73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK MULA BAWAH SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI VI BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : ENGGAR EKO PRASETYO NIM K 4607037 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

  • Upload
    hacong

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK MULA BAWAH

SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI VI BATURETNO

KABUPATEN WONOGIRI TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

ENGGAR EKO PRASETYO

NIM K 4607037

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK MULA BAWAH

SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI VI BATURETNO

KABUPATEN WONOGIRI TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

ENGGAR EKO PRASETYO

K 4607037

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Enggar Eko Prasetyo. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK

MULA BAWAH SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI VI BATURETNO KABUPATEN

WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar sepak

mula bawah sepak takraw melalui pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD

Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun

Pelajaran 2011/2012 berjumlah 36 orang yang terdiri atas 19 siswa putra dan 17

siswa putri. Teknik pengumpulan data dengan tes dan non tes/observasi. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif dengan

menggunakan teknik persentase.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui pendekatan

bermain dapat meningkatkan hasil belajar sepak mula bawah sepak takraw siswa

kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis

yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Hasil

belajar sepak mula bawah sepak takraw pada siklus I dalam kategori tuntas adalah

61,12% atau 22 siswa sedangkan 14 siswa atau 38,88% dalam kategori belum

tuntas. Pada siklus II terjadi peningkatan persentase hasil belajar siswa dalam

kategori tuntas sebesar 77.78% atau sejumlah 28 siswa sedangkan 8 siswa atau

22,22% dalam kategori belum tuntas.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan metode pendekatan bermain

dapat meningkatkan hasil belajar sepak mula bawah sepak takraw siswa kelas IV

SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran 2011/2012.

Kata kunci: sepak mula bawah, pendekatan bermain.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Jalani semua dengan apa adanya, biarkan waktu bicara bawa takdirnya.(Tony Q)

Segala yang indah belum tentu baik,tetapi segala yang baik pasti indah.(AN)

Saat kita SUKSES semua orang menjadi TEMAN, tapi saat GAGAL barukita bisa menemukan siapa SAHABAT SEJATI. (Al Capone)

Masa lalu mempunyai arti penting untuk masa depan, tetapi kita tidak bisahidup dalam masa lalu yang selalu membayangi. (Penulis)

Hidup itu tentang sebuah pilihan, tinggal bagaimana kita mengambilpilihan tersebut untuk kita jadikan pilihan yang terbaik untuk masa depankita. (Penulis)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

Bapak Sulardi dan Ibu Sugiarti tersayang terima kasih atas do’a, kerja

keras, pengorbanan dan kasih sayangnya. Semuanya membuat saya

bangga memiliki kalian.

Adik-adikku tercinta, Tiara Dyah Ayu Ambarwati dan Aji Bagas Putra

Pamungkas.

TRELNA, terima kasih telah menjadi bagian dari masa laluku.

Sahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberi

kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama

pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. H Sunardi, M. Kes., sebagai pembimbing I dan bapak Pomo

Warih Adi, S.Pd., M.Or selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Kepala SD Negeri VI Baturetno, yang telah memberikan kesempatan

dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

6. Ibu Tinuk Suprihatin, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Pendidikan

Jasmani SD Negeri VI Baturetno, yang telah membimbing dan bantuan

dalam penelitian.

7. Para siswa kelas IV SD Negeri VI Baturetno yang telah berpartisipasi

dalam pelaksanaan penelitian ini.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para

pembaca.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................. i

PERNYATAAN............................................................................................... ii

PENGAJUAN .................................................................................................. iii

PERSETUJUAN .............................................................................................. iv

PENGESAHAN ............................................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

MOTTO............................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka............................................................................ 6

1. Belajardan Pembelajaran ......................................................... 6

a. Pengertian Balajar dan Pembelajaran ................................. 6

b. Hakekat Pembelajaran ........................................................ 7

c. Prinsip – Prinsip Pembelajaran ........................................... 10

d. Hasil Belajar ....................................................................... 10

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2. Pendidikan Jasmani.................................................................. 11

a. Pengertian Pendidikan Jasmani.......................................... 11

b. Hakekat Pendidikan Jasmani.............................................. 12

c. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani.................................. 14

3. Permainan Sepak Takraw......................................................... 14

a. Sarana dan Prasarana.......................................................... 15

b. Teknik-teknik Dasar Sepak Takraw................................... 17

4. Sepak Mula (servis) ................................................................. 19

a. Pengertian Sepak Mula ...................................................... 19

5. Pendekatan Bermain................................................................. 21

a. Pengertian Pendekatan Bermain ........................................ 21

b. Permainan........................................................................... 22

c. Pembelajaran Sepak Mula dan Sepak Sila Melalui Pendekatan

Bermain .............................................................................. 23

B. Kerangka Berfikir .......................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian ........................................................................... 27

1. Tempat Penelitian..................................................................... 27

2. Waktu Penelitian ...................................................................... 27

B. Subjek Penelitian ....................................................................... 28

C. Sumber Data ....................................................................... 28

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data.................................................. 28

E. Uji Validitas Data ....................................................................... 29

F. Analisis Data ....................................................................... 30

G. Indikator Kinerja Penelitian........................................................... 30

H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 31

1. Rancangan Siklus I................................................................... 33

a. Tahap Perencanaan ............................................................. 33

b. Tahap Pelaksanaan.............................................................. 33

c. Pengamatan Tindakan......................................................... 33

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

d. Tahap Evaluasi.................................................................... 34

2. Rancangan Siklus II.................................................................. 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 35

A. Deskripsi Pratindakan ................................................................. 35

B. Deskripsi Hasil Tiap Tindakan Tiap Siklus ................................ 37

1. Siklus I ....................................................................................... 37

a. Tahap Perencanaan ................................................................. 37

b. Tahap Pelaksanaan ................................................................. 38

c. Tahap Pengamatan Tindakan I................................................ 41

d. Tahap Refleksi Tindakan I ...................................................... 45

2. Siklus II ..................................................................................... 47

a. Tahap Perencanaan ................................................................. 47

b. Tahap Pelaksanaan .................................................................. 47

c. Tahap Pengamatan Tindakan II .............................................. 50

d. Tahap Refleksi Tindakan II..................................................... 53

C. Perbandingan Hasil Penelitian Pembahasan ................................ 54

D. Pembahasan.................................................................................. 56

BAB V. SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN.......................................... 57

A. Simpulan ..................................................................................... 57

B. Implikasi ..................................................................................... 57

C. Saran ........................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 60

LAMPIRAN ................................................................................................ 62

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian...................... 27

2. Teknik Pengolahan Data Penelitian ..................................................... 29

3. Prosentase Target Capaian .................................................................. 30

4. Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Sepak Takraw Sebelum

Mendapatkan Tindakan Dengan Penerapan Pembelajaran

Pendekatan Bermain ............................................................................ 36

5. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Akhir Siklus I.............................. 44

6. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Akhir Siklus II ............................ 52

7. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Siswa ... 55

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Lapangan Sepak Takraw ........................................................................... 16

2 Ilustrasi Meminta Bola.............................................................................. 20

3 Ilustrasi Saat Melakukan Sepak Mula Bawah........................................... 20

4 Kerangka Pemikiran.................................................................................. 26

5 Alur Tahapan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas............................ 31

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

1. Petunjuk Pelaksanaan Tes Keterampilan Sepak Mula. ...................... 62

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I. .................................... 63

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II.................................... 72

4. Daftar Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Wonogiri Tahun

Pelajaran 2011/2012........................................................................... 80

5. Penilaian Tes Keterampilan Psikomotor Sepak Mula Bawah Pra

Siklus Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran

2011/2012. ........................................................................................ 81

6. Penilaian Produk/ Prestasi Teknik Dasar Sepak Mula Bawah Pra

Siklus Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran

2011/2012. ........................................................................................ 82

7. Penilaian Afektif Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Pra Siklus Siswa

Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran 2011/2012. ....... 83

8. Penilaian Kognitif Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Pra Siklus

Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran

2011/2012........................................................................................... 84

9. Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Pra Siklus

Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran

2011/2012........................................................................................... 86

10. Penilaian Tes Keterampilan Psikomotor Sepak Mula Bawah Siklus I

Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran

2011/2012........................................................................................... 88

11. Penilaian Produk/ Prestasi Teknik Dasar Sepak Mula Bawah Siklus

I Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran

2011/2012........................................................................................... 89

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

12. Penilaian Afektif Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Siklus I Siswa

Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran 2011/2012 ........ 90

13. Penilaian Kognitif Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Siklus I Siswa

Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran 2011/2012 ........ 91

14. Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Siklus I

Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran

2011/2012........................................................................................... 93

15. Penilaian Tes Keterampilan Psikomotor Sepak Mula Bawah Siklus

II Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran

2011/2012........................... ............................................................... 95

16. Penilaian Produk/ Prestasi Teknik Dasar Sepak Mula Bawah Siklus

II Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran

2011/2012........................................................................................... 96

17. Penilaian Afektif Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Siklus II Siswa

Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran 2011/2012 ........ 97

18. Penilaian Kognitif Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Siklus II

Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran

2011/2012........................................................................................... 98

19. Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Siklus II

Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran

2011/2012........................................................................................... 100

20. Keterangan Penilaian........... .............................................................. 102

21. Soal – Soal............................ ............................................................. 107

22. Dokumentasi Penelitian. .................................................................... 108

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang memiliki

karakteristik yang berbeda dengan pelajaran lainnya. Pendidikan jasmani

merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang dirancang

dan disusun secara sistematik untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, perilaku hidup sehat dan

aktif, sikap sportif serta kecerdasan emosi. Tujuan yang ingin dicapai melalui

pendidikan jasmani mencakup pengembangan individu secara menyeluruh.

Artinya, cakupan pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja tetapi

juga aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu pendidikan jasmani juga

mencakup aspek mental, emosional, sosial, dan spiritual. Pendidikan jasmani

diajarkan dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),

Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bahkan di

Perguruan Tinggi. Adapun ruang lingkup materi pendidikan jasmani meliputi

berbagai macam cabang olahraga. Berdasarkan jenisnya materi pendidikan

jasmani dibedakan menjadi dua kelompok yaitu materi pokok dan materi pilihan.

Di dalam materi pokok terdapat beberapa nomor cabang olahraga yang wajib

diajarkan yang meliputi permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri

/ senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas dan

kesehatan. Sedangkan materi pilihan pendidikan jasmani sebagai kegiatan

ekstrakurikuler yang dapat diikuti sesuai dengan kemampuan, situasi, dan kondisi

sekolah masing-masing.

Sepak takraw merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang

dikembangkan di lingkungan sekolah seperti SD, SMP, SMA atau SMK, maupun

Perguruan Tinggi. Namun tidak setiap sekolah mengembangkan permainan sepak

takraw. Hal ini disebabkan beberapa alasan, di antaranya sepak takraw kurang

membudaya jika dibandingkan dengan olahraga yang lain, seperti sepak bola, bola

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

voli maupun bola basket. Di sisi lain biasanya sekolah tidak memiliki area untuk

membuat lapangan permainan sepak takraw, sehingga mengutamakan area atau

cabang olahraga yang wajib diajarkan dalam pendidikan jasmani seperti sepak

bola, bola voli, maupun bola basket.

Untuk dapat bermain sepak takraw dengan baik seseorang dituntut untuk

mempunyai keterampilan serta kemampuan yang baik. Kemampuan yang

dimaksud disini adalah teknik-teknik dasar untuk bermain sepak takraw. Tanpa

adanya penguasaan teknik-teknik dasar permainan sepak takraw tidak bisa

dimainkan dengan baik. Adapun teknik-teknik dasar sepak takraw menurut

Sulaiman (2008: 15) antara lain : (1) sepakan (menyepak), (2) memaha, (3)

mendada, (4) membahu, (5) heading, (6) smesh, dan (7) block.

Teknik sepakan (menyepak) merupakan teknik utama dari yang paling

banyak digunakan dalam permainan sepak takraw, karena memang cabang

olahraga ini paling dominan menggunakan bagian kaki. Teknik sepakan pada

permainan sepak takraw menurut Sulaiman (2008: 15) melipui : (1) sepak mula/

servis, (2) sepak sila, (3) sepak kura/ kuda, (4) sepak cungkil, (5) sepak simpuh,

(6) sepak tapak. Dalam hal ini teknik sepak mula bawah yang dijadikan prioritas

dalam penelitian ini.

Dalam proses pembelajaran sepak mula bawah pada siswa kelas IV SD

Negeri VI Baturetno belum mendapatkan hasil belajar yang optimal, apabila

dicermati selama ini proses kegiatan belajar telah berjalan cukup baik, namun

siswa terlihat bosan dengan proses pembelajaran tersebut yang bisa dibilang

monoton, sehingga hasil belajar sepak mula bawah masih belum optimal seperti

yang diharapkan.

Upaya meningkatan hasil belajar sepak mula bawah dibutuhkan

pendekatan yang tepat agar prestasi dapat tercapai. Karena penelitian ini akan

dilakukan untuk siswa Sekolah Dasar, maka salah satu pendekatan pembelajaran

yang sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar adalah pendekatan bermain.

Seperti dijelaskan oleh Djumidar, “Dunia anak lebih dekat dengan situasi

permainan dari pada yang serius, di dalam pembelajaran disajikan banyak variasi-

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

variasi supaya tidak mudah jenuh sebab siswa kerap kali juga cepat bosan

melaksanakan kegiatannya” (2007: 11).

Pendekatan bermain adalah salah satu cara belajar yang dalam

pelaksanaannya dilakukan melalui bentuk permainan. Dalam pendekatan bermain

siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan kemampuannya terhadap tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan cara bermain diharapkan siswa dapat

memiliki kreativitas dan inisiatif untuk memecahkan masalah yang muncul

selama proses pembelajaran berlangsung. Melalui bermain dikembangkan juga

unsur kompetitif, sehingga siswa saling berlomba menunjukkan kemampuannya.

Melihat permasalahan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa salah satu penyebab munculnya permasalahan dalam kaitannya dengan

hasil belajar sepak mula bawah adalah perlu adanya penggunaan media

pembelajaran yang berbeda, bervariasi, kreatif, inovatif dan menyenangkan serta

pendekatan yang efektif bagi siswa namun dalam penyajiannya di setiap proses

belajar mengajar dengan tidak lupa selalu melibatkan siswa agar berperan aktif,

yang mana pada akhirnya diharapkan dapat memacu meningkatkan hasil belajar

sepak mula dan sepak sila.

Salah satu upaya untuk peningkatan hasil belajar tersebut, peneliti

melakukan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan pendekatan bermain dalam

rangka untuk meningkatkan hasil belajar sepak mula bawah. Pendekatan bermain

ini dipilih sebagai salah satu alternatif variasi pembelajaran yang sesuai

karakteristik siswa Sekolah Dasar.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan Penelitian

Tindakan Kelas ( PTK ) pada siswa kelas IV SD Negeri VI Baturetno dengan

judul “ Upaya Peningkatan Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Sepak Takraw

Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas IV SD Negeri VI Baturetno

Tahun Pelajaran 2011/2012 ”.

Diharapkan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang peneliti

lakukan dapat memberikan jalan keluar dari masalah yang selama ini dihadapi

oleh para guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di SD Negeri VI

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Baturetno dalam pembelajaran sepak mula bawah, serta mampu memperbaiki

proses pembelajaran pendidikan jasmani yang pada akhirnya mampu

meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang olahraga pada umumnya, di

bidang penguasaan sepak mula bawah sepak takraw pada khususnya

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimanakah pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar

sepak mula bawah sepak takraw pada siswa kelas IV SD Negeri VI Baturetno

Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan

penelitian ini adalah:

Untuk meningkatkan hasil belajar sepak mula bawah sepak takraw

melalui pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Negeri VI Baturetno Tahun

Pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak

yaitu:

1. Bagi guru pendidikan jasmani SD Negeri VI Baturetno

Melalui PTK ini guru pendidikan jasmani dapat menerapkan metode/variasi

pembelajaran yang menyenangkan, khususnya untuk meningkatkan minat dan

partisipasi atlet dalam mengikuti serangkaian proses pembelajaran.

2. Bagi siswa kelas IV SD VI Baturetno Tahun Pelajaran 2011/2012

Dapat meningkatkan hasil belajar sepak mula dan sepak sila serta

menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan serta

meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Bagi SD Negeri VI Baturetno

Sebagai bahan masukan, saran, dan informasi serta dapat dijadikan

pertimbangan terhadap sekolah, instansi, lembaga pendidikan, untuk

mengembangkan model pembelajaran yang tepat dalam rangka meningkatkan

kualitas proses dan hasil belajar siswa.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan sebuah proses dari yang belum bisa menjadi bisa

dari yang belum tahu menjadi lebih tahu, sehingga adanya pengalaman

dalam proses belajar. Pribadi (2009: 6) menyatakan “Belajar adalah suatu

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar mendapatkan kompetensi

berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. “Intinya pada proses

belajar dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi pribadi.

Sehingga akan terjadi perubahan dalam hal pola piker dan tindakan karena

pengalaman yang dimilikinya.

Pembelajaran berasal dari kata learning. Pembelajaran dimaknai

proses, cara, perbuatan mempelajari sesuatu. Guru tidak hanya

menyampaikan materi dan siswa sebagai penerima materi, akan tetapi guru

mengorganisir lingkungan belajar sehingga aktif untuk belajar. “Guru

memberi fasilitas belajar siswa dan siswa mempelajarainya, dalam hal ini

pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran adalah proses konstruktif

tidak hanya mekanis seperti pada pengajaran “(Suprijono, 2008: 11-13).

Ahli lain, Riyanto (2009: 131) menyatakan, “Pembelajaran adalah upaya

membelajarkan siswa untuk belajar”. Kegiatan pembelajaran akan

melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara yang efektif dan efisien.

Sedangkan pengajaran dimaknai sebagai proses, cara mengajarkan

atau menyampaikan materi. Sehingga kegiatan belajar mengajar berpusat

pada guru, guru menyampaikan materi pada siswa dan siswa menjadi

penerima materi. Hal tersebut menjadi proses insruktif dalam belajar karena

guru adalah orang yang paling mengetahui. Implikasi dari hal tersebut

adalah siswa hanya menjadi duplikasi dari guru.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Hakekat Pembelajaran

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan

pembelajaran merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi

melalui interaksi aktif antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai

pendidik. Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu

akan ada perubahan perilakunya, sementara kegiatan pembelajaran

dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi proses belajar, kedua peranan itu

tidak akan terlepas dari situasi saling mempengaruhi dalam pola hubungan

antara dua subyek, meskipun disini guru lebih berperan sebagai pengelola.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran.

Menurut Purwadarminta (1976), “pengajaran mempunyai arti cara

(perbuatan) mengajar atau mengajarkan” (H.J.Gino, Suwarni, Suripto,

Maryanto dan Sutijan, 1998:30). Hal ini juga dikemukakan Wina Sanjaya

bahwa, “mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari guru

kepada siswa” (2006: 74).

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling

hubungan antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam

pembelajaran adalah kegiatan timbal balik dan saling mempengaruhi antara

guru dengan peserta didik.

Pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk

memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran

berkaitan erat jenis hakikat dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut.

Kegiatan belajar merupakan masalah yang sangat kompleks dan melibatkan

keseluruhan aspek psiko-fisik, bukan saja aspek kejiwaan, tetapi juga aspek

neuro-fisiologis. Pada tahap baru mengenal substansi yang dipelajari, baik

yang menyangkut pembelajaran kognitif, afektif, maupun psikomotor bagi

siswa materi pembelajaran itu menjadi sesuatu yang pada mulanya. Namun

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

setelah guru berusaha untuk memusatkanya dan menangkap perhatian siswa

pada peristiwa pembelajaran maka sesuatu yang asing itu menjadi

berangsur-angsur berkurang. Oleh krena itu, guru harus mengupayakan

semaksimal mungkin penataan lingkungan belajar dan perencaan materi

agar terjadi proses pembelajaran didalam maupun diluar kelas.

Dengan demikian proses belajar bisa terjadi di kelas, lingkungan

sekolah, dan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk interaksi

social kultural melalui media massa. Dalam konteks pendidikan non formal

justru sebaliknya proses pembelajaran sebagian besar terjadi dalam

lingkungan masyarakat, termasuk dunia kerja, media massa dan lain

sebagainya. Hanya Sebagian kecil saja pembelajaran terjadi dikelas dan

lingkungan.

Kegiatan mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang jelas.

Ini berarti, proses mengajar itu tidak begitu bermakna jika tujuannya tidak

jelas. Jika tujuan tidak jelas maka isi pengajaran berikut metode mengajar

juga tidak mengandung apa-apa. Oleh karena itu, seorang guru harus

menyadari benar-benar keterkaitan antara tujuan, pengalaman belajar,

metode, dan bahkan cara mengukur perubahan atau kemajuan yang dicapai.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses belajar

mengajar, maka seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar

cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang

memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari pada yang diajar,

untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan, ketangkasan, kegitan

mengajar meliputi pengetahuan, menularkan sikap kecakapan atau

ketrampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan menghubungkannya

dengan subyek yang sedang belajar. Kompetensi yang harus dimiliki oleh

seorang guru, ini sesuai dengan yang dikemukakan Nana Sudjana yaitu:

Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, makakemampuan guru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

usaha meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan kedalamempat kemampuan yakni:

1) Merencanakan program belajar mengajar.2) Melaksnakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar.3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar.4) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang

studi atau mata pelajaran yang dipegangnya (2005:19).

Dalam kegiatan pembelajaran guru bertugas merencanakan

program pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai kemajuan

pembelajaran dan menguasai materi atau bahan yang diajarkannya. Jika

seorang guru memiliki kemampuan yang baik sesuai dengan bidang studi

yang diajarkan, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil

belajar dapat dicapai dengan baik, jika seorang guru mampu melaksanakan

tugas diantaranya mengelola proses pengajaran berupa aktivitas

merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek kegiatan. Husdarta dan

Yudah M.Saputra bahwa:

”Tugas utama guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfirsupaya proses belajar terjadi dikelas dilapangan,ciri utamanya terjadinyaproses belajar adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat didalam prosespembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa dimotivasiuntuk lebih berperan.walau demikian guru tetap berfungsi sebagai pengelolaproses belajar dan pembelajaran” (2000: 4).

Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam

menyampaikan tugas ajar, agar tujuan pengajran dapat tercapai. Hal yang

terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru harus mampu

menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu membelajarkan siswa

manjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks. Belajar

membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution

yang dikutip H.J.Gino dkk bahwa, “perubahan akibat belajar tidak hanya

mengenai jumlah pengetauhan, melainkan juga dalam kecakupan, kebiasaan,

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sikap, pengertian, penyesuaian diri, minat, penghargaan, pendeknya

mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang” (1998: 51).

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa

untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam

proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang

tepat. Menurut Wina Sanjaya bahwa sejumlah prinsip yang harus

diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:

1) Berpusat pada siswa2) Belajar dengan melakukan3) Mengembangkan kemampuan sosial4) Mengembangkan keingintauhan,imajinasi dan fitrah5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah6) Mengembangkan kreatifitas siswa7) Mengembangkan kemampuan ilmu danteknologi8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik9) Belajar sepanjang hayat (2006: 30)

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk

diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka

akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

d. Hasil Belajar

Menurut Gagne dan Jenkins mengartikan bahwa, “hasil belajar

merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam

bentuk kemampuan-kemampuan tertentu” Hamzah Uno (2007:17).

Sardiman A.M menerangkan bahwa, “proses belajar akan menghasilkan

hasil belajar” (2010 : 49). Hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh

komponen-komponen yang mendukung proses belajar dan aktivitas siwa

sebagai subjek belajar. Adapun hasil pengajaran dikatakan betul-betul baik

apabila memiliki cirri-ciri sebagai berikut : a) Hasil itu tahan lama dan dapat

digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa, b) Hasil itu merupakan

pengetahuan asli atau otentik (Sardiman A.M, 2010 : 50). Berdasar pendapat

para ahli tersebut dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah hasil yang

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar, berupa penguasaan

kemampuan atau keterampilan tertentu.

2. Pendidikan Jasmani

a. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan media

untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetauhan

dan penalaran penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, spritual,

dan sosial), serta pembiasaan hidup sehat yang bermuara untuk merangsang

pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. Menurut Toho Cholik M

dan Rusli Lutan bahwa, “pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai

suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan

melalui gerakan fisik” (2001:2).

Menurut Samsudin, “pendidikan jasmani adalah suatu proses

pembelajaran melalui aktifitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan

dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi”

(2008: 2). Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memberikan

kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam bermacam

pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga

yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pengalaman belajar

itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan

aktif sepanjang hayat. Dalam proses pendidikan jasmani guru harus dapat

mengajarkan berbagai ketrampilan gerak dasar, teknik dan strategi

permainan dan olahraga, internalisasi dan prasarana dan sarana.

b. Hakekat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang

memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam

kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan

jasmani memberlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dari pada hanya mengaggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas

fisik dan mentalnya.

1) Landasan ilmiah pelaksanaan pendidikan jasmani

Secara ilmiah pelaksanaan pendidikan jasmani mendapat dukungan

dari berbagai dukungan ilmu, dimana dari pandangan-pandangan dari

setiap disiplin tersebut dapat dijadikan sebagai landasan bagi

berlangsungnya program penjas disekolah-sekolah. Dibagian ini penulis

akan menguraikan landasan ilmiah yaitu dari sudut pandang biologis.

Sudut pandang psikologis, dan yang terakhir sudut pandang sosiologis.

2) Landasan psikologis pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani melibatkan interaksi antara guru dengan anak,

serta anak dengan anak. Didalam adegan pembelajaran yang melibatkan

interaksi tersebut, terletak suatu keharusan untuk saling mengakui dan

menghargai keunikan masing-masing, termasuk kelebihan dan

kelemahannya. Dan ini bukan hanya kelainan pada fisik, tetapi juga

dalam kaitanya dengan perbedaan psikologis seperti kepribadian,

karakter, pola fikir, serta tak kalah pentingnya dalam hal pengetahuan

dan kepercayaan.

Program pendidikan jasmani yang baik tentu harus dilandasi oleh

pemahaman guru terhadap karakteristik psikologis anak, dan yang paling

penting dalam hal sumbangan apa yang dapat diberikan oleh program

pendidikan jasmani terhadap perkembangan mental dan psikologis anak.

3) Landasan biologis pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani adalah disiplin yang berorientasi tubuh,

disamping berorientasi pada disiplin mental dan sosial. Guru pendidikan

jasmani karenanya harus memiliki penguasaan yang kokoh terhadap

fungsi fiskal dari tubuh untuk memahami secara lebih baik

pemanfaatanya dalam kegiatan pendidikan jasmani. Secara biologis,

manusia dirancang untuk menjadi makhluk yang aktif. Meskipun

perubahan zaman dan peradaban telah menyebabkan penurunan dalam

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

jumlah aktivitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dasar

yang berkaitan dengan kehidupan, sebenarnya tubuh manusia tidak

berubah. Karenanya manusia harus tetap menyadari bahwa dalam hal

kesehatan tubuhnya, dasar biologisnya menuntut dan mengakui

pentingnya aktifitas fisik yang keras dalam hidupnya. Dalam hal inilah

pendidikan jasmani yang baik disekolah dan dimasa-masa berikut dalam

hidupnya dipandang amat penting dalam menjaga kemampuan biologis

manusia.

4) Landasan sosiologis dalam pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani adalah sebuah wahana yang sangat baik untuk

proses sosialisasi. Perkembangan sosial jelas penting, dan aktivitas

pendidikan jasmani mempunyai potensi untuk menuntaskan tujuan-

tujuan tersebut. Seperangkat kualitas dari perkembangan sosial yang

dapat dikembangkan dan dipengaruhi dalam proses penjas diantaranya

adalah kepemimpinan, karakter moral, dan daya juang.

Sosiologi berkepentingan dengan upaya mempelajari manusia dan

aktivitasnya dalam kaitanya dengan atau interaksi antar satu manusia

dengan manusia lainya. Seorang guru penjas sesunguhnya seorag

sosiologis yang perlu mengetauhi prinsip-prinsip sosiologi agar mampu

memanfaatkan proses pembelajarannya untuk menanamkan nilai-nilai

yang dapat dikembangkan melalui penjas.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani

Sebagai mata pelajaran yang menitikberatkan perhatian pada ranah

jasmani dan psikomotor, tetapi tidak mengabaikan ranah kognitif dan

afektif, pelajaran pendidikan jasmani mencakup materi (1) kesadaran akan

tubuh dan gerakan, ketrampilan motorik dasar, (2) kebugaran jasmani,

aktifitas jasmani, seperti permainan, gerakan ritmik dan tari, aquatic (bila

memungkinkan, dan senam (3) aktifitas pengkondisian tubuh, modifikasi

permainan dan olahraga, (4) olahraga perorangan, berpasangan, dan tim, (5)

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

keterampilan hidup mandiri di alam terbuka,(6) dan gaya hidup aktif dan

sportif.

“Materi pendidikan jasmani untuk TK sampai kelas 3 SD meliputi

kesadaran akan tubuh dan gerakan, kecakapan gerak dasar, gerakan ritmik,

permainan, akuatik (olahraga di air, bila memungkinkan), senam, kebugaran

jasmani dan pembentukan sikap dan perilaku. Materi Pembelajaran untuk

kelas 4 sampai 6 SD adalah aktivitas pembentukan tubuh, permainan dan

modifikasi olahraga, kecakapan hidup di alam bebas dan kecakapan hidup

personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku)”

(Kurikulum Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar, 2004: 4).

3. Permainan Sepak Takraw

Permainan sepak takraw secara internasional telah membentuk induk

organisasi tingkat dunia sejak tahun 1992 yaitu International Sepak Taktaw

Federation (ISTAF), perkembangan sepak takraw semakin pesat, tidak hanya

Asia tapi hampir seluruh dunia mengembangkan olahraga ini, seperti Negara-

negara Amerika, Eropa, maupun Australia.

Permainan sepak takraw dikenal sebagai salah satu cabang olahraga

akrobatik, hal ini dapat dilihat dari beberapa teknik dasar yang memang

membutuhkan keberanian untuk melakukannya agar gerak teknik tersebut

dapat dilakukan dengan baik, indah, dan menarik, yang pada akhirnya

mencapai prestasi gerak yang optimal. Pemainnya terdiri dari dua pihak yang

berhadapan, masing-masing terdiri dari 3 (tiga) orang. Dalam permainan ini

yang dipergunakan terutama kaki dan semua anggota badan kecuali tangan.

Tujuan dari setiap pihak adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga

dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran

atau bermain salah. Sehingga diperlukan penguasaan teknik dasar yang baik.

a. Sarana dan Prasarana

1) Lapangan

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

a) Lapangan sepaktakraw seukuran dengan lapangan badminton;

13,40m x 6,10m

b) Takraw dapat dimainkan di dalam gedung dan juga dapat di luar

gedung (apabila dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng

minimal 8 m dari lantai)

c) Keempat sisi lapangan ditandai dengan/cat atau lakban yang

lebarnya 4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar

(1) Area bebas : adalah minimal 3 meter dari garis luar lapangan

harus bebas rintangan. (lihat gambar)

(2) Center Line : adalah garis tengah dengan lebar 2 cm

(3) Quarter Circle : adalah garis seperempat lingkaran dipojok garis

tengah dengan radius 90 cm diukur dari garis sebelah dalam sbb:

(4) The Service Circle : adalah lingkaran servis dengan radius 30cm

berada ditengah lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 M dan

jarak dari titik tengah garis lingkaran kegaris tengah (centre line)

4,25 m, jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05 meter dari kiri

dan kanan garis pinggir lapangan.

Gambar 1. Lapangan Sepak Takraw

(Ucup Yusup, Sudrajat Prawirasaputra, Lingling Usli W. 2004:16)

2) Tinggi tiang (sama dengan net)

a) Putra Tinggi net 1,55 meter dipinggir dan minimal 1,52 meter

ditengah

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b) Putri Tinggi net 1,45 meter dipinggir dan minimal 1,42 meter

ditengah

c) Kedudukan tiang 30 cm di luar garis pinggir

3) Net

a) Net terbuat dari tali/benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya

lebar 6-8 cm

b) Lebar net 70 cm dan panjang 6,10 meter

4) Bola Takraw

a) Terbuat dari plastik (sytetic fibre) dimana awalnya adalah terbuat

dari rotan

b) Lingkaran 42-44 cm (putra) dan 43-45 cm (putri).

c) Berat adalah 170-189 gr (putra) dan 150-160 gr (putri)

5) Pemain

a) Permainan ini dimainkan oleh dua “regu” masing-masing regu terdiri

dari 3 orang pemain, dan setiap regu dilengkapi dengan 1 (satu)

pemain cadangan.

b) Satu dari 3 pemain di posisi belakang disebut Back atau “Tekong”

(yang melakukan Sepak mula)

c) Dua pemain berada didepan; yang sebelah kiri kita sebut “Apit Kiri”

sebelah kanan disebut “Apit Kanan”

b. Teknik-teknik Dasar Sepak Takraw

Keterampilan dasar dominan dalam sepak taktaw adalah sejumlah

keterampilan dasar yang dipandang paling menentukan untuk mendukung

pencapaian keberhasilan dalam memainkan teknik-teknik dasar sepak

takraw. Dengan penguasaan yang baik dan benar maka prestasi dapat

dicapai. Adapun teknik-teknik dasar sepak takraw antara lain :

1) Sepakan

Teknik sepakan merupakan teknik utama da yang paling banyak

digunakan dalam permainan sepak takraw. Teknik sepakan pada

permainan sepak takraw meliputi:

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

a) Sepak Mula

Sepak mula atau servis adalah teknik dasar sepakan yang dimaksud

untuk memulai membuka suatu permainan atau pertandingan

b) Sepak Sila

Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian

dalam gunanya untuk menerima dan menimang bola, mengumpan

dan menyelamatkan serangan lawan.

c) Sepak Kuda (Sepak Kura)

Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan dengan menggunakan

kura kaki atau dengan punggung kaki. Digunakan untuk

menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan bola dengan

usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.

d) Sepak Cungkil

Sepak cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki

(jari kaki). Digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan

bola-bola yang liar pantulan dari bloking.

e) Sepak Tapak

Sepak tapak atau menapak adalah menyepak bola dengan

menggunakan telapak kaki. Digunakan untuk : smash ke pihak

lawan, menahan atau membloking smash dari pihak lawan dan

menyelamatkan bola dekat net (jaring).

f) Sepak Simpuh

Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau

samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari pihak

lawan dan mengontrol bola dalam usaha penyelamatan.

2) Main Kepala (heading)

Main Kepala (heading) adalah memainkan bola dengan kepala.

Digunakan untuk menerima bola pertama dari pihak lawan,

meyelamatkan bola dari serangan lawan.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3) Mendada

Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk

mengontrol bola untuk dapat dimainkan selanjutnya.

4) Memaha

Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol

bola, digunakan untuk menahan, menerima dan menyelamatkan bola

dari serangan lawan.

5) Membahu

Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha

mempertahankan dari serangan pihak lawan yang mendadak, dimana

pihak pertahanan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi yang kurang

baik.

6) Smesh

Smesh adalah pukulan bola yang keras dan tajam kea rah bidang lawan.

Teknik smesh dengan kaki ada beberapa macam, yaitu : (1) Smesh

gulung, (2) Smesh kedeng, (3) Smesh gunting.

7) Block

Block atau menahan adalah salah satu dari beberapa cara gerak kerja

bertahan untuk menghalangi serangan dari lawan (Sulaiman, 2008: 15).

4. Sepak Mula (Servis)

a. Pengertian Sepak Mula

Sepak mula atau servis adalah teknik dasar sepakan yang dimaksud

untuk memulai membuka suatu permainan atau pertandingan. Sepak mula

biasa dilakukan oleh pemain yang disebut tekong, yaitu pemain yang

melakukan servis berada ditengah lapangan. Sepak mula dilakukan di daerah

lingkaran (circle), dengan kaki tumpu harus berada didalam lingkaran tidak

boleh menginjak garis lingkaran, sedangkan kaki pukul berada di luar

lingkaran. Tekong berusaha memukul bola yang dilambungkan oleh pemain

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

yang disebut apit kanan atau kiri, dan bola harus melewati atas net

menyentuh net ataupun tidak dan masuk ke daerah permaianan lawan.

Sepak mula memang awalnya merupakan teknik dasar pembuka

permainan atau pertandingan. Namun kini, pada permainan tingkat tinggi,

sepak mula merupakan serangan pertama yang penting dalam memperoleh

angka kemenangan dalam suatu pertandingan. Kesalahan atau kegagalan

dalam melakukan sepak mula berarti hilangnya kesempatan bagi regu itu

untuk mendapatkan angka. Tekong hendaknya dapat menbuat servis dan

dapat mencari sasaran yang lemah dari lawan dan lawan sulit untuk

menerima dan mengontrolnya. Teknik sepak mula (servis) ditinjau dari

posisi kaki pukul terhadap bola dibagi menjadi dua cara yaitu, sepak mula

bawah dan sepak mula atas.

1) Teknik Melakukan Sepak Mula (Servis) Bawah

a) Berdiri dengan salah satu kaki berada di dalam lingkaran sebagai

kaki tumpu, kaki lainnya berada di samping belakang badan sebagai

awalan. Kaki tumpu diusahakan menghadap kearah pelambung

(apit),

b) Salah satu lengan menunjukan permintaan bola yang akan

dilambungkan oleh apit sebagai pelambung,

Gambar 2. Ilustrasi Meminta Bola

(sumber : httpbjsm.bmj.comcontent3911825F1. 7 September 2011)

c) Saat bola datang, kaki pukul diayun dari bawah ke atas

menyongsong bola. Perkenaan dengan bola, pada kaki bagian dalam

dikencangkan,

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

d) Bola ditendang saat ketinggian bola setinggi lutut, perkenaan bola

pada kaki di kura-kura bagian dalam,

Gambar 3. Ilustrasi Saat Melakukan Sepak Mula Bawah

(Sumber : http// suaramerdeka.comfoto_sport. 7 September 2011)

e) Berusaha bola pukul melewati atas net,

f) Setelah melakukan sepakan, badan melakukan gerak lanjutan

dengan melakukan gerak lanjutan mengikuti arah gerak sepakan dan

mendarat dengan mengeper, gerakan lanjutan ini akan membuat

penempatan bola dan control yang lebih baik.

2) Kesalahan Umum Dalam Melakukan Sepak Mula (Servis) Bawah

a) Kaki tumpu tidak dihadapkan ke pelambung, sehingga pada saat

pukulan bola gerak lanjutannya terhambat (tidak anatomis),

b) Kaki pukul tidak dikeraskan pada pergelangan kaki, akibatnya

pukulan kurang bertenaga, dan tidak dapat diarahkan sesuai harapan,

c) Kaki tumpu atau kaki pukul menginjak garis, hal ini merupakan

kesalahan dalam peraturan permainan

5. Pendekatan Bermain

a. Pengertian Pendekatan Bermain

Mendefinisikan pendekatan bermain yang terlebih dahulu perlu

dipahami pengertian masing-masing kalimat tersebut. Pendekatan diartikan,

“Sebagai proses, perbuatan, atau cara untuk mendekati sesuatu” (Depdikbud,

1995: 180). Sedangkan pengertian bermain menurut M. Furqon H.

berpendapat: “Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga menemukan sesuatu dari

pengalaman bermain” (2006: 2).

Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa,

pendekatan bermain merupakan suatu cara yang dilakukan dalam

pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan untuk mendatangkan

kesenangan bagi orang yang melakukan. Hal ini sesuai hasil penelitian

Wahjoedi bahwa, “pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan

dalam bentuk atau situasi permainan” (1999: 121).

Berdasarkan pengertian pendekatan bermain yang dikemukakan

tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan bermain merupakan bentuk

latihan yang mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan atau belajar

teknik suatu cabang olahraga yang dikonsep dalam bentuk permainan.

Mempelajari suatu cabang olahraga yang dikonsep dalam bentuk

permainan menuntut siswa/ atlet pemula untuk mandiri dan memecahkan

permasalahan yang muncul dalam bentuk permainan. Dalam pendekatan

bermain siswa/ atlet pemula dituntut mengaplikasikan teknik ke dalam suatu

permainan. Tidak menutup kemungkinan teknik yang buruk atau rendah

mengakibatkan permainan kurang menarik. Untuk itu seorang pelatih harus

mampu mengatasinya. Dalam hal ini Rusli Lutan dan Adang Suherman

menyatakan “Manakala guru atau pelatih menyadari bahwa rendahnya kualitas

permainan disebabkan oleh kemampuan skill, maka guru mempunyai beberapa

pilihan sebagai berikut:

1) Guru dapat melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa lama sehingga

siswa menangkap gagasan umum permainan yang dilakukan,

2) Guru dapat kembali pada tahap belajar yang lebih rendah dan membiarkan

siswa berlatih mengkombinasikan keterampilan tanpa tekanan untuk

menguasai strategi,

3) Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simple yang lebih

dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar strategi bermain (2000:

35-36).

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Memahami dan memberikan solusi yang tepat adalah sangat penting

dalam pendekatan bermain, jika dalam pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai

seperti yang diharapkan. Selam pembelajaran berlangsung seorang pelatih harus

mencermati kegiatan sebaik mungkin. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan

selama bermain harus dicermati dan dibenarkan, jika dibiarkan akan berakibat

skill yang salah, sehingga tujuan tidak seperti yang diharapkan.

b. Permainan

Permainan adalah bagian dari bermain yang mempunyai metode

atau cara tertentu sesuai situasi, dan memiliki peraturan-peraturan yang tidak

boleh dilanggar. Dalam permainan terdapat semangat keberanian,

ketangguhan dan kejujuran pemain. Menurut Rusli Lutan membagi

permainan (games) menjadi 4 kategori utama:

1) Agon – permainan yang bersifat pertandingan, perlawanan kedua belah

pihak dengan kesempatan yang sama untuk mencapai kemenangan

sehingga dibutuhkan pekerjaan fisik yang keras.

2) Alea – pertandingan yang mengandalkan hasil secara untung-untungan,

atau hokum peluang seperti dadu, kartu, rolet, dan lain-lain. Sementara

untuk kemampuan otot tidak diperlukan.

3) Mimikri – permainan fantasi yang memerlukan kebebasan, dan bukan

kesungguhan.

4) Illinx – mencakup permainan yang mencerminkan untuk melampiaskan

kebutuhan untuk bergerak, berpetualang, dan dinamis, lawan dari

keadaan diam, seperti berolahraga di alam terbuka, mendaki gunung

(2001: 33).

Dari berbagai pendapat diatas dimungkinkan peningkatan hasil

belajar sepak mula bawah dengan pendekatan bermain sangat menarik minat

siswa khususnya siswa SD untuk belajar teknik tersebut. Penggunaan

metode pendekatan bermain akan menambah semangat siswa untuk

mencoba gerakan yang diajarkan, karena menekankan pada permainan yang

disukai anak-anak seusia SD. Sehingga dengan adanya perasaan senang

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

untuk melakukan kegiatan bermain akan dapat meningkatkan hasil belajar

sepak mula bawah.

c. Pembelajaran Sepak Mula Bawah Melalui Pendekatan Bermain

Pembelajaran sepak mula bawah melalui pendekatan bermain

merupakan cara belajar teknik sepak mula bawah yang dalam

pelaksanaannya dikonsep dalam bentuk permainan. Bentuk permainan yang

dimaksud yaitu permainan menyepak atau menendang yang mengarah pada

pengembangan teknik gerakan sepak mula. Ucup Yusup, Sudrajat

Prawirasaputra, dan Lingling Usli W, berpendapat, “bermain merupakan

fundasi dari didantik dan metodik untuk belajar sepak takraw” (2004: 49).

Pada pendekatan bermain ini siswa dapat bereksplorasi dan

mengeksperimenkan tugas ajar yang diberikan oleh guru. Siswa saling

berlomba, sehingga pendekatan bermain dapat mendatangkan kesenangan

bagi siswa, hasrat geraknya dapat terpenuhi, dapat meningkatkan

keberanian, menghargai diri sendiri dan teman bermainnya. Namun dalam

pendekatan bermain menuntut kemandirian siswa dalam melaksanakan tugas

ajar serta menuntut kemampuan untuk memecahkan masalah atau

mengambil keputusan terhadap masalah yang muncul dalam permainan.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar yakni menggunakan kegiatan

siswa sendiri secara efektif di dalam pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

melakukan latihan yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sedang

dipelajari. Permasalahan umum dalam pembelajaran adalah kejenuhan/

kebosanan. Di sini siswa berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya

mendengarkan dan mengaplikasikan apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu,

proses pembelajaran kurang mengoptimalkan penggunaan metode pendekatan

yang efektif yang dapat memancing partisipasi siswa. Pendekatan yang efektif

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

bagi siswa SD yaitu pendekatan bermain. Pendekatan bermain merupakan bentuk

pembelajaran yang mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan atau belajar

teknik suatu cabang olahraga yang dikonsep dalam bentuk permainan. Termasuk

teknik sepak mula bawah.

Dalam hal ini teknik sepak mula bawah yang dipelajari melalui bentuk

permainan. Permainan yang telah dikonsep oleh guru bertujuan untuk

mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan

skill, dan mengembangkan sikap kompetitif. Konsep permainan yang mengandung

unsur menyepak dapat menggunakan alat atau tanpa alat yang mengarah pada pola

gerak teknik dasar yang diharapkan. Melalui permainan yang telah dirancang

memberikan keleluasaan siswa dan berusaha menguasai bentuk-bentuk permainan.

Dengan penguasaan bentuk-bentuk permainan yang telah dirancang dapat

meningkatkan hasil belajar sepak mula bawah.

Maksud dan tujuan pembelajaran sepak mula bawah melalui pendekatan

bermain adalah untuk memenuhi hasrat gerak anak, dapat menimbulkan rasa senang

dan gembira, meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan kebugaran jasmani

siswa. Disamping itu juga, melalui permainan siswa dituntut memiliki inisiatif dan

kreativitas untuk menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep

pembelajaran yang sedang dipelajari. Dalam hal ini peran guru hanya sebagai

motivator dan fasilitator. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa,

siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan

berpikirnya dalam menyelesaikan masalah yang sesuai dengan materi pelajaran

yang dirancang dalam bentuk permainan. Kemampuan dalam memahami konsep

permainan, dapat meningkatkan penguasaan teknik sepak mula bawah yang benar.

Dengan penguasaan teknik yang baik dan benar, maka hasil belajar akan

meningkat.

Berdasarkan ciri-ciri dari pendekatan bermain tersebut menunjukkan

bahwa, pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dapat

memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak. Pengaruh yang ditimbulkan

dari pendekatan bermain bersifat menyeluruh baik fisik, teknik maupun social.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Dengan demikian diduga pembelajaran sepak mula bawah melalui pendekatan

bermain dapat meningkatkan hasil belajar sepak sepak mula bawah.

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi akhir

Guru kurang kreatifdan inovatif dalammengajarkan sepakmula bawah dalamsepak takraw

peningkatan sepak mulabawah melalui pendekatanbermain

Melalui pendekatanbermain berhasilmeningkatkan hasil latihansepak mula bawah dalamsepak takraw (atlet lebihbersemangat dan prestasimeningkat)

Siklus II : upayaperbaikan daritindakan dari siklus Isehingga melaluipendekatan bermainberhasil untukmeningkatkan hasilbalajar sepak mulabawah dalam sepaktakraw

Siklus I: guru &peneliti menyusunbentukpembelajaran yangbertujuan untukmeningkatkan hasilbelajar sepak mulabawah dalam sepaktakraw

- siswa kurang tertarik &cepat bosan dengan materiyang diberikan

- hasil belajar sepak muladan sepak sila dalam sepaktakraw masih rendah

- pemahaman siswa rendah

Gambar 4. Kerangka berpikir

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD)

Negeri VI Baturetno, Wonogiri.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dari bulan

Desember 2011 sampai Juli 2012.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan

No Rancangan KegiatanTahun 2011/2012

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt

1 Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan Tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan IjinPenelitian

2 Pelaksanaan

a. Seminar Proposal

b. Pengumpulan datapenelitian ataupelaksanaan tindakan

3 Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan

b. Ujian dan revisi Skripsi

c. Penggandaan dan

pengumpulan laporan

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri VI Baturetno

Tahun Pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 36 siswa, dengan rincian 19 siswa

laki-laki dan 17 siswi perempuan.

C. Sumber Data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang peningkatan hasil belajar sepak mula

bawah melalui pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Negeri VI

Baturetno Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan peningkatan

hasil belajar sepak mula bawah melalui pendekatan bermain pada siswa kelas

IV SD Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri

atas tes dan observasi.

1. Tes : dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar

keterampilan sepak mula bawah.

2. Observasi : dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa selama mengikuti proses peningkatan hasil belajar sepak mula

bawah melalui pendekatan bermain.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

No Sumber

Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrument

1 Siswa Hasil belajar sepak mula

bawah sepak taktaw

Psikomotor,

Afektif, dan

Kognitif

Tes sepak mula, skala

sikap, soal tes (sesuai

dengan rubrik

penilaian pada RPP)

2 Siswa Kemampuan melakukan

rangkaian gerakan sepak

mula bawah melalui

pendekatan bermain

Praktik dan

unjuk kerja

Melalui lembar

observasi (sesuai

dengan rubrik

penilaian unjuk kerja

praktik pada RPP)

E. Uji Validitas Data

Cara untuk mengembangkan validitas data penelitian. Triangulasi merupakan cara

yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian.

Triangulasi yang digunakan yaitu :

1. Triangulasi data : Data yang sama akan lebih mantap kebenaranya bila digali

dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Triangulasi sumber : Mengkroscekan data yang diperoleh dengan informan

atau narasumber yang lain baik dari siswa atau pihak lain (kepala sekolah,

rekan guru, orang tua/wali murid).

3. Triangulasi metode : Mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar

hasilnya lebih valid (metode, observasi, tes) sehingga didapat hasil yang

akurat mengenai subyek.

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pelatihan.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1. Hasil belajar sepak mula bawah dengan menganalisis nilai yang diperoleh

siswa setiap aspeknya. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang

telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan sepak mula bawah melalui

pendekatan bermain dengan menganalisis rangkaian gerakannya. Kemudian

dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian disajikan pada table

dibawah ini :

Tabel 3. Contoh Indikator Kinerja Penelitian.

Aspek yangdiukur

Persentase target capaianCara mengukurKondisi

awalSiklus

1Siklus

2Kemampuanmelakukanrangkaian gerakansepak mula bawahmelaluipendekatanbermain

30% 60% 70% Diamati melaluiproses pembelajarandan ujnuk kerjapraktik sesuai denganpedoman penilaianRPP

Hasil belajar sepakmula dan sepaksila

30% 60% 70% Diukur melaluiketuntasanpembelajaran siswapada materi sepakmula bawah, hasilpenjumlahan (aspekpsikomotor, afektif,dan kognitif)

H. Prosedur Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Langkah – langkah PTK secara

prosedurnya dilaksanakan secara partisipatif atau kolaboratif antara (guru dengan

tim lainya) bekerja sama, mulai dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana

tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat analitik, kemudian

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dilanjutkan dengan refleksi – evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus

pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau

pembetulan, dan penyempurnaan pada siklus berikutnya.

Siklus I

Siklus II

Gambar 5. Alur Tahapan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas

Dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, pelak-

sanaan, pengamatan, dan refleksi. Penjelasan mengenai alur penelitian tindakan

tersebut dipaparkan memalui penjelasan sebagai berikut :

1. Perencanaan adalah langkah yang dilakukan guru ketika akan memulai

tindakannya tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan

bagaimana penelitian itu dilakukan.

2. Pelaksanaan adalah implementasi dari rencana yang sudah dibuat.

3. Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan.

4. Refleksi adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau

yang dilakukan oleh guru dan siswa

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap – tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan survei awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah

atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas. Tahap

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

seleksi informan, penyiapan instrumen, dan alat. Kegiatan yang dilakukan pada

tahap ini, adalah :

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi

2. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang :

a. Hasil belajar keterampilan sepak mula bawah.

b. Kemampuan siswa terhadap proses pembelajaran

c. Modifikasi alat

d. Pelaksanaan pembelajaran

e. Partisipasi dan keaktifan siswa.

3. Tahap analisis data

Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian

deskrptif tentang perkembangan belajar tentang sepak mula bawah. Serta hasil test

kemampuan siswa yang dideskriptifkan melalui hasil kualitatif.

4. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

dari mulai awal survei hingga menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian.

5. Deskripsi tiap siklus

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil

belajar sepak mula bawah melalui pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD

Negeri VI Baturetno Tahun Pelajaran 2011/2012. Setiap tindakan upaya

pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap

siklus terdiri atas empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan

tindakan; (3) observasi dan interprestasi; (4) analisis dan refleksi untuk

perencanaan siklus berikutnya. Penelitian direncanakan dalam 2 siklus :

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan pelatih menyusun skenario pembelajaran yang

terdiri dari :

1) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment)

yang diterapkan dalam PTK, yaitu keterampilan sepak mula bawah.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

sepak mula bawah.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan sekenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Menjelaskan kegiatan pembelajaran secara umum

2) Melakukan pemanasan.

3) Melakukan keterampilan sepak mula bawah melalui pendekatan bermain.

4) Melakukan diskusa dan evaluasi

5) Penilaian yang dilaksanakan selama pembelajaran berlansung.

6) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

c. Pengamatan Tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap: (1) Hasil keterampilan sepak mula bawah

(2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan teknik sepak mula bawah melalui

pendekatan bermain (3) aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Evaluasi ( Refleksi )

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan

yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2. Rancangan Siklus II

Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes unjuk kerja.

Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa (afektif) dan

pemahaman konsep (koqnitif) dalam pembelajaran sepak mula bawah

sedangkan tes unjuk kerja (psikomotor) digunakan untuk mengetahui dan

mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam melakukan sepak mula

bawah, sebelum diberi tindakan berupa penerapan pembelajaran bermain

dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

Hasil observasi merupakan hasil belajar sepak mula bawah siswa

yang diperoleh melalui lembar observasi yang meliputi ranah afektif yang

diperoleh melalui pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran dan ranah

koqnitif yang diperoleh dari tes obyektif, serta ranah psikomotor yang

diperoleh melalui tes unjuk kerja. Untuk ranah afektif nilai maksimal 30,

ranah koqnitif nilai maksimal 20 dan ranah psikomotor nilai maksimal sebesar

50 (nilai proses 25 dan nilai hasil 25) sehingga keseluruhan nilainya 100.

Berikut merupakan hasil observasi pada kondisi awal terhadap siswa

kelas IV SD Negeri Batuetno VI tahun ajaran 2011/2012, sebelum diberi

tindakan berupa penerapan pembelajaran pendekatan bermain dalam kegiatan

belajar mengajar (pra siklus), dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Sepak Mula Bawah Sepak

Takraw Sebelum Mendapat Pembelajaran Pendekatan Bermain.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap kerja sama

semangat, percaya diri dan menghargai lawan. Kondisi awal aktivitas

siswa kelas IV SD Negeri Batuetno VI Tahun Ajaran 2011/2012 sebelum

diberi tindakan penerapan pembelajaran pendekatan bermain.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Pemahaman Konsep (Koqnitif) Sepak Mula Bawah Sepak Takraw

Sebelum Mendapat Penerapan Pembelajaran Pendekatan Bermain.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep diambil melalui

lembar observasi berupa pertanyaan mengenai materi sepak mula bawah.

3. Penguasaan Kemampuan Sepak Mula Bawah Sepak Takraw (Psikomotor)

Sebelum Mendapat Penerapan Pembalajaran Pendekatan Bermain.

Penguasaan kemampuan sepak mula bawah sepak takraw

(Psikomotor) terdiri dari proses dan hasil. Untuk nilai proses yaitu

kemampuan melakukan gerak dasar sepak mula bawah sepak takraw dan

untuk nilai sepak mula bawah sepak takraw diketahui dari hasil sepakan.

4. Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sepak Mula Bawah Sepak

Takraw Sebelum Mendapat Tindakan Dengan Penerapan Pembelajaran

Pendekatan Bermain.

Hasil belajar sepak mula bawah sepak takraw merupakan

gabungan dari ranah afektif, koqnitif dan psikomotor. Kondisi awal

kemampuan gerak dasar siswa dalam pembelajaran sepak mula bawah

sepak takraw kelas IV SD Negeri Batuetno VI Tahun Ajaran 2011/2012

sebelum diberikan tindakan dengan penerapan pembelajaran pendekatan

bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Belajar Sepak Mula Bawah Sepak Takraw SebelumMendapatkan Tindakan Dengan Penerapan PembelajaranPendekatan Bermain.

Penilaian Kondisi Awal KriteriaProsentase Jumlah Anak

Hasil Belajar Sepak MulaBawah Sepak Takraw

30,56% 11 Tuntas69,44% 25 BT

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

garak dasar siswa belum maksimal, karena hanya 11 siswa yang tuntas

atau 30,56% yang tuntas dari jumlah 36 siswa (Sesuai dengan KKM

sekolah yaitu 75). Sehubungan dengan hal tersebut, maka disusun sebuah

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

tindakan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar sepak mula bawah

sepak takraw. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan minimal II siklus,

pada setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan

penerapan pembelajaran pendekatan bermain dalam kegiatan belajar

mengajar. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses yang

diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara

melakukan observasi dan tes unjuk kerja dalam sepak mula bawah sepak

takraw pada tiap akhir siklus. Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal

yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta refleksi terhadap

tindakan.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. SIKLUS I

a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran gerak dasar sepak mula bawah sepak takraw

pada siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan. Kegiatan

perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Maret 2012

dan Kamis, 29 Maret 2012, di SD Negeri Baturetno VI. Perencanaan

tindakannya sebagai berikut:

a. Peneliti bersama guru merancang skenario model pembelajaran

menggunakan pendekatan bermain, untuk meningkatkan

penguasaan siswa dalam melakukan sepak mula bawah.

b. Membuat RPP dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan

dalam PTK, yaitu pembelajaran pendekatan bermain untuk

pembelajaran sepak mula bawah sepak takraw.

c. Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu

pembelajaran.

d. Menyusun lembar observasi atau lembar pengamatan

pembelajaran.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Tahap Pelaksanaan

Tindakan I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, selama

dua minggu yakni hari Rabu 15 Februari dan Rabu 22 Februari 2012.

Masing – masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit.

1. Pertemuan Pertama

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama

(kamis, 22 Maret 2012) adalah keterampilan teknik dasar sepak

mula bawah yang dikonsep dalam bentuk permainan. Urutan

pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

a) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan memulai proses

pembelajaran dengan berdoa dan presensi.

b) Peneliti dan guru menyampiakan motivasi dan tujuan

pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus

dicapai siswa secara singkat.

c) Peneliti dan guru memberikan gerakan pemanasan yang

berkaitan dengan materi sepak mula bawah dan permainan-

permainan yang dimodifikasi yang menuju ke arah teknik dasar

sepak mula bawah.

d) Peneliti dan guru menyampaikan penjelasan mengenai materi

pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan serta

peraturan dalam permainan, serta pembagian kelompok

bermain.

e) Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang

dicontohkan oleh peneliti.

f) Siswa yang terdiri dari 36 siswa dibagi menjadi 4 kelompok.

Yang setiap kelompoknya terdiri dari 9 siswa, yaitu kelompok

A, B, C, dan D.

g) Siswa diminta melakukan keterampilan teknik dasar sepak

mula bawah yang dikonsep dalam bentuk permainan.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

h) Peneliti membagi tugas kelompok yang akan bertanding

pertama dan yang kedua.

i) Kelompok A dan D bertanding bertanding dilapangan yang

telah ditentukan, sedangkan kelompok B dan C memperhatikan

dan mengamati gerakan keterampilan sepak mula bawah.

j) Lapangan yang digunakan adalah lapangan bolavoli. Serta

gawang yaitu dari keranjang, bola yang digunakan adalah bola

plastik.

k) Peneliti sebagai wasit dalam pertandingan memberikan

bimbingan tentang gerakan yang dilakukannya serta

menegaskankan peraturan yang telah dijelaskan diawal.

l) Permainan terdiri dari 1 babak, waktunya 10 menit.

m) Kemudian kelompok B dan C bertanding sedangkan kelompok

A dan D bergantian mengamati dan mengevaluasi gerakan

sepak mula bawah.

n) Setelah selesai, siswa dikumpulkan diberikan penjelasan

tentang permainan yang akan dilakukan.

o) Untuk peraturan, lapangan, dan gawang masih sama seperti

sebelumnya tetapi bola yang digunakan adalah bola standart.

p) Kelompok masih seperti pertandingan awal.

q) Setelah selesai, siswa di bariskan dan melakukan pendinginan.

r) Diakhir pertemuan peneliti dan guru memberikan pertanyaan

serta melakukan evaluasi tehadap hasil pembelajaran yang

telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi

yang akan disampaikan minggu depan.

s) Pelajaran di akhiri dengan berdoa dan siswa di bubarkan untuk

selanjutnya mengikuti pelajaran selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan kedua (kamis, 29

Maret 2012) adalah praktik teknik sepak mula bawah, serta

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pengulangan materi yang telah disampaikan minggu sebelumnya.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

a) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan berdoa dan dilanjutkan

presensi.

b) Peneliti dan guru menyampaikan motivasi dan tujuan

pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus

dicapai siswa secara singkat.

c) Peneliti dan guru memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan

dengan materi dan permainan-permainan yang mengarah ke sepak

mula bawah.

d) Peneliti dan guru menyampaikan materi pertama pada pertemuan

kedua yakni pertandingan antara pemenang dari kelompok yang

bertanding pada pertemuan minggu sebelumnya . kelompok B dan

D memperebutkan juara. Sedangkan A dan C memperebutkan

juara ke 3.

e) Setelah dirasa cukup melakukan pengulangan materi pertama

dilanjutkan dengan memberikan soal-soal yang berkaitan dengan

sepak mula bawah.

f) Dilanjutkan dengan penilaian sepak mula bawah sepak takraw

yang dilakukan 10 kali kesempatan servis.

g) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan

informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan

dan memberikan kesempatan apabila para siswa mengalami

kesulitan.

h) Peneliti dan guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan siswa di

bubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

c. Tahap Pengamatan Tindakan I

1. Pengamatan Proses Pembelajaran

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam pelaksanaan

Tindakan I terdapat kelebihan dan kekurangan yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan Tindakan I, adapun kelebihan

dari pelaksanaan Tindakan I diantaranya :

a) Sebagian siswa merasa tertarik dengan metode baru yang disampaikan

oleh peneliti yakni dengan penyampaian materi menggunakan metode

bermain, sebab siswa merasa senang dan mudah mempelajarinya

dengan alat yang mendekati dengan alat sebenarnya, melalui

penjelasan guru dan peneliti, disamping itu model pelaksanaan

pembelajaran ini dianggap jarang digunakan dalam proses Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) pada mata pelajaran Penjasorkes.

b) Sebagian siswa mudah dalam menyerap pelaksanaan kegiatan melalui

instruksi langsung, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terpimpin dan

terkomando dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi

materi karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan sebelumnya

oleh peneliti.

c) Situasi kelas lebih tertata, dan terkomando dengan baik, sehingga

materi yang diberikan terarah.

d) Sebagian siswa dapat menemukan gerak dasar sepak mula bawah yang

benar dan berusaha memperbaiki setiap gerakan yang dilakukan.

Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan I ini masih terdapat

kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan

I, adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan I

tersebut adalah:

1) Mayoritas siswa belum dapat mempraktikkan beberapa gerak dasar

sepak mula dan model pembelajaran yang didemonstrasikan oleh

peneliti secara benar.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2) Siswa kurang paham dengan bentuk penjelasan peneliti dan guru

sebab sebagian siswa kurang konsentrasi dalam menerima materi

yang diberikan oleh peneliti dan guru.

3) Siswa seringkali lupa dengan teknik gerakan yang telah diajarkan

pada pertemuan sebelumnya.

4) Siswa kurang aktif bertanya sehingga kekurangan atau kesalahan

gerak dasar dan model pembelajaran yang dilakukan siswa kurang

dapat dipantau oleh guru dan peneliti.

5) Masih banyak siswa yang kurang berani melakukan gerakan teknik

dasar karena malu.

6) Siswa kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan gerakan dari

guru dan peneliti sehingga sebagian siswa belum dapat menunjukan

kualitas gerakan yang maksimal

7) Antrian yang panjang dirasa kurang efektif karena banyak siswa yang

bercanda terutama antrian yang belakang, sehingga proses belajar-

mengajar terganggu.

8) Kondisi cuaca yang panas membuat siswa lebih cepat lelah sehingga

siswa banyak yang berteduh.

9) Sebagian siswa putra kurang disiplin karena mengganggu siswa putri.

2. Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

Selama pelaksanaan Tindakan I maka peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang

diambil terdiri dari pengamatan; (1) Kemampuan melakukan rangkaian

sepak mula bawah dah hasil sepak mula bawah (2) Pemahaman konsep

siswa terhadap sepak mula bawah dan (3) Aktivitas siswa selama

pembelajaran berlangsung.

Berikut merupakan hasil observasi pada tindakan I setelah diberi

tindakan berupa penerapan pembelajaran pendekatan bermain dalam

kegiatan belajar mengajar.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

1. Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran sepak mula bawah

Setelah Mendapat Tindakan I Dengan Penerapan Pembelajaran

Pendekatan Bermain.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap kerja sama

semangat, percaya diri dan menghargai lawan. Kondisi awal aktivitas

siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa kelas IV

SD Negeri Baturetno VI Tahun Ajaran 2011/2012 setelah diberi

tindakan I dengan penerapan pembelajaran pendekatan bermain.

2. Pemahaman Konsep (Koqnitif) sepak mula bawah Setelah Mendapat

Tindakan I Dengan Penerapan Pembelajaran Pendekatan Bermain.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep diambil melalui

lembar observasi berupa pertanyaan mengenai materi sepak mula

bawah.

3. Penguasaan Kemampuan sepak mula bawah (Psikomator) Setelah

Mendapat Tindakan I Dengan Penerapan Pembalajaran Pendekatan

Bermain

Pengasaan kemampuan sepak mula bawah (Psikomator) terdiri

dari proses dan hasil. Untuk nilai proses yaitu kemampuan melakukan

gerak dasar sepak mula bawah dan untuk nilai hasil sepak mula bawah

diketahui dari hasil sepakan.

4. Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran sepak mula bawah Setelah

Mendapat Tindakan I Dengan Penerapan Pembelajaran Pendekatan

Bermain.

Hasil belajar sepak mula bawah merupakan gabungan dari

ranah afektif, koqnitif dan ranah psikomotor. Kondisi hasil belajar

siswa dalam pembelajaran sepak mula bawah siswa kelas IV SD

Negeri Baturetno VI Tahun Ajaran 2011/2012 setelah diberikan

tindakan I dengan penerapan pembelajaran pendekatan bermain

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Akhir Siklus I

No Nama Siswa L/PAspek Penilaian

NAPM A K1. Aditya Yogi Fahrenzy L 33,75 22,5 18 74,252. Noviana Larasati P 33,75 28,13 20 81,883. Anang Andriansyah L 33,75 22,5 20 76,254 Tri Aprilia Ayu Hapsari P 31,67 20,63 18 70,305 Y. Sheva Putra Ratna L 38,75 24,38 18 81,136 Riyan Syarifudin L 33,75 22,5 20 76,257 Iyan Azzuri Putra I L 42,92 26,25 18 87,178 Khiemas Putri Narendra P 33,75 22,5 20 76,259 Dyah Erawati P 28,75 22,5 20 71,2510 Bagas Aga Pratama L 33,75 22,5 20 76,2511 Ardian Septiano L 38,75 24,38 18 81,1312 Galih Budi Nugroho L 38,75 24,38 18 81,1313 Aida Riris W P 33,75 28,13 20 81,8814 Faqih Nuramatulloh P 33,75 22,5 20 76,2515 Bagus Danang P L 42,92 28,13 18 89,0516 Febriana Karuniawati P 33,75 22,5 20 76,2517 Riyani P 33,75 22,5 20 76,2518 Pristian Renata A P 33,75 20,63 18 72,3819 Anggun Kusuma Sari P 33,75 20,63 20 74,3820 Marisdha Sidhar Pinasthi P 33,75 22,5 20 76,2521 Ardhana Satria Giri W L 38,75 22,5 18 79,2522 Ade Murdianto L 28,75 18,5 18 65,2523 Bagas Pambudi Wibowo L 38,75 22,5 18 79,2524 Deka Imanda Putra L 42,92 24,38 18 85,3025 Nilam Gita Pramudya W P 28,75 24,38 20 73,1326 Benaventura Exsa B P L 45 28,13 18 91,1327 Dena Baning Putri P 28,75 22,5 16 67,2528 Intan Andi Liani P 28,75 22,5 16 67,2529 Dina Laksita P 28,75 24,38 16 69,1330 Salsabillah Itaq K P 33,75 20,63 20 74,3831 Usman Ra’uf L 35,83 20,63 18 74,4632 Wahyu prasetyo L 42,92 24,38 18 85,3033 Rini Rahayu P 26,67 18,5 14 59,1734 Sularno L 42,92 26,25 18 87,1735 Rafiandi Rizaldi L 33,75 22,5 20 76,2536 Arfan Adjie Prasetyo L 28,75 18,5 16 63,25

Jumlah Lulus 22Nilai Rata-rata 76,47

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan Tindakan

I berlangsung, berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi:

1) Hasil belajar siswa dalam sepak mula bawah setelah Tidakan I dilakukan

menunjukkan hasil bahwa yang mencapai kriteria ketuntasan adalah 61,12%.

Sesuai dengan KKM sekolah yaitu 75.

2) Dalam hal ini sejumlah 22 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan

sedangkan 14 siswa Tidak Tuntas.

d. Tahap Refleksi Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan I tersebut, peneliti

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus I telah menunjukkan hasil

yang sesuai, mengingat jumlah materi yang disampaikan cukup banyak

dan bervariasi serta alokasi waktu dalam mengajar yang sedikit.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.

3) Prasiklus untuk mengetahui kemampuan siswa pada awal sebelum

diberikan tindakan cukup menggambarkan kondisi awal kelas sebelum

mendapatkan tindakan.

4) Model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu

mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer

materi dapat berlangsung lebih maksimal.

5) Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan I belum menunjukkan

hasil yang maksimal walaupun telah menujukkan peningkatan akan tetapi

belum sesuai dengan target capaian pada siklus I. Secara lebih detail hasil

kerja siswa selama Tindakan I, dijelaskan sebagagai berikut :

a) Hasil belajar siswa dalam servis atas setelah Tindakan I dilakukan

menunjukkan hasil bahwa pada proses akhir Siklus I sejumlah 25 siswa

telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan sedangkan 14 siswa masuk dalam

kriteria Tidak Tuntas. Hal ini menunjukkan hasil yang meningkat.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b) Apabila dibandingkan dengan data awal yang dimiliki hasil belajar siswa

dalam sepak mula menujukkan hasil yang meningkat dari data awal.

6) Kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I,

akan dipertahankan dan ditingkatkan.

7) Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama

pelaksanaan Tidakan I, maka disusun langkah antisipatif, yakni :

a) Siswa diminta mengingat gerakan dasar sepak mula bawah sesuai yang

telah diajarkan.

b) Peneliti tidak hanya berada di depan saat memberikan penjelasan

kepada siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di

bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar

mengajar.

c) Peneliti meminta bantuan kepada beberapa teman untuk dapat

membantu mengatur jalannya proses pembelajaran.

Berdasarkan prestasi atau tes belajar yang dicapai siswa pada

siklus I dapat diketahui bahwa masih belum menunjukkan hasil yang

memuaskan sehingga pembelajaran perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.

2. SIKLUS II

a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran sepak mula bawah pada siklus II dilakukan dalam

dua kali pertemuan. Dan tiap-tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran

2 x 35 menit yang dilaksanakan pada hari Kamis 5 April dan 12 April

2012, di SD Negeri Baturetno VI.

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I telah

diketahui bahwa ada peningkatan kemampuan hasil belajar siswa kelas IV

SD Negeri Baturetno VI namun belum maksimal. Hal tersebut ditunjukan

denngan masih ada 14 siswa yang belum tuntas dalam hasil belajar sepak

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

mula bawah. Dengan berpedoman pada analisis dan hasil Refleksi pada

siklus I maka tahap perencanaan pada siklus II ini meliputi :

a. Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang

diterapkan dalam PTK, yaitu penerapan pembelajaran pendekatan

bermain untuk pembelajaran sepak mula bawah.

b. Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

c. Menyusun lembar observasi atau lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tindakan II dilaksanakan selama dua kali pertemuan, selama dua

minggu yaittu pada hari Kamis 5 April dan 12 April 2012, di SD Negeri

Baturetno VI. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35

menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh

peneliti dan dibantu kolaborator, dan sekaligus melakukan observasi

terhadap proses pembelajaran.

1. Pertemuan Pertama

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan pertama (Kamis,

5 April 2012) yaitu pembelajaran teknik sepak mula bawah yang

dikonsep dalam permainan dengan menggunakan ketinggian net yang

bertahap. Pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

a) Peneliti dan guru menyiapkan siswa, serta memulai proses

pembelajaran dengan berdoa dan mempresensi siswa.

b) Peneliti dan guru menyampaikan motivasi dan tujuan

pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus

dicapai siswa secara singkat.

c) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan

pemanasan yaitu stretching atau penguluran.

d) Peneliti dan guru memberikan penjelasan tentang permainan yang

akan dilakukan, peraturan pertandingan, yang mana lapangan yang

digunakan.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

e) Lapangan yang digunakan adalah lapangan sepak takraw tetapi net

yang digunakan tingginya 145cm (net putri) dan bola yang

digunakan adalah bola standart.

f) Peneliti dan guru membagi tim mana yang akan bertanding terlebih

dahulu.

g) Peneliti dan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 6 siswa.

h) Dalam satu pertandingan terdiri dari 2 set, dan setiap setnya terdiri

dari 15 point dengan sistem really point.

i) Peneliti sebagai wasit pertandingan memberikan bimbingan dan

evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukannya.

j) Guru mendampingi siswa yang tidak sedang bertanding dengan

memberikan arahan gerakan yang benar.

k) Peneliti dan guru memberikan penguatan kepada siswa yang belum

dapat melakukan gerakan dengan baik dan benar serta maksimal.

l) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan

informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

2. Pertemuan Kedua

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan kedua (Kamis,

12 April 2012) adalah melanjutkan pertandingan pada pertemuaan

sebelumnya. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai

berikut :

a) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dan berdoa, serta memulai

proses pembelajaran dengan mempresensi.

b) Peneliti dan guru menyampiakan motivasi dan tujuan

pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus

dicapai siswa secara singkat.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

c) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan

proses stretching atau penguluran.

d) Peneliti dan guru memberikan penjelasan tentang permainan yang

akan dilakukan, peraturan pertandingan, yang mana lapangan yang

digunakan.

e) Sarana yang digunakan lapangan sepak takraw dan tinggi net dan

bola yang digunakan adalah 155cm dengan bola standart.

f) Peneliti dan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 6 siswa.

g) Peneliti dan guru membagi tim mana yang akan bertanding terlebih

dahulu.

h) Peneliti sebagai wasit pertandingan memberikan bimbingan dan

evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukannya.

i) Guru mendampingi siswa yang tidak sedang bertanding dengan

memberikan arahan gerakan yang benar.

j) Peneliti dan guru memberikan penguatan kepada siswa yang belum

dapat melakukan gerakan dengan baik dan benar serta maksimal.

k) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan

informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

c. Tahap Pengamatan Tindakan II

1. Pengamatan Proses Pembelajaran

Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan kolaborator

saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam pelaksanaan Tidakan II

terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan

pelaksanaan tindakan II, adapun kelebihan dan pelaksanaan Tindakan II

diantaranya :

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

1) Sebagian siswa telah mampu menunjukkan gerakan sepak mula bawah

dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa yang sama sekali belum

dapat menunjukkan gerakan sepak mula bawah.

2) Melalui proses pengelompokan siswa dalam permainan sebagian besar

siswa dapat perpartisipasi dalam permainan yang dibuat oleh guru dan

peneliti. Dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti dan guru tidak

kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa. Melalui

penguatan kegiatan permainan siswa lebih berani dan beradaptasi

dengan gerakan sepak mula bawah.

Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan II ini masih terdapat

kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II,

adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II

tersebut adalah masih ada siswa yang kurang serius sehingga penerimaan

materi pembelajaran kurang maksimal diterima.

2. Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

Selama pelaksanaan Tindakan II maka peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang

diambil terdiri dari pengamatan; (1) Kemampuan melakukan rangkaian

sepak mula bawah dah hasil sepak mula bawah (2) Pemahaman konsep

siswa terhadap sepak mula bawah dan (3) Aktivitas siswa selama

pembelajaran berlangsung.

Berikut merupakan hasil observasi pada tindakan II setelah diberi

tindakan berupa penerapan pembelajaran pendekatan bermain dalam

kegiatan belajar mengajar, dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

1. Aktivitas siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran sepak mula bawah Setelah

Mendapat Tindakan Penerapan Pembelajaran Pendekatan Bermain.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap kerja sama,

semangat, percaya diri dan menghargai lawan. Kondisi awal aktivitas

siswa dalam pembelajaran sepak mula bawah siswa kelas IV SD Negeri

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Baturetno VI Tahun Ajaran 2011/2012 setelah diberikan tindakan II

melalui penerapan pembelajaran pendekatan bermain.

2. Pemahaman Konsep (Koqnitif) sepak mula bawah Setelah Mendapat

Penerapan Pembelajaran Pendekatan Bermain.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep dimulai melalui lembar

observasi berupa pertanyaan mengenai materi sepak mula bawah. Kondisi

pemahaman konsep sepak mula bawah siswa kelas IV SD Negeri

Baturetno VI Tahun Ajaran 2011/2012 setelah diberikan tindakan II

melalui penerapan pembelajaran pendekatan bermain.

3. Penguasaan Kemampuan sepak mula bawah (Psikomotor) Setelah

Mendapat Tindakan II Dengan Penerapan Pembelajaran Pendekatan

Bermain.

Penguasaan kemampuan sepak mula bawah (Psikomotor) terdiri

dari proses dan hasil. Untuk nilai proses yaitu kemampuan melakukan

gerak dasar sepak mula bawah untuk nilai hasil sepak mula bawah

diketahui dari hasil sepakan.

4. Hasil Belajar Siswa (Psikomotor, Koqnitif dan Afektif) Dalam

Pembelajaran sepak mula bawah Setelah Mendapatkan Tindakan II

Dengan Penerapan Pembelajaran Pendekatan Bermain.

Hasil belajar sepak mula bawah merupakan gabungan dari ranah

afektif, koqnitif dan psikomotor. Kondisi hasil belajar siswa dalam

pembelajaran sepak mula bawah siswa kelas IV SD Negeri Baturetno VI

Tahun Ajaran 2011/2012 setelah diberikan tindakan II penerapan

pembelajaran pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 6. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Akhir Siklus II

No Nama Siswa L/PAspek Penilaian

NAPMA K

1. Aditya Yogi Fahrenzy L 35,83 26,25 16 78,082. Noviana Larasati P 37,92 28,13 16 82,053. Anang Andriansyah L 35,83 28,13 16 79,964 Tri Aprilia Ayu Hapsari P 33,75 22,5 16 72,255 Y. Sheva Putra Ratna L 42,92 26,25 12 81,176 Riyan Syarifudin L 35,83 26,25 16 78.087 Iyan Azzuri Putra I L 45 28,13 14 87,138 Khiemas Putri Narendra P 35,83 24,38 16 76,219 Dyah Erawati P 35,83 24,38 18 78,2110 Bagas Aga Pratama L 35,83 26,25 14 76,0811 Ardian Septiano L 42,92 22,5 16 81,4212 Galih Budi Nugroho L 40,83 28,13 16 84,9613 Aida Riris W P 37,92 26,25 18 82,1714 Faqih Nuramatulloh P 35,83 24,38 16 76,2115 Bagus Danang P L 45 28,13 16 89,1316 Febriana Karuniawati P 35,83 24,38 18 78,2117 Riyani P 35,83 22,5 16 74,3318 Pristian Renata A P 33,75 26,25 18 7819 Anggun Kusuma Sari P 33,75 26,25 18 7820 Marisdha Sidhar Pinasthi P 33,75 24,38 18 76,1321 Ardhana Satria Giri W L 37,92 28,13 16 82,0522 Ade Murdianto L 28,75 24,38 16 69,1323 Bagas Pambudi Wibowo L 37,92 28,13 16 8224 Deka Imanda Putra L 45 30 16 9125 Nilam Gita Pramudya W P 28,75 26,25 18 7326 Benaventura Exsa B P L 45 28,13 14 89,1327 Dena Baning Putri P 33,75 28,13 18 79,8828 Intan Andi Liani P 33,75 24,38 16 74,1329 Dina Laksita P 28,75 28,13 16 72,8830 Salsabillah Itaq K P 37,92 28,13 18 84,0531 Usman Ra’uf L 45 28,13 14 87,1332 Wahyu prasetyo L 45 28,13 16 89,1333 Rini Rahayu P 28,75 26,25 8 6334 Sularno L 45 28,13 16 89,1335 Rafiandi Rizaldi L 35,83 26,25 14 76,0836 Arfan Adjie Prasetyo L 28,75 26,25 4 59

Jumlah Lulus 28Nilai Rata-rata 79,37

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan Tindakan

II\ berlangsung, bersarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi:

1) Hasil belajar siswa dalam materi sepak mula bawah setelah Tindakan II

dilakukan menunjukkan hasil bahwa yang mencapai kriteria ketuntasan adalah

77,78%. Sesuai dengan KKM sekolah yaitu 75.

2) Sejumlah 28 Siswa mencapai kriteria Tuntas sedangkan 8 siswa Tidak Tuntas.

Telah memenuhi target dengan capaian berhasil lebih dari target capaian yang

diharapkan.

d. Tahap Refleksi Tindakan II

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan II tersebut, penelitimelakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus II telah menujukan hasil yang

sesuai yakni 2 kali pertemuan.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat apa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.

3) Model pembelajaran dengan pendekatan bermain yang diterapkan oleh

peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar

mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta

penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan

baik.

4) Motivasi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar pada Tindakan

II, cenderung naik

5) Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan II menunjukkan hasil

yang meningkat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I.

Secara lebih detail hasil kerja siswa selama Tindakan II, dijelaskan

sebagagai berikut :

a) Hasil belajar siswa dalam materi sepak mula bawah setelah Tindakan

II dilakukan menunjukkan hasil bahwa pada proses akhir Siklus II

menunjukkan hasil bahwa sejumlah 28 siswa telah masuk dalam

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

kriteria Tuntas, dan sedangkan 8 siswa masuk dalam kriteria Tidak

Tuntas. Hal ini menunjukkan hasil yang meningkat.

b) Sejumlah 28 Siswa mencapai kriteria Tuntas sedangkan 8 siswa Tidak

Tuntas. Telah memenuhi target dengan capaian berhasil lebih dari

target capaian yang diharapkan. Melihat hasil yang diperoleh pada

Tidakan II maka penelitian tidakan kelas telah memenuhi target dari,

rencana target yang diharapkan

Atas dasar ketuntasan tersebut dan melihat kemampuan yang diperoleh

pada data observasi maka pembelajaran menggunakan penerapan

pembelajaran pendekatan bermain yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan

berhasil, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

C. Perbandingan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pembelajaran kelas IV SD Negeri VI

Baturetno tahun pelajaran 2011/2012.

Tabel 7. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Sepak Mula Bawah SiswaNo Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1. Aditya Yogi F 59,17 74,25 78,082. Noviana Larasati 74,25 81,88 82,053. Anang A 70,17 76,25 79,964. Tri Aprilia Ayu H 61,21 70,30 72,255. Y. Sheva Putra R 76,13 81,13 81,176 Riyan Syarifudin 65,17 76,25 78.087 Iyan Azzuri P I 77,25 87,17 87,138 Khiemas Putri N 67,17 76,25 76,219 Dyah Erawati 70,17 71,25 78,2110 Bagas Aga P 79,05 76,25 76,0811 Ardian Septiano 59,21 81,13 81,4212 Galih Budi N 74,25 81,13 84,9613 Aida Riris W 76,13 81,88 82,1714 Faqih N 65,17 76,25 76,2115 Bagus Danang P 81,11 89,05 89,1316 Febriana K 65,17 76,25 78,21

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

17 Riyani 61,21 76,25 74,3318 Pristian Renata A 63,08 72,38 7819 Anggun Kusuma S 61,08 74,38 7820 Marisdha Sidhar P 59,08 76,25 76,1321 Ardhana S Giri W 70,17 79,25 82,0522 Ade Murdianto 57,46 65,25 69,1323 Bagas Pambudi W 79,25 79,25 8224 Deka Imanda P 76,13 85,30 9125 Nilam Gita P W 65,30 73,13 7326 Benaventura E B P 77,11 91,13 89,1327 Dena Baning Putri 63,08 67,25 79,8828 Intan Andi Liani 61,08 67,25 74,1329 Dina Laksita 65,30 69,13 72,8830 Salsabillah Itaq K 68,21 74,38 84,0531 Usman Ra’uf 77,25 74,46 87,1332 Wahyu prasetyo 79,25 85,30 89,1333 Rini Rahayu 55,58 59,17 6334 Sularno 79,13 87,17 89,1335 Rafiandi Rizaldi 70,17 76,25 76,0836 Arfan Adjie P 55,46 63,25 59

Jumlah Ketuntasan 11 22 28Prosentase 30,56% 61,12% 77,78%

Pada kondisi awal diperoleh hasil ketuntasan belajar yang kurang

maksimal. Pada kondisi awal hanya 11 siswa (30,56%) yang mencapai kriteria

tuntas, sedangkan sisanya belum. Pada akhir siklus I menjadi 22 siswa (61,12%)

mencapai kriteria tuntas sedangkan 14 siswa atau 38,88% dalam kategori belum

tuntas . Pada akhir siklus II terjadi peningkatan menjadi 28 siswa (77,78%)

mencapai kriteria tuntas. Sampai akhir pertemuan terdapat 8 siswa (22,22%) yang

belum tuntas.

D. Pembahasan

Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga diberikan

tindakan I, dan II dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pendekatan

bermain dapat meningkatkan hasil belajar sepak mula bawah sepak takraw siswa

kelas IV SD Negeri VI Baturetno tahun pelajaran 2011 / 2012.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri VI Baturetno

tahun pelajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri

atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data

yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV,

diperoleh simpulan bahwa:

Penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar sepak

mula bawah sepak takraw siswa kelas IV SD Negeri VI Baturetno tahun pelajaran

2011/2012. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari

siklus I dan siklus II. Hasil belajar sepak mula bawah sepak takraw pada siklus I

dalam kategori tuntas adalah 61.12% atau 22 siswa sedangkan 14 siswa atau

38,88% dalam kategori belum tuntas. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase

hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 77.78% atau sejumlah 28 siswa.

Sampai akhir pertemuan terdapat 8 siswa (22,22%) yang belum tuntas.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat diketahui bahwa penerapan pendekatan bermain merupakan cara yang lebih

efektif untuk meningkatkan penguasaan sepak mula bawah sepak takraw. Dengan

demikian, implikasi penelitian tindakan kelas ini adalah:

1) Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut

berasal dari pihak guru maupun siswa. Faktor dari pihak guru yaitu

kemampuan guru dalam mengembangkan materi, kemampuan guru dalam

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode yang

digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru

sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari siswa yaitu

minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

2) Memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan pendekatan bermain dapat

meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga

penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang

ingin menggunakan model pembelajaran tersebut.

3) Penerapan pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil belajar siswa

terhadap pembelajaran sepak mula bawah, sehingga siswa memperoleh

pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran penjasorkes.

Pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya membosankan bagi siswa,

menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

4) Penerapan pendekatan bermain ini dapat merangsang aspek motorik siswa.

Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran penjasorkes yang

nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran jasmani,

mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan mengembangkan

sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam pendidikan

jasmani.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, serta dalam

rangka ikut menyumbangkan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan

penguasaan belajar, khususnya bidang studi penjasorkes, maka dapat disampaikan

saran-saran:

1. Bagi Guru

a) Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan hasil belajar sepak

mula bawah sepak takraw, dengan menciptakan permainan-permainan yang

bertujuan meningkatkan hasil belajar.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · ðvSahabat-sahabatku Penjas’07, salam “HORE” selalu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

b) Dalam proses pembelajaran harusnya guru memperhatikan kondisi siswa dan

menggunakan strategi mengajar yang bervariasi. Dengan demikian motivasi

dan keaktifan siswa akan meningkat pada mata pelajaran pendidikan jasmani.

2. Bagi Siswa

a) Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran

apapun yang diberikan guru.

b) Siswa perlu lebih meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan

berbagai metode belajar sekaligus sebagai sarana memperluas pengetahuan

dan wawasannya dan belajar secara mandiri, mengerjakan tugas-tugas dari

guru untuk berlatih untuk mempraktikan teknik dan gerakan yang ada dalam

pelajaran.

3. Bagi Peneliti berikutnya

Disarankan bagi peneliti di masa mendatang untuk dapat mengembangkan

penelitian tentang model pembelajaran yang lain, sebab pada dasarnya terdapat

beberapa model pembelajaran dengan alat bantu lain yang dapat digunakan untuk

teknik penguasaan sepak mula bawah sepak takraw.