108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh : RULLY HARTANTO K5606050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA

TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA

TAHUN 2010

SKRIPSI

Oleh :

RULLY HARTANTO

K5606050

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA

TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA

TAHUN 2010

Oleh:

RULLY HARTANTO

K5606050

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Pembimbing I

Drs. Sarjoko Lelono, M. Kes. NIP. 19600119 198503 1 007

Pembimbing II

Febriani Fajar Ekawati, S. Pd, M. Or. NIP. 19810220 200501 2 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Jum’at

Tanggal : 28 Januari 2011

Tim Penguji Skripsi :

( Nama Terang ) ( Tanda Tangan )

Ketua : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes.

Sekretaris : Drs. Sugiyoto, M.Pd.

Anggota I : Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes.

Anggota II : Febriani Fajar Ekawati, S.Pd, M.Or.

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Rully Hartanto. PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG

OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA

TAHUN 2010. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui penerapan metode

kepelatihan pada klub-klub cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan

Surakarta tahun 2010 (2) Mengetahui pelaksanaan penyusunan program latihan

pada klub-klub cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun

2010.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik

survey. Subyek penelitian ini adalah seluruh pelatih klub-klub tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta yang berjumlah 15 orang. Teknik pengumpulan data

menggunakan angket, wawancara dan observasi. Teknik analisis data

menggunakan teknik persentase yang disertai dengan uraian diskriptif.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan bahwa : (1) Para pelatih

klub-klub cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010

sudah menerapkan metode kepelatihan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari

beberapa indikator yaitu tujuan dan sasaran dalam latihan, jadwal latihan, prinsip

individual dalam latihan, pemanduan bakat, seleksi pemain, peran dalam

pertandingan dan evaluasi latihan yang tergolong baik dengan persentase rata-rata

73.84 % (2) Para pelatih klub-klub cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan

Surakarta tahun 2010 sudah melaksanakan penyusunan program latihan dengan

baik. Hal ini ditunjukkan dari beberapa indikator yaitu penyusunan program

latihan, materi latihan dan evaluasi program latihan yang tergolong baik dengan

persentase rata-rata 85.83 %.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Rully Hartanto. THE IMPLEMENTATION OF TRANNING METHOD

COACHINGTENNIS’S IN SURAKARTA REGION 2010. Thesis, Surakarta:

Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University in

Surakarta, January 2011.

The purpose of this study was to: (1) Determine the application of methods

of coaching in sports clubs tennis court in Surakarta in 2010 (2) Determine the

implementation of the preparation of training programs in sports clubs tennis

court in Surakarta in 2010.

This research use descriptive research method with survey techniques. The

subject of this research is all coach tennis clubs in Surakarta, amounting to 15

people. Data collection technique using a questionnaire, interview and

observation. Analysis using the percentage techniques are accompanied by

descriptive description.

Based on the results of data analysis, this research concluded that: (1) The

coaches of sports clubs tennis court in Surakarta in 2010 has been implemented

with good coaching methods. This is demonstrated by several indicators of goals

and objectives in training, training schedule, individual principles in practice,

talent scouting, player selection, role in the match and evaluation exercises are

quite good with the average percentage of 73.84% (2) The club's coach- sport club

tennis court in Surakarta in 2010 already carry out good programming practice.

This is demonstrated by several indicators that the preparation of training

programs, training materials and evaluation of training programs that are

classified as good with the average percentage of 85.83%.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

� “ Suatu pengalaman akan menjadi sesuatu yang sangat berharga

dalam perjalanan hidup bila kita mengetahui hikmah dari

pengalaman itu. ”

(Penulis)

� ” Tempuhlah jalan kebaikan dengan memberikan kemudahan

kepada orang lain, pasti suatu saat Allah SWT akan memberikan

kebaikan dengan mempermudah jalan kita. ”

( Penulis)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

1. Bapak dan Ibuku tercinta

2. Adikku tersayang Dhika Widyaswati

3. Nenekku yang memberi dukungan

kepadaku

4. Chesy Sri Pratiwi terkasih yang selalu

menyemangatiku

5. Seluruh Karyawan Sportsmart UNS

(Yusuf Handoko, Dyanggih Sri A, Fredi

Budi M)

6. Teman-teman Penkepor angkatan

”2006”

7. Almamater

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi ini.

Di sadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini saya sampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Agus Margono, M. Kes selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga

dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes selaku Ketua Program Pendidikan

Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Sarjoko Lelono, M. Kes sebagai pembimbing I yang dengan sabar

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Febriani Fajar Ekawati, S. Pd, M. Or sebagai pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Semua pelatih tenis lapangan di Karesidenan Surakarta atas keikhlasannya

membantu penelitian ini.

7. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian.

Semoga semua amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat.

Surakarta, 28 Januari 2011

Rully Hartanto

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................. i

PENGAJUAN ................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ............................................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

MOTTO ............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Perumusan Masalah.......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI............................................................ ................ 6

A. Tinjauan Pustaka............................................................................... 6

1. Hakikat Olahraga Tenis Lapangan............................................. 6

a. Groundstroke........................................................................ 7

b. Taktik dan Strategi Olahraga Tenis Lapangan..................... 11

c. Komponen Kondisi Olahraga Tenis Lapangan………........ 16

2. Metode Latihan.......................................................................... 17

a. Pengertian Latihan............................................................... 17

b. Prinsip - Prinsip Latihan...................................................... 18

3. Program Latihan........................................................................ 20

4. Program Latihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan................ 25

a. Program Latihan Kondisi Fisik............................................ 26

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

b. Program Latihan Teknik...................................................... 33

c. Program Latihan Taktik....................................................... 33

d. Berlatih Mental.................................................................... 34

B. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................... 35

C. Kerangka Berpikir............................................................................ 36

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 38

A. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 38

1. Tempat Penelitian...................................................................... 38

2. Waktu Penelitian........................................................................ 38

B. Bentuk dan Strategi Penelitian......................................................... 38

C. Sumber Data.................................................................................... 38

D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 39

1. Angket....................................................................................... 39

2. Wawancara................................................................................ 39

3. Observasi.................................................................................. 40

E. Validitas Data.................................................................................. 40

F. Analisis Data................................................................................... 41

G. Prosedur Penelitian.......................................................................... 42

1. Tahap Perencanaan.................................................................... 42

2. Tahap Pengumpulan Data......................................................... 42

3. Tahap Analisis........................................................................... 42

4. Tahap Tindak Lanjut................................................................. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN....................................................................... 45

A. Hasil Penelitian............................................................................... 45

B. Pembahasan Hasil Analisis Data.................................................... 65

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN......................................... 69

A. Simpulan......................................................................................... 69

B. Implikasi......................................................................................... 69

C. Saran............................................................................................... 70

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 71

LAMPIRAN.................................................................................................... 73

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram satu siklus mikro dengan satu puncak .............................. 24

Gambar 2. Diagram jenis langkah pendekatan tiga siklus mikro untuk

pengembangan diikuti oleh satu siklus untuk mempertahankan ..... 25

Gambar 3. Skema kerangka pemikiran ............................................................. 37

Gambar 4. Skema Triangulasi ........................................................................... 41

Gambar 5. Komponen-komponen Analisis data model Interaktif .................... 42

Gambar 6. Prosedur penelitian .......................................................................... 44

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mantan Atlet / Pemain Tenis

Lapangan ......................................................................................... 45

Tabel 2. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mendapat Pendidikan / Kursus

Kepelatihan Tenis Lapangan ........................................................... 46

Tabel 3. Frekuensi dan Prosentase Sampai saat ini dalam Melatih Tenis

Lapangan Pernah Berprestasi .......................................................... 47

Tabel 4. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Pemanduan

Bakat .............................................................................................. 47

Tabel 5. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Seleksi.............. 48

Tabel 6. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip Latihan

Sesuai Kondisi Pemain .................................................................. 48

Tabel 7. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip

Penekanan Beban Latihan secara Bertahap dan Terus

Menerus.......................................................................................... 49

Tabel 8. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mempunyai Dasar Teoritis

dalam Menyusun Program Latihan................................................ 50

Tabel 9. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Materi Latihan

Cukup Bervariasi ........................................................................... 50

Tabel 10. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menekankan Prinsip Latihan

dengan Disiplin Tinggi ................................................................. 51

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 11. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip Work

Relieve/Recovery (saat Kerja dan Istirahat) yang Seimbang ......... 52

Tabel 12. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Periode

Latihan........................................................................................... 52

Tabel 13. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Penjelasaan

saat Atlet Melakukan Kesalahan .................................................. 53

Tabel 14. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Evaluasi,

Masukan dan Saran secara Individual .......................................... 53

Tabel 15. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Merasa Jam Latihan

Mencukupi untuk Menyusun Program Latihan ............................ 54

Tabel 16. Frekuensi dan Prosentase Prasarana dan Sarana Latihan

Klub-Klub Tenis Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun

2010 Cukup Memadai .................................................................. 55

Tabel 17. Frekuensi dan Prosentase Latihan di Klub-klub Tenis Lapangan

Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mempunyai Jadwal yang

Tepat dan Berlangsung secara Rutin ............................................. 55

Tabel 18. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Membuat Program Latihan

Jangka Pendek, Menengah dan Jangka Panjang ............................ 56

Tabel 19. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis

Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 yang

direncanakan Pelatih dapat Berjalan secara Maksimal.................. 57

Tabel 20. Frekuensi dan Prosentase Program Pelatih Klub-klub Tenis

Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Membedakan

Program latihan untuk Atlet Pemula, Yunior dan Senior............... 57

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Tabel 21. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis

Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan

Kekuatan ...................................................................................... 58

Tabel 22. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis

Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan

Daya Tahan/Stamina .................................................................... 59

Tabel 23. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis

Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan

Kecepatan Reaksi ......................................................................... 59

Tabel 24. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis

Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan

Kelincahan .................................................................................... 60

Tabel 25. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis

Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan

Kelentukan .................................................................................... 61

Tabel 26. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 selalu Mendemonstrasikan

Gerakan-Gerakan dalam Permainan kepada Atletnya ................... 61

Tabel 27. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Ikut Aktif Melatih Teknik

Gerakan Bermain Tenis Lapangan ................................................. 62

Tabel 28. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Teknik

Gerakan dari yang Mudah ke yang Sukar...................................... 62

Tabel 29. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Latihan gerakan

Teknik secara Berulang-ulang ....................................................... 63

Tabel 30. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis

Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan

Taktik............................................................................................. 64

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Tabel 31. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis

Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan

Mental ............................................................................................ 64

Tabel 32. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Evaluasi Program

Latihan .......................................................................................... 65

Tabel 33. Perhitungan secara Keseluruhan Prosentase pada Instrumen Metode

Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun

2010 .................................................................................................. 66

Tabel 34. Perhitungan secara Keseluruhan Prosentase pada Instrumen

Penyusunan Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 .................................................. 67

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi–Kisi Angket ......................................................................... 73

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Angket Penelitian .......................................... 74

Lampiran 3. Pedoman Wawancara Pelatih ..................................................... 79

Lampiran 4. Lembar Observasi ........................................................................ 85

Lampiran 5. Tabulasi Data Hasil Instrumen .................................................... 81

Lampiran 6. Frekuensi dan Persentase Butir-butir Soal.................................... 82

Lampiran 7. Dokumentasi ............................................................................... 85

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga tenis lapangan berkembang pesat di Indonesia, terbukti dengan

adanya pesta olahraga antar daerah seperti : Pekan Olahraga Nasional (PON),

Pekan Olahraga Antar Provinsi (PORPROV), Pekan Olahraga Pelajar (POP)

serta masih banyak pesta olahraga lainnya termasuk kejuaraan-kejuaraan antar

sekolah, instansi, perusahaan dan lain-lain. Banyak orang yang bermain tenis

lapangan hanya untuk sekedar hobi saja, tetapi banyak pula orang yang bermain

tenis lapangan karena ingin menyalurkan bakat mereka untuk menjadi seorang

atlet yang berprestasi.

Dalam mewujudkan olahraga tenis lapangan yang berprestasi, sangatlah

dibutuhkan suatu kerja keras, berlatih secara sistematis, pembinaan yang tepat,

bibit atlet yang berpotensi, organisasi yang baik, pelatih yang berkualitas dan

sarana prasarana yang memadai. Komponen-komponen tersebut merupakan

kesatuan yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Sehingga untuk

mewujudkan semua itu dibentuk suatu organisasi olahraga tenis lapangan yang

bernama PELTI (Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia) yang merupakan

induk cabang olahraga tenis lapangan di Indonesia yang berdiri di bawah

KONI(Komite Olahraga Nasional Indonesia). Permainan tenis lapangan saat ini

sudah mulai berkembang di banyak Kota atau Karesidenan, salah satunya yaitu di

Karesidenan Surakarta.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan, kondisi olahraga permainan tenis

lapangan di Karesidenan Surakarta saat ini sudah berkembang. Namun

perkembangan tersebut masih belum berjalan dengan baik. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti : kurangnya minat masyarakat terhadap

olahraga tenis lapangan, peralatan tenis lapangan yang mahal, serta program

latihan yang kurang baik untuk para atlet. Cara penyusunan program latihan

pelatih-pelatih tenis lapangan sebagian ada yang hanya bertumpu pada latihan

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

teknik dan latihan game saja. Hal ini tentunya kurang tepat untuk mencapai

prestasi maksimal karena masih dibutuhkan berbagai jenis latihan termasuk

latihan fisik, teknik, taktik dan strategi serta pembentukan mental juara. Dalam hal

ini keberadaan seorang pelatih perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan

kualitas dan mutu seorang atlet, untuk itu seorang pelatih sangat diharapkan dapat

menguasai metode kepelatihan yang tepat dan dapat menyusun program latihan

yang baik.

Metode kepelatihan merupakan langkah seorang pelatih dalam

melaksanakan program latihan. Langkah-langkah tersebut berkaitan dengan

prinsip-prinsip latihan yang meliputi : prinsip individual, penambahan beban

latihan, prinsip interval, prinsip penekanan beban, variasi dalam latihan, prinsip

penetapan sasaran dan prinsip evaluasi. Pada kenyataannya ada sebagian pelatih

tenis lapangan di Karesidenan Surakarta yang belum memahami prinsip-prinsip

latihan tersebut. Hal ini terlihat dalam proses latihan sehari-hari, sebagian dari

mereka memberikan latihan tanpa membedakan karakteristik individual atletnya

dan penambahan beban latihan yang kurang beraturan dan tidak sesuai dengan

kemampuan individual atlet serta masih banyak prinsip-prinsip latihan lain yang

tidak dijalankan. Sehingga tampak jelas dalam proses latihan yang ada di klub

tenis lapangan di Karesidenan Surakarta kurang tertib dan kadang tidak beraturan

yang menyebabkan target atau sasaran yang ingin dicapai dalam latihan sering

kali gagal.

Program latihan merupakan menu dan kegiatan yang harus dilaksanakan

dalam melatih. Dalam menentukan program latihan harus menyatu pada beberapa

faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Penerapan program latihan yang

tepat dan disesuaikan dengan kemampuan atletnya akan meningkatkan kualitas

atlet secara maksimal. Suatu hal yang harus dilakukan dan dipertahankan dalam

menyusun program latihan adalah menentukan terlebih dahulu tujuan latihan atau

target yang ingin dicapai. Hal itu penting agar atlet dapat berlatih dengan motivasi

untuk mencapai sasaran.

Mempersiapkan seorang atlet untuk menghadapi pertandingan hingga

mencapai tingkat prestasi tinggi atau maksimal, diperlukan waktu yang cukup

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

lama serta penyusunan program latihan yang seksama, teratur, sistematis,

bertahapkan dan berkesinambungan.

Penyusunan program latihan merupakan tugas penting dari seorang

pelatih. Program latihan hendaknya disusun secara sistematis dan sesuai dengan

kebutuhan atlet. Berhasil tidaknya tujuan yang hendak dicapai tergantung pada

program latihan ini, oleh sebab itu perlu diperhatikan landasan pemikiran antara

lain sebagai berikut : efektifitas program, kondisi individual, kondisi puncak dan

evaluasi program.

Sering kita menjumpai seorang atlet yang mundur dari karirnya sebagai

atlet kemudian melanjutkan karir sebagai pelatih, namun terkadang mereka belum

dibekali teori-teori kepelatihan secara formal. Ada juga pelatih yang baru saja

lulus dari lembaga pendidikan olahraga atau pendidikan kepelatihan, kemudian

mereka berusaha menerapkan ilmu kepelatihan yang didapatkannya. Seorang

mantan atlet tentu unggul di bidang pengalaman karena dia pernah merasakan

pengalaman sebagai seorang atlet, namun dari segi teori penyusunan dan

pelaksanaan latihan dia masih belum menguasainya. Latihan yang dia berikan

kebanyakan disusun berdasarkan pengalamannya semasa menjadi atlet. Hal ini

tentu kurang benar karena kondisi atlet yang dilatih saat ini tentunya berbeda

dengan kondisinya semasa menjadi atlet.

Demikian juga dengan pelatih yang baru saja lulus dari sebuah lembaga

pendidikan keolahragaan, dia juga belum bisa menjadi pelatih yang baik, memang

dari segi teori melatihnya sangat menguasai. Sebagai contoh akan dengan mudah

membuat suatu program latihan yang disesuaikan dengan kondisi individual

atletnya. Namun dari segi pendekatan terhadap atlet dan pembentukan mental

juara dia masiih kurang mampu, selain itu dia kurang handal dalam hal

memberikan motivasi kepada atlet baik pada saat pertandingan maupun setelah

pertandingan.

Menjadi seorang pelatih yang baik dibutuhkan suatu pengalaman dan

kemampuan baik secara toritis maupun secara praktis. Secara teoritis bisa

didapatkan melalui jalur pendidikan formal dan informal seperti mengikuti

pendidikan atau kursus-kursus kepelatihan dari lembaga-lembaga pendidikan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

kepelatihan olahraga. Secara praktis merupakan skill yang telah dimiliki dan bisa

dikembangkan melalui kematangan. Pelatih yang mantan atlet dapat menambah

ilmu kepelatihannya dengan mengikuti pendidikan atau kursus-kursus

kepelatihan, sehingga mereka akan mendapatkan sertifikat kepelatihan serta

keberadaannya di dunia kepelatihan akan semakin diakui. Untuk pelatih-pelatih

muda yang baru lulus dari lembaga pendidikan kepelatihan olahraga sebaiknya

berusaha magang terlebih dahulu di klub atau menjadi asisten pelatih untuk

menambah pengalaman berinteraksi dengan seorang atlet.

Ilmu kepelatihan termasuk ilmu terapan, oleh karena itu pelatih perlu

mengerti, menghayati teori dan metodologi melatih secara benar. Salah satu ciri

pelatih yang baik adalah pandai memilih atau menciptakan metode latihan yang

efektif dan efisien untuk mencapai sasaran latihan. Metode melatih menuntut

seorang pelatih untuk memahami dan menguasai prinsip-prinsip latihan yang

benar, dengan menguasai prinsip latihan yang benar seorang pelatih akan mudah

menentukan metode latihan yang tepat bagi atletnya sehingga tujuan utama untuk

mencapai prestasi semaksimal mungkin bisa dicapai.

Mencapai prestasi tinggi banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain

kondisi fisik, teknik, taktik dan psikis. Semua faktor tersebut menjadi tugas

pelatih untuk membina dan meningkatkan kualitasnya. Sehingga dibutuhkan

penyusunan program latihan yang tepat. Program latihan harus direncanakan dan

diperhitungkan dengan matang, sehingga pada waktu yang telah ditetapkan atau

ditentukan prestasi puncak dapat dicapai.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian di

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta. Peneliti ingin mengetahui

sekaligus membuktikan apakah program latihan pelatih-pelatih tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta sesuai dengan prinsip-prinsip latihan yang meliputi:

prinsip individual, penambahan beban latihan, prinsip interval, prinsip penekanan

beban, variasi dalam latihan, prinsip penetapan sasaran dan prinsip evaluasi.

Bertolak dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dirumuskan

judul penelitian sebagai berikut: “Penerapan Metode Kepelatihan Cabang

Olahraga Tenis Lapangan di Karesidenan Surakarta Tahun 2010”.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan metode kepelatihan pada klub-klub cabang olahraga

tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010?

2. Bagaimana pelaksanaan penyusunan program latihan pada klub-klub cabang

olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, penelitian ini

mempunyai tujuan :

1. Untuk mengetahui penerapan metode kepelatihan pada klub-klub cabang

olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan penyusunan program latihan pada klub-klub

cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat untuk :

1. Memberikan masukkan bagi dunia kepelatihan pada klub-klub cabang

olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010.

2. Memberikan masukkan bagi pelatih mengenai manfaat metode latihan yang

benar dalam meningkatkan kualitas latihan pada klub-klub cabang olahraga

tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Olahraga Tenis Lapangan

Tenis lapangan merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat

dilakukan dengan cara satu orang melawan satu orang atau dua orang melawan

dua orang. Permainan ini menggunakan raket sebagai alat pemukul dan bola tenis

sebagai obyek yang dipukul. Lapangan permainan berbentuk persegi empat

dengan ukuran panjang 23,77 m dan lebar 10,97 m yang ditengah-tengahnya di

batasi oleh jaring atau net yang terbentang kuat dengan ketinggian 0,91 m untuk

memisahkan antara daerah permainan sendiri dan daerah permainan lawan. Setiap

paruh lapangan permainan dibagi menjadi tiga segi: sebuah segi belakang dan dua

segi depan (untuk servis). Lapangan dan beberapa seginya dipisahkan dengan

gatis-garis putih yang merupakan bagian dari lapangan tempat bermain tenis.

Selanjutnya permainan tenis lapangan dapat di laksanakan di dalam ruangan

maupun di luar ruangan. Tujuan permainan tenis lapangan adalah berusaha untuk

menjatuhkan bola di daerah permainan lawan dan berusaha agar lawan tidak dapat

memukul balik dan menjatuhkannya di daerah permainan sendiri. Sebuah bola

yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) dikatakan telah

keluar dan memberi lawan sebuah nilai. Penilaian menggunakan sistem poin yang

bertahap mulai dari 0, 15, 30 sampai 40. Pemain dikatakan menang apabila setelah

mencapai poin 40 dia memenangkan perlawanan kembali. Apabila kedua pemain

masing-masing memenangi 3 poin, skor di panggil “deuce” (40-40). Jika A

memenangi poin berikutnya, skornya ialah “advantage server” atau “van in”. Jika

B juga memenangi poin berikutnya, skornya ialah “advantage out” atau “van out”.

Jika seseorang pemain di tahap “advantage” menang poin, maka dia dikatakan

memenangi perlawanan itu. Di tahap ini, pemain A atau B harus memenangi 2

poin berturut-turut untuk memenangi perlawanan. Apabila skor mencapai 6

perlawanan, “tie break” atau “pemutus” digunakan bagi perlawanan 3 atau 5 set.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Jika ini berlaku, pemain yang memenangi 7 poin terlebih dahulu adalah pemenang

asalkan ia mendahului dua poin lebih. Jika skor mencapai 6 poin sama, permainan

akan dilanjutkan sehingga lebihan poin diperoleh. Skor dengan angka digunakan

pada keseluruhan permainan “tie break” ini.

Olahraga permainan tenis lapangan merupakan suatu permainan yang

komplek yang tidak mudah dilakukan untuk setiap orang. Diperlukan pengetahuan

tentang teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain tenis

lapangan secara efektif. Bukan hanya itu saja, faktor-faktor lain seperti fisik,

teknik, taktik dan psikis juga sangat diperlukan, dan semua hal tersebut hendaknya

berpedoman pada program latihan yang baik agar tujuan untuk mencapai prestasi

semaksimal mungkin bisa tercapai.

a. Groundstroke

Menurut Handono Murti (2002:4) beberapa hal penting yang perlu

diperhatikan untuk mempelajari groundstroke yang baik yaitu :

1) Posisi Siap ( Ready position )

Posisi siap adalah posisi persiapan menjelang lawan melakukan pukulan

ketika kita sedang bermain. Untuk melakukan posisi ini bungkukkan badan sedikit

ke depan, lutut ditekuk, raket ada di depan badan, dan biasakan mata tertuju pada

bola serta gerakan raket lawan. Lakukan tindakan seperti ini setiap kali lawan

hendak melakukan pukulan.

2) Cara Bergerak ( The Way of Moving )

Ada tiga macam gerak atau langkah dalam permainan tenis yaitu gerak

yang teratur (sequential side step), gerak bebas (free step) dan gerak gabungan

(combination step).

Pada gerakan teratur, apabila seorang pemain berdiri di tengah lapangan

dan berada pada posisi siap, maka dengan dua kali langkah ke samping (side step),

pada langkah ketiga pemain sudah berada pada posisi siap pukul.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pada gerak bebas dimana pemain berlari menuju kearah bola, adalah pola

gerakan yang banyak dilakukan oleh para petenis. Dan pada pola gerak bebas ini

sering terjadi pemain kelebihan langkah dalam melakukan positioning, sehingga

hal ini merugikan pemain dalam gerakan selanjutnya ke posisi siap.

Gerak Kombinasi adalah gabungan dari gerak teratur dan gerak bebas.

Pada dasarnya setelah melakukan split step seorang pemain melakukan gerak side

step terlebih dahulu kemudian melakukan gerak berlari menuju bola. Hal ini

dilakukan ketika seorang pemain mendapat bola-bola jauh dari posisi dimana dia

berada.

3) Posisi Siap Pukul ( Positioning )

Lamanya bola terbang dari raket lawan menuju kita adalah waktu bagi kita

untuk melakukan positioning. Positioning sangat bergantung pada cepat

lambatnya bola dari raket lawan menuju posisi kita. Semakin cepat gerak bola,

semakin cepat pula gerak kita menuju positioning.

4) Cara Memukul Bola

Tugas pertama adalah memukul setiap bola masuk, baik itu dari sisi

forehand maupun backhand. Tugas kedua adalah arah. Pukulan yang masuk kalau

dibarengi dengan pengarahan pasti hasilnya akan berbeda. Tugas ketiga adalah

seorang pemain harus memiliki tenaga pukul (power).

a) Forehand

Forehand adalah memukul dengan bagian depan tangan (fore of the hand).

Hal paling utama untuk dapat memukul forehand dengan baik adalah kita

harus menunggu bola jatuh, sehingga mempermudah kita untuk melakukan

pukulan. Menurut Handono Murti (2002 : 23) forehand dibagi menjadi 2

yaitu :

(1) Forehand Topspin Jika sudah pada posisi pukul, awali backswing (posisi tangan mengayun ke belakang) dari bawah, dengan posisi permukaan raket sedikit tertutup. Awali gerak dari pukul 6 ke pukul 9 arah jarum jam. Hal ini sama juga

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

berlaku untuk pemain kidal, hanya saja dilakukan dengan pegangan tangan kiri. Lakukan perkenaan di depan badan, mata tetap melihat bola dan akhiri geerakan dengan posisi seperti menyikut wajah orang pada follow through.

(2) Forehand Drive / Flat Perbedaan pukulan ini dengan topspin terlihat dari cara backswing dan ayunan ke depan. Kalau dalam topspin gerakan backswing diawali dari bawah, maka drive maupun flat dilakukan hampir mendatar yaitu setinggi pinggang.

b) Backhand

Backhand caranya seperti forehand, hanya saja berbeda pada posisi

pukulnya yaitu memukul dengan bagian belakang tangan (back of the hand).

Menurut Handono Murti (2002:25) backhand dibagi menjadi 4 yaitu :

(1) Backhand Topspin Pada prinsipnya gerakan topspin backhand tidak berbeda dengan forehand. Diawali dengan backswing dari bawah, posisi permukaan raket sedikit ditutup dan diakhiri dengan follow through lurus di atas bahu.

(2) Backhand Drive Setelah anda melakukan split step dan mengadakan penyesuaian langkah ke posisi pukul backhand, lakukan backswing sebatas pinggang. Lakukan ayanan ke depan, tidak terlalu datar tapi sedikit condong ke atas. Lakukan perkenaan di depan badan dengan posisi permukaan raket sedikit ditutup dan akhiri dengan gerakan follow through di atas bahu.

(3) Backhand Slice Lakukan backswing dari atas bahu, posisi raket terbuka, tekan ke depan dengan sudut kemiringan ± 45 derajat. Lakukan perkenaan di depan badan, akhiri dengan follow through setinggi bahu.

(4) Two Handed Backhand Kelebihan pegangan dua tangan ini adalah penimbulan tenaga pukul yang lebih besar disbanding dengan satu tangan, dan pukulan menjadi lebih solid. Kelemahannya ada pada jangkuan pukulan, pemain harus melangkah lebih dekat ke arah bola.

c) Approachshot

Pukulan ini dilakukan jika melihat bola lawan pendek atau jatuh di daerah

tengah lapangan. Pukulan pada approachshot juga bisa disebut pukulan

serangan. Karena approachshot biasanya menekankan pada penempatan bola

dengan tujuan mempersulit lawan dan diakhiri dengan volley.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

d) Volley

Untuk mempercepat permainan para pemain biasanya maju ke depan

melakukan volley. Pada waktu bola dipukul oleh lawan, tarik raket kemana

bola diarahkan. Tarik raket sejajar posisi bahu untuk posisi siap. Lakukan

perkenaan di depan badan pada posisi yang ideal. Pegang raket jangan terlalu

kencang sebelum perkenaaan, tetap rileks. Baru pada waktu bola menyentuh

raket kencangkan pegangan raket dan kendorkan kembali pegangan pada

waktu follow through. Pukulan volley dibagi menjadi dua yaitu forehand

volley dan backhand volley.

e) Serve

Bagi para pemula serve adalah awal permainan tetapi bagi pemain dunia

serve bisa menjadi senjata yang mematikan.

Ada beberapa teknik melakukan serve menurut Handono Murti (2002:40)

yaitu :

(1) Kick Serve Servis bola dimana seorang petenis menekankan kecepatan dan tenaga pukul yang besar dengan tujuan utama mendapatkan nilai.

(2) Slice Serve Pada servis ini bola dipukul pada sebelah kanan belakang bola. Posisi permukaan raket sedikit miring, perkenaan terjadi di belakang sebelah kanan bola.

(3) Twist serve Twist serve atau American twist adalah jenis servis yang dilakukan dengan perkenaan bola dipukul dari bagian belakang atas bola dengan posisi raket 60 derajat horizontal ke atas.

f) Return Serve

Return serve atau pengembalian servis adalah pukulan yang sama dengan

pukulan groundstroke biasa, hanya bedanya tekanan yang terjadi pada return

serve sangat besar.

g) Dropshot

Dropshoot dilakukan dengan pukulan slice, yang ditahan followthrough-

nya dan touch (sentuhan) menjadi kunci utamanya. Dropshot yang baik adalah

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

jika pantulan bolanya tidak tinggi dan jatuhnya di daerah servis tidak terlalu

jauh dari net.

h) Lob

Lob adalah salah satu cara untuk mengatasi lawan ketika berada di depan

net. Ada dua cara yang biasa dilakukan pemain dalam melakukan lob yaitu

pertama dengan membuka permukaan raket dan mengangkat bola dari bawah

dengan lembut, dan yang kedua dengan topspin.

b. Taktik dan Strategi Olahraga Tenis Lapangan

Strategi adalah pengembangan suatu rencana permainan. Sedangkan taktik

adalah implementasi dari rencana permainan tersebut di dalam suatu

pertandingan. Menurut Nuril Ahmadi (2007:41) taktik merupakan keseluruhan

tindakan atau usaha, baik yang dilakukan oleh individu maupun tim untuk

mencapai hasil yang optimal di dalam suatu pertandingan. Taktik juga dapat

disebut sebagai siasat yang dipergunakan dalam pertandingan untuk mencari

kemenangan secara sportif. Taktik harus disesuaikan dengan aturan-aturan

permainan, kondisi pertandingan, kualitas fisik, teknik dan mental para pemain

juga kemampuan kerjasama tim.

1) Prinsip-prinsip Taktik dan Strategi Sederhana Untuk Permainan

Tunggal

Taktik dan strategi untuk pemain tenis berbeda menurut tingkatan

permainan, permukaan, pengaruh keadaan, keadaan lingkungan (angin, matahari,

dll) dan faktor-faktor psikologi. Untuk pemain pemula dan pemain baru, strategi

yang paling penting adalah menjaga bola dalam permainan, yaitu agar menjadi

konsisten. Semua pemain pemula kehilangan banyak poin melalui kesalahannya

sendiri daripada yang mereka peroleh dengan memenangkan pukulan. Oleh

karena itu tidak realistik untuk mengedepankan tekanan atau permainan taktik

canggih sebelum para siswa telah mengembangkan kemampuan teknik dasar.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

a) Konsisten dan Pengambilan Resiko

Di dalam situasi permainan, tujuan dasar para pemain adalah untuk

memukul bola sedemikian rupa sehingga lawan tidak akan mampu

mengembalikannya. Ada dua cara untuk mecapai tujuan tersebut :

(1) Dengan konsisten / keajegan : menjaga bola dalam permainan.

(2) Dengan mengambil resiko : dengan mencoba untuk menyerang,

memenangkan pukulan atau memaksa lawan untuk membuat kesalahan.

Pada tahap awal pengembangan pemain, pelatih seharusnya menuntut

kekonsistenan. Para pemain seharusnya didorong untuk menjaga bola dalam

permainan dan menghindari membuat kesalahan sendiri. Seperti dapat dilihat

pada grafik diatas, ketika para pemain meningkatkan ketrampilan dan

kepercayaan mereka, mereka dapat lebih berkonsentrasi pada penempatan

tembakan dan mereka umumnya akan berusaha untuk mengambil resiko yang

lebih terkontrol dalam rangka untuk memaksa lawan mereka untuk membuat

kesalahan.

b) Memukul Bola Tajam

Memukul tembakan yang tajam (diluar garis pukulan servis dan dekat

dengan garis dasar) mempunyai banyak keuntungan menurut Miley Dave

(1995:27) :

(1) Memaksa lawan untuk mundur. (2) Memaksa mereka untuk memukul bola yang melambung tinggi. (3) Dibandingkan dengan tembakan pendek, hal ini dapat menutup banyak

sudut. (4) Membuat lawan mereka mundur, sehingga mengurangi ketepatan

mereka. (5) Memaksa lawan untuk mengembalikan tembakan pendek sehingga

membuka peluang untuk mengembalikan tembakan.

c) Memanfaatkan Kelemahan Lawan

Hal ini sering berguna untuk mengambil keuntungan dari kelemahan

lawan tanpa mencoba untuk memukul bola dari jangkauan, atau tanpa

memenangkan pukulan sama sekali. Para pemain menunjukkan jenis

kelemahan yang berbeda, banyak diantaranya dapat terlindung dengan

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pengamatan kekonsistenan lawan menurut Dave Miley (1995:28). Kelemahan

ini dapat meliputi:

(1) Groundstroke : Suatu tembakan, baik forehand atauabackhand lebih lemah daripada yang lain.

(2) Jenis-jenis bola tertentu : Sebagai contoh, tembakan tajam dan tinggi sering terlihat ksulit untuk para pemula.

(3) Pergerakan dalam menembak : Biasanya para pemain merasa lebih sulit memukul bola ll sambil bergerak daripada masih berdiri.

d) Pengembangan Batasan Tinggi Untuk Kesalahan

Para pemain pada tahap awal pengembangan harus didukung untuk

meningkatkan batasan mereka untuk kesalahan dengan memukul bola lebih

tinggi di atas net dan dengan memastikan tembakan mereka tidak dijatuhkan

terlalu dekat dengan garis luar.

e) Pemulihan Untuk Posisi Tembakan Selanjutnya

Seorang pemain yang memulihkan kondisinya dengan baik setelah

melakukan tembakan dapat membatasi kemampuan lawan untuk

menempatkan mereka dalam situasi bertahan. Ketika pulih, pemain harus

mencoba untuk kembali ke tengah lapangan atau membagi dua bagian sudut

kembalian sebelum lawan mereka memukul bola. Pilihan pengembalian

tembakan atau jarak yang diperlukan untuk berpindah dalam membagi dua

sudut kembalian untuk tembakan berikutnya akan sangat mempengaruhi

lamanya pemulihan.

2) Lima Situasi Permainan

Seorang pemain harus berusaha untuk memberikan latihan di dalam

pelajaran untuk mempraktekkan semua situasi permainan secara teratur. Ada lima

situasi permainan dalam permainan tunggal menurut Miley Dave (1995:30) :

a) Ketika pemain melakukan servis. b) Ketika pemain mengembalikan pukulan. c) Ketika pemain dan lawan keduanya berada di garis dasar. d) Ketika pemain mendekati net. e) Ketika lawan mendekati net.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3) Area Permainan

Taktik sangat dipengaruhi oleh area lapangan dimana para pemain

ditempatkan menurut Miley Dave (1995:31). Keempat area yang dapat

diidentifikasi adalah :

a) Garis dasar b) ¼ lapangan c) Tengah lapangan d) Net

Ketika pemain sulit mengontrol dan mengarahkan bola, mereka sering

memposisikan di semua area lapangan. Oleh karena itu mereka harus memahami

bahwa semakin dekat mereka ke net, semakin sedikit waktu mereka bereaksi

terhadap bola yang mendekat. Tetapi semakin besar kesempatan mereka harus

membuat sudut dan memenangkan poin.

4) Tahap-tahap Permainan

Selama pertandingan atau dalam situasi permainan, pemain akan

ditempatkan dalam berbagai situasi taktik, tergantung pada apakah ia diserang

atau apakah ia sedang menyerang lawannya. Ada beberapa tahap bermain tenis

menurut Miley Dave (1995:32). Pada tingkatan pemula dan tingkatan menengah

ke bawah, tahap ke titik berat adalah :

a) Pertahanan Ketika pemain sedang diserang (melalui penempatan, kecepatan atau ketajaman penerimaan bola), pemain harus berusaha untuk mengembalikan bola dengan lintasan untuk memberikan waktu pemulihan, dan untuk memastikan bahwa bola melewati net dengan batasan yang baik.

b) Rally Pada tahap rally, pemain tidak dipaksa untuk membuat kesalahan dan tidak berusaha untuk memaksa lawannya untuk membuat kesalahan. Dia terus menjaga bola dalam permainan dan menunggu lawannya membuat kesalahan. Sehingga pemain menjadi lebih terampil dan ketajaman “ rally”nya akan meningkat.

c) Penyerangan Pada tahap penyerangan, pemain mencoba untuk menempatkan lawannya pada pertahanan. Dia biasanya berusaha untuk memindahkan lawan disekitarnya dan memanfaatkan salah satu kelemahan lawannya.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pada tahap ini, pemain mengambil resiko lebih daripada “rally” sederhana.

5) Pilihan Tembakan

Kemampuan pemain untuk membedakan berbagai jenis bola yang diterima

sangat penting dalam membuat keputusan yang baik di dalam pilihan menembak.

Bola yang diterima dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu tembakan mudah,

tembakan agak sulit, tembakan sulit. Para pemain dapat diajarkan pada tahap yang

paling awal dalam pengembangan mereka, untuk mengidentifikasi dan

membedakan antara berbagai jenis bola yang diterima menggunakan kode warna.

Konsep ini telah dikembangkan oleh pelatih tenis Amerika Serikat, Gundars

Tilmanis. Pemahaman yang baik pada tembakan mendekat akan membantu

pemain dalam membuat pilihan taktik.

Sebagai contoh:

• Bola hijau = Tembakan mudah = usaha untuk mengambil keuntungan =

menyerang

• Bola kuning = Tembakan agak sulit = bermain dengan hati-hati

= mengumpulkan

• Bola merah = Tembakan sulit = bermain dengan sangat hati-hati =

mempertahankan

6) Faktor-faktor lain yang mempengaruhi strategi dan taktik tunggal

Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi dan taktik tunggal menurut

Dave Miley (1995:34) antara lain sebagai berikut :

a) Karakteristik Pemain / Lawan (1) Tingkat permainan, kelemahan, kekuatan, dll. (2) Faktor-faktor psikologi, usia, kedewasaan, pergerakan, dll. (3) Gaya permainan, pengambil resiko / penyerang dan pemain yang

mengembalikan / pemain yang bertahan. b) Lingkungan

(1) Permukaan (2) Angin (3) Matahari (4) Sikap (5) Suhu, dll.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

7) Taktik dan Strategi Ganda

Permainan ganda melibatkan interaksi dinamis dari empat pemain. Banyak

prinsip yang mendasari dari taktik dan strategi untuk tunggal dan juga ganda.

Tetapi pada permainan tim, posisi dan pelanggaran sangat penting dalam ganda.

Cara melatih strategi untuk ganda menurut Dave Miley (1995:34) (3 poin

pertama berlaku khusus untuk pemula).

a) Bermain persentase tembakan dan bermain konsisten. b) Jangan terjebak di tengah lapangan. c) Dapatkan servis pertama di permainan. d) Coba untuk mendekatkan ke net sesegera mungkin. e) Ambil keuntungan net dari lawan dengan lob. f) Memukul bola di tengah. g) Kembalikan servis menyilang atau di atas kepala pemain. h) Kembalikan lob dengan lob. i) Tanpa mengelob tetap menjaga bola rendah melewati net. j) Bermain sebagai tim. k) Menahan serangan ketika berada pada net untuk menjaga tebakan tim

lawan. l) Berkomunikasi dengan pasangan.

c. Komponen Kondisi Fisik Olahraga Permainan Tenis lapangan

Kondisi fisik adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen

yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun

pemeliharaannya. Artinya bahwa “ Di dalam usaha peningkatan kondisi fisik,

seluruh komponen tersebut juga harus dikembangkan, walaupun di sana sini

dilakukan dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan tiap komponen yang

diperlukan” menurut Nuril Ahmadi (2007:65). Komponen-komponen kondisi fisik

yang dimaksud adalah kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, daya lentur,

kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan reaksi.

Untuk menjadi pemain tenis lapangan yang baik diperlukan kemampuan

fisik yang baik pula. Untuk mencapai kondisi fisik yang baik (prima), diperlukan

latihan fisik yang terprogram secara sistematis.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Metode Latihan

a. Pengertian Latihan

Banyak orang berlatih tetapi sebenarnya tidak. Hal ini umumnya

disebabkan yang bersangkutan kurang memahami pengertian tentang latihan yang

sebenarnya. Pengertian latihan yaitu suatu proses sistematis dari latihan atau

bekerja yang dilaksanakan berulang-ulang secara berkelanjutan dengan semakin

hari semakin bertambah beban latihan untuk mencapai tujuan. Dari pengertian

latihan, akan didapat unsur-unsur latihan antara lain :

1) Sistematis adalah berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem yang

tertentu, metodis, dari mudah ke yang sukar, latihan yang teratur, dari yang

sederhana menjadi ke yang lebih rumit.

2) Berulang-ulang yaitu setiap elemen teknik harus diulang sesering mungkin,

dimaksudkan agar gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi

semakin mudah untuk dilakukan, dan otomatis pelaksanaannya sehingga lebih

menghemat energi.

3) Kian hari kian bertambah bebannya ialah setiap kali, secara periodik, segera

setelah tiba saatnya, beban latihan harus ditambah, jika beban tidak ditambah

prestasi pun tidak akan meningkat.

Menurut Sudjarwo (1993:23) tujuan pokok dari latihan adalah prestasi

yang maksimal disamping kesehatan juga kesegaran jasmani bagi atlet. Sesuai

dengan tujuan latihan itu sendiri maka urutan penekanan latihan sebagai berikut:

a) Pembentukan kondisi fisik (Physical build Up) Unsur-unsur yang harus dibentuk dan dikembangkan dalam latihan kondisi fisik meliputi kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, keseimbanagan dan koordinasi.

b) Pembentukan Teknik (Technical Build Up) Pembentukan teknik adalah latihan khusus yang dimaksudkan untuk membentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik dan neuromuscular. Pembentukan teknik harus dimulai dari teknik dasar ke teknik tinggi yang akhirnya menuju gerakan-gerakan yang otomatis.

c) Pembentukan Taktik (Tactical Build Up) Pembentukan taktik meliputi cara pertahanan maupun cara dalam penyerangan termasuk didalamnya penyusunan strategi, system, pola bermain dan tipe atau karakter dari tim.

d) Pembentukan Mental (Mental Build Up)

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Pembentukan mental untuk bertanding dengan unsur psikologis sesuai dengan cabang olahraga yang diikuti.

e) Kematangan Juara Dengan bekal teknik, taktik, dan fisik yang baik dan didukung dengan mental bertanding yang baik pula merupakan keselarasan yang matang antara tindakan dan proses mental bertanding tersebut. Cara melatih mental bertanding ini dengan jalan mengadakan berbagai pertandingan dengan segala macam variasi.

b. Prinsip-prinsip Latihan

Latihan merupakan suatu proses yang dilakukan secara berulang-ulang

dengan meningkatkan pemberian beban latihan. Itulah sebabnya pemberian beban

latihan harus memenuhi prinsip-prinsip yang sesuai tujuan latihan. Prinsip-prinsip

latihan tersebut merupakan prinsip-prinsip beban latihan secara umum. Dengan

mengetahui prinsip-prinsip latihan diharapkan prestasi seorang atlet dengan cepat

meningkat. Tanpa mengetahui hal ini seorang atlet atau pelatih tidak mungkin

dapat berhasil dalam latihannya.

Sudjarwo (1993:21-23) menyarankan agar seluruh program latihan

sebaiknya menerapkan prinsip-prinsip latihan sebagai berikut :

1) Prinsip Individu Pemberian latihan harus selalu mengingat kemampuan dan kondisi individu masing-masing atlet. Faktor-faktor individu yang harus mendapat perhatian misalnya, tingkat ketangkasan atlet, umur atau lamanya berlatih harus dibedakan, kesehatan dan kesegaran jasmaninya, psikologi atau mentalnya.

2) Prinsip Penambahan Beban ( Overload Principle ) Penambahan beban harus dilakukan tahap demi tahap secara teratur dan konsisten. Beban latihan berat yang diberikan secara terus menerus justru akan menghentikan kenaikan prestasi. Sebaiknya setelah dua atau tiga kali latihan beban latihan ditingkatkan dan itu tergantung dari atletnya.

3) Prinsip Interval Prinsip latihan interval ini dapat digunakan untuk istirahat tertentu. Latihan interval merupakan keseluruhan latihan yang diselingi dengan suatu rencana latihan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

4) Prinsip Penekanan Beban ( Stress ) Pemberian beban latihan pada suatu saat harus dilaksanakan dengan tekanan yang berat. Penekanan beban latihan tersebut harus sampai menimbulkan kelelahan secara sungguh-sungguh. Beban berat ini

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

diberikan guna meningkatkan kemampuan organism, kekuatan mental yang sangat diperlukan untuk menghadapi pertandingan.

5) Prinsip Makanan Baik ( Nutrition ) Kalori yang masuk harus sesuai kalori yang dikeluarkan untuk latihan. Untuk seorang atlet diperlukan 25-35 % lemak, 15 % putih telur, 50-60 % hidrat arang dan vitamin serta mineral lainnya.

6) Prinsip Latihan Sepanjang Tahun Suatu latihan harus dilakukan secara sistematis yang dilaksanakan sepanjang tahun tanpa berseling.

Sedangkan menurut Bompa yang dikutip Yusuf Adisasmita dan Aip

Syarifuddin (l993:130-140) menyarankan agar dalam latihan sebaiknya

menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Prinsip Beban Lebih (Overload) Prinsip beban lebih adalah prinsip latihan yang menekankan pada pembebanan latihan yang lebih berat dari pada yang mampu dilakukan oleh atlet. Seorang atlet harus berlatih dengan beban yang lebih berat atau berlatih dengan beban di atas ambang rangsang. Namun beban tersebut harus sesuai dengan kemampuan atlet.

2) Prinsip Perkembangan Multilateral Prinsip ini sebaiknya diterapkan pada atlet-atlet muda. Pada permulaan belajar mereka harus dilibatkan dalam beragam kegiatan agar dengan demikian mereka memiliki dasar-dasar yang lebih kokoh untuk menunjang keterampilan spesialisasinya kelak.

3) Prinsip intensitas Latihan Perubahan fisiologis dan psikologis yang positif hanyalah mungkin apabila atlet dilatih atau berlatih suatu program latihan yang intensif, dimana pelatih secara progresif menambahkan beban kerja jumlah pengulangan gerakan (repetition) serta kadar intensitas dari repetisi tersebut. Ada beberapa teori yang dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk menentukan kadar intensitas latihannya. Salah satunya teori Katch dan Mc Ardle (1993) sebagai berikut: a) Menghitung Denyut Nadi Maksimal ( DNM ) dengan rumus :

DNM = 220 – Umur b) Menentukan takaran intensitas latihannya, yaitu 80%-90% dari DNM c) Lamanya berlatih dalam ambang rangsang atau training zone untuk

atlet sebaiknya 45-120 menit. 4) Prinsip Kualitas Latihan

Latihan dikatakan berkualitas apabila latihan dan dril-dril yang diberikan memang benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan atlet, koreksi-koreksi yang tepat dan kontruksif sering diberikan, pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai ke detail gerakan dan setiap kesalahan segera diberikan perbaikan, prinsip-prinsip overload diterapkan, baik dalam aspek fisik maupun mental.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5) Prinsip Berfikir Positif Jika ingin berprestasi, atlet harus berani sakit dalam latihan. Pelatih harus tahu bagaimana hati atlet, apa yang mereka katakana kepada dirinya sendiri. Dan pelatih harus mempengaruhi kata hatinya, melatih atlet untuk selalu berfikir positif dan optimis, mengubah sikap bawah sadar yang negatif menjadi positif.

6) Variasi Dalam Latihan Latihan yang dilakukan biasanya banyak menuntut waktu, pikiran, tenaga. Karena itu bukan mustahil jika latihan yang intensif dan terus menerus kadang-kadang menimbulkan rasa bosan pada atlet. Jika sudah bosan, maka gairah pada atlet dan motivasinya untuk berlatih biasanya menurun atau bahkan hilang sama sekali. Karena itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk mencegah timbulnya kebosanan berlatih, misalnya dengan cara merencanakan dan menyelenggakan variasi-variasi dalam latihan.

7) Prinsip Individualisasi Setiap individu berbeda dari segi fisik maupun mental, maka setiap individu akan memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap suatu beban latihan yang diberikan pelatih. Latihan merupakan suatu beban latihan yang diberikan pelatih. Latihan merupakan suatu persoalan pribadi bagi setiap atlet dan tidak bisa disama ratakan bagi semua atlet. Latihan harus direncanakan dan disesuaikan bagi setiap individu atlet agar dapat menghasilkan prestasi yang baik.

8) Penetapan Sasaran (Goal Setting) Seringkali suatu tim atau atlet tidak berlatih dengan sungguh-sungguh, atau kurangnya motivasi untuk berlatih karena tidak ada tujuan atau sasaran yang jelas untuk apa atlet berlatih. Karena itu menetapkan sasaran latihan untuk atlet sangat penting.

9) Prinsip Perbaikan Kesalahan Kalau atlet sering melakukan kesalahan gerak, maka pada waktu memperbaiki kesalahan tersebut pelatih harus menekankan pada penyebab terjadinya kesalahan.

3. Program Latihan

Program latihan merupakan bahan atau kegiatan yang harus dilaksanakan

dalam latihan. Dalam menentukan program latihan harus menyatu pada beberapa

faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Penerapan program latihan yang

tepat dan disesuaikan dengan kemampuan atletnya akan meningkatkan kualitas

atlet secara maksimal. Suatu hal yang harus dipertahankan dalam menyusun

program latihan adalah menentukan terlebih dahulu tujuan latihan atau target yang

hendak dicapai. Hal itu penting agar atlet dapat berlatih dengan motivasi untuk

mencapai sasaran.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Menurut Iwan Setiawan seperti yang dikutip oleh Yusuf Adisasmita dan

Aip Syarifuddin (1996:14), untuk menyusun program latihan yang teratur perlu

diperhatikan unsur-unsur kemampuan atlet, baik fisik maupun mental, seperti :

a. Waktu pelaksanaan program latihan untuk mengembangkan tenaga atau kekuatan, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas dan lain-lain untuk dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

b. Cabang olahraga yang akan disiapkan. c. Standar tingkat nasional atau internasional. d. Keadaan setempat : tradisi, iklim dan lain-lain. e. Faktor latihan : prestasi, volume, intensitas. f. Jadwal perlombaan dan uji coba. g. Periodesasi latihan.

Untuk membina atlet agar dapat meningkatkan prestasi setinggi-tingginya,

diperlukan jangka waktu yang lama, maka latihan-latihan tersebut dilaksanakan

secara bertahap yang terdiri dari program jangka panjang dan program tahunan.

Program akan memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga jadwal

latihan perlu dibagi-bagi menjadi beberapa tahapan atau musim latihan.

Pembagian tahapan dalam progam latihan biasa disebut periodesasi. Dengan

periodesasi seorang pelatih dapat menyusun program latihan yang tepat bagi

atletnya untuk mencapai prestasi maksimal.

Sudjarwo (1993:82) membagi program latihan dalam satu tahun menjadi

tiga periode atau lima musim latihan, sebagai berikut :

a. Periode Latihan 1) Periode Persiapan (Preparation Period) 2) Periode Pertandingan (Competition Period) 3) Periode Peralihan (Transition Period)

b. Musim Latihan 1) Preliminary Season 2) Early Season 3) Mid Season 4) Late Season 5) Post Season

Menurut Bompa (1990 : 174) periodesasi latihan dalam tahunan sebagai

berikut :

a. Masa Persiapan (Preparation Period)

1) Persiapan Umum (General Preparation)

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Pada masa ini penekanan latihan ditujukan pada masa pembentukan

atau pembinaan fisik seperti kekuatan, daya tahan, kelentukan, kecepatan,

agilitas, power, dan koordinasi mental, seperti disiplin, keberanian,

tanggung jawab dan sebagainya. Bobot latihan akan berkisar 80-70 % fisik

dan 30-35 % teknik serta 5% mental. Periode ini berlangsung selama 2-3

bulan.

2) Persiapan Khusus (Specific preparation)

Pada masa persiapan khusus ini lebih menekankan pada penguasaan

teknik dasar yang kemudian ditingkatkan menjadi satu kesatuan gerak

yang sempurna. Kondisi fisik yang telah dimiliki pada tahap sebelumnya

harus tetap diperhatikan sepenuhnya oleh pelatih. Periode latihan dapat

berlangsung selama 2-3 bulan dengan bobot latihan 50% untuk latihan

teknik, 20% untuk latihan fisik dan 10% untuk latihan test.

b. Masa Pertandingan (Competition period)

1) Masa Prakompetisi ( Pre Competition )

Pada periode ini penekanan lebih diutamakan pada masalah taktik.

Perkembangan mental emosional atlet perlu mendapat perhatian khusus.

Perkiraan bobot latihan adalah 60% untuk latihan taktik, 15% latihan

mental, 20% test trials. Periode ini berlangsung sekitar 2-3 bulan.

2) Masa Pertandingan (Competition period)

Pada masa ini atlet harus dalam kondisi siaga alias combat ready atau

siap tempur. Pada tahap ini harus diciptakan suatu kondisi baik sehingga

atlet percaya diri dan mempunyai motivasi yang tinggi untuk

memenangkan pertandingan.

c. Masa Peralihan atau seusai pertandingan (Transition period)

Pada masa transisi atlet akan melakukan istirahat aktif dengan melakukan

kegiatan fisik yang ringan seperti joging, senam atau melakukan aktivitas fisik

yang lain. Pada masa inilah dilakukan evaluasi dari hasil prestasi serta program

dan proses latihan selama persiapan yang lalu melalui pemutaran film atau analisis

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

yang cermat. Dengan demikian maka program selanjutnya dapat disusun

berdasarkan hasil pertandingan serta pengalaman yang lalu.

Yusuf adisasmita dan Aip Syarifuddin (1996 : 128) menyatakan bahwa

periodesasi latihan adalah “suatu proses pembagian latihan dari rencana latihan

tahunan ke dalam tahapan yang lebih kecil”. Adapun kegunaan dari periodesasi

latihan adalah sebagai berikut :

1) Pelatih akan dapat mengatur setiap komponen-komponen latihan dari rencana tahunan.

2) Membantu pelatih dalam menentukan puncak latihan yang tepat untuk pertandingan-pertandingan yang menjadi sasaran (diantara pertandingan utama selama kalender tahunan).

Adapun hal lain yang dapat membantu pelatih dalam rencana latihan

sampai ke rencana pertandingan yang rencana tersebut sudah terjadwal dengan

baik dalam Kalender Pertandingan. “Kalender pertandingan merupakan faktor

penentu yang menentukan periodisasi dan untuk pemuncakan target prestasi”

menurut Tudor O Bompa (1991:15).

Menurut Sudjarwo (1993 : 81) penyusunan program latihan dapat dibagi

menjadi :

1) Program Jangka Panjang Program jangka panjang berhubungan dengan program latihan untuk sasaran dua tahun ke atas, misalnya untuk PON atau Olimpiade.

2) Program Jangka Menengah Program jangka menengah adalah program latihan yang disusun untuk jangka waktu satu tahun.

3) Program Jangka Pendek Program jangka pendek merupakan penyusunan program latihan kurang dari satu tahun.

Rencana jam latihan harus sederhana dan fungsional, artinya bahwa

rencana latihan itu sendiri harus menjadi alat yang penting untuk setiap atlet dan

pelatih dalam upaya latihannya. Menurut Tudor O Bompa (1991: 24) rencana jam

latihan dibedakan menjadi dua siklus yaitu :

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

a. Siklus Mikro

Menurut Tudor O Bompa (1991:25) pengertian dari siklus mikro adalah

“Sebagai satu program latihan mingguan dimana program tahunannya terjadi

dalam satu cara tertentu sesuai dengan kebutuhan pemuncakan untuk tujuan utama

tahun yang bersangkutan (pertandingan)”.

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

T

M

R

I

Gambar 1. Diagram satu siklus mikro dengan satu puncak.

Sejauh melihat pada diagram, ada perubahan tertentu pada intensitasnya

antara tinggi (T), menengah (M) dan rendah (R), sering diikuti istirahat (I) di hari

minggu. Dalam diagram diatas pelatih merencanakan satu puncak dalam siklus

mikronya menurut Tudor O Bompa yang diterjemahkan Sarwono (1991 : 31).

b. Siklus Makro

Menurut Tudor O Bompa (1991:45) pengertian dari siklus makro adalah

“Suatu fase latihan yang berisikan 4-6 minggu (siklus mikro)”. Dibawah ini ada

sebuah model yang disarankan untuk variasi siklus makro, yang dapat dipakai

pelatih dalam upaya latihannya.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Intensitas 1 2 3 4

Tinggi

Menengah

Rendah

Gambar 2. Diagram jenis langkah pendekatan tiga siklus mikro untuk

pengembangan diikuti oleh satu siklus untuk mempertahankan menurut Tudor O

Bompa (1991:51)

4. Program Latihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan

Untuk mencapai prestasi banyak faktor yang mempengaruhinya. Kondisi

fisik, teknik, taktik, dan psikis yang terdiri dari mental dan kematangan juara.

Penyusunan program latihan harus dilakukan secara sistematis, terencana dan

disusun berdasarkan kemampuan dan kebutuhan masing-masing atlet. Hal ini

bertujuan agar atlet dapat berlatih dengan baik dan mencapai target yang

diinginkan.

Penyusunan program latihan cabang olahraga permainan tenis lapangan

pada umumnya sama dengan penyusunan program latihan olahraga lainnya.

Untuk materi / isi latihan dalam penyusunan program latihan disesuaikan dengan

kemampuan individu dan selera atlet/pelatih namun tetap berdasarkan prinsip-

prinsip berlatih yang benar. Dalam proses melatih juga harus diperhatikan bahwa

untuk atlet pemula jangan diberikan latihan fisik yang berlebihan. Hal ini dapat

mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, sebaiknya diperbanyak latihan teknik

terutama teknik dasar permainan. Pada saat latihan fisik jangan menggabungkan

dengan latihan teknik karena atlet tidak bisa menyerap teknik dengan baik karena

kondisi fisik yang sudah lelah. Isi program latihan olahraga permainan tenis

lapangan secara umum adalah sebagai berikut :

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

a. Program Latihan Kondisi Fisik

Unsur dan cara-cara melatih kemampuan gerak agar kondisi fisik atlet

tetap prima menurut Suharno HP (1993:14) adalah sebagai berikut :

1) Kekuatan

a) Pengertian Kekuatan

Suharno HP (1993:15) mengemukakan bahwa, “Kekuatan adalah

kemampuan otot untuk dapat mengatasi tahanan / beban, menahan atau

memindahkan beban dalam menjalankan aktivitas.

b) Macam-macam Kekuatan

Pada setiap aktivitas, memerlukan unsur kekuatan sesuai dengan

kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Macam-macam kekuatan :

(1) Kekuatan maksimal adalah kemampuan otot dalam kontraksi

maksimal serta dapat melawan / menahan dan memindahkan beban

maksimal pula.

(2) Kekuatan daya ledak (Explosive Power) adalah kemampuan sebuah

otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan

keecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh.

(3) Kekuatan daya tahan otot (Power Endurance) adalah “Kemampuan

tahan lamanya kekuatan otot untuk melawan tahanan beban tinggi

intensitasnya” menurut Suharno HP (1993 : 15).

c) Cara Melatih Kekuatan dengan Metode Weight Training

Kualitas kekuatan setiap atlet dapat ditingkatkan melalui latihan.

Seperti yang dikutip Suharno HP dalam Berger (1993 : 16)

mengemukakan bahwa cara melatih kekuatan maksimal sebaiknya

menggunakan metode weight training dengan dosis :

(1) Kekuatan Maksimal (a) Volume 3 set. (b) Intensitas 80%-100% dari kemampuan maksimal. (c) Ulangan angkatan 6-10 kali per set. (d) Istirahat 3-4 menit.

(2) Kekuatan daya ledak (Explosive Power) (a) Volume beban latihan dalam satu unit latihan 4-6 set.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(b) Intensitas 40%-60% dari kemampuan maksimal atau diambil 1/3 berat badan atlet.

(c) Ulangan angkatan per set tidak boleh lebih dari 50% kemampuan repetisi maksimal.

(d) Istirahat antar set 2-3 menit. (e) Tiap angakatan merupakan satu gerakan yang selaras dan utuh

dengan gerakan cepat. (3) Kekuatan daya tahan otot (Power Endurance)

(a) Volume beban latihan 2-5 set dalam satu unit latihan (b) Intensitas 60%-90% dari kemampuan maksimal. (c) Ulangan angkatan per set 50% ke atas dari kemampuan repetisi

maksimal atlet. (d) Istirahat antar set 1-2 menit.

d) Bentuk Latihan Pengembangan Unsur Kekuatan

Dalam peningkatan unsur kekuatan digolongkan menjadi beberapa

prinsip antara lain :

(1) Beban latihan disesuaikan dengan jenis otot yang dilatih, dengan

prinsip “di atas ambang rangsang” yang ditingkatkan secara teratur

sedikit demi sedikit.

(2) Mekanis gerakan disesuaikan dengan gerakan teknik (aspect body

mechanic).

(3) Sasaran latihan ditujukan untuk pengembangan kecepatan, power

dan daya tahan umum.

Berdasarkan ketiga prinsip tersebut di atas macam latihan yang

diterapkan meliputi : split jump ke depan, split jump ke samping,

vertical jump, squat jump, sit up, push up, back up, dll.

2) Daya Tahan

a) Pengertian Daya Tahan

Suharno HP (1993 : 17) mengemukakan bahwa, “Daya tahan

adalah kemampuan organ atlet untuk melawan kelelahan yang timbul

saat menjalankan aktivitas olahraga dalam waktu lama”.

b) Macam-macam Daya Tahan

Latihan daya tahan harus makin lama makin ditingkatkan menjadi

stamina. Oleh karena itu, atlet harus dilatih makin lama makin berat,

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

sehingga kemampuannya untuk bertahan terhadap rasa lelah makin

lama makin bertambah, sehingga bermacam-macam daya tahan

memang dibutuhkan. Seperti yang dikemukakan Suharno HP

(1993:17) bahwa : macam-macam daya tahan antara lain :

(1) Daya tahan umum (basic endurance / general endurance) adalh kemampuan daya tahan organisme atlet untuk melawan kelelahan yang timbul akibat beban latihan dimana intensitasnya rendah dan menengah. Paru-paru dan jantung merupakan motor utama disamping otot skelet. Daya tahan umum banyak terjadi pada proses aerobik.

(2) Daya tahan otot local (local muscular endurance / speed endurance) adalah kemampuan daya tahan lamanya organism atlet untuk melawan kelelahan yang timbul akibat latihan submaksimal intensitasnya. Otot-otot setempat memegang peranan dalam proses daya tahan ini. Daya tahan otot lokal banyak terjadi pada proses kombinasi anaerobik dan aerobik.

(3) Daya tahan special (special endurance / sprinting endurance) adalah kemampuan daya tahan lamanya organisme atlet untuk melawan kelelahan yang timbul akibat beban latihan maksimal intensitasnya. Pusat syaraf memegang peranan dalam proses special endurance. Daya tahan spesial banyak terjadi pada proses anaerobik.

(4) Stamina adalah kemampuan daya tahan lamanya organisme atlet untuk melawan kelelahan dalam batas waktu tertentu dimana aktifitas dilakukan dengan intensitas tinggi (tempo tinggi, frekuensi tinggi dan selalu menggunakan power). Paru-paru, jantung, pusat syaraf dan otot-otot sketlet bekerja berat dalam melakukan stamina. Stamina merupakan proses aerobik dan anaerobik dalam batas waktu tertentu dalam cabang olahraga yang dipetandingkan. Kombinasi proses tiga macam daya tahan di atas merupakan stamina.

c) Cara Melatih Daya Tahan

Dalam meningkatkan serta memilih daya tahan ada beberapa

metode yang digunakan seperti yang dikemukakan oleh Suharno HP

(1993:18) bahwa metode yang digunakan dalam melatih daya tahan

antara lain : metode constant training, cross country, fartlek, interval

training, circuit training. Menurut Suharno HP (1993:18) cara

mengembangkan daya tahan dengan interval training adalah sebagai

berikut :

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

(1) Daya Tahan Umum (Basic Endurance) (a) Pemberian giliran rangsangan satu giliran 60 detik. (b) Istirahat antar giliran 60-90 detik. (c) Intesitas rendah/menengah. (d) Denyut nadi 120-140 kali per menit, setelah satu unit latihan. (e) Bentuk latihan lari di tempat atau lari dengan menempuh jarak.

(2) Daya Tahan Otot Lokal (Local Muscular Endurance) (a) Volume 6-15 kali giliran dalam satu unit latihan. (b) Intensitas 80% (submaksimal). (c) Frekuensi 10-15 kali per giliran. (d) Istirahat 1-2 menit. (e) Bentuk latihan push up (acyclic) latihan ini mengembangkan

daya tahan otot local lengan dan bahu. (3) Daya Tahan Spesial (Special Endurance)

(a) Volume 6-10 giliran dalam satu unit latihan. (b) Intensitas 100% (maksimal) (c) Waktu rangsangan 10-30 detik per giliran. (d) Istirahat 20-60 detik. (e) Frekuensi gerakan maksimal. (f) Bentuk latihan interval training, sprint di tempat, latihan ini

akan mengembangkan otot-otot kaki, perut (peningkatan proses anaerobik).

(4) Stamina (a) Volume 6-10 giliran dalam satu unit latihan. (b) Intensitas 100% (maksimal). (c) Istirahat pendek (10-60 detik). (d) Frekuensi gerak dan tempo tinggi (maksimal). (e) Rangsangan dalam 10 detik secara intensif tidak bernafas. (f) Interval Training dengan kombinasi gerakan cyclic dan acyclic

seperti lari di tempat-meloncat-gerakan menyamping. Latihan ini meningkatkan kemampuan jantung, paru-paru, pusat syaraf dan zat-zat kimia dalam otot secara serempak (proses aerobik dan anaerobik).

3) Kecepatan

a) Pengertian Kecepatan

Menurut Sudjarwo (1993:28) “Kecepatan adalah merupakan

kemampuan daripada reaksi otot yang ditandai dengan perubahan

antara kontraksi dan relaksasi untuk menuju frekuensi maksimal”.

b) Macam-macam Kecepatan

Latihan kecepatan sering menggunakan pembebanan sehingga

memerlukan latihan-latihan kekuatan yang mendahuluinya. Agar dapat

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

menghasilkan kecepatan maksimal diperlukan pula sifat elastis dari

otot disamping teknik gerakan (lari) yang sempurna. Hal ini sesuai

dengan pendapat Suharno HP (1993:20) yang mengemukakan macam-

macam kecepatan :

(1) Kecepatan Sprint adalah kemampuan atlet untuk menempuh jarak dalam waktu sesingkat-singkatnya.

(2) Kecepatan Reaksi adalah waktu antara rangsangan dan jawaban gerak pertama.

(3) Kecepatan bergerak adalah kemampuan atlet bergerak secepat mungkin dalam satu gerak yang ditandai waktu antara gerak permulaan dengan gerak akhir. Unsur gerak kecepatan merupakan unsur gerak kemampuan dasar setelah kekuatan dan daya tahan yang berguna untuk mencapai mutu prestasi prima.

c) Cara Melatih Kecepatan

Kecepatan atlet dapat tinggi tergantung dari potensi sejak lahir dan

hasil latihan secara rutin, teratur, cermat dan tepat. Ada beberapa cara

atau metode untuk melatih kecepatan. Seperti yang diungkapkan oleh

Suharno HP (1993 : 20) bahwa metode yang digunakan untuk melatih

kecepatan antara lain : interval running, interval training, metode

pertandingan (competition method) dan metode bermain kecepatan

(speed play), adapun metode-metode melatih kecepatan tersebut dapat

dilihat lebih lanjut antara lain sebagai berikut :

(1) Kecepatan Sprint dengan interval running (a) Volume beban latihan 5-10 giliran lari, dimana tiap-tiap giliran

atlet berlari secepat-cepatnya dengan jarak 30-80 meter. (b) Intensitas lari 80%-100% dengan pedoman waktu dari pelatih. (c) Frekuensi dan tempo secepat-cepatnya. (d) Istirahat 2-5 menit. (e) Peningkatan beratnya latihan dapat mencari variasi perubahan

ciri-ciri loading di atas sesuai dengan kehendak atlet dan pelatih.

(2) Kecepatan Reaksi dengan metode pertandingan dimana harus selalu mengejar waktu yang secepat-cepatnya dalam mereaksi suatu rangsangan. Adapun bentuk latihannya adalah sebagai berikut : (a) Dengan permainan hijau-hitam. Aba-aba mula-mula lambat

makin lama makin cepat. (b) Mereaksi aba-aba/kode-kode lebih dari dua macam dari pelatih

dan harus dikerjakan secepat-cepatnya.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

(c) Dalam waktu tertentu dapat mereaksi bola yang dilemparkan sebanyak-banyaknya dari pelatih.

(3) Kecepatan bergerak dengan metode interval training (a) Volume beban latihan 4-6 kali giliran. (b) Intensitas 40%-60 % dari kemampuan maksimal atau beban

yang diangakat 1/3 berat badan atlet. (c) Ulangan / repetisi per giliran 50% ke bawah dari ulangan

maksimal kemampuan atlet. (d) Istirahat 2-3 menit antar giliran satu dengan yang lain.

4) Kelincahan

a) Pengertian Kelincahan

Sudjarwo (1993:21) mengemukakan bahwa, “Kelincahan

merupakan kemampuan untuk mengubah arah dan posisi sesuai

dengan situasi yang dihadapi”.

b) Macam-macam Kelincahan

Pada setiap aktivitas, memerlukan unsure kelincahan sesuai dengan

kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Kelincahan yang dibutuhkan itu

dapat berbentuk kelincahan umum atau kelincahan khusus. Kedua

bentuk kelincahan ini mempunyai perbedaan. Hal ini sesuai dengan

pendapat Suharno HP (1993:22) yang mengemukakan bahwa macam-

macam kelincahan sebagai berikut :

(1) Kelincahan Umum (General Agility) artinya kelincahan seseorang untuk menghadapi kegiatan olahraga pada umumnya dan menghadapi situasi hidup dengan lingkungan.

(2) Kelincahan Khusus (Special Agility) artinya kelincahan seseorang untuk melakukan kegiatan secara khusus, yang dalam cabang olahraga lain tidak diperlukan (acrobat, peloncat indah pelompat tenis lapangan, dll).

c) Cara Melatih Kelincahan

Pengembangan unsur kelincahan memerlukan latihan khusus yang

terprogram secara teratur dan berkelanjutan. Seperti yang

dikemukakan Matveev dalam Suharno HP (1993:22) adapun cara-cara

melatih kelincahan adalah sebagai berikut :

(1) Standingboard Jump. (2) Melempar, meninju dengan tangan kiri. (3) Lari dilanjutkan board jump.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

(4) Memperkecil lapangan dan mengubah kondisi alat. (5) Variasi gerakan jengket-jengket, maju-mundur, kanan-kiri dan

sebagainya. (6) Menambah gerakan-gerakan sebelum akhir gerakan misalnya

memutar badan sebelum mendarat. (7) Mempersulit kondisi tempat, alat dan lawan.

Adapun macam-macam bahan latihan untuk kelincahan antara lain

sebagai beikut :

(1) Shuttle Run yaitu lari jarak pendek antara 10-20 meter, dengan

memindahkan sesuatu (kerikil, kun, dsb) yang ditaruh di ujung satu

ke ujung yang lain.

(2) Dodging Run yaitu lari cepat dengan berkelok-kelok melewati

rintangan yang teah dibuat. Rintangan dapat berupa benda mati

(pancang, lembing, dsb) dapat pula teman sendiri.

(3) Squat Thrus yaitu melakukan gerakan dengan posisi pertama

berdiri tegak kemudian jongkok kedua tangan di tanah terus

melemparkan kedua kaki lurus ke belakang selanjutnya jongkok

lagi lalu berdiri.

5) Kelentukan

a) Pengertian Kelentukan

Menurut Sudjarwo (1993:32) bahwa, “Kelentukan adalah

kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan dengan amplitudo

yang luas”.

b) Macam-macam Kelentukan

Macam bentuk sama seperti macam bentuk kelincahan yaitu ada

dua antara lain : kelentukan umum dan kelentukan khusus. Hal ini

sesuai dengan pendapat Suharno HP (1993:23) yang mengemukakan

bahwa, “Ada dua macam bentuk kelentukan yaitu kelentukan umum

dan kelantukan khusus”. Adapun menurut Sudjarwo (1993:33) bahwa

bentuk kelentukan antara lain :

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

(1) Kelentukan aktif (flexibility aktif) yaitu kemampuan gerak dengan amplitudo luas yang dihasilkan tanpa adanya pertolongan alat dari luar.

(2) Kelentukan pasif (flexibility pasif) yaitu kemampuan gerak dengan amplitudo luas yang dihasilkan dengan adanya bantuan teman maupun alat dari luar.

c) Cara Melatih Kelentukan

Menurut Suharno HP (1993:24) cara-cara melatih kelentukan

adalah sebagai berikut :

(1) Pengembangan kelentukan dengan menggunakan peregangan dinamis dan statis.

(2) Pergangan pasif. (3) Peregangan kontraksi relaksasi. (4) Bentuk-bentuk latihan kelentukan : peregangan otot, tendo,

ligament, capsula, penguluran, pelemasan, mengayun-ayun, memutar-mutar, memantul-mantulkan organ yang membentuk persendian.

b. Program Latihan Teknik

Melatih teknik bertujuan agar gerak teknik menjadi otomatis yang benar.

Menurut Suharno HP (1993:25) metode umum melatih ketrampilan olahraga

secara metodis dapat diurutkan sebagai berikut :

1) Memberi gambaran pengertian yang benar melalui penjelasan lisan. 2) Memberi contoh / demonstrasi yang benar antara lain dengan :

a) Contoh langsung dari pelatih. b) Contoh dari atlet yang dianggap baik. c) Contoh dengan gambar seri/foto. d) Contoh dengan film/video.

3) Atlet / pemain disuruh melaksanakan gerak dengan formasi-formasi yang ditentukan pelatih.

4) Pelatih mengoreksi dan membetulkan kesalahan-kesalahan baik bersifat perorangan maupun kelompok.

5) Atlet / pemain disuruh mengulangi kembali gerakan sebanyak mungkin untuk mencapai gerakan otomatis yang benar.

6) Pelatih mengevaluasi terhadap hasil yang sudah dicapai pada saat itu.

c. Program Latihan Taktik

Taktik sangat identik dengan strategi namun keduanya memiliki

pengertian yang berbeda. Tetapi keduanya merupakan unsur yang tidak dapat

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dipisahkan dalam pelaksanaannya. Taktik merupakan siasat yang digunakan untuk

memperoleh kemenangan secara sportif dengan menggunakan kemampuan teknik

individu, fisik dan mental. Penguasaan pengetahuan secara teori tentang cabang

olahraga yang dilakukan dapat membantu dalam memilih taktik yang tepat.

Adapun cara-cara melatih taktik menurut Suharno HP (1993:28) adalah sebagai

berikut :

1) Memberi teori taktik, dapat di kelas maupun di lapangan (peraturan, pola, sistem, tipe, tempo).

2) Praktek dalam bertaktik di lapangan, dapat meningkatkan keterampilan bertaktik.

3) Member tugas untuk dapat memecahkan suatu masalah baik teori maupunn praktek.

4) Melihat pertandingan-pertandingan tingkat nasional maupun internasional.

5) Berlatih taktik sederhana sampai ke taktik tinggi untuk dapat mengalahkan lawan.

6) Membaca riwayat tokoh-tokoh juara dunia dalam pertandingan-pertandingan besar.

7) Pelatih selalu memberi contoh, tugas dan motivasi bertaktik jitu.

d. Berlatih Mental

Penyempurnaan atlet secara serempak, selaras, seimbang antara fisik dan

mental dalam proses pelatihan merupakan suatu keharusan untuk dilatihkan sejak

umur dini sampai umur emas. Peranan pelatih dalam pembinaan mental sangat

berpengaruh besar. Pelatih harus dapat menanamkan unsur-unsur sikap positif

yang dapat mendukung proses pencapaian prestasi olahraga khususnya dalam

permainan cabang olahraga permainan tenis lapangan.

Menurut Suharno HP (1993:28) mengemukakan bahwa mental berfungsi

sebagai penggerak, pendorong dan pemantaban bagi atlet untuk pengejawantahan

kemampuan fisik dan skill dalam mencapai prestasi prima. Maka pembinaan atlet

sangat penting. Aspek mental yang perlu dilatih meliputi :

1) Temperamen / karakter bawaan. 2) Psikologi : cipta, rasa, karsa, minat, perhatian dan konsentrasi. 3) Sikap kepribadian dan budi pekerti. 4) Sikap ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 5) Daya juang tinggi, ketegaran mental tanding, pantang menyerah, tahan

terhadap stress, ulet, percaya diri dan kemandirian yang tinggi.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Dengan memberikan penanaman sikap mental yang positif, maka mental

pemain akan berkembang. Hal ini akan sangat menunjang dalam pencapaian

prestasi yang optimal dalam permainan cabang olahraga permainan tenis

lapangan. Agar mental bertanding atlet semakin meningkat maka harus dilatih

dengan seksama dan perlu penanaman sikap yang positif dari pelatihnya. Seperti

yang dikemukakan Suharno HP (1993:29) bahwa cara-cara melatih mental antara

lain sebagai berikut :

1) Lewat latihan-latihan fisik dan keterampilan yang dapat mempengaruhi mental atlet ke arah positif.

2) Contoh langsung sikap yang baik dari pelatih. 3) Biasakan hidup sehari-hari yang tertib, sehat, teratur dan disiplin. 4) Pemberian beberapa petunjuk-petunjuk maupun petuah-petuah yang

bersifat paedagogis. 5) Meditasi dan latihan konsentrasi. 6) Latihan kekuatan kemauan yang tinggi untuk bertanding. Bertanding

dengan frekuensi banyak dengan lawan yang berbeda-beda kekuatannya dan situasinya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang peniliti lakukan sangat erat hubungannya dengan

penerapan metode kepelatihan cabang olahraga permainan pernah diteliti

sebelumnya. Hanya saja peneliti mempersempit cabang olahraga permainan

menjadi lebih khusus yaitu cabang olahraga permainan tenis lapangan serta

memperluas wilayah menjadi seluruh Karesidenan Surakarta. Fadilah Umar dan

Slamet Widodo (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode

Kepelatihan Cabang Olahraga Permainan (Studi Kasus pada Pelatih - Pelatih Klub

Cabang Olahraga Permainan di Surakarta Tahun 2009)” mengambil seluruh

pelatih-pelatih klub cabang olahraga permainan yang ada di Surakarta tahun 2009

yang berjumlah 57 pelatih sebagai sumber data. Dalam penelitian tersebut Fadilah

Umar dan Slamet Widodo (2009) untuk memperoleh data penelitian digunakan

instrumen penelitian yang berupa angket yang memiliki pola jawaban dikotomi

(ya, tidak). Hasil dari penelitian tersebut adalah pelatih-pelatih cabang olahraga

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

permainan di Surakarta tahun sudah menerapkan metode kepelatihan dengan tepat

serta dalam penyusunan program latihan sudah disusun dengan baik.

C. Kerangka Berpikir

Keberhasilan suatu latihan tidak hanya dilihat dari nilai akhir hasil

pertandingan tetapi juga dilihat dari prosesnya. Jika masukan (input) berkualitas

tetapi tidak diikuti oleh “proses” yang sesuai maka hasilnya (output) belum tentu

akan berkualitas.

Keberhasilan latihan dipengaruhi metode latihan yang digunakan oleh

pelatih. Penggunaan metode kepelatihan yang kurang terprogram dengan

seksama, teratur, sistematis, bertahapkan dan berkesinambungan dapat

menyebabkan atlet tidak dapat mencapai prestasi puncak.

Dalam suatu latihan, program yang digunakan bila tepat dan sesuai akan

sangat membantu tercapainya tujuan latihan. Peneraan program latihan yang tepat

dan disesuaikan dengan kemampuan atletnya akan meningkatkan kualitas atlet

secara maksimal. Suatu hal yang harus dilakukan dan dipertahankan dalam

menyusun program latihan adalah menentukan terlebih dahulu tujuan latihan atau

target yang ingin dicapai. Hal itu penting agar atlet dapat berlatih dengan motivasi

untuk mencapai sasaran.

Penyusunan program latihan merupakan tugas penting dari seorang

pelatih. Program latihan hendaknya disusun secara sistematis dan sesuai dengan

kebutuhan atlet. Berhasil tidaknya tujuan yang hendak dicapai tergantung pada

program latihan ini, oleh sebab itu perlu diperhatikan landasan pemikiran antara

lain sebagai berikut : efektifitas program, kondisi individual, kondisi puncak dan

evaluasi program.

Tujuan penerapan metode kepelatihan yang tepat dan penyusunan program

latihan yang baik pada cabang olahraga permainan tenis lapangan adalah untuk

memaksimalkan kemampuan atlet. Sehingga prestasi puncak atlet dapat diraih.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

INPUT PROSES

Penerapan Metode Kepelatihan

Menentukan terlebih dahulu tujuan latihan atau target yang ingin dicapai

Atlet dapat berlatih dengan motivasi untuk mencapai

sasaran.

OUTPUT

Kualitas latihan meningkat dan tujuan latihan

tercapai

Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa klub tenis lapangan yang ada di

seluruh wilayah Karesidenan Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan November -

Desember 2010 dengan instrumen penelitian yang telah ditetapkan.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian mengikuti paradigma penelitian kualitatif sedangkan

strategi penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah

metode diskriptif dengan cara survey. Pengertian metode diskriptif dengan cara

survey menurut Sugiyanto (1993:52) adalah “Penelitian bertujuan mencari

informasi mengenai fenomena-fenomena atau situasi yang aktual atau yang ada

pada saat penelitian sedang berlangsung. Penelitian deskriptif pada umumnya

tidak menguji hipotesis melainkan hanya untuk meminta gambaran atau deskiptif

tentang apa yang terjadi”.

C. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah dari informasi para pelatih klub-

klub cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Teknik pengambilan sumber data dengan tanpa melakukan seleksi atau

sering disebut snow ball, peneliti tidak membatasi atau menyeleksi jumlah

responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti melalui angket,

wawancara, dan observasi.

1. Angket

Pemberian angket dilakukan pada awal penelitian. Informasi yang

diperoleh dari angket dijadikan bahan evaluasi peningkatan kualitas latihan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket yang digunakan dalam

penelitian sebelumnya yaitu penelitian dari Fadilah Umar dan Slamet Widodo

(2009) yang berjudul “Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga

Permainan (Studi Kasus pada Pelatih - Pelatih Klub Cabang Olahraga Permainan

di Surakarta tahun 2009) dengan mengganti komponen cabang olahraga

permainan menjadi lebih khusus yaitu cabang olahraga tenis lapangan.

Untuk menjawab pertanyaan, responden hanya dibenarkan dengan memilih salah

satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Angket yang dihasilkan berupa data

penelitian yang memiliki pola jawaban dikotomi (ya, tidak) yaitu jawaban “ya”

dengan skor dua (2) dan jawaban “tidak” dengan skor satu (1).

2. Wawancara

Wawancara dilakukan setelah proses latihan berlangsung. Narasumber

dalam wawancara ini adalah pelatih-pelatih klub cabang olahraga tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta. Wawancara terhadap pelatih meliputi: riwayat pelatih

(pernahkah menjadi atlet, pendidikan kepelatihan, prestasi sebagai pelatih),

metode latihan (tujuan dan sasaran dalam latihan, jadwal latihan, prinsip

individual dalam latihan, pemanduan bakat, seleksi pemain, peran dalam

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

pertandingan, evaluasi pada saat latihan dan setelah latihan) dan program latihan

(penyusunan program latihan, materi-materi latihan, evaluasi program latihan).

Metode wawancara digunakan sebagai alat penelitian dalam optimalisasi

penggunaan penerapan metode latihan dengan tujuan untuk memperbaiki data

penelitian yang diperoleh dari hasil observasi dan angket.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari bentuk

pertanyaan adalah termasuk wawancara campuran (berstruktur dan tak

berstruktur), artinya pertanyaan yang mengarahkan jawaban dalam pola

pertanyaan yang dikemukakan disertai dengan pertanyaan yang dapat dijawab

secara bebas oleh responden tanpa terikat pada pola-pola tertentu.

3. Observasi

Observasi dilaksanakan ketika proses latihan di klub-klub cabang olahraga

tenis lapangan di Karesidenan Surakarta berlangsung. Observasi dilakukan

terhadap pelatih beserta proses latihan yang menyertainya.

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengambil tempat di luar

lapangan dengan posisi ini peneliti dapat lebih leluasa melakukan pengamatan

terhadap aktivitas latihan. Pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa di dalam

proses latihan dilakukan dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang

kemudian dicatat seobyektif mungkin. Dalam observasi ini sekaligus peneliti

mengambil dokumentasi berupa foto / video dari proses latihan yang sedang

dilakukan.

E. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan

untuk menjaga validitas data dalam penelitian ini yaitu dengan Teknik

Triangulasi.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Jenis triangulasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi

dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda, dan

bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk

menguji kebenaran informasinya. Dalam penelitian ini digunakan metode

pengumpulan data yang berupa wawancara, observasi selama latihan berlangsung

dan angket.

Skema triangulasi dalam penelitian ini sebagai berikut :

Gambar 4. Skema Triangulasi

(Sumber: HB. Sutopo, 2002: 81)

F. Analisis Data

Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif dengan analisis model interaktif. Ini dilakukan karena sebagian besar

data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa uraian deskriptif tentang

penerapan metode kepelatihan cabang olahraga permainan tenis lapangan.

Teknik analisis ini mengacu pada model analisis Miles dan Huberman

(1992: 16-19) yang dilakukan dalam 3 komponen: reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Skema komponen analisis data sebagai

berikut:

Data

Angket

Observasi

Wawancara

Pelatih

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Gambar 5. Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif

G. Prosedur Penelitian

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun beberapa instrumen penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian. Instrumen penelitian tersebut terdiri dari lembar

observasi di dalam pelaksanaan latihan, pedoman wawancara dan angket.

2. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian dengan cara memberikan

angket kepada responden, kemudian peneliti melakukan observasi dengan cara

mengamati jalannya pelaksanaan proses latihan. Setelah proses latihan berakhir,

peneliti melakukan wawancara dengan pelatih-pelatih pada klub olahraga tenis

lapangan di Karesidenan Surakarta. Kemudian data digolongkan menjadi tiga

komponen yaitu: identifikasi pelatih, penerapan metode kepelatihan dan

penyusunan program latihan.

3. Tahap Analisis

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan proses latihan.

Berdasarkan pelaksanaan tahap pengumpulan data, maka teknik analisis yang

digunakan adalah teknik persentase, menurut (Suryatna, 1979: 29) bahwa “bila

suatu penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau menemukan

Penyajian

data

Penarikan simpulan /

Verivikasi

Reduksi data

Pengumpulan

data

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

sebagaimana adanya tentang obyek yang diteliti, maka teknik analisis data akan

dilakukan dengan perhitungan persentase (%)”.

Data yang diperoleh nantinya diolah sesuai dengan tujuan dan pertanyaan

penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengecek kelengkapan data (verifikasi data)

2. Mentabulasikan masing-masing item.

3. Menghitung persentase jawaban dengan formula sebagai berikut:

P = �

� x 100%

(Suryatna, 1979: 29)

Keterangan :

P = Persentase jawaban

F = Frekuensi

N = Jumlah sampel

Hasil perhitungan frekuensi dan persentase yang diperoleh dari alat

pengumpul data yang digunakan dan disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian

dilanjutkan interpretasi dalam bentuk uraian deskriptif untuk masing-masing butir

instrumen pada setiap indikator dan kawasan evaluasi yang digunakan.

4. Tahap Tindak Lanjut

Kegiatan penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari pelatih yang

bersangkutan untuk melakukan perbaikan serta menerapkan program latihan yang

tepat dan disesuaikan dengan kemampuan atletnya, hal ini akan meningkatkan

kualitas atlet secara maksimal. Suatu hal yang harus dilakukan dan dipertahankan

dalam menyusun program latihan adalah menentukan terlebih dahulu tujuan

latihan atau target yang ingin dicapai. Hal itu penting agar atlet dapat berlatih

dengan motivasi untuk mencapai sasaran.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Berikut prosedur penelitian yang akan dilakukan:

Gambar 6. Prosedur Penelitian

Persiapan Instrumen Penelitian

Tindak Lanjut Pelatih

Penyajian data

Penarikan simpulan

Penggolongan data

Pengumpulan data

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian yang diperoleh melalui butir soal, kemudian disajikan

dalam bentuk tabel yang berisi frekuensi dan persentase dari setiap butir

instrumen serta dilengkapi dengan uraian deskriptif. Untuk memperoleh data

penelitian digunakan instrumen penelitian yang berupa angket yang memiliki pola

jawaban (a) ya dengan skor nilai: 2, (b) tidak dengan skor nilainya: 1.

Uraian selanjutnya data hasil temuan didiskripsikan berdasarkan tiap butir

dan kelompok indikator yang sama. Ada 3 (tiga) komponen dari hasil penelitian

yaitu: identifikasi pelatih, metode latihan dan penyusunan program latihan.

Berikut ini disajikan berturut-turut indikator-indikator penelitian sebagai berikut:

1. Identifikasi Pelatih

Butir soal yang digunakan untuk melacak identifikasi pelatih klub-klub

tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 butir soal 1,2,3. Hasil

pengolahan data tentang identifikasi pelatih sebagai berikut:

a. Latar Belakang Pelatih Mantan Pemain Tenis Lapangan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

1. Hasil yang dilacak butir soal nomor 1 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta tahun 2010 mantan pemain tenis lapangan. Hasil jawaban

butir soal nomor 1 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mantan Atlet / Pemain Tenis lapangan

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 13 2 15 % 86.7% 13.3% 100%

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010, mantan pemain

tenis lapangan yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator jawaban

a (nilai 2) sebanyak 13 atau 86.7%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 2 atau

13.3%.

b. Pelatih Mendapat Pendidikan / Kursus Kepelatihan Tenis Lapangan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

2. Hasil yang dilacak butir soal nomor 2 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta tahun 2010 mendapat pendidikan/kursus kepelatihan tenis

lapangan. Hasil jawaban butir soal nomor 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 2. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mendapat Pendidikan/Kursus Kepalatihan Tenis lapangan

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 10 5 15 % 66.7% 33.3% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mendapat

pendidikan / kursus kepalatihan tenis lapangan yang diajukan ke 15 responden

yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 10 atau 66.7%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 5 atau 33.3%.

c. Sampai Saat ini Melatih Tenis Lapangan Pernah Berprestasi

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

3. Hasil yang dilacak butir soal nomor 3 yaitu sampai saat ini melatih tenis

lapangan pernah berprestasi. Hasil jawaban butir soal nomor 3 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 3. Frekuensi dan Prosentase Sampai saat ini dalam Melatih Tenis lapangan Pernah Berprestasi

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 15 0 15 % 100% 0% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal sampai

saat ini melatih tenis lapangan pernah berprestasi yang diajukan ke 15 responden

yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.

2. Identifikasi Metode Latihan

Butir soal yang digunakan untuk melacak identifikasi metode latihan

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 butir soal

4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16. Hasil pengolahan data tentang identifikasi

metode latihan sebagai berikut:

a. Mengadakan Pemanduan Bakat Pemain Tenis Lapangan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

4. Hasil yang dilacak butir soal nomor 4 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadakan pemanduan bakat untuk

mendapatkan pemain yang potensial. Hasil jawaban butir soal nomor 4 disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Pemanduan Bakat

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 12 3 15 % 80% 20% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadakan

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pemanduan bakat untuk mendapatkan pemain yang potensial yang diajukan ke 15

responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 12 atau 80%,

jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 3 atau 20%.

b. Pelatih Mengadakan Seleksi

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

5. Hasil yang dilacak butir soal nomor 5 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadakan seleksi bagi pemain yang akan

masuk ke SSB atau klub. Hasil jawaban butir soal nomor 5 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Seleksi

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 4 11 15 % 26.7% 73.3% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadakan

seleksi bagi pemain yang akan masuk ke SSB atau klub yang diajukan ke 15

responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 4 atau 26.7%,

jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 11 atau 73.3%.

c. Penerapan Prinsip Latihan Sesuai dengan Kondisi Pemain

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

6. Hasil yang dilacak butir soal nomor 6 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan prinsip-prinsip latihan sesuai

dengan kondisi pemain. Hasil jawaban butir soal nomor 6 disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 6. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip Latihan Sesuai Kondisi Pemain

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 11 4 15 % 73.3% 26.7% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan

prinsip-prinsip latihan sesuai dengan kondisi pemain yang diajukan ke 15

responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 11 atau 73.3%,

jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 4 atau 26.7%.

d. Penerapan Prinsip Penekanan Beban Latihan secara Bertahap

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

7. Hasil yang dilacak butir soal nomor 7 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan prinsip penekanan beban latihan

secara bertahap dan terus menerus. Hasil jawaban butir soal nomor 7 disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip Penekanan Beban Latihan secara Bertahap dan Terus Menerus

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 13 2 15 % 86.7% 13.3% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan

prinsip penekanan beban latihan secara bertahap dan terus menerus yang diajukan

ke 15 responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 13 atau

86.7%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 2 atau 13.3%.

e. Pelatih Mempunyai Dasar Teoritis tentang Penyusunan Program Latihan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

8. Hasil yang dilacak butir soal nomor 8 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Karesidenan Surakarta tahun 2010 mempunyai dasar teoritis tentang penyusunan

program latihan. Hasil jawaban butir soal nomor 8 disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 8. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mempunyai Dasar Teoritis dalam Menyusun Program Latihan

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 14 1 15 % 93.3% 6.7% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mempunyai dasar

teoritis tentang penyusunan program latihan yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 14 atau 93.3%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 1 atau 6.7%.

f. Pelatih Memberikan Materi Latihan Cukup Bervariasi

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

9. Hasil yang dilacak butir soal nomor 9 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan materi latihan cukup bervariasi.

Hasil jawaban butir soal nomor 9 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 9. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Materi Latihan Cukup Bervariasi

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 15 0 15 % 100% 0% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan materi

latihan cukup bervariasi yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban indikator b (nilai 1) tidak ada

atau 0%.

g. Pelatih Menekankan Prinsip Latihan dengan Disiplin Tinggi

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

10. Hasil yang dilacak butir soal nomor 10 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menekankan prinsip latihan dengan disiplin

tinggi. Hasil jawaban butir soal nomor 10 disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 10. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menekankan Prinsip Latihan dengan Disiplin Tinggi

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 11 4 15 % 73.3% 26.7% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menekankan

prinsip latihan dengan disiplin tinggi yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 11 atau 73.3%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 4 atau 26.7%.

h. Pelatih Menerapkan Prinsip Work Relieve / Recovery (saat Kerja dan

Istirahat) yang Seimbang

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

11. Hasil yang dilacak butir soal nomor 11 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan prinsip work relieve / recovery

(saat kerja dan istirahat) yang seimbang. Hasil jawaban butir soal nomor 11

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 11. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip Work Relieve / Recovery (saat Kerja dan Istirahat) yang Seimbang

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 12 3 15 % 80% 20% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 work relieve /

recovery (saat kerja dan istirahat) yang seimbang yang diajukan ke 15 responden

yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 12 atau 80%, jawaban

indikator b (nilai 1) tidak ada 3 atau 20%.

i. Pelatih Menyusun Periode Latihan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

12. Hasil yang dilacak butir soal nomor 12 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan periode latihan. Hasil jawaban

butir soal nomor 12 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 12. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Periode Latihan

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 12 3 15 % 80% 20% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan

periode latihan yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator jawaban

a (nilai 2) sebanyak 12 atau 80%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 3 atau

20%.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

j. Pelatih Memberikan Penjelasan saat Atlet Melakukan Kesalahan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

13. Hasil yang dilacak butir soal nomor 13 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan penjelasan saat atlet melakukan

kesalahan. Hasil jawaban butir soal nomor 13 disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 13. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Penjelasaan saat Atlet Melakukan Kesalahan

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 11 4 15 % 73.3% 26.7% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan

penjelasan saat atlet melakukan kesalahan yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 11 atau 73.3%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 4 atau 26.7%.

k. Pelatih Memberikan Evaluasi, Masukan, Saran secara Individual

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

14. Hasil yang dilacak butir soal nomor 14 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan evaluasi, masukan dan saran

secara individual. Hasil jawaban butir soal nomor 14 disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 14. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Evaluasi, Masukan dan Saran secara Individual

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 14 1 15 % 93.3% 6.7% 100%

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan

memberikan evaluasi, masukan dan saran secara individual yang diajukan ke 15

responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 14 atau 93.3%,

jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 1 atau 6.7%.

l. Pelatih Merasa Jam Latihan Mencukupi untuk Menyusun Program

Latihan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

15. Hasil yang dilacak butir soal nomor 15 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 merasa jam latihan mencukupi untuk

menyusun program latihan. Hasil jawaban butir soal nomor 15 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 15. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Merasa Jam Latihan Mencukupi untuk Menyusun Program Latihan

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 5 10 15 % 33.3% 66.7% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 merasa jam latihan

mencukupi untuk menyusun program latihan yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 5 atau 33.3%, jawaban indikator

b (nilai 1) sebanyak 10 atau 66.7%.

m. Prasarana dan Sarana Latihan Cukup Memadai

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

16. Hasil yang dilacak butir soal nomor 16 yaitu prasarana dan sarana latihan

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 cukup memadai.

Hasil jawaban butir soal nomor 16 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 16. Frekuensi dan Prosentase Prasarana dan Sarana Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Cukup Memadai

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 10 5 15 % 66.7% 33.3% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal prasarana

dan sarana latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010

cukup memadai yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator jawaban

a (nilai 2) sebanyak 10 atau 66.7%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 5 atau

33.3%.

3. Identifikasi Penyusunan Program Latihan

Butir soal yang digunakan untuk melacak identifikasi metode latihan

klub-klub di Karesidenan Surakarta tahun 2010 butir soal

17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32. Hasil pengolahan data tentang

identifikasi penyusunan program latihan sebagai berikut:

a. Prasarana dan Sarana Latihan Cukup Memadai

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

17. Hasil yang dilacak butir soal nomor 17 yaitu latihan di klub-klub tenis

lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mempunyai jadwal yang tepat dan

berlangsung secara rutin. Hasil jawaban butir soal nomor 17 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 17. Frekuensi dan Prosentase Latihan di Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mempunyai Jadwal yang Tepat dan Berlangsung secara Rutin

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 15 0 15 % 100% 0% 100%

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal latihan di

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mempunyai jadwal

yang tepat dan berlangsung secara rutin yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.

b. Pelatih Membuat Program Latihan Jangka Pendek, Menengah dan

Jangka Panjang

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

18. Hasil yang dilacak butir soal nomor 18 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 membuat program latihan jangka pendek,

menengah dan jangka panjang. Hasil jawaban butir soal nomor 18 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 18. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Membuat Program latihan Jangka Pendek, Menengah dan Jangka Panjang

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 9 6 15 % 60% 40% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 membuat program

latihan jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang diajukan ke 15

responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 9 atau 60%,

jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 6 atau 40%.

c. Program Latihan yang Direncanakan Pelatih Dapat Berjalan secara

Maksimal

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

19. Hasil yang dilacak butir soal nomor 19 yaitu program latihan yang

direncanakan pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

2010 dapat berjalan secara maksimal. Hasil jawaban butir soal nomor 19 disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 19. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan

Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 yang direncanakan Pelatih Dapat Berjalan secara Maksimal

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 8 7 15 % 53.3% 46.7% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program

latihan yang direncanakan pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan

Surakarta tahun 2010 dapat berjalan secara maksimal yang diajukan ke 15

responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 8 atau 53.3%,

jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 7 atau 46.7%.

d. Pelatih Membedakan Program Latihan untuk Atlet Pemula, Yunior dan

Senior

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

20. Hasil yang dilacak butir soal nomor 20 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 membedakan program latihan untuk atlet

pemula, yunior dan senior. Hasil jawaban butir soal nomor 20 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 20. Frekuensi dan Prosentase Program Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan

Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Membedakan Program latihan untuk Atlet Pemula, Yunior dan Senior

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 10 5 15 % 66.7% 33.3% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 membedakan

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

program latihan untuk atlet pemula, yunior dan senior yang diajukan ke 15

responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 10 atau 66.7%,

jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 5 atau 33.3%.

e. Program Latihan yang Dibuat Pelatih Memuat Latihan untuk

Meningkatkan Kekuatan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

21. Hasil yang dilacak butir soal nomor 21 yaitu program latihan yang dibuat

pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memuat

latihan kekuatan. Hasil jawaban butir soal nomor 21 disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 21. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan

Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Kekuatan

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 15 0 15 % 100% 0% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program

latihan yang dibuat pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta

tahun 2010 memuat latihan kekuatan yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.

f. Program Latihan yang Dibuat Pelatih Memuat Latihan untuk

Meningkatkan Daya Tahan/Stamina

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

22. Hasil yang dilacak butir soal nomor 22 yaitu program latihan yang dibuat

pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memuat

latihan daya tahan/stamina. Hasil jawaban butir soal nomor 22 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 22. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Daya Tahan/Stamina

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 14 1 15 % 93.3% 6.7% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program

latihan yang dibuat pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta

tahun 2010 memuat latihan daya tahan/stamina yang diajukan ke 15 responden

yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 14 atau 93.3%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 1 atau 6.7%.

g. Program Latihan yang Dibuat Pelatih Memuat Latihan untuk

Meningkatkan Kecepatan Reaksi

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

23. Hasil yang dilacak butir soal nomor 23 yaitu program latihan yang dibuat

pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memuat

latihan kecepatan reaksi. Hasil jawaban butir soal nomor 23 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 23. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan

Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Kecepatan Reaksi

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 10 5 15 % 66.7% 33.3% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program

latihan yang dibuat pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta

tahun 2010 memuat latihan kecepatan reaksi yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 10 atau 66.7%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 5 atau 33.3%.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

h. Program Latihan yang Dibuat Pelatih Memuat Latihan untuk

Meningkatkan Kelincahan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

24. Hasil yang dilacak butir soal nomor 24 yaitu program latihan yang dibuat

pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memuat

latihan kelincahan. Hasil jawaban butir soal nomor 24 disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 24. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan

Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Kelincahan

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 15 0 15 % 100% 0% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program

latihan yang dibuat pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta

tahun 2010 memuat latihan kelincahan yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.

i. Program Latihan yang Dibuat Pelatih Memuat Latihan untuk

Meningkatkan Kelentukan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

25. Hasil yang dilacak butir soal nomor 25 yaitu program latihan yang dibuat

pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memuat

latihan kelentukan. Hasil jawaban butir soal nomor 25 disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 25. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Kelentukan

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 15 0 15 % 100% 0% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program

latihan yang dibuat pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta

tahun 2010 memuat latihan kelentukan yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.

j. Pelatih selalu Mendemonstrasikan Gerakan-Gerakan dalam Permainan

kepada Atlet

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

26. Hasil yang dilacak butir soal nomor 26 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 selalu mendemonstrasikan gerakan-gerakan

permainan kepada atletnya. Hasil jawaban butir soal nomor 26 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 26. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 selalu Mendemonstrasikan Gerakan-Gerakan dalam Permainan kepada Atletnya

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 15 0 15 % 100% 0% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 selalu

mendemonstrasikan gerakan-gerakan permainan kepada atletnya yang diajukan ke

15 responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau

100%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

k. Pelatih Ikut Aktif dalam Melatih Gerakan Teknik Ber main Tenis

Lapangan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

27. Hasil yang dilacak butir soal nomor 27 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 ikut aktif melatih gerakan teknik bermain

tenis lapangan. Hasil jawaban butir soal nomor 27 disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 27. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Ikut Aktif Melatih Teknik Gerakan Bermain Tenis lapangan

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 15 0 15 % 100% 0% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 ikut aktif melatih

gerakan teknik bermain tenis lapangan yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban

indikator b (nilai 1) tidak ada 0 atau 0%.

l. Pelatih Memberikan Teknik Gerakan dari yang Mudah ke yang Sukar

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

28. Hasil yang dilacak butir soal nomor 28 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan teknik gerakan dari yang

mudah ke yang sukar. Hasil jawaban butir soal nomor 28 disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 28. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Teknik Gerakan dari yang Mudah ke yang Sukar

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 15 0 15 % 100% 0% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan teknik

gerakan dari yang mudah ke yang sukar yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.

m. Pelatih Memberikan Latihan Gerakan Teknik secara Berulang-ulang

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

29. Hasil yang dilacak butir soal nomor 29 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan latihan gerakan teknik secara

berulang-ulang. Hasil jawaban butir soal nomor 29 disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 29. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Latihan gerakan Teknik secara Berulang-ulang

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 15 0 15 % 100% 0% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan

latihan gerakan teknik secara berulang-ulang yang diajukan ke 15 responden yang

menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban

indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.

n. Program Latihan Memuat Latihan Taktik

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

30. Hasil yang dilacak butir soal nomor 30 yaitu program latihan klub-klub tenis

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 telah memuat latihan taktik. Hasil

jawaban butir soal nomor 30 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 30. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Taktik

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 12 3 15 % 80% 20% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program

latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 telah

memuat latihan taktik yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator

jawaban a (nilai 2) sebanyak 12 atau 80%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak

3 atau 20%.

o. Program Latihan Memuat Latihan Mental

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

31. Hasil yang dilacak butir soal nomor 31 yaitu program latihan klub-klub tenis

lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 telah memuat latihan mental. Hasil

jawaban butir soal nomor 31 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 31. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Mental

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 12 3 15 % 80% 20% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program

latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 telah

memuat latihan mental yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator

jawaban a (nilai 2) sebanyak 12 atau 80%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak

3 atau 20%.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

p. Pelatih Mengadakan Evaluasi terhadap Program Latihan

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor

32. Hasil yang dilacak butir soal nomor 32 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan

di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadalkan evaluasi program latihan.

Hasil jawaban butir soal nomor 32 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 32. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Evaluasi Program Latihan

F & % Rentang Nilai

Jumlah Ya/2 Tidak/1

F 11 4 15 % 73.3% 26.7% 100%

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadalkan

evaluasi program latihan yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator

jawaban a (nilai 2) sebanyak 11 atau 73.3%, jawaban indikator b (nilai 1) tidak

ada 4 atau 26.7%.

B. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan identifikasi dari masing-masing indikator, maka dari jawaban

frekuensi dan prosentase masing-masing butir soal diakumulasikan atau

dijumlahkan. Dari dua (2) alternatif pilihan jawaban ya/2 dan tidak/1 tersebut,

dijadikan patokan menyimpulkan dari jumlah prosentase masing-masing jawaban.

Jika prosentase jawaban lebih banyak pada jawaban ya atau nilai 2, maka

simpulannya baik, jika jawabannya lebih banyak pada jawaban tidak atau nilai 1

maka simpulannya kurang baik. Kesimpulannya apabila prosentase jawaban

“ya” lebih dari 50% maka hasilnya baik dan apabila prosentase jawaban “ya”

kurang dari 50% maka hasilnya kurang baik . Berikut ini disajikan akumulasi

jawaban dari masing-masing indikator studi tentang penerapan metode

kepelatihan tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 sebagai berikut:

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

1. Identifikasi Pelatih Klub-klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta

Tahun 2010

Berdasarkan komponen masukan tentang identifikasi pelatih diketahui

bahwa, sebagian besar pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta

tahun 2010 adalah mantan atlet atau mantan pemain tenis lapangan. Mereka

sebagian besar mendapatkan pendidikan atau mengikuti kursus kepelatihan dan

berprestasi dalam kepelatihan tenis lapangan. Sedangkan berkaitan dengan

permasalahan penelitian, simpulan yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi

metode latihan dan penyusunan program latihan. Hasil jawaban dari indikator

metode latihan dan penyusunan program latihan sebagai berikut:

2. Identifikasi Metode Latihan Klub-klub Tenis lapangan Di Karesidenan

Surakarta Tahun 2010

Identifikasi metode latihan pelatih klub-klub tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta tahun 2010 terdiri 13 butir soal. Hasil jawaban dari ketiga

belas indikator metode latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta

tahun 2010 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 33. Perhitungan secara Keseluruhan Prosentase pada Instrumen Metode Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010

No Indikator Jawaban

Jumlah Ya/2 Tidak/1

1 80% 20% 100% 2 26.7% 73.3% 100% 3 73.3% 26.7% 100% 4 86.7% 13.3% 100% 5 93.3% 6.7% 100% 6 100% 0% 100% 7 73.3% 26.7% 100% 8 80% 20% 100% 9 80% 20% 100% 10 73.3% 26.7% 100% 11 93.3% 6.7% 100% 12 33.3% 66.7% 100% 13 66.7% 33.3% 100% Jumlah 959.9% 340.1% 1300% Rata-rata 73.84% 26.16% 100%

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berdasarkan hasil penghitungan prosentase identifikasi metode latihan

klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menunjukkan rata-

rata total jawaban (ya/2) 73.84%, jawaban (tidak/1) 26.16%. Hasil jawaban ini

menunjukkan metode latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta

tahun 2010 adalah baik.

3. Identifikasi Penyusunan Program Latihan Klub-klub Tenis lapangan Di

Karesidenan Surakarta Tahun 2010

Identifikasi penyusunan program latihan klub-klub tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta tahun 2010 terdiri 16 butir soal. Hasil jawaban dari

keenam belas indikator penyusunan program latihan klub-klub tenis lapangan di

Karesidenan Surakarta tahun 2010 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 34. Perhitungan secara Keseluruhan Prosentase pada Instrumen Penyusunan Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010

No Indikator Jawaban

Jumlah Ya/2 Tidak/1

1 100% 0% 100% 2 60% 40% 100% 3 53.3% 46.7% 100% 4 66.7% 33.3% 100% 5 100% 0% 100% 6 93.3% 6.7% 100% 7 66.7% 33.3% 100% 8 100% 0% 100% 9 100% 0% 100% 10 100% 0% 100% 11 100% 0% 100% 12 100% 0% 100% 13 100% 0% 100% 14 80% 20% 100% 15 80% 20% 100% 16 73.3% 26.7% 100% Jumlah 1373.3% 226.7% 1600% Rata-rata 85.83% 14.17% 100%

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Berdasarkan hasil penghitungan prosentase identifikasi penyusunan

program latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010

menunjukkan rata-rata total jawaban (ya/2) 85.83%, jawaban (tidak/1) 14.17%.

Hasil jawaban ini menunjukkan penyusunan program latihan klub-klub tenis

lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 adalah baik.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode kepelatihan cabang

olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010, diperoleh simpulan

sebagai berikut:

1. Para pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010

sudah menerapkan metode kepelatihan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari

beberapa indikator yaitu tujuan dan sasaran dalam latihan, jadwal latihan,

prinsip individual dalam latihan, pemanduan bakat, seleksi pemain, peran

dalam pertandingan dan evaluasi latihan yang tergolong baik dengan

persentase rata-rata 73.84 %.

2. Para pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010

sudah melaksanakan penyusunan program latihan dengan baik. Hal ini

ditunjukkan dari beberapa indikator yaitu penyusunan program latihan, materi

latihan dan evaluasi program latihan yang tergolong baik dengan persentase

rata-rata 85.83 %.

B. Implikasi

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberi gambaran dan masukan

kepada para pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tentang

apa yang telah mereka lakukan selama ini, serta sebagai bahan evaluasi untuk

mengadakan perbaikan-perbaikan nantinya.

Dari hasil penelitian ini semoga dapat digunakan sebagai motivasi dalam

upaya untuk membenahi kekurangan-kekurangan yang ada. Apabila dalam

penyusunan metode dan program latihan para pelatih sudah baik maka masih

perlu ditingkatkan lagi. Dan apabila dalam penyusunan metode dan program

latihan masih kurang baik maka perlu diperbaiki lagi. Dengan demikian para

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

pelatih tidak mudah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai selama ini

sehingga keberadaan klub-klub tenis lapangan di Surakarta akan semakin

berkembang dan dapat memberikan sumbangan bagi bagi peningkatan prestasi di

Karesidenan Surakarta.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode kepelatihan cabang

olahraga tenis lapangan Karesidenan Surakarta tahun 2010, maka dapat diajukan

saran yang berguna. Saran yang diajukan kepada para pelatih klub-klub tenis

lapangan tenis lapangan di Surakarta antara lain sebagai berikut:

1. Dalam peningkatan kualitas kompetensi pelatih hendaknya para pelatih terus

menerus belajar dari berbagai sumber supaya menambah wawasan serta ilmu

kepelatihan yang telah ditekuni selama ini.

2. Dalam setiap melatih hendaknya selalu menggunakan metode melatih yang

benar, dan melatih semua aspek baik secara umum maupun secara khusus ini

sangat berguna demi tercapainya tujuan latihan.

3. Pelatih hendaknya selalu menyusun program latihan yang terprogram, tidak

hanya sekedar praktek saja tapi juga harus ada program secara tertulis meliputi

program jangka pendek, jengka menengah, jangka panjang dan membuat

program latihan secara menyeluruh untuk semua komponen latihan. Agar

dalam pelaksanaan latihan sesuai dengan apa yang diharapkan dan tujuan akan

tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 71

DAFTAR PUSTAKA

Fadilah U. & Slamet W. 2009. “ Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga

Permainan (Studi Kasus pada Pelatih – Pelatih Klub Cabang Olahraga Permainan di Surakarta Tahun 2010) ”. Penelitian Kompetitif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi.

Surakarta: UNS Press.

Handono Murti. 2002. Tenis Sebagai Prestasi dan Profesi. Jakarta : Tyas Biratno Pallal.

Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Dikti.

HB. Sutopo. 2002. Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

M. Furqon H. 2002. Pemanduan Bakat Olahraga Modifikasi Sport Search. Surakarta :

Pusat Penelitian dan Pengembangan Keolahragaan. UNS. ___________. 2002. Pembinaan Olahraga Usia Dini. Surakarta : Pusat Penelitian dan

Pengembangan Keolahragaan. UNS Miley Dave. 1995. Coches Manual of ITF. Canada. Nuril Ahmadi. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Semarang. Dahara Prize. Pate Rotella, MC. Cleriagan. 1993. Dasar-dasar Ilmu Kepelatihan. Terjemahan : Kasiyo

Dwijowinoto. Semarang : IKIP Press. Sudjana. 2002. Metodologi Statistika. Bandung : Penerbit Tarsito. Sudjarwo. 1993. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta : UNS Press. Sugiyanto. 1995. Metodologi Penelitian. Surakarta : UNS Press. Suharno HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta. Suryatna. 1979. Teknik Evaluasi. Bandung : Angkasa Bandung.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Sutrisno Hadi. 1982. Metodologi Research. Jilid I. Yogyakarta : Andi Offset. Tudor O Bompa. 1990. Theory and Methodology of Training. IOWA of University :

Kendall/Hunt Publishing Company.

Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifuddin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta : Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Lampiran 1

Kisi - Kisi Instrumen Angket

Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan

No Definisi Operasional

Variabel Indikator

Nomor

Item

Jumlah

Item

A Pelatih adalah seseorang atau

sekelompok orang yang

menangani dan mengelola

seseorang atau sekelompok

orang dengan sebuah

program kegiatan tertentu

yang bertujuan mencapai

sebuah prestasi.

a. Pernah menjadi atlet

b. Pendidikan kepelatihan

c. Prestasi sebagai pelatih

1, 2, 3, 3

B Latihan adalah proses yang

dilakukan secara sistematis

dan berulang - ulang dengan

beban latihan yang makin

hari makin bertambah untuk

mencapai prestasi maksimal.

a. Tujuan dan sasaran dalam

latihan

b. Jadwal latihan

c. Prinsip individual dalam

latihan

d. Pemanduan bakat

e. Seleksi pemain

f. Peran dalam pertandingan

g. Evaluasi pada saat latihan

dan setelah latihan.

4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11,

12, 13, 14,

15, 16, 17,

14

C Program latihan adalah bahan

atau kegiatan yang sudah

dipersiapkan dan harus

dilaksanakan saat latihan.

a. Penyusunan program

latihan

b. Materi - materi latihan

c. Evaluasi program latihan

18, 19, 20,

21, 22, 23,

24, 25, 26,

27, 28, 29,

30, 31, 32

15

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Lampiran 2

Daftar Pertanyaan (Angket)

Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan

Nama Pelatih :...........................................................................................................

Usia :...........................................................................................................

Pendidikan Terakhir :...........................................................................................................

Pengalaman Melatih :...........................................................................................................

Klub yang Dilatih :...........................................................................................................

(Tulis jika Pernah > 1 Klub) :...........................................................................................................

:...........................................................................................................

Petunjuk Pengisian :

Pilih alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda dengan memberi tanda ( √ ) pada

jawaban (ya, tidak) dan atau tuliskan jawaban yang membutuhkan penjelasan.

A. Identifikasi Pelatih

1) Apakah sebelumnya anda adalah mantan atlet cabang olahraga tenis lapangan?

{ } Ya

{ } Tidak

2) Apakah anda pernah mendapatkan pendidikan atau mengikuti kursus kepelatihan cabang

olahraga tenis lapangan?

{ } Ya

{ } Tidak

Jika ya, tuliskan sertifikat yang anda dimiliki :..................................................................

...............................................................................................................................................

3) Apakah sampai saat ini anda pernah melatih cabang olahraga tenis lapangan hingga

berprestasi?

{ } Ya

{ } Tidak

Jika ya, tuliskan semua prestasi yang pernah diraih:.............................................................

...............................................................................................................................................

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

B. Metode Latihan

4) Apakah anda mengadakan pemanduan bakat untuk atlet cabang olahraga tenis lapangan

yang akan anda latih?

{ } Ya

{ } Tidak

Jika ya, jelaskan metodenya :................................................................................................

5) Apakah anda mengadakan proses seleksi kepada atlet cabang olahraga tenis lapangan

yang akan anda latih?

{ } Ya

{ } Tidak

Jika ya, jelaskan metodenya :................................................................................................

6) Apakah anda sudah menerapkan prinsip latihan yang disesuaikan dengan kemampuan

dan kondisi masing - masing atlet?

{ } Ya

{ } Tidak

7) Apakah anda sudah menerapkan prinsip penekanan beban latihan secara bertahap dan

terus - menerus?

{ } Ya

{ } Tidak

8) Apakah anda mempunyai dasar teori tentang penyusunan program latihan?

{ } Ya

{ } Tidak

9) Apakah anda memberikan materi yang cukup bervariasi dalam latihan?

{ } Ya

{ } Tidak

10) Apakah anda selalu menekankan prinsip latihan dengan disiplin tinggi?

{ } Ya

{ } Tidak

11) Apakah anda menerapkan prinsip work-relieve / recovery (saat kerja dan istirahat)

dengan seimbang dalam proses latihan?

{ } Ya

{ } Tidak

12) Apakah ada periodesasi latihan dalam program latihan yang anda susun? (Latihan

disesuaikan dengan pertandingan, baik sebelum, saat dan setelah pertandingan dan atau

kompetisi)

{ } Ya

{ } Tidak

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

13) Apakah anda langsung menghentikan latihan dan memberikan penjelasan ketika seorang

atlet melakukan kesalahan dalam latihan?

{ } Ya

{ } Tidak

14) Apakah anda memberikan evaluasi, masukan dan saran kepada atlet secara individual?

{ } Ya

{ } Tidak

15) Apakah menurut anda jam latihan di klub cabang olahraga tenis lapangan yang anda latih

sudah mencukupi untuk menyusun program latihan yang tepat bagi atlet?

{ } Ya

{ } Tidak

16) Apakah sarana dan prasarana di klub cabang olahraga tenis lapangan yang anda latih saat

ini sudah cukup memadai dalam menunjang proses latihan?

{ } Ya

{ } Tidak

C. Penyusunan Program Olahraga Tenis lapangan

17) Apakah latihan di klub cabang olahraga tenis lapangan anda saat ini mempunyai jadwal

yang tetap dan berlangsung secara rutin?

{ } Ya

{ } Tidak

18) Apakah anda sudah membuat program latihan untuk jangka pendek, jangka menengah

dan jangka panjang?

{ } Ya

{ } Tidak

19) Apakah program latihan yang sudah anda susun dan direncanakan dapat dijalankan

dengan maksimal?

{ } Ya

{ } Tidak

20) Apakah anda membedakan penyusunan program latihan untuk atlet pemula, junior dan

senior?

{ } Ya

{ } Tidak

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Untuk soal nomor (21 - 25, 30, 31) apabila anda menjawab “Ya” berikanlah penjelasan

jawaban!

21) Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang anda susun untuk atlet di

klub ini sudah memuat latihan yang dapat meningkatkan kekuatan?

{ } Ya

{ } Tidak

Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................

...............................................................................................................................................

22) Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang anda susun untuk atlet di

klub ini sudah memuat latihan yang dapat meningkatkan daya tahan / stamina?

{ } Ya

{ } Tidak

Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................

...............................................................................................................................................

23) Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang anda susun untuk atlet di

klub ini sudah memuat latihan yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi?

{ } Ya

{ } Tidak

Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................

...............................................................................................................................................

24) Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang anda susun untuk atlet di

klub ini sudah memuat latihan yang dapat meningkatkan kelincahan?

{ } Ya

{ } Tidak

Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................

...............................................................................................................................................

25) Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang anda susun untuk atlet di

klub ini sudah memuat latihan yang dapat meningkatkan kelentukan?

{ } Ya

{ } Tidak

Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................

...............................................................................................................................................

26) Apakah anda senantiasa mendemostrasikan gerakan - gerakan dalam permainan kepada

atlet yang anda latih?

{ } Ya

{ } Tidak

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

27) Apakah anda ikut aktif dalam melatih gerakan teknik permainan cabang olahraga tenis

lapangan?

{ } Ya

{ } Tidak

28) Apakah anda memberikan teknik gerakan dari yang mudah ke yang sukar terlebih

dahulu?

{ } Ya

{ } Tidak

29) Apakah anda memberikan latihan gerakan teknik secara berulang - ulang? (Menjadikan

gerakan atlet sempurna dan cepat / otomatisasi gerakan)

{ } Ya

{ } Tidak

30) Apakah dalam program latihan yang telah anda susun terdapat latihan taktik?

{ } Ya

{ } Tidak

Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................

...............................................................................................................................................

31) Apakah dalam program latihan yang telah anda susun terdapat latihan pembentukan

mental?

{ } Ya

{ } Tidak

Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................

...............................................................................................................................................

32) Apakah anda selalu mengadakan evaluasi terhadap program latihan yang telah anda

susun?

{ } Ya

{ } Tidak

*) Apabia dalam pengisian penjelasan anda kurang pada tempat yang tersedia mohon dengan

hormat bisa ditulis di sebalik halaman / kertas.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Lampiran 3

Pedoman Wawancara

(Narasumber: Pelatih - Pelatih Klub Cabang Olahraga Tenis Lapangan di Karesidenan Surakarta Tahun 2010)

Judul Penelitian :

Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan

Variabel Pertanyaan 1. Identitas Pelatih 1. Apakah dahulu mantan atlet cabang olahraga tenis lapangan?

2. Pernahkah mendapatkan pendidikan atau mengikuti kursus kepelatihan cabang olahraga tenis lapangan?

3. Sampai saat ini apakah pernah melatih cabang olahraga tenis lapangan hingga berprestasi?

2. Program Latihan 1. Apakah selalu mengadakan pemanduan bakat untuk atlet cabang olahraga

tenis lapangan? 2. Apakah mengadakan proses seleksi kepada atlet cabang olahraga tenis

lapangan? 3. Apakah menerapkan prinsip latihan yang disesuaikan dengan

kemampuan dan kondisi masing - masing atlet? 4. Apakah menerapkan prinsip penekanan beban latihan secara bertahap dan

terus - menerus? 5. Apakah memiliki dasar teoritis tentang penyusunan program latihan? 6. Apakah dalam latihan memberikan materi latihan yang cukup bervariasi? 7. Apakah senantiasa menekankan prinsip latihan dengan disiplin tinggi? 8. Apakah dalam proses latihan menerapkan prinsip work-relieve/recovery

(saat kerja dan istirahat) dengan seimbang? 9. Apakah ada periodesasi latihan? (Latihan disesuaikan dengan

pertandingan, baik sebelum, saat dan setelah pertandingan dan atau kompetisi.)

10. Dalam sebuah latihan seorang atlet melakukan kesalahan, apakah langsung menghentikan latihan dan memberikan penjelasan?

11. Apakah memberikan evaluasi, masukan, saran kepada atlet secara individual?

12. Apakah sudah merasa bahwa jam latihan di klub yang saudara / saudari latih sudah mencukupi untuk menyusun program latihan yang tepat bagi atlet?

13. Apakah sarana dan prasarana di klub cabang olahraga tenis lapangan yang dilatih ini sudah cukup memadahi untuk menunjang proses latihan?

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

3. Penyusunan Program Latihan Olahraga Tenis lapangan

1. Apakah latihan di klub cabang olahraga tenis lapangan ini mempunyai jadwal yang tetap dan dapat berlangsung secara rutin?

2. Apakah sudah membuat program latihan untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang?

3. Apakah program latihan yang sudah disusun dan direncanakan dapat dijalankan dengan maksimal?

4. Apakah membedakan penyusunan program latihan untuk atlet pemula, junior dan senior?

5. Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang disusun untuk atlet di klub ini memuat latihan yang dapat meningkatkan kekuatan?

6. Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang disusun untuk atlet di klub ini memuat latihan yang dapat meningkatkan daya tahan / stamina?

7. Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang disusun untuk atlet di klub ini memuat latihan yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi?

8. Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang disusun untuk atlet di klub ini memuat latihan yang dapat meningkatkan kelincahan?

9. Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang disusun untuk atlet di klub ini memuat latihan yang dapat meningkatkan kelentukan?

10. Apakah senantiasa mendemostrasikan gerakan - gerakan dalam permainan kepada atlet?

11. Apakah ikut aktif dalam melatih gerakan teknik bermain cabang olahraga tenis lapangan?

12. Apakah memberikan teknik gerakan dari yang mudah ke yang sukar terlebih dahulu?

13. Apakah memberikan latihan gerakan teknik secara berulang - ulang? (Menjadikan gerakan atlet sempurna dan cepat / otomatisasi gerakan)

14. Apakah dalam program latihan yang disusun terdapat latihan taktik? 15. Apakah dalam program latihan yang disusun terdapat latihan

pembentukan mental? 16. Apakah selalu mengadakan evaluasi terhadap program latihan yang telah

disusun?

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Lampiran 4

Lembar Observasi Latihan

Judul Penelitian:

Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan

Nama Klub :_______________________

No. Indikator Keterangan Ya Tidak

1. Pemanduan bakat untuk atlet cabang olahraga tenis lapangan 2. Proses seleksi kepada atlet cabang olahraga tenis lapangan 3. Prinsip latihan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi masing

- masing atlet

4. Prinsip penekanan beban latihan secara bertahap dan terus-menerus 5. Dasar teoritis tentang penyusunan program latihan 6. Dalam latihan memberikan materi latihan yang cukup bervariasi 7. Senantiasa menekankan prinsip latihan dengan disiplin tinggi 8. Dalam proses latihan menerapkan prinsip work-relieve/recovery (saat

kerja dan istirahat) dengan seimbang

9. Periodesasi latihan (Latihan disesuaikan dengan pertandingan, baik sebelum, saat dan setelah pertandingan dan atau kompetisi.)

10. Dalam sebuah latihan seorang atlet melakukan kesalahan, langsung menghentikan latihan dan memberikan penjelasan

11. Memberikan evaluasi, masukan, saran kepada atlet secara individual 12. Jam latihan sudah mencukupi untuk menyusun program latihan yang

tepat bagi atlet

13. Sarana dan prasarana sudah cukup memadahi untuk menunjang proses latihan

14. Latihan sudah mempunyai jadwal yang tetap dan dapat berlangsung secara rutin

15. Membuat program latihan untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang

16. Program latihan yang sudah disusun dan direncanakan dapat dijalankan dengan maksimal

17. Membedakan penyusunan program latihan untuk atlet pemula, junior dan senior

18. Memuat latihan yang dapat meningkatkan kekuatan 19. Memuat latihan yang dapat meningkatkan daya tahan/stamina 20. Memuat latihan yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi 21. Memuat latihan yang dapat meningkatkan kelincahan 22. Memuat latihan yang dapat meningkatkan kelentukan 23. Demostrasikan gerakan - gerakan dalam permainan kepada atlet 24. Ikut aktif dalam melatih gerakan teknik bermain 25. Memberikan teknik gerakan dari yang mudah ke yang sukar terlebih

dahulu

26. Memberikan latihan gerakan teknik secara berulang - ulang 27. Program latihan yang disusun terdapat latihan taktik 28. Program latihan yang disusun terdapat latihan pembentukan mental 29. Mengadakan evaluasi terhadap program latihan yang telah disusun

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 5Tabulasi Hasil Data Instrumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

1 HENDRA ANJAR P. KIDS SCHOOL BOYOLALI 18 Th SMA 2Th 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 53

2 A. BUDHI HARYANTO ABC 50 Th S2 15Th 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 53

3 ANDI SUTOMO TANJUNG PERAK 25 Th S2 2Th 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 61

4 SANTOSO PELTI 51 Th SMA 20Th 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 55

5 AGUNG TURYANI ABADI TENIS YUNIOR 37 Th S1 10Th 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 60

6 MARGONO SRAGEN TENIS CLUB 39 Th SMA 21 Th 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 55

7 DIDIK KRISTANTO ESAKA 49 Th D3 10Th 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 57

8 SUMIDI MIDI CLUB 34 Th SMA 24Th 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 61

9 YOYONG ANANG P. SMP 1 WNG 31 Th S1 4Th 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 59

10 I GUSTI BAGUS G. PEMBINAAN PRESTASI 43 Th S1 20Th 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 59

11 Drs. BAMBANG S. TUNAS HARAPAN 70 Th DRS 20Th 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 55

12 SUTARNO YUNIOR TENIS CLUB 39 Th SMA 25Th 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 62

13 WIJI ROHADI WIJI CLUB 46 Th SMA 5Th 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 56

14 WIDYO TETUKO USSI 60 Th S1 9Th 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 60

15 Drs. AGUSTIYANTO, M.Pd JPOK UNS CLUB 43 Th S2 18Th 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 62

JUMLAH 28 25 30 27 19 26 28 29 30 26 27 27 26 29 20 25 30 24 23 25 30 29 25 30 30 30 30 30 30 27 27 26 868

TOTALNomor Butir SoalPengal

amanNAMANO KLUB USIA

Pendi

dikan

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Lampiran 6 Frekuensi dan Persentase Butir-Butir Soal

No Item F & % Ya Tidak Jumlah

1

F 13 2 15

% 86.7% 13.3% 100%

2

F 10 5 15

% 66.7% 33.3% 100%

3

F 15 0 15

% 100% 0% 100%

4

F 12 3 15

% 80% 20% 100%

5

F 4 11 15

% 26.7% 73.3% 100%

6

F 11 4 15

% 73.3% 26.7% 100%

7

F 13 2 15

% 86.7% 13.3% 100%

8

F 14 1 15

% 93.3% 6.7% 100%

9

F 15 0 15

% 100% 0% 100%

10

F 11 4 15

% 73.3% 26.7% 100%

11

F 12 3 15

% 80% 20% 100%

12

F 12 3 15

% 80% 20% 100%

13

F 11 4 15

% 73.3% 26.7% 100%

14

F 14 1 15

% 93.3% 6.7% 100%

15

F 5 10 15

% 33.3% 66.7% 100%

16

F 10 5 15

% 66.7% 33.3% 100%

17

F 15 0 15

% 100% 0% 100%

18 F 9 6 15

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

% 60% 40% 100%

19

F 8 7 15

% 53.3% 46.7% 100%

20

F 10 5 15

% 66.7% 33.3% 100%

21

F 15 0 15

% 100% 0% 100%

22

F 14 1 15

% 93.3% 6.7% 100%

23

F 10 5 15

% 66.7% 33.3% 100%

24

F 15 0 15

% 100% 0% 100%

25

F 15 0 15

% 100% 0% 100%

26

F 15 0 15

% 100% 0% 100%

27

F 15 0 15

% 100% 0% 100%

28

F 15 0 15

% 100% 0% 100%

29

F 15 0 15

% 100% 0% 100%

30

F 12 3 15

% 80% 20% 100%

31

F 12 3 15

% 80% 20% 100%

32

F 11 4 15

% 73.3% 26.7% 100%

Keterangan :

F = Frekuensi

% = Persentase

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Lampiran 7

Dokumentasi Penelitian

Proses latihan fisik para atlet

Proses latihan fisik para atlet

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Proses latihan dalam bentuk permainan

Program latihan yang dibuat pelatih

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Pelatih memberikan contoh pada saat latihan

Pelatih memberikan evaluasi seusai latihan

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Proses pendinginan seusai latihan

Pengisian angket oleh pelatih

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id … digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Wawancara dengan pelatih

Wawancara dengan pelatih