119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) DENGAN VIDEO COMPACT DISC (VCD) DIBANDING DENGAN PHANTOM TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI BELAJAR (Pada Mahasiswa D – III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan An – Nur Purwodadi) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2 Minat Utama Kedokteran Keluarga Program Studi Pendidikan Profesi Kesehatan Diajukan oleh : ANITA LUFIANTI S540809301 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) DENGAN VIDEO COMPACT DISC

(VCD) DIBANDING DENGAN PHANTOM TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI BELAJAR

(Pada Mahasiswa D – III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan An – Nur Purwodadi)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2

Minat Utama Kedokteran Keluarga

Program Studi Pendidikan Profesi Kesehatan

Diajukan oleh :

ANITA LUFIANTI S540809301

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) DENGAN VIDEO COMPACT DISC (VCD)

DIBANDING DENGAN PHANTOM TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI BELAJAR

(Pada Mahasiswa Program Studi D – III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan An- Nur Purwodadi)

Disusun Oleh:

Anita Lufianti NIM S540809301

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing: Jabatan Nama Tanda Tangan

Pembimbing I Prof.Dr.Didik Tamtomo,dr., PAK., MM.,M.Kes……………… NIP. 194803131976101001 Pembimbing II Dr. Nunuk Suryani., M. Pd ………………

NIP. 196611081990032001

Mengetahui Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Prof.Dr.Didik Tamtomo,dr,M. Kes., MM., PAK NIP. 194803131976101001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PERAWATAN

PAYUDARA (BREAST CARE) DENGAN VIDEO COMPACT DISC (VCD)

DIBANDING DENGAN PHANTOM TERHADAP

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI BELAJAR

(Pada Mahasiswa D – III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan An – Nur Purwodadi)

Tesis

Di usun oleh :

ANITA LUFIANTI NIM. S540809301

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim penguji Tesis

Pada tanggal : 18 Januari 2011

Dewan penguji :

Jabatan Nama TandaTangan

Ketua Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr., Sp.PA(K) ....................... NIP. 194903171976091001 Sekretaris Ir. Ruben Dharmawan, dr.,M.Sc.,Ph.D ....................... NIP. 195111201986011001 Anggota Prof. Dr. Didik G Tamtomo, dr. PAK., MM. M.Kes, ....................... Penguji NIP. 1948031319761011001

Dr. Hj. Nunuk Suryani, M.Pd ........................ NIP. 196611081990032001

Mengetahui,

Ketua Program Prof. Dr. Didik G Tamtomo, dr. PAK., MM. M.Kes, .................. Studi Magister NIP. 1948031319761011001 Kedokteran Keluarga Direktur Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D ......................

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Tesis dengan judul ”

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PERAWATAN PAYUDARA

(BREAST CARE) DENGAN VIDEO COMPACT DISC (VCD) DIBANDING

DENGAN PHANTOM TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI

BELAJAR (Pada Mahasiswa D- III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

An – Nur Purwodadi)”. Proposal Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi salah

satu persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S2, Minat Utama Kedokteran

Keluarga, Program Studi Pendidikan Profesi Kesehatan , Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan rasa

terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Moch. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ(K), selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan dan

fasilitas untuk mengikuti pendidikan di Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Prof. Drs. Suranto, MSc. Ph.D, selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan dan

dukungan untuk mengikuti pendidikan di program pasca sarjana.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

3. Prof. Dr. Didik G Tamtomo,dr., PAK., MM., M.Kes Selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Profesi Kesehatan dan Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan kepada kami dalam penyusunan penelitian.

4. Ibu Dr. Hj. Nunuk Suryani, M.Pd selaku pembimbing II yang telah

memberikan arahan dalam penyusunan penelitian ini.

5. Para Ketua Program Studi, Dosen dan seluruh responden yang telah

banyak membantu dalam penelitian ini.

6. Suamiku dan putra – putraku terkasih, Hendrik Budi Prasetyo, Kenzo

Paramarafsya Radith Prasetyo dan Kenstano Qafkharu Dante Prasetyo

karena keikhlasan doa, dukungan dan segala pengorbanannya kepada

penulis.

7. Ayahanda H. Soenyoto dan Ibunda Hj. Lasmi yang telah mengijinkan dan

tidak pernah berhenti mendoakan serta mendukung penulis dalam

menjalani pilihan ini

8. Teman – teman seperjuangan angkatan 2009 dan semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan

dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan akan mendapatkan

pahala dari Allah SWT dan semoga tesis ini dapat memberikan sumbangan

pengetahuan dalam upaya peningkatan program kesehatan remaja.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Purwodadi, September 2010

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penulis iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................................v

DAFTAR TABEL..................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................1

B. Perumusan Masalah...................................................................3

C. Tujuan Penelitian.......................................................................4

D. Manfaat Penelitian.....................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................6

A. Landasan Teori...........................................................................6

1. Belajar..................................................................................6

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

\v

2. Prestasi Belajar...................................................................15

3. Pengetahuan.......................................................................27

4. Motivasi.............................................................................32

5. Media Pembelajaran..........................................................50

6. Masase Payudara...............................................................58

B. Penelitian Relevan...................................................................61

C. Kerangka Berpikir...................................................................62

D. Hipotesis..................................................................................65

BAB III METODE PENELITIAN............................................................66

A. Metode dan Desain Penelitian.................................................66

B. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................66.

C. Populasi, Sampel dan Sampling..............................................67

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.........................68

E. Pengumpulan Data..................................................................69

F. Pengujian Alat Ukur...............................................................71

G. Uji Persyaratan Analisis.........................................................73

H. Analisa Data...........................................................................74

BAB IV HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN.......................................75

A. Deskripsi Data Penelitian.......................................................75

B. Uji Persyaratan Analisis.........................................................84

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

C. Analisa Data.........................................................................91

D. Pembahasan..........................................................................92

E. Keterbatasan Penelitian........................................................97

BAB V PENUTUP.............................................................................................99

A. Kesimpulan...........................................................................99

B. Implikasi...............................................................................99

C. Saran...................................................................................100

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................101

LAMPIRAN.....................................................................................................104

Vii

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Anita Lufianti, NIM S540809308, 2010, Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Perawatan Payudara (Breast Care) dengan Video Compact Disc (VCD) Dibanding dengan Phantom terhadap Pengetahuan dan Motivasi Belajar (Pada Mahasiswa D – III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan An – Nur Purwodadi) Komisi Pembimbing 1: Prof.Dr.Didik Tamtomo, dr., M. Kes., MM., PAK 2. Dr. Nunuk Suryani, M. Pd, Tesis : Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan, Program Pascasarjana, Universitasi Sebelas Maret

Tujuan: Mengetahui perbedaan motivasi dan pengetahuan antara mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media Video Compact Disc (VCD) dibanding dengan Phantom pada pembelajaran masase payudara di STIKES An – Nur purwodi

Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain jenis Eksperimental dengan Pendekatan pre – post test design. Subyek penelitian adalah selurah mahasiswa Prodi D III Keperawatan STIKES An-Nur Purwodadi tingkat II angkatan 2008 sejumlah 76 mahasiswa yang terdiri dari dua kelas. Penelitian dilaksanakan bulan desember 2010 di STIKES An – Nur Purwodadi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan test sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Mann- Whitney test dengan α= 0,05 dan uji Wilcoxon dengan p≤0,05

Hasil: Pengujian dengan Mann-Whitney tes terhadap pengetahuan dan motivasi setelah pembelajaran mendapatkan nilai z= - 2,343 (sig 0,019) dan nilai z=-2,410 (sig 0,831), yang mengandung makna ada perbedaan pengetahuan pada kedua kelompok dan tidak ada perbedaan motivasi yang signifikan pada kedua kelompok, pengujian dengan wilcoxon didapatkan p=0,00 pada kedua media yang digunakan yang mengandung makna bahwa kedua media tersebut bagus untuk digunakan

Kesimpulan: Terdapat perbedaan pengetahuan mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media VCD dibanding penggunaan media phantom pada pembelajaran masase payudara di STIKES An- Nur Purwodadi dan tidak ada perbedaan motivasi antara mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan media VCD dan Phantom. Kata kunci: VCD, Phantom, Pengetahuan, Motivasi

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Anita Lufianti, NIM S540809301,2010:Title The Difference of Effect of The Breast Care Learning With The Video Compact Disc (VCD) Compared To The Learning with The Phantom on The Learning Achievement and Knowledge at The STIKES An-Nur Purwodadi, Commission supervisor 1. Prof. Dr. Didik Tamtomo., dr., M. Kes., MM., PAK.2 Dr. Nunuk Suryani, M. Pd,Thesis: Master of Family Medicine, The main Interest in Health Profession education, Graduate Program, University of Sebelas Maret

The Objectives: of the research are to know the difference of knowledge and achievement between the students instructed with the video compact disk media and those instructed with the phantom media in the breast care learning at STIKES An- Nur Purwodadi

Methode: This research used a quantitative method with the experimental design of pre post –post design. It was conducted at the STIKES An-Nur Purwodadi on december 2010.the subject of the research were all 76 students in Grade II(the student of 2008).the subject were divided into two groups. The data gathered through questioner and test.they were analyzed by using Mann- Whitney test with α=0,05 and wilcoxon test with p≤0,05

Result: The result of the analysis on the students achievement and motivation following the experimentation are z=-2,343 )sig 0,019) and z= - 2,410 (sig 0,831) respectively. Such research indicate that there is difference of achievement of the two groups, and there is not any significant difference of motivation of the groups. The wilcoxon have a result p= 0,00 in the both of the media are good to use.

Conclusion: Based of the result of the analysis , a conclusion is drawn that there is difference of achievement between the students instructed with the video compact disk media and those instructed with the phantom media in the breast care masage learning at STIKES An- Nur Purwodadi,and there not any significant difference of motivation between the students instructed with the video compact disk media and those instructed with the phantom media in the breast care masage learning at STIKES An-Nur Purwodadi. Keyword: VCD,Phantom, Achievement, Motivation

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelengaraan pendidikan tinggi bidang kesehatan dituntut untuk dengan

Cepat merespon proses yang kompleks dan berkelanjutan dalam menghasilkan

lulusan yang mempunyai kemampuan dapat bekerja sesuai bidang ilmunya dan

diterima di masyarakat secara baik dan benar (Tim Kerja Direktorat Pembinaan

akademik dan Kemahasiswaan, 2005:41). Pendidikan program D-lll keperawatan.

adalah suatu pendidikan yang bertujuan menghasilkan perawat praktisi pemula

(Ahli Madya Keperawatan) yang cukup terampil dalam mengelola masalah

kesehatan, memiliki landasan profesi yang kokoh, bermakna menumbuhkan dan

membina sikap, tingkah laku,dan kemampuan profesional keperawatan untuk

melakukan praktik keperawatan ilmiah.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka berbagai keterampilan perlu

dikembangkan baik secara teori, praktik maupun dalam tatanan nyata praktik

keperawatan di klinik. Terkait dengan hal tersebut dalam pembelajaran klinik

dipengaruhi oleh banyak hal antara lain (l) penetapan Rumah Sakit atau

puskesmas profesional utama dan Rumah Sakit lain sebagai jaringan praktek, (2)

adanya komunitas keperawatan yang mampu menciptakan iklim yang kondusif

dan adanya model peran (3) Tujuan instruksional yang jelas dan menentukan

kompetensi yang akan dicapai dan (a) Menetapkan sistem evaluasi (Nursalam,

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2002). Oleh sebab itu diharapkan dalam kegiatan pengalaman belajar klinik

keperawatan terencana sesuai dengan fungsi dan kompetensi yang ditetapkan oleh

lembaga atau institusi pendidikan dapat dikuasai oleh peserta didik dengan

optimal (Yusuf; 2001).

Tahap profesi atau pengalaman belajar klinik merupakan upaya untuk

memberikan kesempatan pada peserta didik menerapkan ilmu yang di pelajari

dikelas kekeadaan nyata guna mendapatkan pengalaman nyata untuk mencapai

kemampuan profesional (Intelektual, Teknikal, dan Interpersonal)

(Nursalam,2002). Namun akibat terbatasnya lahan praktik, maka pencapaian

kompetensi klinik menjadi sangat kurang memuaskan. Berdasarkan evaluasi yang

diselenggarakan terhadap 60 ketrampilan klinik mahasiswa lulusan Prodi D- III

Keperawatan STIKES ANNUR Purwodadi pada tahun 2009, diperoleh kisaran

rata-rata hanya 78 % ketrampilan yang dapat dicapai oleh mahasiswa. Dari sisi

target diperoleh hanya sekitar 42 % Dari target pengalaman praktik yang dapat

dicapai oleh mahasiswa (Stikes Annur, 2006).

Dalam keperawatan kegiatan masase payudara (breast care) merupakan

salah satu kegiatan yang sangat perlu dikuasai karena merupakan salah satu

kompetensi bagi tenaga D-lll Keperawatan (PPNI Jawa Tengah, 1999). Masase

Payudara adalah kegiatan memasase payudara dengan gerakan – gerakan tertentu

dengan berbagai tujuan, seperti melancarkan Air Susu Ibu (ASI), mencegah

terjadinya engorgement, mencegah terjadinya mastitis. Dalam hasil evaluasi yang

dilakukan pada praktik di RSUD Purwodadi pada tahun 2009, didapatkan hanya 8

orang (2,5%) mahasiswa yang mendapatlkan kesempatan melaksanakan praktik

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masase payudara. Situasi ini menggambarkan bahwa praktik klinik saat ini tidak

cukup membantu mahasiswa dalam mencapai ketrampilan kinik sehingga perlu

dilakukan upaya lain bagi pengembangan ketrampilan mahasiswa.

Salah satu bentuk pendidikan keperawatan yang dilakukan adalah dengan

pendekatan media pembelajaran dimana dosen melakukan pembelajaran

menggunakan sarana audiovisual untuk menunjukkan bagaimana prosedur masase

payudara pada pasien.. Penggunaan media pembelajaran dilakukan dengan tujuan

mengoptimalkan proses pembelajaran dengan harapan hasil serapan pengetahuan

dan ketrampilan mahasiswa menjadi lebih optimal.

Berdasar pada hal diatas maka peneliti bermaksud menyelenggarakan

penelitian tentang perbandingan motivasi dan pengetahuan mahasiswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan media video dengan menggunakan media

phantom pada pembelajaran perawatan payudara / masase payudara di Prodi D-III

Keperawatan STIKES ANNUR Purwodadi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan penelitian

sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan Pengetahuan antara mahasiswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan media video dengan mahasiswa yang menggunakan

media phantom pada pembelajaran Masase payudara di Prodi D-III

Keperawatan STIKES ANNUR Purwodadi?

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Adakah perbedaan motivasi antara mahasiswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan media video dengan mahasiswa yang menggunakan

media phantom pada pembelajaran Masase payudara di Prodi D-III

Keperawatan STIKES ANNUR Purwodadi?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan pengetahuan dan motivasi antara mahasiswa

yang mendapatkan pembelajaran dengan media video dengan mahasiswa yang

menggunakan media phantom pada pembelajaran masase payudara di Prodi

D-III Keperawatan STIKES ANNUR Purwodadi?

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi perbedaan pengetahuan antara mahasiswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan media video dengan mahasiswa yang

menggunakan media phantom pada pembelajaran masase payudara di Prodi

D-III Keperawatan STIKES ANNUR Purwodadi?

b. Mengidentifikasi perbedaan motivasi antara mahasiswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan media video dengan mahasiswa yang menggunakan

media phantom pada pernbelajaran masase payudara di Prodi D-III

Keperawatan STIKES ANNUR Purwodadi?

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana pengembangan pcngalaman penelitian dan

diharapkan berguna sebagai dasar/ landasan bagi penelitian berikutnya.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi bagi pengembangan

proses penyelenggaraan pendidikan di lingkungan masase payudara di Prodi D-

III Keperawatan STIKES ANNUR Purwodadi?

3. Bagi profesi keperawatan

Untuk mengembangkan profesi keperawatan, khususnya dalam pengembangan

pendidikan keperawatan.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Belajar

a. Pengertian

Belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk perubahan tingkah laku, baik

yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi

segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah dan Zain, 2006: 11).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:295) Belajar adalah kegiatan

individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan ketrampilan dengan cara

mengolah bahan belajar. Dalam belajar tersebut individu menggunakan ranah-

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Akibat dari belajar tersebut maka

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik makin bertambah baik. Cronbach

dalam Sardiman (2005:20) memberikan definisi : " Learning is shown by a

change in behavior us a result of experience". (Belajar adalah memperlihatkan

perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Harold Spears dalam

Sardiman (2005:20) memberikan batasan: "Learning is to observe, to read, to

initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction". (Belajar adalah

mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan,

mcngikuti petunjuk/arahan). Geoch dalam Sardiman (2005:20), mengatakan

:"Learning is a change in performance as a result of practice". (Belajar adalah

perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek).

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan

misalnya dengan membaca" mengamati, mendengarkan, meniru dan lain

sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami

atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan

individu sebenamya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim

kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang

dilakukan oleh seorang individu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu

dan lingkungan.

Slameto (2003:2) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya

kualitas dan kuantitas kemarnpuan seseorang dalarn berbagai bidang. Dalam

proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas

dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenamya belum mengalami

proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses

belajar.

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan

kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin

dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi

internal dan eksternal. Kondisi internal dalah kondisi atau situasi yang ada dalam

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diri siswa, seperti kesehatan, keterarnpilan, kemapuan dan sebagainya. Kondisi

eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang

belajar yang bersih, sarana dan prasaran belajar yang memadai.

b. Ciri belajar

Ciri belajar yang baik menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:8) adalah :

l) memperoleh hasil belajar dan pengalarnan hidup

2) terjadi proses intemal dalam diri pebelajar

3) terjadi jika pebelajar merniliki motivasi yang kuat

c. Peran pengajar dalam belajar

Peranan pengajar sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat

kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif dalam kelas,

yang lazim disebut sebagai proses belajar mengajar. Menurut James B Brown

dalam Suryosubroto (2002:3) tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan

mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran

sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.

Untuk dapat melaksanakan tugas mengajar dengan baik, guru harus

memiliki kemampuan profesional yaitu terpenuhnya l0 kompetensi guru yang

meliputi (Suryosubroto, 2002:4):

a) Menguasai bahan

1) menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah

2) menguasai bahan pengayaan/ penunjang bidang studi

b) Mengelola program belajar mengajar

l) merumuskan tujuan instruksional

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) mengenal dan dapat menggunakan prosedur instruksional dengan tepat

3) melaksanakan program belajar mengajar

4) mengenal kemampuan anak didik

c) Mengelola kelas

l) mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran

2) menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi

d) Menggunakan media atau sumber

l) mengenal, memilih dan menggunakan alat media

2)membuat alat bantu pelajaran yang sederhana

3) menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar

4) menggunakan micro teaching untuk unit program pengenalan lapangan

e) Menguasai landasan pendidikan

f) Mengelola interaksi belajar mengajar

g) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pelajaran

h) Mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan

1) mengenal fungsi dan layanan program bimbingan dan penyuluhan

2) menyelenggarakan layanan bimbingan dan penyuluhan

i) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan

j) Memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan

pengajaran

d. Teori belajar

Terdapat beberapa teori dalam belajar. Dimjati dan Mudjiono (1999:9-17)

mengungkapkan teori-teori tersebut:

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l) Belajar Menurut Pandangan Skinner

Skinner dalam Dimjati dan Mudjiono (1999) berpandangan bahwa belajar

adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih

baik. Sebaliknya, jika ia tidak belajar maka responnya menurun.

Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:

a) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar

b) respon pebelajar

c) konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat terjadinya

stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut.

Menurut skinner, pengajar perlu memperhatikan dua hal penting yaitu:

a) pemilihan stimulus yang bersilat diskrirninatif

b) penggunaan penguatan

Adapun langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning operan

adalah sebagai berikut:

a) pertama, mempelajari keadaan kelas. Pengajar mencari dan menemukan

perilaku siswa yang positif atau negatif. Perilaku positif akan diperkuat dan

perilaku negatif akan diperlemah atau dikurangi

b) kedua, membuat daftar penguat positif. Pengajar mencari perilaku yang lebih

disukai oleh siswa, perilaku yang kena hukuman dan kegiatan luar sekolah

yang dapat dijadikan sebagai penguat.

c) ketiga, memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta

jenis penguatnya

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) keempat, membuat program pembelajaran. Program pembelajaran berisi

urutan perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari perilaku

dan evaluasi. Dalam melaksanakan program pembelajaran, guru mencatat

perilaku dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil. Ketidakberhasilan itu

menjadi catatan penting bagi modifikasi perilaku selanjutnya.

2) Belajar menurut Gagne

Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (1999) mengungkapkan belajar

merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah

belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya

kapabilitas tersebut adalah dari : (l) stimulasi yang berasal dari lingkungan dan (2)

proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian belajar adalah

seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati

pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.

Gagne juga mengungkapkan bahwa belajar terdiri dari tiga komponen

penting, yaitu : kondisi internal, kondisi eksternal dan hasil belajar. Belajar adalah

keadaan internal dan proses kognitif siswa.dengan stimulus dari lingkungan.

Proses kognitif tersebut terdiri atas informasi verbal, keterampilan intelektual,

ketrampilan motorik, sikap dan siasat kognitif.

3) Belajar menurut pandangan Piaget

Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono (1999) berpendapat bahwa

pengetahuan dibentuk oleh individu sebab individu melakukan interaksi terus -

menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelektual semakin

berkembang.

Perkembangan intelektual meliputi tahap-tahap berikut:

l) sensori motor (0-2 tahun)

2) praoperasional (2-7 tahun)

3) operasional konkret (7-l I tahun)

4) operasional formal (diatas I I tahun)

Pada tahap sensori motor anak mengenal lingkungan dengan kemampuan

sensorik dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan,

penciuman, pendengaran, perabaan dan menggerak-gerakannya. pada tahap pra-

operasional,. anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realitas. Ia telah

mampu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana berpartisipsi, mernbuat

gambar dan mengolong-golongkan. Pada tahap operasional konkret anak dapat

mengembangkan pikiran logis. Ia dapat mengembangkan penalaran logis

walaupun kadang memecahkan masalah secara trial dnn error. pada tahap operasi

formal anak dapat berfikir abstrak seperti pada orang dewasa.

Menurut Piaget, pembelajaran terdiri dari empat langkah yaitu:

a) menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri

b) memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut

c) mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pemyataan

yang menunjang proses pemecahan masalah

d) menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan, dan

melakukan revisi.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Belajar menurut Rogers

Rogers dalam Dimyati dan Mudjiono (1999) mengungkapkan bahwa

praktek pendidikan yang baik menekankan pada siswa yang belajar, bukan pada

pengajaran. Praktek tersebut ditandai dengan guru yang dominan dan pelajar yang

hanya menghafalkan pelajaran. Rogers mengungkapkan pentingnya guru

memperhatikan prinsip pendidikan, yaitu:

a) menjadi manusia berarti memiliki kekuatan wajar untuk belajar. Siswa

harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya

b) siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya

c) Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan

ide baru, sebagai bagian yang bermakna bagi siswa

d) belajar yang optimal akan terjadi, bila siswa berpartisipasi secara

bertanggung jawab dalam proses belajar

e) belajar yang bemakna dalam masyarakat modem berarti belajar tentang

proses-proses belajar, keterbukaan belajar mengalami sesuatu, bekerja sama

dengan melakukan pengubahan diri secara terus-menerus

f) belajar mengalami (experiental learning) dapat terjadi, bila siswa

mengevaluasi dirinya sendiri. Belajar mengalami dapat memberi peluang untuk

belajar kreatif, self evaluation dan kritik diri. hal ini berarti bahwa evaluasi dari

instruktur bersifat sekunder

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

g) belajar rnengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-

sungguh.

e. Faktor yang mempengaruhi belajar/ pembelajaran

Hasil belajar dipengaruhi oleh banyak f'aktor (Slameto: 2003). Faktor

tersebut saling berkaitan dan bersinergi mempengaruhi hasil belajar. Secara umum

faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah kondisi anak, bahan belajar,

kegiatan belajar, metode belajar, alat dan sumber belajar serta evaluasi.

l) Kondisi siswa

Kondisi siswa meliputi derajat kesehatan, tingkat intelegensi, motif dan

tujuan serta gaya belajar dan lingkungan pendukung (social support) dalam

keluarga.

2) Bahan belajar

Menurut Sudirman dalam Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain (2006)

Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi siswa. Bahan yang disebut sebagai

sumber belajar (pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan

pengajaran. Bahan belajar merupakan unsur inti yang ada dalam kegiatan belajar

mengajar, karena bahan pelajaran itu yang diupayakan untuk dikuasai anak

pebelajar. Bahan belajar dapat mempengaruhi motivasi belajar. Biasanya aktivitas

belajar dan motivasi akan berkurang jika bahan belajar kurang menarik perhatian.

3) Kegiatan belajar

Kegiatan belaiar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala

sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar

mengajar. Dalam kegiatan belajar rnengajar akan rnelibatkan semua komponen

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengajaran, kegiatan belajar akan mcnentukan sejauh mana tujuan yang telah,

ditetapkan dapat tercapai (Abdul Bari Djamarah dan Aswan zain, 1996). Dalam

kegiatan belajar mengajar, guru dan pebelajar terlibat dalam suatu interaksi

dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya.

4) Metode belajar

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru

dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah

pembelajaran berakhir (Djamarah dan Zain,1996)

5) Alat dan sumber belajar

Yang dimaksud dengan alat dan sumber belajar adalah segala sesuatu yang

dapat dipergunakan scbagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal

untuk belajar seseorang (Djamarah dan Zain:1996)

6) Evaluasi

Menurut Brown dalam Abdul Hari Djamarah dan Aswan Zain (1996)

evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari

sesuatu. Dengan evaluasi maka diharapkan dapat menentukan seberapa jauh taraf

penguasaan dan kemajuan pebelajar dalam menguasai tujuan belajar.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian

Menurut Adi Negoro dalam Sunarto (2009), prestasi adalah segala jenis

pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa. S.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nasution dalarn Ridwan (2008) menyatakan prestasi belajar adalah:

Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.

Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:

kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang

memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria

tersebut. Menurut W.J.S Purwadarminto dalam Sunarto (2009) menyatakan

bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik - baiknya menurut

kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang dikerjakan atau

dilakukan.

Berdasar pada uraian diatas, prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah

dicapai menurut kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan

perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan

dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam

bentuk nilai dan hasil tes atau ujian. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses,

sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian

prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu

sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda

sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda

itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar,

Ngalim Poerwanto (2004:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu "hasil

yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan

dalam rapot."

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selanjutnya Winkel dalam Sunarto (2009) mengatakan bahwa "prestasi

belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa

dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya"

Sedangkan menurut S. Nasution dalam Sunarto (1999) mengungkapkan prestasi

belajar adalah: "Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan

berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:

kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan

jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut."

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi

belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki pelajar dalam menerima"

menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar

mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu

dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau

raport setiap bidang studi setelah rnengalami proses belajar rnengajar. Prestasi

belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor

setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan

instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil

pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,

huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap

anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor

setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan

instrumen tes yang relevan.

b. Faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi

Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor - faktor

yang mempengaruhinya, baik yang cenderung rnendorong maupun yang

menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa Itu adalah sebagai berikut (Ahmadi,1998 72 ):

1 ) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini

dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :

a) Faktor lntelegensi

Menurut Kartono dalam Sunarto (2009) kecerdasan merupakan salah satu

aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang.

Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal

maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi. Slameto (1995:56)

mengatakan bahwa tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada

yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Muhibbin (1999:135)

berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka

semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya semakin rendah

kemarmpuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk

meraih sukses. Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak

dalam usaha belajar.

Intelegensi dalam arti sempit adalah kemampuan untuk mencapai prestasi

di sekolah yang didalamnya berpikir perasaan. Intelegensi ini memegang peranan

yang sangat penting bagi prestasi belajar siswa. Karena tingginya peranan

intelegensi dalam mencapai prestasi belajar maka guru harus memberikan

perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi yang banyak membutuhkan

berpikir rasiologi untuk mata pelajaran matematika.

b) Faktor Minat

Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk rnerasa tertarik

pada bidang tertentu. Siswa yang kurang beminat dalam pelajaran tertentu akan

menghambat dalam belajar. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki

seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut

winkel dalarn Sunarto (2009) minat adalah "kecenderungan yang menetap dalam

subjek untuk merasa tertarik pada bidang/ hal tertentu dan merasa senang

berkecimpung dalam bidang itu." Selanjutnya Slameto (1995:57) mengemukakan

bahwa minat adalah "kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan

terus yang disertai dengan rasa sayang."

Kemudian Sardiman (1992:76) mengemukakan minat adalah "suatu

kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi

yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sendiri." Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya

terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih

mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk

menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa

diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat

belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi

terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa

yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

c) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis

Keadaan fisik menunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani,

keadaan alat - alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis menunjuk pada

keadaan stabilitas / labilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat

sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya.

Kecerdasan/intelegensi

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya- Kemampuan ini sangat

ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan

kecakapan sesuai dengan tingkat pcrkembangan scbaya. Adakalanya

perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu

anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah

rnemiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkern dengan kawan

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal

yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai

kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa "bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya

dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-

kesanggupan tertentu." Kartono dalam Sunarto (2009) menyatakan bahwa "bakat

adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata." Menurut Syah Muhibbin

(1999:136) mengatakan "bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk

melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan."

Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada

seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan

bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi

tertentu. Dalam proses belajar terutama belajar keterampilan, bakat memegang

peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi

seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang

tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.

e) Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut

merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa urtuk melakukan belajar.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar

motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar

seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.Nasution

dalam Sunarto (2009) rnengungkapkan motivasi adalah segala daya yang

mendorong seseorang untuk rnelakukan sesuatu." Sedangkan Sardiman (1992:77)

mengatakan bahwa "motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan

sesuatu atau ingin melakukan sesuatu."

Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam

yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik

dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang

atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar.

Sedangkan motivasi ekstrinsik dirnaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari

luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan

belajar.

Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala

kemampuan . yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran

tertentu. dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif

dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan rnotivasi

kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak

sendiri dan belajar secara aktif.

2) Faktor Eksternal

Faktor Eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi

prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi rnenjadi beberapa bagian, yaitu :

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Faktor Guru

Guru sebagai tenaga berpendidikan rnemiliki tugas menyelenggarakan

kegiatan belajar rnengajar, membimbing, rnelatih, mengolah, meneliti dan

mengembangkan serta memberikan pelajaran teknik karena itu setiap guru harus

memiliki wewenang dan kemampuan profesional, kepribadian dan

kemasyarakatan.

Guru juga rnenunjukkan flexibilitas yang tinggi yaitu pendekatan didaktif

dan gaya memimpin kelas yang selalu disesuaikan dengan keadaan, situasi kelas

yang diberi pelajaran, sehingga dapat rnenunjang tingkat prestasi siswa

semaksimal mungkin.

b) Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja bahkan

mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian

besar waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang mendukung situasi

belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orang tua kurang

perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.

c) Faktor Sumber - Sumber Belajar

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam proses belajar

adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu dapat berupa

media / alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. Alat bantu belajar

merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam

melakukan perbuatan belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

konkret, mudah dipaharni, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih

bermakna.

Menurut slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi

belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat

a) Keadaan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat

seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto

bahwa: Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama.dan utama. Keluarga yanng

sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam

ukuran besar yaitu pendidikan bangsa negara dan dunia. Adanya rasa aman dalam

keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa arnan

itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secart aktif, karena rasa

aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah

motivasi untuk belajar.

Hasbullah dalam Sunarto (2009) mengatakan: Keluarga merupakan

lingkungan pendidikan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama-

tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam

keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak

dan pandangan hidup keagamaan. Mermperhatikan pernyataan diatas, orang tua

hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan

sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal ke

lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan

guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian

yang serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat

memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun.

Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk

belajar.(Sunarto, 2009)

b) Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat

penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan

sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan

sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa alat-

alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan

mempengaruhi hasil-haril belajarnya. Kartono dalam Sunarto (2009)

mengemukakan "guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan

diajarkan, dan rnemiliki tingkah laku. yang tepat dalam mengajar." Oleh sebab itu,

guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan

memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

c) LingkunganMasyarakat

Selain orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak

sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan

pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap

perkembangarr pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih

banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.(Slameto, 2005).

Lingkungan dapat membentuk kepribadian anak, karena dalarn pergaulan sehari-

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan

lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu

lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut

akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut sebagaimana

temannya.

c. Alat untuk mengukur keberhasilan belajar

Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes

prestasi belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005 : 8-9) mengemukakan tentang tes

prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan

seseorang dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes

yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek

dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan

pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes

formatif, tes sumatif bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.

Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mengidentifikasi besar kecilnya

obyek atau gejala. Berbicara masalah pengukuran tidak bisa terlepas dari kegiatan

evaluasi yang mana evaluasi yang mana evaluasi merupakan kelanjutan setelah

Dilakukan prosesi pengukuran. Menurut winkel dalam Ridwan (2000), evaluasi

berarti penentuan sampai berapa jauh sesuatu berharga bermutu atau bernilai.

Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh pebelajar dan terhadap proses

belajar mengajar mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar

Itu sampai seberapa jauh keduanya dapat dinilai baik. Bloom telah menerapkan

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dua bentuk evaluasi yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi

formatif adalah penggunaan tes selama proses belajar mengajar masih

berlangsung, sehingga diperoleh umpan balik mengenai kemajuan yang telah

tercapai sedang yang dimaksud evalusi sumatif yaitu penggunaan tes tes pada

akhir status periode pengajaran tertentu" yang meliputi beberapa unit pelajaran

atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan mungkin

pada saat satu bidang studi selesai dipelajari.

Fungsi evaluasi belajar adalah untuk menimbulkan motivasi pada

siswa,memberikan umpan balik kepada siswa, memberi umpan balik pada tenaga

pengajar, memberi informasi pada orang tua memperoleh informasi tentang

kelulusan dan mempertanggungjawabkan suatu program studi. Pelaksanaan

evaluasi dapat dilakukan dengan ujian tertulis, lisan, kuis, praktik maupun

presentasi hasil dari penugasan. Hasil dari kegiatan evaluasi berupa nilai atau

dinyatakan dalam indek prestasi (lP).

3. Konsep Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi rnelalui

panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan raba,

sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo

Notoatmodjo, 1997 : 127-128).

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia. Pengetahuan

pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut

diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain.

b. Aspek pengetahuan

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2005:50-51) pengetahuan memiliki enam

tingkatan yang bergerak dari sederhana sampai pada kompleks yaitu :

1) Tahu (Know)

Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu,

"tahu" ini adalah rnerupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja

untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari orang lain:

menyebutkan, menguraikan; mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan rnateri tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat

rnenjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap obyek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenamya. Aplikasi disini

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus, metode

prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan rnateri atau suatu

obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintetis (Synthetis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintetis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan terhadap

suatu materi atau objek. Penilaian - penilaian itu didasarkan pada kriteria yang

ditentukan sendiri atau rnenggunakan kriteria yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan yang

dimiliki oleh seseorang. Faktor tersebut dapat dikategorikan dalam faktor internal

dan faktor eskternal.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Faktor internal

yaitu faktor yang terdapat dalam diri manusia/ individu. Faktor ini

meliputi : umur dan tingkat perkembangan, pengalaman pribadi dan keluasan

mendapat akses informasi, serta rnelalui pendidikan baik formal maupun

nonformal (Suryosubroto, 2002:1 4).

Urnur dan tingkat perkembangan seseorang akan mempengaruhi tingkat

pengetahuannya, hal ini dikarenakan dua faktor yaitu faktor kematangan dan

faktor pengalaman, Seorang yang sudah dewasa memiliki kematangan fungsi otak

dan proses fikir sehingga mampu melakukan analisis, sintesis maupun melakukan

evaluasi terhadap obyek. Sedangkan dari sisi pengalaman semakin tinggi umur

seseorang maka kemungkinan untuk mendapatkan pengalaman yang

memungkinkan bertambahnya pengetahuan seseorang.

Pengalaman dapat menjadi sumber pengetahuan. Sebagaimana

diungkapkan oleh Pitono Suparto, dkk (2000: 17) bahwa pengetahuan dapat

diperoleh dari relevasi dan common sense yang dapat terjadi manakala seseorang

berinteraksi dengan lingkungan

Pendidikan adalah proses dimana seseorang mendapatkan ilmu dari suatu

interaksi antara pengajar dan pebelajar untuk mencapai tujuan melalui metode dan

cara-cara tertentu yang terencana. Melalui proses pendidikan memungkinkan

terjadinya transfer pengetahuan, baik berupa ilmu pengetahuan maupun sharing

pengalaman dan termasuk didalamnya upaya-upaya untuk rnendapatkan

pengalaman baru

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar tubuh manusia/ yang

dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.

Adapun faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pengetahuan antara

lain : adat dan kebiasaan, hukum dan regulasi, media informasi, sumber informasi

Adat dan kebiasaan dalam masyarakat dapat menjadi norma dalam

masyarakat dan dianggap sebagai sesuatu yang benar adanya. Adat dan tanggapan

dalam masyarakat dapat diturunkan dan diwariskan sebagai pengetahuan. Hal ini

sebagaimana diungkapkan Walitzer dalam Pitono Suparto dkk (2000:17) bahwa

pengetahuan dapat diturunkan karena adanya kekuasaan.

Ketersediaan sumber informasi sangat mempengaruhi penerimaan

informasi dan pengetahuan individu. Sumber informasi dapat berupa orang tua,

guru, teman dan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Salah satu sumber informasi yang tidak kalah penting adalah petugas kesehatan

dalam perannya sebagai pendidik. Petugas kesehatan berperan untuk memberikan

informasri yang spesifik/ khusus mengenai masalah kesehatan dan perilaku sehat

yang diperlukan bagi masyarakat.

Media informasi dapat mempengaruhi kedalaman pencapaian pengetahuan

individu. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (1993: 109) semakin komplek media

semakin besar mampu memberikan dampak bagi pebelajar. Semakin banyak

indera yang digunakan untuk menerima sesuatu semakin jelas pula pengetahuan

yang diperoleh. Sebagaimana terdapat dalam teori kerucut Edgard Dale, terdapat

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tingkatan-tingkatan kemampuan media dalam memberikan stimulus dan

penerimaan bagi tiap individu.

4. Motivasi

a- Pengertian motivasi

Motivasi berpangkal dari kata rnotif yang dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivita- aktivitas

tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai

suatu kondisi intern (kesiapsiagaan) (Sutikno, 2005).

Menurut Ahmad Sudradjat (2008) motivasi dapat diartikan sebagai

kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan

entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari

dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu

(motivasi ekstrinsik).

Menurut Ensiklopedi Wikipedia, motivasi adalah : the activation or

energization of goal-oriented hehavior. Motivation is said to be intrinsic or

extrinsic, atau suatu aktivasi atau energy yang menggerakkan pencapaian tujuan,

yang terdiri atas motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

Romano (2007) mengungkapkan bahwa kata motivasi berasal dari kata

lain “movere", yang berarti menggerakkan. Motivasi didefinisikan sebagai:

internal drive that actives behavior and gives it direction and gives it direction,

atau dorongan interna yang mengaktifasi dan rnengarahkan perilaku.

Menurut Mc. Donald dalam sutikno (2005), motivasi adalah perubahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan,

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan pengertian yang

dikemukakan oleh Mc. Donald mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam

motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi,

ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.

Adanya keinginan dan kebutuhan diri individu memotivasi individu

tersebut untuk memenuhinya. Individu yang merasa haus mengarahkan

perilakunya untuk minum, demikian pula mahasiswa yang merasa perlu mendapat

ilrnu akan berusaha untuk belajar.

Istilah yang lain yang sering digunakan dalam menggambarkan motivasi

adalah motif. Motif rnerupakan suatu pengertian yang merupakan penggerak,

keinginan, rangsangan, hasrat, pembangkit tenaga" alasan dan dorongan dalam

diri manusia yang menyebabkan dia berbuat sesuatu. Motif atau motive dalam

bahasa inggris berasal dari kata "motion" yang berarti berakan atau sesuatu yang

bergerak. Gerakan tersebut dikaitkan dengan sesuatu yang dilakukan manusia,

yaitu perbuatan dan periiaku (Sunaryo, 2004:135).

b. Macam-Macam Motif

Menurut Sunaryo (2004:138) secara unum terdapat dua macam motif yaitu

nrotif prirner dan motif sekunder. Motif primer atau motif dasar adalah motif yang

tidak dapat dipelajari dan merupakan insting untuk mempertahankan

kelangsungan hidup serta mengembangkan keturunan. Motif ini sering disebut

dengan drive. Dorongan muncul dari dalam diri individu dengan tujuan untuk

mempertahankan hidup misalnya dorongan untuk makan, karena adanya rasa

lapar dorongan untuk berpakaian karena merasa dingin, dan dorongan seksual

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk mempertahankan keturunan. Dorongan dari luar, atau disebut juga

dorongan umum dapat timbul sebagai respon terhadap lingkungan seperti rasa

takut rasa ingin tahu serta kasih sayang.

Motif sekunder adalah motif yang dapat dimodifikasi, dikembangkan dan

dipelajari seiring dengan pengalaman yang diperoleh individu. Misalnya motif

mendapat nilai yang baik mendorong seorang siswa untuk belajar, dan

sebagainya.

Abu Ahmadi (1999) mengungkapkan bahwa motif dapat digolongkan

dalam tiga macam yaitu:

l) Motif biologis atau motif biogenetis

Motif biologis atau motif biogenetis adalah motif yang berkembang dalam

diri individu yang berasal dari kebutuhan individu untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya sebagai mahluk sosial. Kebutuhan ini rnelingkupi seluruh

mahluk hidup termasuk manusia. Yang termasuk motif ini adalah rasa haus, lapar,

lelah, dingin dan sebagainya.

2) Motif sosiologis atau motif sosiogenetis

Adalah motif yang didapat dari lingkungan atau kebudayaan tempat

individu berada dan berkembang serta dipelajari. Motif ini dapat juga diartikan

sebagai motif yang dipelajari atas dasar interaksi individu sebagai mahluk social

yang hidup di masyarakat. Motif jenis ini dapat dipelajari, dimodifikasi dan

dikembangkan sesuai dengan corak budaya di lingkungan. Misalnya keinginan

memiliki rumah bertingkat, ingin pergi ke dukun, makan Rawon dan sebagainya.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Motif teologis atau teogenetis

Motif teogenetis adalah motif yang mendorong seseorang untuk

berhubungan dengan yang maha pencipta atau sesuatu yang dianggap menguasai

Cirinya. Misalnya : keinginan untuk beribadah haji, keinginan berdoa dan minta

Pengampunan dosa, dan sebagainya.

Mod Worth dan Marquis dalam Abu Ahmadi (1999) membagi motif

menjadi:

l) Motif yang berhubungan dengan organic dan berasal dari dalam diri, misalnya

motif makan, minum, bernafas, seksual dan istirahat.

2) Motif yang berasal dari lingkungan, yaitu timbul setelah manusia melakukan

interaksi dengan lingkungan dan berasal dari luar diri individu. Motif ini

dibedakan lagi dalarn :

a) Motif Darurat

Motif darurat atau emergency motive adalah motif yang membutuhkan

tindakan cepat dan segera dalam memenuhinya karena tuntutan situasi

lingkungan. Misalnya motif melawan ancaman, motif melepaskan diri dari

bahaya dan kesulitan serta motif berkompetisi

b) Motif Obyektif

Motif obyektif atau objective motive adalah motif yang terkait langsung dengan

lingkungan baik orang maupun benda. Misalnya keinginan memiliki sepeda

motor, ingin memiliki nilai baik, motif bahagia dan sebagainya

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Abraham Maslow dalam Sunaryo (2004:139) mengungkapkan motif

dibagi menjadi:

1) Motif kekurangan

Motif kekurangan (deficit motive) adalah motif yang berfungsi untuk mengatasi

peningkatan ketegangan organisme sebagai akibat kekurangan suatu hal. Motif ini

menyangkut kebutuhan fisiologis dan rasa aman serta mendorong perilaku yang

mendesak pada individu untuk memenuhinya. contoh motif ini adalah rasa lapar

(kekurangan makanan), rasa sesak (kekurangan oksigen), rasa nyeri (gangguan

organ) dan sebagainya.

2) Motif Pertumbuhan

Motif pertumbuhan atau being motives adalah motif yang mendorong

individu mengungkapkan potensinya. Motif ini memperkaya kehidupan dengan

banyak belajar dan mencari pengalaman sehingga menambah semangat

hidup,misalnya belajar di sekolah atau mencari pengalaman di luar negeri. Motif

pertumbuhan dapat menjdi motif utama apabila motif kekuranga sudah terpenuhi

c. Teori Motivasi

Landy dan Becker dalam Stonner dkk (1996: 58) mengungkapkan terdapat

lima macam teori motivasi. Teori ini meliputi teori kebutuhan, teori keadilan,

penguatan, teori harapan dan teori pencapaian tujuan. Kelima teori motivasi ini

mengmukakan bagaimana motivasi terbentuk, namun tidak semuanya benar -

benar dapat diterima (Moreno,2007).

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l) Teori Kebutuhan

Teori kebutuhan memfokuskan pada apa yang dibutuhkan individu untuk

hidup secara berkecukupan. Teori ini berfokus pada pemahaman bahwa seseorang

menjadi termotivasi jika belum mencapai kebutuhan/ mencapai kepuasan tertentu

dalam kehidupannya. Kebutuhan yang telah terpuaskan bukan lagi menjadi

motivator bagi seseorang (Stonner, 1996 : 139).

Abraham Maslow mengembangkan hirarki kebutuhan, yang

mengelompokkan kebutuhan menjadi lima macam sebagaimana digambarkan

pada hirarki berikut:

Garnbar 2.1 Hirarki Kebutuhan maslow

Maslow berpendapat bahwa individu akan termotivasi untuk memenuhi

kebutuhan yang paling menoniol atau paling kuat bagi mereka hingga kurun

waktu tertentu; dimulai dari kebutuhan fisik yang paling mendasar dan seterusnya

berjenjang sampai pada kebutuhan yang lebih tinggi.

Kebutuhan Sosial

Aktualisasi Diri

Harga Diri

Kebutuhan aman dan nyaman

Kebutuhan fisiologis

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Maslow berpendapat bahwa jika seluruh kebutuhan terpenuhi maka

individu akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dimana

mereka akan mencari makna dan melakukan pengembangan pribadi dan secara

aktif mencari tanggungjawab baru. Misalnya seorang siswa yang telah terpenuhi

kebutuhan fisiknya, dan mendapat nilai yang baik mungkin berminat menjadi

ketua OSIS agar rnendapat pengakuan dari lingkungan.

Clayton Alfelder dalam Stoner (1996) rnengungkapkan bahwa motivasi

dapat diukur dengan hirarki kebutuhan, namun Alfelder menggunakan kategori

kebutuhan yang berbeda yaitu:

a) Kebutuhan eksistensi

Yang dimaksud dengan kebutuhan eksistensi adalah kebutuhan dasar dari

Maslow.

b) Kebutuhan keterkaitan yaitu kebutuhan untuk melakukan hubungan dengan

orang lain

c) Kebutuhan pertumbuhan, yaitu kebutuhan akan kreatifitas pribadi atau

pengaruh produktif.

Teori kebutuhan dari Alfelder inilah yang sering disebut juga sebagai teori

ERG (Excistence, Relatedness and Growth). Alfelder menekankan bahwa jika

kebutuhan yang lebih tinggi mengalami kekecewaan maka kebutuhan yang lebih

rendah akan kembali walaupun telah terpuaskan. Sementara menurut Maslow jika

seseorang telah merasa mcncapai suatu kebutuhan maka kehilangan kekuatan

maka memotivasi tingkah laku. Maslow memandang orang bergerak menapaki

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hirarki kebutuhan sementara Alfelder memandang orang bergerak naik turun pada

hirarki kebutuhan dari waktu ke waktu (Stoner, 1996)

John W. Atkinson dalam Romano (2007) mengungkapkan bahwa ada tiga

macam dorongan mendasar dalam diri seseorang yang termotivasi yaitu :

kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement), kebutuhan kekuatan (need

for power) serta kebutuhan untuk berafiliasi (need for affiliation) Keseimbangan

dari ketiga dorongan ini bervariasi dari satu orang ke orang lain,Ada orang yang

memiliki kebutuhan prestasi yang kuat dan pada orang lain rnemiliki kebutuhan

afiliasi yang kuat.

Prof. Dr. David C. McClelland, psikolog dari Universitas Harvard pada

tahun 1961 ,rnerilis sebuah teori yang disebut motivasi berprestasi. Teori ini

bermakna suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas

dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji. Dari

penelitiannya dapat disimpulkan terdapatnya hubungan yang positif antara

motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi. Artinya, manajer yang

rnempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung memiliki prestasi kerja tinggi

dan sebaliknya mereka yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena

motivasi berprestasinya juga rendah. Dan ternyata, motivasi berprestasi seseorang

sangat berhubungan dengan dua faktor, yaitu tingkat kecerdasan (lQ) dan

kepribadian. Artinya, orang akan mempunyai motivasi berprestasi tinggi bila

memiliki kecerdasam yang memadai dan kepribadian yang dewasa. Ia akan

mampu mencapai prestasi rnaksimal. Hal ini karena ia didukung oleh dua

kemampuan yang berasal dari kedua falrtor tersebut. IQ merupakan kemampuan

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

potensi dan kepribadian mempakan kemampuan seseorang untuk

mengintegrasikan fungsi psiko-fisiknya yang sangat menentukan dirinya dalam

menyesuaikan diri terhadap lingkungan. David Mc Cleland melalui penelitiannya

menunjukkan bahwa kebutuhan yang kuat untuk berprestasi, yaitu dorongan untuk

berhasil dan unggul berkaitan dengan sejauh mana orang tersebut termotivasi

untuk melaksanakan tugasnya. Orang dengan kebutuhan prestasi yang tinggi suka

bertanggung jawab untuk memecahkan masalah; mereka cenderung untuk

menetapkan sasaran yang cukup sulit untuk mereka sendiri dan mengambil resiko

vang sudah diperhitungkan untuk mencapai sasaran ini. Mereka juga menghargai

umpan balik tentang seberapa baik mereka bekerja. Dengan demikian, mereka

yang mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi cenderung termotivasi dengan

situasi kerja yang penuh tantangan dan persaingan; orang dengan kebutuhan

prestasi yang rendah cenderung akan berprestasi jelek dalam situasi yang sama

(Romano,2007).

Mc. Clelland juga mengungkapkan bahwa kebutuhan untuk berafiliasi

adalah kebutuhan untuk ingin tetap bekerja di sekeliling rekan kerjanya. Individu

memiliki kecenderungan untuk tetap berada dalam ..lingkungan kenyamanan yang

dikenalnya dan dikuasai oleh dirinya.(Stoner, 1997)

2) Teori Keadilan

Teori keadilan didasarkan pada asumsi bahwa faktor utama dalam motivasi

pekerjaan adalah evaluasi individu atas keadilan dari penghargaan yang diterima.

Keadilan dapat didefinisikan sebagai rasio antara input usaha individu dengan

hasil yang mereka dapatkan. Teori ini mengungkapkan bahwa seseorang akan

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memotivasi jika mereka mengalami kepuasan dengan yang mereka terima dari

upaya dalam proporsi dengan usaha yang mereka telah lakukan. Orang menilai

Keadilan dari imbalan yang mereka dapatkan dengan irnbalan yang diterima oleh

orang lain untuk input yang serupa (Stoner,1996).Teori ini berasumsi bahwa

motivasi dapat timbul akibat kondisi ketidakadilan. Ketidakadilan dapat

dipersepsikan sebagai kondisi nyata ketidakadilan maupun scbagai ketidakadilan

yang dipersepsi. Ketidakadilan nyata dapat terjadi akibat adanya diskriminasi hak

dan kewajiban. Misalnya seorang anak pejabat mendapat fasilitas belajar yang

lebih dibandingkan siswa lainnya, maka dapat menimbulkan kecemburuan dari

siswa lainnya untuk rnelakukan sesuatu, misalnya melakukan protes ataupun

berusaha belajar giat untuk menunjukkan bahwa dirinya memiliki hak yang sama

dengan siswa lainnya.

Keadilan dapat juga merupakan sesuatu nilai yang dipersepsi oleh

individu. Contohnya jika seorang siswa mendapatkan nilai yang kurang baik,

sementara siswa lainnya mendapatkan nilai yang lebih baik; maka dia dapat

menganggap bahwa terjadi "ketidakadilan" karena keduanya telah sama-sama

berusaha belajar, sehingga timbul upayanya untuk mengejar dengan belajar lebih

giat atau mengalihkan usahanya untuk mencapai prestasi yang lain.

3) Teori Penguatan

Teori penguatan sangat terkait dengan pemikiran dari B.F Skinner tentang

tingkah laku, yaitu bahwa tingkah laku di masa lampau mempengaruhi tindakan di

masa depan dalam proses belajar siklis. Proses ini dapat dinyatakan sebagai

berikut:

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Rangsangan Respons Konsekuensi Respon masa depan

Dalam pandangan ini, tingkah laku sukarela seseorang (respons) terhadap

Suatu situasi atau peristiwa (rangsangan) rnerupakan penyebab dari konsekuensi

tertentu. Bila konsekuensi itu positif, pada masa depan orang cenderung

memberikan respons serupa dalam situasi serupa. Bila konsekuensi tidak

menyenangkan orang akan mengubah tingkah lakunya untuk menghindari

konsekuensi tadi.

Teori penguatan mengasumsikan bahwa motivasi dapat dimodifikasi

akibat adanva faktor dorongan dari luar yaitu adanya penguatan dan pengekangan

untuk melakukan atau untuk tidak melakukan sesuatu. Penguatan dapat diciptakan

oleh lingkungan sosial atau oleh suatu regulasi yang mengatur individu.

Penguatan Positif (Positive reinforcement) baik berupa hadiah atau peningkatan

status untuk pencapaian sesuatu dapat mernbangkitkan motivasi individu untuk

melakukan sesuatu. Sebaliknya adanya penguatan negative (negative

reinforcement) dapat menyebabkan seseorang berusaha untuk menghindari

sesuatu. Baik penguatan positif maupun penguatan negative kadang diperlukan

dalam suatu sinergi sehingga mampu menggerakkan individu (Stoner, 1997)

4) Teori Harapan

Menurut teori harapan orang rnemilih cara bertingkah laku dari antara alternatif

serangkaian tindakan, berdasarkan harapan mereka akan apa yang diperoleh dari

setiap tindakan. Teori harapan mengasumsikan bahwa seseorang akan memiliki

motivasi jika mereka memiliki cita-cita atau visi yang jelas tentang bagaimana

mereka akan menjadi atau menuju. Cita-cita memberikan cerminan pada diri

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tentang hal-hal yang akan diraih oleh individu atau sekelompok orang yang

nantinya akan memacu mereka untuk meraihnya. Gambaran akan masa depan

memberikan arah dan tujuan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh individu,

kriteria waktu pencapaian serta bagaimana mengatasi hambatan- hambatan dalam

upaya mencapai tujuan tersebut.

David Nadler dan Edward Lawler dalam Stoner (1996:147)

mengungkapkan empat macam asumsi berdasarkan pendekatan harapan:

a) tingkah laku ditentukan dari kombinasi faktor-faktor dalam individu dan faktor

dalam lingkungan

b) individu secara sadar mernbuat keputusan mengenai tingkah laku mereka

c) individu mempunyai kebutuhan, keinginan serta sasaran yang berbeda

d) individu memilih diantara altematif tingkah laku atas dasar harapan mereka

bahwa suatu tingkah laku akan membawa hasil yang diinginkan.

Asumsi diatas menjadi dasar untuk model harapan yang mempunyai tiga

komponen utarna yaitu:

a) Harapan hasil prestasi

Individu mengharapkan konsekuensi tertentu dari tingkah laku mereka.

Harapan ini, nantinya akan mcmpengaruhi keputusan mereka tentang cara

bertingkah laku. Misalnya seorang siswa yang mengharapkan mendapat nilai

tinggi di sekolah, memutuskan untuk mengikuti kursus pelajaran tambahan, dan

sebagainya.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Valensi

Valensi adalah kekuatan untuk memotivasi. Hasil dari suatu tingkah laku

tertentu mempunyai suatu valensi khusus. Misalnya adanya pemberian beasiswa

bagi siswa yang berprestasi memiliki valensi yang tinggi bagi siswa miskin,

namun valensi rendah bagi siswa yang relative kaya; bagi siswa yang kaya

mungkin lebih baik mereka mendapat piala atau sertifikat.

c) Harapan prestasi usaha

Harapan individu mengenai hambatan dan kesulitan untuk melaksanakan

tugas atau mencapai prestasi mempengaruhi keputusan mengenai tingkah laku

mereka. Kalau. diberi pilihan, individu cenderung memilih tingkat pelaksanaan

yang tampaknya memberi peluang terbaik untuk mencapai hasil yang mereka

harapkan (Stoner, 1996: 148)

5) Teori Menentukan Sasaran

Teori menentukan sasaran memusatkan pada proses penentuan sasaran ini.

Edwin Locke dalam Moreno (2007) mengungkapkan bahwa manusia memiliki

kecenderungan untuk menentukan sasaran dan berusaha berjuang keras untuk

mencapainya hanya bernanfaat kalau orang tersebut memaharni dan menerima

sasaran tertentu. Seseorang tidak akan termotivasi bila mereka tidak mempunyai

dan rnengetahui mereka tidak mempunyai ketrampilan yang diperlukan untuk

mencapai kebutuhan tadi.

Menurut teori menentukan sasaran, orang termotivasi kalau mereka

bertingkah laku dalam cara yang menggerakkan mereka ke sasaran tertentu yang

Jelas yang mereka terima dan terdapat harapan cukup besar untuk dicapai. Jadi

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

teori ini menggabungkan teori harapan dan teori penguatan sebagai cara berbeda

untuk menjelaskan mengapa orang bertingkah laku seperti yang ditunjukkan.

Edwin Locke dalam Ahmad Sudradjat (2008) mengemukakan bahwa

dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :

(a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan- tujuan mengatur upaya; (c)

tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-

strategi dan rencana-rencana kegiatan

Christoper Earley dan christine Shalley dalam stoner (1996:152)

mengungkapkan terdapat empat tahap proses menentukan sasaran:

a) menetapkan standar untuk dicapai

b) evaluasi apakah standar tersebut telah dicapai

c) evaluasi apakah standar sesuai clengan sasaran pribadi

d) standar diterima, dengan demikian sasaran ditetapakan dan tingkah laku

diarahkan ke arah sasaran/tujuan.

d. Pengertian motivasi belajar

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan

daya penggerak di dalarn diri siswa yang rnenimbulkan, menjamin kelangsungan

dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.

Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan,sebab seseorang yang tidak

mempunyai rnotivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas

belajar (Sutikno, 2005)

Dengan adanya dorongan di atas, maka motivasi belajar erat kaitannya

dengan tujuan yang akan dicapai, maka keadaan yang menyebabkan timbulnya

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belajar mereka, sehingga adanya tujuan-tujuan baru yang akan dicapai lagi.

Timbulnya kegiatan belajar biasanya didorong oleh suatu atau beberapa

keinginan, hasrat, kemauan atau kebutuhan. Dengan demikian tampaklah betapa

pentingnya motivasi belajar di dalam diri setiap murid.

Dalam melakukan aktivitas, seseorang didorong oleh adanya faktor-faktor

kebutuhan biologis, instink, unsur-unsur kejiwaan yang lain serta adanya

Pengaruh perkembangan budaya manusia. Sebenarnya semua faktor-faktor itu

tidak dapat dipisahkan dari soal kebutuhan, kebutuhan dalam arti luas, baik

kebutuhan yang bersifat biologis maupun psikologis.

e. Ciri-ciri Motivasi

Untuk rnelengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang motivasi,

perlu dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri

setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Ridwan,2002):

1) tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-rnenerus dalarn waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)

2) ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan dorongan

dari luar untuk beqprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi

yang telah dicapainya).

3) menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang

dewasa.

4) lebih senang bekerja rnandiri.

5) cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja sehingga kurang aktif.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6) dapat mempertahankan pendapatnya. (kalau sudah yakin akan sesuatu)

7) tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8) senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti seseorang itu.

memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat

penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan

berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan

berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik

Tidak terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Siswa yang harus

mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup

rasional. bahkan lcbih lanjut siswa harus juga peka dan responsive terhadap

berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pernecahannya. Hal-hal itu

semua harus dipahami benar oleh guru, agar dalam berintcraksi dengan siswanya

dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal (Ridwan, 2002)

f. Fungsi Motivasi dalarn Bclajar

Agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka diperlukan

Adanya motivasi. Perlu ditekankan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan.

sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi (Ridwan, 2002):

1) rnendorong manusia untuk berbuat. Jadi, sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari

setiap kegiatan yang akan dikerjakan

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan. Apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna rnencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang

akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan

kegiatan belaiar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu

atau membaca komik" sebab tidak serasi dengan tujuan.

Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi motivasi lain. Motivasi dapat juga

sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang rnelakukan suatu

usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan

menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha

yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar

itu akan dapat menelurkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa

akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

g. Macam-macam motivasi belajar

1) Motivasi irrtrinsik

Jenis motivasi ini tirnbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan

dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Motivasi ekstrinsik

Jenis motivasi ini tirnbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah

karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan

keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.

h. Strategi meningkatkan motivasi

Sebagai pendidik dan pengajar, guru melakukan kegiatan membimbing dan

mendorong siswa dalam kegiatan belajar siswa. Ia disebut juga pembimbing dan

motivator yang berperan serta khusus bagi siswa untuk mendorong kegiatan

belajar siswa dalam situasi belajar yang dirancang oleh guru. Aspek yang perlu

dilihat oleh guru dari siswa adalah perkembangan pribadi seutuhnya yang

memiliki nilai-nilai dan norma-norrna dan bagaimana siswa memiliki nilai-nilai

tersebut dalam belajar. Guru memerlukan pengetahuan dan keterampilan edukatif

untuk melakukan kegiatan ini.

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan

Motivasi belajar siswa, sebagai berikut (Sutikno,2005) :

1) Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru

menjelaskan mengenai tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada

Siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

2) Hadiah

Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat

mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum

berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Saingan/ kompetensi

Guru berusaha rnengadakan persaingan di antara siswanya untuk

meningkatkan prestasi belajarnya berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah

dicapai sebelumnya.

4) Pujian

Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau

pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.

5) Hukuman

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses

belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut

nnau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajamya.

6) Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar Strateginya adalah

dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik

a) membentuk kebiasaan belajar yang baik

b) membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun

kelompok

c) menggunakan metode yang bervariasi, dan

d) menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

5. Media Pembelajaran

a. Pengertian

Kata media berasal dari bahasa latin yang adalah bentuk jamak dari

medium yang berarti perantara atau pengantar. Adapun penjabaran tokoh-tokoh

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tentang pengertian media pembelajaran antara lain (Heny Sondjaja dan Sobirun,

2008):

1) Menurut Berlach dan mengemukakan bahwa media dalam proses

pembelajaran cenderung diartikan alat-alat grafis, fotografis atau elektronis

untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual

atau verbal.

2) Menurut Heinich, dkk media pembelajaran adalah media-media yang

membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau

mengandung maksud-rnaksud pernbelajaran

3) Martin dan Briggs mengemukakan bahwa media pernbelajaran mencakup

semua sumber yang di perlukan untuk melakukan komunikasi dengan si-

belajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang

digunakan pada Perangkat keras.

4) Menurut H Malik media pembelajararn adalah segala sesuatu yang dapat

di gunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga

dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan si-belajar dalam

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu '

b. Fungsi

Media memiliki bcrbagai fungsi antara lain (Ahmad Sudradjat, 2008):

1) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang

dimiliki oleh para pebelajar. Pengalaman tiap pebelajar berbeda-beda,

tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman

anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika pebelajar

tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka

obyeknyalah yang dibawa ke pebelajar. Obyek dimaksud bisa dalam

bentuk Nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar - gambar yang

dapat disajikan secara audio visual dan audial.

2) Media pembelajaran dapat rnelampaui batasan ruang kelas.

Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam

kelas oleh para pebelajar tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena :

(a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak

terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang

terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek

mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang

tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada pebelajar

3) Media pernbelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara

pebelajar dengan lingkungannya.

4) Media menghasilkan keseragaman pengamatan

5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

7) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

8) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang

konkrit sampai dengan abstrak

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Manfaat

Media sumber belajar adalah alat bantu yang berguna dalam kegiatan

belajar mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat

disampaikan guru melalui kiita-kata atau kalimat. Kefektifan daya serap pebelajar

terhadap bahan pelajaran yang sulit dan rurnit dapat terjadi dengan bantuan alat

bantu Kesulitan anak didik memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi

dengan bantuan alat bantu. Bahkan diakui alat bantu dapat melahirkarr umpan

balik yang baik dari pebelajar. Dengan menggunakan alat bantu yang akseptabel,

pebelajar akan lebih bergairah dalam belajar (Djamarah dan Zain,2006:2-3)

Salah satu upaya untuk mengembangkan variasi belajar adalah dengan

memanfaatkan variasi alat bantu, baik dalam hal variasi media pandang, variasi.

media dengar, maupun variasi media taktil. Penggunaan media yang tepat dapat

meningkatkan dan rnemelihara perhatian pebelajar terhadap relevansi proses

belajar, memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi, member

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual dan mendorong pebelajar

untuk belajar (Djamarah dan Zain,2006:3).

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Edgar Dalle dalam soekidjo Notoatmodjo (1997: 109) mengemukakan

tentang Kerucut Pengalaman (cone of Experience) berikut ini :

Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari

yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi,

yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan

implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya

dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran

Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience)

ini merupakan upaya awal untuk memberikan alasan atau dasar tentang

keterkaitan antara teori belajar dengan komunikasi audiovisual. Dapat kita amati,

ada tahap-tahap bentuk penyajian pesan melalui media untuk mendapatkan

pengalaman belajar senyata mungkin. Pada Kerucut Pengalaman Dale, kita

memulai pemelajar (orang yang melakukan kegiatan belajar) sebagai partisipan

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam pengalaman aktual, lalu beranjak ke pemelajar sebagai pengamat dari

kejadian aktual, lalu ke pemelajar sebagai pengamat dari sebuah hal/kejadian

melalui medium, dan akhirnya ke pemelajar yang mengamati simbol-simbol yang

mempresentasikan sebuah hal/kejadian. Di buku Teknologi Pembelajaran

karangan Seels dan Richey tertulis : "Dale berkeyakinan bahwa simbol dan

gagasan yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala

diberikan dalam bentuk pengalaman yang kongkrit. Kerucut Edgar Dale ini

menyatukan teori pendidikan John Dewey dengan gagasan-gagasan dalam bidang

psikologi yang tengah populer pada masa itu. Kerucut pengalaman merupakan

upaya awal untuk memberikan alasan tentang kaitan teori belajar dengan

komunikasi audio visual (Dale, 1946)." Secara umum, semakin kita menapaki ke

atas kerucut Pengalaman Dale, akan mendapati media yang lebih abstrak, dan

lebih banyak informasi yang dapat di padatkan ke dalam periode waktu yang

singkat. Memakan waktu yang lebih banyak jika pemelajar melibatkan diri ke

dalam pengalaman langsung yang nyata, pengalaman buatan, atau pengalaman

yang didramatisir jika dibandingkan dengan penangkapan informasi dalam sebiah

tape video, rekaman audio, serangkaian simbol visual (gambar), atau serangkaian

symbolverbal.

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus

Disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

Contoh : bila tujuan atau kompetensi pebelajar bersifat menghafalkan kata-kata

tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi

yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas),

rnaka rnedia film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat criteria

lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan;

keadaan pebelajar; ketersediaan; dan mutu teknis (Sudradjat, 2008).

d. Macam-macam media belajar

Pada prinsipnya terdapat tiga macam alat bantu pendidikan (Notoatmodjo,

1997: 111):

1) Alat bantu lihat (Visual Aids)

Terdiri atas alat yang diproyeksikan seperti slide, film, film strip

dan sebagainya. .Sedangkan alat yang tidak diproyeksikan dapat berbentuk

dua dimensi seperti gambar, peta, bagan dan sebagainya, atau bentuk tiga

dimcnsi seperti patung, boneka, bola dunia dan sebagainya

2) Alat bantu dengar (Audio Aids)

Ialah alat bantu yang menstimulasi indera pendengaran. Media ini

dapat berupa radio, kaset pita, piringan hitam dan sebagainya

3) Alat bantu lihat dengar (Audio Visual Aids)

Ialah alat bantu yang menstirnulasi indera penglihatan dan

pendengaran secara bersama, terdiri atas televisi, video (VCD,DVD, VTR)

dan komputer.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Media dan Pembelajaran

Menurut Moreno dan Mayer (2000) manusia dapat mengintegrasikan

informasi dari berbagai alat penerima sensorik (sensorik modalitas) yang

berbeda menjadi satu pengalaman yang bermakna sehingga kualitas pendidikan

dapat ditingkatkan dengan mengintegrasikan dan mengkombinasikan beberapa

sumber untuk meningkatkan pembelajaran yang bermakna. 'Terdapat dua teori

kognitif Yang mendukung penggunaan rnedia pembelajaran yaitu teori

masukan kognitif (Cognitive load theory) dan teori pembelajaran

konstuktivistik (constructivistic learning theories). Kedua teori ini

mengasumsikan bahwa (a) memori yang bekerja pada seseorang meliputi

memori auditorik dan visual yang masing-masing bekerja sendiri-sendiri (b)

setiap memori kerja memiliki kapasitas yang terbatas c) manusia memiliki

sistem yang terpisah untuk merepresentasikan informasi verbal dan non verbal

(d) pembelajaran yang bermakna terjadi manakala pebelajar memilih informasi

yang relevan dan mengelompokkan dalam suatu simpanan ingatan dalam

bentuk koheren dan membuat hubungan antara ingatan yang tersimpan.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MEMORI SENSORIK MEMORI KERJA(WORKING MEMORY)

PRESENTASI

MULTIMEDIA

kata kata MEMORI JANGKA PJG

terpilih terorganisir

kata integrasi

terpilih kata

terorganisir

Gambar 2.3Proses Kognitif Pada pembelajaran Multimedia (Sumber : Moreno & Richard, 2000)

6. Masase Payudara

a. Pengertian

Masase payudara adalah tindakan perawatan/ memijat payudara dengan

cara/ teknik tertentu untuk berbagai tujuan.

b. T'ujuan

Tujuan masase payudara adalah:

1) melancarkan ASI

2) mencegah engorgement

3) merawat puting yang tenggelam

4) Mencegah mastitis

c. Alat dan Bahan

Alat yang diperlukan :

l) minyak kelapa / baby oil

Kata-kata

Gambar

Telinga

mata

Kata berbasis suara

Gambar visual

Model mental verbal

Model Mental Gambar

Pengetahuan sebelumnya

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) kapas secukupnya

3) bengkok

4) peniti

5) handuk besar 2 buah

6) washlap 2 buah

7) kom yang berisi air hangat maupun dingin

d. Teknik

Prosedur pelaksanaan masase payudara adalah :

1) Siapkan klien, minta persetujuan setelah mendapatkan penjelasan

seperlunya tentang tujuan, jenis prosedur.

2) Tanyakan adakah masalah dengan payudara sebelumnya (riwayat tidak

menyusui)

3) Siapkan alat dan bahan

4) Siapkan lingkungan

5) Cuci tangan

6) Memasang handuk besar dan kecil di bahu dan di bawah perut pasien

7) Membuka pakaian atas pasien

8) Mengompres puting susu selama 2 – 3 menit dengan kapas yang basahi

dengan minyak

9) Membasahi telapak tangan dengan minyak

10) Mengangkat kapas yang ada di puting dengan cara memutar dan diangkat

keatas setelah 2 – 3 menit

11) Melakukan gerakan yang pertama yaitu telapak tangan berada di belahan/

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tengah payudara kemudian di putar keatas, kesamping , kebawah dan

dihentakkan, dilakukan sebanyak 20 – 30 kali

12) Melakukan gerakan kedua, payudara kiri disangga dengan tangan kiri,

tangan kanan dengan menggunakan sisi dari telapak tangan mengurut dari

atas sampai bawah dilakukan sampai 20 – 30 kali

13) Melakukan gerakan ketiga, payudara kiri disangga dengan tangan kiri,

tangan kanan membuat lingkaran – lingkaran kecil merata dari atas

menuju puting

14) Melakukan gerakan keempat, memegang kedua payudara dengan

menggunakan dua tangan kemudian di goyang – goyangkan sebanyak

lima kali

15) Melakukan masase pada punggung dari atas sepanjang vertebra kearah

payudara selama 2 – 3 menit

16) Mengguyur payudara dengan air yang sudah disediakan secara berurutan

dari dingin, hangat kemudian dingin lagi

17) Mengeringkan payudara dengan handuk yang berada dibahu sambil

menggosok – gosok putting untuk kemudian ditarik

18) Memakaikan lagi baju pasien

19) Mengevaluasi pasien

20) Membereskan alat

21) Mencuci tangan

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Kedudukan pengajar masase payudara dalam pendidikan

Materi pengajaran keterampilan masase payudara merupakan bagian dari

pendidikan keperawatan dan merupakan salah satu ketrampilan dasar yang harus

dikuasai oleh perawat. dalam Kurikulum Prodi Keperawatan STIKES Annur

materi masase payudara termasuk dalam mata ajar Kebutuhan Dasar Manusia

dalam Sub Mata ajar Materi ini diberikan kepada mahasiswa tahun pertama

semester II (STIKES ANnur, 2010) ketrampilan masase payudara sangat penting

dan harus dikuasai karena tindakan perawatan payudara merupakan salah satu

prosedur yang paling banyak dilakukan pada pasien yang harus dilakukan rawat

inap di rumah sakit pada saat mengalami persalinan.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Menurut hasil penelitian dari Moreno dan Richard (2000) terhadap

sekelompok siswa, diperoleh bahwa adanya prinsip pembagian perhatian dimana

setiap individu yang sedang menangkap informasi dari sumber yang bersamaan

akan membagi perhatiannya sehingga memperoleh hasil yang kurang baik

dibandingkan jika mereka mendapat informasi dari satu sumber saja.

2. Penelitian dari Moreno dan Richard (1998) untuk mengetahui apakah

seseorang yang mendapat informasi secara verbal lebih baik daripada

menggunakan teks; rnenunjukkan bahwa pelajar yang mendapat informasi

melalui\ animasi dan narasi verbal lebih baik dibandingkan mereka yang

mendapat informasi melalui animasi dan teks.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Penelitian yang dilakukan oleh Moreno dan Meyer (1999) untuk

mengetahui apakah lebih baik narasi diberikan secara simultan atau terpotong-

potong, menghasilkan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan antara

kelompok yang mendapat informasi secara terpotong rnaupun yang mendapat

informasi secara kontinyu.

4. Hasil penelitian oleh Samual Mousavi dkk (1995) dan Richard E. Mayer

l997) menghasilkan kesimpulan bahwa penyampaian konsep keilmuan yang sulit

kepada pelajar baik secara auditorik dan visual secara bersama-sama akan lebih

efisisien (lebih mudah dan cepat) dibandingkan dengan jika informasi diberikan

secara sendiri-sendiri. Penjelasan dari penelitian ini adalah bahwa pikiran sadar

manusia didukung oleh "penguat" (buf'fer) auditorik dan visual yang secara

khusus menyimpan representasi simbolik dari informasi yang dipelajari.

Penyangga ini memungkinkan informasi tersimpan baik dalam bentuk visual

maupun aural (suara) (Clark and Morison,2002)

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan teori-teori diatas, rnaka dapat disusun kerangka berfikir sebagai

berikut:

Prestasi belajar diartikan sebagai hasil yang telah dicapai seseorang yang

telah mengerjakan sesuatu hasil kegiatan belajar. Keberhasilan belajar adalah

penguasan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh setiap mata

pelajararan yang lazimnya ditunjukkan dalam bentuk nilai test angka yang

diberikan setiap guru. Keberhasilan belajar atau disebut juga prestasi belajar

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adalah hasil yang telah dicapai seseorang yang telah mengerjakan serangkaian

proses belajar mengajar atau penguasaan pangetahuan dan keterampilan yang

umumnya diwujudkan dalarn bentuk nilai test. Keberhasilan seseorang untuk

belajar dipengaruhi oleh banyak hal seperti intelegensi, gaya belajar, dukungan

sosial dan derajat kesehatan termasuk sarana dan metode belajar. Seseorang dapat

belajar dengan baik jika seseorang memiliki tujuan belajar, suasana hati yang

mendukung, adanya hukuman dan hadiah sebagai konsekuensi belajar serta

didukung oleh rnedia dan metode belajar yang memadai.

Untuk rnewujudkan tujuan belajar, maka perlu dikembangkan media dan

metode pengajaran yang tepat dan menarik. media dapat menanamkan konsep

dasar yang benar, konkrit, dan realistis, membangkitkan keinginan dan minat baru

serta rnampu membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

Penggunaan media yang tepat maka dapat meningkatkan dan memelihara

perhatian pebelajar terhadap relevansi proses belajar, memberikan kesempatan

kemungkinan berfungsinya motivasi, memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas

belajar individual dan mendorong pebelajar untuk belajar.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan

daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan

dan memberikan arah kegiatan belajar" sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.

Dalarn kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan,sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas

belaiar. Dengan motivasi seorang anak akan belajar lebih baik daripada yang tidak

termotivasi dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pemanfaatan Indera secara Optimal : Penglihatan dan Pendengaran

Terjadi stimulasi kognitif dan pengolahan informasi

Keterampilan

Media belajar juga meningkatkan/ rnengoptimalkan penggunaan indera

pada saat belajar sehingga proses input informasi ke dalarn memori belajar

menjadi lebih baik. Input informasi merangsang stimulasi kognitif rnenyebabkan

proses belajar menjadi lebih optimal sehingga diharapkan hasil belajar menjadi

lebih optimal pula.

Faktor yang Belajar Belajar

Mempengaruhi belajar: dengan video dengan phantom

- Bahan Belajar - Alat dan Sarana - Evaluasi

Faktor yang

mempengaruhi Belajar

l) Intelegensi

2) Gaya Belajar

3) Dukungan sosial

4) Derajat kesehatan

Faktor yang mempengaruhi:

l) Tujuan Belajar

2) Suasana hati

3) Penghargaan dan hukuman

4) Metode Belajar

5) Media Belajar

Motivasi Belajar

Pengetahuan

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

= Diteliti

= Tidak diteliti

Gambar 2.4. Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

a. Terdapat perbedaan Pengetahuan belajar mahasiswa yang mendapat

pembelajaran masase payudara dengan media VCD lebih baik daripada yang

mendapat pembelajaran dengan media phantom.

b. Terdapat Perbedaan Motivasi belajar mahasiswa yang mendapat pembelajaran

masase payudara dengan rnedia VCD dan yang mendapat'pembelajaran dengan

media phantom.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Desain

penelitian ditetapkan jenis eksperimental pendekatan pre-post test design, yaitu

pengukuran variabel dilakukan sebelum dan setelah dilakukan tindakan/ perlakuan

(Nursalam, 1999). Variabel yang diukur diuji adalah prestasi dan motivasi. Alur

pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

Pre Perlakuan Post

Klp 1 Test 1 Phantom Test 2

Klp 2 Test 1 Pemutaran VCD Test 2

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Prodi D III Keperawatan STIKES ANNUR

Purwodadi, sebuah lembaga pendidikan milik Yayasan ANNUR Purwodadi,

dengan jumlah mahasiswa 76 orang. Lokasi kampus terletak di Jl. Gajah Mada

No. 10 Purwodadi dengan dipimpin oleh Ketua STIKES. Mahasiswa terdiri atas 3

(tiga) kelas yang terdiri atas satu kelas semester II, satu kelas semester IV dan satu

kelas semester VI. .Jumlah mahasiswa sebagai responden penelitian terdiri atas

kelompok 1 yaitu 38 mahasiswa tingkat II dan kelompok II yaitu 38 mahasiswa

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tingkat II. Pembelajaran kelas dan laboratorium dilakukan di masing-masing kelas

dan tidak dilakukan kelas gabung.

Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2010 bertempat di kampus

terpadu STIKES ANNUR Purwodadi

C. Populasi, Sampel dan Sampling

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi D-III Keperawatan

STIKES ANNUR Purwodadi (angkatan 2009) sejumlah 74 mahasiswa yang

terdiri atas dua kelompok (yaitu kelompok I dan kelompok II). Seluruh mahasiswa

tingkat II (Angkatan 2009) dijadikan sebagai obyek penelitian. Obyek penelitian

terdiri atas mahasiswa dalam rentang kelompok umur antara l9 sampai 23 tahun,

dengan kelompok umur paling banyak berusia 20 tahun sebanyak 30 orang.

Obyek penelitian terdiri atas 30 mahasiswa laki-laki dan 46 mahasiswa

perempuan Sampel penelitian ditetapkan sejumlah 76 orang, ditentukan dengan

teknik total sampling (exhausted sampling). Dimana “peneliti mengambil semua

populasi sumber” (Murti, 2006:85). Dalam penelitian ini diterapkan kriteria

retriksi (yaitu inklusi dan eksklusi).

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Mahasiswa yang masuk kuliah dan tidak sakit

b. Presentase absensi perkuliahan minimal 80 %

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Mahasiswa tidak kooperatif dan tidak bersedia menjadi responden

b. Mahasiswa yang sudah mendapatkan materi tentang keterampilan masase

payudara.

D. Variabel penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen

a. pembelajaran dengan Media phantom

Pembelajaran dengan media phantom adalah rangkaian kegiatan belajar

dimana pengajar menyampaikan materi menggunakan phantom serta alat dan

bahan lainnya untuk mempertunjukkan prosedur perawatan payudara di hadapan

pebelajar. Pelaksanaan pengajaran dilakukan pada satu kelompok (kelompok I)

pada bulan Nopember 2010. Variabel ini tidak diukur, namun dikontrol oleh

peneliti dengan menggunakan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang telah

ditetapkan oleh peneliti.

b. Pembelajaran dengan media VCD

Adalah pembelajaran/ kegiatan belajar di dalam kelas dimana pengajar

menyampaikan materi dengan mempertunjukkan prosedur masase payudara di

hadapan pebelajar dengan menggunakan sarana film/VCD. Pelaksanaan

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengajaran dilakukan pada satu kelompok (kelompok II) pada bulan Desember

2010. Variabel penelitian ini tidak diukur, namun dikontrol oleh peneliti dengan

menggunakan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang telah ditetapkan oleh peneliti

2. Variabel Dependen

a. Pengetahuan

Prestasi dalam penelitian ini adalah kapabilitas yang dimiliki oleh

pebelajar (mahasiswa) terkait teknik masase payudara, terutama pada aspek

kognitif . Pengukuran prestasi dilakukan dengan melakukan test. Pengukuran

dilakukan dengan pendekatan pre test dan post test, yaitu pengetahuan diukur

sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran.

b. Motivasi

Motivasi adalah rasa ketertarikan yang dimiliki oleh mahasiswa untuk

mengikuti/ menyimak kegiatan perkuliahan. Motivasi diukur dengan

menggunakan kuesioner dalam bentuk skala semantic differensial. Pengukuran di

lakukan setelah pembelajaran (post test)

E. Pengumpulan Data

1. Pengetahuan

Pengumpulan data prestasi dilakukan dalam bentuk test dengan

menggunakan soal obyektif (pilihan ganda) yang diberikan sebelum dan setelah

pembelajaran (pre dan post test) dengan jumlah pilihan tiga item tiap butir soal.

Soal yang digunakan untuk rnengukur prestasi adalah sebagai berikut:

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3.1 Indikator Butir Soal dan Jumlah Soal pengetahuan

Indikator Jumlah Soal

Pengertian dan T'ujuan 2 Alat dan Bahan 8 Alur tindakan 6 jumlah soal 16

Penetapan pengetahuan mahasiswa dilakukan dengan menggunakan skor

nilai, yang ditetapkan dengan formula:

:

Keterangan :

N : Nilai

∑ f : Frekuensi jawaban benar

n : Jumlah seluruh soal

2. Motivasi

Pengumpulan data motivasi mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran

menggunakan kuesioner dengan skala semantic differensial dengan rentang nilai 1

sampai 5. Adapun indikator dan jumlah soal untuk mengukur motivasi adalah

sebagai berikut:

N= ∑ f x 100

n

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3.2 Indikator butir Soal dan Jumlah Soal Motivasi

Indikator Jumlah Soal

Menunjukkan minat 4 Ulet menghadapi kesulitan 4 Senang bekerja sendiri 4 Cepat bosan terhadap tugas rutin 3 Jumlah Soal 15

F. Pengujian Alat Ukur

Sebelum alat ukur digunakan dalam penelitian, maka dilakukan pengujian

Alat ukur dengan menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas.

pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan setelah alat ukur

diujicobakan pada peserta coba yaitu mahasiswa Program Studi Ilmu

Keperawatan (PSIK) tingkat II karena mahasiswa PSIK juga mendapatkan

pengajaran masase payudara. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan

uji korelasi pearson (korelasi product moment) dengan analisa data menggunakan

program SPSS (statistical package for social science) dan dilakukan pengujian

reliabilitas butir soal dengan bantuan computer (reliability test) dengan

menggunakan metode Alpha Cronbach untuk motivasi dan CITAS (classical item

analysis spreadsheet). Penarikan kesimpulan terhadap validitas alat ukur

dilakukan jika terdapat korelasi yang signifikan dan cukup kuat antara butir soal

dengan nilai total; sedangkan penentuan reliabilitas alat ukur dilakukan dengan

menggunakan pedoman bahwa jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,600

dan p lebih kecil dari 1,00 maka soal secara umum dianggap telah memenuhi

reliabilitas.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil pengujian validitas dengan korelasi Product Moment setelah

dilakukan uji coba dan perbaikan akhir adalah:

Tabel 3.3. Validitas Item /Butir Soal Pengetahuan

Item soal validitas Item soal validitas

1 Valid (p=0,066) 9 Valid (p=1,00) 2 Valid (p=0,95) 10 Valid (p=0,76) 3 Valid (p=1,00) 11 Valid (p=0,95) 4 Valid (p=0,97) 12 Valid (p=0,87) 5 Valid (p=0,97) 13 Valid (p=0,95) 6 Valid (p=0,47) 14 Valid (p=0,87) 7 Valid (p-=0,87) 15 Valid (p=0,97) 8 Valid (p=0,95) 16 Valid (p=0,92) 17 Valid (p=0,79)

Hasil uji validitas didapatkan dua soal (butir 3 dan 9) yang kurang bagus

dan untuk penelitian selanjutnya dikeluarkan dari instrument test. uji reliabilitas

soal ,untuk pengetahuan dilakukan dengan teknik CITAS dan didapatkan nilai

0,672 (soal reliabel). Dari hasil pengujian maka dapat dinyatakan bahwa soal

untuk mengukur pengetahuan layak digunakan, dengan ketetapan bahwa butir soal

nomor 3 dan 9 dikeluarkan dari instrument (tidak digunakan untuk pengujian).

Hasil pengujian validitas dengan korelasi Product Moment untuk butir

soal motivasi setelah dilakukan uji coba dan perbaikan akhir adalah:

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3.4 Validitas Item/ Butir Soal Motivasi Item soal validitas Item soal validitas

1 Valid (p=0,000) 9 Valid(p=0,000) 2 Valid (p=0,000) 10 Valid(p=0,000) 3 Valid (p=0,000) 11 Valid(p=0,000) 4 Valid (p=0,000) 12 Valid(p=0,000) 5 Valid (p=0,000) 13 Valid(p=0,000) 6 Valid (p=0,000) 14 Valid(p=0,001) 7 \/alid (p=0,000) 15 Valid(p=0,000) 8 Valid (p=0.000) 16 Valid(p=0,000)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa butir seluruh butir kuesioner

motivasi valid untuk digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas dengan

menggunakan Alpha Cronbach didapatkan nilai 0,771, yang berarti bahwa soal

reliabel. Dari hasil diatas dapat dinyatakan bahwa butir soal pada kuesioner

motivasi layak di gunakan dalam penelitian.

G. Uji Persyaratan Analisis

Sehubungan dengan dilakukannya pengujian hipotesis maka terlebih

dahulu harus dilakukan uji asumsi dan uji normalitas yang dipersyarakatkan bagi

teknik analisa yang digunakan yang dimaksud untuk mengetahui apakah data.

Ubahan yang diteliti benar dari pupulasi yang berdistribus normal atau tidak.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Analisa Data

Dalam penelitian ini karena distribusi data adalah distribusi tidak normal

maka Analisis data dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :

1. Penarikan kesimpulan untuk hipotesis tentang perbedaan prestasi antara dua

kelompok dilakukan dengan menggunakan uji Mann-withney test dengan α 0,05

dengan membandingkan nilai hasil post test antara kelornpok kelompok I dan

kelompok II. Jika nilai p kurang dari 0,05 berarti Hipotesis nol ditolak atau

hipotesis penelitian diterima, yaitu terdapat perbedaan prestasi mahasiswa yang

mendapat pembelajaran dengan media phantom dan dengan rnedia VCD.

2. Penarikan kesimpulan untuk hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji

Mann Withney test dengan α 0,05 dengan membandingkan nilai hasil post test

antara kelompok kelompok I dan kelompok II. Jika nilai p kurang dari 0,05 berarti

Hipotesis nol ditolak atau hipotesis penelitian diterima, yaitu terdapat perbedaan

tingkat motivasi mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan media phantom

dan dengm media VCD.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Desain

penelitian ditetapkan jenis eksperimental pendekatan pre-post test design, yaitu

pengukuran variabel dilakukan sebelum dan setelah dilakukan tindakan/ perlakuan

(Nursalam, 1999). Variabel yang diukur diuji adalah pengetahuan dan motivasi.

Alur pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

Pre Perlakuan Post

Klp 1 Test 1 Phantom Test 2

Klp 2 Test 1 Pemutaran VCD Test 2

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Prodi D III Keperawatan STIKES ANNUR

Purwodadi, sebuah lembaga pendidikan milik Yayasan ANNUR Purwodadi,

dengan jumlah mahasiswa 76 orang. Lokasi kampus terletak di Jl. Gajah Mada

No. 10 Purwodadi dengan dipimpin oleh Ketua STIKES. Mahasiswa terdiri atas 3

(tiga) kelas yang terdiri atas satu kelas semester II, satu kelas semester IV dan satu

kelas semester VI. .Jumlah mahasiswa sebagai responden penelitian terdiri atas

kelompok II A yaitu 38 mahasiswa tingkat II dan kelompok II B yaitu 38

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mahasiswa tingkat II. Pembelajaran kelas dan laboratorium dilakukan di masing-

masing kelas dan tidak dilakukan kelas gabung.

Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2010 bertempat di kampus

terpadu STIKES ANNUR Purwodadi

C. Populasi, Sampel dan Sampling

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi D-III Keperawatan

STIKES ANNUR Purwodadi (angkatan 2009) sejumlah 76 mahasiswa yang

terdiri atas dua kelompok (yaitu kelompok II A dan kelompok II B). Seluruh

mahasiswa tingkat II (Angkatan 2009) dijadikan sebagai obyek penelitian. Obyek

penelitian terdiri atas mahasiswa dalam rentang kelompok umur antara l9 sampai

23 tahun, dengan kelompok umur paling banyak berusia 20 tahun sebanyak 30

orang. Obyek penelitian terdiri atas 30 mahasiswa laki-laki dan 46 mahasiswa

perempuan Sampel penelitian ditetapkan sejumlah 76 orang, ditentukan dengan

teknik total sampling (exhausted sampling) dimana ”peneliti mengambil semua

populasi sumber” (Murti,2006:85).Dalam penelitian ini diterapkan kriteria retriksi

(yaitu inklusi dan eksklusi).

1. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah:

a.Mahasiswa yang masuk kuliah dan tidak sakit

b.Prosentase absensi perkuliahan minimal 80 %

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Mahasiswa tidak kooperatif dan tidak bersedia menjadi responden

b. Mahasiswa yang sudah mendapatkan materi tentang keterampilan masase

payudara.

D. Variabel penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen

a. Pembelajaran dengan Media phantom

Pembelajaran dengan media phantom adalah rangkaian kegiatan belajar

dimana pengajar menyampaikan materi menggunakan phantom serta alat dan

bahan lainnya untuk mempertunjukkan prosedur perawatan payudara di hadapan

pebelajar. Pelaksanaan pengajaran dilakukan pada satu kelompok (kelompok I)

pada bulan Nopember 2010. Variabel ini tidak diukur, namun dikontrol oleh

peneliti dengan menggunakan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang telah

ditetapkan oleh peneliti.

b. Variabel Independen : Pembelajaran dengan media VCD

Adalah pembelajaran/ kegiatan belajar di dalam kelas dimana pengajar

menyampaikan materi dengan mempertunjukkan prosedur masase payudara di

hadapan pebelajar dengan menggunakan sarana film/VCD. Pelaksanaan

pengajaran dilakukan pada satu kelompok (kelompok II) pada bulan November

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2010. Variabel penelitian ini tidak diukur, namun dikontrol oleh peneliti dengan

menggunakan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang telah ditetapkan oleh peneliti

2. Variabel Dependen

a. Pengetahuan

Pengetahuan dalam penelitian ini adalah kapabilitas yang dimiliki oleh

pebelajar (mahasiswa) terkait teknik masase payudara, terutama pada aspek

kognitif . Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan melakukan test. Pengukuran

dilakukan dengan pendekatan pre test dan post test, yaitu pengetahuan diukur

sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran.

b. Variabel Dependen: Motivasi

Motivasi adalah rasa ketertarikan yang dimiliki oleh mahasiswa untuk

mengikuti/ menyimak kegiatan perkuliahan. Motivasi diukur dengan

menggunakan kuesioner dalam bentuk skala semantic differensial. Pengukuran di

lakukan setelah pembelajaran (post test)

E. Pengumpulan Data

1. Pengetahuan

Pengumpulan data pengetahuan dilakukan dalam bentuk test dengan

menggunakan soal obyektif (pilihan ganda) yang diberikan sebelum dan setelah

pembelajaran (pre dan post test) dengan jumlah pilihan tiga item tiap butir soal.

Soal yang digunakan untuk rnengukur pengetahuan adalah sebagai berikut:

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3.1 Indikator Butir Soal dan Jumlah Soal pengetahuan

Indikator Jumlah Soal

Pengertian dan Tujuan 2 Alat dan Bahan 8 Alur tindakan 6 jumlah soal 16

Penetapan pengetahuan mahasiswa dilakukan dengan menggunakan skor

nilai, yang ditetapkan dengan formula:

:

Keterangan :

N : Nilai

∑ f : Frekuensi jawaban benar

n : Jumlah seluruh soal

2. Motivasi

Pengumpulan data motivasi mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran

menggunakan kuesioner dengan skala semantic differensial dengan rentang nilai 1

sampai 4. Adapun indikator dan jumlah soal untuk mengukur motivasi adalah

sebagai berikut:

N= ∑ f x 100

n

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3.2 Indikator butir Soal dan Jumlah Soal Motivasi

Indikator Jumlah Soal

Menunjukkan minat 4 Ulet menghadapi kesulitan 4 Senang bekerja sendiri 4 Cepat bosan terhadap tugas rutin 3 Jumlah Soal 15

F. Pengujian Alat Ukur

Sebelum alat ukur digunakan dalam penelitian, maka dilakukan pengujian

Alat ukur dengan menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas.

Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan setelah alat ukur

diujicobakan pada peserta coba yaitu mahasiswa Program Studi Ilmu

Keperawatan (PSIK) tingkat II karena mahasiswa PSIK juga mendapatkan

pengajaran masase payudara. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan

uji korelasi pearson (korelasi product moment) dengan analisa data menggunakan

pogram SPSS (statistical Package For Social Science) dan dilakukan pengujian

reliabilitas butir soal dengan bantuan computer (reliability test) dengan

menggunakan metode Alpha Cronbach untuk motivasi dan CITAS (classical item

and test analysis spreadsheet) untuk pengetahuan. Penarikan kesimpulan terhadap

validitas alat ukur dilakukan jika terdapat korelasi yang signifikan dan cukup kuat

antara butir soal dengan nilai total; sedangkan penentuan reliabilitas alat ukur

dilakukan dengan menggunakan pedoman bahwa jika nilai p lebih kecil dari 1,00

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk CITAS dan jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 maka soal secara

umum dianggap telah memenuhi reliabilitas.

Hasil pengujian validitas dengan SPSS 16 setelah dilakukan uji coba dan

perbaikan akhir adalah:

Tabel 3.3 Validitas Item /Butir Soal pengetahuan

Item soal validitas Item soal validitas

1 Valid (p=0,66) 9 Valid (p=1,00) 2 Valid (p=0,95) 10 Valid (p=0,76) 3 Valid (p=1,00) 11 Valid (p=0,95) 4 Valid (p=0,97) 12 Valid (p=0,87) 5 Valid (p=0,97) 13 Valid (p=0,95) 6 Valid (p=0,47) 14 Valid (p=0,87) 7 Valid (p=0,87) 15 Valid (p=0,97) 8 Valid (p=0,95) 16 Valid (p=0,92) 17 Valid (p=0,79)

Hasil uji validitas didapatkan dua soal (butir 3 dan 9) yang kurang bagus

karena soal dinilai terlalu mudah dan untuk penelitian selanjutnya dikeluarkan

dari instrument test. uji reliabilitas soal ,untuk pengetahuan dilakukan dengan

teknik CITAS dan didapatkan nilai p dibawah 1,00 (soal reliabel). Dari hasil

pengujian maka dapat dinyatakan bahwa soal untuk mengukur pengetahuan layak

digunakan, dengan ketetapan bahwa butir soal nomor 3 dan 9 dikeluarkan dari

instrument (tidak digunakan untuk pengujian).

Hasil pengujian validitas dengan korelasi Product Moment untuk butir soal

motivasi setelah dilakukan uji coba dan perbaikan akhir adalah:

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3.4 Validitas Item/ Butir Soal Motivasi

Item soal validitas Item soal validitas 1 Valid (p=0,000) 9 Valid(p=0,014) 2 Valid (p=0,004) 10 Valid(p=0,000) 3 Valid (p=0,002) 11 Valid(p=0,047) 4 Valid (p=0,002) 12 Valid(p=0,017) 5 Valid (p=0,004) 13 Valid(p=0,004) 6 Valid (p=0,008) 14 Valid(p=0,000) 7 \/alid (p=0,031) 15 Valid(p=0,033) 8 Valid (p=0,014) 16 Valid(p=0,012) 17 Valid (p=0,025)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh butir kuesioner motivasi

valid untuk digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas dengan menggunakan

Alpha Cronbach didapatkan nilai 0,715 yang berarti bahwa soal reliabel. Dari

hasil diatas dapat dinyatakan bahwa butir soal pada kuesioner motivasi layak di

gunakan dalam penelitian.

G. Uji Persyaratan Analisis

Sehubungan dengan dilakukannya pengujian hipotesis maka terlebih

dahulu harus dilakukan uji asumsi dan uji normalitas yang dipersyaratkan bagi

teknik analisa yang digunakan yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

ubahan yang diteliti benar dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Analisa Data

Dalam Penelitian ini karena distribusi data adalah distribusi tidak normal

(non parametrik) maka Analisis data dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :

1. Penarikan kesimpulan untuk hipotesis tentang perbedaan pengetahuan antara

dua kelompok dilakukan dengan menggunakan uji Mann-withney test dengan α

0,05 dengan membandingkan nilai hasil post test antara kelompok I dan

kelompok II. Jika nilai p kurang dari 0,05 berarti Hipotesis nol ditolak atau

hipotesis penelitian diterima, yaitu terdapat perbedaan pengetahuan mahasiswa

yang mendapat pembelajaran dengan media phantom dan dengan rnedia VCD.

2. Penarikan kesimpulan untuk hipotesis tentang perbedaan motivasi antara dua

kelompok dilakukan dengan menggunakan uji Mann Withney test dengan α

=0,05 dengan membandingkan nilai hasil post test antara kelompok kelompok I

dan kelompok II. Jika nilai p kurang dari 0,05 berarti Hipotesis nol ditolak atau

hipotesis penelitian diterima, yaitu terdapat perbedaan tingkat motivasi

mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan media phantom dan dengm

media VCD.

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi

1. Motivasi

a. Motivasi mahasiswa tingkat II A (mendapat media phantom)

Motivasi mahasiswa setelah pembelajaran pada kelompok tingkat II A

(mendapat media phantom) adalah sebagai berikut:

Nilai terendah = 46

Nilai tertinggi = 68

Nilai Rata – rata = 58,29

Standar Deviasi = 4,66

Adapun distribusi frekuensi motivasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Mahasiswa Tingkat II A

Rentang Nilai Frekuensi 46 – 51 7 52 – 57 10 58 – 63 14 64 – 70 7 Total 38

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adapun distribusi data diatas dapat digambarkan dalam grafik batang

sebagai berikut:

Gambar 4.1 Diagram Batang Skor Motivasi Mahasiswa Tingkat II A yang mendapat media Phantom Dari hasil penelitian didapatkan data motivasi terbanyak pada kelompok

dalam rentang skor 58 – 63 dengan jumlah 14 orang

b. Motivasi mahasiswa tingkat II B (mendapat media VCD)

Skor Motivasi pada kelompok yang mendapatkan media film VCD adalah

dapat digambarkan sebagai berikut:

Nilai terendah = 51

Nilai tertinggi = 68

Nilai rata – rata = 58,6

Standar deviasi = 3,59

0

2

4

6

8

10

12

14

16

46 - 51 52 - 57 58 - 63 64 - 70

7

10

14

7

motivasi

46 - 51

52 - 57

58 - 63

64 - 70

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adapun distribusi frekuensi motivasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Mahasiswa Tingkat II B

Rentang Nilai Frekuensi 51 - 56 13 57 – 62 21 63 – 68 4 Total 38

Adapun distribusi data dapat digambarkan dari grafik batang sebagai

berikut:

Gambar 4.2 Diagram Batang Skor Motivasi Mahasiswa Tingkat II B yang mendapat media film (VCD) Dari hasil penelitian didapatkan mahasiswa terbanyak berada pada rentang

57 – 62 sejumlah 21 orang

0

5

10

15

20

25

51 - 56 57 - 62 63 - 68

13

21

4

motivasi

51 - 56

57 - 62

63 - 68

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Pengetahuan

a. Pengetahuan sebelum mendapatkan pembelajaran dengan media phantom

1) Tingkat II A

Hasil pengolahan data didapatkan nilai pretest pada kelompok tingkat II A

dapat digambarkan sebagai berikut:

Nilai terendah = 23,53

Nilai tertinggi = 47,06

Nilai rata – rata = 57,97

Distribusi data penelitian dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Rentang Nilai Pretest Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II A

Rentang Nilai Frekuensi

23 – 28 7

29 – 34 11

35 – 40 7

41 – 46 9

47 – 52 4

Total 38

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil distribusi frekuensi pretest pengetahuan dengan phantom dapat

digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.3 Diagram Batang Skor Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II A sebelum mendapat media Phantom

Dari hasil diatas didapatkan mahasiswa terbanyak pada rentang skor 29 –

34 dengan jumlah 11 orang

2) Tingkat II B

Selanjutnya hasil test terhadap kemampuan mahasiswa tingkat II B

sebelum mendapat pembelajaran dengan media VCD dapat di gambarkan

sebagai berikut:

Nilai terendah = 29,41

0

2

4

6

8

10

12

23 - 28 29 - 34 35 - 40 41 - 46 47 - 52

7

11

7

9

4

Pretest Phantom

23 - 28

29 - 34

35 - 40

41 - 46

47 - 52

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nilai tertinggi = 64,71

Nilai rata – rata = 40,86

Berdasarkan distribusi data pretest pada Tingkat II B didapatkan hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Rentang Nilai Pretest Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II B (Dengan Media VCD)

Rentang Nilai Frekuensi

29 – 34 5 35 – 40 10 41 – 46 12 47 – 52 11 53 – 58 1 59 – 64 1 Total 38

Gambar 4.4 Diagram Batang Skor Pengetahuan Mahasiswa

Tingkat II B sebelum mendapat media film (VCD)

0

2

4

6

8

10

12

29 - 34 35 - 40 41 - 46 47 -51 53 - 58 59 - 64

5

10

1211

1 1

Pre test VCD

29 - 34

35 - 40

41 - 46

47 -51

53 - 58

59 - 64

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil data diatas tampak bahwa hasil pre test dari kedua kelas relatif ada

perbedaan walaupun tidak begitu mencolok

b. Pengetahuan setelah mendapat pembelajaran

1) Tingkat II A ( dengan media phantom)

Setelah dilakukan pembelajaran pada kedua kelas, maka didapatkan

pengetahuan mahasiswa hasil post test sebagai berikut:

Nilai terendah = 70,59

Nilai tertinggi = 100

Nilai rata – rata = 80,63

Adapun sebaran nilai dapat digambarkan dalam tabel distribusi frekuensi

sebagai berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Post test Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II A (Yang mendapat media phantom)

Rentang Nilai Frekuensi

70 – 75 2 76 – 81 5 82 – 87 2 88 – 93 10 94 – 100 19 Total 38

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil distribusi nilai post test dapat di gambarkan dalam grafik sebagai

berikut:

Gambar 4.5 Diagram Batang Skor Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II A Setelah mendapat media Phantom

2) Tingkat II B ( dengan media VCD)

Adapun pengetahuan mahasiswa tingkat II B setelah mendapat

pembelajaran dengan media VCD adalah sebagai berikut:

Nilai terendah =76,47

Nilai tertinggi = 100

Nilai rata – rata = 94,27

02468

101214161820

70 - 75 76 - 81 82 - 87 88 - 93 94 - 100

Post test phantom

70 - 75

76 - 81

82 - 87

88 - 93

94 - 100

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Pengetahuan Mahasiswa tingkat II B (Yang Mendapat Media Film/VCD) Rentang Nilai Frekuensi

76 – 81 1 82 – 87 0 88 – 93 10 94 – 100 27 Total 38

Hasil frekuensi Nilai post test Pengetahuan mahasiswa dengan film/ VCD

dapat digambarkan dengan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4.6 Diagram Batang Skor Motivasi Mahasiswa Tingkat II B yang mendapat media film (VCD)

0

5

10

15

20

25

30

76 - 81 82 - 87 88 - 93 94 - 100

1 0

10

27

76 - 81

82 - 87

88 - 93

94 - 100

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari hasil didapatkan bahwa nilai rata – rata kelas meningkat 85,29

menjadi 88,24

B. Uji Persyaratan Analisis

Uji Asumsi dan Uji Normalitas yang dipersyaratkan bagi teknik analisa

yang digunakan untuk mengetahui bahwa data ubahan yang diteliti dari populasi

yang berdistribusi tidak normal, hal ini secara empirik dapat digambarkan melalui

data deskriptif dari motivasi pada mahasiswa yang mendapat media pembelajaran

dengan phantom yaitu mean = 57,973 median = 58,500 Modus = 62 dan standar

deviasi 5,567

Secara empirik dapat digambarkan melalui data deskriptif dari motivasi

pada mahasiswa dengan media pembelajaran phantom mean =57,973

median=58,500 modus = 62 standar deviasi 5,567 skewness = -0,210 Standar

error of skewness = 0,383 Kurtosis = - 0,816 Standar error of kurtosis = 0,750

Statistics

motivasi1

N Valid 38

Missing 0

Mean 57.97

Median 58.50

Mode 62

Std. Deviation 5.568

Skewness -.210

Std. Error of Skewness .383

Kurtosis -.816

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Statistics

motivasi1

N Valid 38

Missing 0

Mean 57.97

Median 58.50

Mode 62

Std. Deviation 5.568

Skewness -.210

Std. Error of Skewness .383

Kurtosis -.816

Std. Error of Kurtosis .750

Tabel 3.5 Hasil analisa output motivasi mahasiswa yang mendapat Pembelajaran dengan Phantom Dilihat dari nilai mean, median dan modus yang tidak terletak pada satu

titik hal tersebut mempunyai arti bahwa distribusi data tidak normal hal ini

didukung dengan nilai significany dari Z-skewness yang didapat dari nilai

Skewness dibagi standar error of skewness – 0,210 / 0,383 = - 0,548 dan nilai Z-

Kurtosis yang didapat dari nilai Kurtosis dibagi dengan standar error of kurtosis

yaitu -0,816 / 0,750 = - 1,088. Karena sampel yang digunakan kecil maka nilai

absolut yang digunakan adalah > 1,96 maka skewness dan kurtosis data

significant pada p < 0,05. Karena nilai p data motivasi mahasiswa yang mendapat

pembelajaran dengan phantom adalah > 0,05 maka data tersebut tidak signifikan

atau tidak normal

Untuk Motivasi mahasiswa dengan pembelajaran VCD didapatkan data

Mean 58,61 Median 58,500 Modus 59 dan standar deviasi 3,591 menandakan

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

nilai tersebut tidak terletak pada satu titik sehingga distribusi data tidak normal hal

ini juga didukung dengan nilai Z- Skewness dan Z- Kurtosis adalah 1,738 dan

0,956 maka p > 0,05 yang artinya data tidak signifikan normal

Statistics

motivasi2

NValid 38

Missing 0

Mean 58.61

Median 58.50

Mode 59

Std. Deviation 3.591

Skewness .666

Std. Error of Skewness .383

Kurtosis .717

Std. Error of Kurtosis .750

Tabel 3.6 Hasil analisa output motivasi mahasiswa yang mendapat Pembelajaran dengan VCD Data deskriptif dari pengetahuan pada mahasiswa sebelum mendapat

pembelajaran dengan media phantom adalah mean = 34,055 median= 35,290

modus = 29,41 standar deviasi 7,635 maka nilai tersebut tidak berada pada satu

titik, sedangkan Z- Skewness dan Z- Kurtosis masing – masing adalah0,467 dan -

1,495 maka p > 0,05 yang mempunyai makna data tidak signifikan atau tidak

normal

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Statistics

pretest1

NValid 38

Missing 0

Mean 34.0555

Median 35.2900

Mode 29.41

Std. Deviation 7.63501

Skewness .179

Std. Error of Skewness .383

Kurtosis -1.121

Std. Error of Kurtosis .750

Tabel 3.7 Hasil analisa output pengetahuan mahasiswa sebelum

mendapat Pembelajaran dengan phantom

Data deskriptif dari pengetahuan pada mahasiswa sebelum mendapat

pembelajaran dengan media VCD adalah mean = 40,866 median = 41,180 modus

= 41,18 standar deviasi 8,086. Dilihat dari nilai mean, median dan modus yang

tidak sama maka nilai tersebut tidak berada pada satu titik yang berarti distribusi

data tidak normal hal ini didukung dari nilai Z- Skewness = 2,151 dan nilai Z-

Kurtosisnya = 1,361 karena p > 0,05 bermakna distribusi data tidak normal

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Statistics

prepembelajaran2

NValid 38

Missing 0

Mean 40.8668

Median 41.1800

Mode 41.18

Std. Deviation 8.08620

Skewness .824

Std. Error of Skewness .383

Kurtosis 1.021

Std. Error of Kurtosis .750

Tabel 3.8 Hasil analisa output pengetahuan mahasiswa sebelum

mendapat Pembelajaran dengan VCD

Data deskriptif dari pengetahuan pada mahasiswa setelah mendapat

pembelajaran dengan media Phantom adalah mean = 80,630 median = 91,180

modus = 94,12 standar deviasi 8,696 sedangkan nilai Z-Skewness dan Z-

Kurtosisnya adalah 1,822 dan 0,527 yang bermakna nilai tersebut tidak terletak

pada satu titik dan p > 0,05 sehingga bisa disimpulkan distribusi data tidak normal

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Statistics

post1

NValid 38

Missing 0

Mean 89.6303

Median 91.1800

Mode 94.12

Std. Deviation 8.69661

Skewness -.698

Std. Error of Skewness .383

Kurtosis -.395

Std. Error of Kurtosis .750

Tabel 3.9 Hasil analisa output pengetahuan mahasiswa setelah

mendapat Pembelajaran dengan VCD

Data deskriptif dari pengetahuan pada mahasiswa setelah mendapat

pembelajaran dengan media VCD adalah mean = 94,157 median = 94 modus =

100 standar deviasi 5,664 sedangkan nilai Z- Skewness dan Z-Kurtosisnya masing

– masing adalah -2,266 dan 1,395 yang mempunyai makna distribusi data tidak

normal karena nilai mean, median dan modus berbeda dan nilai dari p > 0,05

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Statistics

posttest2

N Valid 38

Missing 0

Mean 94.1579

Median 94.0000

Mode 100.00

Std. Deviation 5.66414

Skewness -.868

Std. Error of Skewness .383

Kurtosis 1.046

Std. Error of Kurtosis .750

C. Analisis Data

1. Perbedaan pengetahuan Mahasiswa yang Mendapat Pembelajaran dengan

Phantom dibanding media VCD pada pembelajaran masage payudara

Pengujian perbedaan pengetahuan antara tingkat II A dan tingkat II B

dilakukan dengan uji Mann – Whitney test dengan α = 0,05 didapatkan hasil

nilai z = - 2,343 dengan signifikansi 0,019.Nilai absolut dari z hitung lebih

besar dari z tabel = 1,960 dan nilai signifikansi lebih kecil dari p=0,05 dengan

demikian keputusan hipotesis nol ditolak yaitu mempunyai makna bahwa

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswa tingkat II

A dan tingkat II B. Hal ini di dukung juga dengan data dari mean rank pada

pengetahuan mahasiswa dengan pembelajaran melalui media phantom dan

media VCD dengan hasil berturut – turut 32,79 dan 44,21.

.

2. Perbedaan Motivasi Mahasiswa yang mendapat Pembelajaran dengan

Media Video dibanding Phantom pada Pembelajaran Masase Payudara.

Pengujian perbedaan antara motivasi mahasiswa yang mendapat

pembelajaran dengan video dibanding phantom pada pembelajaran masase

payudara dilakukan dengan membandingkan nilai hasil kuesioner antara dua

kelompok, dengan menggunakan uji Mann – Whitney test dengan α = 0,05

didapatkan nilai z hitung = - 0,214 dengan signifikansi 0,831.Nilai absolut

dari z hitung lebih kecil dari z tabel = 1,960 sedangkan nilai signifikansi lebih

besar dari p = 0,05 dengan keputusan hipotesis nol diterima yaitu mempunyai

makna bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara motivasi mahasiswa

tingkat II A dan tingkat II B. Hal tersebut bisa dilihat juga dari mean rank

pada motivasi mahasiswa dengan media pembelajaran phantom dan video

dengan hasil berturut – turut 37,96 dan 39,04.

c. Pembahasan

1. Perbedaan Pengetahuan Mahasiswa yang Mendapat Pembelajaran dengan

Media Video dibanding Phantom pada Pembelajaran Masase Payudara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bermakna antara pengetahuan mahasiswa yang mendapat media video

memiliki pengetahuan lebih baik dibandingkan mereka yang mendapatkan

media phantom didukung data statistik nilai z = - 2,343 dengan signifikansi

0,019.Nilai absolut dari z hitung lebih besar dari z tabel = 1,960 dan nilai

signifikansi lebih kecil dari p=0,05. Hal ini dikarenakan dengan media

pembelajaran video mahasiswa lebih mudah memahami tentang gambaran

yang jelas terhadap informasi yang disampaikan dan dapat mengulangi lagi

gerakan – gerakan yang belum dipahami oleh mahasiswa.Dengan adanya

media pembelajaran video mahasiswa lebih mudah mendapatkan isi materi

ketrampilan laboratorium secara utuh dan tersusun sesuai dengan buku

panduan kompetensi. Anderson (1983;104) menyatakan bahwa “video

merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh ketrampilan yang

menyangkut gerak”. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Ebner (1984;29)

bahwa “video dapat menghemat waktu belajar sebanyak 43% dari waktu yang

disediakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan”. Hasil

penelitian yang telah dilakukan Bosco (1984;15) juga menunjukkan bahwa

“pembelajaran dengan menggunakan video perbedaan individu diantara para

siswa yang lemah dapat mempelajari konsep tersebut dengan memutar

kembali dan memperlambat gerakan”, untuk itu dapat disimpulkan bahwa

video dapat membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan belajar, semakin

konkrit pengalaman yang diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses

belajar

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gagne menyatakan bahwa hasil belajar adalah kapabilitas, artinya

terjadi peningkatan kemampuan individu sebagai hasil dari belajar.

Kemampuan ini disebabkan adanya stimulasi dari lingkungan dan adanya

proses kognitif dari pebelajar.Soekidjo Notoatmojo mengungkapkan bahwa

pengetahuan adalah hasil tahu dari seseorang setelah seseorang melakukan

penginderaan terhadap sesuatu (1997:127). Dari pemahaman ini maka dapat

di mengerti bahwa mahasiswa yang telah mendapat pembelajaran mempunyai

pengetahuan yang relatif baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya saat

mereka belum terpapar materi yang memadai tentang substansi yang terdapat

dalam test yang diujikan.Mengacu pada teori kognitif tentang multimedia,

didapatkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan video dan phantom

akan menyebabkan stimulasi pada memori sensorik (visual dan aural) secara

bersama – sama sehingga meningkatkan retensi informasi ke dalam memori

jangka panjang

Teori kognitif yang mendukung penggunaan media pembelajaran yaitu

teori masukan kognitif (cognitif load theory) yang mengasumsikan bahwa (a)

memori yang bekerja pada seseorang meliputi memori auditorik dan visual

yang masing – masing bekerja sendiri – sendiri (b) setiap memori kerja

memiliki kapasitas yang terbatas (c) manusia memiliki sistem yang terpisah

untuk mempresentasikan informasi verbal dan non verbal (d) pembelajaran

yang bermakna terjadi manakala pebelajar memilih informasi yang relevan

dan mengelompokkan dalam suatu simpanan ingatan dalam bentuk koheren

dan membuat hubungan antara ingatan yang tersimpan

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian dari samuel

Mousavi dkk serta penelitian dari Richard E Mayer yang menghasilkan

kesimpulan bahwa penyampaian konsep keilmuwan yang sulit kepada para

pebelajar baik secara auditorik dan visual secara bersama – sama akan lebih

efisien (lebih mudah dan cepat) dibandingkan dengan jika informasi diberikan

secara sendiri – sendiri. Penjelasan dari penelitian ini adalah bahwa pikiran

sadar manusia didukung oleh “penguat” (buffer) auditorik dan visual yang

secara khusus menyimpan representasi simbolik dari informasi yang

dipelajari. Penyangga ini memungkinkan informasi tersimpan baik dalam

bentuk visual maupun aural (Clark dan Morison, 2002)

Penelitian dari Moreno dan Richard (1998) untuk mengetahui apakah

seseorang yang mendapat informasi secara verbal lebih baik daripada

menggunakan teks, menunjukkan bahwa pelajar yang mendapat informasi

melalui narasi dan narasi verbal lebih baik dibandingkan mereka yang

mendapat informasi melalui animasi dan teks. Sedangkan penelitian dari

Moreno dan Richard (2000) terhadap sekelompok siswa diperoleh bahwa

adanya prinsip pembagian perhatian dimana setiap individu yang sedang

menangkap informasi dari sumber yang bersamaan membagi perhatiannya

sehingga memperoleh hasil yang kurang baik dibandingkan jika merka

mendapat informasi dari stau sumber saja.

Sehingga dari hasil analisis didapatkan terdapat pengaruh penggunaan

media pembelajaran video dibanding phantom terhadap pengetahuan dan

motivasi mahasiswa tentang masase payudara, pengaruh tersebut secara

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

statistik signifikan ditunjukkan dengan mean rank VCD lebih tinggi daripada

phantom yaitu 44,21 dan 32,79. Hal ini jelas bahwa media video merupakan

media pendidikan yang memiliki unsur audio dan visual, unsur suara dan

visual juga lebih dominan sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih

jelas terhadap informasi yang disampaikan. Kelebihan dari penggunaan media

video sendiri antara lain dapat menunjukkan kembali gerakan – gerakan

dengan menggunakan efek tertentu yang dapat mempengaruhi proses belajar

mahasiswa. Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Sadiman 2002;75

bahwa kelebihan video adalah dapat menarik perhatian penonton,demonstrasi

yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya sehingga penyajiannya

menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang – ulang. Sedangkan

menurut Dale, 1956,dikutip dari Anitah,2008; 55 mengatakan “pengalaman

manusia digambarkan sebagai suatu kerucut, yang dimulai dari pengalaman

langsung sampai dengan pengalaman yang paling abstrak yaitu belajar

melalui lambang kata – kata”. Sehingga “jika pengalaman belajar semakin

menuju tingkat kongkrit maka hasil yang dicapai akan semakin tinggi” (Dale

dalam Anitah 2008;56-60). Dengan demikian, media pembelajaran (termasuk

video pembelajaran breast care) dapat membuat proses pembelajaran menjadi

proses yang aktif,dan pebelajar lebih termotivasi untuk belajar sesuai dengan

minat dan kemampuannya (Sadiman,dkk,2002) dan akan membuat proses

pembelajaran menjadi lebih efektif dan berpengaruh positif terhadap

perolehan pengetahuan.

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Perbedaan Motivasi Mahasiswa Yang Mendapat Pembelajaran dengan

Media Video dibanding Phantom pada pembelajaran Masase Payudara

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada kedua kelompok

pembelajaran dengan media video dan phantom tidak ada perbedaan motivasi

yang bermakna hal ini dimungkinkan karena pada keduanya melibatkan

kontak visual dan pada tingkat kognitif dianggap cukup untuk meningkatkan

pengetahuan dan membantu proses belajar. Namun secara teknis penggunaan

VCD lebih praktis dan dapat direproduksi serta relatif lebih murah dan dapat

didistribusikan kepada seluruh siswa atau orang lain sehingga lebih baik.

Abdul Bari Djamarah dan Aswan Zain mengungkapkan bahwa alat

bantu (media) mampu memberikan umpan balik serta penggunaan alat bantu

yang akseptabel dapat membuat pebelajar lebih bergairah dalam belajar.

Penggunaan media yang tepat diharapkan dapat meningkarkan perhatian

pebelajar terhadap relevansi proses belajar, meningkatkan motivasi dan

membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah serta memberi

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual serta mendorong

individu untuk belajar (Djamarah dan Zain, 2006).

Materi (2000) menyatakan bahwa banyak pendapat yang menyatakan

bahwa media memberi kemanfaatan terhadap motivasi, namun bukti – bukti

menunjukkan bahwa beberapa komponen penting dari motivasi bahkan

mengalami penurunan. Dari studi dari Favriel Salomon yang dikutip oleh

Materi (2000) menunjukkan hasil bahwa siswa menunjukkan ketertarikan

yang kuat terhadap media atau gabungan berbagai media umumnya memiliki

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kecenderungan harapan untuk dapat mengurangi kebutuhan untuk belajar.

Harapan ini menghasilkan rendahnya usaha mental dan rendahnya pen

capaian pengetahuan jika dibandingakan mereka yang mendapat

pembelajaran yang dipersepsikan lebih sulit.Materi (2000) juga

mengungkapkan bahwa siswa lebih merasa antusias dengan media yang lebih

baru karena adanya pengharapan dan optimisme adanya kemudahan untuk

mengakses dan belajar.

Berdasarkan pada kenyataan diatas, maka dimungkinkan penggunaan

media video lebih baik walaupun tidak menimbulkan antusiasme yang

berlebihan dan ekspektasi yang bermakna tetapi bisa meningkatkan hasil

pengetahuan dalam pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkat pula

prestasi mahasiswa.

H. Keterbatasan Penelitian

Setelah memperhatikan desain dan teknis penelitian, peneliti menyadari

bahwa dalam penelitian ini banyak keterbatasan antara lain:

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan satu

institusi pendidikan saja dan dilakukan hanya pada satu jenis mata kuliah

sehingga hasilnya kurang dapat mewakili secara mutlak.

2. Kedua metode belajar yang diterapkan (baik phantom maupun VCD)

merupakan pembelajaran visual yang tidak memberikan kesempatan

mahasiswa /pebelajar mencoba sendiri (mendemonstrasikan) teknik

masase payudara. Kondisi ini memberikan efek yang berbeda

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dibandingkan dengan teknik demonstrasi pada umumnya yang

dimungkinkan adanya uji coba langsung oleh mahasiswa.

3. Keterbatasan waktu penelitian menyebabkan penelitian hanya dapat

dilakukan untuk mengevaluasi satu sub pembelajaran saja dan belum

dapat menggambarkan dampak luas pengaruh media terhadap

peningkatan pengetahuan dan motivasi belajar.

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pengetahuan antara mahasiswa yang mendapat

pembelajaran melalui phantom dan melalui VCD, yaitu mahasiswa yang

mendapat pembelajaran melalui VCD lebih meningkat pengetahuannya

daripada mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan phantom.

2. Tidak terdapat perbedaan motivasi yang bermakna antara mahasiswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan media video dengan menggunakan

media phantom pada pembelajaran masase Payudara di STIKES AnNur

Purwodadi Prodi D – III Keperawatan Tingkat II.

B. Implikasi

1. Kepada Institusi Penyelenggara Pendidikan

Diharapkan Institusi Pendidikan dapat memberikan fasilitas bagi

pengembangan dan pengadaan media belajar VCD untuk meningkatkan

pengetahuan mahasiswa.

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN ...eprints.uns.ac.id/2627/1/Tesis-Anita_Lufianti.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Kepada Pendidik

Diharapkan dapat berinovasi dan mengembangkan diri dalam menciptakan

media VCD serta mengembangkan teknik lain diluar pemakaian media

untuk mempertahankan atau meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.

3. Kepada mahasiswa

Diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan media belajar terutama

VCD sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan.

C. Saran

1. Diharapkan Institusi pendidikan dapat mengembangkan media VCD yang

memadai untuk meningkatkan pengetahuan dan keefektifan proses belajar.

2. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang perbedaan pembelajaran

terutama VCD dan Phantom untuk bidang kajian mata kuliah yang lain

dan dengan sampel penelitian yang lebih luas sehingga dapat memperkuat

khasanah justifikasi hasil dan pada akhirnya dapat digunakan untuk

generalisasi hasil.

3. Diharapkan ada rentang waktu yang relatif panjang untuk dilakukan

penelitian sehingga dapat menilai pengaruh jangka panjang media

pembelajaran terhadap motivasi.