31
HIDUNG TERSUMBAT KELOMPOK 2

Deviasi Septum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bapak Soecipto, usia 35 tahun datang ke RS dengan keluhan kedua lubang hidungnya tersumbat yang makin lama makin berat karena bernafas dengan hidung mulai sulit, pasien lalu bernafas melalui mulut kemudian memutuskan datang ke RS

Citation preview

Page 1: Deviasi Septum

HIDUNG TERSUMBATKELOMPOK 2

Page 2: Deviasi Septum

+Arief Purwodito 030.10.038

Atikasiah Riza Wibawa 030.10.041

Bima Ghovaroliy 030.10.056

Sarah Margareth Felicia 030.10.070

Ira Nurul Afina 030.10.135

Kamilah Nasar 030.10.146

Liana Anggara Rizkia 030.10.160

Maulita Agustine 030.10.171

Mochammad Satrio Faiz 030.10.180

Muhamad Arfan Eriansyah 030.10.186

Muhammad Dainul Muakhir 030.10.189

Muhammad Iqbal Tawakal 030.10.193

Yuse Rishna Kania Ramandhaty 030.11.319

Page 3: Deviasi Septum

Laporan KasusBapak Soecipto, usia 35 tahun datang ke RS dengan keluhan kedua lubang hidungnya tersumbat yang makin lama makin berat karena bernafas dengan hidung mulai sulit, pasien lalu bernafas melalui mulut kemudian memutuskan datang ke RS

Page 4: Deviasi Septum

TERMINOLOGI

Hidung tersumbat (kongesti nasal)

Penyumbatan saluran hidung yang dapat mengganggu fungsi hidung. Makin berat bernafas dengan mulut:

Sebagai kompensasi terhadap hidung yang tersumbat

Page 5: Deviasi Septum

MASALAHFAKTOR PENCETUS:• Daya tahan tubuh

menurun• Alergi• Infeksi (virus, bakteri,

jamur)• Kelainan anatomis• Obat• Tumor• Benda asing

MEKANISME PERTAHANAN:• Udema mukosa• Hipersekresi mukus

Gangguan drainase

OBSTRUKSI NASAL

KOMPENSASI TUBUH:• Bernapas melalui mulut

Jika gejala semakin berat

Page 6: Deviasi Septum

ANATOMI HIDUNG

Page 7: Deviasi Septum
Page 8: Deviasi Septum

FUNGSI HIDUNGJalan nafas

Pengatur suhu udara

Penyaring udara

Indra penciuman

Resonator suara

Membantu proses bicara

Refleks nasal

Estetika

Page 9: Deviasi Septum

Sebagai jalan nafas

Tempat masuknya udara pertama kali

Meneruskan aliran udara ke faring dan seterusnya hingga mencapai paru-paru.

Udara masuk ke hidung dan menuju ke bagian superior nares →

berbelok 90◦ ke arah nasofaring → berebelok 90◦ inferior menuju faring →

laring s/d paru-paru

Page 10: Deviasi Septum

Pengatur suhu & kelembaban udara

Berhubungan dengan aliran darah ke membrana mukosa hidung

Mukosa hidung kaya akan pembuluh darah

Suhu udara lingkungan disesuaikan dengan suhu tubuh, melalui

kontak udara-pembuluh darah terutama di concha nasalis

inferior

Kelembaban dijaga sekitar 75-80%, melalui evaporasi cairan di

hidung

Laju aliran darah diatur oleh ganglion nasal

Page 11: Deviasi Septum

PENYARING UDARA Cillia dan mukus yang terdapat pada hidung dapat menyaring benda-benda

asing, allergen atau patogen.

Cillia pada hidung bergerak mendorong filtrat kearah posterior untuk ditelan.

INDRA PENCIUMAN

Berhubungan dengan inervasi kavum nasal

Pada hidung terdapat epitel olfaktori di concha nasalis superior, epitel-epitel olfaktori ini memiliki neuron sensori olfaktori yang memiliki reseptor olfaktori

Molekul bau (ligan) masuk ke hidung → molekul dilarutkan oleh mukus → ditangkap oleh reseptor olfaktori pada neuron sensoris di epitel → potensial aksi → impuls melalui glomerulus → melalui sel mitral → nervus olfaktorius →

nucleus olfactorius anterior

Page 12: Deviasi Septum

Etiologi Deviasi Septum :

1. Trauma (sesudah lahir, partus, masa janin intrauterin)

2. Ketidakseimbangan Pertumbuhan

(tulang rawan septum nasi terus tumbuh meskipun batas superior dan inferior telah menetap)

Page 13: Deviasi Septum

Bentuk Deformitas deviasi septum

Deviasi (bentuk huruf C / S)Dislokasi (bagian bawah kartilago septum keluar dari krista maksila & masuk ke rongga hidung)Penonjolan tulang / tulang rawan septum(memanjang depan ke belakang : krista & bila sangat runcing dan pipih : spina)Sinekia bila deviasi / krista septum bertemu & melekat dengan konka bentuk menambah beratnya obstruksi

Page 14: Deviasi Septum

Gejala Klinis Deviasi Septum

Sumbatan Hidung(Keluhan Tersering)

Unilateral

Bilateralsebab :

pada sisi deviasiKonka Hipotrofi

&sisi sebelahnya

Konka Hipertrofiakibat kompensasi

Nyeri : Kepala & sekitar mataPenciuman Terganggu (deviasi di atas septum)

Deviasi Septum menyumbat ostium sinus

Faktor predisposisi : Sinusitis

Keluhanlainnya

Page 15: Deviasi Septum

Terapi Deviasi Septum

Reseksi Submukosa(submucous septum resection SMR)

Operasi :Mukoperikondrium & mukoperiostium kedua sisi dilepaskan dari tulang rawan & tulang septum

Bagian tulang/tulang rawan dari septum diangkat

Muko-perikondrium & Mukoperiostium kiri dan kanan

langsung bertemu di garis tengah

Komplikasi : Hidung Pelana (saddle nose) Akibat turunnya puncak hidung karena bagian atas tulang rawan septum terlalu banyak diangkat

Septoplasti / Reposisi septum

1. Tulang rawan yang bengkok di reposisi.

2. Bagian yang berlebihan dikeluarkan.

Dapat mencegah komplikasi yang timbul pada reseksi submukosa : perforasi septum & hidung pelana

Bila gejala tidak ada / keluhan ringan : tidak ada tindakan koreksi Septum.2 jenis operatif yang dilakukan pada pasien dengan keluhan yang nyata :

Page 16: Deviasi Septum

POLIPadalah tumor jinak yang harus diwaspadai karena bisa

berkembang menjadi ganas (kanker).

massa patologis yang lunak, licin dan berwarna putih keabu-abuan, mengkilat, lunak

karena banyak mengandung cairan (polip edematosa) yang ditemukan pada selaput lendir rongga hidung dan sinus

paranasal.

akibat reaksi radang yang berkepanjangan tanpa disertai rasa nyeri.

Page 17: Deviasi Septum

EDEMA MUKOSAdi meatus medius

POLIP

1. PERADANGAN

Prolaps Submukosa

Re-epitalisasi

Bentuk Kelanjar baru Penyerapan

Na

Retensi air

2. KETIDAKSEIMBANGAN SARAF VASOMOTOR

Peningkatan Permeabilitaskapiler

Regulasi Vaskular

Sel Mast (+)Sitokin

EDEMA MUKOSA

PATOFISIOLOGI POLIP

Page 18: Deviasi Septum

Diagnosis PolipANAMNESISKeluhan utama : Hidung Terasa Tersumbat(dari yang ringan - berat, rinore jernih – purulen, hiposmia / anosmia)

Keluhan tambahan : disertai bersin, rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala di daerah frontal.Gejala Sekunder : bernafas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur dan penurunan kualitas hidup.

PEMERIKSAAN FISIK , polip nasi yang masif menyebabkan : deformitas hidung luarsehingga : hidung tampak mekar karena pelebaran batang hidungRinoskopi anterior : massa yang berwarna pucat yang berasal dari meatus medius dan mudah digerakkan

Page 19: Deviasi Septum

Pemeriksaan Penunjang PolipNaso – endoskopi : sangat membantu polip

awal

Pemeriksaan Tomografi (TK, CT scan)

Page 20: Deviasi Septum

TERAPI POLIPKortikosteroid : untuk menghilangkan polip masif (Polipektomi

medika mentosa)

Terapi Bedah : ekstraksi polip (polipektomi)

Page 21: Deviasi Septum

Trauma Cedera dapat menyebabkan sumbatan melalui mekanisme berikut :

1. Kolaps dinding samping ke medial, sehingga mempersempit fosa nasalis

(mempersempit jalan nafas). Kartilago lateralis superior ikut tergeser karena

kartilago ini melekat pada tulang hidung, sehingga terjadi sumbatan.

2. Pergeseran septum. Pergeseran unilateral mempersempit satu saluran dan

memperbesar yang lainnya, menimbulkan obstruksi unilateral. Obstruksi

bilateral terjadi bila fraktur septum nasi menyebabkan fragmen-fragmen

tergeser ke dalam masing-masing fosa nasalis.

3. Septum nasi seringkali mengalami fraktur bersama tulang hidung,

menyebabkan hambatan jalan napas lebih lanjut.

Page 22: Deviasi Septum

Haematoma Septum

- Akibat pengumpulan darah dibawah mukoperikondrium.

- Keluhan : Sumbatan hebat

- Drainase harus segera dilakukan, sering kali dilanjutkan

dengan pemasangan tampon untuk menghindari

terbentuknya Abses Septum

Page 23: Deviasi Septum

Rinitis Alergi• Inflamasi pada mukosa hidung yang

disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi.

Atopi :

1. Rinitis Alergi

2. Asma Bronkiale

3. Dermatitis Kontak Alergi

Page 24: Deviasi Septum

Patofisiologi

Alergen Reaksi Inflamasi

Hipersekresi Sel Goblet

Hidung Tersumbat

Bernapas Dengan Mulut

Page 25: Deviasi Septum

Gejala pada Rinitis AlergiBersin-bersin

Rinorhea

Hidung tersumbat

Kadang-kadang lakrimasi

Page 26: Deviasi Septum

Pemeriksaan Fisik

• Allergic shinner• Allergic Salute• Alergic Crease• Pada rinoskopi anterior :

– Mukosa edema– Sekret encer

Pemeriksaan penunjang

• Darah rutin :– Peningkatan serum IgE– Peningkatan jumlah EosinofilPrick test untuk konfirmasi jenis Alergen

Tatalaksana

• Eliminasi Alergen

• Antihistamin (difenhidramin, loratadine)

• Dekongestan nasal

Page 27: Deviasi Septum

SinusitisInflamasi mukosa sinus paranasal

• Etiologi

a) bakteri : lebih sering diakibatkan oleh kuman Streptococcus pneumoniae

dan Haemophilus influenzae.

b) virus : paling sering diakibatkan oleh virus flu yang memberikan efek pada

hidung dan membran mukosa dalam memproduksi mukus lebih banyak sehingga

menghalangi jalan napas dari hidung dan aliran sinus.

c) jamur

d) reaksi alergi yang memicu terjadinya hipersekresi dari mukus yang pada

akhirnya menghalangi aliran drainase mukus dari hidung.

e) polutan yang terinhalansi dan mengiritasi sinus

f) kelainan anatomi

Page 28: Deviasi Septum

- wanita hamil- nasal dryness- DM- setelah pemasangan NGT- berenang dan menyelam- luka pada hidung dan pipi- pengunaan ventilator

• ..

- terasa adanya tekanan di sekitar sinus- sakit kepala yang hebat- nyeri pada sekitar mata

- nyeri pada rahang atas dan gigi- runny nose- nyeri tenggorok terus-menerus- adanya kumpulan cairan di belakang tenggorokan (post nasal drip)- fatigue- fungsi penghidu dan pengecapan berkurang

Faktor Predisposisi

GEJALA - GEJALA

Page 29: Deviasi Septum

• Pemeriksaan Fisik

- pemeriksaan mukosa nasal dengan nasal speculum untuk mengetahui

apakah ada kelainan atau tidak

- palpasi pada sinus maxillaris dan sinus frontal

- pemeriksaan transluminasi dari sinus-sinus dengan sinar

• Pemeriksaan Penunjang

- cek darah rutin untuk mengetahui apakah sinusitis karena infeksi atau

bukan

- X ray pada daerah sinus

- sinus puncture (jarang dilakukan)

- CT scan atau MRI

Page 30: Deviasi Septum

• Terapi :

- dekongestan

- antibiotik pada infeksi bakteri

- pain relief seperti Paracetamol

atau Ibuprofen

- obat-obatan anti alergi

- nasal saline irrigation

- nasal spray

- pembedahan

• Komplikasi :

- meningitis

- abses otak

- sepsis

Page 31: Deviasi Septum

Hubungan Asthma dengan sumbatan hidung

• Penyakit asma diketahui sering bersamaan dengan penyakit alergi saluran napas

lainnya. Hal ini karena saluran napas atas dan saluran napas bawah merupakan

saluran yang berhubungan dan bila terjadi gangguan pada saluran napas atas akan

mempengaruhi saluran napas bawah.

• Obstruksi saluran napas dapat terjadi karena vasodilatasi, edema jaringan,

sumbatan mukus, dan kontraksi otot polos. Bila terjadi sumbatan pada hidung

maka pernapasan dilakukan melalui mulut sehingga peran hidung untuk

humidifikasi akan hilang atau berkurang. Biasanya hal tersebut menimbulkan

masalah terutama bila udara yang dihirup dingin dan kering karena akan

mengeringkan sekret dan menimbulkan spasme bronkus di saluran napas bagian

bawah.