55
MATAKULIAH KONSEP TEKNOLOGI FTI Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Dunia dan Indonesia Oleh : Iskandar Alisjahbana ‘To predict the future we need logic, but we also need faith and imagination which can sometimes defy logic it self’, The only way of discovering the limits of the possible is to venture a little way past them into the impossible’ Arthur C.Clarke (Profiles of the Future 1952) I. Proses Perkembangan Teknologi 1.2. Melihat kebelakang (Fenomena dialektika pada Ilmu Pengetahuan & Teknologi) (Fenomena Dialektika pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi : Penyelesaian suatu persoalan dengan Teknologi, akan selalu membawa bibit-bibit persoalan baru, yang pada suatu waktu pasti akan menjadi persoalan utama, yang membutuhkan suatu penyelesaian pula. Penyelesaian tersebut biasanya dilakukan dengan teknologi yang setingkat lebih tinggi. Kejadian berikutnya adalah Fenomena dialektika ini akan terulang lagi, demikian seterusnya. Fenomena ini menonjolkan kemungkinan terjadinya suatu kemunduran yang sangat berarti, bagi suatu bangsa yang menggunakan teknologi tercanggih, tanpa kesadaran yang tinggi terhadap fenomena ini. Fenomena ini menonjolkan penting adanya alternatif- alternatif teknologi, yang merupakan redundansi dan diversifikasi, untuk menjamin berkesinambungannya budaya manusia.

dialektika perkembangan iptek

Embed Size (px)

DESCRIPTION

iptek

Citation preview

MATAKULIAH KONSEP TEKNOLOGI FTI

MATAKULIAH KONSEP TEKNOLOGI FTI

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Dunia dan Indonesia

Oleh : Iskandar Alisjahbana

To predict the future we need logic, but we also need faith and imagination which can sometimes defy logic it self, The only way of discovering the limits of the possible is to venture a little way past them into the impossible

Arthur C.Clarke (Profiles of the Future 1952)

I. Proses Perkembangan Teknologi

1.2. Melihat kebelakang

(Fenomena dialektika pada Ilmu Pengetahuan & Teknologi)

(Fenomena Dialektika pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi : Penyelesaian suatu persoalan dengan Teknologi, akan selalu membawa bibit-bibit persoalan baru, yang pada suatu waktu pasti akan menjadi persoalan utama, yang membutuhkan suatu penyelesaian pula. Penyelesaian tersebut biasanya dilakukan dengan teknologi yang setingkat lebih tinggi. Kejadian berikutnya adalah Fenomena dialektika ini akan terulang lagi, demikian seterusnya.

Fenomena ini menonjolkan kemungkinan terjadinya suatu kemunduran yang sangat berarti, bagi suatu bangsa yang menggunakan teknologi tercanggih, tanpa kesadaran yang tinggi terhadap fenomena ini.

Fenomena ini menonjolkan penting adanya alternatif-alternatif teknologi, yang merupakan redundansi dan diversifikasi, untuk menjamin berkesinambungannya budaya manusia.

Salah satu penemuan teknologi yang penting adalah penggunaan api untuk kebutuhan manusia. Sebetulnya penemuan inilah yang pertama dengan nyata membedakan manusia dari binatang. Sejak dahulu konsekuensi dari suatu pnemuan teknologi tidak dapat dibatasi pada efek-efek langsung yang berguna saja. Api mempengaruhi hidup manusia dengan bermacam cara. Banyak implikasi yang tidak langsung dari penemuan teknologi tidak dapat atau sangat sulit diramalkan yang tidak akan sering atau selalu ada konsekuensi-konsekuensi yang tidak diharapkan sebelumnya.

Konsekuensi pertama adalah penemuan bahwa makanan yang dimasak dengan api lebih mudah dikunyah, dicernakan dan sering lebig harum. Penemuan teknologi memasak dengan api ini sangat tepat untuk dikatakan hanya sebagai mode saja.

Karena jelas dengan memasak ini, lebih banyak hasil-hasil alam yang dapat dimakan oleh manusia. Kuman-kuman yang parasit-parasit akan terbunuh, sehingga manusia yang menggunakan teknologi api inilebih jarang menederita sakit cacing, dan pada umumnya lebih kuat serta dapat hidup lebih lama.

Teknologi api dengan mempertinggi jumlah bahan makanan yang tersedia untuk waktu yang lebih lama, selain memperbesar jarak gerak dan jelajah manusia, juga memungkinkan memperbesar jumlah manusia . Di dalam luas tanah yang sama, berikut jumlah tanaman dan binatang yang sama, dengan menggunakan teknologi api, lebih banyak manusia dapat hidup sejahtera.

Selain membawa keuntungan api juga membawa bahaya. Banyak orang terbunuh karena kebakaran-kebakaran hutan, atau saling membunuh dengan mempergunakan api sebagai senjata dalam suatu perkelahian. Dengan penggunaan teknologi api secara efisien, hemat, hati-hati, waspada bijaksana dan secara kemanusiaan, manusia dapat mengurangi tragedi-tragedi tersebut sampai ke suatu tarap minimum.

Tetapi teknologi api sebaik apapun penggunaannya, selalu akan menimbulkan efek-efek sampingan . Asap dan debu sudah pasti akan mengotori udara dan sekelilingnya. Demikian juga tenggorokan dan paru-paru manusia. Fenomena pemanasan permukaan bumi oleh greenhouse effect, baru dapat terlihat dalam sepuluh tahun terakhir ini.

Apa dan bagaimana jalan keluarnya ? Tidak menggunakan teknologi api lagi ialah alternatif pertama. Alternatif kedua ialah terus menggunakan teknologi api, dan afek polusi asap diterima sebagaimana adanya. Alternatif ketiga ialah menemukan teknologi api yang lebih baik, yang mengecilkan polusi dan efek-efek samping an lainnya yang merugikan. Alternatif ketiga ini yang paling masuk akal, dan memang itulah yang diplih oleh nenek moyang kita. Corong asap ditemukan, sehingga asap dan debu diisap ke atas, tersebar luas dan menipis, tidak atau kurang menyebabkan polusi dan greenhouse effect pasti akan ditemukan.

Satu contoh yang sederhana, bgaimana suatu teknologi(api) yang menyelesaikan banyak persoalan yang dihadapi, menyebabkan timbulnya persoalan-persoalan baru. Sesudah digunakan secara intensip danluas dalam suatu angka waktu. Penyelesaian berikutnya, tidak ada jalan lain daripada menemukan teknologi yang lebih canggih lagi. Dan kemungkinan besar, penggunaan teknologi yang lebih baru yang terakhir ini juga akan menyebabkan timbulnya beberapa persoalan baru pula dikemudian hari sesudah penggunaannya meluar dan mnyebar. Untuk menanggulanginya, dibutuhkan suatu teknologi yang lebih baik lagi. Fenomena ini dinamakan fenomena dialektika dan berlaku untuk setiap unsure kebudayaan manusia yaitu :

Penyelesaian suatu persoalan dengan teknologi, akan selalu membawa bibit persoalan baru yang pada suatu waktu juga akan menjadi persoalan utama, yang membutuhkan penyelesaiannya pula (Gmb 1).

Teknologi nuklir yang sangat bermanfaat untuk pembakitan energi bagi manusia, terbukti juga merupakan senjata yang mampu membinasakan seluruh manusia di bumi ini. Demikian juga dengan Teknologi-Mikro yang sedang memuncak sekarang ini, ataupun Teknologi-Nano yang akan dibicarakan di dalam Bab I.c. Sehingga timbul

Gambar 1 : Menggambarkan penggunaan teknologi yang selalu diikuti dengan keuntungan-keuntungan yang menciut, dan kerugian-kerugian yang membengkak.. sehingga manusia harus menemukan Teknologi yang baru lagi.

Adanya redundancy dan diversifikasi Teknologi-teknologi yang terdesia dimasyarakat, akan lebih menjamin berkesinambungannya budaya masyarakat tadi.

Pertanyaan dasar Apakah betul manusia mengalami suatu kemajuan dengan penemuan teknologi-teknologi baru tadi ? Teknologi yang tambah canggih untuk membantu manusia dengan budi, daya dan akalnya berusaha meningkatkan kesadarannya menghadapi masa depan untuk menghindari kemungkinan terjadinya malapetaka ini. Dapatkah kemampuan pengkajian-pengkajian teknologi (technology assessment) ditingkatkan ? Dapatkah teknologi-teknologi alternatif yang lebih aman ditemukan ? Pertanyaan-pertanyaan ini berusaha dijawab dalam Bab 1.d. dengan teori replikasi gene dan meme.

Penemuan teknologi manusia berikutnya adalah penemuan teknologi pertanian pada kira-kira 12000 tahun sebelum masehi. Sebelumnya manusia mendapatkan makanan dari hasil hutan atau alam yang tidak ditanammya sendiri. Beberapa biji-bijian yang ditemukan dihutan dapat dibakar dan sangat enak dimakan.

Terbukti kalau biji-bijian tadi tidak dibakar tetapi dimasukkan kedalam tanah, biji tersebut akan tumbuh dan dapat merupakan sumber makanan yang lebih terjamin untuk waktu yang akan dating. Teknologi pertanian ditemukan. Implikasi selanjutnya ialah terbentuknya beberapa masyarakat desa pertanian. Di dalam luas tanah yang sama, lebih banyak manusia terjamin makanannya. Interaksi kehidupan dan kebudayaan antara manusia lebih sering dan lebih padat isinya, yang mempercepat tumbuhnya budidaya masyarakat desa tersebut.

Dengan majunya teknologi pertanian, lumbung bahan makanan perlahan-lahan terisi penuh, dan karenanya kadang-kadang petani tidak usah bekerja lebih dari delapan jam sehari. Lebih banyak waktu yang tersedia untuk ber-rekreasi dan berfikir atau bertapa. Pemikiran-pemikiran yang dalam dan lebih mendsar lebih mengenai teknologi pertanian timbul, dan ilmu pengetahuan pertanian perlahan-;ahan ditemukan. Dari perkembangan sejarah manusia mempertahankan dan melanjutkan hidupnya, jelas dapat diambil kesimpulan, bahwa ilmu pengetahun ditemukan atau dikembangkan sesudah teknologi pertanian ditemukan dan dikembangkan. Ilmu Pengetahun adalah anak Teknologi, tetapi anak tersebut dengan ceparnya mrnjadi dewasa. Masyarakat Ilmu Pengetahuan dengan sangat cepat menambah pengertian mengenai hokum-hukum alam semesta, yang secara umpan balik akhirnya mengarahkan dan bahkan sangat menentukan perkembangan Teknologi selanjutnya. Keadaannya pada waktu ini adalah sebagai telur dan ayam, karena sulit untuk ditentukan lagi mana yang lebih dahulu ditemukan dan dikembangkan manusia.

I.b. Melihat Kebelakang dan Kedepan

(Ketiga Gelombang dari Toffler)

(Gelombang ke-1, adalah semasa budidaya utama manusia adalah Teknologi Pertanian. Gelombang ke-II juga dinamakan masa peradaban industri, di mana memuncaknya terjadi pengnampuran sumber daya alam dan manusia. Gelombang keIII, adalah masa peradaban informasi)

Toffler dalam bukunya The Third Wave menyatakan bahwa masyarakat Amerika sekarang sedang memasuki Gelombang ke III. Toffler membagi sejarah ini dalam Gelombang ke-I )masyarakat Pertanian), Gelombang ke-II (masyarakat industri) dan Gelombang ke-III (masyarakat informasi). Dalam setiap masa gelombang ini. Toffler membandingkan Teknologi yang digunakan dan cara hidup, atau pada umumnya kebudayaan masyarakat pada waktu itu. Gelombang ke-I adalah waktu bangsa-bangsa di dunia ini menemukan Teknologi Pertanian. Dengan Gelombang ke-II mereka masuk peradaban industri. Yang terakhir, dalam Gelombang ke-III, mereka masuk peradaban informasi.

Dalam masa Gelombang ke-I, masyarakat banyak memakai batere-batere alamiah (living battery). Keluarga mencakup pengertian keluarga besar (extended family), yang berarti anak-saudara jauhpun dianggap anggota keluarga. Proses komunikasi yang terpenting adalah dengan ngobrol dan melalui desas-desus (orally). Pada umumnya petani-petani pada masa ini, bercocok tanam secukupnya untuk kebutuhan keluarga sendiri. Pasar tidaklah terlalu penting, karena kalau ada hasil pertanian yang berlebih, akan dimasukkan ke dalam lumbung. Jadi ia hanya berproduksi untuk konsumsinya sendiri. Karena itu diberi nama oleh Toffler Pro-Sumen, sebagai perpaduan antara Pro-dusen & Kon-sumen. Kalau salah satu Desa mengalami musibah kekurangan makan, desa lain tidak usah turut mengalami musibah kekurangan makan, desa lain tidak usah turut mengalami musibah kelaparan tersebut, karena ketergantungan/keterkaitan yang kecil sekali (low interpendency). Ciri-ciri dari masa Gelombang ke I ini, sering diklaskan dengan pepatah Small is Beautiful Sebagian besar besar masyarakat Indonesia masih berada dalam peradaban pertanian ini.

Dalam masa Gelombang ke-II, masyarakat mulai memakai minyak dan gas, yang tidak dapat diperbaharui. Keluarga lebih dipentingkan keluarga inti. Masyarakat lebih banyak berkomunikasi dengan media kertas dan kantor Postel. Produsen dalam masa Gelombang ke-II ini. Berproduksi untuk dibawa ke pasar. Mesin-mesin produksi raksasa dirancang untuk produksi massa. Pendidikan massa dan media massa menjadi prasarana yang sangat menentukan . Karena pabrik-pabrik memakai ban-ban produksi berjalan, para pekerja harus dating pada waktu yang tepat (punctuality) . Dalam rangka mendapatkan bahan baku, daerah penjajahan direbut, yang akhirnya diikuti dan menimbulkan pergerakan-pergerakan nasionalisme. Fenomena manusia mendominasi alam, pemborosan bahan baku /enersi dan terjadinya urbanisasi memang sangat menonjol selama waktu ini. Ciri-ciri masa Gelombang ke-II ini, sering dikiaskan sebagai Big is Beatiful. Teknologi-teknologi yang melipat gandakan kekutan otot manusia sangat menonjol semasa Gelombang ke-II ini.

Indonesia dengan pembangunan berencananya, berusaha tinggal landas memantapkan diri di peradaban Gelombang ke-II & dan memasuki peradaban Gelombang ke-III untuk menjadi Negara industri baru, mungkin seperti yang dicontohkan Korea selatan dan Taiwan (New Emerging Industrialized Countries) Seberapa jauh Indonesia dapat mencegah pengalaman-pengalaman buruk beradaban Gelombang ke-III, dan dalam beberapa sector mampu langsung memasuki peradaban Gelombang ke-III ?

Masa Gelombang ke-III ini dosebut sebagai massa Peradaban Informasi, dan merupakan sintesa dari Gelombang ke-I dan ke-II. Karena itu juga cirri-ciri Gelombang ke-III ini dikiaskan sebagai Small within Big is Beautiful Ciri-ciri utama peroleh ini adalah memakai enersi utama bukan minyak lagi. Masyarakat lebih banyak memakai enersi yang dapat diperbaharui (renewable). Dalam banyak bidang produksi, masyarakat beralih dari cara-cara produksi memakai tangan dan mesin (manufacture) kesuatu proses produksi yang menggunakan proses biologi (Biofacture) . Timbul gejala-gejala konsumen ingin memproduksi barang-barangnya sendiri seperti pada masa Gelombang ke-I (do it yourself). Demikian juga terjadi urbanisasi gejala bertempat tinggal di luar kota, seperti pada Gelombang ke-I, karena baiknya prasarana Telekomunikasi dan Transfortasi, jadi memang banyak gejala-gejala Gelombang ke-I muncul kembali dalam massa Gelombang ke-III ini, tetapi ada juga gejala-gejala yang berlawanan. Misalnya peradaban Gelombang ke-III ini menonjol sekali dengan keterkaitan/ketergantungan yang menyeluruh mencakup seluruh bumi (high interpendency). Edukasi-massa Media massa dan produksi secara massa yang sangat menonjol dalam Gelombang ke-II, mengalami tranformasi ke arah keanekaragaman dan tersedianya banyak pilihan bagi masyarakat Gelombang ke-III (de-massifield).

Teknologi yang digunakan adalah terutama Teknologi tinggi yang terdiri dari (1) Teknologi Penerbangan dan Angkasa Luar, (2) Teknologi Enersi Alternatif dan yang dapat diperbaharui, (3) Bio-teknologi dan terakhir, yang mungkin paling mempengaruhi ketiga Teknologi yang terdahulu, adalah (4) Teknologi Elektronika/Informasi. Justru karena kemajuan yang sangat pesat dan penggunaan yang meluas dari Teknologi Elektronika/Informasi ini, dapat dikatakan bahwa Teknologi-teknologi yang digunakan dalam Gelombang ke-III ini, terutama mempunyai pengaruh dalam mempertinggi kemampuan daya piker manusia.

Ciri-ciri proses produksi dalam Gelombang ke-III adalah hemat dengan bahan baku dan enersi. Banyak buangan/sisa proses produksi, dapat digunakan sebagai bahan baku kembali (re-cycling) . Memang banyak pekerjaan yang padat karya diambil alih oleh mesin-mesin robot, yang dalam bidang-bidang tertentu, mempunyai kemampuan ototdan otak yang melampaui kemampuan manusia. Pekerjaan padat karya jenis lain muncul, yaitu yang tidak membutuhkan keterampilan tangan, tetapi yang membutuhkan keterampilan otak. Jadi pekerjaan padat karya yang juga padat ilmu pengetahuan (software).

Periode Gelombang ke-I (BC-1790) berlaku selama ribuan tahun. Periode Gelombang ke-II (1790-1970) berlaku ratusan tahun, sedangkan menurut Toffler, periode Gelombang ke-III (1970-2000) akan berlalu hanya dalam puluhan tahun. Gejala-gejala percepatan perubahan dan pembaharuan ini terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi Elektronika/informasi, yang memungkinakn partisipasi pengembangan potensi manusia yang mencakup seluruh dunia, melampaui batas Negara dan benua. Fenomena synergy & konvergensi bermunculan dimana-mana berkat partisipasi, koperasi dan kompetisi, pemikiran-pemikiran dalam dimensi dunia. Gejala percepatan perubahan dan pembaharuan ini dibahas lebih mendasar dalam bab 4 dengan teori replikasi meme.

Peranan Negara dunia ke-tiga dalam partisipasi skala dunia ini, masih sangat tidak berarti karena keterbelakangannya. Beberapa polemik telah bermunculan, mengenai jurang pemisah antara Negara Dunia-Ketiga dan Negara-negara Dunia-Industri. Apakah betul Negara-negara Dunia-Ketiga harus mengikuti seluruh peradaban Gelombang ke-II, yang sangat boros dan sangat tidak lestari itu, sebelum memasuki peradaban Gelombang ke-III ? Apakah mungkin direncanakan suatu lompatan (jalan pintas) perkembangan di salah satu atau beberapa rsektor oleh Negara-negara Dunia ke-tiga demi penyusulan keterbelakangannya ? Apakah strategi pembangunan Indonesia sekarang ini tepat, untuk menyusul keterbelakangan yang kelihatannya makin membesar saja ? Apakah cukup banyak strategi-strategi alternaip yang dicetuskan oleh masyarakat Indonesia?.

I.c Melihat Lebih Jauh lagi Kemasa Depan

(Teknologi-Nano dari Eric Drexler)

(Teknologi Nao adalah teknologi mengatur, menyusun dan meletakan, atau me-rekayasa atom-atom, supaya menjadi molekul yang dikehendaki. Unsur-unsur atau bahan bangunanutama adalah atom-atom yang berukuran Nanometer. Teknologi-Mikro (elektronik) me-rekayasa bahan-bahan Bangunan yang berukuran Mikrometer. Mikrometer adalah satu per juta meter. Nanometer adalah satu per seribu micrometer).

Beda antara batu berlian dan batu bara hanyalah terletak pada variasi dan letak pada susunan atomnya. Demikian juga beda antara pasir dan transistor, ataupun beda antara jaringan yang berpenyakit kanker dan jaringan sehat. Unsur-unsur utamanya adalah sama, yaitu atom-atom yang sama. Tetapi bagaimana cara menyusun dan meletakan atom-atom ini, sehingga ia menjelma menjadi batu berlian bukan batu-bara ?

Kesanggupan mengatur, menyusun dan meletakan unsure-unsur utama yaitu atom-atom inilah , adalah dasar dan inti sari dari teknologi-nano atau teknologi molekuler. Demikianlah juga dengan bahan-bahan lain yang kta kenal dikehidupan sehari-hari. Bahan cair terjadi jika susunan atom dalam molekulnya mempunyai suatu corak yang tertentu. Demikianlah juga dengan bahan padat dan bahan gas mempunyai susunan atom yang khas.

Teknologi yag kita kenal sampai sekarang ini, sebetulnya juga merupakan penyusunan atau peletakan komponen-komponen bangunan, menjadi suatu system keseluruhan. Suatu gedung atau kapal misalnya. Kalau penyusunan baik, maka menjadi gedung atau kapal yang indah. Kalau penyusunannya tidak baik, menjadi gedung/kapal yang jelek, rupa dan fungsinya. Bedanya hanya komponen-komponennya adalah merupakan komponen besar ukurannya, karena merupakan kelompok molekul. Dapat kita namakan teknologi yang kita kenal sampai sekarang ini teknologi kasar (bulk technology) atau teknologi kini.

Jadi teknologi yang kita kenal sekarang ini, yang kita namakan teknologi kasar atau teknologi kini meng-asembling, mem-proses dan meletakan (merekayasa) kumpulan molekul-molekul secara kelompok besar (bulk-technology) . Tetapi teknologi masa depan adalah teknologi molekuler atau teknologi-nano yang memproses, mengatur dan meletakan (merekayasa) atom dan molekul secara individual dengan lebih tepat dan terperinci.

Mesin-mesin yang biasa kita kenal sampai pada waktu ini, dapat didefinisikan sebagai suatu system yang terdiri dari bahan-bahan lembek dan keras yang dihubungkan satu sama lainnya, demikian rupa sehingga dapat meneruskan atau mengarahkan gaya untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang berguna. Pengertian mesin akan samasaja di dalam teknologi nano, hanya dengan dimensi yang jauh lebih kecil . Disinipum kita akan jumpai nano-circuit , nano-computers dan micro-machines seperti yang kita kenal pada micro-circuits, nano-computers dan micro-machines dari teknologi mikro-elektronik. Mesin-mesin dari teknologi kini berukuran satu/dua meter atau lebih. Pokoknya meteran, mesin-mesin dari teknologi mikro berukuran disekitar micrometer (satu per juta meter). Sedangkan mesn-mesin dari masa teknologi-nano berukuran di sekitar nano-meter (satu per seribu micrometer).

Memang sebetulnya ahli-ahli biokimia pada waktu ini sudah mempunyai dan sudah bekerja dengan mesin-nano yang mungkin masih sederhana. Bahan baku utamanya adalah protein yang merupakan unsure atau bahan rekayasa dari sel-sel hidup. Genesyntetisis machiene membuat sintesa dan analisa dari molekul-molekul DNA. Sesudah itu dapat menulis formula-formula DNA. Dan kalau perlu dapat meng-kopi formula tersebut dengan bantuan RNA, sebagai pola untuk meng-produksi DNA dalam jumlah besar. Mesin-mesin nano lainnya adalah restriction enzymes yang dapat memotong-motong dan menyambung-nyambungnya kembali untuk mendapat urutan mata rantai DNA yang dikehendaki. Mesin-mesin nano rhibosomes yang dapat membuat/meng-asembling molekul-molekul DNA baru dalam jumlah besar dengan bahan baku protein, sesuai dengan gambar pola yang telah dikopi oleh RNA tadi. Bahan protein yang sudah dipergunakan pada waktu ini adalah hormon, yang dapat mempercepat bereaksinya macam-macam protein lainnya, ataupun memberi isyarat kepada sel-sel hidup untuk mengubah sifat-sifatnya. Ahli-ahli rekayasa genetika atau insinyur-insinyur genetic dapat memproduksi bahan-bahan ini dengan menginstruksikan mesin-molekuler yang berada dalam sel-sel hidup untuk membuatnya.

Dimana insinyur-insinyur dipabrik kimia kini, bekerja dengan tong-tong keramik penuh dengan bahan-bahan kimia yang dicampur supaya ber-aksi (yang sering menghasilkan bahan kimia yang tidak dikehendaki), Insinyur-insinyur yang bekerja dengan bacteria. Dapat menginstruksikan bacteria tersebut untuk meng-abropsi bahan-bahan kimia, mengatur kembali atom-atomnya, dan/atau melepaskan kembali bahan kimia tersebut ke cairan yang ada disekelilingnya. Insinyur-insinyur genetika pada waktu ini telah sanggup memprogram bacteria-bakteria untuk berprodukasi beragam bahan protein, dari hormon untuk pertumbuhan manusia sampai ke enzym yang dimakan renin, yang dipakai membuat keju. Perusahaan Eli Lily di Indianapolish telah mulai memasarkan molekul insulin manusia yang dinamakan Humullin yang dibuat dengan mem-programkan bacteria-bakteria.

Bahan yang terbuat dari protein, seperti hormon dan enzym akan secara selektif lekat pada molekul lainnya. Suatu enzym akan merubah struktur dari molekul tersebut. Suatu hormon akan mengubah sifat-sifat molekul tersebut, tetapi hanya selama mereka melekat satu sama lainnya. Cara kerja enzym dan hormon dapat diterangkan dengan rumus-rumus mekanika tetapi lebih sering diterangkan dengan rumus-rumus kimia.

Bahan-bahanprotein lainnya juga dapat berfungsi sebagai alat-alat mekanik yang sudah lama kita kenal. Beberapa dapat menarik, menekan, atau bekerja sebagai kabel-kabel penarik. Malahan beberapa macam molekul dapat bekerja sebagai suatu alat tempat berputar sebagai bearing. Otot-otot manusia misalnya, mempunyai molekul protein yang dapat melekat, mencapai dan memegang lalu menarik jika manusia lagi menggerakan otot-ototnya waktu berjalan. Amoeba dan sel-sel manusia bergerak dan mengubah bentuk dengan menggunakan tali dan tongkat, yaitu otot dan tulangnya dalam dimensi molekuler., Bakteria-bakteria bergerak dalam bahan cairan dengan menggunakan semacam propeller yang kecepatan berputarnya dapat diatur dan dibalikkan.

Seekor virus yang dinamakan T phage, dapat melekat pada suatu bacteria, membuat suatu lubang pada dinding tersebut, lalu memasukan viral-DNAnya. Viral-DNA ini memprogram bacteria tersebut supaya memproduksi lebih banyak viral-DNA yang sama. Hampir serupa, seperti suatu tentara pendudukan menduduki suatu pabrik tank baja, dan memerintahkan supayamemproduksi tank baja lebih banyak lagi, dengan menggunakan program yang sudah tertulis di suatu diskette atau pita-pita kertas berlubang.

Insinyur-insinyur protein pada waktu ini belum mempunyai alat pengangkat, pendokrak dan penyekrup untuk mengasembling mesin-mesin nano yang pelik. Dapat dibayangkan bahwa manipulator berukuran nano akan sangat berguna dan akan dibangun. Persis seperti insinyur sekarang dapat membangun mesin-mesin seperti mesin pabrik raksasa/robot, dari motor-motor, bearings, mur & baut dll.nya, seorang ahli biokimia kelak akan mampu menggunakan molekul protein sebagai motor, bearings, mur & baut dll,nya membangun suatutangan robot nano yang kelak digunakan untuk memanipulasi mesin-mesin dan onderdil-onderdil dalam dimensi molekuler atau dimensi nanometer.

Suatu komputer yang bekerja sepenuhnya atas prinsip mekanik adalah komputer yang pertama yang ditemukan oleh Charles Babbage. Komputer tersebut terdiri dari banyak sumbu-sumbu yang berputar, tangan-tangan yang dapat memaniplulasi tangan-tangan lainnya, bermacam-macam roda bergigi dengan berbagai ragam kecepatan berputar. Contoh yang orisinil masih dapat kita lihat di Computer Museum di Boston. Memang sinyal mekanik hanya bergerak dengan kecepatan 100.000 lebih perlahan dari sinyal listrik di dalam mesin-mesin komputer masa kini. Tetapi jika kita berhasil membuat komputer mekanik ini dalam dimensi molecular, maka pergerakan mekanik yang harus dilakukan hanyalah beberapa 1000.000 kali lebih kecil, sehingga komputer nano ini akan bekerja jauh lebih cepat dari komputer elektronik masa kini.Apabila jika komputer nano masa depan kelak, juga akan bekerja atas prinsip biokimia dan listrik, tidak hanya atas prinsip mekanik.

Jadi suatu mesin nano yang lengkap kelak, serupa dengan mesin-mesin raksasa masa kini, akan terdiri dalam garis besarnya atas tiga subsistem, yaitu komputer, assembler dan disassembler. Bagaimana mesin-mesin nano ini akan dibangun ? Telah beratus-ratus tahun, insinyur telah menggunakan teknologi masa kini untuk menemukan teknologi masa depan yang setingkat lebih ampuh. Mereka menggunakan alat logam untuk memotong/membentuk logam lainnya. Sehingga menjadi alat-alat logam yang lebih ampuh. Mereka menggunakan komputer untuk membuat program-program dan komputer yang lebih ampuh. Demikian juga mereka akan menggunakan mesin-nano untuk membuat mesin-mesin nano yang lebih ampuh. Misalnya enzym membuat molekul-molekul yang lebih besar dengan memegang molekul kecil dari bahan cairan yang ada di sekelilingnya, lalu menyatukannya atau meng asemblingnya. Demikian cara enzym membangun DNA, RNA, protein, lemak, hormon, chlorophyli, dan lain-lainnya, praktis semua macam molekul yang ada pada makhluk hidup.

Komputer, diassembler dan assembler dari Teknologi-nano ini akan mampu membuat semua macam material barang dan alat tanpa manusia ikut langsung bekerja menggantikan pabrik-pabrik dahulu yang brkebul asap plusi, dengan system produksi yang bersih seperti suatu hutan tropika bekerja. Mereka akan mentranformasi teknologi dan ekonomi sampai akar-akarnya, sambil membuka dunia penuh dengan kemungkinan-kemngkinan baru. Teknologi nano memang merupakan mesin-mesin yang mampu menimbulkan keadaan serba berkelebihan. Manusia akan lebih banyak waktu terluang karena tidak usah bekerja 8 jam sehari lagi, untuk dapat hidup berkecukupan. Citra manusia kerja yang kita kenal sekarang ini harus berubah menjadi manusia-main, manusia belajar atau manusia-tapa, karena banyak waktu senggang tadi.

Tetapi akan tetap akan terkena hokum dialektika, yang berarti Teknologi-nano juga mengandung bibit-persoalan baru, yang membutuhkan pemikiran-pemikiran cara menanggulanginya di kemudian hari. Misalnya Teknologi-nano dengan replikatornya juga potensi sebagai senjata yang mampu memusnahkan seluruh manusia di bumi ini seperti senjata bom nuklir. Teknologi nuklir lebih mudah dibatasi, karena sifat-sifatnya yang mudah dideteksi. Tidak demikian halnya dengan teknologi-nano, yang dapat dilaksanakan disuatu laboratorium kecil dan sulit untuk dideteksi. Pemikiran-pemikiran kemungkinan disalahgunakannya teknologi, dan cara-cara menghalanginya akan terus dibutuhkan. Apakah cukup dengan suatu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang terpusat sekarang ini ? Apkah tidak sebaiknya pemikiran-pemikiran ini dilakukan secara tersebar luas di setiap Perguruan Tinggi yang bermutu dengan mengikutsertakan mahasiswa, para pakar dan masyarakat luar ?

I.d. Prinsip-prinsip Dasar Perubahan dan Pembaharuan

(Proses Evolusi dengan Gene dan Meme)

(Makhluk hidup berevolusi dengan berproduksi beserta varialmutasi, lalu diikuti dengan seleksi. Ini dinamakan genetic evolution. Budidaya manusia yang dinamakan meme oleh Richard Dawkins, juga berkembang atau ber-evolusi, melalui budi & akal manusia. Karena budi & akal manusia adalah alat imitasi atau reproduksi yang lebih ampuh dari mesin replikator protein manapun. Meme memperbanyak diri, karena manusia belajar dan mengajar. Meme ber-mutasi karena manusia yang bercerita kembali, agak merubahdan memperbaiki cerita yang didengarnya terdahulu.. Meme-meme tersebut akan mengalami seleksi karena banyak manusia tidak sepenuhnya percaya kepada cerita-cerita yang didengarnya.

Evolusi alamiah yang disebabkan oleh gene-gene berinteraksi secara dialektis dengan perubahan dan pembaharuan yang disebabkan oleh meme-meme, yang diwakili oleh budaya manusia. Polemik mengenai alam (gene) yang serba menentukan, dengan budaya (meme) yang serba mampu merubahnya (nature versus nurture), muncul disini dengan perspektif lain)

Para ahli Biologi menamakan benda-benda yang dapat menyebabkan terbentuknya duplikat atau keturunan serupa seperti dirinya sendiri, suatu replikator. Misalnya suatu RNA dapat dikatakan suatu replikator. Karena RNA lah satu molekul segera menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya bertambah secara eksponensial. Tetapi segera persediaan bahan baku protein mulai menciut, kecepatan replikasi atau produksi menurun, lalu berhenti samasekali, jika bahan baku telah habis. Mesin duplikat ini kadang-kadang membuat duplikasi yang agak berbeda sedikit dari aslinya, sehingga terdapat RNA yang agak berlainan RNA yang sudah mengalami mutasi ini kan memperbanyak diri lagi, tanpa mutasi ataupun dengan suatu mutasi lagi. Yang terjadi secara acak atau random. Sehingga sesuad beberapa saat kita menemukan suatu kumpulan RNA yang agak berlainan dari aslinya yang pertama tadi. Apakah ini akan menjurus kearah suatu keadaan chaos atau kacau balou ?

Ahli-ahli biokimia telah menemukan bahwa bermacam-macam molekul RNA juga akan meng-reproduksi dengan kecepatan yang berbeda-beda pula. Tergantung dari panjangnya dan struktur polanya (subunit sequence). Keturunan dari DNA yang mempunyai kecepatan reproduksi yang tinggi, dengan sendirinya akan lebih besar jumlahnya. Beda kecepatan reproduksi akan memperbesar beda jumlah keturunan kelak, juga secara eksponensial.

Keteraturan (order) muncul atau timbul karena variasi dari relikator yang juga sering dinamakan sebagai proses evolusi. Misalnya, suatu molekul melipat diri, prcis seperti bentuk keturunan sebelumnya, yang lebih berhasil memperbanyak diri, karena memperkecil kemungkinan diserang pada musuhnya. Evolusi adalah serangkaian urutan sukses, yang disebabkan adanya eliminasi dari perubahan-perubahan yang tidak sukses. Evolusi memperlihatkan sesuatu yang dapat terlihat, yang disebabkan karena eliminasi semua yang gagal, yang tidak dapat terlihat lagi. Karena hany makhluk-makhluk yang berhasil hidup, yang meninggalkan tulang belulang di bumi ini.

Makhluk-makhluk yang cacat atau gagal hidup tidak akan meninggalkan fosil-fosilnya.

Jadi memang evolusi terus berlangsung, karena variasi dan seleksi para replikator. Apakah ada replikator macam lain di dalam peradaban informasi ini, yang mungkin belum kita kenal ?.

Sejarah telah memperlihatkan kepada kita, bahwa semua makhluk hidup berkembang dan mengalami pembaharuan RNA virus, binatang, dan lain-lain, semua memperlihatkan suatu evolusi yang disebabkan oleh modifikasi dan seleksi replikator. Tetapi bagaimana dengan mesin-mesin teknologi-nano yang berupa barang-barang mati, yang tidak dapat ber-reproduksi sendiri ? Bagaimana terjadinya evolusi pembaharuan dari mesin-mesin macam ini. Apakah ada bahan yang mempunyai fungsi seperti bahan genetic atau gene, bagi mesin-mesin barang mati ini ?

Seperti gene mendayagunakan mesin protein untuk be-reproduksi atau ber-replikasi, demikian juga mesin-mesin barang mati, melalui atau mendayagunakan budi daya dan daya manusia untuk ber-reproduksi. Dengan komputer, assembler dan dis-assembler, apakah dari teknologi-kini ataupun dari teknologi-nano, setiap mesin barang mati dapat di-reproduksi secara otomatis. Budi/akal manusia adalah alat imitasi atau reproduksi yang jauh lebih ampun dari mesin protein yang manapun. Suara tulisan dan gambar dapat mentransmisi atau meneruskan suatu ciptaan atau desain dari otak manusia ke otak manusia lainnya, tanpa melihat atau membuat barang ciptaan yang sebenarnya. Budi/akal manusia dapat kita namakan sebagai replikator mental.

Di mana gene telah memperbanyak diri, berkembang dan ber-evolusi sejak banyak generasi atau ber-juta tahun, replikator mental baru berkembang cepat sejak beberapa puluh tahun. Serupa dengan gene, buah pikiran manusia juga dapat ber-replikasi atau berkembang ilmu pengetahuan belum dapat menerangkan pola perubahan syaraf yang terjadi di otak manusia, yang menyebabkan buah-buahan pikiran tercetus atau mengalami pembaharuan. Tetapi tiap manusia dapat merasakan bahwa buah pikiran manusia dapat memperbanyak diri, ber-mutasi, dan dapat bersaing. Memang buah pikiran manusia berkembang, hampir serupa gene makhluk hidup.

Richard Dawkins, seorang ahli biologi dari Inggeris, menamakan unsure-unsur informasi, yang mempunyai sifat-sifat serupa dengan gene, jika ber-interaksi dengan budi/akal manusia, meme. Contoh dari meme misalnya adalah lagu, buah pikiran, peribahasa, cara membuat keramik, berbagai macam desain, dan semua hasil budidaya manusia pada umumnya. Persis seperti gene berkembang biak dan menyebar dengan melompat dari suatu organ lainnya, atau dari suatu generasi ke-generasi lainnya, melalui sperma dan telur, demikian juga meme berkembang biak dan menyebar luas dari otak satu ke otak manusia lainnya, melalui proses yang dapat dinamakan sebagai proses imitasi. Mutasi dan seleksi.

Meme memperbanyak diri, karena manusia belajar dan mengajar Meme ber-variasi, karena manusia menciptakan buah pikiran baru dan tidak dapat mengerti sepenuhnya buah pikiran yang terdahulu. Sebagian dari meme tersebut akan terseleksi, karena banyak manusia tidak sepenuhnya percaya apa yang mereka dengar. Dimana molekul-molekul RNA harus berkompetisi untuk mendapatkan bahan protein dan mesin-mesin duplikat untuk berkembang biak, demikian juga meme harus berkompetisi untuk mendapatkan perhatian budi/akal manusia. Sejak dahulu sampai sekarang buah-buah pikiran yang berguna dan berkhasiat bagi kelangsungan hidup, akan diteruskan dari orang tua ke anak dan cucunya.

Sering telah dikemukakan bahwa gene hanya memikirkan kelangsungan hidupnya sendiri.. demikian juga dengan meme ini dapat berguna dan juga dapat merugikan tuan rumah di mana gene dan meme tadi menumpang. Persis seperti virus berkembang dan men-stimulasi suatu sel supaya memproduksi lebih banyak virus serupa, demikian juga desas-desus dapat berkembang menjadi lebih masuk akal dan merangsang supaya meme berbentuk desas-desus tadi, memperbanyak diri dan menyebar luas, melalui manusia-manusia yang dilaluinya. Dan pengalaman telah sering kali membuktikan, bahwa desas-desus yang berhasil memperbanyak diri dan menyebar luas, belum tentu merupakan suatu kebenaran nutlak ataupun kebenaran optimum ?

Memang sering meme bersifat menular seperti virus. Tetapi sifat penularan tidak selalu jelek. Karena jika sekumpulan meme memang mempunyai pesan-pesan yang bermoral tinggi, sifat ingin menularkannya adalah berguna untuk masyarakat.

Seekor cacing yang memasuki badan manusia akan bertindak seperti suatu parasit dan akan menggunakan badan manusia tadi untuk keperluannya sendiri, terutama untuk memperbanyak diri. Manusia yang dimasuki cacing tersebut akan mengalami kesulitan jika tidak mempunyai daya tolak alamiah atau imunitas.

Demikian juga dengan meme . mereka juga merupakan parasitbagimanusia yang menerimanya. Kecuali juka manusia tadi mempunyai daya imunitas mental yang bekerja baik. Suatu daya imunitas mental yang sederhana adalah misalnya berbunyi : Percayalah hanya pada yang tradisionil, tolak buah-buh pikiran yang baru

Sistem imunitas yang memakai prinsip tolak yang baru telah banyak membuktikan manfaatnya untuk zaman yang lalu. Tetapi prinsip ini akan berbahaya dizaman transplantasi organ sekarang ini. Demikian juga dengan zaman gelombang ke-III sekarang dimana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi cepat mengalami perubahan Penolakan hanya berdasarkan prinsip tolak semua yang baru akan membawa masyarakat kesuatu posisi seperti katak di dalam tempurung yang sangat tidak menguntungkan dan mungkin membawa bahaya. Sistem imunitas mental yang baik adalah suatu system yang menghargai tradisi, tetapi merangsang pengadaan eksperimen baru. Sebaiknya disusun sistim-sistim ukuran untuk menilai meme yang mana yang bersifat parasit, dan meme mana yang berguna.

Prinsip dalam garis besar, terjadinya evolusi seperti diutarakan tersebut di atas, memberikan suatu cara untuk melihat terjadinya perubahan dan pembaharuan dengan wawasan yang luas. Apakah ini terjadi di dalam molekul, sel-sel, organ-organ, teknologi budi/akal atau di dalam budaya. Pertanyaan dasar selalu muncul, yaitu Siapa yang menjadi replikator?. Bagiamana mereka bervariasi dan mutasi? Apa yang menentukan konsekuensinya ?, Bagaimana mereka mempertahankan diri terhadap pendatang-pendatang baru ?.

Memang banyak sifat-sifat yang serupa yang ditemui dalam gene dan meme . Tetapi jelas bahwa meme yang menyebabkan pembaharuan-pembaharuan yang terjadi pada teknologi atau budaya melalui cipta, karsa dan karya manusia, yaitu lebih cepat perubahannya dari pembaharuan-pembaharuan yang disebabkan oleh i dalam evolusi biologi.

Mungkin sekali gene yang hanya memikirkannya kepentingan dirinya sendiri, yaitu dengan terus menerus ber-replikasi, juga mempengaruhi sifat-sifat manusia yang dihuninya, menjadi manusia-manusia yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Tetapi kemampuan manusia untuk melihat dan menyadari masa depan dengan imaginasinya, dapat membantu manusia menghalangi terjadinya malapetaka yang mungkin disebabkan oleh gene-gene yang terlalu mementingkan diri sendiri tadi. Hanya manusia makhluk satu-satunya di alam ini, yang dengan budi, daya dan akalnya, mampu mengarahkan perubahan dan pembaharuan yang sesuai dengan nilai-nilai orientasi hidup dan budayanya. Mungkin sekali melawan arah perubahan dan pembaharuan yang semulanya disebabkan oleh gene yang berada di badannya. Evolusi alamiah yang disebabkan oleh gene-gene berinteraksi secara dialektis dengan perubahan dan pembaharuan yang disebabkan oleh meme-meme, yang diwakili oleh budaya manusia. Polemik mengenai alam (gene) yang serba menentukan dalam kehidupan di alam ini, dengan budaya (meme) yang serba mampu merubahnya (nature versus nurture), muncul di sini dengan perspektif lain.

II Menerawang Dampak Teknologi-nano

II.a. Beberapa Dampak Teknologi-nano Terhadap Kehidupan Manusia.

Pabrik serba otomatis.

Pada kira-kita tahun 1951, Johnvon Neumann menerangkan prinsip-prinsip dasar cara membuat mesin replikator. Pada tahun 1953 watson dan Crick menerangkan bagaimana makhluk hidup mewariskan bermacam instruksi untuk membangun satu duplikat DNA berikutnya. Para pakar biologi sejak itu, banyak sekali mengalami kemajuan dalam pengertian mereka mengenai cara kerja mesin molekuler dalam sel, sebagai replikator diri sendiri.

Mesin replikator biologi, seperti virus, bakteri, tanaman dan manusia, menggunakan mesin molecular. Mesin replikator buatan manusia, yang dinakan robot, pada waktu ini mempergunakan teknologi kini, sebelum teknologi nano dapat dikuasai. Cerita atau meme yang mengatakan perlunya gaya-hidup untuk dapat me-replikasi diri sendiri, adalah contoh meme yang keliru Pakar biokimia pada waktu ini cukup dapat mengerti bagaimana proses replikasi dalam sel-sel makhluk hidup terjadi. Sel-sel hidup memang dapat memperbanyak diri, demikian juga mesin replikator robot, juga dapat berkembang biak memperbanyak diri.

Berbagai macam mesin replikator beserta komputer-nano, akan dapat berproduksi barang apa saja, dari bahan-bahan yang mudah didapat, tanpa perlunya manusia bekerja sebagai buruh, dan tanpa pabrik yang serba otomatis tersebut menyebabkan olusi. Mesin replikator tersebut memungkinkan manusia bias masuk dalam peradaban serba berkecukupan.

Artificial Intelligence (AI)

Dapat dibedakan dua macam AI, yaitu AI-teknis dan AI-sosial. Intelejens-teknis adalah intelejens yang memproses dunia fisik. Intelejens buatan ini akan menolong manusia merencanakan pabrik otomatis dan kemajuan ilmu pengetahuan berikutnya. Pekerjaan rekayasa seorang insinyur dapat dipercepat atau diotomatisir, oleh system yang dinamakan automated engineering system. Sedangkan intelejens-sosial lebih menitikberatkan kepada persoalan dasar cara manusia berpikir, terutama yang tidak dapat termasuk dalam berpikir rasional.

AI adalah bidang utama dari pekerjaan penelitian komputer di seluruh dunia. Pekerjaan ke-insinyuran yang praktis dilakukan secara otomatis dengan bantuan AI-teknis akan sangat mempercepat perlombaan teknologi di seluruh dunia ke arah teknologi-nano. Sistim komputer dengan cara kerja berdasarkan heuristic (yang persamaannya dengan proses perubahan dan pembaharuan dalam suatu evolusi), dapat sangat mempercepat memetic-evolution budaya manusia, yang pada dasarnya memang sudah jauh lebih cepat dari genetic evolution.

Marvin Minsky, seorang Guru Besar dalam bidang intelejens di MIT pernah mengeluarkan pendapat sebagai berikut The modestlty inteliligent machines of the near future promise only to bring us the wealth and comfort of the tireless, obedient, and inexpensive servants

Dunia yang lebih luas dari Planit Bumi.

Pkanit bumi adalah bagian yang sangat kecil dari dunia manusia yang sebenarnya. Sebagai Sumber Daya Enersi, material, dan ruang-gerak untuk tumbuh. Memang angkasa luar dapat menyediakan semua. Kemajuan dalam AI dan teknologi-nano akan memegang peranan yang sangat penting.

Kenapa penerbangan ke angkasa luar demikian mahal harganya ? Jawabnya adalah karena pesawat angkasa-luar belum diproduksi secara massal dan belum sepenuhnya dipakai berulang-ulang, seperti pabrik pesawat terbang Boeing pada waktu ini membuat pesawatnya.

Untuk menembus udara dan melawan gravitasi bumi, memang dibutuhkan bahan bakar yang sangat enersi intensip.Insinyur angkasa luar akan menyelesaikan persoalan transportasi dengan jalan lain. Karena enersi mempunyai massa, maka sinar matahari yang terpantul pada sebuah cermin, adalah suatu layar solar yang dapat mendorong semua alat transportasi angkasa luar. Percepatan selama setahun pada suatu layar solar, akan dengan mudah menaikan kecepatan sampai beberapa ratus km/second. Jauh lebih cepat dari roket tercepat pada waktu itu. Gaya gravitasi matahari juga merupakan gaya yang dapat didayagunakan. Kedua gaya ini dapat membawa manusia ke seluruh angkasa luar, kecuali daerah yang terlalu panas dekat matahari.

Untuk waktu yang agak lama, ruang di sekeliling dekat planit bumi, dapat menyediakan ruang hidup, sejuta kali lebih besar dari diplanit bumi. Enersi matahari tidak akan pernah kekurangan. Penerbangan ke angkasa-luar dan kehidupan di angkasa luar akan dapat terjangkau. Jika manusia sanggup mendayagunakan teknologi-nano dengan bijaksana, generasi manusia yang akan dating kelak akan bertanya Kenapa nenek moyangnya terlalu lama hidup terikat di planit bumi yang makin miskin itu ?.

Pembaharuan Cara Berobat.

Dokter-dokter pada waktu ini mengobati pasiennya dengan obat dan tindakan operasi bedah. Dokter ahli bedah tidak hanya menjahit luka-luka dan mengamputasi saja, tetapi sudah melakukan reparasi dan bongkar pasang jantung atau organ badan lainnya. Dengan pertolongan mikroskop mereka juga sanggup menyambung pembuluh darah yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Ahli bedah mikro dapat melaksanakan operasi bedah yang lebih halus lagi. Bagaimana jika ahli bedah kita dapat pertolongan dari alat alat potong, bongkar dan pasang dari teknologi-nano ?.

Dengan pertolongan komputer-nano, mereka akan membawa kecepatan operasi bedah kedalam dimensi molecular. Para pakar biologi sudah memakai zat antibody untuk memberi tanda protein. Telah menggunakan enzym untuk mendorong DNA. Juga telah sanggup memasukkan viral DNA kedalam bakteri. Di masa depan mudah dibayangkan bahwa dengan alat-alat teknologi-nano, seperti assembler/diassembler beserta komputer-nano, dengan lebih mudah dan lebih tepat dapat meraba., memanipulasi dan memperbaiki satu-persatu. Alat tersebut dapat kita namakan sebagai mesin-reparasi-sel.

Dkter berusaha membuat jaringan tubuh manusia sehat. Tetapi dengan obat dan operasi bedah pada waktu ini. Dokter hanya dapat memperbesar kemungkinan jaringan tubuh mampu menyembuhkan dirinya sendiri. Jadi tidak langsung. Mesin molecular seperti mesin-reparasi-sel memungkinkan reparasi secara langsung. Mencomot dan membuang sel-sel yang rusak yang tidak dapat diperbaiki lagi, dan memperbaiki dan menggantikan komponen dari sel-sel yang masih dapat diperbaiki. Jadi teknologi-nano akan membawa kemajuan luar biasa pada profesi dokter, yaitu dari hanya tergantung dari penyembuhan sendiri sel-sel jaringan, kesuatu penyembuhan/perbaikan/penggantian langsung pada sel-sel jaringan yang rusak.

Aplikasi yang paling sederhana dari mesin nano ini adalah perusakan selektif pada pengobatan penyakit kanker. Yang dituju hanyalah meng-identifikasi replikator-replikator yang berbahaya dan memusnahkannya.

Mulai pertengahan abad ke-18 dokter ahli bedah menggunakan obat kimiawi yang mempengaruhi metabolisme otak, yang dapat menghentikan kesadaran pasien yang akan dibedah. Molekul-molekul bahan kimiawi ini dapat dengan bebas masuk dan keluar jaringan otak, sehingga dokter dapat dengan bebas menghentikan kesadaran manusia sebelum dibedah, dan mengembalikan kesadarannya kembali sesudah operasi bedah berlangsung. Bahan kimiawi ini dinamakan bahan anesthesia.

Sebagai tahap lanjutan dari menghilangkan kesadaran pasien yang akan dibedah, banyak orang telah memimpikan mampu mempengaruhi metabolisme seluruh badan untuk beberapa jam, hari ataupun tahun. Kondisi ini dinamakan biostatis. Suatu prosedur biostatis yang sempurna, akan berguna sekali untuk pertolongan pertama pada setiap kecelakaan yang gawat. Biostatis akan dapat menstabilkan keadaan pasien dan menghalangi mesin-molekular merusak jaringan-jaringan, sambil memberi waktu bagi dokter yang akan merawatnya. Tentunya ini juga dibutuhkan bagi perjalanan jarak jauh di angkasa-luar untuk menghemat makanan dan kebosanan. Dalam abad teknologi-nano, dapat dibayangkan alat-alat molekular yang kecil mungil dapat memasuki setiap sel organ melalui media darah untuk melaksanakan pemberhentian/menjalankan kembali metabolisme tersebut.

II.b. Apakah Masih Ada Batas-batas Pertumbuhan ?

Dalam abad yang lalu manusia telah membuat pesawat terbang, pesawat angkasa luar, pembangkit enersi nuklir dan komputer. Dalam abad yang diramalkan manusia dapat membuat assembler dan mesin-mesin replikator. AI komputer untuk rekayasa otomatis perjalanan angkasa luar yang terjangkau, mesin-reparasi sel dan banyak lainnya lagi. Jelas perlombaan pembuatan senjata di dunia akan berlanjut dengan kecepatan yang meningkat. Apakah pertumbuhan/perkembangan ini dapat berlanjut tanpa batas ?.

Kesimpulannya adalah memang pertumbuhan materi dan ruang gerak manusiadengan bertransmigrasinya manusia ke angkasa luar, masih sangat luas terbuka. Tetapi tetap mempunyai batas jika pertambahan manusia tidak terkendali>

Pertumbuhan budidaya manusia dlam bentu pikiran, informasi dan semua hal ini dalam dunia cipta dan imanjinasi, belumlah terlihat.

Batas kemampuan teknologi-nano

Memang teknologi-nano dapat menempatkan dan menyusun atom-atom, sehingga kita mendapatkan sel-sel atau melekul-molekul dengan sifat yang dikehendaki. Tetapi teknologi nano tidak dapat berbuat banyak di dalam atom itu sendiri. Gaya molecular atau gaya antar atom-atom sangat kecil dibandingkan dengan gaya di dalam atom. Karena massa atom terdiri 99m9% massa ini tetapi menduduki hanya1/1.000.000.000.000.000 dari volumenya. Sehingga memang teknologi-nano tidak dapat mengubah bom nuklir menjadi segumpal timah yang tidak berbahaya. Mengubah batubara menjadi batu berlian dapat dibayangkan kemungkinannya . Tetapi mengubah batubara menjadi segumpal mas adalah sangat mustahil.

Entropi, Batas Penggunaan Enersi.

Hukum Thermodinamika ke II, memang menyatakan bahwa entropy suatu system tertutup akan bertambah. Banyak penulis buku-buku membuat kesalahan karena menganggap bumi suatu system tertutup. Planit bumi bukan suatu system tertutup, karena selalu masih menerima enersi matahari, dan juga dapat memancarkan kembali enersi ke angkasa luar, jika bumi menjadi terlalu panas. Tetapi memang pada akhirnya sesudah makhluk menduduki sebagian besar angkasa luar, mungkin sekali entropy seluruh jagad raya terlalu besar untuk meneruskan suatu kehidupan.

Batas Sumber Daya Alam.

Dengan bertambahnya jumlah manusia. Bumi memang kelihatannya menjadi lebih kecil, sehingga menimbulkan ketakutan akan habisnya sumber daya alam terutama minyak dan batubara. Tetapi sebetulnya seluruhnya enersi yang manusia gunakan pada waktu ini, hanyalah sekitar 1/10.000 dari enersi matahari yang diterima oleh bumi. Jika teknologi-nano berhasil mendayagunakan enersi matahari yang berlimpah tersebut, maka planit bumi akan mampu mendukung peradaban dan kebudayaan manusia yang jauh lebih besar dan kaya, daripada yang pernah terjadi. Dan ini emua terjadi tanpa harus menderita karena bermacam plusi yang manusia alami sekarang ini.

Planit bumi adalah sangat kecil sekali dalam skala angkasa luar. Sisa-sisa asteroid dari proses pembentukan planit-planit dapat menyediakan bahan untuk membangun 1000 kali luas daratan bumi. Matahari menyinarkan enersi satu milyar kali lebih besar ke seluruh system solar.daripada yang diterima oleh planit bumi saja.Sumberdaya dari sistim solar demikian besarnya sehingga sumber daya bumi praktis dapat dilupakan.

Selanjutnya system solar adalah sangat kecil jika kita bandingkan dengan seluruh galaxy, yang mempunyai beberapa ratus milyar matahari.

Batas-batas Sesuai Teori Maithus ?

Jumlah manusia bertambah seperti fungsi eksponensial, tetapi bertambahnya produksi makanan hanyalah seperti fungsi linier. Sehingga kalau pertambahan manusia tidak terkendali, maka pada suatu waktu akan terjadi malapetaka kelaparan. Produksi makanan dunia dalam dasawarsa terakhir ini terus menanjak dengan penemuan teknologi baru. Apakah teori Malthus salah ?

Memang produksi makanan akan bertambah dengan teknologi baru. Tetapi percepatan pertumbuhan dibatasi oleh tempat dan ruang yang tersedia. Tetapi percepatan pertumbuhan dibatasi oleh tempat dan ruang yang tersedia.tambahan ruang dengan bertransmigrasinya nabusia keangkasa luar akan jauh lebih cepat ? Tetpi pertanbahan ini akan mempercepat pertambahan makanan dari satu fungsi linear kesuatu fungsi kubus (pangkat tiga. karena suatu fungsi kubus tidak bertanbah secepat fungsi exponensial, ramalan Malthus mengenai batas ini adalah tetap benar dan berlaku.

II.c. Harapan dan Kprihatinan

Sistim robot yang mampu memperbaiki/memperbanyak diri dan mesin-mesin computer yang dapat menandingi kemampuan berpikir manusia , adalah suatu ancaman bagi manusia. Kita tidak akan mampu untuk mengetahuisecara terperinci seluruh ancaman, tetapi patut kita ketahui isu dasar atau garis-garis besarnya, untukdapat melihat kemungkinan-kemungkinan menanggulanginya.

Apa yang akan terjadi dengan tata hidup dunia, jika assembler dan automated engineering meniadakan kebutuhan akan perdagangan internasional? Apa yang akan terjadi jika pabrik-pabrik kelak akan dapat produksi saja, tanpa membutuhkan karyawan ataupun buruh ? Sistim-sistim AI akan dapat bekerja sama seperti manusia, dan tidak hanya akan mampu melampaui daya-mental masyarakat. Apa yang akan terjadi, jika evolusi meme jauh lebh cepat dan menyusul evolusi gene ?.

Kekuasaan yang Luar Biasa, yang Dapat Membawa Bencana.

Mesin-mesin replikator sistim AI, dengan mudah dan cepat memperbanyak apa saja yang dikehendaki. Misalnya senjata konvensional, tetapi dengan material yang jauh lebih baik, dapat diperbanyak dalam waktu yang singkat sekali. Juga senjata inkonvensional seperti bakteri dan segala macam mikro organisma, dapat diprogramkan untukdiproduksi dalam waktu yang singkat. Pokoknya untuk merusak bumi dengan bom atom, banyak sekali material yang sudah didapat harus dikumpulkan. Tetapi merusak bumi dengan replikator kita hanya membutuhkan sekelumit material yang dengan cepat dapat memperbanyak diri. Senjata semacam replikator memang dapat mendampingi senjata nuklir sebagai senjata yang dapat memusnahkan manusia di planit bumi ini.

Bom nuklir hanya mampu meledakkan sesuatu, tetapi mesin-nano dengan sistim AI dapatmeng-infiltrasi, merampas, Polisi sekejam apapun sulit untuk menggunakan bom nuklir, tetapi polisi dengan dengan mudah menggunakan alat penyadap (bugs), obat-obat berbahaya, senjata tersembunyi yang mematikan dan banyak macam senjata-senjata teknologi-nano. Pemerintah dapat dengan mudah membangun dan memaksakan kekuasaannya pada rakyat yang diperintahkannya, tanpa memperhatikan hak azasi manusia.

Sebagian terbesar rakyat suatu Negara bekerja sebagai buruh, petani dan karyawan dan lain-lainnya, yang berproduksi dan membangun Negara tersebut. Suatu Negara yang mempunyai assembler dan replikator dari teknologi-nano, padaprinsipnya tidak membutuhkan rakyatnya lagi sebagai pembangun, produsen atau pembayar pajak. Ini berarti bahwa suatu Negara dapat berjalan terus, meskipun meskipun rakyatnya sudah tidak ada lagi. Sehingga kesimuplan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : Sangatlah berbahaya sekali, jika suatu system pemerintahan totaliter berhasil menerobos dan berhasil menguasai teknologi-nano ini.

Bagaimana cara-cara menanggulangi persoalan mati-hidup yang maha penting ini ?.

Sistem-sistem Andal yang Dapat Dipercaya

Sistem-sistem yang ampuh dan maha penting,dengan sendirinya akan memberi dampak yang sangat buruk, jika system tersebut sering rusak atau cara kerja tidak andal atau tidak tahan rusak (failsave) . Pada umumnya membuat suatu alat atau atau sistim sangat andal atau tahan rusak, adalah dengan redundancy dan design diversity .

Cara membangun suatu jembatan dengan redundancy,dpat menaikan tahan rusak jembatan tersebut secara exponensial, seperti contoh di bawah ini. Bayangkan sebuah jembatan yang didukung oleh 6 kabel, dimana kabel yang ke-6 hanyalah sebagai cadangan. Secara rata-rata setiap tahun satu kabel putus, dan akan diperbaiki dalam satu hari, karena kabel cadangan berikutnya selalu tersedia. Jembatan akan runtuh jika 2 kabel putus pada hari yang bersamaan. Menurut perhitungan probabilitas jembatan dengan 6 kabel ini akan aman selama 10 tahun. Jika jembatan tersebut ditopang bukan oleh 6 tetapi olh 10 kabel, maka jembatan akan runtuh jika 6 kabel pada hari yang sama putus. Dan kemungkinan ini praktis dapat diabaikan dlam 1000 tahun yang akan datang.

Dalam bidang aplikasi komputer, design diversity berartyi menggunakan beberapa komputer yang berlainan design, pada waktu yang sama secara parallel, untuk menyelesaikan persoalan yang sama. Dengan redundancy cara ini, seluruh system tidak hanya tahan rusak, tetapi salah satu atau beberapa komputer tetap akan menemukan jawab, meskipun terdapat salah design disalah satu komputer. Demikian juga, jika software diganggu oleh virus atau gangguan lainnya.

Kita lebih mudah dapat menciptakan alat-alat hardware yang anadal dan tahan rusak, jika automated engineering system kita juga sangat dapat dipercaya, andal dan tahan rusak. Ini membawa kita ke persoalan yang setingkat lebih pelik yaitu bagaimana memuat system AI yang dapat dipercaya sepenuhnya, andal dan tahan rusak termasuk software-nya ?

Suatu system AI yang ampuh dan fleksible harus mampu mengembangkan pemikiran-pemikiran : atau saran-saran. Untuk melaksanakan ini. Sistem tersebut harus mengusulkan suatu hipotesa, kembangkan variasi-variasinya, lalu sesudah dites perbaiki atau campakkan yang tidak memenuhu syarat. Untuk mencegah terjebak dalam pra-konsepsi yang keliru. System tersebut harus dapat membandingkan pandangan-pandangan yang berlawanan, dan dapat melihat seberapa jauh masing-masing dapat menguatkan/melemahkan data-data yang ada. Tidak ada salahnya salah satu kemampuan tersebut di atas, jelas akan membuat system AI tersebut bodoh atau tidak cerdas.

Demikian juga proses-proses yang terjadi di dalam suatu masyarakat ilmiah. Tanpa ada yang memulai dengan suatu pra-konsep, pemikiran tidak akan terbuka, tanpa pendukung, pemikiran tidak akan tumbuhm dan tanpa ada yang mengkritik, konsep-konsep yang buruk akan memelibihi jumlah konsep-konsep yang baik. Hanya suatu masyarakat yang kaya dengan pencetus-pencetus konsep, beserta pendukung-pendukung dan pengeritik-pengeritik yang bermacam ragam dan redundan, akan mampu menjamin suatu kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang andal dan berperikemanusiaan ! Karena jika banyak konsep-konsep akhir yang cemerlang yang tahan segala zaman.

Sering tindakan-tindakan manusia diarahkan oleh kebenaran dan etika yang sudah memasyarakat. Kita harus mengembangkan, system AI yang mampu berbuat yang serupa, tetapi dengan keandalan dan kecepatan yang lebih besar.

Strategi Pencegahan Pemusnahan Manusia.

Perlombaan senjata antara manusia, terutama dalam bidang bom nuklir yang diangkut oleh peluru kendali, sudah cukup sulit untuk ditanggulangi. Dengan munculnya teknologi-nano persoalan akan tambah pelik.

Kesatu, teknologi-nano jauh lebih sulit untuk mendefenisikannya dari teknologi nuklir. Karena teknologi-nuklir membutuhkan isotop dari logam khusus, yang dengan mudah dapat dibedakan dari aktifitas yang lainnya. Tetapi biokimia mengembangkan diri secara perlahan-lahan, tahap demi tahap menuju teknologi-nano. Demikian juga teknologi komputer modern tahap secara kontinue menuju system AI. Tidak ada batas yang jelas, dan setiap langkah maju akan membawa keuntungan dalam bidang militer, kodekteran dan ekonomi. Karenanya akan sulit sekali untuk mencapai suatu perjanjian internasional untuk berhenti dan berhenti mengembangkan teknologi-nano !.

Kedua, teknologi-nukluir membutuhkan reactor yang berukuran besar, sehingga isnpeksi mudak dilakukan. Demikian juga dengan pembatasan kekuatan reactor nuklir atau percobaan bom nuklir mudak diimplementasi. Tetapi replikator-replikator yang berbahaya berukuran sangat kecil, dan software system AI sulit berpegang.

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pengontrolan, pembatasan ataupun pengarahan hanya mungkin dapat dilaksanakan oleh masyarakat setempat, termasuk masyarakat ilmiah setempat. Partisipasi masyarakat dan/atau universitas setempat, harus menjadi unsure mutlak dari suatu strategi keseluruhan !.

Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Lokal.

Masyarakat luas memang membutuhkan pengertian mengenai Ilmu Pengetahun dan Teknologi yang lebih luas dan mendalam. Kita musti mempercepat pertambahan kemampuan kita untuk mengkaji ke-masa depan, dibandingkan dengan kecepatan kemajuan dalam IPTEK. Memperlambat kemajuan teknologi adalah mustahil atau sangat sulit. Tetapi mempercepat kemampuan kita melihat masa depan mungkin lebih mudah dan dengan demikian pengarahan kemajuan IPTEK ke arah yang lebih aman dan kurang resiko dapat dilakukan.

Persoalan manusia adalah bagaimana kita dengan lincah dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Misalnya perdebatan yang selalu sengit dan seakan-akan tidak pernah selesai , mengenai keamanan dan besarnya resiko dari enersi nuklir, enersi batubara dan limbah kimia ? Mengenai efek radiasi ? Besar-kecilnya kemungkinan melidown dan limbah kimia ? Mengenai efek radiasi ? Sebab-musabab dan dampak dari hujan masam ? Apakah 5 kasus leukemia dalam jarak 5 km dari tempat pembuangan limbah kimia. Sudah melampaui ambang kesehatan ? Bagaimana debu semen mempengaruhi kesehatan masyarakat Cibinong ?.

Makin perlahan suatu proses fenomena berlangsung, sehingga membutuhkan waktu lama untuk mencapai perubahan yang berarti makin sulit pembuktiannya dapat dilakukan (contoh : pengaruh merokok pada kesehatan). Demikian juga dapat dikatakan, meskipun cepat proses suatu fenomena berlangsung karena terdorong oleh positive feedback, sehingga terjadi semacam ledakan tiba-tiba, juga makin sulit dapat ditemukan sebab-musababnya (Contoh : merosot dengan cepat harga saham di bursa New York).

Persoalan yang pelik akan muncul : Seberapa aman replikator dari teknologi nano ? Betul system AI dapat dipercaya ? Dan sebagainya. Bagaimana cara-cara penyelesaian persoalan tidak exact, penuh ketidakpastian dan pelik ini ?

DR.Kantrowitz telah ber-eksperimen dengan suatu fact forum, untuk menyelesaikan suatu persoalan pelik, di Berkeley Universitas California. Perdebatan andalah antara Beverly Plaifgen, seorang ahli genetika, dengan seorang ahli biokimia bernama William Havender. Pusat persoalan adalah mengenai kelahiran cacat dan kerusakan genetika di dekat dalah satu pembuangan limbah kimia. Panel pakar, yang bertindak sebagai semacam juri, dimainkan oleh mahasiswa S2 dan S3. Masyarakat luas dimainkan oleh mahasiswa lainnya. Aturan perdebatan dilaksanakan seperti dalam satu pengadilan. Karena perdebatan semacam ini juga dinamakan sebagai Science Court.

Dalam suatu pengadilan biasa, juri diplih dari masyarakat luas, yang mewakili standard nilai-nilai masyarakat yang sudah diterima. Tujuan suatu pengadilan biasa adalah menghukum atau membebaskan terdakwa, sesuai dengan keutusan juri. Sedangkan suatu fact forum . yang bertindak sebagai juri adalah suatu panel pakar yang diplih atas persetujuan kedua belah pihak. Fact forum tidak bertujuan untuk menghukum orang ataupun untuk langsung membuat policy.Fact forum bertujuan menemukan kebenaran fakta. Sambil mempertinggi/memperdalam pengertian masyarakat mengenai dampak teknologi yang sedang diperdebatkan. Fact forum bermusyawarah (termasuk debat keras) untuk mufakat mencapai consensus. Tidak mengadakan voting untuk menentukan menang/kalah.

Jaringan Komunikasi Ilmu Pengetahuan Manusia

Untuk mempersiapkan kedatangan teknologi-nano masyarakat harus belajar lebih cepat. Fact forum sebagai penemuan social akan menolong. Tetapi teknologi informasi modern seperti hypertext akan juga sangat menolong. Dengan bantuannya kita dengan mudah dan lebih cepat dapat menyebatluaskan, memperinci/memperbaiki dan membuat kombinasi-kombinasi baru. dari informasi-informasi yang kita terima.

Pada waktu ini manusia dengan alat komunikasinya sangat tidak efisien mengolah informasi. Memang media elektronika kita sangat menolong untuk rekreasi. Tetapi sangat tidak cocok untuk dapat menolong untuk dapat menolong kita dalam perdebatan yang kompleks dan memakan waktu yang lama.. Misalnya sangatlah susah sebagai pemirsa TV. Untuk mengambil, menyimpan, mengutip dan memperbaiki informasi yang dilihatnya disuatu laporan dikumentasi TV ? Sulit sekali untuk mengembangkannya menumbuhkannya menjadi suatu pengetahuan yang terkait dan terintegrasi. Yang berguna dalam debat berikutnya? Perdebatan jauh lebih mudah dan lebih efisien dilakukan dengan media kertas, tetapi waktu yang terlalu lama untuk menerbitkan sesuatu, membuat perdebatan tidak berjalan cepat, tetapi merangkak perlahan.

Drexler menerangkan cara kerja Hypertext yang telah disebut di atas tadi dengan indah sekali sebagai berikut :

Pada suatu waktu, sesudah manusia baru saja mempergunakan media kertas, sebagai tempat menulisnya, mereka menghadapi suatu persoalan informasi dan perpustakaan yang pelik sekali. Perpustakaan mereka terdiri dari suatu ruang besar, dimana semua dokumen yang mempunyai arti, dilempar dan dikumpulkan secara acak. Kadangkala seorang cendekiawan yang sedang riset, mengunjungi ruangan tersebut, dan berusaha menemukan/mengumpulkan tulisan data-data yang dibutuhkan dari kertas yang berserakan dan bertumpuk tadi. Tentunya waktu yang dibutuhkan untuk menemukan dikumen yang dicari sangat lama sekali.

Untuk memperbaiki keadaan ini, mereka melepaskan sekelompok ahli perpustakaan dengan jarum dan banyak benang berbagai warna. Tiap dokumen dikaitkan benang salah satu warna, lalu ujung lainnya benang tadi dikaitkan kedokumen lain dalam sector pengetahuan sama. Benang dengan warna lain dikaitkannya juga pada dokumen-dokumen tersebut untuk keterkaitan atau referensi. Benang warna lain lagi menghubungkan dengan artikel yang mengeriktik artikel pertama tadi. Dan seterusnya. Pokoknya ahli perpustakaan tersebut membuat suatu jaringan keterkaitan dengan jaringan benang berbagai warna tadi.

Akhirnya tukang sulap dipanggil, dan menyebutkan sesuatu, lalu seluruh tumpukan kertas tadi melayang di udara terpisah satu sama lainnya, beserta benang berbagai warna yang menghubunginya. Tiap dokumen dengan mudah dapat ditemukan. Demikian juga dengan mencari benang-benang berbagai warna tersebut tidak pernah kusut

Theodor Nelson, pencetus konsep hypertext. Bermaksud untuk menyimpan dokumen dengan baik, dimana dalam proses penyimpanan/penyusunan tersebut juga termasuk keterkaitan dari semua dokumen. dalam beberapa sector dan dimensi. Tentunyalebih efisien dari keterkaitan-keterkaitan yang dinyatakan oleh benang berwarna di atas tadi. Dengan menggunakan hypertext kita dapat mengkombinasi dan membangun pengetahuan kita, yang lebih lengkap dan utuh .yang lebih mendekati kebenaran dan kenyataan yang sebenarnya.

Evolusi dari pengetahuan manusia di segala bidang, dari filsafat sampai teknik membutuhkan dari pengetahuan manusia di segala bidang, dari filsafat sampai teknik.membutuhkan kreasi meme baru. penyebarluasannya lalu pengetesannya.

Tentunya system hypertext yang sempurna, akan dapat membantu dalam perdebatan-perdebatan tingkat duniam harus bekerja sama dengan perpustakaan elektronis di seluruh dunia, yang saling berhubungan dalam suatu jaringan komunikasi yang dapat diandalkan. Hypercard dari Macintosh adalah usaha untuk membuat system deskop hypertext. Dengan tersedianya SKSD PALAPA, dan akan bekerjanya system VSAT di Indonesia, memberi kemungkinan baru bagi pengambil prakarsa.

III. Pengaruh Gelombang Ke-III Terhadap Keunggulan dan Kelemahan Komparatif Indonesia.

(Menurut pandangan banyak pakar, kemampuan IPTEK suatu bangsa adalah factor yang menentukan di dalam kompetisi ekonomi dunia sekarang ini. Upah, enersi dan bahan baku berlimpah dan murah tidak mempunyai peranan di dalam kompetisi dunia lagi. Penulis berusaha menerangkan, bahwa upah, enersi dan bahan baku berlimpah dan murah tetap mempunyai arti, meskipun mengalami pergeseran. Beberapa macam high-tech tetap merupakan proses padat karya, yang kadangkala lain sifatnya).

Pengaruh Gelombang ke III terhadap pembagian lapangan pekerjaan di dunia adalah terjadinya pergeseran letak keunggulan komparativ daripada factor-faktor ekonomi suatu bangsa. Keunggulan Indonesia sampai kini adalah enersi dan bahan baku murah. Kita mengharapkan dengan keunggulan ini, kita dapat mudah dan menang bersaing dengan Negara-negara yang tidak mempunyai bahan baku dan energi murah. Toffler dan Drucker menyatakan bahwa keunggulan ini kurang berarti dalam kompetisi dunia pada waktu ini. Karena bahan baku alam dapat diganti dengan bahan baku buatan yang lebih cocok dan lebih murah. Enersi mahal dapat dihemat dengan mesin-mesin yang sangat hemat enersi. Yang lebih menentukan kekuatan ekonomi suatu bangsa adalah kesanggupan bangsa mengembangkan secara terus menerus kemampuan Ilmu Pengetahun dan Teknologi Rakyatnya.

Pengaruh berikutnya adalah mengenai Robotisasi. Kita dapat ikuti bahwa semua alat-alat mekanika/elektronika, seperti TV, Videotape, Radio Audiotape dan Mikrokomputer, tambah hari makin menurun harganya, diikuti dengan kemampuan/kapasitas yang membesar. Gejala penurunan harga beserta kapasitas membesar inipun akan dialami oleh perkembangan mekanika/elektronika/komputer. Sehingga ongkos untuk menjalankan suatu robot akan menjadi lebih murah dari upah buruh semurah apapun. Demikian juga dengan bea faktur menggunakan teknologi-nano, yang secara efisien menggunakan organisma mikro untuk ber-produksi. Keunggulan komparatif Indonesia dengan upah murahnya, juga mengalami pergeseran.

Pergeseran berikutnya adalah disebabkan oleh fenomena cepatnya perubahan dan pembaharuan di segala bidang. Semuanya cepat usang atau obsolete. Bukan hanya barang dan mesin, tetapi juga keahlian manusianya. Industri-industri yang beroperasi dengan baik sejak beberapa tahun. Dengan cepat bias menurun karena mengalami kompetisi dari industri baru. yang menggunakan teknologi terakhir. Manager yang kini telah berumur 40 tahun ke atas, akan sulit berkompetisi dengan manager muda yang sejak kecil telah biasa menggunakan komputer pribadi. Hasil riset dan percobaan dari universitas yang membutuhkan waktu terlalu lama untuk dapat didayagunakan bagi masyarakat : mungkin sudah mulai agak usang, pada waktu komersialisasi dimulai.

Mari kita teliti lebih dalam pergeseran Keunggulan Komparativ yang dikemukakan tersebut di atas. Mungkin Indonesia pernah membuat kesalahan dalam implementasi peraturan penanaman modal yang mengutamakan teknologi padat karya di bidang elektronika. Beberapa industri MNC yang banyak bekerja dalam bidang assembling elektronika. Banyak menanam modal di Negara yang mempunyai upah murah, misalnya di Malaysia dan Indonesia.

Karena kemajuan Robot, mau tak mau mereka harus merobotisasi sebagian dari pekerjaan, demi penekanan ongkos produksi dan meningkatkan mutu. Meskipun mungkin terjadi PHK bagi lapisan terendah dari karyawan, karyawan terampil dan terlatih akan tetap dibutuhkan, karena robot-robot tersebut tetap harus dioperasi, direparasi dan dipelihara oleh manusia. Sehingga perusahaan MNC tersebut dengan sendirinya akan melatih karyawannya menjadi karyawan menengah. Dan terbukti di Malaysia(Penang), ongkos produksi yang sekarang lebih ditentukan oleh upah karyawan menengah tadi, tetap lebih murah dari Singapura dan USA. Karenanya mereka tetap memperluas fasilitasnya. Mungkin karena kita di Indonesia kurang luwes menghadapi robotisasi tadi, dengan melarang mengimpor mesin robot, perusahaan MNC Fairchild dan National Semiconductor telah meninggalkan Indonesia.

Mungkin kesalahan-kesalahan yang sama juga pernah terjadi di industri batik-tulis, yang tidak diizinkan mengimpor mesin-cetak berkemampuan teknologi-tinggi, untuk melayani pesanan produk bermotif batik yang relatif besar. Peluang business menggeser ke Singapura dan Malaysia karenanya.

Dilema inipun mungkin pernah terjadi di Industri benur udang. Kira-kira sepuluh tahun yang lalu. Banyak calon penanam modal pembibitan udang sangat sulit untuk mendapatkan izin, karena dikhawatirkan akan merampas nafkah pengumpul-pengumpul (pengusaha lemah) benur udang alami di desa-desa nelayan.

Kesenjangan antara kaya-miskin, kota-desa dan buruh terlatih dan tidak terlatih, memang dapat merupakan suatu kelemahan. Terutama kalau diambil kebijaksanaan yang hanya melihat pemerataan, tanpa mempertimbangan keadaan persaingan di pasaran luar negeri. Tetapi jika dapat melihatnya dengan kcamata lain yang lebih menyeluruh, kelemahan komparatif ini dapat menjadi keunggulan.

Sumber manusia kita lebih besar diversifikasinya. Mau yang kasar ada, Mau yang halus ada. Mau yang dapat mengerjakan pekerjaan rutin yang membosankan terus menerus ada. Mau yang terampil ada. Mau yang high tech, juga ada. Dengan pemikiran kreatif yang tinggi, mustinya ada kombinasi antara yang kecil dan besar, yang menimbulkan suatu fenomena synergi, seperti yang dimaksud dengan kata mutiara Toffler : Small within Big is Beautiful. Usaha Indonesia menemukan bentuk kerja-sama bapak/anak-anak ataupun berbentuk pertambakan/perkebunan Inti dan Plasma. Sudah menunjukkan arah yang dimaksud.

Juga jangan keliru, yang terjadi hanya suatu pergeseran dari keunggulan/kelemahan komparatif, bukan penghapusan. Sehingga upah karyawan-rendah murah memang nilai keunggulannya kurang, tetapi tetap mempunyai nilai. Dan mungkin dengan latihan keterampilan sedikit saja. Karyawan rendah yang menjadi karyawan menengah.sudah mempunyai keunggulan komparatif yang dapat bersaing kembali dengan Negara-negara lain.

Gejala yang menarik yang dapat diikuti dalam perkembangan mutakhir high tech bio-teknologi, adalah bahwa banyak sekali proses produksinya masih tetap padat karya. Contohnya adalah industri pembibitan Tissue Culture pada tanaman dan Embryologi terapan pada peternakan. Secara garis besar, kedua high tech tersebut. Mempunyai kesamaan dalam proses dasarnya, yaitu manipulasi dan memindah-mindahkan benda-benda sangat kecil dengan bantuan mikroskop, yang merupakan bagian dari tanaman atau hewan, dalam keadaan bersih debu dan kuman (in vitro). Banyak kesamaan dengan assembling atau manipulasi bagian-bagian elektronika yang disebut sebagai micro chip dalam industri elektronika mikro.

Perbedaan yang sangat penting antara padat-karya microelectronic dan biotechnology

Adalah sebagai berikut. Benda-benda kecil chip-mikro adalah benda mati. Memang mempunyai dimensi sangat kecil, tetapi mempunyai ukuran yang pasti dan sama. Manipulasi yang dilaksanakan berulang-ulang kali, sangat tepat dan cermat. Tetapi selalu sama. Sehingga pekerjaan tersebut sangatlah tepat untuk diambil oleh suatu Robot.

Tidak demikian halnya dalam proses perbanyakan tanaman tissue culture ataupun dalam proses embryologi terapan. Benda-benda kecil yang dimanipulasi adalah benda hidup yang mempunyai dimensi tidak tetap. Sifat-sifat lainnyapun beracakan. Demikian juga dengan pergerakan pergerakan manipulasi yang harus dilakukan. Sehingga menuru pengiraan penulis, manipulasi yang jauh lebih pelik tersebut, dalam 10 tahun yang akan dating, akan masih tetap harus dilaksanakan oleh tangan-tangan manusia.

Dalam salah satu laporan penelitian yang ditulis oleh seorang peneliti suatu industri tissue culture TWYFORD di Inggris, tercatat bahwa komponen biaya tenaga kerja dalam operasinya memperbanyak anak tanaman unggul, sampai mencapai antara 50-70% dari seluruh biaya produksi. Jadi jelas sangat padat karya. Penulis belum mempunyai data-data dari industri peternakan yang menerapkan embryologi terapan dalam operasinya. Keunggulan komparatif bagi penanaman modal dalam bidang budidaya udang dan ikan di Indonesia, sudah banyak ditulis oleh para pemikir dan para wirausahawan. Sulit rasanya untuk mencari Negara lain, yang mempunyai daerah pantar, daerah lautan dan keadaan cuaca dan suhu air yang seunggul Indonesia.

Sumber genetika, berupa aneka ragam ikan hias, aneka ragam ikan untuk diburu aneka ragam burung hias dan banyak species binatang liar yang mungkin belum kita kenal, masih belum terjangkau untuk dibudidayakan atau didayagunakan. Seorang dosen/peneliti tanaman jamur dari Universitas di Amerika mengatakan bahwa asal-usul bibit jamur Shiitake yang sangat digemari di Jepang, adalah dari hutan Kalimantan. Mungkin sekali sekarang sudah mengalami beberapa kali pengunggulan. Laporan Wallace dan dilaksanakannya Operation Rayleigh di daerah Ambon/Seram memperkuat anggapan bahwa keunggulan komparatif dalam sumber genetika ini.susah untuk disangsikan. Memang hutan belantara di daerah tropika adalah sumber genetika yang tersubur di bumi ini.

Tetapi selanjutnya sangat perlu dipertanyakan, kalau sudah sedemikian unggul keadaan beberapa factor produksi di Indonesia ini. Apa sebabnya budaya Indonesia dalam beberapa abad yang lalu. tidak pernah unggul dalam bidang budidaya air (aquaculture) ? Cina, Phlipina dan Thailand selalu lbih unggul dari Indonesia secara garis besarnya.

Kenapa dari dahulu sampai sekarang selalu Singapura menjadi pusat budidaya ikan hias.meskipun diketahui bahwa asal-usul ikan hias tersebut adalah perairan Indonesia.

Demikian juga dengan burung-burung hias, sehingga kita harus mengimpornya kembali dari dari Amerika ke Bali ? Kenapa belum ada wirausaha Indonesia berhasil membudidayakan burung-burung hias yang langka dan cantik tersebut, untuk melestarikannya dan mengekspornya sebagai komoditi non-migas ?

Demikian juga dengan kasus lebih unggulnya durian Thailand, macam-macam jeruk yang terus menerus menurun kualitasnya di Indonesia, dan belum unggulnya anggrek Indonesia ? Apa yang akan terjadi dengan rotan di masa depan ?

Jawabnya harus dicari dalam kegagalan budaya tradisional kita menggerakan sumber daya manusia Indonesia ? Mungkin karena kemelaratan material dan mental yang kita alami selama penjajahan ?

Pertanyaan berikutnya adalah, apakah Institut Pertanian Bogor dan Fakultas-fakultas Pertanian, Universitas-universitas lainnya, sekarang ini sudah memperlihatkan kecenderungan kearah yang benar untuk dapat menggerakkan sumber-daya manusia Indonesia, yang mampu mendayagunakan sumber-genetika tanah airnya, sambil menciptakan lapangan pekerjaan baru ? Penulis cenderung setuju dengan pernyataan J.E. Stepanek yang diucapkannya lebih dari sepuluh tahun yang lalu sebagai berikut :

wasted much time while learning that no amountu of capital equipment, no number of enthusiastic government planner, and no of foreign consultants can compensate for lack of individuals eager and able to seize opportunity to develop.

Kira-kira pada tahun 1972, pertanyaan ini sudah diusahakan untuk dijawab dikampus ITB, dengan memasukan enterpreneurship training di kampus.McClelland dengan Need of Achievement menjadi idola baru di kampus. Beda manusia entrepreneurial dari manusia biasa adalah sebagai berikut :

- Pikirannya penuh dengan persoalan bagaimana mempertinggi prestasinya, melebihi standar ekselensi yang ia tentukan semula atau melebihi standar yang ia telah capai dalam waktu yang lalu;

- Mereka ingin menang dalam kompetisi. Mereka ingin berhasil dalam usaha-usahanya. Karena berhasil menundukkan tantangan dan kesulitan memberikan kepuasan utama dalam dirinya bukan keuntungan uang.

McBer and Company dari Boston, USA, diundang ke Kampus ITB untuk melatih pelatih-pelatih Indonesia di dalam Achievement Motivation Training, dengan bantuan pada waktu itu dari Bank Dagang Negara. Konsep Entrepreneur-Ownership training dilahirkan, yaitu suatu latihan ke-wirausaha-an yang utuh dan lengkap. Dimana output dari latihan tersebut bukan hanya berupa tamatan berijazah, tetapi tamatan yang sekaligus merupakan pemilik perusahaan baru.

Bagaiamana hasil evaluasinya sekarang, sesudah 15 tahun berlalu ? Sangat disayangkan merupakan bahwa riset evaluasi sampai sekarang belum dapat dilaksanakan karena tiadanya biaya.

Suatu proses perkembangan adalah suatu rentetan kejadian di dalam berbagai bidang, berhubungan satu sama yang lain sebagai beberapa mata rantai yang berkaitan satu sala lainnya. Jika salah satu mata rantai tidak memenuhi syarat karena mata rantai tersebut tidak cukup kuat atau belum berhasil cukup berkembang, maka perkembangan keseluruhan agak terhambat, atau sama sekali tidak terjadi. Sama seperti suatu rantai putus karena salah satu mata rantai yang terleemah putus. Secara garis besar unsure-unsur perkembangan yang memegang peranan adalah :

- sumber daya manusia

- sumber daya pendidikan, penelitian dan informasi

- proses dan system teknologi

- sumber daya institusional

- sumber daya alam

- sumber daya kebudayaan

- sumber daya modal, dan beberapa lainnya.

Hubungan antara unsur-unsur ini, sehingga merupakan suatu rantai perkembangan tertutup tergambar pada Gambar 2 Besar kecilnya sumber daya manusia tidak tergantung hanya pada jumlahnya saja, terapi juga tergantung dari kualitas manusia yang tersedia dalam arti seluas-luasnya. Yang dimaksud dengan sumber institusional adalah kemampuan kita berorganisasi melalui lembaga-lembaga yang telah atau akan terbentuk, melalui nama seorang warganegara dapat berkarya, memperkembangkan dan melaksanakan inspirasinya. Kemampuan pengaturan kerja sama dan kompetisi sehat yang merangsangm juga termasuk di dalamnya. Sumber informasi, pendidikan dan penelitian adalah pengalaman dan pengetahuan manusia yang telah atau sedang terkumpul, yang dapat didayagunakan oleh masyarakat. Kelemahan atau/dan kekuatan unsure-unsur kebudayaan suatu bangsa, adalah yang dimaksud dengan sumber-sumber kebudayaan, yang perlu diketahui untuk dapat digunakan ataupun diubah, demi perkembangan yang diinginkan.

Sesuai dengan arah jarum jam dalam Gambar 2 rakyat suatu bangsa dapat mempunyai dan mempergunakan sumber informasi dan teknologi melalui struktur organisasi pemerin tahannya , mendayagunakan macam-macam sumber alamnya, untuk memperluas fasilitas dan sumber tenaga, dalam batas-batas dan sesuai dengan sumber modal dan latar belakang kebudayaannya, untuk memproduksi barang-barang semula tadi, dalam suatu pola kompetisi Indonesia atau/dan dunia.

Untuk mengetahui kesanggupan bangsa kita dapat bersaing dalam dunia International, atau dengan kata lain keunggulan/kelemahan komparatif kita dalam persaingan internasional, kita harus membandingkan setiap mata rantai tersebut di atas. Secara pintas dapatlah dikatakan bahwa Indonesia sangat unggul dalam sumber daya alamnya. Mungkin masih lemah dalam sumber informasi ilmu pengetahuan dan teknologinya. Demikian juga kita masih lemah dalam kelembagaan dan pengaturan yang secara terus menerus kita perbaiki dengan de-regulasi dan de-biokratisasi. Kelemahan dalam sumber modal dan mungkin yang terpenting adalah kelemahan dalam sumber kebudayaan yang tidak terlalu mementingkan nilai prestasi. Pertanyaan yang perlu juga di jawab adalah mengenai bagaimana bentuk pola bakat dan dimana letak titik berat bakat-bakat rakyat Indonesia ? Pendidikan formal dan informal macam mana dapat memunculkan bakat yang masih terbenam tadi untuk dikembangkan selanjutnya ?

GAMBAR BELUM?

IV. Suatu Antisipasi dan Partisipasi Baru Bagi

Perguruan Tinggi Indonesia

Perguruan Tinggi di Negara Belanda dan Jerman memang mempunyai tradisi untuk memisahkan secara jelas antara dunia belajar dan dunia-kerja (atau dunia-industri) Riset pesanan dari dunia-industri, pada dasarnya tidak dapat diterima untuk dilaksanakan di laboraturium Perguruan Tinggi. Sehingga waktu yang dibutyhkan untuk suatu hasil Riset Universitasm berhasil didayagunakan oleh dunia-industri dan sampai dikonsumsi oleh masyarakat, adalah sangat lama. Alasan ini pernahdikemukakan sebagai sebab industri-industri Eropah tidak dapat bersaing dengan industri di Amerika.

Lain halnya dengan tradisi Perguruan Tinggi di Amerika. Dosen dan Guru Besar yang tidak mempunyai riset pesanan dari dunia-industri, di banyak Universitas swasta Amerika, akan sangat sulit untuk mempertahankan pekerjaanya di kampus. Karena adanya dan besarnya riset pesanan tersebut adalah ukuran dari kemampuan dan kegunaan dari keahlian si dosen tadi. Dosen yang membuat penemuan yang mungkin mempunyai dampak komersil, dan diperbolehkan untuk melaporkannya sebagai suatu patent. Penghasilan dari patent tersebut dibagi antara penemu dan Universitas.

Di Banyak Perguruan Tinggi Amerikam malahan tidak hanya si Dosen yang boleh berinteraksi dengan dunia-industri atau dunia-kerja, tetapi si jasa mahasiswa. Salah satu tugas yang harus dijalani oleh setiap mahasiswa, adalah suatu tugas yang betul-betul berada di dalam dunia-kerja,yaitu tugas untuk mencoba mencari nafkah sambil menerapkan teori dan praktek proses bio-faktur/manufaktur yang ditekuni.

Disamping Achievement Motivation Training yaitu suatu latihan perilaku dengan menggunakan psikologi terapan, setiap mahasiswa harus membuat rencana suatu usaha kecil-kecilan dalam bidang pertanianm perternakan atau industri.

Misalnya membudidayakan ikan hias. Beberapa kantong semen dibutuhkan untuk membuat kolam, bibit beberpa species dipilih, karena permintaan pasar kuat, beserta dengan makanan dan mungkin hormon dan sebagainya yang dibutuhkan. Upah jam-jam kerja si mahasiswa dan pembantunya beserta ongkos lainnya yang dibutuhkan dikalkulasi dengan cermat. Setelah disetujuai oleh Dosenm universitas menyediakan biayanya. Sesudah masa budidaya beberpaa bulan. Hasil produksi dilempar dipasar di dalam kampus (yang juga dapat merasakan lelang). Pasar (lelang) tersebut dibuka tiap minggu (atau tiap bulan tergantung dari komoditii) secara rutine, dan diketahui/dikunjungi oleh masyarakat luas. Untung yang didapat dibagi dua antara universitasm dan kelompok mahasiswa. Kemapuan intuisi melihat ke depan, kecermatan perencanaan dan efisiensi implementasi usaha kecil ini, menentukan angka yang diberikan oleh Dosen.

Proyek usaha kecil-kecilan semacam ini jelas juga dapat dilaksanakan dalam budidaya burung-hias, bintang langka, tanaman hias/langsa, buah-buahan, sayuran, bunga dan sebagainya, yang membutuhkan waktu hanya 3-6 bulan guna dapat dilihat hasilnya, sebagai unpan balik. Setiap diadakannya hari-lelang atau hari pasar di kampus, sebaiknya juga diadakan perlombaan hasil budidaya pembesaran atau hasil pengunggulan yang terbaik, yang terbaik, yang diikuti dengan pemberian penghargaan khusus, sebagai rangsangan berprestasi dan bersaing sehat.

Usaha kecil-kecilan oleh oleh mahasiswa semacam ini, juga dapat dilakukan dalam bidang budaya udang . Setiap tambak ditangani oleh 4=10 mahasiswa. Dimulai dari persiapan/pemupukan tambak, penebaran benur dan priode pembesaran. Sesudah beberapa pengalaman budidaya udang oleh mahasiswa-mahasiswa ini terkumpul, beberapa macam pola kerjasama tambak inti dan plasma yang cocok dapat disimpulkan.

Tujuan dari pola latihan wirausahawan utuh dan lengkap ini membina calon-calon pemimpin cendekiawan, yang profesionil sebagai karyawan dalam bidang keahliannya, tetapi juga sanggup membuat lapangan kerja baru. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

Ia sadar akan kencenderungan perubahan ke mata depan yang pasti akan membuka kemungkinan peluang usaha baru, profesionil dalam bidang keahliannya, sanggup bekerja keras dan bersedia turun sendiri kelapangan, menghayati manfaat bekerjanya kekuatan pasar ( sempurna atau tidak sempurna), peka-rase terhadap keunggualn komparatif sumberdaya alam (generika) tanah airnya, sambil menjadi pemimpin yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru

ITB pernah mengusulkan pelaksanaan pola serupa di bidang industri-kecil didalam suatu industrial Park atau science Park di dekat kampus, tetapi belum seluruh program sempat terlaksana. Industrial Park dimaksudkan untuk kemudahan pendirian industri-industri kecil yang bersifat pionir. Ke-pelopor-an dalam teknologinya, pengelolaannya, ataupun dalam stuktur kepemilikannya. Universitas Singapura membangun suatu Science Park di dalam kampusnya, untuk tempat tumbuhnya industri-industri high tech. Alangkah indahnya kalau industri ini berasal dari kelanjutan penelitian dosen-dosennya,. Tetapi kalau industri high tech tadi membawa teknologi dari luar, maka suatu research grant dari pemerintah Singapura akan mengajak dosen-dosen setempat ikut serta untuk pengembangan selanjutnya.

Tujuan yang ingin dicapai dengan interaksi antara dunia-pendidikan dengan dunia kerja, adalah supaya jarak atau dinding pemisah antara kedua dunia itu dapat dihilangkan. Ini sudah lama dilaksanakan oleh Fakultas kedokteran dengan praktek dua tahun terahir pendidikan menjadi dokter di teaching hospital masing-masing universitas. Mungkin ini juga sebabnya, bahwa para tamatan dokter jauh lebih mudah untuk membuka lapangan kerja baru, dengan bantuan kredit dari bank, sebagai kredit professional. Jadi sebetulnya aktivitas usaha kecil-kecilan merupakan sekelompok teaching industries atau teaching farms, yang empunyai fungsi serupa dengan teaching hospital di Fakulatas Kedokteran.

Memang dibutuhkan sekelompok dosen dengan seberapa keahlian dan keterampilan baru, yaitu keterampilan menerapkan teknologi-teknologi baru, dimana hasil penerpan tersebut betul-betul dibutuhkan oleh pasaran/masyarakat . Usaha ini hanya mungkin terlaksana dengan baik, jika system menilai seorang dosen yang baik juga mengalami perubahan . Bukan hanya riset Original (dengan tulisan mengenai hasil riset yang diterbitkan), tapi juga jumlah lapangan pekerjaan yang dapat terbuka, karena metode-metode penerpan teknologi si Dosen tadi, akan menentukan keanikan pangkatnya ke arah menjadi guru besar.

Setiap diskusi mengenai partisipasi suatu universitas dalam masyarakat, selalu mempunyai kaitan erat dengan dilemma yang sudah lama diketahui, yaitu Apakah universitas sebaiknya didayagunakan hanya sebagai tempat belajar/bertanya/berdiskusiyang netral, atau sebagai alat pembaharu masyarkat

Dilema tersebut di atas muncul karena dua antitesa yang juga sdah lama didiskusikan di kalangan umum, yaitu antara berpikir dan berbuat . Keterkaitan antara aktifitas intelektual dan aktivitas badan , terutama tepusat di otak, mata kuning, suara dan tangan . Jelas ada koordinasiantara perasaan dan pikiran, dan juga pengaruh timbal balik antara aktivitas otak, kreativitas materi, dan kreativitas badaniah. Sehingga dirasakan tidak ada gunanya untuk memperdebarkan, apakah aktivitas tangan yang menyebabkan aktivitas otak, atau otak yang menyebabkan aktivitas tangan?

Universitas adalah suatu tempat di mana mahasiswa mendapatkan sesuatu yang ia kuasai dengan baik. Kuasai , dalam arti ia mengetahui dan mengerti sesuatu, beserta juga dapat melaksanakan manfaatnya dengan baik. Pendidikan adalah suatu usaha untuk menguasai seni cara pemanfaatan . Aktivitas pemikiran tidak berlawanan dengan aktivitas berbuat, tetapi saling mengisi secara komplementer. Kreativitas dan ke mungkinan timbulnya kombinasi-kombinasi baru , justru bertambah subur, dibidang di mana kedua aktivitas ini bertemu atau bertumbuk.

A.N. Whitehead, seorang ahli pendidikan Amerika, mengatakan perlunya adanya kesinambungan antara dunia pendidikan dan dunia keria dan juga antara dunia murid dan dunia dewasa, sebagai berikut:

The Universities are school of education, and school of dresear