53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA TENAGA KERJA DI AREA PENGANTONGAN DI PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK JAWA BARAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh Luviana Eka Puspitasari R. 0207081 PROGRAM DIPLOMA IV KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

  • Upload
    dodung

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA TENAGA KERJA DI AREA PENGANTONGAN DI PT.

PUPUK KUJANG CIKAMPEK JAWA BARAT

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Oleh Luviana Eka Puspitasari

R. 0207081

PROGRAM DIPLOMA IV KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta 2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Hubungan Intensitas Penerangan Dengan Kelelahan Mata Pada Tenaga Kerja di Area Pengantongan di PT. Pupuk Kujang

Cikampek Jawa Barat

Luviana Eka Puspitasari, NIM : R0207081, Tahun : 2011

Telah diuji dan sudah disahkan dihadapan Dewan Penguji Skripsi

Program Diploma IV Kesehatan Kerja

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari :…………., Tanggal :…..Juni 2011 Pembimbing Utama Arsita Eka P. , dr, M. Kes ................................................. NIP. 19830621 200912 2 003 Pembimbing Pendamping Live Setyaningsih, SKM ................................................. Penguji Putu Suriyasa, dr, MS, PKK, Sp.Ok .................................................. NIP. 19481105 198111 1 001

Surakarta,……………………. Tim Skripsi Ketua Program Diploma IV Kesehatan Kerja FK UNS Sumardiyono, SKM, M.Kes. Dra. Ipop Syarifah, M. Si NIP. 19650706 1988303 1 002 NIP. 19560328 198503 2 001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Juni 2011 Luviana Eka Puspitasari NIM. R0207081

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

HUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN DENGAN KELELAHAN

MATA PADA TENAGA KERJA DI AREA PENGANTONGAN PT. PUP UK KUJANG CIKAMPEK JAWA BARAT

Luviana Eka Puspitasari1, Arsita Eka Puspitasari2, Live Setyaningsih3

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji hubungan intensitas penerangan dengan kelelahan mata pada tenaga kerja di Area Pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitiannya adalah 50 tenaga kerja bagian pengantongan dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan datanya yaitu dengan melakukan pengukuran langsung di tempat penelitian dan dengan melakukan wawancara terhadap tenaga kerja. Teknik pengolahan dan analisa data dilakukan dengan uji statistik Chi-Square Test dengan menggunakan program komputer SPSS 16.0. Hasil : Hasil uji statistik terhadap hubungan intensitas penerangan dengan kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01. Kesimpulan : Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan adanya hubungan intensitas penerangan dengan kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Jawa Barat.

Kata Kunci : Intensitas Penerangan, Kelelahan Mata, Area Pengantongan 1. Program Study D.IV Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta. 2. Magister Kesehatan, D.IV Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta. 3. Sarjana Kesehatan Masayarakat, D. IV Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

THE CONNECTION OF LIGHTING INTENSITY AGAINST EYE TIREDNESS ON THE EMPLOYEE IN BAGGING OF PT. PUPUK

KUJANG CIKAMPEK WESTERN JAVA

Luviana Eka Puspitasari1, Arsita Eka Puspitasari2, Live Setyaningsih3

Objective : This research was aimed to know and investigate the connection of lighting intensity against eye tiredness on the employee in bagging of PT. Pupuk Kujang Cikampek Western Java. Methods : The research is an observational cross sectional approach. The subject of this research is 50 employee in bagging. It’s data collecting technique is with doing direct measurement on the spot of the research site and interview of the employee. Data cultivait and analysis are done by statistic Chi-Square Test with program of SPSS computer in 16.0 version. Result : The result of statistic showed the connection of lighting intensity against eye tiredness on the employee in bagging of PT. Pupuk Kujang Cikampek Western Java showed very significance value p = 0,001. Conclution : From the result above, it could be conclude that there is significant connection between lighting intensity against eye tiredness on the employee in bagging of PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat.

Keyword : Illumination, Eye Fatigue, Bagging 1. Occupational Health Study Program of Medical Faculty Sebelas Maret University of

Surakarta. 2. Magister Health, Occupational Health of Medical Faculty Sebelas Maret

University of Surakarta. 3. Public Health Degree, Occupational Health of Medical Faculty Sebelas Maret

University of Surakarta.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat,

karunia, kesehatan dan kemudahaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Intensitas Penerangan Dengan Kelelahan Mata Pada Tenaga Kerja Di Area Pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat”.

Laporan penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Program Diploma IV Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. dr. A. A Subijanto, MS selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Sebelas Maret Surakarta, periode sebelum 16 Mei 2011. 2. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., SPD-KD-FINASIM selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Sebelas Maret Surakarta, periode 16 Mei 2011 – 16 Mei 2015

3. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS. PKK, Sp.OK selaku Ketua Program Diploma IV Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta, periode sebelum 16 Juni 2011.

4. Ibu Dra. Ipop Syarifah, M.Si selaku Ketua Program Diploma IV Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta, periode 16 Juni 2011 – 16 Juni 2015.

5. Ibu Arsita Eka P., dr. M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan sarana dalam penyusunana laporan ini.

6. Ibu Live Setyaningsih, SKM selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan sarana dalam penyusunan laporan ini.

7. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS. PKK, Sp. OK selaku Penguji yang telah memberikan banyak masukan dalam pelaksanaan penelitian ini.

8. Bapak Drs. Yoen Sutarya selaku Superintendent bagian Hyperkes sekaligus Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan laporan ini serta memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat melaksanakan kegiatan magang di PT. Pupuk Kujang.

9. Bapak Irpan Budhihartono, SKM selaku Pembimbing Lapangan yang bersedia meluangkan waktu dan telah banyak membimbing serta membantu penulis dalam mengumpulkan data-data penelitian dan penyusunan laporan.

10. Bapak Sumarna selaku Superintendent bagian Keselamatan dan Pemadam Kebakaran.

11. Bapak Dadi Setiadi, Bapak Rahmat, Bapak Mujiono, Bapak Asep Ridwan, Ibu Ida Rosida, Mas Adi Prianto, Mas Ainur Rohman, Mas Slamet Hidayat dan Bapak-bapak shift group A, B. C dan D di KPK, yang telah banyak memberikan pengarahan dan bantuan kepada penulis demi kelancaran selama pelaksanaan magang.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12. Bapak, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan doa, semangat dan motivasi baik material maupun nonmaterial sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan lancar.

13. Bapak, Ibu Joko beserta keluarga yang telah memberikan semangat, doa dan membantu fasilitas dalam hidup keseharian selama penulis melakukan magang di PT. Pupuk Kujang Cikampek.

14. Teman-teman seperjuangan di cikampek Dhian Novita, Dinar, dan Galih kenangan selama 2,5 bulan bersama di cikampek sungguh sangat berkesan. Maaf kalau selama kita bersama ada kata-kata maupun perbuatanku yang aku sengaja maupun tidak telah menyinggung kalian. Makasih juga buat kerjasama dan perhatiannya.

15. Teman-teman magang di KPK Mega, Leli, Dian. Garna, Yudha, Doni dan anak-anak training, senang bisa berkenalan dengan kalian semoga Allah mempertemukan kita kembali suatu hari nanti.

16. Teman-teman angkatan 2007 serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikkan dan kesempurnaan laporan ini.

Surakarta, Juni 2011 Penulis Luviana Eka Puspitasari

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAAN……………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN………………………. iii

HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………. iv

ABSTRAK……………………………………………………………... v

ABSTRACT……………………………………………………………. vi

KATA PENGANTAR………………………………………………….. vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………. ix

DAFTAR BAGAN……………………………………………………... xi

DAFTAR TABEL……………………………………………………… xii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………… 1

B. Rumusan Masalah…………………………………….... 3

C. Tujuan Penelitian……………………………………….. 3

D. Manfaat Penelitian…………………………………….... 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka……………………………………….. 5

B. Kerangka Pemikiran……………………………………. 17

C. Hipotesis………………………………………………... 18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………….. 19

B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………. 19

C. Populasi Penelitian……………………………………... 19

D. Teknik Sampling………………………………………... 20

E. Sampel Penelitian………………………………………. 20

F. Desain Penelitian………………………………………... 21

G. Identifikasi Variabel Penelitian………………………… 21

H. Definisi Operasional Variabel Penelitian……………….. 22

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I. Alat dan Bahan Penelitian………………………………. 23

J. Cara Kerja Penelitian………………...………………….. 23

K. Teknik Analisa Data…………………………………….. 24

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Bagian Pengantongan……………….. 26

B. Karakteristik Subjek Penelitian…………………………. 27

C. Hasil Pengukuran Intensitas Penerangan……………….. 28

D. Pengukuran Kelelahan Mata……………………………. 29

E. Analisa Intensitas Penerangan dengan Kelelahan Mata... 29

BAB V PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat……………………………………….. 31

B. Analisa Bivariat……………………………………........ 34

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………... 36

B. Saran……………………………………………………. 37

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...... 39

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tingkat Penerangan berdasarkan Jenis Pekerjaan…………….. 9

Tabel 2. Nilai Pantulan (Reflaktan)……………………………………… 10

Tabel 3. Standar Tingkat Pencahayaan…………………………………. 10

Tabel 4. Distribusi Subyek berdasarkan Usia…………………………... 27

Tabel 5. Distribusi Subyek Penelitian berdasarkan Masa Kerja……….. ... 28

Tabel 6. Hasil Pengukuran Intensitas Penerangan di Area

Pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek………………….. 28

Tabel 7. Hasil Pengukuran Kelelahan Mata……………………………... 29

Tabel 8. Hasil Uji Statistik Chi-Square………………………………….. 30

Tabel 9. Synmetric Meansure……………………………………………... 30

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran………………………………….. 17

Gambar 2. Desain Penelitian…………………………………….... 21

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat selesai melakukan penelitian

Lampiran 2. Informed Consent

Lampiran 3. Kuesioner

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas Kuesioner

Lampiran 5. Hasil Uji Rehabilitas Kuesioner

Lampiran 6. Hasil Pengukuran Intensitas Penerangan

Lampiran 7. Hasil Pengukuran Kelelahan Mata

Lampiran 8. Hasil Uji Statistik

Lampiran 9. Denah Pengukuran Intensitas Penerangan di Area Pengantongan

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin maju mendorong

Indonesia pada era industrialisasi, yaitu adanya berbagai macam industri

yang ditunjang dengan teknologi maju dan modern. Salah satu

konsekuensi dari perkembangan industri yang sangat pesat dan persaingan

yang ketat antar perusahaan di Indonesia sekarang ini adalah tantangan

proses produksi kerja dalam perusahaan supaya terus menerus berproduksi

selama 24 jam. Dengan demikian diharapkan ada peningkatan kualitas dan

kuantitas produksi untuk mencapai keuntungan yang maksimal (Imansyah,

2004).

Dengan adanya perkembangan tersebut membutuhkan tenaga

kerja. Tenaga kerja tersebut harus dibina dan diarahkan menjadi sumber

daya yang penting. Pengembangan sumber daya manusia terutama dari

aspek kualitas memerlukan peningkatan perlindungan terhadap

kemungkinan akibat teknologi atau proses produksi sehingga keselamatan,

kesehatan, kesejahteraan dan produktifitas kerja akan lebih meningkat

pula. Oleh karena itu perlu diketahui dan dimasyarakatkan usaha-usaha

pengendalian dan pemantauan lingkungan kerja agar tidak membawa

dampak atau akibat buruk kepada tenaga kerja yang berupa

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penyakit/gangguan kesehatan ataupun penurunan kemampuan atau

produktifitas kerja (Pusat Kesehatan Kerja, 2008).

Salah satu faktor permasalahan yang mengganggu kenyamanan kerja

tenaga kerja ialah permasalahan mengenai penerangan/pencahayaan yang

kurang atau pencahayaan yang berlebih. Intensitas penerangan yang ada

dipengaruhi oleh faktor kuantitas pencahayaan (tingkat ketelitian yang

diperlukan, bagian yang diamati dan kemampuan dari objek tersebut untuk

memantulkan cahaya yang jatuh padanya, serta brightness dari sekitar

objek yang diamati), dan faktor kualitas pencahayaan (kesilauan) (Depkes

RI, 2008).

Penerangan yang buruk dapat mengakibatkan kelelahan mata

dengan berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-

keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala sekitar mata, kerusakan alat

penglihatan dan meningkatnya kecelakaan sedangkan penerangan yang

baik adalah penerangan yang memungkinkan tenaga kerja dapat melihat

objek yang dikerjakannya secara jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya yang

tidak perlu (Suma’mur, 2009).

Masalah penglihatan tidak bisa lepas dari peran cahaya, karena

manusia tidak akan dapat melihat suatu benda kalau tidak ada cahaya yang

menimpa benda tersebut yang kemudian dipantulkan ke mata. Oleh sebab

itu aktivitas pada Pengantongan sangat perlu memperhatikan penerangan

yang cukup karena dalam jangka waktu lama akan berdampak pada

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelelahan mata jika tidak diimbangi dengan intensitas penerangan yang

memadai dan istirahat yang cukup.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405 tahun

2002, tentang Persyaratan Lingkungan Kerja Industri, Pencahayaan di

Ruangan, untuk jenis kegiatan pekerjaan rutin, seperti : pekerjaan

kantor/administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin dan

perakitan/penyusun tingkat pencahayaan minimalnya adalah 300 Lux.

Berdasarkan survai pendahuluan yang dilakukan di PT. Pupuk

Kujang Cikampek dijumpai intensitas penerangan di tempat kerja

khususnya di area Pengantongan kurang maksimal dari rata-rata sehingga

dapat menyebabkan kelelahan mata pada tenaga kerja di pabrik tersebut.

Intensitas penerangan pada bagian Pengantongan yaitu antara 177,4 lux.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Hubungan Intensitas Penerangan dengan Kelelahan Mata

pada Tenaga Kerja di area Pengantongan di PT Pupuk Kujang Cikampek,

Jawa Barat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat disusun

rumusan masalah sebagai berikut:

“Adakah Hubungan Intensitas Penerangan dengan Kelelahan Mata pada

Tenaga Kerja di Area Pengantongan di PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa

Barat ?”.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan intensitas penerangan dengan

kelelahan mata tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang

Cikampek Jawa Barat.

b. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui besarnya intensitas penerangan di area

pengantongan di PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat.

2) Untuk mengetahui tingkat kelelahan mata tenaga kerja di area

pengantongan di PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain

adalah :

a. Manfaat Teoritis

Memberikan pembuktian teori bahwa intensitas penerangan

mempengaruhi kelelahan mata pada tenaga kerja.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Peneliti

Mampu menerapkan materi yang diperoleh selama

dibangku perkuliahan dan diterapkan di lingkungan kerja.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Bagi Tenaga Kerja

Mampu memberi masukan kepada tenaga kerja agar

pekerja dapat bekerja dengan maksimal dan produktif.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Penerangan

a. Pengertian Intensitas Penerangan

Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang

tiba pada satu luas permukaan (Hadi R. dan Handoko, 2009).

b. Pengertian Penerangan di Tempat Kerja

Penerangan di tempat kerja adalah penerangan yang

baik memungkinkan tenaga kerja melihat obyek yang

dikerjakannya secara jelas, cepat dan upaya yang tidak perlu.

Lebih dari itu, penerangan yang memadai memberikan kesan

pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang

menyegarkan (Suma’mur, 2009).

Untuk mengurangi kelelahan akibat dari penerangan

yang tidak cukup dikaitkan dengan objek dan umur pekerja ini

dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1) Perbaikan kontras dimana warna objek yang dikerjakan

kontras dengan latar belakang objek tersebut. Misalnya cat

tembok di sekeliling tempat kerja harus berwarna kontras

dengan warna objek yang dikerjakan.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Meningkatkan penerangan. Sebaiknya penerangan 2 kali

dari penerangan di luar tempat kerja. Di samping, itu di

bagian-bagian tempat kerja perlu ditambah dengan lampu-

lampu tersendiri.

3) Pengaturan tenaga kerja dalam shift sesuai dengan umur

masing-masing tenaga kerja. Misalnya tenaga kerja yang

sudah berumur di atas 50 tahun tidak diberikan tugas di

malam hari (Notoatmodjo, 2003).

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas maka

dalam mendirikan bangunan tempat kerja sebaiknya

mempertimbangkan ketentuan-ketentuan antara lain sebagai

berikut :

1) Jarak antara gedung dan bangunan-bangunan lain tidak

mengganggu masuknya cahaya matahari ke tempat kerja.

2) Jendela-jendela dan lubang angin untuk masuknya cahaya

matahari harus cukup, seluruhnya sekurang-kurangnya 1/6

daripada luas bangunan.

3) Apabila cahaya matahari tidak mencukupi ruangan tempat

kerja, harus diganti dengan penerangan lampu yang cukup.

4) Penerangan tempat kerja tidak menimbulkan suhu ruangan

panas.

5) Sumber penerangan tidak boleh menimbulkan silau dan

bayang-bayang yang mengganggu kerja.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6) Sumber cahaya harus menghasilkan daya penerangan yang

tetap dan menyebar serta tidak berkedip-kedip

(Notoatmodjo, 2003).

Dalam ruang lingkup pekerjaan, faktor yang

menentukan adalah ukuran objek, derajat kontras di antara objek

dan sekelilingnya, luminansi dari lapangan penglihatan, yang

tergantung dari penerangan dan pemantulan pada arah si

pengamat, serta lamanya melihat (Suma’mur, 2009).

c. Sistem Pencahayaan

Ada 5 sistem pencahayaan di ruangan, yaitu :

1) Sistem Pencahayaan Langsung (Direct Lighting)

Pada sistem ini 90%-100% cahaya diarahkan

secara langsung ke benda yang perlu diterangi. Sistem ini

dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi

ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya

serta kesilauan yang mengganggu, baik karena penyinaran

langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek

yang optimal, disarankan langit-langit, dinding serta benda

yang ada di dalam ruangan perlu diberi warna cerah agar

tampak menyegarkan.

2) Pencahayaan Semi Langsung (Semi Direct Lighting)

Pada sistem ini, 60%-90% cahaya diarahkan

langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan

sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat

dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang

diplester putih memiliki pemantulan 90%, apabila dicat

putih pemantulan antara 5%-90%.

3) Sistem Pencahayaan Difus (General Diffus Lighting)

Pada sistem ini setengah cahaya 40%-60%

diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangkan

sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dalam

pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect

yakni, memancarkan setengah cahaya ke bawah dan

sisanya ke atas. Pada sistem ini masalah bayangan dan

kesilauan masih ditemui.

4) Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (Semi Indirect

Lighting).

Pada sistem ini, 60%-90% cahaya diarahkan ke

langit-langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya

diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal

disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian serta

dirawat dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan

praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5) Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (Indirect Lighting)

Pada sistem ini, 90%-100% cahaya diarahkan ke

langit-langit dan dinding bagian atas kemudian

dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar

seluruh langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu

diberikan perhatian dan pemeliharaan yang baik.

Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan

bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya

mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada

permukaan kerja (Soeripto, 2008).

d. Standar Pencahayaan di Ruangan

Menurut Suma’mur (2009), menyebutkan bahwa

kebutuhan intensitas penerangan tergantung dari jenis

pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan yang membutuhkan

ketelitian sulit dilakukan bila keadaan cahaya di tempat kerja

tidak memadai. Untuk lebih jelas, lihat tabel dibawah ini :

Tabel 1. Tingkat Penerangan berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Contoh Pekerjaan Tingkat Penerangan Yang Dibutuhkan

(Lux) Tidak Teliti Penimbunan Barang 80-20 Agak Teliti Pemasangan (tidak

teliti) 170-350

Teliti Membaca, Menggambar

350-700

Sangat Teliti Pemasangan 700-100 Sumber : Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja

(Suma’mur, 2009)

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nilai pantulan (reflektan) yang dianjurkan menurut

Suma’mur (2009), adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Nilai Pantulan (reflaktan)

Jenis Permukaan Reflaktan (%) Langit-langit 80-90 Dinding 40-60

Perkakas (mebel) 25-45 Mesin dan Perlengkapannya 30-50 Lantai 20-40

Sumber : Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Suma’mur, 2009)

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan

Industri.

Tabel 3. Standar Tingkat Pencahayaan

Jenis Pekerjaan Tingkat Pencahayaan

Minimal (Lux)

Keterangan

Pekerjaan kasar dan tidak terus-menerus

100 Ruang penyimpanan dan ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinu.

Pekerjaan kasar dan terus-menerus

200 Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar.

Pekerjaan rutin 300 Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin/penyusun

Pekerjaan agak halus

500 Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin, kantor, pekerja pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin.

Pekerjaan halus

1000 Pemilihan warna, pemprosesan tekstil, pekerjaan mesin halus dan perakitan halus.

bersambung

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jenis Pekerjaan Tingkat Pencahayaan

Minimal (Lux)

Keterangan

Pekerjaan amat halus

1500 Tidak menimbulkan bayangan. Mengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus.

Pekerjaan terinci 3000 Tidak menimbulkan bayangan. Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus

Sumber : Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002

e. Sifat-Sifat Penerangan

Menurut Suma’mur (2009), sifat-sifat penerangan

yang baik, adalah :

1) Pembagian luminasi dalam lapangan penglihatan

2) Pencegahan kesilauan

3) Arah sinar

4) Warna

5) Panas penerangan terhadap kelelahan mata

2. Kelelahan Mata

a. Pengertian Kelelahan Mata

Kelelahan mata adalah gangguan yang dialami mata

karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat

harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama

(Padmanaba, 2006).

sambungan

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Penyebab Kelelahan Mata

1) Stres

Terjadi pada fungsi penglihatan. Stress pada otot

akomodasi dapat terjadi pada saat seseorang berupaya

untuk melihat objek berukuran kecil dan pada jarak yang

dekat dalam waktu lama. Beratnya kelelahan mata

tergantung pada jenis kegiatan, intensitas penerangan serta

lingkungan kerja (Imansyah, 2009).

2) Monotomi

Suatu persepsi kesamaan pekerjaan dari menit ke

menit, jadi dalam hal ini terdapat ciri pekerjaan yang tidak

berubah (Setyawati, 2009)

c. Proses Melihat

Proses melihat dimulai ketika sebuah benda

memantulkan cahaya dan cahaya ini kemudian masuk ke

dalam mata melalui kornea, pupil, lensa, dan akhirnya cahaya

dipusatkan di retina. Di retina cahaya tadi diubah menjadi

muatan-muatan listrik yang kemudian dikirim ke otak melalui

serabut saraf penglihatan untuk diproses. Hasil dari kerja otak

ini membuat kita melihat benda (Wahyono, 2008).

Pupil atau manik mata berfungsi mengatur cahaya

yang masuk dengan mengecil jika cahaya terlalu terang atau

melebar jika cahaya kurang. Diagfragma kamera bekerja

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

seperti pupil. Lensa mengatur agar bayangan dapat jatuh tepat

di retina. Retina atau selaput jala, merupakan jaringan tipis di

sebelah dalam bola mata. Di retina terdapat jutaan sel saraf

yang dikenal sebagai sel batang dan sel kerucut. Sel batang

membuat kita mampu melihat dalam keadaan cahaya agak

gelap sedang sel kerucut membantu melihat detail saat terang,

misalnya membaca, dan melihat warna (Wahyono, 2008).

d. Ciri-Ciri Kelelahan Pada Mata

Kelelahan pada mata ini ditandai oleh adanya iritasi

pada mata atau konjungtivitas (konjungtiva berwarna merah

dapat mengeluarkan air mata), penglihatan ganda, sakit kepala,

daya akomodasi menurun, ketajaman penglihatan (visual

acuity), kepekaan kontras (contras sensitivity), dan kecepatan

persepsi (speed of perception) (Dewa, 2008).

e. Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan Mata

Beberapa faktor yang mempengaruhi kelelahan mata

antara lain, sebagai berikut :

1) Faktor usia

Dengan bertambahnya usia menyebabkan lensa

mata berangsur-angsur kehilangan elastisitasnya, dan agak

kesulitan melihat pada jarak dekat. Hal ini akan

menyebabkan ketidaknyamanan penglihatan ketika

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengerjakan sesuatu pada jarak dekat maupun penglihatan

jauh. Daya akomodasi menurun pada usia 45 - 50 tahun.

2) Faktor silau (glare)

Silau adalah suatu proses adaptasi yang

berlebihan pada mata sebagai akibat dari retina terkena

sinar berlebihan.

3) Kelainan refraksi

Dikarenakan adanya perubahan pada bentuk biji

mata atau lensa mata sehingga bayangan tidak jatuh tepat

pada retina dan menghasilkan gambaran yang kabur.

Seseorang yang mempunyai kelainan refraksi biasanya

lebih cepat mengalami kelelahan mata.

4) Ukuran pupil

Agar jumlah sinar yang diterima oleh retina

sesuai, maka otot mata iris akan mengatur ukuran pupil.

Lubang pupil juga dipengaruhi oleh memfokusnya lensa

mata, mengecil ketika lensa mata memfokuskan pada

objek yang dekat.

5) Riwayat penyakit

Riwayat penyakit sangat penting dalam langkah

awal diagnosis semua penyakit, termasuk penyakit mata.

Sebagaimana biasanya diperlukan riwayat penyakit

deskripif dan kronologis, ditanya pula faktor yang

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mempercepat penyakit dan hasil pengobatan untuk

mengurangi keluhan penderita.

6) Jenis kegiatan

Jenis kegiatan berpengaruh terhadap kelelahan

mata yang mungkin dapat timbul dalam pekerjaan sehari

dikarenakan kebutuhan akan intensitas penerangan pada

masing-masing jenis kegiatan berbeda sesuai dengan

kebutuhannya. Seperti pada pekerjaan/kegiatan yang

memerlukan ketelitian tanpa penerangan yang memadai,

maka dampaknya akan sangat terasa pada kelelahan mata

(Cahyono, 2005).

3. Hubungan Intensitas Penerangan dengan Kelelahan Mata

Pencahayaan ruangan, khususnya di tempat kerja yang

kurang memenuhi persyaratan tertentu dapat memperburuk

penglihatan, karena jika pencahayaan terlalu besar atau pun kecil,

pupil mata harus berusaha menyesuaikan cahaya yang diterima

oleh mata. Akibatnya mata harus memicing silau atau berkontraksi

secara berlebihan, karena jika pencahayaan lebih besar atau lebih

kecil, pupil mata harus berusaha menyesuaikan cahaya yang dapat

diterima oleh mata. Pupil akan mengecil jika menerima cahaya

yang besar. Hal ini merupakan salah satu penyebab mata cepat

lelah (Depkes, 2008).

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dampak dari pencahayaan yang tidak memadai itu adalah

kelelahan pada mata, namun itu pun bersifat reversible.

Maksudnya, jika mata mengalami kelelahan, maka dengan

melakukan istirahat yang cukup/beristirahat sepulang kerja maka

pagi harinya mata akan pulih kembali (Depkes, 2008).

Kelelahan mata akibat dari pencahayaan yang kurang baik

akan menunjukan gejala kelelahan mata yang sering muncul antara

lain: kelopak mata terasa berat, terasa ada tekanan dalam mata,

mata sulit dibiarkan terbuka, merasa enak kalau kelopak mata

sedikit ditekan, bagian mata paling dalam terasa sakit, perasaan

mata berkedip, penglihatan kabur, tidak bisa difokuskan,

penglihatan terasa silau, penglihatan seperti berkabut walau mata

difokuskan, mata mudah berair, mata pedih dan berdenyut, mata

merah, jika mata ditutup terlihat kilatan cahaya, kotoran mata

bertambah, tidak dapat membedakan warna sebagaimana biasanya,

ada sisa bayangan dalam mata, penglihatan tampak ganda, mata

terasa panas, mata terasa kering (Pusat Hiperkes dan Keselamatan

Kerja, 2008).

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Kerangka Pemikiran

Intensitas penerangan yang tidak sesuai standar

Stress Otot Pengkomodasi (Korpus Siliaris)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran tentang Hubungan Penerangan dengan Kelelahan Mata

Keterangan :

: diteliti

: tidak diteliti

Tidak dapat melihat objek dengan jelas, teliti, tepat, dan nyaman

Penggunaan mata untuk melihat secara intensif

Faktor Intern : - Usia - Riwayat penyakit - Lama kerja - Jarak pandang

Kelelahan

Mata

Faktor Ekstern : - Masa kerja - Bentuk objek kerja

Produktivitas Menurun

Intensitas Penerangan Sesuai

Intensitas Penerangan Tidak

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Intensitas penerangan di tempat kerja baik yang melebihi

NAB maupun yang tidak melebihi NAB sangat berpengaruh terhadap

objek kerja yang dihadapi oleh pekerja, misal apabila penerangan baik

maka pekerja dapat melihat obyek kerja secara jelas, teliti, tepat dan

nyaman tetapi apabila penerangannya kurang baik maka pekerja tidak

dapat melihat obyek dengan jelas, teliti, tepat dan nyaman sehingga

mata tidak dapat melihat dengan intensif karena cahaya yang diterima

tidak sampai pada retina/bintik kuning maka dapat menyebabkan

stress otot pengakomodasi, akhirnya timbul kelelahan mata sehingga

akan mengakibatkan menurunnya produktivitas pekerja. Selain

dipengaruhi oleh penerangan, kelelahan mata dipengaruhi oleh faktor

intern yaitu usia, riwayat penyakit, lama kerja, jarak pandang dan

faktor ekstern yaitu masa kerja dan bentuk objek kerja.

C. Hipotesis

Ada Hubungan Intensitas Penerangan dengan Kelelahan Mata pada

Tenaga Kerja di Area Pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik

yaitu peneliti mencoba untuk mencari hubungan antar variabel faktor

resiko dan efek yang analisisnya untuk menentukan ada tidaknya

hubungan antar variabel itu sehingga perlu disusun hipotesisnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional

karena variabel bebas (faktor resiko) dan variabel terikat (efek) yang

terjadi pada obyek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu

yang bersamaan dan dilakukan pada situasi saat yang sama

(Taufiqurrohman, 2003).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. Pupuk Kujang Cikampek pada

bulan Februari 2011.

C. Populasi Penelitian

Populasi Penelitian adalah semua tenaga kerja di Area

Pengantongan PT. Pupuk Kujang. Jumlah tenaga kerja di area

pengantongan 50 orang.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan menggunakan Purposive

Sampling dengan pengambilan sampelnya berdasarkan ciri-ciri

sebagai berikut :

a. Jenis kelamin : laki-laki

b. Usia : 25 - 40 tahun

c. Masa kerja : Lebih dari 5 tahun

d. Lama kerja 8 jam sehari

E. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan

teknik Purposive Sampling dengan pengambilan sampelnya

berdasarkan ciri-ciri dan sampel yang didapat yaitu 40 orang.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. Desain Penelitian

G. Identifikasi Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah intensitas penerangan.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kelelahan mata.

c. Variabel Pengganggu

Variabel pengganggu dalam penelitian ini ada dua, yaitu :

1) Variabel pengganggu terkendali : jenis kelamin, usia, masa

kerja dan lama kerja.

Sampel

Purposive

Intensitas penerangan sesuai standar

Intensitas penerangan tidak sesuai standar

Mengalami Kelelahan Mata

Chi Square

Tidak Mengalami Kelelahan Mata

Tidak Mengalami Kelelahan Mata

Mengalami Kelelahan Mata

Populasi

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Variabel pengganggu tidak terkendali : riwayat penyakit, jarak

pandang dan bentuk objek kerja.

H. Desain Operasional Variabel Penelitian

1. Intensitas penerangan

Intensitas penerangan adalah besarnya cahaya lampu

ruangan yang menerangi permukaan kerja sehingga objek di tempat

kerja bagian Pengantongan terlihat oleh mata tenaga kerja dan

tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman.

Alat ukur : Lux Meter LK-064-IDN

Satuan : Lux

Skala : Nominal

Hasil Pengukuran : Sesuai standar (250-300 Lux)

Tidak sesuai standar (< 250 Lux atau >

300 Lux)

2. Kelelahan mata

Kelelahan mata adalah keluhan yang dialami oleh tenaga

kerja, yang dirasakan berhubungan dengan mata.

Alat ukur : Kuesioner

Skala : Nominal

Hasil Pengukuran : Lelah, Tidak Lelah

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I. Alat dan Bahan Penelitian

Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan untuk

pengambilan data beserta pendukungnya adalah :

1. Lux Meter untuk mengukur intensitas penerangan.

2. Lembar kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang digunakan untuk

mengetahui apakah subjek penelitian mengalami kelelahan mata

atau tidak. Kuesioner diambil dari Balai Hyperkes Jakarta dan telah

dilakukan uji validitas dan rehabilitas.

J. Cara Kerja Penelitian

1. Pengukuran intensitas penerangan dengan LUX Meter LK-064-

IDN. Cara pemakaian LUX Meter pada prinsipnya adalah sebagai :

a. Pasang baterai dan tekan tombol ON.

b. Kalibrasi alat terlebih dahulu pada zero point sampai

menunjukkan angka 0 pada display, photo cell harus ditutup saat

pengkalibrasian.

c. Lakukan pengukuran dengan menghadapkan photo cell pada

sumber cahaya sekitar 85 cm dari lantai permukaan.

d. Baca hasil pada display.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Kelelahan Mata

Pengukuran kelelahan mata tenaga kerja dilakukan

dengan menggunakan kuesioner, yaitu :

a. Kuesioner serta alat tulis diberikan pada tenaga kerja selesai

bekerja.

b. Menberikan penjelasan atau pengarahan tentang jawaban

kuesioner.

c. Tiap pertanyaan terdapat 2 jawaban dan memiliki skor yang

berbeda-beda yaitu tidak lelah = 0 dan lelah = 1.

d. Setelah tenaga kerja selesai mengisi kuesioner, kuesioner

dikumpulkan.

e. Tiap kuesioner dijumlah skor nya berdasarkan jawaban yang

dipilih oleh tiap tenaga kerja.

f. Jumlah skor dari masing-masing kuesioner merupakan

besarnya nilai kelelahan mata yang dialami tiap tenaga kerja.

g. Data yang diperoleh, dirangkum pada lembar daftar skor

kelelahan mata.

K. Teknik Analisis Data

Seluruh data ditabulasi dan dianalisa dengan SPSS 16.0 for

windows. Data yang terkumpul dianalisa secara statistik dengan uji chi-

square. Uji chi-square disebut juga uji keselarasan, karena untuk

menguji apakah sebuah sampel selaras dengan salah satu distribusi

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

teoritis. Chi-square, yaitu melihat hubungan antara variabel yang

berbentuk kategorik dimana antara kelompok adalah independen

(Singgih, 2004).

Dimana kriteria penelitian adalah sebagai berikut :

a. Ho diterima bila X2 hitung kurang dari atau sama dengan X2 tabel

pada a = 0,05 dan df = 1, yang berarti tidak ada hubungan

bermakna antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata.

b. H1 diterima bila X2 hitung lebih besar atau sama dengan X2 tabel

pada a = 0,05 dan df = 1, yang berarti ada hubungan yang

bermakna antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata.

(Taufiqurrahman, 2003).

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umun Bagian Pengantongan

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pupuk Kujang yang

terletak di Jl. Jendral A. Yani No. 39 Cikampek 41373 Kecamatan

Cikampek, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat pada bulan

februari 2011 di bagian Pengantongan.

PT. Pupuk Kujang merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang petrokimia. Perusahaan ini menghasilkan urea

dengan bahan baku air, udara dan gas alam yang diproses pada suhu

dan tekanan yang tinggi, di PT. Pupuk Kujang terdapat berbagai jenis

pekerjaan yang dibagi dalam beberapa departeman atau bagian di

mana tugas dan tanggung jawabnya berbeda satu sama lain. Salah

satunya adalah bagian pengantongan. Aktifitas yang terjadi di

pengantongan yaitu pengantongan dan penjahitan hasil produksi.

Aktifitas yang dilakukan di pengantongan tergolong pekerjaan yang

rutin sehari-hari dan memerlukan ketelitian dalam pekerjaan tersebut.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Karakteristik Subjek Penelitian

1. Umur

Berdasarkan pengambilan data tenaga kerja di bagian

administrasi untuk tenaga kerja bagian Pengantongan di PT. Pupuk

Kujang Cikampek adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Subyek Berdasarkan Usia

Usia (Tahun) Frekuensi Prosentase (%) 25-28 5 12,5 29-32 8 20 33-36 17 42,5 37-40 10 25

Jumlah 40 100

Salah satu faktor yang mempengaruhi penerangan dengan

kelelahan mata adalah umur. Dari tabel 4 dapat diketahui 5

responden (12,5 %) yang berusia antara 25-28 tahun, 8 responden

(20 %) yang berusia antara 29-32 tahun, 17 responden (42,5 %)

yang berusia 33-36 tahun dan 10 responden (25 %) yang berusia

antara 37-40 tahun.

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin tenaga kerja di bagian Pengantongan PT.

Pupuk Kujang Cikampek yang menjadi sampel dalam penelitian ini

adalah laki-laki.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Masa Kerja

Masa kerja tenaga kerja di Pengantongan PT. Pupuk

Kujang Cikampek yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

yang masa kerjanya lebih dari 5 tahun. Dapat dilihat dari tabel

sebagai berikut :

Tabel 5. Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja (Tahun) Frekuensi Presentase (%) 5-8 4 10 9-12 15 37,5 13-16 8 20 17-20 13 32,5

Jumlah 40 100

Masa kerja juga sangat mempengaruhi penerangan

terhadap kelelahan mata. Dari tabel 5 didapatkan 4 responden (10

%) yang masa kerjanya antara 3-7 tahun, 15 responden (37,5 %)

yang masa kerjanya antara 6-12 tahun, 8 responden (20 %) yang

masa kerjanya 13-16 tahun dan 13 responden (32,5 %) yang masa

kerjanya antara 17-20 tahun.

C. Hasil Pengukuran Intensitas Penerangan

Hasil pengukuran intensitas penerangan umum di

Pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek dilakukan pada jam kerja

yaitu tanggal 28 Februari 2011 jam 09.00 sampai jam 11.00 WIB dan

pada tanggal 3 Maret 2011 jam 09.00 sampai jam 11.00 WIB.

Didapatkan hasil sebagai berikut :

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 6. Hasil Pengukuran Intensitas Penerangan Umum di bagian Pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek

Kategori Frekuensi Presentase (%) Sesuai Standar 22 55

Tidak Sesuai Standar 18 45 Jumlah 40 100

Dari tabel 6 didapatkan hasil pengukuran 22 titik pengukuran

(55 %) melebihi NAB dan 18 titik pengukuran (45 %) tidak melebihi

NAB. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 8.

D. Pengukuran Kelelahan Mata

Pengukuran kelelahan mata pada responden menggunakan

kuesioner kelelahan mata yang berisi daftar 20 pertanyaan mengenai

gejala ketegangan mata. Kuesioner diberikan kepada 40 tenaga kerja

di bagian pengantongan. Hasil observasi dan pengambilan data di

lapangan, diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 7. Hasil Pengukuran kelelahan Mata dengan Kuesioner Kategori Frekuensi Presentase (%)

Lelah 25 62,5 Tidak Lelah 15 37,5

Jumlah 40 100

Tenaga kerja yang mengalami kelelahan mata menurut table

7, yaitu sebesar 25 responden (62,5%). Sedangkan 15 responden

(37,5%) tidak mengalami kelelahan mata. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran 9.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Uji Intensitas Penerangan dengan Kelelahan Mata

Dari hasil kuesioner kelelahan mata di bagian pengantongan

selanjutnya dilakukan uji statistik dengan metode Chi-square test

program SPSS versi 16,0. Didapatkan hasil sebgai berikut :

Tabel 8. Hasil Uji Statistik

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square

40.000a 1 .000

Continuity Correctionb

35.847 1 .000

Likelihood Ratio

52.925 1 .000

Fisher's Exact Test

.000 .000

Linear-by-Linear

Association

39.000 1 .000

N of Valid Cases

40

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,63.

b. Computed only for a 2x2 table

Tabel 9. Symmetric Meansure

Hasil uji Chi-square test menunjukkan Sig. p = 0,000 maka

dikatakan sangat signifikan karena p ≤ 0,01 yang berarti Ho ditolak

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .707 .000

N of Valid Cases 40

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan Ha diterima. Jadi terdapat hubungan yang signifikan antara

intensitas penerangan dengan kelelahan mata pada karyawan di PT.

Pupuk Kujang Cikampek. Dengan 55 % penerangan yang sesuai

standar, 45 % tidak sesuai standar dan 62,5 % mengalami kelelahan

mata, 37,5 % tidak mengalami kelelahan mata.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat

1. Umur

Sampel yang diambil dalam penelitian ini berusia antara 25 -

40 tahun dengan rata-rata umur sampel dari keseluruhan adalah 32,5

tahun. Berdasarkan teori yang ada pada usia 20 - 40 tahun merupakan

suatu periode dimana pada usia tersebut manusia boleh disebut sangat

dinamis dan produktif. Selain itu kelainan akomodasi yang terjadi

akibat dari penuaan lensa biasanya timbul setelah usia 40 tahun

(Depkes RI, 2008)

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin dalam penelitian ini adalah laki-laki, karena

pada tenaga kerja wanita akan terjadi siklus biologis setiap bulan di

dalam mekanisme tubuhnya sehingga akan mempengaruhi turunnya

kondisi fisik maupun psikisnya. Hal ini akan menyebabkan tingkat

kelelahan wanita lebih besar dari pada laki-laki (Suma’mur, 2009).

3. Masa Kerja

Dalam penelitian ini masa kerja subjek penelitian berkisar

antara 5 - 20 tahun dengan rata-rata 13,4 tahun. Masa kerja berkaitan

dengan proses aklimatisasi tenaga kerja terhadap iklim kerja tertentu

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sehingga menjadi terbiasa terhadap iklim kerja tersebut dan kondisi

fisik, faal dan psikis tidak mengalami efek buruk dari iklim kerja yang

dimaksud. Pekerja baru yang mulai bekerja pada lingkungan kerja

dengan tekanan panas yang tinggi akan mengalami proses aklimatisasi

terhadap intensitas paparan panas yang sebelumnya tidak pernah

mengalaminya. Proses aklimatisasi ini biasanya memerlukan waktu 7-

10 hari (Santoso, 2004).

Begitu juga tenaga kerja yang mempunyai masa kerja yang

lama pada ruangan yang intensitas penerangannya kurang maka dapat

mengakibatkan miopi, hipermetropi, presbiopi, hemerolopi (rabun

senja).

4. Lama Kerja

Lama kerja tenaga kerja yang menjadi sampel adalah 8 jam

perhari dengan diberikan waktu istirahat 1 jam. Lama kerja perhari

yang digunakan untuk penelitian adalah 8 jam karena lamanya

sseorang bekerja sehari secara baik pada umumnya 6 - 8 jam.

Terjadinya perbedaan tingkat kelelahan mata tidak dipengaruhi oleh

lama kerja karena lama kerja semua subjek penelitian konstan atau

sama (Tarwaka, 2010).

Dengan menyamakan karakteristik sampel tersebut

dimaksudkan agar variabel pengganggu yang dapat menyebabkan

kelelahan mata bisa terkendali.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Pengukuran Intensitas Penerangan

Aktifitas yang dilakukan di bagian pengantongan PT.

Pupuk Kujang Cikampek tergolong kategori pekerjaan yang rutin

sehari-hari dan memerlukan ketelitian dalam pekerjaannya tersebut

yaitu penjahitan dan pemasukkan urea ke dalam karung. Sumber

penerangan dibagian pengantongan pada dasarnya menggunakan

sumber penerangan alami dan buatan. Sumber penerangan alami

berasal dari sinar matahari dan untuk penerangan buatan dipergunakan

jenis lampu TL. Sumber penerangan di bagian Pengantongan ada 11

titik lampu dimana masing-masing titik terdiri dari satu buah lampu

TL dengan daya 40 watt. Luas area tertutup (indoor) dan terbuka

(outdoor) di area Pengantongan adalah ± 4080 m2. Dari luas area

tersebut diambil sampel penelitian sebanyak 40 titik pengukuran yang

dianggap mewakili intensitas penerangan umum di area tersebut.

Dari hasil pengukuran 40 titik diperoleh data bahwa 22 titik

intensitas penerangannya sesuai standar dan 18 titik intensitas

penerangannya belum sesuai dengan standar tingkat pencahayaan

menurut Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002.

6. Pengukuran Kelelahan Mata

Dari penilaian kuesioner yang telah dibagikan pada pekerja

ditetapkan batas batas tingkat kelelahan mata adalah ≥ 25 sedangkan

untuk mata yang tidak mengalami kelelahan < 25. Hasil penilaian

kuesioner tingkat kelelahan mata didapatkan bahwa tenaga kerja yang

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengalami kelelahan mata 25 orang dan tenaga kerja yang tidak

mengalami kelelahan mata 15 orang.

Dari penilaian kuesioner tersebut dapat disimpulkan bahwa

di pengantongan mayoritas tenaga kerja mengalami kelelahan mata

lebih banyak karena intensitas penerangan yang kurang dari standar.

B. Analisa Bivariat

Hasil pengukuran intensitas penerangan tersebut kemudian

dihubungkan dengan timbulnya kelelahan mata pada responden melalui

jawaban kuesioner untuk dilakukan pengujian statistik menggunakan uji

statistik Chi-Square Test dan diperoleh hasil yang signifikan p = 0, 00 (p ≤

0,01). Dari hasil tersebut maka Ho dapat ditolak dan Ha diterima, yang

berarti terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan

dengan kelelahan mata pada karyawan di PT. Pupuk Kujang Cikampek

Jawa Barat.

Harga C atau Contingency Coefficient adalah 0,707 atau 70,7 %

yang berarti besarnya pengaruh intensitas penerangan dengan kelelahan

mata dan 29,3 % dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti umur, jenis

kelamin, masa kerja dan lama kerja.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Mutiara Ragil Kuning pada

tahun 2010 dengan judul Hubungan Intensitas Penerangan dengan

Kelelahan Mata pada Karyawan di PT. DIC Astra Chemicals Jakarta

terdapat hasil p = 0, 00 berarti signifikan yang menyatakan bahwa ada

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hubungan intensitas penerangan dengan kelelahan mata pada karyawan di

PT. DIC Astra Chemicals Jakarta.

Harga C atau Contingency Coefficient adalah 0,518 atau 51,8 %

yang berarti besarnya pengaruh intensitas penerangan dengan kelelahan

mata dan 48,2 % dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti umur, jenis

kelamin, masa kerja dan lama kerja.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan tersebut maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan antara intensitas penerangan dengan kelelahan

mata pada karyawan di area Pengantongan PT. Pupuk

Kujangn Cikampek. Pengujian statistik Chi-square test untuk

mengetahui hubungan intensitas penerangan dengan kelelahan

mata pada karyawan di area Pengantongan PT. Pupuk Kujang

Cikampek diperoleh hasil yang signifikan p = 0,00 (p ≤ 0,01).

Dari hasil tersebut maka Ho dapat ditolak dan Ha diterima,

yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara

intensitas penerangan dengan kelelahan mata pada karyawan di

PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat.

2. Dari 40 titik pengukuran penerangan terdapat 18 titik

pengukuran yang tidak sesuai dengan standar yaitu antara 72-

190 lux dan terdapat 22 titik yang sesuai standar yaitu antara

250-290 lux.

3. Dari hasil penilaian kuesioner tingkat kelelahan mata

didapatkan bahwa tenaga kerja yang mengalami kelelahan

38

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mata 25 orang dan tenaga kerja yang tidak mengalami

kelelahan mata 15 orang.

B. Saran

1. Lampu di area pengantongan yang mati sebaiknya segera diganti

dengan lampu yang baru.

2. Sebaiknya supervisior bagian pengantongan menjadwalkan

pembersihan lampu sebulan sekali agar lampu tetap terlihat

terang.

3. Penempatan lampu di loading area jangan di tempatkan ±50 cm

didepan pekerja tetapi agak dibelakang/diatas kepala pekerja

agar pekerja tidak merasa silau dan panas.

4. Lampu di loading area jangan ditutup memakai karung agar

tidak menghalangi cahaya yang dihasilkan oleh lampu tersebut

sehingga penerangannya sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono. 2005. Informasi Biologi Mata dan Penglihatan.

http://www.medicastore.com//. Diakses pada tanggal 29 Maret 2010. Depkes RI. 2008. Pencahayaan Salah Perburuk Penglihatan.

http://www.klikdokter.com/article/detail/401.htm. Diakses pada tanggal 28 Desember 2010.

Dewa. 2008. Dampak Sistem Pencahayaan Bagi Kesehatan Mata. http://kulit

cantik.jawabali.com/mata-sexy/dampak-sistem-pencahayaan-bagi-kesehatan-mata. Diakses pada tanggal 28 Desember 2010.

Hadi, R. dan Handoko. 2009. Fisika Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendekia. Handoko Riwidikdo. 2008. Statistik Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia

Press. Hastono. 2001. Analisis Data. Jakarta : FKM UI. Imansyah, B. 2003. Dampak Sistem Pencahayaan Bagi Kesehatan Mata.

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0611/28/ipt02.html. Diakses pada tanggal 28 Desember 2010.

Padmanaba, R. 2006. Pengaruh Penerangan dalam Ruang terhadap

Produktivitas Mahasiswa Desain Interior. http:/www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartementID=INT. Diakses pada tanggal 28 Desember 2010.

Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja. 2008. Penelitian Pengaruh Komputer

Pada Mata. Departemen Tenaga Kerja : Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja.

Notoatmojo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : CV Rineka

Cipta. Notoamodjo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. Santoso, S. 2004. SPSS, Mengolah Data Statistik secara Profesional. Jakarta :

PT. Elek Media Komputindo Gramedia. Santoso. 2004. Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. Jakarta : Prestasi

Pustaka.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · kelelahan mata pada tenaga kerja di area pengantongan PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat menunjukkan nilai sangat signifikan yaitu p = 0,01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Setyawati. 2009. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta : Amara Books.

Soeripto, 2008. Higiene Industri. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. Suma’mur, PK. 2009. Higene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta :

Sagung Seto.

Sutrisno, H. 2004. Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset.

Tarwaka, 2010. Ergonomi Industri. Surakarta : Harapan Press. Taufiqurrohman, A. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan.

Surakarta : CSGF.

Wahyono, 2008. Rangka dan Alat Indera Manusia. http://www.kalbe.co.id/files/cdk_154_Kesehatan Kerja.pdf. Diakses pada tanggal 28 Desember 2010.