91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN ANALISIS ABC DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN PADA PT. BATIK DANAR HADI DIVISI PRINTING SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Di Bidang Manajemen Industri Oleh : FIESCA GALIH PRAMANA F 3508025 PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

  • Upload
    ngokien

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN ANALISIS ABC DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAHAN BAKU KAIN PADA PT. BATIK DANAR HADI DIVISI PRINTING

SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya

Di Bidang Manajemen Industri

Oleh :

FIESCA GALIH PRAMANA F 3508025

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 MANAJEMEN INDUSTRI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Untuk sukses kita tidak perlu menjadi orang pintar melainkan

kita cukup menjadi orang yang mau terus belajar dan terus

berusaha

(Andi Stevenio)

Setiap detik yang telah berlalu tidak akan pernah kembali,

kita harus menghargai waktu kita seperti kita menghargai diri kita

sendiri. Kehidupan kita dan waktu kita adalah sama, sebelum kita

menghargai waktu kita maka kita tidak akan pernah mendapatkan

apapun

(Awie Wang)

Karya ini dipersembahkan kepada:

1. Orangtua dan keluarga tercinta

2. Sahabat-sahabat tersayang

3. Teman-teman angkatan D3 MI

2008

4. Almamater

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir dengan judul “PENERAPAN ANALISIS ABC DALAM

PENGENDALIAN BAHAN BAKU KAIN PADA PT. BATIK DANAR HADI DIVISI

PRINTING SURAKARTA” ini dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Ahli Madya pada Program Diploma 3 Program Studi Manajemen Industri

Fakultas Ekonomi Sebelas Maret.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa kelancaran

dan keberhasilan penulisan ini tidak pernah lepas dari bantuan dan dorongan

berbagai pihak, untuk itu dengan segenap hati penulis menyampaikan terima

kasih kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, M.Si selaku Ketua Program D3 Manajemen Industri

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

3. Bapak Joko Suyono, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, motivasi dan saran sehingga tugas akhir ini dapat

diselesaikan.

4. Ibu Dhani Wulandari selaku HRD yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian di PT. Batik

Danar Hadi Divisi Printing Surakarta.

5. Bapak Setiawan selaku Kepala Produksi dan Bapak Slamet selaku

Komposisi Warna di PT. Batik Danar Hadi Divisi Printing Surakarta, terima

kasih atas segala bantuan dalam mengatasi berbagai kesulitan di magang

kerja.

6. Seluruh jajaran karyawan di PT. Batik Danar Hadi Divisi Printing Surakarta

yang telah banyak membantu selama pelaksanaan magang kerja.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta, semoga ilmu yang didapat penulis menjadi berkah dan bermanfaat

untuk hidup dan masa depan.

8. Ayahanda dan ibunda tercinta yang dengan sabar memberikan dorongan

moral, semangat dan doanya serta dukungan materi yang sangat berarti.

9. Paman tercinta yang telah menjadi orang tua kedua dan dengan ikhlas

memberikan dukungan materi yang sangat berguna dan berarti.

10. Kakak - kakak tercinta (mas Dian, mas Arief, mas Angga, mba Fika, mba

Heris), dan keponakan penulis (Akbar, Eksan, Irsat, Dimas) terima kasih atas

dukungan dan doanya.

11. Sahabat - sahabat terkasih (Akhmad Fatony, Bambang Irawan, Rahmad Nur

Khasan, Eva Rosediana, Nur Kartika Sari) yang telah berjuang bersama

selama di bangku kuliah.

12. Teman - teman Manajemen Industri 2008 kelas A dan B yang telah bersama

- sama mengalami suka maupun duka selama di bangku kuliah.

13. Semua pihak - pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang

secara langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu penulis

dalam memyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam

penulisan tugas akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun. Namun demikian, karya sedehana ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 2011

Penulis

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Batasan Masalah ............................................................... 4

C. Rumusan Masalah ............................................................. 4

D. Tujuan Masalah ................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ............................................................. 5

F. Kerangka Pemikiran .......................................................... 6

G. Metode penelitian .............................................................. 8

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Persediaan ...................................................... 13

B. Fungsi Persediaan ............................................................. 15

C. Jenis Persediaan ............................................................. . 17

D. Tujuan Persediaan ............................................................ 19

E. Biaya Persediaan .............................................................. 20

F. Penegendalian persediaan ................................................ 25

a. Pengertian Pengendalian Persediaan ............................ 25

b. Tujuan Pengendalian Persediaan .................................. 26

G. Bahan Baku ........................................................................ 27

a. Pengertian Bahan Baku ................................................. 27

b. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Persediaan

Bahan Baku .................................................................. 28

c. Model Analisis ABC ....................................................... 29

BAB III PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

1. Latar Belakang .............................................................. 33

2. Struktur Organisasi PT. Batik Danar Hadi Cabang

Sondakan (divisi printing) .............................................. 35

3. Status Karyawan PT. Batik Danar Hadi divisi Printing ... 39

4. Penggajian Karyawan Pada PT. Batik Danar Hadi divisi

Printing .......................................................................... 40

5. Aktivitas dan Output Perusahaan .................................. 41

6. Aspek Produksi ........................................................... . 43

B. Laporan Magang Kerja ...................................................... 56

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Analisis Data dan Pembahasan ......................................... 61

1. Permintaan Bahan Baku Kain ....................................... 61

2. Pengelolaan Persediaan Bahan Baku Kain ................... 63

3. Pengelompokan Persediaan Bahan Baku Kain

Dengan Menggunakan Analisis ABC ............................. 66

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 76

B. Saran ................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

III.1. Daftar Kebutuhan Bahan Baku Kain PT. Batik Danar Hadi divisi Printing

Periode Januari 2010 – Desember 2010 ................................................ 62

III.2. Volume Tahunan Dalam Nilai Rupiah Periode Januari 2010 – Desember

2010 ...................................................................................................... 68

III.3. Persentase Volume Tahunan Dalam Nilai Rupiah Periode Januari 2010–

Desember 2010 ..................................................................................... 68

III.4. Susunan Urutan Item Persediaan Berdasarkan Volume Tahunan Periode

Januari 2010 – Desember 2010 ............................................................. 69

III.5. Susunan Urutan Kategori Item Persediaan Berdasarkan Volume Tahunan

Periode Januari 2010 – Desember 2010 ................................................ 70

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

I. 1. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 7

III. 1. Struktur Organisasi PT. Batik Danar Hadi Cabang Sondakan

(divisi printing) ....................................................................................... 36

III. 2. Skema Proses Produksi ........................................................................ 47

III. 3. Skema Pembelian Bahan Baku ............................................................. 65

III. 4. Diagram Pareto Hasil Analisis ABC ....................................................... 72

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pernyataan

Lampiran 2. Surat Keterangan Magang Kerja

Lampiran 3. Nilai Magang Kerja

Lampiran 4. Gambar Perhitungan Production Operation and Management (POM

for Windows)

Lampiran 5. Contoh Sampel Kain

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan kondisi persaingan yang semakin ketat antar

perusahaan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi

yang semakin canggih, sangat berpengaruh terhadap

perkembangan perusahaan terutama disektor industri. Oleh karena

itu, mengakibatkan perusahaan harus mampu bersaing dengan

perusahaan lainnya agar dapat bertahan didalam dunia bisnis.

Sehingga, menuntut perusahaan untuk menjalankan strategi-

strategi tersendiri dan harus mampu mengendalikan semua sumber

daya dari persediaan bahan baku yang sangat mendukung dalam

pemrosesan suatu barang.

Secara umum semua perusahaan mempunyai tujuan atau

sasaran yang sama antara satu dengan yang lainnya, yaitu agar

perusahaan dapat bertahan hidup, mampu mendapatkan

keuntungan dan dapat berkembang mengikuti perkembangan

pasar yang terjadi. Untuk mencapai semua hal-hal tersebut,

perusahaan harus mampu mengelola semua sumber-sumber daya

yang dimiliki secara tepat dan baik. Salah satu hal yang dapat

dilakukan oleh perusahaan adalah meningkatkan kegiatan

pengendalian pada persediaan. Karena masalah pengadaan

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi

oleh perusahaan untuk dapat menyeimbangkan dengan kegiatan

produksi.

PT. Batik Danar Hadi divisi printing Surakarta adalah

perusahaan tekstil yang bergerak dalam bidang pembutan batik

yang berlokasi di kampung sondakan merupakan perusahaan yang

memproduksi batik printing, bahan bakunya adalah kain. Adapun

permasalahan yang di hadapi dalam pengendalian persediaan

yakni tentang pengelolaan dan pengelompokan bahan baku yang

belum optimal. Apabila terjadi kekurangan bahan baku, akan

memperlambat proses produksi dan berakibat sewaktu-waktu

perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang

memerlukan produk yang diinginkan. Hal ini perusahaan

kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan.

Sebaliknya, apabila persediaan yang terlalu besar memerlukan

modal, resiko rusak dan ongkos penyimpanan juga besar. Ini

berarti dalam menyediakan bahan baku yang terus-menerus dan

kualitas kain yang tinggi adalah salah satu faktor dominan yang

menentukan kualitas hasil dan kelangsungan hidup industri batik.

Akibat dari permasalahan yang ada dapat kita ketahui

bahwa bahan baku merupakan faktor yang sangat penting dalam

proses produksi disamping tidak terlepas dari bidang-bidang yang

lain seperti pemasaran, keuangan, dan personalia. Tanpa

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

persediaan bahan baku haruslah dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Dengan mempertahankan waktu pemesanan maka biaya-biaya

yang seharusnya tidak dikeluarkan dapat ditekan. Persediaan

bahan baku yang terlalu besar bila dilihat dari proses produksi

maka tidak akan mengalami gangguan Karena persediaan bahan

baku selalu ada. Namun disisi lain persediaan bahan baku yang

terlalu besar akan menimbulkan resiko tingginya biaya

penyimpanan, resiko kehilangan dan kerusakan bahan baku

semakin besar. Sebaliknya, bila persediaan bahan baku terlalu

kecil menimbulkan resiko terjadinya kekurangan persediaan (stock-

out) karena sering kali barang tidak dapat didatangkan secara

mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan

terhentinya proses produksi, tertundanya keuntungan, hilangnya

pelanggan, dan bahkan bias menghentikan proses produksi..

Berdasarkan uraian di atas, perusahaan belum

menggunakan analisis ABC untuk kebijakan pengendalian

persediaan bahan baku, sehingga ingin membandingkan antara

kebijakan pengendalian persediaan perusahaan tanpa

menggunakan analisis ABC dengan jika perusahaan menggunakan

analisis ABC, dengan meneliti masalah. Maka mengambil judul :

“PENERAPAN ANALISIS ABC DALAM PENGENDALIAN

PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN PADA PT BATIK DANAR

HADI DIVISI PRINTING SURAKARTA”

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, serta luas

cakupan mengenai persediaan barang maka perlu dilakukan

pembatasan masalah agar lebih terfokus. Adapun batasan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bahan baku yang diteliti adalah bahan kain.

2. Periode yang diteliti tahun 2010.

3. Penelitian dilaksanakan di PT. Batik Danar Hadi divisi printing.

C. Rumusan Masalah

Persediaan bahan baku merupakan komponen yang sangat

penting dalam proses produksi sehingga proses produksi akan

berjalan dengan lancar. Dalam kegiatan pengadaan persediaan

bahan baku itu sendiri akan memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Dengan demikian pokok permasalahannya adalah :

1. Bagaimana pengelolaan persediaan bahan baku pada

perusahaan saat ini?

2. Bagaimana pengelompokan persediaan bahan baku yang

optimal dengan menggunakan analisis ABC?

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengelolaan persediaan bahan baku pada

perusahaan saat ini.

2. Mengetahui pengelompokan persediaan bahan baku yang

optimal dengan menggunakan analisis ABC.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

a. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pengambilan

kebijakan perusahaan khususnya yang berkaitan dengan

persediaan bahan baku.

b. Menjadi input bagi persediaan bahan baku.

c. Diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat dalam

meningkatkan kinerja perusahaan.

2. Bagi peneliti

a. Memperoleh gambaran tentang dunia kerja secara langsung

dari perusahaan yang diteliti.

b. Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama di

bangku kuliah dunia kerja yang nyata.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dengan terus menimba

ilmu dari kegiatan magang yang ternyata lebih rumit dari

teori yang telah dipelajari

d. Dapat membina sikap mental yang professional yang kelak

dibutuhkan dalam dunia kerja.

3. Bagi Program Studi

a. Menjalin kerja sama dengan perusahaan yang terkait untuk

melaksanakan magang kerja.

b. Dapat membandingkan hubungan antara ilmu yang

diberikan di bangku kuliah dengan kondisi dunia industri

yang nyata.

c. Sebagai bahan evaluasi di bidang akademis untuk perbaikan

kurikulum.

4. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian diharapkan menjadi acuan dalam penelitian

yang berkaitan dengan persediaan bahan baku dengan

menggunakan analisis ABC.

F. Kerangka pemikiran

Digunakan sebagai bahan acuan dalam melakukan

penelitian. Sehingga akan diperoleh suatu hasil penelitian yang

berupa jawaban atas masalah atau topik yang diteliti.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Dari gambar diatas dapat dijelaskan adapun bahan baku

dievaluasi terlebih dahulu dalam data kebutuhan bahan baku

sebelum menggunakan metode yang akan dipakai. Bahan baku

merupakan kebutuhan utama dalam memproduksi suatu barang,

karena tanpa adanya bahan baku perusahaan tidak dapat

memproduksi barang. Selain kebutuhan bahan baku untuk awal

proses produksi akan berbeda jumlahnya yaitu menentukan volume

penggunaan, persentase dalam nilai uang yang akan

menggunakan analisis ABC dan hasilnya berupa output yang

Bahan Baku Kain

Evaluasi Data Kebutuhan Bahan Baku

Persentase Dalam Nilai Rupiah

Menentukan Volume Penggunaan Bahan Baku

Dalam Rupiah

Klasifikasi persediaan

Analisis ABC

Kebijakan Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Gambar I.1 Kerangka Pemikiran

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

menggunakan kebijakan pengendalian persediaan bahan baku

yang optimal.

G. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan desain kasus karena

dilakukan untuk menjawab pertanyaan “ Bagaimana “ yang

menjadi permasalahan utama peneliti dengan keharusan

membuat metode deskriptif yang digunakan untuk menjawab

atau menganalisis masalah tersebut. Dalam penelitian ini

kasus yang diteliti mengenai persediaan bahan baku kain

dalam pembuatan batik pada tahun 2010.

2. Objek penelitian

Pelaksanaan magang kerja dan penelitian dilakukan

di PT. Batik Danar Hadi divisi printing yang terletak di

kampung sondakan kecamatan laweyan Surakarta, tepatnya

berada di JL. Tegal Mulyo No 17. Obyek penelitian penulis

dikhususkan pada area proses produksi untuk melakukan

observasi sebagai dasar untuk pengumpulan data.

3. Jenis dan Sumber data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan:

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

1) Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka,

meliputi:

a) Sejarah berdirinya perusahaan

b) Struktur organisasi perusahaan

c) Gambaran umum perusahaan

d) Data tenaga kerja perusahaan

e) Data jenis kebutuhan bahan baku kain untuk

memproduksi kain batik

2) Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi :

a) Harga bahan baku

b) Volume penggunaan bahan baku per tahun

b. Sumber data

1) Data primer

Adalah data yang diperoleh secara langsung

dari obyek penelitian dengan melakukan wawancara

dengan maksud agar diperoleh gambaran yang

akurat tentang persediaan bahan baku. Diantaranya

adalah data tentang pengelolaan persediaan bahan

baku pada PT. Batik Danar Hadi divisi printing.

2). Data sekunder

Adalah data yang diperoleh dari hasil laporan

maupun catatan – catatan dokumen yang dimiliki

perusahaan. Adapun data yang diperoleh adalah :

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

a) Sejarah berdirinya perusahaan

b) Struktur organisasi perusahaan

c) Gambaran umum perusahaan

d) Data tenaga kerja perusahaan

e) Data jenis kebutuhan bahan baku kain untuk

memproduksi kain batik.

f) Harga bahan baku kain

g) Volume penggunaan bahan baku kain per tahun

4. Metode pengumpulan data

a. Observasi

Yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung

pada objek atau lokasi yang diteliti dan mencatat data-data

yang diperlukan.

b. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan nara

sumber yaitu dengan personalia umum atau kepala bagian

produksi dan karyawan yang bersangkutan dalam

perusahaan.

c. Metode Pendekatan Dokumentasi

Yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mencatat data yang diperoleh dari perusahaan.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

d. Studi Pustaka

Yaitu kegiatan mengumpulkan informasi yang diperoleh

dengan membaca dan memahami buku yang berhubungan

dengan pengendalian persediaan bahan baku terutama yang

berkaitan dengan analisis ABC sehingga diperoleh

pemahaman mengenai masalah yang diteliti.

5. Teknik Analisis Data

Teknik pembahasan ini berupa:

1) Pembahasan Deskriptif

Penulis membuat gambaran secara deskriptif,

sistematis, faktual, dan akurat mengenai pengendalian

persediaan bahan baku kain pada PT. Batik Danar Hadi

divisi printing.

2) Optimasi keputusan

Yaitu teknik untuk melakukan sintesa suatu keputusan

optimal dalam bidang Manajemen Industri.

Menurut Herjanto (1999 : 223) untuk memperoleh

pengelompokan persediaan dengan menggunakan

analisis ABC, maka langkah-langkah yang di lakukan

adalah :

a. Menentukan volume tahunan dalam nilai uang

(rupiah).

Volume tahun (dalam unit) x biaya per unit.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b.Susun urutan item persediaan berdasarkan volume

tahunan rupiah dari yang terbesar nilainya ke yang

terkecil.

c. Jumlah volume tahunan rupiah secara kumulatif.

d. Menentukan persentase kumulatif

volume tahunan dalam nilai uang per unit

∑ volume tahunan dalam nilai uang per unit

e. Klasifikasikan ke dalam kelas A, B, dan C secara

berturut-turut, masing -masing sebesar lebih kurang

70%,20% dan 10% dari atas.

x100%

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Persediaan

Pada berbagai perusahaan atau organisasi lain,

persediaan memegang peranan yang sangat penting dalam

menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan atau organisasi

tersebut. Terlebih – lebih pada perusahaan manufaktur,

persediaan ada dimana – mana dan memiliki bentuk, nilai, dan

tingkat kepentingan yang berbeda – beda. Untuk perusahaan

menengah atau perusahaan besar persediaan bahan baku

dipersiapkan dengan baik. Akan tetapi pada perusahaan kecil

kadang – kadang masalah persediaan tidak dipersiapkan

dengan baik. Walaupun demikian pada prinsipnya semua

perusahaan akan mengadakan persediaan bahan baku.

Menurut prasetyawan dan Nasution (2003 : 103)

Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources)

yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan

proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan produksi

pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem

distribusi ataupun kegiatan konsumsi pada sistem rumah

tangga.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Menurut Ristono (2009 : 1) Persediaan dapat diartikan

sebagai barang –barang yang disimpan untuk digunakan atau

dijual pada masa atau periode yang akan datang.

Menurut Handoko (2002 : 333) Persediaan (inventory)

adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau

sumber daya – sumber daya organisasi yang disimpan dalam

antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, kita bisa

memperoleh suatu kesimpulan bahwa persediaan merupakan

bahan atau barang, baik barang mentah, barang setengah jadi

maupun barang jadi, yang diperoleh perusahaan dan

digunakan dalam usaha memenuhi permintaan proses

produksi, sehingga makin jelas bahwa dengan adanya

persediaan barang dalam gudang akan dapat memperlancar

proses produksi yang pada akhirnya akan dapat memenuhi

permintaan konsumen. Sehingga, dapat diketahui bahwa

pengadaan persediaan sangat penting artinya bagi suatu

perusahaan industri, karena berfungsi menghubungkan antara

operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan

menyampaikannya pada konsumen.Hal ini berarti dengan

adanya persediaan memungkinkan terlaksananya operasi

produksi yang lebih optimal.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

B. Fungsi Persediaan

Persediaan berfungsi untuk menghubungkan operasi

perusahaan dengan pembelian bahan baku untuk selanjutnya

diolah untuk dijadikan barang atau jasa yang kemudian

diarahkan pada konsumen. Dengan demikian adanya

persediaan memungkinkan terlaksananya operasi produksi bagi

perusahaan.

Menurut Render dan Heizer (2005 : 60) Persediaan dapat

melayani beberapa fungsi yang akan menambah fleksibilitas

operasi perusahaan.

Empat fungsi persediaan adalah:

a. Untuk men – “decouple” atau memisahkan beragam

bagianproses produksi. Sebagai contoh, jika pasokan

sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin

diperlukan persediaan tambahan untuk men –

decouple proses produksi dari para pemasok.

b. Untuk men – decouple perusahaan dari fluktuasi

permintaan dan menyediakan persediaan barang –

barang yang akan memberikan pilihan bagi

pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi

pada pedagang eceran.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab

pembelian dalam jumlah lebih besar dapat

mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang.

d. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.

Menurut Rangkuti (2002 : 15) ada 3 fungsi persediaan

yaitu:

a. Fungsi Decoupling

Persediaan Decoupling yaitu memungkinkan

perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan

tanpa tergantung supplier. Persediaan bahan mentah

diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya

tergantung pada pengadaanya dalam hal kuantitas

dan waktu pengiriman.

b. Fungsi Economic Lot Sizing

Persediaan Economic Lot Sizing yaitu dengan

melakukan pembelian dengan jumlah tertentu

perusahaan dapat melakukan penghematan potongan

pembelian, biaya pengangkutan dan sebagainya.

c. Fungsi Antisipasi

Persediaan dapat digunakan untuk

menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat

diperkirakan dan diramalkan dari data dimasa lalu.

Disamping itu, perusahaan juga sering menghadapi

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan

permintaan akan barang selama periode tertentu,

sehingga memerlukan persediaan ekstra yaitu

persediaan pengaman.

C. Jenis Persediaan

Menurut Heizer dan Render (2005 : 61) mengemukakan

empat jenis persediaan yaitu:

a. Persediaan bahan baku

Bahan baku pada umumnya dibeli tetapi belum memasuki

proses pabrikasi.

b. Persediaan barang setengah jadi

Bahan baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa

perubahan tetapi belum selesai atau belum menjadi produk

jadi.

c. Persediaan MRO (Maintenance Repair Operating)

Persediaan yang diperuntukan bagi pasokan, pemeliharaan,

perbaikan atau operasi yang diperlukan untuk menjaga

permesinan dan proses produksi tetap produktif. MRO tetap

ada kebutuhan dan waktu pemeliharaan.

d. Persedian barang jadi

Merupakan produk akhir proses transformasi yang siap

dipasarkan kepada konsumen.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Menurut Ristono (2009 : 7) jenis persediaan berdasarkan

proses manufaktur, maka persediaan dibagi dalam tiga kategori,

yakni:

a) Persediaan bahan baku dan penolong.

b) Persediaan bahan setengah jadi.

c) Persediaan bahan jadi.

Sedangkan jenis persediaan berdasarkan tujuannya, terdiri

dari:

a) Persediaan pengaman (Safety Stock)

Persediaan pengaman atau sering pula disebut

sebagai safety stock adalah persediaan yang

dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian

permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan

pengaman tidak mampu mengantisipasi

ketidakpastian tersebut, akan terjadi kekurangan

persediaan (stockout).

b) Persediaan Antisipasi

Persediaan Antisipasi disebut sebagai stabilization

stock merupakan persediaan persediaan yang

dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan

yang sudah dapat diperkirakan sebelumnya.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

c) Persediaan dalam pengiriman (transit stock)

d) persediaan dalam pengiriman disebut work in process

stock adalah persediaan yang masih dalam

pengiriman, yaitu:

1) Eksternal Transit Stock adalah persediaan yang

masih berada dalam transportasi.

2) Internal Transit Stock adalah persediaan yang

masih menunggu untuk diproses atau menunggu

sebelum dipindahkan.

D. Tujuan Persediaan

Menurut Yamit (1998 : 216) Tujuan diadakannya persedian

yaitu:

a) Untuk memberikan layanan yang terbaik pada

pelanggan.

b) Untuk memperlancar proses produksi.

c) Mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan

persediaan (stockout).

d) Untuk menghadapi fluktuasi harga

Pencapaian tujuan tersebut menimbulkan konsekuensi

bagi perusahaan, yaitu harus menanggung biaya

maupun resiko yang berkaitan dengan keputusan

persediaan. Oleh karena itu, sasaran akhir dari

manajemen persediaan adalah menghasilkan keputusan

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

tingkat persediaan, yang menyeimbangkan tujuan di

adakannya peresdiaan adalah untuk meminimumkan

total biaya dalam perubahan tingkat persediaan.

E. Biaya Persediaan

Menurut Nasution (2003 : 105) Biaya persediaan adalah

semua pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat

adanya persediaan. Biaya persediaan terdiri dari:

1. Biaya Pembelian

Biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk

membeli barang. Besarnya biaya pembelian ini tergantung

pada ,jumlah barang yang dibeli dan harga satuan barang.

Biaya pembelian menjadi faktor penting ketika harga barang

yang dibeli tergantung pada ukuran pembelian.

2. Biaya Pengadaan

Biaya pengadaan dibedakan atas 2 jenis sesuai asal – usul

barang yaitu:

a) Biaya Pemesanan (ordering cost)

Biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yang timbul

untuk mendatangkan barang dari luar. Biaya ini meliputi

biaya untuk menentukan pemasok (supplier), pengetikan

pesanan, pengiriman pesanan, biaya pengangkutan, baiya

penerimaan dan seterusnya. Biaya ini diasumsikan

konstan untuk setiap kali pesan.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b) Biaya Pembuatan (setup cost)

Biaya pembuatan adalah semua pengeluaran yang timbul

dalam mempersiapkan produksi suatu barang. Biaya ini

timbul di dalam pabrik yang meliputi biaya menyusun

peralatan produksi, menyetel mesin, mempersiapkan

gambar kerja dan seterusnya.

3. Biaya Penyimpanan (holding cost)

Biaya penyimpanan adalah semua pengeluaran yang timbul

akibat menyimpan barang. Biaya ini meliputi :

a) Biaya Memiliki Persediaan (biaya modal)

Penumpukan barang digudang berarti penumpukan

modal,dimana modal perusahaan mempunyai ongkos yang

dapat diukur dengan suku bunga bank.

b) Biaya Gudang

Barang yang disimpan memerlukan tempat penyimpanan

sehingga timbul biaya gudang. Bila gudang dan

peralatannya disewa maka biaya gudang merupakan

biaya sewa sedangkan bila perusahaan mempunyai

gudang sendiri maka biaya gudang merupakan biya

depresiasi.

c) Biaya Kerusakan dan Penyusutan

Barang yang disimpan dapat mengalami kerusakan dan

penyusutan karena beratnya berkurang ataupun

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

jumlahnya berkurang karena hilang. Biaya kerusakan dan

penyusutan diukur dari pengalaman sesuai dengan

persentasenya.

d) Biaya Kadaluarsa

Barang yang disimpan dapat mengalami penurunan nilai

karena perubahan teknologi dan model seperti

barangbarang elektronik. Biaya kadaluarsa diukur

dengan besarnya penurunan nilai jual dari barang

tersebut.

e) Biaya Asuransi

Barang yang disimpan diasuransikan untuk menjaga hal-

hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran. Biaya

asuransi tergantung jenis barang yang diasuransikan dan

perjanjian dengan perusahaan asuransi.

f) Biaya Administrasi dan Pemindahan

Biaya ini dikeluarkan untuk mengadministrasi persediaan

barang yang ada, baik pada saat pemesanan,

penerimaan barang, maupun penyimpanannya dan biaya

untuk memindahkan barang dari, ke, dan di dalam tempat

penyimpanan, termasuk upah buruh dan biaya peralatan

handling.

4. Biaya Kekurangan Persediaan (shortage cost)

a) Biaya Kuantitas yang tidak dapat dipenuhi

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Batasannya diukur dari keuntungan yang hilang karena

tidak dapat memenuhi permintaan atau dari kerugian

akibat terhentinya proses produksi. Kondisi ini diistilahkan

sebagai biaya penalty atau hukuman kerugiian bagi

peruahaan dengan satuan misalnya : Rp/unit.

b) Biaya Waktu pemenuhan

Biaya waktu pemenuhan diukur berdasarkan waktu yang

diperlukan untuk memenuhi gudang dengan satuan

mialnya : Rp/satuan waktu.

c) Biaya pengadaan darurat

Supaya konsumen tidak kecewa maka dapat dilakukan

pengadaan darurat yang biasanya menimbulkan biaya

yang lebih besar dari pengadaan normal. Biaya ini diukur

dengan satuan misalnya : Rp/setiap kali kekurangan

Menurut Handoko (2002 : 337) Dalam pembuatan

setiap keputusan yang akan mempengaruhi besarnya

(jumlah) persediaan, biaya – biaya variabel berikut ini harus

dipertimbangkan :

a. Biaya penyimpanan

Biaya penyimpanan (holding costs atau carrying

costs) terdiri atas biaya – biaya yang bervariasi secara

langsung dengan kuantitas persediaan. biaya

penyimpanan per periode akan semakin besar apabila

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak, atau rata

– rata persediaan semakin tinggi. Biaya – biaya yang

termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah : Biaya

fasilitas – fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan,

pemanas, atau pendingin), biaya modal (opportunity costs

of capital), yaitu alternatif pendapatan atas dana yang

diinvestasikan dalam persediaan), biaya keusangan, biaya

penghitungan phisik dan kondisi laporan, biaya asuransi

persediaan, biaya pajak persediaan, biaya pencurian,

pengrusakan atau perampokan, biaya penanganan

persediaan, dan sebagainya.

b. Biaya Pemesanan (pembelian)

Setiap kali suatu bahan dipesan, perusahaan

menanggung biaya pemesanan (order cost atau

procurement costs). Biaya –biaya pemesanan secara

terperinci meliputi : pemrosesan pesanan dan biaya

ekspedisi, upah, biaya telephone, pengeluaran surat –

menyurat, biaya pengepakan dan penimbangan, biaya

pemeriksaan (inspeksi) penerimaan, biaya pengiriman ke

gudang, biaya hutang lancar dan sebagainya.

c. Biaya penyiapan (manufacturing)

Bila bahan – bahan tidak dibeli, tetapi diproduksi

sendiri “dalam pabrik” perusahaan, perusahaan

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

menghadapi biaya penyiapan (setup costs) untuk

memproduksi komponen tertentu. Biaya – biaya ini terdiri

dari : biaya mesin – mesin menganggur, biaya penyiapan

tenaga kerja langsung, biaya scheduling, biaya ekpedisi,

dan sebagainya.

d. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan

Dari semua biaya – biaya yang berhubungan dengan

tingkat persediaan, biaya kekurangan bahan (shortage

costs) adalah yang paling sulit diperkirakan. Biaya ini

timbul bilamana persediaan tidak mencukupi adanya

permintaan bahan. Biaya – biaya yang termasuk biaya

kekurangan bahan adalah sebagai berikut : kehilangan

penjualan, kehilangan langganan, biaya pemesanan

khusus, biaya ekspedisi, selisih harga, terganggunya

operasi, tambahan pengeluaran kegiatan manajerial, dan

sebagainya.

F. Pengendalian Persediaan

1. Pengertian Pengendalian Persediaan

Menurut Rangkuti (2002 : 19) Pengendalian

persediaan merupakan tindakan yang sangat penting dalam

menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan yang

diharuskan, serta kapan saatnya mulai mengadakan

pemesanan kembali.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Menurut Baroto (2002 : 52) pengendalian persediaan

merupakan fungsi manajerial yang sangat penting. Bila

persediaan dilebihkan, biaya penyimpanan dan modal yang

diperlukan akan bertambah. Kelebihan persediaan membuat

modal menjadi tertahan, semestinya modal tersebut dapat

diinvestasikan pada sektor lain yang lebih menguntungkan.

Sebaliknya, bila persediaan dikurangi, suatu saat bisa

mengalami kehabisan barang (stock out).

2. Tujuan Pengendalian Persediaan

Menurut Ristono (2009 : 4) tujuan Pengendalian

Persediaan adalah sebagai berikut :

a. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan

konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).

b. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar

perusahan tidak mengalami kehabisan persediaan yang

mengakibatkan terhentinya proses produksi.

c. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan

penjualan dan laba perusahaan.

d. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat

dihindari karena dapat mengakibatkan ongkos pesan

menjadi besar.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

e. Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak

besarbesaran,karena akan mengakibatkan biaya menjadi

besar.

Menurut Rangkuti (2002 : 13) Pengendalian persediaan

merupakan faktor yang cukup kuat dalam menentukan

keberhasilan untuk mencapai tujuan yang telah terencana,

pengendalian juga merupakan salah satu fungsi manajemen.

Oleh karena itu pengendalian perlu dilaksanakan pada

setiap tingkat manajemen. Apabila perusahaan

menanamkan terlalu banyak dana dalam persediaan, maka

akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan,

demikian pula apabila perusahaan tidak mempunyai

persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-

biaya dari terjadinya kekurangan bahan.

G. Bahan Baku

1. Pengertian Bahan Baku

Menurut Nasution (2003 : 103) bahan baku yaitu

bahan yang merupakan input awal dari proses transformasi

produk jadi. Dalam hal ini komponen harus dibuat lebih

dahulu dengan kecepatan produksi yang tetap, kemudian

digunakan kedalam proses lebih lanjut.

Cara pengadaan bahan baku bias diperoleh dari

sumber-sumber alam, petani atau membeli dari

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

perusahaan lain yang menghasilkan bahan baku bagi

perusahaan yang menggunakannya.

Menurut Ristono (2009 : 5) Ada dua macam kelompok

bahan baku, yaitu:

a. Bahan baku langsung (direct material), yaitu bahan yang

membentuk dan merupakan bagiandari barang jadi yang

biayanya dengan mudah bias ditelusuridaribiaya barang

jadi tersebut. Jumlah bahan baku langsung bersifat

variable, artinya sangat tergantung atau dipengaruhi oleh

besar produksi atau perubahan output.

b. Bahan baku tak langsung (indirect material), yaitu bahan

baku yang dipakai dalam proses produksi tetapi sulit

menelusuri biayanya pada setiap barang jadi.

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Persediaan Bahan

Baku

Menurut Ristono (2009 : 6) Besar kecilnya persediaan

bahan baku dipengaruhi oleh faktor – faktor sebagai berikut :

a. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yatu yang

dimaksudkan untuk menjaga kelangsungan (kontinuitas)

proses produksi. Semakin banyak jumlah bahan baku

yang dibutuhkan, maka akan semakin besar tingkat

persediaan bahan baku. Volume produksi yang

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

direncanakan ditentukan oleh penjualan terdahulu dan

ramalan penjualan.

b. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat

persediaan bahan baku yang tinggi dan sebaliknya.

c. Sifat bahan baku atau penolong, apakah cepat rusak

(durable good) atau tahan lama (undurable good).

Barang yang tidaktahan lama, oleh karena itu bila bahan

baku yang diperlukantergolong barang yang tidak tahan

lama maka tidak perludisimpan dalam jumlah yang

banyak.

3. Model Analisis ABC

Menurut Render dan Heizer (2005 : 62) Analisis ABC

membagi persediaan menjadi tiga kelompok berdasarkan

volume tahunan dalam jumlah uang. Analisis ABC yang

merupakan penerapan persediaan dari prinsip Pareto. Prinsip

Pareto menyatakan ada beberapa yang penting dan banyak

yang sepele. Untuk menentukan volume dolar tahunan

analisis ABC, permintaan tahunan dari setiap barang

persediaan dihitung dan dikalikan dengan harga per unit.

Barang kelas A adalah barang – barang dengan volume dolar

tahunan tinggi. Walaupun barang seperti ini mungkin hanya

mewakili sekitar 15% dari total persediaan barang, mereka

mempresentasikan 70% hingga 80% dari total pemakaian

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dolar. Kelas B adalah untuk barang – barang persediaan yang

memiliki volume dolar tahunan menengah. Barang ini

mempresentasikan sekitar 30% barang persediaan dan 15%

hingga 25% dari nilai total. Barang – barang yang memiliki

volume dolar tahunan rendah adalah kelas C, yang mungkin

hanya mempresentasikan 5% dari volume dolar tahunan tetapi

sekitar 55% dari total barang persediaan.

Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC

Mencakup hal – hal sebagai berikut :

a. Pembelian sumber daya yang dibelanjakan pada

pengembangan pemasok harus jauh lebih tinggi untuk

barang A dibandingkan barang C.

b. Barang A tidak seperti barang B dan C, perlu memiliki

control persediaan fisik yang lebih ketat, mungkin mereka

dapat diletakkan pada tempat yang lebih aman, dan

mungkin akurasi catatan persediaan untuk barang A lebih

sering diverifikasi.

c. Prediksi barang A perlu lebih dijamin keabsahannya

dibanding denganprediksi barang B dan C.

Menurut Gasper ( 273 : 2004 ) klasifikasi ABC mengikuti

prinsip pareto atau hokum pareto dimana sekitar 80% dari nilai

total inventory material dipresentasikan (diwakili) oleh 20%

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

material inventory. penggunaan analisa ABC adalah untuk

menetapkan :

a. Frekuensi penghitungan inventory (cycle counting), dimana

material material kelas A harus diuji lebih sering dalam hal

akurasi catatan inventory dibandingkan material-material kelas

B atau C.

b. Prioritas rekayasa (engineering) ,dimana material-material

kelas A dan B memberikan petunjuk pada bagian rekayasa

dalam peningkatan program reduksi biaya ketika mencari

material-material tertentu yang perlu di fokuskan.

c. Prioritas pembelian (perolehan) dimana aktivitas pembelian

seharusnya difokuskan pada bahan-bahan baku bernilai tinggi

(high cost) dan penggunaan dalam jumlah tinggi (highusage).

Fokus pada material-material kelas A untuk pemasokan

(sourcing) dan negosiasi.

d. Keamanan: meskipun nilai biaya per unit merupakan indicator

yang lebih baik dibandingkan nilai penggunaan (usage value),

namun analisis ABC boleh digunakan sebagai indikator dari

material-material mana (kelas A dan B) yang seharusnya lebih

aman dan disumpan dalam ruangan terkunci untuk mencegah

kehilangan, kerusakan, atau pencurian.

e. Sistem pengisian kembali (replenishment system) dimana

klasifikasi ABC akan membantu mengidentifikasi metode

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pengendalian yang digunakan. Akan lebih ekonomis apabila

mengendalikan material-material kelas C dengan simple

twoibin system of replenishment (synonym : bin reserve

system orvisual review system) dan metode-metode yang

lebih canggih untuk material-material kelas A dan B.

f. Keputusan investasi: karena material-material kelas A

menggambarkan investasi yang lebih besar dalam inventory,

maka perlu lebih hati-hati dalam membuat keputusan tentang

kuantitas pesanan dan stock pengaman terhadap

materialmaterial kelas A dibandingkan terhadap material-

material kelas B dan C. Seyogyanya implementasi sistem JIT

pada bagian pembelian diterapkan pertama kali dalam

pembelian material-material kelas A, kemudian material kelas

B, dan pada akhirnya pada material kelas C.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

1. Latar Belakang

Perusahaan Batik Danar Hadi merupakan perusahaan

perseorangan yang berbentuk Home Industry. Perusahaan hanya

menyediakan bahan baku dan pengolahan batik seperti kain dan

obat-obatan, sedangkan proses pembuatannya dilakukan di rumah

para pekerja yang bertempat tinggal di sekitar perusahaan.

Sebagai perusahaan yang bersifat home industry, maka produk

yang dihasilkan pada mulanya adalah batik tulis.

Awal mulanya perusahaan batik Danar Hadi bernama Sri Kraton

yang waktu itu didirikan oleh Wongso Dinomo pada tahun 1967 di

kota Surakarta. Kemudian oleh cucunya Hadi Santosa diubah

menjadi perusahaan perseorangan yang mendapat ijin dari

Departemen Perdagangan No. 95890. Perusahaan terus

berkembang dan selanjutnya diberi nama Danar Hadi, yang diambil

dari nama pemiliknya Ibu Danarsih dan Hadi Santosa.

Berkat keuletan, pengalaman, keahlian dalam membatik dan

jiwa wiraswasta pimpinan perusahaan, baik dalam mendesain

produk maupun pengelolaan perusahaan sangat menunjang

berkembangnya perusahan tersebut. Dengan adanya corak dan

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

motif batik yang mengikuti selera konsumen dan mode yang

digemari akhirnya perusahaan dapat meningkatkan omset

penjualan secara perlahan.

Pada tanggal 1 Oktober 1984 perusahaan perseorangan diubah

menjadi perusahaan yang berbadan hukum yang diresmikan

dihadapan Notaris Maria Theresia Budi Santosa, SH. Dengan No

17, tanggal 11 Desember 1984. Namanya berubah menjadi PT.

Batik Danar Hadi Santosa. Lokasi kantor pusat PT. Batik Danar

Hadi Santosa adalah di Jl. Dr Rajiman No. 194 Surakarta. Kantor

cabang di Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Denpasar,

Kuta Bali, Ujung Pandang, Batam dan Medan.

Keterangan secara jelas :

a. Nama Perusahaan :

Sri Kraton, berdiri tahun 1967 yang berubah menjadi

PT. Batik Danar Hadi pada tahun 1984.

b. Alamat Kantor :

Jln. Dr. Radjiman no. 194 Surakarta

c. Alamat Pabrik Printing :

Kampung Sondakan

d. Perwakilan :

Jl. Raden Saleh Surakarta

Nama dan penanggung jawab PT. Batik Danar Hadi adalah H.

Santoso.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

e. Bidang Usaha :

Industri Perdagangan Pabrik

f. NPWP : 1245900439

g. Status Perusahaan.

Non fasilitas

h. Ijin No 503/24/V.3/1985 Tanggal 13 Januari 1985

2. Struktur Organisasi PT. Batik Danar Hadi Cabang Sondakan (divisi

printing)

Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan

hubungan antara pejabat maupun bidang yang satu dengan bidang

yang lainnya menurut skema kerja. Dengan adanya struktur

organisasi yang baik, maka akan dapat membawa keuntungan

pelaksanaan pekerjaan dan dari struktur organissi inilah dapat

diketahui mengenai kedudukan, tanggung jawab, wewenang, tugas

dan kewajiban dari masing-masing personil. Keterangan lebih

dapat dilihat pada gambar III.1

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Gam

bar

III.1

S

tru

ktu

r O

rgan

isas

i

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab yang ada di

PT. Batik Danar Hadi Cabang Sondakan (divisi printing) dari

gambar III.1 adalah sebagai berikut :

1. Manajer Produksi

a. Melakukan proses produksi dan bertanggung jawab

terhadap kelancaran produksi, kualitas dan kuantitas hasil

produksi.

b. Melaporkan hasil produksi dan mendistribusikannya ke

bagian pemasaran.

2. Asisten Manajer Produksi

a. Mengawasi Seluruh Persiapan Produksi.

b. Menerima dan memberikan alternatif suplier yang berkaitan

dengan bidang persiapan.

c. Mengatur pembagian tugas dan memberi tanggung jawab

secara jelas kepada bawahannya.

3. Komposisi

a. Memberikan warna pada motif yang diinginkan sesuai

dengan karakter motif dan warna yang dipesan konsumen

yang berupa sampel.

b. Menyerasikan warna agar warna pada motif terlihat lebih

menarik.

4. Mandor

a. Mengawasi proses produksi pada saat pencetakan (printing).

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

b. Mengatur dan menyeleksi setiap proses pencetakan.

5. Personalia

Menangani masalah kepegawaian dan ketenagakerjaan

sehingga tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting

dalam menunjang keberhasilan usaha PT Batik Danar Hadi.

6. Akuntansi

a. Bertanggung jawab terhadap penerimaan, penyimpanan dan

pengeluaran uang untuk keperluan proses produksi.

b. Mengurus pembagian gaji karyawan.

c. Menghitung keperluan keuangan baik ke dalam maupun

keluar.

7. Logistik

a. Mengurus keluar masuknya barang di pabrik sondakan.

b. Menyediakan alat dan bahan untuk keperluan proses

produksi.

8. Tracer

Mengerjakan pembuatan gambar yang telah disetujui oleh

kantor pusat, yaitu memindahkan gambar dari kertas ke

astralon.

9. Persiapan Kain

Bertanggung jawab mengatur keluar masuknya kain, serta

menyediakan kain yang akan diproduksi.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

10. Persiapan Afdruk

Memindahkan gambar ke dalam plankan (screen).

11. Persiapan Obat

Mencampurkan obat yang telah dikomposisikan, yang

selanjutnya akan digunakan untuk proses produksi.

12. Persiapan Grounding

Memberikan warna dasar pada kain (lasem).

13. Finishing

Pemberian uap pada kain yang telah dicetak dengan tujuan

untuk memperbesar penetrasi zat warna ke dalam serat

(mematikan warna agar tidak luntur).

14. Gudang Jadi

a. Menyeleksi kain dengan cara memisahkan kain menurut

derajat dan panjangnya.

b. Membungkus kain sesuai permintaan pasar, yaitu kain di roll

atau di volding.

3. Status Karyawan PT. Batik Danar Hadi divisi printing

a. Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dimiliki oleh PT. Batik Danar Hadi cabang

Sondakan ini berjumlah 104 orang, dengan pengelompokkan

terdiri dari :

1) Karyawan bulanan, berjumlah 22 orang.

2) Karyawan borongan, berjumlah 45 orang.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3) Karyawan harian, berjumlah 37 orang.

b. Pengaturan Jam Kerja

1) Senin – Kamis jam kerja dimulai pukul 08.00 - 11.30 WIB,

istirahat 1 jam dan dimulai kerja pukul 12.30-16.00 WIB.

2) Jumat jam kerja dimulai pukul 08.00 - 12.00 WIB, istirahat 1

jam dan mulai kerja pukul 13.00 - 16.00 WIB.

3) Sabtu jam kerja dimulai pukul 08.00 - 14.00 WIB.

Catatan : apabila ada pesanan yang harus dipenuhi

secepatnya, maka jam kerja diperpanjang sampai pukul 16.00

WIB.

4. Penggajian Karyawan pada PT. Batik Danar Hadi divisi printing

Pembagian gaji dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

a. Karyawan Bulanan

Karyawan yang cara menerima upah atau gaji atas jasa yang

diberikan kepada perushaan dengan ketentuan per bulan atau

setiap tanggal 1(satu). Pembagian gaji didasarkan pada

komponen yang berlaku seperti tunjangan pendidikan, tunjangan

jabatan, jumlah jam lembur, kemampuan dan usaha karyawan

serta kebijaksanaan pemimpin.

b. Karyawan Harian

Karyawan yang cara menerima gaji atau upah dengan ketentuan

harian (absensi). Gaji yang diterima sesuai UMR (Upah Minimum

Regional).

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c. Karyawan Borongan

Karyawan yang cara menerima upah atau gaji dengan ketentuan

jumlah barang yang dihasilkan atau hasil produksi yang telah

dikerjakan. Karyawan ini menerima gaji satu minggu sekali, setiap

hari jumat.

5. Aktivitas dan Output Perusahaan

a. Aktivitas

Aktivitas produksi yang dilakukan setiap karyawan bekerja

sesuai engan bidang unit kerjanya masing-masing. Pekerjaan yang

dilakukan mulai dari pembuatan motif, pencampuran warna,

pembuatan seri warna, pencelupan, proses produksi, steam,

pencucian, pengeringan, finishing.

Perusahaan memproduksi secara massal, yang biasanya

diarahkan pada pembuatan produk kain bercorak dengan teknik

cetak saring untuk pangsa pasar masyarakat yang taraf

ekonominya menengah ke bawah. Perusahaan yang memproduksi

sesuai pesanan, dalam hal ini pemesan merancang, membuat, dan

membawa motif sendiri atau perusahaan menawarkan motif yang

ada.Selain itu perusahaan juga memproduksi secara terus-

menerus dengan maksud menambah koleksi produksi yang

disesuaikan dengan mode yang sedang berkembang.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

b. Hasil Produksi

Jenis hasil produksi PT. Batik Danar Hadi berupa batik dan

tekstil bermotif batik yang diklasifikasikan menjadi 4 jenis, antara

lain:

1) Batik tulis

2) Batik cap

3) Batik kombinasi (cabut warna)

4) Tekstil motif batik

c. Pemasaran

Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi

adalah sebagai berikut :

1) Mendirikan show room di Solo dan beberapa kota lain di

Indonesia.

2) Memberikan kredit dan konsinyasi serta menjual secara

grosir kepada konsumen, dalam hal ini ditangani oleh kantor

pusat.

3) Mengekspor produknya ke luar negeri, diantaranya Asia,

Amerika, Eropa, dan Australia.

4) Menjual produknya melalui pihak lain yang telah membuat

kontrak kerja penjualan. PT. Batik Danar Hadi dalam

memasarkan produknya menggunakan saluran distribusi,

yaitu :

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1) Produsen-Konsumen

2) Produsen-Pengecer-Konsumen

3) Produsen-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen.

Cabang-cabang pemasaran (show room) PT. Batik Danar

Hadi di Indonesia antara lain :

1) Rumah Batik Danar Hadi

Lokasi : Solo (3 lokasi), Jakarta (3 lokasi), Medan,

Semarang, Yogyakarta (2 lokasi), Surabaya (2 lokasi).

2) Sentra Batik Danar Hadi

Jl. Honggowongso No. 78 A, Solo.

3) Export Departement

Jl. Slamet Riyadi No. 205, Solo.

4) Jawi Antik Galeri

Di Solo dan Jakarta.

5) Shop

Jakarta (22 lokasi), Bandung (6 lokasi), Tasikmalaya,

Cirebon, Sukabumi, Kuningan, Semarang (2 lokasi),

Surabaya, Bali (3 lokasi), Batam.

6. Aspek Produksi

1. Bahan Baku

Bahan baku yang dingunakan dalam proses produksi adalah :

1) Katun

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Merupakan jenis kain yang terbuat dari serat alam seperti

kapas. Berdasarkan susunan dan tingkat ketebalan tenunan

dibedakan menjadi beberapa jenis, setiap tingkatan jenis

memiliki karakter dan kualitas yang berbeda, diantaranya:

a) Katun primisima : merupakan golongan kain mori yang

halus.

b) Katun prisma : merupakan golongan kain mori halus yang

berkualitas setelah katun primisima. Berdasarkan kontruksi

kainnya, katun prisma dibagi menjadi tiga yang biasa disebut

katun 1, katun 2, katun 3.

2) Rayon

Merupakan jenis kain tenun hasil atau modifikasi antara

serat kapas, bahan yang digunakan terdiri dari empat jenis,

diantaranya : santung, paris, dan genio.

3) Georgette

Merupakan jenis kain yang berasal dari serat sintesis,

yaitu bahan polyester. Bahan yang digunakan terdiri dari empat

jenis diantaranya : peackskin, sifon, satin, dan nashisi.

4) Sutra

Merupakan bahan yang berasal dari lendir ulat sutra. Bahan

yang digunakan terdiri dari enam jenis, diantaranya : sutra 56,

sutra 54, sutra 55, sutra creep, sutra sifon, dan sutera ATBM.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2. Bahan Baku Pembantu

a. pada proses gambar design atau trace

1) tinta hitam, untuk menggambar maupun mengeblok motif atau

gambar.

2) bedak atau kapur, untuk mempermudah dalam menggambar

pada kertas astralon.

b. Pada proses autofilm

1) air, digunakan untuk membersihkan kertas film.

2) developer, zat yang berfungsi untuk menimbulkan gambar

kebalikan dari motif semula setelah dilakukan proses kontak.

3) fixer, zat untuk membersihkan kertas film setelah proses

penimbulan gambar, agar menghasilkan motif yang jelas.

c. Pada pembuatan plankan (afdruk)

1) emulsi, sebagai obat afdruk

2) air, untuk melarutkan obat dan membersihkan plankan screen,

sehingga motif akan timbul pola atau gambar pada plankan

screen.

d. Pada proses komposisi warna

1) soda kue, berfungsi melekatkan zat warna agar tidak luntur.

2) auxal PAL, berfungsi sebagai zat anti reduktif dan zat warna.

3) urea, berfungsi sebagai zat hidroskopis dan perata zat warna.

4) calgon, berfungsi sebagai pembersihan dari biji besi.

5) manutex, berfungsi sebagai pengikat zat warna

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

6) defumax, berfungsi sebagai zat anti busa.

e. Pada proses obat pewarna (colour shop)

sama pada proses komposisi warna, hanya pada proses

obat pewarna berbeda besarnya takaran dari masing-masing

lebih besar.

3. Tahap-tahap Proses Produksi divisi printing

Kegiatan produksi merupakan kegiatan utama dalam seluruh

aktifitas perusahaan. PT. Batik Danar Hadi divisi printing termasuk

perusahaan manufaktur, artinya mengolah bahan baku atau bahan

mentah, setengah jadi menjadi bahan jadi. Adapun proses

produksinya dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar III.2 Skema Proses Produksi

Sumber : PT. Batik Danar Hadi divisi Printing

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa dalam

memproses bahan baku menjadi bahan jadi ada sebelas tahap yaitu :

desain motif, persiapan gambar atau alat, persiapan bahan kain,

proses grounding, persiapan pembuatan zat atau pasta warna, proses

Desain Motif

Persiapan Gambar atau alat cetak

Persiapan Bahan Kain

Proses Grounding

Persiapan pembuatan zat atau pasta warna

Proses pencetakan (printing)

Proses Pengeringan dengan Kompor

Proses Fiksasi penguapan (steaming)

Proses Pengeringan

Proses Finishing

Proses Pencucian

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pencetakan (printing), proses pengeringan dengan kompor, proses

fiksasi penguapan (steaming), proses pencucian, proses pengeringan,

dan proses finishing. Ke sebelas tahap tersebut dapat diterangkan

sebagai berikut:

a. Desain Motif

Proses pembuatan gambar (desaian motif) dikerjakan oleh

tim desain yang berda di kantor pusat, dapat dilakukan secara

manual maupun dengan komputer, untuk itu diperlukan tenaga

kerja yang terlatih. Desain terlebih dahulu harus disetujui oleh

pimpinan perusahaan. Desain tersebut harus melalui proses

percobaan yang dilakukan oleh bagian produksi, yang kemudian

dikirim ke kantor pusat untuk disetujui, maka akan dikembalikan ke

bagian produksi untuk diproduksi lebih lanjut.

b. Persiapan Gambar atau alat cetak

1) Gambar tidak langsung (TRACE)

Yaitu pemindahan gambar atau motif dari kertas ke

astralon, pemindahan motif tersebut menggunakan meja

kaca untuk mempermudah pemindahan gambar darim kertas

ke astralon menggunakan rapido dengan ukuran sesuai

kebutuhan atau menggunakan kuas untuk mempermudah

pembuatan motif block yang berukuran besar. Pemindahan

gambar juga dibantu dengan menggunakan spray mount

untuk menjaga agar astralon tidak bergeser pada waktu

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

proses tracing. Pada proses ini juga di perlukan tinta Black C

untuk menutup motif-motif sesuai warna yang akan

dimunculkan pada proses film atau kontak film.

2) Proses Film

Yaitu proses pemindahan gambar dari astralon ke film

yang dilakukan diruang gelap yang menggunakan lampu

ultra violet agar film tidak tersebar atau kotor. Alat dan bahan

yang digunakan antara lain: mesin kontak, balok panjang,

kertas film, air, developer, dan fixer.

3) Mounting

Yaitu proses penggabungan motif yang satu dengan

yang lain dalam satu desain yang diatur sesuai dengan

urutan warna serta jumlah warna dengan menggunakan

cross untuk menjaga ketetapan gambar.

4) Afdruk

Yaitu proses pemindahan film pada screen dengan

menggunakan plangkan screen yang berfungsi sebagai

media dalam pemindahan motif dari negatif film. Alat dan

bahan yang digunakan antara lain: plangkan, emulsi, kater,

kipas angin, mesin penyinaran, bantalan hitam, selang air

dan air.

Setelah selesai membuat plangkan atau screen,

kemudian di proofing untuk mengetahui kualitas atau

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

kekurangan gambar atau hasil afdruk, barulah plangkan atau

screen siap untuk produksi. Untuk motif buatan desainer PT.

Batik Danar Hadi divisi printing sendiri dibuat komposisi

warna sesuai kombinasi yang diminati konsumen.

5) Komposisi Warna

Unit komposisi bertujuan untuk memberikan warna

pada motif yang diinginkan sesuai dengan karakter motif dan

warna yang sedang trend di pasaran dengan berbagai warna

yang di serasikan agar terlihat menarik. Hasil dari komposisi

warna ini berupa sampel-sampel warna pada motif untuk

diajukan, yang nantinya akan dipilih oleh pihak yang

berwenang pada perusahaan untuk diproduksi dalam skala

besar. Dengan adanya unit komposisi akan lebih

mempermudah dalam pemilihan motif dan warna untuk

diproduksi.

c. Persiapan Bahan Kain

Persiapan kain bertujuan untuk memilih jenis kain apa yang

akan digunakan dalam proses produksi. Jenis kain yang digunakan

dalam proses produksi printing yang bermacam-macam yang

memiliki karakter yang berbeda sesuai dengan jenis bahan atau

serat kain dan tentunya sesuai dengan pesanan.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

d. Proses Grounding

Yaitu pemberian warna dasar pada kain. Setelah proses

grounding dilakukan, kain tersebut kembali ke gudang bahan (kain)

untuk di ukur (dimeteri) dan di potong untuk ukuran 1 space (24

meter).

e. Persiapan pembuatan zat atau pasta warna

Zat warna yang digunakan dalam proses produksi pada PT.

Batik Danar Hadi divisi printing meliputi dua jenis. Berdasarkan

jenis kain yang akan diproduksi, diantaranya :

1) Zat Warna Relatif

Digunakan untuk bahan kain yang berasal dari serat alam

(katun, rayon, sutera).

2) Zat warna Disperse

Digunakan untuk bahan kain yang berasal dari serat polyester.

Pada tahapan ini perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai

pembagian warna yang akan digunakan harus sesuai dengan

jenis kain yang akan dicetak. Setelah mengetahui jenis kain apa

yang akan dicetak, dilakukan persiapan pembentukan stock

pasta dan pasta warna, yang terdiri dari zat warna, pengental,

zat-zat pembantu, dan air. Proses pembuatan pasta warna :

1) Penimbangan dan pelarutan zat warna sesuai yang

dikehendaki.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2) Pembuatan pasta pengental dalam proses pengadukannya

harus benar-benar rata, diaduk menggunakan mixer

berkekuatan tinggi.

3) Pemilihan jenis pengental sangat penting tergantung jenis

zat warna dan kain yang akan diproduksi.

4) Pencampuran zat warna dengan pengental harus benar-

benar rata (tidak ada yang menggumpal) agar tidak

mempengaruhi kestabilan warna.

5) Zat-zat pembantu ditambahkan pada pasta warna agar pada

proses steaming kain terfikkasi (tidak luntur).

6) Air yang digunakan dalam kondisi netral, karena keasaman

tinggi akan mempengaruhi kekentalan kestabilan pasta

warna.

f. Proses pencetakan (printing)

Merupakan poses pewarnaan dan pencetakan motif pada

kain, alat dan bahan yang digunakan yaitu :

1) Screen yaitu alat yang digunakan sebagai media bantu untuk

mentransfer motif ke permukaan kain.

2) Meja rakel berfungsi sebagai tempat pada waktu proses

merakel berukuran 35 meter dan 45 meter.

3) Rakel yaitu alat yang digunakan untuk meratakan pasta

warna pada saat perakelan,

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

4) Mesin curring yaitu alat yang digunakan untuk mengeringkan

kain setelah proses cap sekaligus bertujuan untuk menetrasi

awal (penyerapan zat warna ke dalam serat).

Langkah kerja proses pencetakan :

1) Mempersiapkan alat dan bahan.

2) Memasang kain sesuai kebutuhan pada meja rakel secara

merata dan rapi.

3) Merakel pasta sesuai kebutuhan dari jumlah warna yang

dibutuhkan.

4) Melakukan pengeringan awal dengan menggunakan

kompor.

5) Melakukan proses pengeringan dengan cara

memasukkan kain ke mesin curring pada proses

pewarnaan yang terakhir pada suhu 120º selama 3 menit.

g. Proses Pengeringan dengan Kompor

Pengeringan kain setelah proses cetak adalah suatu

keharusan agar warna tidak pudar. Proses pengeringan ini

dilakukan dengan menggunakan kompor yang khusus untuk

pengeringan setelah proses cetak yang berbahan bakar gas LPG

(bila cuaca benar-benar mendung atau hujan). Atau dapat

dilakukan dengan cara digantung dimeja sampai kering (bila

cuaca panas).

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

h. Proses Fiksasi penguapan (steaming)

Proses fiksasi penguapan (steaming) yaitu proses

penguncian zat warna, selain mengandalkan beberapa bahan

pengikat, juga dengan cara diuap atau di steam yang

mengakibatkan warnanya lebih tahan lama. pemberian uap pada

kain yang sudah dicetak maupun dicelup, proses ini bertujuan

untuk memperbesar penetrasi zat warna kedalam serat agar

warna lebih tahan lama, pemberian uap dilakukan pada mesin

steamer dengan suhu dan waktu yang ditentukan.

Tahap steam secara manual yang dilakukan pada PT. Batik

Danar Hadi divisi printing:

1) Alat steam

Dua dandang besar yang diatasnya diberi karung goni yang

disertakan tutup, kompor gas dan katrol untuk menarik kain

kedalam dandang tersebut.

2) Proses steam

Kain dilapisi kertas koran, digulung kemudian dibungkus kain

handuk, dilapisi lagi kain katun yang diujungnya ditali,

kemudian digantung dengan menggunakan katrol untuk

masuk ke alat steam.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

i. Proses pencucian

Proses pencucian berfungsi untuk menghilangkan zat-zat

yang sudah tidak diperlukan lagi, seperti : pengental, zat warna

yang berlebihan, dan zat-zat lainnya.

Urutan proses pencucian, diantaranya :

1) Cuci dengan air dingin yang melimpah secara terus-menerus

untuk menghindari terjadinya penodaan (staining) terhadap

permukaan kain yang tidak dikehendaki.

2) Cuci dengan air panas dicampur dengan deterjen yang

mengandung alkali.

3) Bilas air dingin hingga bersih.

4) Pengeringan, dengan cara dijemur atau dengan mesin

pengering (mesin curring).

j. Proses Pengeringan dengan Mesin Curring

Proses pengeringan dengan menggunakan mesin pengering

(Curring). Proses ini dilakukan setelah proses pencucian selesai.

k. Proses Finishing

Merupakan proses akhir dari keseluruhan proses produksi

printing, yang meliputi pekerjaan sebagai berikut :

1) Pemberian obat pelembut (softener), serta obat anti hama

sesuai standart industri atau permintaan konsumen.

2) Sanforized untuk menghindari susut kain setelah kain sampai

ke konsumen.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3) Proses-proses lain sesuai permintaan (confit, callendar,

timbul bulu,dll)

Setelah melalui sejumlah proses di atas kain hasil produksi

diseleksi untuk dipisahkan menurut derajat kualitasnya serta

panjangnya. Kain di volding kemudian dibungkus sesuai

permintaan pasar, dikemas kemudian dikirim kepada konsumen

atau pasar.

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian

Magang kerja adalah praktek kerja nyata yang merupakan

persyaratan dalam menyusun Tugas Akhir. Magang kerja

merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang wajib dilakukan

oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung ke dunia kerja.

Dalam pelaksanan magang kerja diharapkan mahasiswa dapat

menerapkan ilmu yang telah diperoleh dibangku perkuliahan dan

dapat memperoleh pengalaman dalam menghadapi dunia kerja.

2. Lokasi Magang Kerja

Adapun magang kerja dilaksanakan di PT. Batik Danar Hadi

divisi printing yang beralamatkan Jl. Tegal Mulyo No. 17 Kampung

Sondakan.Magang kerja dilaksanakan pada tanggal 16 Februari

sampai dengan 16 Maret 2011. PT. Batik Danar Hadi merupakan

perusahaan besar yang bergerak dalam industry tekstil dimana

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

perusahaan tersebut melakukan proses produksi dan dari proses

produksi perusahaan tersebut dapat memungkinkan untuk

memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan Tugas

Akhir.

Pelaksanaan magang kerja dilaksanakan mulai hari Senin

sampai Jumat mulai pukul 08.00-12.00 WIB. Adapun rincian kegiatan

selama magang kerja antara lain :

a. Minggu Pertama (16-18 Februari 2011)

1) Pada tahap ini diberikan penjelasan mengenai gambaran

perusahaan dan lingkungan kerjanya. Minggu pertama

mahasiswa masih dalam tahap pengenalan mengenai kondisi

atau lingkungan perusahaan, seperti penjelasan mengenai

sistem kerja karyawan dan proses produksi. Mahasiswa

diberikan kesempatan untuk dapat melakukan wawancara

dengan staff kantor dan karyawan lainnya tentang kondisi

lingkungan perusahaan.

2) Pengenalan Staff kantor dan Para Karyawan

Mahasiswa dibimbing salah satu staff untuk melihat secara

langsung tentang tata cara kerja staff karyawan dan sistem

organisasi perusahaan.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

b. Minggu Kedua (21-25 Februari 2011)

1) Mahasiswa menentukan topik dan metode yang akan diteliti,

mahasiswa diberikan penjelasan dan pengarahan oleh staff

karyawan mengenai tema yang akan dibahas.

2) Penempatan lokasi kerja

Dalam penempatan ini masing-masing mahasiswa telah

ditentukan penempatan kerja sesuai tema atau topik yang akan

diambil. Berdasarkan persetujuan dari pemimpin perusahaan

maka peserta magang ditempatkan di bagian produksi. Di sini

peneliti dibimbing oleh seorang pembimbing magang yang

sudah ditunjuk oleh pemimpin perusahaan. Dengan adanya

seorang pembimbing, sangat membantu para peneliti. Segala

sesuatu yang tidak diketahui, dapat ditanyakan secara langsung

kepada pembimbing magang. Pembimbing magang selalu

memberikan berbagai macam data untuk peneliti pelajari.

Peneliti juga diberi kesempatan untuk terjun langsung melihat

proses pembatikan darimulai tahap pertama sampai tahap akhir.

3) Mencari data bahan baku kain yang akan diteliti, yang

diproduksi pada bulan Januari 2010 sampai dengan Desember

2010.

4) Mencatat data-data tentang bahan yang akan diteliti.

5) Pendokumentasian setiap proses produksi.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

c. Minggu Ketiga (28 Februari sampai dengan 4 Maret 2011)

1) Melakukan Praktek kerja, dengan mengukur kain yang sesuai

ukuran yang dipesan.

2) Mengerjakan tugas dari pembimbing magang tentang MSDS

(material safety data sheet) yakni tentang protokol keselamatan

dan keaman kerja yang digunakan secara luas didalam

laboratorium, industri, serta pihak-pihak yang bekerja dengan

zat-zat kimia yang berisi informasi mengenai sifat-sifat fisik

maupun sifat kimia dari suatu zat mulai dari penyimpanan,

penanganan, pemakaian, pembuangan zat kimia, dan dampak

bagi lingkungan.

d. Minggu Keempat (7-16 Maret 2011)

1) Melakukan Praktek kerja, dengan mengukur kain yang sesuai

ukuran yang dipesan.

2) Mengerjakan tugas dari pembimbing magang tentang MSDS

(material safety data sheet) yakni tentang protokol keselamatan

dan keamanan kerja yang digunakan secara luas didalam

laboratorium, industri, serta pihak-pihak yang bekerja dengan

zat-zat kimia yang berisi informasi mengenai sifat-sifat fisik

maupun sifat kimia dari suatu zat mulai dari penyimpanan,

penanganan, pemakaian, pembuangan zat kimia, dan dampak

bagi lingkungan

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

3) Perpisahan dengan para karyawan dan staff kantor dengan

memberikan kenang-kenangan pada pihak perusahaan.

3. Manfaat dan Tujuan Magang Kerja

a. Memperoleh pengalaman dan kesempatan kerja nyata di

lapangan.

b. Menerapkan ilmu yang di dapat selama di bangku perkuliahan.

c. Mengetahui secara langsung kegiatan produksi yang dilakukan

perusahaan PT. Batik Danar Hadi divisi printing.

d. Adanya kemudahan dalam memperoleh data yang diperlukan

dalam penyusunan Tugas Akhir.

e. Terjadinya hubungan baik antara penulis dengan karyawan

perusahaan tempat magang kerja.

4. Kegiatan Magang Kerja

a. Melakukan wawancara secara lansung dengan karyawan PT.

Batik Danar Hadi divisi printing.

b. Melakukan observasi secara langsung pada bagian produksi untuk

melihat proses produksi perusahaan.

c. Mencatat data-data yang diperlukan dalam penulisan Tugas Akhir.

Dari kegiatan magang yang dilakukan oleh penulis pada PT.

Batik Danar Hadi divisi printing dapat diperoleh data-data yang

menunjang dalam penulisan Tugas Akhir. Adapun data-data tersebut

antara lain :

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

a. Gambaran umum perusahaan

b. Bahan baku dan bahan penunjang lain yang digunakan dalam proses

produksi perusahaan.

c. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi.

d. Sturtur Organisasi dan job description perusahaan.

e. Kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan proses produksi

perusahaan.

Demikian laporan magang kerja yang telah dilaksanakan.

Sehingga, melalui magang kerja tersebut dapat mengetahui

bagaimana proses produksi dilaksanakan dengan observasi dan

tujuan secara langsung. Sebagai obyek penulisan Tugas Akhir, data

yang diambil adalah data tentang urut-urutan proses produksi dan

waktu setiap kegiatan dalam proses produksi yang dilakukan, untuk

selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan Analisis ABC.

C. Analisis Data Dan Pembahasan

1. Permintaan Bahan Baku Kain

PT. Batik Danar Hadi divisi printing Surakarta adalah

perusahaan tekstil yang bergerak dalam bidang pembutan batik yang

berlokasi di kampung sondakan merupakan perusahaan yang

memproduksi batik printing yang bahan bakunya adalah kain.

Kebutuhan bahan baku kain pada PT. Batik Danar Hadi divisi printing

relatif stabil dengan kenaikan dan penurunan yang tidak terlalu

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

mencolok, kecuali pada waktu kondisi tertentu seperti permintaan

yang banyak dan menjelang hari raya Idul Fitri.

Kebutuhan bahan baku pada PT. Batik Danar Hadi divisi

printing cukup tinggi terlihat dalam data yang diperoleh. Berikut ini

adalah daftar tabel kebutuhan bahan baku kain pada PT. Batik Danar

Hadi divisi printing untuk tahun 2010. Peneliti mengambil 14 item

dengan pertimbangan bahan yang paling banyak digunakan dalam

proses produksi pembuatan batik. Bahan baku kain 14 item tersebut

diantaranya adalah sebagai berikut :

Tabel III.1 Daftar Kebutuhan Bahan Baku Kain PT. Batik Danar Hadi divisi printing

Periode Januari 2010 – Desember 2010

No Kode Item Jenis Kain Kebutuhan (meter)

Harga/m (Rp)

1 C213 Cotton I 627,204.1 14,654.41 2 C214 Cotton II 190,658 9,842.51

3 C206 Cotton III 177,264.3 10,389.32

4 C223 Cotton Dobby 2,782.50 9,295.71

5 C205 Primis 11,917.50 14,654.41

6 P161 G. Peachkin 3,884.75 9,623.79

7 R303 Rayon 23,386.80 9,569.11

8 R334 Rayon Paris 11,608.75 14,107.61

9 S007 Sutra 54 498.15 57,414.69

10 S011 Sutra 55 11,716.25 42,104.11

11 S012 Sutra 56 566.50 41,032.37

12 S002 Sutra Creepe 3,001.25 53,915.13

13 S008 Sutra ATBM 353.50 84,755.03

14 S004 Sutra Sifon 341.75 31,167.97

Sumber : PT. Batik Danar Hadi divisi printing

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

2. Pengelolaan Persediaan Bahan Baku Kain

Selama ini perusahaan memperoleh bahan baku kain dari

supplier dan melakukan pemesanan setiap persediaan stock bahan

baku kain hampir habis. Perusahaan juga kurang memperhatikan

pengelolaan bahan baku yang sesuai dengan nilainya dan

memperlakukan bahan baku kain dengan sama rata karena

perusahaan belum menerapkan analisis ABC untuk kebijakan

pengelolaan bahan baku kain. Kebijakan pengelolaan bahan baku

kain dilakukan dengan perkiraan sesuai dengan kebutuhan bahan

baku kain yang ada. Sehingga, perusahaan belum mengetahui

pengelolaan bahan baku kain, yang mana memerlukan penanganan

yang optimal. Dengan mengabaikan pengelolaan bahan baku kain

terkadang akan mengalami kekurangan bahan baku kain yang

tampaknya tidak penting, padahal bahan baku kain tersebut sangat

dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan terhentinya proses

produksi dan kegiatan distribusi barang menjadi terhambat serta

menyebabkan perusahaan harus menanggung biaya kekurangan

bahan baku kain yang akan mengurangi laba yang diperoleh

perusahaan.

Adapun pembelian bahan baku yang dilakukan oleh

perusahaan selama ini mempunyai frekuensi pemesanan yang cukup

tinggi, perusahaan membeli bahan baku kain dengan cara melihat

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

permintaan konsumen hampir setiap hari melakukan pemesanan.

Pembelian tersebut dilakukan karena mempunyai alasan :

Perusahaan tidak berani berinvestasi besar di bahan baku

kain terutama bahan baku kain yang bernilai tinggi (fluktuatif).

Dengan demikian, berarti perusahaan kurang memperhatikan

pengelolaan bahan baku kain yang sesuai dengan nilainya. Dengan

mengabaikan pengelolaan bahan baku kain yang sesuai dengan

nilainya, perusahaan terkadang akan mengalami kekurangan bahan

baku kain yang tampaknya tidak penting padahal bahan baku kain

tersebut dibutuhkan konsumen, mengakibatkan konsumen

menunggu dan membuat tidak puas dengan pelayanan. Jika

perusahaan harus menanggung biaya kekurangan bahan baku kain

maka akan mengurangi laba yang diperoleh perusahaan.

Berikut ini merupakan skema pembelian bahan baku pada PT. Batik

Danar Hadi divisi printing :

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Gambar III.3 Skema Pembelian Bahan Baku

Sumber : PT. Batik Danar Hadi divisi Printing

Perencanaan bahan baku Bagian pemasaran

Negosiasi harga Bagian pembelian dengan suplier

Pengirimam barang Bagian suplier

Penataan barang Bagian gudang

Pencatatan barang pada kartu gudang

Bagian kepala gudang

Persetujuan harga

Pemeriksaan bahan baku

kain

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Permintaan Pembelian Bagian produksi

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Dari skema di atas dapat diketahui bahwa pada waktu

melakukan pembelian bahan baku, bagian produksi mengajukan

permintaan pembelian kepada supplier dimana bahan baku kain apa

yang akan dipesan. Setelah Bagian produksi mengajukan permintaan

pembelian dengan supplier, bagian produksi mengadakan negosiasi

harga guna kesesuain atau kecocokan harga kain yang dipesan.

Setelah negosiasi harga disetujui bagian produksi membuat PO

(processing order) atau permintaan pembelian.Ketika membuat PO

(processing order) muncul daftar pembelian jenis barang yang

diorderkan seperti ukuran, jenis kain, harga, jumlah, dan sebagainya.

Setelah PO dibuat pihak supplier segera mengirimkan pesanan yang

telah disepakati yang nanti akan masuk ke gudang bahan baku kain.

Dalam gudang bahan baku kain, bagian kepala gudang melakukan

pengecekan kain guna mengetahui apakah kain mengalami kecacatan

atau tidak. Setelah melakukan pengecekan kain, bagian kepala gudang

melakukan pencatatan kesesuaian kain yang telah layak ke kartu

gudang.

3. Pengelompokan Persediaan Bahan Baku Kain Dengan Menggunakan

Analisis ABC

Dalam melakukan pengamatan mengenai persediaan bahan

baku kain pada PT. Batik Danar Hadi divisi printing, peneliti

menggunakan metode Analisis ABC dengan perhitungan komputer.

Adapun software yang digunakan untuk membantu perhitungan analisis

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

ABC adalah Production and Operation Manajement (POM for

Windows). Analisis ABC merupakan aplikasi yang menggunakan

prinsip pareto: The Critical Few and Trivial Many. Idenya untuk

memfokuskan pengendalian persediaan kepada item (jenis) persediaan

yang bernilai tinggi (critical) daripada yang bernilai rendah (trivial).

Analisis ABC membagi persediaan dalam tiga kelas berdasarkan atas

nilai (volume) persediaan. Dengan mengetahui kelas – kelas tersebut,

maka dapat diketahui item persediaan tertentu yang harus

mendapatkan perhatian lebih intensif atau serius dibandingkan item

yang lain.

Berdasarkan tabel diatas yang berisi mengenai kebutuhan

bahan baku kain pada perusahaan PT. Batik Danar Hadi divisi printing

tahun 2010 dapat diketahui volume tahunan dalam rupiah, adapun tabel

perhitungan volume tahunan dalam nilai uang :

a. Menentukan volume tahunan dalam nilai uang

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel III.2 Volume Tahunan Dalam Nilai Rupiah

Periode Januari 2010 – Desember 2010

No Kode Item Jenis Kain Kebutuhan (a)

Harga/m Rupiah

(b)

Volume Tahunan Dalam Nilai

Rupiah V = (a×b)

1 C213 Cotton I 627,204.1 14,654.41 9,191,306,000 2 C214 Cotton II 190,658 9,842.51 1,876,553,000 3 C206 Cotton III 177,264.3 10,389.32 1,841,656,000 4 C223 Cotton Dobby 2,782.50 9,295.71 25,865,310 5 C205 Primis 11,917.50 14,654.41 174,643,900 6 P161 G. Peachkin 3,884.75 9,623.79 37,386,020 7 R303 Rayon 23,386.80 9,569.11 223,790,900 8 R334 Rayon Paris 11,608.75 14,107.61 163,771,700 9 S007 Sutra 54 498.15 57,414.69 28,601,130 10 S011 Sutra 55 11,716.25 42,104.11 493,302,300 11 S012 Sutra 56 566.50 41,032.37 23,244,840 12 S002 Sutra Creepe 3,001.25 53,915.13 161,812,800 13 S008 Sutra ATBM 353.50 84,755.03 29,960,900 14 S004 Sutra Sifon 341.75 31,167.97 10,651,650

Jumlah ( ∑ ) 14,282,550,000

Sumber : Data Diolah

b. Menentukan persentase volume tahunan dalam nilai rupiah

Tabel III.3 Persentase Volume Tahunan Dalam Nilai Rupiah

Periode Januari 2010 – Desember 2010

No Kode Item Jenis Kain

Volume Tahunan Dalam Nilai

Rupiah ( )

Jumlah volume tahunan dalam

nilai uang ( ∑ )

Persentase Volume Tahunan

1 C213 Cotton I 9,191,306,000 14,282,550,000 64.35% 2 C214 Cotton II 1,876,553,000 14,282,550,000 13.14% 3 C206 Cotton III 1,841,656,000 14,282,550,000 12.89% 4 C223 Cotton Dobby 25,865,310 14,282,550,000 0.18% 5 C205 Primis 174,643,900 14,282,550,000 1.22% 6 P161 G. Peachkin 37,386,020 14,282,550,000 0.26% 7 R303 Rayon 223,790,900 14,282,550,000 1.57% 8 R334 Rayon Paris 163,771,700 14,282,550,000 1.15% 9 S007 Sutra 54 28,601,130 14,282,550,000 0.20% 10 S011 Sutra 55 493,302,300 14,282,550,000 3.45% 11 S012 Sutra 56 23,244,840 14,282,550,000 0.16% 12 S002 Sutra Creepe 161,812,800 14,282,550,000 1.13% 13 S008 Sutra ATBM 29,960,900 14,282,550,000 0.21% 14 S004 Sutra Sifon 10,651,650 14,282,550,000 0.07%

Jumlah ( ∑ ) 14,282,550,000

Sumber : Data Diolah

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berdasarkan tabel III.3 dapat diketahui bahwa persentase

volume tahunan dalam nilai rupiah periode januari 2010 sampai

desember 2010, yang terdiri dari 14 jenis item kain yakni cotton 1

sebesar 64.34%, cotton 2 sebesar 13.14%, cotton 3 sebesar 12.89%,

cotton dobby sebesar 0.18%, primis sebesar 1.22%, G.Peachkin sebesar

0.26%, rayon sebesar 1.57%, rayon paris 1.15%, sutra 54 sebesar

0.20%, sutra 55 sebesar 3.45%, sutra 56 sebesar 0.16%, sutra creepe

sebesar 1.13%, sutra ATBM sebesar 0.21%, dan sutra sifon sebesar

0.07%.

c. Susunan urutan item persediaan berdasarkan volume tahunan dalam

nilai rupiah dari yang terbesar nilainya ke yang terkecil

Tabel III.4 Susunan Urutan Item Persediaan Berdasarkan Volume Tahunan

Periode Januari 2010 – Desember 2010

No Kode Item Jenis Kain Kebutuhan

(meter) Harga/meter

(Rp)

Volume Tahunan Dalam

Nilai (Rp)

Persentase volume

Tahunan (%)

1 C213 Cotton 1 627,204.1 14,654.41 9,191,306,000 64.35% 2 C214 Cotton 2 190,658 9,842.51 1,876,553,000 13.14% 3 C206 Cotton 3 177,264.3 10,389.32 1,841,656,000 12.89% 4 S011 Sutra 55 11,716.25 42,104.11 493,302,300 3.45% 5 R303 Rayon 23,386.80 9,569.11 223,790,900 1.57% 6 C205 Primis 11,917.50 14,654.41 174,643,900 1.22% 7 R334 Rayon Paris 11,608.75 14,107.61 163,771,700 1.15% 8 S002 Sutra Creepe 3,001.25 53,915.13 161,812,800 1.13% 9 P161 G. Peachkin 3,884.75 9,623.79 37,386,020 0.26% 10 S008 Sutra ATBM 353.5 84,755.03 29,960,900 0.21% 11 S007 Sutra 54 498.15 57,414.69 28,601,130 0.20% 12 C223 Cotton Dobby 2,782.50 9,295.71 25,865,310 0.18% 13 S012 Sutra 56 566.5 41,032.37 23,244,840 0.16% 14 S004 Sutra Sifon 341.75 31,167.97 10,651,650 0.07%

Jumlah ( ∑ ) 14,282,550,000

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan tabel III.4 dapat diketahui bahwa susunan urutan

item persediaan berdasarkan volume tahunan dalam nilai rupiah dari

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

yang terbesar nilainya ke yang terkecil periode januari 2010 sampai

desember 2010, yang terdiri dari 14 jenis item kain yakni cotton 1

sebesar Rp 9,191,306,000, cotton 2 sebesar Rp 1,876,553,000, cotton 3

sebesar Rp 1,841,656,000, sutra 55 sebesar Rp 493,302,300, rayon

sebesar Rp 223,790,900, primis sebesar Rp 174,643,900, rayon paris

sebesar Rp 163,771,700, sutra creepe sebesar Rp 161,812,800,

G.Pechkin sebesar Rp 37,386,020, sutra ATBM sebesar Rp 29,960,900,

sutra 54 sebesar Rp 28,601,130, cotton dobby sebesar Rp 25,856,310,

sutra 56 sebesar Rp 23,244,840, sutra sifon sebesar Rp 10,651,650.

d. Perhitungan klasifikasi analisis ABC

Tabel III.5 Susunan Urutan Kategori Item Persediaan Berdasarkan Volume

Tahunan Periode Januari 2010 – Desember 2010

No Jenis Kain Kebutuhan (meter)

Harga/meter (Rp)

Volume Tahunan Dalam

Nilai (Rp)

Persentase volume

Tahunan (%)

Persentase Kumulatif Kategori

1 Cotton 1 627,204.1 14,654.41 9,191,306,000 64.35% 64.35% A 2 Cotton 2 190,658 9,842.51 1,876,553,000 13.14% 77.49% A 3 Cotton 3 177,264.3 10,389.32 1,841,656,000 12.89% 90.39% B 4 Sutra 55 11,716.25 42,104.11 493,302,300 3.45% 93.84% B 5 Rayon 23,386.80 9,569.11 223,790,900 1.57% 95.41% B 6 Primis 11,917.50 14,654.41 174,643,900 1.22% 96.63% B 7 Rayon Paris 11,608.75 14,107.61 163,771,700 1.15% 97.78% B 8 Sutra Creepe 3,001.25 53,915.13 161,812,800 1.13% 98.91% C 9 G. Peachkin 3,884.75 9,623.79 37,386,020 0.26% 99.17% C 10 Sutra ATBM 353.5 84,755.03 29,960,900 0.21% 99.38% C 11 Sutra 54 498.15 57,414.69 28,601,130 0.20% 99.58% C 12 Cotton Dobby 2,782.50 9,295.71 25,865,310 0.18% 99.76% C 13 Sutra 56 566.5 41,032.37 23,244,840 0.16% 99.93% C 14 Sutra Sifon 341.75 31,167.97 10,651,650 0.07% 100% C

Jumlah ( ∑ ) 14,282,550,000

Sumber : Data Diolah

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Pengelompokan persediaan menurut Analisis ABC

berdasarkan Hasil Perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa:

1) Kelas A memiliki nilai persentase volume tahunan rupiah

sebesar Rp.11,067,859,000 (77.49%) dari total nilai persediaan,

yang terdiri dari 2 jenis item persediaan yaitu : Cotton I dan

Cotton II.

2) Kelas B memiliki Volume Tahunan Rupiah sebesar Rp.

2,897,164,800 (20.28%) dari total persediaan, yang terdiri dari 5

jenis item persediaan, yaitu: Cotton III, Sutra 55, Rayon, Primis,

dan Rayon Paris.

3) Kelas C memiliki Volume Tahunan Rupiah sebesar Rp.

317,522,650 (2.21%) dari total persediaan, yang terdiri dari 7

jenis item persediaan, yaitu : Sutra Creepe, G.Peachkin, Sutra

ATBM, Sutra 54, Cotton Dobby, Sutra 56, dan Sutra Sifon.

Apabila digambarkan dalam bentuk diagram dapat dilihat

lebih jelas lagi bagaimana besarnya proporsi kelas A

dibandingkan dengan kelas B dan C seperti pada gambar

dibawah ini. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa kelas

A mendapat perhatian lebih intensif dibandingkan kelas lain.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

0102030405060708090

100

20% 30% 50%

77.49%

20.28%

2.21%

Pe

rse

nta

se

Pe

ma

ka

ian

Ta

hu

na

n

da

lam

Ru

pia

h

Persentase dari Keseluruhan Butir Persediaan

C

B

A

Gambar III.5 Diagram Pareto Hasil Analisis ABC

Dengan mengawasi item kelas A sebanyak 20% dengan

nilai penggunaan sebesar 77.49% maka pengawasannya ketat,

sedangkan pada item kelas B sebanyak 30% dengan nilai

penggunaan sebesar 20.28% sehingga pengawasannya

moderat dan item kelas C sebanyak 50% dengan nilai

penggunaan sebesar 2.21% pengawasannya tidak perlu terlalu

ketat.

Kebijakan yang dapat diambil berdasarkan Analisis ABC

mencakup hal-hal dibawah ini:

1) Persediaan kelas A di PT. Batik Danar Hadi divisi Printing

berlainan dengan persediaan kelas yang lain dan harus

dikendalikan secara lebih ketat, karena persediaan kelas A ini

A B C

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

ditempatkan di wilayah yang lebih tertutup dan keakuratan

catatan persediaan harus lebih sering diverifikasi.

2) PT. Batik Danar Hadi divisi Printing harus meramalkan

persediaan kelas A lebih hati-hati dari pada meramalkan

persediaan yang lain. Selain itu PT. Batik Danar Hadi divisi

Printing sebaiknya mengelompokan kelas-kelas sesuai dengan

Analisis ABC yang kemudian digunakan sebagai pedoman

dalam pembelian bahan baku ke supplier, pengelompokan kelas

itu meliputi:

1) Pengendalian bahan baku kelas A

a) Pengendalian ketat

b) Penyimpanan secara baik laporan-laporan penerimaan dan

penggunaan barang

c) Berdasarkan pada perhitungan kebutuhan

d) Pengecekan secara ketat

e) Monitoring terus- menerus

f) Persediaan pengaman tidak ada atau rendah (1-2 minggu)

2) Pengendalian bahan baku kelas B

a) Pengendalian moderat

b) Penyimpanan secara baik laporan-laporan penerimaan dan

penggunaan barang

c) Berdasarkan perhitungan pemakaian di waktu lalu atau

daftar permintaan

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

d) Serangkaian pengecekan perubahan-perubahan kebutuhan

e) Monitoring untuk memungkinkan kekurangan persediaan

f) Persediaan pengaman moderat (2-3 bulan)

3) Pengendalian bahan baku kelas C

a) Pengendalian longgar

b) Bila supplai mencapai titik pemesanan kembali, pemesanan

kembali dilakukan

c) Pengecekan sedikit dilakukan, dengan membandingkan

terhadap kebutuhan

d) Monitoring tidak perlu atau sedikit dilakukan

e) Persediaan pengaman jumlahnya besar (2-6 bulan atau

lebih)

Setelah menggunakan Analisis ABC, maka pengendalian

bahan baku pada PT. Batik Danar Hadi divisi Printing dapat dikelola

secara optimal. Sehingga diharapkan dapat diperoleh manfaat

sebagai berikut:

1) Dapat melakukan pembelian bahan baku dengan lebih teratur

dan terencana, dengan demikian biaya persediaan yang

dikeluarkan juga dapat diatur.

2) Memudahkan dalam pengambilan bahan baku ketika akan

memulai proses produksi, karena bahan baku yang volume

pemakaiannya besar dapat ditempatkan dibagian depan gudang.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3) Dengan menggunakan Analisis ABC, persediaan bahan baku

telah dikelompokan sesuai dengan nilainya, sehingga

penyimpanan persediaan bahan baku akan lebih efektif, karena

pemeliharaan bahan baku yang lebih intensif hanya kelas A

sedangkan kelas B dab C pemeliharaannya hanya berkala saja.

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari analisis data dan pembahasan yang peneliti uraikan pada

Bab III secara garis besar dapat diambil kesimpulan :

1. Manajemen Persediaan Bahan Baku Kain pada PT. Batik Danar

Hadi divisi printing :

PT. Batik Danar Hadi divisi printing memperlakukan bahan

baku kain sama bobotnya. Sehingga, Perusahaan belum

menerapkan Analisis ABC untuk kebijakan pengelompokan bahan

baku kain dilakukan dengan perkiraan sesuai dengan barang yang

ada.

2. Pengelompokan persediaan menurut Analisis ABC :

a. Kelas A memiliki nilai persentase volume tahunan rupiah

sebesar Rp.11,067,859,000 (77.49%) dari total nilai persediaan,

yang terdiri dari 2 jenis item persediaan yaitu : Cotton I dan

Cotton II.

b. Kelas B memiliki Volume Tahunan Rupiah sebesar Rp.

2,897,164,800 (20.28%) dari total persediaan, yang terdiri dari 5

jenis item persediaan, yaitu: Catton III, Sutra 55, Rayon, Primis,

dan Rayon Paris.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

c. Kelas C memiliki Volume Tahunan Rupiah sebesar Rp.

317,522,650 (2.21%) dari total persediaan, yang terdiri dari 7

jenis item persediaan, yaitu : Sutra Creepe, G.Peachkin, Sutra

ATBM, Sutra 54, Cotton Dobby, Sutra 56, dan Sutra Sifon.

B. SARAN

Setelah peneliti mengadakan perhitungan dan meneliti masalah yang

dihadapi oleh PT. Batik Danar Hadi divisi printing, maka peneliti dapat

mengajukan saran yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam

kebijaksanaan pengelompokan bahan baku kain, adapun saran-saran

itu adalah :

1. Hendaknya perusahaan mempertimbangkan penggunaan Analisis

ABC dalam kebijakan pengelompokan bahan baku kain. Karena

dengan menggunakan Analisis ABC Perusahaan akan mudah dalam

menetapkan kebijakan dan pengendalian untuk setiap kelas yang

ada. Kebijakan yang dapat didasarkan pada Analisis ABC mencakup

beberapa hal berikut ini :

a. Perkembangan sumber daya pembelian yang dibayarkan kepada

pemasok bahan baku harus lebih tinggi untuk persediaan kelas A

dibandingkan persediaan kelas C.

b. Persediaan kelas A, berlainan dengan persediaan kelas B dan C,

harus dikendalikan secara lebih ketat, karena persediaan kelas A

ini ditempatkan di wilayah yang lebih tertutup dan karena

keakuratan catatan persediaannya harus lebih sering diverifikasi.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

c. Meramalkan persediaan kelas A harus lebih berhati-hati daripada

meramalkan persediaan kelas yang lain. Dari beberapa kebijakan

diatas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan ini lebih baik. Karena

sebelumnya perusahaan ini tidak mengelompokkan bahan baku

kain sesuai dengan kebutuhan yang ada.

2. Apabila perusahaan menerapkan Analisis ABC, maka perlu

diadakannya pelatihan terhadap karyawan yang bersangkutan.

Karena untuk mengoperasikan program ini, perlu pelatihan khusus

kepada karyawan perusahaan tentang bagaimana mengoperasikan

program tersebut.

3. Perusahaan harus melengkapi perangkat komputer dengan software

ini. Adapun software yang digunakan untuk membantu perhitungan

ini yaitu Production and Operation Manajement (POM for Windows),

maka sebaiknya perusahaan melengkapi perangkat komputer

dengan software tersebut. Sehingga, lebih memudahkan perusahaan

dalam menganalisis kebutuhan bahan baku kain agar dapat

mengelompokan bahan baku kain sesuai kebutuhan.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN ...eprints.uns.ac.id/5544/1/207340811201108441.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MOTTO DAN PERSEMBAHAN Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

DAFTAR PUSTAKA

Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi.

Ghalia Indonesia. Jakarta.

Gespersz, Vincent. 2004. Production Planning and inventory

Control. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Handoko, Hani T. 2002. Dasar – Dasar Manajemen Produksi dan

Operasi. Edisi 1. BPFE. Yogyakarta.

Herjanto,Eddy.1999.Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi

kedua, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

Nasution, Arman Hakim. 2003. Perencanaan dan Pengendalian

Produksi. Edisi pertama. Surabaya : Guna Widya.

Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Persediaan : Aplikasi di

Bidang Bisnis. PT.Raja Grafindo Persada.Yogyakarta

Render, Barry dan Jay Heizer. 2005. Manajemen Operasi. Edisi

Ketujuh. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Ristono, Agus. 2009. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Yamit, Zulian. 1998. Manajemen Persediaan. Yogyakarta:

Ekonosia FE UII.