan adalah sah menurut hukum dan perjanjian yang sudah disepakati

Rp.9.823.470,-

5. PN. Kudus 49/Pdt.G/2011/PN. Kds

Tergugat H. Iskandar Pengadilan Tinggi

(Banding) Semarang

Debitur atas nama H. Iskandar mendapat fasilitas pembiayaan atas 1 unit Honda

Freed. Dari tenor 48 bulan, Debitur hanya melakukan pembayaran angsuran

sebanyak 3 kali. Karena kurangnya itikad baik Debitur untuk membayar, maka

dilakukan upaya penarikan unit. Terkait hal tersebut, Debitur melaui PKPU Malang melayangkan gugatan ke Pengadilan

Negeri Kudus tentang perbutan melawan

hukum dengan pencantuman klausula baku.

Rp.232.800.000,-

6. PN. Kendal 25/Pdt.G/2009/PN.Kdl

Penggugat PT. Tossa Shakti

Mahkamah Agung (Kasasi)

Gugatan wanprestasi pasal 1320 KUH Perdata:

Perseroan menggugat PT Tossa Shakti

yang tidak memenuhi kewajiban Perjanjian Buy Back Guarantee (BBG) yang telah disepakati yaitu pembelian unit kembali

Rp. 7.318.208.000,-

32

NO PENGADILAN

NO. PERKARA

POSISI

PERSEROAN

POSISI LAWAN

PROSES

PERKARA DI TINGKAT

PERADILAN

URAIAN PPERKARA NILAI PERKARA

sejumlah 1.119 unit sepeda motor.

7. PN. Makassar 2583 K/PDT/2009

Tanggal 21 Oktober

2009

Tergugat Hendra Mahendra

Mahkamah

Agung (Peninjauan

Kembali)

Debitur atas nama Hendra Mahendra/Hj.

Muliati Najamuddin mengajukan gugatan dengan dalil perbuatan melawan hukum yaitu pencantuman klausula baku dalam

perjanjian pembiayaan karena ada upaya penarikan unit oleh Perseroan.

Rp.122.150.000,-

8. PN. Jakarta Pusat

336/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Ps

t

Tanggal 5

Oktober 2007

Penggugat Kejaksaan Agung RI

Cq. Kejaksaan Tinggi DKI Cq. Kejari

Jakarta Pusat

Mahkamah Agung (Kasasi)

Unit pembiayaan Perseroan disita oelh Markas Besar Kepolisian Republik

Indonesia dalam kasus korupsi Bank Persyarikatan Indonesia dengan nasabah

Tri Goestoro. Perseroan menuntut hak atas unit pembiayaan berdasarkan Fidusia yang

merupakan barang bukti dalam kasus korupsi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Rp. 1.532.000.000,-

9. PN. Surabaya 53/Pdt.G/2012/PN.Sby

Tergugat Tulus Widodo

Pengadilan Negeri

Perseroan melakukan penarikan atas unit jaminan atas nama Debitur Tulus Widodo di

daerah Modo, Lamongan. Terkait hal tersebut, Debitur mengajukan gugatan

perbuatan melawan hukum atas pencantuman klausula baku pada perjanjian

kredit. Saat ini unit sudah dilakukan penarikan

Rp.256.158.000,-

10. PN. Surabaya 662/Pdt.G/2012/PN.Sby

Tergugat Hj. Hidayati Pengadilan Negeri

Kantor Cabang Surabaya 3 digugat dengan

gugatan perbuatan melawan hukum dikarenakan adanya penarikan yag

dilakukan oleh eksternal oleh karena Debitur mengalami keterlambatan

pembayaran angsuran.

Rp.105.840.260,-

11. PN. Surabaya 790/Pdt.G/2012/PN.Sby

Tergugat Dra.

Endang Astarini

Pengadilan

Tinggi (Banding) Surabaya

Kantor Cabang Surabaya 3 digugat dengan

perbuatan melawan hukum atas tindakan penarikan unit jaminan Debitur atas nama

Endang Astarini, dikarenakan menunggak pembayaran.

Rp.109.625.204,-

12. Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen,

Medan

01/Pen/BPSK-Mdn/2009

Tanggal 14 Januari 2009

Tergugat Sri H. Ginting

Mahkamah Agung (Kasasi)

Gugatan wanprestasi pasal1320 KUH Perdata:

Adira mengajukan keberatan atas putusan BPSK Kota Medan untuk kasus Debitur

atas nama Sri H. Ginting yang unitnya ditarik.

Rp.5.000.000,-

13. PN. Medan 275/Pdt.G/2011/PN.Mdn

Tergugat Jefry Sanita

Mahkamah Agung (Kasasi)

Kasus Perbuatan Melawan Hukum (PMH), Perseroan digugat oleh Debitur atas nama

Jefry Sanita untuk 1 unit mobil merk Toyota Kijang terkait dengan pencantuman nama Debitur dalam Sistem Informasi Debitur di

Bank Indonesia

Rp.119.300.000,-

14. PN. Pekanbaru

70/Pdt.G/2011/PN.Pbr

Tergugat II Gunawan Pengadilan

Tinggi (Banding) Riau

Kasus Perbuatan Melawan Hukum,

Perseroan digugat oleh Gunawan, yaitu nama pemilik di BPKB (mobil bekas), yang

menggugat Ramli selaku Debitur Perseroan sebagai tergugat I dan Perseroan ebagai tergugat II untuk pembelian 1 unit mobil

merk Toyota Kijang Grand Long

Rp.84.540.000,-

15. PN. Pontianak 67/Pdt.G/2012/PN.PTK

Tergugat Rahmat Pengadilan

Tinggi (Banding) Pontianak

Debitur Rahmat mengajukan gugatan

perbuatan melawan hukum di Pengadilan Negeri Pontianak dikarenakan Debitur tidak mau membayar denda keterlambatan dan

meminta BPKB yang dijaminkan Ke Kantor Cabang Pontianak

Rp.4.500.000,-

16. PN Semarang 258/Pdt.G/2012/PN.S

MG

Tergugat Agus Suseno & Munarko

Pengadilan Tinggi

(Banding) Semarang

Debitur atas nama Agus Suseno menerima pembiyaan atas 1 unit KBM New Xenia,

dengan tenor 48 bulan, Debitur hanya melakukan pembayaran sebayak 3 kali dan tidak melakukan pembayaran lagi dengan alasan sewa mobil tidak dibayarkan oleh

salah satu LSM PKPU di kota Kudus.

Rp.323.261.600,-

33

NO PENGADILAN

NO. PERKARA

POSISI

PERSEROAN

POSISI LAWAN

PROSES

PERKARA DI TINGKAT

PERADILAN

URAIAN PPERKARA NILAI PERKARA

Debitur atas nama Munarko menerima pembiyaan atas 1 unit KBM NEW Xenia ,

dengan tenor 48 bulan, Debitur hanya membayar sebanyak 2 kali.

Kedua Debitur diketahui merupakan

anggota LSM PKPU di kota Kudus. Keduanya secara bersama-sama kemudian mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri

Semarang dengan gugatan perbuatan

melawan hukum terkait upaya penarikan unit oleh PErseroan.

17. PN Manado 232/Pdt.G/2012/PN.Mdo

Tergugat Novie Lumempou

w

Pengadilan Tinggi

(Banding) Manado

Debitur atas nama Novie Lumempouw yang mendapatkan fasilitas pembiayaan atas 1

unit mobil merk Mitsubishi FE 74 HD + DUMP (Dumtrek) melakukan gugatan

perbuatan melawan hukum atas penarikan unit tersebut.

Rp.260.862.000,-

18. PN Kepanjen 74/Pdt.G/2012/PN.Kpj

Tergugat Kasimin Pengadilan Tinggi

(Banding) Surabaya

Debitur atas nama Kasimin mendapatkan

fasilitas pembiayaan atas 1 unit mobil merk Mitsubishi FE S + Bak. Dari tenor 48 bulan,

Debitur menunggak selama 3 bulan

berturut-turut mulai dari angsuran ke-9-11 karena sakit. Oleh karena tidak ada itikad

baik dari Debitur untuk melakukan pembayaran tunggakan, maka Perseroan

melakukan penarikan unit. Terkait hal tersebut, Debitur melalui kuasa hukum LPKSM melakukan gugatan perbuatan

melawan hukum kepada Perseroan.

Rp.190.598.000,-

19. PN Banjarnegara

13/Pdt.G/2012/PN.Bjn

Tergugat Sarmin, dkk

Pengadilan Negeri

Nasabah Sarmin Dkk (termasuk dalam 8

orang nasabah Adira Finance Cabang. Banjarnegara – Casmudi, Kohirin, Darto

Anwar, Gunardi, Suwito, Priyanto) melakukan gugatan dikarenakan Perseroan

melakukan penarikan unit dengan pasal 1365 KUH Perdata tentang perbuatan

melawan hukum.

Rp.

120.000.000, (@Rp

15.000.000,-)

20. PN Makassar 127/Pdt.G/2009/PN.Mks

Penggugat Alam Ghalib

Mahkamah Agung (Kasasi)

Gugatan wanprestasi pasal 1320 KUH

Perdata :

Adira menggugat H.Alam Galib (pemilik

Dealer) yang tidak memenuhi kewajiban Perjanjian Kerjasama yg telah disepakati

yaitu untuk menyerahkan 39 BPKB atas 39 unit mobil.

Rp. 4.385.618.060,

21. PN Palangkaraya

97/Pdt.G/2012/PN.Pl.R

Tergugat Kadirie S,

Rolly S, Gunawan Hendrik

Pengadilan Negeri

3 konsumen melalui LPKSM PKPU

mengajukan gugatan perdata perbuatan melawan hukum kepada Kantor Cabang

Palangkaraya dikarenakan biaya penggantian asuransi yg tidak sesuai

(Kadirie), Penarikan unit ford ranger S KH 9664 (Rolly S) dan upaya penarikan unit

Ford Ranger S KH 8902 AK (Gunawan Hendrik)

Rp.652.921.000,-

22. PN Tangerang 261/PDT.G/2012/PN.TNG

Tergugat H.Mochammad

Hasyim

Pengadilan Negeri

Perseroan digugat oleh H. Mochammad Hasyim melalui kuasanya PKPU atas

Debitur Eva Kristina, dengan unit mobil Mitsubishi FE 74 HD + Bak terkait dengan upaya penarikan unit oleh Kantor Cabang

Alam Sutera 2.

Rp 250.889.600,-

23. PN Mataram 55/Pdt.G/2011/PN.Mtr

Tergugat Manai

Bangsawan

Pengadilan Negeri

Kasus Perbuatan Melawan Hukum

Perseroan digugat oleh para ahli waris, dari

pemilik awal di BPKB yaitu Manai Bangsawan, Rini Apriyanti, dan Firmansyah

Ade Putra untuk unit mobil Nissan/X-Trail

Rp.145.567.000,-

34

Perkara dan sengketa tersebut tidak mempengaruhi secara negatif dan material atas kegiatan usaha Perseroan dan/atau kondisi keuangan Perseroan. Selanjutnya, selain perkara perdata dan sengketa konsumen sebagaimana tersebut di atas, tidak terdapat:

a. suatu perkara perdata maupun pidana yang berlangsung di hadapan Pengadilan Negeri b. perselisihan yang diselesaikan melalui Badan Arbitrasi Nasional Indonesia; c. pengajuan Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang melalui Pengadilan Niaga; d. perkara Perselisihan Hubungan Industrial maupun perkara Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melalui Pengadilan

Hubungan Industrial; e. sengketa tata usaha negara melalui Pengadilan Tata Usaha Negara; f. sengketa atau perkara perpajakan pada Pengadilan Pajak; dan g. sengketa di hadapan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.

yang berwenang yang melibatkan Perseroan maupun anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan serta lokasi kegiatan usaha Perseroan.

Pada Tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, Perseroan tidak sedang terlibat sengketa atau perselisihan hukum di luar badan peradilan tersebut di atas, baik secara perdata, pidana, tata usaha negara, kepailitan, arbitrase, perpajakan maupun perburuhan, termasuk somasi dari pihak manapun, yang dapat mempengaruhi secara negatif jalannya kegiatan usaha Perseroan atau kondisi keuangan Perseroan.

9. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP A. BIDANG-BIDANG TANAH Berdasarkan beberapa Sertifikat Hak Guna Bangunan (“SHGB”) sebagaimana diuraikan di bawah ini, Perseroan memiliki dan

menguasai secara sah sebanyak 31 (tiga puluh satu) bidang tanah yang terletak tersebar di wilayah Republik Indonesia dengan

luas keseluruhan 47.440,4 m2 (empat puluh tujuh ribu empat ratus empat puluh koma empat meter persegi), dengan harga perolehan per 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp31.169 juta.

1. Bidang Tanah Milik Perseroan

NO. NO. SHGB TANGGAL

PENERBITAN SHGB

TANGGAL BERAKHIRNYA

SHGB LOKASI SHGB

LUAS (M2)

1. 2927 22-07-1996 21-07-2016 Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Kotamadya Jakarta Pusat, Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 191

2. 175 24-12-2001 07-12-2031 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang, Kabupaten Bekasi,

Propinsi Jawa Barat 1.605

3. 176 24-12-2001 07-12-2031 1.880

4. 177 24-12-2001 07-12-2031 830

5. 178 24-12-2001 07-12-2031 4.435

6. 179 24-12-2001 07-12-2031 3.155

7. 180 24-12-2001 07-12-2031 4.425

8. 181 24-12-2001 07-12-2031 1.760

9. 182 24-12-2001 07-12-2031 11.330

10. 183 24-12-2001 07-12-2031 2.295

11. 184 24-12-2001 07-12-2031 1.160

12. 185 24-12-2001 07-12-2031 1.240

13. 186 24-12-2001 07-12-2031 2.495

14. 00163 28-01-2003 30 tahun

28-01-2033

Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok,

Propinsi Jawa Barat 124

15. 00164 28-01-2003 30 tahun

28-01-2033 123

16. 00165 28-01-2003 30 tahun

28-01-2033 125

17. 7 11-11-1997 20 tahun

21-10-2017

Desa Pakuan, Kecamatan Kota Bogor Selatan, Kotamadya Bogor, Propinsi Jawa Barat 170

18. 48 14-01-1998 30 tahun Kelurahan Kebonlega, Kecamatan Bojongloa Kidul,

Kotamadya Bandung Wilayah Tegal Lega, Propinsi Jawa 940

35

NO. NO. SHGB TANGGAL

PENERBITAN SHGB

TANGGAL BERAKHIRNYA

SHGB LOKASI SHGB

LUAS (M2)

24-9-2027 Barat

19. 631 08-12-1997 20 tahun

07-12-2017

Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kotamadya

Cirebon, Propinsi Jawa Barat 97

20. 308 02-06-1998 24-9-2032 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksan, Kotamadya

Cirebon, Propinsi Jawa Barat 700

21. 1309 06-02-1975 22-01-2033 Desa Wonodri, Kecamatan Semarang Timur, Kotamadya

Semarang, Propinsi Jawa Tengah 525

22. 1251 28-12-2004 20 tahun

21-02-2025

Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo,

Propinsi Jawa Tengah 1.809

23. 385 17-02-2003 30 tahun

17-02-2033

Desa Wonorejo, Kecamatan Sukajadi, Kotamadya Pekanbaru, Propinsi Riau, Sumatera 390

24. 386 17-02-2003 30 tahun

17-02-2033 217

25. 21295 30-05-2001 30 tahun

16-10-2030

Desa Masale, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar,

Propinsi Sulawesi Selatan 114

26. 21296 30-05-2001 30 tahun

16-10-2030 114

27. 00037 09-09-2003 01-09-2033 Kelurahan Bende, Kecamatan Baruga, Kotamadya Kendari,

Propinsi Sulawesi Tenggara 168

28 285 19-01-1998 24-09-2033 Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria,

Kotamadya Bekasi, Propinsi Jawa Barat 80

29 286 19-01-1998 24-09-2033 Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria,

Kotamadya Bekasi, Propinsi Jawa Barat 79

30 287 19-01-1998 24-09-2033 Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria,

Kotamadya Bekasi, Propinsi Jawa Barat 77

KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA

1. UMUM

Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, jumlah kantor cabang Perseroan yaitu sebanyak 186 Kantor Cabang, 356 Kantor Perwakilan, 110 Kios dan 23 Dealer Outlet , antara lain di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Jabodetabekser, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Papua yang telah mencakup sebagian besar dari keeradaan seluruh Dealer kendaraan bermotor di Indonesia.

Pada saat informasi tambahan ini diterbitkan, jumlah Kantor Cabang Perseroan mengalami penambahan sebanyak 20 (dua puluh) kantor. Selain itu terdapat beberapa Kantor Cabang Perseroan yang mengalami perubahan alamat, dimana untuk itu Perseroan telah memenuhi kewajibannya dengan menyampaikan pelaporan perubahan alamat Kantor Cabang dimaksud kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) (dahulu Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan) sebagaimana diuraikan dalam Tabel bawah ini:

PERUBAHAN ALAMAT KANTOR CABANG

No. KANTOR CABANG/PINDAH ALAMAT DOKUMEN PERIZINAN PINDAH ALAMAT MASA SEWA KANTOR

1 Kantor Cabang Jember Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. S-1331/MK.10/2012 Perihal Pemindahan Alamat Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Jember tanggal 19 Oktober 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia telah memberikan Izin perpindahan Kantor Cabang Jember ke alamat Jl. Gajah Mada No.229 RT.004, RW.002, Kelurahan Kaliwates, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.

5 (lima) tahun

01-01-2012

s/d

01-01-2017

2 Kantor Cabang Kemayoran Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan No. S-1893/NB-11/2013 Perihal laporan Pindah Alamat Kantor Cabang PT. Adira

5 (lima) tahun

36

No. KANTOR CABANG/PINDAH ALAMAT DOKUMEN PERIZINAN PINDAH ALAMAT MASA SEWA KANTOR

Dinamika Multi Finance Tbk Di Kemayoran tanggal 31 Mei 2013 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Pjs. Direktur Kelembagaan dan Informasi IKNB Direktur Pengaturan, Penelitian dan Pengembangan IKNB berdasarkan mana Pjs. Direktur telah memberikan Izin perpindahan Kantor Cabang Kemayoran (Jakarta 5) ke alamat Jl. Boulevard Raya Ruko Graha Boulevard Blok C No. 16, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

01-10-2012

s/d

01-11-2017

3 Kantor Cabang Ambon Berdasarkan Tanda Terima Pengiriman Surat tanggal 1 Oktober 2013 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Petugas pada Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan mana Otoritas Jasa Keuangan telah menerima laporan perpindahan alamat atas Kantor Cabang Ambon ke alamat Jl. A.Y. Patti, RT 001, RW. 002

5 (lima) tahun

01-01-2013

s/d

01-01-2018

4 Kantor Blitar Berdasarkan Tanda Terima Pengiriman Surat tanggal 4 September 2013 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Petugas pada Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan mana Otoritas Jasa Keuangan telah menerima laporan perpindahan alamat atas Kantor Cabang Blitar ke alamat Jl. Melati No.1, RT.02, RW.12, Kelurahan Kepanjenkidul, Kecamatan Kepanjenkidul, Blitar

5 tahun

09-12-2012

s/d

09-12-2017

5 Kantor Cabang Serang Berdasarkan Tanda Terima Pengiriman Surat tanggal 1 Oktober 2013 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Petugas pada Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan mana Otoritas Jasa Keuangan telah menerima laporan perpindahan alamat atas Kantor Cabang Serang ke alamat Jl. Komp Ruko A. Yani 5-9 Jl. Jend A. Yani No. 157, Sumur Pecung, Serang

5 tahun

01-01-2013

s/d

31-12-2017

6 Kantor Cabang Muara Bungo Berdasarkan Tanda Terima Pengiriman Surat tanggal 1 Oktober 2013 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Petugas pada Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan mana Otoritas Jasa Keuangan telah menerima laporan perpindahan alamat atas Kantor Cabang Muara Bungo ke alamat Jl. Jend. Sudirman/Lintas Sumatera No.65, Kelurahan Pasir putih, Kecamatan Rimbo Tengah, Muara Bungo, Jambi

5 tahun

21-05-2013

s/d

21-05-2018

7 Kantor Cabang Tabanan Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan No. S-3482/NB-11/2013 Perihal laporan Pindah Alamat Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Kemayoran tanggal 16 September 2013 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Pjs. Direktur Kelembagaan dan Informasi IKNB Direktur Pengaturan, Penelitian dan Pengembangan IKNB berdasarkan mana Pjs. Direktur telah memberikan Izin perpindahan Kantor Cabang Tabanan ke alamat Jl. Ir. Soekarno, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan.

5 tahun

01-08-2012

s/d

01-08-2017

PERPANJANGAN ATAS SEWA KANTOR CABANG LAMA Berikut di bawah ini adalah beberapa Kantor Cabang Perseroan yang telah melaksanakan perpanjangan sewa untuk lokasi kegiatan usahanya:

NO KANTOR CABANG ALAMAT STATUS HAK JANGKA WAKTU/

BERAKHIRNYA SEWA

1 Banjar Jl. Mayjend. Didi Kartasasmita 3, 5, 6 Sewa 3 tahun

16-02-2013

s/d

16-02-2016

37

NO KANTOR CABANG ALAMAT STATUS HAK JANGKA WAKTU/

BERAKHIRNYA SEWA

2 Barabai Jl. Murakata No 101 RT 6 / RW 03 Desa Bukat Barabai Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan

Sewa 5 tahun

01-06-2013

s/d

01-06-2018

3 Binjai Jl. S. Hasanuddin No. 12 Sewa 3 tahun

01-03-2013

s/d

01-03-206

4 Cilacap Jl. Perintis Kemerdekaan No.111 Sewa 4 tahun

21-06-2013

s/d

21-06-2017

Sewa 3 tahun

13-09-2014

s/d

13-09-2017

5 Jambi *) Jl. Hayam Wuruk No. 49, 50, 51, RT. 20, RW. 06, Kelurahan Cempaka Putih

Sewa 3 tahun

18-10-2010

s/d

18-10-2013

6 Jatibarang Jl. Raya Bangkaloa Ilir No. 25 Sewa 5 tahun

12-03-2013

s/d

12-03-2018

7 Mamuju Jl. Emmy Saelan No. 9 Sewa 3 tahun

01-03-2013

s/d

01-03-2016

8 Pangkal Pinang **) Jl. Sudirman, Kelurahan Manteri Urip, Kecamatan Taman Sari, Pangkal Pinang

Sewa 3 tahun

01-06-2010

s/d

01-06-2013

9 Pasuruan Jl. Sokarno Hatta No. 88C-88D Pasuruan

Sewa 5 tahun

01-06-2013

s/d

01-06-2018

10 Purwokerto Komplek Ruko Satria Plaza Blok BC - 3-4, Jl. Jendral Sudirman

Sewa 3 tahun

29-04-2013

s/d

29-04-2016

11 Sidoarjo Jl. Hangtuah No.2, Rt.07,Rw.02 Sidomukti

Sewa 5 tahun

23-01-2013

s/d

23-01-2018

12 Solok Jl. Pandan Ujung No. 41, RT 01 / RW 01 Pasar Pandan Air

Sewa 4 tahun

04-04-2013

s/d

04-04-2017

13 Surabaya 1 ***) Jl. Bengawan No. 45, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur

Sewa 2 (dua) tahun

05-10-2011

38

NO KANTOR CABANG ALAMAT STATUS HAK JANGKA WAKTU/

BERAKHIRNYA SEWA

s/d

05-10-2013

14 Luwuk Pasar Sentral Luwuk, Jl. S. Parman Sewa 2 tahun

21-02-2013

s/d

21-02-2015

15 Medan 3 Jl. Abdul Haris Nasution No. 88D Sewa 3 tahun

16-07-2013

s/d

16-07-2016

Keterangan: *) Perjanjian Sewa untuk Kantor Cabang Jambi akan berakhir pada tanggal 18 Oktober 2013, berdasarkan Surat Keterangan

[tanpa tanggal] yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Siti Ayuna Sari, S.H., M.H., Notaris di Jambi, diterangkan bahwa perjanjian perpanjangan sewa Kantor Cabang Jambi sedang dalam proses pengurusan.

**) Perjanjian Sewa untuk Kantor Cabang Pangkal Pinang telah berakhir pada tanggal 1 Juni 2013, berdasarkan Surat Keterangan No. 584/SK/NOT/IX/2013 tanggal 30 September 2013 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Yulia Kemala, S.H., Sp.N., Notaris & PPAT di Pangkalpinang, diterangkan bahwa perjanjian perpanjangan jangka waktu sewa menyewa Kantor Cabang Pangkal Pinang berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 52 tanggal 30 September 2013 telah ditandatangani, namun salinan akta tersebut masih dalam proses penyesuaian/pengecekan oleh Kantor Notaris & PPAT Yulia Kemala, S.H., Sp.

***) Perjanjian Sewa untuk Kantor Cabang Surabaya 1 akan berakhir pada tanggal 5 Oktober 2013, berdasarkan Surat Keterangan No. 3028/IX/2013 tanggal 28 September 2013 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Felicia Imantaka, S.H., Notaris di Surabaya, diterangkan bahwa perjanjian perpanjangan jangka waktu sewa menyewa Kantor Cabang Surabaya 1 berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 287 tanggal 25 September 2013 telah ditandatangani, namun salinan akta tersebut masih dalam proses penyesuaian/pengecekan oleh Felicia Imantaka, S.H.

PENAMBAHAN KANTOR CABANG

Berikut di bawah ini adalah penambahan Kantor Cabang Perseroan yang berasal dari perubahan Kantor Pewakilan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia:

NO PEMBUKAAN KANTOR CABANG DOKUMEN PERIZINAN MASA SEWA KANTOR

1 Kantor Cabang SENGKANG Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-582/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Sengkang-Wajo tanggal 15 Oktober 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Sengkang-Wajo, beralamat di Jl. A. Panggaru No.15, Kelurahan Teddaopu, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan.

5 tahun

15-09-2010 s/d

15-09-2015

2 Kantor Cabang CILEGON Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-579/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk di Cilegon tanggal 15 Oktober 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Cilegon, beralamat di Jl. A. Yani Komplek Ruko Bonakarta Blok C No. 12, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.

5 tahun

01-06-2013 s/d

31-05-2018

3 Kantor Cabang BONE Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-583/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk di Bone tanggal 15 Oktober 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas

5 tahun

01-03-2011 s/d

01-03-2016

39

NO PEMBUKAAN KANTOR CABANG DOKUMEN PERIZINAN MASA SEWA KANTOR

nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Bone, beralamat di Jl. MT. Haryono No. 01-03, Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone

4 Kantor Cabang SELONG Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-584/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk di Selong tanggal 15 Oktober 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Selong, beralamat di Jl. TGKH Zaenuddin Abdul Majid No. 46, Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur

5 tahun

07-11-2011 s/d

07-11-2016

5 Kantor Cabang BANDUNG 7 Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-581/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Bandung tanggal 15 Oktober 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Bandung 7, beralamat di Jl. Cemara No. 20, Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung

5 tahun

01-05-2011 s/d

01-05-2011

6 Kantor Cabang BANDUNG 6 Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-580/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk di Bandung tanggal 15 Oktober 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Bandung 6, beralamat di Jl. Pungkur No. 117, Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung.

5 tahun

01-06-2011 s/d

31-05-2016

7 Kantor Cabang PONTIANAK 2 Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-586/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk di Pontianak tanggal 15 Oktober 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Pontianak 2, beralamat di Jl. S. Parman Komp. Villa Permai 2 No. A2-3, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak

5 tahun

01-06-2011 s/d

01-06-2016

8 Kantor Cabang SURABAYA 4 Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-585/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk di Surabaya tanggal 15 Oktober 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Surabaya 4, beralamat di Jl. Raya Sukomanunggal Jaya 5, Kompleks Ruko Satelite Town Square Blok B-16, B-17, dan B-18, Kelurahan Sukomanunggal, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya

5 tahun

01-04-2012 s/d

31-03-2017

9 Kantor Cabang MAKASSAR 4 Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-707/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk di Makassar tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin

5 tahun

10-02-2011 s/d

09-02-2016

40

NO PEMBUKAAN KANTOR CABANG DOKUMEN PERIZINAN MASA SEWA KANTOR

kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Makassar 4, beralamat di Jl. Lanto Daeng Pasewang No. 18, Kelurahan Maricaya Selatan, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar

10 Kantor Cabang MAKASSAR 3 Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-706/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk di Makassar tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Makassar 3, beralamat di Jl. Sultan Hassanudin No.149, Keluran Pandang-pandang, Kecamatan Somba Ompu, Kabupaten Gowa

5 tahun

01-09-2010 s/d

01-09-2015

11 Kantor Cabang PANGKALAN BUN Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-705/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk di pangkalan Bun-Kotawaringin tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Pangkalan Bun, beralamat di Jl. Pasanah No. 04, RT 23, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arus Selatan

5 tahun

05-12-2011 s/d

05-12-2016

12 Kantor Cabang MARTAPURA Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-704/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Martapura tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Martapura, beralamat di Jl. Jenderal Ahmad Yani KM 37, Kelurahan Sungai Paring, Kecamatan Martapura, Kabupaten Bajar

5 tahun

10-03-2011 s/d

10-03-2016

13 Kantor Cabang BERAU Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-703/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Berau tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Berau, beralamat di Jalan Pemuda RT 6,Kelurahan Tanjung Redeb, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

5 tahun

01-12-2011 s/d

01-12-2015

14 Kantor Cabang PADANG 3 Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-702/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Padang tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Padang 3, beralamat di Jalan S. Parman No. 86 A-B, Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.

5 tahun

01-04-2012 s/d

31-03-2017

15 Kantor Cabang BENGKULU 2 Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-701/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Bengkulu 2 tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Bengkulu 2, beralamat di Jalan Tendean Nomor 5 A RT 01/RW 01, Kelurahan

5 tahun

02-01-2012 s/d

02-01-2017

41

NO PEMBUKAAN KANTOR CABANG DOKUMEN PERIZINAN MASA SEWA KANTOR

Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

16 Kantor Cabang PADANG SIDEMPUAN Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-700/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Padang Sidempuan tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Padang Sidempuan, beralamat di Jalan Kapten Koima No. 62 B. Kelurahan Bincar, Kecamatan Padang Sidempuan Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan.

3 tahun

05-03-2012 s/d

05-03-2015

17 Kantor Cabang MALANG 2 Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-699/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Malang 2 tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk membuka kantor cabang di Malang 2, beralamat di Jalan Dieng No. 32 RT 05/RW 06, Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

5 tahun

15-03-2012 s/d

15-03-2017

18 Kantor Cabang BANJARNEGARA Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-698/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Banjarnegara tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk untuk membuka kantor cabang di Banjarnegara, beralamat di jalan Letnan Jenderal S. Parman 34 RT 01/RW 04, Kelurahan Parakancanggah, Kecamatan Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tangah.

3 tahun

25-03-2011 s/d

25-03-2014

19 Kantor Cabang Pamanukan-Subang

Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-697/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Pamanukan-Subang tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk untuk membuka kantor cabang di Pamanukan-Subang , beralamat di jalan Raya Eyang Tirtapraja Nomor 45 RT 02/RW 08, Kelurahan Pamanukan, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

3 tahun

26-09-2010 s/d

26-09-2013

20 Kantor Cabang Serang 2 Salinan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-696/KM.10/2012 Tentang Pemberian Izin Pembukaan Kantor Cabang PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk Di Serang tanggal 12 Desember 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Bapepam & Lembaga Keuangan u.b Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan mana Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan Izin kepada Perseroan untuk untuk membuka kantor cabang di Serang 2 , beralamat di jalan Raya Mayor Syafei RT 01/ RW 02, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten.

5 tahun

01-04-2012 s/d

31-03-2017

Selanjutnya pada tanggal diterbitkan Informasi Tambahan ini, terdapat penambahan dan penutupan terhadpa Kantor Perwakilan (“Representative Office” – “RO”) dan kios yang seluruhnya tersebar di beberapa wilayah di Indonesia

Jumlah Kantor Perwakilan Perseroan pada Obligasi Berkelanjutan II Tahap I adalah sebanyak 382 Kantor Perwakilan. Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, Kantor Perwakilan Perseroan telah mengalami penambahan sebanyak 5 (lima) Kantor Perwakilan, penutupan sebanyak 11 (sebelas) Kantor Perwakilan dan 20 (dua puluh) kantor perwakilan berubah menjadi kantor

42

cabang. Dengan demikian seluruhnya menjadi berjumlah sebanyak 356 Kantor Perwakilan, penambahan dan penutupan Kantor Perwakilan Perseroan diuraikan dalam tabel di bawah ini.

PENGURANGAN KANTOR PERWAKILAN

NO KANTOR CABANG ALAMAT

1 Tegal - Brebes Jl. Ahmad Yani No.69 RT.02 RW.18

2 Magelang - Wonosobo Jl. RSUD No. 2 Kp. Sedeng Kulon RT. 13/ RW. 04

3 Meulaboh - Calang Jln. Teuku Umar Kampung Blang

4 Medan 1 (Kota) - Kampung Lalang Jl. Pinang Baris No 45 RT 25 / RW 07

5 Binjai - Bahorok Jl. Merdeka (Samping Dealer Yamaha)

6 Perawang - Sei Pakning Jl. Sudirman Sungai Pakning RT 02 / RW 03

7 Pariaman - Bawan Jl. Lintas Pasaman – Manggopoh

8 Palembang - Babat Toman Jl. Propinsi Sekayu - Lubuk Linggau

9 Prabumulih – Pendopo Jl. Pasar Baru Ds Talang Ubi

10 Sampit - Seruyan Jl. DI.Ponegoro

11 Mamuju – Mamasa Jl. Osango (Dekat SMK Palenta Mamasa)

PENAMBAHAN KANTOR PERWAKILAN

NO KANTOR PERWAKILAN ALAMAT

1 Banjarnegara - Wonosobo Jl. RSUD No. 2 Kp. Sedeng Kulon RT. 13/ RW. 04

2 Solo Mobil Jl. Raya Solo Permai JA No. 7-9 Solo Baru

3 Sampit - Sei babi Jl. Jend. Sudirman KM 86, RT 010 / RW 01

4 Tanjung - Ampah Jl. Ampah Kota Rt/Rw. X / II

5 Sintang - Sepauk Jl. Aji Melayu RT 01 / RW 01

Jumlah Kios Perseroan pada Obligasi Berkelanjutan II Tahap I adalah sebanyak 128 Kios. Pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, Kios Perseroan mengalami penambahan sebanyak 1 (satu) Kios dan penutupan sebanyak 19 (sembilan belas) Kios. Dengan demikian, seluruhnya menjadi berjumlah sebanyak 110 (seratus sepuluh) Kios, penambahan dan penutupan Kios Perseroan diuraikan dalam tabel di bawah ini: PENAMBAHAN KIOS

NO KANTOR CABANG ALAMAT

1 Cileungsi - Bojong Gede Jl. Pasar Baru Bojong Gede No. 189, RT 01 / RW 03

43

PENGURANGAN KIOS

NO KIOS ALAMAT

1 Ciledug - CBD Central Bussiness Distict (CBD) Lower Ground Floor Blok B No. 2-3, Jl. HOS. Cokroaminoto No 93, Karang Tengah Ciledug

2 Pondok Gede - TAMINI Square Tamini Square, Lower Ground Floor, LS 8 No. 8 - 9, Jl. Taman Mini Raya

3 Serang - Baros Komp. Perum Bumi Baros Chasanah, Jl. Raya Serang - Pandeglang RT 005 / RW 002

4 Cileungsi - ITC Cibinong Komp. ITC Cibinong, Lt. Dasar Satu Blok A5 No. 20, Jl. Mayor Oking No. 11

5 Bandung 1 - ITC Kebon Kelapa ITC Kebon Kalapa Lt. Dasar Blok F05 No. 01 & 10, Jl. Pungkur

6 Tasikmalaya - Mayasari Plaza Arcade Mayasari Plaza Arcade No 11, Jl. Pasar Wetan Blok & No. C3003 & C3005, Tasikmalaya

7 Kudus – ADA Swalayan Jl. Raya Kudus - Jepara KM 1

8 Tegal - Rita Mall Rita Mall Upper Floor No. 2, Jl. Kolonel Sugiono No 115

9 Tegal – Dedy Jaya Plaza Losari Jl. Jend. Sudirman No. 21

10 Surabaya 1 – Dukuh Kupang Jl. Raya Dukuh Kupang Kav. 798

11 Pamekasan -Waru Jl. Raya Waru, Dusun Tobalang II

12 Surabaya 2 – Jembatan Merah Jembatan Merah Plaza, Jl. Taman Jayengrono No. 2 - 4, Blok B Lantai II No 30

13 Sidoarjo – City of Tomorrow (CITO) Mall City Of Tomorrow (CITO) Ground Floor GS 65 No 3 & 5, Jl. A. Yani No 288

14 Situbondo – Asembagus Jl. Raya Situbondo - Banyuwangi No 652

15 Malang – Malang Town Square (MATOS) Mall Malang Town Square Blok GS - 8 No 23, Jl. Veteran No 2

16 Malang – Plaza Dieng Plaza Dieng Lt 2 No. 201 Blok K - 5, Jl. Raya Langkep No 2

17 Jambi – Wiltrop Trade Center (WTC) Mall WTC Lantai Dasar Blok D No 12 dan 15, Jl. Sultan Thaha No 17, Pasar Jambi

18 Lampung – Plaza Mille Jl.Raya Natar 1028-1029

19 Bajera Jl. Rajawali No 9

2. JARINGAN KERJA

Sebagai perusahaan pembiayaan yang terutama membidik segmen retail atau perorangan sebagai target usaha, Perseroan berupaya untuk terus mengembangkan jaringan usaha dengan membuka cabang dan kantor perwakilan dari tahun ke tahun serta Kios dan Dealer Outlets. Sampai dengan tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan ini, Perseroan telah memiliki 186 (seratus delapan puluh enam) Kantor Cabang, 356 (tiga ratus lima puluh enam) Kantor Perwakilan, 110 (seratus sepuluh) Kios dan 23 (dua puluh tiga) Dealer Outlets yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan sebagian besar berlokasi di wilayah Jawa dan Bali. Adapun perkembangan jaringan usaha Perseroan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011, 2010, serta 2009 disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Uraian 31 Desember 30 Juni

2009 2010 2011 2012 2013

Kantor Cabang 121 121 139 166 186 Kantor Perwakilan 101 142 365 383 356

Titik Pelayanan 84 164 - - -

Kios 7 103 126 126 110

Dealer Outlets 6 20 23 23 23

Jumlah Jaringan Usaha 319 550 653 698 675

44

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir tangggal 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 yang diekstrak dari laporan keuangan interim yang tidak diaudit, sedangkan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 diekstrak dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Ltd), dan tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009, dan 2008 diekstrak dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP Siddharta & Widjaja (a member firm of KPMG International), akuntan publik independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam laporannya masing-masing tertanggal 30 Januari 2013, 3 Pebruari 2012, 11 April 2011, 1 Pebruari 2010 dan 22 April 2009. Laporan auditor independen tertanggal 3 Pebruari 2012 memuat paragraf penjelasan bahwa Perseroan telah menerapkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif. Laporan auditor independen tertanggal 11 April 2011 memuat paragraf penjelasan bahwa sejak tanggal 1 Januari 2010 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” secara prospektif dan penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 untuk menyesuaikan penyajiannya dengan peraturan pasar modal, dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Adira V Tahun 2011. Laporan auditor independen tertanggal 22 April 2009 memuat paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 untuk menyesuaikan penyajiannya dengan peraturan pasar modal, sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Adira III Tahun 2009.

Beberapa akun dalam laporan keuangan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 (tidak diaudit), serta pada tanggal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 telah disesuaikan dengan penyajian laporan keuangan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013. LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam jutaan Rupiah)

Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 30 Juni

2013* 2008 2009 2010 2011 2012

Aset

Kas dan setara kas Kas 29.943 26.295 40.692 113.885 261.304 238.397 Kas di bank dan setara kas

Pihak ketiga 196.077 183.426 228.766 396.715 333.517 261.663 Pihak berelasi 248.175 277.286 349.071 2.282.846 1.653.820 822.258

Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Pihak ketiga 1.819.314 2.565.941 6.551.763 13.271.680 22.215.144 24.666.411 Pihak berelasi 5.259 - 153 316 619 893

Investasi sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai - - 19.360 158.777 236.631 844.286

Beban dibayar dimuka 81.684 74.655 135.744 234.341 283.086 237.924 Beban tangguhan - neto

Pihak ketiga 949.017 976.006 - - - - Pihak berelasi 7.553 6.274 - - - -

Piutang lain-lain - neto Pihak ketiga 11.148 14.902 21.736 82.209 85.146 113.768 Pihak berelasi 4.392 2.297 1.574 9.368 10.846 9.568

Aset derivatif Pihak ketiga - - - 10.205 13.607 74.583 Pihak berelasi - - - - 5.840 -

Investasi dalam saham, pihak berelasi - 650 650 650 650 650 Aset tetap - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan 155.195 144.667 191.360 263.440 289.840 274.987 Aset tak berwujud - neto 45.811 43.847 34.843 28.513 41.048 43.214 Aset lain-lain - neto 38.456 13.303 23.903 36.507 29.359 51.074

Jumlah aset 3.592.024 4.329.549 7.599.615 16.889.452 25.460.457 27.639.676

45

Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 30 Juni

2013* 2008 2009 2010 2011 2012

Liabilitas

Pinjaman yang diterima Pihak ketiga 95.833 225.000 50.000 2.956.654 6.358.481 7.053.714 Pihak berelasi - - - - 1.927.276 2.804.799

Beban yang masih harus dibayar Pihak ketiga 125.609 141.987 313.374 352.990 366.249 389.553 Pihak berelasi 138 2.402 3.895 8.990 30.788 28.776

Efek utang yang diterbitkan Medium-term notes - neto Pihak ketiga - - - 399.011 359.611 199.893

Pihak berelasi - - - - 40.000 - Utang obligasi - neto

Pihak ketiga 734.043 550.854 2.314.232 6.888.932 9.243.960 9.741.719 Pihak berelasi 15.000 126.000 221.000 517.000 158.000 135.500

Utang lain-lain Pihak ketiga 26.206 109.075 163.335 283.302 786.621 734.974 Pihak berelasi 39.124 42.377 81.722 212.278 108.435 102.907

Utang pajak 224.863 51.004 53.479 62.129 145.986 11.260 Liabilitas imbalan kerja 173.138 209.463 301.017 383.322 487.298 506.501 Liabilitas derivatif - - - - 16.263 - Sukuk Mudharabah - - - - - 379.000 Liabilitas pajak tangguhan - neto 208.067 218.984 302.802 403.475 395.722 430.083

Jumlah liabilitas 1.642.021 1.677.146 3.804.856 12.468.083 20.424.690 22.518.679

Ekuitas Modal ditempatkan dan disetor penuh 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 Saldo laba

Telah ditentukan penggunaannya 22.608 32.810 44.934 59.613 75.446 89.633 Belum ditentukan penggunaannya 1.827.395 2.519.593 3.649.825 4.264.327 4.875.632 4.911.036

Kerugian kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas - neto - - - (2.571) (15.311) 20.328

Jumlah ekuitas 1.950.003 2.652.403 3.794.759 4.421.369 5.035.767 5.120.997

Jumlah liabilitas dan ekuitas 3.592.024 4.329.549 7.599.615 16.889.452 25.460.457 27.639.676

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Laporan Laba Rugi Komprehensif 31 Desember 30 Juni*

2008 2009 2010 2011 2012 2012 2013

Pendapatan

Pembiayaan konsumen 2.330.757 2.777.866 2.118.888 3.008.350 4.180.012 1.933.533 2.466.871

Sewa pembiayaan - - 1.758 14.440 28.092 12.313 30.766

Lain-lain 1.048.546 1.166.900 1.776.539 2.280.723 2.544.820 1.253.412 1.348.232

Jumlah Pendapatan 3.379.303 3.944.766 3.897.185 5.303.513 6.752.924 3.199.258 3.845.869

Beban

Gaji dan tunjangan (654.911) (732.102) (979.506) (1.318.487) (1.643.577) (754.997) (875.758)

Beban bunga dan keuangan (142.548) (123.624) (134.991) (533.215) (1.193.106) (518.104) (765.102)

Umum dan administrasi (330.737) (351.020) (442.598) (618.940) (767.019) (367.778) (387.643)

Penyisihan kerugian penurunan nilai

Pembiayaan konsumen (44.293) (52.115) (213.839) (553.014) (975.523) (428.461) (624.897)

Sewa pembiayaan - - (268) (1.126) (739) 6 (10.831)

Pemasaran (4.480) (50.528) (170.445) (110.599) (200.111) (91.134) (97.085)

Perolehan pembiayaan konsumen (788.492) (949.821) - - - - (9.595)

Lain-lain 5.480 (27.209) (23.815) (56.593) (76.931) (36.552) (59.533)

Jumlah Beban (1.959.981) (2.286.419) (1.965.462) (3.191.974) (4.857.006) (2.197.020) (2.830.444)

Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan

1.419.322

1.658.347

1.931.723

2.111.539 1.895.918 1.002.238 1.015.425

Beban Pajak Penghasilan (399.089) (445.947) (463.817) (528.218) (477.280) (251.403) (256.534)

Laba Periode/Tahun Berjalan 1.020.233 1.212.400 1.467.906 1.583.321 1.418.638 750.835 758.891

46

Laporan Laba Rugi Komprehensif 31 Desember 30 Juni*

2008 2009 2010 2011 2012 2012 2013

Pendapatan Komprehensif Lain Bagian efektif atas perubahan nilai

wajar instrumen derivatif - lindung nilai arus kas - - -

(2.571) (16.987) (405) 46.662

Manfaat pajak penghasilan terkait dengan pendapatan komprehensif lain 4.247 - (11.023)

Jumlah Pendapatan Komprehensif Periode/Tahun Berjalan

1.020.233

1.212.400

1.467.906

1.580.750 1.405.898 750.430 794.530

Laba Neto Per Saham - Dasar (dinyatakan dalam nilai Rupiah penuh)

1.020

1.212

1.468

1.583 1.419 751 759

RASIO (dalam %, kecuali dinyatakan lain)

Rasio Keuangan 31 Desember 30 Juni 3

2008 2009 2010 2011 2012 2012* 2013*

Profitabilitas

Imbal Hasil Investasi (ROA) 28,4% 28,0% 19,3% 9,4% 5,6% 3,6% 2,7%

Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 52,3% 45,7% 38,7% 35,8% 28,2% 17,1% 14,8% Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Pendapatan 30,2% 30,7% 37,7% 29,9% 21,0% 23,5% 19,7%

Aset Produktif

Piutang Pembiayaan Konsumen Bermasalah / Piutang Pembiayaan Konsumen (NPL) 1 0,8% 0,9% 1,2% 1,3% 1,4% 1,3% 1,5%

Likuiditas

Pinjaman yang Diterima dan Efek Utang yang Diterbitkan / Jumlah Aset (kali) 0,2 0,2 0,3 0,6 0,7 0,7 0,7

Gearing Ratio (kali) 2 0,4 0,3 0,7 2,4 3,6 3,4 4,0

Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset 94,1% 91,1% 51,3% 31,4% 26,5% 15,5% 13,9% Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) 0,8 0,6 1,0 2,8 4,1 3,7 4,4

Pertumbuhan

Pertumbuhan Aset 4 8,8% 20,5% 75,5% 122,2% 50,7% 22,3% 8,6%

Pertumbuhan Liabilitas 4 -21,0% 2,1% 126,9% 227,7% 63,8% 30,9% 10,3% Pertumbuhan Ekuitas 4 59,2% 36,0% 43,1% 16,5% 13,9% -0,9% 1,7%

Pertumbuhan Pendapatan 5 36,1% 16,7% -1,2% 36,1% 27,3% 33,5% 20,2%

Pertumbuhan Laba Periode/Tahun Berjalan 5 82,3% 18,8% 21,1% 7,9% -10,4% 1,3% 1,1% * Tidak diaudit 1 Termasuk porsi pembiayaan bersama. 2 Perseroan telah memenuhi rasio keuangan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam perjanjian utang yang telah diungkapkan Perseroan dalam laporan keuangan Perseroan . Gearing

Ratio = Pinjaman yang Diterima dan Efek Utang yang Diterbitkan/Total Ekuitas. 3 Rasio untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 tidak disetahunkan. 4 Rasio pertumbuhan pada tanggal 30 Juni 2012 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2011 dan rasio pertumbuhan tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan tanggal 31

Desember 2012. 5 Rasio pertumbuhan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan rasio

pertumbuhan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012.

TINGKAT PEMENUHAN RASIO KEUANGAN DALAM PERJANJIAN UTANG

Rasio Keuangan 31 Desember 30 Juni

2008 2009 2010 2011 2012 2012 2013

Gearing Ratio (kali) 0,4 0,3 0,7 2,4 3,6 3,4 4,0

Tingkat Pemenuhan Persyaratan

PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk) N/A - - - - - -

PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas I (Tetap) - 7, 5 7,5 - - - -

PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas I (Money Market) - - - - - - 10,0

47

PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas II - - - 10,0 10,0 10,0 -

PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas III & IV - - - - 10,0 10,0 10,0

DBS Bank (Singapore) Ltd. - - - - 7,5 - 7,5

Citicorp Investment Bank (Singapore) Ltd. (Citicorp) - - - 7,5 - - -

PT Bank Jabar Tbk - Fasilitas I - - - 10,0 - - -

PT Bank Jabar Tbk - Fasilitas II - - - - 10,0 10,0 10,0

PT Bank Central Asia Tbk N/A N/A N/A 10,0 10,0 10,0 10,0

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) – Cabang Jakarta - - - 7,5 7,5 7,5 7,5

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - - - - 10,0 10,0 10,0

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - - - - 10,0 10,0 10,0

PT Bank DKI – Fasilitas I - - - - 10,0 10,0 10,0

PT Bank DKI – Fasilitas II (Syariah) - - - - 10,0 - 10,0

PT Bank DKI – Fasilitas III - - - - - - 10,0

Citibank, N.A. Indonesia - - - - 10,0 10,0 10,0

PT Bank Danamon Indonesia Tbk - - - - - - 10,0

PT Bank Victoria Internasional Tbk - - - - 10,0 - 10,0

PT Bank Commonwealth - - - - - - 10,0

PT Bank BNI Syariah - - - - 10,0 - 10,0

PT Bank Panin Syariah - - - - - - 10,0

PT Bank BCA Syariah - - - - - - 10,0

Medium Term Notes I - - - 10,0 10,0 10,0 10,0

Obligasi I - - - - - - -

Obligasi II 7,5 7,5 7,5 - - - -

Obligasi III - 10,0 10,0 10,0 - - -

Obligasi IV - - 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0

Obligasi V - - - 10,0 10,0 10,0 10,0

Obligasi Berkelanjutan I Tahap I - - - 10,0 10,0 10,0 10,0

Obligasi Berkelanjutan I Tahap II - - - - 10,0 10,0 10,0

Obligasi Berkelanjutan I Tahap III - - - - 10,0 - 10,0

Obligasi Berkelanjutan II Tahap I - - - - - - 10,0

Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I - - - - - - 10,0

Pemenuhan Persyaratan Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Catatan atas rasio jumlah utang terhadap ekuitas: pinjaman yang diterima dari bank yang dinyatakan diatas hanyalah untuk pinjaman dengan perikatan terkait rasio sesuai yang disebutkan di dalam laporan keuangan Perseroan yang diaudit.

48

V. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 No.12 tanggal 3 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, (“Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”), para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 sebesar Rp2.092.000.000.000 (dua triliun sembilan puluh dua miliar Rupiah). Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya antara pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Selain Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tidak ada lagi perjanjian yang dibuat antara para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Susunan dan jumlah porsi serta persentase penjaminan dari anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek yang djamin secara

kesanggupan penuh (full commitment) adalah sebagai berikut:

No. Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan (Rp)

Total (Rp) (%) Seri A Seri B Seri C

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

1. PT Danareksa Sekuritas 18.000.000.000 53.000.000.000 110.000.000.000 181.000.000.000 8.7%

2. PT DBS Vickers Securities Indonesia 400.000.000.000 5.000.000.000 4.000.000.000 409.000.000.000 19.5%

3. PT HSBC Securities Indonesia 68.000.000.000 156.000.000.000 31.000.000.000 255.000.000.000 12.2%

4. PT Indo Premier Securities 96.000.000.000 105.000.000.000 170.000.000.000 371.000.000.000 17.7%

5. PT Mandiri Sekuritas 100.000.000.000 280.000.000.000 84.000.000.000 464.000.000.000 22.2%

6. PT Standard Chartered Securities

Indonesia 40.000.000.000 276.000.000.000 91.000.000.000 407.000.000.000

19.5%

Penjamin Emisi Efek

1 PT Samuel Sekuritas Indonesia 5.000.000.000 5.000.000.000 0.2%

Total 722.000.000.000 880.000.000.000 490.000.000.000 2.092.000.000.000 100.0%

Selanjutnya Para Penjamin Emisi Efek yang turut dalam Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, yang telah diubah dengan No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal yang dimaksud dengan Afiliasi adalah: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut; c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh

perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek lainnya dengan tegas menyatakan tidak menjadi pihak terafiliasi atau terasosiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

49

VI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

63

VII. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI TAHAP II

A. UMUM

Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013, diterbitkan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 No. 11 tanggal 3 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi SH., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Perjanjian Perwaliamanatan”). Penjelasan Obligasi yang akan diuraikan di bawah ini merupakan pokok-pokok dari Perjanjian Perwaliamanatan, dan bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Perjanjian tersebut.

B. SYARAT-SYARAT OBLIGASI

1. Nama Obligasi Obligasi diberi nama Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013.

2. Utang Pokok Obligasi Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dengan jumlah pokok sebesar Rp2.092.000.000.000,- (dua triliun sembilan puluh dua miliar Rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Obligasi Seri A, dengan jumlah pokok sebesar Rp722.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh dua miliar Rupiah) dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi, dan pembayaran Obligasi Seri A tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (Seratus perseratus) dari jumlah pokok Obligasi Seri A pada tanggal jatuh tempo.

b. Obligasi Seri B, dengan jumlah pokok sebesar Rp880.000.000.000,- (delapan ratus delapan puluh miliar Rupiah), dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi, , dan pembayaran Obligasi Seri A tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (Seratus perseratus) dari jumlah pokok Obligasi Seri A pada tanggal jatuh tempo.; dan

c. Obligasi Seri C, dengan jumlah pokok sebesar Rp490.000.000.000,- (empat ratus sembilan puluh miliar Rupiah), dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan sejak Tanggal Emisi, , dan pembayaran Obligasi Seri A tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (Seratus perseratus) dari jumlah pokok Obligasi Seri A pada tanggal jatuh tempo..

Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi. Satuan pemindahbukuan Obligasi adalah senilai Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya.

3. Jatuh Tempo Obligasi a. Tanggal jatuh tempo Obligasi berbeda-beda sesuai dengan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi masing-masing Seri

Obligasi, dengan ketentuan sebagai berikut: i. Obligasi Seri A tanggal jatuh tempo tanggal 3 Nopember 2014; ii. Obligasi Seri B tanggal jatuh tempo tanggal 24 Oktober 2016 dan iii. Obligasi Seri C tanggal jatuh tempo tanggal 24 Oktober 2018.

b. Jumlah yang wajib dibayarkan oleh Perseroan pada tanggal pembayaran pelunasan Pokok Obligasi adalah dengan

harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.

c. Tata cara pembayaran Pokok Obligasi:

i. Obligasi harus dilunasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. ii. Pembayaran Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh Agen

Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran. iii. Pembayaran Pokok Obligasi yang terhutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui

Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran Pokok Obligasi yang bersangkutan.

4. Bunga Obligasi

a. Sifat dan besarnya tingkat bunga; Obligasi Seri A dengan tingkat bunga tetap 9,15% (sembilan koma satu lima perseratus) per tahun;

64

Obligasi Seri B dengan tingkat bunga tetap 10,50% (sepuluh koma lima kosong perseratus) per tahun; dan Obligasi Seri C dengan tingkat bunga tetap 11,00% (sebelas perseratus) per tahun.

b. Jadwal dan periode pembayaran:

Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Jadwal Pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut:

Tanggal Pembayaran Bunga

Seri A Seri B Seri C

Bunga Obligasi Ke-1 24 Januari 2014 24 Januari 2014 24 Januari 2014

Bunga Obligasi Ke-2 24 April 2014 24 April 2014 24 April 2014

Bunga Obligasi Ke-3 24 Juli 2014 24 Juli 2014 24 Juli 2014

Bunga Obligasi Ke-4 3 Nopember 2014 24 Oktober 2014 24 Oktober 2014

Bunga Obligasi Ke-5 24 Januari 2015 24 Januari 2015

Bunga Obligasi Ke-6 24 April 2015 24 April 2015

Bunga Obligasi Ke-7 24 Juli 2015 24 Juli 2015

Bunga Obligasi Ke-8 24 Oktober 2015 24 Oktober 2015

Bunga Obligasi Ke-9 24 Januari 2016 24 Januari 2016

Bunga Obligasi Ke-10 24 April 2016 24 April 2016

Bunga Obligasi Ke-11 24 Juli 2016 24 Juli 2016

Bunga Obligasi Ke-12 24 Oktober 2016 24 Oktober 2016

Bunga Obligasi Ke-13 24 Januari 2017

Bunga Obligasi Ke-14 24 April 2017

Bunga Obligasi Ke-15 24 Juli 2017

Bunga Obligasi Ke-16 24 Oktober 2017

Bunga Obligasi Ke-17 24 Januari 2018

Bunga Obligasi Ke-18 24 April 2018

Bunga Obligasi Ke-19 24 Juli 2018

Bunga Obligasi Ke-20 24 Oktober 2018

c. Penghitungan bunga;

Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

d. Tata cara pembayaran bunga; i. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat

dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.

ii. Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening.

iii. Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.

iv. Pembayaran Bunga Obligasi yang terhutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan.

5. Obligasi Merupakan Bukti Hutang

a. Berdasarkan pernyataan Perseroan sekarang tetap berlaku sejak Tanggal Emisi, Obligasi merupakan bukti bahwa Perseroan secara sah dan mengikat berhutang kepada Pemegang Obligasi sejumlah Pokok Obligasi yang disebut dalam Sertifikat Jumbo Obligasi ditambah dengan Bunga Obligasi dan Denda (jika ada) yang wajib dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Obligasi tersebut merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan.

65

b. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening. Konfirmasi Tertulis tersebut tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan.

6. Pendaftaran Obligasi di KSEI

a. Obligasi telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, dengan memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI yang berlaku.

b. Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.

7. Penarikan Obligasi

Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO.

8. Pengalihan Obligasi

Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memberlakukan Pemegang Rekening selaku Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi.

9. Satuan Perdagangan Obligasi

Perdagangan Obligasi dilakukan di Bursa Efek dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek. Satuan perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau perjanjian tersendiri yang ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek.

10. Pembelian Kembali (Buy Back)

Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: a. pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga

pasar; b. pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek; c. pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan; d. pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat

memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan; e. pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi)

sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO; f. pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari Pihak yang tidak terafiliasi; g. rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja

sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar; h. pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi.

Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai;

i. rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 7 dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 8, paling sedikit memuat informasi tentang: i. periode penawaran pembelian kembali; ii. jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali; iii. kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; iv. harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi; v. tata cara penyelesaian transaksi; vi. persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; vii. tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; viii. tata cara pembelian kembali Obligasi; dan ix. hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi.

66

j. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap Pemegang Obligasi yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi, melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;

k. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi;

l. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 9 dengan ketentuan: i. jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima perseratus) dari jumlah Obligasi untuk masing-masing jenis

Obligasi yang beredar dalam periode satu tahun setelah Tanggal Penjatahan; ii. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan iii. Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali; dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali Obligasi;

m. Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi yang meliputi antara lain: i. jumlah Obligasi yang telah dibeli; ii. rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; iii. harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan iv. jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi;

n. Dalam hal terdapat lebih dari satu Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali Efek bersfat utang dilakukan dengan mendahulukan efek bersifat yutang yang diak dijamin

o. Dalam hal terdapat lebih dari satu efek bersifat utang yang tidak dijamin, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut.

p. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh Efek bersifat utang, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Efek bersifat utang tersebut.

q. Pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Obligasi tersebut; dan

r. Pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan: i. hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO , hak suara, dan

hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau

ii. pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali.

11. Jaminan

a. Guna menjamin pembayaran dari seluruh jumlah uang yang oleh sebab apapun juga terhutang dan wajib dibayar

oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan akan memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi: i. Jenis benda jaminan adalah jaminan fidusia berupa Piutang Lancar untuk kepentingan Pemegang Obligasi

melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan fidusia. ii. Nilai benda Jaminan:

1) Nilai Jaminan fidusia berupa Piutang Lancar pada selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak Tanggal Emisi, dengan nilai Jaminan sekurang-kurangnya sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) dari nilai Pokok Obligasi.

2) Nilai Jaminan fidusia berupa Piutang Lancar pada selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi, dengan nilai Jaminan secara keseluruhan sekurang-kurangnya menjadi sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi.

3) Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan mempertahankan pada setiap saat nilai Jaminan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan dan Perseroan berkewajiban untuk menambah uang tunai sesuai dengan ketentuan Pasal 6.3.(xvii) Perjanjian Perwaliamanatan, jika nilai jaminan fidusia berupa Piutang Lancar kurang dari nilai sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan.

iii. Status kepemilikan: Piutang Lancar yang dijaminkan adalah Piutang milik Perseroan.

iv. Pembebanan Jaminan Fidusia: Pembebanan Jaminan wajib dilakukan sesuai dengan peraturan-perundangan yang berlaku khususnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 42 Tahun 1999 tentang jaminan Fidusia, tanggal 30-09-1999 (tiga puluh September seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan). Pembebanan tersebut akan dilakukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, dan Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan menandatangani akta jaminan fidusia dalam waktu:

67

1) selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak Tanggal Emisi, sekurang-kurangnya dengan nilai Jaminan sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) dari nilai Pokok Obligasi;

2) selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi, sekurang-kurangnya dengan nilai Jaminan sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi;

dan Wali Amanat berkewajiban mendaftarkan akta Jaminan fidusia pada kantor pendaftaran fidusia Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah penandatanganan akta Jaminan fidusia tersebut. Hak Pemegang Obligasi adalah dengan preferen terhadap hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

b. Pemegang Obligasi dengan ini memberi kuasa kepada Wali Amanat (yang kuasa tersebut tidak dapat dicabut

kembali dengan cara apapun) untuk menandatangani Dokumen Jaminan yang diberikan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan berikut perubahan-perubahannya serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan jaminan untuk kepentingan Pemegang Obligasi, Perjanjian-perjanjian serta dokumen-dokumen Pengakuan Hutang serta dokumen-dokumen yang terkait tersebut diatas, tapi kuasa-kuasa yang berkaitan dapat juga dibuat secara tersendiri namun semua dan setiap perjanjian dan dokumen-dokumen Pengakuan Hutang tersebut merupakan bagian-bagian yang integral dan tidak bisa dipisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan.

c. Apabila terdapat Piutang yang dijaminkan dalam pasal ini sudah lunas dan/atau Piutang Tidak Lancar, maka

Perseroan wajib mengganti dengan Piutang Lancar baru.

d. Laporan periode triwulanan terhadap Jaminan kepada Wali Amanat, i. sekurang-kurangnya memuat:

1) nama debitur dari Perseroan; 2) jumlah piutang yang masih tersisa (outstanding); 3) jangka waktu dan tanggal jatuh tempo Piutang; dan 4) kolektibilitas piutang.

Penyampaian laporan tersebut diatas yang ditanda-tangani oleh pejabat yang berwenang dengan disertai Surat Pernyataan dari Perseroan. ii. Laporan lainnya mengenai jaminan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini, apabila Wali Amanat menganggap

perlu untuk disampaikan laporan tersebut. Penyampaian laporan tersebut di atas yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dengan disertai Surat Pernyataan dari Perseroan.

e. Dalam hal pada setiap laporan periode triwulan nilai Jaminan berupa Piutang Lancar dan/atau uang tunai kas menjadi

lebih dari persentase yang ditentukan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan, yang terjadi antara lain disebabkan oleh adanya pelunasan sebagian atas Pokok Obligasi dan/atau adanya perubahan hasil pemeringkatan sehingga Jaminan yang diberikan Perseroan melebihi persentase yang telah ditentukan, maka Perseroan pada setiap saat berhak menarik atau meminta kembali kelebihan atas jaminan yang diberikan tersebut dan sehubungan dengan permintaan tersebut dengan ketentuan setelah penarikan tersebut nilai jaminan tidak menjadi kurang dari persentase yang ditentukan dalam ketentuan Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan maka selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah diterimanya permohonan dari Perseroan untuk maksud tersebut, Wali Amanat harus menerbitkan surat pelepasan jaminan yang dimaksud dalam permohonan Perseroan.-Apabila diperlukan Wali Amanat berkewajiban untuk menandatangani Akta Pemberian Fidusia, sehubungan dengan penurunan nilai Jaminan tersebut di atas.

f. Perseroan menjamin Wali Amanat bahwa jaminan yang diberikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan: i) tidak terikat sebagai tanggungan untuk menjamin suatu hutang lain; ii) tidak akan memindahtangankan, mengalihkan dan/atau membebankan jaminan tersebut. dengan demikian baik sekarang maupun nanti pada waktunya Wali Amanat tidak akan mendapat tuntutan dan gugatan dari pihak yang turut mempunyai hak atas jaminan tersebut.

g. Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan, apabila Perseroan dinyatakan lalai

berdasarkan Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dengan mana seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Obligasi menjadi jatuh tempo, maka Perseroan wajib untuk sekarang dan pada waktunya nanti memberikan kuasa kepada Wali Amanat untuk kepentingan pemegang Obligasi mengeksekusi Jaminan dengan cara menjual, mengalihkan atau cara lain mengoperkan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dengan ketentuan apabila akan dilakukan dengan penjualan secara bawah tangan maka penjualan tersebut harus didahului dengan kesepakatan antara Perseroan dan Wali Amanat, apabila kesepakatan tidak tercapai dalam jangka waktu 20 (dua puluh) Hari Kerja terhitung sejak tanggal keputusan RUPO yang memutuskan dilakukannya eksekusi-eksekusi atas jaminan tersebut, maka Wali Amanat akan melakukan eksekusi Jaminan melalui tata cara pelelangan umum.

68

h. Kuasa-kuasa yang tersebut dalam Pasal 11.7 Perjanjian Perwaliamanatan. Pasal ini merupakan bagian yang penting

dan merupakan syarat mutlak yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, yang tanpa kuasa-kuasa tersebut Perjanjian Perwaliamanatan tidak akan dibuat dan karenanya kuasa-kuasa tersebut tidak dapat berakhir karena sebab apapun termasuk karena sebab-sebab yang diatur dalam Pasal 1813, 1814, 1815 dan 1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia.

i. Hasil penjualan Jaminan baik sebagian maupun seluruhnya sebagaimana diatur dalam Pasal 11.7 Perjanjian Perwaliamanatan, setelah dikurangi dengan biaya eksekusi, pajak dan biaya-biaya lain yang dikonsultasikan terlebih dahulu oleh Wali Amanat kepada Perseroan yang mungkin dikeluarkan oleh Wali Amanat dalam rangka eksekusi dengan disertai bukti-bukti pembayaran asli yang cukup atau keterangan tertulis tentang pengeluaran tersebut, akan segera dibagikan kepada pemegang Obligasi secara proporsional sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimiliki sebagaimana dinyatakan dalam Konfirmasi Tertulis masing-masing Pemegang Obligasi. Dalam hal terdapat sisa hasil eksekusi atas Jaminan setelah seluruh Jumlah Terhutang dilunasi, maka paling lambat pada Hari Bank berikutnya setelah dilakukan perhitungan mengenai hasil eksekusi jaminan, Wali Amanat wajib mengembalikan jumlah kelebihan tersebut kepada Perseroan.

j. Wali Amanat berkewajiban untuk menyimpan, menjaga, merawat menginformasikan bahwa Dokumen Jaminan

tersimpan dengan baik dan bertanggung jawab atas kelalaiannya.

k. Wali Amanat berkewajiban mempergunakan hasil eksekusi jaminan yang diperoleh Wali Amanat dari Perseroan untuk melunasi kewajiban Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui KSEI.

l. Wali Amanat berhak menerima laporan status jaminan dari Perseroan secara berkala.

m. Wali Amanat berkewajiban untuk melakukan pendaftaran kepada instansi yang berwenang termasuk tetapi tidak terbatas pada Kantor Pendaftaran Fidusia termasuk untuk tiap-tiap perubahan objek jaminan fidusia 1 (satu) tahun sekali. Wali Amanat berhak menunjuk notaris untuk membantu Wali Amanat dalam melakukan pendaftaran Jaminan pada instansi yang berwenang. Wali Amanat akan tetap bertanggung jawab terhadap segala pelaksanaan pendaftaran yang dilakukan oleh notaris yang ditunjuknya.

n. Dalam hal terjadi pelunasan atas seluruh jumlah Pokok Obligasi baik terjadi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi maupun terjadi pelunasan lebih awal, Wali Amanat berkewajiban untuk menerbitkan surat pelepasan jaminan dan mengembalikan kepada Perseroan seluruh Dokumen Jaminan yang diberikan oleh Perseroan dalam rangka penerbitan Obligasi. Pengembalian Dokumen Jaminan tersebut harus telah diselesaikan oleh Wali Amanat selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah terjadinya pelunasan Pokok dan Obligasi sebagaimana dimaksud di atas.

o. Seluruh biaya penyelenggaraan dan penatalaksanaan Jaminan sebagaimana tersebut dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan, menjadi beban dan harus dibayar oleh Perseroan.

12. Sanksi

Apabila Perseroan tidak memenuhi kewajiban dalam Perjanjian Perwaliamanatan khususnya Pasal 6.3. (i) Perjanjian Perwaliamanatan maka Perseroan dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan antara lain apabila Perseroan lalai menyerahkan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan wajib membayar Denda. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, yang oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.

13. Lain-lain

a. Kewajiban Perseroan berdasarkan Obligasi pada setiap waktu merupakan kewajiban Perseroan yang sah dan yang tidak bersyarat serta bersifat mutlak.

b. Pembayaran Bunga Obligasi, Pokok Obligasi dan Denda (jika ada) merupakan hak dari para Pemegang Obligasi. c. Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang merupakan Pemegang Rekening dapat bertindak untuk dirinya sendiri

atau berdasarkan surat kuasa bertindak untuk dan atas nama nasabahnya sebagai Pemegang Obligasi. d. Bagi Pemegang Obligasi berlaku ketentuan perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

di Negara Republik Indonesia dan apabila Perseroan diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan untuk memotong pajak atas setiap pembayaran yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, Perseroan melalui Agen Pembayaran harus memotong pajak tersebut dan membayarkannya kepada instansi yang ditunjuk untuk menerima pembayaran pajak serta melalui Agen Pembayaran akan memberikan bukti pemotongan pajak kepada Pemegang Obligasi.

69

C. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN

Sebelum dilunasinya semua Jumlah Terhutang atau pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perseroan sehubungan dengan penerbitan Obligasi, Perseroan berjanji dan mengikat diri bahwa: a. Pembatasan keuangan dan pembatasan-pembatasan lain terhadap Perseroan (debt covenants) adalah sebagai berikut:

Perseroan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: i. membayar, membuat atau menyatakan distribusi pembayaran lain selama Perseroan tidak melakukan pembayaran

Jumlah Terhutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Pengakuan Hutang atau terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali pembayaran untuk pembagian dividen;

ii. memberikan pinjaman atau kredit kepada Afiliasi ataupun pihak ketiga lainnya dimana keseluruhan jumlah dari semua pinjaman tersebut melebihi jumlah Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) kecuali pinjaman yang telah ada sebelum Perjanjian Perwaliamanatan ditandatangani dan pinjaman dalam rangka menjalankan kegiatan usaha Perseroan.

iii. membuat atau mengijinkan hak jaminan atas seluruh atau sebagian dari pendapatan atau harta kekayaan Perseroan yang ada pada saat ini maupun di masa yang akan datang yang menjadi jaminan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan;

iv. menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari harta kekayaan Perseroan, baik satu persatu ataupun secara keseluruhan berjumlah sebesar 40% (empat puluh perseratus) atau lebih dari harta kekayaan Perseroan dari laporan keuangan terakhir yang diaudit, kecuali pengalihan piutang Perseroan untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan.

v. melakukan penggabungan, konsolidasi dan peleburan dengan perusahaan lain kecuali sepanjang dilakukan pada kegiatan usaha yang sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi.

vi. melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar dan ijin usaha Perseroan pada saat ditandatanganinya Perjanjian Perwalimanatan.

vii. melakukan pengeluaran obligasi, atau melakukan pengeluaraninstrumen hutang lain yang sejenis dengan obligasi denganjaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi.

viii. mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan. ix. Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau diberikan

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kecuali: 1) diberikan permohonan PKPU yang diajukan oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) sebagai akibat

adanya permohonan kepailitan pihak lain; atau 2) dalam hal kondisi keuangan Perseroan sudah dalam keadaan yangsedemikian rupa yang mengakibatkan

Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada pihak lain x. mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya diluar kegiatan usaha Perseroan

sehari-hari, atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perseroan dikendalikan oleh pihak lain.

b. Pemberian persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.1 Perjanjian Perwaliamanatan akan diberikan oleh

Wali Amanat dengan ketentuan sebagai berikut: i. permohonan persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa-alasan yang jelas dan wajar; ii. Wali Amanat wajib memberikan persetujuan, penolakan atau meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya

dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kerja setelah permohonan persetujuan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan, penolakan atau permintaan tambahan data/dokumen pendukung lainnya dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuannya; dan

iii. Jika Wali Amanat meminta tambahan data/dokumen-pendukung lainnya, maka persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah data/dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat dan jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan atau penolakan dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuan.

c. Perseroan berkewajiban untuk :

i. Menyetorkan dana (in good funds) yang diperlukan untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan menyerahkan foto kopi bukti transfer kepada Wali Amanat pada hari yang sama. Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, Perseroan harus membayar Denda. Denda yang dibayarkan oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran;

70

ii. memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga tetap berlakunya segala kuasa, ijin, dan persetujuan (baik dari pemerintah maupun lainnya) dan dengan segera memberikan laporan dan masukan dan melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sehingga Perseroan dapat secara sah menjalankan kewajibannya berdasarkan setiap dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya atau memastikan keabsahan, keberlakuan, dapat dilaksanakannya setiap dokumen Emisi di Republik Indonesia;

iii. memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan Perseroan terakhir yang telah diaudit atau laporan keuangan semesteran yang terakhir, diserahkan kepada Wali Amanat berdasarkan ketentuan Pasal 6.3 (x) Perjanjian Perwaliamanatan, harus berada dalam rasio jumlah Pinjaman terhadap Ekuitas tidak melebihi rasio 10 (sepuluh) berbanding 1 (satu) dengan tetap memperhatikan pembatasan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 84/PMK.012/2006 tanggal 29-09-2006 (dua puluh sembilan September dua ribu enam) tentang Perusahaan Pembiayaan, atau perubahan-perubahannya yang berlaku dari waktu kewaktu.

iv. menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. v. mempertahankan Jaminan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan dengan nilai tidak

kurang dari 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi, sejak ditandatanganinya perjanjian penjaminan fidusia (tagihan) yang akan ditandatangani oleh Perseroan dan Wali Amanat selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi.

vi. mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; vii. memelihara asuransi-asuransi yang sudah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha dan harta kekayaan

Perseroanpada perusahaan asuransi yang bereputasi terhadap segala risiko yang biasa dihadapi oleh perusahan-perusahaan yang bergerak dalam kegiatan usaha yang sama dengan Perseroan;

viii. segera memberikan kepada Wali Amanat secara tertulis keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat dengan wajar mengenai operasi, keadaan keuangan, aset Perseroan dan hal lain-lain.

ix. memberikan ijin kepada Wali Amanat atau pihak yang ditunjuk oleh Wali Amanat dengan pemberitahuan 6 (enam) Hari Kerja sebelumnya secara tertulis, untuk selama jam kerja Perseroan memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman yang dimiliki atau dikuasai dan melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin dan catatan keuangan Perseroan yang terkait dengan penerbitan Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang berlaku, dengan biaya-biaya yang disetujui terlebih dahulu oleh Perseroan.

x. menyampaikan kepada Wali Amanat: 1) Salinan dari laporan-laporan termasuk laporan-laporan yang berkaitan dengan aspek keterbukaan informasi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dibidang pasar modal yang disampaikan kepada OJK, Bursa Efek, KSEI, salinan dari pemberitahuan atau surat edaran kepada -pemegang saham dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan-laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan di atas.

2) Salinan resmi akta-akta dan perjanjian yang dibuat sehubungan dengan penerbitan Obligasi dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya salinan tersebut oleh Perseroan.

3) Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam atau OJK disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke OJK atau selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan Perseroan.

4) Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke OJK. 5) Laporan keuangan triwulan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke OJK.

xi. memelihara secara konsisten sistem pembukuan, pengawasan intern dan pencatatan akutansi bersadarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

xii. mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya berada dalam keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha Perseroan.

xiii. segera memberitahukan kepada Wali Amanat secara tertulis atas: 1) setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting dan buruk atas jalannya usaha atau

operasi atau keadaan keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada); 2) setiap perubahan anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, susunan pemegang saham mayoritas

Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada) dan diikuti dengan penyerahan akta-akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada).

3) perkara pidana, perdata, administrasi dan perburuhan yang dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada), yang secara material mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (bila ada);

4) terjadinya salah satu dari peristiwa kelalaian dengan segera, dan melalui permintaan tertulis dari Wali Amanat, menyerahkan pada Wali Amanat suatu pernyataan yang ditandatangani oleh seseorang yang dapat diterima Wali Amanat untuk maksud tersebut yang dikonfirmasikan bahwa kecuali sebelumnya telah diberitahukan kepada Wali Amanat atau diberitahukan pada saat konfirmasi bahwa peristiwa kelalaian tersebut tidak terjadi atau apabila terjadi peristiwa kelalaian, memberikan gambaran lengkap atas kejadian tersebut dan tindakan atau langkah langkah yang diambil (atau diusulkan untuk diambil) oleh Perseroan untuk memperbaiki kejadian tersebut.

71

xiv. membayar kewajiban pajak atau bea lainnya yang menjadi beban Perseroan dalam menjalankan usahanya sebagaimana mestinya;

xv. selama jangka waktu Obligasi pemegang saham mayoritas dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan adalah tetap sama dengan pemegang saham mayoritas Perseroan pada saat diterbitkannya Obligasi.

xvi. melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua-Bapepam-LK Nomor: KEP-712/BL/2012 tanggal 26-12-2012 (dua puluh enam Desember dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, berikut pengubahannya dan atau pengaturan lainnya yang dipatuhi oleh Perseroan sehubungan dengan pemeringkatan.

xvii.melakukan penyetoran uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan pada bank yang disepakati secara tertulis oleh Perseroan dan Wali Amanat, selambat-lambatnya 4 (empat) Hari Kerja setelah diterimanya surat dari Wali Amanat dalam hal nilai jaminan kurang dari 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi, sebagaimana tercantum dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan apabila nilai jaminan telah kembali memenuhi 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi, maka uang tunai yang ada dalam rekening penampungan tersebut menjadi hak Perseroan sepenuhnya, dan Perseroan dengan ini memberi kuasa kepada Wali Amanat untuk menguasai uang tunai senilai kekurangan Jaminan tersebut di atas dan menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan sehubungan dengan penguasaan uang tunai tersebut. Apabila Perseroan melakukan kelalaian berdasarkan Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan maka Wali Amanat dengan ini diberi kuasa oleh Perseroan untuk mengambil, menerima dan melakukan tindakan-tindakan lain sehubungan dengan penerimaan uang tunai tersebut sejumlah kekurangan tersebut di atas termasuk menandatangai dokumen-dokumen yang diperlukan, yang akan dipergunakan untuk pembayaran Jumlah Terhutang.

xviii. Memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan.

xix. Perseroan tidak akan menjaminkan Jaminan yang diberikan Perseroan kepada Pemegang Obligasi kepada pihak manapun.

D. KELALAIAN PERSEROAN

1. Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan Perseroan dinyatakan lalai apabila terjadi salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut di bawah ini: a. Perseroan tidak melaksanakan atau tidak menaati ketentuan dalam kewajiban pembayaran Pokok Obligasi pada

Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau; b. Perseroan tidak melaksanakan atau tidak menaati ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan (selain Pasal 9.1.a

dan Pasal 9.1.f); atau; c. Fakta mengenai jaminan, keadaan, atau status Perseroan serta pengelolaannya tidak sesuai dengan informasi dan

keterangan yang diberikan oleh Perseroan; atau d. Apabila Perseroan dinyatakan lalai sehubungan dengan suatu perjanjian hutang oleh salah satu atau lebih

krediturnya (cross default) dalam jumlah hutang melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dari ekuitas Perseroan, baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang berakibat jumlah yang terhutang oleh Perseroan berdasarkan perjanjian hutang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh pihak yang mempunyai tagihan dan/atau kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi pembayaran kembali); atau

e. Perseroan diberikan penundaan kewajiban pembayaran hutang (moratorium) oleh badan peradilan yang berwenang; atau

f. Apabila Perseroan tidak memberikan Jaminan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan; atau

g. Perseroan berdasarkan perintah pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht) diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan;

2. Ketentuan mengenai pernyataan default, yaitu: Dalam hal terjadi kondisi-kondisi kelalaian sebagaimana dimaksud dalam: a. Ayat 9.1. huruf a, e dan huruf f Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung

terus menerus selama 14 (empat belas) Hari Kerja, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat sesuai dengan kondisi kelalaian yang dilakukan, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat; atau.

b. Ayat 9.1 huruf b, c, d dan huruf g Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus dalam waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat dengan memperhatikan kewajaran yang berlaku umum, sebagaimana tercantum dalam teguran tertulis Wali Amanat, paling lama 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat.

72

maka Wali Amanat berkewajiban untuk memberitahukan kejadian atau peristiwa itu kepada Pemegang Obligasi dengan cara memuat pengumuman melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Dalam RUPO tersebut, Wali Amanat akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan kelalaiannya tersebut. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan Perseroan maka apabila diperlukan akan dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan dengan Obligasi. Jika RUPO berikutnya memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan kepada Perseroan.

3. Apabila : a. Perseroan dicabut izin usahanya oleh Menteri Keuangan atau Instansi lain yang berwenang sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia; atau b. Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang secara hukum telah menyita atau mengambil alih dengan cara

apapun semua atau sebagian besar harta benda Perseroan atau tindakan lainnya yang mengakibatkan Perseroan tidak dapat menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya; atau

c. Perseroan dibubarkan, bubar karena sebab lain atau dinyatakan pailit, kecuali bubar karena penggabungan atau peleburan yang telah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat.

maka Wali Amanat berhak tanpa memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi. Dalam hal ini Obligasi menjadi jatuh tempo dengan sendirinya.

E. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI

Untuk penyelenggaraan RUPO, korum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan di bawah ini, tanpa mengurangi peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek.

a. RUPO diadakan untuk tujuan antara lain:

i. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi bersifat utang mengenai perubahan jangka waktu, Pokok Obligasi, suku Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi, dan dengan memperhatikan Peraturan Nomor: VI.C.4;

ii. menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian;

iii. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan; iv. mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk dalam penentuan potensi

kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan dalam Peraturan Nomor: VI.C.4; dan

v. Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

b. RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan:

i. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.

ii. Perseroan; iii. Wali Amanat; atau iv. OJK.

c. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam butir 2) poin a), poin b), dan poin d) wajib disampaikan secara tertulis kepada

Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO.

73

d. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada OJK, paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan.

e. Pengumuman, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPO. i. Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran

nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan. ii. Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPO, melalui paling sedikit 1

(satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. iii. Pemanggilan untuk RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua

atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.

iv. Panggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain: 1) tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO ; 2) agenda RUPO ; 3) pihak yang mengajukan usulan RUPO ; 4) Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO ; 5) Kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO.

v. RUPO kedua atau ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya.

F. Tata cara RUPO;

a. Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPO dan menggunakan

hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya. b. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar

Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO yang diterbitkan oleh KSEI. c. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. d. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan

sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO.

e. Setiap Obligasi sebesar Rp1,- (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.

f. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan Nomor: KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain. Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam kuorum kehadiran.

g. Sebelum pelaksanaan RUPO : i. Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya kepada Wali Amanat. ii. Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Obligasi yang dimiliki oleh

Perseroan dan Afiliasinya; iii. Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO berkewajiban untuk membuat surat

pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Obligasi memiliki atau tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan. 1) RUPO dapat diselenggarakan di tempat Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali

Amanat. 2) RUPO dipimpin oleh Wali Amanat. 3) Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk Notaris untuk membuat

berita acara RUPO. 4) Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka RUPO dipimpin

oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut. Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO serta menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPO.

h. Dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 10.6).g) Perjanjian Perwaliamanatan, kuorum dan pengambilan

keputusan: i. Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 10.1) diatur sebagai berikut: 1) Apabila RUPO dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut:

74

(a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO .

(b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua.

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO .

(d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(2) Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi

yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO .

(b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua.

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO .

(d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(3) Apabila RUPO dimintakan oleh OJK maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi

yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua.

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

ii. RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan dengan

ketentuan sebagai berikut: (4) Dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi

yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(5) Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (1) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua.

(6) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(7) Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (3) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

75

(8) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak.

i. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat paling lambat 7

(tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat, yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

j. Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil.

k. Keputusan RUPO mengikat bagi semua Pemegang Obligasi, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPO. Keputusan RUPO mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lain sehubungan dengan Obligasi, baru berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lainnya sehubungan dengan Obligasi.

l. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran

nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPO tersebut wajib ditanggung oleh Perseroan.

m. Apabila RUPO yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi, dan perubahan jangka waktu Obligasi dan Perseroan menolak untuk menandatangani perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPO atau tanggal lain yang diputuskan RUPO (jika RUPO memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatanganan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Terhutang kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPO.

n. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan Peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek.

o. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

76

VIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI A. Pemesan Yang Berhak

Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta lembaga/badan hukum Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan.

B. Pemesanan Pembelian Obligasi

Pemesanan Pembelian Obligasi harus dilakukan sesuai dengan yang tercantum dalam Informasi Tambahan. Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO) dapat diperoleh dari para Penjamin Emisi Efek sebagaimana tercantum pada Bab XI Informasi Tambahan mengenai Penyebarluasan Informasi Tambahan dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi. Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan FPPO yang dicetak untuk keperluan ini dan dikeluarkan oleh Penjamin Emisi Efek yang dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan Pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan di atas tidak akan dilayani.

C. Jumlah Minimum Pemesanan Obligasi

Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya. D. Masa Penawaran Obligasi

Masa Penawaran Obligasi akan dimulai pada tanggal 18 Oktober 2013 pukul 09.00 WIB dan ditutup pada tanggal 21 Oktober 2013 pukul 16.00 WIB.

E. Pendaftaran

Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini didaftarkan pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) berdasarkan perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI maka atas Obligasi yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk sertifikat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang disimpan KSEI untuk

kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek pada tanggal 1 Maret 2013.

2. Konfirmasi Tertulis berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dengan Pemegang Obligasi.

3. Pengalihan kepemilikan Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian yang selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening.

4. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO, serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi.

5. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligas kepada pemegang Obligasi dilaksanakan oleh Perseroan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian, sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan pokok yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaiakan oleh KSEI kepada Perseroan

6. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh pemilik manfaat Obligasi atau kuasanya dengan membawa asli surat Konfirmasi Tertulis untuk RUPO yang diterbitkan oleh KSEI dan Obligasi yang bersangkutan dibekukan sampai dengan berakhirnya RUPO.

7. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI untuk menerima dan menyimpan Obligasi yang didistribusikan oleh Perseroan.

F. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi

Pemesan harus mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku, kepada para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang ditunjuk sebagaimana dimuat dalam Bab XI Informasi Tambahan pada tempat dimana Pemesan memperoleh Informasi Tambahan dan FPPO.

G. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Obligasi

Para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali kepada Pemesan 1 (satu) tembusan FPPO yang telah ditandatangani sebagai tanda terima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan.

H. Penjatahan Obligasi

Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Apabila jumlah keseluruhan Obligasi yang dipesan melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan, maka penjatahan akan ditentukan oleh kebijaksanaan

77

masing-masing Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan porsi penjaminannya masing-masing. Tanggal penjatahan akan dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2013. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan. Penjamin Emisi Efek akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan sesuai dengan peraturan Bapepam Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan Nomor IX.A.15 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan. Manajer Penjatahan, dalam hal ini adalah PT Mandiri Sekuritas, akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam No. VIII.G.12 Tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No. IX.A.7. Tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, paling lambat 30 hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.

I. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi

Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, Pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Efek melalui Agen Penjualan tempat mengajukan pemesanan. Dana tersebut harus sudah efektif pada rekening Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya tanggal 23 Oktober 2013 pukul 11:00 WIB (in good funds) yang ditujukan pada rekening di bawah ini:

BANK PERMATA Cabang Sudirman

Nomor: 4001763690 A/n: PT Danareksa Sekuritas

Bank BII Cabang Thamrin

Nomor: 2003558447 A/n PT DBS Vickers Securities Indonesia

Bank HSBC Cabang World Trade Centre

Nomor: 001-345503-068 A/n: PT HSBC Securities Indonesia

Bank Permata Cabang Sudirman Jakarta

Nomor: 0701254635 A/n: PT Indo Premier Securities

Bank Permata Syariah Cabang Pondok Indah Nomor: 00971134003

A/n: PT Mandiri Sekuritas

Standard Chartered Bank Cabang Jakarta

Nomor: 001.000.55834 A/n: PT Standard Chartered

Securities Indonesia

Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek atau bilyet giro yang bersangkutan harus dapat diuangkan atau ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 23 Oktober 2013 pukul 11:00 WIB (in good funds) pada rekening tersebut di atas. Semua biaya atau provisi bank ataupun biaya transfer merupakan beban Pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi.

J. Distribusi Obligasi Secara Elektronik Distribusi Obligasi secara elektronik akan dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2013, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut, maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek memberi instruksi kepada KSEI untuk memindahbukukan Obligasi dari Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek ke dalam Rekening Efek Penjamin Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminan masing-masing. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Efek maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan.

K. Penundaan Masa Penawaran Umum atau Pembatalan Penawaran Umum

Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, dengan ketentuan: a. terjadi suatu keadaan diluar kemampuan dan kekuasaan Perseroan, yaitu:

i. indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh per seratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;

ii. bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau

78

iii. peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Nomor: IX.A.2.

b. Dalam hal Penawaran Umum ditunda karena alasan sebagaimana dimaksud dalam butir 1 (a) di atas, maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) Hari Kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan.

c. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: i. Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang 1

(satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

ii. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a di atas;

iii. Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a di atas kepada OJK paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pengumuman dimaksud;

iv. Dalam hal uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Perseroan maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut, sedangkan bilamana telah diterima oleh Penjamin Emisi Efek atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek maka Penjamin Emisi Efek atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sesudah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut.

v. Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar kepada para pemesan untuk tiap hari keterlambatan denda dan/atau Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan sebesar tingkat suku Bunga Obligasi per tahun dihitung secara harian (berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda dan/atau Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan), dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Denda dan/atau Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan tersebut dikenakan sejak hari ketiga setelah berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

L. Lain-lain

Penjamin Pelaksana Emisi Efek berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku

79

IX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. bertindak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam UUPM. Sehubungan dengan emisi Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 telah ditandatangani Akta Perjanjian Perwalamanatan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2013 No. 11 tanggal 3 Oktober 2013, yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, antara PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat. Wali Amanat menyatakan telah melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap Perseroan dengan memperhatikan ketentuan angka 2 huruf a & b Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, melalui suratnya No. OPR/9/26197 Tanggal 26 September 2013, di mana uji tuntas tersebut paling sedikit meliputi: 1) Penelaahan terhadap Perseroan, meliputi:

a) Peninjauan lapangan (inspeksi) terhadap Perseroan dan/atau proyek yg didanai; b) Jumlah dan jenis Efek bersifat utang yang diterbitkan; c) Kemampuan keuangan sebelum penerbitan dan selama umur Efek bersifat utang; d) Risiko keuangan dan risiko-risiko lainnya yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan usaha Perseroan; e) Benturan kepentingan dan potensi benturan kepentingan antara Wali Amanat dan/atau Wali Amanat Sukuk Mudharabah

dengan Perseroan; f) Hasil penilaian atas jaminan yang dikeluarkan oelh Penilai (jika menggunakan jaminan) g) Hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek; dan h) Hal-hal material lainnya yang memilki dampak terhadap kemampuan keuangan Perseroan baik langsung maupun tidak

langsung untuk memenuhi kewajiban Perseroan kepada pemegang Efek bersifat utang; dan 2) Penelaahan terhadap rancangan Kontrak Perwaliamanatan meliputi:

a) Penelaahan kesesuaian Kontrak Perwaliamanatan dengan pedoman Kontrak Perwaliamanatan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini; dan

b) Penelaahan terhadap ketentuan-ketentuan yang dapat merugikan kepentingan pemegang Efek bersifat utang. 1. Umum

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (untuk selanjutnya disebut Bank BNI) didirikan di Jakarta pada tanggal 5 Juli 1946 dengan nama Bank Negara Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang No. 2 Tahun 1946. Sejak tahun 1950, Bank BNI ditunjuk oleh Pemerintah sebagai Bank Devisa, dan pada tahun 1952, Bank BNI telah ikut aktif dalam pengembangan bursa efek yang dibuka tanggal 3 Juni 1952. Dengan dikeluarkannya Penetapan Presiden No. 17 Tahun 1965 tentang Integrasi Bank-Bank Pemerintah, terhitung tanggal 17 Agustus 1965 Bank Negara Indonesia berubah nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit III. Kemudian pada tahun 1967 dikeluarkan Undang-Undang No. 14 tentang Pokok Pokok Perbankan yang menetapkan kembalinya Bank-Bank Pemerintah kepada fungsi semula seperti sebelum adanya integrasi. Selanjutnya dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 1968 Bank Negara Indonesia Unit III ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946 yang berfungsi sebagai Bank Umum Milik Negara Republik Indonesia dengan tugas pokok diarahkan kepada perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan ekonomi nasional dengan mengutamakan sektor industri. Sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 1992 tentang penyesuaian Bentuk Hukum Bank Negara Indonesia 1946, maka Bank Negara Indonesia 1946 disesuaikan bentuk hukumnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama “Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Bank Negara Indonesia” disingkat “PT. Bank Negara Indonesia (Persero)” dengan tujuan untuk melakukan tugas dan usaha dibidang perbankan dalam arti kata seluas-luasnya untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional dibidang ekonomi kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dalam memberikan layanan Wali Amanat, BNI telah memperoleh Surat Tanda Terdaftar Sebagai Wali Amanat dari Bapepam dengan Nomor 01/STTD-WA/PM/1996 tanggal 27 Maret 1996. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut:

80

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Operasional

The Landmark Centre 19th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1

Jakarta 12910 Telp.: (021) 25541220 – 23 ext. 3162 & ext. 3139

Fax.: (021) 29411502, 29411512

2. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Wali Amanat

Sesuai dengan Pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 Akta Nomor 48 tanggal 28 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Nomor AHU-AH.01.10-19549 tanggal 21 Mei 2013, struktur permodalan dan susunan pemegang saham BNI sebagai berikut :

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(Rp) Persentase

(%) Modal Dasar Seri A Dwiwarna 1 7.500 - Seri B (Nilai Nominal Rp7.500) 289.341.866 2.170.063.995.000 - Seri C (Nilai Nominal Rp375) 34.213.162.660 12.829.935.997.500 - Jumlah Modal Dasar 34.502.504.527 15.000.000.000.000 -

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia Seri A Dwiwarna

Negara Republik Indonesia 1 7.500 - Seri B (Nilai Nominal Rp7.500) 289.341.866 2.170.063.995.000 23,97

Negara Republik Indonesia Fero Poerbonegoro (Komisaris) Karyawan Masyarakat (dibawah 5%)

Seri C (Nilai Nominal Rp375) 18.359.314.591 6.884.742.971.625 76,03 Negara Republik Indonesia Perseroan terbatas (dibawah 5%) Badan usaha asing (dibawah 5%) Gatot M. Suwondo (Direktur Utama) Krishna R. Suparto (Direktur) Suwoko Singoastro (Direktur) Sutanto (Direktur) Adi Setianto (Direktur) Masyarakat (dibawah 5%)

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 18.648.656.458 9.054.806.974.125 100,00

Portepel 15.853.848.069 5.945.193.025.875

3. Pengurusan Dan Pengawasan

Struktur kepengurusan dan manajemen BNI terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada saat ini berdasarkan Akta Nomor 48 tanggal 28 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Nomor AHU-AH.01.10-19549 tanggal 21 Mei 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Peter Benyamin Stok (merangkap Komisaris Independen) Wakil Komisaris Utama : Tirta Hidayat Komisaris : Achil Ridwan Djayadiningrat (Komisaris Independen) Komisaris : Fero Poerbonegoro (Komisari Independen) Komisaris : Bangun Sarwito Kusmulyono (Komisari Independen) Komisaris : Daniel Theodore Sparringa Komisaris : Achiran Pandu Djajanto

Direksi

81

Direktur Utama : Gatot Mudiantoro Suwondo Wakil Direktur Utama : Felia Salim Direktur : Krishna Suparto Direktur : Yap Tjay Soen Direktur : Ahdi Jumhari Luddin Direktur : Suwoko Singoastro Direktur : Darmadi Sutanto Direktur : Honggo Widjojo Kangmasto Direktur : Sutanto Direktur : Adi Setianto Direktur : Sutirta Budiman

4. Kegiatan Usaha Selaku Bank Umum, BNI melaksanakan kegiatan usaha perbankan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Disamping itu BNI juga melakukan penyertaan pada perusahaan anak dalam berbagai bidang usaha, antara lain:

PT Bank Finconesia Perbankan

PT BNI Multi Finance Lembaga Pembiayaan

PT Pembiayaan Artha Negara Lembaga Pembiayaan

PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Pengerahan Dana

PT Pemeringkat Efek Indonesia Jasa Pemeringkat Surat Hutang

PT Bank Mizuho Indonesia Perbankan

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Perbankan

PT BNI Life Insurance Asuransi Jiwa

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Efek dan Pengembangan Pasar Modal

PT BNI Securities Perantara Pedagang Efek, Penjamin Emisi Efek, Penasehat Investasi

BNI Remittance Ltd. Jasa Remittance Dalam pengembangan Pasar Modal, BNI ikut berperan aktif, antara lain bertindak sebagai: 1. Wali Amanat (Trustee) pada penerbitan:

MTN PD Pembangunan Sarana Jaya

MTN PT Wijaya Karya (Persero)

MTN IV Perum Pegadaian Tahun 1999

MTN V Perum Pegadaian Tahun 2000

MTN VI Perum Pegadaian Tahun 2000

MTN PT Pembangunan Perumahan (Persero)

MTN PT Nindya Karya (Persero)

MTN PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia

Obligasi I PT Bank Modern Tahun 1995 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi Konversi PT Marga Mandalasakti

Obligasi Bank Tabungan Negara VI Tahun 1995 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi Bank Tabungan Negara VII Tahun 1996 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi Bank Tabungan Negara VIII Tahun 1997 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi PT Duta Pertiwi I Tahun 1996 dengan Tingkat Bunga Tetap atau Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi Pudjiadi Prestige I Tahun 1997 dengan Tingkat Bunga Tetap atau Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi III Perum Pegadaian Tahun 1996 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi IV Perum Pegadaian Tahun 1997 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi V Perum Pegadaian Tahun 1998 dengan Tingkat Bunga Tetap dan/atau Mengambang

Obligasi VI Perum Pegadaian Tahun 1999 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi VII Perum Pegadaian Tahun 2000 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi VIII Perum Pegadaian Tahun 2001 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi IX Perum Pegadaian Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap dan /atau Mengambang

Obligasi X Perum Pegadaian Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap dan /atau Mengambang

Obligasi Sinar Mas Multi Finance I Tahun 1997 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi III Bank DKI Tahun 1997 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

82

Obligasi PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. I Tahun 2000 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. II Tahun 2000 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi III Bank JABAR Tahun 2000 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi I Semen Gresik Tahun 2001 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi I TELKOM Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi I Matahari Putra Prima Tbk Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi I Maspion Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi I Bank Sumsel Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Syariah I Subordinasi Bank Muamalat Tahun 2003

Obligasi II Matahari Putra Prima Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Syariah Ijarah I Matahari Putra Prima Tahun 2004 dengan fee ijarah Tetap

Obligasi IV Bank DKI Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi IV Bank Jabar Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk III Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obigasi XI Perum Pegadaian Tahun 2006 dengan Tingkat Bunga Tetap dan/atau Mengambang

Obligasi V Bank Jabar Tahun 2005 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi XII Perum Pegadaian Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap dan/atau Mengambang

Sukuk Mudharabah Bank Muamalat Tahun 2008

Obligasi III Adira Dinamika Multifinance 2009 dengan tingkat bunga tetap

Obligasi IV Adira Dinamika Multfinance 2010 dengan tingkat bunga tetap

Obligasi IV Bank Sulut 2010 dengan tingkat bunga tetap

Obligasi I Subordinasi Bank Sulut 2010 dengan tingkat bunga tetap

Obligasi V Adira Dinamika Multifinance 2011 dengan tingkat bunga tetap

Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011

Medium Term Notes I Adira Dinamika Multi Finance Tahun 2011

Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2012

Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IIII Tahun 2012

Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2013

Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Finance Tahap I Tahun 2013

Sukuk Subordinasi Mudharabah Berkelanjutan I Tahap II Bank Muamalat Tahun 2013.

MTN Adira Dinamika Multifinance I tahun 2011 2. Penanggung/Guarantor

Obligasi PT Polysindo Eka Perkasa

Obligasi PT Bakrie Brothers 3. Agen Pembayaran Surat Hutang

Obligasi PT Astra International

MTN PD Pembangunan Sarana Jaya

MTN PT Wijaya Karya (Persero)

MTN IV Perum Pegadaian Tahun 1999

MTN V Perum Pegadaian Tahun 2000

MTN VI Perum Pegadaian Tahun 2000

MTN PT Pembangunan Perumahan (Persero)

MTN PT Nindya Karya (Persero)

Obligasi I PT Bank Modern Tahun 1995 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi Bank Tabungan Negara VI Tahun 1995 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi Bank Tabungan Negara VII Tahun 1996 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi Bank Tabungan Negara VIII Tahun 1997 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Pudjiadi Prestige I Tahun 1997 dengan Tingkat Bunga Tetap atau dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi III Bank DKI Tahun 1997 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. I Tahun 2000 dengan Tingkat Bunga Tetap

PN PT. Multicon Indrajaya Terminal 4. Agen Pembayaran dividen saham perusahaan yang Go Public:

83

PT Gudang Garam, Tbk

PT Sekar Laut

PT Ekadhrama Tape Industries

PT Bayer Indonesia

PT Suba Indah

PT Tambang Timah (Persero)

PT Bimantara Citra, Tbk.

PT Daya Guna Samudera

PT Humpuss Intermoda Transportation

PT Bumi Modern, Tbk.

PT Telkom, Tbk.

PT Global Mediacom Tbk. 5. Bank Penyelesaian (Settlement Bank) dalam IPO saham pada:

PT Bimantara Citra, Tbk.

PT Suryamas Duta Makmur 6. Menyelenggarakan penyimpanan efek (Jasa Kustodian) 7. Security Agent (Agen Jaminan)

MTN IV Perum Pegadaian Tahun 1999

MTN V Perum Pegadaian Tahun 2000

MTN VI Perum Pegadaian Tahun 2000

Obligasi IV Perum Pegadaian Tahun 1997 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi V Perum Pegadaian Tahun 1998 dengan Tingkat Bunga Tetap dan/atau Mengambang

Obligasi VI Perum Pegadaian Tahun 1999 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi VII Perum Pegadaian Tahun 2000 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi VIII Perum Pegadaian Tahun 2001 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang

Obligasi IX Perum Pegadaian Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap dan /atau Mengambang

Obligasi X Perum Pegadaian Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap dan /atau Mengambang

Obligasi I Semen Gresik 2001 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi I Bank Sumsel Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi I Matahari Putra Prima Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi II Matahari Putra Prima Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Syariah Ijarah I Matahari Putra Prima Tahun 2004 dengan fee ijarah Tetap

Obligasi IV Bank DKI Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap

PT. Hero Supermarket dan PT. Griya Laksana Mutiara

PT. Valbury Asia Securities dan PT. Multicon Indrajaya Terminal

PT. Valbury Asia Securities dan PT Pilar Prambanan Investama

PT. Valbury Asia Securities dan PT Tiara Global Propertindo

5. Tugas Pokok Wali Amanat dan/atau Wali Amanat Sukuk Mudharabah Sesuai dengan ketentuan pasal 51 ayat (2) UUPM dan kemudian ditegaskan didalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan dan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, tugas pokok Wali Amanat dan/atau Wali Amanat Sukuk Mudharabah adalah mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan/atau Pemegang Sukuk Mudharabah baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak Pemegang Obligasi dan/atau Pemegang Sukuk Mudharabah sesuai dengan syarat-syarat Emisi Obligasi dan/atau Sukuk, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mmudharabah serta peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan ketentuan/peraturan KSEI.

6. Penggantian Wali Amanat dan/atau Wali Amanat Sukuk Mudharabah Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau Akta Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah dengan sendirinya berhenti menjadi Wali Amanat dan/atau Wali Amanat Sukuk Mudharabah bilamana terjadi salah satu dari hal-hal di bawah ini: a. Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal.

84

b. Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan atau oleh suatu badan resmi lainnya atau Wali Amanat membubarkan diri secara sukarela atau bubar menurut atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.

c. Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang atau dibekukan operasinya dan/atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang.

d. Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya; e. Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang Pasar

Modal. f. Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan EMITEN setelah penunjukan Wali Amanat. g. Timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor: VI.C.3; atau h. Atas permintaan para Pemegang Obligasi atas permintaan Wali Amanat sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian

Perwaliamanatan i.

7. Laporan Keuangan Bank BNI Berikut ini adalah ikhtisar Neraca dan Perhitungan Laba Rugi BNI untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember

2012 31 Desember

2011 31 Desember

2010 31 Desember

2009

AKTIVA

Kas Giro pada Bank Indonesia

6.197.731

59.930.627 5.480.703

37.668.632

4.903.316 8.531.044

7.969.378 49.623.083 11.264.475 Giro pada bank lain - net 10.424.448 15.626.564 6.858.342

Tagihan Spot dan Derivatif 10.571 24.015 7.552 Penempatan dana pada bank lain&BI - net 29.622.162 Surat berharga yg dimiliki 51.219.858 46.498.258 46.669.527 19.197.927 Tagihan atas Surat berharga yg dimiliki

dgn janji dijual kembali (reverse repo) 2.289.462 - - Wesel Ekspor 68.764 Tagihan derivatif 7.301 Tagihan akseptasi 10.171.576 7.905.985 4.831.053 4.729.379 Kredit yang diberikan 193.050.166 158.223.131 132.785.979 113.922.685 Piutang dan Pembiayaan iB 7.551.932 5.189.591 3.471.439 Obligasi Pemerintah 31.039.523 Penyertaan 44.097 41.669 40.453 51.267

Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan

(6.908.111) (7.070.219) (6.995.169)

Aset tidak berwujud - - Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud - - Aktiva Tetap 4.591.587 4.052.708 3.838.079 3.707.940 Properti terbengkalai 34.632 34.632 11.155 Aset yang Diambil Alih 167.682 203.592 212.206 Rekening Tunda 14.298 17.554 94.689 Aset Antar Kantor 127.263 Penyisihan penghapusan aset non produktif (202.244) (211.788) (248.483) Aktiva Pajak Tangguhan 319.675 695.602 990.943 1.359.911 Biaya dibayar dimuka & aktiva lain-lain 4.378.833 4.483.900 4.095.207 2.898.406

JUMLAH AKTIVA 333.303.506 299.058.161 248.580.529 227.496.967

KEWAJIBAN

Giro 73.365.579 65.792.184 47.738.966 Tabungan 96.694.433 79.151.639 62.360.455 Deposito Berjangka 80.509.497 80.708.396 79.785.029 Dana Investasi Revenue Sharing 7.091.332 5.643.521 4.490.235 Kewajiban kepada Bank Indonesia 295.222 130.507 53.756 Kewajiban Kepada Bank lain 3.245.243 7.018.529 3.475.751 Kewajiban Spot dan derivative 454.647 374.257 221.033

Kewajiban Segera 1.109.216 Simpanan Nasabah 188.468.987 Simpanan dari bank lain 3.819.149 Surat berharga yg dijual -

dgn janji dibeli kembali (repo)

85

31 Desember

2012 31 Desember

2011 31 Desember

2010 31 Desember

2009

Kewajiban derivatif 152.423 Kewajiban akseptasi 4.624.501 4.479.042 2.497.356 2.558.681 Surat berharga yg diterbitkan 4.768.810 264.622 1.277.197 1.260.750 Pinjaman yg diterima 8.454.543 8.595.289 5.419.724 5.569.805 Setoran Jaminan 791.206 836.593 787.886 Kewajiban Antar Kantor

Melakukan Kegiatan Operasional di Indonesia

Melakukan Kegiatan Operasional di Luar Indonesia

114.591

29.531 Hutang Pajak 94.036 Kewajiban Pajak Tangguhan -

Penyisihan penghapusan transaksi rekening administrative

-

Rupa-rupa kewajiban 9.368.611 8.220.558 7.294.085 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjen 155.723

Biaya yg masih harus dibayar dan kewajiban lain lain

5.133.675

Hak Minoritas 109.870 29.899 30.940 EKUITAS Modal disetor 9.054.807 9.054.807 9.054.807 7.789.288 Tambahan Modal Disetor 14.568.468 14.568.468 14.568.468 5.617.599 Modal sumbangan - Selisih penjabaran laporan keuangan 73.002 48.092 32.568 6.903 Pemdapatan (kerugian) komprehensif lainnya (230.928) (360.264) (526.653) (148.374) Selisih penilaian kembali aktiva tetap - Laba/(rugi) yg belum direalisasi (924.402)

dari surat berharga Cadangan Umum 2.426.105 1.933.959 1.523.788 1.272.833 Cadangan Tujuan 2.163.168 1.488.994 1.100.846 867.286 Saldo laba/(rugi) tahun-tahun lalu 8.435.118 5.173.193 3.264.096 4.662.449 Tahun Berjalan 7.046.145 5.825.905 4.101.706 Transaksi dengan Non Pengendali Kepentingan Non Pengendali Saham yang diperoleh kembali

(62.862) 52.268

(47.898)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 333.303.506 299.058.161 248.580.529 227.496.967

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dan Anak Perusahaan

Laporan Laba Rugi Konsolidasi (dalam jutaan Rupiah)

31 Desember

2012 31 Desember

2011 31 Desember

2010 31 Desember

2009

Pendapatan Bunga O Bunga (rupah dan valas) 22.704.515 20.691.794 18.837.397 18.878.575 O Provisi dan Komisi 569.191

JUMLAH PENDAPATAN BUNGA 22.704.515 20.691.794 18.837.397 19.446.766

Beban Bunga O Beban Bunga (rupaih dan valas) 7.245.524 7.495.980 7.099.714 (8.294.120) O Provisi dan Komisi (19.878)

JUMLAH BEBAN BUNGA (7.245.524) (7.495.980) (7.099.714) (8.313.998)

PENDAPATAN (BEBAN) BUNGA BERSIH 15.458.991 13.195.814 11.737.683 11.132.768

Pendapatan iB - -

Beban iB - -

PENDAPATAN (BEBAN) INVESTASI iB BERSIH - -

Pendapatan Operasional Lainnya O Peningkatan Nilai Wajar Aset Keuangan 25.032 351.442 233.629 O Keuntungan Penjualan Aset Keuangan 1.165.805 1.068.770 727.092 O Keuntungan transaksi spot dan derivatif 397.057 321.067 177.308 O Dividen, Keuntungan dari penyertaan dengan

equity method, komisi/propisi/fee dan administrasi 4.173

2.373.689 2.380.648 O Koreksi atas cadangan kerugian penurunan nilai

penyisihan penghapusan aset non produktif dan penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif

464.701 338.010 O Pendapatan Provisi dan komisi lainnya 3.894.790 2.917.640 3.525.410 2.231.196

86

31 Desember

2012 31 Desember

2011 31 Desember

2010 31 Desember

2009

O Pendapatan dari surat berharga dan Obligasi Pemerintah - bersih

424.428

O Pendapatan Selisih Kurs - bersih 261.966 O Pendapatan Premi Asuransi 1.026.573 O Lain-lain 351.222

JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 4.295.385

Beban/(Pendapatan) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif dan Non Produktif

(4.050.809)

O Kerugian penurunan nilai aset keuangan 2.656.014 2.540.784 3.883.718 O Penyisihan penghapusan transaksi rekening

administratif

17.294 34.827 O Kerugian terkait risiko operasional Beban

Operasional Lainnya 26.481 39.763 52.805 O Beban Gaji dan Tunjangan 5.577.867 5.042.161 4.126.640 (3.460.000) O Beban Umum dan Administrasi (2.311.820) O Beban Underwriting Asuransi (1.022.219)) O Beban Promosi 820.454 682.569 675.153 (427.323) O Beban Premi Penjaminan (334.399) O Beban Lainnya 5.894.492 5.127.969 4.837.619 (435.469)

JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA (6.817.968) (5.953.231) (6.228.665) (7.991,230)

LABA (RUGI) OPERASIONAL 8.641.023 7.242.583 5.509.018 3.386.114 PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL O Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan

inventaris 3.690

4.608 (1.890) O Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta

asing 260.809

52.131 (11.645) O Pendapatan (beban) non operasional lainnya (5.960) 161.986 (10.023) LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 258.539 218.725 (23.558) PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

BERSIH

57.835

LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 8.899.562 7.461.308 5.485.460 3.443.949 PAJAK PENGHASILAN (1.851.200) (1.653.090) (1.382.263) (957.230)

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK BERSIH 7.048.362 5.808.218 4.103.198 2.486.719

Pendapatan Komprehensif Lain HAK MINORITAS

154.242 (17.686) (1.492) (2,724)

LABA BERSIH

7.202.604 5.825.904 4.101.706

2.483.995

DIVIDEN 1.230.512 869.396

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 378 312 266 163

87

X. AGEN PEMBAYARAN Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Akta Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 No. 14 tanggal 3 Oktober 2013, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari Minggu atau hari libur lainnya maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut:

PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1 Lantai 5

Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Tel. (021) 5299 1099 Fax. (021) 5299 1199

88

XI. PENYEBARLUASAN INFORMASI TAMBAHAN DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Informasi Tambahan serta Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor para Penjamin Emisi Efek di bawah ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Danareksa Sekuritas

Gedung Danareksa, Lantai 1 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14

Jakarta 10110 Tel. (021) 350 9777 Fax. (021) 350 1817

PT DBS Vickers Securities Indonesia (Terafiliasi)

Plaza Permata, Top Floor Jl. M. H. Thamrin Kav. 57

Jakarta 10350 Tel. (021) 3983 2668 Fax. (021) 392 2890

PT HSBC Securities Indonesia

World Trade Center Lantai 4 Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 - 31

Jakarta 12920 Tel. (021) 2927 7080, 3048 7580

Fax. (021) 521 1043

PT Indo Premier Securities Wisma GKBI Lantai 7 Suite 718

Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210

Tel. (021) 5793 1168 Fax. (021) 5793 1167

PT Mandiri Sekuritas

Plaza Mandiri, Lantai 28 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38

Jakarta 12190 Tel. (021) 526 3445

Faks. (021) 526 3603/3507

PT Standard Chartered Securities Indonesia Menara Standard Chartered Lt 3

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 164 Jakarta 12930

Tel. (021) 2555 1877 Fax. (021) 571 9734

PENJAMIN EMISI EFEK

PT Samuel Sekuritas Indonesia Menara Imperium, 21st floor Jl. HR Rasuna Said Kav.1

Jakarta 12980 Tel. (021) 2854 8100 Faks. (021) 831 7473