21
  ANTARA KOMODITI UNGGULAN DAERAH JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI 1 KOMODITI UNGGULAN DAERAH 1)  Oleh Dr. Made Antara, Ir., MS. 2)  PENDAHULUAN Sejak diratifikasinya kesepakatan organisasi perdagangan dunia (World Trade Organiozation, WTO) 1 Januari 1995, yang mengatur negosiasi perjanjian dagang antar anggota, terutama menyangkut the General Agreement on Tariffs and Trade (GATT), the General Agreement on Trade in Services (GATS), dan the Trade- Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) agreement (Hoekman, 2002), maka regim protektif dalam perdagangan internasional telah berakhir. Berbagai kebijaka n tarif dan non-tarif yang menghambat perdagangan internasional di masa lalu secara bertahap aka n diminimumkan /dihapus. Mesk ipun WTO b aru akan efektif tahun 2020, namun bagi Indonesia era liberalisasi perdagangan dan investasi sudah ha rus dihadapi tah un 2003 dalam kaw asan Asia Tenggara (  Asean Free Trade Area, AFTA), dan kemudian makin meluas ke kawasan Asia Pasifik (  Asia Pacific Economic Co operation, APEC) tahun 2010. Berlangsungnya liberalisasi perdagangan tidak hanya membawa peluang, tetapi juga menjadi tantangan baru bagi agribisnis nasional. Dengan diminimumkannya atau bahkan dihapus tarif perdagangan, maka pasar produk agribisnis di setiap negara akan semakin terbuka bagi setiap negara, sehingga persaingan antara produsen produk agribisnis akan semakin ketat. Bila produk- produk agribisnis Indonesia mampu bersaing, berarti agribisnis Indonesia akan mampu meningkatkan pangsanya di pasar internasional. Sebaliknya,  jika agribisnis Indonesia tidak mampu bersaing, bukan hanya pangsanya hilang di pasar internasional, tetapi di pasar domestik sendiri juga akan terdesak. Oleh karena itu, untuk menghadapi liberalisasi perdagangan tersebut bagi Indonesia tidak ada pilihan kecuali mempercepat peningkatan daya saing. 1) Makalah disajikan pada ”Kegiatan Temu Usaha Pemasaran Hasil Pertanian”, yang Diselenggarakan oleh Direktorat Bina Pasar dan Distribusi, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan RI. bekerjasama dengan Dinas Deperindag Provinsi Bali, Kamis 29 September 2005 di Denpasar-Bali. 2) Doktor Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Dosen pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian dan Program Pasca Sarjana Universiats Udayana, Bali.

Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Komoditi Unggulan dan Andalan

Citation preview

Page 1: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 1/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

1

KOMODITI UNGGULAN DAERAH1) 

Oleh

Dr. Made Antara, Ir., MS.2) 

PENDAHULUAN

Sejak diratifikasinya kesepakatan organisasi perdagangan dunia (World Trade 

Organiozation , WTO) 1 Januari 1995, yang mengatur negosiasi perjanjian dagang

antar anggota, terutama menyangkut the General Agreement on Tariffs and Trade

(GATT), the General Agreement on Trade in Services (GATS), dan the Trade-

Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) agreement (Hoekman,

2002), maka regim protektif dalam perdagangan internasional telah berakhir.

Berbagai kebijakan tarif dan non-tarif yang menghambat perdagangan internasional

di masa lalu secara bertahap akan diminimumkan/dihapus. Meskipun WTO baru

akan efektif tahun 2020, namun bagi Indonesia era liberalisasi perdagangan dan

investasi sudah harus dihadapi tahun 2003 dalam kawasan Asia Tenggara (Asean 

Free Trade Area , AFTA), dan kemudian makin meluas ke kawasan Asia Pasifik

(Asia Pacific Economic Cooperation , APEC) tahun 2010.

Berlangsungnya liberalisasi perdagangan tidak hanya membawa peluang,

tetapi juga menjadi tantangan baru bagi agribisnis nasional. Dengan

diminimumkannya atau bahkan dihapus tarif perdagangan, maka pasar produk

agribisnis di setiap negara akan semakin terbuka bagi setiap negara, sehingga

persaingan antara produsen produk agribisnis akan semakin ketat. Bila produk-

produk agribisnis Indonesia mampu bersaing, berarti agribisnis Indonesia

akan mampu meningkatkan pangsanya di pasar internasional. Sebaliknya,

  jika agribisnis Indonesia tidak mampu bersaing, bukan hanya pangsanya hilang di

pasar internasional, tetapi di pasar domestik sendiri juga akan terdesak. Oleh

karena itu, untuk menghadapi liberalisasi perdagangan tersebut bagi Indonesia tidak

ada pilihan kecuali mempercepat peningkatan daya saing.

1) Makalah disajikan pada ”Kegiatan Temu Usaha Pemasaran Hasil Pertanian”, yangDiselenggarakan oleh Direktorat Bina Pasar dan Distribusi, Direktorat Jenderal PerdaganganDalam Negeri, Departemen Perdagangan RI. bekerjasama dengan Dinas Deperindag ProvinsiBali, Kamis 29 September 2005 di Denpasar-Bali.

2) Doktor Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Dosen pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian,

Fakultas Pertanian dan Program Pasca Sarjana Universiats Udayana, Bali.

Page 2: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 2/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

2

Keunggulan produk pertanian negara-negara maju selama ini tidak lepas dari

tingginya proteksi dan subsidi yang diberikan oleh pemerintahnya. Dalam kerangka

GATT/WTO yang mengharuskan pembukaan akses pasar dan penghapusan subsidi,

pasar internasional akan semakin terbuka dan daya saing produk-produk pertanian

semakin meningkat. Tantangan yang ada, bagaimana Indonesia mampu

memanfaatkan peluang tersebut dalam arti bahwa jika Indonesia terlambat

mengembangkan komoditas-komoditas pertanian yang memiliki keunggulan

kompetitif di pasar global, maka peluang yang bagus tersebut akan segera diambil

alih oleh negara-negara berkembang lainnya yang lebih siap. Berkaitan dengan hal

tersebut, maka Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi sektor

pertanian yang cukup besar, perlu segera berbenah diri untuk menghadapi pasar

global tersebut. Pembangunan sektor pertanian di Indonesia perlu direformasi dan

direvitalisasi untuk memperbaiki kesalahan pembangunan sektor pertanian di masa

lalu.

Selama dua dekade terakhir pasca pencapaian swasembada beras tahun

1984, perhatian terhadap sektor pertanian mulai mengendor. Sektor pertanian

diposisikan hanya sebagai “pendukung” sektor lain, bukan sebagai “mesin

penggerak” pertumbuhan perekonomian nasional. Sebagai sektor pendukung, maka

sektor pertanian diposisikan sebagai: (1) Pemasok bahan kebutuhan pangan dan

bahan baku industri murah; (2) Pengendali stabilitas harga; (3) Pemasok tenaga

kerja murah; dan (4) Dianggap hanya berorientasi pada peningkatan produksi

semata, sehingga tidak tanggap terhadap kondisi dan perubahan pasar dan

keragaannya semata-mata tergantung pada teknologi dan alam. Pola pikir seperti ini

menganggap bahwa perekonomian makro maupun sektor riil lainnya tidak terkait erat

dengan keragaan sektor pertanian. Hal ini, menyebabkan melemahnya kemampuan

pertanian dalam mendukung pembangunan ekonomi.

Reformasi pembangunan pertanian menjadikan sektor pertanian harus

mampu dibangun menjadi sektor andalan dan sebagai mesin penggerak

perekonomian nasional. Sedangkan VISI Pembangunan Pertanian periode 2005-

2009 adalah Terwujudnya pertanian tangguh untuk kemantapan ketahanan pangan,

peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian serta peningkatan

kesejahteraan petani. Sedangkan pertanian tangguh atau pertanian industrial adalah

Page 3: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 3/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

3

sosok pertanian yang memiliki ciri-ciri (Bahan Rapat Kerja Menteri Pertanian dengan

Komisi IV DPR-RI, 25 Nopember 2004) sebagai berikut:

1. Pengetahuan merupakan landasan utama dalam pengambilan keputusan,

memperkuat intuisi, kebiasaan, atau tradisi;

2. Kemajuan teknologi merupakan instrumen utama dalam pemanfaatan

sumberdaya;

3. Mekanisme pasar merupakan media utama dalam transaksi barang dan jasa;

4. Efisiensi dan produktivitas sebagai dasar utama dalam alokasi sumberdaya dan

karenanya membuat hemat dalam penggunaan sumberdaya;

5. Mutu dan keunggulan merupakan orientasi, wacana, sekaligus tujuan;

6. Profesionalisme merupakan karakter yang menonjol; dan 7. Perekayasaan merupakan inti nilai tambah sehingga setiap produk yang

dihasilkan selalu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan lebih dahulu

dalam mutu, jumlah, berat, volume, bentuk, warna, rasa, khasiat, dan sifat-sifat

lainnya dengan ketepatan waktu. 

KOMODITI ANDALAN DAN UNGGULAN DAERAH

Definisi Komoditi Andalan dan Unggulan

Secara prinsip tidak ada perbedaan antara komoditi andalan dan komoditi

unggulan. Namun antara keduanya dapat diberi definisi sedikit berbeda. Komoditi

andalan adalah sejumlah komoditi yang telah dkembangkan di suatu wilayah

berdasarkan kesesuaian agroekologi (tanah dan iklim), serta menjadi sumber

pendapatan utama petani setempat. Sedangkan komoditi unggulan adalah salah

satu komoditi andalan yang paling menguntungkan untuk diusahakan/ dikembangkan pada suatu wilayah, mempunyai prospek pasar, mampu

meningkatkan pendapatan petani dan keluarga, mempunyai potensi sumberdaya

lahan yang cukup luas, memiliki sifat-sifat genetik unggul dan karakteristik lainnya,

seperti rasa, aroma, bentuk dan lain-lain (Anonim, 1999; Anonim, 2000).

Page 4: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 4/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

4

Sentra Pengembangan Komoditi Andalan

Tanaman Pangan dan Hortikultura

Umumnya klasifikasi zone agroekosistem ditetapkan berdasarkan ketinggian

tempat suatu wilayah, sehingga ada agroekosistem lahan basah dataran rendah.

lahan basah dataran tinggi dan ada agroekosistem lahan kering dataran tinggi.

Daerah Pengembangan komoditi andalan tanaman pangan dan hortikultura lebih

banyak mengarah ke lahan basah dataran rendah dan dataran tinggi dan lahan

kering dataran rendah/dataran tinggi. Pengembangan kawasan pertanian lahan

kering diarahkan hampir ke semua wilayah kabupaten, kecuali Kota Denpasar

dikembangkan secara terbatas.

Pada Tabel 1 tampak bahwa secara agroekosistem masing-masing

kabupaten memiliki komoditi andalan tanaman pangan dan hortikultura yang

berbeda-beda. Hal ini terkait dengan jenis tanah dan agroekosistem masing-masing

kabupaten. Namun demikian, jenis komoditi yang sesuai untuk dikembangkan di Bali

tampak cukup banyak.

Perkebunan

Berdasarkan identifikasi potensi komoditi, terdapat delapan komoditi

perkebunan yang merupakan andalan daerah Bali, yaitu: kelapa dalam, kopi arabika,

kopi robusta, panili, jambu mete, kakao, tembakau virginia dan tembakau rakyat.

Sentra pengembangan kedelapan jenis komoditi perkebunan tersebut disajikan pada

Tabel 2.

Peternakan

Dari hasil analisis empirik pada subsektor peternakan, ditemukan dua jenis

ternak yang menjadi andalan di Provinsi Bali, yaitu sapi potong Bali dan ayam buras.Komoditi andalan ini hanya ditemukan pada beberapa kabupaten di Provinsi Bali. Hal

ini disebabkan oleh keberadaan kedua jenis ternak ini harus didukung oleh

ketersediaan pakan. Dengan demikian komoditi ini akan dijumpai pada kabupaten

atau kawasan yang potensial memproduksi pakan ternak. Adapun sentra

pengembangan kedua jenis komoditi ternak sapi Bali dan ayam buras disajikan pada

Tabel 3.

Page 5: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 5/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

5

Tabel 1Sentra Pengembangan Komoditi Andalan Tanaman Pangan dan Hortikultura

di Provinsi Bali

No Kabupaten/ 

Kecamatan

Komoditi Andalan Tanaman Pangan dan Hortikultura

Lahan Sawah Lahan KeringUtama Penunjang Utama Penunjang

1 Jembrana:Melaya Padi Jagung Pisang ManggaNegara Padi Kedele Pisang ManggaMendoyo Padi Kedele Pisang ManggaPekutatan Padi Kedele Pisang Mangga

2 Tabanan:Selemadeg Padi Kedele, Jagung Manggis PisangKerambitan Padi Kedele, Jagung Pisang -Tabanan Padi Kedele Rambutan Pisang

Kediri Padi K.Tanah, Jagung Mangga PisangMarga Padi Kedele Pepaya PisangPenebel Padi Kedele, K.Tanah, Cabe Pisang JerukBaturiti Padi K.Tanah, Jagung Jeruk JagungPupuan Padi Kedele, K.Tanah,

Jagung, CabePisang Salak

3 Badung:Kuta Padi Kedele Jeruk -Mengwi Padi Kedele Manggis ManggaAbiansemal Padi Kedele manggis PisangPetang Padi Kedele Jeruk Pisang, Manggis

4 Kota Denpasar:Denpasar Timur Padi Kedele, Jagung, Cabe Pisang ManggaDenpasar Barat Padi Kedele, Cabe Pisang ManggaDenpasar Selatan Padi Kedele, Jagung,

B.MerahPisang Mangga,

Anggrek5 Gianyar

Sukawati Padi Kedele Mangga -Blahbatuh Padi Kedele, Pepaya, Melon Anggrek -Gianyar Padi Kedele, K. Tanah Pisang ManggaTampaksiring Padi Kedele, Jagung Jeruk MelinjoUbud Padi Kedele, K.Tanah, Jagung Mangga PisangTegalalang Padi Jagung Jeruk Jagung

Payangan Padi Kedele, Jagung Jeruk Jagung6 Klungkung:

Nusa Penida - - Jagung K.tanah,Mangga, Jeruk,Kedele, KetelaPohon, Pisang

Banjarangkan Padi K. Tanah, Cabe Pisang Jeruk, Salak,Cabe

Klungkung Padi Kedele, K. Tanah,Cabe

Pisang Mangga

Dawan Padi Kedele Pisang Mangga,Sawo

Page 6: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 6/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

6

Tabel 1 Lanjutan

No Kabupaten/ Kecamatan

Komoditi Andalan Tanaman Pangan dan HortikulturaLahan Sawah Lahan Kering

Utama Penunjang Utama Penunjang

7 Bangli:Susut Padi Kedele, K. Tanah,

JagungSalak Jeruk, Pisang

Bangli Padi K.tanah, Jagung Cabe Pisang Jeruk,Jagung, Padi

Tembuku Padi K.Tanah, Jagung,Cabe

Padi gogo Salak,Jagung, Jeruk

Kintamani Padi Jagung Jeruk Cabe.B.Merah

8 Karangasem:Rendang Padi Kedele, K. Tanah,

Jagung

Jeruk Pisang,

Salak, JagungManggis Padi Kedele, K. Tanah,Jagung

Pisang Mangga

Sidemen Padi Kedele, Cabe, B.Merah Salak Pisang,Manggis, Jeruk

Karangasem Padi Kedele, K. Tanah,Jagung

Pisang Jeruk

Bebandem Padi Kedele, K. Tanah,Jagung

Salak K.Tanah

Abang Padi K. Tanah, Jagung Mangga Jeruk,Jagung,Pisang

Selat Padi Kedele, K. Tanah,Jagung

Salak Pisang, Jeruk

Kubu Padi Kedele, Jagung, Cabe Mangga Jagung,K.Tanah

9 Buleleng:Gerokgak Padi K. Tanah, Jagung - -Seririt Padi Kedele, K. Tanah,

JagungK.Tanah Jagung,

Pisang,Mangga

Busungbiu Padi K. Tanah, Jagung Pisang ManggaBanjar Padi Kedele, Jagung Jagung Pisang,

ManggaSukasada Padi Kedele, Jagung Mangga Jeruk, PisangBuleleng Padi Kedele Mangga PisangSawan Padi - - ManggaKubutambahan Padi K. Tanah, Jagung Jagung Jeruk, Pisang,

Mangga,Manggis

Tejakula Padi - Jeruk Jagung,K.Tanah

Sumber: Profil Pembangunan Pertanian Rakyat terpadu, Kanwil Pertanian, 1997 (dalam Anonim, 2000).

Page 7: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 7/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

7

Tabel 2Sentra Pengembangan Komoditi Andalan Perkebuanan Setiap Kabupaten di Provinsi Bali

No Kabupaten/ Kecamatan

Panili Kakao KelapaDalam

KopiArabika

KopiRobusta

JambuMete

TembakauVirginia

TembakauRakyat

1 Tabanan:Baturiti V - - - - - - -Selemadeg V V V - - - - -Pupuan V - - - V - - -

2 Buleleng:Seririt - - - - - V V -Busungbiu V - - - V - - -Banjar V - - V V - - -Kubutambahan V - - - V - - -Sukasada - - - - - -

3 Jembrana:Mendoyo V V V - - - V -Pekutatan V - - - V - - -Melaya - V V - - - - -Negara - V - - - - - -

4 Karangasem:Abang - - V - - V - -Manggis - - V - - - - -Kubu - - - - - V - -

5 Bangli:Kintamani - - - V - - - V

6 Badung:Petang - - - V - - - -

7 Klungkung:Nusa Penida - - - - - V - -

8 Gianyar:Sukawati - - - - - - - V

Sumber: Anonim (2000); Catatan: V = sentra pengembangan

Page 8: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 8/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

8

Tabel 3Sentra Pengembangan Komoditi Andalan Peternakan di Provinsi Bali

No Kabupaten/Kecamatan Sapi Potong Ayam Buras1 Klungkung:

Nusa Penida V -2 Tabanan:

Selemadeg - VPenebel V -Baturiti V -

3 Badung:Petang V -Mengwi V -

4 Gianyar:Payangan V -

5 Bangli:Susut V -Kintamani - V

6 Jembrana:Melaya - V

Mendoyo V -7 Buleleng

Gerokgak V VTejakula - V

Sumber: Anonim (2000); Catatan: V = sentra pengembangan

Perikanan

Berdasarkan hasil analisis empirik, di Bali terdapat beberapa jenis komoditi

perikanan yang dapat dijadikan komoditi andalan pada beberapa kabupaten.

Adapun kabupaten-kabupaten yang menjadikan komoditi perikanan sebagai

komoditi andalan adalah: Kabupaten Buleleng (ikan tongkol dan telur bandeng),

Kabupaten Karangasem (ikan mas dan ikan tongkol), Kabupaten Klungkung (ikan

tongkol dan rumput laut), Kabupaten Gianyar (udang windu, udang galah, ikan

karper, dan ikan nila), kabupaten Badung (ikan emas, ikan hias air

tawar),Kabupaten tabanan (ikan mas, gurami dan nila), Kabupaten Jembrana

(udang windu, ikan karper dan ikan lemuru) dan Kota Denpasar (ikan emas, ikan

lele, ikan tuna dan ikan lemuru) sebagai komoditiandalan (Tabel 4).

Page 9: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 9/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

9

Tabel 4Sentra Pengembangan Komoditi Andalan Perikanan di Provinsi Bali

No Kabupaten/ Kecamatan

TelurBandeng

IkanMas

IkanTongkol

UdangWindu

RumputLaut

UdangGalah

IkanKarper

IkanHiasAir

Tawar

Lele Gurami Nila Lemuru Tuna

1 Buleleng:K. Tambahan - - V - - - - - - - - - -

Gerokgak V - - - - - - - - - - - -Sawan - - V - - - - - - - - - -Tejakula - - V - - - - - - - - - -

2 Karangasem: - - - - - - - - - - - -Kubu - - V - - - - - - - - - -Abang - - V - - - - - - - - - -Karangasem - V V - - - - - - - - - -Manggis - - V - - - - - - - - - -

3 Klungkung:Dawan - - V - - - - - - - - - -Nusa Penida - - V - V - - - - - - - -

4 Gianyar:Blahbatuh - - - - - V - - - - V - -Payangan - - - - - - V - - - V - -Sukawati - - - V - - - - - - V - -

Page 10: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 10/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

10

Tabel 4 Lanjutan

No Kabupaten/ Kecamatan

TelurBandeng

IkanMas

IkanTongkol

UdangWindu

RumputLaut

UdangGalah

IkanKarper

IkanHiasAir

Tawar

Lele Gurami Nila Lemuru Tuna

5 Tabanan:Selemadeg - V - - - - - - - V - - -Kediri - V - - - - - - - - - - -

Penebel - V - - - - - - - V V - -Baturiti - V - - - - - - - - V - -

7 Jembrana:Mendoyo - - - V - - V - - - - - -Pekutatan - - - - - - V - - - - - -Negara - - - - - - - - - - - - -Melaya - - - V - - - - - - - V -

8 Badung:Abiansemal - V - - - - - V - - - - -

9 Denpasar:DenSel - V - - - - - - - - - V VDenBar - - - - - - - - V - - -

Sumber: Anonim (2000); Catatan: V = sentra pengembangan

Page 11: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 11/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

11

Industri Kerajinan

Dari hasil pengamatan dan analisis data sekunder (Deperindah, 1999

dalam Anonim, 2000), terdapat cukup banyak industri kerajinan yang dapat

dijadikan komoditi andalan pada beberapa kabupaten di Bali. Adapan kabupaten

yang menggunakan komoditi industri kerajinan sebagai komoditi andalannya

adalah Kabupaten Buleleng, Karangasem, Gianyar, Bangli, Badung dan Tabanan.

Jenis-jenis industri yang menjadi andalan setiap kabupaten disajikan pada Tabel

5.

Pada tabel 5 tampak bahwa Kecamatan Sukasada di Kabupaten Buleleng

kegiatan pembuatan album dari daun waru dan pelepah pisang merupakan

kegiatan utama masyarakat Desa Ambengan (Sukasada). Kegiatan ini dapat

menyerap cukup banyak tenagakerja dengan upah yang cukup tinggi (rata-rata Rp

20.000 sampai dengan Rp 30.000 per hari tahun 2000).

Tabel 5

Sentra Pengembangan Komoditi Industri Kerajinan Setiap Kabupatendi Provinsi Bali

No Kabupaten/ 

Kecamatan

Industri

Album

Industri

Anyaman

Industri

KerajinanKayu

Industri

KerajinanBambu

Industri

Keramik

1 Buleleng:Sukasada V - - - -

2 Karangasem:Abang V

3 Gianyar:Blahbatuh - - - V -Sukawati - - V - -Payangan - - V - -

4 Bangli:Susut - V - - -5 Badung:

Abiansemal - - V - -6 Tabanan:

Kediri - - - - V

Page 12: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 12/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

12

Sentra Pengembangan Komoditi Unggulan

Menyimak definisi sebelumnya, komoditi unggulan sesungguhnya adalah

komoditi andalan yang memiliki potensi dikembangkan, prospek pasar yang cerah

dan jika dikembangkan dapat menjadi sumber pendapatan bagi petani/pengusaha

dan menjadi penggerak perekonomian wilayah. Namun demikian, dalam memilih

satu dari beberapa jenis komoditi andalan menjadi komoditi unggulan, Anonim

(1999) menggunakan beberapa kriteria yaitu:

a. Nilai perdagangan dengan bobot 3. Dalam konsep agribisnis ada teori,

”berawal dari pasar dan berakhir juga pada pasar”. Komoditi tidak ada artinya

bila tidak mempunyai nilai pasar. Unsur-unsur dalam nilai perdagangan yang

perlu diperhatikan al.: nilai total perdagangan, daya serap pasar, daya saing

komoditi dikelompoknya, andil dalam perdagangan antar pulau dan ekspor.

Makin besar nilai perdagangan suatu komoditi akan mendapat skor makin

besar.

b. Produksi dengan bobot 2. Kita tidak bisa membandingkan jumlah produksi

komoditi A dengan komoditi B untuk menentukan komoditi unggulan. Oleh

karena itu, produksi ini bisa dibandingkan dengan pangsa produksi daerah lain

(nasional). Kadang-kadang berawal dari produksi, suatu komoditi mempunyai

nilai perdagangan. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan berkaitan dengan

produksi al.: pengembangan telah sesuai dengan agroekosistem, jumlah

produksi, luas areal/populasi, dan daya produktivitas.

c. Keuntungan/pendapatan per hektar dengan bobot 4. Hilir suatu usahatani

adalah kesejahteraan petani. Untuk itu dalam pengembangan komoditi yang

perlu diperhatikan al.: biaya produksi per hektar, keuntungan per hektar, B/C

ratio, efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam.

d. Spesifik genetik unggul dengan bobot 1. Umumnya komoditi-komoditi unggul

mempunyai sifat genetik unggul yang tidak dipunyai oleh komoditi lainnya yang

sejenis serta unggul lokasi yang tidak ada di daerah lain, walaupun

sebenarnya sifat-sifat ini telah terakomodasi dalam bentuk produksi komoditi

atau terakomodasi dalam sistem pasar (karena telah disenangi konsumen).

Keunggulan ini terwujud dalam kemurahan, kemudahan/kontinuitas, kualitas,

rasa, bau, bentuk, ketahanan, produktivitas, aroma, dll.

Page 13: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 13/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

13

Berdasarkan kriteria dari berbagai unsur dengan bobot masing-masing,

maka Anonim (1999) merumuskan komoditi-komoditi unggulan di setiap

kabupaten seperti disajikan pada Tabel 6. Pada Tabel yang sama tampak bahwa

komoditi-komodit unggulan di setiap kabupaten umumnya adalah komoditi

tradisional yang telah diusahakan oleh masyarakat secara turun-temurun, sesuai

dengan agroekosistem setempat, teknik budidaya yang telah dikuasai dan

memiliki prospek pasar. Namun perlu diingat bahwa suatu komoditi unggulan di

suatu wilayah belum tentu menjadi unggul secara terus-menerus. Karena

perubahan-perubahan permintaan, pendapatan masyarakat, selera, dan harga n

input-output, mungkin komoditi yang pernah unggul di suatu wilayah dalam suatu

tahun tertentu menjadi tidak unggul lagi dan mungkin muncul komoditi primadona

yang menjadi komoditi unggulan baru. Oleh karena itu, komoditi unggulan akan

berubah seiring adanya perubahan faktor-faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang

tidak dikuasai oleh petani atau pengusaha, seperti perubahan permintaan yang

akan mempengaruhi pasar dan keuntungan, dan harga-harga input-output yang

yang mempengaruhi pendapatan/keuntungan yang diperoleh petani/pengusaha.

Tabel 6

Sentra Pengembangan Komoditi Unggulan di Provinsi Bali

No Kabupaten/Kota Komoditi Unggulan1 Karangasem Salak2 Klungkung Sapi Bali3 Bangli Kopi Arabika4 Gianyar Udang Galah5 Badung Babi6 Tabanan Manggis7 Buleleng Mangga

8 Jembrana Ikan Lemuru9 Denpasar Ikan TunaSumber: Anonim (1999)

Page 14: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 14/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

14

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN DAERAH

Implementasi Konsep Sistem Agribisnis

Strategi pengembangan komoditi unggulan daerah adalah dengan

mengimplementasikan konsep sistem agribisnis, yaitu mengintegrasikan aktivitas

produksi dengan aktivitas agroindustri hulu sebagai penyedia input, aktivitas

agroindustri hilir sebagai pengolah output, aktivitas pemasaran/perdagangan

sebagai distributor dan aktivitas penyedia jasa-jasa penunjang.

Apabila mata rantai aktivitas agribisnis dipandang dalam suatu konsep

sistem, maka mata rantai kegiatan tersebut dapat dibagi-bagi lagi menjadi empat

subsistem yaitu: (1) Subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness), (2)

Subsistem usahatani atau produksi, (3) subsistem pengolahan atau agroindustri

(down-stream agribusiness), (4) Subsistem pemasaran/perdagangan, dan (5)

Subsistem lembaga dan jasa penunjang (Gambar 1). Kelima subsistem ini

mempunyai kaitan yang erat, sehingga gangguan pada salah satu subsistem atau

aktivitas akan berpengaruh terhadap subsistem atau kelancaran aktivitas dalam

bisnis.

Definisi Agribisnis

Agribisnis berasal dari kata Agribusiness , di mana Agri=Agriculture  artinya pertanian dan Business artinya usaha atau kegiatan yang berorientasiprofit. Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness ) didefinisikan sebagaiusaha atau kegiatan pertanian dan terkait dengan pertanian yang berorientasiprofit.

Jika didefinisikan secara lengkap agribisnis adalah kegiatan yangberhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yangmeliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahanmasukan dan keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaranpertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud denganberhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dankegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian (Davis and Golberg,1957; Downey and Erickson, 1987; Saragih, 1998). 

Page 15: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 15/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

15

PEMASARAN / 

PERDAGANGAN

-Perdagangan Domestik-Perdagangan Internasional

AGROINDUSTRI PRODUKSI AGROINDUSTRI HULU (Usahatani/ternak/  HILIR

(Upstream) ikan) (Downstream) - Benih - Pangan - Pasca panen- Pupuk - Hortikultura - Pengolahan- Pakan - Kebun lanjutan

- Pestisida - Ternak- Alat dan Mesin - Ikan- Obat-Obatan- Teknologi

LEMBAGA PENUNJANG

PRASARANA ORGANISASI-Jalan - Perkreditan-Jembatan - Penyuluhan-Transportasi - Koperasi- Pelabuhan - Penelitian

- PeraturanPemerintah

- dll.

Gambar 1. Sistem Agribisnis

= keterkaitan dua arah (saling menunjang/membutuhkan/terkait)

Page 16: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 16/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

16

Pertama: Sub-sistem agroindustri hulu (up-stream agribusiness ) yakni

industri-industri yang menghasilkan barang-barang modal bagi

pertanian (arti luas) yakni industri perbenihan/pembibitan

tumbuhan dan hewan, industri agrokimia (pupuk, pestisida,

obat/vaksin ternak) dan industri agro-otomotif (mesin danperalatan pertanian) serta industri pendukungnya.

Kedua: Sub-sistem produksi atau usahatani (on-farm agribusiness )

yakni kegiatan yang menggunakan barang-barang modal dan

sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian

primer. Termasuk dalam hal ini adalah usahatani tanaman

pangan dan hortikultura, usahatani tanaman obat-obatan,

usahatani perkebunan, dan usahatani peternakan, usaha

perikanan dan usaha kehutanan.

Ketiga: Sub-sistem agroindustri hilir (down-stream agribusiness ) yakniindustri yang mengolah komoditas pertanian primer

(agroindustri) menjadi produk olahan baik produk antara

(intermediate product ) maupun produk akhir (finish product ).

Termasuk di dalamnya industri makanan, industri minuman,

industri barang-barang serat alam (barang-barang karet,

plywood, pulp, kertas, bahan-bahan bangunan terbuat kayu,

rayon, benang dari kapas/sutera, barang-barang kulit, tali dan

karung goni), industri biofarmaka, dan industri agro wisata dan

estetika.

Keempat: Sub-sistem pemasaran dan perdagangan yakni kegiatan-

kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas pertanian

baik segar maupun olahan di dalam dan di luar negeri.

Termasuk di dalamnya adalah kegiatan distribusi untuk

memperlancar arus komoditi dari sentra produksi ke sentra

konsumsi, promosi, informasi pasar, serta intelijen pasar

(market intelligence). 

Kelima: Sub-sistem lembaga dan jasa yang menyediakan jasa bagi sub-

sistem agribisnis hulu, sub-sistem usahatani dan sub-sistem

agribisnis hilir. Termasuk ke dalam sub-sistem ini adalahpenelitian dan pengembangan, perkreditan dan asuransi,

transportasi, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, sistem

informasi dan dukungan kebijaksanaan pemerintah (mikro

ekonomi, tata ruang, makro ekonomi).

Page 17: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 17/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

17

Keterkaitan antar Subsistem dalam Sistem Agribisnis

Tidak jarang dilaporkan peristiwa terputusnya kaitan antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya. Misalnya, keluhan pengrajin tempe dan tahu di suatu

wilayah karena sulitnya memperoleh bahan baku kedelai. Sebaliknya di suatu

wilayah di laporkan adanya kelebihan produksi kedelai yang yang tidak terjual

sehingga menumpuk di rumah petani. Di daerah-daerah transmigrasi sering

dilaporkan produk-produk petani tidak ada yang membeli, karena pasarnya jauh

atau sarana dan prasarana transportasi belum tersedia, sehingga produk menjadi

busuk. Juga dilaporkan penderitaan peternak unggas karena harga telur rendah,

sedangkan harga pakan meningkat terus. Meningkatnya harga pakan disebabkan

oleh naiknya harga jagung dan dedak yang dipakai sebagai bahan baku. Akhirnya,

banyak peternak yang menawarkan ayamnya sebelum merugi terus. Uraian di

atas menunjukkan bahwa dalam agribisnis tidak ada subsistem yang lebih penting

dari yang lainnya. Pengembangan agribisnis memerlukan penanganan kelima

subsistem yang ada di dalamnya.

Apabila subsistem produksi (usahatani) dikembangkan atau dimodernisasi,

maka akan timbul kaitan ke belakang (backward linkages ) yang berupa

peningkatan kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi. Kaitan ke

belakang ini mengundang perorangan atau perusahaan untuk menangani

masalah input produksi (usahatani) dengan berpedoman pada 4-tepat, yaitu tepat

waktu, tempat, jumlah dan kualitas. Ketepatan dalam melaksanakan empat hal ini

akan sangat dipengaruhi oleh lembaga-lembaga penunjang agribisnis, seperti

kelancaran angkutan, ketersediaan lembaga kredit dan peraturan-peraturan yang

berlaku.

Produk pertanian tergantung pada musim (seasonal ), menyita banyak

ruangan untuk menyimpannya (bulky ), tidak tahan lama sehingga harus segera

dikonsumsi atau diolah menjadi produk yang dapat disimpan (lekas rusak).

Peningkatan produksi usahatani dan menyiasati ketiga kelemahan produk

pertanian, maka perlu dilakukan pengolahan. Pengolahan produk disebabkan

  juga oleh permintaan konsumen di dalam dan di luar negeri yang semakin

menuntut persyaratan kualitas dan diversifikasi produksi olahan bila pendapatan

mereka meningkat. Jadi modernisasi sektor produksi (usahatani) akan

menimbulkan kaitan ke depan (forward linkages ).

Page 18: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 18/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

18

Dalam agribisnis yang telah berkembang, terdapat pembagian tugas yang

mendasar antara berbagai fungsi. Semakin dalam peranan teknologi masuk ke

dalam agribisnis, semakin kompleks sifat kegiatan dalam tiap subsistem sehingga

diperlukan adanya diferensiasi tugas yang dilakukan oleh kelompok pelaku yang

berbeda. Ada petugas yang bertanggung jawab terhadap produksi, lainnya

terhadap pemasaran atau penjualan, lainnya lagi terhadap personalia. Kehadiran

pelaku-pelaku baru dari luar kelompok pelaku yang telah ada disebut kaitan ke

luar (outside linkages ). Kelompok baru ini dapat memberikan pengaruh positif

apabila dapat mengurangi pemusatan kekuatan ekonomi di satu tangan.

Sebaliknya, kaitan ini mempunyai pengaruh negatif apabila merugikan kelompok

pelaku yang telah ada, misalnya menimbulkan berkurangnya imbalan atau bagian

keuntungan yang diterima. Kasus, agribisnis komoditi unggulan cengkeh di era

Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC). BPPC telah

menguntungkan lembaganya sendiri (subsistem pamasaran) dan merugikan

subsistem lainnya yakni petani (subsistem produksi) dan paberik rokok (subsistem

agroindustri). Dalam hal ini BPPC telah berlaku sebagai monopsoni (pembeli

tunggal) kepada petani dengan penetapan harga rendah yang berarti merugikan

petani, dan juga berlaku sebagai monopoli (penjual tunggal) ke paberik rokok

dengan menetapkan harga tinggi, sehingga merugikan paberik rokok. Selisih

harga dari penjualan dengan harga tinggi ke paberik rokok dan pembelian dengan

harga rendah dari petani cengkeh telah menyebabkan BPPC memperoleh marjin

pemasaran sangat tinggi, yang hanya menguntungkan BPPC dan PUSKUD

sebagai rekanan pembelian. Jadi sistem agribisnis komoditi cengkeh yang hanya

menguntungkan satu subsistem yakni subsistem pemasaran (BPPC) telah

membuat resah subsistem lainnya yang merasa dirugikan, sehingga akhirnya di

era reformasi BPPC dibubarkan. Ini sebagai bukti empirik bahwa semua

subsistem atau pelaku-pelaku dalam sistem agribisnis harus diuntungkan.

Pemerintah mestinya bukan menjadi pemimpin dunia agribisnis, tetapi

menjadi fasilitator, regulator dan promotor pembangunan agribisnis. Pemerintah

berperan memberikan iklim yang kondusif dan melengkapi prasarana dan

perangkat hukum. Pasar amat dipercaya untuk menumbuhkan daya juang petani.

Di sini berbaur petani, pengusaha, pemilik alat angkutan, daya beli, dan berbagai

Page 19: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 19/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

19

faktor lainnya. Keputusan jual beli terletak di atas segala tarik-menarik faktor

produksi.

Sebuah bukti kuat dalam menjelaskan positifnya peran pemerintah sebagai

fasilitator adalah sukses perusahaan pakan ayam Charoen Pokhand di Thailand.

Perusahaan yang mulanya hanya bergerak di dunia pakan ayam tersebut, kini

berkembang menjadi sebuah konglomerat. Charoen melakukan diversifikasi ke

bidang telekomunikasi. Pemerintah Thailand mengembangkan usaha ini lewat

berbagai fasilitas yang disediakan seperti teknologi pengolahan pakan ternak,

pasar di luar negeri dan mekanisme transaksi. Sedangkan transaksi dan proses

produksi dilakukan oleh Charoen sendiri. Mungkin akan berbeda jadinya jika

perusahaan Charoen ini sejak semula dikelola oleh pemerintah. Di samping tidak

efisien, usaha ini tidak bisa digarap sungguh-sungguh karena bukan itu saja yang

mesti diurus pemerintah. Bila peran pemerintah sebagai fasilitator dan promoter

dapat dijalankan dengan sungguh-sunguh dan konkrit, pengembangan agribisnis

akan dapat berjalan lebih cepat. Namun dinia usaha tak pernah luput dari

persaingan. Kelengahan sedikit saja berarti peluang bagi pesaing.

Peranan Manajemen dalam Agribisnis

Sektor agribisnis merupakan lapangan kerja yang berperan besar dalam

menurunkan tingkat pengangguran. Tetapi perlu dicatat bahwa kemajuan di

bidang produksi pertanian yang dicapai negara-negara maju seharusnya

membuka mata negara berkembang bahwa pembangunan pertanian sudah

seharusnya dipusatkan pada peningkatan produktivitas yang dicapai melalui

manajemen agribisnis yang ditata baik. Patut dipertanyakan, mengapa negara-

negara industri dengan hanya tiga persen angkatan kerja yang terlibat langsung

dalam usahatani (seperti AS) justru menjadi eksportir utama bahan pangan,

sementara negara-negara berkembang dengan lebih 50 persen angkatan kerja

setiap hari bergelut di sawah dan ladang justru sering dilanda bencana kelaparan

dan menjadi importir utama bahan pangan ?. Faktor apakah yang menjadi

kambing hitamnya ?. Inilah suatu ironi yang harus dihadapi dengan manajemen

agribisnis yang akan merupakan alat bagi kita untuk berpacu bersama negara

lain.

Page 20: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 20/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

20

Dalam hal ini yang perlu ditegaskan bahwa Manajemen Agribisnis 

berbicara mengenai penanganan dan pengolahan lebih lanjut atas produk-

produksi-produk pertanian agar produk tersebut makin dibutuhkan, agar pasar

produk tersebut makin meluas, agar harga produk makin membaik sehingga

mampu meningkatkan nilai tambah dari produk-produk tersebut, yang pada

akhirnya para pengusahatani dan ternak atau ikan/nelayan serta pengusaha

agribisnis bisa menikmati kesejahteraan hidup lebih baik.

PENUTUP

1. Komoditi unggulan adalah salah satu komoditi andalan yang paling

menguntungkan untuk diusahakan/dikembangkan pada suatu wilayah,

mempunyai prospek pasar, mampu meningkatkan pendapatan petani dan

keluarga, mempunyai potensi sumberdaya lahan yang cukup luas, memiliki

sifat-sifat genetik unggul dan karakteristik lainnya, seperti rasa, aroma, bentuk

dan lain-lain

2. Komoditi andalan untuk masing-masing kabupaten, yaitu: Karangasem-Salak,

Klungkung-Sapi Bali, Bangli-Kopi Arabika, Gianyar-Udang Galah, Badung-

Babi, Tabanan-Manggis, Buleleng-Mangga, Jembrana-Ikan Lemuru, dan

Denpasar-Ikan Tuna.

3. Strategi pengembangan komoditi unggulan daerah adalah dengan

mengimplementasikan konsep sistem agribisnis, yaitu mengintegrasikan

aktivitas produksi dengan aktivitas agroindustri hulu sebagai penyedia input,

aktivitas agroindustri hilir sebagai pengolah output, aktivitas

pemasaran/perdagangan sebagai distributor dan aktivitas penyedia jasa-jasa

penunjang.

Page 21: Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan

5/9/2018 Diinas Deperindag-Komoditas Unggulan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diinas-deperindag-komoditas-unggulan 21/21

 

ANTARAKOMODITI UNGGULAN DAERAH

JURUSAN SOSEK FAPERTA UNUD-DEPERDAG RI-DISPERINDAG PROV. BALI

21

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1999. Informasi Sumberdaya Sarana dan Prasarana Sentra Agribisnis(Komoditi Salak, Jeruk, Sapi, Babi, Ikan Tuna, Mas/Karper). Bagian

Proyek Pengembangan Sumberdaya Sarana dan Prasarana PertanianBali-TA. 1998/1999. Kantor Wilayah Departemen Pertanian Propinsi Bali.

Anonim. 2000. Penyusunan Master Plan dan Action Plan Kawasan Andalan danKawasan Sentra Produksi Propinsi Bali. Kerjasama Bappeda Propinsi Balidengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Udayana.

Davis, H.J. and R.A. Golberg. 1957. „A Concept of Agribusiness‟. HarvardGraduate School of Business Administration. Boston, Massachusets.

Downey, W.D and Erickson, S.P. 1987. „Agribusiness Managemen‟. Mc Graw-Hill,Inc, New York. Second Edition.

Hoekman, Bernard. 2002. The WTO: Functions and Basic Principles. InDevelopment, Trade, WTO, A Hand Book (edited By Bernard Hoekman,Aditya Matto, and Phillip English). The World bank, Washington, D.C. pp.41-49

Saragih, B. 1998. „Agribisnis, Pardigma Baru Pembangunan EKonomi BerbasisPertanian‟. Penerbit Yayasan Mulia Persada Indonesia dan PT. Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Pusat Studi Pembangunan, LembagaPenelitian Institut Pertanian Bogor.