93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MENGGAMBAR IMAJINASI BERTEMA ALAM SEKITAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA SISWA KELAS III SDN 3 BANGUNSARI PONOROGO TAHUN AJARAN 2011/2012 Disusun Oleh: IQBAL GILANG ROMADHON K 3205018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS

MENGGAMBAR IMAJINASI BERTEMA ALAM SEKITAR

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK

PADA SISWA KELAS III SDN 3 BANGUNSARI PONOROGO

TAHUN AJARAN 2011/2012

Disusun Oleh:

IQBAL GILANG ROMADHON

K 3205018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Iqbal Gilang Romadhon

NIM : K3205018

Jurusan/Program Studi : PBS/Seni Rupa

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” UPAYA PENINGKATAN

KREATIVITAS MENGGAMBAR IMAJINASI BERTEMA ALAM SEKITAR

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA SISWA

KELAS III SDN 3 BANGUNSARI PONOROGO TAHUN AJARAN 2011/2012”

ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi

yang dikutip dari penulis disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar

pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Iqbal Gilang Romadhon

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS

MENGGAMBAR IMAJINASI BERTEMA ALAM SEKITAR

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK

PADA SISWA KELAS III SDN 3 BANGUNSARI PONOROGO

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

IQBAL GILANG ROMADHON

K3205018

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Seni Rupa Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing II

Drs. Margana, M.Sn

NIP. 1960061219910311001

Pembimbing I

Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd

NIP. 196211101989031003

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana.

Pada hari : Senin

Tanggal : 27 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Dr. Edy Tri Sulistyo, M.Pd_ :

NIP. 195607171986011002

Sekretaris : Nanang Yulianto, S.Pd, M.Ds :

NIP. 197408062006041002

Anggota I : Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd _ :

NIP. 196211101989031003

Anggota II : Drs. Margana, M.Sn _ :

NIP. 196006121991031001

Disahkan Oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M. Si.

NIP. 19660415 199103 1 002

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Imagination is more important than knowledge”

(Albert Einstein)

“Mimpi hari ini adalah dasar dari realitas hari esok”.

(Anonim)

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, ku persembahkan karya ini untuk:

Almamater prodi pendidikan SR FKIP UNS Surakarta

Bapak Ibu dan semua keluargaku

Senantiasa mendoakan dan memberikan segalanya

Ulin Nuhasari

Senantiasa memotivasi dan memberikan semangat

Teman-teman ’05, kakak dan adik tingkat program Seni Rupa:

Terimakasih atas semangat dan bantuannya

Keluarga besar kost Arlin :

Terimakasih atas segala waktu dan semangatnya

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Iqbal Gilang Romadhon, K 3205018. UPAYA PENINGKATAN

KREATIVITAS MENGGAMBAR IMAJINASI BERTEMA ALAM

SEKITAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK

PADA SISWA KELAS III SDN 3 BANGUNSARI PONOROGO TAHUN

AJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012.

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kreativitas

menggambar imajinasi bertema alam sekitar melalui model pembelajaran

konstruktivistik pada siswa kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo tahun ajaran

2011/2012, dengan indikator ketercapaian minimal 70% siswa kelas III SDN 3

Bangunsari Ponorogo memiliki kreativitas dalam menggambar imajinasi bertema

alam sekitar dengan nilai ≥70.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo

tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 28 siswa. Penelitian ini dilaksanakan

dalam 2 siklus dengan setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/ pengamatan, dan refleksi. Penelitian

ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan April 2012. Teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kajian

dokumen dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis yang berkaitan dengan

proses belajar-mengajar.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran konstruktivistik dapat meningkatkan kreativitas menggambar

imajinasi bertema alam sekitar pada siswa kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo

tahun ajaran 2011/2012. Pada siklus I siswa yang mampu mencapai nilai ≥70

sebesar 57% dan pada siklus II meningkat menjadi 93%.

Kata kunci: Kreativitas, menggambar imajinasi, konstruktivistik

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Iqbal Gilang R, K 3205018. THE ATTEMPT OF IMPROVING IMAGINARY

DRAWING CREATIVITY WITH SURROUNDING NATURE THEME

THROUGH CONSTRUCTIVISM LEARNING METHOD IN THE III

GRADERS OF SDN 3 BANGUNSARI PONOROGO IN THE SCHOOL

YEAR OF 2012/2012. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education

Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, 2012.

The objective of this classroom action research is to improve imaginary

drawing creativity with surrounding nature theme through constructivism learning

method in the III graders of SDN 3 Bangunsari Ponorogo in the school year of

2012/2012, with minimum passing indicator that at least 70% of III graders of

SDN 3 Bangunsari Ponorogo has creativity in drawing imaginarily with

surrounding nature theme with value of ≥ 70.

The subject of research was the III graders of SDN 3 Bangunsari Ponorogo

in the school year of 2012/2012 consisting of 28 students. This study was

conducted in 2 cycles each of which consisted of 4 stages: acting, planning,

observing, and reflecting. This research was taken place from March to April

2012. Techniques of collecting data used in this research were observation,

interview, document study and test. Technique of analyzing data used in this

research was a descriptive comparative and critical analysis technique related to

teaching-learning process.

Based on the result of research, it could be concluded that the application

of constructivism learning model could improve the imaginary drawing creativity

with surrounding nature theme in the III graders of SDN 3 Bangunsari Ponorogo

in the school year of 2012/2012. In cycle I the students capable of reaching ≥ 70

value was 57% and it increased to 93% in cycle II.

Keyword: Creativity, imaginary drawing, constructivism

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang memberikan

petunjuk, kemudahan serta rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak kesulitan, akan

tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat

teratasi. Untuk itu, Penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Muh. Rohmadi,S,S.,M.Hum. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd. selaku Ketua Program Penidikan Seni Rupa

Jurusan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. Sumarwati, M.Hum. selaku koordinator skripsi Jurusan Bahasa dan

Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd. selaku Pembimbing I dan Drs. Margana,

M.Sn. selaku pembimbing II yang selalu membimbing dengan sabar dan

memberikan pengarahan yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Seni Rupa yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Slamet Gunaji, S.Pd, M.Pd. selaku kepala SDN 3 Bangunsari Ponorogo

yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

8. Sunaryati, S.Pd. selaku guru mata palajaran Seni Budaya dan

Keterampilan kelas III di SDN 3 Bangunsari Ponorogo yang telah

memberi motivasi, mengarahkan, dan membantu dalam penyelesaian

skripsi ini.

9. Siswa Kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo yang telah membantu dalam

pengumpulan data di lapangan.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

10. Semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan pihak-pihak

yang terkait dalam penelitian ini.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ……..……………………………………………………...…...….. i

PERNYATAAN …………………………………………………………… ii

PENGAJUAN ………………………………………..….………….……… iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ……..…………………………...……… iv

PENGESAHAN ..……………………………….…………………………. v

MOTTO …...……………………………….………………………………. vi

PERSEMBAHAN.……………………………….………………………… vii

ABSTRAK ……………………………………………………….............. viii

KATA PENGANTAR ...………………………………………….……… x

DAFTAR ISI …...……………………………………………….………… xii

DAFTAR TABEL ...…………………………………………….…………. xv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………...…………………………………………. xviii

BAB I PENDAHULUAN ……...………………………………………… 1

A. Latar Belakang …………..……………………………….….... 1

B. Rumusan Masalah ...……………………………………….….. 4

C. Tujuan penelitian …...………………………………….……… 4

D. Manfaat Penelitian …...…………………………….…………. 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR ..………. 8

A. Tinjauan Pustaka ……...……………………………………… 8

1. Menggambar Imajinasi…………………………………… 8

a. Pengertian Menggambar……………………................. 8

b. Perkembangan Gambar Anak 8

c. Pengertian Gambar Imajinasi………………………….. 10

2. Kreativitas……………………………………………......... 11

a. Pengertian Kreativitas………………………………….. 11

b. Komponen Kreativitas…………………………………. 13

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

1) Fisik………………………………………………… 13

2) Berfikir Logis………………………………………. 13

3) Kreasi / Daya Cipta…………………………………. 14

4) Imajinasi…………………………………………….. 14

5) Perasaan (emosi)………………………………………… 15

6) Motivasi…………………………………………….. 15

c. Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi Anak……... 16

3. Model Pembelajaran Konstruktivistik……………………. 16

a. Pengertian Model Pembelajaran Konstruktivistik…….. 16

b. Teori Perubahan Konsep dalam Konstruktivistik ……. 17

c. Kondisi Pembelajaran Konstruktivistik……………….. 18

d. Desain Pembelajaran Pendekatan Konstruktivistik…… 19

B. Kerangka Berfikir ..…...…………………………………….…... 20

C. Hipotesis Tindakan ……………………………………………… 22

BAB III METODE PENELITIAN…………….……………………........... 23

A. Tempat dan Waktu Penelitian ….……………………………..... 23

B. Subjek Penelitian ……………………………………………… 23

C. Sumber Data …………...………………………….…………... 23

D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………. 24

E. Teknik Analisis Data ……….….………………………….…… 26

F. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ………………………. 26

G. Prosedur Penelitian ………………………………….………… 28

1. Persiapan Tindakan …………………………….………….. 28

2. Pelaksanaan Tindakan ……………..…………..……….…. 28

a. Siklus I ……………………………..…………………… 28

1) Tahap Perencanaan………….……….……………… 29

2) Tahap Pelaksanaan ……………....………….……… 29

3) Tahap Observasi …………...………………….…… 30

4). Tahap Analisa dan Refleksi ………………………... 30

b. Siklus II ..…… …….………….………………………... 30

1) Tahap Perencanaan………….………….…………… 31

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2) Tahap Pelaksanaan ……………....…………..……… 31

3). Tahap Observasi ……………...………………….…… 32

4). Tahap Analisa dan Refleksi.…………………………... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………… 33

A. Gambaran Umum Latar Penelitian ………….………………... 33

1. Survei Awal Pembelajaran Seni rupa di kelas III SDN 3

Bangunsari Ponorogo ……………………………………….

37

2. Refleksi Awal ……...……………………………………… 43

B. Deskripsi dan Hasil Penelitian ……………………….……….. 44

1. Siklus I …………..………………………………………… 44

a. Perencanaan Tindakan ……..…………….……………… 44

b. Pelaksanaan Tindakan …….……………………………. 45

c. Tahap Observasi……………………..……...............….... 51

d. Tahap Analisis dan Refleksi ………..……….………....... 55

2. Siklus II ………………..………………….………………..... 56

a. Perencanaan Tindakan ………..…………….…………….. 56

b. Pelaksanaan Tindakan .. …….……………………………. 58

c. Tahap Observasi…….……………...............…................ 64

d. Tahap Analisis dan Refleksi ………..………………….... 68

D. Pembahasan Hasil Penelitian ……….………………………….. 70

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ..………….…………... 73

A. Simpulan ………...…………………………………….……… 73

B. Implikasi ………..………………………………………….……. 74

C. Saran ..…………………………………………………….……... 74

DAFTAR PUSTAKA ..…………………………………………….………. 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..……………………………………….………. 78

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kriteria penilaian kreativitas siswa dalam menggambar imajinasi

bertema alam sekitar……………………………………………………… 5

2. Daftar siswa kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo……..……………….. 36

3. Penilaian pada observasi awal……. ……………………………………… 39

4. Persentase penilaian observasi awal…………………………..………….. 40

5. Penilaian pada siklus I …………………………………………………… 52

6. Persentase penilaian siklus I …………………………………………….. 53

7. Penilaian pada siklus II ………………………………………………….. 65

8. Persentase penilaian siklus II ……………………………………………. 66

9. Perbandingan nilai rata-rata pada observasi awal, siklus I, dan siklus II... 70

10. Persentase perbandingan nilai pada observasi awal, siklus I dan siklus II 71

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Skema Kerangka Pemikiran………………………..………….………… 21

2. Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (PTK) (Suharsimi Arikunto dkk,

2006: 74) ……………………………………………………….………. 27

3. Halaman depan SDN 3 Bangunsari Ponorogo…………………..………. 33

4. Denah bangunan SDN 3 Bangunsari Ponorogo…………………………. 34

5. Guru memberikan gambar contoh yang monoton kepada siswa ..………. 38

6. Siswa meniru gambar contoh yang diberikan guru di papan tulis ……… 38

7. Karya gambar imajinasi bertema alam sekitar yang dibuat Intan ……...... 41

8. Karya gambar imajinasi bertema alam sekitar yang dibuat Galang.…...... 42

9. Guru melakukan kegiatan apresiasi karya di depan kelas……………….. 47

10. Siswa sedang memperhatikan penjelasan dari guru ……………………. 47

11. Contoh karya gambar imajinasi dengan judul ”Menyiram Bunga” …….. 48

12. Contoh karya gambar imajinasi dengan judul “Pergi ke Monas”……….. 48

13. Siswa melanjutkan tugas menggambar imajinasi pada pertemuan kedua.. 51

14. Karya gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema rekreasi yang

dibuat Andreas …………………………………………………………... 54

15. Karya gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema rekreasi yang

dibuat Dhendy …………………………………………………………… 54

16. Guru melakukan kegiatan apresiasi karya di depan kelas ………...…….. 59

17. Siswa tampak antusias memperhatikan penjelasan dari guru ………..….. 60

18. Contoh karya gambar imajinasi dengan judul “Periku”………………..… 60

19. Contoh karya gambar imajinasi dengan judul “Petualangan Luar

Angkasa”……………………………………………………………........ 61

20. Guru mengamati proses berkarya siswa di setiap kelompok……………. 64

21. Karya gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema fantasi yang

dibuat Eka ………………………………………………………………. 67

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

22. Karya gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema fantasi yang

dibuat Arum ……………………………………………….……………… 67

23. Grafik perbandingan ketercapaian keberhasilan pada observasi awal,

siklus I dan siklus II……………………………………………………… 71

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Kurikulum KTSP Seni Budaya dan Keterampilan kelas III 79

Lampiran 2 : Silabus SBK kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo ……. 86

Lampiran 3 : Wawancara Dengan Guru Pada Observasi Awal ………... 87

Lampiran 4 : Wawancara Dengan Siswa Pada Observasi Awal ……….. 89

Lampiran 5 : Daftar Nilai Hasil Karya Siswa Pada Observasi awal……. 90

Lampiran 6 : RPP Siklus I ………………………………………………. 91

Lampiran 7 : Foto Kegiatan siklus I ……………………………………. 105

Lampiran 8 : Wawancara Dengan Siswa Pada Siklus I …………............ 107

Lampiran 9 : Wawancara Dengan Guru Pada Siklus I …………………. 108

Lampiran 10 : Daftar Nilai Hasil Karya Siswa Pada Siklus I ……………. 109

Lampiran 11 : RPP Siklus II ……………………………………………… 110

Lampiran 12 : Foto Kegiatan Siklus II …………………………………… 124

Lampiran 13 : Wawancara Dengan Siswa Pada Siklus II ………………... 126

Lampiran 14 : Wawancara Dengan Guru Pada Siklus II ………………… 127

Lampiran 15 : Daftar Nilai Hasil Karya Siswa Pada Siklus II …………... 128

Lampiran 16 : Presensi Siswa …………………………………………….. 129

Lampiran 17 : Foto Peneliti Pada saat Penelitian……………………….... 130

Lampiran 18 : Hasil Karya Siswa (Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II) 131

Lampiran 19 : Surat-Surat Perijinan ……………………………………… 145

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan merupakan salah satu mata

pelajaran yang diberikan di sekolah dasar. Mata pelajaran Seni Budaya dan

Keterampilan diberikan di sekolah dengan tujuan untuk menananamkan kesadaran

anak tentang budaya lokal, serta sebagai media untuk mengaktualusasikan diri bagi

anak (www.balipost.co.id). Seni Budaya dan Keterampilan atau SBK terdiri dari seni

rupa, seni musik, seni tari dan keterampilan. Mata pelajaran SBK dipelajari di hampir

seluruh sekolah dasar di Indonesia, termasuk di Sekolah Dasar Negeri 3 Bangunsari

Ponorogo yang mengajarkan pelajaran seni rupa sebagai sub dari mata pelajaran

SBK.

Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di sekolah dasar mempunyai

beberapa kompetensi dasar, salah satunya pada pelajaran seni rupa adalah

mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Materi gambar imajinasi yang

diajarkan pada kelas III di SDN 3 Bangunsari merupakan salah satu materi yang

mentuntut kreativitas yang tinggi dalam berekspresi. Adapun masalah yang dihadapi

dalam pembelajaran gambar imajinasi adalah kurangnya kreativitas siswa.

Kurangnya kreativitas siswa dapat dilihat dari hasil karya siswa yang hampir

seragam. Tidak adanya guru seni rupa yang mempunyai kompetensi dibidangnya,

menyebabkan rendahnya pemahaman guru dan siswa tentang gambar imajinasi yang

sesungguhnya. Mereka masih mengganggap gambar imajinasi sama dengan gambar

realis yang harus bagus dan rapi dari segi teknik maupun bentuk.

Kurangnya pemahamanan guru menyebabkan guru tidak begitu mampu

memotivasi siswa untuk berani dalam mengolah ide, bentuk, maupun warna. Terlebih

lagi selama ini timbul kecenderungan guru SBK kurang suka mempelajari bagaimana

menilai karya seni sehingga cenderung meninggalkan dasar pembinaan tentang seni:

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

ekspresi, kreativitas, sensitivitas yang menuju pada perolehan hasil atau keterampilan.

Selama ini dalam menilai karya seni rupa anak guru selalu melihat hasil akhir, bahkan

cenderung subjektif. Hal tersebut menyebabkan dalam membuat karya, siswa kurang

berani mengungkapkan ide dan imajinasinya secara liar. Apalagi bagi siswa yang

merasa mempunyai bakat menggambar yang pas-pasan akan merasa tidak percaya

diri dalam membuat karyanya. Menurut Utami Munandar mengungkapkan, bahwa

”Kemampuan kreatif seseorang sering begitu ditekan oleh pendidikan dan

pengalamannya sehingga ia tidak dapat mengenali potensi sepenuhnya, apalagi

mewujudkannya. Jika ia dapat dibantu dalam hal ini, ia dapat mencapai apa yang oleh

Maslow disebut dengan aktualisasi diri” ( 1999: 11 ).

Menurut Frank Cizek seorang seniman dan pendidik dari Austria berpendapat

bahwa,”Seni rupa anak adalah karya seni yang hanya mampu dihasilkan oleh anak.

Untuk itu, karya anak sebaiknya dibiarkan tumbuh bagaikan bunga tanpa pengaruh

orang dewasa”. Anak seharusnya dibebaskan dari pengaruh orang dewasa dalam

penciptaan karya seni rupa, agar dapat mengaktualisasikan dirinya (www.

balipost.ac.id).

Maka dari itu harus dicari metode pembelajaran yang tepat dan yang sesuai

dengan kondisi siswa dan permasalahan yang dihadapi, yaitu yang dapat

meningkatkan kreativitas siswa yang masih rendah. Dalam menggambar imajinasi

guru harus berperan penting dalam menjelaskan, menerangkan, serta mendorong

kreativitas siswa ke arah yang lebih tinggi, sehingga siswa dapat mengenali potensi

dirinya, berpikir aktif dalam menemukan dan mengungkapkan imajinasinya secara

bebas.

Untuk mengambar imajinasi pada kelas III di Sekolah Dasar Negeri 3

Bangunsari mempunyai beberapa tema yaitu menggambar imajinasi dengan tema

alam sekitar dan diri sendiri. Materi gambar imajinasi bertema diri sendiri di ajarkan

pada semester ganjil, sedangkan materi gambar imajinasi bertema alam sekitar

diajarkan pada semester genap. Pada gambar imajinasi kelas III bertema alam sekitar,

kreativitas siswa masih rendah, padahal siswa terlihat sangat bersemangat dalam

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

menggambar, tetapi pemahaman mereka tentang menggambar imajinasi masih

rendah. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih monoton, yaitu guru memberi

tugas siswa untuk menggambar pemandangan alam. Kemudian guru memberi contoh

dengan menggambar pegunungan di papan tulis. Pembelajaran yang monoton

berdampak pada hasil karya yang diciptakan oleh siswa kurang maksimal.

Berdasarkan observasi awal, dari 28 siswa hampir 80% lebih siswa mempunyai hasil

karya yang hampir seragam. Bisa dilihat dalam menggambar imajinasi bertema alam

sekitar masih banyak siswa yang mempunyai kecenderungan menggambar dua

gunung dan jalan. Padahal apabila mampu dikembangkan, imajinasi anak pasti

sangatlah luas. Menurut Edy Tri Sulistyo, ”Untuk mengembangkan kreativitas anak

perlu ditumbuhkembangkan kebebasan , keberanian, spontanitas, orisinalitas pada diri

anak” (2005: 3).

Model pembelajaran konstruktivistik digunakan untuk membimbing dan

mendorong siswa untuk berpikir aktif dalam menemukan dan menggali potensinya

sendiri. Menurut Edy Tri Sulistyo, ”Teori konstruktivistik bersandar pada asumsi

bahwa pengetahuan dibangun oleh pembelajaran ketika mereka memahami

pengalaman yang mereka dapat. Karena itu pembelajaran bukan merupakan bejana

kosong yang siap diisi, tetapi merupakan organisme yang aktif mencari makna”

(2005: 8). Jadi arah dari pembelajaran konstruktivistik adalah untuk menciptakan

iklim belajar yang memungkinkan siswa untuk dapat mengkonstruksi pengetahuian

dan keterampilan mereka sendiri.

Dalam metode ini guru dapat menjelaskan pengertian gambar imajinasi,

melibatkan siswa dalam kegiatan apresiasi karya, sehingga siswa dapat berperan aktif

dalam mengenali potensi dirinya, menemukan ide dan gagasan, serta kreatif dalam

mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Dengan demikian penerapan model

pembelajaran konstruktivistik diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa

dalam mengekspresikan diri melalui gambar imajinasi.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

Apakah penggunaan model pembelajaran konstruktivistik dapat meningkatkan

kreativitas menggambar imajinasi bertema alam sekitar pada siswa kelas III SDN 3

Bangunsari Ponorogo tahun ajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk:

”Meningkatkan kreativitas menggambar imajinasi bertema alam sekitar melalui

model pembelajaran kontruktivistik pada siswa kelas III di SDN 3 Bangunsari

Ponorogo

Tujuan penelitian tercapai apabila dipenuhi kriteria indikator yaitu:

Minimal 70% siswa mengalami peningkatan kreativitas dalam menggambar imajinasi

bertema alam sekitar dengan mendapat nilai ≥70 berdasarkan indikator penilaian

kreativitas. Nilai ≥70 diambil berdasarkan pada nilai KKM SDN 3 Bangunsari

Ponorogo.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Tabel 1. Kriteria penilaian kreativitas siswa dalam menggambar imajinasi bertema alam sekitar

No Kriteria Skor Bobot Skor x

Bobot

(S)

1

Daya

Imajinasi

(I)

Apabila ide cerita karya siswa sangat menarik sekali

(alami dan mengandung kebaruan)

10 3 30

Apabila ide cerita karya siswa sangat menarik 9 27

Apabila ide cerita karya siswa menarik 8 24

Apabila ide cerita karya siswa cukup menarik 7 21

Apabila ide cerita karya siswa kurang menarik 6 18

Apabila ide cerita karya siswa tidak menarik 5 15

2 Ekspresi

(E) Apabila karya siswa sangat berani sekali tampil

berbeda dalam mengeksplorasi bentuk dan

pewarnaan gambar

10 3 30

Apabila karya siswa sangat berani tampil berbeda

dalam mengeksplorasi bentuk dan pewarnaan

gambar

9 27

Apabila karya siswa berani tampil berbeda dalam

mengeksplorasi bentuk dan pewarnaan gambar

8 24

Apabila karya siswa cukup berani tampil berbeda

dalam mengeksplorasi bentuk dan pewarnaan

gambar

7 21

Apabila karya siswa kurang berani tampil berbeda

dalam mengeksplorasi bentuk dan pewarnaan

gambar

6 18

Apabila karya tidak berani tampil berbeda dalam

mengeksplorasi bentuk dan pewarnaan gambar

5 15

3 Orisinalitas

Ide

(O)

Apabila karya siswa tergolong orisinal dan sama

sekali berbeda dari contoh maupun karya teman-

temannya

10 3 30

Apabila karya siswa 20% masih terpengaruh dari

contoh maupun karya teman- temannya

9 27

Apabila karya siswa 40% masih terpengaruh dari

contoh maupun karya teman- temannya

8 24

Apabila karya siswa 60% masih terpengaruh dari

contoh maupun karya teman- temannya

7 21

Apabila karya siswa 80% masih terpengaruh dari

contoh maupun karya teman- temannya

6 18

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Manfaat hasil penelitian secara teoritis yaitu dapat meningkatkan kreativitas

menggambar imajinasi bertema alam sekitar pada mata pelajaran seni rupa

melalui model pembelajaran kontruktivistik di Kelas III SDN 3 Ponorogo tahun

ajaran 2011/2012.

2. Praktis

Manfaat hasil penelitian secara praktis adalah sebagai berikut:

a. Guru

Guru mampu meningkatkan kreativitas siswa melalui model pembelajaran

konstruktivistik dalam pembelajaran gambar imajinasi bertema alam sekitar

di kelas III SDN 3 Bagunsari Ponorogo.

Apabila karya siswa 100% meniru persis dari

contoh maupun karya teman- temannya

5 15

4 Visualisasi

Karya

(V)

Apabila visualisasi karya siswa sangat baik sekali

dalam komposisi objek, pewarnaan dan finishing

10 1 10

Apabila visualisasi karya siswa sangat baik dalam

komposisi objek, pewarnaan dan finishing

9 9

Apabila visualisasi karya siswa baik dalam

komposisi objek, pewarnaan dan finishing

8 8

Apabila visualisasi karya siswa cukup baik dalam

komposisi objek, pewarnaan dan finishing

7 7

Apabila visualisasi karya siswa kurang baik dalam

komposisi objek, pewarnaan dan finishing

6 6

Apabila karya siswa tidak selesai 5 5

Nilai kreativitas menggambar imajinasi bertema alam sekitar:

SI+SE+SO+SV

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Siswa

1) Membantu siswa dalam mengaktualisasi diri dan menemukan potensi

dirinya melelui gambar imajinasi

2) Kreativitas siswa dalam berkarya gambar imajinasi meningkat

c. Sekolah

Kualitas pendidikan di SDN 3 Bangunsari khususnya pada pembelajaran seni

rupa dapat meningkat dan berkembang

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A.Tinjauan Pustaka

1. Menggambar Imajinasi

a. Pengertian Menggambar

Telah diketahui bahwa kegiatan menggambar sudah ada sejak zaman

prasejarah. Sedangkan pengertian dari menggambar sendiri menurut situs

Wikipedi adalah kegiatan–kegiatan membentuk imaji dengan menggunakan

banyak teknik dan alat. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas

permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar (http://id.wikipedia.

org/wiki/Menggambar).

Menurut Francis D.K Ching, “Menggambar adalah membuat guratan di atas

sebuah permukaan yang secara grafis menyajikan kemiripan mengenai sesuatu”

(2002: 9). Tujuan seseorang menggambar adalah untuk menyajikan dan

mengekspresikan apa yang mereka ketahui dan rasakan kedalam media gambar.

Jadi pada dasarnya gambar merupakan sarana ekspresi yang paling dasar.

b. Perkembangan Gambar Anak

Telah kita ketahui bahwa seni bagi anak khususnya seni lukis dan gambar

sangat berbeda sekali dengan seni lukis orang dewasa. Perkembangan gambar

anak sangat dipengaruhi dari perkembangan jasmani maupun rohani sesuai fase

umurnya. Untuk itu perlu dipelajari corak gambar anak di setiap fase

perkembangannya. Jangan sampai ketidaktahuan dan kekurangpahaman kita dapat

merugikan anak.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Berikut ini adalah periode perkembangan gambar anak menurut Muharam E

dan Warti Sundaryati (1991: 36-50)

1) Masa Mencoreng (umur 2-4 tahun)

Anak belum dapat mengendalikan gerakan tangannya. Hasil goresannya

tidak menentu. Kemudian anak menyadari gerakan tangan dan

goresannya, maka berubahlah goresannya menjadi beraneka ragam

bentuk, dari goresan garis-garis panjang, garis-garis pendek yang tidak

menentu arahnya dan diulang-ulang, hingga berkembang menjadi bentuk

seperti benang kusut.

2) Masa Pra-bagan (umur 4-7 tahun)

Pada masa ini anak mulai dapat mengendalikan tangannya. Garis yang

dihasilkan tidak corang-coreng lagi. Anak mulai membandingkan

karyanya dengan objek yang dilihat. Kemudian menggambar bentuk-

bentuk yang berhubungan dengan dunia sekitarnya. Umunya anak sudah

dapat membuat bentuk-bentuk yang bisa dikenali meskipun kadang-

kadang masih susah menetapkan gambar yang dibuatnya. Anak belum

memikirkan bagaimana seharusnya menggambar ruang (bidang). Tidak

ada konsep ruang/ bidang yang berpusat pada dirinya sehingga benda-

benda digambarkan dimana saja yaitu dibagian atas kertas, di bawah atau

disamping kanan kiri. Tidak ada hubungan objek satu dengan lainnya.

3) Masa Bagan (umur 7-9 tahun)

Bagan ialah konsep tentang bentuk dasar dari suatu objek final.

Pengamatan anak bertambah teliti. Dia tahu hubungan alam sekitarnya

dengan dirinya. Anak mulai mengorganisasi dan menghubungkan

lingkungannya. Tampak mulai ada struktur pada gambar. Pemikiran-

pemikiran abstraknya didasarkan pada simbol- simbol. Kadang-kadang

ada usaha untuk mencontoh. Hal ini terlihat jika seorang anak mendapat

pujian guru, teman-temannya berusaha meniru gambar temannya tersebut.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

4) Masa Permulaan Realisme (umur 9-11 tahun)

Realisme bukan diartikan meniru alam yang tepat, tetapi sebagai usaha

untuk konsep visual yang masih memandang secara subjektif. Jadi

gambarannya belum seseuai benar dengan objek. Anak mulai

memperhatikan detail tetapi kehilangan perasaan aksi, artinya

berkurangnya gerakan bebas dan menjadikan gambarnya tampak lebih

kaku. Tiap bagian mempunyai arti. Kesadaran visual mulai berkembang

dan tidak lagi melebih-lebihkan.

5) Masa Naturalistik Semu (umur 11-13 tahun)

Masa ini dikatakan sebagai usia berpikir. Umumnya anak senang

berkarya, dan pada akhir dari aktivitas yang spontan menjadi awal dari

periode berpikir. Artinya anak mulai menjadi kritis terhadap karya

sendiri. Anak tidak lagi menggambar apa yang diketahui tetapi yang

dilihatnya.

c. Pengertian Gambar Imajinasi

Menurut Wikipedia imajinasi secara umum adalah kekuatan atau proses

menghasilkan citra mental dan ide. Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi

sebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu

diberi persepsi pengertian (http://id.wikipedia.org/wiki/ Imajinasi).

Pengertian imajinasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu sebagai

daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar

(lukisan, karangan dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau

pengalaman seseorang; atau dapat juga diartikan sebagai khayalan. Sedangkan

menurut Francis D.K Ching ”Berimajinasi adalah membentuk imej mental tentang

sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera”(2002: 138). Imajinasi

dibentuk berdasarkan ingatan visual dari persepsi yang telah lampau. Jadi

semakin banyak yang telah kita lihat dan alami dengan cara yang mengesankan,

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

semakin kaya perbendaharaan imej visual kita dan akhirnya semakin suburlah

imajinasi kita. Sedangkan pengertian gambar imajinasi sendiri dapat di artikan

sebagai karya dua dimensi yang timbul dari hasil angan-angan atau khayalan

seseorang. Francis D.K Ching berpendapat bahwa “Menggambar imajinasi

merupakan proses memvisualisasikan imajinasi di dalam pikiran kita ke dalam

media gambar” (2002: 140).

Untuk dapat menggambar apa yang dikhayalkan, maka perlu memanfaatkan

kemampuan untuk berpikir secara visual dan memberi bentuk pada pemikiran dan

ide–ide yang ada. Imej yang telah digambar tersebut memberi umpan balik pada

mata pikiran, selanjutnya merangsang imajinasi, dan menimbulkan dialog antara

diri dan imej tersebut untuk pengeksplorasian dan pengembangan ide–ide

selanjutnya. Jadi menggambar berdasarkan imajinasi adalah sebuah instrument

pikiran yang mendorong terjadinya proses kreatif.

2. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Kreativitas berasal dari bahasa inggrris “create” yang berarti mengadakan

sesuatu yang tidak ada. Menurut George J. Seidel yang dikutip Julius Chandra

(1994: 15) ”Kreativitas adalah kemampuan untuk menghubungkan dan

mengaitkan, kadang-kadang dengan cara yang ganjil, namun mengesankan, dan ini

merupakan dasar pendayagunaan kreatif dari daya rohani manusia dalam bidang

ataupun lapangan mana pun”. Menurut John W. Haefele yang dikutip Julius

Chandra (1994: 15) mengatakan ”Kreativitas dirumuskan sebagai kemampuan

untuk membuat kombinasi- kombinasi baru yang bernilai sosial”.

Seorang menurut George D.Stoddard yang dikutip Julius Candra (1994: 13)

”Menjadi kreatif berarti menjadi tidak dapat diterka atau diramalkan sebelumnya

(unpredictable)”. Sedangkan kreativitas menurut pendapat Julius Chandra sendiri

adalah ”Adanya proses pembenihan gagasan baru, yang orisinal, yang lebih maju,

dan sekaligus merupakan lompatan atau jenjang baru dalam alam pikiran orang

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

lain yang dapat memahaminya” (1994: 15). Clark moustatis menyatakan bahwa

“Kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan

identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri,

dengan alam, dan dengan orang lain (dalam http://kawanlama95.wordpress.com )”

Menurut Utami Munandar dalam Muharam E dan Wati Sundaryati (1991: 27-28),

kreativitas dapat dibedakan menjadi tiga pengertian:

1) Diartikan sebagai kemampun untuk membuat kondisi baru berdasarkan data,

informasi dan unsur- unsur yang ada.

2) Diartikan sebagai kemampuan menggunakan data atau informasi yang

tersedia, yaitu kemampuan menemukan jawaban terhadap suatu masalah,

yang penekanannya pada kualitas ketepatgunaan dan keragaman jawaban.

3) Diartikan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan,

kemurnian (orisinalitas) dalam mengembangkan dan memperkaya gagasan.

Dari beberapa gagasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas erat

kaitannya dengan proses aktualisasi diri dalam penciptaan suatu gagasan yang baru

dan lebih maju, baik secara orisinal maupun mengembangkan gagasan yang sudah

ada. Kendala dalam mengembangkan kreativitas adalah kebanyakan orang masih

percaya bahwa kreativitas adalah bakat yang dibawa oleh beberapa orang tertentu.

Namun pendapat tersebut tidak sepenuhnya betul.

Menurut E.de Bono, “Kreativitas adalah keterampilan yang dapat dipelajari

dilatih, dan digunakan oleh semua orang. Semua orang dapat mempelajari

keterampilan semacam itu, namun pada akhirnya tidak semua orang dapat

menguasai keterampilan itu sama baiknya (2008: 9)”.

Menurut M. Nurhalim Shahib, ”Kreativitas manusia sangat bergantung

kepada kecerdasan berpikir dan kecerdasan emosional yang dikontrol oleh otak

kiri dan otak kanan” (2003: 136). Otak kiri sangat berkaitan dengan kecerdasan

berpikir, sedangkan otak kanan sebagai pusat imajinasi. Walaupun kreativitas pada

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

akhirnya merupakan kerja otak kanan dan otak kiri, tetapi otak kanan memegang

peran yang sangat dominan dalam menentuan kreasi dan inovasi.

b. Komponen Kreativitas

Kreativitas mempunyai beberapa komponen. Menurut M.Nurhalim Shahib

(2003: 136 ) komponen kreativitas, antara lain:

1) Fisik

Semua kondisi fisik seseorang dan lingkungannya yang dapat mempengaruhi

proses pembelajaran harus mendapat perhatian. Seperti: a) Mewujudkan

suasana lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran, b) Makanan dan

minuman yang bergizi agar suplai oksigen ke otak tetap berjalan baik, c)

Olahraga yang dapat memacu asosiasi otak kanan dan otak kiri. Pada

dasarnya, pancaindera harus dirangsang secara proposional agar sel neuron

selalu terbiasa menerima electron menuju sistem memori. Pancaindera

diciptakan untuk menanggapi perubahan dan perbedaan. Perubahan suhu,

perubahan rasa kecap, perubahan tekanan, perubahan pendengaran (nada),

perubahan intensitas sinar, perubahan penciuman, dll. Perubahan tersebut

bervariasi dan manusia hidup memang memerlukan variasi. Bila variasi ini

hilang, misalkan suatu stimulus tidak berubah dan berulang-ulang dalam

waktu relatif lama, perasaan akan lenyap. Bila perasaan lenyap, gairah

kreativitas akan menurun.

2) Berpikir logis

Kreativitas tanpa logika tidak akan dapat menjadi kenyataan bahkan tidak

akan berguna. Pada umumya berpikir logis merupakan fungsi otak kiri. Bagi

orang dewasa berpikir logis sudah terbina selama pendidikan baik di sekolah

lanjutan maupun di Perguruan Tinggi, sehingga secara otomatis akan

terlihat keterlibatan logika pada setiap ada stimulus luar yang akan dibawa

kearah memori

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3) Kreasi/Daya Cipta

Kreasi merupakan komponen penting bagi kreativitas. Untuk menimbulkan

kemampuan kreasi/ daya cipta perlu latihan otak yang spontan, hindari

rutinitas dan timbulkan rangsangan yang bervariasi, sehingga tidak

menimbulkan kebosanan. Kreativitas tidak terlepas dari impuls yang berasal

dari fenomena alam. Oleh karena itu, dengan mengintegrasikan fenomena

alam atau tanda-tanda alam, dengan materi pembelajaran atau materi-materi

perkuliahan akan dapat memacu berkembangnya ide baru.

Menurut Alex Osborn yang dikutip M. Nurhalim Shahib (2003: 138) ada 7

teknik yang bisa dipelajari untuk dapat mengembangkan kreativitas yang

disingkat SKAMPER, antara lain

a) Substitusi : mengganti sesuatu dengan sesuatu yang lain.

b) Kombinasi : mengkombinasikan ide-ide menjadi ide yang baru.

c) Adaptasi : mengembangkan ide yang sudah ada.

d) Modifikasi atau memperbesar : mengembangkan cara yang sudah ada

dengan memperbesar, menggandakan, menambah ide, produk atau jasa

apa saja yang dapat dimodifikasi.

e) Penggunaan lain : mencari penggunaan selain yang sudah ada.

f) Eliminasi atau memperkecil : ide timbul dengan mengecilkan sesuatu

hal melalui pemotongan atau pengecilan suatu ide, benda fungsi, atu

apa saja yang dapat menimbulkan ide baru.

4) Imajinasi

Mengingat kejadian yang lampau, membayangkan kejadian tersebut dan

relevansinya dengan kenyataan sekarang, lalu membuat pengandaian.

Pengandaian adalah cara baik untuk melatih kemampuan imajinasi menuju

tujuan yang diinginkan. Dari pengandaian akan di dapatkan suatu gagasan.

Penerapan pengandaian yang terus menerus setiap hari, akan mengakibatkan

terjadinya pembebasan dari rasa bosan dan membuat kita menghubungkan

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pikiran dan pengalaman yang sebelumnya tidak berhubungan. Jadi

sebenarnya dalam proses imajinasi atau merenung telah terlibat kemampuan

kreasi, rasio dan perasaan. Tanpa melibatkan perasaan, daya imajinasi tidak

dapat mencapai maksimal.

5) Perasaan (emosi)

Perasaan sebetulnya merupakan kunci dari seluruh proses pembelajaran,

bukan saja sebagai peran otak kanan, tetapi juga berpengaruh kepada peran

otak kiri. Emosi akan berpengaruh terhadap seluruh perilaku otak manusia,

seperti motivasi, mengelola informasi, yakin diri, kekuatan pribadi, berpikir

inovatif. Perasaan berperan dari masa anak-anak sampai dewasa berpengaruh

pada proses pembelajaran. Pengaruh tersebut sangat terasa pada masa anak-

anak, sedangkan pada masa dewasa atau pada orang tua yang lebih kuat

adalah motivasi. Ada 2 aspek penting mengenai perasaan dalam proses

pembelajaran, yaitu dapat menciptakan kondisi yang rileks, menyebabkan

siswa dalam keadaan reseptif terhadap lingkungannya dan terhadap

informasi. Disamping itu perasaan sangat berkaitan dengan kemampuan

imajinatif, daya cipta dan bila disertai dengan logika yang cukup apalagi

baik, akan memacu kearah kreativitas. Demikian pula perasaan senang,

perasaan sedih, perasaan senang, perasaan kecewa dan lain-lain, semua

bervariasi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya perasaan dalam

menunjang kreativitas.

6) Motivasi

Motivasi merupakan daya dorong untuk menghadapi ketidakpastian,

kekhawatiran, perubahan dan kegagalan. Oleh itu, motivasi, perasaan dan

kinerja atau fisik sangat berkaitan. Orang yang motivasinya kuat untuk

sembuh dari suatu penyakit, akan lebih cepat mengalami perbaikan.

Demikian pula dalam proses pembelajaran, siswa yang motivasinya tinggi,

perolehan pengetahuannya akan lebih mudah.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. Mengembangkan Kreativitas Dan Imajinasi Anak

Imajinasi sangat diperlukan anak dalam berkreativitas. Antara kreativitas

dan imajinasi sangat erat hubungannya. Menurut Kus Mardani, “Untuk

menciptakan sesuatu (gambar atau lukisan) anak harus mempunyai imajinasi

tentang sesuatu tersebut. Dengan imajinasi anak dapat menciptakan sesuatu yang

baru, dan sesuatu yang baru itu merupakan suatu kreativitas” (1998: 43).

Oleh sebab itu pengembangkan daya imajinasi pada anak sangatlah penting.

Untuk membangkitkan dan mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi pada

anak, maka harus diberikan rangsangan. Rangsangan dapat berupa pengamatan

atau pemberian pengalaman baru kepada anak. Misalnya : dengan memberikan

contoh–contoh gambar, cerita-cerita yang bersifat imajinatif atau dengan

melibatkan anak dalam apresiasi karya.

Dari rangsangan tersebut, diharapkan anak dapat menceritakan kembali

secara bebas dalam bentuk gambar atau lukisan menurut pengalamanya pribadi,

daya kreativitas dan imajinasinya masing–masing.

3.Model Pembelajaran Konstruktivistik

a. Pengertian Model Pembelajaran Konstruktivistik

Konstruktivistik menurut Wina Sanjaya adalah “Proses membangun atau

menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan

pengalaman (2005 : 118). Filsafah konstruktivisme pertama kali digagas oleh

Mark Baldawin dan dikembangkan dam diperdalam oleh Jean Piaget. Teori belajar

konstruktivistik memang mulai pertama diterapkan dalam bidang psikologi

pendidikan, tetapi sekarang pandangan tersebut dapat diterapkan di segala bidang.

Menurut Piaget sendiri yang dikutip Paul Suparno (1997: 30), menyatakan

bahwa “Teori pengetahuan itu pada dasarnya adalah teori adaptasi pikiran

kedalam suatu realitas, seperti suatu organisme beradaptasi kedalam

lingkungannya”. Lebih lanjut Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Menurut Sofan

Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, “Dalam dunia pendidikan perkembangan kognitif

anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi

dengan lingkungannya” (2010: 145).

Pembelajaran melalui konstruktivistik pada dasarnya mendorong agar siswa

dapat mengkonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan

pengalaman. Pengetahuan hanya akan fungsional manakala dibangun oleh

individu sediri. Menurut Wina Sanjaya, “Pengetahuan yang hanya diberikan tidak

akan menjadi pengetahuan yang bermakna” (2005: 118). Menurut Edy Tri

Sulistyo, “Pembelajaran bukanlah seperti bejana yang siap diisi, tetapi lebih

merupakan organisme yang aktif mencari makna” (2005: 8).

Berdasarkan pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam teori

pembelajaran konstruktivistik pembalajaran bukan hanya sekedar proses

menghafal semata, tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan

pengalaman yang mereka miliki, sehingga pengetahuan yang diperoleh akan lebih

bermakna.

b. Teori Perubahan Konsep dalam Konstruktivistik

Salah satu teori yang sangat terkenal berkaitan dengan teori pembelajaran

konstruktivistik adalah teori perkembangan mental Piaget, atau yang biasa disebut

teori perkembangan kognitif. Teori tersebut berkenaan dengan kesiapan anak

untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir

hingga tumbuh dewasa.

Menurut Piaget yang dikutip Wina Sanjaya berpendapat bahwa “Sejak kecil

setiap anak sudah memiliki struktur kognitif yang kemudian dinamakan skema

atau konsep. Skema terbentuk karena pengalaman. Semakin dewasa anak maka

semakin sempurna skema yang dimilikinya” (2005: 111). Proses penyempurnaan

skema dilakukan malalui dua proses yaitu:

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1) Asimilasi

Asimilasi merupakan proses penyerapan informasi baru didalam pikiran.

Asimilasi juga disebut penyempurnaan konsep tahap awal, karena anak hanya

menambah dan memerinci konsep yang baru diperolehnya. Misalnya: ketika

pertama kali anak terkena pisau, maka anak akan merekam bahwa pisau adalah

benda yang berbahaya dan anak akan menghindarinya.

2) Akomodasi

Akomodasi disebut dengan penyempurnaan konsep tahap kedua.

Akomodasi juga disebut sebagai perubahan konsep secara radikal, karena sudah

terjadi penyempurnaan dan penyusunan kembali konsep lama dengan konsep

yang baru. Misalnya: semakin lama anak akan mengetahui bahwa pisau bukan

hanya benda yang berbahaya, tetapi juga mempunyai manfaat.

c. Kondisi Pembelajaran Konstruktivistik

Menurut Driscoll yang dikutip Edy Tri Sulistyo (2005: 6), ”Arah

perkembangan teori belajar dan pembelajaran konstruktivistik mengarah pada

penciptaan iklim belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mengkonstruksi

pengetahuan dan ketrampilan mereka sendiri”. Perkembangan kognitif anak

bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi

dengan lingkungannya. Semakin mereka aktif berinteraksi dengan lingkungan

semakin, semakin mahir mengatasi situasi-situasi yang menantang dan semakin

mudah mempelajari informasi baru.

Menurut pandangan konstruktivisme, Driver dan Bell yang dikutip Sofan

Amri dan Iif Khoirui Ahmadi (2010: 145-146), mengajukan karakteristik sebagai

berikut:

1) Siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki

tujuan.

2) Belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3) Pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi

secara personal.

4) Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan

pengaturan situasi kelas.

5) Kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat

pembelajaran, materi dan sumber.

Dari pandangan di atas dapat dipahami, belajar merupakan sesuatu aktivitas

interaktif antara faktor intern pada diri pembelajar, dengam faktor ekstern atau

lingkungan, sehingga melahirkan perubahan tingkah laku. Adapun implikasi dari

teori belajar konstruktivistik menurut Poedjiadi yang dikutip Sofan Amri dan Iif

Khoirui Ahmadi (2010: 147) adalah:

1) Tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivistik adalah

menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berpikir untuk

menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi.

2) Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang

memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh

peserta didik. Selain itu, latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan

melalui belajar kelompok dengan menganalisa masalah dalam kehidupan

sehari hari.

3) Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar

yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator,

fasilitator, dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya

konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.

d. Desain Pembelajaran Pendekatan Konstruktivistik

Tytler yang dikutip Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi (2010: 149)

mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran,

sebagai berikut:

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya

dengan bahasa sendiri.

2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir tentang pengalamannya

sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif

3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru.

4) Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah

dimiliki siswa.

5) Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka,

6) Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Berdasarkan pandangan di atas, inti dari pembelajaran konstruktivistik

adalah dengan memberi pengalaman baru yang dapat memancing dan mendorong

siswa sehingga dapat membangun gagasan mereka sendiri.

B. Kerangka Berpikir

Kegiatan menggambar imajinasi di SDN 3 Bangunsari Ponorogo mengalami

permasalahan yang harus di atasi. Permasalahan itu terdapat pada peserta didik dan

juga guru. Permasalahan peserta didik 1) Kurang percaya diri dalam menggambar,

karena takut gambarannya jelek, salah dan tidak sebagus punya temannya. 2)

Kurang kreatif dalam menentukan ide karya karena masih terpaku gambar contoh

dari guru. Sedangkan permasalahan pada guru: dalam proses pembelajaran guru

kurang bisa memacu kreativitas siswa. Pola mengajar guru yang monoton, yaitu

dengan metode ceramah dan pemberian contoh secara monoton berdampak pada

mindset siswa. Hal ini menyebabkan hasil karya siswa kurang kreatif, monoton dan

cenderung seragam.

Oleh sebab itu diperlukan upaya atau usaha untuk meningkatkan kreativitas

menggambar imajinasi, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

konstruktivistik. Diharapkan dengan penerapan model pembelajaran konstruktivistik

siswa dapat mengkonstruksi imajinasinya sendiri.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Kegiatan Menggambar Imajinasi Bertema Alam Sekitar

Kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/ 2012

Kondisi

Awal

Guru menggunakan metode ceramah, demonstrasi serta

pencontohan yang monoton yaitu dalam menggambar

imajinasi guru memberikan contoh gambar pegunungan

yang monoton

1) Siswa kurang percaya diri dalam menggambar karena

takut gambarannya salah, jelek dan tidak sebagus punya

temannya

2) Siswa kurang kreatif dalam menentukan maupun

mengeksplorasi ide karya karena masih terpaku contoh

dari guru sehingga karya siswa monoton dan cenderung

seragam

Tindakan

Penerapan pendekatan konstruktivistik berdasarkan

rancangan Tytler (1996), yaitu:

1) Memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan

gagasannya dengan bahasa sendiri

2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir

tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih

kreatif dan imajinatif

3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk

mencoba gagasan baru

4) Memberi pengalaman yang berhubungan dengan

gagasan yang telah dimiliki siswa

5) Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan

gagasan mereka

6) Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif

Siklus I,

Siklus II

Kondisi

Akhir

Dengan menggunakan model pembelajaran

Konstruktivistik, kreativitas siswa dalam

menggambar imajinasi bertema alam sekitar

meningkat

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis tindakan

dalam penelitian ini adalah :

Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivistik Dapat Meningkatkan Kreativitas

Siswa Dalam Kegiatan Menggambar Imajinasi Bertema Alam Sekitar Pada Kelas III

SDN 3 Bangunsari Ponorogo Tahun Ajaran 2011/ 2012.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 3 Bangunsari Ponorogo, yang beralamatkan di

Jalan Argopuro No. 46, Bangunsari, Ponorogo. Merupakan salah satu sekolah dasar

favourit di kota Ponorogo. Penelitiian dilakukan pada semester genap tahun ajaran

2011-2012 dan dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli 2012. Pelaksanaan

penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap penelitian, dan

tahap penyelesaian. Tahap persiapan dilakukan pada bulan Februari sampai bulan

Maret 2012, meliputi observasi awal, penyusunan judul, penyusunan proposal, dan

perijinan. Tahap penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai bulan April 2012,

meliputi pelaksanaan tindakan dengan pengumpulan data. Tahap penyelesaian

dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2012, meliputi analisis data dan

menyusun laporan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas III di SDN 3 Bangunsari Ponorogo tahun

pelajaran 2011-2012. Terdapat 28 siswa yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan

16 orang siswa perempuan. Sementara itu guru mata pelajaran seni rupa yang

mengajar di kelas III bernama ibu Sunaryati, S.Pd.

C. Sumber Data

Data dalam penelitian yang berisi informasi tentang kemampuan kreativitas

menggambar imajinasi siswa, hasil belajar serta proses pelaksanaan pembelajaran ini

dikumpulkan dari berbagai sumber antara lain:

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

1. Informasi dari narasumber, yaitu guru seni rupa dan siswa kelas III SDN 3

Bangunsari Ponorogo

2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran gambar imajinasi

3. Arsip dan dokumen yang terdapat di SDN 3 Bangunsari Ponorogo seperti RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), hasil tes keterampilan siswa yaitu karya

gambar imajinasi, dan lembar penilaian gambar imajinasi siswa

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, teknik data yang digunakan adalah observasi

kelapangan langsung , wawancara secara mendalam kepada para informan yaitu guru

dan siswa, tes, serta analisis dokumen terhadap data–data yang diperoleh.

1. Observasi

Menurut Kus Mardani, “Observasi dalam arti luas adalah pengamatan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Tetapi dalam metode ilmiah, observasi

adalah metode pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena–

fenomena yang terjadi pada objek pengamatan yang sedang diteliti” (1998: 40).

Dalam hal ini observasi dilakukan untuk mengetahui proses belajar mengajar

menggambar imajinasi di kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo. Pengamatan

dilakukan dengan cara melihat, mendengarkan , merasakan fenomena-fenomena

yang terjadi di dalam kelas, yang kemudian dicatat seobjektif mungkin.

2. Wawancara Mendalam

Menurut Kus Mardani, “Wawancara merupakan metode pengumpulan data

dengan tanya jawab sepihak (one way communication) yang dikerjakan secara

sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian” (1998: 41). Dengan

wawancara terhadap semua informan yang ada, penulis berusaha memperoleh data

atau keterangan guna untuk memecahkan semua masalah yang timbul dalam

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

penelitian tersebut. Sehingga data yang terkumpul benar-benar orisinil dan dapat

di pertanggung jawabkan.

Wawancara dilakukan kepada narasumber yaitu guru seni rupa dan murid

kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo. Untuk memudahkan mengambil simpulan,

wawancara dilakukan dengan mengambil beberapa sample murid yang diambil

secara acak atau random.

3. Teknik Tes

Tes merupakan serentetan pertanyaan ataupun latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes digunakan untuk

mengukur seberapa besar kemampuan objek yang diteliti. Menurut Sarwiji

Suwandi ”Pemberian tes dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang

diperoleh setelah kegiatan pembelajaran” (2008: 68). Dalam hal ini tes dilakukan

untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan kemampuan dan kreativitas siswa

di kelas III SDN Bangunsari 3 Ponorogo setelah menerima proses pembelajaran di

setiap siklus

4. Analisis Dokumen.

Menurut Kus Mardani, “Analisis dokumen merupakan teknik pengumpulan

data yang bersumber pada dokumen maupun arsip–arsip yang ada dilokasi

penelitian. Dokumen maupun arsip tersebut diamati sebagai bukti data yang terjadi

pada waktu yang lampau, yang berkaitan dengan peristiwa sekarang yang sedang

diteliti” (1998: 42).

Dokumen yang dapat dikaji antara lain seperti RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) pembelajaran menggambar imajinasi yang dibuat, hasil karya

gambar imajinasi yang dihasilkan oleh siswa, dan daftar nilai tugas menggambar

imajinasi siswa.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini :

1. Teknik Deskriptif Komparatif.

Menurut Sarwiji Suwandi “Teknik statistik deskriptif komparatif digunakan

untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus” (2008:

70). Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir

setiap siklus. Peneliti membandingkan rerata nilai kreativitas menggambar

imajinasi pada kondisi sebelum tindakan, setelah siklus 1, setelah siklus 2 dan

seterusnya.

2. Teknik Analisis Kritis.

Menurut Sarwiji menjelaskan bahwa ”Teknik analisis kritis mencakup

kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru

dalam proses belajar mengajar” (2008: 70). Hasil analisis tersebut dijadikan dasar

dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan

siklus yang ada. Analisis data dilakukan bersamaan dan atau setelah pengumpulan

data.

F. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), atau didalam

bahasa inggris disebut Classroom Action Research. Menurut Ebbut yang dikutip

Kasihani Kasbolah (2001: 9) menyatakan “Penelitian Tindakan Kelas merupakan

studi yang sistematis yang yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-

praktik dalam pendidikan dangan melakukan tidakan praktis serta refleksi dari

tindakan tersebut”. Sedangkan menurut Elliott yang dikutip Rochiati Wiraatmatja

(2006: 12) menyatakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas sebagai kajian dari sebuah

situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas sosial

tersebut”.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Secara ringkas Rochiati Wiraatmatja menyatakan bahwa, “Penelitian Tindakan

Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek

pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri” (2006 :13).

Menurut Kasihani Kasbolah, “Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian

yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran” (2001:

20).

Menurut pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Penelitian

Tindakan Kelas adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan mengatasi

masalah yang dihadapi pada saat pembelajaran. Penelitian ini bersifat individual dan

luwes. Guru dapat mencobakan sesuatu gagasan perbaikan sesuai dengan masalah

yang dihadapi dalam pembelajaran di kelas. Gagasan tersebut tidak harus terpatok

pada satu model saja, tetapi harus menyesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi

dikelas.Tahap–tahap dalam penelitian tindakan kelas dapat diilustrasikan sebagai

berikut:

Gambar 2. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

(Suharsimi Arikunto dkk, 2006: 74)

permasalahan

nn

Perencanaan

Tindakan I Pelaksanaan

Tindakan I

Pengamatan/ pengumpulan data

I

Refleksi I

Pelaksanaan

tindakan II Perencanaan

Tindakan II

Permasalahan

baru hasil

refleksi

Refleksi II Pengamatan/ pengumpulan data II

Apabila

permasalahan

belum

terselesaikan

Dilanjutkan ke

siklus

berikutnya

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

G. Prosedur Tindakan

1. Persiapan Tindakan

Persiapan tindakan dalam pembelajaran ini adalah:

a. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru seni rupa di SDN 3

Bangunsari Ponorogo bertujuan meminta ijin untuk mengadakan penelitian.

b. Melakukan pengamatan dan identifikasi tentang kemampuan awal siswa dalam

menggambar imajinasi serta permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran

gambar imajinasi bertema alam sekitar.

c. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pada siklus ke I dan siklus

ke II mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan kelas III dengan materi

pokok pembelajaran gambar imajinasi bertema alam sekitar

d. Menyiapkan sarana yaitu media guru dalam mengajar gambar imajinasi

bertema alam sekitar dengan model pembelajaran konstruktivistik pada siklus

ke I dan siklus ke II.

e. Membuat lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar-mengajar gambar

imajinasi bertema alam sekitar pada siklus ke I dan siklus ke II.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan direncanakan dalam dua siklus, meliputi pelaksanaan

pembelajaran siklus I dan siklus II sebagai tindakan perbaikan sehingga diperoleh

hasil yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Setiap siklus terdiri dari

empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4)

refleksi, dengan perincian sebagai berikut:

a. Siklus I

Materi yang akan disampaikan kepada siswa pada pembelajaran siklus I

ini adalah menggambar imajinasi bertema alam sekitar dengan sub tema

rekreasi. Tujuan pembelajaran adalah agar anak mampu menyalurkan ide

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

serta gagasannya tentang rekreasi ke dalam gambar imajinasi sesuai

pengalaman dan imajinasinya sendiri.

1) Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi: a) Peneliti bersama guru merancang

skenario kegiatan dalam pembelajaran gambar imajinasi bertema alam

sekitar dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivistik. b)

Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). c)

Mempersiapkan media pembelajaran yaitu karya gambar imajinasi

bertema alam sekitar dengan sub tema rekreasi. d) Mempersiapkan

instrumen untuk penilaian gambar imajinasi siswa.

2) Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran dalam satu siklus dilakukan dalam dua kali

pertemuan. Pertemuan pertama meliputi: a) Membuat kelompok belajar

yaitu masing-masing kelompok minimal 4 orang. b) Menjelaskan materi

pengertian gambar imajinasi dan memberi contoh referensi gambar

imajinasi bertema alam sekitar dengan sub tema rekreasi. c)

Mengapresiasi contoh karya gambar imajinasi bertema alam sekitar

dengan sub tema rekreasi. d) Guru memberi tugas kepada siswa untuk

membuat gambar imajinasi bertema alam sekitar dengan subtema

rekreasi. e) Tujuan pembelajaran ini adalah siswa mampu menuangkan

ide dan pengalamannya kedalam gambar imajinasi.

Pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan pertama,

meliputi: a) Membuat kelompok belajar yaitu masing-masing kelompok

minimal 4 orang. b) Guru mengulas kembali pembelajaran dengan

mengapresiasi karya gambar imajinasi bertema alam sekitar. c) Tugas

siswa adalah melanjutkan tugas pada pertemuan pertama dan karya harus

selesai minimal 90%.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3) Tahap Observasi

Tahap pengamatan atau observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan

mengamati proses pembelajaran gambar imajinasi bertema alam sekitar di

kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo, yaitu dengan mengamati aktifitas

guru pada saat mengajar, mengamati aktivitas siswa pada saat mengikuti

pelajaran, dan mengamati hasil karya pembelajaran sebagai data

sementara yang akan diolah untuk data penelitian. Data tersebut meliputi

lembar observasi guru dan siswa, data tentang hasil karya dan prestasi

belajar siswa dalam menggambar imajinasi bertema alam sekitar

4) Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap analisis dan refleksi, hasil yang diperoleh pada tahap

observasi di kumpulkan untuk dianalisis dan disimpulkan . Dari simpulan

tersebut dapat diketahui apakah proses pembelajaran gambar imajinasi

pada siklus I sudah memenuhi target atau belum, atau ada bagian-bagian

yang masih perlu diperbaiki pada siklus berikutnya. Pemenuhan target

dapat diketahui pada capaian indikator keberhasilan. Apabila target dari

hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I belum terpenuhi, atau masih

terdapat kekurangan-kekurangan yang masih perlu untuk dibenahi, maka

harus dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran siklus II.

2) Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilakukan untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I. Secara garis besar, tahap-tahap pada siklus II sama

dengan tahap-tahap pada siklus I, hanya pada siklus ini lebih ditingkatkan

mengenai pengintensifan kerja guru dalam kegiatan apresiasi karya. Pada

siklus II ini pembelajaran gambar imajinasi menggunakan sub tema fantasi

seperti kerajaan, negeri dogeng dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan untuk

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

mendorong imajinasi siswa kearah yang lebih tinggi. Secara rinci, tahapan

pada siklus II sebagai berikut:

1) Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi: a) Peneliti bersama guru merancang

skenario kegiatan dalam pembelajaran gambar imajinasi bertema alam

sekitar dengan menggunakan model pembelajarn konstruktivistik. b)

Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). c)

Mempersiapkan media pembelajaran yaitu karya gambar imajinasi

bertema alam sekitar dengan sub tema fantasi. d) Mempersiapkan

instrumen untuk penilaian gambar imajinasi siswa.

2) Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pembelajaran menggambar imajinasi pada siklus

II ini dilangsungkan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama meliputi:

a) Pada awal pertemuan guru melakukan tanya jawab tentang kesulitan

siswa dalam menggambar imajinasi pada siklus I. b) Membuat kelompok

belajar yaitu masing-masing kelompok minimal 4 orang.c) Menjelaskan

materi pembelajaran selanjutnya yaitu pengertian gambar imajinasi dan

memberi contoh referensi gambar imajinasi bertema alam sekitar dengan

sub tema fantasi. d) Mengapresiasi contoh karya gambar imajinasi dengan

sub tema fantasi dengan membahas dan menunjukan contoh proses

pembuatannya kepada siswa. e) Guru memberi tugas kepada siswa untuk

membuat gambar imajinasi bertema alam sekitar dengan sub tema fantasi.

f) Tujuan pembelajaran ini adalah siswa mampu menuangkan serta

mengembangkan ide dan fantasinya kedalam gambar imajinasi.

Pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan pertama,

meliputi: a) Membuat kelompok belajar yaitu masing-masing kelompok

minimal 4 orang. b) Guru mengulas kembali pembelajaran dengan

mengapresiasi karya gambar imajinasi bertema alam sekitar dengan sub

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

tema fantasi . c) Tugas siswa adalah melanjutkan tugas pada pertemuan

pertama dan karya harus selesai minimal 90%.

3) Tahap Observasi

Tahap pengamatan atau observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan

mengamati proses pembelajaran gambar imajinasi bertema alam sekitar di

kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo, yaitu dengan mengamati aktifitas

guru pada saat mengajar, mengamati aktivitas siswa pada saat mengikuti

pelajaran, dan mengamati hasil karya pembelajaran sebagai data

sementara yang akan diolah untuk data penelitian. Data tersebut meliputi

lembar observasi guru dan siswa, data tentang hasil karya dan prestasi

belajar siswa dalam menggambar imajinasi bertema alam sekitar.

4) Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap analisis dan refleksi, hasil yang diperoleh pada tahap

observasi dikumpulkan untuk dianalisis dan disimpulkan Peneliti dapat

merefleksikan berdasarkan hasil observasi untuk melihat apakah model

pembelajaran konstruktivistik yang telah dilakukan dapat meningkatkan

kreativitas siswa menggambar imajinasi bertema alam sekitar pada kelas

III di SDN 3 Bangunsari Ponorogo. Apabila hasil dari siklus ke II sudah

memenuhi indikator keberhasilan, dapat dikatakan pembelajaran pada

siklus ke II sudah berhasil. Apabila hasil dari siklus ke II belum

memenuhi indikator keberhasilan, maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran konstruktivistik belum dapat digunakan

untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam menggambar imajinasi di

kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Bangunsari Ponorogo, yang beralamatkan

di Jalan Argopuro No.46, Kelurahan Bangunsari, Kota Ponorogo. Sekolah yang

dikepalai oleh bapak Slamet Gunaji, S.Pd, M.Pd ini merupakan salah satu sekolah

dasar favourit di kota Ponorogo, dan juga merupakan sekolah yang berstandar RSBI

(Rintisan Sekolah Berstandar Internasional).

Gambar 3. Halaman depan SDN 3 Bangunsari Ponorogo

( dok. Iqbal Gilang R, hari Minggu, Tanggal 9 April 2012 )

Pada tahun pelajaran 2011/ 2012 ini, jumlah keseluruhan siswa yang terdapat di

SDN 3 Bangunsari Ponorogo berjumlah 167 siswa yang terdiri dari 79 laki- laki dan

88 perempuan. Kelas I berjumlah 29 siswa yaitu 14 laki-laki dan 15 perempuan.

Kelas II berjumlah 31 siswa yaitu 14 laki-laki dan 17 perempuan. Kelas III berjumlah

28 siswa yaitu 12 laki-laki dan 16 perempuan. Kelas IV berjumlah 23 siswa yaitu 10

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

laki- laki dan 13 perempuan. Kelas V berjumlah 26 siswa yaitu 14 laki-laki dan 12

perempuan. Kelas VI berjumlah 30 siswa yaitu 14 laki-laki dan 16 perempuan.

SDN 3 Bangunsari Ponorogo memiliki prasarana gedung sendiri yang terdiri

dari enam ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu ruang UKS,

satu kantin, beberapa kamar mandi, satu lahan khusus parkir dan halaman sekolah.

Karena keterbatasan ruang kelas dan tingginya jumlah peminat masuk, untuk tahun

depan SDN 3 Bangunsari berencana akan memperluas bangunan dan akan

membangun beberapa ruang kelas lagi.

....... Jalan Argopuro ......

U

Halaman

Gambar 4. Denah bangunan SDN 3 Bangunsari Ponorogo

Tempat

Sepeda

KM /

WC

Ruang

Guru

Kan

tin

Kelas VI

Ruang

Kepala

Sekolah

Kelas

I

Kelas

II

Kelas

III

Kelas

IV

Kelas

V

Gerbang

U

K

S

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Visi SDN 3 Bangusari Ponorogo adalah beriman, berprestasi, berbudi pekerti

yang luhur dan berwawasan lingkungan. Sedangkan misi SDN 3 Bangunsari

Ponorogo adalah: 1) Membentuk insan yang bertaqwa dan beriman kepada Tuhan

YME sesuai dengan agama yang dianutnya. 2) Membentuk dan menyiapkan peserta

didik agar berprestasi tinggi dalam bidang akademik maupun non akademik, baik di

tingkat regional, nasional maupun internasional. 3) Membentuk insan yarng berbudi

luhur, beretika, berdisiplin, mempunyai karakter yang kuat, menjunjung tinggi

budaya bangsa dan berjiwa nasionalisme dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika. 4)

Membentuk insan yang mencintai kelestarian lingkungan dan mempunyai wawasan

lingkungan.

Tujuan sekolah SDN 3 Bangunsari Ponorogo adalah: 1) Mencetak manusia

yang bertaqwa kepada Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaan yang

dianutnya. 2) Membiasakan anak dan seluruh warga sekolah mempunyai disiplin

yang tinggi, mentaati peraturan yang berlaku. 3) Mempunyai akar budaya yang kuat

sesuai karakter daerah untuk memperkaya kebudayaan nasional. 4) Menyiapkan anak

didik untuk berprestasi baik akademik maupun non akademik dan mampu bersaing

dengan sekolah-sekolah lain yang lebih maju baik di tingkat regional, nasional,

maupun internasional. 5) Menyiapkan anak didik yang mempunyai budi pekerti yang

luhur sesuai dengan norma agama, adat istiadat yang tidak bertentangan dengan

pegamalan Pancasila. 6) Menyiapkan anak didik berperilaku sopan dan santun,

menghormati orang tua dan guru dalam kehidupan sosial kemasyarakatan serta

mencintai lingkungan hidupnya. 7) Menyiapkan anak didik agar mampu hidup rukun

dan mempunyai rasa kekeluargaan yang tinggi tanpa membedakan suku, ras dan

agama.

SDN 3 Bangunsari Ponorogo merupakan sekolah di kota Ponorogo yang

memiliki konsep ”green school”. Hal itu dapat dilihat dari visi, misi, maupun tujuan

sekolah yang berwawasan lingkungan. Dibandingkan sekolah lain, SDN 3 Bangunsari

Ponorogo unggul dalam sistem sanitasi dan sistem pengolahan sampah sendiri yang

sangat baik. Tidak heran setiap tahun SDN 3 Bangunsari ditunjuk sebagai sekolah

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

yang mewakili kota Ponorogo dalam penilaian lomba kebersihan kota atau piala

Adipura. Selain hal tersebut, SDN 3 Bangunsari Ponorogo juga merupakan sekolah

dengan segudang prestasi yang membanggakan.

Subjek dalam penelitian ini adalah kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo.

Dalam kelas tersebut terdapat 28 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 16

siswa perempuan, yang seluruhnya berdomisili di kota Ponorogo. Berikut tabel daftar

siswa kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012 :

Tabel 2. Daftar siswa kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo

No Nama Jenis

Kelamin No Nama Jenis

Kelamin

1 Adinda Iva Aurellia Perempuan 15 Eka Rahmawati Perempuan

2 Alvin Husni Lazuardi

Pamungkas Laki- laki 16 Elsa Hera Kurniasari Perempuan

3 Alya Amira Widyastuti Perempuan 17 Ernis Riniawati Perempuan

4 Andreas Rajasaputra Laki- laki 18 Fahrin Aurelia Perempuan

5 Andyra Aldi Kurniawan Laki- laki 19 Farera Elba Nafisa Putri Perempuan

6 Arief Nizar Firmansah Laki- laki 20 Febtania Friskhananda Perempuan

7 Arif Sunu Pamungkas Laki- laki 21 Felda Natasya Putri Perempuan

8 Ayu Dwi Setyaningrum Perempuan 22 Galang Pramudito Laki- laki

9 Bintang Aditya Saputra Laki- laki 23 Hafizhah Zakia Firdaus Perempuan

10 Briliansyah Eka Dananjaya Laki- laki 24 Handy Royan Ramadhan Laki- laki

11 Cynthia Alinda Putri Perempuan 25 Hanriatami Fiandini Perempuan

12 Dhendy Rodriguez Laki- laki 26 Intan Cahya Ningrum Perempuan

13 Dimas Andhica Danuarta Laki- laki 27 Abim Prima Prayogo Laki- laki

14 Dyah Ayu Sekar Arum Perempuan 28 Tishani Maha Dewi Perempuan

Sumber: data presensi siswa kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

1. Survei Awal Pembelajaran Seni Rupa di Kelas III SDN 3 Bangunsari

Ponorogo

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi

awal untuk mengetahui kondisi nyata di lapangan. Observasi awal pembelajaran

gambar imajinasi bertema alam sekitar pada kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo ini

dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2012 dan 13 Maret 2012. Berdasarkan

pengamatan awal ditemukan bahwa pembelajaran gambar imajinasi berema alam

sekitar di kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo berjalan kurang maksimal. Padahal

siswa terlihat sangat bersemangat dalam mengikuti pelajaran, tetapi kreativitas siswa

dalam menggambar imajinasi sangatlah kurang.

Dalam pembelajaran, guru memberi tugas siswa untuk menggambar

pemandangan alam. Kemudian guru memberi contoh dengan menggambar

pegunungan di papan tulis. Setelah itu guru berkeliling memantau seberapa jauh

penyelesaian hasil karya gambar imajinasi siswa. Pada pertemuan kedua,

pembelajaran gambar imajinasi hanya melanjutkan tugas menggambar yang belum

selesai. Setelah tugas menggambar selesai, siswa mengumpulkan tugas masing-

masing di meja guru.

Pembelajaran yang monoton menyebabkan rendahnya kreativitas siswa dalam

menggambar imajinasi bertema alam sekitar. Dapat dilihat dari hasil karya-karya

siswa yang sebagian besar masih terpaku contoh gambar yang diberikan guru. Dari

segi konsep cerita, sebagian besar karya siswa masih mempunyai kecenderungan

menggambar dua gunung dan jalan. Padahal apabila mampu dikembangkan

berdasarkan pengalaman dan imajinasi anak, konsep pemandangan sangatlah luas.

Selain itu siswa juga kurang mempunyai keberanian dalam menggores dan

menuangkan ide secara liar dalam karyanya. Hai itu dikarenakan siswa takut

gambarannya salah, jelek dan tidak sebagus punya temannya.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Berikut gambar proses kegiatan pembelajaran menggambar imajinasi bertema

alam sekitar pada observasi awal:

Gambar 5. Guru memberikan gambar contoh yang monoton kepada siswa

(dok. Iqbal Gilang R, hari selasa, tanggal 6 Maret 2012)

Gambar 6. Siswa meniru gambar contoh yang diberikan guru di papan tulis

(dok. Iqbal Gilang R, hari Selasa tanggal 6 Maret 2012)

Berdasarkan hasil pengamatan awal pada penilaian gambar imajinasi bertema

alam sekitar menggunakan indikator kreativitas, menunjukkan bahwa kreativitas

karya yang dihasilkan siswa sangat rendah. Meliputi daya imajinasi, ekspresi,

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

orisinalitas karya dan visualisasi karya. Berikut tabel penilaian kreativitas gambar

imajinasi bertema alam sekitar pada observasi awal:

Tabel 3. Penilaian pada observasi awal

No Nama Kriteria

Total Keterangan I E O V

1 Adinda Iva Aurellia 21 18 24 7 70 Lulus

2 Alfin Husni Lazuardi Pamungkas 18 24 21 8 71 Lulus

3 Alya Amira Widyastuti 18 18 18 6 60 Tidak lulus

4 Andreas Rajasaputra 21 21 18 6 66 Tidak lulus

5 Andyra Aldi Kurniawan 18 18 18 6 60 Tidak lulus

6 Arief Nizar Firmansah 21 18 18 6 63 Tidak lulus

7 Arif Sunu Pamungkas 18 21 18 7 64 Tidak lulus

8 Ayu Dwi Setyaningrum 18 21 18 6 63 Tidak lulus

9 Bintang Aditya Saputra 18 21 18 7 64 Tidak lulus

10 Briliansyah Eka Dananjaya 18 18 18 6 60 Tidak lulus

11 Cynthia Alinda Putri 21 18 21 8 68 Tidak lulus

12 Dhendy Rodriguez 18 21 18 6 63 Tidak lulus

13 Dimas Andicha Danuarta 18 18 21 8 65 Tidak lulus

14 Dyah Ayu Sekar Arum 21 24 18 8 71 Lulus

15 Eka Rahmawati 21 18 18 7 64 Tidak lulus

16 Elsa Hera Kurniasari 18 24 18 8 68 Tidak lulus

17 Ernis Riniawati 18 21 21 8 68 Tidak lulus

18 Fahrin Aurelia 21 18 24 7 70 Lulus

19 Farera Elba Nafisa Putri 18 18 18 6 60 Tidak lulus

20 Febtania Friskhananda 24 18 27 6 75 Lulus

21 Felda Natasya Putri 21 18 24 8 71 Lulus

22 Galang Pramudito 18 18 18 6 60 Tidak lulus

23 Hafizhah Zakia Firdaus 18 18 18 7 61 Tidak lulus

24 Handy Royan Ramadhan 18 18 18 6 60 Tidak lulus

25 Hanriatami Fiandini 21 24 18 8 71 Lulus

26 Intan Cahya Ningrum 21 18 18 6 63 Tidak lulus

27 Abim Prima Prayogo 18 18 18 6 60 Tidak lulus

28 Tishani Maha Dewi 18 18 18 8 62 Tidak lulus

Total 540 546 543 192 1821 7 siswa

Nilai Rata- rata 19,28 19,50 19,39 6,85 65,03

Persentase : (Jumlah siswa yang lulus: Jumlah siswa keseluruhan) x 100 25%

Keterangan:

I : Daya Imajinasi O : Orisinalitas Ide

E : Ekspresi V : Visualisasi Karya

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Berdasarkan tabel penilaian pada observasi awal di atas, menunjukkan bahwa:

1) nilai rata-rata siswa dalam segi daya imajinasi mencapai 19,28, 2) nilai rata–rata

dalam segi ekspresi mencapai 19,50, 3) nilai rata-rata dalam segi orisinalitas karya

mencapai 19,39, 4) nilai rata-rata dalam segi visualisasi karya mencapai 6,85, dan 5)

nilai rata-rata kelas III mencapai 65,03.

Dari tabel 3 diketahui dari 28 orang siswa, hanya terdapat 7 siswa saja yang

dapat memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai ≥ 70 , yaitu

siswa yang bernama Adinda, Alfin, Arum, Fahrin, Febtania, Felda dan Dini.

Sedangkan 21 orang siswa lainnya belum dapat memenuhi nilai KKM yaitu siswa

yang bernama Alya, Andreas, Andyra, Nizar, Sunu, Ayu, Bintang, Brilian, Cynthia,

Dhendy, Dimas, Eka, Elsa, Ernis, Farera, Galang, Hafizhah, Royan, Intan, Abim dan

Tishani. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah siswa pada kelas III

mempunyai kreativitas yang masih rendah dalam menggambar imajinasi bertema

alam sekitar. Untuk lebih jelasnya ditampilkan tabel persentase penilaian pada

observasi awal sebagai berikut:

Tabel 4. Persentase penilaian observasi awal

No Nilai Jumlah

siswa

Persentase Siswa

1 89 ke atas (sangat baik) 0 0% -

2 80-89 (baik) 0 0% -

3 70-79 (cukup baik) 7 25% Adinda, Alfin, Arum, Fahrin, Febtania,

Felda dan Dini

4 60-69 (kurang baik) 21 75% Alya, Andreas, Andyra, Nizar, Sunu, Ayu,

Bintang, Brilian, Cynthia, Dhendy, Dimas,

Eka, Elsa, Ernis, Farera, Galang, Hafizhah,

Royan, Intan, Abim dan Tishani

5 60 ke bawah (sangat

kurang baik)

0 0% -

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Berdasarkan tabel persentase penilaian observasi di atas, menunjukkan bahwa:

1) siswa yang mendapat nilai 89 ke atas (sangat baik) tidak ada atau 0% 2) siswa

yang mendapat 80-89 (baik) tidak ada atau 0%, 3) siswa yang mendapat nilai 70-79

(cukup baik) adalah 7 siswa atau sebesar 25%, 4) siswa yang mendapatkan nilai 60-

69 (kurang baik) adalah 21 siswa atau sebesar 75%, dan siswa yang mendapat nilai 60

ke bawah (sangat kurang baik) tidak ada atau 0%.

Dengan demikian dari 28 siswa hanya 7 siswa atau 25% siswa saja yang

memenuhi nilai KKM (Kriteri Ketuntasan Minimal) dengan mendapat nilai ≥70,

sedangkan 21 siswa atau 75% siswa belum mampu memenuhi nilai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) dengan hanya mendapatkan nilai di bawah 70. Berikut adalah

beberapa contoh karya gambar imajinasi bertema alam sekitar yang dihasilkan siswa

pada observasi awal :

Gambar 7. Karya gambar imajinasi bertema alam sekitar yang dibuat Intan

( Krayon di atas kertas A4)

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Gambar 8. Karya gambar imajinasi bertema alam sekitar yang dibuat Galang

(Krayon di atas kertas A4)

Dari karya Intan dan Galang di atas menunjukkan bahwa mereka kurang

mempunyai kreativitas dalam menggambar imajinasi bertema alam sekitar. Dari daya

imajinasi atau konsep cerita, kedua karya tersebut masih terpengaruh konsep

pemandangan pegunungan yang dicontohkan oleh guru. Mereka belum bisa

mengembangkan tema pemandangan secara berbeda sesuai ide dan gagasan mereka

sendiri.

Dari bentuk objek pemandangan pegunungan yang dibuat juga terlihat kurang

menarik dan monoton. Pada karya yang dibuat oleh Intan menggambarkan suasana

pegunungan dengan rumah dan seorang anak. Sedangkan pada karya yang dibuat

Galang menggambarkan suasana pegunungan dengan rumah dan sebuah tiang

bendera. Secara visualisasi kedua karya tersebut hampir terlihat mirip. Masih terdapat

kecenderungan anak menggambar dua gunung, rumah dan jalan. Hal tersebut

menunjukkan bahwa mereka kurang berani mengeksplorasi bentuk dan pewarnaan

secara liar, bahkan karya yang dibuat terkesan seadanya. Juga dapat dilihat dalam

kedua karya tersebut masih terdapat banyak bidang yang belum diwarnai.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Refleksi Awal

Dalam pembelajaran menggambar imajinasi bertema alam sekitar, metode yang

diterapkan guru kurang tepat. Dalam mengajar, guru hanya menggunakan metode

mencontoh secara monoton. Guru juga kurang bisa memancing siswa untuk

mengembangkan ide dan gagasannya sendiri dalam menggambar imajinasi bertema

alam sekitar. Metode yang diterapkan guru secara tidak langsung mendikte dan

membatasi kreativitas siswa. Kurangnya pemahaman, pengalaman dan refrensi yang

diberikan oleh guru menyebabkan rendahnya kreativitas siswa dalam menggambar

imajinasi bertema alam sekitar.

Ketidakberhasilan pembelajaran pada observasi awal ditunjukkan dengan

rendahnya kreativitas siswa dalam menggambar imajinasi bertema alam sekitar

meliputi daya imajinasi, ekspresi, orisinalitas ide dan visualisasi karya. Pada tabel

persentase penilaian awal menunjukkan bahwa nilai siswa yang masuk dalam

kategori sangat baik sebesar 0%, kategori baik sebesar 0%, kategori cukup baik 25%,

kategori kurang baik 75%, kategori sangat kurang baik sebesar 0%. Pada tabel

penilaian observasi awal siswa yang belum memenuhi nilai KKM sekitar 75% dari 28

siswa yaitu sebanyak 21 siswa. Sedangkan hanya 25% dari 28 siswa yaitu 7 siswa

saja yang dapat memenuhi nilai KKM.

Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan metode yang tepat yaitu metode

yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menggambar imajinasi. Dengan

model pembelajaran konstruktivistik, guru membimbing siswa dan mendorong siswa

untuk berpikir aktif dalam menemukan dan menggali ide dan potensinya sendiri.

Dalam metode ini siswa diberi pengetahuan, pengalaman serta keberanian untuk

membangun imajinasinya sendiri secara luas tanpa pengaruruh dari orang lain.

Dengan demikian penerapan model pembelajaran konstuktivistik diharapkan dapat

meningkatkan kreativitas siswa dalam menngekspresikan diri melalui gambar

imajinasi.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

B. Deskripsi dan Hasil Penelitian

Proses penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-

masing terdiri atas 4 tahap, yaitu: 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan,

3) Observasi/pengamatan, dan 4) Analisis dan Refleksi. Berikut dekripsi dan hasil

penelitian tindakan kelas pada siklus I dan siklus II :

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Sebelum melaksanaan penelitian ini, peneliti meminta ijin terlebih dahulu

kepada kepala sekolah dan guru seni rupa di SDN 3 Bangunsari Ponorogo untuk

melakukan penelitian. Kemudian peneliti melakukan observasi lebih mendalam

tentang kondisi awal dan masalah yang dihadapi siswa di kelas. Dari permasalahan

yang diperoleh pada observasi awal, peneliti dan guru seni rupa mendiskusikan

rencana tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini. Kemudian disepakati

bahwa pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari selasa, 20 Maret 2012 dan pada

hari selasa, 27 Maret 2012 masing- masing 1 jam pelajaran (1 x 35 menit) sesuai

jadwal pelajaran yang ada di SDN 3 Bangunsari Ponorogo.

Tahap perencanaan tindakan pada siklus I meliputi: 1) Peneliti bersama guru

merancang skenario kegiatan dalam pembelajaran gambar imajinasi bertema alam

sekitar dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivistik. 2)

Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). 3) Mempersiapkan

media pembelajaran yaitu karya gambar imajinasi bertema alam sekitar dengan

sub tema rekreasi. 4) Mempersiapkan instrumen untuk penilaian gambar imajinasi

siswa.

Pembelajaran gambar imajinasi bertema alam sekitar dalam satu siklus

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Satu pertemuan beralokasi waktu 1 jam

pelajaran (1 x 35 menit). Pembelajaran dalam satu siklus dilakukan dalam dua kali

pertemuan. Pada siklus pertama ini materi yang akan disampaikan kepada siswa

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

adalah menggambar imajinasi bertema alam sekitar dengan sub tema rekreasi.

Pertemuan pertama meliputi: 1) Membuat kelompok belajar yaitu masing-masing

kelompok minimal 4 orang. 2) Menjelaskan materi pengertian gambar imajinasi

dan memberi beberapa contoh referensi gambar imajinasi bertema alam sekitar

dengan sub tema rekreasi. 3) Mengapresiasi contoh karya gambar imajinasi

bertema alam sekitar dengan sub tema rekreasi. Guru menunjukkan dan

membahas kepada siswa tentang pentingnya kreativitas dalam menggambar

imajinasi, yang meliputi daya imajinasi dalam membuat konsep cerita yang

menarik, ekspresi atau keberanian dalam mengeksplorasi bentuk maupun

pewarnaan , orisinalitas dalam berkarya dan visualisasi karya. 4) Guru memberi

tugas kepada siswa untuk membuat gambar imajinasi bertema alam sekitar dengan

subtema rekreasi. 5) Tujuan pembelajaran ini adalah siswa mampu menuangkan

ide dan pengalamannya kedalam gambar imajinasi. Indikator yang ingin dicapai

adalah minimal 70% siswa kelas III mampu memperoleh nilai ≥70 sesuai nilai

KKM

Pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan pertama, meliputi: 1)

Membuat kelompok belajar yaitu masing-masing kelompok minimal 4 orang. 2)

Guru mengulas kembali pembelajaran dengan mengapresiasi karya gambar

imajinasi bertema alam sekitar. 3) Tugas siswa adalah melanjutkan tugas pada

pertemuan pertama dan karya harus selesai minimal 90%.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali

pertemuan, yakni pada hari Selasa, 20 Maret 2012 dan hari Selasa, 27 Maret 2012.

Setiap pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 1 x 35 menit. Materi yang

diajarkan merupakan pengembangan dari silabus kelas III semester genap.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Maret 2012.

Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan sesuai dengan rencana

pembelajaran yang sudah disusun pada saat perencanaan tindakan. Materi

pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa pada pertemuan pertama ini

adalah gambar imajinasi bertema alam sekitar dengan sub tema rekreasi.

Kegiatan pertemuan pertama meliputi :

a) Sekitar 4 menit guru melakukan pengkondisian kelas, meliputi menyiapkan

media pembelajaran, melakukan pengecekan presensi siswa dan membagi

siswa menjadi kelompok-kelompok belajar (1 kelompok minimal 4 orang).

Selain untuk menciptakan kondisi belajar yang kondusif, pembagian

kelompok bertujuan untuk efisiensi waktu guru dalam mengamati proses

berkarya siswa .

b) Sekitar 2 menit guru menyampaikan kepada siswa bahwa pembelajaran hari

ini adalah menggambar imajinasi bertema alam sekitar dengan sub tema

rekreasi. Kemudian guru menjelaskan pengertian gambar imajinasi kepada

siswa beserta menunjukkan beberapa contoh referensi gambar imajinasi

alam sekitar dengan sub tema rekreasi. Tujuan kegiatan ini untuk

memberikan pengetahuan dan pengalaman baru, serta memberikan

kesempatan siswa memikirkan pengalaman pribadinya sehubungan dengan

sub tema rekreasi.

c) Sekitar 3 menit, guru mengapresiasi beberapa contoh karya gambar imajinasi

alam sekitar dengan sub tema rekreasi yang telah disiapkan oleh guru.

Kegiatan ini bertujuan mendorong siswa untuk memikirkan perubahan

gagasan lama mereka tentang gambar imajinasi. Karya yang digunakan

dalam proses apresiasi adalah gambar imajinasi alam sekitar dengan sub

tema rekreasi yang dibuat oleh peneliti berdasarkan referensi dari berbagai

sumber.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar 9. Guru melakukan kegiatan apresiasi karya di depan kelas

(dok. Iqbal Gilang R, hari Selasa, tanggal 20 Maret 2012)

Gambar 10. Siswa sedang memperhatikan penjelasan dari guru

(dok. Iqbal Gilang R, hari Selasa, tanggal 20 Maret 2012)

Pada gambar 9 guru mengapresiasi salah satu contoh karya di depan

kelas. Siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dari guru. Pada

gambar 10 seorang siswa tampak serius memperhatikan penjelasan dari

guru. Berikut ini adalah beberapa contoh gambar imajinasi alam sekitar

dengan sub tema rekreasi yang digunakan dalam proses apresiasi :

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 11. Contoh karya gambar imajinasi dengan judul ”Menyiram Bunga”.

(Karya repro dari www.charter-human-responsibilities.net, krayon di atas kertas A3)

Gambar 12. Contoh karya gambar imajinasi dengan judul ”Pergi ke Monas”.

(Karya repro dari Muharam dan Warti Sundaryati, 1991:48, krayon di atas kertas A3)

Kegiatan apresiasi dilakukan guru di depan kelas. Dalam kegiatan

apresiasi guru membahas kreativitas menggambar imajinasi meliputi daya

imajinasi dalam mengembangkan konsep cerita, ekspresi atau keberanian

dalam mengeksplorasi bentuk maupun pewarnaan, orisinalitas karya, dan

visualisasi karya. Segi daya imajinasi, guru menjelaskan kepada siswa

bahwa dalam menggambar imajinasi, harus mampu menunjukkan konsep

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

cerita semenarik mungkin berdasarkan ide maupun pengalaman pribadinya.

Tidak hanya gambar pemandangan pegunungan saja, apabila mampu

dikembangkan sub tema rekreasi sangatlah luas. Seperti contoh karya pada

gambar 11 di atas menunjukkan seorang anak sedang menyiram bunga di

taman, atau pada gambar 12 menunjukkan gambar imajinasi dengan konsep

cerita tamasya ke monas.

Segi ekspresi, guru menjelaskan kepada siswa bahwa dalam

menggambar imajinasi, siswa harus mempunyai keberanian dalam

mengeksplorasi bentuk maupun pewarnaan. Siswa tidak perlu merasa takut

salah dalam menggores maupun mewarnai gambar. Seperti contoh karya

pada gambar 11 di atas, tampak goresan gambar sangat berani dan tidak

takut salah. Sedangkan pada gambar 12 menunjukkan karya sangat berani

dalam mengeksplorasi bentuk dan pewarnaan. Tampak pemandangan

suasana monas lengkap dengan kendaraan, orang berlalu lalang, masjid dan

lain-lain. Pewarnaan pada gambar juga sangat berani dan berwana-warni.

Segi orisinalitas karya, guru menjelaskan kepada siswa bahwa ide

gambar imajinasi dibuat berdasarkan khayalan serta pengalaman pribadi

siswa. Jadi dalam menggambar imajinasi, siswa tidak boleh meniru karya

temannya karena khayalan dan pengalaman pribadi setiap orang berbeda–

beda.

Segi visualisasi karya, guru menjelaskan bahwa dalam menggambar

imajinasi objek karya harus digambar dengan jelas. Gambar juga harus

diwarnai semua dengan semenarik mungkin. Seperti contoh karya pada

gambar 11 dan 12 sebagian besar objek gambar sudah diwarnai semua

dengan baik.

d) Sekitar 25 menit guru membagikan kertas gambar kepada siswa, kemudian

menugaskan siswa untuk membuat gambar imajinasi alam sekitar dengan

sub tema rekreasi. Kegiatan ini bertujuan memberi kesempatan siswa untuk

mencoba gagasan baru mereka sesuai ide dan pengalaman pribadi masing–

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

masing. Pewarnaan pada gambar imajinasi dengan teknik kering, bebas

menggunakan pensil warna atau krayon. Sembari siswa berkarya, guru

mengamati dan membimbing siswa di setiap kelompok.

e) Sekitar 1 menit, guru menyampaikan bahwa pelajaran akan segera berakhir.

Siswa mengumpulkan karya yang belum selesai untuk dilanjutkan pada

pertemuan selanjutnya. Guru menanyakan kesulitan siswa, kemudian guru

merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal itu

bertujuan sebagai bahan evaluasi siswa dan lebih memotivasi siswa pada

pembelajaran selanjutnya. Bersamaan dilanjutkan guru menutup pelajaran.

2) Pertemuan Kedua

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

Untuk pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Maret 2012.

Dalam pertemuan kedua ini tugas siswa adalah melanjutkan tugas menggambar

imajinasi pada pertemuan pertama. Kegiatan pada pertemuan kedua ini

meliputi:

a) Sekitar 4 menit guru melakukan pengkondisian kelas, meliputi menyiapkan

media pembelajaran, melakukan pengecekan presensi siswa dan membagi

siswa menjadi kelompok-kelompok belajar (1 kelompok minimal 4 orang).

b) Sekitar 2 menit guru mengulas kembali pembelajaran dengan mengapresiasi

contoh karya gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema rekreasi.

c) Sekitar 28 menit guru membagikan karya pada pertemuan pertama. Tugas

siswa adalah melanjutkan tugas menggambar imajinasi alam sekitar dengan

sub tema rekreasi yang belum selesai pada pertemuan pertama. Sembari

siswa berkarya, guru mengamati dan membimbing siswa di setiap kelompok.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Gambar 13. Siswa melanjutkan tugas menggambar imajinasi pada pertemuan kedua.

(dok.Iqbal Gilang R, hari Selasa, tanggal 27 Maret 2012)

d) Sekitar 1 menit guru menyampaikan bahwa pelajaran akan segera berakhir.

Karya siswa sudah harus selesai minimal 90%. Kemudian siswa

mengumpulkan karya masing- masing di meja guru. Guru menanyakan

kesulitan siswa, kemudian guru merefleksikan proses pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Bersamaan dilanjutkan guru menutup pelajaran.

c. Tahap Observasi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, terdapat peningkatan pada hasil

penilaian kreativitas menggambar imajinasi bertema alam sekitar pada siswa kelas

III SDN 3 Bangunsari Ponorogo meliputi daya imajinasi, ekspresi, orisinalitas

karya dan visualisasi karya. Berikut tabel penilaian kreativitas gambar imajinasi

bertema alam sekitar pada siklus I :

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 5. Penilaian pada siklus I

No Nama

Kriteria

Total Keterangan I E O V

1 Adinda Iva Aurellia 21 21 18 7 67 Tidak lulus

2 Alfin Husni Lazuardi Pamungkas 21 18 24 6 69 Tidak Lulus

3 Alya Amira Widyastuti 21 21 18 8 68 Tidak lulus

4 Andreas Rajasaputra 24 24 30 8 86 Lulus

5 Andyra Aldi Kurniawan 24 24 30 8 86 Lulus

6 Arief Nizar Firmansah 21 24 18 7 70 Lulus

7 Arif Sunu Pamungkas 21 24 21 7 73 Lulus

8 Ayu Dwi Setyaningrum 21 18 18 6 63 Tidak lulus

9 Bintang Aditya Saputra 21 18 18 7 64 Tidak Lulus

10 Briliansyah Eka Dananjaya 21 18 18 6 63 Tidak lulus

11 Cynthia Alinda Putri 21 21 21 7 70 Lulus

12 Dhendy Rodriguez 24 24 24 7 79 Lulus

13 Dimas Andicha Danuarta 18 21 21 9 69 Tidak lulus

14 Dyah Ayu Sekar Arum 21 24 21 7 73 Lulus

15 Eka Rahmawati 21 24 24 9 78 Lulus

16 Elsa Hera Kurniasari 24 24 27 8 83 Lulus

17 Ernis Riniawati 18 21 30 7 76 Lulus

18 Fahrin Aurelia 21 21 18 7 67 Tidak lulus

19 Farera Elba Nafisa Putri 21 21 27 8 77 Lulus

20 Febtania Friskhananda 18 18 30 7 73 Lulus

21 Felda Natasya Putri 21 24 24 8 80 Lulus

22 Galang Pramudito 21 18 18 7 64 Tidak Lulus

23 Hafizhah Zakia Firdaus 21 18 18 7 64 Tidak lulus

24 Handy Royan Ramadhan 21 24 30 9 84 Lulus

25 Hanriatami Fiandini 21 21 30 8 80 Lulus

26 Intan Cahya Ningrum 24 21 30 6 81 Lulus

27 Abim Prima Prayogo 21 18 18 7 64 Tidak lulus

28 Tishani Maha Dewi 21 18 24 6 69 Tidak lulus

Total 594 591 648 204 2040 16 siswa

Nilai Rata- rata 21,21 21,10 23,14 7,28 72,85

Persentase : (Jumlah siswa yang lulus: Jumlah siswa keseluruhan) x 100 57%

Keterangan:

I : Daya Imajinasi O : Orisinalitas Ide

E : Ekspresi V : Visualisasi Karya

Berdasarkan tabel penilaian pada siklus I di atas, menunjukkan bahwa: 1)

nilai rata-rata siswa dalam segi daya imajinasi mencapai 21,21, 2) nilai rata–rata

dalam segi ekspresi mencapai 21,10, 3) nilai rata-rata dalam segi orisinalitas karya

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

mencapai 23,14, 4) nilai rata-rata dalam segi visualisasi karya mencapai 7,28, dan

5) nilai rata-rata kelas III mencapai 72,85.

Dari tabel 5 diketahui dari 28 orang siswa, terdapat 16 orang siswa yang

dapat memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai ≥ 70 ,

yaitu siswa yang bernama Andrea, Andyra, Nizar, Sunu, Cynthia, Dhendy, Arum,

Eka, Elsa, Ernis, Farera, Febtania, Felda, Royan, Dini, Intan. Sedangkan 12 orang

siswa lainnya belum dapat memenuhi nilai KKM yaitu siswa yang bernama

Adinda, Alfin, Alya, Ayu, Bintang, Brilian, Dimas, Fahrin, Galang, Hafizhah,

Abim, Tishani. Untuk lebih jelasnya ditampilkan tabel persentase penilaian pada

siklus I sebagai berikut:

Tabel 6. Persentase penilaian siklus I

No Nilai Jumlah

siswa

Persentase Siswa

1 89 ke atas (sangat baik) 0 0% -

2 80-89 (baik) 7 25% Andreas, Andyra, Elsa, Felda, Royan, Dini,

Intan

3 70-79 (cukup baik) 9 32% Nizar, Sunu, Cynthia, Dhendy, Arum, Eka,

Ernis, Farera, Febtania

4 60-69 (kurang baik) 12 43% Adinda, Alfin, Alya, Ayu, Bintang, Brilian,

Dimas, Fahrin, Galang, Hafizhah, Abim,

Tishani

5 60 ke bawah (sangat

kurang baik)

0 0% -

Berdasarkan tabel persentase penilaian siklus I di atas, menunjukkan bahwa:

1) siswa yang mendapat nilai 89 ke atas (sangat baik) tidak ada atau 0% 2) siswa

yang mendapat 80-89 (baik) adalah 7 siswa atau 25%, 3) siswa yang mendapat

nilai 70-79 (cukup baik) adalah 9 siswa atau sebesar 32%, 4) siswa yang

mendapatkan nilai 60-69 (kurang baik) adalah 12 siswa atau sebesar 43%, dan

siswa yang mendapat nilai 60 ke bawah (sangat kurang baik) tidak ada atau 0%.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Dengan demikian dari 28 siswa terdapat 16 siswa atau 57% siswa yang

memenuhi nilai KKM (Kriteri Ketuntasan Minimal) dengan mendapat nilai ≥70,

sedangkan 12 siswa atau 43% siswa belum mampu memenuhi nilai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) dengan hanya mendapatkan nilai di bawah 70. Berikut karya

gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema rekreasi yang dihasilkan Andreas

Rajasaputra dan Dhendy Rodriguez (siswa kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo):

Gambar 14. Karya gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema rekreasi yang dibuat Andreas

(Krayon di atas kertas A4)

Gambar 15. Karya gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema rekreasi yang dibuat Dhendy

(Krayon di atas kertas A4)

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Pada karya Andreas dan Dhendy di atas, menunjukkan bahwa siswa tersebut

sudah mengalami peningkatan kreativitas dalam menggambar imajinasi bertema

alam sekitar. Dari segi daya imajinasi, gambar karya andreas mampu manampilkan

konsep cerita yang menarik, yaitu suasana pasar malam. Segi ekspresi siswa berani

dalam mengeksplorasi bentuk dan pewarnaan. Tampak suasana pasar malam

lengkap dengan orang berjualan, komidi putar, rumah hantu dan lain–lain. Segi

orisinalitas, konsep karya yang dibuat Andreas tergolong orisinal dan sama sekali

berbeda dari contoh maupun karya teman-temannya. Dari segi visualisasi karya,

karya Andreas tergolong harmonis. Komposisi bentuk dan pewarnaan karya

terlihat sangat alami dari anak. Pada pewarnaan, sebagian besar gambar juga sudah

diwarnai.

Sedangkan pada karya Dhendy, dari segi daya imajinasi dan orisinalitas ide,

karya masih sedikit terpengaruh contoh gambar monas yang diberikan guru. Segi

ekspresi, siswa berani dalam mengeksplorasi bentuk maupun pewarnaan. Tampak

suasana pemandangan monas lengkap dengan tempat berkemah, danau masjid dan

lain-lain. Hal itu menunjukkan bahwa siswa mampu mengembangkan ide dari

contoh gambar yang diberikan guru. Dari segi visualisasi karya, karya Dhendy

cukup harmonis dari bentuk maupun pewarnaan. Siswa mampu menyusun objek

menjadi komposisi yang menarik. Pada karya yang dibuat Dhendy, sebagian besar

gambar juga sudah diwarnai.

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Setelah dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi pada siklus

I pertemuan 1 dan 2, peneliti segera melakukan tahap analisis dan refleksi. Pada

tahap analisis dan refleksi, hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan

untuk dianalisis dan disimpulkan. Hasil observasi yang sudah direfleksi digunakan

untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Kelebihan dan kekurangan tersebut digunakan untuk

menentukan langkah tindakan pada siklus berikutnya.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pada table persentase siklus I menunjukkan bahwa nilai siswa yang masuk

kategori sangat baik 0%, kategori baik sebesar 25%, kategori cukup baik sebesar

32%, kategori kurang baik sebesar 43%, kategori kurang baik sekali 0%. Hal ini

menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan kreativitas siswa dalam menggambar

imajinasi bertema alam sekitar pada siklus I. Akan tetapi peningkatan tersebut

belum memenuhi indikator ketercapaian yang diinginkan, yaitu 70% siswa

memperoleh nilai ≥70 sesuai nilai KKM. Pada pembelajaran siklus I ini dari 28

orang siswa baru 16 orang siswa yang mampu memperoleh nilai sesuai KKM,

sedangkan 12 orang siswa mampu memperoleh nilai sesuai KKM.

Kekurangan pada pembelajaran siklus ini, konsep visualisasi karya yang

dibuat siswa masih banyak yang terpengaruh contoh dari guru. Sedangkan

kelebihannya adalah dari segi ekspresi siswa sudah mulai berani dan tidak takut

salah dalam menggores. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada pembelajaran

siklus II hendaknya guru lebih intensif dalam menstimulasi siswa agar siswa lebih

mampu membuat konsep karya yang menarik dan orisinal.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Persiapan dari pembelajaran ini adalah, peneliti dan guru seni rupa

mendiskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini.

Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari selasa, 3

April 2012 dan pada hari selasa, 10 April 2012 masing- masing 1 jam pelajaran (1

x 35 menit) sesuai jadwal pelajaran yang ada di SDN 3 Bangunsari Ponorogo.

Tahap perencanaan tindakan pada siklus II meliputi: 1) Peneliti bersama

guru merancang skenario kegiatan dalam pembelajaran gambar imajinasi bertema

alam sekitar dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivistik. 2)

Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). 3) Mempersiapkan

media pembelajaran yaitu karya gambar imajinasi bertema alam sekitar dengan

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

sub tema fantasi. 4) Mempersiapkan instrumen untuk penilaian gambar imajinasi

siswa.

Pembelajaran gambar imajinasi bertema alam sekitar dalam satu siklus

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Satu pertemuan beralokasi waktu 1 jam

pelajaran (1 x 35 menit). Pembelajaran dalam satu siklus dilakukan dalam dua kali

pertemuan. Secara garis besar tahap-tahap pada siklus II sama dengan tahap-

tahap pada siklus I, hanya pada siklus ini lebih ditingkatkan mengenai

pengintensifan kerja guru dalam kegiatan apresiasi. Pada siklus kedua ini materi

yang akan disampaikan kepada siswa adalah menggambar imajinasi bertema alam

sekitar dengan sub tema fantasi seperi kerajaan, negeri dongeng, luar angkasa dan

lain-lain. Selain untuk menambah wawasan siswa, hal ini dimaksudkan untuk

mendorong konsep menggambar imajinasi siswa kearah yang lebih tinggi.

Pertemuan pertama meliputi: 1) Membuat kelompok belajar yaitu masing-

masing kelompok minimal 4 orang. 2) Menjelaskan materi pengertian gambar

imajinasi dan memberi beberapa contoh referensi gambar imajinasi bertema alam

sekitar dengan sub tema fantasi. 3) Mengapresiasi contoh karya gambar imajinasi

bertema alam sekitar dengan sub tema fantasi. Guru menunjukkan dan membahas

kepada siswa tentang pentingnya kreativitas dalam menggambar imajinasi, yang

meliputi daya imajinasi dalam membuat konsep cerita yang menarik, ekspresi atau

keberanian dalam mengeksplorasi bentuk maupun pewarnaan , orisinalitas dalam

berkarya dan visualisasi karya beserta contoh proses pembuatannya . 4) Guru

memberi tugas kepada siswa untuk membuat gambar imajinasi bertema alam

sekitar dengan subtema fantasi. 5) Tujuan pembelajaran ini adalah siswa mampu

menuangkan ide dan pengalamannya kedalam gambar imajinasi. Indikator yang

ingin dicapai adalah minimal 70% siswa kelas III mampu memperoleh nilai ≥70

sesuai nilai KKM

Pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan pertama, meliputi: 1)

Membuat kelompok belajar yaitu masing-masing kelompok minimal 4 orang. 2)

Guru mengulas kembali pembelajaran dengan mengapresiasi karya gambar

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

imajinasi bertema alam sekitar. 3) Tugas siswa adalah melanjutkan tugas pada

pertemuan pertama dan karya harus selesai minimal 90%.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali

pertemuan, yakni pada hari Selasa, 3 April 2012 dan hari Selasa, 10 April 2012.

Setiap pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 1 x 35 menit. Materi yang

diajarkan merupakan pengembangan dari silabus kelas III semester genap.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 3 April 2012.

Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan sesuai dengan rencana

pembelajaran yang sudah disusun pada saat perencanaan tindakan. Materi

pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa pada pertemuan pertama ini

adalah gambar imajinasi bertema alam sekitar dengan sub tema fantasi.

Kegiatan pertemuan pertama meliputi :

a) Sekitar 4 menit guru melakukan pengkondisian kelas, meliputi menyiapkan

media pembelajaran, melakukan pengecekan presensi siswa dan membagi

siswa menjadi kelompok-kelompok belajar (1 kelompok minimal 4 orang).

Selain untuk menciptakan kondisi belajar yang kondusif, pembagian

kelompok bertujuan untuk efisiensi waktu guru dalam mengamati proses

berkarya siswa .

b) Sekitar 2 menit guru menyampaikan kepada siswa bahwa pembelajaran hari

ini adalah menggambar imajinasi bertema alam sekitar dengan sub tema

fantasi. Kemudian guru menjelaskan pengertian gambar imajinasi kepada

siswa beserta menunjukkan beberapa contoh referensi gambar imajinasi

alam sekitar dengan sub tema fantasi. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan

pengetahuan dan pengalaman baru, serta memberikan kesempatan siswa

memikirkan ide serta pengalaman pribadinya sehubungan dengan sub tema

fantasi.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

c) Sekitar 3 menit, guru mengapresiasi beberapa contoh karya gambar imajinasi

alam sekitar dengan sub tema fantasi yang telah disiapkan oleh guru.

Kegiatan ini bertujuan mendorong siswa untuk memikirkan perubahan

gagasan lama mereka tentang gambar imajinasi. Selain itu guru juga

memberikan sedikit contoh proses pembutan beberapa gambar imajinasi

alam sekitar dengan sub tema fantasi. Selain sebagai stimulan siswa, hal

tersebut bertujuan untuk lebih menumbuhkan keberanian siswa dalam

menggores maupun mengeksplorasi ide dalam menggambar imajinasi.

Karya yang digunakan dalam proses apresiasi adalah gambar imajinasi alam

sekitar dengan sub tema fantasi yang dibuat oleh peneliti berdasarkan

referensi dari berbagai sumber.

Gambar 16. Guru melakukan kegiatan apresiasi karya di depan kelas

(dok. Iqbal Gilang R, hari Selasa, tanggal 3April 2012)

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gambar 17. Siswa tampak antusias memperhatikan penjelasan dari guru

(dok. Iqbal Gilang R, hari Selasa, tanggal 3 April 2012)

Pada gambar 16 guru mengapresiasi salah satu contoh karya gambar

imajinasi di depan kelas, sedangkan pada gambar 17 siswa tampak antusias

memperhatikan penjelasan dari guru. Berikut ini adalah beberapa contoh

gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema fantasi yang digunakan

dalam proses apresiasi :

Gambar 18. Contoh karya gambar imajinasi dengan judul ”Periku”.

(Karya Iqbal Gilang Romadhon, krayon di atas kertas A3)

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Gambar 19. Contoh karya gambar imajinasi dengan judul ”Petualangan Luar Angkasa”.

(Karya repro dari Surawa dkk, 2006: 7, krayon di atas kertas A3)

Kegiatan apresiasi dilakukan guru di depan kelas. Dalam kegiatan

apresiasi guru membahas kreativitas menggambar imajinasi meliputi daya

imajinasi dalam mengembangkan konsep cerita, ekspresi atau keberanian

dalam mengeksplorasi bentuk maupun pewarnaan, orisinalitas karya, dan

visualisasi karya.

Segi daya imajinasi, guru menjelaskan kepada siswa bahwa gambar

imajinasi dibuat berdasarkan pengalaman dan khayalan pelukis. Jadi konsep

cerita yang dibuat tidak harus selalu bersifat nyata, tetapi bisa juga bersifat

fantasi atau bukan berdasarkan kejadian sebenarnya. Seperti contoh karya

pada gambar 18 di atas menunjukkan seorang peri sedang terbang bersama

kupu-kupu di malam hari. Sedangkan pada gambar 19 menunjukkan

petualangan astronot di luar angkasa. Guru juga menjelaskan kepada siswa

bahwa selain contoh di atas masih banyak lagi konsep cerita yang dapat

dikembangkan dari sub tema fantasi, seperti negeri dongeng, hewan- hewan

aneh, petualangan masa depan dan lain–lain. Semakin unik dan menarik

konsep cerita yang dibuat, maka semakin bagus nilainya.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Segi ekspresi, guru menjelaskan kepada siswa bahwa dalam

menggambar imajinasi, siswa harus mempunyai keberanian dalam

mengeksplorasi bentuk maupun pewarnaan. Siswa tidak perlu merasa takut

salah dalam menggores maupun mewarnai gambar. Seperti contoh karya

pada gambar 18 di atas, objek karya digambar dengan sangat berani dan

tidak takut salah. Sedangkan pada gambar 19 menunjukkan karya sangat

berani dalam mengeksplorasi bentuk dan pewarnaan. Selain astronot dan

pesawatnya, tampak suasana pemandangan luar angkasa lengkap dengan

planet–planet, bintang–bintang dan juga pesawat alien. Pewarnaan pada

gambar juga sangat berani dan berwana-warni.

Segi orisinalitas karya, guru menjelaskan serta menekankan lagi

kepada siswa bahwa ide gambar imajinasi dibuat berdasarkan khayalan serta

pengalaman pribadi siswa. Jadi dalam menggambar imajinasi, siswa tidak

boleh meniru karya temannya karena khayalan dan pengalaman pribadi

setiap orang berbeda–beda.

Segi visualisasi karya, guru menjelaskan bahwa dalam menggambar

imajinasi objek karya harus digambar dengan jelas. Gambar juga harus

diwarnai semua dengan semenarik mungkin. Seperti contoh karya pada

gambar 18 dan 19 sebagian besar objek gambar sudah diwarnai semua

dengan baik.

Untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada siklus I, maka

kegiatan apresiasi karya pada siklus II dilaksanakan lebih intensif. Selain itu

guru juga memberikan sedikit contoh proses pembutan beberapa gambar

imajinasi alam sekitar dengan sub tema fantasi. Guru menggambar sedikit

sketsa kasar yang berhubungan dengan sub tema fantasi di papan tulis.

Seperti sketsa gambar rumah di atas awan, ayam berkaki tiga dan lain-lain.

Selain sebagai stimulan siswa, hal tersebut bertujuan untuk lebih

menumbuhkan keberanian siswa dalam menggores maupun mengeksplorasi

ide dalam menggambar imajinasi.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

d) Sekitar 25 menit guru membagikan kertas gambar kepada siswa, kemudian

menugaskan siswa untuk membuat gambar imajinasi alam sekitar dengan

sub tema fantasi. Siswa diberi kesempatan untuk mencoba gagasan baru

mereka sesuai ide dan khayalan masing–masing. Pewarnaan pada gambar

imajinasi dengan teknik kering, bebas menggunakan pensil warna atau

krayon. Sembari siswa berkarya, guru mengamati dan membimbing siswa di

setiap kelompok.

e) Sekitar 1 menit, guru menyampaikan bahwa pelajaran akan segera berakhir.

Siswa mengumpulkan karya yang belum selesai untuk dilanjutkan pada

pertemuan selanjutnya. Sebelum menutup pelajaran guru menanyakan

kesulitan siswa, kemudian guru merefleksikan proses pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Hal itu bertujuan sebagai bahan evaluasi siswa dan lebih

memotivasi siswa pada pembelajaran selanjutnya. Bersamaan dilanjutkan

guru menutup pelajaran.

2) Pertemuan Kedua

Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

Untuk pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Selasa, 10 April 2012.

Dalam pertemuan kedua ini tugas siswa adalah melanjutkan tugas menggambar

imajinasi pada pertemuan pertama. Kegiatan pada pertemuan kedua ini

meliputi:

a) Sekitar 4 menit guru melakukan pengkondisian kelas, meliputi menyiapkan

media pembelajaran, melakukan pengecekan presensi siswa dan membagi

siswa menjadi kelompok-kelompok belajar (1 kelompok minimal 4 orang).

b) Sekitar 2 menit guru mengulas kembali pembelajaran dengan mengapresiasi

contoh karya gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema fantasi.

c) Sekitar 28 menit guru membagikan karya pada pertemuan pertama. Tugas

siswa adalah melanjutkan tugas menggambar imajinasi alam sekitar dengan

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

sub tema fantasi yang belum selesai pada pertemuan pertama. Sembari siswa

berkarya, guru mengamati dan membimbing siswa di setiap kelompok.

Gambar 20. Guru mengamati proses berkarya siswa di setiap kelompok

(dok. Iqbal Gilang R, hari Selasa, tanggal 10 April 2012)

d) Sekitar 1 menit guru menyampaikan bahwa pelajaran akan segera berakhir.

Karya siswa sudah harus selesai minimal 90%. Kemudian siswa

mengumpulkan karya masing- masing di meja guru. Guru menanyakan

kesulitan siswa, kemudian guru merefleksikan proses pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Bersamaan dilanjutkan guru menutup pelajaran.

c. Tahap Observasi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, terdapat peningkatan pada hasil

penilaian kreativitas menggambar imajinasi bertema alam sekitar pada siswa kelas

III SDN 3 Bangunsari Ponorogo meliputi daya imajinasi, ekspresi, orisinalitas

karya dan visualisasi karya. Berikut tabel penilaian kreativitas gambar imajinasi

bertema alam sekitar pada siklus II :

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 7. Penilaian pada siklus II

No Nama

Kriteria

Total Keterangan I E O V

1 Adinda Iva Aurellia 27 21 27 7 82 Lulus

2 Alfin Husni Lazuardi Pamungkas 21 18 18 7 64 Tidak lulus

3 Alya Amira Widyastuti 24 27 24 9 84 Lulus

4 Andreas Rajasaputra 24 24 27 8 83 Lulus

5 Andyra Aldi Kurniawan 21 24 27 7 79 Lulus

6 Arief Nizar Firmansah 24 21 24 7 76 Lulus

7 Arif Sunu Pamungkas 27 27 27 7 88 Lulus

8 Ayu Dwi Setyaningrum 24 21 24 6 75 Lulus

9 Bintang Aditya Saputra 27 24 27 7 85 Lulus

10 Briliansyah Eka Dananjaya 24 21 21 8 74 Lulus

11 Cynthia Alinda Putri 24 21 27 6 72 Lulus

12 Dhendy Rodriguez 24 27 27 8 86 Lulus

13 Dimas Andicha Danuarta 27 21 30 7 85 Lulus

14 Dyah Ayu Sekar Arum 27 27 27 9 90 Lulus

15 Eka Rahmawati 27 27 27 9 90 Lulus

16 Elsa Hera Kurniasari 24 24 30 9 87 Lulus

17 Ernis Riniawati 24 27 27 8 86 Lulus

18 Fahrin Aurelia 24 24 24 7 79 Lulus

19 Farera Elba Nafisa Putri 21 21 24 7 73 Lulus

20 Febtania Friskhananda 21 27 24 8 80 Lulus

21 Felda Natasya Putri 24 24 24 8 80 Lulus

22 Galang Pramudito 24 27 24 7 82 Lulus

23 Hafizhah Zakia Firdaus 24 24 27 9 84 Lulus

24 Handy Royan Ramadhan 21 18 24 7 70 Lulus

25 Hanriatami Fiandini 21 21 24 8 74 Lulus

26 Intan Cahya Ningrum 21 18 27 6 72 Lulus

27 Abim Prima Prayogo 24 24 27 8 83 Lulus

28 Tishani Maha Dewi 24 21 18 6 69 Tidak lulus

Total 669 651 708 210 2232 26 siswa

Nilai Rata – rata 23,89 23,35 25,28 7,5 79,71

Persentase : (Jumlah siswa yang lulus: Jumlah siswa keseluruhan) x 100 93%

Keterangan:

I : Daya Imajinasi O : Orisinalitas Ide

E : Ekspresi V : Visualisasi Karya

Berdasarkan tabel penilaian pada siklus II di atas, menunjukkan bahwa: 1)

nilai rata-rata siswa dalam segi daya imajinasi mencapai 23,89, 2) nilai rata–rata

dalam segi ekspresi mencapai 23,35, 3) nilai rata-rata dalam segi orisinalitas karya

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

mencapai 25,28, 4) nilai rata- rata dalam segi visualisasi karya mencapai 7,5, dan

5) nilai rata-rata kelas III mencapai 79,71.

Dari tabel 7 diketahui dari 28 orang siswa, sudah terdapat 26 orang siswa

yang dapat memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai ≥

70, yaitu siswa yang bernama Adinda, Alya, Andreas, Andyra, Nizar, Sunu, Ayu,

Bintang, Brilian, Cynthia, Dhendy, Dimas, Arum, Eka, Elsa, Ernis, Fahrin, Farera,

Febtania, Felda, Galang, Hafizhah, Royan, Dini, Intan, Abim. Sedangkan hanya 2

orang siswa yang belum dapat memenuhi nilai KKM yaitu siswa yang bernama,

Alfin dan Tishani. Untuk lebih jelasnya ditampilkan tabel persentase penilaian

pada siklus II sebagai berikut:

Tabel 8. Persentase penilaian siklus II

No Nilai Jumlah

siswa

Persentase Siswa

1 89 ke atas (sangat baik) 2 7% Arum, Eka

2 80-89 (baik) 14 50% Adinda, Alya, Andreas, Sunu, Bintang,

Dhendy, Dimas, Elsa, Ernis, Febtania,

Felda, Galang, Hafizhah, Abim

3 70-79 (cukup baik) 10 36% Andyra, Nizar, Ayu, Brilian, Cynthia,

Fahrin, Farera, Royan, Dini, Intan

4 60-69 (kurang baik) 2 7% Alfin,Tishani

5 60 ke bawah (sangat

kurang baik)

0 0% -

Berdasarkan tabel persentase penilaian pada siklus II di atas, menunjukkan

bahwa: 1) siswa yang mendapat nilai 89 ke atas (sangat baik) adalah 2 siswa atau

7% 2) siswa yang mendapat 80-89 (baik) adalah 14 siswa atau 50%, 3) siswa yang

mendapat nilai 70-79 (cukup baik) adalah 10 siswa atau sebesar 36%, 4) siswa

yang mendapatkan nilai 60-69 (kurang baik) adalah 2 siswa atau sebesar 7%, dan

siswa yang mendapat nilai 60 ke bawah (sangat kurang baik) tidak ada atau 0%.

Dengan demikian dari 28 siswa sudah terdapat 26 siswa atau 93% siswa

yang memenuhi nilai KKM (Kriteri Ketuntasan Minimal) dengan mendapat nilai

≥70, sedangkan 2 siswa atau 7% siswa saja yang belum mampu memenuhi nilai

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan hanya mendapatkan nilai di bawah

70. Berikut karya gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema fantasi yang

dihasilkan Eka Rahmawati dan Dyah Ayu Sekar Arum (siswi kelas III SDN 3

Bangunsari Ponorogo):

Gambar 21. Karya gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema fantasi yang dibuat Eka

(Krayon di atas kertas A3)

Gambar 22. Karya gambar imajinasi alam sekitar dengan sub tema fantasi yang dibuat Arum

(Krayon di atas kertas A3)

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Pada karya Eka dan Arum di atas, menunjukkan bahwa siswa tersebut

sudah mengalami peningkatan kreativitas dalam menggambar imajinasi bertema

alam sekitar. Dari segi daya imajinasi, gambar karya eka mampu manampilkan

konsep cerita yang sangat menarik, yaitu seorang anak yang sedang memetik

bintang di negeri dongeng. Segi ekspresi siswa sangat berani dalam

mengeksplorasi bentuk dan pewarnaan. Tampak seorang anak yang sedang

memetik bintang lengkap dengan makhluk-makhluk dan pemandangan aneh

seperti di negeri dongeng. Segi orisinalitas, walaupun beberapa objek dalam karya

masih terpengaruh karya temannya, tetapi ide konsep cerita di dalam karya Eka

secara keseluruhan tergolong orisinal dan berbeda dari gambar contoh maupun

karya teman-temannya. Dari segi visualisasi karya, karya Eka tergolong sangat

harmonis. Komposisi bentuk dan pewarnaan karya terlihat sangat rapi dan

menarik. Pada pewarnaan, sebagian besar gambar juga sudah diwarnai dengan

baik.

Sedangkan pada karya Arum, dari segi daya imajinasi, gambar karya Arum

juga mampu manampilkan konsep cerita yang menarik, yaitu sebuah negeri

terbang. Segi ekspresi siswa sangat berani dalam mengeksplorasi bentuk dan

pewarnaan. Tampak pemandangan sebuah negeri dengan rumah-rumah yang

berada di atas ikan terbang. Segi orisinalitas, walaupun beberapa objek dalam

karya masih terpengaruh karya temannya, tetapi ide konsep cerita di dalam karya

Arum secara keseluruhan juga tergolong orisinal dan berbeda dari gambar contoh

maupun karya teman-temannya. Dari segi visualisasi karya, karya Arum juga

tergolong sangat harmonis. Komposisi bentuk dan pewarnaan karya terlihat sangat

rapi dan menarik. Pada pewarnaan, sebagian besar gambar juga sudah diwarnai

dengan baik.

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Setelah dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi pada siklus

II pertemuan 1 dan 2, peneliti segera melakukan tahap analisis dan refleksi. Pada

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

tahap analisis dan refleksi, hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan

untuk dianalisis dan disimpulkan. Hasil observasi yang sudah direfleksi digunakan

untuk mengetahui apakah pembelajaran pada siklus II sudah memenuhi target

indikator keberhasilan atau belum, yaitu minimal 70% siswa mengalami

peningkatan kreativitas dalam menggambar imajinasi bertema alam sekitar dengan

nilai ≥70. Apabila hasil dari siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan,

dapat dikatakan pembelajaran pada siklus II sudah berhasil. Apabila hasil dari

siklus II belum memenuhi indikator keberhasilan, maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran konstruktivistik belum dapat di gunakan untuk

meningkatkan kreativitas siswa dalam menggambar imajinasi di kelas III SDN 3

Bangunsari Ponorogo.

Pada table persentase siklus II menunjukkan bahwa nilai siswa yang masuk

kategori sangat baik sebesar 7%, kategori baik sebesar 50%, kategori cukup baik

sebesar 36%, kategori kurang baik sebesar 7%, kategori kurang baik sekali 0%.

Setelah di analisa dan di refleksi menunjukkan bahwa hasil pembelajaran pada

siklus II sudah memenuhi target indikator keberhasilan, yaitu minimal 70% siswa

mengalami peningkatan kreativitas dalam menggambar imajinasi bertema alam

sekitar dengan nilai ≥70. Peningkatan kreativitas meliputi daya imajinasi, ekspresi,

orisinalitas ide dan visualisasi karya.

Hasil pada siklus II menunjukkan bahwa dari 28 siswa sudah terdapat 26

siswa atau 93% siswa yang memenuhi nilai KKM (Kriteri Ketuntasan Minimal)

dengan mendapat nilai ≥70, sedangkan 2 siswa atau 7% siswa saja yang belum

mampu memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan hanya

mendapatkan nilai di bawah 70. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran konstruktivistik yang dilaksanakan pada siklus II berhasil

meningkatkan kreativitas menggambar imajinasi dengan tema alam sekitar pada

siswa kelas III SDN 3 Bangunsari Ponorogo.

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat dinyatakan

bahwa terjadi peningkatan kreativitas siswa dalam menggambar imajinasi dengan

tema alam sekita meliputi daya imajinasi, ekspresi, orisinalitas ide dan visualisasi

karya. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 9. Perbandingan nilai rata- rata pada observasi awal, siklus I dan siklus II

No Kriteria Observasi

Awal Siklus ke I Siklus ke II

1 Nilai rata-rata segi daya imajinasi 19,28 21,21 23,89

2 Nilai rata-rata segi ekspresi 19,50 21,10 23,35

3 Nilai rata-rata segi orisinalitas ide 19,39 23,14 25,28

4 Nilai rata-rata segi visualisasi karya 6,85 7,28 7,5

5 Nilai rata-rata kelas III 65,03 72,15 79,71

Berdasarkan perbandingan rata-rata nilai pada tabel 9 menunjukkan bahwa: 1)

Pada observasi awal, nilai rata-rata siswa dalam segi daya imajinasi mencapai 19,28,

nilai rata-rata dalam segi ekspresi mencapai 19,50, nilai rata-rata siswa dalam segi

orisinalitas ide mencapai 19,39, nilai rata-rata siswa dalam segi visualisasi karya

mencapai 6,85, dan nilai rata-rata kelas III mencapai 65,03. 2) Pada siklus I, nilai

rata-rata siswa dalam segi daya imajinasi mencapai 21,21, nilai rata-rata dalam segi

ekspresi mencapai 21,10, nilai rata-rata siswa dalam segi orisinalitas ide mencapai

19,38, nilai rata-rata siswa dalam segi visualisasi karya mencapai 7,28, dan nilai rata-

rata kelas III mencapai 72,15. 3) Pada siklus II, Nilai rata-rata siswa dalam segi daya

imajinasi mencapai 23,89, nilai rata-rata dalam segi ekspresi mencapai 23,35, nilai

rata-rata siswa dalam segi orisinalitas ide mencapai 25,28, nilai rata-rata siswa dalam

segi visualisasi karya mencapai 7,5, dan nilai rata-rata kelas III mencapai 79,71.

Berikut tabel persentase perbandingan penilaian pada observasi awal, siklus I, dan

siklus II

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 10. Persentase perbandingan nilai pada observasi awal, siklus I dan siklus II

No Nilai Persentase

Observasi Awal Siklus I Siklus II

1 89 ke atas (sangat baik) 0% 0% 7%

2 80- 89 (baik) 0% 25% 50%

3 70- 79 (cukup baik) 25% 32% 36%

4 60- 69 (kurang baik) 75% 43% 7%

5 60 ke bawah (sangat kurang baik) 0% 0%% 0%

Berdasarkan tabel perbandingan penilaian di atas dijelaskan bahwa: 1) Pada

observasi awal, nilai siswa yang masuk dalam kategori sangat baik sebesar 0%,

kategori baik sebesar 0%, kategori cukup baik 25%, kategori kurang baik 75%,

kategori sangat kurang baik sebesar 0%. 2) Pada siklus I, nilai siswa yang kategori

sangat baik 0%, kategori baik sebesar 25%, kategori cukup baik 32%, kategori kurang

baik 43%, kategori sangat kurang baik 0%. 3) Pada siklus II nilai siswa yang

berkategori sangat baik sebesar 7%, kategori baik sebesar 50%, kategori cukup baik

36%, kategori kurang baik 7%, kategori sangat kurang baik sebesar 0%. Dari data di

atas menunjukkan bahwa setelah dilaksanakannya penelitian tindakan kelas dengan

menerapkan model pembelajaran konstruktivistik, terjadi peningkatan nilai kreativitas

pada siklus I, dan semakin meningkat pada siklus II. Berikut grafik perbandingan

ketercapaian keberhasilan observasi awal, siklus I, dan siklus II:

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Observasi awal Siklus ke I Siklus ke II

Lulus

Tidak Lulus

Gambar 23. Grafik perbandingan ketercapaian keberhasilan

pada observasi awal, siklus I dan siklus II

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Gambar grafik 23 di atas menunjukkan bahwa pada observasi awal, siswa yang

memenuhi indikator ketercapaian yaitu berjumlah 7 siswa atau 25%. Pada siklus ke I

siswa yang memenuhi indikator ketercapaian yaitu berjumlah 16 siswa atau 57%.

Pada siklus ke II siswa yang memenuhi indikator ketercapaian yaitu berjumlah 26

siswa atau 93%. Berdasarkan hasil data yang diperoleh membuktikan bahwa model

pembelajaran konstruktivistik dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas III SDN 3

Bangunsari Ponorogo dalam menggambar imajinasi bertema alam sekitar

.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan selama dua siklus, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran konstruktivistik dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam

menggambar imajinasi dengan tema alam sekitar pada kelas III SDN 3 Bangunsari

Ponorogo tahun pelajaran 2011/2012.

Model pembelajaran konstruktivistik yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan adaptasi dari desain pembelajaran konstruktivistik rancangan Tytler,

yaitu: 1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya

dengan bahasa sendiri, 2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir tentang

pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif, 3) Memberi

kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru, 4) Memberi pengalaman

yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa, 5) Mendorong siswa

untuk memikirkan perubahan gagasan mereka, 6) Menciptakan lingkungan belajar

yang kondusif.

Dengan model pembelajaran konstruktivistik, guru memberi pengalaman baru

kepada siswa yang dapat memancing dan mendorong kreativitas siswa sehingga dapat

membangun gagasan sendiri dalam menggambar imajinasi. Selain itu guru

menumbuhkan kebebasan, keberanian, spontanitas, orisinalitas kepada siswa,

sehingga siswa mempunyai rasa percaya diri dalam menggores maupun

mengeksplorasi ide karya.

Peningkatan kreativitas siswa ditandai dengan tercapainya indikator

keberhasilan penelitian, yaitu minimal 70% siswa mengalami peningkatan kreativitas

dalam menggambar imajinasi bertema alam sekitar dengan nilai ≥70. Pada observasi

awal, dari 28 siswa terdapat 7 siswa atau 25% siswa saja yang memenuhi indikator

ketercapaian. Jumlah ini meningkat pada siklus ke I yaitu menjadi 16 siswa atau

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

57%. Pada siklus ke II jumlah siswa yang memenuhi indikator ketercapaian

meningkat menjadi 26 siswa atau 93% dari jumlah siswa, sehingga penelitian sudah

dapat dikatakan berhasil.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil simpulan maka implikasi yang dapat ditarik adalah apabila

dalam kegiatan menggambar imajinasi bertema alam sekitar tidak diterapkan model

pembelajaran konstruktivistik, maka keativitas siswa meliputi daya imajinasi,

ekspresi, orisinalitas ide dan visualisasi karya tidak akan meningkat dengan baik.

Pemahaman siswa akan materi gambar imajinasi akan sangat kurang sehingga yang

terjadi karya siswa cenderung monoton dan seragam. Selain itu siswa juga kurang

percaya diri dalam menggores dan mengeksplorasi ide karena takut gambarnya salah,

jelek dan tidak sebagus punya temannya.

C. Saran

Berdasarkan hasil simpulan dan implikasi di atas, serta dalam usaha

mengembangkan dan memajukan proses pembelajaran di sekolah maka penulis

mengajukan beberapa saran yang bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru harus lebih memperhatikan persiapan dalam mengajar, termasuk

membuat RPP, mempersiapkan media pembelajaran seperti contoh gambar-

gambar imajinasi dan lain-lain

b. Guru harus lebih aktif dan berani lagi dalam mendorong kreativitas siswa

dalam menggambar imajinasi setinggi-tingginya.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Iqbal Gilang Romadhon commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. Bagi Siswa

Siswa harus lebih berani lagi dalam mengembangkan ide dan imajinasinya

masing-masing untuk menciptakan karya yang bervariasi dan kreatif.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya memberikan sarana dan prasarana yang menunjang

keberlangsungan pembelajaran gambar imajinasi atau seni rupa secara umum

melalui penyediaan ruang galeri, sehingga potensi yang dimiliki siswa dapat

tersalurkan dengan baik.