Click here to load reader
Upload
corina
View
166
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Demand scedule, Demand Curve and Demand function. Skedul Permintaan (Demand Skedul) merupakan tabulasi angka-angka yang menunjukkkan jumlah barang/jasa yang diminta pada berbagai tingkat harga. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Demand scedule, Demand Curve and Demand function
Skedul Permintaan (Demand Skedul) merupakan tabulasi angka-angka yang menunjukkkan jumlah barang/jasa yang diminta pada berbagai tingkat harga.
Kurva permintaan (Demand Curve) adalah kurve yang menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta.
Fungsi Permintaan (Demand Function) menunjukkan hubungan secara matematis antara harga dan jumlah yang diminta.
Gerakan – Gerakan Kurve Permintaan
Pergerakan Sepanjang Kurve Permintaan (Shift Along The Demand Curve) menunjukkan bahwa bertambah atau berkurangnya permintaan terhadap suatu barang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sendiri.
Pergeseran Kurve permintaan (Shift The Demand Curve) menunjukkan adanya perubahan permintaan terhadap suatu barang yang disebabkan oleh perubahan factor-faktor di luar hargabarang itu sendiri
Pengecualian Terhadap Hukum Permintaan
• Kasus giffen, untuk barang inferior
• Kasus Spekulasi• Kasus Palsu
Mekanisme Pasar (Teori Permintaan)
Permintaan Pasar dan Kurva Permintaan (market demand curve), menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dari berbagai tingkat harganya.
Hukum Permintaan (law of demand), menyatakan bahwa jika harga naik maka jumlah permintaan turun, ceteris paribus. Atau sebaliknya.
Ceteris paribus, adalah asumsi bahwa faktor-faktor lain/selain harga dianggap konstan.
Permintaan pasar adalah akumulasi dari seluruh permintaan-permintaan individual
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang (x); Harga barang (x), Harga barang lain (y), Selera (T), Pendapatan (I), Ekpektasi (E) dan faktor non ekonomi
Gambar 1.2Kurva permintaan daging
(ceteris paribus)
Keterangan:P = Harga dagingQ = Jumlah permintaan daging
P
12
10
0 1.500 2.200 Q
D
Mekanisme Pasar (lanjutan)
Gambar 1.3a
Kurva perubahan jumlah barang yang diminta (ceteris paribus)
P
P0
P1
Q0 Q1 Q
D
A
B
Gambar 1.3b
Kurva Perubahan Permintaan
P
P2
P0
P*P1
0Q1Q* Q0 Q2 Q0
D2
D0D1
Faktor perubahan harga barang Faktor perubahan selain harga
Mekanisme Pasar (contoh kasus)
Harga (P) 2 3 4
Jumlah (Q) 40 30 20
Kasus 1.1 Permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 60 – 10P, dimana Q adalah jumlah barang yang diminta dan P adalah harga. Buatlah (a) skedul permintaan, (b) gambarkan kurva permintaan barang tersebut.
Jawab:(a) Skedul permintaan dapat ditunjukkan dengan beberapa alternatif tingkat harga
(b) Berdasar skedul permintaan maka gambar kurva, sbb:
P
4
3
2
0 Q 20 30 40
D ; Q = 60 – 10P
P Q
PENAWARAN Dalam menawarkan barang dan jasa di pasar, penjual
biasanya akan memperhatikan beberapa factor, diantaranya :
harga barang itu sendiri harga barang-barang lain biaya untuk memperoleh factor-faktor produksi tehnologi yang digunakan intervensi pemerintah, termasuk pajak tujuan-tujuan dari perusahaan tersebut keadaan alam
Hukum Penawaran mengatakan bahwa “apabila harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah sebaliknya apabila harga suatu barang turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun.
Supply scedule, Supply Curve and Supply functionSkedul Penawaran (Supply Skedul)
merupakan tabulasi angka-angka yang menunjukkkan jumlah barang/jasa yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga.
Kurva Penawaran (Supply Curve) adalah kurve yang menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Fungsi Penawaran (Supply Function) menunjukkan hubungan secara matematis antara harga dan jumlah yang ditawarkan.
Gerakan – Gerakan Kurve PenawaranPergerakan Sepanjang Kurve Pernawaran
(Shift Along The Supply Curve) menunjukkan bahwa bertambah atau berkurangnya penawaran terhadap suatu barang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sendiri.
Pergeseran Kurve Pernawaran (Shift The Supply Curve) menunjukkan adanya perubahan penawaranterhadap suatu barang yang disebabkan oleh perubahan factor-faktor di luar hargabarang itu sendiri
Mekanisme Pasar (Teori Penawaran)
Penawaran Pasar dan Kurva Penawaran Pasar, adalah keinginan dan kemampuan penjual menawarkan/ memproduksi sejumlah barang pada berbagai tingkat harga.
Hukum Penawaran, hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga adalah searah, ceteris paribus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran; Biaya produksi, tingkat persaingan, teknologi, ekspektasi pasar dan faktor non ekonomi yang lain.
Gambar 1.4Kurva Penawaran Daging
(ceteris paribus)
Keterangan:P = Harga dagingQ = Jumlah Penawaran
S
P
20
10
04.500 6.000 Q
Mekanisme Pasar (contoh kasus)
Harga (P) 2 3 4
Jumlah (Q) 25 30 35
Kasus 1.2 Penawaran suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 5P + 15, dimana Q adalah jumlah barang yang ditawarkan dan P adalah harga. Buatlah (a) skedul penawaran dan (b) gambarkan dalam kurva.
Jawab:
(a) Skedul penawaran dapat ditunjukkan, sbb:
(b) Berdasarkan skedul penawaran, kurva penawaran, sbb:
P
0 Q
4
3
2
25 30 35
S : Q = 5P +15
Mekanisme Pasar (lanjutan)Gambar 1.5a
Perubahan jumlah barang yang ditawarkan (ceteris paribus)
Gambar 1.5bPerubahan Penawaran
P
P0
P1
0 Q1 Q2 Q
S
Faktor perubahan harga
P
P2
P0
P*P1
0 QQ1 Q0 Q* Q2
Faktor perubahan selain harga
S1
S0
S2
Ekuilibrium PasarPerubahan Dalam EkuilibriumKeadaan keseimbangan dapat berubah jika
factor-faktor diluar harga barang itu sendiri (cateris paribus) berubah. Ada beberapa factor diluar harga barang itu sendiri yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran sehingga dapat menggeser ekuilibrium. Faktor tersebut yaitu :
Jika permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan)
Jika permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri)
Jika penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser ke kanan)
Jika penawaran berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri)
Mekanisme Pasar (lanjutan) Penentuan Harga Pasar, interaksi antara permintaan pasar
dan penawaran pasar akan menghasilkan harga (P) dan jumlah (Q) keseimbangan (ekuilibrium) pasar barang tersebut.
Secara grafik, keseimbangan pasar ditunjukkan pada titik perpotongan kurva penawaran dengan kurva permintaan.
P
Q0
D
S
EP*
Q*
Gambar 1.6 Kurva keseimbangan pasarGambar 1.7 Terjadi Kelebihan Penawaran dan kelebihan Permintaan
P
0 Q
P1
P*
P2
Q*
S
D
K L
M N
Mekanisme Pasar (contoh kasus)
Harga (P) 2 3 4
Jml Diminta 40 30 20
Jml Ditawarkan 25 30 35
Kasus 1.3 Permintaan suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 60 – 10P; dan penawaran barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 5P + 15. dimana Q adalah jumlah barang dan P adalah harga. Buatlah (a) skedul keseimbangan (ekuilibrium) dan (b) gambarkan kurva keseimbangan permintaan dan penawaran barang tersebut
Jawab:(a) Skedul;
P
Q0
D ; Q = 60 -10P
3
30
S ; Q = 5P + 15
(b) Keseimbangan secara matematis;Qs = Qd
5P + 15 = 60 – 10P 15P = 45Maka P = 3 dan Q = 30
Harga Dasar (floor price)Harga Tertinggi (ceiling price)
Suatu kebijakan pemerintah dalam perekonomian untuk mempengaruhi bekerjanya mekanisme pasar, yang bertujuan mengendalikan keseimbangan (ekuilibrium) pasar.
Harga dasar adalah harga eceran terendah yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu barang, disebabkan oleh melimpahnya penawaran barang tersebut di pasar.
Harga tertinggi adalah harga maksimum yang ditetapkan berkenaan dengan menurunnya penawaran barang di pasar, pemerintah melakukan operasi pasar.
Gambar 1.8 Kebijakan harga dasar dan harga tertinggi
terhadap barang X.
P1 = harga tertinggi (ceiling price)P2 = harga terendah (floor price)
P
Q0
Sx
Dx
P1
P2
Kebijakan harga tertinggi (ceiling price), efektif dalam melindungi konsumen dari gejolak kenaikan harga tak terhingga.
Kebijakan harga melalui “Operasi Pasar” pada waktu tertentu, pemerintah menambah jumlah barang yang ditawarkan ke pasar.
P
Q0
P1
SxSx2
Sx1
Kebijakan harga terendah (floor price), efektif melindungi produsen dari penurunan harga barang sampai tak terhingga.
Mekanisme kebijakan ini dengan peran pemerintah untuk membeli surplus produksi.
Gambar 1.9 Kebijakan harga tertinggiP
Q
Dx
P2
Sx
Dx
Sx1
Dx1
Gambar 1.10 Kebijakan harga terendah
Konsep dan penerapanElastisitas dalam analisis bisnis; elastisitas
permintaan, elastisitas penawaran.
Elastisitas PermintaanMengidentifikasi sifat dari suatu produk terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain;Harga Produk, (-)Harga Produk lain yang berhubungan,
Substitusi produk, (-) Komplementer produk, (+)
Penghasilan masyarakat, Barang normal, (+) Barang inferior, (-)
Selera dan Preferensi konsumen, (+)EkspektansiJumlah konsumen potensial dari suatu produk
Fungsi Permintaan,Qdx = f(Px, Py(s), Py(k), I, T, E, N)
Koefisien ElastisitasElastisitas Titik (point
elasticity) titik A B; B A
Secara matematis
ed = Elastisitas permintaan∆Q =Perubahan quantitas∆P = Perubahan harga
2/)(
2/)(
2/)/(
2/)/(
21
21
21
21
PP
P
Qatau
ppP
qqQed
Q
P
P
Qatau
PP
QQed
/
/
P
Q
AB
0
Elastisitas Busur (Arc elasticity) busur CD
Secara matematis
ed = Elastisitas permintaan
∆Q =Perubahan quantitas
∆P = Perubahan harga
P
Q0
CD
P1
P2
Q1 Q2
P1
P2
Q1 Q2
Elastisitas Harga PermintaanKecenderungan perubahan permintaan barang X yang
disebabkan perubahan harga barang X itu sendiri.
x
x
x
dx
xx
xdxdx
Q
P
P
Qatau
PP
QQe
/
/
Titik Harga Quantitas
A 4 20
B 2 40
20
4
42
2040
BdxAe
5
110
2
40
2
24
4020
AdxBe
20
12
1,0
Persamaan;
Fungsi permintaan;Qdx = 60 -10Px
Hubungan Elastisitas Harga dengan Total Revenue (TR)TR = P x QMisalnya digunakan
persamaan permintaan linear; P = a – bQ maka,
TR = (a-bQ) x Q = aQ –bQ2
Harga E>1 E=1 E<1
P TR TR tetap TR
P TR TR tetap TR
P
Q0
.
E>1 (elastis)
E<1(inelastis)
E=1 (uniter)
Elastisitas PendapatanKecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan
oleh perubahan pendapatan masyarakat.Persamaan;
Misalnya, jika penghasilan konsumen meningkat 10% permintaan barang X meningkat sebesar 15%. Koefisien elastisitas pendapatan terhadap permintaan barang X adalah
x
dxxdxI
Q
I
I
Qatau
II
QQe
/
/
5,1%10
%15
%
%
I
Qe
dI
•Barang Normal, EI positif•Barang Superior, EI positif•Barang Inferior, EI negatif
Elastisitas SilangKecenderungan perubahan permintaan suatu
barang disebabkan terjadi perubahan harga barang lain.
Persamaan;
Elastisitas silang dapat menunjukkan hubungan 2 macam barang (komoditi) yang sifatnya;Substitusi, dengan koefisien (+)Komplementer, dengan koefisien (-)Barang yang tidak saling berhubungan (netral)
x
y
y
dx
yy
xdxs
Q
P
P
Qatau
PP
QQe
/
/
P
QInelastis Sempurna Ed =0 Elastis Sempurna Ed =~
Unitary elastis Ed =1
elastis Ed > 1 Inelastis Ed < 1
P
P
P P
Q
Q
Q Q
Nilai koefisien elastisitas berkisar antara nol dan tak terhingga. Berdasarkan nilai koefisien tersebut, elastisitas permintaan dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu :1.Inelastis sempurna : Suatu barang dikatakan inelastis sempurna apabila jumlah barang yangdiminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Berarti nilai koefisien elastisitasnya adalah nol. Kurve permintaan barang inelastis sempurna adalah sebagai berikut 2.Elastis sempurna : Suatu barang dikatakan elastis sempurna apabila seluruh barang tersebut yang ada di pasar bisa habis terbeli pada tingkat harga tertentu. Berarti nilai koefisien elastisitasnya adalah tak terhingga. Kurve permintaan barang elastis sempurna, digambarkan dalam
Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan
3. Elastisitas Tunggal (Unitary Elasticity) : Suatu barangmempunyai elastisitas tunggal, jika perubahan harga 1% menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta juga sebesar 1%. Berarti, koefisien elastisitasnya = 1
4. Elastis : Suatu barang bersifat elastis apabila persentase perubahan jumlah barang yang diminta melebihipersentase perubahan harganya. Dengan demikiankoefisien elastisitasnya lebih besar dari satu ( >1)
5. Tidak elastis ( Inelastis) : Suatu barang bersifat inelastis apabila persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil dari persentase perubahan harganya. Koefisienpermintaan barang tersebut berkisar antara nol dan satu (< 1)
Elastisitas Penawaran Kecenderungan perubahan jumlah yang ditawarkan
produsen yang disebabkan oleh perubahan harga barang. Secara prinsip; pengukuran ratio perubahan yang terjadi
dalam elastisitas penawaran akan sama dengan metode pengukuran dalam elastisitas permintaan.
Metode pengukuran; Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran; Tingkat Subtitubilitas dengan produk lain. Perubahan harga input. Pertumbuhan modal perusahaan. Kebijakan pemerintah pada perekonomian. Persaingan. Pertumbuhan pangsa pasar potensial.
Koefisien Elastisitas Penawaran ( ES )% perubahan jumlah barang yang ditawarkan
ES = --------------------------------------------------------% perubahan harga barang
Secara spesifik dapat dirubah menjadi persamaan berikut: QS / ½ (QS.1 + QS.2)ES = -------------------------- P / ½ ( P1 + P2 )
Elastisitas dan Kurva Permintaan pada Dunia Nyata Hubungan antara harga barang dengan
jumlah barang yang diminta dapat berbentuk linear atau cembung ke arah origin (titik pusat)
Dua macam bentuk Kurva Permintaan.P P
Q Q0 0
Q = a –bP Q = aPb
DD
(a) Slope Konstan (b) Elastisitas Konstan
BY : IKA WAHYUNI, SEFAK. EKONOMI UNARS
PROFIT MAXIMIZATIONAsumsi ekulibrium perusahaan :
PPengusaha bertindak rasional Money cost of production serendah-rendahnya
Menghasilkan 1 macam brg, harga faktor produksi tertentu, semua unit produksi sama efisiennya, penawarannya elastis tak terhingga.
Berdasarkan asumsi tsb. Maka ekuilibrium perusahaan dapat ditentukan dari 2 hal :
RevenueCost
KURVA TC DAN TRTR,TC TC
A TR
W Z
B Y M Q
REVENUE
TR = Total RevenueMR =Marginal RevenueAR = Average Revenue
P Qd TR MR ARA 10 1 10 10 10B 9 2 18 8 9C 8 3 24 6 8D 7 4 28 4 7E 6 5 30 2 6F 5 6 30 0 5G 4 7 28 -2 4
TR dalam Kurva Permintaan
TR = P.Q
MR
TR2 – TR1 = Δ TR
Q2-Q1 Δ Q
Q = f(P) TR = P.QMR = dTR = d(PQ) dQ dQ
Hubungan TR & MR∑MR =TR
Q TR MR ∑MR
1 10 10 10
2 18 8 18
3 24 6 24
4 28 4 28
5 30 2 30
6 30 0 30
7 28 -2 28
Hubungan Kurva TR dan MR
ARTR/Q
HARGA, TR, ELASTISITAS PERMINTAAN
ELASTIS UNITARY
INELASTIS
HARGA NAIK
TR TURUN
TR TETAP
TR NAIK
HARGA TURUN
TR NAIK TR TETAP
TR TURUN
Contoh :
P QD TRRp. 70,-
500 kg
Rp. 35.000,-
Rp. 60,-
700 kg
Rp. 42.000,-
Ed = ΔQ/ΔP X P/Q = 200/-10 X 70/500 = 2,8 elastis
P Q TRRp. 10,- 500 Rp.
5.000,-Rp. 8,- 550 Rp.
4.400,-
Ed = ΔQ/ΔP X P/Q = 50/-2 X 10/500 = -0,5 inelastis
COST OF PRODUCTION(COST)
Fixed Cost = FCVariabel Cost = VCTotal Cost = TCAverage Cost = ACMarginal Cost = MC
Pengertian
Biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilkan output
Nilai semua faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan (memproduksi) output
Biaya setiap output tergantung kepada 2 hal : harga input, efisiensi perusahaan
lanjutanCost merupakan prakondisi untuk mengetahui labaLaba diperlukan untuk mengetahui tingkah laku
(behaviour) perusahaan Pengetahuan akan biaya-biaya produksi itu perlu :
Untuk melukiskan tingkah laku aktual perusahaanUntuk meramalkan bgm tingkah laku perusahaan
dalam menghadapi perb2 kondisi yang dihadapi.Untuk membantu persh ybs. Dlm menentukan
kebijk. Yg terbaik yg dpt dilakukannya dlm mencapai tujuannya (yakni : mencapai laba maksimum
Untuk dpt memberikan penilaian betapakah caranya persh. Mengelola sumber2 (resources)
Dua jenis biaya produksi1. Biaya eksplisit
adalah pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Jangka waktu analisis1. Jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya
2. Jangka panjang, yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi bersifat variabel
Klasifikasi Biaya
Biaya-Biaya Total : TFC, TVC, TC
Biaya-Biaya rerata : AFC, AVC,AC
Biaya marginal (marginal cost) = MC
TFCRentInsuranceMaintenance costDepriciationInterestGaji (karyawan maupun pimpinan
TVCMerupakan biaya variable resources
Besarnya berubah seiring dengan berubahnya output yang dihasilkan
TC = TFC +TVCMerupakan penjumlahan biaya tetap dan
biaya variabelBerubah-ubah seiring dengan jumlah output
yang dihasilkan
Q, TFC, TVC & TC
Q TFC TVC TC
0 60 0 60
1 60 20 80
2 60 32 92
3 60 39 99
4 60 44 104
5 60 48 108
6 60 54 114
7 60 63 123
8 60 80 140
9 60 108 168
10 60 150 210
Kurva TFC, TVC, TC
Biaya Rerata
Q, AFC, AVC, AC & mcQ AFC AVC AC MC
0 - 0 - 60
1 60 20 80 20
2 30 16 46 12
3 20 13 33 7
4 15 11 26 5
5 12 9.6 21.6 4
6 10 9 19 6
7 8.56 9 17,56 9
8 7.5 10 17.5 17
9 6.67 12 18,67 28
10 6 15 21 42
Kurva AFC, AVC, AC &MC
Karakteristik Penting Kurva Jangka PanjangDalam menggambarkan kurva biaya rata –
rata terdapat sifat penting yaitu bahwa kurva AVC dan AC akan dipotong oleh MC pada titik terendah di masing – masing kurva
Dengan kata lain ketika kurva AVC dan AC turun maka kurva MC ada dibawah kedua kurva tersebut, dan jika AVC dan AC naik maka MC pasti terletak di atas kedua jurva tersebut.
Syarat Pemaksimuman Keuntungan Jangka PendekDengan memproduksikan barang pada
tingkat dimana perbedaan diantara hasil penjualan total dengan ongkos total adalah yang paling maksimum.Atau
Dengan memproduksi barang pada tingkat dimana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.
Biaya Produksi Jangka Panjang ( semua faktor produksi persifat variabel)
Biaya rata – rata jangka panjang ( long rage average cost / LRAC)
yaitu biaya rata – rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu merubah kapasitas produksinya.
Cara Membentuk Kurva LRACKurva LRAC dibentuk dengan
menghubungkan berbagai titik pada kurva biaya rata – rata jangka pendek terendah pada berbagai macam tingkat produksi. Titik bersinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum / minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha dalam jangka panjang.
Tabel dan Kurva Biaya Jangka Panjang
Q AC($) Q AC ($) Q AC ($) Q AC ($)1 20 3 16 5 13 9 122 17 4 13 6 11.5 10 11.53 15.5 5 12.2 7 10.5 11 11.74 15 6 12 8 10 12 125 16 7 13 9 10.5 13 13.56 18 8 15 10 11
11 12
SAC1 SAC2 SAC3 SAC4
$
20
18 SAC1 SAC216 SAC4 SAC314 LAC12
10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Persamaan Bentuk Kurva Rata – Rata Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
Keduanya membentuk huruf U tetapi alasannya berbeda
1. SAC dikarenakan pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.
2. LRAC Pengaruh skala ekonomis dan skala non ekonomis
Skala Ekonomis1. Spesialisasi faktor produksi 2. Pengurangan harga bahan mentah dan
kebutuhan produksi lain3. Memungkinkan barang samping ( By-
Products) di produksikan4. Perusahaan yang besar mendorong
pengembangan kegiatan usaha diluar perusahaan, misalnya pemerintah terpancing membangun infrastruktur
Skala Tidak EkonomisSkala tidak ekonomis berarti pertambahan produksi menyebabkan biaya rata – rata menjadi semakin tinggi karena terjadi penurunan efisiensi, penyebabnya :
1. Organisasi perusahaan yang sangat besar sehingga menimbulkan kerumitan / kompleks
2. Pengambilan keputusan lamban , kaku dan lama
Bentuk – Bentuk Kurva Biaya Rata – Rata Jangka PanjangONGKOS
AC RATA RATA
J U M L A H B A R A N G
Kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi yang sangat menguntungkan tetapi pada tingkat produksi yag rendah skala tidak ekonomis cepat terwujud. Biasanya terjadi pada industri dengan banyak perusahaan tetapi skala usahanya kecil – kecil.
ONGK
ACOS
RATA
RATA
J U M L A H B A R A N G
Industri biasanya terdiri Dari sedikit perusahaan
Yang sangan besarOGK
O
ACS
RATA RATA J U M L A H B A R A N G
Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan
Asumsi dalam Model Utilitas KardinalKepuasan konsumen pada suatu barang dapat diukur
dengan satuan uang.Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total.
Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran.Berlaku hukum diminishing return.Total Utility (TU),
Marginal Utility (MU), Q = Output∆TU = Perubahan total ulitity∆Q = Perubahan output
Q
TUMU
)(QfTU
Pz
MUz
Py
MUy
Px
MUx ....
Fungsi Kepuasan Total
Q TU MU
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
15
28
39
48
55
60
62
..
63
60
15
13
11
9
7
5
2
..
1
-3
Tabel 3.1Hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi (Q), TU dan MU Fungsi TU = 16Q – Q2
Fungsi MU = 16 – 2Q
Hubungan TU dan MU ditunjukkan dengan TU akan meningkat bilamana MU>0 (positif) dan TU maksimum pada saat MU = 0 selanjutnya TU akan menurun jika MU<0 (negatif)
Gambar 3.1 Kurva TU dan MUTUx
Qx
Qx
MUx0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TU = 16Q – Q2
MU = 16 – 2Q16
TU max
Kondisi Keseimbangan Konsumen dan Kurva Permintaan KonsumenSecara teoritis, konsumen akan memperoleh
kepuasan total (TU) maksimum pada saat harga (P) sama dengan tambahan kepuasan (MU).
TUx max Px = MUxMUx = Px ; jika Px =4 TUx = 16Qx – Qx2
16 – 2Qx = 4 = 16(6) - 62
2Qx = 16 – 4 = 96 – 36 Qx = 6 = 60
MUx
Qx
Qx
MUx
0
0 4 6
4 6
8
4
4
8
16
MUx = 16 – 2Qx
A
B
D
Gambar 3.3 Kurva Permintaan Individu dan Kurva Permintaan PasarPermintaan pasar adalah akumulasi
(penjumlahan) dari permintaan-permintaan individual dari suatu barang X.Px
Qx Qx Qx
Px Px(a) Konsumen A (b) Konsumen B (c) Pasar
15
10
10 30 10 10 40
DADB
DPasar
Surplus KonsumenAdalah selisih diantara harga tertinggi dari kemampuan konsumen untuk meminta sejumlah barang dengan harga pasar yang lebih rendah dengan jumlah barang yang diminta lebih banyak.Px
Qx0
E
A
Pm
Qx
Surplus Konsumen
Realitas Model Utilitas Kardinal Asumsi tentang utilitas suatu barang sangat
sulit diterapkan. Rasionalitas konsumen terpengaruh oleh
sikap emosional konsumen, seperti; pengaruh iklan, lingkungan, gengsi .
Konsumen memutuskan membeli produk jika harga dan manfaat produk sama atau sebanding.
Atribut suatu barang sebagian dapat diukur dengan kualitas dan harga produk.
Bab IV Model Kurva Indiferens
Asumsi-asumsi model kurva indiferens
Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak dapat diukur dalam satuan apapun)
Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)Keseimbangan kepuasan konsumen
Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget line)
y
xxy
MU
MU
X
YMRS
Bentuk Kurva IndiferensQy
Qx0
IC
A
B
Y1
Y2
X1
X2
Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva kepuasan sama
Karakteristik Kurva Indiferens1. Menunjukkan kepuasan sama diantara
semua produk yang dikonsumsi.2. Preferensi kepuasan konsumen bertingkat
secara konsisten.3. Kepuasan konsumen ditandai dengan
semakin banyaknya barang yang dikonsumsi.
4. Kepuasan konsumen dicapai dari setiap kombinasi barang yang menghasilkan kepuasan total.
Ciri-ciri Kurva IndiferensTurun dari kiri atas ke kanan bawah untuk
kombinasi antara barang X dan Y.Mempunyai slope yang negatif, cembung ke
arah origin.Tidak saling berpotongan.Kumpulan kurva indiferens menjadi kurva
indiferens map.
Y
X X
Y
0 0
A
B
C
D
IC2
IC1
Y1
Y2
Y3
X1 X2 X3 X4
IC2
IC1
K L
M
N
Marginal Rate of Substitution (MRS)Menunjukkan jumlah barang Y yang rela dikurangi
disebabkan konsumen menambah jumlah barang X.
X
YMRSxy
Titik X Y
A 1 9
B 2 6
C 3 4
D 4 3
E 5 2
Y
X0 1 2 3 4 5
9
6
432
A
B
CD
E
-3
-2
-1
-1
Garis Anggaran (Budget Line)Merupakan batasan
(constrain) kemampuan konsumen, secara umum satuan uang (M)Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M
jika konsumen ingin menggunakan semua anggaran yang tersediaPx(Qx) + Py(Qy) = M
Y
X
M/PY
M/PX0
Garis Anggaran
Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran
Y
X
Y
X0 0A1
A2
A1
A2Pergeseran garis
anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah Y dan Jumlah X, disebabkan oleh Naiknya Anggaran Konsumen
Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh Turunnya harga barang X
Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen
IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum optimal,
IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimumIC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
Y
X0
IC3
IC2IC
1
Y*
X*
C
BD
A
Keseimbangan konsumenPada titik singgung antara kurva indiferens
konsumen dengan garis anggaran.Secara matematis; slope kurva kurva indiferens
sama dengan slope kurva garis anggaran, (-Px/Py)
y
xxy
P
PMRS
y
x
y
x
P
P
MU
MU
X
Y
MUy
MUx
P
PMRS
y
xxy
Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen terhadap Keseimbangan KonsumenIncome Consumption
Curve (ICC), kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat pendapatan.
Kurva Engel, menunjukkan hubungan antara pendapatan konsumen dengan jumlah barang yang dikonsumsi
Y
XY
X
0
0
ICC
IC3
IC2IC1
A1 A2 A3
X1 X2 X3
I3I2I1
Kurva Engel
Pengaruh Perubahan Harga terhadap Keseimbangan Konsumen
Price Consumption Curve (PCC), kombinasi barang atau jasa yang dikonsumsi oleh konsumen yang memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat harga.
Kurva permintaan konsumen individual diturunkan dari titik-titik pada kurva PPC, menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.
Y
XPx
Qx0
0
PCC
IC3
IC2IC1
A1 A2 A3
Qx1Qx2 Qx3
D
Px1
Px2
Px3
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
Efek Substitusi, bilamana terjadi kenaikan harga barang X akan menyebabkan naiknya permintaan barang Y.
Efek Pendapatan, Naiknya harga barang X berakibat penurunan relatif pendapatan konsumen.
Y
X0 X1 X3 X2 A1 A2 A2
A BC
IC2
IC1
Keterangan:
X1X2 total efekX1X3 efek substitusiX3X2 efek pendapatan
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi Barang Inferior, Kenaikan pendapatan
konsumen akan menurunkan jumlah barang X yang diminta.
Y
X0 X1 X2 X3 A1 A2 A3
A B
CIC2
IC1
Keterangan:
X1X2 total efekX1X3 efek substitusiX3X2 efek pendapatan
Efek Pendapatan dan Efek SubstitusiBarang Giffen, sifatnya menyerupai barang
inferior, sifat khususnya adalah jika harga barang inferior turun jumlah permintaan juga akan turun.
Y
X0
B
A
C
IC2
IC1
X2 X1 X3 A1 A2 A3
Keterangan:
X1X2 total efekX1X3 total substitusiX2X3 efek pendapatan
Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva IndiferensBarang Normal dan
Superior, berlakunya hukum permintaan (hubungan negatif) dan efek pendapatan berhubungan positif.
Barang inferior, berlaku hukum permintaan tetapi efek pendapatan negatif.
Y
X
Qx
Px0
0
X1 X2 A1 A2
X1 X2
AB
Dx
A
B
Px1
Px2
IC2
IC1
Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva Indiferens
Barang Giffen, sifat sama dengan barang inferior, tetapi bertentangan terhadap hukum permintaan.
Y
XPx
0
0
X2 X1 A1 A2
X2 X1
A
B
Dx
A
B
Px1
Px2
IC2
IC1
Qx
Bab V Teori Produksi
Skema Proses Produksi
Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Input(X1, X2, …)
AktivitasProduksi
Output(Barang atau
Jasa)
Tujuan PerusahaanMaksimisasi Sumberdaya (Tenaga Kerja)Maksimisasi Output (Penjualan)Maksimisasi Growth (Pertumbuhan)
Kategori Kegiatan Produksi:Produksi sesuai pesanan (custom-order
production)Produksi massal yang kaku (rigid mass
production)Produksi massal yang fleksibel (flexible mass
productionProses atau aliran produksi (process or flow
production)
Fungsi ProduksiModel matematis yang menunjukkan
hubungan antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan.
Fungsi Produksi Total (Total Product): TPTP ↔ Q = f(L, K); L = tenaga kerja, K = Modal
Produksi rata-rata (Average Product): APAPL = TP/L atau APK = TP/K
Produksi Marjinal (Marginal Product): MPMPL = ∆TP/∆L atau MPK = ∆TP/∆K
Tabel Skedul Fungsi Produksi (Hipotesis)
Input Total Product (TP)
Average Product (AP)
Marginal Product (MP)
L K Output (Q) APL APK MPL MPK 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 2 5 9
12 14 15 15 14 12
0 2
2,5 3 3
2,8 2,5 2,14 1,75 1,33
0 2 5 9 12 14 15 15 14 12
- 2 3 4 3 2 1 0 -1 -2
- ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Hubungan Kurva TP, APL dan MPL TP TPL TP 0 L1 L2 L3 L APL MPL MP2 MP1 = AP1 APL 0 L1 L2 L3 L MPL
The Law of Diminishing Return Hukum yang menyatakan berkurangnya
tambahan output dari penambahan satu unit input variabel, pada saat output telah mencapai maksimum.
Asumsi yang berlaku:1. Hanya ada satu unit input variabel, input
yang lain tetap.2. Teknologi yang digunakan dalam proses
produksi tidak berubah.3. Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah.
Tahap-tahap Proses Produksi TP TPL TP 0 L1 L2 L3 L APL MPL MP2 MP1 = AP1 APL 0 L1 L2 L3 L MPL
Tahap I Tahap IITahap III
Kemajuan Teknologi dan Perubahan Kurva Produksi TP TP TP1 TP’ TP0 TP TP TP’ TP 0 L0 L L1 L0 L
(A) Efisiensi dicapai dengan TP meningkat dan Input tetap
(B) Efisiensi dicapai dengan TP tetap
dan input berkurang
Kurva IsoquantKurva yang menghubungkan titik kombinasi
input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.
K
L0 L0
K0
D
A
B
C
Isoquant (I)
Berbagai kemungkinan kombinasi input pada kurva Isoquant
K K M E C K0 A A K1 B C I3 N I2 F I3 D I2 I1 B I1 0 L0L1 L2 L 0 L
(A) Kombinasi input yang dapat dipilih
produsen untuk menghasilkan jumlah output tertentu
(B) Kombinasi input yang relevan pada setiap isoquant yang dapat dipilih
produsen pada Ridge line
Bentuk-bentuk khusus Kurva Isoquant K K2 Q = 300 K1 Q = 200 K0 Q = 100 0 L0 L1 L2 L
(A) Kurva Produksi Liontief,
ditunjukkan marjinal substitusi input sama dengan nol.
K 6 4 2 Q = 200 Q= 100 0 10 20 30 40 L
(B) Kurva Isoquant yang memiliki
tingkat marjinal substitusi antara input yang satu dengan input yang lain dalam perbandingan konstan.
Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input
K agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah.
Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.
K
LLK
MP
MP
L
KMRTS
K K1 K2 K3 I 0 L1 L2 L3 L
Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isosocost)
Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.
PKK + PLL ≤ C atau
PKK + PLL = C
K
L
C/PK
C/PL0
Isocost
Kurva Isocost dengan Perubahan Harga Input dan Perubahan Pendapatan K C/PK1 D C/PK2 A 0 C/PL1 C/PL2 L
(A) Kurva Isocost dengan Perubahan
Harga Input
K C2/PK D C1/PK A C3/PK E E B C 0 C3/PL C1/PL C2/PL L
(B) Kurva Isocost dengan Perubahan
Pendapatan (Anggaran)
Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination)
Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.
Secara matematis:
Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya:
K
L
K
LLK
MP
MP
P
PMRTS
L
K
MP
MP
P
PMRTS
K
L
K
LLK
K
L0
K*
L* C/PL
C/PK
D
B
E
AI1
I2
I3
Berbagai kombinasi input dengan biaya terendah K Garis Perluasan Produksi C2/PK C1/PK C0/PK I2 I1 I0 0 C0/PL C1/PL C2/PL L
Titik-Titik kombinasi input denganBiaya terendah (least cost combination)Dihubungkan diperoleh garis perluasanProduksi ( production expantion path)
Fungsi Produksi Cobb-Douglas Analisis yang menghubungkan input dan
output, Q = AKaLb
1. Nilai konstanta A, a dan b membedakan proses produksi satu dengan yang lain, menunjukkan teknologi yang digunakan.
2. Nilai a menunjukkan elastisitas input K.3. Nilai b menunjukkan elastisitas input L.4. Skala produksi;
Increasing return to scale, a + b > 1 Constant return to scale, a + b = 1 Decreasing return to scale, a + b < 1
5. Perbandingan penggunaan input, jika a > b (capital intensive) atau a < b (Labor intensive)
Pasar Persaingan SempurnaPasar persaingan tidak sempurna
MonopoliOligopoliMonopolistik
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak.
Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Karakteristik Pasar Persaingan SempurnaTerdapat banyak perusahaan dan setiap
perusahaan menghasilkan barang yang homogen.
Perusahaan memiliki kebebasan masuk (free entry) atau keluar (free exit) dari pasar.
Setiap produsen dan konsumen memiliki informasi yang sempurna mengenai pasar.
Penjual bersifat pengambil harga (price taker)Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan
dan penawaran (demand and supply)
LanjutanPosisi tawar konsumen kuatSulit memperoleh keuntungan di atas rata-
rataSensitif terhadap perubahan harga Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
Kurva Permintaan Pasar dan Kurva Permintaan Individual
Px (a) Pasar Px (b) Perusahaan
Sx Pm Pe D=MR=AR Dx 0 Qm Qx 0 Qx
Kurva Biaya Produksi PerusahaanPerilaku biaya produksi pada pasar persaingan
sempurnaBiaya Produksi perusahaan bersifat menaik
(increasing) dan menurun (decreasing)Biaya
0 Q
MCAC
AVC
Pendapatan perusahaan dan LabaProduk yang terjual merupakan pendapatan bagi perusahaan.Laba perusahaan adalah selisih pendapatan terhadap biaya
produksi (π = TR – TC), TR > TC “Laba”, TR < TC “Rugi” dan TR = TC “break-even”.
Konsep Laba yang lain adalah Normal Profit dan Economic Profit.
Normal Profit adalah keuntungan yang diharapkan (expected rate of return) dari investasi.
Economic Profit adalah besarnya keuntungan yang melebihi Normal Profit.
Tingkat pengembalian normal (normal rate of return), total biaya produksi sudah terkandung keuntungan sebesar keuntungan normal.
Kondisi Laba atau Rugi bagi perusahaan, (a) menentukan jumlah output yang dihasilkan, (b) perbandingan harga (P) dengan biaya rata-rata (AC).
Keuntungan Maksimum atau Kerugian Minimum (P = MC). jika P > AC “laba maksimum”, sedangkan P = AC “break-even” dan P < AC “laba minimum”.
Kondisi Perusahaan memperoleh laba maksimum
P
P1
AC1
0 Q1
MCAC
AVC
D = P = AR = MR
Normal Profit
Keunt Maks
MC AC
AVC
D = P = AR = MR
P
0
P2 = AC2
Q2Q
MC AC
AVCD = P = AR = MR
P
0 Q3Q
AC3
P3
Rugi Minimum
MC AC
AVC
D = P = AR = MR
P
0 Q4
Q
AC4
P4
MC AC
AVC
D = P = AR = MR
P
0 Q* Q
P*
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual.
Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya
Karakteristik Pasar MonopoliHanya terdapat produsen/perusahaan tunggal,
sehingga produk tidak memiliki substitusi.Ada hambatan bagi perusahaan baru untuk
masuk pasar tersebut.Perusahaan berperan sebagai penentu harga
produk di pasar (price-maker).Hanya terdapat satu penjual atau produsenHarga dan jumlah kuantitas produk yang
ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
LanjutahUmumnya monopoli dijalankan oleh
pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Sebab-Sebab Timbulnya Pasar Monopoli Barrier to entry (penghalang bagi produsen
lain masuk.1. Faktor alamiah (natural monopolies);
Skala ekonomi suatu perusahaan Menguasai faktor produksi
2. Faktor legal (legal monopolies) UUD, UU suatu negara/pemerintah Hak paten suatu produk Frenchising, perusahaan asing pada suatu negara
Kurva permintaan pasar dan kurva permintaan individu perusahaan
P P P DM DF MR D 0 Q 0 Q 0 Q (a) Pasar (b) Perusahaan (c) Kurva Permintaan Penerimaan Marjinal
Penerimaan Marjinal (MR) dan Harga Output
Q
P
P
QP
Q
PQPMR
Q
PQP
Q
QP
Q
PQ
Q
TRMR
QPTR
1
)(
P
Q
Q
Pe
ePMR
11
Formulasi elastisitas harga-permintaan (e);
Hubungan matematis antara harga produk (P) dan penerimaan marjinal (MR)
Biaya
0 Q
MC
AC
AVC
Penentuan Harga Perusahaan MonopoliFungsi penerimaan total (total revenue)TR = f(Q) P x QTC = f(Q) FC + VC
Slope TR = MR =
Slope TC = MC =
Perusahaan Monopoli akan berproduksi pada tingkat output, MC = MR (Keseimbanga Perusahaan Monopoli)
Harga Produk ditentukan dengan menarik garis lurus hingga kurva permintaan (D)
Q
TR
Q
TC
Penentuan Harga Perusahaan MonopoliHarga (P) > biaya rata-rata (AC), perusahaan
monopoli akan memperoleh keuntungan (Laba) maksimum.
Harga (P) = biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli akan memperoleh keuntungan (laba) normal (normal profit).
Harga (P) < daripada biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli akan memperoleh kerugian minimum.
Kondisi Perusahaan Monopoli memperoleh Laba Maksimum P (a) Kondisi Keseimbangan Perusahaan Monopoli (P* dan Q*)
MC MR = MC
AC π = (P* - AC) x Q* P* AVC
ACmin MR D 0 Q* Q TR, TC (b) Keuntungan Maksimum = Jarak terbesar antara TR terhada TC TC TR 0 Q* Q P (c) Kurva keuntungan
Keuntungan maksimum 0Q
0 Q* Q P
PAC
MC
AVC
DMR
AC
P
0 Q* Q
Perusahaan Rugi, P < AC, Rugi minimum pada P* dan Q*Besarnya Rugi Perusahaan, π = (P* - AC) x Q*
Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna dengan Pasar MonopoliHarga barang di pasar monopoli umumnya
lebih tinggi.Jumlah output pasar monopoli lebih sedikit.Efisiensi penggunaan input di pasar monopoli
lebih rendah.Kekuatan penentuan harga (price taker) di
pasar monopoli.
Monopoli Bilateral: Satu penjual dan satu pembeliProses pembentukan harga produk pada
monopoli bilateral, P
PS
PD
0 QS QDQ
MRS
D
MCD
MCS
Pengaturan MonopoliPengaturan melalui harga
Pengaturan melalui Pajak atas Laba
P
P*
P1
0 Q* Q1
MRD
Q
MC
AC
P1
P*AC
0 Q*
MR D
Q
MCAC
Q0 Q*
ππA (Laba sebelum pajak)
πB (Laba setelah pajak)
Kebijakan Diskriminasi Harga Monopoli