91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA KELAS X PK SMK PLUS BHAKTI OETAMA GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: FITRIAS NUGRAHA NINGRUM NIM. X4606042 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA

BASKET PADA SISWA KELAS X PK SMK PLUS BHAKTI

OETAMA GONDANGREJO KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

FITRIAS NUGRAHA NINGRUM

NIM. X4606042

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA

BASKET PADA SISWA KELAS X PK SMK PLUS BHAKTI

OETAMA GONDANGREJO KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh:

FITRIAS NUGRAHA NINGRUM

NIM. X4606042

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendaftarkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Agustus 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Agus Kristiyanto,M.Pd. Sri Santoso Sabarini, S.Pd., M.Or.

NIP. 19651128 199003 1 001 NIP. 19760822 200501 2 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Kamis

Tanggal : 25 Agustus 2011

Tim Penguji Skripsi

(Nama Terang) (tanda tangan)

Ketua : Drs. H. Mulyono, M.M

Sekretaris : Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes

Anggota I : Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

Anggota II : Sri Santoso Sabarini, S.Pd, M.Or

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Fitrias Nugraha Ningrum. PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA KELAS X PK SMK PLUS BHAKTI OETAMA GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan gaya mengajar

inklusi meningkatkan hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola basket pada

siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo, Karanganyar tahun

pelajaran 2010/ 2011.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X PK Sekolah Menengah

Kejuruan Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011 berjumlah 22 orang yang semuanya putri. Teknik pengumpulan data

adalah melalui tes ketrampilan lay up shoot bola basket dan observasi dari proses

kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

prosedur penelitian meliputi planning, acting, observation dan reflecting.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa gaya mengajar

inklusi dapat meningkatkan hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola basket

pada siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat

peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan

ketrampilan dan kemampuan hasil belajar lay up shoot bola basket. Tes ketrampilan

lay up shoot pada kondisi awal (27,27%), siklus I (63,63%), dan siklus II (90,90%),

sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar (63,63%). Nilai

kemampuan hasil belajar lay up shoot bola basket pada kondisi awal (36,36%),

siklus I (72,72%) dan siklus II (90,90%). Sehingga peningkatan dari kondisi awal

hingga siklus II sebesar (54,54%).

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Fitrias Nugraha Ningrum. PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA KELAS X PK SMK PLUS BHAKTI OETAMA GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, August 2011.

The objective of the research is to find out the implementation of inclusion

teaching style improve lay up shoot in basketball at tenth grade PK of SMK Plus

Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar, in the academic year of 2010/ 2011. The

Subject of the research is the tenth grade PK students of SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar, in the academic year of 2010/2011.

The technique of collecting data is the test of lay up shoot skill of

basketball and observation from learning activities. The technique of analyzing data

was using descriptive based on qualitative analysis. The method of the research is

Classroom Action Research. The procedures of this research are planning, acting,

observation and reflecting.

Based on the result observation can be obtain conclusion that inclusion

teaching style can improve lay up shoot in basketball at tenth grade PK of SMK

Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar, in the academic year of 2010/2011.

From the analysis of the research, there is an improvement from the beginning up to

the cycle I and II. The improvements are the skill and ability of lay up shoot in

basketball. The skill test of lay up shoot in the beginning condition is (27,27%),

cycle I is (63,63%) and cycle II (90,90%). Based on the result, the improvement

from the beginning up to cycle II is (63,63%). The ability of lay up shoot in

basketball from the beginning condition is (36,36%), cycle I is (72,72%) and cycle

II is (90,90%). Based on the result, the improvement from the beginning up to cycle

II is (54,54%).

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Sesungguhnya Allah SWT akan membantu orang- orang yang berusaha, sekalipun

ia tidak memiliki kekuatan dan kemapuan, melainkan kemauan yang kuat serta

minat yang tulus dan ikhlas”

Sesungguhnya hanya orang- orang yang sabarlah

yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas

(QS. Az. Zumar ayat 10)

Allah meninggikan orang yang beriman di antara kamu dan orang- orang yang

diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

(QS. Al Mujadilah ayat 11)

Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan sini kehidupan menjadi indah,

dengan agama hidup menjadi terarah dan bermakna.

(A.H. Mukti Ali)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

1. SMK Plus Bakti Oetama Gondangrejo Karanganyar

2. Ibu dan ayah- ku

3. Adik- ku dan saudara- ku

4. Teman- teman-ku ’06 JPOK

5. Almamater- ku

6. Semua Sobat- ku

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga dapat diselesaikan

penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo,S.Pd,M.Or. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd,. sebagai pembimbing I yang telah memberikan

motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi.

5. Sri Santoso Sabarini, S. Pd., M. Or., sebagai pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan- masukan sehingga skripsi ini dapat selesai

tepat waktu.

7. Drs. H. Bambang S. Soetomo, M. M,. Kepala Sekolah SMK Plus Bhakti

Oetama Gondangrejo Kabupaten Karanganyar yang telah memberikan izin

untuk mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.

8. Eka Rahmawati, S. Pd, Guru SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo yang

bersedia menjadi kolaborator.

9. Siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011 yang telah bersedia menjadi subjek

penellitian.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran

dan kritik yang membangun penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para

pembaca.

Surakarta, Agustus 2011

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ……………………………………………………………………

PENGAJUAN.............................................................................................

PERSETUJUAN.........................................................................................

PENGESAHAN ……………………………………………………………

ABSTRAK.....................................................................................................

MOTTO..........................................................................................................

PERSEMBAHAN........................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….

DAFTAR TABEL..........................................................................................

DAFTAR GAMBAR..................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................

BAB I . PENDAHULUAN ………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah……………………………….…...

B. Rumusan Masalah ………………………………………...

C. Tujuan Penelitian …………………………………………...

D. Manfaat Penelitian ………………………………………….

BAB II. LANDASAN TEORI ………………………………………….

A. Kajian Pustaka ……………………………………….…….

1. Permainan Bola Basket.....………………………………

a. Pengertian Permainan Bola Basket ………………....

b. Teknik Dasar Menembak (Shooting)…………………

c. Macam- macam Tembakan (Shooting) Bola Basket....

2. Lay Up Shoot.................……………………………........

a. Pengertian Lay Up Shoot Bola Basket………………

b. Prinsip- Prinsip Dasar Lay Up Shoot…....……………

i

ii

iii

iv

v

vii

viii

ix

xi

xiv

xvi

xvii

1

1

6

6

6

8

8

8

8

9

11

12

12

13

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

3. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan…………....

a. Hakikat Pendidikan Jasmani Olahraga

dan Kesehatan……………………………….........…

b. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani Olahraga

dan Kesehatan……………………………………....

4. Mengajar…………………………………………...........

a. Hakikat Mengajar…………………………………....

b. Penilaian Hasil Belajar………………………………..

5. Gaya Mengajar……………………………………………

a. Hakikat Gaya Mengajar……………………………...

b. Macam- macam Gaya Mengajar……………………..

6. Mengajar Lay Up Shoot dengan Gaya Inklusi……….......

a. Pengertian Gaya Inklusi…………………….............

b. Anatomi Gaya Inklusi………………….....................

c. Pembelajaran Lay Up Shoot dengan

Gaya Inklusi…………………………………….......

d. Kelebihan dan Kelemahan Gaya Mengajar

Inklusi…......................................................................

B. Penelitian yang Relevan...........................................................

C. Kerangka Pemikiran......…………………………………....

D. Perumusan Hipotesis……………………………………….

BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………………

A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………….....

B. Subjek Penelitian……………………………………….…..

C. Sumber Data…………………………………………….….

D. Teknik Pengumpulan Data………………………...............

E. Teknik Analisis Data………………………………………

F. Prosedur Penelitian………………………………………...

G. Jadwal Penelitian..................................................................

H. Proses Penelitian…………………………………………...

16

16

18

20

20

23

25

25

27

28

28

29

30

31

32

33

35

36

36

36

36

36

37

37

39

39

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB IV. HASIL PENELITIAN..............................................................

A. Surve Awal............................................................................

B. Deskripsi Data.......................................................................

C. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN.................................

A. Simpulan……………………………………………………

B. Implikasi……………………………………………………

C. Saran………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...

LAMPIRAN ……………………………………………………………..

43

43

43

60

72

72

72

73

74

76

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

Tabel 2.Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian...............

Tabel 3.Prosentase Target Capaian ………………………………………

Tabel 4.Kondisi Awal Hasil Belajar Kemampuan dan Tes Ketrampilan

Lay Up Shoot Bola Basket dari Hasil Belajar Siswa Kelas X PK

SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun

Pelajaran 2010/2011.....................................................................

Tabel 5.Deskripsi Data Peningkatan Kemampuan dan Ketrampilan

Hasil Belajar Lay Up Shoot Bola Basket Siswa Kelas X PK

SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun

Pelajaran 2010/ 2011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1...................

Tabel 6.Deskripsi Data Peningkatan Kemampuan dan Kertamplan Hasil

Belajar Lay Up Shoot Bola Basket Siswa Kelas X PK SMK

Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran

2010/2011.....................................................................................

Tabel 7.Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan dan Tes Ketrampilan

Lay Up Shoot Bola Basket Siswa Kelas X PK SMK Plus Bhakti

Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/ 2011

dari Kondisi Awal ke Siklus II.....................................................

Tabel 8.Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket Siswa Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dari Kondisi Awal ke

Siklus I.……………………..........................................................

Tabel 9.Perbandingan Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola

Basket Siswa X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011 dari Kondisi Awal ke

Siklus I..........................................................................................

37

39

41

44

50

57

59

61

62

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel10.Perbandingan Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola

Basket Siswa X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011 dari Kondisi Awal Ke

Siklus II.........................................................................................

Tabel11.Perbandingan Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola

Basket Siswa X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 dari Siklus I Ke Siklus

II……………………………………………………....................

Tabel12.Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Lay Up

Shoot Bola Basket Siswa Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 Dari

Kondisi Awal Ke Siklus II………………………………………

Tabel13.Perbandingan Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola

Basket Siswa X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal Ke

Siklus II………………………………………………………...

Tabel14.Kondisi Awal Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola

Basket Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011..................................

Tabel15.Siklus I Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket

Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011..................................

Tabel16.Siklus II Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket

Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011…...............................

63

64

65

66

69

70

70

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Rangkaian Gerakan Lay Up Shoot …………………………...

Gambar 2. Skema Bagian- Bagian yang Mendukung Pencapaian Tujuan

Belajar Mengajar..........................................................................

Gambar 3. Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket dari Kondisi Awal Ke Siklus I........................................

Gambar 4. Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Dari

Kondisi Awal Ke Siklus I.......................................................

Gambar 5. Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket dari Siklus I ke Siklus II..............................................

Gambar 6. Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Dari

Siklus I Ke Siklus II................................................................

Gambar 7. Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket dari Kondisi Awal ke Siklus II....................................

Gambar 8. Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Dari

Kondisi Awal Ke Siklus II……………………………

Gambar 9. Peningkatan Komponen Hasil Belajar Kemampuan Lay Up

Shoot Bola Basket Kondisi Awal ke Siklus I..........................

Gambar 10. Peningkatan Komponen Hasil Belajar Kemampuan Lay Up

Shoot Bola Basket Siklus I Ke Siklus II.................................

Gambar 11. Peningkatan Komponen Hasil Belajar Kemampuan Lay Up

Shoot Bola Basket Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.......

Gambar 12. Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket dari

Kondisi Awa, Siklus I dan Siklus II...........................………

15

23

61

62

63

64

65

66

67

68

68

71

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Program Pembelajaran Siklus I Pertemuan

Pertama.................................................................................

Lampiran 2. Rencana Program Pembelajaran Siklus I Pertemuan

Kedua....................................................................................

Lampiran 3. Rencana Program Pembelajaran Siklus II Pertemuan

Pertama...................................................................................

Lampiran 4. Rencana Program Pembelajaran Siklus II Pertemuan

Kedua....................................................................................

Lampiran 5. Petunjuk Pelaksanaan Tes Lay Up Shoot.............................

Lampiran 6. Lembar Observasi (Pengamatan) Siklus..............................

Lampiran 7. Data Awal Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket Pada

Siswa Kelas X PK SMK plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.............................

Lampiran 8. Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket Pada Siswa Kelas

X PK SMK plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus I...............

Lampiran 9. Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket Pada Siswa Kelas

X PK SMK plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus II..............

Lampiran 10. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Kemampuan dan

Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Kelas X PK SMK

Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun

Pelajaran 2010/2011............................................................

Lampiran 11. Rekapitulasi Hasil Observasi Pra Siklus Kemampuan dan

Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Kelas X PK SMK

Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun

Pelajaran 2010/2011............................................................

76

84

92

99

106

107

110

111

112

113

114

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I Kemampuan dan

Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Kelas X PK SMK

Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun

Pelajaran 2010/2011............................................................

Lampiran 13. Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II Kemampuan dan

Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Kelas X PK SMK

Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun

Pelajaran 2010/2011............................................................

Lampiran 14. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.........

Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sebelas Maret

Surakarta............................................................................

Lampiran 16. Surat Keterangan Penelitian dari SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar...................................

115

116

117

121

122

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan salah satu komponen pendidikan yang

wajib diajarkan di sekolah, tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan

jasmani karena pendidikan jasmani dapat berperan dalam pembentukan manusia

seutuhnya. Berkaitan dengan pendidikan jasmani Seaton yang dikutip Aip

Syarifuddin dkk (2001:18) menyatakan, “Pendidikan jasmani adalah bentuk

pendidikan yang memberikan perhatian pada pengajaran pengetahuan, sikap dan

ketrampilan gerak manusia”. Pendidikan jasmani berdampak positif terhadap

perkembangan mental, intelektual, emosional, dan sosialnya, sehingga pendidikan

jasmani tidak hanya berdampak positif terhadap pertumbuhan fisik semata. Gerak

sebagai aktifitas fisik merupakan dasar alami bagi manusia untuk mengenali

dunianya dalam lingkup yang luas maupun secara individu, dan tidak ada

pendidikan jasmani tanpa media gerak. Siswa tidak dapat dipisahkan dari gerak,

karena melalui gerak siswa dapat mengenal dunianya. Aktifitas fisik pendidikan

jasmani bukan hanya seperti kegiatan belajar mengajar yang ada di dalam kelas

setiap harinya, tetapi lebih pada pemenuhan akan kebutuhan gerak para siswa

yang seutuhnya. Pemenuhan kebutuuhan ini sangat penting, karena gerak adalah

satu- satunya rangsangan bagi perkembangan fisik siswa. Hal ini juga selaras

dengan tujuan umum dari pendidikan jasmani menurut Aip Syarifuddin dkk,

(2001:24) diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu: “(1)pembentukan

gerak, (2)pembentukan prestasi, (3)pembentukan sosial dan, (4)pembentukan

badan”.

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani didalamnya diajarkan

beberapa cabang- cabang olahraga yang terangkum dalam kurikulum pendidikan

jasmani. Berdasarkan jenisnya materi pendidikan jasmani dikelompokkan menjadi

dua yaitu, materi pokok dan materi pilihan. Materi pokok merupakan materi yang

wajib diberikan siswa. Cabang olahraga yang tercakup dalam materi pokok antara

lain: atletik, senam, dan permainan. Sedangkan materi pilihan sesuai dengan

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2 kemampuan dan situasi serta kondisi sekolah masing- masing. Salah satu cabang

olahraga yang diajarkan dalam pendidikan jasmani yaitu, permainan bola besar.

Permainan bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang diajarkan

di tingkat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).

Dalam permainan bola basket penguasaan teknik dasar merupakan materi

yang harus dipelajari oleh para siswa. Upaya meningkatkan penguasaan teknik

dasar bola basket seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar yang

efektif, sehingga macam- macam teknik dasar bola basket dapat dikuasai dengan

baik dan benar. Menembak atau shooting merupakan faktor yang sangat penting

dalam permainan bola basket, karena menembak dapat membuka peluang untuk

mendapatkan nilai. Dalam menembak khususnya lay up shoot sangat dipengaruhi

oleh saat menerima bola, saat melangkah dan saat melepaskan bola, sehingga

memerlukan metode yang sesuai. Masalah peningkatan kemampuan teknik dasar

lay up shoot bola basket dilingkungan sekolah merupakan tugas guru penjasorkes

secara langsung mendidik dan mengajarkan siswa disekolah. Salah satu masalah

dalam meningkatkan lay up shoot bola basket adalah metode mengajarnya.

Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, tidak hanya sekedar

menyampaikan informasi dari guru kepada siswa, tetapi banyak kegiatan maupun

tindakan harus dilakukan, bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada

seluruh siswa. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar harus memiliki

tujuan yang jelas. Hal ini karena, proses belajar mengajar tidak akan bermakna

jika tujuannya tidak jelas. Jika tujuan tidak jelas, maka isi pengajaran berikut

metode mengajar juga tidak mendukung makna apa- apa. Oleh karena itu, seorang

guru harus menyadari benar- benar keterkaitan antara tujuan, pengalaman belajar,

metode mengajar dan bahkan cara mengukur perubahan atau kemajuan yang

dicapai.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses belajar

mengajar, seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar yang tepat untuk

mencapai tujuan yang dimaksud. Seorang guru harus memiliki ide atau cara

mengajar yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada, agar tujuan yang telah

ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Menurut Husdarta & Yudha M. Saputra

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3 (2000:61) mengemukakan, “ketrampilan memvariasikan metode dalam proses

belajar mengajar meliputi tiga aspek (1)variasi dalam gaya mengajar, (2)variasi

dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, (3)variasi dalam interaksi

antara guru dan siswa”.

Gaya mengajar merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan dalam

proses belajar mengajar ketrampilan. Gaya mengajar merupakan bagian penting

yang dapat dilakukan guru untuk menyajikan materi pelajaran. Seorang guru

harus memiliki kemampuan dalam menyajikan bahan pelajaran, sehingga akan

terjadi interaksi positif antara guru dan siswa. Banyaknya macam- macam gaya

mengajar, seorang guru harus cermat dan tepat dalam memilihnya agar tujuan

pengajaran tercapai dengan baik. Menurut Husdarta dan Yudha M. Saputra

(2000:28-32) mengklasifikasikan gaya mengajar menjadi tujuh macam yaitu,

“(1)gaya mengajar komando, (2)gaya mengajar praktek, (3)gaya mengajar

reciprocal, (4)gaya mengajar inklusi, (5)gaya mengajar ekplorasi, (6)gaya

mengajar guided discovery, dan (7)gaya mengajar divergent prodution”.

Salah satu gaya mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar lay up

shoot adalah gaya inkusi. Gaya inklusi, dalam hal ini guru merancang

pembelajaran teknik dasar lay up shoot bola basket pada level yang paling mudah,

sedang dan level paling sulit. Dari rancangan yang telah dibuat guru, siswa diberi

kebebasan melakukan tugas ajar sesuai kemampuannya, misalnya dari tingkatan

yang paling mudah, jika sudah menguasai tingkatan berikutnya.

Penelitian Tindakan Kelas atau PTK merupakan upaya untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh penerapan gaya mengajar inklusi dapat meningkatkan

hasil belajar lay up shoot bola basket. Menurut Agus Kristiyanto (2010:32)

bahwa:

“PTK dalam pendidikan jasmani dan kepelatihan olahraga adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan guru/ pelatih dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan- tindakan yang dilakukannya, serta memperbaiki kondisi di mana praktek- praktek pembelajaran pendidikan jasmani/ kepelatihan olahraga tersebut dilakukan , dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk setiap siklusnya”.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PTK ini akan diberikan pada siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan pengamatan

pada bulan Desember 2010, dalam pembelajaran lay up shoot bola basket siswa

kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar pada umumnya

hanya sebagian kecil yang mempunyai dasar ketrampilan dalam lay up shoot.

Dalam pembelajaran siswa banyak mengalami kesulitan, siswa yang dari awal

sudah memiliki dasar dalam lay up shoot dikelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar menunjukan kurang maksimal. Dilihat dari proses

pembelajarar kurang menyenangkan sehingga perlu diterapkan gaya mengajar

yang sesuai. Disini pembelajarannya kurang inovatif dan terkesan monoton dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini di karenakan sarana dan prasarana,

media dan model pembelajarannya itu-itu saja dalam mengajar. Pada evaluasi

awal untuk kemampuan lay up shoot bola basket yang diberikan pada kelas X PK

SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar, yang terdiri dari 22 siswa,

dapat dilihat bahwa 63,64% atau sebanyak 14 siswa belum mendapat nilai 70

sebagai batas tuntas dan untuk ketrampilan lay up shoot bola basket dapat dilihat

bahwa 72,73% atau 16 siswa belum tuntas. Hal ini disebabkan karena masih

banyaknya permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran bola basket materi lay

up shoot yaitu, tidak sesuainya gaya mengajar yang digunakan dalam

pembelajaran sehingga banyak siswa yang duduk-duduk untuk menunggu giliran

bola ,selain itu juga banyak siswa yang mengeluh pada saat melakukkan lay up

shoot. Siswa merasa bola itu terlalu keras sehingga menimbulkan pantulan yang

tinggi.

Belakangan ini siswa dikelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo kurang berminat dalam proses pembelajaran pendidikan jasamani

olahraga dan kesehatan (penjasorkes) kemungkinan karena berbagai faktor yang

muncul tidak bisa dipungkiri bahwa dalam pembelajaran akan menghadapi

permasalahan pada kemampuan siswa kelas PK SMK Plus Bhakti Oetama

Goondangrejo. Umumnya hanya sebagian kecil yang mempunyai ketrampilan

dalam olahraga sehingga siswa sulit dalam mengikuti proses pembelajaran yang

lebih banyak menekankan pengetahuan ketrampilan.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Pada sub pokok bola basket dengan materi lay up shoot khususnya dikelas

X PK SMK Plus Bhakti Oetama Goondangrejo tahun ajaran 2010/2011

berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran sub pokok bola

basket lay up shoot kurang maksimal karena ada beberapa faktor dan kendala

pada siswa sehingga dalam proses pembelajaran masih perlu untuk ditingkatkan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dalam pelajaran

penjasorkes telah dilakukan penerapan gaya mengajar yang sesuai dengan

pembelajaran, namun belum diketahui efektifitas penerapan gaya mengajar inklusi

untuk sub pokok bola basket lay up shoot.

Dari pengamatan beberapa siswa yang mengikuti pembelajaran bola

basket lay up shoot menunjukan hanya sedikit jumlah diantara mereka yang

antusias dalam mengikuti pembelajaran bola basket lay up shoot. Peserta didik

sebagai pelaku dalam proses pembelajaran merupakan individu yang unik dengan

segala karateristik yang dimiliki masing-masing peserta didik tidak dimiliki

kemampuan yang sama dalam menerima materi pelajaran, khususnya dalam

pembelajaran pendidikan jasmani. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran

bola basket seorang guru penjasorkes dituntut untuk mampu mengembangkan

berbagai macam metode pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran praktik

sehingga proses pembelajaran dapat disukai, berlangsung dengan baik serta

berkualitas.

Upaya untuk meningkatkan kemampuan lay up shoot bola basket,

penerapan gaya mengajar inklusi dapat membuat siswa lebih tertarik dan senang

dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa lebih banyak mencoba. Dengan

banyak mencoba, maka akan meningkatkan hasil belajar lay up shoot bola basket.

Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan gaya mengajar inklusi dapat

meningkatkan hasil belajar lay up shoot bola basket, maka perlu dilakukan

Penelitian Tindakan Kelas dengan judul, “Penerapan Gaya Mengajar Inklusi

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permaian Bola Basket

Pada Siswa Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar

Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang disampaikan di atas, masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu: “Bagaimanakah penerapan gaya

mengajar inklusi dapat meningkatkan hasil belajar lay up shoot dalam permainan

bola basket pada siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo,

Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan gaya mengajar inklusi

meningkatkan hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa

kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo, Karanganyar tahun pelajaran

2010/ 2011.

D. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat

memberi manfaat praktis antara lain:

1. Bagi siswa

a. Dengan menggunakan penerapan gaya mengajar inklusi, khususnya

pembelajaran lay up shoot, siswa menjadi lebih berpartisipasi dalam

mengikuti Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.

b. Memudahkan siswa dalam menguasai lay up shoot melalui penerapan

gaya mengajar inklusi sehingga dapat meningkatkan kemampuan lay up

shoot.

2. Bagi Guru

a. Sebagai wawasan dan menumbuhkan kreatifitas guru untuk meningkatkan

partisipasi siswa dalam mengikuti Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi lay up shoot pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan.

b. Dapat digunakan sebagai gaya mengajar alternatif bagi guru sekolah lain

untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pendidikan

jasmani.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7 3. Bagi Peneliti

a. Peneliti mendapatkan fakta bahwa penggunaan penerapan gaya mengajar

inklusi dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi lay up shoot.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi penlitian selanjutnya

yang berhubungan dengan hal yang sama.

4. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pelaksanaan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) .

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Permainan Bola Basket

a. Pengertian Permainan Bola Basket

Permainan bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang

berkembang cukup pesat di dunia. Permainan bola basket ditemukan pada

Desember 1981 oleh Dr. A.James Naismith. Permainan bola basket

merupakan permainan beregu. Dalam pelaksanaannya masing- masing regu

terdiri dari lima orang pemain. Maksud dan tujuan masing- masing regu

yaitu, berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang lawan sebanyak-

banyaknya dan mencegah lawan berbuat hal yang sama terhadap regunya.

Dalam pelaksanaan permainan bola basket, setiap pemain dapat memainkan

bola dengan satu tangan atau dua tangan dengan cara bola dioper, dilempar

sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.Hal ini sesuai pendapat

Hal Wissel (2000:2) bahwa:

“Bola basket dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain per tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan) dengan tangan atau dengan men- dribble- nya (batting, pushing atau tapping) beberapa kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan secara bersamaan”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, permainan bola basket

dimainkan dengan cara memantulkan bola dengan telapak tangan terbuka,

melemparkan, menggelindingkan atau menggiring bola ke segala arah dalam

lapangan permainan. Ditinjau dari cara memainkan bola dalam permainan

bola basket bahwa shooting atau menembakkan bola ke dalam keranjang

lawan yang merupakan strategi permainan bola basket untuk memperoleh

kemenangan. Untuk mencapai kualitas permainan yang baik, maka setiap

pemain harus menguasai macam- macam teknik dasar bola basket dan

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

mampu menjalin kerjasama kelompok dalam satu tim. Tanpa didukung hal itu

akan sulit memenangkan pertandingan.

Teknik dasar permainan bola basket merupakan komponen-

komponen yang fundamental dan harus dikuasai oleh setiap pemain. Hal

Wissel (2000:15) menyatakan, “Meskipun bola basket adalah permainan tim,

namun penguasaan teknik dasar individual sangatlah penting sebelum

bermain di dalam tim”. Hal senada dikemukakan A.Sarumpaet, Zulfar Djazet,

Parno dan Imam Sadikun (1992:223) bahwa, “Ketrampilan bermain bola

basket dapat dicapai sampai tingkat tinggi apabila gerak dasarnya baik. Oleh

karena itu teknik dasar perlu dilakukan dengan cara- cara yang benar agar

ketrampilannya dapat ditingkatkan.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukan bahwa, menguasai

teknik dasar bola basket secar individu merupakan kemampuan yang harus

dimiliki setiap pemain bola basket. Penguasaan teknik dasar bola basket yang

baik akan dapat mendukung penampilan seorang pemain baik secara individu

maupun secara tim. Menurut Soebagio Hartoko (1991:21) teknik dasar

permainan bola basket terdiri dari: “(1)Operan (Passing), (2)Menangkap

(Catching), (3)Menembak (Shooting), (4)Menggiring (Dribble), (5)Olah kaki

(Footwork), (6)Pivot, (7)Jumping (Melompat/ meloncat), (8)Gerak tipu

(Fakes and feints)”. Hal senada dikemukakan Hal Wissel (2000:15) bahwa,

“Shooting, passing, dribbling, rebounding, defending, bergerak dengan bola

dan bergerak tanpa bola adalah teknik dasar yang harus dikuasai.

b. Teknik Dasar Menembak (Shooting)

Menembak (shooting) merupakan usaha untuk memasukkan bola ke

dalam keranjang (ring) basket. Hal Wissel (2000:43) menyatakan, “Shooting

(menembak) adalah keahllian yanng sangat penting di dalam olahraga bola

basket”. Pendapat lain dikemukakan Soebagio Hartoko (1991:38) bahwa,

“Teknik dasar terpenting dalam bola basket adalah kemahiran menembak,

karena kemenangan suatu pertandingan ditentukan dengan jumlah tembakan

yang dibuat oleh suatu regu”.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, menembak

merupakan teknik dasar yang paling penting dalam permainan bola basket,

bahkan dapat menentukan menang atau kalahnya suatu tim. Hal ini karena,

kemenangna suatu tim ditentukan oleh jumlah tembakan yang masuk pada

keranjang lawan. Untuk menciptakan penembak- penembak yang baik, maka

di dalam latihan harus diarahkan dengan baik kapan harus melakukan

tembakan dan kapan tidak melakukan tembakan. Hal ini bergantung pada

situasi permainan yang sedang dihadapi atau posisi pemain saat akan

melakukan tembakan.

Menembak (shooting) merupakan bentuk ketrampilan yang

memiliki unsur gerakan yang cukup kompleks. Dalam garakan menembak

terdapat beberapa unsur gerakan yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

Untuk memperoleh hasil tembakan yang baik, seorang penembak harus

mampu mengkoordinasikan unsur- unsur yang terlibat dalam gerakan

menembak dengan baik dan benar. Dasar mekanika dalam melakukan

tembakan, menurut Hal Wissel (1996:46) antara lain,”(1)pandangan,

(2)keseimbangan, (3)posisi tangan, (4)pengaturan siku, (5)irama tembakan,

dan (6)Follow through (pelaksanaannya)”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, mekanika tembakan terdiri

dari enam bagian. Pandangan berfungsi untuk melihat target atau ring.

Pusatkan pandangan pada sisi muka ring. Keseimbangan terletak pada posisi

kaki. Untuk memperoleh keseimbangan yang baik yaitu, menjaga kepal

segaris kaki (basis) sebagai kontrol keseimbangan. Posisi tangan saat

melakuakan temabakan yaitu, tangan tembak ditempatkan tepat di belakang

bola, tangan lainnya di bawah bola sebagai penjaga keseimbangan. Irama

menembak merupakan sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, siku tembak,

kelenturan pergelangan tangan dan jari tangan. Follow through merupakan

gerak lanjut atau sikap akhir dari tembakan. Sikap akhir dari tembakan yaitu,

setelah bola lepas pertahankan lengan tetap di atas dan terentang sepenuhnya

dengan jari tengah menunjuk lurus pada target.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Dalam pelaksanaan pertandingan ada berbagai faktor yang

menentukan terhadap hasil tembakan. Dalam hal ini Soebagio Hartoko

(1991:44) mengemukakan bahwa, hal- hal yang ikut menentukan mudah atau

sukarnya menembak ialah: “(1)Dekat jauhnya antara jarak ring basket dengan

penembak, (2)Mobilitas penembak, (3)Sikap permulaan penembak,

(4)Frekuensi tembakan, (5)Situasi”.

Jarak kerajang dengan penembak menentukan terhadap hasil

tembakan yang dilakukan. Jika jarak keranjang dengan penembak jauh maka

akan sulit bagi penembak untuk dapat memasukan bola ke dalam keranjang.

Makin jauh jarak penembak dengan keranjang, maka akan semakin sulit

untuk melakukan tembakan. Sebaliknya semakin dekat jarak keranjang akan

semakin mudah untuk melakukan tembakan. Oleh karena itu, untuk

memasukkan bola pemain harus berusaha untuk mendekati keranjang.

Gerakan yang dilakukan pemain pada saat menembak akan mempengaruhi

keberhasilan dalam tembakan. Menembak dari sikap diam di tempat memiliki

tingkat keberhasilan yang lebih besar daripada menembak dalam keadaan

bergerak, misalnya dalam sikap berlari, melompat atau memutar. Sikap

permulaan penembak mempengaruhi tingkat kesulitan dalam upaya

memasukkan bola ke dalam keranjang. Penembak dengan sikap permulaan

menghadap ke arah keranjang akan lebih mudah daripada menembak dari

sikap permulaan seorang atau membelakangi keranjang.

c. Macam- macam Tembakan (Shooting) Bola Basket

Ditinjau dari pelaksanaan tembakan bola basket dapat dilakukan

dengan beberapa macam. Hal ini bergantung pada kebiasaan dari pemain itu

sendiri atau situasi yang sedang dihadapi dalam permainan. Soebagio Hartoko

(1991:23-24) menyatakan bahwa, “Bila dilihat dari posisi badan saat

menembak, tembakan dalam permainan bola basket dapat dibedakan menjadi

(1)menghadap papan, dan (2)membelakangi papan. Ditinjau dari

pelaksanaannya, menembak dapat dilakukan dengan berhenti, memutar,

melompat dan berlari”. A.Sarumpaet dkk. (1992:230-233) membedakan

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

teknik menembak terdiri atas: “(1)Menembak dengan dua tangan dari dada,

(2)Tembakan dua tangan dari atas kepala, (3)Tembakan dengan satu tangan di

atas kepala, (4)Tembakan satu tangan dengan meloncat dan, (5)Tembakan lay

up (lay up shoot)”.

Macam- macam tembakan tersebut dapat dilakukan di setiap

permainan bola basket. Hal terpenting dan harus diperhatikan untuk

melakukan tembakan yaitu, melakukan tembakan pada posisi yang

menguntungkan. Untuk menjadi pemain yang baik, harus mampu melakukan

beberapa jenis tembakan, sehingga setiap ada kesempatan melakukan

tembakan mampu memanfaatkannya dengan melakukan tembakan yang

akurat dan tepat pada keranjang tanpa mendapat rintangan.

2. Lay Up Shoot

a. Pengertian Lay Up Shoot Bola Basket

Lay up shoot merupakan salah satu jenis tembakan dalam permainan

bola basket yang memiliki unsur gerakan cukup kompleks. Biasanya lay up

shoot diawali dari menggiring bola atau menangkap bola yang selanjutnya

diumpan atau dimasukkan ke keranjang lawan. Berkaitan dengan lay up shoot

Arma Abdollah (1981:104) menyatakan, “Lay up adalah tembakan yang

dilakukan dengan jarak yang dekat sekali dengan keranjang hingga seolah-

olah diletakkan ke dalam keranjang yang didahului dengan gerakan

melangkah lebar dan melompat setinggi- tingginya”. Menurut A. Sarumpaet

dkk.(1992:233) bahwa, “Tembakan lay up gerakannya terdiri dari lari,

langkah, lompat dan menembak”. Pendapat lain dikemukakan Hal Wissel

(2000:61) bahwa, “Tembakan lay up dilakukan dekat dengan keranjang

setelah menangkap bola atau menggiring bola”.

Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, lay up

shoot merupakan jenis tembakan bola basket yang dilakukan atau diawali

dengan gerakan lari (dribbling) atau menangkap bola dan selanjutnya

melangkah, melompat setinggi mungkin dan sedekat mungkin dengan

keranjang untuk memasukkan bola ke dalam keranjang. Lay up shoot

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

merupakan jenis tembakan yang paling efektif karena jarak tembakan sangat

dekat dengan keranjang.

b. Prinsip- prinsip Dasar Lay Up Shoot

Lay up shoot merupakan perpaduan dari beberapa unsur teknik dasar

bola basket.Menurut Arma Abdoellah (1981:103) bahwa, “ Tembakan lay up

dapat dilakukan dengan cara menerima bola dari operan kawan dimana

penembak itu sedang dalam keadaan lari atau penembak itu menggiring bola

kemudian dilanjutkan dengan tembakan lay up”. Hal senada dikemukakan

Hal Wissel (2000:61) bahwa, “Tembakan lay up dilakukan dekat dengan

keranjang setelah menangkap bola atau menggiring bola”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukan bahwa, lay up shoot

biasanya diawali dari operan, yaitu pemain yang akan melakukan lay up shoot

telah dalam posisi siap untuk melakukan tembakan atau diawali dari

menggiring bola. Untuk dapat melakukan lay up shoot dengan baik, ada

beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan. Menurut Arma Abdoellah

(1981:103) bahwa, “hal- hal yang harus diperhatikan dalam melakukan

tembakan yaitu: “(1)Saat menerima bola, (2)Saat melangkah dan, (3)Saat

melepas bola”

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, prinsip- prinsip lay up shoot

bola basket terdiri dari tiga bagian yaitu: saat menerima bola, saat melangkah

dan saat melepas bola. Ketiga prinsip tersebut harus dirangkai secara luwes,

lancer dan harmonis dalam satu gerakan yang utuh. Untuk lebih jelasnya

prinsip- prinsip lay up shoot dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

1) Saat Menerima Bola

Keberhasilan dalam melakukan lay up shoot harus didukung tangkapan

(catcing) yang baik dan mantap. Berdasarkan peraturan bola basket

bahwa, seorang pemain setelah menangkap bola diperbolehkan menambah

langkahnya sebanyak dua langkah, baru kemudian bola ditembakkan ke

dalam keranjang. Namun bagi siswa pemula seringkali pada saat

menerima dan melangkah terjadi kelebihan langkah (langkah yang

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dilakukan lebih dari dua). Hal ini mengakibatkan pelanggaran. Atau

kemungkinan dapat terjadi setelah menerima bola langsung meloncat dan

menembak, sehingga gerakan ini bukan gerakan lay up shoot, tetapi

gerakan yang dilakukan seperti gerakan tembakan meloncat.

2) Saat Melangkah

Gerakan melangkah pada lay up shoot yaitu, langkah pertama dilakukan

dengan lebar dan badan condong ke depan. Hal ini dimaksudkan untuk

memperoleh jarak sedekat mungkin dengan keranjang dan menjaga

keseimbangan tubuh. Langkah kedua pendek yaitu, untuk mempersiapkan

diri agar dapat menolakkan kaki dengan sekuat- kuatnya, agar diperoleh

lompatan yang setinggi- tingginya sehingga memperoleh jarak tembaka

sedekat mungkin dengan ring. Menurut Arma Abdoellah (1981:104)

gerakan melangkah dalam tembakan lay up yaitu:

a) Langkah pertama harus lebar dan badan condong ke depan untuk memelihara keseimbangan, untuk memperoleh jarak maju sejauh mungkin.

b) Langkah ke dua pendek dengan maksud mempersiapkan diri agar dapat menolakkan kaki sekuat –kuatnya supaya memperoleh lompatan yang setinggi- tingginya.

c) Lompatan terakhir harus setinggi- tingginya dengan maksud mendeketkan diri dengan keranjang basket, mengurangi kecepatan ke depan.

3) Saat Lepasnya Bola

Pada saat melepaskan bola (memasukkan bola) dari gerakan lay up shoot

harus dilakukan dengan tepat dan akurat. Dalam hal ini seorang pemain

harus mampu menjaga keseimbangan tubuh dan ketepatan saaat pelepasan

bola pada papan pantul, sehingga bola dapat dengan mudah masuk ke

dalam ring. Menurut Hal Wissel (2000:61) teknik pelepasan bola dalam

tembakan lay up shoot yaitu, “Arahkan lengan, pergelangan, dan jari- jari

tangan lurus kearah ring basket dengan sudut antara 45 sampai 60 derajat

dan lepaskan bola dari telunjuk jari dengan sentuhan yang halus.

Pertahanan posisi tangan penyeimbang pada bola sampai lepas.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Keterpaduan dan keserasian gerak sangat penting dalam lay up

shoot. Agar tembakan lay up shoot dapat dilakukan dengan baik, maka

bagian- bagian tubuh yang terlibat dalam geraakan lay up shoot harus

dikoordinasiskan dengan baik dan harmonis. Kualitas gerakan akan terlihat

dengan baik, jika gerakan yang dilakukan efektif dan efisien serta hasilnya

memuaskan.

Untuk melakukan lay up shoot bola basket dapat dilakukan dengan

dua cara. Dalam hal ini A.Sarumpaet dkk. (1992:234) menyatakan,

“Tembakan lay up dapat dilakukan berkat kemahirannya dalam menggiring

bola, menerobos pertahanan lawan, atau melalui bantuan kawan seregunya

memberi umpan sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap sambil melayang,

diteruskan gerakan lay up shoot”. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan

ilustrasi gambar rangkain gerakkan lay up shoot sebagai berikut:

Gambar 1. Rangkaian Gerakan Lay Up Shoot

(A. Sarumpaet dkk., 1992: 234)

Gambar di atas menunjukkan bahwa, rangkaian gerakan lay up shoot

diawali dari tangkapan. Pada saat akan melakukan lay up shoot pemain harus

dalam posisi yang menguntungkan dimana telah siap menerima operand an

menangkapnya. Setelah menangkap bola dilanjutkan dengan gerakan

melangkah. Pada langkah pertama harus lebar atau jauh dengan tepat

memelihara keseimbangan. Kemudian untuk langkah kedua adalah pendek

untuk memperoleh awalan tolakan yang kuat agar dapat meloncat setinggi-

tingginya. Loncatan yang setinggi- tingginnya dimaksudkan agar saat

menembak dapat sedekat mungkin dengan ring basket. Pada saat melepaskan

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

bola untuk tembakan, bola harus dilepas (dilecutkan) dengan kekuatan

lecutan ujung jari, sebaiknya memantul pada papan pantul di sekitar garis

tegak sebelah kanan ring basket. Bila dilakukan dari sebelah kiri ring basket,

maka pantulan bola juga pada papan sebelah kiri ring basket dekat garis tegak

di samping kiri ring basket.

3. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

a. Hakikat Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Menurut Menpora yang dikutip oleh Aip Syarifuddin (2001:18)

bahwa:

“Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak”

Pendidikan jasmani adalah bentuk pendidikan yang memberikan

perhatian pada pengajaran pengetahuan, sikap dan ketrampilan gerak

manusia. (Seaton, dikutip oleh Aip Syarifuddin, 2001:18).

Pendidikan jasmani terdiri dari dua kata jasmani (physical) dan

pendidikan (education). Kata jasmani memberi pengertian pada macam-

macam kegiatan jasmani, yang meliputi: kekuatan jasmani, pengembangan

jasmani, kecakapan jasmani, kesehatan jasmani, dan penampilan jasmani.

Sedangkan tambahan pendidikan yang kemudian menjadi pendidikan jasmani

(physical education) tidak dapat dipisahkan antara pendidikan dan jasmani

saja. Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memberikan

perhatian pada aktivitas pengembangan jasmani manusia. Walaupun

pengembangan utamanya adalah jasmani namun tetap berintensi pendidikan,

pengembangan jasmani bukan merupakan tujuan akan tetapi sebagai alat

untuk mencapai tujuan pendidikan. (Bucher, dikutip oleh Aip Syarifuddin,

(2001:17).

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan salah satu

alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan manusia, karena

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pendidikan jasmani erat kaitannya dengan gerak bagi manusia. Wujud dari

pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah berpangkal pada

gerak siswa yang menampakkan dirinya dalam bentuk- bentuk aktivitas

jasmaninya. Bukan berarti pendidikan jasmani semata- mata hanya untuk

merangsang dan mengembangkan organ- organ tubuh serta fungsinya saja,

melainkan juga demi pembentukan dan pengembangan kepribadian yang utuh

dan harmonis di dalam kehidupannnya. Jika program pendidikan jasmani

diterapkan dalam dunia pendidikan dengan sebagaimana mestinya arahan,

bimbingan dan dikembangkan secara wajar, maka dengan demikian

pendidikan jasmani sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan pendidikan

akan tercapai.

Pendidikan jasmani merupakan suatu bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari pendidikan umum. Melalui program pendidikan jasmani

dapat diupayakan peranan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian

individu. Tanpa ada pendidikan jasmani di lingkungan sekolah, maka akan

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Menurut Agus Mahendra (2004:7-8) bahwa, secara umum manfaat

pendidikan jasmani di sekolah mencakup:

1) Memenuhi kebutuhan anak akan gerak 2) Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya 3) Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna. 4) Menyalurkan energi yang berlebihan 5) Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun

emosional

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan, banyak manfaat yang

diperoleh dari pendidikan jasmani di antaranya sebagai pemenuhan akan

gerak anak, mengenalkan lingkungan dan potensi anak, menanamkan dasar-

dasar keterampilan yang berguna, untuk menyalurkan energi yang berlebihan

dan sebagai proses secara serempak baik fisik, mental maupun emosional.

Hal ini artinya, pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang di

dalamnya mencakup pengembangan individu secara menyeluruh. Cakupan

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja, tetapi juga aspek

mental, emosional dan spiritual.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan jenis

pendidikan yang mengutamakan aktivitas gerak sebagai media pendidikan.

Menurut Samsudin (2008:3) bahwa, pendidikan jasmani bertujuan:

1) Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.

2) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan agama.

3) Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas- tugas pembelajaran pendidikan jasmani.

4) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.

5) Mengembangkan ketrampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmis, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (outdoor education).

6) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.

7) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.

8) Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.

9) Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yanng bersifat rekreatif.

Jadi sangat jelas bahwa tujuan dari pendidikan jasmani seperti yang

dikemukakan diatas dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

seluruh ranah jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa.

b. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Ruang lingkup pendidikan jasaamani olahraga dan kesehatan untuk

jenjang SMA/ MA/ SMK sesuai Badan Nasional Standar Pendidikan meliputi

aspek- aspek sebagai berikut:

1) Permaianan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non- lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kipppers, sepak bola, bola basket, bola

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri, serta aktivitas lainnya.

2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik serta aktivitas lainnya.

5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air dan renang serta aktivitas lainnya.

6) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/ karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.

7) Kesehatan, meliputi: penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yanga sehat, makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendri dan secara implisit, masuk ke dalalm semua aspek.

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak- anak ke dewasa,

bukan hanya dalam artian psikologis, tetapi juga fisik. Bahkan, perubahan-

perubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala primer dalam

pertumbuhan remaja (Sarlito Wirawan, 2008:52). Perubahan- perubahan ini

meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-

ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin yang kedua (sekunder).

Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (2008:52-53)

urutan- urutan perubahan fisik remaja adalah sebagai berikut:

1) Pada perempuan a) Pertumbuhan tulang- tulang (badan menjadi tinggi, anggota-

angggota badan menjadi panjang). b) Pertumbuhan payudara. c) Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap dikemaluan. d) Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap

tahunnya. e) Bulu kemaluan menjadi keriting. f) Menstruasi. g) Tumbuh bulu ketiak.

2) Pada laki- laki: a) Pertumbuhan tulang- tulang. b) Testis (buah pelir) membesar. c) Tumbuh bulu kemaluan yanng halus.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

d) Awal perubahan suara. e) Ejakulasi. f) Bulu kemaluan menjadi keriting. g) Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimal setiap

tahunnya. h) Tumbuh rambut- rambut halus di wajah (kumis, jenggot). i) Tumbuh bulu ketiak. j) Akhir perubahan suara. k) Rambut- rambut di wajah bertambah tebal dan gelap. l) Tumbuh bulu di dada.

4. Mengajar

a. Hakikat Mengajar

Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Guru berperan

tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa, tetapi juga

berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar sebagai upaya yang

disengaja, maka guru terlebih dulu harus mempersiapkan bahan yang akan

disajikan kepada siswa. Upaya yang dilakukan guru tersebut agar tujuan yang

telah dirumuskan dapat dicapai. Berkaitan dengan mengajar Husdarta &

Yudha M. Saputra (2000:3) menyatakan, “Mengajar adalah upaya guru dalam

memberikan rangsangan, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa

agar terjadi proses belajar. Arah yang akan dituju dalam proses belajar adalah

tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan guru dan diketahui oleh siswa”.

Hal senada dikemukakan Rusli Lutan (1998 :376) bahwa:

“Mengajar merupakan seperangkat kegiatan sengaja dan berencana dari seseorang atau person (P) yang memiliki kelebihan pengetahuan atau ketrampilan untuk disampaikan kepada orang lain sebagai sasaran atau obyek (O), yang belum berkembang pengetahuan, ketrampilan atau bahkan sifat- sifat biologis tertentu, dan informasi atau ketrampilan itu disampaikan melalui saluran atau metode tertentu, yang kemudian mendapat respon dari obyek sekaligus berperan sebagai subyek”.

Berdasarkan pengertian mengajar yang dikemukakan dua ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa, mengajar merupakan suatu kegiatan yang

kompleks yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang saling

berkaitan yang bertujuan untuk mempengaruhi atau meningkatkan

pengetahuan atau ketrampilan siswa menjadi lebih baik. Ditinjau dari

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pelaksanaannya, unsur pokok dalam proses mengajar terdiri dari beberapa

elemen yaitu, (1)guru yang berpengalaman dan terampil, (2)siswa yang

sedang berkembang, (3)informasi atau ketrampilan, (4)saluran atau metode

penyampaian informasi atau ketrampilan dan (5)respon atau perubahan

perilaku pada siswa.

Mengajar adalah membimbing siswa agar mengalami proses belajar.

Dalam belajar siswa menghendaki hasil belajar yang efektif bagi

dirinya.Untuk itu garu dituntut dapat dilakukan dengan efektif. Menurut Rusli

Lutan (1998:381) efektivitas pengajaran meliputi beberapa unsur, yaitu:

“(1)pemanfaatan waktu aktif berlatih, (2)lingkungan yang efektif,

(3)karakteristik guru dan siswa, (4)pengelolaan umpan balik”.

Diantara empat elemen tersebut yang dominan pengaruhnya pada

efektivitas mengajar adalah pemanfaatan waktu aktif berlatih. Lebih lanjut

Rusli Lutan (1998:381) mengemukakan “jumlah waktu yang dihabiskan

siswa untuk aktif belajar, merupakan indikataor utama dan efektivitas

pengajaran”. Konsep jumlah waktu aktif berlatih erat dengan kemampuan

managemen guru dalam mengelola proses belajar dan kesediaan serta

ketekunan siswa untuk melaksanakan tugas- tugas gerak yang diajarkan.

Seorang guru bertugas mengelola proses pengajaran berupa aktifitas

merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek kegiatan, tidak saja

susunan pengalaman atau tugas- tugas ajar, tetapi juga penciptaan kondisi

lingkungan belajar yang efektif. Menurut Husdarta & Yudha M.Saputra

(2000:4) mengemukakan :

“Tugas utama guru adalah untuk mencapai iklim atau atmosfir supaya proses belajar terjadi di Kelas atau lapangan. Ciri utama terjadinya proses belajar adalah siswa dapat aktif ikut terlibat di dalam proses pembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa dimotivasi untuk lebih berperan. Walau demikian guru tetap berfungsi sebagai pengelola proses belajar dan pembelajaran”.

Pendapat di atas menunjukan bahwa, dalam pengaturan lingkungan

belajar bertujuan agar siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar

mengajar. Seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar yang

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

efektif. Untuk itu guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam

menyampaikan tugas ajar, agar tujuan pengajaran dapat berhasil. Menurut

Slameto (1995:92-94) untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan

syarat- syarat sebagai berikut :

1) Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik, 2) Guru harus banyak menggunakan metode pada waktu mengajar, 3) Motivasi sangat berperan pada kemajuan, perkembangan siswa selanjutnya

melalui proses belajar, 4) Kurikulum yang baik dan seimbang, 5) Guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual, 6) Guru membuat perencanaan sebelum mengajar, 7) Pengaruh guru yang sugestif perlu diberikan kepada siswa untuk lebih giat

belajar, 8) Guru harus memiliki keberanian pada siswanya, juga masalah- masalah

yang timbul waktu proses belajar mengajar berlangsung, 9) Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis.

Mengajar yang efektif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh

setiap guru. Syarat- syarat seperti di atas harus dipahami dan dilaksanakan

oleh seorang guru, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik

dan memperoleh hasil belajar yang optimal.

Perencanaan merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar

yang efektif. Efektivitas mengajar akibat adanya perencanaan yang jelas, jika

guru ingin menerapkan model- model atau materi mengajar yang tidak pernah

diterapkan sebelumnya atau pada saat dihadapan dengan lingkungan belajar

mengajar yang terbatas. Untuk itu kemampuan membuat perencanaan

merupakan bagian integral dari upaya meningkatkan kemampuan guru dalam

keterampilan mengajarnya.

Proses belajar mengajar dikatakan sukses, apabila tujuan mengajar

dapat dicapai dengan baik. Tujuan mengajar berkaitan dengan beberapa

bagian yang saling menunjang dalam proses belajar mengajar.Berikut ini

disajikan bagan bagian- bagian yang mendukkung pencapaian tujuan proses

belajar mengajar menurut Rusli Lutan (2000:8) sebagai berikut :

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Gambar 2. Skema Bagian- Bagian yang Mendukung Pencapaian Tujuan Belajar Mengajar (Rusli Lutan, 2000:8).

Bagan di atas menunjukan bahwa, komponen- komponen yang

mendukung pencapaian tujuan mengajar meliputi: metode atau gaya

mengajar, evaluasi, subtansi tugas ajar dan proses belajar mengajar.

Komponen- komponen tersebut saling berkaitan satu sama lainnya untuk

menncapai tujuan belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan tersebut seorang

guru harus menjelaskan tujuan belajar mengajar kepada siswa agar siswa

mengerti dan memahami. Setelah siswa mengerti dan memahami tujuan

belajar mengajar, guru harus mampu membelajarkan siswa secara merata.

Semua siswa harus berpartisipasi atau melakukan giliran tugas ajar secara

merata sehingga siswa menjadi lebih aktif. Jika siswa mampu melaksanakan

tugas ajar secara aktif, maka semakin besar kemungkinan tujuan belajar

mengajar akan tercapai.

Untuk mengetahui sejauh mana tujuan belajar mengajar dicapai

dapat dilihat melalui evaluasi. Jika dari hasil evaluasi menunjukkan

peningkatan prestasi, berarti tujuan belajar mengajar berhasil. Namun, jika

sebaliknya yaitu, prestasi tetap atau tidak meningkat berarti tujuan belajar

mengajar tidak tercapai.

b. Penilaian Hasil Belajar

Tujuan akhir dari kegiatan belajar mengajar yaitu, terjadinya

perubahan pada diri siswa. Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya

diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa, di samping diukur

Subtansi Tugas- Ajar

Tujuan

Evaluasi

Proses Belajar Mengajar

Metode/ Gaya

Mengajar

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dari segi prosesnya. Hal ini maksudnya, seberapa jauh hasil belajar yang

dimiliki siswa. Hasil belajar ini harus nampak dalam tujuan pengajaran

(Tujuan intruksional), sebab tujuan itulah yang akan dicapai dalam proses

belajar mengajar.

Perubahan pada diri siswa akibat dari proses belajar dapat diketahui

melalui evaluasi atau penilaian. Iman Sodikun (1992:2) mengemukakan

bahwa,”Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang memberikan informasi

terhadap keberhasilan suatu program”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa,

evaluasi merupakan salah satu bagian yang penting dalam kegiatan belajar

mengajar. Melalui evaluasi atau penilaian akan diketahui apakah materi yang

diberikan dapat dikuasai dengan baik ataukah sebaliknya. Yang dimaksuud

dengan penilaian menurut Nana Sudjana (2005:111) mengemukakan bahwa:

“Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Proses belajar dan mengajar adalah proses yang bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajar. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar”.

Pendapat tesebut menunjukan bahwa, penilaian merupakan suatu

bentuk hasil belajar yang didasarkan pada kriteria tertentu. Melalui penilaian

tersebut akan diketahui sejauh mana hasil belajar yang dicapai siswa. Lebih

lanjut Nana Sudjana (2005:111) menyatakan penilaian yang dilakukan

terhadap proses belajar mengajar memiliki fungsi ,yaitu: “(1)untuk

mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, (2)untuk mengetahui

keefektifan proses belajar mengajar yang telah dilakukan guru”.

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa menggambarkan cerminan dari

guru dan siswa. Hal ini maksudnya, hasil belajar yang dicapai siswa

menandakan siswa dapat menguasai materi yang diterimanya. Sedangkan

bagi guru, hasil belajar yang dicapai siswa dapat diketahui tujuan pengajaran

tercapai atau tidak atau efektif tidaknya pengajaran yang telah dilakukan.

Untuk itu penilaian sangat penting dalam proses belajar mengajar.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

5. Gaya Mengajar

a. Hakikat Gaya Mengajar

Keberhasilan penggunaan gaya mengajar yang dilakukan guru akan

selalu bergantung pada keaktifan siswa belajar. Gaya belajar dan mengajar

merupakan dua hal yang perlu di dalam melangsungkan proses belajar

mengajar. Gaya belajar merupakan kepribadian atau personality dan

kesanggupan siswa untuk terlibat dalam proses belajar. Sedangkan gaya

mengajar merupakan strategi guru untuk menyampaikan tugas ajar kepada

siswa agar siswa aktif mengikuti tugas ajar yang diberikan.

Pemakaian istilah gaya mengajar (teaching style) sering ganti

berganti dengan istilah strategi mengajar (teaching strategy) yang

pengertiannya dianggap sama, yakni siasat untuk menggiatkan partisipasi

siswa untukk melaksanakan tugas- tugas ajar (Rusli Lutan, 2000:29). Pada

prinsipnya gaya mengajar bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam

menjalankan tugas ajar dari guru. Menurut Husdarta & Yudha M. Saputra

(2000:21) bahwa, “gaya mengajar merupakan interaksi yang dilakukan oleh

guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar agar materi yang disajikan

dapat diserap oleh siswa”.

Berdasarkan pengertian gaya mengajar yang dikemukakan oleh dua

ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, gaya mengajar merupakan

seperangkat keputusan yang diambil dalam pelaksanaan proses pengajaran.

Baik guru maupun siswa memiliki kemungkinan untuk membuat keputusan

dalam proses pengajaran.Perbedaan antara satu gaya dengan gaya yang

lainnya ditentukan oleh besarnya pengalihan keputusan dari guru kepada

siswanya. Pada sisi lain dapat dilihat gaya mengajar yang semua

keputusannya dibuat oleh guru, tetapi ada juga gaya mengajar yang siswa

juga dapat mengambil keputusan.

Kecenderungan yang terjadi dalam proses pengajaran adanya

kesadaran bahwa pengajaran sebaiknya jangan terlalu didominasi oleh

keputusan guru. Tetapi harus secara proporsional memberikan kesempatan

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kepada siswa dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian pelaksanaannya.

Gaya mengajar merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi

dalam proses belajar mengajar. Rusli Lutan (2000:29) menyatakan bahwa,

“Pembuatan keputusan pada awal pengajaran tentang gaya mengajar yang

akan digunakan oleh guru pendidikan jasmani sangatlah penting untuk

mencapai pengajaran yang sukses”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, gaya mengajar yang

diterapkan seorang guru akan dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar.

Oleh karenanya, sebelum melaksanakan pengajaran, seorang guru harus

membuat keputusan rencana gaya mengajar dan isi pengajaran yang akan

diberikan kepada siswanya. Perencanaan gaya mengajar dan isi pengajaran

sama pentingnya. Bila gaya mengajar tidak direncanakan, maka guru akan

menghadapi kesukaran untuk menyampaikan materi pelajaran.

Dalam proses belajar mengajar dapat diterapkan beberapa macam

gaya mengajar. Beberapa gaya mengajar dapat diterapkan selama satu mata

pelajaran. Tetapi harus dipahami faktor apa yang dipakai oleh guru sebagai

dasar membuat keputusan gaya mengajar yang akan digunakan. Menurut

Rusli Lutan (2000:30) alasan menggunakan beberapa gaya mengajar antara

lain, “(1)Untuk mendorong terciptanya suasana belajar yang mengajarkan

siswa untuk belajar, (2)Agar guru dan siswa sama- sama termotivasi dan giat

melaksanakan tugas masing- masing”.

Pada kenyataannya bahwa, penggunaan gaya mengajar didasarkan

pada situasi yang dihadapi pada waktu berlangsungnya proses belajar

mengajar. Menurut Rusli Lutan (2000:30) bahwa, ”tidak ada satu gaya

mengajar yang dianggap paling berhasil, sebab bergantung pada situasi”. Hal

ini artinya, suatu saat gaya mengajar dapat berubah- ubah, sekali waktu dapat

ditekankan pada guru sebagai pusat pengajaran, dan sekali waktu berpusat

pada siswa.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27 b. Macam- Macam Gaya Mengajar

Pada dasarnya gaya mengajar bersifat kontinyu terdiri dari 11 gaya,

yang masing- masing gaya memiliki kelebihan sekaligus memiliki

kelemahan. Untuk memanfaatkan kelebihan dari setiap gaya mengajar guru

harus mampu menggunakan gaya yang bervariasi dalam pembelajarannya.

Artinya, ketika guru mengajar harus mengkombinasikan gaya mengajar yang

berbeda- beda, untuk mencari kemungkinan terbaik serta mencari kesesuaian

dengan gaya belajar siswa. Menurut Muston yang dikutip Agus Mahendra

(2000:108-117) mengklasifikasikan gaya mengajar menjadi 11 macam, yaitu:

1) Gaya komando 2) Gaya latihan (Practice style) 3) Gaya berbalasan ( Reciprokal style) 4) Gaya menilai ( Self- check style) 5) Gaya inklusi (Inklusi style) 6) Gaya penemuan terbimbing ( Guided discovery) 7) Gaya penemuan konvergen ( Convergent discovery style) 8) Gaya produksi (Divergen production) 9) Gaya program rancangan siswa (Learner’s individual designed

program) 10) Gaya inisiatif (Learner initiated) 11) Gaya mengajar diri (Self teaching)

Kesebelas gaya mengajar tersebut penting untuk diperhatikan dan

dikuasai seorang guru dalam proses pembelajaran. Seorang guru dapat

mengkombinasikan antara gaya yang satu dengan lainnya menurut

kebutuhannya. Hal ini karena, tidak ada satu gaya mengajar yang dianggap

paling berhasil karena bergantung pada situasi. Seperti dikemukakan Rusli

Lutan (2000:30) alas an digunakannya beberapa macam gaya mengajar dalam

proses pembelajaran yaitu, “(1)untuk mendorong terciptanya suasana belajar

yangn mengajarkan siswa untuk belajar, (2)agar guru dan siswa sama- sama

termotivasi dan giat melaksanakan tugas masing- masing”.

Pada dasarnya mengkombinasikan antara gaya mengajar satu dengan

gaya mengajar lainnya bertujuan untuk mendorong tercapainya suasana

belajar yang kondusif. Selain itu juga, antara guru dan siswa termotivasi

untuk melaksanakan tugasnya masing- masing. Proses belajar mengajar yang

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

kondusif dan masing- masing mampu melaksanakan tugasnya dengan baik,

maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

6. Mengajar Lay Up Shoot dengan Gaya Inklusi

a. Pengertian Gaya Inklusi

Gaya mengajar inklusi merupakan cara mengajar yang dilakukan

guru, yaitu bentuk- bentuk pembelajaran telah dirancang oleh guru

berdasarkan level- level tertentu dari cara yang mudah dan cara yang sulit.

Dalam hal ini, siswa diberi kebebasan untuk mengikuti tugas ajar sesuai

kemampuannya masing- masing. Seperti dikemukan Husdarta & Yudha M.

Saputra (2000:30) bahwa, “Tujuan gaya mengajar inklusi adalah untuk

membelajarkan siswa pada level kemampuan masing- masing”.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, gaya mengajar

merupakan bentuk pembelajaran yang didasarkan pada kemampuan siswa.

Tugas ajar telah dirancang oleh guru dari cara yang mudah sampai cara yang

sulit. Seperti dikemukakan Husdarta & Yudha M. Saputra (2000:30) bahwa,

“Peranan guru dalam gaya inklusi adalah kesukaran di dalam tugas gerak

yang akan diberikan. Guru harus mempersiapkan kriteria untuk masing-

masing tahapan tugas”.

Pendapat tersebut menunjukan bahwa, gaya mengajar inklusi

menekankan pada tingkat kesulitan gerakan yang akan dipelajari. Gerakan

yang akan dipelajari digolongkan atau dikelompokkan ke dalam beberapa

kriteria tingkat kesulitan. Dengankata lain, gaya mengajar gaya mengajar

inklusi ini merupakan cara belajar yang dilakukan tahap demi tahap. Dari

tugas ajar yang telah dirancang guru, siswa dapat memilih aktivitas yang

dianggap mampu untuk melakukannya. Peranan siswa adalah mencoba

melakukan gerakan untuk setiap tingkat kesulitan. Siswa dapat memilih

gerakan yang mereka anggap mampu. Siswa dapat melanjutkan aktivitasnya

pada level berikutnya yang lebih sulit, jika level sebelumnya telah dikuasai

atau dianggap mampu.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Berdasarkan karakteristik gaya mengajar inklusi tersebut dapat

disimpulkan bahwa, belajar yang dilakukan tahap demi tahap memberi

kemudahan bagi siswa untuk bias berkembang lebih cepat terhadap

penguasaan gerak ketrampilan yang dipelajari. Hasil yang dicapai pada tahap

awal bias menjadi modal untuk mempelajari materi berikutnya yang lebih

sulit atau lebih kompleks. Kemampuan fisik dan gerak akan berkembang

sejalan dengan aktivitas mempraktekkan gerak berulang- ulang. Dengan

meningkatnya daya tahan fisik dan gerak akan menjadi siap untuk

mempelajari gerakan- gerakan yang semakin sukar atau berat atau kompleks.

b. Anatomi Gaya Inklusi

Menurut Muska Mosston yang dikutip oleh Subagiyo,dkk

(1997:294-295) anatomi dari gaya inklusi adalah:

Berdasarkan bagan diatas dapat diketahui tugas guru dan siswa, yaitu: 1) Peran Guru

a) Membuat keputusan- keputusan pra- pertemuan, b) Harus merencanakan seperangkat tugas- tugas dalam berbagai

tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan perbedaan individu dan yang memungkinkan siswa untuk beranjak dari tugas yang mudah ke tugas yang sulit.

2) Peran Siswa a) Memilah tugas yang telah tersedia, b) Melakukan penafsiran sendiri dan memilih tugas awalnya, c) Siswa mencoba tugasnya, d) Sekarang siswa menentukan untuk mengulang, memilih tugas yang

lebih sulit atau lebih mudah, berdasarkan berhasil atau tidaknya dengan tugas awal,

e) Mencoba tugas berikutnya, f) Siswa menilai/ menaksir hasilnya.

Prosesnya dilanjutkan. Berdasarkan pendapat di atas telah diketahui bahwa peran guru

merancang seperangkat tugas- tugas dalam berbagai tingkatan kesulitan yang

sesuai dengan kemampuan siswa dan membuat keputusan pra pertemuan.

Pembelajaran Keputusan Pra-Pertemuan Guru Saat Pertemuan Siswa Pasca Pertemuan Siswa

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Sedangkan peran siswa memilih tugas yang disediakan guru dan

menafsirkannya, dengan diulang- ulang serta ditingkatkan sesuai

kemapuannya masing- masing.

c. Pembelajaran Lay Up Shoot dengan Gaya Inklusi

Pembelajaran lay up shoot dengan gaya inklusi dengan ketinggian

keranjang atau ring basket meningkat jarak bertahap berorientasi pada kondisi

siswa yang belum siap atau belum mampu melakukan lay up shoot dari

ketinggian keranjang dan jarak yang sebenarnya. Seringkali lay up shoot dari

jarak sebenarnya maupun dengan ketinggian keranjang yang sesuai kurang

dapat dilakukan dengan baik, bolanya sering tidak masuk atau melenceng

diluar keranjang. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu disusun cara

belajar dari yang mudah atau sederhana dan selanjutnya ditingkatkan secara

bertahap. Menurut Rusli Lutan (2000:76) mengemukakan bahwa:

“Manakala kondisi sebenarnya menjadi penghambat belajar keterampilan tertutup, rubahlah kondisi latihan itu pada tingkat yang bisa dilakukan siswa selama perubahan kondisi tersebut tidak merusak integritas skill yang dipelajarinya. Pada kesempatan ini ubahlah orientasi pembelajaran agar lebih menekankan pada efisiensi (proses) daripada efektivitas (produk). Jelaskanlah pengetahuan hasil tentang proses. Untuk selanjutnya tingkatkan kondisi”.

Berdasarkan dua pendapat ahli di atas menunjukan bahwa,

pembelajaran lay up shoot dengan ketinggian keranjang meningkat dan jarak

bertahap merupakan cara belajar yang dilakukan dalam pembelajaran lay up

shoot dengan gaya inklusi, karena lay up shoot dari jarak maupun ketinggian

keranjang yang sesuai siswa mengalami kesulitan. Pembelajaran lay up shoot

ini dilakukan dari kondisi yang mudah atau sederhana baik ketinggian ring

maupun jarak lay up shoot secar bertahap di tingkatkan menuju yang

sebenarnya atau sesuai. Belajar tahap demi tahap hasilnya akan lebih baik.

Hasil yang dicapai pada tahap awal bisa menjadi modal untuk mempelajari

materi berikutnya. Kemampuan fisik dan gerak akan berkembang sejalan

dengan aktifitas mempraktekkan gerak berulang- ulang. Dengan

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

meningkatnya daya fisik dan gerak akan menjadi siap untuk mempelajari

gerakan- gerakan yang semakin sukar atau berat dan kompleks.

Menurut Muska Mosston yang dikutip oleh Subagiyo,dkk

(1997:295-296) sasaran dan pelaksanaan gaya inklusi, yaitu :

1) Sasaran Gaya Inklusi a) Melibatkan semua siswa, b) Penyesuaian terhadap perbedaan individu, c) Memberi kesempatan untuk memulai sesuai dengan kemampuan

sendiri, d) Memberi kesempatan untuk mulai bekerja dengan tugas yang ringan

ke tugas yang berat, sesuai dengan tingkat kemampuan tiap siswa, e) Individualis dimungkinkan karena memilih di antara alternatif tingkat

tugas yang telah disediakan. 2) Pelaksanaan Gaya Inklusi

a) Menjelaskan gaya ini pada siswa, b) Satu demonstrasi dengan menggunakan tali yang miring akan

memberikan ilustrasi yang sangat baik, c) Siswa disuruh memulai, d) Memberi umpan balik kepada siswa tentang peranan siswa dalam

pengembalian keputusan, dan bukan penampilan tugas, e) Tanyakan bagaimana mereka memillih tugas- tugas ini, f) Fokuskan perhatian pada penggunaan umpan balik yang netral, agar

siswa dapat mengambil keputusan tentang tingkatan tugas yang sesuai dengan kemampuannya.

g) Amati keselahan- keselahan dalam penampilan siswa dan kriteria untuk penampilan dalam tugasnya.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui pembelajaran dengan

gaya mengajar inklusi melibatkan semua siswa dengan penyesuaian

perbedaan individual dan memberikan kebebasan siswa untuk memilih tugas

sesuai kemampuannya.

d. Kelebihan dan Kelemahan Gaya Mengajar Inklusi

Mengajar gaya inklusi merupakan bentuk mengajar yang

menekankan pada tingkat kesukaran dan kompleksitas gerakan yang

dipelajari. Tingkat kemudahan atau kesukaran tugas gerak telahdisusun atau

dirancang oleh guru dan siswa dapat memilih tugas ajar sesuai dengan

kemampuannya. Berdasarkan hal tersebut, gaya mengajar inklusi dapat di

identifikasi kelebihan dan kelemahannya.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Kelebihan gaya mengajar inklusi terhadap penguasaan teknik dasar

bola basket antara lain:

1. Siswa dapat mengukur tingkat kemampuannya masing- masing,

sehingga dapat menentukan dan memilih tugas ajar sesuai dengan

kemampuannya.

2. Belajar tahap demi tahap mempunyai dampak yang lebih baik,

sehingga akan memberi kemudahan untuk mempelajari tugas gerak

yang lebih sulit atau rumit.

3. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena merasa tertantang

dengan tugas ajar yang semakin sukar atau rumit.

Sedangkan kelemahan gaya mengajar inklusi terhadap penguasaan

teknik dasar bola basket antara lain:

1. Dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam pembelajaran, karena

menuntut kemampuan yang memadai sebelum mempelajari tahap

berikutnya.

2. Waktu yang dibutuhkan lebih lama, bila pada tahap sebelumnya

siswa belum menguasai dengan baik.

3. Kemapuan yang dicapai siswa akan berbeda, siswa yang terampil

akan semakin berkembang, sedangkan yang kemampuannya rendah

peningkatan kemampuan agak lambat.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis

yang dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan

khususnya yang berkaitan dengan penerapan gaya mengajar inklusi dan lay up

shoot dengan hasil yang bervariasi atau beragam.

1. Penelitian Andri Suryanto berjudul, “Perbedaan Pengaruh Pendekatan

Pembelajaran Konvensional dan Gaya Inklusi Terhadap Hasil Belajar Servis

Atas Dalam Permaian Bola Voli Pada Siswa Putra Kelas VII SMP Negeri 1

Karanggede Tahun Ajaran 2009/ 2010”, menunjukkan gaya inklusi lebih baik

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

pengaruhnya terhadap hasil belajar servis atas dalam permaianan bola voli.

Gaya inklusi memiliki persentase peningkatan hasil belajar servis atas sebesar

52,81%, sedangkan pendekatan konvensional sebesar 40,11%.

2. Penelitian Riadhus Surya Setia Budi berjudul, “Perbedaan Pengaruh Gaya

Mengajar Inklusi dan Eksplorasi terhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Bola

Basket pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Bendosari Sukoharjo

Tahun Pelajaran 2008/ 2009”, menunjukkan gaya mengajar inklusi lebih baik

pengaruhnya terhadap hasil belajar lay up shoot bola basket. Gaya inklusi

memiliki persentase peningkatan hasil belajar lay up shoot sebesar 97,2973%,

sedangkan metode mengajar Eksplorasi sebesar 65,7895%.

3. Penelitian Eko Budiyono berjudul, “Pengaruh Gaya Mengajar Inklusi

terhadap Hasil Belajar Teknik Dasar Bola Voli pada siswa putra kelas II SMP

Muhammadiyah 10 Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2005/ 2006”,

menunjukkkan presentase peningkatan hasil belajar teknik dasar bermain

bola voli diperoleh peningkatan kemampuan smash sebesar 9,8656%, passing

atas sebesar 10,4781%, passing bawah sebesar 13,3400%, servis atas sebesar

8,2391%, dan servis bawah sebesar 56,6961%.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan di atas dapat

dikemukakan kerangka pemikiran bahwa keberhasilan lay up shoot ditentukan

oleh gaya mengajar yang digunakan. Gaya mengajar inklusi menekankan pada

tingkat kesulitan gerakan yang akan dipelajari. Pembelajaran lay up shoot bola

basket dengan gaya inklusi merupakan pembelajaran yang dirancang guru sesuai

dengan kemampuan siswa. Guru merancang pembelajaran teknik lay up shoot

bola basket pada level yang mudah, sedang dan tingkat paling sulit. Dan

rancangan yang telah di buat guru, siswa diberi kebebasan melakukan tugas ajar

sesuai kemampuan, misalnya dari tingkat paling mudah, jika sudah menguasai

tingkatkan pada level berikutnya.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gaya inklusi memiliki kelebihan antara lain: 1)siswa dapat mengukur

tingkat kemempuannya masing- masing, sehingga dapat memilih tugas ajar sesuia

dengan kemampuannya, 2)belajar tahap demi tahap mempunyai dampak yang

lebih baik, sehingga akan memberi kemudahan untukmempelajari tugas gerak

yang lebih sulit atau rumit, 3)dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena

siswa tertantang dengan tugas ajar yang semakin sukar. Kelemahannya antara

lain: 1)dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam pembelajaran, karena

menuntut kemampuan yang memedai sebelum mempelajari tahap berikutnya,

2)waktu yang dibutuhkan lebih lama, bila dalam tahap sebelumnya siswa belum

dapat menguasai dengan baik, 3)kemampuan yang dicapai siswa akan berbeda,

siswa yang terampil akan semakin berkembang, sedangkan yang kemampuannya

rendah peningkatan kemampuan agak lambat.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani tentu banyak

kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa. Kendala atau kesulitan yang dihadapi

siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani harus dicarikan solusi yang tepat,

salah satunya dengan penerapan gaya mengajar yang tepat dalam pembelajaran

pendidikan jasmani. Jika dalam pembelajaran pendidikan jasmani kendala atau

kesulitan yang dihadapi tidak dicarikan solusi yang tepat, maka siswa tidak dapat

terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga hal ini berdampak buruk pada hasil

belajar lay up shoot bola basket.

Pembelajaran lay up shoot bola basket dengan penerapan gaya mengajar

inklusi yang diberikan yaitu: menembak dengan ketinggian keranjang yang

berbeda- beda sesuai kemampuannya masing- masing dan ditingkatkan jika siswa

telah menguasainya. Melalui pembelajaran yang meningkat sesuai dengan

penerapan gaya mengajar inklusi siswa akan lebih senag dan berpartisipasi aktif

dalam pembelajaran. Dengan siswa aktif mengikuti pembelajaran dengan

ketinggian keranjang yang bertahap, maka akan meningkatkan hasil belajar lay

up shoot bola basket. Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis yaitu, penerapan gaya mengajar

inklusi dapat meningkatkan hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola

basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar

tahun pelajaran 2010/2011.

Kondisi Awal

Guru menyampaikan materi dengan monoton sesuai keterampilan

a. Siswa malas mengikuti pendidkan jasmani

b. Siswa kesulitan mengikuti pendidikan jasmani

c. Partisipasi siswa dalam pendidikan jasmani kurang

d. Hasil belajar masih di bawah KKM

Tindakan Menerapkan pendidikan jasmani dengan gaya mengajar inklusi

Siklus 1: guru kelas (kolaborator) dan peneliti menyusun penjas untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas lay up shoot bola basket melalui penerapan gaya mengajar inklusi (dengan ketinggian ring yang berbeda-

Kondisi Melalui penerapan gaya mengajar inklusi (dengan ketinggian ring yang berbeda- beda) dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pendidikan jasmani lay up shoot bola basket.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus

Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dilaksanakan selama satu bulan dan dilaksanakan penelitian pada bulan April-Mei

2011.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011, yang berjumlah 22 siswa

yang semuanya putri.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

adalah sebagai berikut:

1) Siswa, untuk mendapatkan data tentang tes lay up shoot dengan gaya

mengajar inklusi pada siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011.

2) Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan gaya mengajar

inklusi di SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini

terdiri dari tes dan observasi.

1) Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lay up shoot yang

dilakukan siswa.

2) Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan

gaya mengajar inklusi.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan penelitian sebagai

berikut:

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 1. Teknik pengumpulan data No Sumber

Data Jenis Data Teknik

Pengumpulan Instrumen

1 Siswa Hasil ketrampilan lay up shoot

Tes praktek Tes ketrampilan lay up shoot

2

Siswa

Kemampuan melakukan gerakan ketrampilan lay up shoot

Praktek dan unjuk kerja

Melalui lembar observasi

E. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan mengguanakan teknik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

1) Hasil ketrampilan lay up shoot bola basket dengan menganalisis nilai rata-

rata tes lay up shoot. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang

telah ditentukan.

2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan ketrampilan lay up shoot bola

basket dengan menganalisis rangkaian gerakan ketrampilan lay up shoot.

Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka- angka yang diperoleh saat

unjuk kerja lay up shoot bola basket. Menurut Iskandar, (2009:131) yang

menyatakan bahwa, “Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari

pelaksanaan siklus PTK di analisis secara deskriptif dengan menggunakan

prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan

pembelajaran”.

F. Prosedur Penelitian

Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian,

yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Langkah selanjutnya menentukan

banyaknya tindakan dilakukan dalam siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini,

peneliti akan melakukan tindakan- tindakan yang dalam pelaksanaannya

berlangsung secara terus menerus dan tindakan akan dilaksanakan dalam sikllus

yang peneliti berikan pada siswa yang peneti jadikan subyek penellitian.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Adapun langkah- langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah

dilakukan secara partisipatif atau kolaborasi (guru,dosen dengan tim lainnya)

bekerja sama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyuasunan rencana

tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama. Diskusi yang

bersifat analitik yangn kemudian dilanjukan pada langkah reflektif- evaluatif atau

kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan

rencana koreksi atau pembetulan atau penyempurnaan pada siklus kedua dan

seterusnya.

Adapun prosedur atau langkah- langkah penelitian tindakan kelas,

menurut Agus Kristiyanto (2010:67) sebagai berikut:

1. Identifikasi dan Analisis Masalah; 2. Penetapan Fokus Permasalahan; 3. Perencanaan Tindakan; 4. Pelaksanaan Tindakan; 5. Observasi; 6. Refleksi.

Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur

penelitian ini meliputi tahap- tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan survei awal

Kegiatan yang dilakukan dalam survei ini oleh peneliti adalah mengobservasi

sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

2. Tahap seleksi informasi, persiapan instrumen dan alat

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a) Menentukan subjek penelitian

b) Menyiapkan alat dan instrumen penelitian dan evaluasi

3. Tahap pengumpulan data dan treatment

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang:

a) Hasil belajar lay up shoot bola basket

b) Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran

c) Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran

d) Pelaksanaan pembelajaran

e) Semangat dan keaktifan siswa

4. Tahap analisis data

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Dalam tahap ini analisis yanng digunakan penelitian adalah deskritif

kualitatif. Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagai besar data yang

dikkumpulkan berupa uraian diskriptif tentang perkembangan proses

pembelajaran, yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok

bahasan teknik lay up shoot bola basket.

5. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal

survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu

penelitian.

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan dan dilaksanakan penelitian

pada bulan April- Mei 2011.

Tabel 2. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian No Rencana Kegiatan Waktu (Bulan) Jan

2011 Feb 2011

Mar 2011

April 2011

Mei 2011

Jun 2011

Jul 2011

Agst 2011

1 Persiapan a. Observasi � b. Identifikasi

Masalah �

c. Penentuan Tindakan

d. Pengajuan Judul � e. Penyusunan

Proposal � � �

f. Pengajuan Izin Penelitian

2 Pelaksanaan a.Seminar Proposal � b.Pengumpulan Data

Penelitian � �

3 Penyusunan Laporan a.Penulisan Laporan � � b.Ujian Skripsi �

H. Proses Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan

hasil belajar tembakan lay up bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40 Oetama. Adapun setiap tindakan upaya untuk mencapai tujuan dirancang dalam

satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu:

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi

untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini direncanakan dalam dua

siklus.

1. Rancangan siklus I

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti dan guru kalas menyusun sekenario

pembelajaran yang terdiri dari:

1) Tim peneliti melakukan analisis isi kurikulum dengan

memfokuskan pada kompetensi dasar yang akan disampaikan pada

siswa dalam pembelajaran penjasorkes,

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi tindakan

yang akan diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lay up shoot

bola basket,

3) Membuat lembar kerja siswa tentang pembelajaran lay up shoot

bola basket,

4) Membuat instrumen yang akan digunakan dalam siklus PTK,

penilaian lay up shoot bola basket,

5) Menyusun assesmen atau alat evaluasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan (Action)

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah

melaksanakan proses pembelajaran dilapangan dengan langkah-

langkah kegiatan antara lain:

1) Pelaksanaan prs- pertemuan (pre- impact) tahap pemanasan,

2) Pelaksanaan pada saat pertemuan (impact) tahap inti,

Melakukan latihan teknik dasar lay up shoot bola basket sebagai

berikut:

a) Saat menerima bola melalui gaya mengajar inklusi,

b) Saat melangkah dengnan jarak sesuai dengan kemampuan

masing- masing atau melalui gaya mengajar inklusi,

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c) Saat melepaskan bola, ketinggian keranjang sesuai kemampuan

masing- masing atau melalui gaya mengajar inklusi,

3) Pelaksanaan setelah pertemuan (post- impact) tahap pendinginan,

4) Penilaian dilakukan selama proses selama proses pembelajaran

berlangsung,

c. Tahap Observasi

Pengamatan dilakukan terhadap: (1)Hasil ketrampilan lay up

shoot bola basket, (2)Kemampuan melakakan rangkaian gerakan

ketrampilan lay up shoot bola basket; dan aktivitas siswa selama

pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap

hasil penelitian dan refleksi berkaiatan dengan proses dan dampak

tindakan perbaikan yang dilakukan serta kriteria dan rencana bagi siklus

tindakan berikutnya.

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada

tabel berikut:

Tabel 3. Prosentase Target Capaian Aspek yang

diukur Prosentase target capaian Cara mengukur

Kondisi awal

Siklus 1

Siklus 2

Hasil ketrampilan dan lay up shoot bola basket

27,27%

65%

85%

Diamati saat guru memberikan materi lay up shoot bola basket pada awal dan akhir pembelajaran

Kemampuan siswa dalam melakukan lay up shoot

36,36%

75%

85%

Diamati saat proses belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi penelitian

2. Rancangan siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang

telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran

pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap

pelaksanaan, observasi, dan interprestasi, serta analisis, dan refleksi yang

juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Survei Awal

Untuk memulai pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih

dahulu dilakukan survei terhadap objek yang akan diteliti untuk mengetahui

kondisi atau keadaan nyata yang ada dilapangan. Hasil kegiatan survei awal

sebagai berikut: (1)siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 berjumlah 22 siswa yang kesemuanya

putri. Dilihat dari proses pembelajaran lay up shoot bola basket, dapat dikatakan

proses pembelajaran belum mencapai hasil yang optimal, karena banyak kendala

yang dihadapi saat proses pembelajaran lay up shoot bola basket, (2)minat siswa

dan tingkat ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran lay up shoot bola

basket masih kurang, (3)model pembelajaran yang diterapkan masih monoton.

Guru kesulitan menemukan gaya mengajar yang tepat dan sesuai. Hal ini

mengakibatkan motivasi siswa menurun, sehingga akan berdampak pada

rendahnya kemampuan dan ketrampilan lay up shoot bola basket, (4)Hasil belajar

lay up shoot bola basket kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama masih rendah,

karena siswa belum menguasai teknik lay up shoot bola basket yang benar,

(5)Belum diketahui efektifitas penerapan gaya mengajar inklusi terhadap hasil

belajar lay up shoot bola basket.

B. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap

sampel yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes ketrampilan

dan kemampuan lay up shoot bola basket sebelum diberi pembelajaran penjaskes

dengan menggunakan gaya mengajar inklusi, setelah diberi siklus I dan siklus II.

Berikut ini disajikan secara berturut- turut dari kondisi awal ketrampilan dan

kemampuan lay up shoot, setelah siklus I dan siklus II dari pembelajaran

penjaskerek dengan gaya mengajar inklusi sebagai berikut:

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44 1. Kondisi Awal Tes Kemampuan dan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola

Basket.

Kondisi awal tes ketrampilan dan kemapuan lay up shoot bola basket

dari hasil belajar siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Kabupaten

Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011 diketahui melalui tes ketrampilan

dan kemampuan lay up shoot bola basket. Tes awal kemampuan lay up shoot

bola basket tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah dari siklus I dan

siklus II yang diberikan ada peningkatan terhadap kemampuan lay up shoot

bola basket. Kondisi awal ketrampilan dan kemampuan lay up shoot bola

basket dari hasil belajar siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Kondisi Awal Hasil Belajar Kemampuan dan Tes Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket dari Hasil Belajar Siswa Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

No Nama Awal

Kemampuan Ketrampilan lay up shoot lay up shoot

1 Anita 65,0 65,0 2 Atika Kartini 67,7 70,0 3 Bella Ratnasari 70,0 68,0 4 Dean Listiyowati 66,1 64,7 5 Devi Yunitasari 63,7 59,9 6 Dewi Mandasari 68,5 70,0 7 Dyah Dwi Astuti 70,5 73,0 8 Endang Sriningsih 63,7 64,9 9 Fitri Andriyani 68,1 70,0 10 Fitri Wulandari 70,2 67,9 11 Iin Ismaini 63,2 62,0 12 Linda Puspita D 70,5 69,1 13 Luciana 66,1 69,3 14 Mutiara Lana L S 64,7 65,0 15 Nopi 65,4 64,8 16 Putri Wahyuni 64,1 64,2 17 Ratih Prihati 70,5 65,9

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

18 Retno Wulandari 70,0 73,2 19 Ria Ernawati 66,0 67,1 20 Suanik R 67,9 67,0 21 Susanti 70,0 67,0 22 Wulandari 71,5 75,0 JUMLAH 1483,4 1482,9 RATA- RATA 67,4 67,4

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan dan ketrampilan lay up

shoot bola basket menunjukan bahwa, rata- rata kemampuan dan ketrampilan

lay up shoot bola basket dari hasil belajar siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti

Oetama Gondangrejo Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011

yaitu, 67,4. Sedangkan tes ketrampilan lay up shoot bola basket rata- rata

67,4. Perhitungan tes ketrampilan dan kemampuan lay up shoot bola basket

terlampir.

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut masing-

masing aspek menunjukkan kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka

disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil belajar lay up shoot bola

basket pada siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011, dengan penerapan gaya mengajar

inklusi pada pembelajaran penjaskesrek. Pelaksanaan tindakan akan

dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing- masing siklus terdiri atas 4

tahapan, yaitu: (1)Perencanaan, (2)Pelaksanaan, (3)Observasi dan

interprestasi, (4)Analisis dan Refleksi.

2. Deskripsi Siklus I

Berdasarkan data kondisi awal tes ketrampilan dan kemampuan lay

up shoot bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011, maka prosentase nilai

perlu ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat yaitu membuat siswa

tertarik, tidak bosan, tidak cepat lelah dan mudah melakukannya dengan cara

penerapan gaya mengajar inklusi atau ketinggian ring dan bola yang berbeda-

beda pada pembelajaran penjaskesrek. Pembelajaran dengan penerapan gaya

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

mengajar inklusi merupakan bentuk pembelajaran yang dapat mendatangkan

ketertarikan, kemudahan sehingga rasa senag muncul pada peserta didik. Pada

siklus I diberikan ketinggian ring yang berbeda- beda, yaitu: 2,15meter,

2,35meter, 2,55meter, dan 2,75meter. Pembelajaran lay up shoot dengan gaya

mengajar inklusi pada siklus I dilakukan selama dua kali pertemuan yaitu

4x45menit.

a. Perencanaan Tindakan (Planning) I

Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru kelas yang

bersangkutan atau mitra kolaborator mendiskusikan rancangan tindakan

yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan

pada siklus I termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP

siklus I. Melalui RPP yang akan dilaksanakan secara alami. Dengan

indikator ketercapaian tingakat partisipasi siswa yang mampu melakukan

lay up shoot bola basket 60% dari jumlah siswa yang ada. Peneliti bersama

kolaborator melakukan penilaian ketrampilan dan kemampuan lay up

shoot bola basket pada siswaa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil tes

diperoleh hasil yang kurang optimal, karena dari keseluruhan siswa yang

mengikuti tes hasilnya belum optimal. Masih banyak siswa yang nilainya

kurang, di bawah KKM= 70 atau tidak tuntas. Melalui hasil penilaian

tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang pelaksanaan tindakan

sikllus I sebagai berikut: (1)peneliti dan kolaborator merancang model

pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran penjaskesrek, untuk

meningkatkan ketrampilan dan kemampuan lay up shoot bola basket

siswa, (2)peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran atau RPP lay up shoot bola basket dengan gaya mengajar

inklusi yang terdiri dari ketinggian ring, bola dan jarak yang berbeda-

beda. Peneliti dan guru menyiapkan alat pembelajaran yang akan

digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran penjaskesrek,

(3)peneliti dan kolaborator menyusun media pembelajaran yakni berupa

tes dan non tes. Instrumen tes dinilaidari hasil peningkatan kemampuan

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dan ketrampilan lay up shoot bola basket siswa dan motivasi belajar siwa

dengan model pembelajaran dengan gaya mengajar inklusi. Sedangkan

instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan

oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian atau rubrik

penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4)peneliti dan kolaborator

menyusun standar penilaian pada penguasaan ketrampilan dan

kemampuan lay up shoot bola basket siswa, (5)peneliti dan kolaborataor

menentukan lokasi pelaksanaan tindakan I, yaitu di halaman depan sekolah

SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action) I

Tindakan I dilakukan secara alami sebanyak dua kali pertemuan,

selama dua minggu yaitu, pada hari sabtu tanggal 30 April dan 7 Mei

2011, di halaman depan SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar. Masing- masing pertemuan dilaksanakan selama 2x45

menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh

peneliti dan guru kelas yang bersangkutan, dan sekaligus melakukan

observasi terhadap proses pembelajaran.

Materi pada pelakasanaan tindakan I, pertemuan pertama

Sabtu, 30 April 2011 adalah praktek lay up shoot yaitu: melakukan lay up

shoot dengan ketinggian ring yang berbeda- beda. Urutan pelaksanaan

tindakan tersebut adalah sebagai berikut: (1)peneliti dan kolaborator

menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengnan berdo’a

kemudian mempresensi, (2)peneliti dan kolaborator memberi motivasi

kepada siswa dan menyiapkan materi pembelajaran, (3)peneliti pemanasan

dengan permainan, (4)peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi

yang akan dipelajari, yaitu lay up shoot dengan ketinggian ring yang

berbeda- beda. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang

dicontohkan peneliti, (5)siswa diminta melakukan gerakan sesuai contoh

yang dilakukan peneliti, (6)peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

kepada siswa tentang lay up shoot serta memberikan kesempatan bertanya

apabila ada kesulitan, (7)kemudian siswa diminta melakukan rangkaian

gerakan lay up shoot bergantian, (8)peneliti dan kolaborator memberikan

motivasi kepada siswa agar dapat melakukan gerakan tersebut dengan

sungguh- sungguh dan benar, (9)para siswa mengulang- ulang gerkan

tersebut sampai waktu yang ditentukan peneliti, (10)diakhir pertemuan

peneliti dan kolaborator melakukan eveluasi terhadap hasil pembelajaran

yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang

akan disampaikan minggu depan, (11)pelajaran di akhiri dengan berdo’a

dan siswa dibubarkan untuk selanjutnya mengikuti pelajaran selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan kedua, Sabtu, 7

Mei 2011 adalah mengulangi materi pada pertemuan I dan melakukan

penilaian proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut: (1)peneliti

dan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran

denngnan berdo’a kemudian mempresensi, (2)peneliti dan kolaborator

memberi motivasi kepada siswa dan menyiapkan materi pembelajaran,

(3)peneliti pemanasan dengan permainan, (4)siswa mengulangi materi

pembelajaran lay up shoot dengan ketinggian ring yang berbeda- beda,

(5)peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan praktek yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan

balik kepada siswa yang melakukan praktek lay up shoot, serta

menyiapkan materi selanjutnya, (6)peneliti dan kolaborator menyiapakan

siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus I memanggil siswa satu

persatu untuk melakukan gerakan lay up shoot yang telah diajarkan,

(7)diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi

terhadap hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan serta memberikan

informasi mengenai pelaksanaan tes lay up shoot yang akan dilakukan

minggu depan.

Pada pertemuan berikutnnya Sabtu, 14 Mei 2011 peneliti

melakukan tes lay up shoot pada siklus I. Langkah- langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut: (1)peneliti dan kolaborator menyiapkan

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus I dengan memanggil satu

persatu untuk melakukan tes kemampuan lay up shoot. Peneliti dan

kolaborator melakukan tes untuk siklus I, dengan mencatat hasil tes

kemampuan dan ketrampilan lay up shoot pada blangko yang telah

disediakan, (2)diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan

evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta memberikan

informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

c. Observasi dan Interpretasi Tindakan I

Observasi dan interpretasi tindakan I dilakukan selama tindakan I

berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan

interpretasi tindakan I, adapun pelaksanaan tindakan I, yaitu: (1)sebelum

pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator menyusun Rencana

Pelaksanaan pembelajaran (RPP), sebagai pedaman atau acuan dalam

proses pelaksanaan pembelajaran, (2)sebelum tindakan I dilaksanakan

peneliti dan kolaborator melakukan pretest sebagai bahan acuan dalam

membandingkan hasil tes awal dengan tes akhir pada siklus I, (3)peneliti

melakukan proses pembelajaran lay up shoot, dalam hal ini peneliti

mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) pada metode pembelajaran

dengan gaya mengajar inklusi, yaitu adanya penjelasan materi, unjuk kerja

contoh, serta pelaksanaan intruksi secara langsung oleh siswa, (4)peneliti

mengamati proses pembelajaran lay up shoot bola basket dengan gaya

mengajar inklusi pada siswa X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Pada pertemuan

pertama Sabtu, 30 April 2011 selama 2x45menit, peneliti mengajarkan

materi lay up shoot dengan ketinggian ring yang berdeda- beda. Pada

pertemuan kedua Sabtu, 7 Mei 2011, selama 2x45 menit, peneliti

memberikan materi yang sama, mengulangi pembelajaran pada pertemuan

I serta mengadakan tes akhir siklus I. Peneliti bersama guru melakukan

penelitian melalui lembar observasi siswa, dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima materi lay up

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

shoot bola basket dengan gaya inklusi, (5)pada pertemuan berikutnya

Sabtu, 14 Mei 2011 peneliti mengadakan tes kemampuan dan ketrampilan

lay up shoot bola basket. Tes ini digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya peneingkatan kemampuan lay up shoot bola basket pada siswa

setelah siklus I.

d. Deskripsi Data Hasil Setelah Tindakan I

Selam pelaksanaan siklus I maka peneliti dan guru melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data peningkatan hasil

belajar kemampuan dan ketrampilan lay up shoot bola basket dengan gaya

mengajar inklusi pada siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Deskripsi Data Peningkatan Kemampuan dan Ketrampilan Hasil Belajar Lay Up Shoot Bola Basket Siswa Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1

No Nama Siklus I

Peningkatan dari Awal

Ke Siklus I Kemampuan Ketrampilan Kemampuan Ketrampilan

Lay up shoot lay up shoot lay up shoot lay up shoot

1 Anita 69,1 69,0 4,1 4,0 2 Atika Kartini 70,2 71,0 2,5 1,1 3 Bella Ratnasari 74,3 72,3 4,3 4,3 4 Dean Listiyowati 70,3 69,4 4,2 4,7 5 Devi Yunitasari 66,7 65,2 3,0 5,3 6 Dewi Mandasari 72,0 72,7 3,5 2,7 7 Dyah Dwi Astuti 73,6 73,5 3,1 0,5 8 Endang Sriningsih 67,4 66,0 3,7 1,1 9 Fitri Andriyani 71,4 73,3 3,3 3,3 10 Fitri Wulandari 72,0 70,9 1,8 3,0 11 Iin Ismaini 65,7 65,0 2,5 3,0 12 Linda Puspita D 71,9 72,6 1,4 3,5 13 Luciana 70,8 70,4 4,7 1,1 14 Mutiara Lana L S 68,6 69,6 3,8 4,5 15 Nopi 71,3 71,3 6,0 6,4

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

16 Putri Wahyuni 66,6 68,1 2,5 4,0 17 Ratih Prihati 73,1 71,3 2,7 5,3 18 Retno Wulandari 73,2 73,8 3,2 0,5 19 Ria Ernawati 73,4 73,5 7,3 6,5 20 Suanik R 70,5 69,8 2,6 2,8 21 Susanti 72,9 72,5 2,9 5,5 22 Wulandari 75,0 75,0 3,5 0,0 JUMLAH 1559,9 1556,3 76,5 73,4 RATA- RATA 70,9 70,7 3,5 3,3

Berdasarkan data peningkatan kemampuan dan ketrampilan hasil

belajar lay up shoot menunjukkan kemampuan lay up shoot siswa kelas X

PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011 dari kondisi awal ke siklus 1 rata- rata meningkat sebesar3,5.

Sedangkan peningkatan ketrampilan rata- rata 3,3. Hal ini menunjukkan

bahwa, setelah diberi pembealajaran pada siklus 1 kemampuan dan

ketrampilan lay up shoot bola basket mengalami peningkatan.Perhitungan

peningkatan kemampuan dan ketrampilan lay up shoot bola basket hasil

belajar dari kondisi awal ke siklus 1 terlampir.

Dalam pelaksanaan tindakan 1 terdapat kelebihan yang dapat

digunakana sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan 1

diantaranya: (1)siswa merasa tertarik dengan metode mengajar yang baru

disampaikan oleh peneliti yakni dengan memulai penjelasan guru dan

peneliti, penyampaian materi dengan pemanasan permainan model inovatif

dan gaya mengajar inklusi untuk meningkatakan hasil belajar lay up shoot

bola basket sehingga siswa mudah melakukan lay up shoot yang selama ini

dianggap membosankan dan melelahkan, disamping itu metode mengajar

ini dianggap jarang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) pada mata pelajaran Penjaskesrek, (2)siswa mudah dalam

menyerap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menggunakan gaya

mengajar inklusi karena sangat membantu siswa dalam melakukan lay up

shoot bola basket, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terlaksana dengan

baik, dan siswa dapat cepat mengadaptasi materi karena sudah melihat

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

gerakkan yang diintruksikan sebelumnya oleh peneliti. Situasi kelas lebih

tertata, sehingga materi yang diterapkan terarah.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan 1 ini masih terdapat

kelemahan sehingga kekurangan dalam pelaksanaan tindakan 1, adapun

kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan 1 tersebut adalah:

(1)mayoritas siswa belum dapat mempraktekan lay up shoot yang

didemonstrasikan oleh peneliti secara benar, (2)saat pembelajaran

berlangsung saat pelaksanaan langkah lay up shoot kebanyakan siswa

tidak berlari tetapi berjalan, hal ini berarti siswa belum dapat melakukan

gerakan yang diharapkan oleh peneliti, (3)masih banyak siswa yang tidak

serius dalam pelaksanaan pembelajaran, hal ini terbukti saat pembelajaran

lay up shoot siswa tidak konsentrasi sehingga bola tidak masuk ke dalam

ring, (4)kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan lay up shoot

sehingga siswa belum dapat menunjukkan kualitas gerak dasar yang

optimal.

e. Analisis dan Refleksi Tindakan 1

Berdasarkan observasi pada tindakan 1 tersebut, peneliti dan

kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1)jumlah dan

frekuensi pertemuan pada Siklus 1 telah menunjukkan hasil yang sesuai,

(2)pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1, (3)tes

awal untuk mengetahui kemampuan dan ketrampilan lay up shoot bola

basket pada awal sebelum diberiakan tindakan cukup menggambarkan

kondisi kelas sebelum mendapatkan tindakan, (4)metode mengajar yang

diterapkan oleh peneliti dan kolaborator mampu mengatur kondisi kelas,

sehingga proses belajar mengajar serta transfer ilmu dapat berlangsung

secara maksimal, (5)hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus 1 belum

menunjukkan hasil yang optimal, masih banyak siswa yang hasil

belajarnya masih dibawah KKM dan belum sesuai dengan target yang

diterapkan yaitu ketuntasan nilai siswa sebesar 60%, sehingga dapat

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dilanjutkan ke siklus II, (6)kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan

tindakan pada siklus 1, akan dipertahankan dan ditingkatkan, (7)dalam

mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama

pelaksanaan tindakan 1, maka disusun langkah antisipasi, yaitu: (a)siswa

diminta mengingat gerakan lay up shoot bola basket sesuai yang telah

diajarkan, (b)peneliti dan kolaborator memberikan reword bagi siswa yang

dapat melakukan gerakan lay up shoot bola basket secara benar, (c)peneliti

tidak hanya didepan saja saat memberikan penjelasan kepada siswa.

Peneliti harus memonitor siswa yang ada dibagian belakang, agar mereka

juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar, (d)peneliti meminta

bantuan kepada beberapa teman untuk dapat membantu mengatur jalannya

proses pembelajaran.

Peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan

menganulir sebagian materi yang dianggap sudah dapat dilaksanakan

siswa dengan baik.

3. Deskripsi Siklus II

Siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil analisi dan refleksi yang

dilakukan pada siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan siklus I rata- rata

siswa menunjukkan yang kurang maksimal dan sesuai dengan criteria yang

telah ditentukan. Pelaksanaan Siklus II mengacu pada pelaksanaan Siklus I,

karena merupakan perbaikan dari siklus I. Adapun tahapan yang dilakukan

pada siklus II diantaranya:

a. Rencana Tindakan II

Peneliti dan kolaborator mendiskusikan perencanaan tindakan II,

mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan I yang termuat dalam

RPP siklus II.

Melalui hasil belajar ketrampilan dan kemampuan lay up shoot

tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan

tindakan siklus II sebagai berikut: (1)peneliti bersama kolaborator

merancang scenario model pembelajaran, untuk meningkatkan motivasi

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

serta kemampuan dan ketrampilan lay up shoot bola basket siswa. Dengan

sintaks pembelajaran sebagai berikut: (a)peneliti menjelaskan tujuan

pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran

mempersiapkan siswa untuk belajar, (b)peneliti mendemontrasikan

ketrampilan lay up shoot dengan benar, atau menyajikan informasi tahap

demi tahap, (c)peneliti dan kolaborator merencanakan dan member

bimbingan pelatihan awal, (d)mengecek apakah siswa telah berhasil

melakukan tugas dengan baik dan memberikan umpan balik, (e)peneliti

mempersiapkan kesempatan melakukan latihan lanjutan dengan perhatian

khusus pada situasi yang kompleks, (2)peneliti dan kolaborator menyusun

RPP Siklus II pembelajaran lay up shoot dengan gaya mengajar inklusi.

Peneliti dan kolaborator menyediakan media dan sarana yang akan

digunakan, (3)peneliti dan kolaborator menyusun media pembelajaran

yaitu berupa tes dan non tes. Intrumen tes dinilai hasil peningkatan

ketrampilan lay up shoot dengan gaya mengajar inklusi. Sedangkan

instrument non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan

oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung dan melalui formulir peneilaian atau rubric

penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4)peneliti dan kolaborator

menyusun standar penilaian pada ketrampilan lay up shoot bola basket.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan II dilaksanakan secara alami selama dua kali

pertemuan, selama dua minggu yakni pada setiap Sabtu tanggal 21 Mei

2011di halaman depan SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar. Masing- masing pertemuan dilaksanakan 2x45 menit. Sesuai

dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh dan

kolaborator, serta sekaligus melakukan observasi terhadap proses

pembelajaran. Seluruh proses pembelajaran dalam tindakan II adalah

penguatan materi sebelumnya yang telah di berikan pada tindakan I.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan pertama Selasa,

21 Mei 2011 yaitu, melakukan gerakan lay up shoot dengan ketinggian

ring yang sama. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai

berikut: (1)peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa, serta memulai

pembelajaran dengan berdo’a dan mempresensi siswa, (2)peneliti dan

kolaborator memberikan motivasi dan menyampaikan materi pelajaran,

(3)peneliti dan kolaborator memberikan pemanasan dengan permainan

yaitu, “Hijau Hitam” , (4)peneliti dan kolaborator menyampaikan materi

lay up shoot dengan ketinggian ring dan permulaan yang sama. Siswa

diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dilakukan oleh peneliti

dan kolaborator, (5)siswa diminta melakukan gerakan lay up shoot bola

basket secara bergantian, sesuai contoh yang dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator, (6)peneliti dan kolaborator memberikan bimbingan dan

evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang telah dilakukan serta

memberikan kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (7)peneliti dan

kolaborator memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat melakukan

gerakan- gerakan tersebut dengan sungguh- sungguh dan benar, (8)para

siswa mengulang ulang gerakan tersebut sampai waktu yang ditentukan

peneliti, (9)diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi

terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan

informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu berikutnya,

(10)pelajaran di akhiri dengan berdo’a dan siswa dibubarakan untuk

selanjutnya mengikuti pelajaran selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan kedua Sabtu 28

Mei 2011 adalah melakukan lay up shoot dengan ketinggian ring dan jarak

permulaan yang sama. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai

berikut; (1)peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dan berdo’a serta

memulai proses pembelajaran dengan mempresensi, (2)peneliti dan

kolaborator memberikan motivasi dan menyampaikan materi pelajaran,

(3)peneliti dan kolaborator memberikan gerakan pemanasan inovatif,

(4)siswa mengulangi pembelajaran lay up shoot dengan ketinggian ring

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

dan jarak yang sama, (5)peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi serta

mengecek pelaksanaan praktek yang dilakukan oleh siswa, serta

memberikan umpan balik kepada siswa yang melakukan praktek lay up

shoot, (6)diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakuakan serta memberikan informasi

mengenai pelaksanaan tes kemapuan lay up shoot bola basket.

Pada pertemuan berikutnya Sabtu 4 Juni 2011 peneliti melakukan

tes kemampuan lay up shoot bola basket pada siklus II. LAngkah- langkah

yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1)peneliti dan kolaborator

menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir siklus II dengan memanggil

satu persatu untuk melakukan tes kemampuan lay up shoot bola basket.

Peneliti dan guru mencatat hasil kemampuan lay up shoot bola basket pada

blangko yang telah disediakan, (2)diakhir pertemuan peneliti dan

kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil yang dilakukan.

c. Obervasi Dan Interpretasi Tindakan II

Observasi dan interpretasi tindakan II dilakukan selama tindakan

II berlangsung. Peneliti dan kolaborator malakukan observasi dan

interpretasi tindakan II, adapun pelaksanakan tindakan I, yaitu: (1)peneliti

mengamati proses pembelajaran lay up shoot bola basket dengan gaya

mengajar inklusi pada siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011, (2)sebelum

pembelajran dilangsungkan peneliti dan kolaborator bersangkutan

menyusun RPP siklus II, sebagai pedoman atau acuan dalam proses

pelaksanaan pembelajaran, (3)peneliti melakukan proses pembelajaran lay

up shoot dengan gaya mengajar inklusi, dalam hal ini peneliti mengacu

pada alur pembelajaran yaitu adanya penjelasan materi, demontrasi dan

unjuk kerja serta pelaksanaan oleh siswa, (4)peneliti dan kolaborator

memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran

dengan baik. Sebelum peneliti dan kolaborator memberikan contoh

gerakan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

diperintah peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar

mengajar diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu, siswa yang senang,

bersemangat dan tidak merasakan bosan dan lelah. Dari hasil wawancara

dengan siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa di antara mereka ada yang

kurang menyukai materi, (5)peneliti, kolaborator, dan siswa selalu

memberikan applause pada setiap penampilan siswa. Peneliti dan

kolaborator juga memberikan reward berupa pujian, seperti: “Bagus

Sekali”, “Ayo Semangat”, “Ya Bagus”, dan lain- lain. Suasana tampak

hidup dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi, (6)peneliti dan

kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi dan tes

kemapuan lay up shoot bola basket dengan tujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh gaya mengajar inklusi terhadap hasil belajar lay

up shoot bola basket.

d. Deskripsi Data Hasil Setelah Tindakan II

Setelah pelaksanaan tindakan II peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data

peningkatan hasil belajar kemampuan dan ketrampilan lay up shoot bola

basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 6. Diskripsi Data Peningkatan Kemampuan dan Kertamplan Hasil Belajar Lay Up Shoot Bola Basket Siswa Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

No Nama

Siklus II Peningkatan dari

Siklus I Ke Siklus II Kemampuan Ketrampilan Kemampuan Ketrampilan

Lay up shoot lay up shoot lay up shoot lay up shoot

1 Anita 73,7 71,8 4,6 2,8 2 Atika Kartini 75,5 76,1 5,3 5,0

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

3 Bella Ratnasari 77,4 74,9 3,2 2,6 4 Dean Listiyowati 73,9 73,3 3,6 4,0 5 Devi Yunitasari 69,0 68,5 2,3 3,3 6 Dewi Mandasari 76,0 75,8 4,0 3,1 7 Dyah Dwi Astuti 78,3 78,3 4,7 4,8 8 Endang Sriningsih 74,4 73,1 7,0 7,1 9 Fitri Andriyani 75,7 74,5 4,3 1,1 10 Fitri Wulandari 74,7 74,4 2,7 3,4 11 Iin Ismaini 69,6 69,8 3,9 4,8 12 Linda Puspita D 75,3 73,8 3,4 1,1 13 Luciana 73,5 73,1 2,6 2,7 14 Mutiara Lana L S 72,1 71,7 3,6 2,1 15 Nopi 76,3 74,4 4,9 3,1 16 Putri Wahyuni 73,0 73,5 6,4 5,4 17 Ratih Prihati 80,3 78,3 7,2 7,1 18 Retno Wulandari 76,1 74,7 2,9 0,9 19 Ria Ernawati 75,2 74,2 1,8 0,6 20 Suanik R 72,6 73,3 2,1 3,5 21 Susanti 77,1 76,8 4,3 4,3 22 Wulandari 80,0 80,0 5,0 5,0 JUMLAH 1649,7 1634,3 89,9 78,0 RATA- RATA 75,0 74,3 4,1 3,5

Berdasarkan data peningkatan hasil belajar kemampuan dan tes

ketrampilan lay up shoot bola basket dari siklus I ke siklus II menunjukkan

kemampuan hasil belajar lay up shoot siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti

Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011 rata- rata

meningkat sebesar 4,1. Sedangkan peningkatan tes ketrampilan lay up

shoot boola basket rata- rata 3,5. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah

diberi pembelajaran pada siklus II kemampuan dan ketrampilan

mengalami peningkatan. Penghitungan peningkatan kemampuan hasil

belajar dan tes ketrampilan lay up shoot dari siklus I ke siklus II terlampir.

Selain itu jika dilihat dari kondisi awal ke siklus II kemampuan

hasil belajar dan tes ketrampilan lay up shoot bola basket mengalami

peningkatan. Peningkatan kemampuan hasil belajar dan tes ketrampilan

dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 7. Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan dan Tes Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Siswa Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dari Kondisi Awal ke Siklus II

No Nama Awal

Peningkatan dari Awal

Ke Siklus II Kemampuan Ketrampilan Kemampuan Ketrampilan

lay up shoot lay up shoot lay up shoot lay up shoot

1 Anita 65,0 65,0 8,7 6,8 2 Atika Kartini 67,7 70,0 7,8 6,1 3 Bella Ratnasari 70,0 68,0 7,5 6,9 4 Dean Listiyowati 66,1 64,7 7,8 8,6 5 Devi Yunitasari 63,7 59,9 5,3 8,6 6 Dewi Mandasari 68,5 70,0 7,5 5,8 7 Dyah Dwi Astuti 70,5 73,0 7,8 5,3 8 Endang Sriningsih 63,7 64,9 10,7 8,2 9 Fitri Andriyani 68,1 70,0 7,6 4,5 10 Fitri Wulandari 70,2 67,9 4,5 6,4 11 Iin Ismaini 63,2 62,0 6,4 7,8 12 Linda Puspita D 70,5 69,1 4,8 4,7 13 Luciana 66,1 69,3 7,3 3,9 14 Mutiara Lana L S 64,7 65,0 7,4 6,6 15 Nopi 65,4 64,8 10,9 9,6 16 Putri Wahyuni 64,1 64,2 8,9 9,4 17 Ratih Prihati 70,5 65,9 9,9 12,4 18 Retno Wulandari 70,0 73,2 6,1 1,5 19 Ria Ernawati 66,0 67,1 9,1 7,1 20 Suanik R 67,9 67,0 4,7 6,4 21 Susanti 70,0 67,0 7,1 9,8 22 Wulandari 71,5 75,0 8,5 5,0 JUMLAH 1483,4 1482,9 166,3 151,4 RATA- RATA 67,4 67,4 7,6 6,9

Berdasarkan data peningkatan kemampuan hasil belajar dan tes

ketrampilan lay up shoot bola basket dari kondisi awal ke siklus II

mennunjukan kemampuan hasil belajar lay up shoot bola basket kelas X

PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran

2010/ 2011 rata- rata meningkat sebesar 7,6. Sedangkan peningkatan

ketrampilan lay up shoot bola basket rata- rata 6,9. Hal ini menunjukkan

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus II kemampuan hasil belajar

dan ketrampilan lay up shoot bola basket mengalami peningkatan.

Perhitunngan penigkatan kemampuan hasil belajar dan ketrampilan lay up

shoot bola basket dari kondisi awal ke siklus II terlampir.

e. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan II tersebut, peneliti

melakukan analisi dan refleksi sebagai berikut: (1)jumlah dan frekuensi

pertemuan yang dilaksanakan secara alami telah menunjukkan hasil yang

sesuai dua kali pertemuan dengan satu kali pertemuan untuk pengambilan

data akhir siklus II, sebab materi yang diberikan hanya penguatan pada

sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah penyempurnaan gerakan,

(2)pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat pada RPP Siklus II, (3)metode mengajar yang diterapkan oleh

peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar

mengajar dan transder materi dapat berlangsung maksimal, serta

penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan

baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada tindakan II maka Penelitian

Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana target yang telah

ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa

kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Kaaranganyar 2010/2011

dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Hasil Belajar Lay Up Shoot

Bola Basket dari Kondisi Awal ke Siklus I

Perbandingan peningkatan kemampuan hasil belajar lay up shoot

bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal ke siklus disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 8. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket Siswa Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus I.

Rata- rata Kondisi Awal Kemampuan Hasil Belajar Lay Up Shoot Bola Basket

Rata- rata Peningkatan Siklus I

Peningkatan Kemampuan Hasil Belajar Lay Up Shoot Bola Basket

67,4 70,9 3,5

Lebih lanjut berikut ini disajikan dalam bentuk grafik perbandingan

peningkatan kemampuan hasil belajar lay up shoot bola basket siswa kelas X

PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011 dari kondisi awal ke siklus I sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kondisi awal Siklus I Peningkatan

Gambar 3.Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket dari Kondisi Awal Ke Siklus I

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuaan hasil

belajar lay up shoot bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar tahun pealajaran 2010/2011 mengalami

penigkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa kemampuan hasil

belajar lay up shoot bola basket mengalami penigkatan dari kondisi awal ke

siklus I sebesar 3,5.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62 2. Perbandingan Peningkatan Tes Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket

dari Kondisi Awal ke Siklus I

Perbandingan penigkatan ketrampilan lay up shoot bola basket siswa

kelas X PK SMK plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 9. Perbandingan Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Siswa X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011 dari Kondisi Awal ke Siklus I.

Rata- rata Kondisi Awal Tes Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket

Rata- rata Peningkatan Siklus I

Peningkatan Tes Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket

67,4 70,7 3,3

Lebih jelasnya berikut ini disajikan dalam bentuk grafik

perbandingan peningkatan ketrampilan lay up shoot bola basket siswa kelas X

PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011 dari kondisi awal ke siklus I sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kondisi aw al Siklus I Peningkatan

Gambar 4. Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Dari

Kondisi Awal Ke Siklus I

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan hasil

belajar lay up shoot bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 mengalami penigkatan

cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa keterampilan lay up shoot bola

basket mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 3,3.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63 3. Perbandingan Penigkatan Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket dari Siklus I ke Siklus II

Perbandingan peningkatan hasil belajar kemampuan lay up shoot

bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 dari siklus I ke siklus II disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket Siswa Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 Dari Siklus I Ke Siklus II.

Rata- rata Siklus I Kemampuan Lay Up Shoot

Rata- rata Peningkatan Siklus II

Peningkatan Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket

70,9 75,0 4,1

Lebih jelasnya berikut ini disajikan dalam bentuk grafik

perbandingan peningkatan hasil belajar kemampuan lay up shoot bola basket

siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Siklus I Siklus II Peningkatan

Gambar 5. Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket dari Siklus I ke Siklus II

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan hasil

belajar lay up shoot bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 mengalami penigkatan

cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa keterampilan lay up shoot bola

basket mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 4,1.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64 4. Perbandingan Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket dari

Siklus I Ke Siklus II

Perbandingan penigkatan ketrampilan lay up shoot bola basket siswa

kelas X PK SMK plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011 dari siklus I ke siklus IIdisajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 11. Perbandingan Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Siswa X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 dari Siklus I Ke Siklus II.

Rata- rata Siklus I Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket

Rata- rata Peningkatan Siklus II

Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket

70,7 74,3 3,5

Lebih jelasnya berikut ini disajikan dalam bentuk grafik

perbandingan peningkatan ketrampilan lay up shoot bola basket siswa kelas X

PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Siklus I Siklus II Peningkatan

Gambar 6. Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Dari

Siklus I Ke Siklus II

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketrampilan lay up

shoot bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 mengalami penigkatan cukup baik.

Hal ini dapat dilihat bahwa keterampilan lay up shoot bola basket mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 3,5.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65 5. Perbandingan Penigkatan Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket dari Kondisi Awal ke Siklus II

Perbandingan peningkatan hasil belajar kemampuan lay up shoot

bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal ke siklus II

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 12.Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket Siswa Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 Dari Kondisi Awal Ke Siklus II.

Rata- rata Kondisi Awal Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket

Rata- rata Peningkatan Siklus II

Peningkatan Kemampuan Lay Up Shoot Bola Basket

67,4 75,0 7,6 Lebih jelasnya berikut ini disajikan dalam bentuk grafik

perbandingan peningkatan hasil belajar kemampuan lay up shoot bola basket

siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal ke siklus II sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kondisi awal Siklus II Peningkatan

Gambar 7. Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket dari Kondisi Awal ke Siklus II

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan hasil

belajar lay up shoot bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama

Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 mengalami penigkatan

cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa keterampilan lay up shoot bola

basket mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 7,6.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66 6. Perbandingan Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket dari

Kondisi Awal Ke Siklus II

Perbandingan penigkatan ketrampilan lay up shoot bola basket siswa

kelas X PK SMK plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 13. Perbandingan Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Siswa X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal Ke Siklus II.

Rata- rata Kondisi Awal Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket

Rata- rata Peningkatan Siklus II

Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket

67,4 74,3 6,9

Lebih jelasnya berikut ini disajikan dalam bentuk grafik

perbandingan peningkatan ketrampilan lay up shoot bola basket siswa kelas X

PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011 dari Kondisi Awal ke siklus II sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kondisi awal Siklus II Peningkatan

Gambar 8. Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Dari

Kondisi Awal Ke Siklus II Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketrampilan lay up

shoot bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 mengalami penigkatan cukup baik.

Hal ini dapat dilihat bahwa keterampilan lay up shoot bola basket mengalami

peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 6,9.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67 7. Peningkatan Komponen Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket Kondisi Awal ke Siklus I

Peningkatan komponen hasil belajar kemampuan lay up shoot bola

basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 pada kondisi awal ke siklus I

disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

65

66

67

68

69

70

71

72

73

Kognitif Afektif psikomotor total skor

Gambar 9. Peningkatan Komponen Hasil Belajar Kemampuan Lay Up

Shoot Bola Basket Kondisi Awal ke Siklus I

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, peningkatan

komponen hasil belajar kemampuan lay up shoot bola basket dari kondisi

awal ke siklus I komponen kognitif meningkat sebesar 4,1, afektif meningkat

sebesar 3,3, psikomotor meningkat sebesar 3,3 dan total skor meningkat

sebesar 3,5.

8. Peningkatan Komponen Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket Siklus I Ke Siklus II.

Peningkatan komponen hasil belajar kemampuan lay up shoot bola

basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 pada siklus 1 ke siklus II disajikan

dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

Kognitif Afektif psikomotor total skor

Gambar 10. Peningkatan Komponen Hasil Belajar Kemampuan Lay

Up Shoot Bola Basket Siklus I Ke Siklus II Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, peningkatan

komponen hasil belajar kemampuan lay up shoot bola basket dari siklus I ke

siklus II komponen kognitif meningkat sebesar 4,2, afektif meningkat

sebesar 4,8, psikomotor meningkat sebesar 3,6 dan total skor meningkat

sebesar 4,1.

9. Peningkatan Komponen Hasil Belajar Kemampuan Lay Up Shoot Bola

Basket Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Peningkatan komponen hasil belajar kemampuan lay up shoot bola

basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 pada kondisi awal, siklus 1, dan

siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

62

64

66

68

70

72

74

76

78

Kognitif Afektif psikomotor total skor

Gambar 11. Peningkatan Komponen Hasil Belajar Kemampuan Lay Up

Shoot Bola Basket Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, peningkatan

komponen hasil belajar kemampuan lay up shoot bola basket dari kondisi

awal ke siklus II komponen kognitif meningkat sebesar 8,3,afektif meningkat

sebesar 8,1, psikomotor meningkat sebesar 6,9 dan total skor meningkat

sebesar 7,6.

10. Prosentase Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket pada

Kondisi Awal

Prosentase ketrampilan lay up shoot bola basket kondisi awal pada

siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 14. Kondisi Awal Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Rentang

Keterangan Kriteria Jumlah

Prosentase Nilai Anak > 85 Baik Sekali Tuntas 0 0%

80 – 84 Baik Tuntas 0 0% 75 – 79 Cukup Baik Tuntas 0 0% 70 – 74 Cukup Tuntas 6 27,27%

< 69 Kurang Tidak Tuntas 16 72,73% Jumlah 22 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada kondisi awal

ketrampilan lay up shoot bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti

Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 dengan

kategori tuntas sebanyak 6 orang (27,27%) dan kategori tidak tuntas sebanyak

16 orang (72,73%).

11. Prosentase Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket pada

Siklus I

Prosentase ketrampilan lay up shoot bola basket siklus I pada siswa

kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 15. Siklus I Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Rentang

Keterangan Kriteria Jumlah

Prosentase Nilai Anak > 85 Baik Sekali Tuntas 0 0%

80 – 84 Baik Tuntas 0 0% 75 – 79 Cukup Baik Tuntas 1 4,55% 70 – 74 Cukup Tuntas 13 59,09%

< 69 Kurang Tidak Tuntas 8 36,36% Jumlah 22 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus I

ketrampilan lay up shoot bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti

Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011 dengan

kategori tuntas sebesar 63,64% melebihi target yang direncanakan yaitu, 60%

dan yang tidak tuntas sebesar 36,36%.

12. Prosentase Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket pada

Siklus II

Prosentase ketrampilan lay up shoot bola basket siklus II pada siswa

kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 16. Siklus II Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket Kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

Rentang Keterangan Kriteria

Jumlah Prosentase

Nilai Anak > 85 Baik Sekali Tuntas 0 0%

80 - 84 Baik Tuntas 1 4,55% 75 - 79 Cukup Baik Tuntas 5 22,73% 70 - 74 Cukup Tuntas 14 63,63% < 69 Kurang Tidak Tuntas 2 9,09%

Jumlah 22 100% Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus II

ketrampilan lay up shoot bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 dengan

kategori tuntas sebesar 90,91% melebihi target yang direncanakan yaitu,

sebesar 70% dan yang tidak tuntas sebesar 9,09%.

13. Prosentase Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket dari

Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Prosentase peningkatan ketrampilan lay up shoot bola basket siswa

kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun

pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal, siklus I dan siklus II disajikan dalam

bentuk grafik sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Baik Sekali Baik Cukup Baik Cukup Kurang

Gambar 12. Peningkatan Ketrampilan Lay Up Shoot Bola Basket dari

Kondisi Awa, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal

ketrampilan lay up shoot bola basket siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti

Oetama Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011 yang memiliki

kategori cukup 6 siswa (27,27%) dan kategori tidak tuntas sebanyak 16 siswa

(72,73%).Pada siklus I yang memilik kategori cukup baik sebanyak 1 siswa

(4,55%), kategori cukup sebanyak 13 siswa (59,09%) dan kategori kurang

atau tidak tuntas sebanyak 8 siswa(36,36%). Pada siklus II yang memiliki

kategori baik sebanyak 1 orang (4,55%), cukup baik sebanyak 5 siswa

(22,73%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 14 siswa(63,64%) dan kategori

kurang atau tidak tuntas sebanyak 2 siswa (9,09%).

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti

Oetama Gondangrejo Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011

dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu:

(1)perencanaan, (2)pelaksanaan tindakan, (3)observasi dan interprensi, dan

(4)analisis dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa gaya mengajar

inklusi dapat meningkatkan hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola

basket pada siswa kelas X PK SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis yang diperoleh

terdapat peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II, baik dari

peningkatan ketrampilan dan kemampuan hasil belajar lay up shoot bola basket.

Tes ketrampilan lay up shoot pada kondisi awal (27,27%), siklus I (63,63%), dan

siklus II (90,90%), sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar

(63,63%). Nilai kemampuan hasil belajar lay up shoot bola basket pada kondisi

awal (36,36%), siklus I (72,72%) dan siklus II (90,90%). Sehingga peningkatan

dari kondisi awal hingga siklus II sebesar (54,54%).

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor- faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta metode pembelajaran yang

digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,

mengelola kelas, metode mengajar yang digunakan dalam proses pembelajaran,

serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran,

kesiapan guru dalam mengunakanmetode mengajar yang menarik dapat

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN GAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73 membantu siswa dalam mengikuti pemelajaran, sehingga akan diperoleh hasil

yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan gaya

mengajar inklusi dapat meningkatkan motivasi siswa baik dari segi proses

maupun hasil , sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu

pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan metode mengajar yang sesuai

atau gaya mengajar inklusi dalam pembelajaran lay up shoot. Bagi guru bidang

studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai suatu alternatif dalam melaksanaan proses pembelajaran. Penjas

khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan dan ketrampilan lay

up shoot bola basket yang efektif dan menarik yang menbuat siswa lebih aktif seta

menhapus persepsi siswa mengenai pembelajaran Penjas yang pada awalnya

membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya kepada guru penjasorkes SMK Plus Bhakti Oetama Gondangrejo

Kabupaten Karangnayar sebagai berikut:

1. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan materi, menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkatkan

seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimiliki. Selain itu, guru

hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,

saran dan kritik agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

2. Guru hendaknya lebih kreatif dalam menentukan metode mengajar yang

sesuai dengan materi, sehingga siswa tidak bosan dan malas mengikuti

pembelajaran.

3. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat mendukung

kelancaran kegiatan belajar mengajar penjas.