51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA RSBI (RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL) DAN AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Della Kusumaning Putri G0008204 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA RSBI

(RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL) DAN

AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Della Kusumaning Putri

G0008204

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul : Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa RSBI

(Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dan Akselerasi di SMA Negeri 1

Surakarta

Della Kusumaning Putri, G0008204, 2011

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Ujian Skripsi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari , Tanggal 2011

Pembimbing Utama Penguji Utama

Prof. Dr. M. Fanani, dr., Sp. KJ IGB. Indro Nugroho, dr., Sp. KJ

NIP. 19510711198003 1 00 1 NIP. 19731003200501 1 001

Pembimbing Pendamping Anggota Penguji

Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, MSc, PhD Arif Suryawan, dr., AIFM

NIP. 19551021 199412 1 001 NIP. 19580327198601 1 001

Tim Skripsi

Annang Giri Muelyo, dr., Sp. A, M. Kes

NIP: 19730410200501 1 001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 2011

Nama: Della Kusumaning Putri

NIM. G0008204

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan ridho-Nya skripsi dengan judul “Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dan Akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta” dapat terselesaikan.

Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini tidaklah dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu:

1. Prof. Dr. dr. Zainal Arifin Adnan, Sp. PD-KR-FINASIM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

2. Prof. Dr. M. Fanani, dr., Sp. KJ selaku pembimbing utama atas segala bimbingan, masukan, dan jalan keluar dari permasalahan yang timbul dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Prof. Dr. Bhisma Murti, dr., MPH, MSc, PhD selaku pembimbing pendamping atas segala bimbingan dan masukan mulai dari awal penyusunan hingga akhir penelitian skripsi ini.

4. IGB. Indro Nugroho, dr., Sp. KJ selaku penguji utama atas segala masukan dan koreksi untuk berbagai kekurangan dalam skripsi ini.

5. Arif Suryawan, dr., AIFM selaku anggota penguji atas masukan dan koreksi untuk berbagai kekurangan dalam skripsi ini.

6. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku ketua Tim Skripsi beserta Staf Bagian Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

7. Bapak Teguh, selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Surakarta yang telah

8. H.Herriyono,SH., Alm.Hj.Wahyuning Wulandari., Hj.Luthfiyah., Septina K.P., Achmad Diyas K., Ozon R.R serta seluruh keluarga yang telah memberi dukungan dan doa untuk terselesaikannya skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat tersayang yang selalu memberi dukungan dan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini, Dewi Ayu Astari.,Wella Manovia., Hida Fitriana R. P., Nurotus Saniyah, Adelia Kartikasari.

10. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Surakarta yang bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 2011

Della Kusumaning P

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Della Kusumaning Putri, G0008204, 2011. The Difference of Anxiety Level at The Students of Acceleration and RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) Programs in SMA Negeri 1 Surakarta

Objectives: The anxiety at the students approaching teenagers age is the manifestation of the transition of emotional, morality, and relationship in family. The division of acceleration and RSBI classes in SMA Negeri 1 Surakarta results the Difference of Anxiety Level between them because there is a psychological pressure constituting the high achievement demand.

Methods: This was an analytic observational research with cross sectional approach. The subjects is the students of SMA Negeri 1 Surakarta. The sampling technique using purposive sampling. The research data obtained by two different questionaire, the L-MMPI questionnaire, and Taylor Manifest of Anxiety Scale questionnaire (T-MAS). Statitical analysis using Chi Square test.

Results: Of the totals 58 number of samples consisted of 26 acceleration’s students and 32 RSBI’s students. Based on analyzed data using Chi Square test, there is differece of anxiety level at the students of acceleration and RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) programs in SMA Negeri 1 Surakarta (p=0.036;OR 0.30). Conclusion: There are differences in level of anxiety were statistically significant between acceleration’s students and RSBI’s students p=0.036. Anxiety level for students in acceleration is 0.3 times higher than the students in RSBI program. Key words : anxiety, acceleration, RSBI.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Della Kusumaning Putri, G0008204, 2011. Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dan Akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta Tujuan: Kecemasan pada siswa SMA yang menginjak remaja merupakan perwujudan transisi emosi, moralitas, pendidikan seksualitas, dan hubungan dalam keluarga. Adanya pembagian program RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dan akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta menyebabkan adanya perbedaan kecemasan diantara keduanya karena timbul tekanan psikologis berupa tuntutan berprestasi tinggi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah mahasiswa tingkat I Fakultas Kedokteran UNS. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data penelitian diperoleh dari dua macam kuesioner, yaitu kuesioner L-MMPI, kuesioner T-MAS. Analisis statistik menggunakan uji uji Chi Square . Hasil: Dari total 58 jumlah sampel terdiri atas 26 siswa Akselerasi dan 32 siswa RSBI. Dari hasil analisa data yang menggunakan teknik uji Chi Square diperoleh hasil p 0.036 dan OR 0.30.

Simpulan: Terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang secara statistik signifikan antara siswa RSBI dan akselerasi (p = 0.036). Tingkat kecemasan pada siswa Akselerasi 0.3 kali lebih tinggi daripada siswa RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) (OR = 0.30).

Kata kunci : kecemasan, RSBI, akselerasi

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

DAFTAR ISI

PRAKATA............................................................................................................... vi

DAFTAR ISI............................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL.................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR............................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah............................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................. 6

A. Tinjauan Pustaka.................................................................................6

B. Kerangka Pemikiran........................................................................... 22

C. Hipotesis............................................................................................. 23

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 24

A. Jenis Penelitian................................................................................... 24

B. Lokasi Penelitian................................................................................ 24

C. Subyek Penelitian............................................................................... 24

D. Teknik Sampling.................................................................................25

E. Rancangan Penelitian......................................................................... 26

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

F. Variabel Penelitian............................................................................. 27

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian........................................... 27

H. Instrumen Penelitian........................................................................... 27

I. Cara Kerja........................................................................................... 28

J. Teknik Analisis Data.......................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................ 30

A. Deskripsi Sampel ............................................................................... 30

B. Analisis Statistika .............................................................................. 31

BAB V PEMBAHASAN..................................................................................... 33

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 36

A. Simpulan ............................................................................................ 36

B. Saran .................................................................................................. 36

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 37

LAMPIRAN

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin...................... 30

Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Metode Pembelajaran...........................31

Tabel 4. Hasil Analisis Data dengan Uji Chi Square ..........................................32

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 22

Gambar 2. Rancangan Penelitian ........................................................................ 26

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Kedokteran

Lampiran 2. Data Pribadi Responden dan Informed Consent

Lampiran 3. Kuesioner L-MMPI

Lampiran 4. Kuesioner T-MAS (Taylor Manifest Anxiety Scale)

Lampiran 5. Data Mentah Hasil Penelitian

Lampiran 6. Hasil Uji Statistik Chi Square

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecemasan merupakan ketegangan, rasa tak aman, kekhawatiran yang

timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan (Maramis,

2009). Kecemasan adalah hal normal bagi manusia (Conley, 2008). Kecemasan

timbul akibat adanya respon terhadap kondisi stres atau konflik. Hal ini biasa

terjadi dimana seseorang mengalami perubahan situasi dalam hidupnya dan

dituntut untuk mampu beradaptasi (Solomon, 1974). Kecemasan sangat

mengganggu homeostatis dan fungsi individu, karena itu perlu segera dihilangkan

dengan berbagai macam cara penyesuaian (Maramis, 2009).

Kecemasan merupakan gangguan mental sementara. Diperkirakan 20% dari

populasi dunia menderita kecemasan (Gail, 2002) dan sebanyak 47,7% remaja

sering merasa cemas (Haryadi,2007). Siswa pun tidak luput dari kecemasan. Salah

satu yang menjadi stresor dalam kehidupan siswa adalah tuntutan dalam

pendidikan. Siswa tidak hanya dituntut untuk memperoleh nilai yang baik, tetapi

juga untuk memahami, mendalami, dan mampu mempratekkan ilmu yang telah

dipelajarinya. Perubahan lingkungan belajar juga menjadi salah satu faktor

pencetus kecemasan pada siswa.

Kecerdasan bukanlah satu-satunya faktor yang menetukan sukses atau

tidaknya seseorang dalam pelajaran, tapi ketenangan jiwa juga mempunyai

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pengaruh atas kemampuan untuk mengguanakan kecerdasan tersebut (Daradjat,

1988). Kecemasan tidak hanya mempengaruhi motorik dan viseral tetapi juga

mempengaruhi persepsi, belajar, dan berpikir. Kecemasan cenderung menghasilkan

kebingungan dan distorsi persepsi. Distorsi tersebut dapat mengganggu belajar

dengan menurunkan kemampuan memusatkan perhatian, menurunkan daya ingat,

mengganggu kemampuan menghubungkan satu hal dengan yang lain (Kaplan dan

Saddock, 2010). Karena itu dengan adanya kecemasan tentu akan mempengaruhi

hasil belajar siswa.

Ketenangan jiwa tidak hanya tergantung dari siswa itu sendiri tetapi juga

dipengaruhi faktor-faktor eksternal, diantaranya sistem pembelajaran. Sistem

pembelajaran yang diterapkan sedikit banyak akan mempengaruhi kenyamanan

siswa dalam belajar, sebab mau tidak mau setiap siswa harus mengikuti sistem

yang telah ditetapkan, entah itu cocok atau tidak dengan cara belajarnya, padahal

setiap orang tentu memiliki cara belajar yang berlainan.

Tantangan global dalam dunia pendidikan dimana setiap individu dituntut

untuk mampu berkompetisi dan inovatif, menjadi dasar pemerintah untuk

meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu beberapa sekolah mengadakan

beberapa program Akselerasi, SBI (Sekolah Bertaraf Internasional), RSBI

(Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanal) maupun regular (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) (Direktorat Pendidikan Luar Biasa,2007).

Pada dasarnya RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) adalah sistem

pembelajaran dengan menggunakan pengantar Bahasa Inggris meskipun tidak

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mengesampingkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Program ini

merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan secara

berkesinambungan mutu sekolah nasional kelompok mandiri, baik sekolah negeri

maupun swasta sehingga mereka nantinya mempunyai standart internasional.

Komponen-komponen yang akan dikembangkan untuk mendapat pengakuan

internasional dan lembaga yang akan memberikan sertifikat ini sepenuhnya

diserahkan kepada sekolah-sekolah sendiri sesuai dengan prinsip manajemen

berbasis sekolah (Departemen Pendidikan Nasional, 2007). Berbeda dengan RSBI,

kelas reguler hanya menggunakan Nilai Ujian Nasional Murni sebagai syarat

diterimanya siswa di SMA.

Akselerasi menurut Pressy (dalam Hawadi, 2004) adalah kemajuan yang

diperoleh dalam program pengajaran pada waktu yang lebih cepat atau usia yang

lebih muda daripada yang konvensional. Salah satu tujuan program akselerasi

adalah memberikan pelayanan kepada anak berbakat intelektual untuk

menyelesaikan pendidikan lebih awal. Dengan program akselerasi ini, lama belajar

siswa dapat dipercepat selama satu tahun pada setiap satuan pendidikan. Sekolah

Menengah Umum (SMU) yang ditempuh dari tiga tahun menjadi dua tahun.

Sedang kelas RSBI adalah kelas yang biasa atau kelas yang terdapat pada sekolah-

sekolah pada umumnya yang mana peserta bersifat heterogen tidak homogen

seperti di kelas akselerasi. Peserta program akselerasi adalah siswa yang memiliki

kemampuan di atas rata-rata, kreatif, dan bertanggung jawab terhadap tugas

(Rustanto,2009).

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Dari latar belakang di atas, penulis ingin mengangkat topik penelitian

tentang perbedaan tingkat kecemasan pada siswa RSBI dan Akselerasi.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian: Adakah perbedaan tingkat depresi berdasarkan tipe

kepribadian ekstrovert dan introvert pada mahasiswa tingkat I Fakultas

Kedokteran UNS?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat

kecemasan antara siswa RSBI dan Akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengembangan ilmu

khususnya Psikiatri tentang adanya perbedaan tingkat kecemasan antara siswa

RSBI dan Akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.

2. Manfaat praktis

a. Untuk memberi masukan kepada sekolah dan pihak yang terkait tentang

perlunya bimbingan untuk mengurangi kecemasan siswa.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Untuk memberi masukan kepada siswa tentang ketepatan pilihan pada

jenis program pendidikan.

c. Bagi para orangtua diharapkan mendapatkan wawasan tentang

kecemasan anak-anak mereka sehinggan akan menambah masukan untuk

pendidikan anak.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kecemasan

a. Definisi

Secara harfiah, kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety”

berasal dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango,anci”

yang berarti mencekik (Trismiati, 2004).

Menurut Kaplan dan Sadock (2010), kecemasan adalah suatu sinyal

yang menyadarkan dan memungkinkan tentang adanya bahaya yang

mengancam sehingga memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk

mengatasi ancaman tersebut. Ansietas merupakan suatu keadaan yang

ditandai oleh rasa khawatir disertai dengan gejala somatik yang menandakan

suatu kegiatan berlebihan dari susunan saraf somatik.

Pada manusia, kecemasan bisa jadi berupa perasaan gelisah yang

bersifat subjektif, sejumlah perilaku (tampak khawatir dan gelisah atau

resah), maupun respon fisiologis tertentu. Kecemasan bersifat kompleks dan

merupakan keadaan suasana hati yang berorientasi pada masa yang akan

datang dengan ditandai adanya kekhawatiran karena tidak dapat

memprediksi atau mengontrol kejadian yang akan datang (Barlow dan

Durand, 2006).

Kecemasan merupakan suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Banyak

hal yang menimbulkan kecemasan misalnya, kesehatan, relasi sosial, ujian,

karier, relasi internasional, dan kondisi lingkungan adalah beberapa hal yang

menjadi sumber kekhawatiran. Kecemasan adalah respon yang tepat

terhadap ancaman terhadap harga diri atau identitas diri yang sangat

mendasar bagi keberadaan individu (Navid et al., 2005).

Dari berbagai macam uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan yang mengakibatkan

individu mengalami perasaan tidak berdaya dalam tingkat yang berbeda-

beda karena ketidakmampuan menyesuaikan diri dalam situasi pada

umumnya.

b. Epidemiologi Kecemasan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja

sekarang ternyata memiliki rasa cemas yang jauh lebih besar bila dibanding

generasi bapak atau kakek nenek mereka di tahun 50-an. Penelitian yang

dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychologi edisi

bulan Desember 2000 ini juga menyebutkan bahwa anak-anak tahun 80-an

yang sehat mengalami kecemasan yang lebih tinggi dibanding tiga puluh

tahun sebelumnya. Analisis tersebut didasarkan pada penelitian yang

melibatkan lebih dari 60.000 anak dan siswa perguruan tinggi selama 4

dasawarsa (Mery, 2000).

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

c. Etiologi Depresi

Gejala awal sindrom kecemasan dapat dikenali dengan

memperlihatkan adanya keluhan psikis dan somatis sebagai berikut

(Mudjaddid, 2006) :

1) Gejala Psikis

Penampilan berubah, sulit berkonsentrasi, mood berubah, mudah marah,

cepat tersinggung, gelisah, tak bisa diam, timbul rasa takut.

2) Gejala Somatis

Sakit kepala, gangguan tidur, keluhan lain, misal sistem kardiovaskular,

sistem pernapasan, gastrointestinal dan sebagainya

Selain gejala-gejala tersebut, menurut Kartini (2000), beberapa

simptom kecemasan yang khas antara lain : a). Terdapat hal-hal yang

mencemaskan hati, hampir setiap kejadian menyebabkan timbulnya rasa

takut dan cemas; b). Disertai emosi-emosi kuat dan sangat tidak stabil; c).

Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan delution of

persecution (delusi dikejar-kejar); d). Sering merasa mual dan muntah; e).

Selalu dipenuhi ketegangan-ketegangan emosional dan bayangan-bayangan

kesulitan imajiner.

Pada pemeriksaan fisik terdapat nadi yang sedikit lebih cepat,

pernafasan yang cepat, kadang-kadang hiperventilasi dengan keluhan-

keluhan yang menyertainya (Maramis, 2009). Penderita dengan gangguan

kecemasan umum dapat pula menunjukkan disfungsi seksual atau

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

berkurangnya rangsangan seksual (Kendurkar dan Kaur, 2008).

d. Etiologi Kecemasan

Penyebab kecemasan, walaupun belum sepenuhnya jelas, sudah dapat

difokuskan lebih jelas pada dekade terakhir. Pada istilah yang luas,

perkembangan kecemasan melibatkan kombinasi pengalaman hidup, ciri

pikologis, dan atau faktor genetik (Long, 2009).

Beberapa macam teori penyebab kecemasan, yaitu :

1) Teori psikologi

Terdapat tiga bidang utama dalam teori psikologis (psikoanalitik,

perilaku, dan eksistansial) yang telah menyumbangkan teori tentang

penyebab kecemasan (Kaplan dan Sadock, 2010).

a) Teori psikoanalitik freud

Kecemasan timbul karena adanya dorongan yang tidak dapat

diterima menekan untuk mendapatkan perwakilan dan pelepasan sadar

(Kaplan dan Sadock, 2010).

Pertama, kecemasan dapat disebabkan oleh ancaman-ancaman

dari dunia luar, seperti masalah keuangan dan kegagalan. Kedua,

Freud juga menyebutkan bahwa kecemasan dapat disebabkan oleh

konflik internal terhadap ungkapan impuls-impuls “id”. Konflik dan

kecemasan terjadi apabila “id” mencari pemuasan terhadap kebutuhan-

kebutuhannya, tetapi dihalangi oleh “ego” dan “superego”.

Kecemasan ini disebut kecemasan moral. Ketiga, kecemasan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

disebabkan oleh “superego” tidak selektif dalam mengekang “ego”

dan akan terjadi tingkah laku yang tidak dapat diterima. Kecemasan

tersebut dinamakan kecemasan neurotik (Semiun, 2010).

b) Teori perilaku

Teori perilaku mengatakan bahwa kecemasan adalah suatu

respon yang dibisakan terhadap stimuli lingkungan spesifik (Kaplan

dan Sadock, 2010).

c) Teori eksitansial

Teori eksistansial memberikan gambaran gangguan kecemasan

umum, di mana tidak terdapat stimulus yang dapat diidentifikasi

secara spersifik untuk perasaan kecemasan. Konsep intinya adalah

bahwa seseorang menjadi menyadari adanya kehampaan yang

menonjol di dalam dirinya, perasaan yang mungkin lebih mengganggu

daripada penerimaan kematian mereka yang tidak dapat dihindari

(Kaplan dan Sadock, 2010).

d) Teori biologi

Neurotransmitter utama yang berperan pada kecemasan

berdasarkan penelitian pada binatang dan respon terhadap terapi obat

norepinefrin, serotonin, dan gamma-aminobutyric acid (GABA)

(Kaplan dan Sadock, 2010). Pasien yang menderita gangguan

kecemasan mungkin memiliki sistem noradrenergik yang buruk.

Badan sel non-adrenergik terutama berlokasi di lokus seruleus di pons

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

rostral. Percobaan pada primata menunjukkan bahwa stimulasi pada

lokus seruleus meghasilkan suatu respon ketakutan pada binatang dan

ablasi pada daerah sama menghambat pembentukan respon ketakutan

(Kaplan dan Sadock, 2010).

Dalam penelitian menduga bahwa gen yang terlibat dalam

regulasi serotonin kemungkinan memegang peran dalam menentukan

trait yang terkait dengan kecemasan (Nevid et al, 2005).

GABA adalah neurotransmitter yang inhibitori, yang berarti

meredakan aktifitas berlebih dari sistem saraf dan membantu untuk

meredam respon-respon stres. Bila aksi GABA tidak adekuat, neuron-

neuron dapat berfungsi berlebihan dan dapat meningkatkan keadaan

kecemasan (Nevid et al, 2005).

2) Teori genetik

Howarth dan Weissman (2000) menjelaskan suatu kemungkinan

sindrom kromosom 13. Kromosom ini dikatakan terlibat hubungan

genetik pada gangguan panik, sakit kepala hebat, masalah ginjal,

kandung kemih, tiroid, atau prolap katup mitral (Videbeck,2008).

e. Patofisiologi

Beberapa tahun terakhir ini semakin banyak perhatian difokuskan pada

peran sistem corticotropin releasing factor (CRF) (faktor pelepasan

kortikotropin) yang sangat penting untuk ekspresi kecemasan. Ini disebabkan

karena CRF mengaktikan aksis-HPA, yang merupakan bagian sistem CRF,

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dan sistem CRF ini memiliki efek yang luas pada wilayah-wilayah otak yang

terimplikasi dalam kecemasan (Durand and Barlow,2006).

Kecemasan atau anxietas akan merangsang respon hormonal dari

hipotalamus. Selain itu hipotalamus juga berfungsi sebagai pusat dari sistem

saraf otonomik. Medula adrenal adalah gangguan simpatik yang

termodifikasi dari sistem saraf autonom (SSA) namun sel-sel di medula

adrenal lebih cenderung mensekresi hormon daripada neurotransmitter. Sel-

sel penghasil hormon, disebut dengan sel kromafin, dikendalikan oleh SSA

secara langsung sehingga sekresi hormon dapat berlangsungsangat cepat.

Dua hormon utama yang diproduksi oleh medula adrenal adalah epinefrin

dan norepinefrin (Idrus,2006).

Tiga neurotransmitter utama yang berhubungan dengan kecemasan

berdasarkan penelitian pada binatang dan respon terhadap terapi obat adalah

morepinefrin, serotonin dan gamma-amiobutyri (GABA). Teori umum

tentang peranan norepinefrin di dalam gangguan kecemasan adalah bahwa

pasien yang menderita mungkin memiliki sistem noradrenergik yang

teregulasi secara buruk yang kadang-kadang menyebabkan aktifitas

terganggu. Pelepasan serotonin memang menyebabkan peningkatan

kecemasan pada pasien dengan gangguan kecemasan (Kaplan dan Sadock,

2010).

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

f. Jenis-jenis kecemasan

Menurut Freud (dalam Andri, 2007) ada tiga macam teori kecemasan:

a). Kecemasan realistik adalah ketakutan terhadap bahaya dari dunia

eksternal, dan taraf kecemasannya sesuai dengan ancaman yang ada. Dalam

kehidupan sehari-hari jenis ini disebut dengan rasa takut; b). Kecemasan

moral adalah kecemasan yang datang dari dunia sosial super ego yang telah

diinternalisasikan ke dalam diri (hati nurani), bukan berasal dari dunia luar

atau dari dunia fisik. Kecemasan moral ini adalah kata lain dari rasa malu,

rasa bersalah atau rasa takut mendapat sanksi karena tidak sesuai dengan hati

nuraninya; c). Kecemasan neurotik adalah ketakutan terhadap tidak

terkendalinya naluri-naluri yang menyebabkan seseorang melakukan suatu

tindakan yang bisa mendatangkan hukuman bagi dirinya. Kecemasan ini

dapat timbul ketika mengalami kehilangan ide, gugup, tidak mampu

mengendalikan diri, perilaku, akal dan pikiran. Neurotik adalah kata lain dari

perasaan gugup.

g. Penatalaksanaan

Upaya menangani anxiety disorder juga dapat dijelaskan melalui

pendekatan psikodinamika, humanistik-eksistensialis atau pendekatan

behavioristik maupun kognitif. Menurut para ahli psikodinamika, karena

gangguan ini berakar pada keadaan eksternal individu sehubungan dengan

adanya konflik intrapsikis yang dialami individu sehingga ia

mengembangkan suatu bentuk mekanisme pertahanan diri, maka upaya

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menanganinya juga terarah pada pemberian kesempatan bagi individu untuk

mengeluarkan seluruh isi pikiran atau perasaan yang muncul dalam dirinya.

Sementara para ahli dari pendekatan humanistik-eksistensial yang

melihat kecemasan sebagai hasil konflik diri yang terkait dengan keadaan

sosial dimana pengembangan diri menjadi terhambat, maka mereka lebih

menyarankan untuk membangun kembali diri yang rusak (damaged self).

Pendekatan kognitif yang melihat anxiety disorders sebagai hasil dari

kesalahan dalam mempersepsi ancaman (misperception of threat)

menawarkan upaya mengatasinya dengan mengajak individu berpikir dan

mendesain suatu pola yang kognitif baru (Tupattinaja,2003).

Lebih dari setengah abad yang lalu, tiga kelompok utama obat telah

digunakan untuk merawat gangguan-gangguan kecemasan, yakni barbiturat,

propanediol, benzodiazepin. Barbiturat tergolong obat penenang umum yang

manjur dan berfungsi mereduksikan seluruh kegiatan dalam sistem saraf

sentral.

Dewasa ini barbiturat jarang digunakan untuk merawat kecemasan.

Propanideol berfungsi mengendurkan otot dan sejauh otot yang dikendurkan,

maka kecemasan juga berkurang. Karena efektivitasnya untuk merawat

kecemasan adalah terbatas,maka sekarang obat-obatan ini jarang digunakan

untuk merawat kecemasan. Benzodiazepin adalah obat terbaru dan sekarang

digunakan secara luas. Obat benzodiazepin mengahasilkan GABA lebih

banyak, yang menyebabkan kegiatan inhibitori lebih banyak dan akibatnya

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

rangsangan dan kecemasan menjadi berkurang. Selain dari ketiga obat yang

telah dijelaskan di atas, sering juga digunakan obat-obat lain, khususnya

untuk gangguan obsesif kompulsif, yakni obat klomiparin (suatu obat

trisiklik antidepresan yang menghambat pengurangan serotonin)

(Semiun,2010).

2. Program RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional)

Era globalisasi ditandai dengan persaingan sangat kuat dalam bidang

teknologi, manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). Keunggulan SDM

akan menentukan kelangsungan hidup, perkembangan, dan kemenangan

persaingan pada era global ini secara berkelanjutan dengan dukungan teknologi

dan manajemen yang kuat, sebagai ciri khas sekolah efektif.

Terkait hal diatas, Dierktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah (Dirjen Dikdasmen) melalui Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Atas akan mengembangkan SMA yang berpotensi untuk

melaksanakan proses layanan pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan

lulusan yang diakui secara nasional maupun internasional (Departemen

Pendidikan Nasional, 2010).

RSBI merupakan kemajuan di dunia pendidikan dengan memperhatikan

kualitas pendidikan di mana secara awam ditafsirkan sekolah dengan kualitas

lulusan yang mampu menggunakan Bahasa Inggris khususnya yang sampai

saat ini atau bahkan untuk tahun ke depan pun merupakan tolak ukur utama

siswa atau seseorang dikatakan mempunyai kemampuan lebih di dunia

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pendidikan (Departemen Pendidikan Nasional, 2010).

Pada dasarnya RSBI dimaksudkan agar mutu pendidikan dapat

dimaksimalkan dengan melakukan rintisan sekolah bertaraf internasional

dengan menggunakan pengantar Bahasa Inggris meskipun tidak

mengesampingkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Sebagaimana

diketahui secara umum bahwa seseorang dalam merintis arah kehidupan sangat

ditentukan oleh kemampuan dan tingkat pendidikan yang dimiliki, di mana

sampai saat ini untuk memasuki sekolah yang lebih tinggi dibutuhkan

kemampuan lebih atau bahkan untuk memasuki dunia kerja nantinya

diutamakan seseorang yang mempunyai berbagai keahlian dan kemampuan.

Salah satu yang sampai saat ini sangat penting adalah kemampuan

menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, dalam arti mampu

aktif berbahasa inggris (Departemen Pendidikan Nasional, 2010).

RSBI adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta didik berbasis

Standart Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia yang berkualitas Internasional

dan lulusannya berdaya saing Internasional. Karateritik RSBI adalah sebagai

berikut (Departemen Pendidikan Nasional,2010) : a). Menerapkan KTSP

(Kurikulum Tinggi Satuan Pendidikan) yang dikembangkan dari standart isi,

standart kompetensi kelulusan dan kompetensi dasar yang diperkaya dengan

muatan Internasional; b). Menerapkan proses pembelajaran dalam Bahasa

Inggris, minimal untuk mata pelajaran MIPA dan Bahasa Inggris; c).

Mengadopsi buku teks yang dipakai RSBI (negara maju); d). Menerapkan

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

standart kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

yang ada di dalam Standart Nasional Pendidikan (SNP); e). Pendidik dan

tenaga kependidikan memenuhi standar kompetensi yang ditentukan dalam

Standart Nasional Pendidikan (SNP); f). Sarana / prasarana memenuhi Standar

Nasional Pendidikan (SNP); g). Penilaian memenuhi standar nasional dan

internasional.

Pada kurikulum ini, siswa yang diterima harus memenuhi persyaratan

yang telah ditetapkan oleh sekolah masing-masing, biasanya sekolah

menerapkan persyaratan yaitu :

a. Seleksi administrasi meluputi :

1) Nilai rapor SMP kelas VII s.d IX untuk mata pelajaran

Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris minimal

7,5 .

2) Penghargaan prestasi akademik.

3) Sertifikat dari lembaga khusus akademik.

b. Achievement test, meliputi :

Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dengan skor minimal 7

dalam rentang 0-10

c. Tes Kemampuan Bahasa Inggris, meliputi :

Reading, Writing, Listening, Speaking denga skor minimal 7 dalam

rentang 0-10.

d. Lulus Tes Psikologi (Psychotest) meliputi :

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Minat dan Bakat (Aptitute Test) dan Kepribadian (Personality Test)

e. Wawancara dengan siswa (untuk mengetahui minat siswa masuk

program RSBI) dan orang tua siswa (untuk mengetahui minat dan

dukungan orang tua).

(Departemen Pendidikan Nasional,2010).

3. Program Akselerasi

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen

Pendidikan Nasioanal menerbitkan pedoman Penyelenggaraan Program

Percepatan Belajar tahun 2003 yang menjelaskan bahwa Program Percepatan

(Akselerasi) adalah pemberian pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi

kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki siswa, dengan memberi

kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam

jangka waktu yang lebih singkat (Depdiknas,2003).

Colangelo (dalam Hawadi,2004) menyebutkan bahwa istilah akselerasi

menunjuk pada pelayanan yang diberikan (service delivery), dan kurikulum

yang disampaikan (curriculum delivery). Sebagai model pelayanan, pengertian

akselerasi termasuk juga taman kanak-kanak atau perguruan tinggi pada usia

muda, meloncat kelas, dan mengikuti pelajaran tertentu pada kelas diatasnya.

Menurut Felhusen, Proctor dan Black (dalam Hawadi,2004), akselerasi

diberikan untuk memelihara minat siswa terhadap sekolah, mendorong siswa

agar mencapai prestasi akademis yang baik, dan untuk menyelesaikan

pendidikan dalam tingkat yang lebih tinggi bagi keuntungan dirinya maupun

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

masyarakat.

Kesimpulannya, kelas akselerasi kelas yang memberikan layanan

pendidikan dengan menyelesaikan belajar dalam waktu yang lebih cepat

dibandingkan kelas reguler (Direktorat Pendidikan Luar Biasa,2007).

Program Percepatan Belajar adalah salah satu program layanan pendidikan

khusus bagi peserta didik yang oleh guru telah diidentifikasi memiliki prestasi

sangat memuaskan, dan oleh psikolog telah diidentifikasi memiliki kemampuan

intelektual umum pada taraf cerdas, memiliki kreativitas dan ketertarikan

terhadap tugas diatas rata-rata, untuk dapat menyelesaikan program pendidikan

sesuai dengan ketepatan belajar mereka. Siswa yang diterima sebegai peserta

program percepatan belajar adalah siswa yang memenuhi pesyaratan sebagai

berikut (Direktorat Pendidikan Luar Biasa,2007) : a). Persyaratan Akademis,

yang diperoleh dari skor rata-rata nilai Rapor, Nilai Ujian Nasional, serta Test

Kemampuan Akademis dengan nilai skeurang-kurangnya 8,00 (sesuai

kebijakan sekolah masing-masing); b). Persyaratan Psikologis, yang diperoleh

dari hasil pemeriksaan psikologis maupun tes kemampuan intelektual umum,

tes kreativitas dan keterikatan pada tugas. Peserta yang lulus tes psikologi

adalah mereka yang memiliki kemampuan intelektual umum dengan kategori

jenius (IQ > 140) atau mereka yang memiliki kemampuan intelektual umum

dengan ketegori cerdas (IQ > 125) yang ditunjang oleh kreativitas dan

ketertarikan terhadap tugas dalam kategori diatas rata-rata; c). Informasi Data

Subyektif, yaitu nominasi yang diperoleh dari diri sendiri (self nomination),

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

teman sebaya (peer nomination), orangtua (parent nomination), dan guru

(teacher nomination) sebagai hasil dari pengamatan dari sejumlah ciri-ciri

keterbakatan; d). Kesehatan fisik yang ditunjukkan dengan surat keterangan

sehat dari dokter; e). Kesediaan calon siswa dan persetujuan orang tua.

4. Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory (L-MMPI)

Merupakan tes kepribadian yang banyak penggunaannya di dunia sejak

tahun 1942. Dikembangkan oleh Hathaway (psikolog) dan Mc Kinley

(psikiater) dari Universitas Minnesota, Mineapolis, USA sejak tahun 1930-an

(Butcher, 2005).

Dalam penelitian ini hanya dipergunakan skala L dalam keseluruhan tes

MMPI. Skala L dipergunakan untuk mendeteksi ketidakjujuran subyek

termasuk kesengajaan subyek dalam menjawab pertanyaan supaya dirinya

terlihat baik (Graham, 2005). Dalam skala ini dikemukan kesalahan-kesalahan

kecil yang terdapat pada setiap orang, yang baginya tidak ada alasan untuk

menyembunyikannya. Bila pada kekurangan-kekurangan kecil ini orang tidak

mau jujur atau tidak mau mengakuinya, maka tampak adanya skor yang tinggi

(Hawari, 2009).

Tes ini berfungsi sebagai skala validitas untuk mengidentifikasi hasil yang

mungkin invalid karena kesalahan atau ketidakjujuran subyek penelitian. Tes

terdiri dari 15 soal dengan jawaban “ya” atau “tidak” atau “tidak menjawab”

dengan nilai batas skala adalah 10, artinya apabila responden mempunyai nilai

≥ 10 maka responden tersebut dinyatakan invalid.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

5. Trait Manifest Anxiety Scale (T-MAS)

Dalam penelitian ini digunakan instrumen pengukur kecemasan Trait

Manifest Anxiety Scale (TMAS) dari Janet Taylor. Tingkat kecemasan akan

diketahui dari tinggi rendahnya skor yang didapatkan. Makin besar skor maka

tingkat kecemasan makin tinggi, makin kecil skor tingkat kecemasan semakin

rendah.

Kuesioner TMAS berisi 50 butir pertanyaan, dengan 2 pilihan “ya”

dan “tidak”. Responden menjawab sesuai dengan keadaan dirinya dengan

memberi tanda (X) pada kolom jawaban ya atau tidak. Jawaban “ya” diberi

skor 1 dan jawaban “tidak” diberi skor 0. Kemudian seluruh skor dijumlahkan

dan dicari rata-ratanya lalu dibandingkan. Sebagai cut of point adalah sebagai

berikut : a). Nilai < 21 berarti tidak cemas; b) Nilai ≥ 21 berarti cemas.

TMAS mempunyai derajat validitas yang cukup tinggi, akan tetapi

dipengaruhi juga oleh kejujuran dan ketelitian responden dalam mengisinya

(Azwar,2007). Karena itu peneliti menggunakan tes L-MMPI untuk

menghindari terjadinya perhitungan hasil yang mungkin invalid karena

kesalahan atau ketidakjujuran responden.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Keterangan:

= diteliti

= tidak diteliti

C. Hipotesis

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Siswa Kelas

RSBI

Metode Pembelajaran

Siswa Kelas

Akselerasi

Lebih cemas

- Mempunyai rasa bersaing sedang

- Terlatih komunikasi aktif dengan bahasa asing

- Sering di ajak berpikir pandang lain

- Lebih memiliki keterampilan meneliti

- Masa studi 3 tahun

- Lebih mempunyai rasa

bersaing

- Lebih kritis dan kreatif

- Minat yang beraneka ragam

- Lebih bertanggung jawab

- Masa studi hanya 2 tahun

Faktor penyebab kecemasan:

1) Kematian anggota keluarga

2) Perceraian orang tua 3) Keintiman keluarga

Kurang cemas

B. Kerangka Pemikiran

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka diajukan

hipotesis sebagai berikut: siswa Akselerasi lebih cemas dibandingkan dengan siswa

RSBI.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

pendekatan secara cross sectional. Dalam penelitian cross sectional digunakan

pendekatan transversal, dimana observasi terhadap variabel bebas (faktor resiko)

dan variabel terikat (efek) dilakukan hanya sekali pada saat yang sama

(Taufiqurohman, 2004).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Surakarta.

C. Subyek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA

Negeri 1 Surakarta, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi

a. Siswa kelas X SMA Negeri 1 Surakarta yang resmi masih terdaftar.

2. Kriteria eksklusi

a. Skor L-MMPI dengan jawaban “tidak” ≥ 10.

b. Tidak mengisi satu atau lebih pertanyaan pada kuisioner.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

D. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive

sampling yaitu pemilihan subjek berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu yang

berkaitan dengan karakteristik populasi atau kriteria inklusi dan ekslusi (Murti,

2006).

Besar sampel menurut patokan umum (rule of thumb), setiap penelitian yang

datanya akan dianalisis secara statistik dengan analisis bivariat membutuhkan

sampel minimal 30 subjek penelitian (Murti, 2006).

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

E. Rancangan Penelitian

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

Siswa SMA Kelas X

Isian data pribadi

L-MMPI

Sampel memenuhi syarat

Hasil Chi Square Hasil

T-MAS T-MAS

Siswa Kelas Akselerasi

Siswa Kelas RSBI

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas: siswa SMA RSBI dan Akselerasi

2. Variabel terikat: tingkat kecemasan

3. Variabel luar:

a) Stresor

b) Status ekonomi

c) Cara didik orang tua

d) Gaya hidup

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

a. Siswa RSBI adalah siswa yang sekolah di kelas bertaraf internasional.

b. Siswa Akselerasi adalah siswa yang sekolah di kelas akselerasi.

Skala : nominal dikotomi

2. Variabel terikat

Kecemasan adalah pengalaman emosi yang tidak menyenangkan

dalam kadar yang bervariasi mulai dari perasaan cemas yang ringan sampai

ketakutan yang intensif. Sebagai alat ukur adalah T-MAS (Taylor Manifest

Anxiety Scale).

Skala nominal dikotomi.

H. Instrumen Penelitian

1. Isian data pribadi

2. Lie minessota Multiphrasic Personality Inventory (L-MMPI), yaitu pertanyaan

yang digunakan untuk skala kebohongan responden, terdiri dari 15 butir

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pertanyaan yang harus dijawab “ya” atau “tidak”. Informasi yang diberikan

Responden dinilai tidak dapat dipercaya apabila jumlah jawaban”tidak”

melebihi 10. (Syamsulhadi, 1995).

3. Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS), yaitu daftar pertanyaan untuk menilai

kecemasan subyek yang berisi 50 pertanyaan, dengan 2 pilihan “ya” dan

“tidak”. Responden menjawab sesuai dengan keadaan dirinya dengan memberi

tanda (X) pada kolom jawaban “ya” atau “tidak”. Jawaban “ya” diberi skor 1

dan jawaban “tidak” diberi skor 0. Kemudian seluruh skor dijumlahkan dan

dicari rata-ratanya lalu dibandingkan. Sebagai cut of point adalah sebagai

berikut : a). Nilai < 21 berarti tidak cemas; b) Nilai ≥ 21 berarti cemas.

I. Cara Kerja

1. Tiap siswa SMA diberi dua macam kuesioner (Skala L-MMPI dan Skala T-

MAS) secara bersamaan beserta isian data pribadi responden. Setiap skala

diminta untuk diisi secara lengkap sesuai petunjuk.

2. Skala L-MMPI dihitung terlebih dahulu. Skala ini berisi 15 butir pernyataan

untuk dijawab responden dan dapat dipertanggungjawabkan kejujurannya bila

jawaban ”tidak” berjumlah kurang dari 10. Responden diikutsertakan jika

memenuhi syarat.

3. Kemudian Skala T-MAS berisi 50 butir pertanyaan, dengan 2 pilihan “ya” dan

“tidak”. Responden menjawab sesuai dengan keadaan. Jawaban “ya” diberi

skor 1 dan jawaban “tidak” diberi skor 0. Kemudian seluruh skor dijumlahkan

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dan dicari rata-ratanya lalu dibandingkan. Sebagai cut of point adalah sebagai

berikut : a). Nilai < 21 berarti tidak cemas; b) Nilai ≥ 21 berarti cemas.

4. Setelah data diperoleh, dianalisis dengan uji Chi Square dengan Statistical

Product and Service Solution (SPSS) 17 for Windows.

J. Teknik dan Analisis Data

Untuk menguji perbedaan tingkat kecemasan antara siswa RSBI dan

akselerasi adalah dengan menggunakan uji statistik uji Chi Square dan akan

diolah dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17 for Windows.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 30

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Sampel

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2011 di SMA Negeri 1

Surakarta. Subyek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Surakarta kelas X

Akselerasi dan RSBI. Pada penelitian ini didapat total sampel sebanyak 58 siswa

sesuai dengan kriteria subjek penelitian.

Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Karakteristik Jumlah Persen %

Umur

14 tahun 6 10.3

15 tahun 25 43.1

16 tahun 24 41.4

17 tahun 3 5.2

Jenis Kelamin

Laki-laki 25 43.1

Perempuan 33 56.9

Sumber : Data primer 2011

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa berdasarkan tabel umur, didapatkan sampel

yang berumur 14 tahun 6 siswa (10.3%), 15 tahun 25 siswa (43.1%), 16 tahun 24

siswa (41.4%) dan 17 tahun 3 siswa (5.2%). Berdasarkan tabel jenis kelamin,

didapatkan sampel dengan jenis kelamin laki-laki 25 siswa (43.1%) dan sampel

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

31

dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 33 siswa (56.9%). Hal ini menunjukkan

bahwa sampel dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Metode Pembelajaran

Sumber: Data primer 2011

Pada tabel 4.2 memperlihatkan distribusi sampel berdasarkan metode

pembelajaran. Didapatkan sampel bahwa siswa Akselerasi berjumlah 26 siswa

(44.8%) dan siswa RSBI berjumlah 32 siswa (55.2%). Hal ini menunjukkan siswa

RSBI lebih banyak daripada Akselerasi.

B. Analisis Statistika

Data penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan uji Chi

Square dengan program SPSS 17.00 for windows. Uji ini digunakan untuk

menguji hipotesis bila dalam populasi dua kelompok atau lebih, data berbentuk

nominal dan sampelnya besar.

Dari hasil uji Chi Square pada Tabel 4.3 didapatkan p 0.036. Hal ini

menunjukkan hasil yang signifikan bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan

antara siswa Akselerasi dan RSBI.

Metode Pembelajaran Jumlah Persen

Akselerasi

RSBI

26

32

44.8

55.2

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

32

Tabel 4.3 Hasil uji Chi Square tentang perbedaan kecemasan antara siswa

Akselerasi dan RSBI

Tingkat Kecemasan

Metode Pembelajaran OR p

Akselerasi RSBI Total

Tinggi skor > 21 55.6 44.4 100 0.300 0.036

Rendah skor <21

27.3 72.7 100

Sumber: Data primer 2011

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa kelas Akselerasi tingkat

kecemasan 0.3 kali lebih besar daripada siswa kelas RSBI (OR=0.300, p=0.036).

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 33

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2011 dengan memberikan

kuesioner kepada 58 siswa di SMA Negeri 1 Surakarta.. Dari 58 siswa tersebut

terbagi menjadi 26 siswa akselerasi dan 36 siswa RSBI. Sampel yang didapat pada

penelitian ini memenuhi kriteria inklusi penelitian

Sesuai dengan analisis perhitungan statistik yang telah dikemukakan,

didapatkan adanya perbedaan tingkat kecemasan antara siswa akselerasi dan RSBI.

Hasilnya adalah tingkat kecemasan pada siswa akselerasi lebih tinggi daripada siswa

RSBI. Hal ini sesuai dengan hipotesis sebelumnya yang menyebutkan bahwa terdapat

perbedaan tingkat kecemasan antara siswa akselerasi dan siswa RSBI.

Dari hasil penelitian ini siswa kelas akselerasi memiliki resiko untuk

mengalami kecemasan 0.3 kali lebih besar daripada siswa kelas RSBI. Perhitungan

resiko tersebut secara statistik adalah signifikan (dimana OR=0.300 ; p=0.036).

Adanya kecemasan yang tinggi pada siswa akselerasi ini disebabkan siswa akselerasi

mempunyai beban secara psikis dan dari orangtua, guru, teman dan masyarakat

lingkungannya untuk mempertahankan prestasinya. Dimana jika beban secara psikis

dan fisik ini dalam mempertahankan prestasinya jika terus-menerus dibiarkan akan

timbul akan menimbulkan gangguan kecemasan umum berupa rasa cemas ketegangan

motorik, hiperaktivitas otonomik dan kewaspadaan kognitif (Kaplan dan Sadock,

2010).

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

34

Kecemasan tinggi pada siswa akselerasi juga disebabkan bahwa pandangan

siswa terhadap kedudukan dalam lingkungannya dengan ukuran rasa sukses untuk

mempertahankan prestasinya di dalam kelas, serta adanya kebutuhan psikologi rasa

harga diri dan rasa masuk hitungan dalam kelompok kelas akselerasi dimana untuk

mencapai tujuan mempertahankan prestasinya, dorongan fisik dan psikis bekerja

lebih banyak sehingga menimbulkan rasa cemas (Maramis, 2005).

Seorang siswa dalam kehidupannya selalu hidup dalam tiga kutub, yaitu kutub

keluarga, sekolah dan masyarakat. Kondisi masing-masing kutub dan interaksi antara

tiga kutub ini akan menghasilkan dampak yang positif maupun negatif pada siswa.

Dampak positif pada siswa misalnya prestasi sekolah menonjol, dan tidak

mempunyai perilaku antisosial, sedangkan dampak yang buruk misalnya prestasi

belajarnya merosot dan mempunyai perilaku antisosial (Hawari,2008).

Dalam kehidupan siswa dipengaruhi oleh keadaan kehidupan keluarganya.

Pada berbagai penelitian yang diungkapkan Hawari (2008) bahwa siswa yang

dibesarkan pada lingkungan sosial keluarga yang tidak baik akan mengalami

gangguan kepribadian yang menjadi kepribadian antisosial dan berperilaku

menyimpang dibandingkan siswa yang dibesarkan dalam lingkungan yang harmonis.

Hasil penelitian yang telah dilakukan ini juga didukung oleh penelitian

sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Budiarsih (2004) meneliti tentang

perbedaan tingkat kecemasan antara siswa akselerasi dan reguler. Dari penelitian

tersebut didapatkan bahwa siswa akselerasi lebih cemas dibandingkan dengan siswa

reguler, dikarenakan beban psikis dan fisik siswa akslerasi lebih berat dibandingkan

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

35

siswa regueler.

Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, dimana hubungan antara

variabel bebas (faktor resiko), dan variabel tergantung (efek) yang di observasi hanya

sekali pada saat yang sama dan tidak diketahui sebab kecemasan itu timbul dan

banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada siswa, antara lain :

1. Umur, dimana hampir dikatakan homogen.

2. Jenis kelamin.

3. Perpisahan atau perceraian keluarga.

4. Kematian atau kecelakaan keluarga.

5. Tingkat sosial ekonomi.

Kecamasan dapat bersifat sangat umum yang ditimbulkan oleh banyak aspek

kehidupan, dimana kehidupan manusia sendiri selalu dipengaruhi oleh rangsang dari

luar dan dalam berupa pengalaman masa lalu dan faktor genetik.

Penelitian ini mempunyai kelemahan dalam hal lokasi cakupan yang terlalu

sempit dan masih banyak faktor-faktor lain yang dapat merancukan hasil penelitian

yang digolongkan dalam variabel luar tidak terkendali seperti lingkungan sosial,

ekonomi dan budaya.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang secara statistik signifikan

antara siswa akselerasi dan siswa RSBI (OR=0.300 ; p = 0.036). Tingkat

kecemasan pada siswa akselerasi lebih tinggi daripada siswa RSBI.

B. Saran

1. Penelitian ini dapat menjadi dasar pemikiran untuk lebih

memperhatikan penatalaksanaan cara didik seorang anak terkait

dengan kemungkinan kejadian kecemasan.

2. Penelitian ini dapat menjadi dasar pemikiran untuk lebih mengetahui

perlu tidaknya konseling untuk mempertimbangkan metode

pembelajaran siswa.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang

lebih besar, lokasi cakupan penelitian yang lebih luas, termasuk juga

dilakukannya analisis tarhadap variabel-variabel perancu lain selain

yang disebutkan di atas, dengan harapan semakin memperkuat

simpulan dan semakin memperkecil bias.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

DAFTAR PUSTAKA

Andri ,. Yenny D.P. 2007. Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik dan Berbagai Mekanisme Pertahanan terhadap Kecemasan. Majalah Kedokteran Indonesia. hal:233-238

Azwar. 2007. Konsep Pengukuran Validitas. Jakarta : Gunadharma Press. hal: 60.

Barlow D.H., Durand V. 2006. Intisari Psikologi Abnormal. Cetakan I. Jakarta : Pustaka Pelajar.hal: 124, 158-159, 161-164.

Budiarsih, A. 2004. Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Akselerasi dan Reguler di SMA Negeri 3 Surakarta. Surakarta: FK UNS. Skripsi.

Butcher J.N . 2005. A Beginner’s Guide To The LMMPI-2.2nd ed. Washington D.C: American Psichological Association. hal:3-5.

Conley T. 2006. Breaking free from the anxiety trap. http://www.wshg.org.uk/. (28 Februari 2011).

Daradjat, S. 1988. Kesehatan Mental. Jakarta: CV Aji Masagung. hal:106.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Panduan Peneylengaraan Rintisan SMA Bertaraf Internasioanl. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. hal:1-2,7 .

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pedoman Penyelengaraan Program Precepatan Belajar SD, SMP, SMA- Suatu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. hal : 3-5.

Direktorat Pendidikan Luar Biasa. 2007. Pedoman Penyelengaraan Program

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

38

Percepatan Belajar bagi Siswa Berbakat Akademis. http://www.ditplb.or.id/profile.php?id=35 (28 Februari 2011).

Gail S.W. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC. hal:144

Graham J.R. 1990. MMPI-2 Assessing Personality And Psychopatology. NewYork: Oxford University Press. hal:23-25.

Haryadi D. 2007. Perilaku bermasalah muncul lebih dini. http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1065686664,62130, (28 Februari 2011).

Hawadi, Akbar, R. 2004. Akselerasi (A-Z Informasi Program Percepatan Belajar Anak Berbakat Intelektual. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hawari, D. 2008. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Ed.2. Jakarta: FK UI, hal: 19, 85-113.

Idrus M.F. 2006. Anxietas dan Hipertensi. http://www.j_med_nus.com. (23 Februari 2011).

Kaplan H.I. 1997. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jakarta : Bina Rupa Aksara. hal : 3-5,1-8,5-6

Kartono Kartini. 2000. Hygiene Mental. Bandung : Mandar Maju. hal : 120-121, 194-195.

Kendurkar, K., Kaur, B. 2008. Major depressive disorder, obsessive compulsive disorder, and generalized anxiety disorder : do the sexual dysfunctions differ? Prim Care Companion J Clin Psychiatry. 10(4): 299-305.http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fegi?tool+pubmed&pubmedid=18787674. (28 februari 2011).

Long P.W. 2009. A Report of The Surgeon General : Ethiology of Anxiety Disorder. www.mentalhealth.com (25 Februari 2011).

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

39

Maramis W.F. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press. hal : 69, 89, 252-254, 38,107,252-254.

Mery H. 2000. Kecemasan Melanda Anak Jaman Sekarang –Psikologi Anak dan Remaja. www.apa.org/journals/psp.html. (23 Februari 2011).

Mudjaddid E. 2006. Pemahaman dan Penanganan Psikosomatik Gangguan Ansietas dan Depresi di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. In : Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal : 913.

Murti Bhisma. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. hal : 68, 136.

Nevid J. Rathus S. A, Greene B, Murad J. 2005. Psikologi abnormal. Surabaya : Erlangga. hal : 181-186,184-185.

Semiun Y. 2010. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius. Hal:344-345,335-352, 368-370.

Solomon P. And Patch V.D. 1974. Handbook of Psychiatry. 3rd ed. Jepang. hal:50-53.

Syamsulhadi. 1995. Pengantar Sexuologi. Surakarta : UNS Press

Taufiqurrahman MA. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LHAL) UNS dan UNS Press. hal:65-76

Triasmiati. 2004. Perbedaan Tingkat Kecemasan antara pria dan wanita ekseptor kontrasepsi mantap di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_trismiati.pdf (28 Februari 2011).

Tupattinaja J.M.R. 2003. Cemas : Normal atau Tidak Normal.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN TINGKAT .../Perbedaan...AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

40

http://downloads.ziddu.com/downloadfile/3767458/kecemasan.pdf.html

Videbeck S.L. 2008. Ansietas dan Gangguan Terkait Stres. In: Buku Ajar Kepeawatan Jiwa. Jakarta: EGC, hal:306-311