Upload
phungthu
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SISTEM PENAGIHAN KPR (KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH)
BERDASARKAN NPL (NON PERFORMING LOAN) TAHUN 2012 DI PT
BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. CABANG SOLO
TUGAS AKHIR
Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan
Untuk mencapai derajat Ahli Madya Program Studi DIII Akuntansi
Oleh :
HABIBAH FATMAWATI
F3309054
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar
tidak tertidur.
(Richard Wheeler)
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah
selesai, tetaplah bekerja keras. Dan hanya kepada Tuhan engkau berharap.
(QS. Al-Insyirah : 6-8)
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada :
© Ibu dan Bapakku
© Kakak dan adikku Nurul, Nawa dan Uka
© Sahabat-sahabatku Chivita, Putri, Ratih, Salmi, Kity, Mano
© Teman-temanku yang selalu memotivasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya sehingga tugas akhir pada PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat Tugas Akhir perkuliahan,
dalam mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Akuntansi
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dalam kesempatan kali ini penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini:
1. Bapak Prof.Dr.H.Ravik Karsidi,M.S selaku rektor Universitas Sebelas
Maret.
2. Bapak Dr.Wisnu Untoro,M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
3. Bapak Drs.Agus Budiadmanto,M.Si.Ak selaku ketua Program Studi
Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
4. Bapak Ibrahim Fatwa W., SE, MSc selaku Dosen Pembimbing Magang
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
5. Bapak Hendratno selaku Branch manager yang telah berkenan
memberikan ijin dalam pelaksanaan kegiatan Magang Kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
6. Bapak Heru Seityanto selaku DBM Suporting dan Ibu Tutik Lestari yang
telah berkenan memberikan ijin dalam pelaksanaan kegiatan Magang
Kerja.
7. Bapak Fariuddin Hamid, S.H selaku Supervisor bagian Collection &
Workout Unit sekaligus Pembimbing Magang di lapangan pada PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Solo.
8. Bapak Sehono yang selalu memberikan nasihat, kritik serta saran yang
membangun, dan pelajaran yang sangat bermanfaat tentunya.
9. Bapak Hadi Suwastojo, Bapak Baehaqi yang selalu memotifasi saya
untuk menjadi yang lebih baik.
10. Bapak Didik Wuryanto, Bapak Dadang, Mas Okta, Mas Andang, Mas
Anton, Bapak Priyono, dan seluruh karyawan karyawati PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Surakarta yang senantiasa
membantu selama Magang kerja.
11. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi, Khususnya para dosen yang telah
membekali ilmu pengetahuan pada penulis.
12. Ayah dan Ibuku tercinta yang senantiasa bekerja keras, memberikan
dukungan, nasehat dan doa.
13. Kakak dan adikku tersayang yang selalu memberi semangat dan
memotifasi hingga terselesaikannya Laporan Magang ini.
14. Semua teman-temanku, terimakasih untuk semua kritik dan saran kalian
yang membangun dan kalian berikan selama penyusunan Laporan Magang
ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
15. Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materiil sehingga
terselesaikannya penulisan Laporan Magang ini.
Penulisan menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin
dalam menyelesaikan dan menyusun Laporan Magang ini, akan tetapi karya ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Dan semoga Laporan Magang ini bermanfaat bagi akademik,
perusahaan dan pembaca yang budiman.
Surakarta, 20 Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR.......................................................................................... vi
DAFTAR ISI......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah .............................................................. 19
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 22
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 23
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 24
B. Analisis Data Dan Pembahasan .................................................. 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
BAB III TEMUAN
A. Kelebihan...................................................................................... 71
B. Kelemahan .................................................................................... 72
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 74
B. Rekomendasi ................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
I.I Tabel Debitur Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) 2012............................ 20
II.I Tabel rekap Tunggakan Debitur KPR Bulan Januari 2012 ....................... 66
II.II Tabel rekap Tunggakan Debitur KPR Bulan Februari 2012 ..................... 67
II.III Tabel rekap Tunggakan Debitur KPR Bulan Maret 2012......................... 67
II.IV Tabel Debitur Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) 2012 .......................... 69
II.V Tabel Prosentase NPL (Non Performing Loan) Jan-Mar 2012 ................ 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
I.I Struktur Organisasi ...................................................................................... 12
II.I Flowchart Prosedur Permohonan Dan Pengajuan KPR............................ 52
II. II Flowchart Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan KPR
Ditolak.......................................................................................................... 57
II.III Flowchart Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan KPR
Disetujui ....................................................................................................... 60
II.IV Flowchart Prosedur Pembayaran Angsuran............................................... 63
II.V Tabel Prosentase NPL Jan-Mar 2012 ......................................................... 70s
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
SISTEM PENAGIHAN KPR (KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH)
BERDASARKAN NPL (NON PERFORMING LOAN) TAHUN 2012 DI PT
BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. CABANG SOLO
HABIBAH FATMAWATI
F3309054
Purpose of the research is to keep NPLs remain in a safe position. ensure borrowers repay their loans on time, so as not to cause damage to the institution. methods used in research is by installment payments through the debit system account debtor. through the system is expected to pay the installment debtors more easily because they do not have to come to the installment payment counter. but the debtor can make payments from bank wheresoever and in any city. so that customers who are outside the city does not have to come to the bank. of the system of payment by debiting the account debtor may be concluded that the system is reliable in maintaining the stability of the installment payments, since payments can be made at any bank and any areas that do not make the debtor is not berdomosili in Surakarta region. to maintain the stability of the payment is recommended at the bank to always conduct periodic checks of the debtor so as to cope in the event of a problem as early as possible. otherwise it is better if the bank gives a new explanation to the debtor about the administrative costs imposed on the debtor each month. so that at the time of debit balances do not occur due to mines in the account debtor is not aware of any administrative fees charged by the bank every month.
Key Word: Loan collection, set of problem, recomendation.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
SISTEM PENAGIHAN KPR (KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH)
BERDASARKAN NPL (NON PERFORMING LOAN) TAHUN 2012 DI PT
BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. CABANG SOLO
HABIBAH FATMAWATI
F3309054
Tujuan dari penelitian adalah menjaga NPL tetap dalam posisi aman. Selain itu juga memastikan nasabah untuk membayar pinjaman tepat waktu sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi pihak bank. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara pembayaran angsuran melalui pendebetan rekening debitur melalui sistem. Cara ini diharapkan dapat menjaga debitur selalu membayar angsuran tepat waktu dan debitur cukup menstransfer uang ke rekening nasabah dari bank manapun tanpa harus datang ke loket pembayaran. Dari sistem ini dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran melalui pendebetan rekening bisa diandalkan dalam upaya menjaga stabilitas pembayaran angsuran karena pembayaran dapat dilakukan dibank manasaja dan daerah manapun. Demi menjaga kestabilan pembayaran dianjurkan kepada pihak bank untuk memberikan penjelasan kepada nasabah tentang biaya administrasi yang dibutuhkan selama periode pelunasan angsuran yang dibebankan setiap bulan, sehingga pada saat pendebetan melalui sistem tidak terjadi saldo minus.
Kata kunci: pemeliharaan, permasalahan, rekomendasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang
Solo
Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah
Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1987
mendirikan POSTSPAARBANK. yang kemudian terus hidup dan berkembang
secara tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta,
Medan, Surabaya dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai
akibat penyerbuan Jerman alas Netherland yang mengakibatkan penarikan
tabungan besar-besaran dalam waklu yang relative singkat (rush). Namun
demikian keadaan keuangan POSTSPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941.
Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang.
Jepang membekukan kegiatan POSTSPAARBANK dan mendirikan TYOKIN
KYOKU sebuah Bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui
tabungan. Usaha pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengart
paksaan. TYOKON KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang
Yogyakarta (Prasanti,2011: 9).
Proklamasi kemerdekaan R.I. 17-08-1945 telah memberiakan inspirasi
kepada Dr. Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
KYOKU dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah R.I. dan terjadilah pergantian
nama menjadi KANTOR TARUNGAN POS. Bp. Darmosoetanto ditetapkan oleh
pemerintah R.I menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR
TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Ocang
Republik Indonesia (OR). Tetapi kegialan KANTOR TARMNGAN POS htidak
berumur panjang, karena agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan
didudukinya semua kantor termasuk kantor cabang dari KANTOR TARUNGAN
POS hingga tahun 1949. Saat KAN'I'OR TABUNGAN POS dibuka kembali
(1949), nama KNTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN
RI. Sejak kelahirannya dan sampai bcnjhah nama RANK TABUNGAN POS RI,
lembaga ini beernaung di bawah Kementerian Perhubungan (Istiqomah, 2011:
37).
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantive
bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No. 9 th. 1950 tgl. 9
Februari 1950 yang mengubah nama "POSTSPAARBANK IN INDONESIA"
berdasarkan staatsblat No. 295 th. 1941 menjadi BANK TARUNGAN POS dan
memindahkan induk kementerian dari Kementerian Perhubungan ke Kementerian
Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat
tersebut masih bernama BANK TARUNGAN POS, tetapi tanggal 09 Februari
1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA.
Nama BANK TABUNGAN POS menurut Undang-undang Darurat tersebut
dikukuhkan dengan UU No. 36 th 1953. Tanggal 18 Desember 1953. Perubahan
nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TARUNGAN NEGARA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
didasarkan pada PERPU No. 4 th.1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No.
2 th. 1964 tgl. 25Mei 1964. Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA
sebagai bank milik Negara ditetapkan dengan UU No. 20 th. 1968 tgl. 19-12-1968
yang sebelumnya (sejak th. 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI
unit V. Jika tugas utama saat pendirian POSTSPAARBANK (1897) sampai
dengan BANK TABUNGAN NKGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup
penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK
TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR
dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada langgal 10 Desember
1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada th. 1992, yaitu dengan
dikeluarkannya PP No. 24 th. 1992 tgl 29 April 1992 yang merupakan
pelaksanaan dari UU No. 7 th. 1992 bentuk hukum, BTN berubah menjadi
Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT.BANK TABUNGAN
NEGARA (PERSERO) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian
konsultan independent. Price Waterhouse Coopers, Pemerintah melalui Menteri
BUMN dalam surat nomor S-554/M-MBU/2002 tgl. 21 Agustus 2002
memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan fokus bisnis pembiayaan
perumahan tanpa subsidi (Prasanti, 2011: 12).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Sejarah PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Cabang Solo.
Kantor Cabang Surakarta merupakan perpanjangan dari kantor pusat,
dimana Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta pertama kali berdiri
pada tahun 1990 yang merupakan pecahan dari Kantor Cabang Yogyakarta.
Pertimbangan pembukaan Kantor Cabang Surakarta adalah karena dinilai
mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang baik. Sejak tahun 1990 Bank
Tabungan Negara Cabang Surakarta telah mengalami perpindahan sebanyak tiga
kali. Pada tahun 1990 pertama kali didirikan bertempat di Jalan Slamet Riyadi No.
228, pada waktu itu status lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993
mengalami perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plaza Blok a 11-12. Jalan
Kapten Mulyadi yang pada waktu itu juga masih berstatus sewa. Bank Tabungan
Negara Kantor Cabang Surakarta bertahan di Ruko Beteng Plaza sampai dengan
bulan November 1997. Akhirnya pada tahun 1997 Bank Tabungan Negara
Cabang Surakarta mempunyai gedung sendiri yaitu bertempat di Jalan Stamet
Riyadi No. 208 Surakarta. Kepindahan kantor tersebut pada bulan Desember yang
langsung digunakan sebagai aktifitas Bank Tabungan Negara Kantor Cabang
Surakarta hingga saat ini (Istiqomah, 2011: 39).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
3. Keadaan Fisik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Solo.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo,
mempunyai luas tanah 2300 m2 dengan luas bangunan 1.500m2. gedung kantor ini
mempunyai fasilitas-fasilitas kantor pada umumnya yaitu tempat 40 arker,
musholla,alarm system,serta ruang kerja yang terdiri dari (Istiqomah,2011: 40):
Lantai I : Customer Service, Teller Service, dan Processing, Ruang
Accounting and Controll unit, ruang bagian Marketing,
ruang Selling Officer.
Lantai II : Ruang Pimpinan, ruang rapat, ruang sekretaris, Loan
Service, Ruang Loan Administration, dan ruang General
Branch Administration.
Lantai III : Ruang Collection, Work Out dan Aula, ruang
dokumen,gudang ATK.
4. Keadaan Operasional PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo.
Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta beralamat di Jalan
Selamet Riyadi No. 282 Surakarta 57141, telepon (0271) 726930, fax (0271)
726931, email : [email protected] dan http://www.btn.co.id. Untuk
memperluas pelayanan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Solo telah mempunyai kantor pelayanan. Diantaranya yaitu di Kentingan
Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Mojosongo, Klaten,Palur, dan
Sukoharjo (Istiqomah, 2011:40).
Jaringan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo :
1. 1 Kantor Cabang
2. 5 Kantor Cabang Pembantu, yaitu:
1. KCP Universitas Sebelas Maret (UNS)
2. KCP Mojosongo
3. KCP Klaten
4. KCP Sukoharjo
5. KCP Palur
3. Kantor Pos di Wilayah Surakarta
Melayani penerimaan pembayaran angsuan KPR-BTN dan Tabungan
KantorPos-BTN (Barara e-Pos). Kantor Pos on-line ada 12 unit (Surakarta,
Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Boyolali, Klaten), Kantor Pos Non
on-line (Daftar kantor dan kantor cabang PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Cabang Solo: 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
5. Visi dan isi PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Solo.
· Visi
Menjadikan bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.
· Misi
1. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan
industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.
2. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi
perkembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis
teknologi terkini.
3. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital berkualitas
profesional dan memiliki integritas tinggi.
4. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip
kahati-hatian dan good corporate govermance untuk meningkat
Shareholder Value.
5. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya (Buku
tahunan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Solo:
2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
6. Budaya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Solo
Untuk mengoptimalkan perkembangan budaya organisasi di PT
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo, maka
dibuatlah budaya perusahaan. Yaitu POLA PRIMA, dengan kepanjangan
(Buku budaya perusahaan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Cabang Solo: 2011):
1. POLA PRIMA
Yaitu PELAYANAN PRIMA (Service Excellence)
Melayani dengan “PRIMA
· Ramah, sopan, dan bersahabat
· Peduli, proaktif, dan cepat tanggap
Memberi pelayanan yang melebihi harapan pelanggan baik
internal maupun eksternal.
2. POLA PRIMA
Yaitu INOVASI (Innovation)
Menggali pikiran untuk nilai “TAMBAH”
· Berinisiatif melakukan penyempurnaan
· Berorientasi menciptakan nilai tambah
Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan
berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3. POLA PRIMA
Yaitu KETELADANAN (Exemplary Behavior)
Melangkah pasti didepan melambungkan “ETOS KERJA”
· Menjadi contoh dalam prilaku baik dan benar
· Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja
Memulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam
berprilaku yang mencerminkan nilai-nilai budaya kerja bagi
insan dan pihak-pihak yang terkait.
4. POLA PRIMA
Yaitu PROVESIONALISME (provesionalisme)
Bersama team mengembangkan diri untuk “KEMAJUAN
PERUSAHAAN”
· Kompeten dan bertanggung jawab
· Bekerja tuntas dan cerdas
Kompeten dibidangnya dan senantiasa mengembangkan diri
sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai
tambah bagi perusahaan dan seluruh insan karyawan.
5. POLA PRIMA
Yaitu INTEGRITAS (Integrity)
Menyatukan hati & kata un tuk sebuah tujuan “SUKSES”
· Konsisten dan disipiln
· Jujur dan berdedikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Konsisten antara pikiran, perkataan, dan tindakan sesuai
dengan ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-
prinsip kebenaran yang terpuji.
6. POLA PRIMA
Yaitu KERJASAMA
Secara bersama untuk kesejahteraan “BERSAMA”
· Tulus dan terbuka
· Saling percaya dan menghargai
Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama
karyawan dan pihak lain yang dilandasi sikap saling percaya
dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama.
7. Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Solo
Pada pegawai PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Solo mayoritas pegawai didominasi oleh laki-laki.
Akan tetapi dengan lebih banyaknya pegawai laki-laki tidak lantas
membuat anggapan bahwa pada PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Solo lebih mengutamakan pegawai laki-laki.
Pegawai perempuan di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Solo tetap ada jumlahnya lebih sedikit dibanding
pegawai laki-laki. Itu dikarenakan banyak pegawai perempuan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
mengundurkan diri lantaran terlalu sulit membagi waktu untuk bekerja
dan mengurus anak mereka yang kebanyakan masih balita. Secara
keseluruhan pegawai Bank BTN Sekarisidenan Surakarta untuk tahun
2012 berjumlah 81 orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR CABANG SOLO
BANK BTN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Pembagian tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada dalam
struktur organisasi Bank BTN sebagai berikut (Bagian sumber daya manusia PT
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang solo: 2011):
a. Branch Manager
1) Pengembangan bisnis cabang
a) Mengelola hubungan dengan nasabah
b) Menyimpan rencana bisnis untuk cabang
c) Membimbing kampanye promosi dan upaya-
upaya pemasarana
2) Perencanaan dan penyusunan kebijakan
a) Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan
kebijakan pusat
b) Menetapkan target kerja untuk seluruh unit
kerja cabang
c) Membuat perencanaan sumber daya manusia
3) Pengawasan dan persetujuan bisnis cabang
a) Mengambil keputusan bisnis
b) Memotivasi bawahan dan rekan kerja
b. Sekertaris
1) Memanajemen kegiatan yang dilakukan oleh Branch
Manager
2) Meregistrasi surat masuk surat keluar
3) Meregistrasi kas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
4) Mengatur dan mengkomunikasikan pertemuan –
pertemuan Kepala Cabang.
c. Retail Service
1) Loan Service
a) Melakukan fungsi layanan kredit, pelunasan
dan penyelasaian klain dbitur
b) Menganalisis permohonan kredit
c) Melakukan fungsi layanan permohonan
pembayaran extra dan advance
d) Menangani alih debitur
e) Melakukan aktivitas surat menyurat dan menata
usahakan berkas yang menjadi ruang lingkup
pekerjaannya
2) Teller Service
a) Melayani setoran tunai angsuran kredit cabang
sendiri maupun cabang lain
b) Mengelola proses kas cabang
c) Melayani setoran dan pembayaran deposito
d) Melayani penyetoran dan penarikan tabungan
tunai
e) Menerima transaksi giro
3) Customer Service
a) Memberikan informasi kepada nasabah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
b) Memberikan pelayanan tabungan
c) Memberikan pembayaran bunga deposito
d) Melayani proses pembukuan rekening rupiah
dan valas
e) Melayani proses pemindahbukuan
d. Operation
1) Personalia
a) Melakukan manajemen personalia dan
administrasi pajak karyawan
b) Melakukan logistic, perawatan dan
pemeliharaan gedung
c) Memasikan cabang mengikuti kebijakansanaan
dan prosedur
d) Melakukan administrasi kepegawaian
e) Melakukan proses pembayaran hak pegawai
f) Mengalokasi biaya uang muka
g) Membuat laporan kepegawaian
2) Loan Administration
a) Memproses permohonan kredit ritel
1. Melakukan penilaian anggunan
2. Membuat surat persetujuan kredit,
menghitung biaya realisasi dan
membuat master debitur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3. Pencairan dana realisasi, dana notaris
dan dana appraisel
4. Mengadministrasikan dana jaminan
tahanan
5. Mengadministrasikan uang PNS
b) Mengadministrasikan kredit umum
1. Menerima form aplikasi kredit umum
dan analisa kredit
2. Memproses permohonan pinjaman
dokumen pokok
3. Mempersiapkan dan melakukan
realisasi kredit umum
4. Mengadministrasikan R/K dan dosier
kredit umum
5. Menghitung, menginformasikan dan
pembayaran bunga, denda dan pokok
3) Transaction Prossesing
a) Melakukan proses transaksi oprasional non
tunai
b) Melakukan proses transaksi yang merupakan
tindak lanjut atas transaksi yang dilakukan oleh
unit kerja lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
c) Pemrosesan transaksi pemindah bukuan dana,
kredit, umum
d) Perawatan hardware dan software komputer
e) Perawatan dan pemeliharaan mesin ATM
4) Logistic Support
a) Menyelenggarakan belanja modal
b) Memenuhi kebutuhan dan administrasi belanja
modal ATK
c) Mengatur pemakaian mobil dinas
d) Melayani kebutuhan ATK seksi lain
e) Memproses permohonan pemeliharaan
hardware
5) Kliring
a) Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
kliring di Bank Indonesia atau bank yang
ditujukan sebagai tempat kliring, mulai dari
persiapan, kliring penyerahan dan kliring
penolakan
b) Entry dan warkat keluar pada system kliring
Bank Indonesia
c) Melakukan proses efektif kliring
e. Accounting & Control
1) Bookeping
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
a) Mengontrol data transaksi harian
b) Mengelola buku besar cabang
c) Mengelola pembukuan transaksi
d) Mengkoordinasi data tindak lanjut pemeriksaan
e) Memantau dan merekonsiliasi rekening cabang
2) Reporting
a) Mempersiapkan laporan keuangan
b) Menganalisa laporan keuangan
c) Sistem informasi manajemen cabang
d) Memberikan perhatian atas hasil kredit dan
membuat rencana kerja serta anggaran
e) Mengadministrasikan pelaporan cabang
f. Loan Document
1) Mengadministrasikan dokumen masuk dan keluar
2) Mengadministrasikan dokumen pokok
3) Melakukan konfirmasi dan pemantauan penyelesaian
dokumen kepada notaris
4) Memproses permohonan fotocopy dan dokemen pokok
5) Melakukan rekonsiliasi dengan unit pembukuan dan
kontrol.
g. Collection work Out
1) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan
2) Melakukan pembinaan kredit retail
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
3) Memantau kelancaran pembayaran kredit
4) Memantau dara KPR untuk kebutuhan pembinaan
debitur
h. Kantor Kas
1) Penghimpunan dana melalui tabungan, deposito,
angsuran kredit kepemilikan rumah dan lainnya
2) Ujung tombak pemasangan produk-produk Bank
3) Menunjang likuiditas kantor cabang.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Bank merupakan sebuah instansi yang sangat berpengaruh dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Keinginan manusia untuk mendapatkan
penghidupan yang layak membuat mereka bersuaha untuk mewujutkan keinginan
tersebut dengan beragam cara. Salah satunya adalah mempunyai hunian yang
nyaman. Mungkin bagi mereka yang mempunyai sisi keuangan yang lebih sangat
mudah untuk memperoleh hunian yang nyaman tanpa harus memikirkan dari
mana mereka dapat memperoleh dana untuk membangun hunian tersebut. Akan
tetapi bagi mereka yang mempunyai dana yang minim tidak mungkin dapat
membuat sebuah hunian yang nyaman karena dana yang mereka miliki terbatas.
Dengan alasan itulah di masa sekarang masyarakat mulai memberanikan diri
untuk melakukan pinjaman berupa KPR (Kredit Kepemilikan Rumah).
Bank BTN adalah salah satu Bank yang berbentuk BUMN yang
menyediakan jasa pendanaan bagi masyarakat untuk memiliki rumah dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
rangka turut mensejahterakan masyarakat. Visi Bank BTN yaitu “ Menjadi Bank
Yang Terkemukan Dalam Pembiayaan Perumahan dan Mengutamakan Kepuasan
Nasabah. Berikut adalah tabel perkembangan Kredit Kepemilikan Perumahan
(KPR) berdasarkan NPL bulan Januari hingga Maret tahun 2012.
Tabel I.I
Debitur Kredit Kepemilikan Rumah
Bank BTN Cabang Solo Bulan Januari-Maret 2012
Ket. Januari Februari Maret
Deb Akt. Pokok Deb Akt. pokok Deb Akt. pokok
Lancar 11.268 402.765.545 11.078 397.450.963 11.316 414.737.179
DPK 1717 51.661.287 1.838 55.769.113 1.712 51.425.902
Kurang
lancar
110 2.173.942 103 2.921.945 92 2.624.080
Diragukan 66 1.200.708 84 1.655.773 102 2.331.263
Macet 330 10.241.972 325 10.112.552 318 10.034.000
Jml. NPL 506 512 512
Sumber: Rekap Tunggakan Debitur KPR 2012 PT Bank Tabungan Negara
(persero) tbk. Cabang Solo.
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) adalah kredit jangka panjang yang
diberikan oleh bank kepada debitur untuk mendirikan atau memiliki rumah diatas
sebuah lahan dengan jaminan sertifikat kepemilikan atas rumah dan lahan itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
sendiri. Berdasarkan data KPR diatas, ternyata masih terdapat nasabah yang
masuk kategori NPL (Non Performing Loan). Pada bulan Januari sebanyak 506
debitur dan bulan Februari hingga maret sebanyak 512 deditur. Keterlambatan
debitur dalam melakukan pembayaran angsuran kepada pihak bank merupakan
salah satu faktor yang memicu terjadinya tunggakan pembayaran. Lebih
merugikan lagi apabila seorang debitur tidak lagi melakukan kewajiban mereka
atas pinjaman yang sudah diberikan pihak bank yang sering disebut dengan kredit
macet.
Banyaknya spekulasi yang ditimbulkan dinilai sangat merugikan pihak
bank. Akan tetapi itu semua tidak mutlak terjadi karena kesalahan debitur, cara
mengevaluasi debitur dari pihak instansi sendiri juga sangat berpengaruh dalam
proses ini, agar tidak terjadi tunggakan pembayaran oleh debitur atau
kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi adalah kredit macet.
Berdasrkan pemikiran diatas penulis tertarik melakukan penelitian dan
menuangkannya dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul “Sistem Penagihan
KPR Berdasarkan NPL Tahun 2012 di PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Cabang Solo”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang akan penulis angkat
sebagai perumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana sistem yang ditetapkan Bank BTN dalam
pelaksanaan penagihan kredit.
2. Bagaimana hambatan yang terjadi pada saat pedoman
tersebut dilakukan.
3. Apa langkah yang diambil untuk meningkatkan penerimaan
angsuran di Bank BTN.
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pedoman yang ditetapkan di Bank BTN dalam
melaksanakan penagihan kredit
2. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan
pedoman tersebut.
3. Untuk mengetahuai apa saja langkah yang diambil untuk
meningkatkan penerimaan angsuran di Bank BTN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
E. MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka manfaat penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
pengetahuan dalam hal pengambilan Kredit Kepemilikan Rumah
(KPR) dengan mengetahui pedoman yang diterapkan PT Bank
Tabungan Negara Tbk (Persero) Cabang Solo.
2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas
wawasan pemikiran peneliti mengenai sistem pemberian dan
penagihan KPR pada PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero)
Cabang Solo.
3. Bagi PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) Cabang Solo, untuk
menambah wawasan dan menjadi dasar pertimbangan bagi pimpinan
dalam mengambil keputusan dalam penerapan pedoman dan
pembinaan KPR.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
pola yang terpadu untuk melaksanaan kegiatan pokok perusahaan
(Mulyadi, 2001:5). Menurut Widjajanto (2001 : 2) pengertian sistem
adalah sesuatu yang memliki bagian-bagian yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input,
proses, dan output. Suatu sistem terdiri dari banyak komponen yang
saling berhubungan, meskipun setiap sistem mempunyai fungsi yang
berbeda namun semua bagian tersebut malakukan tujuan yang sama.
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001:5). Dalam
definisi sistem akuntansi, Mulyadi (2001 : 3) menyebutkan bahwa
formulir merupakan salah satu unsur sistem akuntansi. Formulir ini
merupakan keluaran sistem lain yang menjadi masukan sistem
akuntansi, sistem lain yang menghasilkan formulir ini terdiri dari
sub-sub sistem yang diberi nama prosedur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Karena prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.
Sedangkan kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan yang dilakukan
untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku
besar maka kegiatan yang dilakukan adalah menulis, menggandakan,
menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindah dan
membandingkan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu
sistem terdiri dari jaringan prosedur, artinya bahwa suatu sistem
terdiri dari beberapa prosedur yang menjadi satu kesatuan yang
memiliki keterkaiatan satu dengan yang lainnya.
b. Pengertian Kredit
Menurut Kasmir (2002: 101) dalam bahasa latin kredit disebut
“credere” yang berarti percaya. Maksudnya adalah pemberi kredit
percaya kepada penerima kredit bahwa kredit yang disalurkan pasti
akan dikembalikan sesuai perjanjian yang telah disepakati bersama.
Sebagai penerima kredit berarti menerima kepercayaan sehingga
mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut
sesuai dengan jangka waktunya. Oleh sebab itu untuk meyakinkan
bahwa nasabah benar-benar dapat dipercaya maka bank akan
melakukan analisa kredit.
Kredit ialah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat
disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam
antara bank dan lain pihak dalam hal, pihak peminjam berkewajiban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
untuk mengembalikan sejumlah uang yang dipinjam beserta bunganya
sesuai dengan kesepakatan (Suyatno: 1998). Menurut Undang-Undang
Perbankan (1998: 10) kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.
c. Unsur-unsur Kredit
Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas
kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit merupakan
pemberian kepercayaan. Ini berarti bahwa suatu lembaga kredit baru
akan betul-betul yakin bahwa sipenerima kredit akan mengembalikan
pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-
syarat yang telah sidepakati oleh kedua belah pihak. Tanpa keyakinan,
suatu lembaga kredit tidak akan meneruskan simpanan masyarakat
yang diterimanya. Menurut Firdaus (2005: 13) dalam
elib.unikom.ac.id, peristiwa kredit akan terjadi apabila dipenuhi
unsur-unsur antara lain adanya orang atau badan yang memiliki uang,
barang, atau jasa yang bersedia untuk meminjamkan kepada pihak lain
(kreditur), adanya pihak yang membutuhkan uang , barang, atau jasa
(debitur). Kepercayaan dari kreditur kepada debitur, serta janji dan
kesanggupan untuk membayar kembali dari debitur kepada kreditur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Perbedaan waktu antara penyerahan dan saat pembayaran kembali dari
debitur, dan resiko sebagai akibat perbedaan waktu.
Menurut Kasmir (2002: 94) unsur-unsur kredit adalah sebagai
berikut:
1. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberian kredit bahwa kredit yang
diberikan akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu yang
akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana
sebelumnya dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah
baik secara intern maupun ekstern.
2. Kesepakatan
Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung
unsur kesepakatan antara sipemberi dan sipenerima kredit.
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-
masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-
masing.
3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang akan diberikan jangka waktunya tertentu.
Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah
disepakati, jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek,
jangka menengah, atau jangka panjang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4. Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan
menyebabkan suatu resiko yang tidak tertagihnya atau macet
pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar
resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko menjadi tanggungan
bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun
untuk resiko yang tidak disengaja.
5. Balas Jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa
kredit tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa
dalam bentuk bunga dan administrasi kredit ini merupakan
keuntungan bank.
d. Jenis-jenis Kredit
Dalam kehidupan ekonomi sekarang ini, dapat dijumpai
bermacam-macam kredit. Esensi dari jenis-jenis kredi ini akan
tergantung dari sudut mana kredit itu akan ditinjau. Menurut Firdaus
dan Aryanti (2003: 10) pada elib.unikom.ac.id jenis-jenis kredit
didasarkan atas:
1. Kredit ditinjau penggunaannya.
1.) Kredit konsumtif
Yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai
pembelian barang-barang atau jasa yang dapat memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
kepuasan langsung terhadap kebutuhan manusia. Misalnya,
kredit untuk membeli bahan makanan, pakaian, rumah.
2.) Kredit produktif
Yaitu kredit yang digunakan untuk tujuan-tujuan
produktif produktif dalam arti dapat meningkatkan daya
guna. Misalnya, membeli gedung untuk perkantoran.
2. Kredit ditinjau dari materi yang dialihkannya.
1.) Kredit dalam bentuk uang (money credit)
Pada umumnya kredit yang diberikan bank dalam
bentuk uang dan pengembaliannya alam bentuk uang juga.
2.) Kredit dalam betuk bukan uang (Non Money Credit)
Kredit ini berupa barang-barang atau jasa, yang
biasanya diberikan oleh perusahaan dagang dan sebagainya.
3. Kredit ditinjau dari cara penggunaannya
1.) Kredit tunai (cash credit)
Yaitu kredit yang penggunaannya dilakukan tunai
atau pembukuan kedalam rekening debitur atau rekening
yang ditujukan debitur.
2.) Kredit bukan tunai (Non Cash Credit)
Yaitu kredit yang tidak dibayarkan langsung pada
saat perjanjian ditandatangani melainkan diperlukan adanya
tenggang waktu sesuai yang dipersyaratkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
4. Kredit menurut jangka waktunya.
1.) Kredit jangka pendek
Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimal satu
tahun. Biasanya kredit jangka pendek seperti ini cocok
untuk membiayai kebutuhan modal kerja.
2). Kredit jangka menengah
Yaitu kredit yang berjangka waktu satu sampai tiga
tahun. Kredit jangka menengah ini biasanya berupa kredit
modal kerja atau kredit investasi yang relative tidak terlalu
besar jumlahnya, misalnya untuk pembelian.
3). Kredit jangka panjang
Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga
tahun. Kredit ini biasanya cocok untuk kredit investasi
seperti pembelian mesin-mesin berat, pembangunan
gedung, pabrik, dan KPR.
e. Fungsi dan Tujuan Kredit
1. Fungsi kredit
Menurut Firdaus (2003: 13) fungsi pokok kredit pada
dasarnya ialah penemuan jasa untuk melayani kebutuhan
masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan produksi,
jasa-jasa dan bahkan konsumen yang semuanya itu ditujukan untuk
meningkatkan taraf hidup manusia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2. Tujuan kredit
Menurut Suyatno (2004: 15) pemberian kredit
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan, oleh karena itu
bank memberikan pinjaman kepada nasabahnya dalam bentuk
kredit. Jika merasa yakin nasabah yang akan menerima kredit itu
mampu dalam memberikan kredit yang telah diterimanya.
Menurut Kasmir (2002: 105) tujuan pemberian kredit
adalah:
1.) Mencari keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian
kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang
diterima oleh pihak bank sebagai balas jasa dan biaya
administrasi kredit yang diberikan kepada nasabah.
2.) Membantu usaha nasabah
Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah
yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun untuk modal
kerja.
3.) Membantu pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan
oleh pihak perbankan maka makin baik. Berarti adanya
peningkatan pembangunan di berbagai sektor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
f. Pengertian NPL (Non Performing Loan)
Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah
merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi
bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediary
atau penghubung antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana. Bank indonesia (BI) melalui Peraturan Bank
Indonesia (PBI) menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah adalah
sebesar 5%. Beberapa hal yang mempengaruhi NPL suatu perbankan
(http://im-niko.blogspot.com 4 Juni 2012, 23:54):
1. Kemauan atau itikad baik debitur
Kemampuan debitur dari sisi financial untuk
melunasi pokok dan bunga pinjaman tidak akan ada
artinya tanpa kemauan dan itikad baik dari debitur itu
sendiri
2. Kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia
Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya NPL suatu perbankan, misalnya kebijakan
pemerintah tentang kenaikan harga BBM akan
menyebabkan perusahaan yang banyak menggunakan
BBM dalam kegiatan produksinya akan membutuhkan
dana tambahan yang diambil dari laba yang dianggarkan
untuk pembayaran cicilan utang guna memenuhi biaya
produksi yang tinggi, sehingga perusahaan tersebut akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
mengalami kesulitan dalam membayar utangnya kepada
bank. Demikian juga halnya dengan PBI, peraturan Bank
Indonesia mempunyai pengaruh langsung maupun tidak
langsung terhadap NPL suatu bank. Misalnya BI menaikan
BI Rate yang akan menyebabkan suku bunga kredit ikut
naik, dengan sendirinya kemampuan debitur dalam
melunasi pokok dan bunga pinjaman akan berkurang.
3. Kondisi perekonomian
Kondisi perekonomian mempunyai pengaruh yang
besar terhadap kemampuan debitur dalam melunasi
utangnya. Indikator-indikator ekonomi makro yang
mempunyai pengaruh terhadap NPL diantaranya adalah
inflasi dan kurs rupiah.
g. Pengertian Kredit kepemilikan Rumah
Kredit Kepemilikan Rumah atau sering disebut KPR adalah
suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan (bank dan
non bank) kepada para nasabah perorangan untuk membiayai
pembelian properti seperti rumah, apartemen, rumah susun sederhana
(rusunami) atau memperbaiki rumah (Suplemen majalah housing
estate: 3). Pendanaan yang digunakan untuk mendirikan rumah ini juga
berlaku untuk pembangunan diatas sebuah lahan milik debitur dengan
jaminan sertifikat kepemilikan atas rumah dan lahan itu sendiri, oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
sebab itu kebutuhan akan rumah telah membuat pihak perbankan
serius untuk menggarap dan membuat produk bank tersebut. Di
Indonesian saat ini dikenal ada 2 macam jenis KPR, yaitu (Data KPR
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Solo tahu 2012):
1. KPR Subsidi
Yaitu suatu kredit yang diperuntukan kepada masyarakat
berpenghasilan menengah kebawah dalam rangka memenuhi
kebutuhan perumahan atau perbaikan perumahan yang telah mereka
miliki. Bentuk subsidi yang diberikan berupa subsidi meringankan
kredit dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan
rumah. Tidak semua masyarakat yang mengajukan kredit bisa
mendapatkan fasilitas ini, karena kredit subsidi ini diatur oleh
pemerintah.
2. KPR Non Subsidi
KPR ini diperuntukan bagi semua masyarakat, dan ketentuan
KPR ditetapkan oleh pihak bank. Sehingga penentuan besarnya kredit
maupun suku bungan dilakukan sesuai kebijakan dan prosedur yang
ada di bank yang bersangkutan.
Untuk masyarakat yang membutuhkan rumah dengan cara
cicilan maka peran perbankan sangat dominan. Bank disebut juga
sebagai lembaga intermediary yang berperan sebagai lembaga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
perantara antara pihak yang kelebihan uang dengan pihak yang
kekurangan uang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
a. Prosedur yang Diterapkan PT Bank tabungan Negara (persero)
cabang Solo dalam Pelaksanaan pembayaran Angsuran.
Prosedur yang digunakan pada Bank BTN dalam pelaksanaan
pembayaran angsuran beragam, antara lain:
· Pembayaran secara kolektif.
· Pembayaran yang diambil dari tabungan debitur
· Pembayaran melalui kantor pos
· Pembayaran secara tunai melalui ATM dan loket.
Salah satu pola pembayaran angsuran KPR yang dioptimalkan di
bank BTN adalah pembayaran yang diambil dari tabungan debitur /
nasabah pembiayaan yang ada di bank, seperti yang dipaparkan oleh
narasumber penulis berikut ini:
“alat pembayaran yang dioptimalkan bank yaitu kolektif melalui
bendaharawan dan pembayaran yang diambilkan dari tabungan
debitur....” (Sehono, petugas kolektif Bank BTN Cabang Solo 10
januari 2012)
Akan tetapi bagi perorangan KPR dengan menggunakan kolektif
sangatlah sulit. Mengingat bahwa angsuran secara kolektif harus
beranggotakan minimal 5orang. Berikut alternatif untuk debitur yang tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
mengajukan kolektif atau biasa disebut perorangan. Seperti yang
dipaparkan oleh narasumber penulis sebagai berikut:
“pengajuan permohonan kredit KPR bisa juga dilakukan
perorangan asalkan semua persyaratan yang diajukan pihak bank
dapat terpenuhi dan pembayaran angsuran dapat dilakukan dari
pemotongan saldo pada rekening nasabah....” (Okta, petugas LAO
Bank BTN Cabang Solo 9 Januari 2012).
Dengan sistem pembayaran angsuran melalui pemotongan saldo
dari rekening debitur bertujuan untuk meminimalisir resiko seperti yang
dipaparkan oleh narasumber penulis berikut ini:
“tujuan dari pembayaran yang diambil dari tabungan debitur
nasabah adalah mempermudah debitur dalam pembayaran dan
memperkecil resiko gagal bayar. Debitur bisa menyetorkan
angsuran KPR nya jauh-jauh hari sebelum pemotongan secara
otomatis terjadi tanpa harus datang ke loket. Selain itu bagi debitur
yang bertempat tinggal jauh dari Bank BTN Cabang Solo debitur
bisa membayar angsuran debitur dari Bank BTN cabang mana saja
atau mentransfer uang dari bank lain ke rekening Bank BTN.
Tanpa harus datang ke Bank BTN Cabang Solo....” (Okta, petugas
LAO Bank BTN Cabang Solo, 22 Mei 2012).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Pembayaran dengan cara diambil dari rekening tabungan debitur
menggunakan penghitungan bunga anuitas tahunan / bunga menurun
tahunan dengan pembagian sebagai berikut:
· Suku bunga : 9.75% (maksimal kredit s/d 75juta)
· Suku bunga : 9.75% (maksimal kredit >75juta-150juta)
· Suku bunga : 9.75% (maksimal kredit 150juta-350juta)
· Suku bunga : 9.75% (maksimal kredit >350juta).
Berikut adalah syarat serta hal-hal yang perlu diperhatikan ketika
mengajukan kredit Kepemilikan Rumah (KPR), antara lain:
1. Syarat mengajukan kredit kepemilikan rumah
Karyawan / Pegawai Tetap :
1.) Mengisi formulir permohonan
2.) Surat kuasa potong gaji
3.) Keterangan instansi
4.) FC. Identitas diri (KTP, KK, Surat Nikah)
5.) FC. Identitas kerja (Karpeg, NIP, SlipGaji, Ket. Instasi)
6.) FC. Tabungan BATARA
Wiraswasta / Pegawai Tidak Tetap :
1.) Mengisi formulir permohonan
2.) FC. Identitas (KTP, KK, Surat Nikah)
3.) FC. Tabungan BATARA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
4.) SIUP/TDP/NPWP
5.) Akta pendirian perusahaan / anggaran dasar perusahaan
6.) Neraca / laba rugi / kwitansi penjualan
7.) SPT tahunan / surat keterangan pennghasilan tidak tetap
min dari kades.
2. Biaya Proses KPR
Pada umumnya saat debitur mengajukan fasilitas KPR debitur
akan dikenakan beberapa biaya diantaranya:
1.) Biaya angsuran 1
Biaya ini mempunyai nilai yang berbeda antara
perumahan yang lainnya. Harga ini disesuaikan dengan tipe
rumah yang diinginkan oleh masing -masing debitur.
Menganai jumlah nominal biasanya sudah ditentukan oleh
pihak bank yang bersangkutan.
2.) Biaya Provisi
Biaya ini dihitung berdasarkan nilai dari maksimal
kredit. Yaitu 1% dari maksimal kredit yang telah diberikan
oleh pihak bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
3.) Biaya Appraisal
Biaya ini ditaksir oleh pihak bank antara Rp
150.000,00 sampai Rp 500.000,00.
4.) Biaya Notaris
Biaya notaris sudah ditentukan oleh pihak bank.
Yakni sebesar Rp 250.000,00.
5.) Biaya Asuransi.
3. Metode Penghitungan Bunga
Dalam sistem apapun nominal cicilan (pokok utang+bunga)
setiap bulan sama sampai akhir periode KPR. Yang berbeda hanya
porsi angsuran pokok dan bunga dalam cicilan. Ada beberapa sistem
penghitungan bunga KPR (Suplemen majalah housing estate: 13).
yaitu:
1.) Sistem Flat
Dalam setiap bunga flat porsi angsuran pokok+bunga
dalam cicilan setiap bulan sama (flat) selama periode KPR, tanpa
terpengaruh perubahan bunga pasar. Karena itu bunga KPR dengan
sistem flat terlihat jauh lebih rendah dibanding bunga KPR dengan
sistem anuitas dan efektif. Kalau bunga efektif dan anuitas 15-17%
sedangkan dengan bunga flat hanya 8-9%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Sebagai contoh, Anda mengambil KPR Rp 100.000.000,00
periode 3 tahun(36 bulan), dengan bung 8,5% maka angsuran
pokok menurut sistem flat yaitu:
(Angsuran pokok) Rp100.000.000:36 =Rp 2.777.780
(Angsuran bunga) Rp 100.000.000:8,5% =Rp 708.334
Cicilan KPR tiap bulan =Rp 3.486.114
Cicilan harus dituntaskan hingga habis masa KPR. Jika
debitur menghendaki percepatan pembayaran maka akan
dikenakan pinalti. Bunga flat banyak diterapkan pada kredit
kendaraan bermotor. Untuk KPr sudah jarang dipakai. KPR dengan
bunga flat cocok untuk yang berpenghasilan tetap.
2.) Sistem Anuitas
Pada sistem anuitas nominal cicilan juga tetap setiap bulan
sampai akhir masa KPR. Yang berubah nilai angsuran pokok dan
bunga dalam cicilan. Perubahan berlangsung setiap tahun
meskipun saldo pokok utang KPR berkurang setiap bulan. Jadi
cicilan dihitung dari faktor bunga yang terdapat dalam tabel anuitas
berdasarkan saldo KPR tahunan.
3.) Sistem Efektif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Sistem ini sama dengan anuitas. Bedanya cicilan dihitung
dari saldo KPR bulanan, sehingga setiap bulan bunga yang dibayar
berubah sesuai dengan perubahan saldo KPR. Sistem bunga efektif
selalu ditawarkan floating (mengambang). Dan karena itu lebih
rentan terhadap fluktuasi bunga pasar. Jika bunga pasar naik, maka
cicilan KPR bulan berikutnya langsung ikut naik.
4. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
1.) Bila memberi rumah dari perorangan pastikan bahwa sertifikat
yang ada tidak bermasalah dan ada IMB (Ijin Mendirikan
Bangunan) sesuai dengan kondisi bangunan yang ada.
2.) Bila membeli rumah dari developer pastikan bahwa developer
dimaksut telah mempunyai ijin-ijin antara lain:
2.1) Ijin peruntukan tanah
Ijin lokasi, aspek penatagunaan lahan, site plan yang
telah disahkan.
2.2) Prasarana telah tersedia.
2.3) Kondisi tanah matang.
2.4) Sertifikat tanah minimal SHGB atau HGB Induk atas nama
developer.
2.5) IMB Induk
3.) Kenali reputasi penjual baik perorangan maupun developer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
4.) Jangan melakukan transaksi jual beli dibawah tangan. Artinya
apabila rumah yang akan dibeli masih dalam status dijaminkan di
bank, maka lakukan pengalihan kredit pada bank yang
bersangkutan dan dibuat akte jual beli di hadapan notaris. Jangan
sekali-kali melakukan transaksi pengadilan kredit dibawah tangan
yaitu atas dasar kepercayaan saja dan tanda bukti hanya berupa
kwitansi biasa, karna bank tidak mengakui transaksi yang seperti
itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
b. Sistem yang Diterapkan PT Bank tabungan Negara (persero)
cabang Solo dalam Pelaksanaan pembayaran Angsuran.
1. Fungsi Yang Terkait
1.) Operation Head
Bertugas memeriksa memo peninjauan lokasi beserta
memeriksa lampirannya, sehingga dapat disimpulkan
bahwa peninjauan lokasi sudah dilaksanakan dengan
baik dan memberi disposisi atas tinjauan tersebut.
2.) Loan Service
Melakukan wawancara serata menginput data dari calon
debitur.
3.) Loan Service Analyst
Memeriksa dan menganalisis sesuai atau tidaknya surat
dan dokumen-dokumen yang diperlukan guna
permohonan kredit dari calon debitur.
4.) Loan Administration staff
Melakukan peninjauan lokasi serta membuat memo
telah dilakukannya peninjauan lokasi serta membuat
laporan hasil peninjauan lokasi.
5.) Loan Administration Head
Bertugas memberi disposisi dan ijin untuk dilakukan
peninjauan lokasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
6.) Branch Manager
Bertugas memberi otorisasi dalam proses pemberian
kredit dan sebagai pejabat pemutus dalam proses
pengambilan keputusan permohonan kredit.
7.) Loan Service Head
Memberi disposisi apabila terjadi penolakan kredit
8.) Work Collection Unit
Memantau perkembangan angsuran yang dilakukan
oleh debitur.
2. Dokumen Yang Digunakan
1) Surat Permohonan Kredit
Surat pengajuan kredit yang dibuat oleh calon debitur
yang berisi tentang biodata calon debitur.
2) Memo BI Checking
Memo yang dibuat oleh Commercial Lending berisi
data calon debitur yang diserahkan ke Accounting and
Control untuk mengetahui track record calon debitur
dalam dunia perkreditan perbankan.
3) Formulir BI Checking
Dokumen ini berisi tentang hasil penelusuran informasi
calon debitur dalam dunia perbankan dari website Bank
Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
4) Perangkat Analisis Kredit (PAK)
Hasil analisa dari Commercial Landing yang digunakan
sebagai bahan pertimbangan pemberian kredit kepada
calon debitur.
5) SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit)
Surat yang dibuat oleh Commercial Lending apabila
permohonan kredit disetujui, berisi jenis kredit, kedit,
bunga kredit, dan ketentuan-ketentuan kredit yang
diajukan.
6) Perjanjian Kredit (PK)
Perjanjian yang dilakukan pihak bank dengan debitur
apabila kredit disetujui oleh pihak bank.
7) Surat Penolakan Pemberian Kredit
Surat ini berisi penolakan atas pengajuan kredit yang
dilakukan oleh debitur karena pengajuan kredit tidak
memenuhi standar dari pihak bank.
8) Memo up date Customer Information File (CIF)
Memo ini dibuat untuk mengup date data dari nasabah
yang tidak memenuhi persyaratan pengajuan kredit saat
pengajuan kredit telah ditolak oleh perusahaan.
9) Nota Debet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Nota yang dibuat sebagai bukti telah dilakukannya
pembayaran biaya-biaya, angsuran, dan pelunasan
kredit.
10) Memo Peninjauan Lokasi
Memo yang dibuat oleh Loan Administration Head
yang digunakan untuk melakukan peninjauan lokasi.
11) Laporan Hasil Peninjauan Lokasi
Laporan ini dibuat oleh Loan Administration Staff yang
berisi hasil dari tinjauan lokasi.
12) Memo Penyerahan Hasil Peninjauan Lokasi
Memo ini berisi bahwa bagian Loan Administration
Staff telah melakukan peninjauan lokasi.
13) Memo Permohonan Kredit
Dibuat oleh Commercial Lending berisi gambaran
usaha calon debitur yang disampaikan bersamaan
dengan penyerahan PAK.
14) Surat Kuasa Pendebetan Rekening
Surat yang ditandatangani oleh debitur berisi
persetujuan pendebitan rekening yang bersangkutan
untuk pembayaran biaya proses dan kewajiban
angsuran.
15) Check list persyaratan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Memastikan bahwa semua persyaratan sebagai calon
debitur sudah sesuai.
16) Akta Pengakuan Hutang
Akta yang dibuat oleh notaris berisi penegasan bahwa
debitur memang memiliki hutang di bank yang
bersangkutan.
17) Memo Pendebetan Biaya Realisasi
Memo yang dibuat oleh Commercial Lending berisi
perintah kepada Transaction Processing untuk
mendebit rekening debitur guna pembayaran biaya
realisasi.
18) Perhitungan Biaya Proses Kredit
Formulir yang berisi perhitungan dan rincian biaya
proses, meliputi biaya provisi, biaya notaris/PPAT,
biaya administrasi, dan biaya lain-lain.
3. Catatan Akuntansi Yang Digunakan
1) Buku register
Catatan yang digunakan untuk mencatat penerimaan
Surat Permohonan Kredit, SP3K, dan Memo Pendebitan
Rekening Debitur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2) BDS (Branch Delivery System)
Sistem untuk menginput pencairan kredit ataupun
pembayaran angsuran dan pokok kredit.
4. Prosedur Permohonan dan Pengajuan Kredit KPR
a. Loan Service melakukan wawancara dan menginput data dari
calon debitur, menerima Surat Permohonan Kredit yang
dilampiri dokumen pendukung dari calon debitur, diperiksa
dan diregistrasi pada buku register. Kemudian membuat Memo
Pencetakan BI Checking dan memberikan paraf untuk
diserahkan ke bagian Loan Document.
b. Loan Document memeriksa memo, menginput data pada
website BI secara online dan mencetak Formulir BI Checking
yang selanjutnya diserahkan kepada Loan Service.
c. Loan Service menerima Surat Permohonan Kredit yang
dilampiri dokumen pendukung serta formulir BI checking dan
memeriksa Surat Permohonan Kredit beserta lampirannya.
Kemudian diserahkan ke Loan Service Analyst.
d. Loan Service Analyst memeriksa Surat Permohonan Kredit
beserta lampirannya. Bila telah sesuai, maka Loan Service
Analist memberikan disposisi dan paraf . Kemudian
menyerahkan Memo Peninjauan Lokasi lembar 1 dan berkas
permohonan kredit kepada Operation Head dan mengarsip
Memo Peninjauan Lokasi lembar 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
e. Operation Head memeriksa memo dan mencocokkan dengan
lampirannya, serta memberikan disposisi dan paraf bila telah
sesuai. Kemudian memo dan lampiran diserahkan kepada Loan
Administration Head untuk meminta disposisi, setelah itu
diserahkan Loan Administration Staff untuk dilakukan
peninjauan lokasi di lapangan.
f. Loan Administration Staff membuat Laporan Hasil Peninjauan
Lokasi dan membuat Memo Penyerahan Hasil Peninjauan
Lokasi (rangkap 2). Memo yang dilampiri Laporan Hasil
Peninjauan Lokasi serta permohonan kredit diserahkan kepada
Loan Administration Head untuk dimintakan tandatangan.
g. Loan Administration Head menyerahkan Memo Penyerahan
Hasil Peninjauan Lokasi lembar 1, Laporan Hasil Peninjauan
Lokasi serta berkas permohonan kepada Loan Service Analyst
dan mengarsip Memo Penyerahan Hasil Peninjauan Lokasi
lembar 2.
h. Loan Service Analyst membuat Perangkat Analisis Kredit
(PAK). Setelah itu, membuat rekomendasi hasil analisis PAK
pada kolom yang tersedia dan membubuhkan tandatangan dan
membuat Memo Usulan Permohonan Kredit (rangkap 2).
Kemudian Memo Usulan Permohonan Kredit, PAK, dan
lampirannya diserahkan kepada Kelompok Pemutus Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
(KPK) untuk memeriksa, memberi pendapat, dan
menandatangani memo dan PAK.
i. Branch Manager menerima Memo Usulan Permohonan Kredit
dari anggota KPK, yang dilampiri dengan PAK, Surat
Permohonan Kredit, Laporan Hasil Peninjauan Lokasi, dan
Formulir BI Checking. Kemudian memeriksa pendapat seluruh
anggota KPK pada PAK. Setelah itu, memberikan keputusan
dan membubuhkan tandatangan pada memo, kemudian memo
beserta lampirannya diserahkan ke Loan Service.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Gambar II.I
Flowchart Prosedur Permohonan dan Pengajuan KPR
Loan Service Loan Document
MULAI
Menyiapkan dok. Kredit & wawancara
calon debitur
Formulir SKPJ
FC KTP,KK FC NIP, Slip gaji
FC tab batara SPK
Melakukan pencatatan pd buku reg. Buku
Reg
Membuat memo BI Checking
BI Checking
Formulir SKPJ
FC KTP,KK FC NIP, Slip gaji
FC tab batara SPK
MBI
1
2
Formulir SKPJ
FC KTP,KK FC NIP, Slip gaji
FC tab batara SPK
FBI
1
1
Formulir SKPJ
FC KTP,KK FC NIP, Slip gaji
FC tab batara SPK
MBI T
Formulir SKPJ
FC KTP,KK FC NIP, Slip gaji
FC tab batara SPK
2
Keterangan:
SPK : Surat Permohonan Kredit LHP : Laporan Hasil Peninjauan
MBI : Memo BI Checking MPL : Memo Peninjauan Lokasi
FBI : Formulir BI Checking PAK : Perangkat Analisis Kredit
MUPK : Memo Usulan Permohonan Kredit LPH : Laporan Hasil Peninjauan
MPHP : Memo Penyerahan Hasil Penjualan
Sumber : Data prosedur permohonan kredit PT Bank Tabungan Cabang Solo tahun 2012.
Menginput data BI Checking
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Diserahkan ke Loan Service
Branch Manager
1
Formulir SKPJ
FC KTP,KK FC NIP, Slip gaji
FC tab batara SPK FBI
MPL 1 MPHP 1
LPH 1
2 MUPK 1
PAK
Memeriksa, memberi ttd. Pd PAK &
memberi keputusan
SELESAI
Formulir SKPJ
FC KTP,KK FC NIP, Slip gaji
FC tab batara SPK FBI
MPL 1 MPHP 1
LPH 1
2 MUPK 1
PAK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
5. Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan KPR
Ditolak
a. Loan Service menerima berkas permohonan kredit, Formulir
BI Checking, Laporan Hasil Peninjauan Lokasi, Memo Usulan
Permohonan Kredit dan PAK dari Branch Manager.
b. Loan Service menginput data permohonan kredit yang ditolak
dan melakukan otorisasi penolakan pada Loan Function
Maintance dalam SIBS.
c. Loan Service membuat Surat Penolakan Permohonan Kredit
rangkap 2 dan meminta tandatangan kepada Operation Head
dan Loan Service Head.
d. Loan Service menyerahkan Surat Penolakan Permohonan
Kredit lembar 1 ke Mailing Staff untuk dikirimkan kepada
calon debitur yang bersangkutan serta dilampiri berkas
permohonan kredit.
e. Loan Service mengarsip Surat Penolakan Permohonan Kredit
(lembar 2), memo usulan kredit (lembar 1 dan 2), Formulir BI
Checking, Laporan Hasil Peninjauan Lokasi, dan PAK.
f. Loan Service membuat Memo Update Customer Information
File (CIF) rangkap 2 kemudian diserahkan ke Loan Service
Head untuk ditandatangani, lalu memo update CIF lembar 1
diserahkan ke Customer Service Head dan mengarsip memo
lembar 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
g. Customer Service Head memeriksa memo dan memberikan
disposisi ke Customer Service Staff untuk ditindaklanjuti.
h. Customer Service Staff menerima memo update CIF dari
Customer Service Head dan melakukan update informasi
penolakan kredit pada CIF dalam SIBS dan mengarsip memo
update CIF.
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Gambar II.II
Flowchart Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan KPR Ditolak
Loan Service
MULAI
Formulir SKPJ
FC KTP,KK FC NIP, Slip gaji
FC tab batara SPK FBI
MPL 1 MPHP 1
LPH 1
2 MUPK 1
PAK
Menginput data pd SIBS & melakukan
otorisasi
SIBS
Membuat surat penolakan
Formulir SKPJ
FC KTP,KK FC NIP, Slip gaji
FC tab batara SPK FBI
MPL 1 MPHP 1
LPH 1
2 MUPK 1
PAK 1 2
SP 1
2
Formulir SKPJ
FC KTP,KK FC NIP, Slip gaji
FC tab batara SPK FBI
MPL 1 MPHP 1
LPH 1
2 MUPK 1
PAK 1 2
SP 1
N
Mailing Staff Membuat memo up
date CIF
SIBS
2 MUC 1
1
3
N
Keterangan:
MUC : Memo up date CIF
SP : Surrat Penolakan
SISB : iSylperlikenIntegrate Banking System
5
MUC 2
N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Kertas lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
6. Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan KPR
Disetujui.
a. Loan Service menerima berkas permohonan kredit, Formulir
BI Checking, Laporan Hasil Peninjauan Lokasi, Memo Usulan
Permohonan Kredit dan PAK dari Branch Manager.
b. Loan Service menginput data permohonan kredit yang
disetujui dan melakukan otorisasi persetujuan pada Loan
Function Maintance dalam SIBS.
c. Loan Service mencetak Surat Persetujuan Pemberian Kredit
(SP3K) rangkap 4 dan melakukan registrasi apabila telah
sesuai. SP3K yang dilampiri Memo Usulan Permohonan
Kredit (lembar 2) diserahkan kepada Loan Service Head.
d. Loan Service Head memeriksa dan meneliti SP3K beserta
lampirannya dan memberi tanda tangan bila telah sesuai.
Kemudian diserahkan ke Branch Manager.
e. Branch Manager memeriksa dan meneliti SP3K beserta
lampirannya dan memberi tanda tangan bila telah sesuai.
Kemudian diserahkan ke Loan Service.
f. Loan Service mencetak Surat Kuasa Pendebetan Rekening dan
mengirimkannya bersama dengan SP3K ke calon debitur yang
bersangkutan. Kemudian mengarsip berkas permohonan kredit,
Formulir BI Checking, Laporan Hasil Penilaian Lokasi, dan
Memo Permohonan Kredit (lembar 1 dan 2) beserta PAK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Gambar II.III
Flowchart Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan KPR Dsetujui
LOAN SERVICE
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
LOAN SERVICE HEAD BRANCH MANAGER
Gambar II.III Flowchart Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan KAR Disetujui
(lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
7. Prosedur pembayaran angsuran KPR
a. Teller menerima setoran uang dari debitur guna
pembayaran angsuran KPR yang dilakukan oleh debitur
sebelum tanggal jatuh tempo yang diberikan oleh pihak
bank. Debitur menyerahkan bukti pembayaran angsuran
rangkap 2 kepada teller saat dilakukan pembayaran.
b. Teller menerima bukti setor debitur rangkap 2 beserta uang
angsuran dan menyimpan uang dalam brangkas sementara.
c. Teller melakukan proses penambahan saldo debitur via
komputer on-line.
d. Teller memastikan bahwa penambahan saldo sudah
dilakukan, dengan cara mencetak pada buku tabungan
nasabah dan melakukan pencatatan pada buku register.
e. Teller menyerahkan buku tabungan nasabah beserta
formulir pengetoran lembar 1.
f. Teller menyerahkan bukti setoran debitur lembar 2 dan
menyerahkannya ke bagian Collection and Workout Unit
(CWO)
g. Collectin and Workout Unit (CWO) menerima bukti setoran
rangkap 2 dari Teller
h. Collectin and Workout Unit (CWO) melakukan pencatatan
pada buku register atas pembayaran angsuran debitur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Gambar II.IV
Flowchart Prosedur Pembayaran Angsuran
TELLER CWO
Kuning 2
Formulir penyetoran 1 Putih
Teller menyerahkan buku tabugan kepada
nasabah beserta formulit penyetotan
SELESAI
Menerima penyetoran dari debitur
Buku Register
Kuning 2
1
1
Kuning 2
melakukan pencetakan pd buku rek. Debitur &
mencatat pd buku register
Buku Register
MULAI
Diproses oleh teller dan saldo sudah tercetak sesuai setoran
Software Teller
Melakukan pencetakan pd buku rek. & mencatatat pd
buku reg.
Putih 1
T
Saldo pada rekeninng debitur akan terpotong dengan sendirinya melalui sistem
pendebetan yang dilakukan oleh Bank
Sumber: Prosedur pembayaran angsuran KPR sistem pendebetan PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Cabang Solo tahun 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
8. Pengelolaan Kredit Kepemilikan Rumah
Pihak bank juga melakukan pengelolaan kredit secara
khusus. Pengelolaan ini lebih menjurus kepada pengelolaan secara
individual kepada debitur karena ini dimaksutkan agar kredit
bermasalah dapat diminimalisir sedini mungkin sehingga tidak
terjadi kerugian bagi pihak bank, pengelolaan tersebut antara lain:
a. Apabila pada jangka waktu yang telah ditentukan
(penunggakan 1-30 hari) debitur belum membayar angsuran
maka pihak bank akan melakukan pemberitahuan kepada
debitur via telepon. Melakukan pengiriman SP 1 diawal bulan
atau satu hari setelah berakhir tenggang waktu pembayaran
tagihan angsuran.
b. Apabila SP I belum ditindaklanjuti oleh debitur (penunggakan
31-60 hari), maka akan dilakukan kunjungan kepada nasabah
atau sering disebut dengan face to face. Hal-hal yang
disampaikan pada saat melakukan kunjungan kepada debitur,
antara lain:
1.) Memberi penjelasan pemberian SP I, meliputi tagihan yang
harus dibayar, tenggang waktu yang diberikan.
2.) Menggali permasalahan yang dihadapi debitur dan
memberikan alternatif penyelesaiannya.
3.) Mencatat janji bayar debitur di kartu kunjungan debitur.
4.) Melakukan up date data debitur di kartu kunjungan debitur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
c. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan pada SP 1 debitur
belum juga melakukan pembayaran angsuran, maka akan
dilakukan pencetakan SP II sehari setelah tenggang waktu
pembayaran pada SP I.
d. Apabila SP II (penunggakan 61-90 hari) belum ditindaklanjuti oleh
debitur, maka akan dilakukan kunjungan kepada nasabah atau
sering disebut dengan face to face. Hal-hal yang disampaikan
pada saat melakukan kunjungan kepada debitur, antara lain:
1.) Memberi penjelasan pemberian SP II, meliputi tagihan
yang harus dibayar, tenggang waktu yang diberikan.
2.) Menggali permasalahan yang dihadapi debitur dan
memberikan alternatif penyelesaiannya.
3.) Mencatat janji bayar debitur di kartu kunjungan debitur.
4.) Melakukan up date data debitur di kartu kunjungan debitur.
e. Memonitor pembayaran tagihan angsuran yang dilakukan debitur
sampai batas waktu yang telah ditentukan pada SP II.
f. Jika SP II masih belum ditindak lanjuti juga oleh debitur maka
pencetakan SP III akan dilakukan satu hari setelah tanggang
waktu yang diberikan pada SP II.
g. Jika semua SP masih belum ditindaklanjuti oleh debitur, maka
akan dilakukan proses litigasi.
Petugas angsuran diwajibkan menjaga hubungan baik kepada debitur
selama kerjasama berlangsung. Dengan adanya langkah-langkah pembinaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
tersebut diatas diharapkan dapat menanggulangi kredit macet debitur yang
muncul. Sehingga angsuran KPR melalui sistem pendebetan rekeninng debitur
mengalami peningkatan dan selalu dalam posisi lancar yang pada akhirnya akan
menambah pendapatan bagi pihak bank. Berikut adalah rekap tunggakan debitur
dari bulan Januari hingga Maret di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Cabang Solo.
Table II.I
Relap tunggakan debitur KPR per Januari 2012
No Keterangan Jml. debitur Jml. akitva pokok Aktiva bunga
1 Lancar 11.268 402.765.545.802 90.825
2 Dalam perhatia khusus 1.717 51.661.287.036 619.549.302
3 Kurang lancar 110 2.173.942.686 77.263.146
4 Diragukan 66 1.200.708.564 54.770.741
5 Macet 330 10.241.972.603 2.143.170.013
Jumlah 13.491 468.043.456.691 2.894.844.627
Sumber : Data rekap tunggakan debitur KPR PT Bank Tabungan Negara
(Persero)Tbk. Cabang Solo thaun 2012.
Table II.II
Relap tunggakan debitur KPR per Februari 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
No Keterangan Jml. debitur Jml. akitva pokok Aktiva bunga
1 Lancar 11.078 397.450.963.145 6.529
2 Dalam perhatia khusus 1.838 55.769.113.434 692.224.672
3 Kurang lancar 103 2.921.945.319 99.805.673
4 Diragukan 84 1.655.773.716 73.585.094
5 Macet 325 10.112.552.396 2.197.353.769
Jumlah 13.344 467.910.384.010 3.062.975.737
Table II.III
Relap tunggakan debitur KPR per Maret 2012
No Keterangan Jml.debitur Jml. akitva pokok Aktiva bunga
1 Lancar 11.316 414.737.179.857 12.607
2 Dalam perhatia khusus 1.712 51.425.902.628 653.486.334
3 Kurang lancar 92 2.624.080.453 93.601.319
4 Diragukan 102 2.331.263.101 102.685.483
5 Macet 318 10.034.000.677 2.247.740.518
Jumlah 13.540 481.132.427.016 3.097.526.261
Sumber : Data rekap tunggakan debitur KPR PT Bank Tabungan Negara
(Persero)Tbk. Cabang Solo tahun 2012.
Dari tabel diatas rekap tunggakan debitur KPR tabel I-III dapat diperoleh
perhitungan Prosentase Non Performing Loan (NPL) sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
§ NPL per Januari 2012
NPL = Aktiva pokok + aktiva bunga
Jml. Aktiva pokok + Jml. aktiva bunga
= 13.616.623.853 + 2.275.203.900
468.043.456.691 + 2.894.844.627
= 15.891.827.758
470.938.301.318
= 0,03 %
§ NPL per Februari 2012
NPL = Aktiva pokok + aktiva bunga
Jml. Aktiva pokok + Jml. Aktiva bunga
= 14.690.271.431 + 2.370.744.563
467.910.384.010 + 3.062.975.737
= 17.061.015.967
470.938.301.318
= 0,03 %
§ NPL per Maret 2012
NPL = Aktiva pokok + aktiva bunga
Jml. Aktiva pokok + Jml. Aktiva bunga
X 100%
X 100%
X 100%
X 100%
X 100%
X 100%
X 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
= 14.989.344.231 + 2.444.027.320
467.910.384.010 + 3.097.526.261
= 17.433.371.551
484.229.953.277
= 0,03 %
Tabel II.IV
Tabel Debitur Kredit Kepemilikan Rumah Tahun Jan-Mar 2012
Ket. Januari Februari Maret
Deb Akt. Pokok Deb Akt. pokok Deb Akt. pokok
Lancar 11.268 402.765.545 11.078 397.450.963 11.316 414.737.179
DPK 1717 51.661.287 1.838 55.769.113 1.712 51.425.902
Kurang
lancar
110 2.173.942 103 2.921.945 92 2.624.080
Diragukan 66 1.200.708 84 1.655.773 102 2.331.263
Macet 330 10.241.972 325 10.112.552 318 10.034.000
Sumber: Rekap Tunggakan Debitur KPR 2012 PT Bank Tabungan Negara
(persero) tbk. Cabang Solo.
Tabel II.V
Prosentase NPL per Januari-maret 2012
X 100%
X 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
No Bulan NPL
1 Januari 0,03 %
2 Februari 0,03 %
3 Maret 0,03 %
Sumber : Rekap tunggakan debitur KPR PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Cabang Solo tahun 2012.
Berdasarkan penyajian pada tabel diatas (tabel II.IV dan II.V) dapat dilihat
bahwa rekap KPR selama bulan Januari-Maret masih terdapat debitur yang
menunggak dan masih dalam proses penyelesaian pembayaran angsuran pokok
dan angsuran bunga. Hal ini terlihat dari prosentae NPL dari bulan Januari hingga
Maret yaitu sebesar 0,03 %. Prosentase ini stabil dan dinilai baik untuk
perkembangan pada bulan berikutnya, karena tidak terjadi kenaikan dalam
prosentase NPL. Selain itu 0,03 % dikatakan baik karena berdasarkan Bank
Indonesia (BI) tingkat NPL maksimal adalah 5 %. Akan tetapi pihak bank harus
selalu waspada akan pergerakan prosentase NPL, karena bisa saja terjadi kenaikan
pada bulan berikutnya.
BAB III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
TEMUAN
A. KELEBIHAN
Kelebihan dari pembayaran angsuran KPR melalui sistem
pendebetan adalah nasabah tidak perlu datang ke bank BTN untuk
melakukan pembayaran. Karena pembayaran dapat dilakukan jauh-jauh
hari sebelum tanggal pemotongan saldo pada rekening tabunga. Ini
dimaksutkan agar nasabah yang berdomisili jauh dari bank dapat
melakukan pembayaran dari bank lain dengan cara transfer dari bank lain
ke nomer rekening nasabah yang ada pada bank BTN.
Jika nasabah ingin mempunyai hard copy file pembayaran pihak
bank akan senantiasa mengirimkannya ke alamat nasabah yang sudah
tertera pada identitas. Selain itu keunggulan dari sistem ini dapat
menjangkau masyarakat di berbagai wilayah desa. Karena pihak bank
BTN bekerjasama dengan Kantor Pos di daerah-daerah kecil. Sehingga
realisasi KPR pun bisa dinikmati semua kalangan masyarakat dari
perkotaan hingga pedesaan. Dan harga dari pembiayaan perumahan bisa
disesuaikan dengan keinginan debitur terkait.
B. KELEMAHAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
1. Kelemahan dari pembayaran angsuran KPR melalui sistem
pendebetan adalah debitur sering menganggap bahwa saldo yang
mereka miliki merupakan saldo aktif yang dan dapat digunakan
hingga saldo 0 (nol). Padahal ada saldo mengendap sebanyak Rp
50.000. Pada saat pembayaran angsuran debitur berasumsi bahwa
debitur mempunyai saldo Rp 50.000 sebelum debitur melakukan
penambahan saldo guna pembayaran angsuran. Sehingga debitur
akan mengurangi jumlah angsuran sebanyak Rp 50.000 karena
mereka berasumsi sudah ada saldo sebesar Rp 50.000 pada
rekening.
2. Pembayaran angsuran setiap bulannya dikenai biaya administrasi
sebanyak Rp 8.000. akan tetapi banyak debitur yang tidak
mengetahui itu. Dan debitur biasanya menambah jumlah saldo
rekening hanya sejumlah dengan agsuran KPR saja. Sehingga pada
saat pendebetan melalui sistem saldo nasabah tidak dapat didebet
dikarenakan tidak ditambah dengan biaya administrasi yang sudah
dibuat oleh pihak bank. Selain itu ketikan saldo yang dimiliki
debitur kurang Rp 1 saja maka sistem tidak akan bisa mendebet
untuk pembayaran angsuran KPR.
3. Kurang optimalnya pengecekan kondisi perusahaan debitur.
Hal ini kerap kali terjadi pada beberapa bulan ataupun
tahun debitur tidak dapat lagi membayar kewajibannya. Ternyata
setelah mengadakan pengecekan ke perusahaan, perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
tersebut telah mengalami kesulitan keuangan sehingga pembayaran
gaji karyawan tertunda.
4. Debitur telah pindah pekerjaan dan tidak ada pemberitahuan
kepada pihak bank.
Didalam perusahaan karyawan tersebut sering terhadi
mutasi ke daerah, dan debitur disibukkan dengan persiapan mutasi
tersebut sehingga debitur tidak sempat mengurus pembayaran KPR
di bank lantaran debitur sudah berpindah tempat kerja. Yang
mengakibatkan pembayaran KPR di bank BTN tertunda.
BAB IV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan yang dibahas pada bab sebelumnya,
penulis mengambil kesimpulan bahwa PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Cabang Solo telah melaksanakan sistem penagihan Kredit
Kepemilikan Rumah (KPR) dengan baik, sesuai dengan standar ketentuan
yang telah ditetapkan.
Fungsi yang terkait pada sistem penagihan Kredit Kepemilikan
Rumah (KPR) telah dilakukan sesuai bagian dan tanggung jawab masing-
masing dengan baik. Sistem penagihan juga sudah dilakukan dengan cara
mengelompokkan debitur pada tingkat kesulitan pembayaran yang
berbeda, sehingga penagihan dapat dilakukan dengan tepat dan sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi debitur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kelemahan yang tedapat dalam sistem penagihan pada
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Solo, maka penulis
memberikan rekomendasi yang mungkin dapat memberikan manfaat untuk
meningkatan efektivitas sistem penagihan Kredit Kepemilikan Rumah
(KPR), yaitu :
1. Diharapkan pihak bank melakukan pembinaan kepada debitur
mengenai saldo mengendap pada rekening, karena setiap produk
tabungan mempunyai saldo mengendap yang berbeda.
2. Melakukan pembinaan kepada debitur bahwa setiap bulannya
dalam pembayaran KPR akan dikenakan biaya administrasi
sebesar Rp 8.000, dan himbauan kepada debitur agar pada saat
melakukan penambahan saldo agar jumlah uang diberi kelebihan
walaupun hanya Rp 1.000 saja. Agar pada pendebetan tidak terjadi
gagal debet karena saldo kurang sedikit. Selain itu agar selalu
dilakukan pengecekan terhadap saldo rekening debitur sehingga
apabila saldo tidak mencukupi dan selisihnya sedikit akan segera
tercover dan pihak bank dapat segera memberitahukan hal
tersebut kepada nasabah via telepon.
3. Setiap bulannya dilakukan pengecekan secara berkala terhadap
kondisi perusahaan debitur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
4. Melakukan pengecekan debitur secara berkala pada perusahaan
dimana debitur bekerja apakan debitur yang bersangkutan masih
bekerja pada perusahaan tersebut atau tidak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Bank Tabungan Negara.(2011).Budaya Perusahaan.Jakarta: PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Bank Tabungan Negara.(2011).Buku Tahunan.Jakarta: PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Bank Tabungan Negara.(2012).Data Kredit Kepemilikan Rumah.Jakarta: PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Bank Tabungan Negara.(2008).SE DIR No. 22/DIR/DPPK/2008.Jakarta: PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Carapedia.com.2012.Pengertian Kredit.http://carapedia.com/pengertian_definisi_kredit_info2074.htm, diakses 20 April 2012.
Elib.unikom.ac.id.2012.Fungsi Dan Tujuan Kredit. http://elib.unikom.ac.id
Elib.unikom.ac.id.2012.Unsur Dan Jenis Kredit. http://elib.unikom.ac.id
Istiqomah.Pedoman Pelaksanaan Dan Pembinaan Angsuran Kolektif Untuk Meningkatkan Kolektibilitas KPR.2011.Surakarta.
Kasmir.2002.Dasar-Dasar Perbankan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Marketingsakti.com.2012.Pengertian KPR.http://www.marketingsakti.com/seputar-kpr/pengertian-kpr.htm, diakses 4 April 2012.
Mulyadi.(2001).Sistem Akuntansi.Edisi ketiga.Jakarta: Salemba Empat.
Im-niko.blogspot.2012.Hal-Hal Yang Mempengaruhi NPL.http://im-niko.blogspot.com, diakses 4 Juni 2012.
Prasanti.Laporan Kegiatan Magang.2011.Surakarta.
Salah Sambung.2011.Pengertian NPL.http://salahsambung-adet.blogspot.com, diakses 22 April 2012.
Suyatno, Thomas dan Chalik. H.A.1997.Dasar-Dasar Pengkreditan.Edisi keempat.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
Widjajanto, Nugroho.(2001).Sistem Informasi Akuntansi.Jakarta: Erlangga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user